SlideShare a Scribd company logo
1 of 59
Download to read offline
1Robin Dompas
 Penilaian pertumbuhan
 Pengukuran fisiologis
 Pemeriksaan fisik
 Penilaian perkembangan
 Penilaian pertumbuhan
 Pengukuran fisiologis
 Pemeriksaan fisik
 Penilaian perkembangan
2Robin Dompas
1. Berikan ruangan yang hangat dan tidak
menstimuli
2. Lepaskan pakaian hanya pada area yang diperiksa
(mencegah kehilangan panas), anak → jaga privasi
3. Lakukan berurutan : observasi, auskultasi, uji
refleks
4. Ukur antropometri; timbang anak dibawah satu
tahun tanpa baju, anak > besar tanpa alas kaki
5. Berikan kenyamanan pada bayi/anak selama dan
setelah prosedur
6. Hadapi anak sejajar matanya, biarkan anak
menyentuh peralatan
1. Berikan ruangan yang hangat dan tidak
menstimuli
2. Lepaskan pakaian hanya pada area yang diperiksa
(mencegah kehilangan panas), anak → jaga privasi
3. Lakukan berurutan : observasi, auskultasi, uji
refleks
4. Ukur antropometri; timbang anak dibawah satu
tahun tanpa baju, anak > besar tanpa alas kaki
5. Berikan kenyamanan pada bayi/anak selama dan
setelah prosedur
6. Hadapi anak sejajar matanya, biarkan anak
menyentuh peralatan
3Robin Dompas
4Robin Dompas
5Robin Dompas
6Robin Dompas
7Robin Dompas
8Robin Dompas
9Robin Dompas
10Robin Dompas
11Robin Dompas
 Evaluasi fisik fungsi vital :
◦ Suhu badan
◦ Nadi
◦ Pernafassan
◦ Tekanan darah
 Evaluasi fisik fungsi vital :
◦ Suhu badan
◦ Nadi
◦ Pernafassan
◦ Tekanan darah
12Robin Dompas
 Suhu badan ;
◦ aksila, rektal, oral, timpani
◦ alat : Thermometer air raksa,
elektronik, membran timpani, digital
 Suhu badan ;
◦ aksila, rektal, oral, timpani
◦ alat : Thermometer air raksa,
elektronik, membran timpani, digital
13Robin Dompas
 Nadi : > 2 thn→ dihitung dgn meraba arteri
brachialis; a.Femoralis ; a. radialis; a.
temporalis; a. karotis; dan a. dorsalis
pedis; bayi –denyut apikal
Umur Laju (deyut/menit)
Istirahat/bangu
n
Istirahat/tidur Aktif/demamIstirahat/bangu
n
Istirahat/tidur Aktif/demam
Baru lahir 100 – 180 80 – 160 Sampai 220
1 mgg – 3 bln 100 – 220 80 – 200 Sampai 220
3 bln – 2 thn 80 – 150 70 – 120 Sampai 200
2 thn – 10 thn 70 – 110 60 -90 Sampai 200
> 10 thn 55 - 90 50 -90 Sampai 200
14Robin Dompas
15Robin Dompas
 Pernafasan : Bayi
abdominal / diafragmatik; caranya →
anak > = dewasa
Umur Rentang Rata-rata wkt tidur
Neonatus 30 – 60 35Neonatus 30 – 60 35
1 bln – 1 thn 30 – 60 30
1 thn – 2 thn 25 – 50 25
3 thn – 4 thn 20 – 30 22
5 thn – 9 thn 15 -30 18
10 thn atau lebih 15 - 30 15
16Robin Dompas
 Tekanan darah : diukur pada ke empat
ekstremitas (atas dan bawah)→3
thn→remaja gunakan stetoskop
pediatrik
Usia Sistolik DiastolikUsia Sistolik Diastolik
Neonatus 80 45
6 – 12 bulan 90 60
1 – 5 thn 95 65
5-10 thn 100 60
10-15 thn 115 60
17Robin Dompas
18Robin Dompas
19Robin Dompas
Tujuan :
1. Untuk menilai adaptasi kehidupan
intra dan ekstra uterin
2. Mendapatkan kelainan kongenital
Tujuan :
1. Untuk menilai adaptasi kehidupan
intra dan ekstra uterin
2. Mendapatkan kelainan kongenital
Tujuan :
1. Untuk menilai adaptasi kehidupan
intra dan ekstra uterin
2. Mendapatkan kelainan kongenital
Tujuan :
1. Untuk menilai adaptasi kehidupan
intra dan ekstra uterin
2. Mendapatkan kelainan kongenital
20Robin Dompas
 Kumulatif dari fisik, status nutrisi,
perilaku,interaksi dgn orla
 Ekspresi wajah → nyeri, sesak nafas,
bahagia
 Postur, posisi dan pergerakan tubuh
 Higiene → kondisi rambut,bau
 St. nutrisi ; kurus, gemuk, tinggi
 Kumulatif dari fisik, status nutrisi,
perilaku,interaksi dgn orla
 Ekspresi wajah → nyeri, sesak nafas,
bahagia
 Postur, posisi dan pergerakan tubuh
 Higiene → kondisi rambut,bau
 St. nutrisi ; kurus, gemuk, tinggi
21Robin Dompas
 Inspeksi
 Palpasi
 Perkusi
 Auskultasi
 Inspeksi
 Palpasi
 Perkusi
 Auskultasi
22Robin Dompas
Keadaan umum :
 Kesan keadaan sakit
 Kesadaran
penilaian kesadaran dinyatakan sebagai :
oKompos mentis
oApatis
oSomnolent
oDelirium
oSopor
oKoma
Keadaan umum :
 Kesan keadaan sakit
 Kesadaran
penilaian kesadaran dinyatakan sebagai :
oKompos mentis
oApatis
oSomnolent
oDelirium
oSopor
oKoma
23Robin Dompas
1. Riwayat bayi baru lahir
2. Pengkajian usia kehamilan
3. Pemeriksaan fisik
1. Riwayat bayi baru lahir
2. Pengkajian usia kehamilan
3. Pemeriksaan fisik
1. Riwayat bayi baru lahir
2. Pengkajian usia kehamilan
3. Pemeriksaan fisik
1. Riwayat bayi baru lahir
2. Pengkajian usia kehamilan
3. Pemeriksaan fisik
24Robin Dompas
 Riwayat keluarga :--peny. Genetik ?
 Riwayat obstetri : ibu dan sibling
 Riwayat gestasi bayi terkini :
 Pengkajian lingkungan sosial
 Riwayat persalinan dan kelahiran : usia
gestasi pada waktu lahir, lama persalinan,
presentasi janin, proses persalinan, medikasi
selama persalinan, = bayi : apgar, jekel, BBL,
keadaan umum
 Riwayat keluarga :--peny. Genetik ?
 Riwayat obstetri : ibu dan sibling
 Riwayat gestasi bayi terkini :
 Pengkajian lingkungan sosial
 Riwayat persalinan dan kelahiran : usia
gestasi pada waktu lahir, lama persalinan,
presentasi janin, proses persalinan, medikasi
selama persalinan, = bayi : apgar, jekel, BBL,
keadaan umum
 Riwayat keluarga :--peny. Genetik ?
 Riwayat obstetri : ibu dan sibling
 Riwayat gestasi bayi terkini :
 Pengkajian lingkungan sosial
 Riwayat persalinan dan kelahiran : usia
gestasi pada waktu lahir, lama persalinan,
presentasi janin, proses persalinan, medikasi
selama persalinan, = bayi : apgar, jekel, BBL,
keadaan umum
 Riwayat keluarga :--peny. Genetik ?
 Riwayat obstetri : ibu dan sibling
 Riwayat gestasi bayi terkini :
 Pengkajian lingkungan sosial
 Riwayat persalinan dan kelahiran : usia
gestasi pada waktu lahir, lama persalinan,
presentasi janin, proses persalinan, medikasi
selama persalinan, = bayi : apgar, jekel, BBL,
keadaan umum
25Robin Dompas
26Robin Dompas
27Robin Dompas
Temuan :
