SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
• Penyakit kencing manis (diabetes melitus) 
sebenarnya sudah dikenal sejak dulu kala. 
• Pada dokumen purbakala yang diperkirakan 
dibuat ribuan tahun sebelum Masehi 
dicantumkan adanya penyakit dengan gejala 
kencing yang berulangkali dan banyak 
(poliuria).
• Dikatakan bahwa penyakit ini dapat bersifat 
ganas dan berakhir dengan kematian penderita 
dalam waktu singkat. 
• Pada perkembangan selanjutnya diketahui 
bahwa air kencing dari penderita itu terasa 
manis. 
• Namun, penyebab rasa manis itu tetap belum 
diketahui dan belum dapat dijelaskan.
• Mal nutrition related diabetes mellitus 
terbagi menjadi dua sub kelompok; yaitu 
• FCPD (fibrocalculous pancreated 
diabetes), mewakili kasus-kasus dengan 
klasifikasi pancreas dan 
• PDPD (protein deficien pancreatic 
diabetes) mewakili kasus-kasus tanpa 
klasifikasi pancreas.
• Diabetes mellitus; salah satu kumpulan 
gejala yang timbul pada seseorang 
akibat adanya peningkatan kadar gula 
darah (glukosa) yang disebabkan oleh 
kekurangan insulin atau gangguan 
fungsi insulin. 
• Merupakan penyakit menahun yang 
sampai saat ini masih belum dapat 
disembuhkan, tetapi sudah dapat 
dikendalikan,
• DM dapat menimbulkan penyakit atau 
komplikasi yang dapat berakibat fatal, 
misalnya penyakit jantung koroner, 
gagal ginjal, kebutaan dan lain- lain. 
• DM dikelola dan dikendalikan dengan 
baik agar seseorang dengan DM dapat 
merasa nyaman dan sehat, serta 
terjadinya komplikasi dapat dicegah 
atau setidaknya dihambat.
• Pada penyakit ini dapat dipahami dalam rangka 
transisi epidemiologis, suatu konsep mengenai 
perubahan pola kesehatan dan penyakit. 
• Konsep tersebut hendak mencoba 
menghubungkan hal-hal tersebut dengan 
mortabilitas dan mortalitas pada beberapa 
golongan penduduk dan menghubungkannya 
dengan faktor sosial ekonomi serta demografi. 
• Perubahan pola penyakit itu diduga ada 
hubungannya dengan cara hidup yang berubah 
sesuai dengan bertambahnya kemakmuran 
yang tercermin dalam pendapatan perkapita 
Indonesia tahun 1995 setinggi US $ 1030.
• Pola makan di kota-kota telah bergeser dari 
pola makan tradisional yang mengandung 
banyak karbohidrat dan serat dari sayuran, ke 
pola makan kebarat-baratan, dengan 
komposisi makanan yang terlalu banyak 
mengandung protein, lemak, gula, garam dan 
mengandung sedikit serat. 
• Komposisi makanan seperti itu terutama 
terdapat pada makanan siap santap dan 
sangat digemari terutama oleh anak-anak 
muda. 
• Pola hidup beresiko seperti inilah yang 
menyebabkan tingginya kekerapan penyakit 
PJK, hipertensi, diabetes, hiperlipidemia dan 
lain-lain.
GEJALA DIABETES 
MELLITUS 
• Gejalanya sangat bervariasi. 
• Diabetes mellitus dapat timbul secara 
perlahan-lahan hingga penderita tidak 
menyadari terdapatnya perubahan dan baru 
dapat ditemukan pada saat pemeriksaan 
penyaring atau pemeriksaan untuk penyakit 
lain. 
• Tetapi gejala-gejala diabetes dapat juga 
ditimbulkan mendadak secara dramatis sekali.
GEJALA DIABETES 
MELLITUS 
Gejala-gejala klasik yang dapat ditemukan pada 
penderita adalah sebagai berikut : 
 Rasa haus yang berlebihan 
 Sering kencing terutama pada malam hari 
 Berat badan turun dengan cepat 
 Cepat merasa lapar 
 Timbul kelemahan tubuh 
 Kesemutan pada jari tangan dan jari kaki 
 Gatal-gatal 
 Penglihatan jadi kabur 
 Luka atau bisul yang sukar sembuh 
 Keputihan
GEJALA DIABETES 
MELLITUS 
• Kelainan kulit berupa, biasanya terjadi di daerah 
genital ataupun daerah lipatan kulit lain seperti di 
ketiak dan di bawah payudara, biasanya akibat 
tumbuhnya jamur. 
• Sering pula dikeluhakan timbulnya bisul-bisul atau 
luka yang lama tidak mau sembuh. Luka ini dapat 
akibat hal yang sepele seperti luka lecet karena 
sepatu, tertusuk peniti dan sebagainya. 
• Pada wanita, keputihan merupakan salah satu 
keluhan yang sering menyebabkan pasien datang ke 
dokter ahli kebidanan dan sesudah diperiksa lebih 
lanjut ternyata diabetes mellitus yang menjadi latar 
belakang keluhan tersebut. 
• Juga dalam hal ini jamur terutama candida, merupa-kan 
sebab sering timbulnya keluhan keputihan ini.
GEJALA DIABETES 
MELLITUS 
• Rasa baal dan kesemutan akibat sudah terjadi 
neuropati, merupakan juga keluhan pasien, 
disamping keluhan lemah dan mudah merasa 
lelah. 
• Pada pasien laki-laki terkadang keluhan impotensi 
menyebabkan ia datang ke dokter. 
• Keluhan lain ialah; mata kabur yang disebabkan 
katarak, ataupun gangguan refraksi akibat 
perubahan-perubahan pada lensa oleh 
hiperglekimia. 
• Mungkin pula keluhan kabur tersebut disebabkan 
kelainan viterum, 
• Dipopia dinokulat akibat keluhan sementara otot 
bola mata dapat pula merupakan salah satu 
sebab pasien berobat ke dokter mata.
DIAGNOSIS DIABETES 
MELLITUS 
• Penyakit ini mudah diketahui dengan cara 
pemeriksaan kadar gula darah diagnosisi diabetes 
dapat dipastikan bila : 
- Kadar glukosa darah sewaktu 200 mg/dl 
atau lebih dan ditambah gejala khas 
diabetes. 
- Kadar glukosa darah puasa 126 mg/dl atau
DM Darah 
Vena 
(mg/dl) 
Darah 
Kepiler 
(mg/dl) 
Plasma 
Vena 
(mg/dl) 
• Glukosa 
darah puasa 
Dan atau 
• 2 jam 
sesudah 
beban TGT 
• Glukosa 
darah puasa 
Dan 
• 2 jam 
sesudah 
beban 
³ 120 
³ 180 
< 120 
³ 120 – 
< 150 
³ 120 
³ 200 
< 120 
³ 140 – 
< 200 
³ 140 
³ 200 
< 140 
³ 140 – 
< 200
• Di bawah ini telah dirangkumkan diagnosisi untuk DM 
WHO 
1985, yang telah disederhanakan secara praktis dengan 
