SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Download to read offline
PENYAKIT
SALURAN KEMIH
BATU GINJAL
By Kelompok 3
TEAM
Maria
Adventiana
Harlindaningru
m. (2211036)
Rolita
Belladona.
(2211047)
Shinta Arifah
Nur Isnaini.
(2211048)
Syifa Rahma
Sulistya Putri.
(2211051)
Yogi Hermen
Setyawan.
(2211054)
Rizky Nurul
Utami.
(2211056)
GINJAL
Ginjal merupakan organ yang diperlukan untuk
mengeluarkan sisa-sisa metabolisme. Ginjal
berfungsi untuk mempertahankan keseimbangan
air, garam, dan elektrolit, dan merupakan suatu
kelenjar yang mengeluarkan paling sedikit tiga
hormon. Ginjal membantu mengontrol tekanan
darah dan dapat mengalami kerusakan apabila
tekanan darah terlalu tinggi atau terlalu rendah.
Ginjal berhubungan dengan saluran kemih dari
ureter yang berhubungan dengan kandung kemih
(vesika urinaria).
BATU GINJAL
Batu ginjal (nefrolitiasis atau
urolitiasis) adalah batu yang
terbentuk di tubuli ginjal kemudian
berada di kaliks, infundibulum,
pelvis ginjal dan bahkan bisa
mengisi pelvis serta seluruh kaliks
ginjal dan merupakan batu saluran
kemih yang paling sering terjadi.
GEJALA
01 02
03 04
Adanya nyeri pada punggung
atau nyeri kolik yang hebat.
Nyeri kolik ditandai dengan
rasa sakit yang hilang timbul
di sekitar tulang rusuk dan
pinggang kemudian menjalar
ke bagian perut dan daerah
paha sebelah dalam.
Adanya nyeri hebat
biasa diikuti demam
dan menggigil.
Kemungkinan
adanya rasa mual
dan terjadinya
muntah dan
gangguan perut.
Adanya darah di dalam
urin dan adanya gangguan
buang air kecil, penderita
juga sering BAK atau
terjadinya penyumbatan
pada saluran kemih.
ETIOLOGI EPIDEMIOLOGI
Etiologi batu ginjal atau nefrolitiasis
adalah ketidakseimbangan kimiawi
antara zat-zat kimia dalam urine
dengan air sebagai pelarutnya.
Penyebab spesifik batu ginjal
tergantung pada jenis batu ginjal itu
sendiri, sebagai contoh batu kalsium
dapat disebabkan oleh
hiperkalsiuria, hiperurikosuria, dan
hipositraturia
-Variasi global yang bergantung pada
faktor geografis, sosial-ekonomi dan
iklim
-Usia, jenis kelamin, ras dan pola makan
yang mempengaruhi terjadinya
penyakit.
-Obesitas dan sindrom metabolik
merupakan faktor risiko batu ginjal
Pasien menghindari minuman bersoda,
mengurangi konsumsi kopi dan teh, diet
rendah garam dan menghindari asupan
protein berlebih dari makanan.
TERAPI NON
FARMAKOLOGI
• Cukup hidrasi: Perbanyak minum air putih
minimal 2,5–3 liter sehari.
• Meningkatkan aktivitas fisik: Menjalani
aktivitas fisik ringan-sedang 150 menit per
minggu.
Modifikasi Gaya Hidup Modifikasi Diet
Karena nyeri kolik umumnya cukup berat,
analgesik yang digunakan dapat berupa:
ANALGESIK
Ketorolac dengan dosis awal 30–60 mg intramuskular
(IM) atau 30 mg intravena (IV), diikuti 30 mg setiap
6–8 jam sesuai kebutuhan. Pada pasien berusia di
atas 65 tahun, dosis diturunkan setengahnya
01
Morfin dengan dosis 10 mg setiap 4 jam sesuai
kebutuhan. Awasi potensi efek samping depresi napas,
sedasi, konstipasi, potensi adiksi, mual, dan muntah
02
Meperidin (60–80 mg meperidin ekuivalen dengan 10
mg morfin). Dosis 50–150 mg IM setiap 3–4 jam
03
ANTIBIOTIK
Antibiotik hanya diberikan apabila ada
potensi infeksi saluran kemih seperti
adanya piuria, bakteriuria, demam, atau
leukositosis dengan penyebab lain
disingkirkan.
TERAPI FARMAKOLOGI
Bila pasien datang dengan kondisi kolik renal atau kondisi sakit disebabkan
ginjal dapat dilakukan pemasangan akses intravena untuk hidrasi dan
pemberian obat-obat intravena. Bila tidak ada obstruksi atau infeksi dapat
diberikan analgesik, antiemetik dan antidiuretik
ANTIEMETIK
Pasien dengan kolik renal
umumnya mengalami mual
dan muntah. Obat yang
dapat diberikan adalah
metoclopramide dosis 10 mg
IV atau IM setiap 4–6 jam
sesuai kebutuhan.
ANTIDIURETIK
