Puisi ini menceritakan seorang gadis yang masih merindukan kenangan bersama seorang pria yang dikenalnya empat tahun lalu. Gadis itu selalu mengingat senyum dan sikap malu-malu pria tersebut. Ia ingin tahu kabar pria itu sekarang dan masih menyimpan harapan untuk membangun keluarga bahagia bersamanya di masa depan.

1. Lelaki Bercelana Hijau
Lelaki bercelana hijau
Sejak empat tahun lalu tiada lain
Selalu membekaskan rindu
Lelaki bercelana hijau
Syahdu tiap kali ku kenang dirimu
Masihkah engkau seperti dahulu
Berwajah sendu lagi berperangai malu
Senyummu itu selalu ku rindu
sejukkan kalbuku
Lelaki bercelana hijau
Kini apa kabarmu?
Lama sekali tak ku jumpa dirimu
Masihkah kau ingat diriku?
Gadis berkerudung putih memakai rok abu-abu
Yang sejak empat tahun lalu merangkul mu dalam cita-cita
Membangun rumah bahagia bersama
Menjadikan namamu di bagian belakang nama anaknya kelak...
Bolehkah kiranya?
Lelaki bercelana hijau
Ah, lelaki bercelana hijau!
Mengapa engkau tak pernah lenyap dari ingatanku?
Selalu saja membelengguku erat dalam siksa merindu
Ah, lelaki bercelana hijau
Aku ingin bertemu!
~~Isytaqtu ilaika, AR~~