SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
PENULISAN KATA
3. Jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata mendapat awalan dan akhiran
sekaligus,unsur gabungan kata itu ditulis serangkai.
Misalnya:
menggarisbawahi,menyebarluaskan,dilipatgandakan,penghancurleburan,
dimejahijaukan, disebarluaskan
4. Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi gabungan, kata
itu ditulis serangkai.
Misalnya :
adipati,aerodinamika,antarkota,anomerta,audiogram,awahama,bikarbonat,biokimia
,caturtunggal,dasawarsa,dekameter,demoralisasi,dwiwarna.
C. Bentuk Ulang
C. Bentuk Ulang
Bentuk ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan
Bentuk ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan
tanda hubung(-).
tanda hubung(-).
1.Pengulangan kata dasar
1.Pengulangan kata dasar
anak-anak
anak2> SALAH
anak-anak
anak2> SALAH
macam-macam macam2> SALAH
macam-macam macam2> SALAH
2. Pengulangan kata berimbuhan
2. Pengulangan kata berimbuhan
berkejar-kejaran
ber-kejar2-an> SALAH
berkejar-kejaran
ber-kejar2-an> SALAH
didorong-dorong
di-dorong2> SALAH
didorong-dorong
di-dorong2> SALAH
4. Pengulangan kata yang berubah bunyi
sayur-mayur
Ramah-tamah

lauk-pauk
lalu-lintas
D. Gabungan kata
1. Gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk termasuk
istilah khusus ,unsur-unsurnya ditulis terpisah.
Misalnya:
binausaha>SALAH
bina usaha
cagaralam>SALAH
cagar alam
ciptakarya>SALAH
cipta karya
dutabesar>SALAH
duta besar
kerjasama>SALAH
kerja sama
2. Gabungan kata yang sudah dianggap sebagai satu kata
Gabungan kata yang sudah padu benar, sudah
senyawa,maknanya tidak dapat dikembalikan kepada unsurunsurnya. Misal kata darpada dan barangkali maknanya tidak
dapat dikembalikan kepada dari dan pada, barang dan kali.
apa bila>SALAH
barang kali>SALAH
bila mana>SALAH

apabila
barangkali
bilamana
3. Gabungan kata yang salah satu unsurnya tidak dapat
berdiri sendiri sebagai kata yang mengandung arti penuh.
Unsur ini muncul dalam kombinasi, misal unsur a,antar,
catur, dasa, maha, non, pasca, peri, sub, tuna
antar kota, antar-kota>SALAH
antarkota
maha guru>SALAH
sapu tangan> SALAH

mahaguru
saputangan
E. Kata Ganti ku,kau,mu,dan nya
Kata ganti ku dan kau ditulis serangkai dengan kata yang
mengikutinya,ku, mu, dan nya ditulis serangkai dengan
kata yang mendahuluinya.
Misalnya:
Apa yang kumiliki boleh kauambil.
Bukuku, bukumu, dan bukunya tersimpan di
perpustakaan.
F. Kata depan di,ke,dan dari
F. Kata depan di,ke,dan dari
Kata depan di,ke,dan dari ditulis terpisah dari kata yang
Kata depan di,ke,dan dari ditulis terpisah dari kata yang
mengikutinya kecuali di dalam gabungan kata yang sudah
mengikutinya kecuali di dalam gabungan kata yang sudah
lazim dianggap sebagai satu kata seperti kepada dan
lazim dianggap sebagai satu kata seperti kepada dan
daripada.
daripada.
Misalnya:
Misalnya:
kain itu terletak di dalam lemari
kain itu terletak di dalam lemari
Bermalam sajadah di sini
Bermalam sajadah di sini
Mereka ada di rumah
Mereka ada di rumah
Ke mana saja ia selama ini ??
Ke mana saja ia selama ini
Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya
misalnya :
Harimau itu marah sekali kepada sang kancil
Surat itu dikirimkan kembali kepada si pengirim
Partikel -lah, -kah, dan –tah ditulis serangkai dengan kata yang
mendahuluinya.
Misalnya :
Bacalah buku itu baik-baik.
Jakarta adalah ibu kota Republik Indonesia.
Siapakah gerangan dia ?
2. Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya.
Misalnya :
Apa pun yang dimakannya, ia tetap kurus.
Hendak pulang pun sudah tak ada kendaraan.
Jika ayah pergi, adik pun pergi.
3. Partikel per yang berarti ‘mulai’, ‘demi ‘, dan ‘tiap’ ditulis terpisah dari
bagian kalimat yang mendahului atau mengikutinya.
Misalnya :
Pegawai negeri mendapat kenaikan gaji per 1 April.
Mereka masuk ke dalam ruangan satu per satu.
Harga kain itu Rp 2.000,00 per helai
1.
I. Singkatan dan Akronim
1.

