Tugas ini membahas manfaat belajar filsafat ilmu bagi mahasiswa, pengertian filsafat ilmu dan cabang-cabangnya, sejarah perkembangan filsafat ilmu, hubungan antara filsafat ilmu dan pengetahuan, serta bagaimana mendapatkan kebenaran ilmiah melalui logika berfikir. Dokumen ini memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan terkait topik-topik tersebut dengan menjelaskan konsep-konsep kunci dalam filsafat
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
Tugas Pengantar Filsafat Ilmu Kelompok Yela
1. Tugas Pengantar Filsafat Ilmu
Pertanyaan dan Jawaban
Dosen Pembimbing : Dr.Sigit Sardjono,MS
Nama Kelompok :
1.Yela Aprilia (1231800001)
2.Arjuna Mahardhika (1231800024)
3.Dwi Fitrianti (1231800051)
4.Ninda Aulia .R. (1231800054)
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas 17 Agustus 1945
Surabaya
2. Pertannyaan dan Jawaban
Bab 1 Manfaat Belajar Filsafat Ilmu bagi Mahasiswa
Pertanyaan :
1. Mengapa filsafat membuat seseorang berfikir lebih kritis?
2. Sebutkan dan jelaskan dalam hal apa filsafat yang mengembangkan kemampuan kita?
3. Jelaskan mengenai mengapa seorang mahasiswa harus belajar filsafat dan sebutkan
manfaatnya
Jawaban :
1. Filsafat membuat kita lebih kritis. Filsafat mengajarkan pada kita bahwa apa yang
mungkin kita terima begitu saja ternyata salah atau menyesatkan atau hanya
merupakan sebagian dari kebenaran.
2. Filsafat mengembangkan kemampuan kita dalam:
a. menalar secara jelas
b. membedakan argumen yang baik dan yang buruk
c. menyampaikan pendapat (lesan dan tertulis) secara jelas
d. melihat sesuatu melalui kacamata yang lebih luas
e. melihat dan mempertimbangkan pendapat dan pandangan yang berbeda.
3. Belajar filsafat ilmu bagi mahasiswa sangat penting, karena beberapa manfaat yang
dapat dirasakan, antara lain :
a. Dengan mempelajari filsafat ilmu diharapkan mahasiswa semakin kritis dalam
sikap ilmiahnya dan dalam mengambil keputusan. Mahasiswa sebagai diharapkan
untuk bersikap kritis terhadap berbagai macam teori yang dipelajarinya diruang
kuliah maupun dari sumber-sumber lainnya.
b. Mempelajari filsafat ilmu mendatangkan kegunaan bagi para mahasiswa sebagai
calon ilmuwan untuk mendalami metode ilmiah dan untuk melakukan penelitian
ilmiah. Dengan mempelajari filsafat ilmu diharapkan mereka memiliki
pemahaman yang utuh mengenai ilmu dan mampu menggunakan pengetahuan
tersebut sebagai landasan dalam proses pembelajaran dan penelitian ilmiah.
3. c. Membiasakan diri untuk bersikap logis- rasional dalam opini dan argumentasi
yang dikemukakan
d. Mempelajari filsafat ilmu memiliki manfaat praktis. Setelah mahasiswa lulus dan
bekerja mereka pasti berhadapan dengan berbagai masalah dalam pekerjaannya.
Untuk memecahkan masalah diperlukan kemampuan berpikir kritis dalam
menganalisis berbagai hal yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi.
Dalam konteks inilah pengalaman mempelajari filsafat ilmu diterapkan.
e. Mengembangkan toleransi dalam perbedaan pandangan. Banyak pendapat yang
membahas tentang filsafat untuk itu filsafat mengajarkan untuk saling menghargai
pendapat.
