SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
EJAAN YANG DISEMPURNAKAN
Mk. BAHASA INDONESIA
By. JAMALUDDIN S.Pd.,MM
STIKIP MEGA RESKI MAKASSAR
2014
 Seminar Bahasa Indonesia pada tahun 1972
 Surat keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan tanggal 20 Mei 1972, No. 03/A.I/72,
 Keputusan Presiden No. 57, tahun 1972, dengan
nama Ejaan yang Disempurnakan.
 Dalam (KBBI) 1990 ejaan adalah kaidah – kaidah atau
cara menggambarkan bunyi – bunyi (kata, kalimat)
dalam bentuk tulisan ( huruf – huruf serta penggunaan
tanda baca).
I. PEMAKAIAN HURUF
A. Huruf Abjad
Abjad yang digunakan dalam ejaan bahasa
Indonesia terdiri atas huruf :
Huruf Nama Huruf Nama Huruf Nama
A - a
B - b
C - c
D - d
E - e
F - f
G - g
H - h
I - i
a
be
ce
de
e
ef
ge
ha
i
J - j
K - k
L - l
M - m
N - n
O - o
P - p
Q - q
R - r
Je
ka
el
em
en
o
pe
ki
er
S - s
T - t
U - u
V - v
W - w
X - x
Y - y
Z - z
es
te
u
ve
we
eks
ye
zet
B. Huruf Fokal
Huruf yang melambangkan vokal dalam bahasa
Indonesia terdiri atas huruf :
i
a
o
u
e
Huruf Vokal
Contoh Pemakaian dalam kata
Di Awal Di Tengah Di Akhir
a
i
u
e
o
api
itu
ulang
enak
oleh
padi
simpan
bumi
petak
kota
lusa
murni
ibu
sore / tipe
radio
 C. Huruf Konsonan
Huruf yang melambangkan konsonan dalam bahasa
Indonesia terdiri atas huruf-huruf :
b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z.
Huruf
Konsonan
Contoh Pemakaian dalam kata
Di Awal Di Tengah Di Akhir
b bahasa Sebut adab
 D. Huruf Diftong
Di dalam bahasa Indonesia terdapat diftong yang
dilambangkan dengan ai, au, dan oi.
Huruf Diftong
Contoh Pemakaian dalam Kata
Di Awal Di Tengah Di Akhir
ai ain syaitan pandai
au aula saudara harimau
oi – boikot amboi
E. GABUNGAN HURUF KONSONAN
 Di dalam bahasa Indonesia terdapat empat gabungan
huruf yang melambangkan konsonan, yaitu kh, ng, ny,
dan sy.
Gabungan
Huruf
Konsonan
Contoh Pemakaian Dalam Kata
Di Awal Di Tengah Di Akhir
kh khusus akhir Tarikh
ng ngilu bangun Senang
ny nyata hanyut –
sy syarat isyarat Arasy
 Pemenggalan Kata
 Misalnya:
- au-la bukan a-u-la
- sau-da-ra bukan sa-u-da-ra
II. PEMAKAIAN HURUF KAPITAL DAN HURUF MIRING
 A. Huruf Kapital atau Huruf Besar
1. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata
pada awal kalimat.
2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.
3. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang
berhubungan dengan nama Tuhan dan kitab suci, termasuk kata
ganti untuk Tuhan
4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar
kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.
5. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan
dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai
pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama
tempat.
 Misalnya : Wakil Presiden Adam Malik
6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama
orang.
 Misalnya: Amir Hamzah
7. Huruf kapital sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan
bahasa.
 Misalnya: bangsa Indonesia
8. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan,
hari, hari raya, dan peristiwa sejarah.
- Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
9. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi.
Misalnya: Asia Tenggara
10. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama
negara, lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan, serta nama
dokumen resmi kecuali kata seperti dan
Misalnya :
- Republik Indonesia
- Majelis Permusyawaratan Rakyat
