Makalah ini membahas tentang ejaan dan tanda baca dalam bahasa Indonesia. Ejaan mencakup penulisan huruf, pemotongan kata, penggunaan huruf kapital dan miring, sedangkan tanda baca berfungsi untuk membantu pemahaman pembaca. Makalah ini juga menjelaskan beberapa macam-macam ejaan yang pernah digunakan di Indonesia beserta prinsip-prinsip penggunaan tanda baca.
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
EJAAN DAN TANDA BACA
1. MAKALAH
“ EJAAN DAN TANDA BACA ”
Dosen Pengampu: Ismatul Izzah, M.Pd.
Disusun Oleh : Moh. Nurzin
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS ZAINUL HASAN GENGGONG
KRAKSAAN-PROBOLINGGO
2023
2. ii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Dengan mengucap puja dan puji syukur kepada allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunianya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan judul “ Ejaan Dan Tanda Baca ”.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kuliah dengan harapan dapat
menambah pengetahuan dan wawasan kita semua tentang materi tersebut.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun guna menyempurnakan makalah ini. Dan untuk itu pada kesempatan
ini kami menyampaikan terimah kasih kepada semua pihak yang telah membantu
menyelesaikan makalah ini.Kami berharap mudah-mudahan makalah ini
bermanfaat bagi para pembaca dan khususnya kepada kami.
3. iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................
DARTAR ISI ...........................................................................................................
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................... i
B. Rumusan Masasah .................................................................................... ii
C. Tujuan Masalah .......................................................................................... ii
BAB II : PEMBAHASAN
A. Pengertian Ejaan ......................................................................................... 2
B. Macam-Macam Ejaan ................................................................................ 5
C. Pengertian Tanda Baca .............................................................................. 6
D. Prinsip Tanda Baca................................................................................... 10
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................
4. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa merupakan bagian yang tidak terpisahkan darikehidupan
manusia. Penyampaian pesan, perasaan, ataupun idehanya akan efektif jika
menggunakan bahasa. Salah satu penyampaian pesan, perasaan ataupun ide itu
dilakukan denganmenulisnya. Terkadang bahasa yang diungkapkan dalam
bentuktulisan menjadi tidak efektif yang penyebabnya antara lain
kesalahanejaan ataupun tanda baca. Tanda baca dan ejaan menjadi
pentingkarena penggunaan yang tidak sesuai akan mengubah makna
bahasayang akan diungkapkan. Secara teknis ejaan merupakan penulisanhuruf,
penulisan kata dan pemakaian tanda baca. Sedangkan tanda baca itu sendiri
dimaksudkan agar bahasa tulis menjadi mudah untukdipahami, sehingga pesan
yang diungkapkan dapat dipahami sama.Berangkat dari polemik di atas,
makalah ini disusun. Didalam makalah ini pembahasannya lebih kepada ejaan
dan tanda baca yang keduanya merupakan indikator dari keabsahan
BahasaIndonesia itu sendiri.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah ejaan dan tanda baca itu?