beberapa catatan : 
1. Sampel darah (whole blood) adalah darah kapiler (apabila 
darah vena, maka harus dikoreksi bahwa kadar glukosa 
kapiler adalah 10-15% lebih tinggi daripada vena); 
2. Pemeriksaan untuk diagnosis harus secara enzimatik 
(untuk follow-up boleh cara lain); 
3. Kadar glukosa darah 2 jam post-prandial (2j PP) untuk 
diagnosisi harus dengan beban 75 gram glukosa (untuk 
follow-up harus dengan beban makan pagi sesuai dengan 
diitnya, karena terlalu sering memberi glukosa dapat 
merusak sel beta pancreas);
Yang dimaksud gejala DM didalam criteria diagnosis 
ini adalah : 
1. polidipsi, 
2. poliuri, 
3. penurunan berat badan, dan atau 
4. koma diabetic; 
Butir (4) tabel berikut adalah keputusan diabetes 
Surabaya bersama Malang, yang mengandung 
kasus-kasus yang belum diputuskan secara jelas 
oleh kriteria WHO 1985.
I. Diagnosis DM apabila 
a.Terdapat gejala-gejala DM ditambah 
dengan 
b.Salah satu dari GDP>120 mg, 2jPP > 
200 mg/dl, atau glukosa darah random 
= acak > 200 mg/dl 
II. Diagnosis DM apabila: 
a.Tidak terdapat gejala-gejala DM, 
tetapi 
b.Terdapat dua hasil dari: GDP 120 
mg/dl, 2jPP > 200 mg/dl, atau random 
> 200 mg/dl. 
III. Diagnosis Gangguan Toleransi Glukosa 
(GTG) 
apabila: GDP < 120 mg/dl dan 2jPP
I. Untuk kasus meragukan dengan hasil: GDP 
< 120 mg/dl dan 2jPP > 200 mg/dl maka 
diulangi pemeriksaan laboratorium sekali lagi, 
dengan persiapan minimal 3 hari dengan diit 
karbohidrat lebih dari 150 gram perhari dan 
kegiatan fisik seperti biasa; kemungkinan 
hasilnya adalah : 
a. DM, apabila hasilnya sama atau tetap, 
yaitu 
GDP, 120 mg/dl dan 2jPP > 200 mg/dl, 
atau 
apabila hasilnya memenuhi kriteria I atau 
II. 
b. GTG, atau hasilnya cocok dengan 
kriteria III
1. Diabetes mellitus 
a. DM tipe tergantung insulin (tipe 1) 
b. DM tipe tidak tergantung insulin (tipe 2) 
c. tidak gemuk 
d. gemuk 
DM tipe lain yang berhubungan dengan keadaan 
atau sindrom tertentu : 
a. Penyakit pancreas 
b. Hormonal 
c. Obat/bahan kimia 
d. Kelainan reseptor 
e. Kelainan genital 
e. Lain-lain
2. Toleransi glukosa terganggu 
a. tidak gemuk 
b. gemuk 
c. sebab keadaan/sindrom tertentu 
3. Diabetes resiko statistik
PENYEBAB 
Diabetes mellitus disebabkan oleh 
multifaktoral. 
Keturunan merupakan salah satu faktor 
penyebab, 
Selain keturunan ada juga faktor-faktor lain 
yang menyebabkan diabetes mellitus yang 
disebut faktor pencetus, misalnya infeksi virus 
tertentu, pola makan yang tidak sehat, stres, 
makan obat-obatan yang dapat meningkatkan 
kadar gula darah dan sebagainya.
• PYRANTEL
Penatalaksanaan 
a. Jangka pendek penatalaksanaan DM 
bertujuan untuk menghilangkan 
keluhan/gejala 
b. Jangka panjangnya adalah untuk 
mencegah komplikasi. 
Tujuan tersebut dilaksanakan dengan cara 
menormalkan kadar glukosa, lipid, dan 
insulin. 
c. Untuk memudahkan tercapainya tujuan 
tersebut kegiatan dilaksanakan dalam 
bentuk pengelolaan pasien secara holistik 
dan mengajarkan kegiatan mandiri.
Penatalaksanaan 
• Kriteria pengendalian DM dapat dilihat 
dalam Tabel 
• Untuk pasien berumur 60 tahun ke 
atas, sasaran glukosa darah lebih 
tinggi daripada biasa (puasa < 150 
mg/dl dan sesudah makan < 200 
mg/dl).
Gluosa darah plasma vena Baik Sedang Buruk 
- puasa 80 - 109 110 - 139 ≥ 140 
- 2 jam 110 - 159 160 - 199 ≥ 200 
Kolesterol Total < 200 200 - 239 > 240 
Kolesterol LDL 
- tanpa PJK < 130 130 - 159 ≥ 160 
- dengan PJK < 100 100 - 129 ≥ 130 
Kolesterol HDL (mg/dl) > 45 35 - 45 < 35 
Trigliserida 
- tanpa PJK < 200 < 200 - 249 > 250 
- dengan PJK < 150 < 150 - 199 ≥ 200 
BMI/IMT 
- Perempuan 18,5 - 23,9 23 – 25 > 25 atau < 18,5 
- Laki-laki 20 - 24,9 25 – 27 > 27 atau < 20 
Tekanan darah (mmHg) < 140/90 140 - 160/90 - 95 > 160195
Pengaturan Diet pada penderita DM 
• Asupan zat-zat gizi dan non gizi yang perlu diperhatikan oleh 
penderita DM sbb : 
• Asupan kalori ditentukan berdasarkan umur, jeni kelamin, BB, 
aktifitas fisik, kehamilan/menyusui, dan adanya komplikasi 
• Komposisi energi yang dianjurkan adalah 60-70 % dari KH, 10-15 % 
dari protein dan 20-25 % dari lemak 
• Asupan KH dan pemanis perlu diperhatikan. Penggunaan orbital, 
manitol, xylitol sebagai pemanis secara berlebihan berpengaruh 
laksatif (pencahar), sedangkan sakarin dan aspartame merupakan 
pemanis non gizi yang dapat digunakan bagi semua penderita DM.
Pengaturan Diet pada penderita DM 
• Pemakaian gula sebagai bumbu dalam makanan 
diperbolehkan, namun dibatasi tidak lebih dari 5% total 
kalori 
• Pada kasus tertentu misalnya penderita DM dengan 
nefropati perlu batasan protein sekitar 0,8 g/kg BB 
atau 10% total kalori 
• Asupan lemak jenuh sebaiknya <10% tot kalori dan 
kolesterol dianjurkan tidak lebih 300 mg/hari 
• Vitamin dan mineral sangat dianjurkan untuk 
dikonsumsi karena banyak serat dan sumber anti 
oksidan
Pengaturan Diet pada penderita DM 
• Asupan serat dianjurkan 25 g/hari, karena mampu 
mengontrol glukosa darah dan mengurangi kebutuhan 
insulin 
• Asupan garam yaitu 3000 mg Na/hari, bagi penderita 
hipertensi harus membatasi garam tidak lebih dari 6 
g/hari atau etara 2400 mg Na/hari 
• Asupan alkohol dibatasi 1-2 kali seminggu, tidak boleh 
minum bila kadar trigliserida meningkat, kadar glukosa 
darah tidak terkontrol 
• Hentikan kebiasaan merokok, karena asap rokok 
menyebabkan kerusakan endotel pembuluh darah dan 
penggumpalan keeping-keping darah.
DIABETES MALITUS

