SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
EJAAN BAHASA INDONESIA
EJAAN
Ejaan dalam bahasa, sebenarnya berhubungan dengan ragam bahasa tulis. Ejaan adalah cara menuliskan bahasa
(kata atau kalimat) dengan menggunakan huruf dan tanda baca. Materi ini telah diajarkan semenjak kelas rendah
SD pada kenyataannya, sampai mahasiswa banyak yang tidak menguasainya.
Pada saat ini bahasa Indonesia menggunakan ejaan yang disebut Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
mulai Agustus 1972, setelah diresmikan di dalam pidato kenegaraan Presiden Suharto pada tanggal 16 Agustus
1972. Penjelasan lebih lanjut mengenai ejaan dimuat dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disem¬purnakan 1975.
Kesalahan penerapan kaidah ejaan dan tanda baca dalam bahasa tulis menun¬jukkan kurangnya perhatian
penulis terhadap pentingnya kaidah tersebut. Dalam bahasa tulis kaidah memegang peranan penting karena
dapat membantu pembaca dalam memahami jalan pikiran penulisnya. Alangkah sulitnya memahami tulisan
yang tidak dilengkapi dengan kaidah ejaan dan tanda baca. Tanda baca merupakan pengganti intonasi, nada, dan
tekanan yang muncul dalam ragam bahasa lisan. Untuk mengetahu fungsi ejaan dan tanda baca serta
penggunaan yang benar dalam kalimat, kita dapat merujuk pada "Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempumakan". Selain itu, kita dapat juga merujuk "Kamus Besar Bahasa Indonesia".
3.1 Ejaan
Kesalahan penerapan ejaan dirasa sekain hari bukannya semakin berkurang malah sebaliknya, semakin menjadi-
jadi. Peraturan ejaan bersifat lebih ketat apabila dibandingkan dengan peraturan tanda baca. Ejaan harus bersifat
kesepakatan yang dianut dan dikuasai oleh selingkung dalam bidang ilmu, khususnya yang, berkaitan dengan
masalah peristilahan.
3.1.1 Huruf Kapital
Kesalahan pemakaian huruf kapital pada awal kalimat dahulu tidak pernah terjadi, kini kesalahan seperti ini
muncul, mungkin saja di daerah lain tidak terjadi, tetapi di Papua banyak yang melakukannya. Dari hasil
pengamatan banyak tulisan tangan mahasiswa dan siswa yang tidak menggunakan huruf besar di awal kalimat.
Sekali-kali juga ditemukan ketikan dengan komputer. Padahal pada umumnya komputer akan mengganti huruf
kecil setelah tanda titik. Nama orang ditulis dengan huruf kecil. Jenis kesalahan lain yang cukup tinggi adalah
penggunaan huruf kapital pada nama jenis (unsur 5 -10).
Berikut uraian mengenai nama dan pengacuan yang harus diawali dengan huruf kapital.
1) Pada awal kalimat.
2) Petikan langsung.
3) Nama Tuhan dan Kitab Suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan.
4) Nama orang.
5) Gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.
6) Nama jabatan dan pangkat yang dikuti nama orang atau yang digunakan sebagai pengganti nama orang
tertentu, nama instansi, atau nama tempat.
7) Nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa.
8) Nama tahun, bulan, han, hari raya, dan peristiwa bersejarah.
9) Nama geografi.
10) Semua unsur nama negara, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, nama dokumen resmi.
11) Setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat dalam nama badan, lembaga pemerintah dan
ketatanegaraan, serta dokumen resmi.
12) Semua kata dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan kecuali kata depan dan kata hubung
yang tidak terletak di awal kalimat.
13) Unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan.
14) Kata penunjuk hubungan kekerabatan yang digunakan dalam penyapaan dan pengacuan (kata ganti orang).
15) Kata ganti Anda.
3.1.2 Huruf Miring
Huruf miring dipakai untuk:
1) menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutib dalam tulisan
Misal:
Data dalam penelitian ini dikumpulkan dari majalah Femina, Kartini, buku paket SMP Bahasa Indonesia untuk
SMP, surat kabar: Cenderawasih post, dan Kompas.
2) menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata.
3) menuliskan istilah ilmiah atau asing, kecuali yang telah disesuaikan ejaannya.
3.1.3 Penulisan Kata
1) Jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata mendapat awalan dan akhiran unsur gabungan kata itu ditulis
serangkai.
a. Gabungan Kata
Gabungan kata Berawalan Berakhiran Berawealan & berakhiran
Beri tahu
garis bawah
kerja sama
sebar luas
memberi tahu
-
bekerja sama
tersebar luas
beri tahukan
garis bawahi
-
sebar luaskan memberitahukan
menggarisbawahi
-
Menyebarluaskan
Bukan: memberi tahukan, mengaris bawahi, menganak tirikan, dikambing hitamkan, dll.
b. Pengulangan gabungan kata
Gabungan Kata Pengulangan
kereta api
rumah susun
orang tua
sepeda motor
mobil baru kereta-kereta api
rumah-rumah susun
orang-orang tua
sepeda-sepeda motor
mobil-mobil baru
Catatan:
- Gabungan kata tanpa imbuhan ditulis terpisah.
- Gabungan kata yang mendapatkan awalan sekaligus akhiran ditulis serangkai
2) Jika salah satu unsur gahungan kata hanya dipukai dalam kombinasi, gabungan kata ini ditulis serangkai.
Contoh: antarkota, tramsmigrasi, mancanegara, subbagian, biopori, pascasarjana.
Catatan: .Jika bentuk terikat diikuti oleh kata yang huruf awalnya huruf kapital. di antara kedua unsur itu
dituliskali tanda hubung (-) Contoh: Non-lndonesia, Pan-Afrika, neo-Kolonialisme
- Jika kata maha sebagai unsur gabungan diikuti kata esa dan kata
yang bukan kata dasar, gabungan itu ditulis terpisah.
Contoh: Tuhan Yang, Maha Esa, Tuhan Yang Maha Pengasih
Tuhan Yang Mahakuasa; Tuhan Yang Maha Agung
3) Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya, kecuali
kata yang sudah lazim dianggap satu kata : kepada, daripada
Contoh: Bermalam sajalah di sini. -> keterangan
Ke mana saja ia selama ini? -> keterangan
Ia sedang pergi ke luar negeri -> keterangan
Kesampingkan saja persoalan itu. -> predikat
la masuk, lalu keluar lagi -> predikat
Kesalahan penulisan kata depan di tergolong tinggi. Hasil penelitian yang dilakukan pada tahun (Supardi,1990)
menunjukkan bahwa tingkat kesalahan kata depan di mencapai 82 %. Hasil pengamatan selintas sekarang ini
menunjukkan bahwa tingkat kesalahan itu meningkat. Permasalahan tingginya tingkat kesalahan penulisan di
karena di dapat berupa kata depan dan berupa awalan. Untuk dapat menulis secara benar harus dibedakan
antara di sebagai kata depan dan di sebagai awalan. Unsur di sebagai kata depan ditulis terpisah mendahului
nomina atau tempat dan tidak dapat dibalik menjadi me-. Sebaliknya di sebagai awalan penu-lisannya dirangkai
dengan kata dasar kata kerja dan dapat dibaliknya menjadi di-.