11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk
ulang sempurna yang terdapat pada nama badan, lembaga
pemerintah dan ketatanegaraan, serta dokumen resmi.
 Misalnya : Perserikatan Bangsa-Bangsa
12. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata
(termasuk semua unsur kata ulang sempurna) di dalam nama
buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan kecuali kata seperti
di, ke, dari, dan, yang, dan untuk yang tidak terletak pada posisi
awal.
 Bacalah majalah Bahasa dan Sastra.
13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama
gelar, pangkat, dan sapaan.
Misalnya:
o Dr. doktor
 M.A.- master of arts
 S.H.- sarjana hukum
 Tn.- tuan
 Ny.- nyonya
14. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk
hubungan kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan
paman yang dipakai dalam penyapaan dan pengacuan.
Misalnya:
 Adik bertanya, “Itu apa, Bu?”
16. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata ganti Anda.
Misalnya:
 Surat Anda telah kami terima.
B. Huruf Miring
1. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menulis nama buku,
majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan.
 majalah Bahasa dan Kesusastraan
 buku Negarakertagama karangan Prapanca
 surat kabar Suara Karya
2. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau
mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata.
Misalnya:
 Huruf pertama kata abad ialah a.
 Dia bukan menipu, tetapi ditipu.
 Bab ini tidak membicarakan penulisan huruf kapital.
3. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama
ilmiah atau ungkapan asing kecuali yang telah disesuaikan
ejaannya.
Misalnya:
 Nama ilmiah buah manggis ialah Carcinia mangostana.
Catatan:
 Dalam tulisan tangan atau ketikan, huruf atau kata yang akan
dicetak miring diberi satu garis di bawahnya.
III. PENULISAN KATA
 A. Kata Dasar
Kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai
satu kesatuan.
Misalnya:
 Ibu percaya bahwa engkau tahu.
 Kantor pajak penuh sesak.
 Buku itu sangat tebal.
 B. Kata Turunan
1. Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkai
dengan kata dasarnya.
Misalnya:
 dikelola
 penetapan
 menengok
 mempermainkan
2. Jika bentuk dasar berupa gabungan kata, awalan atau
akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung
mengikuti atau mendahuluinya.
Misalnya:
 bertepuk tangan
 garis bawahi
 menganak sungai
 sebar luaskan
3. Jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata mendapat
awalan dan akhiran sekaligus, unsur gabungan kata itu
ditulis serangkai.
Misalnya:
 menggarisbawahi
 menyebarluaskan
 dilipatgandakan
 penghancurleburan
 Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam
kombinasi, gabungan kata itu ditulis serangkai.
Misalnya: adipati , mahasiswa
C. Kata Ulang
Bentuk ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan
tanda hubung.
Misalnya : Anak – anak
D. Gabungan Kata
- Gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk, termasuk
istilah khusus, unsur-unsurnya ditulis terpisah.
Misalnya : Kambing hitam, Mata pelajaran
 Gabungan kata, termasuk istilah khusus, yang mungkin
menimbulkan kesalahan pengertian, dapat ditulis dengan
tanda hubung untuk menegaskan pertalian di antara unsur
yang bersangkutan.
Misalnya:
 anak-istri saya, buku sejarah-baru, mesin-hitung tangan, ibu-bapak
kami
 Gabungan kata berikut ditulis serangkai.
Misalnya: acapkali, adakalanya

