SlideShare a Scribd company logo
1 of 36
Download to read offline
 Tubuh manusia  susunan unsur dan
senyawa.
Konsentrasi & aktifitas dari susunan tersebut
merefleksikan  kondisi sehat dan
patofisiologi seorang individu
 Preanalitik variabel dan variasi biologi 
mempengaruhi konsentrasi dan aktifitas
susunan tersebut
 Terbagi 2 kategori : dapat dikendalikan (efek
jangka pendek) dan yang tidak (jangka
panjang)
 Hal yang banyak mempengaruhi kedua
variabel ini adalah komposisi dari carian
tubuh
 Yang termasuk dalam variabel yang dapat
dikendalikan :
- Variabel Fisiologi
- Gaya Hidup
- Konsumsi obat
 Posisi Tubuh (Posture)
 Tirah Baring (Prolonged Bed Rest)
 Kerja Fisik (Exercise)
 Latihan Fisik (Physical Training)
 Variasi Sirkadian (Circadian Variation)
 Perjalanan (Travel)
 Diet
 Pencernaan Makanan (Food Ingestion)
 Vegetarianism
 Malnutrition
 Puasa dan Kelaparan
 Pada dewasa volume darah berkurang ± 10%
(600-700mL) saat perubahan posisi berbaring
ke posisi tegak dan meningkatkan kadar
protein ± 8-10%. Perubahan ini berlangsung
dalam waktu ±10 menit, sebaliknya kembali
ke posisi baring berlangsung ±30 menit
 Perubahan kadar protein ini akan lebih besar
pada pasien hipertensi, orang tua,
hipoalbumin. Sebaliknya pada individu
dengan kadar protein tinggi abnormal
(monoclonal gammopathy) perubahan karena
postural hanya sedikit
 Perubahan posisi dari baring ke tegak
meningkatkan sekresi katekolamin,
aldosteron, angiotensin II, renin dan ADH.
Selanjutnya akan meningkat HR & BP
 Secara umum berat molekul < 5000 D tidak
dipengaruhi perubahan postural. Tetapi di
lain sisi terdapat peningkatan signifikan
kadar kalium (0,2-0,3 mmol/L) karena ion
kalium dikeluarkan dari otot
Unsur Rata-rata Peningkatan (%)
ALT / SGPT 7
AST / SGOT 5
ALP 7
Albumin 9
Amylase 6
Cholesterol 7
Triglyceride 6
Calcium 3
Ig A 7
Ig G 7
Ig M 5
Thyroxine 11
Felding P. Tryding N. Hyltoft Petersen P, et al. Effects of posture on concentrations of blood constituents in healthy adults: Practical application of blood specimen
collection procedures recommended by the Scandinavian Committee on Reference Values. Scand J Clin Invest 1980;40:615-21
 Retensi cairan terjadi dan kadar protein dan
albumin plasma dapat berkurang ± 0,5-
0,3g/dL
 Kalium serum dapat berkurang sampai 0,5
mmol/L karena berkurangnya massa otot
Kadar calsium total tidak terpengaruh karena
kompensasi Ca-ion.
 Secara paradok, creatine kinase (CK)
meningkat tetapi lebih rendah dari individu
sehat yang aktif
 Tirah baring lama meningkatkan ekskresi urin
Ca, Na, K, Fosfat, Sulfat; sedangkan ekskresi
ion H berkurang dimungkinkan karena
berkurangnya aktifitas otot.
 Ekskresi katekolamin urin berkurang 1/3 dari
individu sehat aktif
 Amplitudo plasma kortisol menurun pada
immobilisasi yang lama
 Perubahan kadar zat yang diperiksa setelah
kerja fisik berhubungan dengan
 Perpindahan cairan antara kompartemen intra,
ektravaskular dan interstitial.
 Perubahan hormon yang distimulus karena
perubahan aktifitas dan kehilangan cairan dari
keringat
 Efek tersebut tergantung dari jarak antara
waktu selesai kerja fisik dengan pengambilan
spesimen
KERJA FISIK INTENSITAS SEDANG
Meningkat Menurun
Glukosa plasma meningkat diikuti
sekresi insulin (stress respon)
pH darah dan PCO2
Laktat & piruvat (metabolisme otot) Cholesterol total (5%)
Creatinin (RBF menurun)
Asam urat (kompetitif ekskresi
dengan laktat)
SGOT, LDH, CK (permeabilitas sel
meningkat)
HDL (3,4%)
KERJA FISIK INTENSITAS BERAT
Meningkat Menurun
Laktat (10x) Glukosa plasma
Protein (influks protein interstitial) Insulin (toleransi gula tinggi)
CK (2x), Renin (4x)
Kortisol, katekolamin, aldosteron,
GH, somatotropin, prolactin
Unsur % Peningkatan Unsur % Penurunan
As Phosphat 11 Albumin 4
