SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
Download to read offline
DASAR DASAR PENANGKAPAN IKAN
(PIM 1221B; 2/0)
KELAS B
RUANG 308
 Pengertian perikanan
 Sejarah penangkapan ikan
 Perkembangan alat tangkap
 Perkembangan teknik penangkapan
 Perkembangan teknik pengolahan
Perkembangan Penangkapan Ikan
Definisi menurut UU/Permen
1. UU Nomor 31Tahun 2004 tentang Perikanan
2. UU Nomor 45Tahun 2009Tentang Perubahan
Atas Undang-undang Nomor 31Tahun 2004
Tentang Perikanan
 Perikanan adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan
pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya ikan dan
lingkungannya mulai dari praproduksi, produksi, pengolahan
sampai dengan pemasaran, yang dilaksanakan dalam suatu
sistem bisnis perikanan.
 Ikan adalah segala jenis organisme yang seluruh atau sebagian
dari siklus hidupnya berada di dalam lingkungan perairan.
 Pembudidayaan ikan adalah kegiatan untuk memelihara,
membesarkan, dan1atau membiakkan ikan serta memanen
hasilnya dalam lingkungan yang terkontrol, termasuk kegiatan
yang menggunakan kapal untuk memuat, mengangkut,
menyimpan, mendinginkan, menangani, mengolah, dan1atau
mengawetkannya
Definisi menurut UU/Permen
1. PERMEN 05/MEN/2008 :USAHA PERIKANANTANGKAP
2. PERMEN.03/MEN/2009: PENANGKAPAN IKAN
DAN/ATAU PENGANGKUTAN IKAN DI LAUT LEPAS
 Usaha perikanan adalah kegiatan yang dilaksanakan dengan
sistem bisnis perikanan yang meliputi praproduksi, produksi,
pengolahan, dan pemasaran.
 Perikanan tangkap adalah usaha perikanan yang berbasis pada
kegiatan penangkapan ikan.
 Usaha perikanan tangkap terpadu adalah kegiatan penangkapan
ikan yang dilakukan secara terpadu sekurang-kurangnya dengan
kegiatan pengolahan ikan.
 Nelayan adalah orang yang mata pencahariannya melakukan
penangkapan ikan.
 Nelayan kecil adalah orang yang mata pencahariannya melakukan
penangkapan ikan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Definisi menurut UU/Permen
 Penangkapan ikan adalah kegiatan untuk memperoleh ikan di
perairan yang tidak dalam keadaan dibudidayakan dengan alat
atau cara apapun, termasuk kegiatan yang menggunakan kapal
untuk memuat, mengangkut, menyimpan, mendinginkan,
menangani, mengolah, dan/atau mengawetkannya.
 Pengangkutan ikan adalah kegiatan yang khusus melakukan
pengumpulan dan/atau pengangkutan ikan dengan
menggunakan kapal pengangkut ikan, baik yang dilakukan oleh
perusahaan perikanan maupun oleh perusahaan bukan
perusahaan perikanan.
 Kapal perikanan adalah kapal, perahu, atau alat apung lain yang
dipergunakan untuk melakukan penangkapan ikan, mendukung
operasi penangkapan ikan, pembudidayaan ikan, pengangkutan
ikan, pengolahan ikan, pelatihan perikanan, dan penelitian/
eksplorasi perikanan.
Definisi menurut UU/Permen
 Kapal penangkap ikan adalah kapal yang secara khusus
dipergunakan untuk menangkap ikan, termasuk menampung,
menyimpan, mendinginkan, dan/atau mengawetkan.
 Kapal pengangkut ikan adalah kapal yang secara khusus
dipergunakan untuk mengangkut ikan, termasuk memuat,
menampung, menyimpan, mendinginkan, dan/atau mengawetkan.
 Satuan armada penangkapan ikan adalah kelompok kapal
perikanan yang dipergunakan untuk menangkap ikan yang
dioperasikan dalam satu kesatuan sistem operasi penangkapan,
yang terdiri dari kapal penangkap ikan, kapal pengangkut ikan,
dengan atau tanpa kapal lampu, dan secara teknis dirancang hanya
untuk beroperasi optimal apabila dalam satu kesatuan sistem
operasi penangkapan.
 Daerah penangkapan ikan adalah bagian dari wilayah pengelolaan
perikanan Republik Indonesia yang ditetapkan sebagai daerah
penangkapan ikan yang tercantum dalam SIUP dan SIPI.
Definisi menurut UU/Permen
 Alat penangkapan ikan adalah sarana dan perlengkapan atau benda-benda
lainnya yang dipergunakan untuk menangkap ikan.
 Zona ekonomi eksklusif Indonesia, yang selanjutnya disebut ZEEI, adalah
jalur di luar dan berbatasan dengan laut teritorial Indonesia sebagaimana
ditetapkan berdasarkan undang-undang yang berlaku tentang perairan
Indonesia yang meliputi dasar laut, tanah di bawahnya dan air di atasnya
dengan batas terluar 200 (dua ratus) mil laut yang diukur dari garis pangkal
laut teritorial Indonesia.
 Surat izin usaha perikanan, yang selanjutnya disebut SIUP, adalah izin
tertulis yang harus dimiliki perusahaan perikanan untuk melakukan usaha
perikanan dengan menggunakan sarana produksi yang tercantum dalam izin
tersebut.
 Surat izin penangkapan ikan, yang selanjutnya disebut SIPI, adalah izin
tertulis yang harus dimiliki setiap kapal perikanan untuk melakukan
penangkapan ikan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari SIUP.
 Surat izin kapal pengangkut ikan, yang selanjutnya disebut SIKPI, adalah
izintertulis yang harus dimiliki setiap kapal perikanan untuk melakukan
pengumpulandan pengangkutan ikan.
Definisi menurut UU/Permen
 Pelabuhan perikanan adalah tempat yang terdiri atas daratan
dan perairan di sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai
tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan sistem bisnis
perikanan yang dipergunakan sebagai tempat kapal perikanan
bersandar, berlabuh, dan/atau bongkar muat ikan yang
dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan
penunjang perikanan.
 Pelabuhan pangkalan kapal perikanan adalah pelabuhan atau
lokasi yang digunakan oleh kapal perikanan atau melakukan
kegiatan bongkar/muat/ singgah/ lapor dalam melakukan
kegiatan penangkapan dan pengangkutan, pelatihan dan
penelitian di bidang perikanan sesuai yang tercantum dalam
izin.
 Pelabuhan muat/singgah adalah pelabuhan perikanan atau
pelabuhan umum di Indonesia yang ditunjuk sebagai tempat
kapal pengangkut ikan untuk memuat ikan atau singgah untuk
mengisi perbekalan atau keperluan operasional lainnya yang
tercantum dalam SIKPI.
Take a Rest for a while
in piece
Definisi menurut UU/Permen
 Surat Laik Operasi Kapal Perikanan, yang selanjutnya disebut
SLO adalah surat keterangan tentang kelayakan administrasi
dan kelayakan teknis kapal perikanan untuk melakukan
penangkapan dan/atau pengangkutan ikan, pelatihan perikanan,
penelitian/eksplorasi perikanan, dan operasi pendukung
penangkapan dan/atau pembudidayaan ikan.
 Surat Izin Berlayar, yang selanjutnya disebut SIB, adalah surat
izin yang menyatakan bahwa kapal yang dimaksud secara legal
boleh berlayar setelah memenuhi persyaratan kelaiklautan kapal
perikanan dan kelaikan teknis operasional kapal perikanan.
