SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
Diare Pada Anak
Buang air besar dengan peningkatan frekuensi 3 kali
atau lebih dalam 24 jam dengan konsistensi lembek atau
bahkan dapat berupa air saja, dengan atau tanpa darah
dan lendir ,dan dapat disertai gejala lain seperti mual,
muntah, demam, atau nyeri perut
Neonatus - frekuensi buang air besar > 4 kali,
sedangkan untuk bayi berumur lebih dari 1 bulan
dan anak - frekuensinya > 3 kali
DEFINISI DIARE
KLASIFIKASI
• Diare cair akut
• Diare akut berdarah
• Diare persisten
• Diare dengan malnutrisi berat
Secara
klinis
• Diare akut
• Diare kronik
Menurut
waktu
DIARE AKUT
American Academy of Pediatrics (AAP) mendefinisikan
diare akut dengan karakteristik peningkatan frekuensi dan
atau perubahan konsistensi, dapat disertai atau tanpa gejala
dan tanda seperti mual, muntah, demam atau sakit perut yang
berlangsung selama 3 – 7 hari
Causes of Mortality in Under-five
Children in Indonesia
Basic Health Research (Riskesdas), 2007
Septicemia
Drowning
Tetanus
Congenital heart anomaly
& hydrocephalus
Necroticans Entero Colitis
Malaria
Malnutrition
Leukemia
DHF
Measles
TB
GI disorder
Others
13% Diarrhoea
28%
PNEUMONIA
20%
Meningitis/
encephalitis
9%
DIARRHEA
28%
PNEUMONI
A
20%
ETIOLOGY OF U5 DIARRHEA IN INDONESIA
80%
5%
1%
5%
3%
1%
1%
1%
2%
1%
5%
RV
Shigella
Aeromonas
Salmonella
Campylobacter
S. Enteritidis
Giardia Lamblia
Mixed (RV+Salmonella)
Mixed (RV+Campylobacter)
Mixed (RV+Ve Inaba)
Hospital Surveillance at Sardjito hospital BY Ministry of Health & NAMRU2
research, 2005
84% RV; 16% bacterial
<16% need antibiotic
“Rota virus”
Etiologi
1.Infeksi
a.Infeksi Enteral
(penyebab utama diare pada anak) Meliputi :
 Infeksi bakteri: Vibrio, E. Coli, Salmonella, Shigella,
Bacillus cereus,Clostridium perfringens
 Infeksi virus: Enterovirus (virus Echo,Coxsackie),
Adenovirus, Rotavirus.
 Investasi parasit: cacing (Ascaris,Trichiuris,Oxyuris),
ProtozoaOxyuris), Protozoa(Entamoeba histolytica, jamur
(candida albicans)
Etiologi
b. Infeksi Parenteral
Infeksi di bagian tubuh lain di luar alat pencernaan
(OMA, tonsilofaringitis, bronchopneumonia,
enchepalitis) terutama terdapat pada bayi dan anak<
2 tahun
2. Malabsorbsi
a. Malabsorbsi karbohidrat
Pada bayi dan anak yang terpenting dan tersering ialah
intoleransi laktosa
b.Malabsorbsi lemak
c.Malabsorbsi Protein
Etiologi
3.Makanan (basi, beracun, alergi terhadap
makanan)
4.Immunodefisiensi
5.Psikologis : Rasa takut dan cemas
Mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare:
1.Gangguan osmotik
Makanan/zat tidak dapat diserap tekanan
osmotikdalam rongga usus meningkat  pergeseran
air dan elektrolit ke dalam rongga usus
Isi rongga usus yang berlebihan  merangsang
usus untuk mengeluarkannya  diare osmotik
2. Gangguan sekresi