Desmopresin (DDAVP) dapat
menurunkan nyeri kolik
renal. Bila diberikan melalui
semprotan nasal, maka dosis
yang digunakan adalah 40
mcg. Bila diberikan secara
IV, maka dosis yang
digunakan adalah 4 mcg.
JENIS BATU GINJAL
Kebanyakan batu ginjal adalah batu kalsium, biasanya dalam bentuk kalsium
oksalat. Faktor makanan, vitamin D dosis tinggi, operasi bypass usus dan beberapa
gangguan metabolisme dapat meningkatkan konsentrasi kalsium atau oksalat dalam
urin. Batu kalsium juga dapat terjadi dalam bentuk kalsium fosfat. Jenis batu ini lebih
sering terjadi pada kondisi metabolik, seperti asidosis tubulus ginjal. Ini juga dapat
dikaitkan dengan obat-obatan tertentu yang digunakan untuk mengobati migrain
atau kejang, seperti topiramate
BATU KALSIUM
Batu struvit terbentuk sebagai respons terhadap infeksi saluran
kemih. Batu-batu ini dapat tumbuh dengan cepat dan menjadi sangat
besar, terkadang dengan sedikit gejala atau sedikit peringatan.
BATU STRUVITE
Batu-batu ini terbentuk pada orang dengan kelainan
keturunan yang disebut cystinuria yang menyebabkan ginjal
mengeluarkan terlalu banyak asam amino tertentu.
BATU SISTIN
01
02
03
04
BATU ASAM URAT
Batu asam urat dapat terbentuk pada orang yang kehilangan terlalu banyak
cairan karena diare kronis atau malabsorpsi, orang yang mengonsumsi
makanan berprotein tinggi, dan penderita diabetes atau sindrom metabolik.
Faktor genetik tertentu juga dapat meningkatkan risiko batu asam urat.
1. BERUSIA 35-45 TAHUN
2. BERJENIS KELAMIN LAKI-LAKI.
3. TIDAK MENDAPATKAN CUKUP CAIRAN DALAM TUBUH ATAU MENGALAMI
DEHIDRASI
4. MENGONSUMSI MAKANAN YANG TINGGI PROTEIN, NATRIUM (GARAM), ATAU
GULA
5. MEMILIKI RIWAYAT BATU GINJAL DALAM KELUARGA
6. MENGALAMI GANGGUAN PENCERNAAN
7. MENDERITA OBESITAS
8. PERNAH MENJALANI OPERASI PADA ORGAN PENCERNAAN
9. MENDERITA KONDISI MEDIS TERTENTU, SEPERTI HIPERPARATIROIDISME, INFEKSI
SALURAN KEMIH, ATAU DIABETES.
10. MENGONSUMSI OBAT-OBATAN ATAU SUPLEMEN TERTENTU, SEPERTI OBAT
MIGRAIN, SUPLEMEN MAKANAN, ATAU VITAMIN C
FAKTOR RESIKO BATU GINJAL
Pasien laki-laki usia 29 tahun datang di klinik dengan
keluhan nyeri pinggang, anyang-anyangan dan sering buang
air kecil tapi sedikit-sedikit selama seminggu yang lalu.
Pada pemeriksaan fisik didapat keadaan umum baik,
Tanda vital tekanan darah : 130/80 mmHg, Nadi 88
×/menit, respiratory rate 20×/menit, mata conjunctiva
palpebra tidak anemis dan tidak pucat. Pada pemeriksaan
dada didapatkan jantung dan paru dalam batas normal,
Abdomen tidak ada kelainan dan ekstremitas atas dan
bawah tidak ada edema dan memiliki riwayat asam urat.
KASUS
PENYELESAIAN
METODE ASMETOD
A : Umur pasien 29 tahun
S : Yang diderita oleh diri sendiri
M : Belum ada pengobatan yang dilakukan
E : Belum ada usaha yang dilakukan
T : Satu minggu
H : Tidak ada riwayat penyakit sebelumnya
O : Tidak ada gejala lain
D : Keluhan nyeri pinggang, anyang-anyangan
dan sering buang air kecil tapi sedikit-sedikit
selama seminggu yang lalu. Tanda vital
tekanan darah : 130/80 mmHg, Nadi 88
×/menit, respiratory rate 20×/menit, mata
conjunctiva palpebra tidak anemis dan tidak
pucat.
Alluric memiliki kandungan aktif allopurinol.
Obat ini bisa digunakan untuk mengatasi batu
ginjal yang terbentuk akibat penumpukan
asam urat dalam tubuh. Kandungan
allopurinol di dalam obat ini bekerja dengan
menghambat enzim xanthine-oxidase yang
berperan dalam pembentukan asam urat.
Terhambatnya enzim xanthine-oxidase dapat
menurunkan kadar asam urat dalam tubuh.
Dengan begitu, batu ginjal bisa teratasi.
Untuk membantu menurunkan kadar asam
urat, allopurinol dalam Alluric dapat
dikonsumsi 1 tablet per hari. Obat batu ginjal
ini hanya bisa dibeli dengan resep dokter.
OBAT YANG DI REKOMENDASIKAN
Sediaan Alluric
THANK YOU
RESOURCE PAGE