 Nakhoda kapal perikanan adalah salah seorang dari awak kapal
perikanan yang menjadi pimpinan umum di atas kapal perikanan
yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab tertentu
sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku.
 Jumlah tangkapan yang diperbolehkan, yang selanjutnya
disebut JTB, adalah jumlah maksimum sumber daya ikan yang
boleh ditangkap di wilayah pengelolaan perikanan Republik
Indonesia dengan memperhatikan kelestarian sumber daya ikan.
Istilah
 Fishing adalah usaha melakukan penangkapan/ pengumpulan ikan dan biota
air lainnya yang mempunyai manfaat atau nilai ekonomi.
 Fishing day adalah jumlah hari yang dipakai pada operasi penangkapan ikan.
 Fishing operation adalah operasi penangkapan ikan
 Trip duration adalah lama waktu (hari) sejak saat muat dan hingga bongkar
termasuk lama waktu pelayaran ke dan dari fishing ground.
 Actual fishing day adalah jumlah hari usaha penangkapan yang benar-benar
dilakukan, tidak termasuk waktu yang dibutuhkan untuk mencari fishing
ground.
 Fishing trip adalah jumlah pelayaran untuk tujuan penangkapan dalam satu
satuan waktu (bulan, tahun).
 Fishing technique adalah teknik untuk melakukan usaha penangkapan ikan
dengan kapal, alat dan cara tertentu.
 Fishing method adalah kebiasaan, cara, metode yang dipergunakan
sehingga ika dapat tertangkap.
 Fishing gear adalah alat-alat dan perlengkapan yang dipergunakan untuk
tujuan fishing.
Istilah
 Fishing boat adalah kapal-kapal yang dipergunakan untuk tujuan usaha
melakukan penangkapan ataupun pengumpulan ikan.
 Fishing tactics adalah cara mengoperasikan alat tangkap ikan, cara
menemukan fishing ground dan cara memanfaatkan tingkah laku ikan untuk
menaikkan efektifitas dan efisiensi usaha penangkapan ikan
• Total allowable catch (TAC) : jumlah tangkapan yang diperbolehkan (JTB).
• Maximum sustainable yield (MSY) : jmlh maksimum yang boleh di
tangkap Catch per unit effort (CPUE) : jumlah tangkapan per unit upaya
• Hook rate : Jumlah rerata mata pancing yang menghasilkan tangkapan ikan
Sejarah penangkapan ikan
 Menangkap ikan:
 Profesi menangkap ikan sudah sangat tua
 Manusia neanderthal (neanderthal man) mulai
menangkap ikan sekitar 100.000 tahun yang lalu .
 Penangkapan menggunakan tangan, kemudian
berkembang dengan alat yang sangat sederhana dan
tradisional.
• Alat tangkap terbuat dari
bahan sederhana : kayu,
tulang, dan tanduk
• Transportasi berupa sampan
kayu atau perahu
• Perahu yang tertua di Eropa
dibuat sekitar 8.300 tahun yang
lalu dengan panjang 3 meter
berada di Netherland.
Sejarah penangkapan ikan
 Memancing ikan sudah dikenal manusia sejak zaman dahulu
sekitar 10.000 tahun yang lalu.
 Aktivitas penangkapan ikan sudah ada sejak dulu dengan
ditemukannya tulang-belulang, mata kail dan gambar serta
lukisan pada zaman batu di dalam goa-goa
 Bukti dari peninggalan arkeologi pada goa-goa tua di Eropa.
• Teknik menangkap ikan
mulai beragam pada
masa Neolithic sekitar 4.000
- 8.000 tahun yang lalu
• Teknik menangkap
berkembang menjadi teknik
yang lebih modern hingga
saat ini.
Perkembangan penangkapan ikan
 Penangkapan ikan semakin berkembang setelah ditemukan
mesin uap (Steam engine) oleh JamesWatt pada tahun 1769.
 Tahun 1860, mesin digunkan menggerakkan kapal dan
menarik berbagai jenis alat tangkap, seperti jaring, long line.
 Abad ke-20, awal abad ke-21, berbagai negara berlomba dalam
melakukan modernisasi teknologi penangkapan ikan.
 Beberapa negara Eropa seperti Polandia, Belanda, Inggris,
Swedia, Perancis merupakan negara yang telah maju dalam
bidang penagkapan.
• Jepang merupakan negara asia yang
sangat maju dalam teknologi
penangkapan ikannya.
• Tahun 1988, total hasil tangkapan
Jepang mencapai 12 juta ton (13%
total tangkapan ikan dunia).
• Armada penangkapan Jepang
beroperasi di perairan Jepang sampai
ke lautan pasifik, Samudera Indonesia,
dan perairan lainnya
Perkembangan alat tangkap ikan
 Beberapa jenis berkembang lambat:
 Pancing, dari dulu hingga sekarang penggunaan alat pancing
relatif sama, mata kail diberi umpan dan ikan ditarik menuju
pancingan.
 Pancing berubah penggunaanya karena teknologi
berkembang dan kebutuhan manusia bertambah.
 Longe Line : menggunakan mata kail yang sangat banyak,
sehingga hasil yang di dapat lebih besar.
 Tenaga manusia perannya digantikan oleh mesin dan alat
untuk lebih memudahkan dan mengefektifkan waktu yang
ada.
 Penggunaan berbagai alat bantu penangkapan untuk
meningkatkan efektifitas tangkapan, keuntungan
Perkembangan pancing
Pemancingan
“Unik”
Perkembangan pancing
Perkembangan memancing
Penggunaan tenaga kerja
 Tenaga kerja wanita:
 Bekerja secara rombongan
 Tingkat pekerjaan secara fisik ringan
 Jarang offshore
 Menguasai pada sektor perdagangan
 Tenaga kerja pria
 Pekerjaan yang secara fisik relatif berat,
menantang
 Dilakukan seorang diri atau rombongan
Pengembangan perikanan
tangkap
 Berdasarkan kajian iptek
 Ramah lingkungan
 Terkendali
 Efektif dan efisien
 Kelayakan ekonomis
KEGIATAN PERIKANANTANGKAP DIBEDAKANBERDASARKAN
SIFATNYa
1.Perikanan Pantai  untuk memenuhi kebutuhan ikan di wilayah pantai dan
pedalaman (ada jenis ikan utuk ekspor)
Pada umumnya bersekala kecil dicirikan :
>Modal kecil atau tradisional
> Sarana alat tangkap terbatas ( parahu tempel, tonage
kapal kecil kurang 5 GT)
>Umumnya pada jalur I
2. Perikanan Nusantara  Kegiatan usaha penangkapan di dalam perairan
Nusantara tetapi di luar jalur kegiatan perikanan pantai
>Modal cukup besar, sarana lebih berteknologi tinggi dan pelabuhan
>Utk Konsumsi dalam negeri, ekspor dan kebutuan industri lokal
>Penangkapan di jalur II
3. Perikanan Samudra  Umumnya di jalur ZEE dan wilayah perairan bebas
>Hasil tangkapan utk Ekspor
>Membutuhkan modal,sarana dan keahlian yang tinggi (PMA,
Perushaan Negara dan Suwasta)
DEFINISI DAN ISTILAH PENANGKAPAN IKAN
Definisi Nelayan
 Nelayan  Orang atau sekelompok orang yang melakukan
usaha menangkap ikan untuk mata pencaharian
 Nelayan Pandega  nelayan yang tidak mempunyai modal
dan dengan mengandalkan tenaga menangkap
ikan sebagai mata pencaharian pokok dan tidak
mempunyai mata pencaharian lain
 Nelayan Juragan  Nelayan yang mempunyai modal dan
ikut melaut menangkap ikan
 Nelayan Sambilan orang yang ikut melaut menangkap
ikan pada musim dan waktu tertentu /musim ikan utk
memperoleh pendapatan disamping mempunyai
pendapatan pokok diluar, msl: guru, petani
Pim1221 2 sejarah menangkap ikan