Rangsangan tertentu ( toksin ) pada dinding usus 
peningkatan sekresi air dan elektrolit ke dalam
rongga usus  diare sekretorik timbul karena
terdapat peningkatan isi rongga usus
3. Gangguan motilitas usus
Hiperperistaltik  berkurangnya kesempatan usus
untuk menyerap makanan  diare.
Bila peristaltik usus menurun  bakteri tumbuh
berlebihan  diare
Patogenesis Diare
Masuknya jasad renik yang masih hidup ke dalam usus halus setelah
berhasil melewati rintangan asam lambung
Jasad renik tersebut berkembang biak (multiplikasi) di dalam usus halus
Oleh jasad renik dikeluarkan toksin ( toksin diaregenik)
Bila diare berlanjut sampai 2 minggu/ lebih, kehilangan BB atau tidak
bertambah selama masa tersebut
Diare Kronik
Bila diarenya menetap dalam 2 minggu/ lebih dan disertai gangguan
pertumbuhan
Diare Akut
Diare persisten
Melanjutnya
Kerusakan mukosa
Perbaikan mukosa
yang terlambat
Faktor Resiko Diare
 Kuman penyebab diare
 Keadaan gizi
Malnutrisi  korelasi positif dengan lama dan beratnya
diare, menurunnya aktifitas enzim usus & hilangnya
integrasi usus
 Higiene dan sanitasi
 Sosial budaya
Pemberian makanan tambahan yang terlalu dini dan
tidak tepat ( faktor penting ) . diare
 Kepadatan penduduk
 Sosial ekonomi
Manifestasi Klinik
 Cengeng, gelisah, suhu tubuh meningkat
 Nafsu makan biasanya tidak ada  timbul diare
 Tinja cair mungkin disertai lendir dan atau darah
 Warna tinja  kehijau-hijauan (tercampur empedu)
 Anus dan daerah sekitarnya lecet ( sering defekasi)
Manifestasi Klinik
 Muntah (sebelum/ sesudah diare)  lambung
meradang atau ketidakseimbangan asam basa dan
elektrolit
 Kehilangan banyak cairan dan elektrolit  dehidrasi
( BB turun, turgor kulit berkurang, mata dan ubun-
ubun besar cekung, selaput lendir bibir dan mulut
serta kulit tampak kering)
Manifes
tasi
klinis
Demam
Muntah
Perut
kembung
Rewel,
gelisah
Nafsu
makan
turun
Nyeri
perut
Gejala klinik Rotavirus Shigella Salmonella E .coli entero
sigenik
E . coli entero
invasif
cholera
Mual muntah Sering Jarang Sering + - Sering
Panas + ++ ++ - ++ -
Nyeri perut Tenesmus Tenesmus kolik Tenesmus kolik Kadang” Tenesmus kolik Kolik
Gejala lain Sering distensi
abdomen
Pusing ,dapat
ada kejang
Hipotensi Pusing
bakterimia ,Tok
semia sistemik
Volume Sedang Sedikit Sedikit Banyak Sedikit Banyak
frekuensi 5-10 kali >10kali Sering Sering Sering Terus-menerus
Konsistensi Cair Lembek Lembek Cair Lembek Cair
Darah - Sering Kadang - + -
Bau - - Busuk Tdk spesifik - Amis
Warna Kuning hijau Merah hijau Hijau Tdk berwarna Merah – hijau Seperti cucian
beras
Leukosit - + + - - -
Sifat lain anoreksia Kejang Sepsis Meteorismus Infeksi -
Anamnesis
Pemeriksaan
fisik
Pemeriksaan
penunjang
DIAGNOSIS
Lama diare berlangsung, frekuensi diare sehari, warna dan