Singkatan ialah bentuk yang dipendekkan yang
terdiri atas satu huruf atau lebih.
a. Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan,
jabatan atau pangkat diikuti dengan tanda titik.
Misal: Muh. Yamin, A.S. Kramawijaya,
Sukanto S.A.
b. Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan
ketatanegaraan, badan dan organisasi, serta nama
dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal kata
ditulis dengan huruf kapital dan tidak diikuti
dengan tanda titik.
Misal: DPR
Dewan Perwakilan Rakyat
KTP
kartu tanda penduduk
lanjutan
c. Singkatan umum yang terdiri atas tiga huruf atau
lebih diikuti satu tanda titik.
Misal: dll. dan lain-lain
hlm. halaman
Yth. Sdr. M. Yamin
a.n. atas nama
d. Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran,
timbangan, dan mata uang tidak diikuti tanda
titik.
Misal: cm sentimeter
kg
kilogram
lanjutan
2. Akronim ialah singkatan yang berupa gabungan huruf awal,

gabungan suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dan
deret kata yang diperlakukan sebagai kata.
a. Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf
awal dari deret
kata ditulis seluruhnya dengan huruf kapital.
Misal:
ABRI Angkatan Bersenjata Republik
Indonesia
SIM
surat izin mengemudi
b. Akronim nama diri yang berupa gabungan suku
kata atau
gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan
huruf awal huruf kapital.
Misal: Akabri
Akademi Angkatan Bersenjata Republik
Indonesia
Iwapi
Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia
Kowani
Kongres Wanita Indonesia
lanjutan
c. Akronim yang bukan nama diri yang berupa
gabungan huruf, suku kata, ataupun gabungan huruf
dan suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku
kata dari deret kata seluruhnya ditulis dengan huruf
kecil.
Misal:
pemilu
pemilihan umum
rapim
rapat pimpinan
rudal
peluru kendali
tilang
bukti pelanggaran
J. Angka Lambang Bilangan
Angka dipakai untuk menyatakan lambang bilangan
atau nomor. Di dalam tulisan lazim digunakan
angka Arab atau angka Romawi.
Angka Arab
: 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, dst
Angka Romawi : I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X
L (50), C (100), D (500), M (1000)
2. Angka digunakan untuk menyatakan (i) ukuran
panjang, berat, luas, dan isi, (ii) satuan waktu, (iii)
nilai uang, dan (iv) kuantitas.
Misal: 0,5 sentimeter, 5 kilogram, 10 liter, tahun
1928, Rp 5.000,00, 17 Agustus 1945, 50 dolar
Amerika, Y100, 27 orang, 10 persen, 100 yen
1.
lanjutan
3. Angka lazim dipakai untuk melambangkan nomor
jalan, rumah, apartemen, atau kamar pada alamat.
Misal: Jalan tanah Abang I No. 15
Hotel Indonesia, kamar 169
4. Angka digunakan juga untuk menomori bagian
karangan dan ayat kitab suci.
Misal: Bab X, Pasal 5, halaman 252
5. Penulisan lambang bilangan yang dengan huruf
dilakukan sebagai berikut:
a. Bilangan utuh
Misal: dua belas
12
dua puluh dua
22
dua ratus dua puluh dua
222
lanjutan
b. Bilangan pecahan
Misal: setengah
½
tiga perempat
¾
tiga dua pertiga
3 2/3
6. Penulisan lambang bilangan tingkat dapat dilakukan
dengan cara yang berikut.
Misal: Paku Buwono X, pada awal abad XX, dalam
kehidupan pada abad ke-20 ini, di daerah
tingkat II itu, di tingkat kedua gedung itu, di
tingkat ke-2 itu.
7. Penulisan lambang bilangan yang mendapat akhiran
–an mengikuti cara yang berikut.
Misal: tahun ’59-an, uang 5000-an, lima uang 1000-an
lanjutan
8. Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu
atau dua kata ditulis dengan huruf kecuali jika beberapa
lambang bilangan dipakai secara berurutan. Seperti
dalam perincian daqn pemaparan.
Misal: Amir menonton drama itu sampai tiga kali.
Ayah memesan tiga ratus ekor ayam.
Kendaraan yang ditempuh untuk
pengangkutan umum terdiri atas 50 bus, 100
helicak, 100 bemo.
9. Lambang bilangan pada awal kalimat ditulis dengan
huruf. Jika perlu, susunan kalimat diubah sehingga
bilangan yang tidak dapat dinyatakan dengan satu atau
dua kata tidak terdapat pada awal kalimat.
Misal: Lima belas orang tewas dalam kecelakaan itu.
Pak Darmo mengundang 250 orang tamu.
lanjutan