ALT / SGPT 41 Bilirubin 4
AST / SGOT 31 Iron 11
ALP 3 LDH 1
Creatinin 17 Kalium 8
Phosphate 12 Lipid total 12
Asam urat 4
From Statland BE, Winkel P, Bokelund . Factors contributing to variation of serum constituents in healthy subject. In: Siest G, ed.
Organisation des laboratoires. Biologie perspective. Paris : L’Expansion Scientique Francaise, 1975:717-50
Sampel diambil setelah 15 menit selesai gerak badan selama 20 menit
 Perubahan ini berhubungan dengan
meningkatnya aktivitas metabolik untuk
menghasilkan energi dan biasanya kembali
pada kadar sebelum kerja fisik segera setelah
penghentian kerja fisik
 Atlet umumnya mempunyai aktifitas enzim-
enzim otot lebih tinggi, tetapi respon dari
enzim tersebut lebih rendah daripada yang
bukan atlet, hal ini karena jumlah & ukuran
mitokondria yang berperan pada
metabolisme gula, asam lemak dan badan
keton lebih baik pada atlet
 CK, CKMB, urea, asam urat, creatinin,
tiroksin lebih tinggi pada atlet karena 
massa otot dan pergantian massa otot lebih
tinggi
Unsur Perubahan Jumlah
Cholesterol total ↓ 25 %
HDL ↑
LDL ↓
Apolipoprotein A-1 ↑
Apolipoprotein B ↓
Triglyceride ↓ 20 mg/dL
 Variasi (irama) sirkadian dipengaruhi oleh
postural, aktifitas, konsumsi makanan, stres,
siang hari, malam hari, tidur dan sadar penuh.
 Variasi siklus ini cukup besar, jadi aturan
pengambilan sampel harus ketat. Misalnya
perbedaan bisa sampai 50% dari 0800 – 1400 pada
serum besi, dan 0800-1600 pada kortisol. Serum
kalium dilaporkan berkurang dari 5,4 mmol/L
(0800) sampai 4,3 mmol/L (1400)
 Karena hormon disekresi secara tiba-tiba (burst),
dan variasi siklus ini membuat kadarnya sukar
dinilai secara tepat.
Unsur Maximum Minimum % Variasi
Kortisol 0600-0800 Tengah malam 50 %
Renin Dini hari Sore hari 20 %
17-hydrocorticosteroid Tengah hari Malam hari
Testosteron (pria) Malam hari 20 – 40 %
Prolaktin Saat tidur
TSH 0200-0400 1800-2200 50 %
GH (sekresi) Sesaat setelah tidur
Insulin Pagi hari Tengah malam TGT
sebaiknya
pagi hari
Na & K urin Siang hari
Ca & Mg Malam hari
Creatinin urin < 10 % malam hari
 Perjalanan menyeberangi zona waktu yang
berbeda mempengaruhi irama sirkadian
normal
 Dibutuhkan 5 hari untuk menciptakan irama
diurnal baru yang stabil setelah perjalanan
menyeberangi zona waktu 10 kali. Hal ini
disebabkan gangguan fungsi hipofise dan
adrenal
 Gula darah dan trigliserid meningkat
karena stimulasi sekresi glukokortikoid
 Retensi garam dan air, ekskresi katekolamin
urin meningkat
 Diet tinggi protein  meningkatkan kadar
urea, asam urat darah maupun urin. Kadar
kolesterol, phosphate dan ammonia juga
meningkat
 Diet tinggi lemak  meningkatkan trigliserid
Diet lemak tak jenuh  menurunkan kadar
trigliserid dan kolesterol
 Diet tinggi KH  aktifitas ALP dan LDH
meningkat
 Waktu antara proses pencernaan makanan
dan pengambilan sampel darah berpengaruh
terhadap kadar zat
 Puasa semalaman 10-14 jam jelas kelihatan
penurunan variasi kadar zat, merupakan
waktu yang optimal sebagai standar
pengambilan sampel
 Peningkatan bermakna pada serum setelah
makan terjadi pada gula, besi, lemak total
dan ALP
 Efek proses pencernaan makanan ini bisa
berlangsung sampai 12 jam
 GH, glucagon, insulin meningkat setelah
makan. Kortisol tidak dipengaruhi
 Metabolic alkalosis ringan karena  Cl
plasma menurun karena subsitusi HCl
lambung
 Bilirubin, enzim liver dapat meningkat
karena liver sebagai tempat utama
metabolisme makanan yang diserap
 Terdapat pada kopi, teh, dan cola
 Kafein
stimulus medulla adrenal  sekresi
katekolamin  gula darah meningkat dan
gangguan toleransi gula
stimulus korteks adrenal  plasma kortisol
meningkat sampai variasi diurnal tertekan
 Kafein meningkatkan FFA sampai 30%, lipid
total, trigliserid, lipoprotein