konsistensi tinja, lendir atau darah dalam tinja
Muntah, rasa haus, rewel, anak lemah, kesadaran
menurun, buang air kecil terakhir, demam, sesak, kejang,
kembung
Jumlah cairan yang masuk selama diare
Jenis makanan dan minuman yang diminum sebelum dan
selama diare, mengkonsumsi makanan yang tidak biasa
Penderita diare di sekitarnya dan sumber air minum
Keadaan umum, kesadaran, dan tanda vital
Tanda utama : keadaan umum gelisah/cengeng atau
lemah/letargi/koma, rasa haus, turgor kulit abdomen menurun
Tanda tambahan : ubun-ubun besar, kelopak mata, air mata,
mukosa bibir, mulut dan lidah
Berat badan dan status gizi (antropometri)
Tanda gangguan keseimbangan asam basa dan elektrolit seperti
napas cepat dan dalam (asidosis metabolik), kembung
(hipokalemia), kejang (hipo atau hipernatremia)
Penilaian derajat dehidrasi
1. Pemeriksaan tinja
Makroskopis dan mikroskopis.
Biakan kuman untuk mencari kumam penyebab.
Tes resistensi terhadap berbagai antibiotika.
pH dan kadar gula dalam tinja dengan kertas lakmus , bila diduga terdapat
intoleransi glukosa.
2. Pemeriksaan darah
Darah lengkap.
pH, cadangan alkali dan elektrolit untuk menentukan gangguan
keseimbangan asam – basa.
Kadar ureum untuk mengetahui adanya gangguan faal ginjal.
3. Pemeriksaan Elektrolit, terutama kadar natrium, kalium, kalsium dan
fosfor dalam serum (terutama pada penderita yang disertai kejang).
Rehidrasi cairan dan
elektrolit
Antibiotik sesuai
penyebab
Pemberian zinc
Nutrisi
Edukasi
Prebiotik
TATALAKSANA
Komplikasi
Dehidrasi
Gangguan
keseimbang
an asam
basa
Hipoglikemia
Gangguan
sirkulasi
Pencegahan
Pemberian
ASI
Perbaikan
pola
penyapihan
Hygiene
yang baik
DEHIDRASI
Dehidrasi terjadi karena kehilangan air (output) lebih
banyak daripada pemasukan air (input).
Klasifikasi Tanda atau gejala Pengobatan
Dehidrasi berat Terdapat dua atau lebih dari tanda
dibawah ini :
 Letargis/tidak sadar
 Mata cekung
 Tidak bisa minum atau malas
minum
 Cubitan kulit perut kembali sangat
lambat (>2 detik)
 Beri cairan untuk diare dengan
dehidrasi berat ( Rencana terapi C )
Dehidrasi ringan-sedang Terdapat dua atau lebih tanda dibawah
in :
 Rewel, gelisah
 Mata cekung
 Minum dengan lahap, haus
 Cubitan kulit kembali lambat
 Beri cairan dan makanan untuk
dehidrasi ringan ( Rencana terapi B )
 Setelah rehidrasi, nasihati ibu untuk
penanganan di rumah dan kapan
kembali segera
 Kunjungan ulang dalam waktu 5 hari
jika tidak membaik
Tanpa dehidrasi Tidak terdapat cukup tanda untuk
diklasifikasikan sebagai dehidrasi
ringan atau berat
 Beri cairan dan makanan untuk
menangani diare di rumah ( Rencana
terapi A )
 Nasihati kapan kembalik segera
 Kunjungan ulang dalam waktu 5 hari
jika tidak membaik
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to 396610440-Ppt-Diare-Pada-Anak.pptx

