PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
VARIABEL TERKENDALI PREANALITIK LABORATORIUM
1.
2. Tubuh manusia susunan unsur dan
senyawa.
Konsentrasi & aktifitas dari susunan tersebut
merefleksikan kondisi sehat dan
patofisiologi seorang individu
Preanalitik variabel dan variasi biologi
mempengaruhi konsentrasi dan aktifitas
susunan tersebut
3. Terbagi 2 kategori : dapat dikendalikan (efek
jangka pendek) dan yang tidak (jangka
panjang)
Hal yang banyak mempengaruhi kedua
variabel ini adalah komposisi dari carian
tubuh
Yang termasuk dalam variabel yang dapat
dikendalikan :
- Variabel Fisiologi
- Gaya Hidup
- Konsumsi obat
4. Posisi Tubuh (Posture)
Tirah Baring (Prolonged Bed Rest)
Kerja Fisik (Exercise)
Latihan Fisik (Physical Training)
Variasi Sirkadian (Circadian Variation)
Perjalanan (Travel)
Diet
Pencernaan Makanan (Food Ingestion)
Vegetarianism
Malnutrition
Puasa dan Kelaparan
5. Pada dewasa volume darah berkurang ± 10%
(600-700mL) saat perubahan posisi berbaring
ke posisi tegak dan meningkatkan kadar
protein ± 8-10%. Perubahan ini berlangsung
dalam waktu ±10 menit, sebaliknya kembali
ke posisi baring berlangsung ±30 menit
Perubahan kadar protein ini akan lebih besar
pada pasien hipertensi, orang tua,
hipoalbumin. Sebaliknya pada individu
dengan kadar protein tinggi abnormal
(monoclonal gammopathy) perubahan karena
postural hanya sedikit
6. Perubahan posisi dari baring ke tegak
meningkatkan sekresi katekolamin,
aldosteron, angiotensin II, renin dan ADH.
Selanjutnya akan meningkat HR & BP
Secara umum berat molekul < 5000 D tidak
dipengaruhi perubahan postural. Tetapi di
lain sisi terdapat peningkatan signifikan
kadar kalium (0,2-0,3 mmol/L) karena ion
kalium dikeluarkan dari otot
7. Unsur Rata-rata Peningkatan (%)
ALT / SGPT 7
AST / SGOT 5
ALP 7
Albumin 9
Amylase 6
Cholesterol 7
Triglyceride 6
Calcium 3
Ig A 7
Ig G 7
Ig M 5
Thyroxine 11
Felding P. Tryding N. Hyltoft Petersen P, et al. Effects of posture on concentrations of blood constituents in healthy adults: Practical application of blood specimen
collection procedures recommended by the Scandinavian Committee on Reference Values. Scand J Clin Invest 1980;40:615-21
8. Retensi cairan terjadi dan kadar protein dan
albumin plasma dapat berkurang ± 0,5-
0,3g/dL
Kalium serum dapat berkurang sampai 0,5
mmol/L karena berkurangnya massa otot
Kadar calsium total tidak terpengaruh karena
kompensasi Ca-ion.
Secara paradok, creatine kinase (CK)
meningkat tetapi lebih rendah dari individu
sehat yang aktif
9. Tirah baring lama meningkatkan ekskresi urin
Ca, Na, K, Fosfat, Sulfat; sedangkan ekskresi
ion H berkurang dimungkinkan karena
berkurangnya aktifitas otot.
Ekskresi katekolamin urin berkurang 1/3 dari
individu sehat aktif
Amplitudo plasma kortisol menurun pada
immobilisasi yang lama
10. Perubahan kadar zat yang diperiksa setelah
kerja fisik berhubungan dengan
Perpindahan cairan antara kompartemen intra,
ektravaskular dan interstitial.
Perubahan hormon yang distimulus karena
perubahan aktifitas dan kehilangan cairan dari
keringat
Efek tersebut tergantung dari jarak antara
waktu selesai kerja fisik dengan pengambilan
spesimen
11. KERJA FISIK INTENSITAS SEDANG
Meningkat Menurun
Glukosa plasma meningkat diikuti
sekresi insulin (stress respon)
pH darah dan PCO2
Laktat & piruvat (metabolisme otot) Cholesterol total (5%)
Creatinin (RBF menurun)
Asam urat (kompetitif ekskresi
dengan laktat)
SGOT, LDH, CK (permeabilitas sel
meningkat)
HDL (3,4%)
12. KERJA FISIK INTENSITAS BERAT
Meningkat Menurun
Laktat (10x) Glukosa plasma
Protein (influks protein interstitial) Insulin (toleransi gula tinggi)
CK (2x), Renin (4x)
Kortisol, katekolamin, aldosteron,
GH, somatotropin, prolactin
13. Unsur % Peningkatan Unsur % Penurunan
As Phosphat 11 Albumin 4
ALT / SGPT 41 Bilirubin 4
AST / SGOT 31 Iron 11
ALP 3 LDH 1
Creatinin 17 Kalium 8
Phosphate 12 Lipid total 12
Asam urat 4
From Statland BE, Winkel P, Bokelund . Factors contributing to variation of serum constituents in healthy subject. In: Siest G, ed.