 Kafein meningkatkan HCl dan sekresi pepsin
 Vegetarian yang lama akan menurunkan
kadar LDL dan VLDL sampai 37% dan 12%,
demikian juga lemak total, kolesterol dan
trigliserida
 Kadar albumin turun 10% dan urea sampai
50%
Penurunan Peningkatan
Total serum protein, albumin, -
globulin, prealbumin, transferrin
- globulin (kompensasi, tapi
tidak maksimal)
Lipoprotein, kolesterol,
trigliserida
Urea, creatinin (massa otot ↓)
TSH, T3, T4 (TBG & prealbumin
↓)
Kortisol ( bersihan ↓)
Metabolisme tubuh yang terjadi saat puasa :
 Protein dibentuk dari sumber energi lain
misalnya lemak
 Gula darah dipertahankan (18 mg/dL <
normal)  penurunan sekresi insulin &
sekresi glukagon 2x kali >
 Lipolysis & Hepatic Ketogenesis  ketoacid
dan free acid untuk energi otot  badan
keton, asam lemak dan gliserol ↑ acidosis
metabolic
 Kolesterol & trigliserida me↑ pada 6 hari
pertama karena proses katabolisme untuk
menghasilkan energi, dan akan menurun jika
puasa diperpanjang
 Asam amino akan dilepaskan dari otot sehingga
kadar di plasma akan meningkat sampai 100%
satu hari pertama, tetapi kadar urea menurun.
 Penurunan aliran darah ke hepar  bilirubin
total, unconjugated meningkat 2x dalam 48 jam
pertama.
 SGOT,SGPT & LDH juga meningkat dikarenakan
adanya fokal nekrosis
 Asam urat meningkat karena proses
katabolisme nukleoprotein dan menurunnya
GFR serta berkompetisi ekskresi dengan
laktat & asam keton
 K plasma ↓ & K urin ↑ karena sekresi
aldosteron
 Ekskresi ammonia, creatinin meningkat
namun urea menurun
 GH dapat meningkat 15x, 3 hari I & setelah
itu akan kembali normal . Kadar hormon
tiroid menurun 3 hari I. Kortisol plasma
sedikit meningkat, kortisol urin menurun
 Nikotin meningkatkan kadar epinephrine
plasma dan katekolamin urin
 Gula darah naik 10mg/dL dalam waktu 10
menit dan bertahan selama 1 jam karena
plasma insulin terlambat memberikan respon
 GH dapat meningkat 10x lipat dalam waktu
30 menit
Unsur % Peningkatan
Glukosa 10
Cholesterol 4
Triglycerides 20
Albumin 3
Urea 10
Phospholipids 5
Siest G, Henry J, Schiele F. Interpretation des exament de laboratoire. Basel: Karger, 1981
 Perokok berefek pada kortek dan medula
adrenal  plasma kortisol meningkat 40%,
namun irama diurnal tidak dipengaruhi
 Urea & Creatinin cenderung rendah,
dimungkinkan karena intake yang kurang
 Serum IgA, IgG, dan IgM menurun sedangkan
IgE meningkat
 Umumnya dalam kondisi hipoglikemia dan
ketonemia karena terjadi inhibisi
glukoneogenesis pada alkoholis
 Akumulasi laktat dan asam urat juga
meningkat karena kompetisi ekskresi dengan
laktat  cenderung asidosis metabolik
 Hipertriglyserida bermakna (20%)karena
peningkatan pembentukan trigliserida hepar
dan gangguan pembersihan kilomikron dan
VLDL plasma.
 Intoksikasi alkohol  stimulasi pelepasan
kortisol, katekolamin dan LH dan penurunan
kadar testosteron. Sedangkan epinephrine
tidak dipengaruhi
 Beberapa pemeriksaan yang dipelajari
sebagai petanda peminum alkohol habitual
1. Peningkatan GGT (meningkat)
2. Carbohydrate-deficient transferrin
3. Peningkatan MCV
 Pemberian obat secara IM menyebabkan
iritasi otot sehingga meningkatkan kadar CK,
LDH selama beberapa hari setelah sekali
suntik dan akan menetap tinggi jika
pemberian rutin
 Opiat menyebabkan spasme sphinter Oddi 
tekanan balik ke hepar  enzim hepar dan
pankreas meningkat
 Kontrasepsi oral mempengaruhi kadar
progestin dan estrogen tergantung dari isi
dari obatnya
 Diuretik  K & Na ↓, Ca↑, lipid & protein
karena hemokonsentrasi.
Thiazid  hiperglikemia dan toleransi
glukosa menurun. Hiperuricemia
 Phenytoin
 Peningkatan aktifitas ALP, GGT. Menginduksi
sintesis enzim bilirubin-conjugating  bilirubin
menurun
 Penurunan serum HDL, urate, urea, FSH &
tiroksin
VARIABEL TERKENDALI PREANALITIK LABORATORIUM