Similar to 396610440-Ppt-Diare-Pada-Anak.pptx (20)

Askep diare anak
Askep diare anakAskep diare anak
Askep diare anak
 
Asuhan keperawatan diare pada anak
Asuhan keperawatan diare pada anakAsuhan keperawatan diare pada anak
Asuhan keperawatan diare pada anak
 
Asuhan keperawatan diare
Asuhan keperawatan diareAsuhan keperawatan diare
Asuhan keperawatan diare
 
diare.pptx
diare.pptxdiare.pptx
diare.pptx
 
3097875.ppt
3097875.ppt3097875.ppt
3097875.ppt
 
ppt diare gerontik (1).pptx
ppt diare gerontik (1).pptxppt diare gerontik (1).pptx
ppt diare gerontik (1).pptx
 
Askep diare bu arma print lengkap
Askep diare bu arma print lengkapAskep diare bu arma print lengkap
Askep diare bu arma print lengkap
 
Diare Pada Anak
Diare Pada AnakDiare Pada Anak
Diare Pada Anak
 
Isi makalah diare.
Isi makalah diare.Isi makalah diare.
Isi makalah diare.
 
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptCase Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
 
Diare
DiareDiare
Diare
 
Diare
DiareDiare
Diare
 
Diare usia 1 3 tahun=
Diare  usia 1 3 tahun=Diare  usia 1 3 tahun=
Diare usia 1 3 tahun=
 
Askep colitis ulseratif
Askep colitis ulseratifAskep colitis ulseratif
Askep colitis ulseratif
 
Uji gea AKPER PEMKAB MUNA
Uji gea AKPER PEMKAB MUNA Uji gea AKPER PEMKAB MUNA
Uji gea AKPER PEMKAB MUNA
 
Modul pencernaan d3
Modul pencernaan d3Modul pencernaan d3
Modul pencernaan d3
 
Simpo pkb kegawatan pada diare dengan dehidrasi berat
Simpo pkb kegawatan pada diare dengan dehidrasi beratSimpo pkb kegawatan pada diare dengan dehidrasi berat
Simpo pkb kegawatan pada diare dengan dehidrasi berat
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Diare pada anak AKPER PENKAB MUNA
Diare pada anak AKPER PENKAB MUNADiare pada anak AKPER PENKAB MUNA
Diare pada anak AKPER PENKAB MUNA
 