f. Mengajarkan cara berpikir yang cermat dan tidak kenal Lelah karena ilmu
pengetahuan yang berasal dari filsafat akan selalu berkembang
Bab 2 Apa Itu Filsafat Ilmu
1. Sebut dan jelaskan beberapa istilah filsafat secara terminologis!
2. Apa saja cabang dari filsafat, jelaskan!
3. Bagaimana hubungan epistimologi dengan ilmu filsafat?
Jawaban:
1. Upaya spekulatif (rasional) untuk menyajikan suatu pandangan sistematik dan
lengkap tentang realitas secara keseluruhan
Upaya untuk melukiskan realitas akhir dan dasar secara nyata
Upaya untuk menentukan batas-batas dan jangkauan pengetahuannya seperti
sumbernya, hakikatnya, keabsahannya serta nilainya
2. Etika : Istilah etika berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani 'etos' dan 'etikos'. Etos
berarti sifat, watak, kebiasaan, tempat biasa. Etikos berarti susila, keadaban, atau
kelakuan dan perbuatan yang baik.Etika sering kali dinamakan filsafat moral karena
cabang filsafat ini membahas baik dan buruknya tingkah laku manusia.
Estetika : Adalah cabang filsafat yang membahas tentang seni nilai dan keindahan.
Istilah estetika berasal dari bahasa Yunani aisthesis yang berarti pencerapan indrawi,
pemahaman intelektual atau pengamatan spiritual
Metafisika : Salah satu cabang filsafat yang lain adalah metafisika yang berasal dari
bahasa Yunani meta phisyka (sesudah fisika). Kata metafisika ini juga memiliki
4. berbagai arti, diantaranya dapat berarti upaya untuk mengkarakteristikkan eksistensi
atau realitas sebagai suatu keseluruhan
Epistimologi : Istilah epistemologi berasal dari bahasa yunani, yakni epitesme yang
berarti pengetahuan dan logos yang berarti kata, pikiran, dan ilmu. Jadinya dapat kita
artikan bahwa epistemologi merupakan cabang filsafat yang membahas tentang
pengetahuan
Logika adalah suatu jenis pengetahuan rasional atau ilmu pengetahuan yang
mempelajari kecakapan atau berpikir lurus, tepat dan teratur
3. epistemologi merupakan cabang filsafat yang membahas tentang pengetahuan.
Contohnya dalam filsafat ilmu yaitu mempelajari tentang ciri-ciri pengetahuan ilmiah
dan bagaimana cara mendapatkannya. Dengan mempelajari epistemologi diharap kita
dapat membedakan antara pengetahuan dan ilmu, serta mengetahui kebenaran tentang
suatu ilmu tersebut. Persoalan dalam epistemologi diantaranya adalah bagaimana
manusia dapat mengetahui sesuatu?, dari mana pengetahuan itu diperoleh?. Manusia
tidak dapat mengetahui semua aspek dan objek karena keterbatasan kemampuan
manusia,
Bab 3 Sejarah Perkembangan Filsafat Ilmu
Pertanyaan :
1. Mengapa zaman yunani kuno di pandang sebagai zaman keemasan filsafat ilmu?
2. Jelaskan mengenai pandangan aristoteles tentang metafisika dalam filsafat
3. Jelaskan mengenai perkembangan filsafat ilmu pada zaman Renaissance
Jawaban :
1. Zaman Yunani Kuno di pandang sebagai zaman keemasan Filsafat, karena pada
masa ini orang memiliki kebebasan untuk mengungkapkan ide-ide atau pendapatnya.
Yunani pada masa itu dianggap sebagai gudang ilmu dan filsafat, Karena bangsa
Yunani pada masa ini tidak lagi mempercayai mitologi-mitologi. Bangsa Yunani
juga tidak dapat menerima pengalaman yang didasarkan pada sikap receptive attitude
(sikap menerima begitu saja), melainkan menumbuhkan sikap an inquiring attitude
(suatu sikap yang senang menyelidiki sesuatu secara kritis). Sikap belakangan inilah
5. yang menjadi cikal bakal tumbuhnya ilmu pengetahuan modern. Sikap kritis inilah
yang menjadikan bangsa Yunani tampil sebagai ahli pikir-ahli pikir terkenal
sepanjang masa.