More Related Content

Similar to VARIABEL TERKENDALI PREANALITIK LABORATORIUM

Tugas diet pada gagal ginjal.pptx
Tugas diet pada gagal ginjal.pptxTugas diet pada gagal ginjal.pptx
Tugas diet pada gagal ginjal.pptxssuser44b408
 
Power Point Pengaturan Gula Darah
Power Point Pengaturan Gula DarahPower Point Pengaturan Gula Darah
Power Point Pengaturan Gula DarahFirdika Arini
 
Kelainan kelainan metabolise tubuh
Kelainan kelainan metabolise tubuhKelainan kelainan metabolise tubuh
Kelainan kelainan metabolise tubuhAyu Sekarini
 
L1 skenario a blok 14 (sindrom metabolik)
L1 skenario a blok 14 (sindrom metabolik)L1 skenario a blok 14 (sindrom metabolik)
L1 skenario a blok 14 (sindrom metabolik)Denis Sakti
 
PUASA ditinjau dari biokimia.pptx
PUASA ditinjau dari biokimia.pptxPUASA ditinjau dari biokimia.pptx
PUASA ditinjau dari biokimia.pptxHeginDanantyo2
 
Terapi cairan dan_nutrisi_pada_kelainan_endokrinologi
Terapi cairan dan_nutrisi_pada_kelainan_endokrinologiTerapi cairan dan_nutrisi_pada_kelainan_endokrinologi
Terapi cairan dan_nutrisi_pada_kelainan_endokrinologiTito Ahmad
 
fdokumen.com_nutrisi-pada-pasien-kritis-yue.pptx
fdokumen.com_nutrisi-pada-pasien-kritis-yue.pptxfdokumen.com_nutrisi-pada-pasien-kritis-yue.pptx
fdokumen.com_nutrisi-pada-pasien-kritis-yue.pptxteguh948013
 
Gizi pada atlet lari jarak jauh
Gizi pada atlet lari jarak jauhGizi pada atlet lari jarak jauh
Gizi pada atlet lari jarak jauhEdi Fitriyanto
 
Diit ginjal dan saluran kemih
Diit ginjal dan saluran kemihDiit ginjal dan saluran kemih
Diit ginjal dan saluran kemihCahya
 
NUTRISI, TIDUR & ISTIRAHAT-.pptx
NUTRISI, TIDUR & ISTIRAHAT-.pptxNUTRISI, TIDUR & ISTIRAHAT-.pptx
NUTRISI, TIDUR & ISTIRAHAT-.pptxNurdiansyahMulyadi
 
kelenjar adrenal.pptx
kelenjar adrenal.pptxkelenjar adrenal.pptx
kelenjar adrenal.pptxKennyJap1
 
Efek metabolik dari sangat rendah karbohidrat1
Efek metabolik dari sangat rendah karbohidrat1Efek metabolik dari sangat rendah karbohidrat1
Efek metabolik dari sangat rendah karbohidrat1Veronica Asvia
 
Askep gawat-darurat-ketoasidosis
Askep gawat-darurat-ketoasidosisAskep gawat-darurat-ketoasidosis
Askep gawat-darurat-ketoasidosisDeny Hardita
 
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolit baru
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolit baruKonsep kebutuhan cairan dan elektrolit baru
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolit baruSulistia Rini
 
elektrolitbedahanak-220926155151-b87f64a0.pdf
elektrolitbedahanak-220926155151-b87f64a0.pdfelektrolitbedahanak-220926155151-b87f64a0.pdf
elektrolitbedahanak-220926155151-b87f64a0.pdfMREmerald1
 