More Related Content

What's hot

Ppt mesin dan alat bantu (2013)
Ppt mesin dan alat bantu (2013)Ppt mesin dan alat bantu (2013)
Ppt mesin dan alat bantu (2013)Badiuzzaman
 
peran perikanan dalam kehidupan manusia
peran perikanan dalam kehidupan manusiaperan perikanan dalam kehidupan manusia
peran perikanan dalam kehidupan manusiaPT. SASA
 
Alat Tangkap Ramah Lingkungan
Alat Tangkap Ramah LingkunganAlat Tangkap Ramah Lingkungan
Alat Tangkap Ramah LingkunganBadiuzzaman
 
Alat bantu perikanan (yoga dwi saputra)
Alat bantu perikanan (yoga dwi saputra)Alat bantu perikanan (yoga dwi saputra)
Alat bantu perikanan (yoga dwi saputra)Yogga Haw
 
Kebijakan perikanan indonesia
Kebijakan perikanan indonesiaKebijakan perikanan indonesia
Kebijakan perikanan indonesiaShanti Paramita J
 
Power point terumbu karang
Power point terumbu karangPower point terumbu karang
Power point terumbu karangrantikaput
 
Masyarakat Pesisir dan Pemberdayaannya
Masyarakat Pesisir dan PemberdayaannyaMasyarakat Pesisir dan Pemberdayaannya
Masyarakat Pesisir dan PemberdayaannyaAinun Dita Febriyanti
 
Pengelolaan Sumberdaya Perikanan - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Walu...
Pengelolaan Sumberdaya Perikanan - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Walu...Pengelolaan Sumberdaya Perikanan - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Walu...
Pengelolaan Sumberdaya Perikanan - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Walu...Cahya Panduputra
 
Ikan demersal dan ikan karang
Ikan demersal dan ikan karangIkan demersal dan ikan karang
Ikan demersal dan ikan karangHendra Wiguna
 
TUGAS MESIN DAN ALAT BANTU PENANGKAPAN IKAN ALAT BANTU PENANGKAPAN IKAN BOUKEAMI
TUGAS MESIN DAN ALAT BANTU PENANGKAPAN IKAN ALAT BANTU PENANGKAPAN IKAN BOUKEAMITUGAS MESIN DAN ALAT BANTU PENANGKAPAN IKAN ALAT BANTU PENANGKAPAN IKAN BOUKEAMI
TUGAS MESIN DAN ALAT BANTU PENANGKAPAN IKAN ALAT BANTU PENANGKAPAN IKAN BOUKEAMIBadiuzzaman
 
7. Sistem Pencernaan Ikan.ppt
7. Sistem Pencernaan Ikan.ppt7. Sistem Pencernaan Ikan.ppt
7. Sistem Pencernaan Ikan.pptAriyandiSyamsir
 

What's hot (20)

Ppt mesin dan alat bantu (2013)
Ppt mesin dan alat bantu (2013)Ppt mesin dan alat bantu (2013)
Ppt mesin dan alat bantu (2013)
 
Biologi Perikanan Kebiasaan Makan Ikan
Biologi Perikanan Kebiasaan Makan IkanBiologi Perikanan Kebiasaan Makan Ikan
Biologi Perikanan Kebiasaan Makan Ikan
 
Konservasi laut
Konservasi lautKonservasi laut
Konservasi laut
 
peran perikanan dalam kehidupan manusia
peran perikanan dalam kehidupan manusiaperan perikanan dalam kehidupan manusia
peran perikanan dalam kehidupan manusia
 
Alat Tangkap Ramah Lingkungan
Alat Tangkap Ramah LingkunganAlat Tangkap Ramah Lingkungan
Alat Tangkap Ramah Lingkungan
 
Alat bantu perikanan (yoga dwi saputra)
Alat bantu perikanan (yoga dwi saputra)Alat bantu perikanan (yoga dwi saputra)
Alat bantu perikanan (yoga dwi saputra)
 
Mangrove power point
Mangrove power pointMangrove power point
Mangrove power point
 
Kebijakan perikanan indonesia
Kebijakan perikanan indonesiaKebijakan perikanan indonesia
Kebijakan perikanan indonesia
 
Power point terumbu karang
Power point terumbu karangPower point terumbu karang
Power point terumbu karang
 
PENGAMATAN HISTOLOGI GONAD IKAN BILIH (Mystacoleucus padangensis)
PENGAMATAN HISTOLOGI GONAD IKAN BILIH (Mystacoleucus padangensis)PENGAMATAN HISTOLOGI GONAD IKAN BILIH (Mystacoleucus padangensis)
PENGAMATAN HISTOLOGI GONAD IKAN BILIH (Mystacoleucus padangensis)
 
Masyarakat Pesisir dan Pemberdayaannya
Masyarakat Pesisir dan PemberdayaannyaMasyarakat Pesisir dan Pemberdayaannya
Masyarakat Pesisir dan Pemberdayaannya
 
Pengelolaan Sumberdaya Perikanan - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Walu...
Pengelolaan Sumberdaya Perikanan - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Walu...Pengelolaan Sumberdaya Perikanan - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Walu...
Pengelolaan Sumberdaya Perikanan - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Walu...
 
Pemilihan spesies
Pemilihan spesiesPemilihan spesies
Pemilihan spesies
 
Ikan demersal dan ikan karang
Ikan demersal dan ikan karangIkan demersal dan ikan karang
Ikan demersal dan ikan karang
 
Sistem perikanan tangkap
Sistem perikanan tangkapSistem perikanan tangkap
Sistem perikanan tangkap
 
TUGAS MESIN DAN ALAT BANTU PENANGKAPAN IKAN ALAT BANTU PENANGKAPAN IKAN BOUKEAMI
TUGAS MESIN DAN ALAT BANTU PENANGKAPAN IKAN ALAT BANTU PENANGKAPAN IKAN BOUKEAMITUGAS MESIN DAN ALAT BANTU PENANGKAPAN IKAN ALAT BANTU PENANGKAPAN IKAN BOUKEAMI
TUGAS MESIN DAN ALAT BANTU PENANGKAPAN IKAN ALAT BANTU PENANGKAPAN IKAN BOUKEAMI
 
Gillnet(jaring insang)
Gillnet(jaring insang)Gillnet(jaring insang)
Gillnet(jaring insang)
 
Sistem perikanan budidaya
Sistem perikanan budidayaSistem perikanan budidaya
Sistem perikanan budidaya
 
