SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
BAB I 
PENDAHULUAN 
A. LATAR BELAKANG 
Ilmu manajemen merupakan suatu kumpulan yang disistemisasi, dikumpulkan dan diterima 
kebenarannya. Hal ini dibuktikan dengan adanya yang dapat digunakan dalam setiap 
penyelesaian masalah dalam manajemen. Namun selain itu, beberapa ahli seperti Follet 
menganggap manajemen adalah sebuah. Hal ini disebabkan karena kepemimpinan 
memerlukan kharisma, stabilitas emosi, kewibawaan, kejujuran, kemampuan menjalin 
hubungan antaramanusia yang semuanya itu banyak ditentukan oleh bakat seseorang dan sulit 
dipelajari. 
Banyak kesulitan yang terjadi dalam melacak sejarah manajemen. Beberapa orang 
melihatnya (dengan definisi) sebagai konseptualisasi modern akhir (late modern 
conceptualization). Dalam istilah tersebut manajemen tidak memiliki sejarah pra-modern, 
hanya merupakan pertanda. Beberapa orang lainnya, mendeteksi aktivitas mirip-manajemen 
di masa pra-modern. Beberapa penulis melacak perkembangan pemikiran manajemen pada 
pedagang-pedangan Sumeria dan pembangun piramid Mesir. 
Para pemilik budak selama berabad-abad menghadapi permasalahan eksploitasi/memotivasi 
budak yang bergantung namun terkadang suka melawan (memaksa otoritas), namun banyak 
perusahaan pra-industri, dengan skala mereka yang kecil, tidak merasa terdorong ungtuk 
menghadapi permasalahan manajemen secara sistematis. namun, inovasi seperti penyebaran 
sistem angka Hindu-Arab (abad ke-5 hingga ke15) dan kodifikasi kesekretariatan entri-ganda 
(1494) menyediakan perangkat untuk penilaian, perencanaan dan kendali manajemen. 
Dari sisi manajemen organisasi adalah sebuah sistem lain atau suatu sarana yang menerima 
input manajemen berupa tujuan-tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dan outputnya 
diharapkan berupa realisasi yang sesuai dengan rencana tersebut .Dalam sistem organisasi 
maka yang jadi tujuan adalah bagaimana agar tercipta kerjasama diantara personil yang 
terkait dalam struktur organisasi itu. 
Makalah ini mengkaji system organisasi sebagai sebuah sistem produksi serta sebagai sebuah 
system yang terbuka, dalam artian ia berinteraksi dengan lingkungan, menarik input tertentu 
dari lingkungan dan merubahnya menjadi output. Sebagai sebuah system terbuka, organisasi 
dipengaruhi oleh empat subsistem utama, yakni,
B. TUJUAN 
• Mengidentifikasi Manajemen 
• Memahami tentang Manajemen 
• Mengetahui bagian-bagian Manajemen 
C. RUMUSAN MASALAH 
• Bagai manaka sebenarnya Mengidentifikasi manajemen. 
• Apakah makna dari manajemen. 
• Bagaimana mengenal bahwa perkembangan manajemen sangat berguna 
D. BATASAN MASALAH 
Makalah ini hanya membahas tentang Manajemen
BAB II 
LANDASAN TEORI 
Mary Parker Follett (1868-1933), yang menulis dalam topik pada masa awal abadke 
duapuluh, mengartikan manajemen sebagai "seni membuat hal-hal terselesaikan melalui 
orang-orang".Orang juga bisa berpikir tentang manajemen secara fungsional, karena tindakan 
menghitung kualitas dalam basis reguler dan dari mengatur beberapa rencana awal; atau 
sebagai tindakan yang diambil untuk mencapai goal yang diinginkan orang tersebut. Ini 
dipakai bahkan dalam situasi dimana perencanaan tidak ada sama sekali. Dalam prespektif 
ini, orang Perancis Henri Fayol[2]mengelompokkan manajemen mengandung lima fungsi 
1. perencanaan 
2. pengorganisasian 
3. kepemimpinan 
4. kordinasi 
5. pengaturan 
Beberapa orang, bagaimanapun, menemukan kalau definisi ini, walaupun berguna, terlalu 
sempit. Frase "manajemen adalah apa yang manajer lakukan" terjadi dalam banyak tempat, 
mensugestikan tingkat kesulitan mendefinisikan manajemen, sifat yang berubah-ubah dari 
definisi tersebut, dan hubungan dari praktek manajerial dengan eksistensi kader manajerial 
atau kelas 
Salah satu kebiasaan yang mempertimbangkannya sebagai persamaan dari "administrasi 
bisnis", walaupun ini tidak mengikutkan manajemen dalam tempat diluar komersial, sebagai 
contohnya dalam amal dan dalam sektor publik. Walaupun, banyak orang merefrensikan 
kepada departemen yang mengajar manajemen didalam universitas sebagai " [sekolah 
bisnis]". Beberapa institusi (seperti Harvard Business School) mengunakkan nama tersebut 
sementara yang lain (seperti Yale School of Managment) mengunakan istilah yang lebih 
inklusif yaitu "manajemen." 
Pengguna bahasa Inggris biasa menggunakan istilah "management" atau "the managment" 
sebagai kata kolektif mendeskripsikan organisasi, sebagai contoh ialah korporasi. Bidang 
pelajaran manajemen berkembang dari kondisi ekonomi di abad ke-19. Pelaku Ekonomi 
klasik seperti Adam Smith dan John Stuart Mill memberikan teori alokasi sumber daya, 
produksi dan penetapan harga. Pada saat yang hampir bersamaan, penemu seperti Eli 
Whitney, James Watt, dan Matthew Boulton mengembangkan teknik produksi seperti
standarisasi, prosedur kontrol kualitas, akuntansi biaya, penukaran bahan, dan perencanaan 
kerja. 
Pada pertengahan abad 19, Robert Owen, Henry Poor, dan M. Laughlin dan lain-lain 
memperkenalkan elemen manusia dengan teori pelatihan, motivasi, struktur organisasi dan 
kontrol pengembangan pekerja. 
Pada akhir abad 19, Pelaku ekonomi marginal Alfred Marshall dan Leon Walras dan lainnya 
memperkenalkan lapisan baru yang kompleks ke teori manajemen. Pada 1900an manajer 
mencoba mengganti teori mereka secara keseleruhan berdasarkan sains. Seperti Henry Fayol 
dan Alexander Church menjelaskan beberapa cabang dalam manajemen dan hubungan satu 
sama lain. 
Peter Drucker menulis salah satu buku paling awal tentang manajemen terapan: "Konsep 
Korporasi" (Concept of the Corporation), diterbitkan tahun 1946. Buku ini muncul atas ide 
Alfred Sloan (chairman dari General Motors) yang menugaskan penelitian tentang organisasi. 
H. Dodge, Ronald Fisher, dan Thorton C Fry memperkenalkan teknik statistika ke dalam 
manajemen. Pada tahun 1940an, Patrick Blackett mengkombinasikan teori statistika dengan 
teori mikroekonomi dan lahirlah ilmu riset operasi. Riset operasi, sering dikenal dengan 
"Sains Manajemen", mencoba pendekatan sains untuk menyelesaikan masalah dalam 
manajemen, khususnya di bidang logistik dan operasi. 
Mendekati akhir abad 20, manajemen terdiri dari beberapa bidang terpisah, termasuk: 
• Manajemen Sumber daya manusia 
• Manajemen operasi atau produksi 
• Manajemen strategi 
• Manajemen pemasaran 
• Manajemen keuangan 
• Manajemen informasi teknologi 
William Stewart, (Carter-Scott, 1994) seorang alumnus the Naval Academy yang merupakan 
veteran perang Vietnam ikut berpendapat tentang manajemen dengan mengatakan, “Ada 
perbedaan keahlian yang dituntut di dunia militer. Ketika keadaan damai, misalnya, anda 
akan sukses jika anda tahu bagaimana menerapkan manajemen. Namun ketika perang, anda 
hanya akan sukses jika anda mampu memimpin. 
Keahlian manajemen anda yang efektif, tidak terlalu bisa anda terapkan dalam perang. Yang 
diperlukan adalah kemampuan memimpin.” Sekarang ini Steward sudah menjadi pengacara 
yang sukses di Amerika Serikat. Ketika anda belajar manajemen, anda selalu teringat oleh 
Henry Fayol. Ia, di tahun 1916 memperkenalkan konsep manajemen yang berupa
merencanakan, mengorganisasikan, memerintahkan, dan mengawasi. Ketika ada orang 
bertanya kepadanya, apa tugas dari seorang dirut? POSDCORB jawabnya. Itu adalah 
kepanjangan dari planning, organizing, staffing, directing, coordinating, reporting dan 
budgeting. Ia mengemukakan istilah itu di tahun 1930. Akronim manajemen itu ringkas dan 
mudah diingat.
BAB III 
ANALISA MANAJEMEN 
A. Pengertian Manajemen 
Kata Manajemen berasal dari kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan 
mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal., 
misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang 
lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang 
lain untuk mencapai tujuan organisasi. Sementara itu, 
Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, 
pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran 
(goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan 
perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, 
terorganisir, dan sesuai dengan jadwal; dalam berbagai bidang seperti industri, pendidikan, 
kesehatan, bisnis, finansial dan sebagainya. Dengan kata lain efektif menyangkut tujuan dan 
efisien menyangkut cara dan lamanya suatu proses mencapai tujuan tersebut. 
B. Formasi dari Kebijakan dalam Bisnis 
Misinya dari bisnis merupakan kepentingan paling jelas seperti, contohnya, membuat sabun. 
Tujuan dari bisnis menunjuk pada akhir dari kegiatan dimana tugas tertentu diambil sebagai 
tujuan. Kebijakan bisnis, ialah panduan yang menspesifikasikan aturan, regulasi dan tujuan, 
dan mungkin digunakan dalam pengambilan keputusan manajer. Harus fleksibel dan dengan 
mudah dapat dimengerti dan diinterpertasikan oleh semua pegawai. Strategi bisnis berarti 
perencanaan dari tidakan yang akan diambil, mengartikan apa tindakan terbaik yang harus 
mereka lakukan kepada keuntungan bisnis. Pada awlanya, ini bisa menolong manajer 
memutuskan apa jenis bisnis yang mereka ingin bentuk. 
C. Bagaimana menerapkan Kebijakan dan Strategi 
Semua kebijakan harus didiskusikan dengan semua personel manajerial dan staf harus 
mengerti dimana dan bagaimana mereka menerapkannya Rencana sebuah tindakan harus 
diberitahukan pada setiap departemen Kebijakan dan strategi harus diperiksa ulang secara 
berkala Perencanaan cadangan harus dipikirkan dalam kasus perubahan lingkungan Sebuah
lingkungan yang baik sangat dibutuhkan dalam bisnis 
D. Perkembangan dari Kebijakan dan Strategi 
Misi, tujuan, kekuatan dan kelemahan dari setiap departemen harus dianalisa untuk 
menentukan peran mereka dalam mencapai tujuan dari misi bisnis Metode perkiraan 
mengembangkan sebuah gambaran yang dapat diandalkan dalam lingkungan bisnis di masa 
depan sebuah unit perencana harus dibuat untuk meyakinkan bahwa semua rencana sudah 
konsisten dan kebijakan dan strategi ditujukan pada pencapaian misi dan tujuan yang sama 
Semua kebijakan harus didiskusikan dengan semua personel manajerial dan staf yang 
dibutuhkan dalam eksekusi semua kebijakan departemen. 
E. Di mana Kebijakan dan Strategi Cocok dalam Proses Perencanaan 
Mereka memberi manajer tingkat bawah dan tingkat menengah berbagai ide bagus dari 
rencana masa depan dari departemen. Sebuah kerangka kerja dibuat dimana rencana dan 
keputusan dibuat manajemen tingkat bawah dan tingkat menengah bisa menambahkan 
rencana mereka sendiri pada strategi bisnis 
F. Elemen Dasar Manajemen 
Manajemen beroperasi melalui bermacam fungsi, biasanya digolongkan pada perencanaan, 
pengorganisasian, kepemimpinan/motivasi dan pengaturan Perencanaan: memutuskan apa 
yang harus terjadi di masa depan (hari ini, minggu depan, buland epan, tahun depan, setelah 
lima tahun, dsb.) dan membuat rencana untuk dilaksanakan Pengorganisasian: membuat 
penggunaan maksimal dari sumberdaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan rencana 
dnegan baik Leading/Kepemimpinan dan motivasi: memakai kemampuan di area ini untuk 
membuat yang lain mengambil peran dengan efektif dalam mencapai suatu rencana 
Pengendalian: monitoting memantau kemajuan rencana, yang mungkin membutuhkan 
perubahan tergantung apa yang terjadi 
G. Tingkatan manajer 
1. Top management 
Atau manajemen tingkat atas yang sering disebut dengan executive officer atau top manager. 
Bertugas merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan mengarahkan 
jalannya perusahaan. Contoh top manajemen adalah CEO (chief executive officer) dan CFO 
(chief financial officer)
2. Middle management 
Atau manajemen tingkat menengah bertugas sebagai penghubung antara manajemen puncak 
dan manajemen lini pertama, misalnya kepala bagian atau kepala departemen. 
3. Lower management 
Atau manejemen lini pertama (first-line management) adalah manajemen yang memimpin 
dan mengawasi tenaga-tenaga operasional perusahaan. Manajemen ini dikenal pula dengan 
istilah manajemen operasional (supervisor, kepala seksi, dan mandor). 
H. Keterampilan manajer 
Menurut dalam bukunya Business, 8th edition, manajer harus memiliki lima macam 