 Merah mudah, akrosianosis, bintik mongolia,
millia, verniks kaseosa, mottling, lanugo
Abnormal :
 Palor, sianosis umum, mekonium pada
kulit,ikterus sebelum 24 jam, mengelupas
secara mencolok (tanda pascamaturitas)
Temuan :
 Merah mudah, akrosianosis, bintik mongolia,
millia, verniks kaseosa, mottling, lanugo
Abnormal :
 Palor, sianosis umum, mekonium pada
kulit,ikterus sebelum 24 jam, mengelupas
secara mencolok (tanda pascamaturitas)
Temuan :
 Merah mudah, akrosianosis, bintik mongolia,
millia, verniks kaseosa, mottling, lanugo
Abnormal :
 Palor, sianosis umum, mekonium pada
kulit,ikterus sebelum 24 jam, mengelupas
secara mencolok (tanda pascamaturitas)
Temuan :
 Merah mudah, akrosianosis, bintik mongolia,
millia, verniks kaseosa, mottling, lanugo
Abnormal :
 Palor, sianosis umum, mekonium pada
kulit,ikterus sebelum 24 jam, mengelupas
secara mencolok (tanda pascamaturitas)
28Robin Dompas
Temuan :
 Molding, kaput sucsedenum, fontanel
anterior datar dan berdenyut, head lag,
distribusi rambut merata
Abnormal :
 Sefalhaematoma, hidrosefali, mikrosefali,
anensefali, ensefalokel, fontanel menonjol /
cekung, kraniostenosis, head lag > 10⁰
Temuan :
 Molding, kaput sucsedenum, fontanel
anterior datar dan berdenyut, head lag,
distribusi rambut merata
Abnormal :
 Sefalhaematoma, hidrosefali, mikrosefali,
anensefali, ensefalokel, fontanel menonjol /
cekung, kraniostenosis, head lag > 10⁰
Temuan :
 Molding, kaput sucsedenum, fontanel
anterior datar dan berdenyut, head lag,
distribusi rambut merata
Abnormal :
 Sefalhaematoma, hidrosefali, mikrosefali,
anensefali, ensefalokel, fontanel menonjol /
cekung, kraniostenosis, head lag > 10⁰
Temuan :
 Molding, kaput sucsedenum, fontanel
anterior datar dan berdenyut, head lag,
distribusi rambut merata
Abnormal :
 Sefalhaematoma, hidrosefali, mikrosefali,
anensefali, ensefalokel, fontanel menonjol /
cekung, kraniostenosis, head lag > 10⁰
29Robin Dompas
Temuan :
 Bagian atas telinga sejajar dengan kantus interna,
refleks terkejut (+)
Abnormal :
 Telinga letak rendah, tidak ada respon terhadap
suara
Temuan :
 Bagian atas telinga sejajar dengan kantus interna,
refleks terkejut (+)
Abnormal :
 Telinga letak rendah, tidak ada respon terhadap
suara
Temuan :
 Bagian atas telinga sejajar dengan kantus interna,
refleks terkejut (+)
Abnormal :
 Telinga letak rendah, tidak ada respon terhadap
suara
Temuan :
 Bagian atas telinga sejajar dengan kantus interna,
refleks terkejut (+)
Abnormal :
 Telinga letak rendah, tidak ada respon terhadap
suara
30Robin Dompas
Temuan :
 Edema kelopak mata, sklera jernih, hemoragi
subkonjungtiva, ada refleks, konjungtiva
jernih, PERL (Pupil Equal react to Light)
Abonormal :
 Konyungtiva disertai rabas purulent, katarak,
tidak ada refleks merah, pupil tetap,
konstriksi atau dilatasi pupil, tidak mampu
berfokus
Temuan :
 Edema kelopak mata, sklera jernih, hemoragi
subkonjungtiva, ada refleks, konjungtiva
jernih, PERL (Pupil Equal react to Light)
Abonormal :
 Konyungtiva disertai rabas purulent, katarak,
tidak ada refleks merah, pupil tetap,
konstriksi atau dilatasi pupil, tidak mampu
berfokus
Temuan :
 Edema kelopak mata, sklera jernih, hemoragi
subkonjungtiva, ada refleks, konjungtiva
jernih, PERL (Pupil Equal react to Light)
Abonormal :
 Konyungtiva disertai rabas purulent, katarak,
tidak ada refleks merah, pupil tetap,
konstriksi atau dilatasi pupil, tidak mampu
berfokus
Temuan :
 Edema kelopak mata, sklera jernih, hemoragi
subkonjungtiva, ada refleks, konjungtiva
jernih, PERL (Pupil Equal react to Light)
Abonormal :
 Konyungtiva disertai rabas purulent, katarak,
tidak ada refleks merah, pupil tetap,
konstriksi atau dilatasi pupil, tidak mampu
berfokus
31Robin Dompas
Temuan :
 Patent
Abnormal :
 Atresia koana, nafas cuping hidung
Temuan :
 Patent
Abnormal :
 Atresia koana, nafas cuping hidung
Temuan :
 Patent
Abnormal :
 Atresia koana, nafas cuping hidung
Temuan :
 Patent
Abnormal :
 Atresia koana, nafas cuping hidung
32Robin Dompas
Temuan :
 Bibir dan palatum utuh, mutiara epstein
Abnormal :
 Celah bibir/palatum, permukaan putih, air
liur berlebihan, lidah besar,/ menjulur
Temuan :
 Bibir dan palatum utuh, mutiara epstein
Abnormal :
 Celah bibir/palatum, permukaan putih, air
liur berlebihan, lidah besar,/ menjulur
Temuan :
 Bibir dan palatum utuh, mutiara epstein
Abnormal :
 Celah bibir/palatum, permukaan putih, air
liur berlebihan, lidah besar,/ menjulur
Temuan :
 Bibir dan palatum utuh, mutiara epstein
Abnormal :
 Celah bibir/palatum, permukaan putih, air
liur berlebihan, lidah besar,/ menjulur
33Robin Dompas
Temuan :
 Pendek
Abnormal :
 Jaringan tengkuk ber>>, massa (+), tahanan
terhadap fleksi
Temuan :
 Pendek
Abnormal :
 Jaringan tengkuk ber>>, massa (+), tahanan
terhadap fleksi
Temuan :
 Pendek
Abnormal :
 Jaringan tengkuk ber>>, massa (+), tahanan
terhadap fleksi
Temuan :
 Pendek
Abnormal :
 Jaringan tengkuk ber>>, massa (+), tahanan
terhadap fleksi
34Robin Dompas
Temuan :
 Diameter AP sama, lingkaran dada 2-3 cm <
LK atau sama pada beberapa hari pertama,
ekspansi simetris, sedikit retraksi, breast
engorgement, susu dalam payudara, puting
susu ekstra
Abnormal :
 Dada tak simetris, retraksi menyolok, fraktur
klavikula
Temuan :
 Diameter AP sama, lingkaran dada 2-3 cm <
LK atau sama pada beberapa hari pertama,
ekspansi simetris, sedikit retraksi, breast
engorgement, susu dalam payudara, puting
susu ekstra
Abnormal :
 Dada tak simetris, retraksi menyolok, fraktur
klavikula
Temuan :
 Diameter AP sama, lingkaran dada 2-3 cm <
LK atau sama pada beberapa hari pertama,
ekspansi simetris, sedikit retraksi, breast
engorgement, susu dalam payudara, puting
susu ekstra
Abnormal :
 Dada tak simetris, retraksi menyolok, fraktur
klavikula
Temuan :
 Diameter AP sama, lingkaran dada 2-3 cm <