More Related Content

What's hot

What's hot (18)

Diabetes Melitus Tipe 1
Diabetes Melitus Tipe 1Diabetes Melitus Tipe 1
Diabetes Melitus Tipe 1
 
Askep diabetes AKPER PEMDA MUNA
Askep diabetes AKPER PEMDA MUNA Askep diabetes AKPER PEMDA MUNA
Askep diabetes AKPER PEMDA MUNA
 
Asuhan keperawatan diabetes melitus
Asuhan keperawatan diabetes melitusAsuhan keperawatan diabetes melitus
Asuhan keperawatan diabetes melitus
 
Diabetes Melitus
Diabetes MelitusDiabetes Melitus
Diabetes Melitus
 
DIABETES MELLITUS
DIABETES MELLITUSDIABETES MELLITUS
DIABETES MELLITUS
 
Diabetes mellitus pada lansia
Diabetes mellitus pada lansiaDiabetes mellitus pada lansia
Diabetes mellitus pada lansia
 
interpretasi hasil lab
interpretasi hasil lab interpretasi hasil lab
interpretasi hasil lab
 
Materi DM
Materi DMMateri DM
Materi DM
 
Diabetes melitus tipe 1
Diabetes melitus tipe 1Diabetes melitus tipe 1
Diabetes melitus tipe 1
 
Makalah tentang penyakit diabetes melitus "pembahasan"
Makalah tentang penyakit diabetes melitus "pembahasan"Makalah tentang penyakit diabetes melitus "pembahasan"
Makalah tentang penyakit diabetes melitus "pembahasan"
 
Diabetes melitus
Diabetes melitusDiabetes melitus
Diabetes melitus
 
Dibetes Melitus Tipe 2
Dibetes  Melitus Tipe 2Dibetes  Melitus Tipe 2
Dibetes Melitus Tipe 2
 