keterampilan, yaitu keterampilan konsepsional, keterampilan kemanusiaan, keterampilan 
teknis, keterampilan manajemen waktu, dan keterampilan membuat keputusan. 
1. Keterampilan konseptual 
Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, 
dan gagasan demi kemajuan. Keterampilan ini sering disebut sebagai keterampilan 
kosepsional (conceptional skill). Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah 
dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk menciptakan gagasan atau konsepnya itu. 
Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai 
proses perencanaan. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga meruipakan 
keterampilan untuk membuat rencana kerja. 
2. Keterampilan komunikasi atau kemanusiaan 
Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan 
berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain yang disebut juga 
keterampilan kemanusiaan (human skill). Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan 
oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang [persuasif, 
bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka 
akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada 
tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah. 
3. Keterampilan teknis 
Keterampilan terakhir yang merupakan bekal bagi seorang manajer adalah keterampilan 
teknis (technical skill). Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada 
tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk 
menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, 
memperbaiki mesin, membuat kursi, merangkai bunga dan keterampilan teknis yang lain.
4. Keterampilan manajemen waktu 
Kemampuan manajemen waktu merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk 
menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana. Pada tahun 2004, sebagai contoh, 
Lew Frankfort dari digaji $2.000.000 per tahun. Jika diasumsikan bahwa ia bekerja selama 50 
jam per minggu dengan waktu cuti 2 minggu, maka gaji Frankfort setiap jamnya adalah $800 
per jam—sekitar $13 per menit. Dari sana dapat kita lihat bahwa setiap menit yang terbuang 
akan sangat merugikan perusahaan. Kebanyakan manajer, tentu saja, memiliki gaji yang jauh 
lebih kecil dari Frankfort. Namun demikian, waktu yang mereka miliki tetap merupakan aset 
berharga, dan menyianyiakannya berarti membuang-buang uang dan mengurangi 
produktivitas perusahaan. 
5. Keterampilan membuat keputusan 
Yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah kemampuan untuk mendefinisikan masalah 
dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan 
adalah yang paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top 
manager). Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang 
manajer harus mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil 
untuk menyelesaikannya. Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan 
memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik. Dan terakhir, manajer harus 
mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya 
agar tetap berada di jalur yang benar. 
I. Proses manajemen 
Proses manajemen {utama|Proses manajemen}} Fungsi manajemen adalah elemen-elemen 
dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan 
acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. 
Planning Kegiatan seorang manajer adalah menyusun rencana. Menyusun rencana berarti 
memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Agar dapat membuat 
rencana secara teratur dan logis, sebelumnya harus ada keputusan terlebih dahulu sebagai 
petunjuk langkah-langkah selanjutnya. 
Organizing Berarti menciptakan suatu struktur organisasi dengan bagian-bagian yang 
terintegrasi sedemikian rupa sehingga hubungan antarbagian-bagian satu sama lain 
dipengaruhi oleh hubungan mereka dengan keseluruhan struktur tersebut. 
Pengorganisasian Bertujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang
lebih kecil. Selain itu, mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan 
menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi 
tersebut. 
Actuating Adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok 
berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha-usaha 
organisasi. Jadi actuating artinya adalah menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan 
sendirinya atau penuh kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang 
dikehendaki secara efektif. Dalam hal ini yang dibutuhkan adalah kepemimpinan 
(leadership). 
Controlling Adalah proses pengawasan performa perusahaan untuk memastikan bahwa 
jalannya perusahaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Seorang manajer dituntut 
untuk menemukan masalah yang ada dalam operasional perusahaan, kemudian 
memecahkannya sebelum masalah itu menjadi semakin besar. an mengevaluasinya 
J. Sarana manajemen 
Untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan diperlukan alat-alat sarana (tools). Tools 
merupakan syarat suatu usaha untuk mencapai hasil yang ditetapkan. Tools tersebut dikenal 
dengan 6M, yaitu men, money, materials, machines, method, dan markets. 
a. Man (SDM) 
Dalam manajemen, faktor adalah yang paling menentukan. Manusia yang membuat tujuan 
dan manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa ada manusia tidak 
ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja. Oleh karena itu, 
manajemen timbul karena adanya orang-orang yang berkerja sama untuk mencapai tujuan. 
b. Money (uang) 
merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang merupakan alat tukar dan alat 
pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar 
dalam. Oleh karena itu uang merupakan alat (tools) yang penting untuk mencapai tujuan 
karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan berhubungan dengan 
berapa uang yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang 
dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai dari suatu organisasi. 
c. Materials (bahan) 
Materi terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi. Dalam dunia usaha 
untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam bidangnya juga harus 
dapat menggunakan bahan/materi-materi sebagai salah satu sarana. Sebab materi dan
manusia tidaki dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai hasil yang dikehendaki. 
d. Machines (mesin) 
Dalam kegiatan perusahaan, mesin sangat diperlukan. Penggunaan akan membawa 
kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efesiensi 
kerja. 
e. Methods (metode) 
Dalam pelaksanaan diperlukan metode-metode kerja. Suatu tata cara kerja yang baik akan 
memperlancar jalannya pekerjaan. Sebuah metode daat dinyatakan sebagai penetapan cara 
pelaksanaan kerja suatu tugas dengan memberikan berbagai pertimbangan-pertimbangan 
kepada sasaran, fasilitas- fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan 
kegiatan usaha. Perlu diingat meskipun metode baik, sedangkan orang yang 
melaksanakannya tidak mengerti atau tidak mempunyai pengalaman maka hasilnya tidak 
akan memuaskan. Dengan demikian, peranan utama dalam manajemen tetap manusianya 
sendiri. 
f. Market (pasar) 
Memasarkan produk sudah barang tentu sangat penting sebab bila barang yang diproduksi 
tidak laku, maka proses produksi barang akan berhenti. Artinya, proses kerja tidak akan 
berlangsung. Oleh sebab itu, penguasaan dalam arti menyebarkan merupakan faktor 
menentukan dalam perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai maka kualitas dan harga barang 
harus sesuai dengan selera konsumen dan daya beli (kemampuan) konsumen. 
K. Etika manajerial 
Etika manajerial adalah standar prilaku yang memandu manajer dalam pekerjaan mereka. 
Ricky W. Griffin dalam bukunya yang berjudul Business mengklasifikasikan etika manajerial 
ke dalam tiga kategori: 
1. Perilaku terhadap karyawan 
Kategori ini meliputi aspek perekrutan, pemecatan, kondisi upah dan kerja, serta privasi dan 
respek. Pedoman etis dan hukum mengemukakan bahwa keputusan perekrutan dan 
pemecatan harus didasarkan hanya pada kemampuan untuk melakukan pekerjaan. Perilaku 
yang secara umum dianggap tidak etis dalam kategori ini misalnya mengurangi upah pekerja 
karena tahu pekerja itu tidak bisa mengeluh lantaran takut kehilangan pekerjaannya. 
2. Perilaku terhadap organisasi 
Permasalahan etika juga terjadi dalam hubungan pekerja dengan organisasinya. masalah yang 
terjadi terutama menyangkut tentang kejujuran, konflik kepentingan, dan kerahasiaan.
Masalah kejujuran yang sering terjadi di antaranya menggelembungkan anggaran atau 
mencuri barang milik perusahaan. Konflik kepentingan terjadi ketika seorang individu 
melakukan tindakan untuk menguntungkan diri sendiri, namun merugikan atasannya. 
Misalnya, menerima suap Sementara itu, masalah pelanggaran etika yang berhubungan 
dengan kerahasiaan di antaranya menjual atau membocorkan rahasia perusahaan kepada 
pihak lain. 
3. Perilaku terhadap agen ekonomi lainnya 
Seorang manajer juga harus menjalankan etika ketika berhubungan dengan agen-agen 
ekonomi lain seperti pelanggan, pesaing, pemegang saham, pemasok, distributor, dan serikat 
buruh. 
L. Prinsip Dasar Manajemen 
Berdasarkan studi literatur yang saya lakukan terhadap sejumlah buku, artikel, makalah, dan 
sumber-sumber literatur lainnya, maka manajemen kinerja yang baik untuk menuju 
organisasi berkinerja tinggi, harus mengikuti kaidah-kaidah berikut ini. 
Terdapat suatu indikator kinerja (key performance indicator) yang terukur secara kuantitatif, 
serta jelas batas waktu untuk mencapainya. Tentu saja ukuran ini harus menjawab berbagai 
permasalahan yang dihadapi oleh organisasi tersebut. Jika pada organisasi bisnis atau 
komersial, maka indikator kinerjanya adalah berbagai aspek finansial seperti laba, 
pertumbuhan penjualan, lalu indikator pemasaran seperti jumlah pelanggan, dan sebagainya. 
Sedangkan pada organisasi pemerintahan seperti POLRI, maka ukuran kinerja tentu berbagai 
bentuk pelayanan kepada masyarakat. Semuanya harus terukur secara kuantitatif dan 
dimengerti oleh berbagai pihak yang terkait, sehingga nanti pada saat evaluasi kita bisa 
mengetahui, apakah kinerja sudah mencapai target atau belum. Michael Porter, seorang 
profesor dari Harvard Business School mengungkapkan bahwa kita tidak bisa memanajemeni 
sesuatu yang tidak dapat kita ukur. Jadi, ukuran kuantitatif itu penting. Organisasi yang tidak 
memiliki indikator kinerja, biasanya tidak bisa diharapkan mampu mencapai kinerja yang 
memuaskan para pihak yang berkepentingan (stakeholders). 
Semua ukuran kinerja tersebut biasanya dituangkan ke dalam suatu bentuk kesepakatan 
antara atasan dan bawahan yang sering disebut sebagai kontrak kinerja (performance 
contract). Dengan adanya kontrak kinerja, maka atasan bisa menilai apakah si bawahan sudah 
mencapai kinerja yang diinginkan atau belum. Kontrak kinerja ini berisikan suatu 
kesepakatan antara atasan dan bawahan mengenai indikator kinerja yang ingin dicapai, baik 
sasaran pancapaiannya maupun jangka waktu pencapaiannya. Ada 2 (dua) hal yang perlu 
dicantumkan dalam kontrak kinerja, yaitu sasaran akhir yang ingin dicapai (lag) serta
program kerja untuk mencapainya (lead). 
Mengapa keduanya dicantumkan ? Supaya pada saat evaluasi nanti berbagai pihak bisa 
bersikap fair, tidak melihat hasil akhir semata, melainkan juga proses kerjanya. Adakalanya 
seorang bawahan belum mencapai semua hasil akhir yang ditargetkan, tetapi dia sudah 
melaksanakan semua program kerja yang sudah digariskan. Tentu saja atasan tetap harus 
memberikan reward untuk dedikasinya, walaupun sasaran akhir belum tercapai. Ini juga bisa 
menjadi basis untuk perbaikan di masa yang akan datang (continuous improvements). 
Terdapat suatu proses siklus manajemen kinerja yang baku dan dipatuhi untuk dikerjakan 
bersama, yaitu 
• Perencanaan kinerja berupa penetapan indikator kinerja, lengkap dengan berbagai strategi 
dan program kerja yang diperlukan untuk mencapai kinerja yang diinginkan, lalu 
• Pelaksanaan, di mana organisasi bergerak sesuai dengan rencana yang telah dibuat, jika ada 
perubahan akibat adanya perkembangan baru, maka lakukanlah perubahan tersebut, dan 
terakhir 