Similar to VARIABEL TERKENDALI PREANALITIK LABORATORIUM (20)

Tugas diet pada gagal ginjal.pptx
Tugas diet pada gagal ginjal.pptxTugas diet pada gagal ginjal.pptx
Tugas diet pada gagal ginjal.pptx
 
Power Point Pengaturan Gula Darah
Power Point Pengaturan Gula DarahPower Point Pengaturan Gula Darah
Power Point Pengaturan Gula Darah
 
Kelainan kelainan metabolise tubuh
Kelainan kelainan metabolise tubuhKelainan kelainan metabolise tubuh
Kelainan kelainan metabolise tubuh
 
L1 skenario a blok 14 (sindrom metabolik)
L1 skenario a blok 14 (sindrom metabolik)L1 skenario a blok 14 (sindrom metabolik)
L1 skenario a blok 14 (sindrom metabolik)
 
PUASA ditinjau dari biokimia.pptx
PUASA ditinjau dari biokimia.pptxPUASA ditinjau dari biokimia.pptx
PUASA ditinjau dari biokimia.pptx
 
Terapi cairan dan_nutrisi_pada_kelainan_endokrinologi
Terapi cairan dan_nutrisi_pada_kelainan_endokrinologiTerapi cairan dan_nutrisi_pada_kelainan_endokrinologi
Terapi cairan dan_nutrisi_pada_kelainan_endokrinologi
 
1.ppt
1.ppt1.ppt
1.ppt
 
fdokumen.com_nutrisi-pada-pasien-kritis-yue.pptx
fdokumen.com_nutrisi-pada-pasien-kritis-yue.pptxfdokumen.com_nutrisi-pada-pasien-kritis-yue.pptx
fdokumen.com_nutrisi-pada-pasien-kritis-yue.pptx
 
Metabolisma
Metabolisma Metabolisma
Metabolisma
 
Resistensi insulin
Resistensi insulinResistensi insulin
Resistensi insulin
 
Ketoasidosis Diabetikum
Ketoasidosis DiabetikumKetoasidosis Diabetikum
Ketoasidosis Diabetikum
 
Gizi pada atlet lari jarak jauh
Gizi pada atlet lari jarak jauhGizi pada atlet lari jarak jauh
Gizi pada atlet lari jarak jauh
 
Diit ginjal dan saluran kemih
Diit ginjal dan saluran kemihDiit ginjal dan saluran kemih
Diit ginjal dan saluran kemih
 
NUTRISI, TIDUR & ISTIRAHAT-.pptx
NUTRISI, TIDUR & ISTIRAHAT-.pptxNUTRISI, TIDUR & ISTIRAHAT-.pptx
NUTRISI, TIDUR & ISTIRAHAT-.pptx
 
kelenjar adrenal.pptx
kelenjar adrenal.pptxkelenjar adrenal.pptx
kelenjar adrenal.pptx
 
Efek metabolik dari sangat rendah karbohidrat1
Efek metabolik dari sangat rendah karbohidrat1Efek metabolik dari sangat rendah karbohidrat1
Efek metabolik dari sangat rendah karbohidrat1
 
Askep gawat-darurat-ketoasidosis
Askep gawat-darurat-ketoasidosisAskep gawat-darurat-ketoasidosis
Askep gawat-darurat-ketoasidosis
 
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolit baru
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolit baruKonsep kebutuhan cairan dan elektrolit baru
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolit baru
 
elektrolit bedah anak.ppt
elektrolit bedah anak.pptelektrolit bedah anak.ppt
elektrolit bedah anak.ppt
 
elektrolitbedahanak-220926155151-b87f64a0.pdf
elektrolitbedahanak-220926155151-b87f64a0.pdfelektrolitbedahanak-220926155151-b87f64a0.pdf
elektrolitbedahanak-220926155151-b87f64a0.pdf
 