LK atau sama pada beberapa hari pertama,
ekspansi simetris, sedikit retraksi, breast
engorgement, susu dalam payudara, puting
susu ekstra
Abnormal :
 Dada tak simetris, retraksi menyolok, fraktur
klavikula
35Robin Dompas
Temuan :
 Pernafasan abdomen, bunyi bronchial
bilateral, ronchi sesaat setelah lahir,
bernafas periodik (periode apnue sampai 15
detik), frekuensi nafas 30-60
Abnormal :
 Mendengkur, tak ada suara nafas bilateral,
bunyi tambahan seiring dengan tanda
distress (PCH, mendengkur, sianosis,
takipnea), frekuensi nafas </> nilai normal
terus menerus
Temuan :
 Pernafasan abdomen, bunyi bronchial
bilateral, ronchi sesaat setelah lahir,
bernafas periodik (periode apnue sampai 15
detik), frekuensi nafas 30-60
Abnormal :
 Mendengkur, tak ada suara nafas bilateral,
bunyi tambahan seiring dengan tanda
distress (PCH, mendengkur, sianosis,
takipnea), frekuensi nafas </> nilai normal
terus menerus
Temuan :
 Pernafasan abdomen, bunyi bronchial
bilateral, ronchi sesaat setelah lahir,
bernafas periodik (periode apnue sampai 15
detik), frekuensi nafas 30-60
Abnormal :
 Mendengkur, tak ada suara nafas bilateral,
bunyi tambahan seiring dengan tanda
distress (PCH, mendengkur, sianosis,
takipnea), frekuensi nafas </> nilai normal
terus menerus
Temuan :
 Pernafasan abdomen, bunyi bronchial
bilateral, ronchi sesaat setelah lahir,
bernafas periodik (periode apnue sampai 15
detik), frekuensi nafas 30-60
Abnormal :
 Mendengkur, tak ada suara nafas bilateral,
bunyi tambahan seiring dengan tanda
distress (PCH, mendengkur, sianosis,
takipnea), frekuensi nafas </> nilai normal
terus menerus
36Robin Dompas
Temuan :
 Titik impuls maksimum pada cela intercosta
ke 5, murmur lemah selama beberapa hari
pertama setelah lahir, frekuensi denyut
jantung 120-160 ( bunyi jantung : S1 (lub)-
katup mitral dan trikuspidalis menutup—
kontraksi permulaan sistole; S2 (dud)-katup
aorta dan pulmonalis menutup—awal diastole
–relaksasi; S3 –pengisian ventrikel yang
cepat; S4 –tahanan pengisian ventrikel after
kontraksi atrium), palpasi arteri perifer=sama
pada intensitas/irama.
Temuan :
 Titik impuls maksimum pada cela intercosta
ke 5, murmur lemah selama beberapa hari
pertama setelah lahir, frekuensi denyut
jantung 120-160 ( bunyi jantung : S1 (lub)-
katup mitral dan trikuspidalis menutup—
kontraksi permulaan sistole; S2 (dud)-katup
aorta dan pulmonalis menutup—awal diastole
–relaksasi; S3 –pengisian ventrikel yang
cepat; S4 –tahanan pengisian ventrikel after
kontraksi atrium), palpasi arteri perifer=sama
pada intensitas/irama.
Temuan :
 Titik impuls maksimum pada cela intercosta
ke 5, murmur lemah selama beberapa hari
pertama setelah lahir, frekuensi denyut
jantung 120-160 ( bunyi jantung : S1 (lub)-
katup mitral dan trikuspidalis menutup—
kontraksi permulaan sistole; S2 (dud)-katup
aorta dan pulmonalis menutup—awal diastole
–relaksasi; S3 –pengisian ventrikel yang
cepat; S4 –tahanan pengisian ventrikel after
kontraksi atrium), palpasi arteri perifer=sama
pada intensitas/irama.
Temuan :
 Titik impuls maksimum pada cela intercosta
ke 5, murmur lemah selama beberapa hari
pertama setelah lahir, frekuensi denyut
jantung 120-160 ( bunyi jantung : S1 (lub)-
katup mitral dan trikuspidalis menutup—
kontraksi permulaan sistole; S2 (dud)-katup
aorta dan pulmonalis menutup—awal diastole
–relaksasi; S3 –pengisian ventrikel yang
cepat; S4 –tahanan pengisian ventrikel after
kontraksi atrium), palpasi arteri perifer=sama
pada intensitas/irama.
37Robin Dompas
Abnormal :
 Titik impuls bergeser (rendah dan lateral→
pembesaran jantung), murmur jelas/kuat,
trill (vibrasi yang dapat diraba dan
disebabkan oleh murmur), frekuensi
jantung </> dari nilai normal dan terus
menerus, hilangnya nadi
femoralis→coarctation of the aorta
Abnormal :
 Titik impuls bergeser (rendah dan lateral→
pembesaran jantung), murmur jelas/kuat,
trill (vibrasi yang dapat diraba dan
disebabkan oleh murmur), frekuensi
jantung </> dari nilai normal dan terus
menerus, hilangnya nadi
femoralis→coarctation of the aorta
38Robin Dompas
39Robin Dompas
40Robin Dompas
Temuan :
 Agak menonjol kedepan, lunak, hati 2-3 cm
di bawah tepi iga kanan, ujung limpa dapat
diraba, tali pusat warna kelabu→3 pembulur
darah, (dua arteri satu vena), bising usus (+),
Abnormal
 Distensi atau rata, massa (+), hati >3 cm
dibawah iga, tali pusat memiliki dua
pembuluh darah, tali pusat gelap, hernia
umbilikalis yang tak dapat dikembalikan
Temuan :
 Agak menonjol kedepan, lunak, hati 2-3 cm
di bawah tepi iga kanan, ujung limpa dapat
diraba, tali pusat warna kelabu→3 pembulur
darah, (dua arteri satu vena), bising usus (+),
Abnormal
 Distensi atau rata, massa (+), hati >3 cm
dibawah iga, tali pusat memiliki dua
pembuluh darah, tali pusat gelap, hernia
umbilikalis yang tak dapat dikembalikan
Temuan :
 Agak menonjol kedepan, lunak, hati 2-3 cm
di bawah tepi iga kanan, ujung limpa dapat
diraba, tali pusat warna kelabu→3 pembulur
darah, (dua arteri satu vena), bising usus (+),
Abnormal
 Distensi atau rata, massa (+), hati >3 cm
dibawah iga, tali pusat memiliki dua
pembuluh darah, tali pusat gelap, hernia
umbilikalis yang tak dapat dikembalikan
Temuan :
 Agak menonjol kedepan, lunak, hati 2-3 cm
di bawah tepi iga kanan, ujung limpa dapat
diraba, tali pusat warna kelabu→3 pembulur
darah, (dua arteri satu vena), bising usus (+),
Abnormal
 Distensi atau rata, massa (+), hati >3 cm
dibawah iga, tali pusat memiliki dua
pembuluh darah, tali pusat gelap, hernia
umbilikalis yang tak dapat dikembalikan
41Robin Dompas
Temuan :
 Testis telah turun atau dalam kanal inguinal,
muara uretra di pusat penis, selaput himen, labia
minor besar pada bayi prematur, rabas vagina,
lendir atau darah
Abnormal :
 Testis tak dapat diraba dalam skrotum atau kanal