Biota laut dilindungi
Biota laut dilindungiBiota laut dilindungi
Biota laut dilindungi
 
7. Sistem Pencernaan Ikan.ppt
7. Sistem Pencernaan Ikan.ppt7. Sistem Pencernaan Ikan.ppt
7. Sistem Pencernaan Ikan.ppt
 

Viewers also liked

Pim1221 9 menangkap ikan dengan pancing joran
Pim1221 9 menangkap ikan dengan pancing joranPim1221 9 menangkap ikan dengan pancing joran
Pim1221 9 menangkap ikan dengan pancing joranPT. SASA
 
Pim1221 7 menangkap ikan dengan trawl
Pim1221 7 menangkap ikan dengan trawlPim1221 7 menangkap ikan dengan trawl
Pim1221 7 menangkap ikan dengan trawlPT. SASA
 
Klasifikasi alat-tangkap
Klasifikasi alat-tangkapKlasifikasi alat-tangkap
Klasifikasi alat-tangkapPT. SASA
 
23 seperti biji kopi
23 seperti biji kopi23 seperti biji kopi
23 seperti biji kopiPT. SASA
 
Bisnis itu permainan, bukan ilmu pengetahuan!
Bisnis itu permainan, bukan ilmu pengetahuan!Bisnis itu permainan, bukan ilmu pengetahuan!
Bisnis itu permainan, bukan ilmu pengetahuan!PT. SASA
 
Acara 3 platyhelminthes dan annelida
Acara 3 platyhelminthes dan annelidaAcara 3 platyhelminthes dan annelida
Acara 3 platyhelminthes dan annelidaPT. SASA
 
Acara 6 makro arthropoda
Acara 6 makro arthropodaAcara 6 makro arthropoda
Acara 6 makro arthropodaPT. SASA
 
Uu 31 th 2004 tentang perikanan
Uu 31 th 2004 tentang perikananUu 31 th 2004 tentang perikanan
Uu 31 th 2004 tentang perikananPT. SASA
 
10 unsur 'bahagia tanpa syarat'
10 unsur 'bahagia tanpa syarat'10 unsur 'bahagia tanpa syarat'
10 unsur 'bahagia tanpa syarat'PT. SASA
 
Bagaimana memilih hubungan sejati
Bagaimana memilih hubungan sejatiBagaimana memilih hubungan sejati
Bagaimana memilih hubungan sejatiPT. SASA
 
Tingkat konsumsi ikan
Tingkat konsumsi ikanTingkat konsumsi ikan
Tingkat konsumsi ikanPT. SASA
 
Allah pwrpoint
Allah pwrpointAllah pwrpoint
Allah pwrpointPT. SASA
 
Paper dasar menejemen
Paper dasar menejemenPaper dasar menejemen
Paper dasar menejemenPT. SASA
 
Beberapa alasan mengapa kita belum mencapai kesuksesan dan kekayaan
Beberapa alasan mengapa kita belum mencapai kesuksesan dan kekayaanBeberapa alasan mengapa kita belum mencapai kesuksesan dan kekayaan
Beberapa alasan mengapa kita belum mencapai kesuksesan dan kekayaanPT. SASA
 
Kel14 Controlling
Kel14 ControllingKel14 Controlling
Kel14 ControllingPT. SASA
 
Kuliah 5 crustacea-stomatopoda [compatibility mode]
Kuliah 5 crustacea-stomatopoda [compatibility mode]Kuliah 5 crustacea-stomatopoda [compatibility mode]
Kuliah 5 crustacea-stomatopoda [compatibility mode]PT. SASA
 
Bosan hidup
Bosan hidupBosan hidup
Bosan hidupPT. SASA
 
Mouse deer share harvest
Mouse deer share harvestMouse deer share harvest
Mouse deer share harvestPT. SASA
 
Dua manusia super
Dua manusia superDua manusia super
Dua manusia superPT. SASA
 
Pim1221 4 fishing ground
Pim1221 4 fishing groundPim1221 4 fishing ground
Pim1221 4 fishing groundPT. SASA
 

Viewers also liked (20)

Pim1221 9 menangkap ikan dengan pancing joran
Pim1221 9 menangkap ikan dengan pancing joranPim1221 9 menangkap ikan dengan pancing joran
Pim1221 9 menangkap ikan dengan pancing joran
 
Pim1221 7 menangkap ikan dengan trawl
Pim1221 7 menangkap ikan dengan trawlPim1221 7 menangkap ikan dengan trawl
Pim1221 7 menangkap ikan dengan trawl
 
Klasifikasi alat-tangkap
Klasifikasi alat-tangkapKlasifikasi alat-tangkap
Klasifikasi alat-tangkap
 
23 seperti biji kopi
23 seperti biji kopi23 seperti biji kopi
23 seperti biji kopi
 
Bisnis itu permainan, bukan ilmu pengetahuan!
Bisnis itu permainan, bukan ilmu pengetahuan!Bisnis itu permainan, bukan ilmu pengetahuan!
Bisnis itu permainan, bukan ilmu pengetahuan!
 
Acara 3 platyhelminthes dan annelida
Acara 3 platyhelminthes dan annelidaAcara 3 platyhelminthes dan annelida
Acara 3 platyhelminthes dan annelida
 
Acara 6 makro arthropoda
Acara 6 makro arthropodaAcara 6 makro arthropoda
Acara 6 makro arthropoda
 
Uu 31 th 2004 tentang perikanan
Uu 31 th 2004 tentang perikananUu 31 th 2004 tentang perikanan
Uu 31 th 2004 tentang perikanan
 
10 unsur 'bahagia tanpa syarat'
10 unsur 'bahagia tanpa syarat'10 unsur 'bahagia tanpa syarat'
10 unsur 'bahagia tanpa syarat'
 
Bagaimana memilih hubungan sejati
Bagaimana memilih hubungan sejatiBagaimana memilih hubungan sejati
Bagaimana memilih hubungan sejati
 
Tingkat konsumsi ikan
Tingkat konsumsi ikanTingkat konsumsi ikan
Tingkat konsumsi ikan
 
Allah pwrpoint
Allah pwrpointAllah pwrpoint
Allah pwrpoint
 
Paper dasar menejemen
Paper dasar menejemenPaper dasar menejemen
Paper dasar menejemen
 
Beberapa alasan mengapa kita belum mencapai kesuksesan dan kekayaan
Beberapa alasan mengapa kita belum mencapai kesuksesan dan kekayaanBeberapa alasan mengapa kita belum mencapai kesuksesan dan kekayaan
Beberapa alasan mengapa kita belum mencapai kesuksesan dan kekayaan
 
Kel14 Controlling
Kel14 ControllingKel14 Controlling
Kel14 Controlling
 
Kuliah 5 crustacea-stomatopoda [compatibility mode]
Kuliah 5 crustacea-stomatopoda [compatibility mode]Kuliah 5 crustacea-stomatopoda [compatibility mode]
Kuliah 5 crustacea-stomatopoda [compatibility mode]
 
Bosan hidup
Bosan hidupBosan hidup
Bosan hidup
 
Mouse deer share harvest
Mouse deer share harvestMouse deer share harvest
Mouse deer share harvest
 
Dua manusia super
Dua manusia superDua manusia super
Dua manusia super
 
Pim1221 4 fishing ground
Pim1221 4 fishing groundPim1221 4 fishing ground
Pim1221 4 fishing ground
 