DIABETES MELITUS
DIABETES MELITUSDIABETES MELITUS
DIABETES MELITUS
 
Diagnosis dan Tatalaksana Diabetes Mellitus pada Anak
Diagnosis dan Tatalaksana Diabetes Mellitus pada AnakDiagnosis dan Tatalaksana Diabetes Mellitus pada Anak
Diagnosis dan Tatalaksana Diabetes Mellitus pada Anak
 
Diabetes
DiabetesDiabetes
Diabetes
 
Pengetahuan tentang penyakit diabetes melitus
Pengetahuan tentang penyakit diabetes melitusPengetahuan tentang penyakit diabetes melitus
Pengetahuan tentang penyakit diabetes melitus
 
Makalah diabetes melitus
Makalah diabetes melitusMakalah diabetes melitus
Makalah diabetes melitus
 
Nutrisi dm
Nutrisi dmNutrisi dm
Nutrisi dm
 

Similar to DIABETES MALITUS

Sindroma Metabolik_Gibran M.pptx
Sindroma Metabolik_Gibran M.pptxSindroma Metabolik_Gibran M.pptx
Sindroma Metabolik_Gibran M.pptxApriliaEkaPutri2
 
Diabetes mellitus
Diabetes  mellitusDiabetes  mellitus
Diabetes mellituss3ha7
 
Diabetes militus
Diabetes militusDiabetes militus
Diabetes militusanggo888
 
PPT PEYULUHAN YULIA 17.pptx
PPT PEYULUHAN YULIA 17.pptxPPT PEYULUHAN YULIA 17.pptx
PPT PEYULUHAN YULIA 17.pptxIrnaMegawaty3
 
DIABETES-MELLITUS_ kenali dan cegah awam_2015.ppt
DIABETES-MELLITUS_ kenali dan cegah awam_2015.pptDIABETES-MELLITUS_ kenali dan cegah awam_2015.ppt
DIABETES-MELLITUS_ kenali dan cegah awam_2015.pptAyuNila4
 
Penyakit penyakit yang memengaruhi kehamilan dan persalinan edisi kedua norma...
Penyakit penyakit yang memengaruhi kehamilan dan persalinan edisi kedua norma...Penyakit penyakit yang memengaruhi kehamilan dan persalinan edisi kedua norma...
Penyakit penyakit yang memengaruhi kehamilan dan persalinan edisi kedua norma...RaQa DhuaFa
 
[MANTAP] SLIDE MATERI INTERNA-1 BATCH 3 2018.pdf
[MANTAP] SLIDE MATERI INTERNA-1 BATCH 3 2018.pdf[MANTAP] SLIDE MATERI INTERNA-1 BATCH 3 2018.pdf
[MANTAP] SLIDE MATERI INTERNA-1 BATCH 3 2018.pdfAlfonsusCiptaRaya
 
78149561 lp-dm-gangren
78149561 lp-dm-gangren78149561 lp-dm-gangren
78149561 lp-dm-gangrenkhriesna
 
P2 Diabetes Mellitus.pdf
P2 Diabetes Mellitus.pdfP2 Diabetes Mellitus.pdf
P2 Diabetes Mellitus.pdfSenseiRita
 
EPID_PTM_TM_7_Diabetes.pdf
EPID_PTM_TM_7_Diabetes.pdfEPID_PTM_TM_7_Diabetes.pdf
EPID_PTM_TM_7_Diabetes.pdfAYIANJANI
 

Similar to DIABETES MALITUS (20)

Sindroma Metabolik_Gibran M.pptx
Sindroma Metabolik_Gibran M.pptxSindroma Metabolik_Gibran M.pptx
Sindroma Metabolik_Gibran M.pptx
 
Askep diabetes AKPER PEMKAB MUNA
Askep diabetes  AKPER PEMKAB MUNA Askep diabetes  AKPER PEMKAB MUNA
Askep diabetes AKPER PEMKAB MUNA
 
DIABETES-MELLITUS.ppt
DIABETES-MELLITUS.pptDIABETES-MELLITUS.ppt
DIABETES-MELLITUS.ppt
 
Diabetes mellitus
Diabetes  mellitusDiabetes  mellitus
Diabetes mellitus
 
Diabetes militus
Diabetes militusDiabetes militus
Diabetes militus
 
PPT PEYULUHAN YULIA 17.pptx
PPT PEYULUHAN YULIA 17.pptxPPT PEYULUHAN YULIA 17.pptx
PPT PEYULUHAN YULIA 17.pptx
 
Diabetes melitus.pdf
Diabetes melitus.pdfDiabetes melitus.pdf
Diabetes melitus.pdf
 
Diabetes melitus
Diabetes melitusDiabetes melitus
Diabetes melitus
 
DIABETES-MELLITUS_ kenali dan cegah awam_2015.ppt
DIABETES-MELLITUS_ kenali dan cegah awam_2015.pptDIABETES-MELLITUS_ kenali dan cegah awam_2015.ppt
DIABETES-MELLITUS_ kenali dan cegah awam_2015.ppt
 
Lp dm
Lp dmLp dm
Lp dm
 
Penyakit penyakit yang memengaruhi kehamilan dan persalinan edisi kedua norma...
Penyakit penyakit yang memengaruhi kehamilan dan persalinan edisi kedua norma...Penyakit penyakit yang memengaruhi kehamilan dan persalinan edisi kedua norma...
Penyakit penyakit yang memengaruhi kehamilan dan persalinan edisi kedua norma...
 