2. Apa macam-macam ejaan yang ada dalam Bahasa Indonesia?
3. Bagaimana penggunaan tanda baca?
4. Apa prinsip-prinsip tanda baca?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian ejaan dan Tanda baca.
2. Mengetahui macam-macam ejaan dalam Bahasa Indonesia.
3. Mengetahui penggunaan tanda baca.
4. Mengetahui dan memahami prinsip-prinsip tanda baca.
5. 2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ejaan
Dewasa ini umumnya orang berpendapat bahwa ejaan hanya
berkaitan dengan cara mengeja suatu kata. Seperti contoh, kata aku dengan
a-k-u. Sebenarnya kurang tepat pengertian yang seperti itu karena pada
dasarnya ejaan lebih luas lagi dari pengertian itu. Menurut Hasan Alwi
(2002: 285), ejaan ialah kaidah-kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi
(kata, kalimat, dan sebagainya) dalam bentuk tulisan (huruf-huruf), serta
penggunaan tanda baca. Ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana
melambangkan bunyi-bunyi ujaran,bagaimana menempatkan tanda-tanda
baca,bagaimanamemotong-motong suatu kata, dan bagaimana
menggabungkan kata-kata atau keseluruhan peraturan yang melambangkan
bunyi ujaran dan bagaimana hubungan antara lambang-lambang itu
(pemisah dan penggabungnya dalam suatu bahasa).1
Ejaan juga mencangkup kaedah cara menggambarkan atau
melambangkan bagaimana hubungan dengan lambangnya itu, secara teknis
ejaan berkaitan dengan penulisan huruf (huruf kapital dan huruf miring),
penukisan kata, penulisan unsur serapan, penulisan angka atau bilangan dan
penulisan tanda baca.
1. pemakaian huruf
a. Huruf Abjad adalah kumpulan huruf (aksara) yang burutan yang tetap.2
Atau juga Huruf abjad merupakan kumpulan huruf berdasarkan urutan
yang melambangkan bunyi untuk menuliskan bahasa. Huruf abjad yang
terdapat didalam bahasa Indonesia terdiri dari 26 huruf, sebagai berikut:
a, b, c, d, e, f, g, h, i, j, k, l, m, n, o, p, q, r, s, t, u, v, w, x, y, z.
1
Ida Bagus Putrayasa,Kalimat Efektif (Bandung:Refika Aditama.2007),Hal.21
2
Mustakim, Cerdas Berbahasa Indonesia Sesuai EYD (Depok: Penebar Plus,2010),Hal,4
6. 3
b. Huruf vokal adalah bunyi bahasa yang dihasilkan oleh alat bicara jika aliran
udara yang keluar dari paru-paru tidak mengalami hambatan. Huruf yang
melambangkan vokal dalam bahasa Indonesia terdiri atas huruf:
a,e, i, o, dan u.
c. Huruf konsonan adalah bunyi bahasa yang dihasilkan jika aliran udara yang
keluar dari paru-paru mengalami hambatan. Huruf yang melambangkan
konsonan dalam bahasa Indonesia terdiri atas huruf
huruf:b,c,d,f,g,h,j,k,l,m,n,p,q,r,s,t,v,w,x,y,dan z.
d. Huruf diftong adalah gabugan dua buah huruf vokal yang menghasilkan
satu kesatuan bunyi. Di dalam bahasa Indonesia, diftong dilambangan
dengan: Ai, au, dan oi
e. Gabungan huruf konsonan di dalam bahasa Indonesia, terdapat empat
gabungan huruf yang melambangkan konsonan, yaitu kh, ng, ny, an sy, tiap
gabungan huruf melambangkan satu bunyi konsonan.
2. Pemenggalan Kata
a. Jika ditengah kata ada vokal yang berurutan, pemenggalan dilakukan
diantara kedua vokal itu.Contoh: Ra-ih, sa-at, ta-at, ku-at, ba-ik.
b. Jika ditengah kata ada konsonan di antara dua vokal, pemenggalan
dilakukan sebelum konsonan itu.Contoh: Te-puk, ka-rang, ku-lit, le-ngan,
se-ko-lah.
c. Jika ditengah kata ada dua konsonan yang berurutan, pemenggalan
dilakukandi antara kedua konsonan itu.Contoh: Ten-dang, lem-par, kem-
bang, rom-bak, tak-luk.
d. Jika ditengah kata ada tiga buah konsonan atau lebih, pemenggalan
dilakukandiantara konsonan yang pertama (termasuk ng) dengan yang
kedua Contoh: Im-pre-sif, ul-tra-vi-o-let, ikh-las, ben-trok, bang-krut.
