Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
1. Tugas E-Learning Pertemuan-04
Sistem Informasi Manajemen
Dosen Pengampu Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si
Disusun Oleh :
Nama : Sandra Kartika Sari
NIM : 43217110176
Jurusan : Akuntansi
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2018
2. Bab 4.
Penggunaan dan Pengembangan Sistem Informasi
Dengan adanya Sistem Informasi, maka produktivitas suatu organisasi atau perusahaan
akan meningkat, serta dapat membuat model bisnis yang sulit ditiru oleh pesaing, karena pada
dasarnya peranan Sistem Informasi bagi setiap perusahaan bersifat unik dan spesifik. Hal
tersebut disebabkan karena masing-masing organisasi atau perusahaan memiliki strategi yang
berbeda satu dengan yang lainnya.
Pemanfaatan Sistem Informasi dalam suatu organisasi atau perusahaan juga berkaitan
dengan keunggulan kompetitif untuk meningkatkan kualitas informasi, pengawasan kinerja
organisasi atau perusahaan menggunakan Sistem Informasi baik sebagai alat bantu maupun
strategi yang tangguh untuk mengintegrasikan dan mengolah data dengan cepat dan akurat
serta untuk penciptaan produk layanan baru sebagai daya saing untuk menghadapi kompetisi.
Pengembangan sistem informasi sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya
biaya, waktu pengembangan, kemampuan sumber daya manusia yang menjalankan sistem
tersebut, dan faktor lainnya. Faktor-faktor diatas sangat mempengaruhi terhadap tingkat
keberhasilan dari pengembangan sistem informasi manajemen perusahaan.
Dalam pengembangan sistem informasi manajemen tersebut, tantangan terberat yang
dihadapi oleh perusahaan adalah efektifitas dari implementasi sistem informasi manajemen
(SIM) perusahaan. Peranan sumber daya manusia (SDM) yang bisa menyerap, memahami and
adaptif dengan hal-hal baru sangat dibutuhkan.
3. Pengaruh Sistem Informasi terhadap kinerja organisasi di dalam struktur organisasi
perusahaan
Kinerja organisasi selalu menjadi ukuran keberhasilan kegiatan organisasi sehingga diperlukan
metode yang dapat mengukur kinerja tersebut (Kaplan dan Norton,1996). Pentingnya
pengukuran kinerja secara tepat, menurut Keats dan Hitt (1988) dikarenakan kinerja
merupakan sebuah konsep yang sulit, baik definisi dan pengukurannya. Dengan mengetahui
kondisi kinerja maka organisasi dapat melakukan revisi atas kebijakan-kebijakan yang tidak
relevan sehingga pencapaian dimasa yang akan datang akan lebih baik.
Sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Carmona dan Gronlund (2003) bahwa faktor yang
diduga akan berpengaruh terhadap kinerja organisasi adalah :
1. kepemimpinan,
2. pemanfaatan Teknologi Informasi,
3. implementasi struktur organisasi.
Lipe dan Salterio (2000) dalam Carmona dan Salvador, (2003) mengatakan bahwa pimpinan
lebih suka menggunakan ukuran umum dan subjektif daripada yang spesifik dalam melakukan
penilaian kinerja organisasi. Kinerja organisasi sangat dipengaruhi oleh penguasaan TI dari
karyawan suatu organisasi.
Mulyadi (1997) mengatakan bahwa teknologi maju, khususnya Teknologi Informasi, akan
menyebabkan perubahan radikal maupun berkelanjutan pada organisasi. Dengan aplikasi
teknologi maka organisasi akan mengalami perubahan sistem manajemen, dari system
tradisional ke sistem manajemen kontemporer.
Manfaat SIM dalam suatu Perusahaan adalah sbb :
Meningkatkan Efisiensi Operasional, Investasi di dalam teknologi sistem informasi
dapat menolong operasi perusahaan menjadi lebih efisien. Efisiensi operasional membuat
perusahaan dapat menjalankan strategi keunggulan biaya low-cost leadership.Dengan
menanamkan investasi pada teknologi sistem informasi, perusahaan juga dapat menanamkan
rintangan untuk memasuki industri tersebut (barriers to entry) dengan jalan meningkatkan
besarnya investasi atau kerumitan teknologi yang diperlukan untuk memasuki persaingan
4. pasar. Selain itu, cara lain yang dapat ditempuh adalah mengikat (lock in) konsumen dan
pemasok dengan cara membangun hubungan baru yang lebih bernilai dengan mereka.