10. Angka yang menunjukkan bilangan utuh yang besar
dapat dieja sebagian supaya lebih mudah dibaca.
Misal:
Perusahaan itu baru saja mendapat
pinjaman 250 juta rupiah.
11. Bilangan tidak perlu ditulis dengan angka dan huruf
sekaligus dalam teks kecuali di dalam dokumen resmi
seperti akta atau kuitansi.
Misal:
Kantor kami mempunyai dua puluh orang
pegawai.
12. Jika bilangan dilambangkan dengan angka dan
huruf, penulisannya harus tepat.
Misal:
Saya lampirkan tanda terima uang sebesar
Rp 999,75 (sembilan ratus sembilan puluh sembilan
dan tujuh puluh lima perseratus rupiah).
Terimakasih

More Related Content

What's hot

Pemakaian Huruf Sesuai EYD
Pemakaian Huruf Sesuai EYDPemakaian Huruf Sesuai EYD
Pemakaian Huruf Sesuai EYDAdiwidjadja
 
24984861 kesalahan-umum-tatabahasa
24984861 kesalahan-umum-tatabahasa24984861 kesalahan-umum-tatabahasa
24984861 kesalahan-umum-tatabahasaKavitha Moorthi
 
Eyd banjarnegara
Eyd banjarnegaraEyd banjarnegara
Eyd banjarnegarambak-tabah
 
Menangani kesilapan tatabahasa
Menangani kesilapan tatabahasaMenangani kesilapan tatabahasa
Menangani kesilapan tatabahasasitiintanmastura
 
Analisis kesalahan penggunaan tatabahasa
Analisis kesalahan penggunaan tatabahasaAnalisis kesalahan penggunaan tatabahasa
Analisis kesalahan penggunaan tatabahasaNorma Talib
 
Aturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.ppt
Aturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.pptAturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.ppt
Aturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.pptRajaf Aratnasun
 
4 pemakaian tanda baca
4 pemakaian tanda baca4 pemakaian tanda baca
4 pemakaian tanda bacaSimon Patabang
 
Antara eyd 1987 dan eyd 2009
Antara eyd 1987 dan eyd 2009Antara eyd 1987 dan eyd 2009
Antara eyd 1987 dan eyd 2009mbanarti
 
ungkapan,peribahasa,kata baku kata serapanTugas bahasa indonesia
ungkapan,peribahasa,kata baku kata serapanTugas bahasa indonesiaungkapan,peribahasa,kata baku kata serapanTugas bahasa indonesia
ungkapan,peribahasa,kata baku kata serapanTugas bahasa indonesiaSMA Negeri 20 Surabaya
 