Similar to Pim1221 2 sejarah menangkap ikan

Uu no. 45 tahun 2009 ttg perikanan
Uu no. 45 tahun 2009 ttg perikananUu no. 45 tahun 2009 ttg perikanan
Uu no. 45 tahun 2009 ttg perikananSei Enim
 
Uu perikanan no. 45 tahun 2009
Uu perikanan no. 45 tahun 2009Uu perikanan no. 45 tahun 2009
Uu perikanan no. 45 tahun 2009Mes Ry
 
Kelayakan kapal perikanan
Kelayakan kapal perikananKelayakan kapal perikanan
Kelayakan kapal perikananbachrisb
 
Alat bantu rumpon untuk meningkatkan hasil tangkapan
Alat bantu rumpon untuk meningkatkan hasil tangkapanAlat bantu rumpon untuk meningkatkan hasil tangkapan
Alat bantu rumpon untuk meningkatkan hasil tangkapanJaya Nugraha
 
UU no 9 Tahun 1985 tentang Perikanan
UU no 9 Tahun 1985 tentang PerikananUU no 9 Tahun 1985 tentang Perikanan
UU no 9 Tahun 1985 tentang PerikananPenataan Ruang
 
Agrikan volume 9 edisi 1 1 13-ahmad talib_
Agrikan volume 9 edisi 1 1 13-ahmad talib_Agrikan volume 9 edisi 1 1 13-ahmad talib_
Agrikan volume 9 edisi 1 1 13-ahmad talib_Umar Tangke
 
Teknologi penangkapan ikan
Teknologi penangkapan ikanTeknologi penangkapan ikan
Teknologi penangkapan ikanshihatin
 
Peluang dan tantangan pemberdayaan wilayah laut indonesia
Peluang dan tantangan pemberdayaan wilayah laut indonesiaPeluang dan tantangan pemberdayaan wilayah laut indonesia
Peluang dan tantangan pemberdayaan wilayah laut indonesiaYusuf Irkham
 
Teknologi produk perikanan
Teknologi produk perikananTeknologi produk perikanan
Teknologi produk perikananUmar Ashiddiq
 
Analisis kebijakan tentang Alat Penangkap Ikan
Analisis kebijakan tentang Alat Penangkap IkanAnalisis kebijakan tentang Alat Penangkap Ikan
Analisis kebijakan tentang Alat Penangkap Ikannautika
 
Isi makalah hpp
Isi makalah hppIsi makalah hpp
Isi makalah hppHan Hanif
 
Karakterisitik manajemen sumberdaya perikanan
Karakterisitik manajemen sumberdaya perikananKarakterisitik manajemen sumberdaya perikanan
Karakterisitik manajemen sumberdaya perikananafdal muhammad
 
1. deskripsi materi mapel dasar program keahlian hmp4 l2_revisi_oktober_2013
1. deskripsi materi mapel dasar program keahlian  hmp4 l2_revisi_oktober_20131. deskripsi materi mapel dasar program keahlian  hmp4 l2_revisi_oktober_2013
1. deskripsi materi mapel dasar program keahlian hmp4 l2_revisi_oktober_2013MULDAN MARTIN, A.Pi., M.Si
 
04. Tugas dan Tanggungjawab Observer_Ed.pdf
04. Tugas dan Tanggungjawab Observer_Ed.pdf04. Tugas dan Tanggungjawab Observer_Ed.pdf
04. Tugas dan Tanggungjawab Observer_Ed.pdfCahyanMuhammadZaini1
 

Similar to Pim1221 2 sejarah menangkap ikan (20)

Uu no. 45 tahun 2009 ttg perikanan
Uu no. 45 tahun 2009 ttg perikananUu no. 45 tahun 2009 ttg perikanan
Uu no. 45 tahun 2009 ttg perikanan
 
Uu perikanan no. 45 tahun 2009
Uu perikanan no. 45 tahun 2009Uu perikanan no. 45 tahun 2009
Uu perikanan no. 45 tahun 2009
 
Uu 2009 45
Uu 2009 45Uu 2009 45
Uu 2009 45
 
Uu 2009 45
Uu 2009 45Uu 2009 45
Uu 2009 45
 
Uu no 31 2004_perikanan
Uu no 31 2004_perikananUu no 31 2004_perikanan
Uu no 31 2004_perikanan
 
Mmpi5203 m1
Mmpi5203 m1Mmpi5203 m1
Mmpi5203 m1
 
Ilegal fishing edit
Ilegal fishing editIlegal fishing edit
Ilegal fishing edit
 
Kelayakan kapal perikanan
Kelayakan kapal perikananKelayakan kapal perikanan
Kelayakan kapal perikanan
 
Alat bantu rumpon untuk meningkatkan hasil tangkapan
Alat bantu rumpon untuk meningkatkan hasil tangkapanAlat bantu rumpon untuk meningkatkan hasil tangkapan
Alat bantu rumpon untuk meningkatkan hasil tangkapan
 
UU no 9 Tahun 1985 tentang Perikanan
UU no 9 Tahun 1985 tentang PerikananUU no 9 Tahun 1985 tentang Perikanan
UU no 9 Tahun 1985 tentang Perikanan
 
Agrikan volume 9 edisi 1 1 13-ahmad talib_
Agrikan volume 9 edisi 1 1 13-ahmad talib_Agrikan volume 9 edisi 1 1 13-ahmad talib_
Agrikan volume 9 edisi 1 1 13-ahmad talib_
 
Teknologi penangkapan ikan
Teknologi penangkapan ikanTeknologi penangkapan ikan
Teknologi penangkapan ikan
 
Peluang dan tantangan pemberdayaan wilayah laut indonesia
Peluang dan tantangan pemberdayaan wilayah laut indonesiaPeluang dan tantangan pemberdayaan wilayah laut indonesia
Peluang dan tantangan pemberdayaan wilayah laut indonesia
 
ppt mpi.pptx
ppt mpi.pptxppt mpi.pptx
ppt mpi.pptx
 
Teknologi produk perikanan
Teknologi produk perikananTeknologi produk perikanan
Teknologi produk perikanan
 
Analisis kebijakan tentang Alat Penangkap Ikan
Analisis kebijakan tentang Alat Penangkap IkanAnalisis kebijakan tentang Alat Penangkap Ikan
Analisis kebijakan tentang Alat Penangkap Ikan
 
Isi makalah hpp
Isi makalah hppIsi makalah hpp
Isi makalah hpp
 
Karakterisitik manajemen sumberdaya perikanan
Karakterisitik manajemen sumberdaya perikananKarakterisitik manajemen sumberdaya perikanan
Karakterisitik manajemen sumberdaya perikanan
 
1. deskripsi materi mapel dasar program keahlian hmp4 l2_revisi_oktober_2013
1. deskripsi materi mapel dasar program keahlian  hmp4 l2_revisi_oktober_20131. deskripsi materi mapel dasar program keahlian  hmp4 l2_revisi_oktober_2013
1. deskripsi materi mapel dasar program keahlian hmp4 l2_revisi_oktober_2013
 
04. Tugas dan Tanggungjawab Observer_Ed.pdf
04. Tugas dan Tanggungjawab Observer_Ed.pdf04. Tugas dan Tanggungjawab Observer_Ed.pdf
04. Tugas dan Tanggungjawab Observer_Ed.pdf
 