• Evaluasi kinerja, yaitu menganalisis apakah realisasi kinerja sesuai dengan rencana yang 
sudah ditetapkan dulu ? Semuanya harus serba kuantitatif. 
Adanya suatu sistem reward dan punishment yang bersifat konstruktif dan konsisten 
dijalankan. Konsep reward ini tidak melulu bersifat finansial, melainkan juga dalam bentuk 
lain, seperti promosi, kesempatan pendidikan, dan sebagainya. Reward dan punishment 
diberikan setelah melihat hasil realisasi kinerja, apakah sesuai dengan indikator kinerja yang 
telah direncanakan atau belum. Tentu saja ada suatu performance appraisal atau penilaian 
kinerja terlebih dahulu sebelum reward dan punishment diberikan. Hati-hati dengan 
pemberian punishment, karena dalam banyak hal, pembinaan jauh lebih bermanfaat. 
Terdapat suatu mekanisme performance appraisal atau penilaian kinerja yang relatif obyektif, 
yaitu dengan melibatkan berbagai pihak. Konsep yang sangat terkenal adalah penilaian 360 
derajat, di mana penilaian kinerja dilakukan oleh atasan, rekan sekerja, pengguna jasa, serta 
bawahan. Pada prinsipnya manusia itu berpikir secara subyektif, tetapi berpikir bersama 
mampu mengubah sikap subyektif itu menjadi sangat mendekati obyektif. Dengan demikian, 
ternyata berpikir bersama jauh lebih obyektif daripada berpikir sendiri-sendiri. Ini adalah 
semangat yang ingin dibawa oleh konsep penilaian 360 derajat. Walaupun banyak kritik yang 
diberikan terhadap konsep ini, tetapi cukup banyak yang menggunakannya di berbagai 
organisasi. 
Terdapat suatu gaya kepemimpinan (leadership style) yang mengarah kepada pembentukan
organisasi berkinerja tinggi. Inti dari kepemimpinan seperti ini adalah adanya suatu proses 
coaching, counseling, dan empowerment kepada para bawahan atau sumber daya manusia di 
dalam organisasi. Satu aspek lain yang sangat penting dalam gaya kepemimpinan adalah, 
sikap followership, atau menjadi pengikut. 
Bayangkan jika semua orang menjadi komandan di dalam organisasi, lantas siapakah yang 
menjadi pelaksana ? Bukannya kinerja tinggi yang muncul, melainkan kekacauan di dalam 
organsiasi (chaos). Sejatinya, pada kondisi tertentu seseorang harus memiliki jiwa 
kepemimpinan, tetapi pada situasi yang lain, dia juga harus memahami bahwa dia juga 
merupakan bagian dari sebuah sistem organisasi yang lebih besar, yang harus dia ikuti. 
Menerapkan konsep manajemen SDM berbasis kompetensi. Umumnya organisasi berkinerja 
tinggi memiliki kamus kompetensi dan menerapkan kompetensi tersebut kepada hal-hal 
penting, seperti manajemen kinerja, rekruitmen dan seleksi, pendidikan dan pengembangan, 
dan promosi. Seperti yang diuraikan pada awal makalah ini, kompetensi tersebut setidaknya 
mencakup 3 (tiga) hal, yaitu kompetensi inti organsiasi, kompetensi perilaku, serta 
kompetensi teknikal yang spesifik terhadap pekerjaan. 
Jika kompetensi ini sudah dibakukan di dalam organisasi, maka kegiatan manajemen SDM 
akan menjadi lebih transparan, dan pimpinan organisasi juga dengan mudah mengetahui 
kompetensi apa saja yang perlu diperbaiki untuk membawa organisasi menjadi berkinerja 
tinggi. 
M. Prisip Dasar Manajemen Kinerja 
Berdasarkan studi literatur yang saya lakukan terhadap sejumlah buku, artikel, makalah, dan 
sumber-sumber literatur lainnya, maka manajemen kinerja yang baik untuk menuju 
organisasi berkinerja tinggi, harus mengikuti kaidah-kaidah berikut ini. 
Terdapat suatu indikator kinerja (key performance indicator) yang terukur secara kuantitatif, 
serta jelas batas waktu untuk mencapainya. Tentu saja ukuran ini harus menjawab berbagai 
permasalahan yang dihadapi oleh organisasi tersebut. Jika pada organisasi bisnis atau 
komersial, maka indikator kinerjanya adalah berbagai aspek finansial seperti laba, 
pertumbuhan penjualan, lalu indikator pemasaran seperti jumlah pelanggan, dan sebagainya. 
Sedangkan pada organisasi pemerintahan seperti POLRI, maka ukuran kinerja tentu berbagai 
bentuk pelayanan kepada masyarakat. 
Semuanya harus terukur secara kuantitatif dan dimengerti oleh berbagai pihak yang terkait, 
sehingga nanti pada saat evaluasi kita bisa mengetahui, apakah kinerja sudah mencapai target 
atau belum. Michael Porter, seorang profesor dari Harvard Business School mengungkapkan 
bahwa kita tidak bisa memanajemeni sesuatu yang tidak dapat kita ukur. Jadi, ukuran
kuantitatif itu penting. Organisasi yang tidak memiliki indikator kinerja, biasanya tidak bisa 
diharapkan mampu mencapai kinerja yang memuaskan para pihak yang berkepentingan 
(stakeholders). 
Semua ukuran kinerja tersebut biasanya dituangkan ke dalam suatu bentuk kesepakatan 
antara atasan dan bawahan yang sering disebut sebagai kontrak kinerja (performance 
contract). Dengan adanya kontrak kinerja, maka atasan bisa menilai apakah si bawahan sudah 
mencapai kinerja yang diinginkan atau belum. Kontrak kinerja ini berisikan suatu 
kesepakatan antara atasan dan bawahan mengenai indikator kinerja yang ingin dicapai, baik 
sasaran pancapaiannya maupun jangka waktu pencapaiannya. Ada 2 (dua) hal yang perlu 
dicantumkan dalam kontrak kinerja, yaitu sasaran akhir yang ingin dicapai (lag) serta 
program kerja untuk mencapainya (lead). 
Mengapa keduanya dicantumkan ? Supaya pada saat evaluasi nanti berbagai pihak bisa 
bersikap fair, tidak melihat hasil akhir semata, melainkan juga proses kerjanya. Adakalanya 
seorang bawahan belum mencapai semua hasil akhir yang ditargetkan, tetapi dia sudah 
melaksanakan semua program kerja yang sudah digariskan. Tentu saja atasan tetap harus 
memberikan reward untuk dedikasinya, walaupun sasaran akhir belum tercapai. Ini juga bisa 
menjadi basis untuk perbaikan di masa yang akan datang (continuous improvements). 
Terdapat suatu proses siklus manajemen kinerja yang baku dan dipatuhi untuk dikerjakan 
bersama, yaitu 
• perencanaan kinerja berupa penetapan indikator kinerja, lengkap dengan berbagai strategi 
dan program kerja yang diperlukan untuk mencapai kinerja yang diinginkan, lalu 
• pelaksanaan, di mana organisasi bergerak sesuai dengan rencana yang telah dibuat, jika ada 
perubahan akibat adanya perkembangan baru, maka lakukanlah perubahan tersebut, dan 
terakhir 
• evaluasi kinerja, yaitu menganalisis apakah realisasi kinerja sesuai dengan rencana yang 
sudah ditetapkan dulu ? Semuanya harus serba kuantitat if. 
Adanya suatu sistem reward dan punishment yang bersifat konstruktif dan konsisten 
dijalankan. Konsep reward ini tidak melulu bersifat finansial, melainkan juga dalam bentuk 
lain, seperti promosi, kesempatan pendidikan, dan sebagainya. Reward dan punishment 
diberikan setelah melihat hasil realisasi kinerja, apakah sesuai dengan indikator kinerja yang 
telah direncanakan atau belum. Tentu saja ada suatu performance appraisal atau penilaian 
kinerja terlebih dahulu sebelum reward dan punishment diberikan. Hati-hati dengan 
pemberian punishment, karena dalam banyak hal, pembinaan jauh lebih bermanfaat.
Terdapat suatu mekanisme performance appraisal atau penilaian kinerja yang relatif obyektif, 
yaitu dengan melibatkan berbagai pihak. Konsep yang sangat terkenal adalah penilaian 360 
derajat, di mana penilaian kinerja dilakukan oleh atasan, rekan sekerja, pengguna jasa, serta 
bawahan. Pada prinsipnya manusia itu berpikir secara subyektif, tetapi berpikir bersama 
mampu mengubah sikap subyektif itu menjadi sangat mendekati obyektif. Dengan demikian, 
ternyata berpikir bersama jauh lebih obyektif daripada berpikir sendiri-sendiri. Ini adalah 
semangat yang ingin dibawa oleh konsep penilaian 360 derajat. Walaupun banyak kritik yang 
diberikan terhadap konsep ini, tetapi cukup banyak yang menggunakannya di berbagai 
organisasi. 
Terdapat suatu gaya kepemimpinan (leadership style) yang mengarah kepada pembentukan 
organisasi berkinerja tinggi. Inti dari kepemimpinan seperti ini adalah adanya suatu proses 
coaching, counseling, dan empowerment kepada para bawahan atau sumber daya manusia di 
dalam organisasi. Satu aspek lain yang sangat penting dalam gaya kepemimpinan adalah, 
sikap followership, atau menjadi pengikut. 
Bayangkan jika semua orang menjadi komandan di dalam organisasi, lantas siapakah yang 
menjadi pelaksana ? Bukannya kinerja tinggi yang muncul, melainkan kekacauan di dalam 
organsiasi (chaos). Sejatinya, pada kondisi tertentu seseorang harus memiliki jiwa 
kepemimpinan, tetapi pada situasi yang lain, dia juga harus memahami bahwa dia juga 
merupakan bagian dari sebuah sistem organisasi yang lebih besar, yang harus dia ikuti. 
Menerapkan konsep manajemen SDM berbasis kompetensi. Umumnya organisasi berkinerja 
tinggi memiliki kamus kompetensi dan menerapkan kompetensi tersebut kepada hal-hal 
penting, seperti manajemen kinerja, rekruitmen dan seleksi, pendidikan dan pengembangan, 
dan promosi. Seperti yang diuraikan pada awal makalah ini, kompetensi tersebut setidaknya 
mencakup 3 (tiga) hal, yaitu kompetensi inti organsiasi, kompetensi perilaku, serta 
kompetensi teknikal yang spesifik terhadap pekerjaan. Jika kompetensi ini sudah dibakukan 
di dalam organisasi, maka kegiatan manajemen SDM akan menjadi lebih transparan, dan 
pimpinan organisasi juga dengan mudah mengetahui kompetensi apa saja yang perlu 
diperbaiki untuk membawa organisasi menjadi berkinerja tinggi.
BAB IV 
KESIMPULAN DAN SARAN 
A. KESIMPULAN 
Kemampuan manajemen waktu merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk 
menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana 
Menerapkan konsep manajemen SDM berbasis kompetensi. Umumnya organisasi berkinerja 
tinggi memiliki kamus kompetensi dan menerapkan kompetensi tersebut kepada hal-hal 
penting, seperti manajemen kinerja, rekruitmen dan seleksi, pendidikan dan pengembangan, 
dan promosi. Seperti yang diuraikan pada awal makalah ini, kompetensi tersebut setidaknya 
mencakup 3 (tiga) hal, yaitu kompetensi inti organsiasi, kompetensi perilaku, serta 
kompetensi teknikal yang spesifik terhadap pekerjaan. 
Jika kompetensi ini sudah dibakukan di dalam organisasi, maka kegiatan manajemen SDM 
akan menjadi lebih transparan, dan pimpinan organisasi juga dengan mudah mengetahui 
kompetensi apa saja yang perlu diperbaiki untuk membawa organisasi menjadi berkinerja 
tinggi. 
Untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan diperlukan alat-alat sarana (tools). Tools 
merupakan syarat suatu usaha untuk mencapai hasil yang ditetapkan. Tools tersebut dikenal 
dengan 6M, yaitu men, money, materials, machines, method, dan markets. 
g. Man (SDM) 
Dalam manajemen, faktor adalah yang paling menentukan. 
b. Money (uang) 
Merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. 
c. Materials (bahan) 
Materi terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi. 
d. Machines (mesin) 
Dalam kegiatan perusahaan, mesin sangat diperlukan. Penggunaan akan membawa 
kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efesiensi 
kerja. 
e. Methods (metode) 
Dalam pelaksanaan diperlukan metode-metode kerja. 
f. Market (pasar) 
Memasarkan produk sudah barang tentu sangat penting sebab bila barang yang diproduksi
tidak laku, maka proses produksi barang akan berhenti. Artinya, proses kerja tidak akan 
berlangsung. Oleh sebab itu, penguasaan dalam arti merupakan faktor menentukan dalam 
perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai maka kualitas dan harga barang harus sesuai dengan 
selera konsumen dan daya beli (kemampuan) konsumen. 
B. SARAN 
Ingatlah pilar-pilar tinggi dalam manajemen unggul Perlunya perencanaan yang seksama, 
pertimbangan dan pengambilan keputusan yang sehat, implementasi dan pemantauan 
keputusan dan pengoperasian yang hati-hati dan kreatif, serta kepedulian terhadap karyawan 
dan hasilnya, yang didasarkan pada ketrampilan manajemen serta gaya manajemen kelas 
satu. Ketrampilan ini mencakup perencanaan, pengorganisasian, penyusunan staff, 
pembuatan keputusan, penganggaran, inovasi, komunikasi, representasi, pengendalian, 
pengarahan dan pemberian motivasi, hubungan personal
DAFTAR PUSTAKA 
Purwanto, Yadi, 2001, makalah: Manajeme Modul Latihan? PT. Cendekia Informatika, 
Jakarta 
Ardian Syam, Konsep Manajemen, Author, Http://www.pembelejar.com. 
Her Suharyanto, Bergabung dengan organisasi profesi, Cetakan Tahun 2002.