Memperkenalkan Inovasi Dalam Bisnis, Penggunaan ATM. automated teller machine
dalam perbankan merupakan contoh yang baik dari inovasi teknologi sistem informasi. Dengan
adanya ATM, bank-bank besar dapat memperoleh keuntungan strategis melebihi pesaing
mereka yang berlangsung beberapa tahun. Penekanan utama dalam sistem informasi strategis
adalah membangun biaya pertukaran (switching costs) ke dalam hubungan antara perusahaan
dengan konsumen atau pemasoknya. Sebuah contoh yang bagus dari hal ini adalah sistem
reservasi penerbangan terkomputerisasi yang ditawarkan kepada agen perjalanan oleh
perusahaan penerbangan besar. Bila sebuah agen perjalanan telah menjalankan sistem reservasi
terkomputerisasi tersebut, maka mereka akan segan untuk menggunakan sistem reservasi dari
penerbangan lain.
Membangun Sumber-Sumber Informasi Strategis, Teknologi sistem informasi
memampukan perusahaan untuk membangun sumber informasi strategis sehingga mendapat
kesempatan dalam keuntungan strategis. Hal ini berarti memperoleh perangkat keras dan
perangkat lunak, mengembangkan jaringan telekomunikasi, menyewa spesialis sistem
informasi, dan melatih end users. Sistem informasi memungkinkan perusahaan untuk membuat
basis informasi strategis (strategic information base) yang dapat menyediakan informasi untuk
mendukung strategi bersaing perusahaan. Informasi ini merupakan aset yang sangat berharga
dalam meningkatkan operasi yang efisien dan manajemen yang efektif dari perusahaan.
Sebagai contoh, banyak usaha yang menggunakan informasi berbasis komputer tentang
konsumen mereka untuk membantu merancang kampanye pemasaran untuk menjual produk
baru kepada konsumen.
Fungsi dari sistem informasi tidak lagi hanya memproses transaksi, penyedia informasi,
atau alat untuk pengambilan keputusan. Sekarang sistem informasi dapat berfungsi untuk
menolong end user manajerial membangun senjata yang menggunakan teknologi sistem
informasi untuk menghadapi tantangan dari persaingan yang ketat. Penggunaan yang efektif
dari sistem informasi strategis menyajikan end users manajerial dengan tantangan manajerial
yang besar.
5. Pengembangan Sistem Informasi
Sistem informasi merupakan suatu tatanan yang terorganisasi dalam pengaturan sumber daya
yang ada yang meliputi pengumpulan data lalu mengolahnya sehingga bisa dengan mudah
untuk dikonsumsi dan lebih mudah dalam hal penyebarannya. Lebih jauh yang meliputi sumber
daya meliputi: manusia, hardware, software, data dan jaringan yang terdapat di dalamnya
(O’Brien,2005).
Komponen Sistem Informasi antara lain :
1. Manusia (Brainware)
Sumberdaya manusia meliputi pengguna akhir (end users) dan pengelola sistem (sistem
information managing team). Pengguna akhir adalah meraka yang menggunakan sistem
informasi ataupun informasinya saja, dapat berupa individu ataupun organisasi.
Sedangkan pengelola sistem adalah mereka yang membangun, mengoperasikan, dan
merawat sistem informasi.
2. Perangkat Keras (Hardware)
Sumberdaya perangkat keras mencakup mesin pengolah (processing machine), repositori
(media penyimpanan) data (memory), pencetak informasi, dan unit Input/Output
(peripherals) seperti scanner, stylus pen, camera, digitizer, mouse, light pen, key-board,
terminals (monitors), printer, plotter, microphone, speaker, modem, data display. Suatu
sistem informasi yang menggunakan basis sistem komputer sebagai processing machine,
lebih dikenal dengan istilah CBIS (Computer-Based Information Sistem). Dalam paper ini
konteks diskusi kita adalah CBIS.
3. Perangkat Lunak (Software)
Sumberdaya perangkat lunak mencakup sekumpulan aturan-aturan atau panduan untuk
kelangsungan aktivitas sistem informasi, progam aplikasi komputer, program
pengembangan, dan program sistem operasi (Operating Sistem Software).
4. Jaringan (Netware)
Sumberdaya jaringan meliputi seluruh sarana untuk telekomunikasi yang meliputi media
telekomunikasi, prosesor telekomunikasi, aliran (jalur) telekomunikasi, topologi & aturan
(protokol) telekomunikasi, keamanan serta zona telekomunikasi.
6. 5. Data (Dataware)
Sumber daya data meliputi semua fakta-fakta hasil pengukuran, pengamatan, perhitungan,
atau transaksi yang perlu dihimpun dan disimpan untuk mendukung keseluruhan aktivitas
sistem informasi. Informasi berbeda dari data. Informasi adalah data yang telah diolah dan
disajikan dalam konteks yang bermanfaat bagi pengguna. Oleh sebab itu untuk
menentukan data apa yang harus dihimpun dan disimpan, tergantung dari informasi apa
yang diperlukan oleh pengguna maupun pengelola sistem informasi. Data yang dihimpun
dapat berupa teks, citra (image), audio, atau video atau gabungan dari data-data tersebut
yang dikenal dengan data multimedia.