Organisation des laboratoires. Biologie perspective. Paris : L’Expansion Scientique Francaise, 1975:717-50
Sampel diambil setelah 15 menit selesai gerak badan selama 20 menit
14. Perubahan ini berhubungan dengan
meningkatnya aktivitas metabolik untuk
menghasilkan energi dan biasanya kembali
pada kadar sebelum kerja fisik segera setelah
penghentian kerja fisik
15. Atlet umumnya mempunyai aktifitas enzim-
enzim otot lebih tinggi, tetapi respon dari
enzim tersebut lebih rendah daripada yang
bukan atlet, hal ini karena jumlah & ukuran
mitokondria yang berperan pada
metabolisme gula, asam lemak dan badan
keton lebih baik pada atlet
CK, CKMB, urea, asam urat, creatinin,
tiroksin lebih tinggi pada atlet karena
massa otot dan pergantian massa otot lebih
tinggi
17. Variasi (irama) sirkadian dipengaruhi oleh
postural, aktifitas, konsumsi makanan, stres,
siang hari, malam hari, tidur dan sadar penuh.
Variasi siklus ini cukup besar, jadi aturan
pengambilan sampel harus ketat. Misalnya
perbedaan bisa sampai 50% dari 0800 – 1400 pada
serum besi, dan 0800-1600 pada kortisol. Serum
kalium dilaporkan berkurang dari 5,4 mmol/L
(0800) sampai 4,3 mmol/L (1400)
Karena hormon disekresi secara tiba-tiba (burst),
dan variasi siklus ini membuat kadarnya sukar
dinilai secara tepat.
18. Unsur Maximum Minimum % Variasi
Kortisol 0600-0800 Tengah malam 50 %
Renin Dini hari Sore hari 20 %
17-hydrocorticosteroid Tengah hari Malam hari
Testosteron (pria) Malam hari 20 – 40 %
Prolaktin Saat tidur
TSH 0200-0400 1800-2200 50 %
GH (sekresi) Sesaat setelah tidur
Insulin Pagi hari Tengah malam TGT
sebaiknya
pagi hari
Na & K urin Siang hari
Ca & Mg Malam hari
Creatinin urin < 10 % malam hari
19. Perjalanan menyeberangi zona waktu yang
berbeda mempengaruhi irama sirkadian
normal
Dibutuhkan 5 hari untuk menciptakan irama
diurnal baru yang stabil setelah perjalanan
menyeberangi zona waktu 10 kali. Hal ini
disebabkan gangguan fungsi hipofise dan
adrenal
Gula darah dan trigliserid meningkat
karena stimulasi sekresi glukokortikoid
Retensi garam dan air, ekskresi katekolamin
urin meningkat
20. Diet tinggi protein meningkatkan kadar
urea, asam urat darah maupun urin. Kadar
kolesterol, phosphate dan ammonia juga
meningkat
Diet tinggi lemak meningkatkan trigliserid
Diet lemak tak jenuh menurunkan kadar
trigliserid dan kolesterol
Diet tinggi KH aktifitas ALP dan LDH
meningkat
21. Waktu antara proses pencernaan makanan
dan pengambilan sampel darah berpengaruh
terhadap kadar zat
Puasa semalaman 10-14 jam jelas kelihatan
penurunan variasi kadar zat, merupakan
waktu yang optimal sebagai standar
pengambilan sampel
Peningkatan bermakna pada serum setelah
makan terjadi pada gula, besi, lemak total
dan ALP
Efek proses pencernaan makanan ini bisa
berlangsung sampai 12 jam
22. GH, glucagon, insulin meningkat setelah
makan. Kortisol tidak dipengaruhi
Metabolic alkalosis ringan karena Cl
plasma menurun karena subsitusi HCl
lambung
Bilirubin, enzim liver dapat meningkat
karena liver sebagai tempat utama
metabolisme makanan yang diserap
23. Terdapat pada kopi, teh, dan cola
Kafein
stimulus medulla adrenal sekresi
katekolamin gula darah meningkat dan
gangguan toleransi gula
stimulus korteks adrenal plasma kortisol
meningkat sampai variasi diurnal tertekan
Kafein meningkatkan FFA sampai 30%, lipid
total, trigliserid, lipoprotein
Kafein meningkatkan HCl dan sekresi pepsin
24. Vegetarian yang lama akan menurunkan
kadar LDL dan VLDL sampai 37% dan 12%,
demikian juga lemak total, kolesterol dan
trigliserida
Kadar albumin turun 10% dan urea sampai
50%
26. Metabolisme tubuh yang terjadi saat puasa :
Protein dibentuk dari sumber energi lain
misalnya lemak
Gula darah dipertahankan (18 mg/dL <
normal) penurunan sekresi insulin &
sekresi glukagon 2x kali >
Lipolysis & Hepatic Ketogenesis ketoacid
dan free acid untuk energi otot badan
keton, asam lemak dan gliserol ↑ acidosis
metabolic
27. Kolesterol & trigliserida me↑ pada 6 hari
pertama karena proses katabolisme untuk
menghasilkan energi, dan akan menurun jika
puasa diperpanjang
Asam amino akan dilepaskan dari otot sehingga
kadar di plasma akan meningkat sampai 100%
satu hari pertama, tetapi kadar urea menurun.