inguinal, hipospadia, epispadia, skrotum
bengkak, hernia, hidrokel, klitoris besar pada
bayi cukup bulan
Temuan :
 Testis telah turun atau dalam kanal inguinal,
muara uretra di pusat penis, selaput himen, labia
minor besar pada bayi prematur, rabas vagina,
lendir atau darah
Abnormal :
 Testis tak dapat diraba dalam skrotum atau kanal
inguinal, hipospadia, epispadia, skrotum
bengkak, hernia, hidrokel, klitoris besar pada
bayi cukup bulan
Temuan :
 Testis telah turun atau dalam kanal inguinal,
muara uretra di pusat penis, selaput himen, labia
minor besar pada bayi prematur, rabas vagina,
lendir atau darah
Abnormal :
 Testis tak dapat diraba dalam skrotum atau kanal
inguinal, hipospadia, epispadia, skrotum
bengkak, hernia, hidrokel, klitoris besar pada
bayi cukup bulan
Temuan :
 Testis telah turun atau dalam kanal inguinal,
muara uretra di pusat penis, selaput himen, labia
minor besar pada bayi prematur, rabas vagina,
lendir atau darah
Abnormal :
 Testis tak dapat diraba dalam skrotum atau kanal
inguinal, hipospadia, epispadia, skrotum
bengkak, hernia, hidrokel, klitoris besar pada
bayi cukup bulan
42Robin Dompas
Temuan :
 Patent, tonus spinter ani (+)
Abnormal :
 Tak patent/bentuk lesung, → anus
imperforata, tonus spinter tak ada→gangguan
otot
Temuan :
 Patent, tonus spinter ani (+)
Abnormal :
 Tak patent/bentuk lesung, → anus
imperforata, tonus spinter tak ada→gangguan
otot
Temuan :
 Patent, tonus spinter ani (+)
Abnormal :
 Tak patent/bentuk lesung, → anus
imperforata, tonus spinter tak ada→gangguan
otot
Temuan :
 Patent, tonus spinter ani (+)
Abnormal :
 Tak patent/bentuk lesung, → anus
imperforata, tonus spinter tak ada→gangguan
otot
43Robin Dompas
Temuan :
 Fleksi pada gerakan spontan, RPS normal,
kaki sama panjang, lipatan bokong simetris
Abnormal :
 Lemah,kendur, ekstensi, RPS terbatas, kaki
tidak sama panjang, lipatan bokong tak
simetris (dislokasi pangkal paha)
Temuan :
 Fleksi pada gerakan spontan, RPS normal,
kaki sama panjang, lipatan bokong simetris
Abnormal :
 Lemah,kendur, ekstensi, RPS terbatas, kaki
tidak sama panjang, lipatan bokong tak
simetris (dislokasi pangkal paha)
Temuan :
 Fleksi pada gerakan spontan, RPS normal,
kaki sama panjang, lipatan bokong simetris
Abnormal :
 Lemah,kendur, ekstensi, RPS terbatas, kaki
tidak sama panjang, lipatan bokong tak
simetris (dislokasi pangkal paha)
Temuan :
 Fleksi pada gerakan spontan, RPS normal,
kaki sama panjang, lipatan bokong simetris
Abnormal :
 Lemah,kendur, ekstensi, RPS terbatas, kaki
tidak sama panjang, lipatan bokong tak
simetris (dislokasi pangkal paha)
44Robin Dompas
45Robin Dompas
46Robin Dompas
Refleks pengkajiannya Temuan normal
Moro
(kaget)
Pukul permukaan datar
di daerah dekat bayi
Gerakan “merangkul” simetris,
hilang 3-4 bln—kuat –2 bln
Palmar Letakkan jari pada
telapak tagan bayi
Menggenggam jari
Plantar Tekan ibu jari pada
pangkal jari kaki bayi
Jari-jari kaki
Melengkung ke bawah
Rooting Usap pipi atau bibir Memutar kepala ke arah stimulus.
S.d. 6 bln
Mengisap Masukkan jari
bersarung tangan atau
dot ke dalam mulut
bayi
Bayi mengisap
Tonik
neck
Putar kepala bayi ke
sisi saat terlentang
Tungkai pada sisi yang sama
ekstensi, dan tungkai pada sisi
yang lain fleksi→hilang usia 2-3
bln
47Robin Dompas
Refleks Pengkajiannya Temuan normal
Menelan Amati saat minum Menelan tanpa
tersedak, batuk, atau
muntah
Ekstruksi Sentuh ujung lidah dengan jari
atau puting
Lidah menjulur ke luar
Melangkah Tegakkan bayi dan biarkan satu
kaki menyentuh permukaan
datar
Gerakan seperti
berjalan
Tegakkan bayi dan biarkan satu
kaki menyentuh permukaan
datar
Gerakan seperti
berjalan
Merangkak Tempatkan bayi pada posisi
tengkurap
Melakukan gerakan
merangkak
Babinski Gorreskan bagian lateral telapak
kaki ke arah atas dan leintasi
bantalan kaki
Jari-jari kaki
merengang
Gallant Posisi bayi tengkurap, gores
punggung ke sisi tulang
belakang dengan gerakan ke
bawah. Lakukan pada kedua sisi.
Badan melengkung ke
sisi yang digores
Hilang 2-3 bulan
48Robin Dompas
49Robin Dompas
 Personal Sosial
 Fine motor adaptive
 Language
 Gross motor
 Personal Sosial
 Fine motor adaptive
 Language
 Gross motor
50Robin Dompas
Sasaran anak usia 0- 5 tahun
Prosedur :
Terdiri dari 2 tahap yaitu :
 Secara periodik pada semua anak ( usia 3-6
bln, 9-12 blb, 18-24 bln, 3 thn, 4 thn, 5 thn )
 Pada anak yang dicurigai ada hambatan
dalam perkembangan
Sasaran anak usia 0- 5 tahun
Prosedur :
Terdiri dari 2 tahap yaitu :
 Secara periodik pada semua anak ( usia 3-6
bln, 9-12 blb, 18-24 bln, 3 thn, 4 thn, 5 thn )
 Pada anak yang dicurigai ada hambatan
dalam perkembangan
51Robin Dompas
 Tentukan umur anak
 Tarik garis pada lembar DDST II sesuai
dengan umur yang telah ditentukan
 Lakukan pengukuran pada anak tiap
komponen dengan batasan garis yang ada
mulai sektor motorik kasar, bahasa, motorik
halus dan personal sosial.
 Tentukan umur anak
 Tarik garis pada lembar DDST II sesuai
dengan umur yang telah ditentukan
 Lakukan pengukuran pada anak tiap
komponen dengan batasan garis yang ada
mulai sektor motorik kasar, bahasa, motorik
halus dan personal sosial.
52Robin Dompas
 P –passed = lulus
 F –fail = gagal
 NO - no oppornunity =tak mendapat
keempatan melakukan tugas
Kemudian dihitung jumlah berapa P, F
selanjutnyan diklasifikasi berdasarkan
pedoman → abnormal, normal atau
meragukan dan tak dapt dites
 P –passed = lulus
 F –fail = gagal
 NO - no oppornunity =tak mendapat
keempatan melakukan tugas
Kemudian dihitung jumlah berapa P, F
selanjutnyan diklasifikasi berdasarkan
pedoman → abnormal, normal atau
meragukan dan tak dapt dites
53Robin Dompas
54Robin Dompas
55Robin Dompas
56Robin Dompas
57Robin Dompas
Pemeriksaan fisik pada
Anak
Pemeriksaan fisik pada
Anak
58Robin Dompas
59Robin Dompas