Contoh di depan nomina: di pasar di Jayapura
Contoh di depan kata kerja: diperbaiki diambili
Contoh bentuk di pasar dan di Jayapura tidak dapat dibalik menjadi *mepasar dan *mejayapura, sedangkan
contoh diperbaiki dan diambili dapat dibalik menjadi memperbaiki dan mengambili.
4) Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya.
Contoh: Jika ayah pergi, adik pun ingin pergi. -) dapat diganti dengan kata juga.
Catatan: Kelompok kata yang sudah lazim dianggap padu ditulis serangkai.
Ada 12 kata: adapun, andaipun, ataupun, bagaimanapun, biarpun,
kalaupun, kendatipun, maupun, meskipun, sekalipun, sungguhpun,
walaupun
Contoh: Walaupun miskin, ia selalu hidup bahagia -> kata penghubung
5) Penggunaan imbuhan me-
a. Imbuhan me- pada konsonan rangkap
me-+kritik -> mengkritik
me-+provokasi -> memprovokasi
b. Luluhnya kata dasar yang berhuruf awal k, p, t, s jika dilekati imbuhan me-¬
me- + kuning -> menguning
me-+ pilih -> memilih
me- + tolong -> menolong
me- + sapa -> menyapa
Namun, apabila me- dilekatkan pada kata dasar yang berasal dari bahasa asing, kata dasar itu tidak mengalami
peluluhan.
Me- + prediksi  Memprediksi
Me- + transkrip  Mentranskrip
Me- + suplai  Mensuplai
Me- + support  Mensupport
c. Penggunaan me- pada kata dasar bersuku kata satu
Imbuhm me- yang melel:at pada kata dasar yang bersuku kata satu berubah
men jadi menge-.
me-+ bom -> mengebom
me- + cat -> mengecat
me- + set -> mengeset
me- + tik -> mengetik
me- + pel -> mengepel
6) Pemenggalan kata
Kesalahan umum yang ada terjadi pada pemenggalan kata adalah dipenggal-nya nama orang, nama badan, nama
tempat dll.
a. Kata dasar dipenggal menurut suku katanya
----------------------------------------- sun-
ting ------------------------------------
------------------------------------------- makh-¬
luk
b. Kata berimbuhan dipenggal dengan mempertahankan keutuhan kata dasarnya.
-------------------------------------- meng-
¬ajar ----------------------------------- ber-
aktivitas ----------------------------------
--------------------------------------------- tabrak-
an -----------------------------------------
c. Kata serapan dipenggal berdasarkan unsur-unsur yang membentuknya.
--------------------------------------- bio-¬
teknologi ------------------------------
--------------------------------- trans-¬
formasi ----------------------------
d. Kata yang terdiri atas konsonan rangkap dipenggal di antara dua konsonan tersebut.
-------------------------------------- cap¬-
lok ------------------------------------
e. Hindari pemenggalan kata yang menyisakan satu huruf diujung baris atau pangkal baris
--------------------------------------- a-
tau ----------------------------------- memetik- tidak dibenarkan
i -------------------------------------- ma-
u --------------------------------------¬
Catatan: Nama orang, nama negara, tempat, atau kata Allah dan Tuhan tidak
boleh dipenggal
Hati-hati jika Anda mengaktikan hypenation pada program pengolahan kata di komputer karena komputer akan
membacanya sebagai pemenggalan dalam bahasa Inggris.
3.2 Tanda Baca (Pungtuasi)
Kaidah pemakaian tanda baca dalam sistem ejaan sudah diatur dalam "Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
yang Disempurnakan”.
3.2.1 Penggunaan Tanda Baca Titik
1. Singkatan umum yang menggunakan huruf kapital tidak diberi titik, sedangkan
singkatan gelar akademik dan singkatan nama orang harus menggunakan tanda titik.
Contoh benar:
PT Dr. Rosadi, S.H. Abd. Hadi F. Ayomi
CV Muhammad A.S. Muh. Yusuf A. Ngatidjo
Contoh salah:
Boas. Solosa Ronald. Pnb Yuli Andriyanto Cucu. H Kery. Y Sunar S
Catatan:
Kesalahan penggunaan titik pada nama orang yang bukan singkatan banyak dijumpai pada nama pemain olah
raga, nama orang pada baju dinas
2) Singkatan dengan menggunakan huruf kecil yang terdiri atas dua huruf dipakai
dua buah titik.
Contoh benar:
s.d. dsb. dst. swt.
a.n. dll. dkk. saw.
Contoh salah
s - d s /d SWT
An AN SAW
(3) Angka yang menyatakan jumlah untuk memisahkan ribuan, jutaan, dan seterusnya digunakan titik. Angka
yang tidak menyatakan jumlah tidak perlu digunakan titik.
Contoh: 12.000 orang Rp12.000.000,00 NIP 131879537
Bukan 12,000 orang Rp 12,000,000 NIP 131 879 537
Catatan
- dalam penjumlahan antara rupiah dapat direnggangkan untuk, tetapi hasil akhir harus kembali dirapatkan
untuk menghindari kemungkinan yang tidak diinginkan
CATATAN: Tanda titik tidak digunakan:
- penulisan uang antara rupiah dan angka tidak dipisahkan jarak dan tanda koma di belakang. Hal ini penting
untuk menghindari rekayasa dari orang lain.
- di belakang singkatan lambang kimia, satuan, ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang.
- di belakang judul yang merupakali kepala karangan, judul bab dan subbab, kepala ilustrasi, dan tabel.
- di belakang alamat pengirim dan tanggal surat, dan di belakang mana dan alamat penerima surat.
(4) Kalimat yang menggunakan kata tanya, tetapi tidak menggunakan tanda tanya (?)
Contoh:
Dia henar-henar tidak tahu mengapa dia disalahkan? (salah)
Dia henar-henar tidak tahu mengaha dia disalahkan. (benar)
Diagram ini memperjelas bagaimana proses ini terjadi? (salah)
Diagram ini memperjelas bagaimana proses ini terjadi. (benar)
Catatan : Kalimat di atas adalah kalimat berita meskipun mengandung kata
tanya.
3.2.2 Penggunaan Tanda Baca Koma
3.2.2.1 Tanda Koma, wajib digunakan:
1) di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan jika perinciannya terdiri atas tiga unsur atau
lebih. Setiap unsur dibatasi dengan tanda koma, serta sebelum kata dan dibubuhkan tanda koma. Akan tetapi
jika rincian itu hanya dua unsur, sebelum kata dan tidak dibubuhkan tanda koma.
Contoh benar:
Departemen Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Contoh salah:
Departemen Pariwisata Pos dan Telekomunikasi.
Ibu membeli beras, gula, kopi dan teh.
2) untuk memisahkan setara perlawanan yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata
tetapi, melainkan, dan sedangkan.
Contoh: Penghasilan utama Papua adalah hasil tambang, sedangkan
Penghasilan utama Jawa adalah hasil tanaman.
3) untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului induk kalimatnya. Biasanya anak kalimat didahului oleh
kata penghubung karena, agar, sehingga, bahwa, walaupun, apabila, jika, meskipun, dan sebagainya.
Contoh: Agar bisa lulus, ia harus belajar dengan tekun.
4) di belakang kala atau ungkapan penghubung antarkalimat. Ungkapan penghubung antarkalimat adalah
ungkapan penghubung yang terletak setelah tanda baca akhir. (tanda titik, tanda tanya, atau tanda seru) dan