2. Pandangan Aristoteles tentang metafisika berbeda dengan pandangan Plato. Ia
menolakpandangan Plato tentang ide-ide. Aristoteles lebih mendasarkan filsfatnya
pada realitas itu sendiri. Kenyataan bagi Aristoteles adalah konkret ini dan itu. Ide
umum seperti : “manusia”,, “pohon”, dan lain-lain. Seperti yang dikatakan Plato
tidak terdapat dalam kenyataan konkret. White menunjukkan beberapa istilah yang
sering digunakan oleh Aristoteles untuk membahas tentang realitas yang azali,
dengan sepuluh nama yang berbeda seperti: “pengetahuan yang kita cari”,
“kebijaksanaan”, “pengetahuan tentang sebab”, “studi tentang hal ada sebagai ada”,
“studi tentang Ousia”, studi tentang hal abadi dan hal yang tidak dapat digerakkan,
“theologi”.
3. Perkembangan Masa Renaissance Filsafat Ilmu yaitu Renaisans merupakan era
sejarah yang penuh dengan kemajuan dan perubahan yang mengandung arti bagi
perkembangan ilmu. Zaman ini juga merupakan penyempurnaan kesenian, keahlian,
dan ilmu pengetahuan yang diwujudkan dalam diri jenius serba bisa, Leonaro da
Vinci. Penemuan mesin percetakan dan ditemukannya benua baru oleh Colombus
memberikan dorongan lebih keras untuk meraih kemajuan ilmu. Kelahiran kembali
sastra di Inggris, Perancis dan Spanyol diwakili Shakespeare, Spencer, Rabelais, dan
Ronsard. Adanya penemuan ahli perbintangan seperti Copernicus dan Galileo
menjadi dasar bagi munculnya astronomi modern yang merupakan titik balik dalam
pemikiran ilmu dan Filsafat.
Bab 4 Filsafat Ilmu dan Pengetahuan
Pertanyaan :
1. Beberapa ajaran filsafat yang telah mengisi dan tersimpan dalam khasanah ilmu salah
satunya materialism. Apa yang dimaksud dengan materialisme?
2. Jelaskan mengenai pengertian ilmu pengetahuan
3. Sebutkan apa saja Persamaan Filsafat, Pengetahuan, dan Ilmu Pengetahuan
6. Jawaban :
1. Materialisme, yang berpendapat bahwa kenyatan yang sebenarnya adalah alam
semesta badaniah. Aliran ini tidak mengakui adanya kenyataan spiritual. Aliran
materialisme memiliki dua variasi yaitu materialisme dialektik dan materialisme
humanistis.
2. Ilmu Pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan
meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia
Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan
kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu
diperoleh dari keterbatasannya.
3. Persamaan Filsafat, Pengetahuan, dan Ilmu Pengetahuan antaralain :
a. Ketiganya mencari rumusan yang sebaik-baiknya menyelidiki objek selengkap-
lengkapnya
b. Ketiganya memberikan pengertian mengenai hubungan yang ada antara kejadian-
kejadian yang kita alami dan mencoba menunjukan sebab-sebabnya
c. Ketiganya hendak memberikan sintesis, yaitu suatu pandangan yang
bergandengan
d. Ketiganya mempunyai metode dan system
e. Ketiganya hendak memberikan penjelasan tentang kenyataan seluruhnya timbul
dari hasrat manusia (objektivitas) akan pengetahuan yang lebih mendasar
Bab 5 Logika Berfikir untuk Menemukan Kebenaran Ilmiah
Pertanyan :
1. Sebutka tiga teori yang menjadi dasar dari sisi pragmatis, serta sebutkan tiga asas
pemikiran dalam logika berfikir dalam filsafat
2. Bagaimana cara mendapat kebenaran dalam sudut pandang logika dalam filsafat?
3. Kebenaran dapat diperoleh melalui cara-cara tertentu tergantung dari obyek yang
ingin diketahui kebenarannya. Sebutkan dan jelaskan !
Jawaban :
1. Tiga teori yang menjadi dasar dari sisi Pragmatis adalah :
7. a. Sesuai Keinginan dan Tujuan
b. Adanya Keseuaian dalam Eksperimen
c. Eksistensi
Tiga asas pemikiran antara lain :
a. Asas Identitas
b. Asas Kontradiksi
c. Asas Penolakan Kemungkinan Ketiga.