6. Input
Kegiatan yang meliputi penangkapan dan menyusunan elemen-elemen untuk dimasukkan
dalam sistem dan diproses.
7. Proses
Kegiatan yang meliputi proses transformasi yang mengubah input menjadi output.
8. Output
Kegiatan yang meliputi penyampaian elemen yang diproduksu oleh sebuah proses
transformasi menuju tujuan akhir.
9. Data Store
Data yang diolah wajib disimpan dalam suatu basis data atau database karena dapat
digunakan untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data
perlu diorganisasikan dengan baik agar dapat menghasilkan informasi yang berkualiatas
dan berguna juga untuk efisiensi kapasitas penyimpanan. Basis data diakses atau
dimanipulasi menggunakan perangkat lunak yang disebut DBMS (Database Management
Sistem).
10. Sistem Kontrol
Pengendalian kelangsungan suatu sistem perlu diterapkan dan dimonitoring untuk
meyakinkan bahwa sistem berjalan dengan normal dan baik sehingga jika terjadi bugs
ataupun error, hal tersebut dapat segera diperbaiki agar kegiatan operasional berjalan
lancar.
7. Pengembangan sistem informasi manajemen dilakukan melalui beberapa tahap, dimana
masing-masing langkah menghasilkan suatu hasil yang lebih rinci dari tahap sebelumnya.
Tahap awal dari pengembangan sistem informasi umumnya dimulai dengan
mendeskripsikan kebutuhan pengguna dari sisi pendekatan sistem rencana stratejik yang
bersifat makro, diikuti dengan penjabaran rencana stratejik dan kebutuhan organisasi
jangka menengah dan jangka panjang, lazimnya untuk periode 3 sampai 5 tahun.
Masukan (input) utama yang dibutuhkan dalam tahap ini mencakup:
Kebutuhan strategis perusahaan
Aspek legal pendukung perusahaan
Masukan kebutuhan dari pengguna sistem strategis sebagai berikut :
a) Visi dan Misi.
Strategi pengembangan sistem membutuhkan keputusan politis dari pimpinan
tertinggi yang telah dijabarkan dalam strategi aktivitas organisasi.
b) Analisis Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi dan kompetensi yang dimiliki.
Analisis Tupoksi akan mengarah pada seberapa jauh pencapaian kinerja
organisasi dapat dicapai, dengan menggunakan trend – trend penting, risiko –
risiko yang harus dihadapi dan potensi peluang yang dimiliki (menggunakan
analisis SWOT).
c) Analisa kompetensi akan memberikan gambaran yang lengkap mengenai
efektifitas perusahaan yang dapat dilihat dari 4 hal yaitu : sumberdaya,
infrastruktur, produk layanan/jasa dan kepuasan pelanggan/masyarakat yang
d) dilayani.
Manfaat Pengembangan Sistem Informasi
Pengembangan sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan
sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. Perlunya
Pengembangan Sistem :
8. 1. Adanya permasalahan yang timbul pada sistem yang lama. Permasalahan yang timbul
dapat berupa :
Ketidak beresan sistem internal
Pertumbuhan organisasi/perusahaan
Untuk meraih kesempatan (opportunities)
Teknologi informasi yang berkembang dengan cepatnya
Adanya instruksi-instruksi khusus
2. Prinsip Pengembangan Sistem
3. Sistem yang dikembangkan adalah untuk manajemen
4. Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal yang besar
Investasi modal harus mempertimbangkan 3 hal :
Semua alternatif yang ada harus diinvestigasi
Investasi yang terbaik harus bernilai
Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik
Tahapan kerja dan tugas yang harus dilakukan dalam proses pengembangan sistem
informasi :
Proses pengembangan sistem tidak harus urut
Jangan takut membatalkan proyek
Dokumentasi harus ada untuk pedoman dalam pengembangan sistem
Tahapan Pengembangan Sistem.
Tahapan utama siklus hidup Pengembangan Sistem terdiri dari :
o Perencanaan Sistem ( Systems Planning)
o Analisis Sistem (System Analysis)
o Perancangan Sistem (Systems Design)
o Seleksi Sistem (System Selection)
o Implementasi dan Pemeliharaan Sistem (System Implementation &
Maintenance)
9. SISTEM INFORMASI KEUANGAN ( Financial Information System)
Sistem Informasi Keuangan adalah sistem informasi yang memberikan informasi kepada
orang atau kelompok baik di dalam perusahaan maupun di luar perusahaan mengenai masalah
keuanganan & menyediakan informasi mengenai arus uang bagi para pemakai diseluruh
perusahaan. Model system informasi keuangan yaitu sub system input dan sub system output.