dimulai dengan huruf awal kapital.
Agaknya, … Oleh karena itu, …
Akan tetapi, … Oleh sebab itu
Akhirnya, … Pada dasarnya, …
Akibatnya, … Pada hakekatnya, …
Artinya, … Pada prinsipnya, …
Biarpun begitu, … Paling tidak, …
Biarpun demikian, … Sebagai kesimpulan, …
Contohnya, … Sebaiknya, …
Dalam hal ini, … Sebaliknya, …
Dalam konteks ini, … Sebelumnya, …
Dengan demikian, … Sebenarnya, …
Dengan kata lain, … Sehubungan dengan itu, …
Di pihak lain, … Terkait denganitu, …
Di samping itu, … Selain itu, …
Kecuali itu, … Selanjutnya, …
Jadi, … Sementara itu, …
Jika demikian, … Sesudah itu, …
Kalau begitu, … Sesungguhnya, …
Kalau tidak salah, … Sungguh pun demikian, …
Karena itu, … Tambahan lagi, …
Lagi pula, … Tambahan pula, …
Meskipun begitu, … Walaupun demikian (bukan: namun demikian)
Misalnya, …
Namun, …
Dapat disimpulkan, …
Catatan: Frasa atau kata-kata ini digunakan untuk menghubungkan
antarkalimat sehingga memperlancar keterbacaan. Setiap
penulisannya di awal kalimat harus diikuti tanda koma (,)
5) Kata yang didahului tanda koma), tetapi tidak pada awal kalimat
…., kecuali … …., sedangkan … …, yaitu ....
…., seperti … …., yakni ….
…., padahal … …., tetapi …. _
6) di belakang kata seru. seperti wah, ah, aduh, kasihan, o, dan ya wajib
diikuti tanda koma
Contoh: Wah, sulit benar menyakinkan orang ilu.
7) di antara nama dan alamat, tempat dan tanggal, serta nama tempat atau
wilayah negeri yang ditulis berurutan wajib dibubuhkan tanda koma.
Contoh: Jalan Bonsai II/10, Buper, Waena, Jayapura
Waena, 26 Mei 2008
8) di antara mana orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakan
dengan singkatan nama keluarga atau marga.
Contoh: Pusma Sihombing S.H., S.H.
9) mengapit keterangan tambahan dan keterangan aposisi. Keterangan tambahan adalah keterangan yang
diselipkan dalam kalimat yang sudah lengkap. Bagian ini terletak di luar bangun kalimat karena dibuang pun
tidak akan mengganggu makna yang dikandung di dalam kalimat tersebut. Keterangan aposisi adalah keterangan
yang sifatnya saling menggantikan.
Contoh: Gubemur Papua, Barnabas Suebu, S.H., melantik Kepala Dinas P dan P. pada tahun, kalau tidak salah,
dia diangkat menjadi dosen Uncen.
Catatan: Jika anak kalimat mengiringi induk kalimat, tanda koma tidak boleh digunakan untuk memisahkan
kedua bagian tersebut.
3.2.2.2 Kata yang tidak didahului tanda koma .… bahwa....
…. jika ....
…. karena ….
…. maka ….
…. Sebab ….
3.2.2.3 Tanda Titik Koma Digunakan
1) untuk memisahkan kalimat yang setara dalam suatu kalimat majemuk sebagai pengganti kata penghubung.
Hal yang perlu diperhatikan adalah jika digunakan tanda titik koma, sebelum rincian terakhir tidak perlu
digunakan kata dan.
Contoh:
Kegunaan kelapa banyak sekali, yaitu daging buah kelapa dapat dibuat minyak goreng; sabut kelapa dapat dibuat
tall, sikat, keset, dan permadani kasar, tempurung kelapa dapat dijadikan kayu bakar atau gayung; pohon¬nya
sendiri dapat dijadikan tiang runah atau jembatan.
2) pada rincian ke bawah yang unsur-unsurnya berupa kelompok kata yang panjang atau berupa kalimat. Dalam
hal ini, sebelum rincian akhir tidak dibubuhkan kata dan.
Contoh:
Victor harus menjalani hukuman kurungan 75 hari karena:
a. menghindari tugas militer;
b. terlambat 21 hari melaporkan wajib dinas militernya selama 16 bulan;
c. dijumpai melakukan tindak asusila.
3.2.2.4 Titik Dua (:) Digunakan
1) Tanda titik dua digunakan pada kalimat lengkap, yang diikuti rincian berupa kata
atau frasa.
Contoh: Air mempunyai sifat sebagai berikut:
a. mengalir dan tempat yang tinggi;
b. selalu rata/mendatar;
c. sesuai dengan bentuk wadahmya;
d. memberikan tekanan ke semua arah;
e. meresap melalui celah kecil;
f. melarutkan zat lain.
2) Titik dua harus diganti menjadi titik satu pada kalimat lengkap, yang diikuti suatu perincian berupa kalimat
lengkap pula, dan tanda akhir perincian harus tanda titik.
Contoh: Sifat-sifat air adalah sebagai berikut.
a. Air mengalir dari tempat yang tinggi.
b. Permukaannya selalu rata/mendatar.
c. Bentuknya sesuai dengan hentuk wadahnya.
d. Air memberikan tekanan ke semua arah.
e. Air dapat meresap melalui celah kecil.
f. Air dapat melarutkan zat lain.
3.2.2.5 Penggunaan Tanda Hubung(-) dan Tanda pisah (--)
1) Tanda hubung terdiri atas satu ketikan mesin tik (-) digunakan pada kata ulang serta
diletakkan dengan kata sebelum dan sesudahnya. Tanda hubung juga digunakan
pada pemenggalan kata.
Contoh: akal-akalan
pura-pura
rumah-rumahan
kupu-kupu
…. bersama Presiden SBY mera¬-
yakan Hari Pendidikan Nasional.
2) Tanda hubung digunakan di antara awalan yang diakhiri huruf vocal dan kata yang
diawali huruf vokal untuk memudahkan pembacaan.
Contoh: Allah memang Maha-adil
pra-observasi
3) Tanda hubung digunakan untuk merangkaikan:
(a) unsur terikat atau kata dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital;
(b) singkatan vang berupa huruf kapital dangan huruf kecil;
(c) ke- dengan angka;
(d) angka dengan akhiran –an
Contoh: ber-KTP se-Jakarta hamha-Mu
SIM-nya k e-5 20-an
4) Tanda pisah yang terdiri atas dua ketikan mesin tik (--) digunakan untuk menggantikan¬
frasa "sampai dengan" dan dituliskan rapat dengan kata atau angka sebelum
Contoh: 5—10 tahun
2000—2008
20oC—30oC atau 20o—30oC (kecuali untuk angka minus: -20oC
sampai –23oC)
Rp2.500,00—Rp4.000,00
Jakarta—Bandung
Hlm.5--20
Catatan: Tanda pisah atau tanda sengkang dengan dua ketukan spasi ini dalam tata bahasa inggris dikenal
dengan sebutan en dash.
5) Tanda pisah yang terdiri atas tiga ketikan mesin tik (---)atau ---) digunakan untuk menyisipkan keterangan
atau informasi dalam kalimat. Tanda tersebut dituliskan rapat dengan kata sebelum dan sesudahnya.
Contoh: Kebijakan pembatasan buku pelajaran---yang dikeluarkan Kabinet Presi¬den SBY---menghawatirkan
kalangan perbukuan.
Rohadi sulit mempercayai hal itu---suatu hal yang menurutnya mustahil dilakukan Ram
Catatan: Tanda pisah atau tanda sekung dengan tiga ketukan spasi ini dikenal dengan sebutan en dash
2.2.6 Penggunaan Tanda Seru (!)
(1) Kalimat perintah yang bernada datar atau halus ditulis tidak menggunakan tanda
seru.
Contoh: Ambillah selembar karton.
Tulisan karton itu dengan motto hidupmu.
Isilah teks berikut dengan kata-kata yang tepat Silakan menduduki tempat masing-masing
(2) Kalimat perintah yang bernada tinggi atau keras ditulis menggunakan tanda seru
Contoh: Selamatkan diri Anda! Jangan anggap remeh AIDS! Buang sampah pada tempatnya!
Dilarang mandi di sini!