More Related Content

What's hot

Resume pengantar manajemen bab iii s.d. bab vii (Referensi Hani T. Handoko) o...
Resume pengantar manajemen bab iii s.d. bab vii (Referensi Hani T. Handoko) o...Resume pengantar manajemen bab iii s.d. bab vii (Referensi Hani T. Handoko) o...
Resume pengantar manajemen bab iii s.d. bab vii (Referensi Hani T. Handoko) o...Miftah Iqtishoduna
 
Evolusi Teori Manajemen
Evolusi Teori ManajemenEvolusi Teori Manajemen
Evolusi Teori ManajemenYudita Eka
 
Evolusi teori manajemen
Evolusi teori manajemenEvolusi teori manajemen
Evolusi teori manajemenindipras
 
Resume pengantar manajemen bab i dan bab ii (Referensi Hani T. Handoko)
Resume pengantar manajemen bab i dan bab ii (Referensi Hani T. Handoko)Resume pengantar manajemen bab i dan bab ii (Referensi Hani T. Handoko)
Resume pengantar manajemen bab i dan bab ii (Referensi Hani T. Handoko)Miftah Iqtishoduna
 
Evolusi Teori Manajemen
Evolusi Teori ManajemenEvolusi Teori Manajemen
Evolusi Teori ManajemenRadyastuti
 
Pengantar Manajemen: Tm 2 evolusi teori manajemen
Pengantar Manajemen: Tm 2 evolusi teori manajemenPengantar Manajemen: Tm 2 evolusi teori manajemen
Pengantar Manajemen: Tm 2 evolusi teori manajemenAchmad Rozi El Eroy
 
Session 1 hakikat, filsafat dan perkembangan Ilmu Manajemen
Session 1 hakikat, filsafat dan perkembangan Ilmu ManajemenSession 1 hakikat, filsafat dan perkembangan Ilmu Manajemen
Session 1 hakikat, filsafat dan perkembangan Ilmu ManajemenAhmad Kurnia
 
Resume buku manajemen
Resume buku manajemenResume buku manajemen
Resume buku manajemenZhie Syathira
 
Resume buku pengantar manajemen
Resume buku pengantar manajemenResume buku pengantar manajemen
Resume buku pengantar manajemenJef Ri
 
Evolusi teori manajemen
Evolusi teori manajemenEvolusi teori manajemen
Evolusi teori manajemenahmad zani
 

What's hot (18)

Resume pengantar manajemen bab iii s.d. bab vii (Referensi Hani T. Handoko) o...
Resume pengantar manajemen bab iii s.d. bab vii (Referensi Hani T. Handoko) o...Resume pengantar manajemen bab iii s.d. bab vii (Referensi Hani T. Handoko) o...
Resume pengantar manajemen bab iii s.d. bab vii (Referensi Hani T. Handoko) o...
 
Evolusi Teori Manajemen
Evolusi Teori ManajemenEvolusi Teori Manajemen
Evolusi Teori Manajemen
 
Evolusi Teori Manajemen
Evolusi Teori ManajemenEvolusi Teori Manajemen
Evolusi Teori Manajemen
 
Evolusi teori manajemen
Evolusi teori manajemenEvolusi teori manajemen
Evolusi teori manajemen
 
Tugas tik
Tugas tikTugas tik
Tugas tik
 
Resume pengantar manajemen bab i dan bab ii (Referensi Hani T. Handoko)
Resume pengantar manajemen bab i dan bab ii (Referensi Hani T. Handoko)Resume pengantar manajemen bab i dan bab ii (Referensi Hani T. Handoko)
Resume pengantar manajemen bab i dan bab ii (Referensi Hani T. Handoko)
 
Evolusi Teori Manajemen
Evolusi Teori ManajemenEvolusi Teori Manajemen
Evolusi Teori Manajemen
 
Pengantar Manajemen: Tm 2 evolusi teori manajemen
Pengantar Manajemen: Tm 2 evolusi teori manajemenPengantar Manajemen: Tm 2 evolusi teori manajemen
Pengantar Manajemen: Tm 2 evolusi teori manajemen
 
Bab 1 13
Bab 1 13Bab 1 13
Bab 1 13
 
Sejarah perkembangan ilmu manajemen
Sejarah perkembangan ilmu manajemenSejarah perkembangan ilmu manajemen
Sejarah perkembangan ilmu manajemen
 
Teori manajemen klasik
Teori manajemen klasikTeori manajemen klasik
Teori manajemen klasik
 
Session 1 hakikat, filsafat dan perkembangan Ilmu Manajemen
Session 1 hakikat, filsafat dan perkembangan Ilmu ManajemenSession 1 hakikat, filsafat dan perkembangan Ilmu Manajemen
Session 1 hakikat, filsafat dan perkembangan Ilmu Manajemen
 
Resume buku manajemen
Resume buku manajemenResume buku manajemen
Resume buku manajemen
 
Modul 8 11
Modul 8 11Modul 8 11
Modul 8 11
 
2. sejarah teori manajemen
2. sejarah teori manajemen 2. sejarah teori manajemen
2. sejarah teori manajemen
 
teori manajemen
teori manajementeori manajemen
teori manajemen
 
Resume buku pengantar manajemen
Resume buku pengantar manajemenResume buku pengantar manajemen
Resume buku pengantar manajemen
 
Evolusi teori manajemen
Evolusi teori manajemenEvolusi teori manajemen
Evolusi teori manajemen
 

Viewers also liked

Makalah pola hidup sehat dan bersih asni
Makalah pola hidup sehat  dan bersih asniMakalah pola hidup sehat  dan bersih asni
Makalah pola hidup sehat dan bersih asniSeptian Muna Barakati
 
Makalah profesionalisme dunia pendidikan
Makalah profesionalisme dunia pendidikanMakalah profesionalisme dunia pendidikan
Makalah profesionalisme dunia pendidikanSeptian Muna Barakati
 
Makalah aplikasi listrik dalam medis
Makalah aplikasi listrik dalam medisMakalah aplikasi listrik dalam medis
Makalah aplikasi listrik dalam medisSeptian Muna Barakati
 
Makalah pkn tentang pemberantasan korupsi
Makalah pkn tentang pemberantasan korupsiMakalah pkn tentang pemberantasan korupsi
Makalah pkn tentang pemberantasan korupsiSeptian Muna Barakati
 