Kaki diabetik
Kaki diabetikKaki diabetik
Kaki diabetik
 
[MANTAP] SLIDE MATERI INTERNA-1 BATCH 3 2018.pdf
[MANTAP] SLIDE MATERI INTERNA-1 BATCH 3 2018.pdf[MANTAP] SLIDE MATERI INTERNA-1 BATCH 3 2018.pdf
[MANTAP] SLIDE MATERI INTERNA-1 BATCH 3 2018.pdf
 
78149561 lp-dm-gangren
78149561 lp-dm-gangren78149561 lp-dm-gangren
78149561 lp-dm-gangren
 
Satpel diabetes melitus
Satpel diabetes melitusSatpel diabetes melitus
Satpel diabetes melitus
 
Dm
DmDm
Dm
 
Dm tipe 1
Dm tipe 1Dm tipe 1
Dm tipe 1
 
P2 Diabetes Mellitus.pdf
P2 Diabetes Mellitus.pdfP2 Diabetes Mellitus.pdf
P2 Diabetes Mellitus.pdf
 
Konsep Dasar Penyakit Diabetes Mellitus
Konsep Dasar Penyakit Diabetes MellitusKonsep Dasar Penyakit Diabetes Mellitus
Konsep Dasar Penyakit Diabetes Mellitus
 
EPID_PTM_TM_7_Diabetes.pdf
EPID_PTM_TM_7_Diabetes.pdfEPID_PTM_TM_7_Diabetes.pdf
EPID_PTM_TM_7_Diabetes.pdf
 

More from EDIS BLOG

DESKRIPSI PALAQUIUM ABOVATUM
DESKRIPSI PALAQUIUM ABOVATUMDESKRIPSI PALAQUIUM ABOVATUM
DESKRIPSI PALAQUIUM ABOVATUMEDIS BLOG
 
Efective Communication (Communication Skill)
Efective Communication (Communication Skill)Efective Communication (Communication Skill)
Efective Communication (Communication Skill)EDIS BLOG
 
Terjemahan bab 7 forest hidrologi Karakteristik Hutan
Terjemahan bab 7 forest hidrologi Karakteristik HutanTerjemahan bab 7 forest hidrologi Karakteristik Hutan
Terjemahan bab 7 forest hidrologi Karakteristik HutanEDIS BLOG
 
FAMILY THEACEA
FAMILY THEACEAFAMILY THEACEA
FAMILY THEACEAEDIS BLOG
 
Makalah sosiologi hutan dan lingkungan
Makalah sosiologi hutan dan lingkunganMakalah sosiologi hutan dan lingkungan
Makalah sosiologi hutan dan lingkunganEDIS BLOG
 
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI KEHUTANAN PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI KEHUTANAN PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGILAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI KEHUTANAN PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI KEHUTANAN PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGIEDIS BLOG
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGILAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGIEDIS BLOG
 
Ekonomi sumber daya hutan FHIL UHO 2014 Produksi, Proses Produksi, Dan Sumber...
Ekonomi sumber daya hutan FHIL UHO 2014 Produksi, Proses Produksi, Dan Sumber...Ekonomi sumber daya hutan FHIL UHO 2014 Produksi, Proses Produksi, Dan Sumber...
Ekonomi sumber daya hutan FHIL UHO 2014 Produksi, Proses Produksi, Dan Sumber...EDIS BLOG
 
Klimatologi hutan
Klimatologi hutanKlimatologi hutan
Klimatologi hutanEDIS BLOG
 
KELEMBAPAN UDARA
KELEMBAPAN UDARAKELEMBAPAN UDARA
KELEMBAPAN UDARAEDIS BLOG
 
RADIASI MATAHARI
RADIASI MATAHARIRADIASI MATAHARI
RADIASI MATAHARIEDIS BLOG
 
KELEMBAPAN UDARA
KELEMBAPAN UDARAKELEMBAPAN UDARA
KELEMBAPAN UDARAEDIS BLOG
 
HIDROLOGI HUTAN
HIDROLOGI HUTANHIDROLOGI HUTAN
HIDROLOGI HUTANEDIS BLOG
 
PENGERTIAN LIMBAH
PENGERTIAN LIMBAHPENGERTIAN LIMBAH
PENGERTIAN LIMBAHEDIS BLOG
 
PENGANTAR EPIDEMILOGI
PENGANTAR EPIDEMILOGIPENGANTAR EPIDEMILOGI
PENGANTAR EPIDEMILOGIEDIS BLOG
 
BUKU AJAR MANAJEMEN HUTAN 2009
BUKU AJAR MANAJEMEN HUTAN 2009BUKU AJAR MANAJEMEN HUTAN 2009
BUKU AJAR MANAJEMEN HUTAN 2009EDIS BLOG
 
PENGERTIAN KESEHATAN MASYARAKAT
PENGERTIAN KESEHATAN MASYARAKATPENGERTIAN KESEHATAN MASYARAKAT
PENGERTIAN KESEHATAN MASYARAKATEDIS BLOG
 

More from EDIS BLOG (20)

DESKRIPSI PALAQUIUM ABOVATUM
DESKRIPSI PALAQUIUM ABOVATUMDESKRIPSI PALAQUIUM ABOVATUM
DESKRIPSI PALAQUIUM ABOVATUM
 
Efective Communication (Communication Skill)
Efective Communication (Communication Skill)Efective Communication (Communication Skill)
Efective Communication (Communication Skill)
 