PPT GIT KEL 1.pptx
PPT GIT KEL 1.pptxPPT GIT KEL 1.pptx
PPT GIT KEL 1.pptx
 

Recently uploaded

Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 

396610440-Ppt-Diare-Pada-Anak.pptx

  • 2. Buang air besar dengan peningkatan frekuensi 3 kali atau lebih dalam 24 jam dengan konsistensi lembek atau bahkan dapat berupa air saja, dengan atau tanpa darah dan lendir ,dan dapat disertai gejala lain seperti mual, muntah, demam, atau nyeri perut Neonatus - frekuensi buang air besar > 4 kali, sedangkan untuk bayi berumur lebih dari 1 bulan dan anak - frekuensinya > 3 kali DEFINISI DIARE
  • 3. KLASIFIKASI • Diare cair akut • Diare akut berdarah • Diare persisten • Diare dengan malnutrisi berat Secara klinis • Diare akut • Diare kronik Menurut waktu
  • 4. DIARE AKUT American Academy of Pediatrics (AAP) mendefinisikan diare akut dengan karakteristik peningkatan frekuensi dan atau perubahan konsistensi, dapat disertai atau tanpa gejala dan tanda seperti mual, muntah, demam atau sakit perut yang berlangsung selama 3 – 7 hari
  • 5. Causes of Mortality in Under-five Children in Indonesia Basic Health Research (Riskesdas), 2007 Septicemia Drowning Tetanus Congenital heart anomaly & hydrocephalus Necroticans Entero Colitis Malaria Malnutrition Leukemia DHF Measles TB GI disorder Others 13% Diarrhoea 28% PNEUMONIA 20% Meningitis/ encephalitis 9% DIARRHEA 28% PNEUMONI A 20%
  • 6. ETIOLOGY OF U5 DIARRHEA IN INDONESIA 80% 5% 1% 5% 3% 1% 1% 1% 2% 1% 5% RV Shigella Aeromonas Salmonella Campylobacter S. Enteritidis Giardia Lamblia Mixed (RV+Salmonella) Mixed (RV+Campylobacter) Mixed (RV+Ve Inaba) Hospital Surveillance at Sardjito hospital BY Ministry of Health & NAMRU2 research, 2005 84% RV; 16% bacterial <16% need antibiotic “Rota virus”
  • 7. Etiologi 1.Infeksi a.Infeksi Enteral (penyebab utama diare pada anak) Meliputi :  Infeksi bakteri: Vibrio, E. Coli, Salmonella, Shigella, Bacillus cereus,Clostridium perfringens  Infeksi virus: Enterovirus (virus Echo,Coxsackie), Adenovirus, Rotavirus.  Investasi parasit: cacing (Ascaris,Trichiuris,Oxyuris), ProtozoaOxyuris), Protozoa(Entamoeba histolytica, jamur (candida albicans)
  • 8. Etiologi b. Infeksi Parenteral Infeksi di bagian tubuh lain di luar alat pencernaan (OMA, tonsilofaringitis, bronchopneumonia, enchepalitis) terutama terdapat pada bayi dan anak< 2 tahun 2. Malabsorbsi a. Malabsorbsi karbohidrat Pada bayi dan anak yang terpenting dan tersering ialah intoleransi laktosa b.Malabsorbsi lemak c.Malabsorbsi Protein
  • 9. Etiologi 3.Makanan (basi, beracun, alergi terhadap makanan) 4.Immunodefisiensi 5.Psikologis : Rasa takut dan cemas
  • 10. Mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare: 1.Gangguan osmotik Makanan/zat tidak dapat diserap tekanan osmotikdalam rongga usus meningkat  pergeseran air dan elektrolit ke dalam rongga usus Isi rongga usus yang berlebihan  merangsang usus untuk mengeluarkannya  diare osmotik
  • 11. 2. Gangguan sekresi Rangsangan tertentu ( toksin ) pada dinding usus  peningkatan sekresi air dan elektrolit ke dalam rongga usus  diare sekretorik timbul karena terdapat peningkatan isi rongga usus 3. Gangguan motilitas usus Hiperperistaltik  berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap makanan  diare. Bila peristaltik usus menurun  bakteri tumbuh berlebihan  diare
  • 12. Patogenesis Diare Masuknya jasad renik yang masih hidup ke dalam usus halus setelah berhasil melewati rintangan asam lambung Jasad renik tersebut berkembang biak (multiplikasi) di dalam usus halus Oleh jasad renik dikeluarkan toksin ( toksin diaregenik)
  • 13. Bila diare berlanjut sampai 2 minggu/ lebih, kehilangan BB atau tidak bertambah selama masa tersebut Diare Kronik Bila diarenya menetap dalam 2 minggu/ lebih dan disertai gangguan pertumbuhan Diare Akut Diare persisten Melanjutnya Kerusakan mukosa Perbaikan mukosa yang terlambat
  • 14. Faktor Resiko Diare  Kuman penyebab diare  Keadaan gizi Malnutrisi  korelasi positif dengan lama dan beratnya diare, menurunnya aktifitas enzim usus & hilangnya integrasi usus  Higiene dan sanitasi  Sosial budaya Pemberian makanan tambahan yang terlalu dini dan tidak tepat ( faktor penting ) . diare  Kepadatan penduduk  Sosial ekonomi