3. Pemakaian huruf kapital dan huruf miring
a) Huruf kapital atau huruf besar Suatu tulisan dinilai baik jika tulisan tersebut
menerapkan kaidah tulis menulis yang benar. Adapun huruf kapital dipakai
sebagai huruf besar pada awal kalimat, petikan langsung, ungkapan yang
berhubungan dengan nama tuhan, gelar, jabatan, nama orang, bangsa, suku,
7. 4
tahun, bulan, nama geografi, dan lain-lain.3
Huruf kapital atau huruf besar
dipakai sebagai huruf pertama kata awal kalimat.Contoh : Ke mana domba
itu pergi?
b) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.Contoh:
Kakak bertanya, “Mengapa kamu bersedih?”
c) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang
berhubungan dengan nama tuhan dan kitab suci, termasuk kata ganti untuk
tuhan. Contoh: Allah, Yang mahakuasa, Yang Maha Penyayang
d) Huruf kapital dipakai sbagai huruf pertama nama gelar kehormatan,
keturunan,dan keagamaan yang diikuti oleh nama orang Contoh: Nabi
Adam, Pangeran Diponegoro, Haji Rahmanudin.
e) Huruf kapital sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat
yangdiikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama oranag
tertentu, nama instansi, atau nama tempat Contoh: Wakil Presiden Boediono
, Laksmana Muda Maeda , Gubernur DKI Jakarta
f) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang
Contoh: Susilo Bambang Yudhoyono
g) Huruf kapital sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa
Contoh: Bangsa Indonesia, Suku Baduy.
h) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan,hari, hari
raya, dan peristiwa sejarah Contoh: Tahun Hijriah, Bulan Februari.
i) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi yang diikuti
nama diri Contoh: Kota Jakarta, Gunung Bromo dan Selat Bali.
j) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama negara,
lembaga, pemerintahan, dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi,
kecuali kata hubung seperti dan Contoh: Republik Indonesia, Dewan
Perwakilan Rakyat, Departemen Budaya dan Pariwisata.
k) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang
sempurna yang terdapat pada nama badan, lembaga pemerintah, dan
ketatanegaraan, serta dokumen resmi Contoh: Undang-Undang Dasar 1945.
3
Eko Sugiarto,Kitab EYD (Yogyakarta:CV.Andi,2014),Hal.5
8. 5
l) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar,
pangkat, dan sapaan Contoh: Prof. Profesor dan Dr. Doktor.
m) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata ganti Contoh: Mengapa
Anda tidak datang? , Surat anda telah saya baca.
n) Huruf miring dipakai untuk menuliskan judul buku, nama majalah, dan surat
kabar yang dikutip dalam tulisan Contoh: Majalah bobo.
o) Huruf miring dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian
kata, atau kelompok kata Contoh: Kata datang bersinonim dengan datang.
p) Huruf miring dipakai untuk menuliskan kata ilmiah atau ungkapan asing
kecuali yang telah disesuaikan ejaanya Contoh: Nama ilmiah Dahlia ialah
Dahlia pinnata.
B. Macam-Macam Ejaan
1. Ejaan Van Ophuysen
Ejaan Van Ophuysen disebut juga Ejaan Balai pustaka.Masyarakat
pengguna bahasa menerapkannya sejak tahun 1901sampai 1947.Ejaan ini
merupakan karya Ch.A. Van Ophuysen,dimuat dalam kitab Logat Melayoe
(1901). Ciri khusus ejaan VanOphuysen:Ejaan ini digunakan untuk
menuliskan kata-kata Melayumenurut model yang dimengerti oleh orang
Belanda, yaitu menggunakanhuruf Latindan bunyi yang mirip dengan
tuturanBelanda, antara lain:
a) Huruf (u) ditulis (oe).
b) Komahamzah (k) ditulis dengan tanda (’) pada akhir katamisalnya
bapa’, ta’.
c) Jika pada suatu kata berakhir dengan huruf (a) mendapat akhiran (i),
maka di atas akhiran itu diberi tanda trema (”).
d) Huruf (c) yang pelafalannya keras diberi tanda (’) diatasnya.
e) Kata ulang diberi angka 2, misalnya: janda2 (janda-janda.