Subsistem Input Keuangan :
1. Sistem Informasi Akuntansi, menyediakan data input bagi aplikasi keuangan
2. Subsistem Audit Internal, membantu SIA dalam menyediakan data dan informasi
internal dengan penelitian khusus yang dilakukan auditor terkenal.
3. Subsistem Intelejen Keuangan, mengumpulkan informasi dari elemen – elemen
lingkungan yang mempengaruhi arus uang masyarakat keuangan, pemegang saham dan
pemilik serta pemerintah.
10. Subsistem Output Keuangan :
1. Sistem Peramalan, melakukan peramalan jangka panjang 5- 10 tahun kedepan untuk
menyediakan dasar bagi perencanaan dasar bagi perencanaan strategis.
2. Subsistem Manajemen Dana. Berkaitan dengan arus uang melalui perusahaan.
3. Pengendalian, Menyiapkan anggaran operasi tahunan dan kemudian menyediakan
informasi umpan balik kepada manajer sehingga mereka dapat memantau biaya actual
dibandingkan dengan anggaran.
Sifat dari informasi yang terkandung di dalam Sistem Informasi Keuangan haruslah
mengandung komponen di bawah ini:
– Relevan dan Materialitas
– Formal dan Substansi
– Tingkat Kepercayaan
– Bebas dari Bias
– Dapat Diperbandingkan
– Konsistensi
– Dapat Dipahami
Fungsi Sistem Informasi Keuangan
Adapun arahan untuk menunjukan fungsi-fungsi Sistem Informasi keuangan dengan
pengertian yang telah dijelaskan sebelumnya, maka wujud Sistem Informasi keuangan secara
administrasi tertera pada bentuk-bentuk formulir, buku – buku dan catatan – catatan akuntansi
serta laporan – laporan yang disajikan.
Adapun fungsi-fungsi tersebut adalah :
1. Untuk menetukan hasil dari pada pelaksanaan oprasi perusahaan, meliputi :
2. Adanya pemisah keterangan jumlah barang dan uang dari catatan – catatan perusahaan.
3. Membuat laporan untuk pemimpin.
4. Untuk dapat mengikuti jalanya harta dan hutang perusahaan. Di dalam fungsi ini
meliputi pemeliharaan terhadap bermacam – macam buku dan rekening seperti kas,
rekening – rekening milik dan lain-lain.
11. 5. Untuk mempermudah perencanaan kegiatan-kegiatan perusahaan, tindak lanjut dari
pada pelaksanaan dan perbaikan dari rencana-rencana.
Tujuan Sistem Informasi Keuangan
Pada dasarnya penyusunan Sistem Informasi Keuangan suatu perusahaan mempunyai beberapa
tujuan yang harus dipertimbangkan baik-baik, yaitu :
1. Sistem Informasi Keuangan yang disusun itu harus memenuhi prinsip cepat yaitu
bahwa Standar Akuntansi Keuangan harus mampu menyediakan data yang diperlukan
tepat pada waktunya dan dapat memenuhi kebutuhan.
2. Sistem Informasi keuangan yang disusun itu harus mempunyai prinsip aman yang
berarti bahwa Sistem Inforamasi keuangan harus membantu menjaga harta milik
perusahaan, untuk dapat menjaga keamanan harta milik perusahaan maka Sistem
Informasi Akuntansi keuangan harus disusun dengn pertimbangan pengawasan –
pengawasan intern.
3. Sistem Informasi keuangan yang disusun harus mempunyai prinsip murah yang berarti
bahwa biaya untuk menyelenggarakan Sistem Informasi keuangan ini harus dapat
ditekankan sehingga relatif tidak mahal
Sistem Informasi Pemasaran [Implementasi]
Jika didefinisakan dalam arti yang luas, sistem informasi pemasaran adalah kegiatan
peseorangan dan organisasi yang memudahkan dan mempercepat hubungan pertukaran
yang memuaskan dalam lingkungan yang dinamis melalui penciptaan pendistribusia n
promosi dan penentuan harga barang jasa dan gagasan. Sistem informasi pemasaran selalu
digunakan oleh bagian pemasaran dalam sebuah perusahaan untuk memasarkan produk-
produk perusahaan tersebut.