More Related Content

Similar to P2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptx

Kaidah Ejaan dan Tanda Baca
Kaidah Ejaan dan Tanda BacaKaidah Ejaan dan Tanda Baca
Kaidah Ejaan dan Tanda BacaPT serba gratiz
 
3. Ejaan yang disempurnakan (EYD).pptx
3. Ejaan yang disempurnakan (EYD).pptx3. Ejaan yang disempurnakan (EYD).pptx
3. Ejaan yang disempurnakan (EYD).pptxIlhamMaulana70946
 
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang DisempurnakanPedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang DisempurnakanUwes Chaeruman
 
Februari 21 - Kaidah Ejaan.pptx
Februari 21 - Kaidah Ejaan.pptxFebruari 21 - Kaidah Ejaan.pptx
Februari 21 - Kaidah Ejaan.pptxErwinArnadi
 
Pemakaian Huruf Sesuai EYD
Pemakaian Huruf Sesuai EYDPemakaian Huruf Sesuai EYD
Pemakaian Huruf Sesuai EYDAdiwidjadja
 
Materi kuliah B.Indonesia ke-2.pptx
Materi kuliah B.Indonesia ke-2.pptxMateri kuliah B.Indonesia ke-2.pptx
Materi kuliah B.Indonesia ke-2.pptxLinggaSitiAnggraeny
 
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docxBAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docxArisSusanto47
 
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docxBAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docxArisSusanto47
 
Kesantunan_Ejaan_dan_Istilah.docx
Kesantunan_Ejaan_dan_Istilah.docxKesantunan_Ejaan_dan_Istilah.docx
Kesantunan_Ejaan_dan_Istilah.docxPutriNovitaSari46
 
EJAAN PERTEMUAN 3 DAN 4.pptx
EJAAN PERTEMUAN 3 DAN 4.pptxEJAAN PERTEMUAN 3 DAN 4.pptx
EJAAN PERTEMUAN 3 DAN 4.pptxMaimunah93
 
Ejaan yang di sempurnakan
Ejaan yang di sempurnakanEjaan yang di sempurnakan
Ejaan yang di sempurnakanQurrati A'yun
 
Pedoman eyd 2010
Pedoman eyd 2010Pedoman eyd 2010
Pedoman eyd 2010Ocha Ardi
 
Pemakaian Huruf bahasa indonesia referensi
Pemakaian Huruf bahasa indonesia referensiPemakaian Huruf bahasa indonesia referensi
Pemakaian Huruf bahasa indonesia referensinidaulhusna481
 
Pert 4_Ejaan Bahasa Indonesia Bagian 2.pptx
Pert 4_Ejaan Bahasa Indonesia Bagian 2.pptxPert 4_Ejaan Bahasa Indonesia Bagian 2.pptx
Pert 4_Ejaan Bahasa Indonesia Bagian 2.pptxSriHidayatiL
 

Similar to P2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptx (20)

Ejaan Yang Disempurnakan
Ejaan Yang DisempurnakanEjaan Yang Disempurnakan
Ejaan Yang Disempurnakan
 
Bahasa indonesia (pnj) 1
Bahasa indonesia (pnj) 1Bahasa indonesia (pnj) 1
Bahasa indonesia (pnj) 1
 
Kaidah Ejaan dan Tanda Baca
Kaidah Ejaan dan Tanda BacaKaidah Ejaan dan Tanda Baca
Kaidah Ejaan dan Tanda Baca
 
3. Ejaan yang disempurnakan (EYD).pptx
3. Ejaan yang disempurnakan (EYD).pptx3. Ejaan yang disempurnakan (EYD).pptx
3. Ejaan yang disempurnakan (EYD).pptx
 
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang DisempurnakanPedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
 
Februari 21 - Kaidah Ejaan.pptx
Februari 21 - Kaidah Ejaan.pptxFebruari 21 - Kaidah Ejaan.pptx
Februari 21 - Kaidah Ejaan.pptx
 
Pemakaian Huruf Sesuai EYD
Pemakaian Huruf Sesuai EYDPemakaian Huruf Sesuai EYD
Pemakaian Huruf Sesuai EYD
 
Materi kuliah B.Indonesia ke-2.pptx
Materi kuliah B.Indonesia ke-2.pptxMateri kuliah B.Indonesia ke-2.pptx
Materi kuliah B.Indonesia ke-2.pptx
 
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docxBAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
 
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docxBAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
 