2. Ejaan Republik/Ejaan Suwandi
Ejaan Republik dimuat dalam surat keputusan MenteriPendidikan
dan Kebudayaan Mr. Soewandi No.264/Bhg. A tanggal19 maret 1947.
Sebab ejaan ini disebut sebagai Ejaan Suwandi.Sistem ejaan suwandi
9. 6
merupakan sistem ejaan latin untuk BahasaIndonesia.Ciri khusus Ejaan
Republik/ Suwandi :
a) Huruf (oe) dalam ejaan Van Ophuysen berubah menada (u).
b) Tanda trema pada huruf (a) dan (i) dihilangkan.
c) Koma ‘ain dan koma hamzah dihilangkan. Koma hamzah ditulis dengan
(k) misalnya kata’ menjadi katak.
d) Huruf (e) keras dan (e) lemah ditulis tidak menggunakan tandakhusus,
misalnya ejaan, seekor, dsb.
e) Penulisan kata ulang dapat dilakukan dengan dua cara.
3. Ejaan Malindo
Ejaan Malindo (Melayu-Indonesia) adalah suatu ejaan dari
perumusan ejaan melayu dan Indonesia.Perumusan ini berangkatdari
kongres Bahasa Indonesia tahun 1954 di Medan, SumateraUtara.Ejaan
Malindo ini belum sempat diterapkan dalam kegiatansehari-hari karena saat
itu terjadi konfrontasi antara Indonesia danMalaysia.
4. Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan/EYD
Pada Pada tanggal 16 Agustus 1972 Presiden RepublikIndonesia
meresmikan pemakaianEjaan Bahasa Indonesia.Peresmian ejaan baru itu
berdasarkan Putusan Presiden No.57,Tahun 1972. Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan menyebarkan buku kecil yang berjudul Pedoman Ejaan
BahasaIndonesia yang Disempurnakan, sebagai patokan pemakaian ejaan
itu.
C. Tanda Baca
Pengertian tanda baca merupakan tanda baca dalam sistem ejaan
(titik,koma,tanda tanya dan tanda hubung). Tanda baca juga disebut juga
pungtuasi atau tanda baca sebagai hasil usaha menggambarkan unsur
suprasegmental itu tidak lain dari gambar atau tanda yang secara konvensional
disetujui bersama untuk memberikan kunci kepada pembaca terhadap apa yang
ingin disampaikan kepada mereka.
10. 7
Tanda baca adalah tanda yang dipakai dalam sistem ejaan (seperti:
titik,koma,titik dua dan sebagainya).4
Tanda baca dapat membantu pembaca
untuk memahami tulisan dengan tepat. Bayangkan tulisan tanpa tanda baca.
Pasti tulisan tersebut membigungkan pembaca.
Tidak seperti berbicara, lawan bicara bisa memahami maksud
pembicaraan karena pembicara dapat menggunakan intonasi,gerak tubuh, atau
unsur non bahasa lainnya.Maka dari itu diperlukan tanda baca Untuk
memahami sebuah kalimat dengan sempurna kita perlu memperhatikan tanda
baca yang digunakan di dalamnya. Ada beberapa tanda baca yang dipakai dalam
Bahasa Indonesia yaitu :
1) Tanda baca titik (.).
Kaidah-kaidah pemakaian tanda titik yang harus kita perhatikan sebagai
berikut:5
a) Tanda baca titik (.) digunakan untuk mengakhiri kalimat yang bukan
yang bukan berupa kalimat tanya atau kalimat seruan.Contoh : Saya
beragama islam.
b) Tanda baca titik (.) digunakan dibelakang angka atau huruf dalamsuatu
bagan, ikhtisar atau daftar.Contoh : 4.1 Pembahasan dan Lampiran 2.