More Related Content

Similar to JUDUL

DETEKSI DINI GANGGUAN PENDENGARAN.ppt
DETEKSI DINI GANGGUAN PENDENGARAN.pptDETEKSI DINI GANGGUAN PENDENGARAN.ppt
DETEKSI DINI GANGGUAN PENDENGARAN.pptTriyanaAgustin1
 
Pemeriksaan keadaan umum pasien
Pemeriksaan keadaan umum pasienPemeriksaan keadaan umum pasien
Pemeriksaan keadaan umum pasienSulistia Rini
 
dlscrib.com-pdf-asfiksia-neonatorum-dl_fd0ede8c966eb5c57cb76d637c6b0cc4.pdf
dlscrib.com-pdf-asfiksia-neonatorum-dl_fd0ede8c966eb5c57cb76d637c6b0cc4.pdfdlscrib.com-pdf-asfiksia-neonatorum-dl_fd0ede8c966eb5c57cb76d637c6b0cc4.pdf
dlscrib.com-pdf-asfiksia-neonatorum-dl_fd0ede8c966eb5c57cb76d637c6b0cc4.pdffarizrafiz
 
PASKA NICU.ppt
PASKA NICU.pptPASKA NICU.ppt
PASKA NICU.pptRSUDBajawa
 
PPT pemeriksaan fisik anak.pptx
PPT pemeriksaan fisik anak.pptxPPT pemeriksaan fisik anak.pptx
PPT pemeriksaan fisik anak.pptxicumitrabintaro
 
SOP pemeriksaan bayi.docx
SOP pemeriksaan bayi.docxSOP pemeriksaan bayi.docx
SOP pemeriksaan bayi.docxrahmiramadhan
 
asuhan pada neonatus dengan masalah yang lazim terjadi
asuhan pada neonatus dengan masalah yang lazim terjadiasuhan pada neonatus dengan masalah yang lazim terjadi
asuhan pada neonatus dengan masalah yang lazim terjadiIka Acga
 
Materi pengkajian fisik_bayi_baru_lahir
Materi pengkajian fisik_bayi_baru_lahirMateri pengkajian fisik_bayi_baru_lahir
Materi pengkajian fisik_bayi_baru_lahirSabrina Putri Dewanti
 
FISIOLOGI_PENDENGARAN_KULIAH_AUDIOLOGI (1).ppt
FISIOLOGI_PENDENGARAN_KULIAH_AUDIOLOGI (1).pptFISIOLOGI_PENDENGARAN_KULIAH_AUDIOLOGI (1).ppt
FISIOLOGI_PENDENGARAN_KULIAH_AUDIOLOGI (1).pptFatihAbdullah3
 
Kul 7.1 pemeriksaan fisik anak
Kul 7.1 pemeriksaan fisik anakKul 7.1 pemeriksaan fisik anak
Kul 7.1 pemeriksaan fisik anakIntan Keumala Sari
 
CBD Tuberkulosis Laring
CBD Tuberkulosis LaringCBD Tuberkulosis Laring
CBD Tuberkulosis LaringCoassTHT
 