2. Cara mendapat kebenaran dalam sudut pandang logika adalah dengan tercapainya
syarat syarat Keseluruhan Sistem analisis dalam mengambil atau mendapatkan
Konklusi atau kesimpulan terhadap suatu keilmuwan, titik dari pengetahuan adalah
tercapainya kebenaran Keilmuwan. Keilmuwan memiliki sifat logis yang oleh karena
itu kepentingan keilmuwan tidak mungkin melepaskan Kepentingannya terhadap
Logika.
3. Kebenaran dapat diperoleh melalui cara-cara tertentu tergantung dari obyek yang
ingin diketahui kebenarannya , yaitu sebagai berikut:
a. Kebenaran biasa diperoleh manusia melalui kehidupan sehari-hari. Dengan
pengetahuan itu menjadikan manusia tidak ragu-ragu dalam bertindak, karena
pengetahuan itu bersifat mutlak. Misalnya air direbus pasti mendidih.
b. Kebenaran ilmiah diperoleh secara mendalam berdasarkan proses penelitian dan
penalaran logika ilmiah. Kebenaran ilmiah ini dapat ditemukan dan diuji dengan
pendekatan pragmatis, koresponden, koheren.
Bab 6 Teori Kebenaran Ilmiah
Pertanyaan :
1. Jelaskan mengenai kualitas pengetahuan yang bersifat absolute-intersubjektif
2. Mengapa kebenaran dapat dicapai berdasarkan kesimpulan logis atau rasionalis dari
proposi atau premis tertentu?
3. Jelaskan mengenai perbedaan positivis dan epistemologik mengenai cara memperoleh
kebenaran
8. Jawaban:
1. bersifat absolut-intersubjektif, artinya selalu merupakan pendapat yang selalu melekat
pada pandangan filsafat seorang pemikir filsafat itu serta selalu mendapt pembenaran
dari filsuf kemudian yang mengunakan metodologi pemikiran yang sama pula.
2. Kebenaran dapat dicapai berdasarkan kesimpulan logis atau rasional dari proposisi
atau premis tertentu. Karena kebenaran ilmiah bersifat rasional, maka semua orang
yang rasional (yaitu yang dapat menggunakan akal budinya secara baik), dapat
memahami kebenaran ilmiah. Oleh sebab itu kebenaran ilmiah kemudian dianggap
sebagai kebenaran universal. Dalam memahami pernyataan di depan, perlu
membedakan sifat rasional (rationality) dan sifat masuk akal (reasonable).
3. Bagi positivis, benar substantif menjadi identik dengan benar faktual sesuai dengan
empiri. Bagi realis, benar substantif identik dengan benar riil objektif, benar sesuai
dengan konstruk skema rasional tertentu.Sedangkan benar epistemologik berbeda,
terkait pada pendekatan yang digunakan dalam mencari kebenaran. Kebenaran
positivistik dilandaskan pada diketemukannya frekuensi tinggi atau variansi besar,
sedangkan pada fenomenologik kebenaran dibuktikan berdasar diketemukan yang
esensial, pilah dari yang non-esensial atau eksemplar, dan sesuai dengan skema moral
tertentu.Dengan demikian, benar epistemologik menjadi berbeda dengan benar
substantif. Benar positivistik berbeda dengan benar fenomenologik, berbeda dengan
benar realisme metafisik. Bagi positivisme sesuatu itu benar bila ada korespondensi
antara fakta yang satu dengan fakta yang lain. Bagi fenomena baru dapat dinyatakan
benar setelah diuji korespondensinya dengan yang dipercayainya (belief).
Pragmatisme mengakui kebenaran, bila faktual berfungsi.