Calon jamaah haji.
c) Tanda baca titik (.) digunakan untuk memisahkan angka jam,menit,
dan detik yang menunjukan jangka waktu.Contoh :
pukul 01.35.20 (pukul 1 lewat 35 menit 20 detik).
d) Tanda baca titik (.) digunakan diantara nama penulis, judul tulisanyang
tidak berakhir dengan tanda tanya dan tanda seru, dantempat terbit
dalam daftar pustaka contoh: Contoh : Lesatariningrum, Dwi. 1989.
Tek
2) Tanda baca koma (,)
a) digunakan di antara unsur-unsur dalam suatu perincian Contoh:Saya
membeli kertas, pena, dan tinta.
4
Sri Hapsari Wijayanti DKK,Penulisan dan Penyajian Karya Ilmiah,(Jakarta: Raja Grafindo
Persada,2014),Hal.30
5
Henry Guntur Taringan,Pengajaran Bahasa Indonesia (Bandung:Angkasa,2009),Hal.136
11. 8
e) digunakan untuk memisahkan kalimat setara,apabila kalimat setara
berikutnya diawali kata tetapi atau melainkan Contoh: Dia bukan
kakakku, melainkan adikku.
3) Tanda baca titik koma (;)
a) Digunakan untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenisatau
setara.Contoh: Matahari hampir terbenam; sinarnya yang kemerah-
merahan; memantul di atas permukaan laut; indah sekali pemandangan
ketika itu.
b) Digunakan untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam suatu
kalimat majemuk sebagai pengganti kata penghubung Contoh: Sore itu
kami sekeluarga sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Ayah sedang
membaca Koran; ibu menjahit baju; sayaasyik membersihkan taman di
depan rumah.
4) Tanda baca titik dua (:)
a) Digunakan sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan
perincian.Contoh: Ketua : Ahmad Wijaya.
5) Tanda hubung (-)
a) Digunakan untuk merangkaikan se-dengan kata berikutnya yangdi
dimulai dengan huruf capital, ke- dengan angka, angkadengan- an,
singkatan berhuruf kapital dengan imbuhan ataukata, dan nama jabatan
rangkap.Contoh: Se-Indonesia.
6) Tanda Pisah
Tanda pisah (–) digunakan di antara dua bilangan atau tanggal dengan
arti “sampai ke” atau “sampai dengan”. Penulisan tanda baca pisah (–)
dinyatakan dengan dua buah tanda hubung tanpa spasisebelum dan
sesudahnya.Contoh: 1920–1945.
7) Tanda elipsis (…)
Tanda ini digunakan untuk menunjukan bahwa dalam suatukalimat
atau naskah ada bagian yang hilang.Contoh: Sebab-sebab kemerosotan
akhlak dikalangan mahasiswa…atau diteliti lebih lanjut.
12. 9
8) Tanda kurung ((…))
Digunakan untuk mengapit tambahan keterangan atau
penjelasan.Contoh: Dalam buku KUHP (Kitab Undang-Undang
HukumPidana) Bab II pasal 10.
9) Tanda tanya (?)
Tanda tanya (?) digunakan pada akhir kalimat tanya, yaknikalimat
yang membutuhkan jawaban.Contoh: Siapa yang membawa tas saya ?.
10) Tanda seru (!)
Tanda ini digunakan sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa
seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan,ketidakpercayaan,
atau emosi yang kuat Contoh: Alangkah seramnya peristiwa itu!Ambilkan
buku itu!
11) Tanda kurung siku ( [] )
Tanda ini digunakan untuk mengapit keterangan dalam kalimat
penjelas yang sudah bertanda kurung Contoh: Persamaan kedua proses ini
(perbedaannya dibicarakan dalam Bab II [lihat halaman 67-89])
12) Tanda petik (“…..”)
Tanda petik digunakan untuk mengakhiri petikan langsung Contoh:
Kata Toto,”Saya juga berpuasa.”
13) Tanda petik tunggal (‘…’)
Tanda ini digunakan untuk mengapit makna, terjemahan, dan
penjelasan kata atau ungkapan asing Contoh: Mastery Learning ‘belajar
tuntas’Reformasi ‘perubahan’.