More Related Content

Similar to EJAAN BAHASA INDONESIA

Ejaan Bahasa Indonesia.ppt
Ejaan Bahasa Indonesia.pptEjaan Bahasa Indonesia.ppt
Ejaan Bahasa Indonesia.pptAbdul Hamid
 
Bahasa Indonesia - Huruf dan kata
Bahasa Indonesia - Huruf dan kataBahasa Indonesia - Huruf dan kata
Bahasa Indonesia - Huruf dan kataNoni1225
 
P2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptx
P2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptxP2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptx
P2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptxFirdhanSaid
 
3. penerapan kaidah ejaan
3. penerapan kaidah ejaan3. penerapan kaidah ejaan
3. penerapan kaidah ejaanbusitisahara
 
Pengertian kalimat
Pengertian kalimatPengertian kalimat
Pengertian kalimatImron Hamami
 
Maret 5 - Kaidah Ejaan Penulisan kata.pptx
Maret 5 - Kaidah Ejaan Penulisan kata.pptxMaret 5 - Kaidah Ejaan Penulisan kata.pptx
Maret 5 - Kaidah Ejaan Penulisan kata.pptxErwinArnadi
 
Ejaan dan Tanda Baca.docx
Ejaan dan Tanda Baca.docxEjaan dan Tanda Baca.docx
Ejaan dan Tanda Baca.docxZukét Printing
 
Ejaan dan Tanda Baca.pdf
Ejaan dan Tanda Baca.pdfEjaan dan Tanda Baca.pdf
Ejaan dan Tanda Baca.pdfZukét Printing
 
Teknik Penulisan Karya Ilmiah.pptx
Teknik Penulisan Karya Ilmiah.pptxTeknik Penulisan Karya Ilmiah.pptx
Teknik Penulisan Karya Ilmiah.pptxDistaTri
 
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docxBAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docxArisSusanto47
 
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docxBAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docxArisSusanto47
 
Power poin materi b indonesia
Power poin materi b indonesiaPower poin materi b indonesia
Power poin materi b indonesiaAmsori Saari
 

Similar to EJAAN BAHASA INDONESIA (20)

Kb 2
Kb 2Kb 2
Kb 2
 
bahasaa indonesia
bahasaa indonesiabahasaa indonesia
bahasaa indonesia
 
Ejaan Bahasa Indonesia.ppt
Ejaan Bahasa Indonesia.pptEjaan Bahasa Indonesia.ppt
Ejaan Bahasa Indonesia.ppt
 
Bahasa Indonesia - Huruf dan kata
Bahasa Indonesia - Huruf dan kataBahasa Indonesia - Huruf dan kata
Bahasa Indonesia - Huruf dan kata
 
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
 
P2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptx
P2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptxP2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptx
P2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptx
 
3. penerapan kaidah ejaan
3. penerapan kaidah ejaan3. penerapan kaidah ejaan
3. penerapan kaidah ejaan
 
Ejaan yang disempurnakan
Ejaan yang disempurnakanEjaan yang disempurnakan
Ejaan yang disempurnakan
 
Eyd 3
Eyd 3Eyd 3
Eyd 3
 
Pengertian kalimat
Pengertian kalimatPengertian kalimat
Pengertian kalimat
 
Maret 5 - Kaidah Ejaan Penulisan kata.pptx
Maret 5 - Kaidah Ejaan Penulisan kata.pptxMaret 5 - Kaidah Ejaan Penulisan kata.pptx
Maret 5 - Kaidah Ejaan Penulisan kata.pptx
 
ppt Bahasa kel 7.pptx
ppt Bahasa kel 7.pptxppt Bahasa kel 7.pptx
ppt Bahasa kel 7.pptx
 
Ejaan dan Tanda Baca.docx
Ejaan dan Tanda Baca.docxEjaan dan Tanda Baca.docx
Ejaan dan Tanda Baca.docx
 
Ejaan dan Tanda Baca.pdf
Ejaan dan Tanda Baca.pdfEjaan dan Tanda Baca.pdf
Ejaan dan Tanda Baca.pdf
 
Teknik Penulisan Karya Ilmiah.pptx
Teknik Penulisan Karya Ilmiah.pptxTeknik Penulisan Karya Ilmiah.pptx
Teknik Penulisan Karya Ilmiah.pptx
 
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docxBAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
 
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docxBAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
 
Penulisan kata new
Penulisan kata newPenulisan kata new
Penulisan kata new
 
Eyd
EydEyd
Eyd
 
Power poin materi b indonesia
Power poin materi b indonesiaPower poin materi b indonesia
Power poin materi b indonesia
 