More Related Content

Similar to materi ajar keselamatan kerja_Batu Ginjal.pdf

Kelainan Dan penyakit Pada Ginjal
Kelainan Dan penyakit Pada GinjalKelainan Dan penyakit Pada Ginjal
Kelainan Dan penyakit Pada GinjalDevina Alifah
 
Nama_NIM_Kelas_Kelompok 1 AC_Tugas Kasus Farter 2.pptx
Nama_NIM_Kelas_Kelompok 1 AC_Tugas Kasus Farter 2.pptxNama_NIM_Kelas_Kelompok 1 AC_Tugas Kasus Farter 2.pptx
Nama_NIM_Kelas_Kelompok 1 AC_Tugas Kasus Farter 2.pptxBAksaSonita062
 
2048201088_Evi Deswita_FARMAKOLOGI_GI.pptx
2048201088_Evi Deswita_FARMAKOLOGI_GI.pptx2048201088_Evi Deswita_FARMAKOLOGI_GI.pptx
2048201088_Evi Deswita_FARMAKOLOGI_GI.pptxWiwithSimatupang
 
Askep inkontinensia urine
Askep inkontinensia urineAskep inkontinensia urine
Askep inkontinensia urinePaul_Gl
 
Sistem pencernaan dan obat obat sistem pencernaan
Sistem pencernaan dan obat obat sistem pencernaanSistem pencernaan dan obat obat sistem pencernaan
Sistem pencernaan dan obat obat sistem pencernaanMina Audina
 
kelainan pada Usus besar
kelainan pada Usus besarkelainan pada Usus besar
kelainan pada Usus besarLilis c'Ben
 
Online Class - Konstipasi (Done).pptx
Online Class - Konstipasi (Done).pptxOnline Class - Konstipasi (Done).pptx
Online Class - Konstipasi (Done).pptxAhmadSofyanAtsauri
 
Lapsus_Choledocolithiasis + Cholesistitis_Syahda Nabilla Aristawidya.pptx
Lapsus_Choledocolithiasis + Cholesistitis_Syahda Nabilla Aristawidya.pptxLapsus_Choledocolithiasis + Cholesistitis_Syahda Nabilla Aristawidya.pptx
Lapsus_Choledocolithiasis + Cholesistitis_Syahda Nabilla Aristawidya.pptxsyahda nabilla
 
IPA Citra Nusantara
IPA Citra NusantaraIPA Citra Nusantara
IPA Citra NusantaraKhamalYusuf
 
Inkontinensia urin
Inkontinensia urinInkontinensia urin
Inkontinensia urinPrima Yogi
 
PENYAKIT_GINJAL UNTUK KIMIA FARMA (2).pptx
PENYAKIT_GINJAL UNTUK KIMIA FARMA (2).pptxPENYAKIT_GINJAL UNTUK KIMIA FARMA (2).pptx
PENYAKIT_GINJAL UNTUK KIMIA FARMA (2).pptxKFDBengkulu
 
Laporan praktikum bio (uji kandungan urin)
Laporan praktikum bio (uji kandungan urin)Laporan praktikum bio (uji kandungan urin)
Laporan praktikum bio (uji kandungan urin)Nida Chofiya
 

Similar to materi ajar keselamatan kerja_Batu Ginjal.pdf (20)