Kesantunan_Ejaan_dan_Istilah.docx
Kesantunan_Ejaan_dan_Istilah.docxKesantunan_Ejaan_dan_Istilah.docx
Kesantunan_Ejaan_dan_Istilah.docx
 
EJAAN PERTEMUAN 3 DAN 4.pptx
EJAAN PERTEMUAN 3 DAN 4.pptxEJAAN PERTEMUAN 3 DAN 4.pptx
EJAAN PERTEMUAN 3 DAN 4.pptx
 
Ejaan yang di sempurnakan
Ejaan yang di sempurnakanEjaan yang di sempurnakan
Ejaan yang di sempurnakan
 
Pedoman eyd 2010
Pedoman eyd 2010Pedoman eyd 2010
Pedoman eyd 2010
 
Buku EYD
Buku EYDBuku EYD
Buku EYD
 
Pemakaian Huruf bahasa indonesia referensi
Pemakaian Huruf bahasa indonesia referensiPemakaian Huruf bahasa indonesia referensi
Pemakaian Huruf bahasa indonesia referensi
 
Ejaan
EjaanEjaan
Ejaan
 
bahasaa indonesia
bahasaa indonesiabahasaa indonesia
bahasaa indonesia
 
Bahasa ind
Bahasa indBahasa ind
Bahasa ind
 
Pert 4_Ejaan Bahasa Indonesia Bagian 2.pptx
Pert 4_Ejaan Bahasa Indonesia Bagian 2.pptxPert 4_Ejaan Bahasa Indonesia Bagian 2.pptx
Pert 4_Ejaan Bahasa Indonesia Bagian 2.pptx
 

More from FirdhanSaid

9957-34103-2-PB pembelahan tingkat dasar.pdf
9957-34103-2-PB pembelahan tingkat dasar.pdf9957-34103-2-PB pembelahan tingkat dasar.pdf
9957-34103-2-PB pembelahan tingkat dasar.pdfFirdhanSaid
 
0_DA1_pdprdk_132374_1708568202_a9be63a6-9d36-48da-8602-d32c7d7a70c4.pdf
0_DA1_pdprdk_132374_1708568202_a9be63a6-9d36-48da-8602-d32c7d7a70c4.pdf0_DA1_pdprdk_132374_1708568202_a9be63a6-9d36-48da-8602-d32c7d7a70c4.pdf
0_DA1_pdprdk_132374_1708568202_a9be63a6-9d36-48da-8602-d32c7d7a70c4.pdfFirdhanSaid
 
SUWARSA_PSY MAKALAH MAKI DAN MADANNI.pdf
SUWARSA_PSY MAKALAH MAKI DAN MADANNI.pdfSUWARSA_PSY MAKALAH MAKI DAN MADANNI.pdf
SUWARSA_PSY MAKALAH MAKI DAN MADANNI.pdfFirdhanSaid
 
2-03-konsep-dasar-kurikulum_kurikulum.pptx
2-03-konsep-dasar-kurikulum_kurikulum.pptx2-03-konsep-dasar-kurikulum_kurikulum.pptx
2-03-konsep-dasar-kurikulum_kurikulum.pptxFirdhanSaid
 
RPS-Psikologi-Agama .docx 2024_baru.docx
RPS-Psikologi-Agama .docx 2024_baru.docxRPS-Psikologi-Agama .docx 2024_baru.docx
RPS-Psikologi-Agama .docx 2024_baru.docxFirdhanSaid
 
swar Add more information to your upload
swar Add more information to your uploadswar Add more information to your upload
swar Add more information to your uploadFirdhanSaid
 

More from FirdhanSaid (6)

9957-34103-2-PB pembelahan tingkat dasar.pdf
9957-34103-2-PB pembelahan tingkat dasar.pdf9957-34103-2-PB pembelahan tingkat dasar.pdf
9957-34103-2-PB pembelahan tingkat dasar.pdf
 