Terjemahan bab 7 forest hidrologi Karakteristik Hutan
Terjemahan bab 7 forest hidrologi Karakteristik HutanTerjemahan bab 7 forest hidrologi Karakteristik Hutan
Terjemahan bab 7 forest hidrologi Karakteristik Hutan
 
FAMILY THEACEA
FAMILY THEACEAFAMILY THEACEA
FAMILY THEACEA
 
Makalah sosiologi hutan dan lingkungan
Makalah sosiologi hutan dan lingkunganMakalah sosiologi hutan dan lingkungan
Makalah sosiologi hutan dan lingkungan
 
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI KEHUTANAN PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI KEHUTANAN PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGILAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI KEHUTANAN PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI KEHUTANAN PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGILAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
 
Ekonomi sumber daya hutan FHIL UHO 2014 Produksi, Proses Produksi, Dan Sumber...
Ekonomi sumber daya hutan FHIL UHO 2014 Produksi, Proses Produksi, Dan Sumber...Ekonomi sumber daya hutan FHIL UHO 2014 Produksi, Proses Produksi, Dan Sumber...
Ekonomi sumber daya hutan FHIL UHO 2014 Produksi, Proses Produksi, Dan Sumber...
 
Klimatologi hutan
Klimatologi hutanKlimatologi hutan
Klimatologi hutan
 
KELEMBAPAN UDARA
KELEMBAPAN UDARAKELEMBAPAN UDARA
KELEMBAPAN UDARA
 
RADIASI MATAHARI
RADIASI MATAHARIRADIASI MATAHARI
RADIASI MATAHARI
 
KELEMBAPAN UDARA
KELEMBAPAN UDARAKELEMBAPAN UDARA
KELEMBAPAN UDARA
 
HIDROLOGI HUTAN
HIDROLOGI HUTANHIDROLOGI HUTAN
HIDROLOGI HUTAN
 
PENGERTIAN LIMBAH
PENGERTIAN LIMBAHPENGERTIAN LIMBAH
PENGERTIAN LIMBAH
 
EPIDEMILOGI
EPIDEMILOGIEPIDEMILOGI
EPIDEMILOGI
 
PENGANTAR EPIDEMILOGI
PENGANTAR EPIDEMILOGIPENGANTAR EPIDEMILOGI
PENGANTAR EPIDEMILOGI
 
BUKU AJAR MANAJEMEN HUTAN 2009
BUKU AJAR MANAJEMEN HUTAN 2009BUKU AJAR MANAJEMEN HUTAN 2009
BUKU AJAR MANAJEMEN HUTAN 2009
 
PENGERTIAN KESEHATAN MASYARAKAT
PENGERTIAN KESEHATAN MASYARAKATPENGERTIAN KESEHATAN MASYARAKAT
PENGERTIAN KESEHATAN MASYARAKAT
 