Bab 7 Filsafat Manusia
Pertanyaan :
1. Apa saja paham tentang manusia, sebut dan jelaskan!
2. Meliputi apa saja dimensi manusia itu?
3. Bagaimana menurut pemikiran plato mengenai manusia ?
Jawaban :
9. 1. Paham tentang manusia
a. Materialisme telah diawali sejak filsafat yunani yakni sejak munculnya filsuf alam
Yunani, kemudian kaum Stoa dan Epikurisme. Paham ini mulai memuncak pada
abad ke-19 di eropa. Materialisme ekstrim memandang bahwa manusia adalah
terdiri dari materi belaka.
b. idealisme ini dalam pandangannya terhadap manusia memangkalkannya pada
yang umum, yang tidak berubah-ubah, abadi, yang masih terus ada sesudah hidup
ini habis.
c. rasionalisme dipelopori oleh Rene Descarles, ia menyatakan dengan tegas bahwa
manusia itu terdiri dari jasmaninya dengan keluasanya (extensio) serta budi
dengan kesadaranya. Kesadaran ini rohani dan yang bertindak itu adalah budi.
d. irrasionallistis ialah pandangan-pandangan :Yang mangingkari adanya adanya
rasio,Yang kurang menggunakan rasio walaupun tidak mengingkarinya,
danTerutama pandangan yang mencoba mendekati manusia dari pihak lain serta,
kalau dapat dari keseluruhan pribadinya.
2. Dimensi manusia meliputi:
a. Kebahagiaan dan Penderitaan Menurut Fichte, manusia secara prinsipil adalah
mahluk yang bersifat moral yang di dalamnya mengandung suatu usaha. Disinilah
manusia perlu menerima dunia luarnya. Sikap seperti ini dapat menjadikan
manusia menyadari dirinya sendiri dan usaha untuk membatasi dirinya sendiri dari
masyarakat luas
b. Eksistensi ManusiaKarl Marx berpandangan lain dengan filsuf sebelumnya, akan
tetapi dalam aspek-aspek tertentu pandangan tersebut sama. Hakikat pemikiran
para filsuf tentang manusia pada umumnya mengacu kepada hakikat manusia itu
sendiri. Apabila pemikiran tersebut menyangkut masalah kemampuan dan makna
hidup serta eksistensinya, maka untuk menyelesaikan masalah tersebut tidak
terlalu mudah.
3. Menurut pemikiran plato jiwa manusia terdiri dari tiga bagian,
yaitu nous (akal), thumos (semangat), ephitumia (nafsu), karena pengaruh nafsu, jiwa
manusia terpenjara dalam tubuh. Hanya kematian yang akan melepaskan jiwa dari
belenggu tersebut. Lalu Demokritos (460-370) mengajarkan bahwa manusia adalah
materi. Jiwapun adalah materi yang terdiri dari atom-atom khusus yang bundar, halis
dan licin, oleh sebab itu tidak saling mengait satu sama lain
10. Bab 8 Filsafat Etika dan Moral
Pertanyaan :
1. Secara istilah etika memiliki tiga arti sebutkan dan jelaskan ketiga arti tersebut!
2. Klasifikasi Hubungan Antara Akal dan Wahyu dalam Etika Islam yang dikemukakan
George F. Hourani, seorang peneliti etika islam membuat klasifikasi pemahaman yang
menyangkut hubungan antara aql dan nql dalam islamsebutkan beserta jelaskan !
3. Jelaskan mengenai pengertian pendekatan Hermeneutik
Jawaban :
1. Secara istilah etika memunyai tiga arti:
a. pertama, nilai-nilai dan norma-norma moral yang menjadi pegangan bagi
seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Arti ini bisa
disebut sistem nilai. Misalnya etika Protestan, etika Islam, etika suku Indoan.
b. Kedua, etika berarti kumpulan asas atau nilai moral (kode etik). Misalnya kode
etik kedokteran, kode etik peneliti, dll.
c. Ketiga, etika berati ilmu tentang yang baik atau buruk. Etika menjadi ilmu bila
kemungkinan-kemungkinan etis menjadi bahan refleksi bagi suau penelitian
sistematis dan metodis. Di sini sama artinya dengan filsafat moral.