12. Strategi pemasaran
Strategi pemasaran terdiri dari campuran unsur-unsur yang dinamakan bauran pemasaran
semua itu dikenal dengan 4P yaitu:
Produk, apa yang dibeli pelanggan untuk memuaskan kebutuhannya
Promosi, berhubungan dengan semua cara yang mendorong penjualan
Place, berhubungan dengan cara mendistribusikan produk secara fisik kepada
pelanggan melalui slauran distribusi
Price, terdiri dari semua element yang berhubungan dengan apa yang dibayar oleh
pelanggan
Komponen Sistem Informasi pemasaran
Sistem informasi pemasaran mempunyai komponen yang sama dengan sistem informasi
secara umum, yaitu komponen-komponen input, model, output, basis data, teknologi dan
kontrol. Perbedaan komponen-komponen ini antar sistem-sistem informasi lainnya adalah
konteks letak dari sistem informasinya. Misalnya untuk Sistem informasi pemasaran ini,
maka komponen inputnya adalah input tentang data pemasaran dan outputnya adalah
laporan-laporan berisi informasi pemasaran.
Komponen Input Pemasaran
Sistem informasi pemasaran mengumpulkan data yang menjelaskan transaksi
pemasaran perusahaan. Subsistem intelejen pemasaran mengumpulkan informasi dari
lingkungan perusahaan yang berkaitan dengan operasi pemasaran. Subsistem peneliti
pemasaran menlakukan penelitian khusus mengenai operasi pemasaran.
Komponen Model Pemasaran
Model digunakan untuk menghasilkan informasi yang relevan yang sesuai dengan
kebutuhan pemakai sistemnya. Model merupakan cetakan yang merubah bentuk input
menjadi output. Model di sistem informasi pemasaran banyak digunakan untuk
menghasilkan laporan keperluan anggaran operasi, strategi penentuan harga produk,
evaluasi produk baru, pemilihan lokasi fasilitas, evaluasi penghapusan produk
lama,penunjukan salesman, penentuan rute pengiriman yang paling optimal, pemilihan
media iklan yang paling efektif dan untuk persetujuan kredit.
13. Komponen Basis Data Pemasaran
Data yang digunakan oleh Subsistem out put berasal dari data base. Beberapa data
dalam data base adalah unik bagi fungsi pemasaran, tapi banyak yang berbagi dengan
area fungsional lain.
Komponen Output Pemasaran
Tiap Subsistem out put menyediakan informasi tentang Subsistem itu sebagai bagian
dari bauran Subsistem produk menyediakan informasi tentang produk perusahaan.
Subsistem promosi menyediakan informasi tentang kegiatan periklana perusahaan dan
penjualan langsung. Subsistem harga membantu manajer untuk membuat keputusan
harga.
Subsistem Sistem Informasi Pemasaran
Subsistem Penelitian Pemasaran (Riset Pemasaran)
Subsistem penelitian pemasaran merupakan sistem yang berhubungan dengan
pengumpulan, pencatatan dan analisis data pelanggan dan calon pelanggan dan calon
pelanggan. Manajer pemasaran dapat mengunakan penelitian pemasaran untuk
mengumpulkan segala jenis informasi tetapi sebagian besar kegiatan ditujukan pada
pelanggan dan calon pelanggan
Subsistem Produk
Subsistem produk berguna untuk membuat rencana produk baru.
a) Siklus hidup produk
Tugas manajer pemasaran adalah mengembangkan strategi dan taktik untuk tiap
unsur dalam bauran pemasaraan dan kemudian mengintegrasikan menjadi suatu
rencana pemasaran yang menyeluruh. Suatu kerangka kerja yang disebut siklus
hidup produk mengarahkan manajer dalam membuat keputusan-keputusan ini
seperti arti namanya siklus hidup produk.
b) Model evaluasi produk baru
Keputusan untuk mengembangkan produk baru harus dipertimbangkan secara
matang dan dengan dasar keuangan yang baik dan dibuat oleh eksekutif.
14. Subsistem Tempat
pengambilan keputusan terhadap penentuan tempat yang sesuai dengan pelemparan
produk yg dihasilkan sangat menentukan tingkat penjualan produk. Untuk itu, posisi
subsistem ini sangat vital dalam keberadaanya.
Subsistem Promosi
Subsistem promosi berfungsi untuk melakukan analisis terhadap promosi yg dilakukan
untuk meningkatkan penjualan.
Subsistem Harga
Subsistem harga berfungsi untuk membantu menetapkan harga terhadap produk yg
dihasilkan.
a. Penetuan harga berdasarkan biaya
Beberapa poerusahaan menggunakan penentuan harga berdasarkan biaya
dengan menentukan biaya-biaya mereka dan menambahkan markup yang
diinginkan. Jika perusahaan memilki SIA yang baik, tersedia data biaya yang
akurat mambuat tugas Subsistem harga menjadi mudah untuk mendukung
penentuan harga berdasarkan biaya.
b. Penentuan harga berdasarkan permintaan
Kebijakan harga yang kurang berhati-hati adalah penentuan harga berdasrakan
permintaan yang menetapkan harga sesuai dengan nilai yang ditempatkan oleh
konsumen terhadap produk.