0_DA1_pdprdk_132374_1708568202_a9be63a6-9d36-48da-8602-d32c7d7a70c4.pdf
0_DA1_pdprdk_132374_1708568202_a9be63a6-9d36-48da-8602-d32c7d7a70c4.pdf0_DA1_pdprdk_132374_1708568202_a9be63a6-9d36-48da-8602-d32c7d7a70c4.pdf
0_DA1_pdprdk_132374_1708568202_a9be63a6-9d36-48da-8602-d32c7d7a70c4.pdf
 
SUWARSA_PSY MAKALAH MAKI DAN MADANNI.pdf
SUWARSA_PSY MAKALAH MAKI DAN MADANNI.pdfSUWARSA_PSY MAKALAH MAKI DAN MADANNI.pdf
SUWARSA_PSY MAKALAH MAKI DAN MADANNI.pdf
 
2-03-konsep-dasar-kurikulum_kurikulum.pptx
2-03-konsep-dasar-kurikulum_kurikulum.pptx2-03-konsep-dasar-kurikulum_kurikulum.pptx
2-03-konsep-dasar-kurikulum_kurikulum.pptx
 
RPS-Psikologi-Agama .docx 2024_baru.docx
RPS-Psikologi-Agama .docx 2024_baru.docxRPS-Psikologi-Agama .docx 2024_baru.docx
RPS-Psikologi-Agama .docx 2024_baru.docx
 
swar Add more information to your upload
swar Add more information to your uploadswar Add more information to your upload
swar Add more information to your upload
 