Ayat Majmuk
Ayat MajmukAyat Majmuk
Ayat MajmukMat Yuih
 
macam - macam majas
macam - macam majasmacam - macam majas
macam - macam majasPuspa Indah
 
Penggunaan Tanda Baca (Bahasa indonesia)
Penggunaan Tanda Baca (Bahasa indonesia)Penggunaan Tanda Baca (Bahasa indonesia)
Penggunaan Tanda Baca (Bahasa indonesia)Nurul Khotimah
 

What's hot (20)

resensi
resensiresensi
resensi
 
Pemakaian Huruf Sesuai EYD
Pemakaian Huruf Sesuai EYDPemakaian Huruf Sesuai EYD
Pemakaian Huruf Sesuai EYD
 
24984861 kesalahan-umum-tatabahasa
24984861 kesalahan-umum-tatabahasa24984861 kesalahan-umum-tatabahasa
24984861 kesalahan-umum-tatabahasa
 
Eyd banjarnegara
Eyd banjarnegaraEyd banjarnegara
Eyd banjarnegara
 
Menangani kesilapan tatabahasa
Menangani kesilapan tatabahasaMenangani kesilapan tatabahasa
Menangani kesilapan tatabahasa
 
Analisis kesalahan penggunaan tatabahasa
Analisis kesalahan penggunaan tatabahasaAnalisis kesalahan penggunaan tatabahasa
Analisis kesalahan penggunaan tatabahasa
 
Aturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.ppt
Aturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.pptAturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.ppt
Aturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.ppt
 
Artikel tanda baca
Artikel tanda bacaArtikel tanda baca
Artikel tanda baca
 
Soal bind smk 3
Soal bind smk 3Soal bind smk 3
Soal bind smk 3
 
4 pemakaian tanda baca
4 pemakaian tanda baca4 pemakaian tanda baca
4 pemakaian tanda baca
 
Pedoman Umum EYD Part 3
Pedoman Umum EYD Part 3Pedoman Umum EYD Part 3
Pedoman Umum EYD Part 3
 
Antara eyd 1987 dan eyd 2009
Antara eyd 1987 dan eyd 2009Antara eyd 1987 dan eyd 2009
Antara eyd 1987 dan eyd 2009
 
Pedoman Umum EYD Part 2
Pedoman Umum EYD Part 2Pedoman Umum EYD Part 2
Pedoman Umum EYD Part 2
 
ungkapan,peribahasa,kata baku kata serapanTugas bahasa indonesia
ungkapan,peribahasa,kata baku kata serapanTugas bahasa indonesiaungkapan,peribahasa,kata baku kata serapanTugas bahasa indonesia
ungkapan,peribahasa,kata baku kata serapanTugas bahasa indonesia
 
Ayat Majmuk
Ayat MajmukAyat Majmuk
Ayat Majmuk
 
tatabahasa
 tatabahasa  tatabahasa
tatabahasa
 
macam - macam majas
macam - macam majasmacam - macam majas
macam - macam majas
 
Penggunaan Tanda Baca (Bahasa indonesia)
Penggunaan Tanda Baca (Bahasa indonesia)Penggunaan Tanda Baca (Bahasa indonesia)
Penggunaan Tanda Baca (Bahasa indonesia)
 
ayat majmuk
ayat majmukayat majmuk
ayat majmuk
 
Tanda baca
Tanda bacaTanda baca
Tanda baca
 

Similar to PENULISAN KATA

Maret 5 - Kaidah Ejaan Penulisan kata.pptx
Maret 5 - Kaidah Ejaan Penulisan kata.pptxMaret 5 - Kaidah Ejaan Penulisan kata.pptx
Maret 5 - Kaidah Ejaan Penulisan kata.pptxErwinArnadi
 