15. Sisteminformasi manajemen produksi
Sistem informasi manajemen produksi mendukung fungsi produksi/operasi yang
meliputi semua aktivitas yang berkaitan dengan perencanaan dan pengadilan proses
menghasilkan barang atau jasa. Sistem ini mendapatkan dan memproses data mengenai semua
aktivitas mencakup produksi yang baik dan pelayanan (services) yang dibutuhkan oleh
konsumen.
Tujuan dari sistem informasi produksi ini :
Digunakan dalam merencanakan, monitoring dan mengontrol proses produksi yg
terjadi sehingga lebih efisien
Menghasilkan efisiensi proses produksi, kontrol kualitas yg ketat serta
menghasilkan produk yg lebih bagus
Mengurangi biaya dari penggunaan berbagai inventarisasi dengan mendapatkan kontrol
material yang baik
Produksi yang dihasilkan tepat Dalam suatu perusahaan banyak faktor yang perlu
mendapat perhatian dan dukungan yang cepat dari pengelolaannya dalam upaya
mencapai tujuan operasional secara optimal.
Manajemen Produksi
Dalam melakukan kegiatan produksi ada berbagai faktor yang harus dikelola yang
sering disebut sebagai faktor – faktor produksi yaitu :
1. Material atau bahan
2. Mesin atau peralatan
3. Manusia atau karyawan
4. Modal atau uang
5. Manajemen yang akan memfungsionalisasikan keempat faktor yang lain.
Dengan demikian manajemen operasi berkaitan dengan pengelolaan faktor – faktor
produksi sedemikian rupa sehingga keluaran (output) yang dihasilkan sesuai dengan
permintaan konsumen baik kualitas, harga maupun waktu penyampaiannya. Sekilas telah
disebutkan dari uraian di atas bahwa manajemen produksi operasi bertanggung jawab atas
dihasilkannya keluaran (output) baik yang berupa produk maupun jasa yang sesuai dengan
permintaan dan kebutuhan konsumen dengan kualitas yang baik dan harga yang terjangkau
16. serta disampaikan tepat pada waktunya. Bertitik tolak dari tanggung jawab ini maka ukuran
kinerja suatu sistem operasi dapat diukur dari :
1. Ongkos Produksi
Bila dikaitkan dengan tujuan suatu sistem usaha, maka ukuran kinerja sering diukur
dengan keuntungan yang dapat dicapai, namun seperti diuraikan diatas bahwa sistem
produksi hanyalah salah satu dari sub sistem yang ada dalam suatu sistem usaha,
sehingga untuk mengukur seberapa besar kontribusi sistem operasi di dalam pencapaian
keuntungan bukanlah hal yang mudah. Ongkos produksi ini meliputi semua biaya yang
dikeluarkan untuk menghasilkan produk / jasa ketangan konsumen. Dengan ongkos
produksi yang murah diharapkan bahwa produk / jasa dapat dipasarkan dengan harga
yang dapat dijangkau oleh konsumen.
2. Kualitas Produk / Jasa
Kenyataan menunjukan bahwa konsumen tidak hanya memilih produk/jasa yang
harganya murah namun juga produk/jasa yang berkualitas, oleh sebab itu baik buruknya
suatu sistem produksi juga diukur dari kualitas produk/jasa yang dihasilkan. Ukuran
kualitas produk yang dimaksudkan disini tentunya yang disesuaikan dengan selera
konsumen bukan ukuran kualitas secara teknologi semata
3. Tingkat Pelayanan
Bagi konsumen untuk menilai baik buruknya suatu sistem produksi / operasi lebih
dinilai dari pelayanan yang dapat diberikan oleh system produksi kepada konsumen itu
sendiri.
Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SISDM)
Definisi Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SISDM)
Sistem informasi sumber daya manusia (SISDM) atau human resources information
system (HRIS) adalah program aplikasi komputer yang mengorganisir tata kelola dan tata
laksana manajemen sumber daya manusia di perusahaan guna mendukung proses pengambilan
keputusan atau biasa disebut dengan decision support system dengan menyediakan berbagai
informasi yang diperlukan.