14) Tanda garis miring (/)
Tanda garis miring digunakan dalam menulis nomor surat,nomor pada
alamat, dan penandaan masa satu tahun yang tebagi dalam dua tahun takwim
Contoh: 14/YPU-i/12/99Jalan Kramat III/10 Jakarta.
15) Tanda apostrof (‘)
Tanda ini berfunsi untuk penyingkat suatu kata yang digunakanuntuk
menunjukan penghilangan bagian suatu kata atau bagian angka tahun
Contoh: malam ‘lah tiba (‘lah = telah)1 Januari ’88 (’88 = 1988).
13. 10
D. Prinsip-Prinsip Tanda Baca
Berdasarkan uraian di atas tentang penggunaan tanda baca yang
berlaku di dalam EYD dalam Bahasa Indonesia secara garis besar prinsip-
prinsip umum pemakain tanda baca dapat diuraikan sebagai berikut:
1) Tanda tanya (?), tanda titik (.), tanda titk koma (;), tanda titik dua (:),dan
tanda seru (!), ditulis rapat (tanpa spasi) dengan huruf akhirdengan kata
yang mendahuluinya dan diberi spasi dengan kata yangsesudahnya.
2) Tanda petik ganda (“), tanda petik tunggal (‘), dan tanda kurung (()) masing-
masing diketik rapat dengan kata, frase, atau kalimat yangdiapit.
3) Tanda hubung (-), tanda pisah (–), dan garis miring (/) masing-masing
diketik rapat dengan huruf yang mendahului dan yangmengikutinya.
4) Tanda hitungan, seperti: sama dengan (=), tambah (+), kurang (-),kali (x),
bagi (:), lebih kecil (<), lebih besar (>) ditulis dengan jaraksatu spasi dengan
huruf yang mendahului dan mengikutinya.
14. 11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengertian Ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana
melambangkan bunyi-bunyi ujaran,bagaimana menempatkan tanda-tanda
baca,bagaimana memotong-motong suatu kata, dan bagaimana
menggabungkan kata-kata atau keseluruhan peraturan yang melambangkan
bunyi ujaran dan bagaimana hubungan antara lambang-lambang itu
(pemisah dan penggabungnya dalam suatu bahasa). Sedangkan pengertian
dari tanda baca sendiri ialah tanda baca dalam sistem ejaan (titik,koma,tanda
tanya dan tanda hubung). Tanda baca juga disebut juga pungtuasi atau tanda
baca sebagai hasil usaha menggambarkan unsur suprasegmental itu tidak
lain dari gambar atau tanda yang secara konvensional disetujui bersama
untuk memberikan kunci kepada pembaca terhadap apa yang ingin
disampaikan kepada mereka.
Jadi alasan dibalik pentingnya penggunaan EYD terutama pada
penulisan karya ilmiah antara lain dengan menggunakan EYD bahasa yang
digunakan akan menjadi sama bagi para pembaca karya tulis ilmiah dari
beragam suku dan budaya yang akan disatukan oleh satu bahasa yakni
bahasa indonesia. Dan fungsi dari penggunaan tanda baca untuk menjaga
keefektifan komunikasi, setiap tanda baca dapat mengartikan apakah sebuah
kalimat berbentuk kalimat tanya,kalimat perintag, ataupun kalimat deklatif.
15. 12
DAFTAR PUSTAKA
Putrayasa,Ida,Bagus.2007.Kalimat Efektif. Bandung: Refika Aditama.
Mustakim.2010.Cerdas Berbahasa Indonesia Sesuai EYD.Depok: Penebar Plus.
Sugiarto Eko.2014.Kitab EYD.Yogyakarta: CV.Andi
Wijayanti,Sri,Hapsri DKK.2014. Penulisan dan Penyajian Karya
Ilmiah.Jakarta:Raja Grafindo Persada.
Taringan,Henry,Guntur.2009.Pengajaran Bahasa Indonesia.Bandung:Angkasa.