Kelainan Dan penyakit Pada Ginjal
Kelainan Dan penyakit Pada GinjalKelainan Dan penyakit Pada Ginjal
Kelainan Dan penyakit Pada Ginjal
 
Nama_NIM_Kelas_Kelompok 1 AC_Tugas Kasus Farter 2.pptx
Nama_NIM_Kelas_Kelompok 1 AC_Tugas Kasus Farter 2.pptxNama_NIM_Kelas_Kelompok 1 AC_Tugas Kasus Farter 2.pptx
Nama_NIM_Kelas_Kelompok 1 AC_Tugas Kasus Farter 2.pptx
 
15 penyebab muntah
15 penyebab muntah15 penyebab muntah
15 penyebab muntah
 
2048201088_Evi Deswita_FARMAKOLOGI_GI.pptx
2048201088_Evi Deswita_FARMAKOLOGI_GI.pptx2048201088_Evi Deswita_FARMAKOLOGI_GI.pptx
2048201088_Evi Deswita_FARMAKOLOGI_GI.pptx
 
Askep inkontinensia urine
Askep inkontinensia urineAskep inkontinensia urine
Askep inkontinensia urine
 
Nacl, ngt, ameprozol, kasus resep
Nacl, ngt, ameprozol, kasus resepNacl, ngt, ameprozol, kasus resep
Nacl, ngt, ameprozol, kasus resep
 
Asam urat
Asam uratAsam urat
Asam urat
 
Obat sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA
Obat sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNAObat sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA
Obat sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA
 
Sistem pencernaan dan obat obat sistem pencernaan
Sistem pencernaan dan obat obat sistem pencernaanSistem pencernaan dan obat obat sistem pencernaan
Sistem pencernaan dan obat obat sistem pencernaan
 
kelainan pada Usus besar
kelainan pada Usus besarkelainan pada Usus besar
kelainan pada Usus besar
 
Diare
DiareDiare
Diare
 
Online Class - Konstipasi (Done).pptx
Online Class - Konstipasi (Done).pptxOnline Class - Konstipasi (Done).pptx
Online Class - Konstipasi (Done).pptx
 
Gangguan pencernaan
Gangguan pencernaanGangguan pencernaan
Gangguan pencernaan
 
Lapsus_Choledocolithiasis + Cholesistitis_Syahda Nabilla Aristawidya.pptx
Lapsus_Choledocolithiasis + Cholesistitis_Syahda Nabilla Aristawidya.pptxLapsus_Choledocolithiasis + Cholesistitis_Syahda Nabilla Aristawidya.pptx
Lapsus_Choledocolithiasis + Cholesistitis_Syahda Nabilla Aristawidya.pptx
 
IPA Citra Nusantara
IPA Citra NusantaraIPA Citra Nusantara
IPA Citra Nusantara
 
Gagal ginjal ROMANTISME DAN EKSPRESIONISME
Gagal ginjal ROMANTISME DAN EKSPRESIONISMEGagal ginjal ROMANTISME DAN EKSPRESIONISME
Gagal ginjal ROMANTISME DAN EKSPRESIONISME
 
Inkontinensia urin
Inkontinensia urinInkontinensia urin
Inkontinensia urin
 
Antispasmodik
AntispasmodikAntispasmodik
Antispasmodik
 
PENYAKIT_GINJAL UNTUK KIMIA FARMA (2).pptx
PENYAKIT_GINJAL UNTUK KIMIA FARMA (2).pptxPENYAKIT_GINJAL UNTUK KIMIA FARMA (2).pptx
PENYAKIT_GINJAL UNTUK KIMIA FARMA (2).pptx
 
Laporan praktikum bio (uji kandungan urin)
Laporan praktikum bio (uji kandungan urin)Laporan praktikum bio (uji kandungan urin)
Laporan praktikum bio (uji kandungan urin)
 