More from Sarif Hidayat

Daftar kata baku.doc
Daftar kata baku.docDaftar kata baku.doc
Daftar kata baku.docSarif Hidayat
 
contoh penerapan EYD.ppt
contoh penerapan EYD.pptcontoh penerapan EYD.ppt
contoh penerapan EYD.pptSarif Hidayat
 
Buku Praktis Bahasa Indonesia 2.docx
Buku Praktis Bahasa Indonesia 2.docxBuku Praktis Bahasa Indonesia 2.docx
Buku Praktis Bahasa Indonesia 2.docxSarif Hidayat
 
Vegetus Libertas.docx
Vegetus Libertas.docxVegetus Libertas.docx
Vegetus Libertas.docxSarif Hidayat
 
Seorang Gadis di Dalam Senja.docx
Seorang Gadis di Dalam Senja.docxSeorang Gadis di Dalam Senja.docx
Seorang Gadis di Dalam Senja.docxSarif Hidayat
 
Semangkok Acar untuk Tuhan dan Cinta.docx
Semangkok Acar untuk Tuhan dan Cinta.docxSemangkok Acar untuk Tuhan dan Cinta.docx
Semangkok Acar untuk Tuhan dan Cinta.docxSarif Hidayat
 
Satu Orang Satu Pohon.docx
Satu Orang Satu Pohon.docxSatu Orang Satu Pohon.docx
Satu Orang Satu Pohon.docxSarif Hidayat
 
Pelangi yang Jatuh di Sidareja.docx
Pelangi yang Jatuh di Sidareja.docxPelangi yang Jatuh di Sidareja.docx
Pelangi yang Jatuh di Sidareja.docxSarif Hidayat
 
PACARKU ADA LIMA.docx
PACARKU ADA LIMA.docxPACARKU ADA LIMA.docx
PACARKU ADA LIMA.docxSarif Hidayat
 
Menyibak Aku Melalui Kamu.docx
Menyibak Aku Melalui Kamu.docxMenyibak Aku Melalui Kamu.docx
Menyibak Aku Melalui Kamu.docxSarif Hidayat
 
Mengenang Sendok dan Sedotan.docx
Mengenang Sendok dan Sedotan.docxMengenang Sendok dan Sedotan.docx
Mengenang Sendok dan Sedotan.docxSarif Hidayat
 
Menembus Tingkap Kaca.docx
Menembus Tingkap Kaca.docxMenembus Tingkap Kaca.docx
Menembus Tingkap Kaca.docxSarif Hidayat
 

More from Sarif Hidayat (20)

ejaan.ppt
ejaan.pptejaan.ppt
ejaan.ppt
 
Daftar kata baku.doc
Daftar kata baku.docDaftar kata baku.doc
Daftar kata baku.doc
 
contoh penerapan EYD.ppt
contoh penerapan EYD.pptcontoh penerapan EYD.ppt
contoh penerapan EYD.ppt
 
Buku Praktis Bahasa Indonesia 2.docx
Buku Praktis Bahasa Indonesia 2.docxBuku Praktis Bahasa Indonesia 2.docx
Buku Praktis Bahasa Indonesia 2.docx
 
bahasa baku.pdf
bahasa baku.pdfbahasa baku.pdf
bahasa baku.pdf
 
Vegetus Libertas.docx
Vegetus Libertas.docxVegetus Libertas.docx
Vegetus Libertas.docx
 
Too Late.docx
Too Late.docxToo Late.docx
Too Late.docx
 
Sinkronisitas.docx
Sinkronisitas.docxSinkronisitas.docx
Sinkronisitas.docx
 
Seorang Gadis di Dalam Senja.docx
Seorang Gadis di Dalam Senja.docxSeorang Gadis di Dalam Senja.docx
Seorang Gadis di Dalam Senja.docx
 
Semangkok Acar untuk Tuhan dan Cinta.docx
Semangkok Acar untuk Tuhan dan Cinta.docxSemangkok Acar untuk Tuhan dan Cinta.docx
Semangkok Acar untuk Tuhan dan Cinta.docx
 
Satu Orang Satu Pohon.docx
Satu Orang Satu Pohon.docxSatu Orang Satu Pohon.docx
Satu Orang Satu Pohon.docx
 
Samsara.docx
Samsara.docxSamsara.docx
Samsara.docx
 
Pelangi yang Jatuh di Sidareja.docx
Pelangi yang Jatuh di Sidareja.docxPelangi yang Jatuh di Sidareja.docx
Pelangi yang Jatuh di Sidareja.docx
 
Paman Don.docx
Paman Don.docxPaman Don.docx
Paman Don.docx
 
PACARKU ADA LIMA.docx
PACARKU ADA LIMA.docxPACARKU ADA LIMA.docx
PACARKU ADA LIMA.docx
 
Mirror.docx
Mirror.docxMirror.docx
Mirror.docx
 
Menyibak Aku Melalui Kamu.docx
Menyibak Aku Melalui Kamu.docxMenyibak Aku Melalui Kamu.docx
Menyibak Aku Melalui Kamu.docx
 
Mengenang Sendok dan Sedotan.docx
Mengenang Sendok dan Sedotan.docxMengenang Sendok dan Sedotan.docx
Mengenang Sendok dan Sedotan.docx
 
Menembus Tingkap Kaca.docx
Menembus Tingkap Kaca.docxMenembus Tingkap Kaca.docx
Menembus Tingkap Kaca.docx
 
Malin Kundang.docx
Malin Kundang.docxMalin Kundang.docx
Malin Kundang.docx
 

Recently uploaded

11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 

Recently uploaded (20)