Recently uploaded

JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 

VARIABEL TERKENDALI PREANALITIK LABORATORIUM

  • 1.
  • 2.  Tubuh manusia  susunan unsur dan senyawa. Konsentrasi & aktifitas dari susunan tersebut merefleksikan  kondisi sehat dan patofisiologi seorang individu  Preanalitik variabel dan variasi biologi  mempengaruhi konsentrasi dan aktifitas susunan tersebut
  • 3.  Terbagi 2 kategori : dapat dikendalikan (efek jangka pendek) dan yang tidak (jangka panjang)  Hal yang banyak mempengaruhi kedua variabel ini adalah komposisi dari carian tubuh  Yang termasuk dalam variabel yang dapat dikendalikan : - Variabel Fisiologi - Gaya Hidup - Konsumsi obat
  • 4.  Posisi Tubuh (Posture)  Tirah Baring (Prolonged Bed Rest)  Kerja Fisik (Exercise)  Latihan Fisik (Physical Training)  Variasi Sirkadian (Circadian Variation)  Perjalanan (Travel)  Diet  Pencernaan Makanan (Food Ingestion)  Vegetarianism  Malnutrition  Puasa dan Kelaparan
  • 5.  Pada dewasa volume darah berkurang ± 10% (600-700mL) saat perubahan posisi berbaring ke posisi tegak dan meningkatkan kadar protein ± 8-10%. Perubahan ini berlangsung dalam waktu ±10 menit, sebaliknya kembali ke posisi baring berlangsung ±30 menit  Perubahan kadar protein ini akan lebih besar pada pasien hipertensi, orang tua, hipoalbumin. Sebaliknya pada individu dengan kadar protein tinggi abnormal (monoclonal gammopathy) perubahan karena postural hanya sedikit
  • 6.  Perubahan posisi dari baring ke tegak meningkatkan sekresi katekolamin, aldosteron, angiotensin II, renin dan ADH. Selanjutnya akan meningkat HR & BP  Secara umum berat molekul < 5000 D tidak dipengaruhi perubahan postural. Tetapi di lain sisi terdapat peningkatan signifikan kadar kalium (0,2-0,3 mmol/L) karena ion kalium dikeluarkan dari otot
  • 7. Unsur Rata-rata Peningkatan (%) ALT / SGPT 7 AST / SGOT 5 ALP 7 Albumin 9 Amylase 6 Cholesterol 7 Triglyceride 6 Calcium 3 Ig A 7 Ig G 7 Ig M 5 Thyroxine 11 Felding P. Tryding N. Hyltoft Petersen P, et al. Effects of posture on concentrations of blood constituents in healthy adults: Practical application of blood specimen collection procedures recommended by the Scandinavian Committee on Reference Values. Scand J Clin Invest 1980;40:615-21
  • 8.  Retensi cairan terjadi dan kadar protein dan albumin plasma dapat berkurang ± 0,5- 0,3g/dL  Kalium serum dapat berkurang sampai 0,5 mmol/L karena berkurangnya massa otot Kadar calsium total tidak terpengaruh karena kompensasi Ca-ion.  Secara paradok, creatine kinase (CK) meningkat tetapi lebih rendah dari individu sehat yang aktif
  • 9.  Tirah baring lama meningkatkan ekskresi urin Ca, Na, K, Fosfat, Sulfat; sedangkan ekskresi ion H berkurang dimungkinkan karena berkurangnya aktifitas otot.  Ekskresi katekolamin urin berkurang 1/3 dari individu sehat aktif  Amplitudo plasma kortisol menurun pada immobilisasi yang lama
  • 10.  Perubahan kadar zat yang diperiksa setelah kerja fisik berhubungan dengan  Perpindahan cairan antara kompartemen intra, ektravaskular dan interstitial.  Perubahan hormon yang distimulus karena perubahan aktifitas dan kehilangan cairan dari keringat  Efek tersebut tergantung dari jarak antara waktu selesai kerja fisik dengan pengambilan spesimen
  • 11. KERJA FISIK INTENSITAS SEDANG Meningkat Menurun Glukosa plasma meningkat diikuti sekresi insulin (stress respon) pH darah dan PCO2 Laktat & piruvat (metabolisme otot) Cholesterol total (5%) Creatinin (RBF menurun) Asam urat (kompetitif ekskresi dengan laktat) SGOT, LDH, CK (permeabilitas sel meningkat) HDL (3,4%)
  • 12. KERJA FISIK INTENSITAS BERAT Meningkat Menurun Laktat (10x) Glukosa plasma Protein (influks protein interstitial) Insulin (toleransi gula tinggi) CK (2x), Renin (4x) Kortisol, katekolamin, aldosteron, GH, somatotropin, prolactin