Makalah perubahan fisiologis sistem reproduksi pada ibu nifas
Makalah perubahan fisiologis sistem reproduksi pada ibu nifasMakalah perubahan fisiologis sistem reproduksi pada ibu nifas
Makalah perubahan fisiologis sistem reproduksi pada ibu nifasSeptian Muna Barakati
 
Makalah pola hidup sehat dan bersih belum
Makalah pola hidup sehat  dan bersih belumMakalah pola hidup sehat  dan bersih belum
Makalah pola hidup sehat dan bersih belumSeptian Muna Barakati
 
Makalah pola hidup sehat dan bersih ilawati
Makalah pola hidup sehat  dan bersih ilawatiMakalah pola hidup sehat  dan bersih ilawati
Makalah pola hidup sehat dan bersih ilawatiSeptian Muna Barakati
 
Makalah pola hidup sehat dan bersih irmayani
Makalah pola hidup sehat  dan bersih irmayaniMakalah pola hidup sehat  dan bersih irmayani
Makalah pola hidup sehat dan bersih irmayaniSeptian Muna Barakati
 

Viewers also liked (20)

Makalah anty pak sawal
Makalah anty pak sawalMakalah anty pak sawal
Makalah anty pak sawal
 
Makalah pramuka
Makalah pramukaMakalah pramuka
Makalah pramuka
 
Makalah pola hidup sehat dan bersih asni
Makalah pola hidup sehat  dan bersih asniMakalah pola hidup sehat  dan bersih asni
Makalah pola hidup sehat dan bersih asni
 
Makalah anggaran pendidikan
Makalah anggaran pendidikanMakalah anggaran pendidikan
Makalah anggaran pendidikan
 
Makalah promkes p' ca2ng
Makalah promkes p' ca2ngMakalah promkes p' ca2ng
Makalah promkes p' ca2ng
 
Konsep medik
Konsep medikKonsep medik
Konsep medik
 
Makalah profesionalisme dunia pendidikan
Makalah profesionalisme dunia pendidikanMakalah profesionalisme dunia pendidikan
Makalah profesionalisme dunia pendidikan
 
Makalah pertumbuhan ekonimi
Makalah pertumbuhan ekonimiMakalah pertumbuhan ekonimi
Makalah pertumbuhan ekonimi
 
Makalah prasekolah
Makalah prasekolahMakalah prasekolah
Makalah prasekolah
 
Makalah aplikasi listrik dalam medis
Makalah aplikasi listrik dalam medisMakalah aplikasi listrik dalam medis
Makalah aplikasi listrik dalam medis
 
Makalah pertumbuhan ekonbomi
Makalah pertumbuhan ekonbomiMakalah pertumbuhan ekonbomi
Makalah pertumbuhan ekonbomi
 
Makalah pkn tentang pemberantasan korupsi
Makalah pkn tentang pemberantasan korupsiMakalah pkn tentang pemberantasan korupsi
Makalah pkn tentang pemberantasan korupsi
 
Makalah perubahan fisiologis sistem reproduksi pada ibu nifas
Makalah perubahan fisiologis sistem reproduksi pada ibu nifasMakalah perubahan fisiologis sistem reproduksi pada ibu nifas
Makalah perubahan fisiologis sistem reproduksi pada ibu nifas
 
Makalah perubahan sosial di ambon
Makalah perubahan sosial di  ambonMakalah perubahan sosial di  ambon
Makalah perubahan sosial di ambon
 
Makalah proses keperawatan
Makalah proses keperawatanMakalah proses keperawatan
Makalah proses keperawatan
 
Makalah pola hidup sehat dan bersih belum
Makalah pola hidup sehat  dan bersih belumMakalah pola hidup sehat  dan bersih belum
Makalah pola hidup sehat dan bersih belum
 
Laporan pkp martia
Laporan  pkp martiaLaporan  pkp martia
Laporan pkp martia
 
Makalah pola hidup sehat dan bersih ilawati
Makalah pola hidup sehat  dan bersih ilawatiMakalah pola hidup sehat  dan bersih ilawati
Makalah pola hidup sehat dan bersih ilawati
 
Makalah pola hidup sehat dan bersih irmayani
Makalah pola hidup sehat  dan bersih irmayaniMakalah pola hidup sehat  dan bersih irmayani
Makalah pola hidup sehat dan bersih irmayani
 
Formation ArcGis
Formation ArcGisFormation ArcGis
Formation ArcGis
 

Similar to MANAJEMEN MODERN

Makalah analisa manajemen
Makalah analisa manajemenMakalah analisa manajemen
Makalah analisa manajemenWarnet Raha
 
The evolution of management
The evolution of management The evolution of management
The evolution of management Kacung Abdullah
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptssuser940815
 
Konsep manajemen
Konsep manajemenKonsep manajemen
Konsep manajemenadam212
 
TITIN INDRAWATI (J1B013116)
TITIN INDRAWATI (J1B013116)TITIN INDRAWATI (J1B013116)
TITIN INDRAWATI (J1B013116)Titin Indrawati
 
Ekma4116 manajemen
Ekma4116 manajemenEkma4116 manajemen
Ekma4116 manajemenRatzman III
 
Perkembangan ilmu administrasi bisnis.pptx
Perkembangan ilmu administrasi bisnis.pptxPerkembangan ilmu administrasi bisnis.pptx
Perkembangan ilmu administrasi bisnis.pptxyour24
 
konsep dasar manajemen
konsep dasar manajemenkonsep dasar manajemen
konsep dasar manajemenNonoSugiono1
 
teori manajemen edit.pptx
teori manajemen edit.pptxteori manajemen edit.pptx
teori manajemen edit.pptxMariaGratiani
 
Tugas Pengantar Manajemen.pptx
Tugas Pengantar Manajemen.pptxTugas Pengantar Manajemen.pptx
Tugas Pengantar Manajemen.pptxRafliFhrz
 
Ahmad Azrin Adnan, Ahmad Amirul Ihsan & Abdul Hakim Abdullah
Ahmad Azrin Adnan, Ahmad Amirul Ihsan & Abdul Hakim AbdullahAhmad Azrin Adnan, Ahmad Amirul Ihsan & Abdul Hakim Abdullah
Ahmad Azrin Adnan, Ahmad Amirul Ihsan & Abdul Hakim Abdullahidmac2015
 
12 usaha, mayriana, hapzi ali, manajemen, universitas mercu buana,2018
12 usaha, mayriana, hapzi ali, manajemen, universitas mercu buana,201812 usaha, mayriana, hapzi ali, manajemen, universitas mercu buana,2018
12 usaha, mayriana, hapzi ali, manajemen, universitas mercu buana,2018may riana
 

Similar to MANAJEMEN MODERN (20)

Makalah analisa manajemen
Makalah analisa manajemenMakalah analisa manajemen
Makalah analisa manajemen
 
Makalah analisa manajemen
Makalah analisa manajemenMakalah analisa manajemen
Makalah analisa manajemen
 
Makalah analisa manajemen
Makalah analisa manajemenMakalah analisa manajemen
Makalah analisa manajemen
 
The evolution of management
The evolution of management The evolution of management
The evolution of management
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
 
Konsep manajemen
Konsep manajemenKonsep manajemen
Konsep manajemen
 
Ekma4116 - Manajemen
Ekma4116 - ManajemenEkma4116 - Manajemen
Ekma4116 - Manajemen
 
TITIN INDRAWATI (J1B013116)
TITIN INDRAWATI (J1B013116)TITIN INDRAWATI (J1B013116)
TITIN INDRAWATI (J1B013116)
 
Ekma4116 manajemen
Ekma4116 manajemenEkma4116 manajemen
Ekma4116 manajemen
 
Perkembangan ilmu administrasi bisnis.pptx
Perkembangan ilmu administrasi bisnis.pptxPerkembangan ilmu administrasi bisnis.pptx
Perkembangan ilmu administrasi bisnis.pptx
 
konsep dasar manajemen
konsep dasar manajemenkonsep dasar manajemen
konsep dasar manajemen
 
Ddm 02.. perguruan tinggi
Ddm 02.. perguruan tinggiDdm 02.. perguruan tinggi
Ddm 02.. perguruan tinggi
 
perkembangan pemikiran ilmu manajemen
perkembangan pemikiran ilmu manajemenperkembangan pemikiran ilmu manajemen
perkembangan pemikiran ilmu manajemen
 
teori manajemen edit.pptx
teori manajemen edit.pptxteori manajemen edit.pptx
teori manajemen edit.pptx
 
Tugas Pengantar Manajemen.pptx
Tugas Pengantar Manajemen.pptxTugas Pengantar Manajemen.pptx
Tugas Pengantar Manajemen.pptx
 
Modul 5 KB 1
Modul 5 KB 1Modul 5 KB 1
Modul 5 KB 1
 
Manajemen wikipedia
Manajemen wikipediaManajemen wikipedia
Manajemen wikipedia
 
Ahmad Azrin Adnan, Ahmad Amirul Ihsan & Abdul Hakim Abdullah
Ahmad Azrin Adnan, Ahmad Amirul Ihsan & Abdul Hakim AbdullahAhmad Azrin Adnan, Ahmad Amirul Ihsan & Abdul Hakim Abdullah
Ahmad Azrin Adnan, Ahmad Amirul Ihsan & Abdul Hakim Abdullah
 
Manajemen
ManajemenManajemen
Manajemen
 
12 usaha, mayriana, hapzi ali, manajemen, universitas mercu buana,2018
12 usaha, mayriana, hapzi ali, manajemen, universitas mercu buana,201812 usaha, mayriana, hapzi ali, manajemen, universitas mercu buana,2018
12 usaha, mayriana, hapzi ali, manajemen, universitas mercu buana,2018
 

More from Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

Recently uploaded

HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 

Recently uploaded (20)

HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 

MANAJEMEN MODERN

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Ilmu manajemen merupakan suatu kumpulan yang disistemisasi, dikumpulkan dan diterima kebenarannya. Hal ini dibuktikan dengan adanya yang dapat digunakan dalam setiap penyelesaian masalah dalam manajemen. Namun selain itu, beberapa ahli seperti Follet menganggap manajemen adalah sebuah. Hal ini disebabkan karena kepemimpinan memerlukan kharisma, stabilitas emosi, kewibawaan, kejujuran, kemampuan menjalin hubungan antaramanusia yang semuanya itu banyak ditentukan oleh bakat seseorang dan sulit dipelajari. Banyak kesulitan yang terjadi dalam melacak sejarah manajemen. Beberapa orang melihatnya (dengan definisi) sebagai konseptualisasi modern akhir (late modern conceptualization). Dalam istilah tersebut manajemen tidak memiliki sejarah pra-modern, hanya merupakan pertanda. Beberapa orang lainnya, mendeteksi aktivitas mirip-manajemen di masa pra-modern. Beberapa penulis melacak perkembangan pemikiran manajemen pada pedagang-pedangan Sumeria dan pembangun piramid Mesir. Para pemilik budak selama berabad-abad menghadapi permasalahan eksploitasi/memotivasi budak yang bergantung namun terkadang suka melawan (memaksa otoritas), namun banyak perusahaan pra-industri, dengan skala mereka yang kecil, tidak merasa terdorong ungtuk menghadapi permasalahan manajemen secara sistematis. namun, inovasi seperti penyebaran sistem angka Hindu-Arab (abad ke-5 hingga ke15) dan kodifikasi kesekretariatan entri-ganda (1494) menyediakan perangkat untuk penilaian, perencanaan dan kendali manajemen. Dari sisi manajemen organisasi adalah sebuah sistem lain atau suatu sarana yang menerima input manajemen berupa tujuan-tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dan outputnya diharapkan berupa realisasi yang sesuai dengan rencana tersebut .Dalam sistem organisasi maka yang jadi tujuan adalah bagaimana agar tercipta kerjasama diantara personil yang terkait dalam struktur organisasi itu. Makalah ini mengkaji system organisasi sebagai sebuah sistem produksi serta sebagai sebuah system yang terbuka, dalam artian ia berinteraksi dengan lingkungan, menarik input tertentu dari lingkungan dan merubahnya menjadi output. Sebagai sebuah system terbuka, organisasi dipengaruhi oleh empat subsistem utama, yakni,
  • 2. B. TUJUAN • Mengidentifikasi Manajemen • Memahami tentang Manajemen • Mengetahui bagian-bagian Manajemen C. RUMUSAN MASALAH • Bagai manaka sebenarnya Mengidentifikasi manajemen. • Apakah makna dari manajemen. • Bagaimana mengenal bahwa perkembangan manajemen sangat berguna D. BATASAN MASALAH Makalah ini hanya membahas tentang Manajemen
  • 3. BAB II LANDASAN TEORI Mary Parker Follett (1868-1933), yang menulis dalam topik pada masa awal abadke duapuluh, mengartikan manajemen sebagai "seni membuat hal-hal terselesaikan melalui orang-orang".Orang juga bisa berpikir tentang manajemen secara fungsional, karena tindakan menghitung kualitas dalam basis reguler dan dari mengatur beberapa rencana awal; atau sebagai tindakan yang diambil untuk mencapai goal yang diinginkan orang tersebut. Ini dipakai bahkan dalam situasi dimana perencanaan tidak ada sama sekali. Dalam prespektif ini, orang Perancis Henri Fayol[2]mengelompokkan manajemen mengandung lima fungsi 1. perencanaan 2. pengorganisasian 3. kepemimpinan 4. kordinasi 5. pengaturan Beberapa orang, bagaimanapun, menemukan kalau definisi ini, walaupun berguna, terlalu sempit. Frase "manajemen adalah apa yang manajer lakukan" terjadi dalam banyak tempat, mensugestikan tingkat kesulitan mendefinisikan manajemen, sifat yang berubah-ubah dari definisi tersebut, dan hubungan dari praktek manajerial dengan eksistensi kader manajerial atau kelas Salah satu kebiasaan yang mempertimbangkannya sebagai persamaan dari "administrasi bisnis", walaupun ini tidak mengikutkan manajemen dalam tempat diluar komersial, sebagai contohnya dalam amal dan dalam sektor publik. Walaupun, banyak orang merefrensikan kepada departemen yang mengajar manajemen didalam universitas sebagai " [sekolah bisnis]". Beberapa institusi (seperti Harvard Business School) mengunakkan nama tersebut sementara yang lain (seperti Yale School of Managment) mengunakan istilah yang lebih inklusif yaitu "manajemen." Pengguna bahasa Inggris biasa menggunakan istilah "management" atau "the managment" sebagai kata kolektif mendeskripsikan organisasi, sebagai contoh ialah korporasi. Bidang pelajaran manajemen berkembang dari kondisi ekonomi di abad ke-19. Pelaku Ekonomi klasik seperti Adam Smith dan John Stuart Mill memberikan teori alokasi sumber daya, produksi dan penetapan harga. Pada saat yang hampir bersamaan, penemu seperti Eli Whitney, James Watt, dan Matthew Boulton mengembangkan teknik produksi seperti
  • 4. standarisasi, prosedur kontrol kualitas, akuntansi biaya, penukaran bahan, dan perencanaan kerja. Pada pertengahan abad 19, Robert Owen, Henry Poor, dan M. Laughlin dan lain-lain memperkenalkan elemen manusia dengan teori pelatihan, motivasi, struktur organisasi dan kontrol pengembangan pekerja. Pada akhir abad 19, Pelaku ekonomi marginal Alfred Marshall dan Leon Walras dan lainnya memperkenalkan lapisan baru yang kompleks ke teori manajemen. Pada 1900an manajer mencoba mengganti teori mereka secara keseleruhan berdasarkan sains. Seperti Henry Fayol dan Alexander Church menjelaskan beberapa cabang dalam manajemen dan hubungan satu sama lain. Peter Drucker menulis salah satu buku paling awal tentang manajemen terapan: "Konsep Korporasi" (Concept of the Corporation), diterbitkan tahun 1946. Buku ini muncul atas ide Alfred Sloan (chairman dari General Motors) yang menugaskan penelitian tentang organisasi. H. Dodge, Ronald Fisher, dan Thorton C Fry memperkenalkan teknik statistika ke dalam manajemen. Pada tahun 1940an, Patrick Blackett mengkombinasikan teori statistika dengan teori mikroekonomi dan lahirlah ilmu riset operasi. Riset operasi, sering dikenal dengan "Sains Manajemen", mencoba pendekatan sains untuk menyelesaikan masalah dalam manajemen, khususnya di bidang logistik dan operasi. Mendekati akhir abad 20, manajemen terdiri dari beberapa bidang terpisah, termasuk: • Manajemen Sumber daya manusia • Manajemen operasi atau produksi • Manajemen strategi • Manajemen pemasaran • Manajemen keuangan • Manajemen informasi teknologi William Stewart, (Carter-Scott, 1994) seorang alumnus the Naval Academy yang merupakan veteran perang Vietnam ikut berpendapat tentang manajemen dengan mengatakan, “Ada perbedaan keahlian yang dituntut di dunia militer. Ketika keadaan damai, misalnya, anda akan sukses jika anda tahu bagaimana menerapkan manajemen. Namun ketika perang, anda hanya akan sukses jika anda mampu memimpin. Keahlian manajemen anda yang efektif, tidak terlalu bisa anda terapkan dalam perang. Yang diperlukan adalah kemampuan memimpin.” Sekarang ini Steward sudah menjadi pengacara yang sukses di Amerika Serikat. Ketika anda belajar manajemen, anda selalu teringat oleh Henry Fayol. Ia, di tahun 1916 memperkenalkan konsep manajemen yang berupa
  • 5. merencanakan, mengorganisasikan, memerintahkan, dan mengawasi. Ketika ada orang bertanya kepadanya, apa tugas dari seorang dirut? POSDCORB jawabnya. Itu adalah kepanjangan dari planning, organizing, staffing, directing, coordinating, reporting dan budgeting. Ia mengemukakan istilah itu di tahun 1930. Akronim manajemen itu ringkas dan mudah diingat.
  • 6. BAB III ANALISA MANAJEMEN A. Pengertian Manajemen Kata Manajemen berasal dari kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal., misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Sementara itu, Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal; dalam berbagai bidang seperti industri, pendidikan, kesehatan, bisnis, finansial dan sebagainya. Dengan kata lain efektif menyangkut tujuan dan efisien menyangkut cara dan lamanya suatu proses mencapai tujuan tersebut. B. Formasi dari Kebijakan dalam Bisnis Misinya dari bisnis merupakan kepentingan paling jelas seperti, contohnya, membuat sabun. Tujuan dari bisnis menunjuk pada akhir dari kegiatan dimana tugas tertentu diambil sebagai tujuan. Kebijakan bisnis, ialah panduan yang menspesifikasikan aturan, regulasi dan tujuan, dan mungkin digunakan dalam pengambilan keputusan manajer. Harus fleksibel dan dengan mudah dapat dimengerti dan diinterpertasikan oleh semua pegawai. Strategi bisnis berarti perencanaan dari tidakan yang akan diambil, mengartikan apa tindakan terbaik yang harus mereka lakukan kepada keuntungan bisnis. Pada awlanya, ini bisa menolong manajer memutuskan apa jenis bisnis yang mereka ingin bentuk. C. Bagaimana menerapkan Kebijakan dan Strategi Semua kebijakan harus didiskusikan dengan semua personel manajerial dan staf harus mengerti dimana dan bagaimana mereka menerapkannya Rencana sebuah tindakan harus diberitahukan pada setiap departemen Kebijakan dan strategi harus diperiksa ulang secara berkala Perencanaan cadangan harus dipikirkan dalam kasus perubahan lingkungan Sebuah
  • 7. lingkungan yang baik sangat dibutuhkan dalam bisnis D. Perkembangan dari Kebijakan dan Strategi Misi, tujuan, kekuatan dan kelemahan dari setiap departemen harus dianalisa untuk menentukan peran mereka dalam mencapai tujuan dari misi bisnis Metode perkiraan mengembangkan sebuah gambaran yang dapat diandalkan dalam lingkungan bisnis di masa depan sebuah unit perencana harus dibuat untuk meyakinkan bahwa semua rencana sudah konsisten dan kebijakan dan strategi ditujukan pada pencapaian misi dan tujuan yang sama Semua kebijakan harus didiskusikan dengan semua personel manajerial dan staf yang dibutuhkan dalam eksekusi semua kebijakan departemen. E. Di mana Kebijakan dan Strategi Cocok dalam Proses Perencanaan Mereka memberi manajer tingkat bawah dan tingkat menengah berbagai ide bagus dari rencana masa depan dari departemen. Sebuah kerangka kerja dibuat dimana rencana dan keputusan dibuat manajemen tingkat bawah dan tingkat menengah bisa menambahkan rencana mereka sendiri pada strategi bisnis F. Elemen Dasar Manajemen Manajemen beroperasi melalui bermacam fungsi, biasanya digolongkan pada perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan/motivasi dan pengaturan Perencanaan: memutuskan apa yang harus terjadi di masa depan (hari ini, minggu depan, buland epan, tahun depan, setelah lima tahun, dsb.) dan membuat rencana untuk dilaksanakan Pengorganisasian: membuat penggunaan maksimal dari sumberdaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan rencana dnegan baik Leading/Kepemimpinan dan motivasi: memakai kemampuan di area ini untuk membuat yang lain mengambil peran dengan efektif dalam mencapai suatu rencana Pengendalian: monitoting memantau kemajuan rencana, yang mungkin membutuhkan perubahan tergantung apa yang terjadi G. Tingkatan manajer 1. Top management Atau manajemen tingkat atas yang sering disebut dengan executive officer atau top manager. Bertugas merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya perusahaan. Contoh top manajemen adalah CEO (chief executive officer) dan CFO (chief financial officer)