11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 

EJAAN BAHASA INDONESIA

  • 1. EJAAN BAHASA INDONESIA EJAAN Ejaan dalam bahasa, sebenarnya berhubungan dengan ragam bahasa tulis. Ejaan adalah cara menuliskan bahasa (kata atau kalimat) dengan menggunakan huruf dan tanda baca. Materi ini telah diajarkan semenjak kelas rendah SD pada kenyataannya, sampai mahasiswa banyak yang tidak menguasainya. Pada saat ini bahasa Indonesia menggunakan ejaan yang disebut Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan mulai Agustus 1972, setelah diresmikan di dalam pidato kenegaraan Presiden Suharto pada tanggal 16 Agustus 1972. Penjelasan lebih lanjut mengenai ejaan dimuat dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disem¬purnakan 1975. Kesalahan penerapan kaidah ejaan dan tanda baca dalam bahasa tulis menun¬jukkan kurangnya perhatian penulis terhadap pentingnya kaidah tersebut. Dalam bahasa tulis kaidah memegang peranan penting karena dapat membantu pembaca dalam memahami jalan pikiran penulisnya. Alangkah sulitnya memahami tulisan yang tidak dilengkapi dengan kaidah ejaan dan tanda baca. Tanda baca merupakan pengganti intonasi, nada, dan tekanan yang muncul dalam ragam bahasa lisan. Untuk mengetahu fungsi ejaan dan tanda baca serta penggunaan yang benar dalam kalimat, kita dapat merujuk pada "Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempumakan". Selain itu, kita dapat juga merujuk "Kamus Besar Bahasa Indonesia". 3.1 Ejaan Kesalahan penerapan ejaan dirasa sekain hari bukannya semakin berkurang malah sebaliknya, semakin menjadi- jadi. Peraturan ejaan bersifat lebih ketat apabila dibandingkan dengan peraturan tanda baca. Ejaan harus bersifat kesepakatan yang dianut dan dikuasai oleh selingkung dalam bidang ilmu, khususnya yang, berkaitan dengan masalah peristilahan. 3.1.1 Huruf Kapital Kesalahan pemakaian huruf kapital pada awal kalimat dahulu tidak pernah terjadi, kini kesalahan seperti ini muncul, mungkin saja di daerah lain tidak terjadi, tetapi di Papua banyak yang melakukannya. Dari hasil pengamatan banyak tulisan tangan mahasiswa dan siswa yang tidak menggunakan huruf besar di awal kalimat. Sekali-kali juga ditemukan ketikan dengan komputer. Padahal pada umumnya komputer akan mengganti huruf kecil setelah tanda titik. Nama orang ditulis dengan huruf kecil. Jenis kesalahan lain yang cukup tinggi adalah penggunaan huruf kapital pada nama jenis (unsur 5 -10). Berikut uraian mengenai nama dan pengacuan yang harus diawali dengan huruf kapital. 1) Pada awal kalimat. 2) Petikan langsung. 3) Nama Tuhan dan Kitab Suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan. 4) Nama orang. 5) Gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang. 6) Nama jabatan dan pangkat yang dikuti nama orang atau yang digunakan sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat. 7) Nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa. 8) Nama tahun, bulan, han, hari raya, dan peristiwa bersejarah. 9) Nama geografi. 10) Semua unsur nama negara, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, nama dokumen resmi. 11) Setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat dalam nama badan, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta dokumen resmi. 12) Semua kata dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan kecuali kata depan dan kata hubung yang tidak terletak di awal kalimat. 13) Unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan. 14) Kata penunjuk hubungan kekerabatan yang digunakan dalam penyapaan dan pengacuan (kata ganti orang). 15) Kata ganti Anda. 3.1.2 Huruf Miring Huruf miring dipakai untuk: 1) menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutib dalam tulisan Misal: Data dalam penelitian ini dikumpulkan dari majalah Femina, Kartini, buku paket SMP Bahasa Indonesia untuk SMP, surat kabar: Cenderawasih post, dan Kompas. 2) menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata. 3) menuliskan istilah ilmiah atau asing, kecuali yang telah disesuaikan ejaannya. 3.1.3 Penulisan Kata 1) Jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata mendapat awalan dan akhiran unsur gabungan kata itu ditulis serangkai. a. Gabungan Kata Gabungan kata Berawalan Berakhiran Berawealan & berakhiran Beri tahu garis bawah
  • 2. kerja sama sebar luas memberi tahu - bekerja sama tersebar luas beri tahukan garis bawahi - sebar luaskan memberitahukan menggarisbawahi - Menyebarluaskan Bukan: memberi tahukan, mengaris bawahi, menganak tirikan, dikambing hitamkan, dll. b. Pengulangan gabungan kata Gabungan Kata Pengulangan kereta api rumah susun orang tua sepeda motor mobil baru kereta-kereta api rumah-rumah susun orang-orang tua sepeda-sepeda motor mobil-mobil baru Catatan: - Gabungan kata tanpa imbuhan ditulis terpisah. - Gabungan kata yang mendapatkan awalan sekaligus akhiran ditulis serangkai 2) Jika salah satu unsur gahungan kata hanya dipukai dalam kombinasi, gabungan kata ini ditulis serangkai. Contoh: antarkota, tramsmigrasi, mancanegara, subbagian, biopori, pascasarjana. Catatan: .Jika bentuk terikat diikuti oleh kata yang huruf awalnya huruf kapital. di antara kedua unsur itu dituliskali tanda hubung (-) Contoh: Non-lndonesia, Pan-Afrika, neo-Kolonialisme - Jika kata maha sebagai unsur gabungan diikuti kata esa dan kata yang bukan kata dasar, gabungan itu ditulis terpisah. Contoh: Tuhan Yang, Maha Esa, Tuhan Yang Maha Pengasih Tuhan Yang Mahakuasa; Tuhan Yang Maha Agung 3) Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya, kecuali kata yang sudah lazim dianggap satu kata : kepada, daripada Contoh: Bermalam sajalah di sini. -> keterangan Ke mana saja ia selama ini? -> keterangan Ia sedang pergi ke luar negeri -> keterangan Kesampingkan saja persoalan itu. -> predikat la masuk, lalu keluar lagi -> predikat Kesalahan penulisan kata depan di tergolong tinggi. Hasil penelitian yang dilakukan pada tahun (Supardi,1990) menunjukkan bahwa tingkat kesalahan kata depan di mencapai 82 %. Hasil pengamatan selintas sekarang ini menunjukkan bahwa tingkat kesalahan itu meningkat. Permasalahan tingginya tingkat kesalahan penulisan di karena di dapat berupa kata depan dan berupa awalan. Untuk dapat menulis secara benar harus dibedakan antara di sebagai kata depan dan di sebagai awalan. Unsur di sebagai kata depan ditulis terpisah mendahului nomina atau tempat dan tidak dapat dibalik menjadi me-. Sebaliknya di sebagai awalan penu-lisannya dirangkai dengan kata dasar kata kerja dan dapat dibaliknya menjadi di-. Contoh di depan nomina: di pasar di Jayapura Contoh di depan kata kerja: diperbaiki diambili Contoh bentuk di pasar dan di Jayapura tidak dapat dibalik menjadi *mepasar dan *mejayapura, sedangkan contoh diperbaiki dan diambili dapat dibalik menjadi memperbaiki dan mengambili. 4) Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya. Contoh: Jika ayah pergi, adik pun ingin pergi. -) dapat diganti dengan kata juga. Catatan: Kelompok kata yang sudah lazim dianggap padu ditulis serangkai. Ada 12 kata: adapun, andaipun, ataupun, bagaimanapun, biarpun, kalaupun, kendatipun, maupun, meskipun, sekalipun, sungguhpun, walaupun