Ballard Score - Kelompok 1 (1).pptx
Ballard Score - Kelompok 1 (1).pptxBallard Score - Kelompok 1 (1).pptx
Ballard Score - Kelompok 1 (1).pptxSriRahayuFirman
 
memberikan asuhan pada bayi usia 2 6 hari
memberikan asuhan pada bayi usia 2 6 harimemberikan asuhan pada bayi usia 2 6 hari
memberikan asuhan pada bayi usia 2 6 hariDemey Bd
 
Penyulit Neonatus BAHAN TUGAS (1).pdf
Penyulit Neonatus BAHAN TUGAS (1).pdfPenyulit Neonatus BAHAN TUGAS (1).pdf
Penyulit Neonatus BAHAN TUGAS (1).pdfRefmievaYulianti
 
35188913 diare-ppt-2
35188913 diare-ppt-235188913 diare-ppt-2
35188913 diare-ppt-2Sidik Purnama
 

Similar to JUDUL (20)

DETEKSI DINI GANGGUAN PENDENGARAN.ppt
DETEKSI DINI GANGGUAN PENDENGARAN.pptDETEKSI DINI GANGGUAN PENDENGARAN.ppt
DETEKSI DINI GANGGUAN PENDENGARAN.ppt
 
Pf neonatus
Pf neonatus Pf neonatus
Pf neonatus
 
Pemeriksaan keadaan umum pasien
Pemeriksaan keadaan umum pasienPemeriksaan keadaan umum pasien
Pemeriksaan keadaan umum pasien
 
dlscrib.com-pdf-asfiksia-neonatorum-dl_fd0ede8c966eb5c57cb76d637c6b0cc4.pdf
dlscrib.com-pdf-asfiksia-neonatorum-dl_fd0ede8c966eb5c57cb76d637c6b0cc4.pdfdlscrib.com-pdf-asfiksia-neonatorum-dl_fd0ede8c966eb5c57cb76d637c6b0cc4.pdf
dlscrib.com-pdf-asfiksia-neonatorum-dl_fd0ede8c966eb5c57cb76d637c6b0cc4.pdf
 
PASKA NICU.ppt
PASKA NICU.pptPASKA NICU.ppt
PASKA NICU.ppt
 
PPT pemeriksaan fisik anak.pptx
PPT pemeriksaan fisik anak.pptxPPT pemeriksaan fisik anak.pptx
PPT pemeriksaan fisik anak.pptx
 
Lapkas vertigo
Lapkas vertigoLapkas vertigo
Lapkas vertigo
 
SOP pemeriksaan bayi.docx
SOP pemeriksaan bayi.docxSOP pemeriksaan bayi.docx
SOP pemeriksaan bayi.docx
 
asuhan pada neonatus dengan masalah yang lazim terjadi
asuhan pada neonatus dengan masalah yang lazim terjadiasuhan pada neonatus dengan masalah yang lazim terjadi
asuhan pada neonatus dengan masalah yang lazim terjadi
 
Materi pengkajian fisik_bayi_baru_lahir
Materi pengkajian fisik_bayi_baru_lahirMateri pengkajian fisik_bayi_baru_lahir
Materi pengkajian fisik_bayi_baru_lahir
 
FISIOLOGI_PENDENGARAN_KULIAH_AUDIOLOGI (1).ppt
FISIOLOGI_PENDENGARAN_KULIAH_AUDIOLOGI (1).pptFISIOLOGI_PENDENGARAN_KULIAH_AUDIOLOGI (1).ppt
FISIOLOGI_PENDENGARAN_KULIAH_AUDIOLOGI (1).ppt
 
Neuroped
NeuropedNeuroped
Neuroped
 
Kul 7.1 pemeriksaan fisik anak
Kul 7.1 pemeriksaan fisik anakKul 7.1 pemeriksaan fisik anak
Kul 7.1 pemeriksaan fisik anak
 
CBD Tuberkulosis Laring
CBD Tuberkulosis LaringCBD Tuberkulosis Laring
CBD Tuberkulosis Laring
 
Ballard Score - Kelompok 1 (1).pptx
Ballard Score - Kelompok 1 (1).pptxBallard Score - Kelompok 1 (1).pptx
Ballard Score - Kelompok 1 (1).pptx
 
memberikan asuhan pada bayi usia 2 6 hari
memberikan asuhan pada bayi usia 2 6 harimemberikan asuhan pada bayi usia 2 6 hari
memberikan asuhan pada bayi usia 2 6 hari
 
Penyulit Neonatus BAHAN TUGAS (1).pdf
Penyulit Neonatus BAHAN TUGAS (1).pdfPenyulit Neonatus BAHAN TUGAS (1).pdf
Penyulit Neonatus BAHAN TUGAS (1).pdf
 
BRONCHIAL ASTHMA
BRONCHIAL ASTHMABRONCHIAL ASTHMA
BRONCHIAL ASTHMA
 
PERTEMUAN 6.pdf
PERTEMUAN 6.pdfPERTEMUAN 6.pdf
PERTEMUAN 6.pdf
 
35188913 diare-ppt-2
35188913 diare-ppt-235188913 diare-ppt-2
35188913 diare-ppt-2
 

More from robin2dompas

Laporan tugas akhir Nengah Nilawati
Laporan tugas akhir Nengah NilawatiLaporan tugas akhir Nengah Nilawati
Laporan tugas akhir Nengah Nilawatirobin2dompas
 
Sist...endokrin_2014
Sist...endokrin_2014Sist...endokrin_2014
Sist...endokrin_2014robin2dompas
 
Daftar isi jurnal ilmiah bidan(1)
Daftar isi jurnal ilmiah bidan(1)Daftar isi jurnal ilmiah bidan(1)
Daftar isi jurnal ilmiah bidan(1)robin2dompas
 
An fis panca_indra_pert_last
An fis panca_indra_pert_lastAn fis panca_indra_pert_last
An fis panca_indra_pert_lastrobin2dompas
 
Makalah kel. 4 hiv & aids
Makalah kel. 4 hiv & aidsMakalah kel. 4 hiv & aids
Makalah kel. 4 hiv & aidsrobin2dompas
 
Tugas Kelompok_ malaria
Tugas Kelompok_ malariaTugas Kelompok_ malaria
Tugas Kelompok_ malariarobin2dompas
 
Pemantauan tumbuh kembang
Pemantauan tumbuh kembang Pemantauan tumbuh kembang
Pemantauan tumbuh kembang robin2dompas
 
Pengujian hipotesis 05
Pengujian hipotesis 05Pengujian hipotesis 05
Pengujian hipotesis 05robin2dompas
 
Soakes prodigigi 2,3,4..
Soakes prodigigi 2,3,4..Soakes prodigigi 2,3,4..
Soakes prodigigi 2,3,4..robin2dompas
 

More from robin2dompas (19)