  • 8. 2. Middle management Atau manajemen tingkat menengah bertugas sebagai penghubung antara manajemen puncak dan manajemen lini pertama, misalnya kepala bagian atau kepala departemen. 3. Lower management Atau manejemen lini pertama (first-line management) adalah manajemen yang memimpin dan mengawasi tenaga-tenaga operasional perusahaan. Manajemen ini dikenal pula dengan istilah manajemen operasional (supervisor, kepala seksi, dan mandor). H. Keterampilan manajer Menurut dalam bukunya Business, 8th edition, manajer harus memiliki lima macam keterampilan, yaitu keterampilan konsepsional, keterampilan kemanusiaan, keterampilan teknis, keterampilan manajemen waktu, dan keterampilan membuat keputusan. 1. Keterampilan konseptual Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan. Keterampilan ini sering disebut sebagai keterampilan kosepsional (conceptional skill). Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk menciptakan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja. 2. Keterampilan komunikasi atau kemanusiaan Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain yang disebut juga keterampilan kemanusiaan (human skill). Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang [persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah. 3. Keterampilan teknis Keterampilan terakhir yang merupakan bekal bagi seorang manajer adalah keterampilan teknis (technical skill). Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, merangkai bunga dan keterampilan teknis yang lain.
  • 9. 4. Keterampilan manajemen waktu Kemampuan manajemen waktu merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana. Pada tahun 2004, sebagai contoh, Lew Frankfort dari digaji $2.000.000 per tahun. Jika diasumsikan bahwa ia bekerja selama 50 jam per minggu dengan waktu cuti 2 minggu, maka gaji Frankfort setiap jamnya adalah $800 per jam—sekitar $13 per menit. Dari sana dapat kita lihat bahwa setiap menit yang terbuang akan sangat merugikan perusahaan. Kebanyakan manajer, tentu saja, memiliki gaji yang jauh lebih kecil dari Frankfort. Namun demikian, waktu yang mereka miliki tetap merupakan aset berharga, dan menyianyiakannya berarti membuang-buang uang dan mengurangi produktivitas perusahaan. 5. Keterampilan membuat keputusan Yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager). Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang manajer harus mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk menyelesaikannya. Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik. Dan terakhir, manajer harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar. I. Proses manajemen Proses manajemen {utama|Proses manajemen}} Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Planning Kegiatan seorang manajer adalah menyusun rencana. Menyusun rencana berarti memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Agar dapat membuat rencana secara teratur dan logis, sebelumnya harus ada keputusan terlebih dahulu sebagai petunjuk langkah-langkah selanjutnya. Organizing Berarti menciptakan suatu struktur organisasi dengan bagian-bagian yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga hubungan antarbagian-bagian satu sama lain dipengaruhi oleh hubungan mereka dengan keseluruhan struktur tersebut. Pengorganisasian Bertujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang
  • 10. lebih kecil. Selain itu, mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Actuating Adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha-usaha organisasi. Jadi actuating artinya adalah menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau penuh kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang dikehendaki secara efektif. Dalam hal ini yang dibutuhkan adalah kepemimpinan (leadership). Controlling Adalah proses pengawasan performa perusahaan untuk memastikan bahwa jalannya perusahaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Seorang manajer dituntut untuk menemukan masalah yang ada dalam operasional perusahaan, kemudian memecahkannya sebelum masalah itu menjadi semakin besar. an mengevaluasinya J. Sarana manajemen Untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan diperlukan alat-alat sarana (tools). Tools merupakan syarat suatu usaha untuk mencapai hasil yang ditetapkan. Tools tersebut dikenal dengan 6M, yaitu men, money, materials, machines, method, dan markets. a. Man (SDM) Dalam manajemen, faktor adalah yang paling menentukan. Manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa ada manusia tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja. Oleh karena itu, manajemen timbul karena adanya orang-orang yang berkerja sama untuk mencapai tujuan. b. Money (uang) merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam. Oleh karena itu uang merupakan alat (tools) yang penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan berhubungan dengan berapa uang yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai dari suatu organisasi. c. Materials (bahan) Materi terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi. Dalam dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam bidangnya juga harus dapat menggunakan bahan/materi-materi sebagai salah satu sarana. Sebab materi dan
  • 11. manusia tidaki dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai hasil yang dikehendaki. d. Machines (mesin) Dalam kegiatan perusahaan, mesin sangat diperlukan. Penggunaan akan membawa kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efesiensi kerja. e. Methods (metode) Dalam pelaksanaan diperlukan metode-metode kerja. Suatu tata cara kerja yang baik akan memperlancar jalannya pekerjaan. Sebuah metode daat dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja suatu tugas dengan memberikan berbagai pertimbangan-pertimbangan kepada sasaran, fasilitas- fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan usaha. Perlu diingat meskipun metode baik, sedangkan orang yang melaksanakannya tidak mengerti atau tidak mempunyai pengalaman maka hasilnya tidak akan memuaskan. Dengan demikian, peranan utama dalam manajemen tetap manusianya sendiri. f. Market (pasar) Memasarkan produk sudah barang tentu sangat penting sebab bila barang yang diproduksi tidak laku, maka proses produksi barang akan berhenti. Artinya, proses kerja tidak akan berlangsung. Oleh sebab itu, penguasaan dalam arti menyebarkan merupakan faktor menentukan dalam perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai maka kualitas dan harga barang harus sesuai dengan selera konsumen dan daya beli (kemampuan) konsumen. K. Etika manajerial Etika manajerial adalah standar prilaku yang memandu manajer dalam pekerjaan mereka. Ricky W. Griffin dalam bukunya yang berjudul Business mengklasifikasikan etika manajerial ke dalam tiga kategori: 1. Perilaku terhadap karyawan Kategori ini meliputi aspek perekrutan, pemecatan, kondisi upah dan kerja, serta privasi dan respek. Pedoman etis dan hukum mengemukakan bahwa keputusan perekrutan dan pemecatan harus didasarkan hanya pada kemampuan untuk melakukan pekerjaan. Perilaku yang secara umum dianggap tidak etis dalam kategori ini misalnya mengurangi upah pekerja karena tahu pekerja itu tidak bisa mengeluh lantaran takut kehilangan pekerjaannya. 2. Perilaku terhadap organisasi Permasalahan etika juga terjadi dalam hubungan pekerja dengan organisasinya. masalah yang terjadi terutama menyangkut tentang kejujuran, konflik kepentingan, dan kerahasiaan.
  • 12. Masalah kejujuran yang sering terjadi di antaranya menggelembungkan anggaran atau mencuri barang milik perusahaan. Konflik kepentingan terjadi ketika seorang individu melakukan tindakan untuk menguntungkan diri sendiri, namun merugikan atasannya. Misalnya, menerima suap Sementara itu, masalah pelanggaran etika yang berhubungan dengan kerahasiaan di antaranya menjual atau membocorkan rahasia perusahaan kepada pihak lain. 3. Perilaku terhadap agen ekonomi lainnya Seorang manajer juga harus menjalankan etika ketika berhubungan dengan agen-agen ekonomi lain seperti pelanggan, pesaing, pemegang saham, pemasok, distributor, dan serikat buruh. L. Prinsip Dasar Manajemen Berdasarkan studi literatur yang saya lakukan terhadap sejumlah buku, artikel, makalah, dan sumber-sumber literatur lainnya, maka manajemen kinerja yang baik untuk menuju organisasi berkinerja tinggi, harus mengikuti kaidah-kaidah berikut ini. Terdapat suatu indikator kinerja (key performance indicator) yang terukur secara kuantitatif, serta jelas batas waktu untuk mencapainya. Tentu saja ukuran ini harus menjawab berbagai permasalahan yang dihadapi oleh organisasi tersebut. Jika pada organisasi bisnis atau komersial, maka indikator kinerjanya adalah berbagai aspek finansial seperti laba, pertumbuhan penjualan, lalu indikator pemasaran seperti jumlah pelanggan, dan sebagainya. Sedangkan pada organisasi pemerintahan seperti POLRI, maka ukuran kinerja tentu berbagai bentuk pelayanan kepada masyarakat. Semuanya harus terukur secara kuantitatif dan dimengerti oleh berbagai pihak yang terkait, sehingga nanti pada saat evaluasi kita bisa mengetahui, apakah kinerja sudah mencapai target atau belum. Michael Porter, seorang profesor dari Harvard Business School mengungkapkan bahwa kita tidak bisa memanajemeni sesuatu yang tidak dapat kita ukur. Jadi, ukuran kuantitatif itu penting. Organisasi yang tidak memiliki indikator kinerja, biasanya tidak bisa diharapkan mampu mencapai kinerja yang memuaskan para pihak yang berkepentingan (stakeholders). Semua ukuran kinerja tersebut biasanya dituangkan ke dalam suatu bentuk kesepakatan antara atasan dan bawahan yang sering disebut sebagai kontrak kinerja (performance contract). Dengan adanya kontrak kinerja, maka atasan bisa menilai apakah si bawahan sudah mencapai kinerja yang diinginkan atau belum. Kontrak kinerja ini berisikan suatu kesepakatan antara atasan dan bawahan mengenai indikator kinerja yang ingin dicapai, baik sasaran pancapaiannya maupun jangka waktu pencapaiannya. Ada 2 (dua) hal yang perlu dicantumkan dalam kontrak kinerja, yaitu sasaran akhir yang ingin dicapai (lag) serta
  • 13. program kerja untuk mencapainya (lead). Mengapa keduanya dicantumkan ? Supaya pada saat evaluasi nanti berbagai pihak bisa bersikap fair, tidak melihat hasil akhir semata, melainkan juga proses kerjanya. Adakalanya seorang bawahan belum mencapai semua hasil akhir yang ditargetkan, tetapi dia sudah melaksanakan semua program kerja yang sudah digariskan. Tentu saja atasan tetap harus memberikan reward untuk dedikasinya, walaupun sasaran akhir belum tercapai. Ini juga bisa menjadi basis untuk perbaikan di masa yang akan datang (continuous improvements). Terdapat suatu proses siklus manajemen kinerja yang baku dan dipatuhi untuk dikerjakan bersama, yaitu • Perencanaan kinerja berupa penetapan indikator kinerja, lengkap dengan berbagai strategi dan program kerja yang diperlukan untuk mencapai kinerja yang diinginkan, lalu • Pelaksanaan, di mana organisasi bergerak sesuai dengan rencana yang telah dibuat, jika ada perubahan akibat adanya perkembangan baru, maka lakukanlah perubahan tersebut, dan terakhir • Evaluasi kinerja, yaitu menganalisis apakah realisasi kinerja sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan dulu ? Semuanya harus serba kuantitatif. Adanya suatu sistem reward dan punishment yang bersifat konstruktif dan konsisten dijalankan. Konsep reward ini tidak melulu bersifat finansial, melainkan juga dalam bentuk lain, seperti promosi, kesempatan pendidikan, dan sebagainya. Reward dan punishment diberikan setelah melihat hasil realisasi kinerja, apakah sesuai dengan indikator kinerja yang telah direncanakan atau belum. Tentu saja ada suatu performance appraisal atau penilaian kinerja terlebih dahulu sebelum reward dan punishment diberikan. Hati-hati dengan pemberian punishment, karena dalam banyak hal, pembinaan jauh lebih bermanfaat. Terdapat suatu mekanisme performance appraisal atau penilaian kinerja yang relatif obyektif, yaitu dengan melibatkan berbagai pihak. Konsep yang sangat terkenal adalah penilaian 360 derajat, di mana penilaian kinerja dilakukan oleh atasan, rekan sekerja, pengguna jasa, serta bawahan. Pada prinsipnya manusia itu berpikir secara subyektif, tetapi berpikir bersama mampu mengubah sikap subyektif itu menjadi sangat mendekati obyektif. Dengan demikian, ternyata berpikir bersama jauh lebih obyektif daripada berpikir sendiri-sendiri. Ini adalah semangat yang ingin dibawa oleh konsep penilaian 360 derajat. Walaupun banyak kritik yang diberikan terhadap konsep ini, tetapi cukup banyak yang menggunakannya di berbagai organisasi. Terdapat suatu gaya kepemimpinan (leadership style) yang mengarah kepada pembentukan