materi ajar keselamatan kerja_Batu Ginjal.pdf

  • 2. TEAM Maria Adventiana Harlindaningru m. (2211036) Rolita Belladona. (2211047) Shinta Arifah Nur Isnaini. (2211048) Syifa Rahma Sulistya Putri. (2211051) Yogi Hermen Setyawan. (2211054) Rizky Nurul Utami. (2211056)
  • 3. GINJAL Ginjal merupakan organ yang diperlukan untuk mengeluarkan sisa-sisa metabolisme. Ginjal berfungsi untuk mempertahankan keseimbangan air, garam, dan elektrolit, dan merupakan suatu kelenjar yang mengeluarkan paling sedikit tiga hormon. Ginjal membantu mengontrol tekanan darah dan dapat mengalami kerusakan apabila tekanan darah terlalu tinggi atau terlalu rendah. Ginjal berhubungan dengan saluran kemih dari ureter yang berhubungan dengan kandung kemih (vesika urinaria).
  • 4. BATU GINJAL Batu ginjal (nefrolitiasis atau urolitiasis) adalah batu yang terbentuk di tubuli ginjal kemudian berada di kaliks, infundibulum, pelvis ginjal dan bahkan bisa mengisi pelvis serta seluruh kaliks ginjal dan merupakan batu saluran kemih yang paling sering terjadi.
  • 5. GEJALA 01 02 03 04 Adanya nyeri pada punggung atau nyeri kolik yang hebat. Nyeri kolik ditandai dengan rasa sakit yang hilang timbul di sekitar tulang rusuk dan pinggang kemudian menjalar ke bagian perut dan daerah paha sebelah dalam. Adanya nyeri hebat biasa diikuti demam dan menggigil. Kemungkinan adanya rasa mual dan terjadinya muntah dan gangguan perut. Adanya darah di dalam urin dan adanya gangguan buang air kecil, penderita juga sering BAK atau terjadinya penyumbatan pada saluran kemih.
  • 6. ETIOLOGI EPIDEMIOLOGI Etiologi batu ginjal atau nefrolitiasis adalah ketidakseimbangan kimiawi antara zat-zat kimia dalam urine dengan air sebagai pelarutnya. Penyebab spesifik batu ginjal tergantung pada jenis batu ginjal itu sendiri, sebagai contoh batu kalsium dapat disebabkan oleh hiperkalsiuria, hiperurikosuria, dan hipositraturia -Variasi global yang bergantung pada faktor geografis, sosial-ekonomi dan iklim -Usia, jenis kelamin, ras dan pola makan yang mempengaruhi terjadinya penyakit. -Obesitas dan sindrom metabolik merupakan faktor risiko batu ginjal
  • 7. Pasien menghindari minuman bersoda, mengurangi konsumsi kopi dan teh, diet rendah garam dan menghindari asupan protein berlebih dari makanan. TERAPI NON FARMAKOLOGI • Cukup hidrasi: Perbanyak minum air putih minimal 2,5–3 liter sehari. • Meningkatkan aktivitas fisik: Menjalani aktivitas fisik ringan-sedang 150 menit per minggu. Modifikasi Gaya Hidup Modifikasi Diet
  • 8. Karena nyeri kolik umumnya cukup berat, analgesik yang digunakan dapat berupa: ANALGESIK Ketorolac dengan dosis awal 30–60 mg intramuskular (IM) atau 30 mg intravena (IV), diikuti 30 mg setiap 6–8 jam sesuai kebutuhan. Pada pasien berusia di atas 65 tahun, dosis diturunkan setengahnya 01 Morfin dengan dosis 10 mg setiap 4 jam sesuai kebutuhan. Awasi potensi efek samping depresi napas, sedasi, konstipasi, potensi adiksi, mual, dan muntah 02 Meperidin (60–80 mg meperidin ekuivalen dengan 10 mg morfin). Dosis 50–150 mg IM setiap 3–4 jam 03 ANTIBIOTIK Antibiotik hanya diberikan apabila ada potensi infeksi saluran kemih seperti adanya piuria, bakteriuria, demam, atau leukositosis dengan penyebab lain disingkirkan. TERAPI FARMAKOLOGI Bila pasien datang dengan kondisi kolik renal atau kondisi sakit disebabkan ginjal dapat dilakukan pemasangan akses intravena untuk hidrasi dan pemberian obat-obat intravena. Bila tidak ada obstruksi atau infeksi dapat diberikan analgesik, antiemetik dan antidiuretik
  • 9. ANTIEMETIK Pasien dengan kolik renal umumnya mengalami mual dan muntah. Obat yang dapat diberikan adalah metoclopramide dosis 10 mg IV atau IM setiap 4–6 jam sesuai kebutuhan. ANTIDIURETIK Desmopresin (DDAVP) dapat menurunkan nyeri kolik renal. Bila diberikan melalui semprotan nasal, maka dosis yang digunakan adalah 40 mcg. Bila diberikan secara IV, maka dosis yang digunakan adalah 4 mcg.
