PPT DIARE PADA An. A DI RUANG RAWAT INAP PUSKESMAS CISOKA KAB. TANGERANG.pptx
1. LAPORAN PENDAHULUAN DAN KASUS DIARE PADA
An. A DI RUANG RAWAT INAP PUSKESMAS CISOKA
KABUPATEN TANGERANG
OLEH : KURNIAWAN
NIM : 211030230102
Here starts
the lesson!
2. Pengertian
DIARE :
Nursalam (2008), mengatakan diare pada dasarnya
adalah frekuensi buang air besar yang lebih
sering dari biasanya dengan konsistensi yang
lebih encer. Diare yaitu penyakit yang terjadi
ketika terdapat perubahan konsistensi feses.
Seseorang dikatakan menderita diare bila feses
lebih berair dari biasanya, dan bila buang air
besar lebih dari tiga kali, atau buang air besar
yang berair tetapi tidak berdarah dalam waktu 24
jam
3. DIARE :
WHO (2009), mengatakan diare adalah suatu keadaan
buang air besar (BAB) dengan konsistensi lembek
hingga cair dan frekuensi lebih dari tiga kali
sehari. Diare akut berlangsung selama 3-7 hari,
sedangkan diare persisten terjadi selama ≥ 14
hari.
5. KALSIFIKASI
Pedoman dari Laboratorium/UPF Ilmu Kesehatan
Anak, Universitas Airlangga dalam Nursalam
(2008), diare dapat dikelompokkan menjadi :
1. Diare Akut
2. Diare Berkepanjangan
3. Diare Kronik
6. PATOFISIOLOGI
1. Gangguan osmotik, akibat terdapatnya makanan atau
zat yang tidak dapat diserap akan menyebabkan
tekanan osmotik dalam rongga usus meninggi,
sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit
kedalam rongga usus, isi rongga usus yang
berlebihan ini akan merangsang usus untuk
mengeluarkannya sehingga timbul diare.
2. rangsangan tertentu (misalnya toksin) pada dinding
usus akan terjadi peningkatan sekali air dan
elektrolit ke dalam rongga usus dan selanjutnya
diare.
3. Akibat masuknya mikroorganisme hidup ke dalam usus
7. KOMPLIKASI
● Dehidrasi
● Renjatan hipovolemik.
● Hipokalemia
● Hipoglikemia.
● Introleransi laktosa sekunder, sebagai akibat
defisiensi enzim laktase karena kerusakan vili
mukosa, usus halus.
● Kejang terutama pada dehidrasi hipertonik.
● Malnutrisi energi dan protein
8. PEMERIKSAAN PENUNJANG
● Pemeriksaan tinja (Makroskopis dan mikroskopis, pH
dan kadar gula dalam tinja, biakan dan resistensi
feses (colok dubur), Bila perlu diadakan uji
bakteri)
● Analisa gas darah apabila didapatkan tanda-tanda
gangguan keseimbangan asam basa (pernapasan
kusmaul)
● Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin untuk
mengetahui faal ginjal
● Pemeriksaan elektrolit terutama kadar Na, K,
Kalsium, dan Posfat
9. PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan medis menurut Brunner & Suddarth (2014):
● Penatalaksanaan medis primer diarahkan pada upaya
mengontrol gejala, mencegah komplikasi, dan menyingkirkan
atau mengatasi penyakit penyebab
● Medikasi tertentu (misalkan pemberian antibiotic, agens
anti-imflamasi) dan antidiare (misalkan pemberian
loperamida (imodium)), defiknosilit (limotil) dapat
mengurangi tingkat keparahan diare.
● Menambah cairan oral, larutan elektrolit dan glukosa oral
dapat diprogramkan
● Antimikroba diprogramkan ketika agens infeksius telah
teridentifikasi atau diare tergolong berat
● Terapi IV digunakan untuk tindakan hidrasi cepat pada
pasien yang sangat muda atau pasien lansia.
● Terapi obat
10. Pengkajian
● Nama : An. A
● Umur : 1 tahun
● Jenis Kelamin : Perempuan
● Suku Bangsa : Sunda, Indonesia
● Agama : Islam
● Pekerjaan : Tidak Bekerja
● Pendidikan : Belum Sekolah
● Alamat : Kp. Sigeung Legok Ds.
Sukatani Kec. Cisoka
● Tanggal Masuk : 26-10-2021
● Diagnosa Medis : Gastroenteritis/Diare
● Tanggal Perkajian : 27-10-2021
11. Pengkajian
Keluhan Utama :
Saat pengkajian dilakukan pada Tanggal 27-10-2021 ibu klien
mengatakan An. A BAB ± 6 hari, dalam satu hari BAB ≥10 kali
cair dan muntah.
Riwayat Penyakit Sekarang :
Ibu klien mengatakan sebelum dibawa kerumah sakit ±6 hari
mencret dan dalam satu hari An. A mencret lebih dari 10 kali
cair dan muntah. Sudah diperiksakan kedokter umum tidak ada
perubahan lalu keluarga membawa anak ke Puskesmas Cisoka
Tanggal 26-10-2021, diperiksa oleh dokter dan disarankan untuk
rawat inap.
12. ANALISA DATA
No. Data Masalah Etiologi
1. Data Subyektif :
Ibu klien mengatakan An. A
mencret ± 6 hari dan dalam
satu hari mencret lebih dari
10 kali cair.
Data Obyektif :
Abdomen kembung
Peristaltik usus (≥ 30
kali/menit)
Diare Proses
Infeksi
13. ANALISA DATA
No. Data Masalah Etiologi
2. Data Subyektif :
Ibu klien mengatakan, An. A
sesaat setelah disuapi makan
olehnya langsung muntah
Data Obyektif :
BB sebelum sakit : 10
kg BB selama sakit :
8,6 kg LILA : 14 cm
Mual-muntah
Konjungtiva anemis
Ketidakseimba
ngan nutrisi
kurang dari
kebutuhan
tubuh
Mual muntah dan
nafsu makan
menurun
14. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan eliminasi diare berhubungan
dengan proses infeksi
2. Ketidakseimbangan nutrisi berhubungan
dengan mual dan muntah dan nafsu
makan menurun