  • 14. organisasi berkinerja tinggi. Inti dari kepemimpinan seperti ini adalah adanya suatu proses coaching, counseling, dan empowerment kepada para bawahan atau sumber daya manusia di dalam organisasi. Satu aspek lain yang sangat penting dalam gaya kepemimpinan adalah, sikap followership, atau menjadi pengikut. Bayangkan jika semua orang menjadi komandan di dalam organisasi, lantas siapakah yang menjadi pelaksana ? Bukannya kinerja tinggi yang muncul, melainkan kekacauan di dalam organsiasi (chaos). Sejatinya, pada kondisi tertentu seseorang harus memiliki jiwa kepemimpinan, tetapi pada situasi yang lain, dia juga harus memahami bahwa dia juga merupakan bagian dari sebuah sistem organisasi yang lebih besar, yang harus dia ikuti. Menerapkan konsep manajemen SDM berbasis kompetensi. Umumnya organisasi berkinerja tinggi memiliki kamus kompetensi dan menerapkan kompetensi tersebut kepada hal-hal penting, seperti manajemen kinerja, rekruitmen dan seleksi, pendidikan dan pengembangan, dan promosi. Seperti yang diuraikan pada awal makalah ini, kompetensi tersebut setidaknya mencakup 3 (tiga) hal, yaitu kompetensi inti organsiasi, kompetensi perilaku, serta kompetensi teknikal yang spesifik terhadap pekerjaan. Jika kompetensi ini sudah dibakukan di dalam organisasi, maka kegiatan manajemen SDM akan menjadi lebih transparan, dan pimpinan organisasi juga dengan mudah mengetahui kompetensi apa saja yang perlu diperbaiki untuk membawa organisasi menjadi berkinerja tinggi. M. Prisip Dasar Manajemen Kinerja Berdasarkan studi literatur yang saya lakukan terhadap sejumlah buku, artikel, makalah, dan sumber-sumber literatur lainnya, maka manajemen kinerja yang baik untuk menuju organisasi berkinerja tinggi, harus mengikuti kaidah-kaidah berikut ini. Terdapat suatu indikator kinerja (key performance indicator) yang terukur secara kuantitatif, serta jelas batas waktu untuk mencapainya. Tentu saja ukuran ini harus menjawab berbagai permasalahan yang dihadapi oleh organisasi tersebut. Jika pada organisasi bisnis atau komersial, maka indikator kinerjanya adalah berbagai aspek finansial seperti laba, pertumbuhan penjualan, lalu indikator pemasaran seperti jumlah pelanggan, dan sebagainya. Sedangkan pada organisasi pemerintahan seperti POLRI, maka ukuran kinerja tentu berbagai bentuk pelayanan kepada masyarakat. Semuanya harus terukur secara kuantitatif dan dimengerti oleh berbagai pihak yang terkait, sehingga nanti pada saat evaluasi kita bisa mengetahui, apakah kinerja sudah mencapai target atau belum. Michael Porter, seorang profesor dari Harvard Business School mengungkapkan bahwa kita tidak bisa memanajemeni sesuatu yang tidak dapat kita ukur. Jadi, ukuran
  • 15. kuantitatif itu penting. Organisasi yang tidak memiliki indikator kinerja, biasanya tidak bisa diharapkan mampu mencapai kinerja yang memuaskan para pihak yang berkepentingan (stakeholders). Semua ukuran kinerja tersebut biasanya dituangkan ke dalam suatu bentuk kesepakatan antara atasan dan bawahan yang sering disebut sebagai kontrak kinerja (performance contract). Dengan adanya kontrak kinerja, maka atasan bisa menilai apakah si bawahan sudah mencapai kinerja yang diinginkan atau belum. Kontrak kinerja ini berisikan suatu kesepakatan antara atasan dan bawahan mengenai indikator kinerja yang ingin dicapai, baik sasaran pancapaiannya maupun jangka waktu pencapaiannya. Ada 2 (dua) hal yang perlu dicantumkan dalam kontrak kinerja, yaitu sasaran akhir yang ingin dicapai (lag) serta program kerja untuk mencapainya (lead). Mengapa keduanya dicantumkan ? Supaya pada saat evaluasi nanti berbagai pihak bisa bersikap fair, tidak melihat hasil akhir semata, melainkan juga proses kerjanya. Adakalanya seorang bawahan belum mencapai semua hasil akhir yang ditargetkan, tetapi dia sudah melaksanakan semua program kerja yang sudah digariskan. Tentu saja atasan tetap harus memberikan reward untuk dedikasinya, walaupun sasaran akhir belum tercapai. Ini juga bisa menjadi basis untuk perbaikan di masa yang akan datang (continuous improvements). Terdapat suatu proses siklus manajemen kinerja yang baku dan dipatuhi untuk dikerjakan bersama, yaitu • perencanaan kinerja berupa penetapan indikator kinerja, lengkap dengan berbagai strategi dan program kerja yang diperlukan untuk mencapai kinerja yang diinginkan, lalu • pelaksanaan, di mana organisasi bergerak sesuai dengan rencana yang telah dibuat, jika ada perubahan akibat adanya perkembangan baru, maka lakukanlah perubahan tersebut, dan terakhir • evaluasi kinerja, yaitu menganalisis apakah realisasi kinerja sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan dulu ? Semuanya harus serba kuantitat if. Adanya suatu sistem reward dan punishment yang bersifat konstruktif dan konsisten dijalankan. Konsep reward ini tidak melulu bersifat finansial, melainkan juga dalam bentuk lain, seperti promosi, kesempatan pendidikan, dan sebagainya. Reward dan punishment diberikan setelah melihat hasil realisasi kinerja, apakah sesuai dengan indikator kinerja yang telah direncanakan atau belum. Tentu saja ada suatu performance appraisal atau penilaian kinerja terlebih dahulu sebelum reward dan punishment diberikan. Hati-hati dengan pemberian punishment, karena dalam banyak hal, pembinaan jauh lebih bermanfaat.
  • 16. Terdapat suatu mekanisme performance appraisal atau penilaian kinerja yang relatif obyektif, yaitu dengan melibatkan berbagai pihak. Konsep yang sangat terkenal adalah penilaian 360 derajat, di mana penilaian kinerja dilakukan oleh atasan, rekan sekerja, pengguna jasa, serta bawahan. Pada prinsipnya manusia itu berpikir secara subyektif, tetapi berpikir bersama mampu mengubah sikap subyektif itu menjadi sangat mendekati obyektif. Dengan demikian, ternyata berpikir bersama jauh lebih obyektif daripada berpikir sendiri-sendiri. Ini adalah semangat yang ingin dibawa oleh konsep penilaian 360 derajat. Walaupun banyak kritik yang diberikan terhadap konsep ini, tetapi cukup banyak yang menggunakannya di berbagai organisasi. Terdapat suatu gaya kepemimpinan (leadership style) yang mengarah kepada pembentukan organisasi berkinerja tinggi. Inti dari kepemimpinan seperti ini adalah adanya suatu proses coaching, counseling, dan empowerment kepada para bawahan atau sumber daya manusia di dalam organisasi. Satu aspek lain yang sangat penting dalam gaya kepemimpinan adalah, sikap followership, atau menjadi pengikut. Bayangkan jika semua orang menjadi komandan di dalam organisasi, lantas siapakah yang menjadi pelaksana ? Bukannya kinerja tinggi yang muncul, melainkan kekacauan di dalam organsiasi (chaos). Sejatinya, pada kondisi tertentu seseorang harus memiliki jiwa kepemimpinan, tetapi pada situasi yang lain, dia juga harus memahami bahwa dia juga merupakan bagian dari sebuah sistem organisasi yang lebih besar, yang harus dia ikuti. Menerapkan konsep manajemen SDM berbasis kompetensi. Umumnya organisasi berkinerja tinggi memiliki kamus kompetensi dan menerapkan kompetensi tersebut kepada hal-hal penting, seperti manajemen kinerja, rekruitmen dan seleksi, pendidikan dan pengembangan, dan promosi. Seperti yang diuraikan pada awal makalah ini, kompetensi tersebut setidaknya mencakup 3 (tiga) hal, yaitu kompetensi inti organsiasi, kompetensi perilaku, serta kompetensi teknikal yang spesifik terhadap pekerjaan. Jika kompetensi ini sudah dibakukan di dalam organisasi, maka kegiatan manajemen SDM akan menjadi lebih transparan, dan pimpinan organisasi juga dengan mudah mengetahui kompetensi apa saja yang perlu diperbaiki untuk membawa organisasi menjadi berkinerja tinggi.
  • 17. BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Kemampuan manajemen waktu merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana Menerapkan konsep manajemen SDM berbasis kompetensi. Umumnya organisasi berkinerja tinggi memiliki kamus kompetensi dan menerapkan kompetensi tersebut kepada hal-hal penting, seperti manajemen kinerja, rekruitmen dan seleksi, pendidikan dan pengembangan, dan promosi. Seperti yang diuraikan pada awal makalah ini, kompetensi tersebut setidaknya mencakup 3 (tiga) hal, yaitu kompetensi inti organsiasi, kompetensi perilaku, serta kompetensi teknikal yang spesifik terhadap pekerjaan. Jika kompetensi ini sudah dibakukan di dalam organisasi, maka kegiatan manajemen SDM akan menjadi lebih transparan, dan pimpinan organisasi juga dengan mudah mengetahui kompetensi apa saja yang perlu diperbaiki untuk membawa organisasi menjadi berkinerja tinggi. Untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan diperlukan alat-alat sarana (tools). Tools merupakan syarat suatu usaha untuk mencapai hasil yang ditetapkan. Tools tersebut dikenal dengan 6M, yaitu men, money, materials, machines, method, dan markets. g. Man (SDM) Dalam manajemen, faktor adalah yang paling menentukan. b. Money (uang) Merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. c. Materials (bahan) Materi terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi. d. Machines (mesin) Dalam kegiatan perusahaan, mesin sangat diperlukan. Penggunaan akan membawa kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efesiensi kerja. e. Methods (metode) Dalam pelaksanaan diperlukan metode-metode kerja. f. Market (pasar) Memasarkan produk sudah barang tentu sangat penting sebab bila barang yang diproduksi
  • 18. tidak laku, maka proses produksi barang akan berhenti. Artinya, proses kerja tidak akan berlangsung. Oleh sebab itu, penguasaan dalam arti merupakan faktor menentukan dalam perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai maka kualitas dan harga barang harus sesuai dengan selera konsumen dan daya beli (kemampuan) konsumen. B. SARAN Ingatlah pilar-pilar tinggi dalam manajemen unggul Perlunya perencanaan yang seksama, pertimbangan dan pengambilan keputusan yang sehat, implementasi dan pemantauan keputusan dan pengoperasian yang hati-hati dan kreatif, serta kepedulian terhadap karyawan dan hasilnya, yang didasarkan pada ketrampilan manajemen serta gaya manajemen kelas satu. Ketrampilan ini mencakup perencanaan, pengorganisasian, penyusunan staff, pembuatan keputusan, penganggaran, inovasi, komunikasi, representasi, pengendalian, pengarahan dan pemberian motivasi, hubungan personal
  • 19. DAFTAR PUSTAKA Purwanto, Yadi, 2001, makalah: Manajeme Modul Latihan? PT. Cendekia Informatika, Jakarta Ardian Syam, Konsep Manajemen, Author, Http://www.pembelejar.com. Her Suharyanto, Bergabung dengan organisasi profesi, Cetakan Tahun 2002.