2. Klasifikasi Hubungan Antara Akal dan Wahyu dalam Etika Islam yang dikemukakan
George F. Hourani, seorang peneliti etika islam membuat lklasifikasi pemahaman
yang menyangkut hubungan antara aql dan nql dalam islam.salah satunya, wahyu dan
akal bebas (independent reason)
a. Wahyu dilengkapi dengan akal pikiran
Pada masa permulaan islam, para ahli hukum bersandar kepada al-qur’an dan al-
sunnah jika mereka ingin memberikan pedoman hidup yang jelas.
b. Akal pikiran dilengkapi dengan wahyu
c. Ahli-ahli teologi melihat wilayah keputusan moral yang amat luas dan
berkesimpulan bahwa manusia yang sehat dapat mengetahui dengan akalnya
bahwasannya adalah jahat atau buruk untuk menyakiti orang lain, berbohong,
membunuh, mencuri dan sebagainya.
11. 3. Hermeneutik adalah pendekatan yang lebih menekankan keterlibatan seorang ilmuan
terhadap objek yang diteliti. Understanding dan involvement merupakan cirri khas
pendekatan hermeneutik, lebih dipentingkan daripada sikap mengambil jarak dari
objek untuk mendapatkan tingkat objektivitas yang semurni-murninya
Bab 9 Tataran Ilmu pengetahuan
Pertanyaan :
1. Jelaskan perbedaan apa yang dibicarakan dalam ontologi, epistemologi, dan aksiologi
2. Ontologi juga sering dikaitkan dengan metafisika jelaskan mengenai hal tersebut
3. Menurut brameld ada 3 bagian yang membedakan didalam aksiologi sebutkan dan
jelaskan secara singkat
Jawaban :
1. Perbedaan yang dibicarakan dalam ontologi, epistemoligi dan aksiologi yaitu :
a. ontologi berbicara tentang hakikat yang ada (objek ilmu)
b. epistemologi berbicara tentang bagaimana yang ada itu bisa diperoleh (cara
memperoleh ilmu)
c. aksiologi berkaitan dengan manfaat dari pada ilmu itu sendiri atau kaitan
penerapan ilmu itu dengan kaidah-kaidah moral.
2. Ontologi juga sering diidentikkan dengan metafisika, yang juga disebut dengan proto-
filsafat atau filsafat yang pertama atau filsafat ketuhanan. Pembahasannya meliputi
hakikat sesuatu, keesaan, persekutuan, sebab dan akibat, substansi dan aksiden, yang
tetap dan yang berubah, eksistensi dan esensi, keniscayaan dan kerelatifan,
kemungkinan dan ketidakmungkinan, realita, malaikat, pahala, surga, neraka dan
dosa.Dengan kata lain, pembahasan ontologi biasanya diarahkan pada pendeskripsian
tentang sifat dasar dari wujud, sebagai kategori paling umum yang meliputi bukan
hanya wujud Tuhan, tetapi juga pembagian wujud.
3. Menurut Brameld, ada tiga bagian yang membedakan di dalam aksiologi.
a. Pertama, moral conduct, tindakan moral. Bidang ini melahirkan disiplin khusus
yaitu etika.
b. Kedua, esthetic expression, ekspresi keindahan yang melahirkan estetika.
c. Ketiga, socio-political life, kehidupan sosio-politik. Bidang ini melahirkan ilmu
filsafat sosio-politik.
12. Bab 10 Filsafat Pancasila
Pertanyaan :
1. Jelaskan berbedaan filsafata pancasila versi soekarno dan soeharto
2. Sebutkan bukti bahwa filsafat pancasila sebagai dasar falsafah negara Indonesia
3. Filsafat pancasila masuk dalam filsafat yang religious atau non religious jelaskan
Jawaban :
1. Perbedaan vilsafat pancasila versi soekarno dan soeharto yaitu sebagai berikut:
a. Filsafat Pancasila versi Soekarno
Filsafat Pancasila kemudian dikembangkan oleh Sukarno sejak 1955 sampai
berakhirnya kekuasaannya (1965).Pada saat itu Sukarno selalu menyatakan bahwa
Pancasila merupakan filsafat asli Indonesia yang diambil dari budaya dan tradisi
Indonesia dan akulturasi budaya India (Hindu-Budha), Barat (Kristen), dan Arab
(Islam).Menurut Sukarno “Ketuhanan” adalah asli berasal dari Indonesia, “Keadilan
Soasial” terinspirasi dari konsep Ratu Adil.Sukarno tidak pernah menyinggung atau
mempropagandakan “Persatuan”.