  • 15. Manifestasi Klinik  Cengeng, gelisah, suhu tubuh meningkat  Nafsu makan biasanya tidak ada  timbul diare  Tinja cair mungkin disertai lendir dan atau darah  Warna tinja  kehijau-hijauan (tercampur empedu)  Anus dan daerah sekitarnya lecet ( sering defekasi)
  • 16. Manifestasi Klinik  Muntah (sebelum/ sesudah diare)  lambung meradang atau ketidakseimbangan asam basa dan elektrolit  Kehilangan banyak cairan dan elektrolit  dehidrasi ( BB turun, turgor kulit berkurang, mata dan ubun- ubun besar cekung, selaput lendir bibir dan mulut serta kulit tampak kering)
  • 18. Gejala klinik Rotavirus Shigella Salmonella E .coli entero sigenik E . coli entero invasif cholera Mual muntah Sering Jarang Sering + - Sering Panas + ++ ++ - ++ - Nyeri perut Tenesmus Tenesmus kolik Tenesmus kolik Kadang” Tenesmus kolik Kolik Gejala lain Sering distensi abdomen Pusing ,dapat ada kejang Hipotensi Pusing bakterimia ,Tok semia sistemik Volume Sedang Sedikit Sedikit Banyak Sedikit Banyak frekuensi 5-10 kali >10kali Sering Sering Sering Terus-menerus Konsistensi Cair Lembek Lembek Cair Lembek Cair Darah - Sering Kadang - + - Bau - - Busuk Tdk spesifik - Amis Warna Kuning hijau Merah hijau Hijau Tdk berwarna Merah – hijau Seperti cucian beras Leukosit - + + - - - Sifat lain anoreksia Kejang Sepsis Meteorismus Infeksi -
  • 20. Lama diare berlangsung, frekuensi diare sehari, warna dan konsistensi tinja, lendir atau darah dalam tinja Muntah, rasa haus, rewel, anak lemah, kesadaran menurun, buang air kecil terakhir, demam, sesak, kejang, kembung Jumlah cairan yang masuk selama diare Jenis makanan dan minuman yang diminum sebelum dan selama diare, mengkonsumsi makanan yang tidak biasa Penderita diare di sekitarnya dan sumber air minum
  • 21. Keadaan umum, kesadaran, dan tanda vital Tanda utama : keadaan umum gelisah/cengeng atau lemah/letargi/koma, rasa haus, turgor kulit abdomen menurun Tanda tambahan : ubun-ubun besar, kelopak mata, air mata, mukosa bibir, mulut dan lidah Berat badan dan status gizi (antropometri) Tanda gangguan keseimbangan asam basa dan elektrolit seperti napas cepat dan dalam (asidosis metabolik), kembung (hipokalemia), kejang (hipo atau hipernatremia) Penilaian derajat dehidrasi
  • 22. 1. Pemeriksaan tinja Makroskopis dan mikroskopis. Biakan kuman untuk mencari kumam penyebab. Tes resistensi terhadap berbagai antibiotika. pH dan kadar gula dalam tinja dengan kertas lakmus , bila diduga terdapat intoleransi glukosa. 2. Pemeriksaan darah Darah lengkap. pH, cadangan alkali dan elektrolit untuk menentukan gangguan keseimbangan asam – basa. Kadar ureum untuk mengetahui adanya gangguan faal ginjal. 3. Pemeriksaan Elektrolit, terutama kadar natrium, kalium, kalsium dan fosfor dalam serum (terutama pada penderita yang disertai kejang).
  • 23. Rehidrasi cairan dan elektrolit Antibiotik sesuai penyebab Pemberian zinc Nutrisi Edukasi Prebiotik TATALAKSANA
  • 26. DEHIDRASI Dehidrasi terjadi karena kehilangan air (output) lebih banyak daripada pemasukan air (input).
  • 27. Klasifikasi Tanda atau gejala Pengobatan Dehidrasi berat Terdapat dua atau lebih dari tanda dibawah ini :  Letargis/tidak sadar  Mata cekung  Tidak bisa minum atau malas minum  Cubitan kulit perut kembali sangat lambat (>2 detik)  Beri cairan untuk diare dengan dehidrasi berat ( Rencana terapi C ) Dehidrasi ringan-sedang Terdapat dua atau lebih tanda dibawah in :  Rewel, gelisah  Mata cekung  Minum dengan lahap, haus  Cubitan kulit kembali lambat  Beri cairan dan makanan untuk dehidrasi ringan ( Rencana terapi B )  Setelah rehidrasi, nasihati ibu untuk penanganan di rumah dan kapan kembali segera  Kunjungan ulang dalam waktu 5 hari jika tidak membaik Tanpa dehidrasi Tidak terdapat cukup tanda untuk diklasifikasikan sebagai dehidrasi ringan atau berat  Beri cairan dan makanan untuk menangani diare di rumah ( Rencana terapi A )  Nasihati kapan kembalik segera  Kunjungan ulang dalam waktu 5 hari jika tidak membaik
  • 28.
  • 29.
  • 30.

Editor's Notes

  1. Last report from Basic health Research in Indon, diarrhea is even much higher compared to the others cause of death in U5