Tipe buah
Tipe buahTipe buah
Tipe buah
 
SILVIKA
SILVIKASILVIKA
SILVIKA
 

Recently uploaded

Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 

DIABETES MALITUS

  • 1.
  • 2. • Penyakit kencing manis (diabetes melitus) sebenarnya sudah dikenal sejak dulu kala. • Pada dokumen purbakala yang diperkirakan dibuat ribuan tahun sebelum Masehi dicantumkan adanya penyakit dengan gejala kencing yang berulangkali dan banyak (poliuria).
  • 3. • Dikatakan bahwa penyakit ini dapat bersifat ganas dan berakhir dengan kematian penderita dalam waktu singkat. • Pada perkembangan selanjutnya diketahui bahwa air kencing dari penderita itu terasa manis. • Namun, penyebab rasa manis itu tetap belum diketahui dan belum dapat dijelaskan.
  • 4. • Mal nutrition related diabetes mellitus terbagi menjadi dua sub kelompok; yaitu • FCPD (fibrocalculous pancreated diabetes), mewakili kasus-kasus dengan klasifikasi pancreas dan • PDPD (protein deficien pancreatic diabetes) mewakili kasus-kasus tanpa klasifikasi pancreas.
  • 5. • Diabetes mellitus; salah satu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang akibat adanya peningkatan kadar gula darah (glukosa) yang disebabkan oleh kekurangan insulin atau gangguan fungsi insulin. • Merupakan penyakit menahun yang sampai saat ini masih belum dapat disembuhkan, tetapi sudah dapat dikendalikan,
  • 6. • DM dapat menimbulkan penyakit atau komplikasi yang dapat berakibat fatal, misalnya penyakit jantung koroner, gagal ginjal, kebutaan dan lain- lain. • DM dikelola dan dikendalikan dengan baik agar seseorang dengan DM dapat merasa nyaman dan sehat, serta terjadinya komplikasi dapat dicegah atau setidaknya dihambat.
  • 7. • Pada penyakit ini dapat dipahami dalam rangka transisi epidemiologis, suatu konsep mengenai perubahan pola kesehatan dan penyakit. • Konsep tersebut hendak mencoba menghubungkan hal-hal tersebut dengan mortabilitas dan mortalitas pada beberapa golongan penduduk dan menghubungkannya dengan faktor sosial ekonomi serta demografi. • Perubahan pola penyakit itu diduga ada hubungannya dengan cara hidup yang berubah sesuai dengan bertambahnya kemakmuran yang tercermin dalam pendapatan perkapita Indonesia tahun 1995 setinggi US $ 1030.
  • 8. • Pola makan di kota-kota telah bergeser dari pola makan tradisional yang mengandung banyak karbohidrat dan serat dari sayuran, ke pola makan kebarat-baratan, dengan komposisi makanan yang terlalu banyak mengandung protein, lemak, gula, garam dan mengandung sedikit serat. • Komposisi makanan seperti itu terutama terdapat pada makanan siap santap dan sangat digemari terutama oleh anak-anak muda. • Pola hidup beresiko seperti inilah yang menyebabkan tingginya kekerapan penyakit PJK, hipertensi, diabetes, hiperlipidemia dan lain-lain.
  • 9.
  • 10. GEJALA DIABETES MELLITUS • Gejalanya sangat bervariasi. • Diabetes mellitus dapat timbul secara perlahan-lahan hingga penderita tidak menyadari terdapatnya perubahan dan baru dapat ditemukan pada saat pemeriksaan penyaring atau pemeriksaan untuk penyakit lain. • Tetapi gejala-gejala diabetes dapat juga ditimbulkan mendadak secara dramatis sekali.
  • 11. GEJALA DIABETES MELLITUS Gejala-gejala klasik yang dapat ditemukan pada penderita adalah sebagai berikut :  Rasa haus yang berlebihan  Sering kencing terutama pada malam hari  Berat badan turun dengan cepat  Cepat merasa lapar  Timbul kelemahan tubuh  Kesemutan pada jari tangan dan jari kaki  Gatal-gatal  Penglihatan jadi kabur  Luka atau bisul yang sukar sembuh  Keputihan
  • 12. GEJALA DIABETES MELLITUS • Kelainan kulit berupa, biasanya terjadi di daerah genital ataupun daerah lipatan kulit lain seperti di ketiak dan di bawah payudara, biasanya akibat tumbuhnya jamur. • Sering pula dikeluhakan timbulnya bisul-bisul atau luka yang lama tidak mau sembuh. Luka ini dapat akibat hal yang sepele seperti luka lecet karena sepatu, tertusuk peniti dan sebagainya. • Pada wanita, keputihan merupakan salah satu keluhan yang sering menyebabkan pasien datang ke dokter ahli kebidanan dan sesudah diperiksa lebih lanjut ternyata diabetes mellitus yang menjadi latar belakang keluhan tersebut. • Juga dalam hal ini jamur terutama candida, merupa-kan sebab sering timbulnya keluhan keputihan ini.
  • 13. GEJALA DIABETES MELLITUS • Rasa baal dan kesemutan akibat sudah terjadi neuropati, merupakan juga keluhan pasien, disamping keluhan lemah dan mudah merasa lelah. • Pada pasien laki-laki terkadang keluhan impotensi menyebabkan ia datang ke dokter. • Keluhan lain ialah; mata kabur yang disebabkan katarak, ataupun gangguan refraksi akibat perubahan-perubahan pada lensa oleh hiperglekimia. • Mungkin pula keluhan kabur tersebut disebabkan kelainan viterum, • Dipopia dinokulat akibat keluhan sementara otot bola mata dapat pula merupakan salah satu sebab pasien berobat ke dokter mata.
  • 14. DIAGNOSIS DIABETES MELLITUS • Penyakit ini mudah diketahui dengan cara pemeriksaan kadar gula darah diagnosisi diabetes dapat dipastikan bila : - Kadar glukosa darah sewaktu 200 mg/dl atau lebih dan ditambah gejala khas diabetes. - Kadar glukosa darah puasa 126 mg/dl atau
  • 15. DM Darah Vena (mg/dl) Darah Kepiler (mg/dl) Plasma Vena (mg/dl) • Glukosa darah puasa Dan atau • 2 jam sesudah beban TGT • Glukosa darah puasa Dan • 2 jam sesudah beban ³ 120 ³ 180 < 120 ³ 120 – < 150 ³ 120 ³ 200 < 120 ³ 140 – < 200 ³ 140 ³ 200 < 140 ³ 140 – < 200