  • 13. Unsur % Peningkatan Unsur % Penurunan As Phosphat 11 Albumin 4 ALT / SGPT 41 Bilirubin 4 AST / SGOT 31 Iron 11 ALP 3 LDH 1 Creatinin 17 Kalium 8 Phosphate 12 Lipid total 12 Asam urat 4 From Statland BE, Winkel P, Bokelund . Factors contributing to variation of serum constituents in healthy subject. In: Siest G, ed. Organisation des laboratoires. Biologie perspective. Paris : L’Expansion Scientique Francaise, 1975:717-50 Sampel diambil setelah 15 menit selesai gerak badan selama 20 menit
  • 14.  Perubahan ini berhubungan dengan meningkatnya aktivitas metabolik untuk menghasilkan energi dan biasanya kembali pada kadar sebelum kerja fisik segera setelah penghentian kerja fisik
  • 15.  Atlet umumnya mempunyai aktifitas enzim- enzim otot lebih tinggi, tetapi respon dari enzim tersebut lebih rendah daripada yang bukan atlet, hal ini karena jumlah & ukuran mitokondria yang berperan pada metabolisme gula, asam lemak dan badan keton lebih baik pada atlet  CK, CKMB, urea, asam urat, creatinin, tiroksin lebih tinggi pada atlet karena  massa otot dan pergantian massa otot lebih tinggi
  • 16. Unsur Perubahan Jumlah Cholesterol total ↓ 25 % HDL ↑ LDL ↓ Apolipoprotein A-1 ↑ Apolipoprotein B ↓ Triglyceride ↓ 20 mg/dL
  • 17.  Variasi (irama) sirkadian dipengaruhi oleh postural, aktifitas, konsumsi makanan, stres, siang hari, malam hari, tidur dan sadar penuh.  Variasi siklus ini cukup besar, jadi aturan pengambilan sampel harus ketat. Misalnya perbedaan bisa sampai 50% dari 0800 – 1400 pada serum besi, dan 0800-1600 pada kortisol. Serum kalium dilaporkan berkurang dari 5,4 mmol/L (0800) sampai 4,3 mmol/L (1400)  Karena hormon disekresi secara tiba-tiba (burst), dan variasi siklus ini membuat kadarnya sukar dinilai secara tepat.
  • 18. Unsur Maximum Minimum % Variasi Kortisol 0600-0800 Tengah malam 50 % Renin Dini hari Sore hari 20 % 17-hydrocorticosteroid Tengah hari Malam hari Testosteron (pria) Malam hari 20 – 40 % Prolaktin Saat tidur TSH 0200-0400 1800-2200 50 % GH (sekresi) Sesaat setelah tidur Insulin Pagi hari Tengah malam TGT sebaiknya pagi hari Na & K urin Siang hari Ca & Mg Malam hari Creatinin urin < 10 % malam hari
  • 19.  Perjalanan menyeberangi zona waktu yang berbeda mempengaruhi irama sirkadian normal  Dibutuhkan 5 hari untuk menciptakan irama diurnal baru yang stabil setelah perjalanan menyeberangi zona waktu 10 kali. Hal ini disebabkan gangguan fungsi hipofise dan adrenal  Gula darah dan trigliserid meningkat karena stimulasi sekresi glukokortikoid  Retensi garam dan air, ekskresi katekolamin urin meningkat
  • 20.  Diet tinggi protein  meningkatkan kadar urea, asam urat darah maupun urin. Kadar kolesterol, phosphate dan ammonia juga meningkat  Diet tinggi lemak  meningkatkan trigliserid Diet lemak tak jenuh  menurunkan kadar trigliserid dan kolesterol  Diet tinggi KH  aktifitas ALP dan LDH meningkat
  • 21.  Waktu antara proses pencernaan makanan dan pengambilan sampel darah berpengaruh terhadap kadar zat  Puasa semalaman 10-14 jam jelas kelihatan penurunan variasi kadar zat, merupakan waktu yang optimal sebagai standar pengambilan sampel  Peningkatan bermakna pada serum setelah makan terjadi pada gula, besi, lemak total dan ALP  Efek proses pencernaan makanan ini bisa berlangsung sampai 12 jam
  • 22.  GH, glucagon, insulin meningkat setelah makan. Kortisol tidak dipengaruhi  Metabolic alkalosis ringan karena  Cl plasma menurun karena subsitusi HCl lambung  Bilirubin, enzim liver dapat meningkat karena liver sebagai tempat utama metabolisme makanan yang diserap
  • 23.  Terdapat pada kopi, teh, dan cola  Kafein stimulus medulla adrenal  sekresi katekolamin  gula darah meningkat dan gangguan toleransi gula stimulus korteks adrenal  plasma kortisol meningkat sampai variasi diurnal tertekan  Kafein meningkatkan FFA sampai 30%, lipid total, trigliserid, lipoprotein  Kafein meningkatkan HCl dan sekresi pepsin