Penurunan aliran darah ke hepar bilirubin
total, unconjugated meningkat 2x dalam 48 jam
pertama.
SGOT,SGPT & LDH juga meningkat dikarenakan
adanya fokal nekrosis
28. Asam urat meningkat karena proses
katabolisme nukleoprotein dan menurunnya
GFR serta berkompetisi ekskresi dengan
laktat & asam keton
K plasma ↓ & K urin ↑ karena sekresi
aldosteron
Ekskresi ammonia, creatinin meningkat
namun urea menurun
GH dapat meningkat 15x, 3 hari I & setelah
itu akan kembali normal . Kadar hormon
tiroid menurun 3 hari I. Kortisol plasma
sedikit meningkat, kortisol urin menurun
29. Nikotin meningkatkan kadar epinephrine
plasma dan katekolamin urin
Gula darah naik 10mg/dL dalam waktu 10
menit dan bertahan selama 1 jam karena
plasma insulin terlambat memberikan respon
GH dapat meningkat 10x lipat dalam waktu
30 menit
30. Unsur % Peningkatan
Glukosa 10
Cholesterol 4
Triglycerides 20
Albumin 3
Urea 10
Phospholipids 5
Siest G, Henry J, Schiele F. Interpretation des exament de laboratoire. Basel: Karger, 1981
31. Perokok berefek pada kortek dan medula
adrenal plasma kortisol meningkat 40%,
namun irama diurnal tidak dipengaruhi
Urea & Creatinin cenderung rendah,
dimungkinkan karena intake yang kurang
Serum IgA, IgG, dan IgM menurun sedangkan
IgE meningkat
32. Umumnya dalam kondisi hipoglikemia dan
ketonemia karena terjadi inhibisi
glukoneogenesis pada alkoholis
Akumulasi laktat dan asam urat juga
meningkat karena kompetisi ekskresi dengan
laktat cenderung asidosis metabolik
Hipertriglyserida bermakna (20%)karena
peningkatan pembentukan trigliserida hepar
dan gangguan pembersihan kilomikron dan
VLDL plasma.
33. Intoksikasi alkohol stimulasi pelepasan
kortisol, katekolamin dan LH dan penurunan
kadar testosteron. Sedangkan epinephrine
tidak dipengaruhi
Beberapa pemeriksaan yang dipelajari
sebagai petanda peminum alkohol habitual
1. Peningkatan GGT (meningkat)
2. Carbohydrate-deficient transferrin
3. Peningkatan MCV
34. Pemberian obat secara IM menyebabkan
iritasi otot sehingga meningkatkan kadar CK,
LDH selama beberapa hari setelah sekali
suntik dan akan menetap tinggi jika
pemberian rutin
Opiat menyebabkan spasme sphinter Oddi
tekanan balik ke hepar enzim hepar dan
pankreas meningkat
Kontrasepsi oral mempengaruhi kadar
progestin dan estrogen tergantung dari isi
dari obatnya
35. Diuretik K & Na ↓, Ca↑, lipid & protein
karena hemokonsentrasi.
Thiazid hiperglikemia dan toleransi
glukosa menurun. Hiperuricemia
Phenytoin
Peningkatan aktifitas ALP, GGT. Menginduksi
sintesis enzim bilirubin-conjugating bilirubin
menurun
Penurunan serum HDL, urate, urea, FSH &
tiroksin