  • 16. • Di bawah ini telah dirangkumkan diagnosisi untuk DM WHO 1985, yang telah disederhanakan secara praktis dengan beberapa catatan : 1. Sampel darah (whole blood) adalah darah kapiler (apabila darah vena, maka harus dikoreksi bahwa kadar glukosa kapiler adalah 10-15% lebih tinggi daripada vena); 2. Pemeriksaan untuk diagnosis harus secara enzimatik (untuk follow-up boleh cara lain); 3. Kadar glukosa darah 2 jam post-prandial (2j PP) untuk diagnosisi harus dengan beban 75 gram glukosa (untuk follow-up harus dengan beban makan pagi sesuai dengan diitnya, karena terlalu sering memberi glukosa dapat merusak sel beta pancreas);
  • 17. Yang dimaksud gejala DM didalam criteria diagnosis ini adalah : 1. polidipsi, 2. poliuri, 3. penurunan berat badan, dan atau 4. koma diabetic; Butir (4) tabel berikut adalah keputusan diabetes Surabaya bersama Malang, yang mengandung kasus-kasus yang belum diputuskan secara jelas oleh kriteria WHO 1985.
  • 18. I. Diagnosis DM apabila a.Terdapat gejala-gejala DM ditambah dengan b.Salah satu dari GDP>120 mg, 2jPP > 200 mg/dl, atau glukosa darah random = acak > 200 mg/dl II. Diagnosis DM apabila: a.Tidak terdapat gejala-gejala DM, tetapi b.Terdapat dua hasil dari: GDP 120 mg/dl, 2jPP > 200 mg/dl, atau random > 200 mg/dl. III. Diagnosis Gangguan Toleransi Glukosa (GTG) apabila: GDP < 120 mg/dl dan 2jPP
  • 19. I. Untuk kasus meragukan dengan hasil: GDP < 120 mg/dl dan 2jPP > 200 mg/dl maka diulangi pemeriksaan laboratorium sekali lagi, dengan persiapan minimal 3 hari dengan diit karbohidrat lebih dari 150 gram perhari dan kegiatan fisik seperti biasa; kemungkinan hasilnya adalah : a. DM, apabila hasilnya sama atau tetap, yaitu GDP, 120 mg/dl dan 2jPP > 200 mg/dl, atau apabila hasilnya memenuhi kriteria I atau II. b. GTG, atau hasilnya cocok dengan kriteria III
  • 20. 1. Diabetes mellitus a. DM tipe tergantung insulin (tipe 1) b. DM tipe tidak tergantung insulin (tipe 2) c. tidak gemuk d. gemuk DM tipe lain yang berhubungan dengan keadaan atau sindrom tertentu : a. Penyakit pancreas b. Hormonal c. Obat/bahan kimia d. Kelainan reseptor e. Kelainan genital e. Lain-lain
  • 21. 2. Toleransi glukosa terganggu a. tidak gemuk b. gemuk c. sebab keadaan/sindrom tertentu 3. Diabetes resiko statistik
  • 22. PENYEBAB Diabetes mellitus disebabkan oleh multifaktoral. Keturunan merupakan salah satu faktor penyebab, Selain keturunan ada juga faktor-faktor lain yang menyebabkan diabetes mellitus yang disebut faktor pencetus, misalnya infeksi virus tertentu, pola makan yang tidak sehat, stres, makan obat-obatan yang dapat meningkatkan kadar gula darah dan sebagainya.
  • 24. Penatalaksanaan a. Jangka pendek penatalaksanaan DM bertujuan untuk menghilangkan keluhan/gejala b. Jangka panjangnya adalah untuk mencegah komplikasi. Tujuan tersebut dilaksanakan dengan cara menormalkan kadar glukosa, lipid, dan insulin. c. Untuk memudahkan tercapainya tujuan tersebut kegiatan dilaksanakan dalam bentuk pengelolaan pasien secara holistik dan mengajarkan kegiatan mandiri.
  • 25. Penatalaksanaan • Kriteria pengendalian DM dapat dilihat dalam Tabel • Untuk pasien berumur 60 tahun ke atas, sasaran glukosa darah lebih tinggi daripada biasa (puasa < 150 mg/dl dan sesudah makan < 200 mg/dl).
  • 26. Gluosa darah plasma vena Baik Sedang Buruk - puasa 80 - 109 110 - 139 ≥ 140 - 2 jam 110 - 159 160 - 199 ≥ 200 Kolesterol Total < 200 200 - 239 > 240 Kolesterol LDL - tanpa PJK < 130 130 - 159 ≥ 160 - dengan PJK < 100 100 - 129 ≥ 130 Kolesterol HDL (mg/dl) > 45 35 - 45 < 35 Trigliserida - tanpa PJK < 200 < 200 - 249 > 250 - dengan PJK < 150 < 150 - 199 ≥ 200 BMI/IMT - Perempuan 18,5 - 23,9 23 – 25 > 25 atau < 18,5 - Laki-laki 20 - 24,9 25 – 27 > 27 atau < 20 Tekanan darah (mmHg) < 140/90 140 - 160/90 - 95 > 160195
  • 27. Pengaturan Diet pada penderita DM • Asupan zat-zat gizi dan non gizi yang perlu diperhatikan oleh penderita DM sbb : • Asupan kalori ditentukan berdasarkan umur, jeni kelamin, BB, aktifitas fisik, kehamilan/menyusui, dan adanya komplikasi • Komposisi energi yang dianjurkan adalah 60-70 % dari KH, 10-15 % dari protein dan 20-25 % dari lemak • Asupan KH dan pemanis perlu diperhatikan. Penggunaan orbital, manitol, xylitol sebagai pemanis secara berlebihan berpengaruh laksatif (pencahar), sedangkan sakarin dan aspartame merupakan pemanis non gizi yang dapat digunakan bagi semua penderita DM.
  • 28. Pengaturan Diet pada penderita DM • Pemakaian gula sebagai bumbu dalam makanan diperbolehkan, namun dibatasi tidak lebih dari 5% total kalori • Pada kasus tertentu misalnya penderita DM dengan nefropati perlu batasan protein sekitar 0,8 g/kg BB atau 10% total kalori • Asupan lemak jenuh sebaiknya <10% tot kalori dan kolesterol dianjurkan tidak lebih 300 mg/hari • Vitamin dan mineral sangat dianjurkan untuk dikonsumsi karena banyak serat dan sumber anti oksidan
  • 29. Pengaturan Diet pada penderita DM • Asupan serat dianjurkan 25 g/hari, karena mampu mengontrol glukosa darah dan mengurangi kebutuhan insulin • Asupan garam yaitu 3000 mg Na/hari, bagi penderita hipertensi harus membatasi garam tidak lebih dari 6 g/hari atau etara 2400 mg Na/hari • Asupan alkohol dibatasi 1-2 kali seminggu, tidak boleh minum bila kadar trigliserida meningkat, kadar glukosa darah tidak terkontrol • Hentikan kebiasaan merokok, karena asap rokok menyebabkan kerusakan endotel pembuluh darah dan penggumpalan keeping-keping darah.