17. Dalam sistem informasi sumber daya manusia (SISDM) mempunyai dua tujuan utama
dalam organisasi antara lain :
Untuk meningkatkan efisiensi, dimana data karyawan dan aktivitas sumber daya manusia
digabungkan menjadi satu supaya lebih strategis dan berhubungan dengan perencanaan
sumber daya manusia Ditinjau dari manfaatnya sistem informasi sumber daya manusia
mempunyai manfaat dalam organisasi yaitu otomatis dalam sistem penggajian dan
aktivitas tunjangan. Dengan sistem informasi sumber daya manusia, catatan waktu
karyawan dimasukan dalam sistem, dan pengurangan yang sesuai dan penyesuaian
karyawan lainnya akan tercermin dalam pengecekan gaji terakhir.
Untuk dapat merancang dan menghasilkan suatu sistem informasi sumber daya manusia.
Perencanaan dan analisis sumber daya manusia (SDM) Keseteraan dan pekerjaan
Kepegawaian Pengembangan SDM Kompotensi dan tunjangan Kesehatan, Keselamatan
dan Keamanan Hubungan karyawan dan buruh Peningkatan secara dramatis dalam
penggunaan internet telah membangkitkan
Karakteristik informasi yang dipersiapakan dalam Sistem Informasi Sumberdaya Manusia
adalah:
1. Timely (tepat waktu)
2. Accurate (akurat)
3. Concise (ringkas)
4. Relevant (relevan)
5. Complete (lengkap)
Manajemen sumber daya manusia tidak terjadi pada lingkungan yang statis, tapi pada
lingkungan yang selalu berubah. Karena itu proses pengolahan sumber daya manusia di
perusahaan tidak pernah berenti demi mendapatkan sumber daya yang sesuai dengan waktu
dan tugas yang harus dipikulnya. Bebrapa proses yang dilakukan dalam mengolah sumber daya
manusia adalah;
1. Perencanaan SDM, aktivitas ini dimaksudkan untuk mendapatkan sumber daya manusia
yang selalu sesuai dengan kebutuhan. Tujuan ini dilakukan dengan melakukan analisis
terhadap infomasi yang berkaitan dengan SDM yang ada diperusahaan saat ini seperti;
18. Informasi keahlian yang dimiliki dan yang diperlukan, lowongan pekerjaan yang ada
dan rencana penambahan atau pengurangan karyawan dibagian tertentu.
Informasi tentang lingkungan seperti informasi tentang pasar tenaga kerja.
Dalam pelaksanaa sumber daya manusia ada 2 aspek yang harus dipertimbangkan, seperti;
Kebutuhan SDM dimasa mendatang dengan menetukan berapa jumlah, jenis dan
tingkat keahlian SDM yang diperlukan
Keseimbangan SDM dimasa mendatang dengan membandingkan kebutuhan SDM
dimasa mendatang dengan jumlah karyawan saat ini yang diperkirakan tetap bergabung
dengan organisasi.
Penerimaan atau pemutusan hubungan kerja berdasarkan kondisi SDM saat ini dan
kebutuhan dimasa datang.
Pengembangan SDM yang dimaksudkan untuk menjamin terpenuhnya kebutuhan
organisasi akan karyawan yang memiliki kemapuan dan penglaman yang sesuai.
2. Penerimaan, aktivitas ini berkaitan dengan masalah pengadaan SDM yang sesuai dengan
kebutuhan yang telah direncanakan. Pencarian SDM biasanya dilakukan melalui Koran,
internet, penyalur tenaga kerja, dari mulut kemulut dan mencari kekapus-kampus.
3. Pemilihan, aktivitas ini dilakukan dengan mengevaluasi informasi yang diperoleh dari
formulir pendataran atau lamaran yang diterima, interview, berbagai macam tes, seperti
tes IQ dan EQ dan lain bentuk informasi yang dianggap perlu oleh manajemen SDM dalam
penyeleksian untuk mendapatkan SDM yang sesuai denga rencana yang telah ditentukan.
4. Sosialisasi, aktivitas ini dilakukan untuk membantu SDM yang baru diterima agar secara
harus dapat beradaptasi dengan lingkungan intern organisasi. SDM baru tersebut
diperkenalkan dengan rekan-rekan barunya serta tanggung jawab yang diembannya.
5. Pelatihan dan pengembangan, aktivitas pelatihan dimaksudkan untuk meningkatkan
kinerja SDM saat ini agar mampu melaksanakan tugas yang diberikannya secara efektif
dan efisien, sedangkan program pengembanganya dimaksudkan untuk mempromosikan
SDM tersebut.
19. 6. Penilaian kerja, aktivitas ini dilakukan dengan mambandingkan antara kinerja secara
individu/organisasi/sub organisasi dengan standar yang telah ditentukan.