  • 3. Contoh: Walaupun miskin, ia selalu hidup bahagia -> kata penghubung 5) Penggunaan imbuhan me- a. Imbuhan me- pada konsonan rangkap me-+kritik -> mengkritik me-+provokasi -> memprovokasi b. Luluhnya kata dasar yang berhuruf awal k, p, t, s jika dilekati imbuhan me-¬ me- + kuning -> menguning me-+ pilih -> memilih me- + tolong -> menolong me- + sapa -> menyapa Namun, apabila me- dilekatkan pada kata dasar yang berasal dari bahasa asing, kata dasar itu tidak mengalami peluluhan. Me- + prediksi  Memprediksi Me- + transkrip  Mentranskrip Me- + suplai  Mensuplai Me- + support  Mensupport c. Penggunaan me- pada kata dasar bersuku kata satu Imbuhm me- yang melel:at pada kata dasar yang bersuku kata satu berubah men jadi menge-. me-+ bom -> mengebom me- + cat -> mengecat me- + set -> mengeset me- + tik -> mengetik me- + pel -> mengepel 6) Pemenggalan kata Kesalahan umum yang ada terjadi pada pemenggalan kata adalah dipenggal-nya nama orang, nama badan, nama tempat dll. a. Kata dasar dipenggal menurut suku katanya ----------------------------------------- sun- ting ------------------------------------ ------------------------------------------- makh-¬ luk b. Kata berimbuhan dipenggal dengan mempertahankan keutuhan kata dasarnya. -------------------------------------- meng- ¬ajar ----------------------------------- ber- aktivitas ---------------------------------- --------------------------------------------- tabrak- an ----------------------------------------- c. Kata serapan dipenggal berdasarkan unsur-unsur yang membentuknya. --------------------------------------- bio-¬ teknologi ------------------------------ --------------------------------- trans-¬ formasi ---------------------------- d. Kata yang terdiri atas konsonan rangkap dipenggal di antara dua konsonan tersebut. -------------------------------------- cap¬- lok ------------------------------------ e. Hindari pemenggalan kata yang menyisakan satu huruf diujung baris atau pangkal baris --------------------------------------- a- tau ----------------------------------- memetik- tidak dibenarkan i -------------------------------------- ma- u --------------------------------------¬ Catatan: Nama orang, nama negara, tempat, atau kata Allah dan Tuhan tidak boleh dipenggal Hati-hati jika Anda mengaktikan hypenation pada program pengolahan kata di komputer karena komputer akan membacanya sebagai pemenggalan dalam bahasa Inggris. 3.2 Tanda Baca (Pungtuasi) Kaidah pemakaian tanda baca dalam sistem ejaan sudah diatur dalam "Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan”. 3.2.1 Penggunaan Tanda Baca Titik
  • 4. 1. Singkatan umum yang menggunakan huruf kapital tidak diberi titik, sedangkan singkatan gelar akademik dan singkatan nama orang harus menggunakan tanda titik. Contoh benar: PT Dr. Rosadi, S.H. Abd. Hadi F. Ayomi CV Muhammad A.S. Muh. Yusuf A. Ngatidjo Contoh salah: Boas. Solosa Ronald. Pnb Yuli Andriyanto Cucu. H Kery. Y Sunar S Catatan: Kesalahan penggunaan titik pada nama orang yang bukan singkatan banyak dijumpai pada nama pemain olah raga, nama orang pada baju dinas 2) Singkatan dengan menggunakan huruf kecil yang terdiri atas dua huruf dipakai dua buah titik. Contoh benar: s.d. dsb. dst. swt. a.n. dll. dkk. saw. Contoh salah s - d s /d SWT An AN SAW (3) Angka yang menyatakan jumlah untuk memisahkan ribuan, jutaan, dan seterusnya digunakan titik. Angka yang tidak menyatakan jumlah tidak perlu digunakan titik. Contoh: 12.000 orang Rp12.000.000,00 NIP 131879537 Bukan 12,000 orang Rp 12,000,000 NIP 131 879 537 Catatan - dalam penjumlahan antara rupiah dapat direnggangkan untuk, tetapi hasil akhir harus kembali dirapatkan untuk menghindari kemungkinan yang tidak diinginkan CATATAN: Tanda titik tidak digunakan: - penulisan uang antara rupiah dan angka tidak dipisahkan jarak dan tanda koma di belakang. Hal ini penting untuk menghindari rekayasa dari orang lain. - di belakang singkatan lambang kimia, satuan, ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang. - di belakang judul yang merupakali kepala karangan, judul bab dan subbab, kepala ilustrasi, dan tabel. - di belakang alamat pengirim dan tanggal surat, dan di belakang mana dan alamat penerima surat. (4) Kalimat yang menggunakan kata tanya, tetapi tidak menggunakan tanda tanya (?) Contoh: Dia henar-henar tidak tahu mengapa dia disalahkan? (salah) Dia henar-henar tidak tahu mengaha dia disalahkan. (benar) Diagram ini memperjelas bagaimana proses ini terjadi? (salah) Diagram ini memperjelas bagaimana proses ini terjadi. (benar) Catatan : Kalimat di atas adalah kalimat berita meskipun mengandung kata tanya. 3.2.2 Penggunaan Tanda Baca Koma 3.2.2.1 Tanda Koma, wajib digunakan: 1) di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan jika perinciannya terdiri atas tiga unsur atau lebih. Setiap unsur dibatasi dengan tanda koma, serta sebelum kata dan dibubuhkan tanda koma. Akan tetapi jika rincian itu hanya dua unsur, sebelum kata dan tidak dibubuhkan tanda koma. Contoh benar: Departemen Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Contoh salah: Departemen Pariwisata Pos dan Telekomunikasi. Ibu membeli beras, gula, kopi dan teh. 2) untuk memisahkan setara perlawanan yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata tetapi, melainkan, dan sedangkan. Contoh: Penghasilan utama Papua adalah hasil tambang, sedangkan Penghasilan utama Jawa adalah hasil tanaman. 3) untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului induk kalimatnya. Biasanya anak kalimat didahului oleh kata penghubung karena, agar, sehingga, bahwa, walaupun, apabila, jika, meskipun, dan sebagainya. Contoh: Agar bisa lulus, ia harus belajar dengan tekun. 4) di belakang kala atau ungkapan penghubung antarkalimat. Ungkapan penghubung antarkalimat adalah ungkapan penghubung yang terletak setelah tanda baca akhir. (tanda titik, tanda tanya, atau tanda seru) dan dimulai dengan huruf awal kapital. Agaknya, … Oleh karena itu, … Akan tetapi, … Oleh sebab itu