Pert 3_Ejaan Bahasa Indonesia Bagian 1.pptx
Pert 3_Ejaan Bahasa Indonesia Bagian 1.pptxPert 3_Ejaan Bahasa Indonesia Bagian 1.pptx
Pert 3_Ejaan Bahasa Indonesia Bagian 1.pptxSriHidayatiL
 
bahasa indonesia
bahasa indonesiabahasa indonesia
bahasa indonesiaatalyataqwa
 
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docxBAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docxArisSusanto47
 
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docxBAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docxArisSusanto47
 
Penggunaan ejaan bahasa indonesia
Penggunaan ejaan bahasa indonesiaPenggunaan ejaan bahasa indonesia
Penggunaan ejaan bahasa indonesiaOki Endrata Wijaya
 
P2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptx
P2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptxP2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptx
P2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptxFirdhanSaid
 
Bahasa Indonesia - Huruf dan kata
Bahasa Indonesia - Huruf dan kataBahasa Indonesia - Huruf dan kata
Bahasa Indonesia - Huruf dan kataNoni1225
 
Kaidah Ejaan dan Tanda Baca
Kaidah Ejaan dan Tanda BacaKaidah Ejaan dan Tanda Baca
Kaidah Ejaan dan Tanda BacaPT serba gratiz
 
EJAAN BAHASA INDONESIA.doc
EJAAN BAHASA INDONESIA.docEJAAN BAHASA INDONESIA.doc
EJAAN BAHASA INDONESIA.docSarif Hidayat
 
Eyd ( Geofisika UPNVY 2014 )
Eyd ( Geofisika UPNVY 2014 )Eyd ( Geofisika UPNVY 2014 )
Eyd ( Geofisika UPNVY 2014 )Nur Arasyi
 

Similar to PENULISAN KATA (20)

Maret 5 - Kaidah Ejaan Penulisan kata.pptx
Maret 5 - Kaidah Ejaan Penulisan kata.pptxMaret 5 - Kaidah Ejaan Penulisan kata.pptx
Maret 5 - Kaidah Ejaan Penulisan kata.pptx
 
Pert 3_Ejaan Bahasa Indonesia Bagian 1.pptx
Pert 3_Ejaan Bahasa Indonesia Bagian 1.pptxPert 3_Ejaan Bahasa Indonesia Bagian 1.pptx
Pert 3_Ejaan Bahasa Indonesia Bagian 1.pptx
 
Partikel
PartikelPartikel
Partikel
 
bahasa indonesia
bahasa indonesiabahasa indonesia
bahasa indonesia
 
Bhs indo bru
Bhs indo bruBhs indo bru
Bhs indo bru
 
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docxBAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
 
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docxBAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
 
Penggunaan ejaan bahasa indonesia
Penggunaan ejaan bahasa indonesiaPenggunaan ejaan bahasa indonesia
Penggunaan ejaan bahasa indonesia
 
Eyd 3
Eyd 3Eyd 3
Eyd 3
 
P2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptx
P2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptxP2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptx
P2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptx
 
Morfologi
MorfologiMorfologi
Morfologi
 
Bahasa Indonesia - Huruf dan kata
Bahasa Indonesia - Huruf dan kataBahasa Indonesia - Huruf dan kata
Bahasa Indonesia - Huruf dan kata
 
penulisan kata
penulisan katapenulisan kata
penulisan kata
 
Kaidah Ejaan dan Tanda Baca
Kaidah Ejaan dan Tanda BacaKaidah Ejaan dan Tanda Baca
Kaidah Ejaan dan Tanda Baca
 
EJAAN BAHASA INDONESIA.doc
EJAAN BAHASA INDONESIA.docEJAAN BAHASA INDONESIA.doc
EJAAN BAHASA INDONESIA.doc
 
bahasaa indonesia
bahasaa indonesiabahasaa indonesia
bahasaa indonesia
 
Eyd ( Geofisika UPNVY 2014 )
Eyd ( Geofisika UPNVY 2014 )Eyd ( Geofisika UPNVY 2014 )
Eyd ( Geofisika UPNVY 2014 )
 
Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesia
 
Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesia
 
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
 

More from Yabniel Lit Jingga (20)

Mantri ireng manfaat besar ciplukan
Mantri ireng   manfaat besar ciplukanMantri ireng   manfaat besar ciplukan
Mantri ireng manfaat besar ciplukan
 
Cover
CoverCover
Cover
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Tumor tulang shb
Tumor tulang shbTumor tulang shb
Tumor tulang shb
 
Skoliosis shb
Skoliosis shbSkoliosis shb
Skoliosis shb
 
Rematoid arthritis shb
Rematoid arthritis shbRematoid arthritis shb
Rematoid arthritis shb
 
Perawatan luka
Perawatan lukaPerawatan luka
Perawatan luka
 
Osteoporosis shb
Osteoporosis shbOsteoporosis shb
Osteoporosis shb
 
Osteomalasia pada anak shb
Osteomalasia pada anak shbOsteomalasia pada anak shb
Osteomalasia pada anak shb
 
Osteomalacia dewasa shb
Osteomalacia dewasa shbOsteomalacia dewasa shb
Osteomalacia dewasa shb
 
Lordosis shb
Lordosis shbLordosis shb
Lordosis shb
 
Anatomi fisiologi sistem hematologi
Anatomi fisiologi sistem hematologiAnatomi fisiologi sistem hematologi
Anatomi fisiologi sistem hematologi
 
Anatomi & fisiologi sistem imunologi
Anatomi & fisiologi sistem imunologiAnatomi & fisiologi sistem imunologi
Anatomi & fisiologi sistem imunologi
 
Bahan perkuliahan ke 8
Bahan perkuliahan ke 8Bahan perkuliahan ke 8
Bahan perkuliahan ke 8
 
Bahan perkuliahan ke 6
Bahan perkuliahan ke 6Bahan perkuliahan ke 6
Bahan perkuliahan ke 6
 
Bahan perkuliahan ke 5
Bahan perkuliahan ke 5Bahan perkuliahan ke 5
Bahan perkuliahan ke 5
 
Bahan perkuliahan ke 4
Bahan perkuliahan ke 4Bahan perkuliahan ke 4
Bahan perkuliahan ke 4
 
Bahan perkuliahan ke 3
Bahan perkuliahan ke 3Bahan perkuliahan ke 3
Bahan perkuliahan ke 3
 
Bahan perkuliahan ke 2
Bahan perkuliahan ke 2Bahan perkuliahan ke 2
Bahan perkuliahan ke 2
 
Bahan perkuliahan ke 1
Bahan perkuliahan ke 1Bahan perkuliahan ke 1
Bahan perkuliahan ke 1
 