7. Promosi, mutasi, penurunan pangkat, pemecatan, aktivitas ini mencerminkan nilai SDM
tertentu bagi organisasi perusahaan. SDM yang menunjukan kinerja yang baik akan
dipromosikan ke jabatan yang lebih tinggi atau ditingkatkan keahliannya sedangkan SDM
yang memiliki kinerja rendah akan diturunkan pangkatnya, dipindahkan ke posisi yang
kurang penting atau dipecat.
Strategi mempersiapkan SDM
Struktur dan SDM di era Teknologi dan Informasi
Sejak teknologi computer dikembangkan sebagai penopang system informasi, telah
lahir sejumlah perubahan, mulai dari system bisnis,pola transaksi hingga struktur
pengorganisasian dan manajemen sumber daya manusia itu sendiri. Struktur pengorganisasian
yang sangat birokratis, dan pyramidal yang selama ini dibentuk telah mulai bergeser menjadi
tahapan birokrasi lebih flat. Artinya tahapan birokrasi berkurang dan lebih sederhana.
Perkembangan terakhir system jaringan yang telah memungkinkan terjadinya distribusi
data dan informasi dengan mobilitas tinggi, telah mengakibatkan praktek struktur
pengorganisasian SDM mengalami perubahan yang sangat besar, dimana pekerjaan atau proses
transaksi dapat didistribusikan dari berbagai terminal, namun data tetap terintegrasi menjadi
satu kesatuan. Dengan demikian, dalam mengerjakan suatu pekerjaan, SDM tidak lagi terikat
oleh tempat. Barangkali mereka melakukan pemantauan atau pengendalian dari rumah atau
dari computer notebook yang dapat dibawa kemana saja.
Persiapan SDM
System informasi berbasis TI tidak dapat diimplementasikan secara utuh tanpa
dukungan dari SDM, perusahaan dan pihak eksternal, seperti supplier dan konsumen sebagai
pengakses system. Oleh karena itu, dibutuhkan persiapan SDM secara baik dan teritegrasi.
20. Tidak mudah untuk mempersiapkan SDM internal perusahaan apalagi eksternal yang
berada diluar pengaruh langsung para pemimpin perusahaan. Untuk memulai persiapan bagi
SDM. Pimpinan perusahaan dapat menempuh bebrpa kebijakan sebagai berikut;
a) Memperbarui system perekrutan staf, baik karakteristiknya, metode penyaringannya,
maupun media yang digunakan. Misalnya dengan memanfaatkan internet untuk menerima
surat lamaran.
b) Menberikan pelatihan terhadap SDM internal yang telah ada dengan terlebih dahulu
melakukan sosialisasi dan motivasi bahwa penggunaan teknologi bukan untuk menggusur atau
memperberat pekerjaan mereka. Melainkan untuk mempermudah dan meningktkan daya saing.
c) Sementara bagi SDM eksternal, perusahaan dapat melakukan sosialisasi melalui media-
media cetak atau surat-surat yang intinya memperkenalkan SI berbasis TI yang diterapkan dan
bagaimana mengoperasikanya.
Evaluasi SDM
Proses evaluasi SDM merupakan bagian dari MSDM. Tujuan evaluasi adalah untuk
melihat efektivitas proses MSDM. Khuhsnya dalam hal ini adalah evaluasi terhadap
kemampuan untuk beradapatasi terhadap teknologi yang diimplementasikan terhadap
perusahaan.
Bagi SDM internal, penilaian tersebut dapat meliputi kemampuan untuk memahami
dan keberaniannya dalam mengoprasikan teknologi itu, serta sejauh mana mereka
memanfaatkan dan mengoksplorasi teknologi.
Sementara itu, bagi SDM eksternal penilaian dapat meliputi kemampuannya untuk
memahami dan keberaniannya untuk menggunakan teknologi baik dalam melakukan transaksi
maupun memasukan data-data penting lainnya.
21. DAFTAR PUSTAKA
Putra, Yananto Mihadi. (2018). "Penggunadan Pengembang SistemInformasi".Modul Kuliah
SistemInformasi Manajemen. FEB - UniversitasMercuBuana: Jakarta.
https://dikatara.wordpress.com/2011/11/30/sistem-informasi-sumber-daya-manusia/
http://www.akuntansilengkap.com/bisnis/pengertian-sistem-informasi-pemasaran-jenis-dan-
manfaat/
https://indonesianblogkita.wordpress.com/2015/10/28/manfaat-informasi-bagi-suatu-
organisasi-atau-perusahaan/
https://sisferdo.wordpress.com/2010/10/08/manfaat-pengembangan-sistem-informasi/
https://yurindra.wordpress.com/analisis/sistem-informasi-pemasaran-2/
https://duniaerwin.wordpress.com/2009/12/09/sistem-informasi-manajemen-produksi-dan-
maintenancepemeliharaan/