Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Penggunaan bangkai keong mas, kepiting, dan katak serta lampu perangakap untuk mengatasi walang sangit
1. Penggunaan Bangkai Keong Mas,
Kepiting, dan Katak serta Lampu
perangakap Untuk Mengatasi Walang
Sangit ( Leptocorisa acuta L. ) Pada
Tanaman Padi
( Oryza sativa ) Di Lahan Tadah Hujan
DI TULIS OLEH :
SAPRIYANTO
C1011131162
2. Lahan sawah tadah hujan adalah lahan sawah
yang sumber air pengairannya tergantung atau
berasal dari curahan hujan. Ekosistem lahan tadah
hujan merupakan ekosistem yang beresiko tinggi di
mana secara fisik mempunyai resiko untuk
mengalami kekeringan, kebanjiran, atau
kegaraman ( salinity ). Lahan tadah hujan selain
beresiko secara fisik juga disertai oleh infestasi
organisme pengganggu tanaman (OPT) seperti
hama, penyakit, dan gulma.
Serangan hama dan penyakit merupakan resiko
yang harus dihadapi dan diperhitungkan dalam
setiap usaha budidaya tanaman untuk
meningkatkan produksi yang sesuai dengan
harapan.
3. BIOLOGI WALANG SANGIT
1. TAKSONOMI
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropada
Kelas : Insecta
Ordo : Hemiptera
Famili : Coreidae
Subfamili : Alynidae
Genus : Leptocorisa
Spesies : (Leptocorisa acuta
Thunberg.)
4. 2. MORFOLOGI DAN BIOLOGI
TELUR
Telur berbentuk seperti cakram (bulat pipih)
berwarna merah coklat gelap dan diletakkan secara
berkelompok. Kelompok telur biasanya terdiri dari 10
- 20 butir.
NIMFA
Nimfa berukuran lebih kecil dari dewasa dan tidak
bersayap. Pada umumnya nimfa berwarna hijau
muda dan menjadi coklat kekuning-kuningan pada
bagian abdomen dan sayap coklat saat dewasa.
IMAGO
Imago berbentuk seperti kepik, bertubuh ramping,
antena dan tungkai relatif panjang. Warna tubuh
hijau kuning kecoklatan.
5. LANJUTAN….
Aktif menyerang pada pagi dan
sore hari, sedangkan di siang hari
berlindung di bawah pohon yang
lembab dan dingin.
Imago mengeluarkan bau yang
sangat keras dan khas, sebagai
bentuk perlindungan diri jika
mendapat gangguan dari luar.
Imago sangat kuat terbang dan
6. Pengenalan Walang Sangit
Walang sangit (Leptcorisa oratorius L)
merupakan salah satu hama penting
yang menyerang tanaman padi. Hama
ini umumnya menyerang tanaman
padi pada fase pemasakan dengan
cara menghisap cairan bulir padi yang
sedang mengisi sehingga
menyebabkan bulir padi menjadi
hampa atau pengisiannya tidak
sempurna.
7. Hama ini memiliki ciri yang sangat khas yaitu,
baunya yang menyengat, menyerang
tanaman padi pada saat mulai berbunga
kerusakan yang ditimbulkannya sangat nyata.
Pada tinggkat serangan parah bahkan bisa
menyebabkan gagal panen. Binatang ini
hidup bersembunyi direrumputan, tuton,
paspalum, alang – alang
Di Indonesia walang sangit merupakan hama
potensial yang pada kondisi tertentu menjadi
hama penting dan dapat menyebabkan
kehilangan hasil hingga mencapai 50%. Hasil
penelitian menunjukkan populasi walang
sangit 5 ekor per 9 rumpun padi akan
8. Menyerang tanaman padi terutama dengan
merusak biji padi yang sedang berkembang
dengan cara menghisap cairan susu dari biji
padi ( masak susu ).
Malai yang diisap menjadi hampa dan
berwarna coklat kehitaman. cairan biji yang
dihisap menyebabkan biji padi menjadi
mengecil tetapi jarang yang menjadi hampa
karena walang sangit tidak dapat
mengosongkan seluruh isi biji yang sedang
tumbuh.
Jika bulir yang masak susu tidak tersedia,
walang sangit juga masih dapat menyerang
GEJALA SERANGAN
11. PENGENDALIAN MEKANIK
Pengendalian mekanik dalam konsep
pengendalian hama terpadu (PTH) sangat
sederhana tidak memerlukan banyak peralatan
yang mahal sehingga relatif murah. Cara
pengendalian ini tidak mengakibatkan
pengaruh negatif bagi lingkungan apabila
dilakukan secara tepat dan terus menerus.
CARA yang akan diterapkan yaitu dengan
menggunakan bangkai kepiting dan keong
mas.
12. Dilakukan pengumpulan serangga
dengan menggunakan alat
perangkap kemudian
dimusnahkan. Untuk umpan
dapat digunakan perangkap
berupa bangkai kepiting, ketam,
keong mas dan sebagainya yang
dipasang disawah. Dapat pula
dilakukan dengan membakar
13. KEBIASAAN PETANI
o Sekarang ini, di lahan persawahan
terutama tadah hujan banyak sekali
ditemukan adanya keong mas. Bahkan
petani tidak sanggup lagi untuk
mengatasi hal ini. Banyak petani yang
mengambil keong mas tersebut untuk
dikumpulkan dan dibuang di tengah
jalan. Padahal, keong mas tersebut
justru bermanfaat untuk mengendalikan
hama walang sangit pada tanaman padi.
o Hasil pengamatan Qomarudin ( Balittan
14. CARA PENGAPLIKASIAN
1. Ambil beberapa ekor bangkai kepiting,
keong mas atau katak secukupnya.
2. Biarkan membusuk sekitar 6 hari.
3. Siapkan alat dan bahan yang akan
digunakan untuk menempatkan
perangkap tersebut di lahan sebagai
penyangga.
4. Gantung/ letakkan perangkap tersebut di
tepi lahan dengan jarak sekitar 10 - 15 m
tiap titik.
5. Lakukan pemasangan pada pagi atau
sore hari.
15. KELEBIHAN
1. Bahannya relatif lebih murah dan
mudah di dapat
2. Cara pengaplikasiannya lebih mudah
3. Efektif dan ramah lingkungan
4. Pengendalian lebih terfokus pada
perangkap yang dibuat sehingga lebih
hemat.
5. Menggunakan hama yang satu untuk
mengendalikan hama yang lain. (
efektif )
6. Tidak membutuhkan tenaga ahli.