  • 10. JENIS BATU GINJAL Kebanyakan batu ginjal adalah batu kalsium, biasanya dalam bentuk kalsium oksalat. Faktor makanan, vitamin D dosis tinggi, operasi bypass usus dan beberapa gangguan metabolisme dapat meningkatkan konsentrasi kalsium atau oksalat dalam urin. Batu kalsium juga dapat terjadi dalam bentuk kalsium fosfat. Jenis batu ini lebih sering terjadi pada kondisi metabolik, seperti asidosis tubulus ginjal. Ini juga dapat dikaitkan dengan obat-obatan tertentu yang digunakan untuk mengobati migrain atau kejang, seperti topiramate BATU KALSIUM Batu struvit terbentuk sebagai respons terhadap infeksi saluran kemih. Batu-batu ini dapat tumbuh dengan cepat dan menjadi sangat besar, terkadang dengan sedikit gejala atau sedikit peringatan. BATU STRUVITE Batu-batu ini terbentuk pada orang dengan kelainan keturunan yang disebut cystinuria yang menyebabkan ginjal mengeluarkan terlalu banyak asam amino tertentu. BATU SISTIN 01 02 03 04 BATU ASAM URAT Batu asam urat dapat terbentuk pada orang yang kehilangan terlalu banyak cairan karena diare kronis atau malabsorpsi, orang yang mengonsumsi makanan berprotein tinggi, dan penderita diabetes atau sindrom metabolik. Faktor genetik tertentu juga dapat meningkatkan risiko batu asam urat.
  • 11. 1. BERUSIA 35-45 TAHUN 2. BERJENIS KELAMIN LAKI-LAKI. 3. TIDAK MENDAPATKAN CUKUP CAIRAN DALAM TUBUH ATAU MENGALAMI DEHIDRASI 4. MENGONSUMSI MAKANAN YANG TINGGI PROTEIN, NATRIUM (GARAM), ATAU GULA 5. MEMILIKI RIWAYAT BATU GINJAL DALAM KELUARGA 6. MENGALAMI GANGGUAN PENCERNAAN 7. MENDERITA OBESITAS 8. PERNAH MENJALANI OPERASI PADA ORGAN PENCERNAAN 9. MENDERITA KONDISI MEDIS TERTENTU, SEPERTI HIPERPARATIROIDISME, INFEKSI SALURAN KEMIH, ATAU DIABETES. 10. MENGONSUMSI OBAT-OBATAN ATAU SUPLEMEN TERTENTU, SEPERTI OBAT MIGRAIN, SUPLEMEN MAKANAN, ATAU VITAMIN C FAKTOR RESIKO BATU GINJAL
  • 12. Pasien laki-laki usia 29 tahun datang di klinik dengan keluhan nyeri pinggang, anyang-anyangan dan sering buang air kecil tapi sedikit-sedikit selama seminggu yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapat keadaan umum baik, Tanda vital tekanan darah : 130/80 mmHg, Nadi 88 ×/menit, respiratory rate 20×/menit, mata conjunctiva palpebra tidak anemis dan tidak pucat. Pada pemeriksaan dada didapatkan jantung dan paru dalam batas normal, Abdomen tidak ada kelainan dan ekstremitas atas dan bawah tidak ada edema dan memiliki riwayat asam urat. KASUS
  • 13. PENYELESAIAN METODE ASMETOD A : Umur pasien 29 tahun S : Yang diderita oleh diri sendiri M : Belum ada pengobatan yang dilakukan E : Belum ada usaha yang dilakukan T : Satu minggu H : Tidak ada riwayat penyakit sebelumnya O : Tidak ada gejala lain D : Keluhan nyeri pinggang, anyang-anyangan dan sering buang air kecil tapi sedikit-sedikit selama seminggu yang lalu. Tanda vital tekanan darah : 130/80 mmHg, Nadi 88 ×/menit, respiratory rate 20×/menit, mata conjunctiva palpebra tidak anemis dan tidak pucat. Alluric memiliki kandungan aktif allopurinol. Obat ini bisa digunakan untuk mengatasi batu ginjal yang terbentuk akibat penumpukan asam urat dalam tubuh. Kandungan allopurinol di dalam obat ini bekerja dengan menghambat enzim xanthine-oxidase yang berperan dalam pembentukan asam urat. Terhambatnya enzim xanthine-oxidase dapat menurunkan kadar asam urat dalam tubuh. Dengan begitu, batu ginjal bisa teratasi. Untuk membantu menurunkan kadar asam urat, allopurinol dalam Alluric dapat dikonsumsi 1 tablet per hari. Obat batu ginjal ini hanya bisa dibeli dengan resep dokter. OBAT YANG DI REKOMENDASIKAN