PENULISAN KATA

  • 2.
  • 3. 3. Jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata mendapat awalan dan akhiran sekaligus,unsur gabungan kata itu ditulis serangkai. Misalnya: menggarisbawahi,menyebarluaskan,dilipatgandakan,penghancurleburan, dimejahijaukan, disebarluaskan 4. Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi gabungan, kata itu ditulis serangkai. Misalnya : adipati,aerodinamika,antarkota,anomerta,audiogram,awahama,bikarbonat,biokimia ,caturtunggal,dasawarsa,dekameter,demoralisasi,dwiwarna.
  • 4. C. Bentuk Ulang C. Bentuk Ulang Bentuk ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan Bentuk ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda hubung(-). tanda hubung(-). 1.Pengulangan kata dasar 1.Pengulangan kata dasar anak-anak anak2> SALAH anak-anak anak2> SALAH macam-macam macam2> SALAH macam-macam macam2> SALAH 2. Pengulangan kata berimbuhan 2. Pengulangan kata berimbuhan berkejar-kejaran ber-kejar2-an> SALAH berkejar-kejaran ber-kejar2-an> SALAH didorong-dorong di-dorong2> SALAH didorong-dorong di-dorong2> SALAH
  • 5.
  • 6. 4. Pengulangan kata yang berubah bunyi sayur-mayur Ramah-tamah lauk-pauk lalu-lintas
  • 7. D. Gabungan kata 1. Gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk termasuk istilah khusus ,unsur-unsurnya ditulis terpisah. Misalnya: binausaha>SALAH bina usaha cagaralam>SALAH cagar alam ciptakarya>SALAH cipta karya dutabesar>SALAH duta besar kerjasama>SALAH kerja sama
  • 8. 2. Gabungan kata yang sudah dianggap sebagai satu kata Gabungan kata yang sudah padu benar, sudah senyawa,maknanya tidak dapat dikembalikan kepada unsurunsurnya. Misal kata darpada dan barangkali maknanya tidak dapat dikembalikan kepada dari dan pada, barang dan kali. apa bila>SALAH barang kali>SALAH bila mana>SALAH apabila barangkali bilamana
  • 9. 3. Gabungan kata yang salah satu unsurnya tidak dapat berdiri sendiri sebagai kata yang mengandung arti penuh. Unsur ini muncul dalam kombinasi, misal unsur a,antar, catur, dasa, maha, non, pasca, peri, sub, tuna antar kota, antar-kota>SALAH antarkota maha guru>SALAH sapu tangan> SALAH mahaguru saputangan
  • 10. E. Kata Ganti ku,kau,mu,dan nya Kata ganti ku dan kau ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya,ku, mu, dan nya ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Misalnya: Apa yang kumiliki boleh kauambil. Bukuku, bukumu, dan bukunya tersimpan di perpustakaan.
  • 11. F. Kata depan di,ke,dan dari F. Kata depan di,ke,dan dari Kata depan di,ke,dan dari ditulis terpisah dari kata yang Kata depan di,ke,dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya kecuali di dalam gabungan kata yang sudah mengikutinya kecuali di dalam gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata seperti kepada dan lazim dianggap sebagai satu kata seperti kepada dan daripada. daripada. Misalnya: Misalnya: kain itu terletak di dalam lemari kain itu terletak di dalam lemari Bermalam sajadah di sini Bermalam sajadah di sini Mereka ada di rumah Mereka ada di rumah Ke mana saja ia selama ini ?? Ke mana saja ia selama ini
  • 12. Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya misalnya : Harimau itu marah sekali kepada sang kancil Surat itu dikirimkan kembali kepada si pengirim
  • 13. Partikel -lah, -kah, dan –tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Misalnya : Bacalah buku itu baik-baik. Jakarta adalah ibu kota Republik Indonesia. Siapakah gerangan dia ? 2. Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya. Misalnya : Apa pun yang dimakannya, ia tetap kurus. Hendak pulang pun sudah tak ada kendaraan. Jika ayah pergi, adik pun pergi. 3. Partikel per yang berarti ‘mulai’, ‘demi ‘, dan ‘tiap’ ditulis terpisah dari bagian kalimat yang mendahului atau mengikutinya. Misalnya : Pegawai negeri mendapat kenaikan gaji per 1 April. Mereka masuk ke dalam ruangan satu per satu. Harga kain itu Rp 2.000,00 per helai 1.
  • 14. I. Singkatan dan Akronim 1. Singkatan ialah bentuk yang dipendekkan yang terdiri atas satu huruf atau lebih. a. Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan atau pangkat diikuti dengan tanda titik. Misal: Muh. Yamin, A.S. Kramawijaya, Sukanto S.A. b. Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan dan organisasi, serta nama dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal kata ditulis dengan huruf kapital dan tidak diikuti dengan tanda titik. Misal: DPR Dewan Perwakilan Rakyat KTP kartu tanda penduduk