More from PT. SASA

Laporan praktikum ekologi perairan
Laporan praktikum ekologi perairanLaporan praktikum ekologi perairan
Laporan praktikum ekologi perairanPT. SASA
 
Laporan estimasi populasi gastropoda dan makrobentos
Laporan estimasi populasi gastropoda dan makrobentosLaporan estimasi populasi gastropoda dan makrobentos
Laporan estimasi populasi gastropoda dan makrobentosPT. SASA
 
Hasil pengamatan ekoper 3 word
Hasil pengamatan ekoper 3 wordHasil pengamatan ekoper 3 word
Hasil pengamatan ekoper 3 wordPT. SASA
 
Ekosistem sungai 2
Ekosistem sungai 2Ekosistem sungai 2
Ekosistem sungai 2PT. SASA
 
Ekosistem sungai
Ekosistem sungaiEkosistem sungai
Ekosistem sungaiPT. SASA
 
Ekosistem danau 1
Ekosistem danau 1Ekosistem danau 1
Ekosistem danau 1PT. SASA
 
Praktikum ekosistem perairan mengalir di sungai pasauran banten
Praktikum ekosistem perairan mengalir di sungai pasauran bantenPraktikum ekosistem perairan mengalir di sungai pasauran banten
Praktikum ekosistem perairan mengalir di sungai pasauran bantenPT. SASA
 
Pendahuluan ekologi perairan
Pendahuluan ekologi perairanPendahuluan ekologi perairan
Pendahuluan ekologi perairanPT. SASA
 
Laporan praktikum ekologi perairan
Laporan praktikum ekologi perairanLaporan praktikum ekologi perairan
Laporan praktikum ekologi perairanPT. SASA
 
Laporan praktikum ekologi perairan kondisi fisikokimia ekosistem sungai
Laporan praktikum ekologi perairan kondisi fisikokimia ekosistem sungaiLaporan praktikum ekologi perairan kondisi fisikokimia ekosistem sungai
Laporan praktikum ekologi perairan kondisi fisikokimia ekosistem sungaiPT. SASA
 
Laporan ekologi perairan acara estimasi populasi gastropoda
Laporan ekologi perairan acara estimasi populasi gastropodaLaporan ekologi perairan acara estimasi populasi gastropoda
Laporan ekologi perairan acara estimasi populasi gastropodaPT. SASA
 
Jurnal ekologi perairan
Jurnal ekologi perairanJurnal ekologi perairan
Jurnal ekologi perairanPT. SASA
 
Estimasi populasi gastropoda 1
Estimasi populasi gastropoda 1Estimasi populasi gastropoda 1
Estimasi populasi gastropoda 1PT. SASA
 
Ekosistem sungai 1
Ekosistem sungai 1Ekosistem sungai 1
Ekosistem sungai 1PT. SASA
 
keanekaragaman dan kelimpahan makrobentos
keanekaragaman dan kelimpahan makrobentoskeanekaragaman dan kelimpahan makrobentos
keanekaragaman dan kelimpahan makrobentosPT. SASA
 
studi makrobentos
studi makrobentosstudi makrobentos
studi makrobentosPT. SASA
 
kualitas perairan sungai kapuas kota sintang
kualitas perairan sungai kapuas kota sintangkualitas perairan sungai kapuas kota sintang
kualitas perairan sungai kapuas kota sintangPT. SASA
 
estimasi populasi gastropoda di tambakbayan yogyakarta
estimasi populasi gastropoda di tambakbayan yogyakartaestimasi populasi gastropoda di tambakbayan yogyakarta
estimasi populasi gastropoda di tambakbayan yogyakartaPT. SASA
 

More from PT. SASA (20)

Sungai
SungaiSungai
Sungai
 
Laporan praktikum ekologi perairan
Laporan praktikum ekologi perairanLaporan praktikum ekologi perairan
Laporan praktikum ekologi perairan
 
Laporan estimasi populasi gastropoda dan makrobentos
Laporan estimasi populasi gastropoda dan makrobentosLaporan estimasi populasi gastropoda dan makrobentos
Laporan estimasi populasi gastropoda dan makrobentos
 
Hasil pengamatan ekoper 3 word
Hasil pengamatan ekoper 3 wordHasil pengamatan ekoper 3 word
Hasil pengamatan ekoper 3 word
 
Estimasi
EstimasiEstimasi
Estimasi
 
Ekosistem sungai 2
Ekosistem sungai 2Ekosistem sungai 2
Ekosistem sungai 2
 
Ekosistem sungai
Ekosistem sungaiEkosistem sungai
Ekosistem sungai
 
Ekosistem danau 1
Ekosistem danau 1Ekosistem danau 1
Ekosistem danau 1
 
Praktikum ekosistem perairan mengalir di sungai pasauran banten
Praktikum ekosistem perairan mengalir di sungai pasauran bantenPraktikum ekosistem perairan mengalir di sungai pasauran banten
Praktikum ekosistem perairan mengalir di sungai pasauran banten
 
Pendahuluan ekologi perairan
Pendahuluan ekologi perairanPendahuluan ekologi perairan
Pendahuluan ekologi perairan
 
Laporan praktikum ekologi perairan
Laporan praktikum ekologi perairanLaporan praktikum ekologi perairan
Laporan praktikum ekologi perairan
 
Laporan praktikum ekologi perairan kondisi fisikokimia ekosistem sungai
Laporan praktikum ekologi perairan kondisi fisikokimia ekosistem sungaiLaporan praktikum ekologi perairan kondisi fisikokimia ekosistem sungai
Laporan praktikum ekologi perairan kondisi fisikokimia ekosistem sungai
 
Laporan ekologi perairan acara estimasi populasi gastropoda
Laporan ekologi perairan acara estimasi populasi gastropodaLaporan ekologi perairan acara estimasi populasi gastropoda
Laporan ekologi perairan acara estimasi populasi gastropoda
 
Jurnal ekologi perairan
Jurnal ekologi perairanJurnal ekologi perairan
Jurnal ekologi perairan
 
Estimasi populasi gastropoda 1
Estimasi populasi gastropoda 1Estimasi populasi gastropoda 1
Estimasi populasi gastropoda 1
 
Ekosistem sungai 1
Ekosistem sungai 1Ekosistem sungai 1
Ekosistem sungai 1
 
keanekaragaman dan kelimpahan makrobentos
keanekaragaman dan kelimpahan makrobentoskeanekaragaman dan kelimpahan makrobentos
keanekaragaman dan kelimpahan makrobentos
 
studi makrobentos
studi makrobentosstudi makrobentos
studi makrobentos
 
kualitas perairan sungai kapuas kota sintang
kualitas perairan sungai kapuas kota sintangkualitas perairan sungai kapuas kota sintang
kualitas perairan sungai kapuas kota sintang
 
estimasi populasi gastropoda di tambakbayan yogyakarta
estimasi populasi gastropoda di tambakbayan yogyakartaestimasi populasi gastropoda di tambakbayan yogyakarta
estimasi populasi gastropoda di tambakbayan yogyakarta
 

Recently uploaded

Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 

Recently uploaded (20)

Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 

Pim1221 2 sejarah menangkap ikan

  • 1. DASAR DASAR PENANGKAPAN IKAN (PIM 1221B; 2/0) KELAS B RUANG 308
  • 2.  Pengertian perikanan  Sejarah penangkapan ikan  Perkembangan alat tangkap  Perkembangan teknik penangkapan  Perkembangan teknik pengolahan Perkembangan Penangkapan Ikan
  • 3. Definisi menurut UU/Permen 1. UU Nomor 31Tahun 2004 tentang Perikanan 2. UU Nomor 45Tahun 2009Tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 31Tahun 2004 Tentang Perikanan  Perikanan adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya ikan dan lingkungannya mulai dari praproduksi, produksi, pengolahan sampai dengan pemasaran, yang dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis perikanan.  Ikan adalah segala jenis organisme yang seluruh atau sebagian dari siklus hidupnya berada di dalam lingkungan perairan.  Pembudidayaan ikan adalah kegiatan untuk memelihara, membesarkan, dan1atau membiakkan ikan serta memanen hasilnya dalam lingkungan yang terkontrol, termasuk kegiatan yang menggunakan kapal untuk memuat, mengangkut, menyimpan, mendinginkan, menangani, mengolah, dan1atau mengawetkannya
  • 4. Definisi menurut UU/Permen 1. PERMEN 05/MEN/2008 :USAHA PERIKANANTANGKAP 2. PERMEN.03/MEN/2009: PENANGKAPAN IKAN DAN/ATAU PENGANGKUTAN IKAN DI LAUT LEPAS  Usaha perikanan adalah kegiatan yang dilaksanakan dengan sistem bisnis perikanan yang meliputi praproduksi, produksi, pengolahan, dan pemasaran.  Perikanan tangkap adalah usaha perikanan yang berbasis pada kegiatan penangkapan ikan.  Usaha perikanan tangkap terpadu adalah kegiatan penangkapan ikan yang dilakukan secara terpadu sekurang-kurangnya dengan kegiatan pengolahan ikan.  Nelayan adalah orang yang mata pencahariannya melakukan penangkapan ikan.  Nelayan kecil adalah orang yang mata pencahariannya melakukan penangkapan ikan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
  • 5. Definisi menurut UU/Permen  Penangkapan ikan adalah kegiatan untuk memperoleh ikan di perairan yang tidak dalam keadaan dibudidayakan dengan alat atau cara apapun, termasuk kegiatan yang menggunakan kapal untuk memuat, mengangkut, menyimpan, mendinginkan, menangani, mengolah, dan/atau mengawetkannya.  Pengangkutan ikan adalah kegiatan yang khusus melakukan pengumpulan dan/atau pengangkutan ikan dengan menggunakan kapal pengangkut ikan, baik yang dilakukan oleh perusahaan perikanan maupun oleh perusahaan bukan perusahaan perikanan.  Kapal perikanan adalah kapal, perahu, atau alat apung lain yang dipergunakan untuk melakukan penangkapan ikan, mendukung operasi penangkapan ikan, pembudidayaan ikan, pengangkutan ikan, pengolahan ikan, pelatihan perikanan, dan penelitian/ eksplorasi perikanan.
  • 6. Definisi menurut UU/Permen  Kapal penangkap ikan adalah kapal yang secara khusus dipergunakan untuk menangkap ikan, termasuk menampung, menyimpan, mendinginkan, dan/atau mengawetkan.  Kapal pengangkut ikan adalah kapal yang secara khusus dipergunakan untuk mengangkut ikan, termasuk memuat, menampung, menyimpan, mendinginkan, dan/atau mengawetkan.  Satuan armada penangkapan ikan adalah kelompok kapal perikanan yang dipergunakan untuk menangkap ikan yang dioperasikan dalam satu kesatuan sistem operasi penangkapan, yang terdiri dari kapal penangkap ikan, kapal pengangkut ikan, dengan atau tanpa kapal lampu, dan secara teknis dirancang hanya untuk beroperasi optimal apabila dalam satu kesatuan sistem operasi penangkapan.  Daerah penangkapan ikan adalah bagian dari wilayah pengelolaan perikanan Republik Indonesia yang ditetapkan sebagai daerah penangkapan ikan yang tercantum dalam SIUP dan SIPI.
  • 7. Definisi menurut UU/Permen  Alat penangkapan ikan adalah sarana dan perlengkapan atau benda-benda lainnya yang dipergunakan untuk menangkap ikan.  Zona ekonomi eksklusif Indonesia, yang selanjutnya disebut ZEEI, adalah jalur di luar dan berbatasan dengan laut teritorial Indonesia sebagaimana ditetapkan berdasarkan undang-undang yang berlaku tentang perairan Indonesia yang meliputi dasar laut, tanah di bawahnya dan air di atasnya dengan batas terluar 200 (dua ratus) mil laut yang diukur dari garis pangkal laut teritorial Indonesia.  Surat izin usaha perikanan, yang selanjutnya disebut SIUP, adalah izin tertulis yang harus dimiliki perusahaan perikanan untuk melakukan usaha perikanan dengan menggunakan sarana produksi yang tercantum dalam izin tersebut.  Surat izin penangkapan ikan, yang selanjutnya disebut SIPI, adalah izin tertulis yang harus dimiliki setiap kapal perikanan untuk melakukan penangkapan ikan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari SIUP.  Surat izin kapal pengangkut ikan, yang selanjutnya disebut SIKPI, adalah izintertulis yang harus dimiliki setiap kapal perikanan untuk melakukan pengumpulandan pengangkutan ikan.
  • 8. Definisi menurut UU/Permen  Pelabuhan perikanan adalah tempat yang terdiri atas daratan dan perairan di sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan sistem bisnis perikanan yang dipergunakan sebagai tempat kapal perikanan bersandar, berlabuh, dan/atau bongkar muat ikan yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang perikanan.  Pelabuhan pangkalan kapal perikanan adalah pelabuhan atau lokasi yang digunakan oleh kapal perikanan atau melakukan kegiatan bongkar/muat/ singgah/ lapor dalam melakukan kegiatan penangkapan dan pengangkutan, pelatihan dan penelitian di bidang perikanan sesuai yang tercantum dalam izin.  Pelabuhan muat/singgah adalah pelabuhan perikanan atau pelabuhan umum di Indonesia yang ditunjuk sebagai tempat kapal pengangkut ikan untuk memuat ikan atau singgah untuk mengisi perbekalan atau keperluan operasional lainnya yang tercantum dalam SIKPI.
  • 9. Take a Rest for a while in piece
  • 10. Definisi menurut UU/Permen  Surat Laik Operasi Kapal Perikanan, yang selanjutnya disebut SLO adalah surat keterangan tentang kelayakan administrasi dan kelayakan teknis kapal perikanan untuk melakukan penangkapan dan/atau pengangkutan ikan, pelatihan perikanan, penelitian/eksplorasi perikanan, dan operasi pendukung penangkapan dan/atau pembudidayaan ikan.  Surat Izin Berlayar, yang selanjutnya disebut SIB, adalah surat izin yang menyatakan bahwa kapal yang dimaksud secara legal boleh berlayar setelah memenuhi persyaratan kelaiklautan kapal perikanan dan kelaikan teknis operasional kapal perikanan.  Nakhoda kapal perikanan adalah salah seorang dari awak kapal perikanan yang menjadi pimpinan umum di atas kapal perikanan yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab tertentu sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku.  Jumlah tangkapan yang diperbolehkan, yang selanjutnya disebut JTB, adalah jumlah maksimum sumber daya ikan yang boleh ditangkap di wilayah pengelolaan perikanan Republik Indonesia dengan memperhatikan kelestarian sumber daya ikan.