P2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptx

  • 1. EJAAN YANG DISEMPURNAKAN Mk. BAHASA INDONESIA By. JAMALUDDIN S.Pd.,MM STIKIP MEGA RESKI MAKASSAR 2014
  • 2.  Seminar Bahasa Indonesia pada tahun 1972  Surat keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 20 Mei 1972, No. 03/A.I/72,  Keputusan Presiden No. 57, tahun 1972, dengan nama Ejaan yang Disempurnakan.
  • 3.  Dalam (KBBI) 1990 ejaan adalah kaidah – kaidah atau cara menggambarkan bunyi – bunyi (kata, kalimat) dalam bentuk tulisan ( huruf – huruf serta penggunaan tanda baca).
  • 4. I. PEMAKAIAN HURUF A. Huruf Abjad Abjad yang digunakan dalam ejaan bahasa Indonesia terdiri atas huruf :
  • 5. Huruf Nama Huruf Nama Huruf Nama A - a B - b C - c D - d E - e F - f G - g H - h I - i a be ce de e ef ge ha i J - j K - k L - l M - m N - n O - o P - p Q - q R - r Je ka el em en o pe ki er S - s T - t U - u V - v W - w X - x Y - y Z - z es te u ve we eks ye zet
  • 6. B. Huruf Fokal Huruf yang melambangkan vokal dalam bahasa Indonesia terdiri atas huruf : i a o u e
  • 7. Huruf Vokal Contoh Pemakaian dalam kata Di Awal Di Tengah Di Akhir a i u e o api itu ulang enak oleh padi simpan bumi petak kota lusa murni ibu sore / tipe radio
  • 8.  C. Huruf Konsonan Huruf yang melambangkan konsonan dalam bahasa Indonesia terdiri atas huruf-huruf : b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z. Huruf Konsonan Contoh Pemakaian dalam kata Di Awal Di Tengah Di Akhir b bahasa Sebut adab
  • 9.  D. Huruf Diftong Di dalam bahasa Indonesia terdapat diftong yang dilambangkan dengan ai, au, dan oi. Huruf Diftong Contoh Pemakaian dalam Kata Di Awal Di Tengah Di Akhir ai ain syaitan pandai au aula saudara harimau oi – boikot amboi
  • 10. E. GABUNGAN HURUF KONSONAN  Di dalam bahasa Indonesia terdapat empat gabungan huruf yang melambangkan konsonan, yaitu kh, ng, ny, dan sy. Gabungan Huruf Konsonan Contoh Pemakaian Dalam Kata Di Awal Di Tengah Di Akhir kh khusus akhir Tarikh ng ngilu bangun Senang ny nyata hanyut – sy syarat isyarat Arasy
  • 11.  Pemenggalan Kata  Misalnya: - au-la bukan a-u-la - sau-da-ra bukan sa-u-da-ra
  • 12. II. PEMAKAIAN HURUF KAPITAL DAN HURUF MIRING  A. Huruf Kapital atau Huruf Besar 1. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. 2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung. 3. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan dan kitab suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan 4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.
  • 13. 5. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat.  Misalnya : Wakil Presiden Adam Malik 6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang.  Misalnya: Amir Hamzah 7. Huruf kapital sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa.  Misalnya: bangsa Indonesia
  • 14. 8. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah. - Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 9. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi. Misalnya: Asia Tenggara 10. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama negara, lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi kecuali kata seperti dan Misalnya : - Republik Indonesia - Majelis Permusyawaratan Rakyat
  • 15. 11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama badan, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta dokumen resmi.  Misalnya : Perserikatan Bangsa-Bangsa 12. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur kata ulang sempurna) di dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan kecuali kata seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk yang tidak terletak pada posisi awal.  Bacalah majalah Bahasa dan Sastra.
  • 16. 13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan. Misalnya: o Dr. doktor  M.A.- master of arts  S.H.- sarjana hukum  Tn.- tuan  Ny.- nyonya 14. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman yang dipakai dalam penyapaan dan pengacuan. Misalnya:  Adik bertanya, “Itu apa, Bu?”
  • 17. 16. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata ganti Anda. Misalnya:  Surat Anda telah kami terima.
  • 18. B. Huruf Miring 1. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menulis nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan.  majalah Bahasa dan Kesusastraan  buku Negarakertagama karangan Prapanca  surat kabar Suara Karya 2. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata. Misalnya:  Huruf pertama kata abad ialah a.  Dia bukan menipu, tetapi ditipu.  Bab ini tidak membicarakan penulisan huruf kapital.
  • 19. 3. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama ilmiah atau ungkapan asing kecuali yang telah disesuaikan ejaannya. Misalnya:  Nama ilmiah buah manggis ialah Carcinia mangostana. Catatan:  Dalam tulisan tangan atau ketikan, huruf atau kata yang akan dicetak miring diberi satu garis di bawahnya.
  • 20. III. PENULISAN KATA  A. Kata Dasar Kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan. Misalnya:  Ibu percaya bahwa engkau tahu.  Kantor pajak penuh sesak.  Buku itu sangat tebal.
  • 21.  B. Kata Turunan 1. Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkai dengan kata dasarnya. Misalnya:  dikelola  penetapan  menengok  mempermainkan
  • 22. 2. Jika bentuk dasar berupa gabungan kata, awalan atau akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya. Misalnya:  bertepuk tangan  garis bawahi  menganak sungai  sebar luaskan 3. Jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata mendapat awalan dan akhiran sekaligus, unsur gabungan kata itu ditulis serangkai. Misalnya:  menggarisbawahi  menyebarluaskan  dilipatgandakan  penghancurleburan
  • 23.  Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi, gabungan kata itu ditulis serangkai. Misalnya: adipati , mahasiswa C. Kata Ulang Bentuk ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda hubung. Misalnya : Anak – anak D. Gabungan Kata - Gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk, termasuk istilah khusus, unsur-unsurnya ditulis terpisah. Misalnya : Kambing hitam, Mata pelajaran
  • 24.  Gabungan kata, termasuk istilah khusus, yang mungkin menimbulkan kesalahan pengertian, dapat ditulis dengan tanda hubung untuk menegaskan pertalian di antara unsur yang bersangkutan. Misalnya:  anak-istri saya, buku sejarah-baru, mesin-hitung tangan, ibu-bapak kami  Gabungan kata berikut ditulis serangkai. Misalnya: acapkali, adakalanya