  • 24.  Vegetarian yang lama akan menurunkan kadar LDL dan VLDL sampai 37% dan 12%, demikian juga lemak total, kolesterol dan trigliserida  Kadar albumin turun 10% dan urea sampai 50%
  • 25. Penurunan Peningkatan Total serum protein, albumin, - globulin, prealbumin, transferrin - globulin (kompensasi, tapi tidak maksimal) Lipoprotein, kolesterol, trigliserida Urea, creatinin (massa otot ↓) TSH, T3, T4 (TBG & prealbumin ↓) Kortisol ( bersihan ↓)
  • 26. Metabolisme tubuh yang terjadi saat puasa :  Protein dibentuk dari sumber energi lain misalnya lemak  Gula darah dipertahankan (18 mg/dL < normal)  penurunan sekresi insulin & sekresi glukagon 2x kali >  Lipolysis & Hepatic Ketogenesis  ketoacid dan free acid untuk energi otot  badan keton, asam lemak dan gliserol ↑ acidosis metabolic
  • 27.  Kolesterol & trigliserida me↑ pada 6 hari pertama karena proses katabolisme untuk menghasilkan energi, dan akan menurun jika puasa diperpanjang  Asam amino akan dilepaskan dari otot sehingga kadar di plasma akan meningkat sampai 100% satu hari pertama, tetapi kadar urea menurun.  Penurunan aliran darah ke hepar  bilirubin total, unconjugated meningkat 2x dalam 48 jam pertama.  SGOT,SGPT & LDH juga meningkat dikarenakan adanya fokal nekrosis
  • 28.  Asam urat meningkat karena proses katabolisme nukleoprotein dan menurunnya GFR serta berkompetisi ekskresi dengan laktat & asam keton  K plasma ↓ & K urin ↑ karena sekresi aldosteron  Ekskresi ammonia, creatinin meningkat namun urea menurun  GH dapat meningkat 15x, 3 hari I & setelah itu akan kembali normal . Kadar hormon tiroid menurun 3 hari I. Kortisol plasma sedikit meningkat, kortisol urin menurun
  • 29.  Nikotin meningkatkan kadar epinephrine plasma dan katekolamin urin  Gula darah naik 10mg/dL dalam waktu 10 menit dan bertahan selama 1 jam karena plasma insulin terlambat memberikan respon  GH dapat meningkat 10x lipat dalam waktu 30 menit
  • 30. Unsur % Peningkatan Glukosa 10 Cholesterol 4 Triglycerides 20 Albumin 3 Urea 10 Phospholipids 5 Siest G, Henry J, Schiele F. Interpretation des exament de laboratoire. Basel: Karger, 1981
  • 31.  Perokok berefek pada kortek dan medula adrenal  plasma kortisol meningkat 40%, namun irama diurnal tidak dipengaruhi  Urea & Creatinin cenderung rendah, dimungkinkan karena intake yang kurang  Serum IgA, IgG, dan IgM menurun sedangkan IgE meningkat
  • 32.  Umumnya dalam kondisi hipoglikemia dan ketonemia karena terjadi inhibisi glukoneogenesis pada alkoholis  Akumulasi laktat dan asam urat juga meningkat karena kompetisi ekskresi dengan laktat  cenderung asidosis metabolik  Hipertriglyserida bermakna (20%)karena peningkatan pembentukan trigliserida hepar dan gangguan pembersihan kilomikron dan VLDL plasma.
  • 33.  Intoksikasi alkohol  stimulasi pelepasan kortisol, katekolamin dan LH dan penurunan kadar testosteron. Sedangkan epinephrine tidak dipengaruhi  Beberapa pemeriksaan yang dipelajari sebagai petanda peminum alkohol habitual 1. Peningkatan GGT (meningkat) 2. Carbohydrate-deficient transferrin 3. Peningkatan MCV
  • 34.  Pemberian obat secara IM menyebabkan iritasi otot sehingga meningkatkan kadar CK, LDH selama beberapa hari setelah sekali suntik dan akan menetap tinggi jika pemberian rutin  Opiat menyebabkan spasme sphinter Oddi  tekanan balik ke hepar  enzim hepar dan pankreas meningkat  Kontrasepsi oral mempengaruhi kadar progestin dan estrogen tergantung dari isi dari obatnya
  • 35.  Diuretik  K & Na ↓, Ca↑, lipid & protein karena hemokonsentrasi. Thiazid  hiperglikemia dan toleransi glukosa menurun. Hiperuricemia  Phenytoin  Peningkatan aktifitas ALP, GGT. Menginduksi sintesis enzim bilirubin-conjugating  bilirubin menurun  Penurunan serum HDL, urate, urea, FSH & tiroksin