b. Filsafat Pancasila versi Soeharto
Oleh Suharto filsafat Pancasila mengalami Indonesiasi.Melalui filsuf-filsuf yang
disponsori Depdikbud, semua elemen Barat disingkirkan dan diganti interpretasinya
dalam budaya Indonesia, sehingga menghasilkan “Pancasila truly Indonesia”.Semua
sila dalam Pancasila adalah asli Indonesia dan Pancasila dijabarkan menjadi lebih
rinci (butir-butir Pancasila).
2. Falsafah Pancasila sebagai dasar falsafah negara Indonesia, dapatlah kita temukan
dalam beberapa dokumen historis dan di dalam perundang-undangan negara
Indonesia seperti di bawah ini :
a. Dalam Pidato Ir. Soekarno tanggal 1 Juni 1945.
b. Dalam Naskah Politik yang bersejarah, tanggal 22 Juni 1945 alinea IV yang
kemudian dijadikan naskah rancangan Pembukaan UUD 1945 (terkenal dengan
sebutan Piagam Jakarta).
c. Dalam naskah Pembukaan UUD Proklamasi 1945, alinea IV.
13. d. Dalam Mukadimah Konstitusi Republik Indonesia Serikat (RIS) tanggal 27
Desember 1945, alinea IV.
e. UUD Sementara Republik Indonesia (UUDS RI) tanggal 17 Agustus 1950.
f. Dalam Pembukaan UUD 1945, alinea IV setelah Dekrit Presiden RI tanggal
5 Juli 1959.
3. Kalau dibedakan anatara filsafat yang religius dan non religius, maka filsafat
Pancasila tergolong filsafat yang religius.Ini berarti bahwa filsafat Pancasila dalam
hal kebijaksanaan dan kebenaran mengenal adanya kebenaran mutlak yang berasal
dari Tuhan Yang Maha Esa (kebenaran religius) dan sekaligus mengakui keterbatasan
kemampuan manusia, termasuk kemampuan berpikirnya.
Bab 11 Filsafat Karya Ilmiah
Pertanyaan :
1. Jelaskan mengenai metodologi penelitian dalam karya tulis ilmiah
2. Sebutkan kegiatan-kegiatan apa saja dalam penyusunan metodologi penelitian
3. Sebutkan hasil penelitian apa yang dapat dilaporkan dalam kegiatan penelitian karya
tulis ilmiah
Jawaban :
1. Metodologi adalah pengetahuan tentang metode-metode, jadi metodologi penelitian
adalah pengetahuan tentang berbagai metode yang dipergunakan dalam penelitian.
Setiap penelitian mempunyai metode penelitian masing-masing dan metode penelitian
tersebut ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian.
2. Penyusunan metodologi penelitian mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
1. Tujuan penelitian secara lengkap dan operasional dalam bentuk pernyataan yang
mengidentikasikan variable-variabel dan karakteristik hubungan yang akan diteliti
2. Tempat dan waktu penelitian di mana akan dilakukan generalisasi mengenai
variable-variabel yang diteliti
3. Metode penelitian yang ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian dan tingkat
generalisasi yang diharapkan
4. Teknik pengambilan contoh yang relevan dengan tujuan penelitian, tingkat
keumuman dan metode penelitian
14. 5. Teknik pengumpulan data yang mencakup identifikasi variable yang akan
dikumpulkan, sumber data, teknik pengukuran, instrument dan teknik
mendapatkan data
6. Teknik analisis data yang mencakup langkah-langkah dan teknik analisis yang
dipergunakan yang ditetapkan berdasarkan pengajuan hipotesis.
3. Hasil penelitian dapat dilaporkan dalam kegiatan sebagai berikut :
a. Menyatakan variabel-variabel yang diteliti
b. Menyatakan teknik analisis data
c. Mendeskripsikan hasil analisis data
d. M.emberikan penafsiran terhadap kesimpulan analisis data
e. Menyimpulkan pengujian hipotesis apakah ditolak atau diterima