  • 5. Akhirnya, … Pada dasarnya, … Akibatnya, … Pada hakekatnya, … Artinya, … Pada prinsipnya, … Biarpun begitu, … Paling tidak, … Biarpun demikian, … Sebagai kesimpulan, … Contohnya, … Sebaiknya, … Dalam hal ini, … Sebaliknya, … Dalam konteks ini, … Sebelumnya, … Dengan demikian, … Sebenarnya, … Dengan kata lain, … Sehubungan dengan itu, … Di pihak lain, … Terkait denganitu, … Di samping itu, … Selain itu, … Kecuali itu, … Selanjutnya, … Jadi, … Sementara itu, … Jika demikian, … Sesudah itu, … Kalau begitu, … Sesungguhnya, … Kalau tidak salah, … Sungguh pun demikian, … Karena itu, … Tambahan lagi, … Lagi pula, … Tambahan pula, … Meskipun begitu, … Walaupun demikian (bukan: namun demikian) Misalnya, … Namun, … Dapat disimpulkan, … Catatan: Frasa atau kata-kata ini digunakan untuk menghubungkan antarkalimat sehingga memperlancar keterbacaan. Setiap penulisannya di awal kalimat harus diikuti tanda koma (,) 5) Kata yang didahului tanda koma), tetapi tidak pada awal kalimat …., kecuali … …., sedangkan … …, yaitu .... …., seperti … …., yakni …. …., padahal … …., tetapi …. _ 6) di belakang kata seru. seperti wah, ah, aduh, kasihan, o, dan ya wajib diikuti tanda koma Contoh: Wah, sulit benar menyakinkan orang ilu. 7) di antara nama dan alamat, tempat dan tanggal, serta nama tempat atau wilayah negeri yang ditulis berurutan wajib dibubuhkan tanda koma. Contoh: Jalan Bonsai II/10, Buper, Waena, Jayapura Waena, 26 Mei 2008 8) di antara mana orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakan dengan singkatan nama keluarga atau marga. Contoh: Pusma Sihombing S.H., S.H. 9) mengapit keterangan tambahan dan keterangan aposisi. Keterangan tambahan adalah keterangan yang diselipkan dalam kalimat yang sudah lengkap. Bagian ini terletak di luar bangun kalimat karena dibuang pun tidak akan mengganggu makna yang dikandung di dalam kalimat tersebut. Keterangan aposisi adalah keterangan yang sifatnya saling menggantikan. Contoh: Gubemur Papua, Barnabas Suebu, S.H., melantik Kepala Dinas P dan P. pada tahun, kalau tidak salah, dia diangkat menjadi dosen Uncen. Catatan: Jika anak kalimat mengiringi induk kalimat, tanda koma tidak boleh digunakan untuk memisahkan kedua bagian tersebut. 3.2.2.2 Kata yang tidak didahului tanda koma .… bahwa.... …. jika .... …. karena …. …. maka …. …. Sebab …. 3.2.2.3 Tanda Titik Koma Digunakan 1) untuk memisahkan kalimat yang setara dalam suatu kalimat majemuk sebagai pengganti kata penghubung. Hal yang perlu diperhatikan adalah jika digunakan tanda titik koma, sebelum rincian terakhir tidak perlu digunakan kata dan. Contoh: Kegunaan kelapa banyak sekali, yaitu daging buah kelapa dapat dibuat minyak goreng; sabut kelapa dapat dibuat tall, sikat, keset, dan permadani kasar, tempurung kelapa dapat dijadikan kayu bakar atau gayung; pohon¬nya
  • 6. sendiri dapat dijadikan tiang runah atau jembatan. 2) pada rincian ke bawah yang unsur-unsurnya berupa kelompok kata yang panjang atau berupa kalimat. Dalam hal ini, sebelum rincian akhir tidak dibubuhkan kata dan. Contoh: Victor harus menjalani hukuman kurungan 75 hari karena: a. menghindari tugas militer; b. terlambat 21 hari melaporkan wajib dinas militernya selama 16 bulan; c. dijumpai melakukan tindak asusila. 3.2.2.4 Titik Dua (:) Digunakan 1) Tanda titik dua digunakan pada kalimat lengkap, yang diikuti rincian berupa kata atau frasa. Contoh: Air mempunyai sifat sebagai berikut: a. mengalir dan tempat yang tinggi; b. selalu rata/mendatar; c. sesuai dengan bentuk wadahmya; d. memberikan tekanan ke semua arah; e. meresap melalui celah kecil; f. melarutkan zat lain. 2) Titik dua harus diganti menjadi titik satu pada kalimat lengkap, yang diikuti suatu perincian berupa kalimat lengkap pula, dan tanda akhir perincian harus tanda titik. Contoh: Sifat-sifat air adalah sebagai berikut. a. Air mengalir dari tempat yang tinggi. b. Permukaannya selalu rata/mendatar. c. Bentuknya sesuai dengan hentuk wadahnya. d. Air memberikan tekanan ke semua arah. e. Air dapat meresap melalui celah kecil. f. Air dapat melarutkan zat lain. 3.2.2.5 Penggunaan Tanda Hubung(-) dan Tanda pisah (--) 1) Tanda hubung terdiri atas satu ketikan mesin tik (-) digunakan pada kata ulang serta diletakkan dengan kata sebelum dan sesudahnya. Tanda hubung juga digunakan pada pemenggalan kata. Contoh: akal-akalan pura-pura rumah-rumahan kupu-kupu …. bersama Presiden SBY mera¬- yakan Hari Pendidikan Nasional. 2) Tanda hubung digunakan di antara awalan yang diakhiri huruf vocal dan kata yang diawali huruf vokal untuk memudahkan pembacaan. Contoh: Allah memang Maha-adil pra-observasi 3) Tanda hubung digunakan untuk merangkaikan: (a) unsur terikat atau kata dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital; (b) singkatan vang berupa huruf kapital dangan huruf kecil; (c) ke- dengan angka; (d) angka dengan akhiran –an Contoh: ber-KTP se-Jakarta hamha-Mu SIM-nya k e-5 20-an 4) Tanda pisah yang terdiri atas dua ketikan mesin tik (--) digunakan untuk menggantikan¬ frasa "sampai dengan" dan dituliskan rapat dengan kata atau angka sebelum Contoh: 5—10 tahun 2000—2008 20oC—30oC atau 20o—30oC (kecuali untuk angka minus: -20oC sampai –23oC) Rp2.500,00—Rp4.000,00 Jakarta—Bandung Hlm.5--20 Catatan: Tanda pisah atau tanda sengkang dengan dua ketukan spasi ini dalam tata bahasa inggris dikenal dengan sebutan en dash. 5) Tanda pisah yang terdiri atas tiga ketikan mesin tik (---)atau ---) digunakan untuk menyisipkan keterangan atau informasi dalam kalimat. Tanda tersebut dituliskan rapat dengan kata sebelum dan sesudahnya. Contoh: Kebijakan pembatasan buku pelajaran---yang dikeluarkan Kabinet Presi¬den SBY---menghawatirkan kalangan perbukuan. Rohadi sulit mempercayai hal itu---suatu hal yang menurutnya mustahil dilakukan Ram Catatan: Tanda pisah atau tanda sekung dengan tiga ketukan spasi ini dikenal dengan sebutan en dash
  • 7. 2.2.6 Penggunaan Tanda Seru (!) (1) Kalimat perintah yang bernada datar atau halus ditulis tidak menggunakan tanda seru. Contoh: Ambillah selembar karton. Tulisan karton itu dengan motto hidupmu. Isilah teks berikut dengan kata-kata yang tepat Silakan menduduki tempat masing-masing (2) Kalimat perintah yang bernada tinggi atau keras ditulis menggunakan tanda seru Contoh: Selamatkan diri Anda! Jangan anggap remeh AIDS! Buang sampah pada tempatnya! Dilarang mandi di sini!