  • 15. lanjutan c. Singkatan umum yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti satu tanda titik. Misal: dll. dan lain-lain hlm. halaman Yth. Sdr. M. Yamin a.n. atas nama d. Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang tidak diikuti tanda titik. Misal: cm sentimeter kg kilogram
  • 16. lanjutan 2. Akronim ialah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, gabungan suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dan deret kata yang diperlakukan sebagai kata. a. Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata ditulis seluruhnya dengan huruf kapital. Misal: ABRI Angkatan Bersenjata Republik Indonesia SIM surat izin mengemudi b. Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal huruf kapital. Misal: Akabri Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia Iwapi Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia Kowani Kongres Wanita Indonesia
  • 17. lanjutan c. Akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungan huruf, suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata seluruhnya ditulis dengan huruf kecil. Misal: pemilu pemilihan umum rapim rapat pimpinan rudal peluru kendali tilang bukti pelanggaran
  • 18. J. Angka Lambang Bilangan Angka dipakai untuk menyatakan lambang bilangan atau nomor. Di dalam tulisan lazim digunakan angka Arab atau angka Romawi. Angka Arab : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, dst Angka Romawi : I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X L (50), C (100), D (500), M (1000) 2. Angka digunakan untuk menyatakan (i) ukuran panjang, berat, luas, dan isi, (ii) satuan waktu, (iii) nilai uang, dan (iv) kuantitas. Misal: 0,5 sentimeter, 5 kilogram, 10 liter, tahun 1928, Rp 5.000,00, 17 Agustus 1945, 50 dolar Amerika, Y100, 27 orang, 10 persen, 100 yen 1.
  • 19. lanjutan 3. Angka lazim dipakai untuk melambangkan nomor jalan, rumah, apartemen, atau kamar pada alamat. Misal: Jalan tanah Abang I No. 15 Hotel Indonesia, kamar 169 4. Angka digunakan juga untuk menomori bagian karangan dan ayat kitab suci. Misal: Bab X, Pasal 5, halaman 252 5. Penulisan lambang bilangan yang dengan huruf dilakukan sebagai berikut: a. Bilangan utuh Misal: dua belas 12 dua puluh dua 22 dua ratus dua puluh dua 222
  • 20. lanjutan b. Bilangan pecahan Misal: setengah ½ tiga perempat ¾ tiga dua pertiga 3 2/3 6. Penulisan lambang bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara yang berikut. Misal: Paku Buwono X, pada awal abad XX, dalam kehidupan pada abad ke-20 ini, di daerah tingkat II itu, di tingkat kedua gedung itu, di tingkat ke-2 itu. 7. Penulisan lambang bilangan yang mendapat akhiran –an mengikuti cara yang berikut. Misal: tahun ’59-an, uang 5000-an, lima uang 1000-an
  • 21. lanjutan 8. Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf kecuali jika beberapa lambang bilangan dipakai secara berurutan. Seperti dalam perincian daqn pemaparan. Misal: Amir menonton drama itu sampai tiga kali. Ayah memesan tiga ratus ekor ayam. Kendaraan yang ditempuh untuk pengangkutan umum terdiri atas 50 bus, 100 helicak, 100 bemo. 9. Lambang bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf. Jika perlu, susunan kalimat diubah sehingga bilangan yang tidak dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata tidak terdapat pada awal kalimat. Misal: Lima belas orang tewas dalam kecelakaan itu. Pak Darmo mengundang 250 orang tamu.
  • 22. lanjutan 10. Angka yang menunjukkan bilangan utuh yang besar dapat dieja sebagian supaya lebih mudah dibaca. Misal: Perusahaan itu baru saja mendapat pinjaman 250 juta rupiah. 11. Bilangan tidak perlu ditulis dengan angka dan huruf sekaligus dalam teks kecuali di dalam dokumen resmi seperti akta atau kuitansi. Misal: Kantor kami mempunyai dua puluh orang pegawai. 12. Jika bilangan dilambangkan dengan angka dan huruf, penulisannya harus tepat. Misal: Saya lampirkan tanda terima uang sebesar Rp 999,75 (sembilan ratus sembilan puluh sembilan dan tujuh puluh lima perseratus rupiah).