  • 11. Istilah  Fishing adalah usaha melakukan penangkapan/ pengumpulan ikan dan biota air lainnya yang mempunyai manfaat atau nilai ekonomi.  Fishing day adalah jumlah hari yang dipakai pada operasi penangkapan ikan.  Fishing operation adalah operasi penangkapan ikan  Trip duration adalah lama waktu (hari) sejak saat muat dan hingga bongkar termasuk lama waktu pelayaran ke dan dari fishing ground.  Actual fishing day adalah jumlah hari usaha penangkapan yang benar-benar dilakukan, tidak termasuk waktu yang dibutuhkan untuk mencari fishing ground.  Fishing trip adalah jumlah pelayaran untuk tujuan penangkapan dalam satu satuan waktu (bulan, tahun).  Fishing technique adalah teknik untuk melakukan usaha penangkapan ikan dengan kapal, alat dan cara tertentu.  Fishing method adalah kebiasaan, cara, metode yang dipergunakan sehingga ika dapat tertangkap.  Fishing gear adalah alat-alat dan perlengkapan yang dipergunakan untuk tujuan fishing.
  • 12. Istilah  Fishing boat adalah kapal-kapal yang dipergunakan untuk tujuan usaha melakukan penangkapan ataupun pengumpulan ikan.  Fishing tactics adalah cara mengoperasikan alat tangkap ikan, cara menemukan fishing ground dan cara memanfaatkan tingkah laku ikan untuk menaikkan efektifitas dan efisiensi usaha penangkapan ikan • Total allowable catch (TAC) : jumlah tangkapan yang diperbolehkan (JTB). • Maximum sustainable yield (MSY) : jmlh maksimum yang boleh di tangkap Catch per unit effort (CPUE) : jumlah tangkapan per unit upaya • Hook rate : Jumlah rerata mata pancing yang menghasilkan tangkapan ikan
  • 13. Sejarah penangkapan ikan  Menangkap ikan:  Profesi menangkap ikan sudah sangat tua  Manusia neanderthal (neanderthal man) mulai menangkap ikan sekitar 100.000 tahun yang lalu .  Penangkapan menggunakan tangan, kemudian berkembang dengan alat yang sangat sederhana dan tradisional. • Alat tangkap terbuat dari bahan sederhana : kayu, tulang, dan tanduk • Transportasi berupa sampan kayu atau perahu • Perahu yang tertua di Eropa dibuat sekitar 8.300 tahun yang lalu dengan panjang 3 meter berada di Netherland.
  • 14. Sejarah penangkapan ikan  Memancing ikan sudah dikenal manusia sejak zaman dahulu sekitar 10.000 tahun yang lalu.  Aktivitas penangkapan ikan sudah ada sejak dulu dengan ditemukannya tulang-belulang, mata kail dan gambar serta lukisan pada zaman batu di dalam goa-goa  Bukti dari peninggalan arkeologi pada goa-goa tua di Eropa. • Teknik menangkap ikan mulai beragam pada masa Neolithic sekitar 4.000 - 8.000 tahun yang lalu • Teknik menangkap berkembang menjadi teknik yang lebih modern hingga saat ini.
  • 15. Perkembangan penangkapan ikan  Penangkapan ikan semakin berkembang setelah ditemukan mesin uap (Steam engine) oleh JamesWatt pada tahun 1769.  Tahun 1860, mesin digunkan menggerakkan kapal dan menarik berbagai jenis alat tangkap, seperti jaring, long line.  Abad ke-20, awal abad ke-21, berbagai negara berlomba dalam melakukan modernisasi teknologi penangkapan ikan.  Beberapa negara Eropa seperti Polandia, Belanda, Inggris, Swedia, Perancis merupakan negara yang telah maju dalam bidang penagkapan. • Jepang merupakan negara asia yang sangat maju dalam teknologi penangkapan ikannya. • Tahun 1988, total hasil tangkapan Jepang mencapai 12 juta ton (13% total tangkapan ikan dunia). • Armada penangkapan Jepang beroperasi di perairan Jepang sampai ke lautan pasifik, Samudera Indonesia, dan perairan lainnya
  • 16. Perkembangan alat tangkap ikan  Beberapa jenis berkembang lambat:  Pancing, dari dulu hingga sekarang penggunaan alat pancing relatif sama, mata kail diberi umpan dan ikan ditarik menuju pancingan.  Pancing berubah penggunaanya karena teknologi berkembang dan kebutuhan manusia bertambah.  Longe Line : menggunakan mata kail yang sangat banyak, sehingga hasil yang di dapat lebih besar.  Tenaga manusia perannya digantikan oleh mesin dan alat untuk lebih memudahkan dan mengefektifkan waktu yang ada.  Penggunaan berbagai alat bantu penangkapan untuk meningkatkan efektifitas tangkapan, keuntungan
  • 21. Penggunaan tenaga kerja  Tenaga kerja wanita:  Bekerja secara rombongan  Tingkat pekerjaan secara fisik ringan  Jarang offshore  Menguasai pada sektor perdagangan  Tenaga kerja pria  Pekerjaan yang secara fisik relatif berat, menantang  Dilakukan seorang diri atau rombongan
  • 22. Pengembangan perikanan tangkap  Berdasarkan kajian iptek  Ramah lingkungan  Terkendali  Efektif dan efisien  Kelayakan ekonomis
  • 23. KEGIATAN PERIKANANTANGKAP DIBEDAKANBERDASARKAN SIFATNYa 1.Perikanan Pantai  untuk memenuhi kebutuhan ikan di wilayah pantai dan pedalaman (ada jenis ikan utuk ekspor) Pada umumnya bersekala kecil dicirikan : >Modal kecil atau tradisional > Sarana alat tangkap terbatas ( parahu tempel, tonage kapal kecil kurang 5 GT) >Umumnya pada jalur I 2. Perikanan Nusantara  Kegiatan usaha penangkapan di dalam perairan Nusantara tetapi di luar jalur kegiatan perikanan pantai >Modal cukup besar, sarana lebih berteknologi tinggi dan pelabuhan >Utk Konsumsi dalam negeri, ekspor dan kebutuan industri lokal >Penangkapan di jalur II 3. Perikanan Samudra  Umumnya di jalur ZEE dan wilayah perairan bebas >Hasil tangkapan utk Ekspor >Membutuhkan modal,sarana dan keahlian yang tinggi (PMA, Perushaan Negara dan Suwasta)
  • 24. DEFINISI DAN ISTILAH PENANGKAPAN IKAN Definisi Nelayan  Nelayan  Orang atau sekelompok orang yang melakukan usaha menangkap ikan untuk mata pencaharian  Nelayan Pandega  nelayan yang tidak mempunyai modal dan dengan mengandalkan tenaga menangkap ikan sebagai mata pencaharian pokok dan tidak mempunyai mata pencaharian lain  Nelayan Juragan  Nelayan yang mempunyai modal dan ikut melaut menangkap ikan  Nelayan Sambilan orang yang ikut melaut menangkap ikan pada musim dan waktu tertentu /musim ikan utk memperoleh pendapatan disamping mempunyai pendapatan pokok diluar, msl: guru, petani