Pert_9.pdf
Pert_9.pdfPert_9.pdf
Pert_9.pdf
 
Laporan tugas akhir Nengah Nilawati
Laporan tugas akhir Nengah NilawatiLaporan tugas akhir Nengah Nilawati
Laporan tugas akhir Nengah Nilawati
 
Sist...endokrin_2014
Sist...endokrin_2014Sist...endokrin_2014
Sist...endokrin_2014
 
Daftar isi jurnal ilmiah bidan(1)
Daftar isi jurnal ilmiah bidan(1)Daftar isi jurnal ilmiah bidan(1)
Daftar isi jurnal ilmiah bidan(1)
 
Peny bawaan ii
Peny bawaan iiPeny bawaan ii
Peny bawaan ii
 
An fis panca_indra_pert_last
An fis panca_indra_pert_lastAn fis panca_indra_pert_last
An fis panca_indra_pert_last
 
Makalah kel. 4 hiv & aids
Makalah kel. 4 hiv & aidsMakalah kel. 4 hiv & aids
Makalah kel. 4 hiv & aids
 
Komnukasi
KomnukasiKomnukasi
Komnukasi
 
Akper mw09
Akper mw09Akper mw09
Akper mw09
 
Tugas Kelompok_ malaria
Tugas Kelompok_ malariaTugas Kelompok_ malaria
Tugas Kelompok_ malaria
 
Konsep infeksi
Konsep infeksiKonsep infeksi
Konsep infeksi
 
cacat bawaan
cacat bawaancacat bawaan
cacat bawaan
 
Epidemiologi
EpidemiologiEpidemiologi
Epidemiologi
 
Perte ke 6_soskes
Perte ke 6_soskesPerte ke 6_soskes
Perte ke 6_soskes
 
Pemantauan tumbuh kembang
Pemantauan tumbuh kembang Pemantauan tumbuh kembang
Pemantauan tumbuh kembang
 
ika
 ika ika
ika
 
Immunisasi
Immunisasi Immunisasi
Immunisasi
 
Pengujian hipotesis 05
Pengujian hipotesis 05Pengujian hipotesis 05
Pengujian hipotesis 05
 
Soakes prodigigi 2,3,4..
Soakes prodigigi 2,3,4..Soakes prodigigi 2,3,4..
Soakes prodigigi 2,3,4..
 

Recently uploaded

PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 

Recently uploaded (20)

PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 

JUDUL

  • 2.  Penilaian pertumbuhan  Pengukuran fisiologis  Pemeriksaan fisik  Penilaian perkembangan  Penilaian pertumbuhan  Pengukuran fisiologis  Pemeriksaan fisik  Penilaian perkembangan 2Robin Dompas
  • 3. 1. Berikan ruangan yang hangat dan tidak menstimuli 2. Lepaskan pakaian hanya pada area yang diperiksa (mencegah kehilangan panas), anak → jaga privasi 3. Lakukan berurutan : observasi, auskultasi, uji refleks 4. Ukur antropometri; timbang anak dibawah satu tahun tanpa baju, anak > besar tanpa alas kaki 5. Berikan kenyamanan pada bayi/anak selama dan setelah prosedur 6. Hadapi anak sejajar matanya, biarkan anak menyentuh peralatan 1. Berikan ruangan yang hangat dan tidak menstimuli 2. Lepaskan pakaian hanya pada area yang diperiksa (mencegah kehilangan panas), anak → jaga privasi 3. Lakukan berurutan : observasi, auskultasi, uji refleks 4. Ukur antropometri; timbang anak dibawah satu tahun tanpa baju, anak > besar tanpa alas kaki 5. Berikan kenyamanan pada bayi/anak selama dan setelah prosedur 6. Hadapi anak sejajar matanya, biarkan anak menyentuh peralatan 3Robin Dompas
  • 12.  Evaluasi fisik fungsi vital : ◦ Suhu badan ◦ Nadi ◦ Pernafassan ◦ Tekanan darah  Evaluasi fisik fungsi vital : ◦ Suhu badan ◦ Nadi ◦ Pernafassan ◦ Tekanan darah 12Robin Dompas
  • 13.  Suhu badan ; ◦ aksila, rektal, oral, timpani ◦ alat : Thermometer air raksa, elektronik, membran timpani, digital  Suhu badan ; ◦ aksila, rektal, oral, timpani ◦ alat : Thermometer air raksa, elektronik, membran timpani, digital 13Robin Dompas
  • 14.  Nadi : > 2 thn→ dihitung dgn meraba arteri brachialis; a.Femoralis ; a. radialis; a. temporalis; a. karotis; dan a. dorsalis pedis; bayi –denyut apikal Umur Laju (deyut/menit) Istirahat/bangu n Istirahat/tidur Aktif/demamIstirahat/bangu n Istirahat/tidur Aktif/demam Baru lahir 100 – 180 80 – 160 Sampai 220 1 mgg – 3 bln 100 – 220 80 – 200 Sampai 220 3 bln – 2 thn 80 – 150 70 – 120 Sampai 200 2 thn – 10 thn 70 – 110 60 -90 Sampai 200 > 10 thn 55 - 90 50 -90 Sampai 200 14Robin Dompas
  • 16.  Pernafasan : Bayi abdominal / diafragmatik; caranya → anak > = dewasa Umur Rentang Rata-rata wkt tidur Neonatus 30 – 60 35Neonatus 30 – 60 35 1 bln – 1 thn 30 – 60 30 1 thn – 2 thn 25 – 50 25 3 thn – 4 thn 20 – 30 22 5 thn – 9 thn 15 -30 18 10 thn atau lebih 15 - 30 15 16Robin Dompas
  • 17.  Tekanan darah : diukur pada ke empat ekstremitas (atas dan bawah)→3 thn→remaja gunakan stetoskop pediatrik Usia Sistolik DiastolikUsia Sistolik Diastolik Neonatus 80 45 6 – 12 bulan 90 60 1 – 5 thn 95 65 5-10 thn 100 60 10-15 thn 115 60 17Robin Dompas
  • 20. Tujuan : 1. Untuk menilai adaptasi kehidupan intra dan ekstra uterin 2. Mendapatkan kelainan kongenital Tujuan : 1. Untuk menilai adaptasi kehidupan intra dan ekstra uterin 2. Mendapatkan kelainan kongenital Tujuan : 1. Untuk menilai adaptasi kehidupan intra dan ekstra uterin 2. Mendapatkan kelainan kongenital Tujuan : 1. Untuk menilai adaptasi kehidupan intra dan ekstra uterin 2. Mendapatkan kelainan kongenital 20Robin Dompas
  • 21.  Kumulatif dari fisik, status nutrisi, perilaku,interaksi dgn orla  Ekspresi wajah → nyeri, sesak nafas, bahagia  Postur, posisi dan pergerakan tubuh  Higiene → kondisi rambut,bau  St. nutrisi ; kurus, gemuk, tinggi  Kumulatif dari fisik, status nutrisi, perilaku,interaksi dgn orla  Ekspresi wajah → nyeri, sesak nafas, bahagia  Postur, posisi dan pergerakan tubuh  Higiene → kondisi rambut,bau  St. nutrisi ; kurus, gemuk, tinggi 21Robin Dompas
  • 22.  Inspeksi  Palpasi  Perkusi  Auskultasi  Inspeksi  Palpasi  Perkusi  Auskultasi 22Robin Dompas
  • 23. Keadaan umum :  Kesan keadaan sakit  Kesadaran penilaian kesadaran dinyatakan sebagai : oKompos mentis oApatis oSomnolent oDelirium oSopor oKoma Keadaan umum :  Kesan keadaan sakit  Kesadaran penilaian kesadaran dinyatakan sebagai : oKompos mentis oApatis oSomnolent oDelirium oSopor oKoma 23Robin Dompas
  • 24. 1. Riwayat bayi baru lahir 2. Pengkajian usia kehamilan 3. Pemeriksaan fisik 1. Riwayat bayi baru lahir 2. Pengkajian usia kehamilan 3. Pemeriksaan fisik 1. Riwayat bayi baru lahir 2. Pengkajian usia kehamilan 3. Pemeriksaan fisik 1. Riwayat bayi baru lahir 2. Pengkajian usia kehamilan 3. Pemeriksaan fisik 24Robin Dompas
  • 25.  Riwayat keluarga :--peny. Genetik ?  Riwayat obstetri : ibu dan sibling  Riwayat gestasi bayi terkini :  Pengkajian lingkungan sosial  Riwayat persalinan dan kelahiran : usia gestasi pada waktu lahir, lama persalinan, presentasi janin, proses persalinan, medikasi selama persalinan, = bayi : apgar, jekel, BBL, keadaan umum  Riwayat keluarga :--peny. Genetik ?  Riwayat obstetri : ibu dan sibling  Riwayat gestasi bayi terkini :  Pengkajian lingkungan sosial  Riwayat persalinan dan kelahiran : usia gestasi pada waktu lahir, lama persalinan, presentasi janin, proses persalinan, medikasi selama persalinan, = bayi : apgar, jekel, BBL, keadaan umum  Riwayat keluarga :--peny. Genetik ?  Riwayat obstetri : ibu dan sibling  Riwayat gestasi bayi terkini :  Pengkajian lingkungan sosial  Riwayat persalinan dan kelahiran : usia gestasi pada waktu lahir, lama persalinan, presentasi janin, proses persalinan, medikasi selama persalinan, = bayi : apgar, jekel, BBL, keadaan umum  Riwayat keluarga :--peny. Genetik ?  Riwayat obstetri : ibu dan sibling  Riwayat gestasi bayi terkini :  Pengkajian lingkungan sosial  Riwayat persalinan dan kelahiran : usia gestasi pada waktu lahir, lama persalinan, presentasi janin, proses persalinan, medikasi selama persalinan, = bayi : apgar, jekel, BBL, keadaan umum 25Robin Dompas
  • 28. Temuan :  Merah mudah, akrosianosis, bintik mongolia, millia, verniks kaseosa, mottling, lanugo Abnormal :  Palor, sianosis umum, mekonium pada kulit,ikterus sebelum 24 jam, mengelupas secara mencolok (tanda pascamaturitas) Temuan :  Merah mudah, akrosianosis, bintik mongolia, millia, verniks kaseosa, mottling, lanugo Abnormal :  Palor, sianosis umum, mekonium pada kulit,ikterus sebelum 24 jam, mengelupas secara mencolok (tanda pascamaturitas) Temuan :  Merah mudah, akrosianosis, bintik mongolia, millia, verniks kaseosa, mottling, lanugo Abnormal :  Palor, sianosis umum, mekonium pada kulit,ikterus sebelum 24 jam, mengelupas secara mencolok (tanda pascamaturitas) Temuan :  Merah mudah, akrosianosis, bintik mongolia, millia, verniks kaseosa, mottling, lanugo Abnormal :  Palor, sianosis umum, mekonium pada kulit,ikterus sebelum 24 jam, mengelupas secara mencolok (tanda pascamaturitas) 28Robin Dompas
  • 29. Temuan :  Molding, kaput sucsedenum, fontanel anterior datar dan berdenyut, head lag, distribusi rambut merata Abnormal :  Sefalhaematoma, hidrosefali, mikrosefali, anensefali, ensefalokel, fontanel menonjol / cekung, kraniostenosis, head lag > 10⁰ Temuan :  Molding, kaput sucsedenum, fontanel anterior datar dan berdenyut, head lag, distribusi rambut merata Abnormal :  Sefalhaematoma, hidrosefali, mikrosefali, anensefali, ensefalokel, fontanel menonjol / cekung, kraniostenosis, head lag > 10⁰ Temuan :  Molding, kaput sucsedenum, fontanel anterior datar dan berdenyut, head lag, distribusi rambut merata Abnormal :  Sefalhaematoma, hidrosefali, mikrosefali, anensefali, ensefalokel, fontanel menonjol / cekung, kraniostenosis, head lag > 10⁰ Temuan :  Molding, kaput sucsedenum, fontanel anterior datar dan berdenyut, head lag, distribusi rambut merata Abnormal :  Sefalhaematoma, hidrosefali, mikrosefali, anensefali, ensefalokel, fontanel menonjol / cekung, kraniostenosis, head lag > 10⁰ 29Robin Dompas
  • 30. Temuan :  Bagian atas telinga sejajar dengan kantus interna, refleks terkejut (+) Abnormal :  Telinga letak rendah, tidak ada respon terhadap suara Temuan :  Bagian atas telinga sejajar dengan kantus interna, refleks terkejut (+) Abnormal :  Telinga letak rendah, tidak ada respon terhadap suara Temuan :  Bagian atas telinga sejajar dengan kantus interna, refleks terkejut (+) Abnormal :  Telinga letak rendah, tidak ada respon terhadap suara Temuan :  Bagian atas telinga sejajar dengan kantus interna, refleks terkejut (+) Abnormal :  Telinga letak rendah, tidak ada respon terhadap suara 30Robin Dompas
  • 31. Temuan :  Edema kelopak mata, sklera jernih, hemoragi subkonjungtiva, ada refleks, konjungtiva jernih, PERL (Pupil Equal react to Light) Abonormal :  Konyungtiva disertai rabas purulent, katarak, tidak ada refleks merah, pupil tetap, konstriksi atau dilatasi pupil, tidak mampu berfokus Temuan :  Edema kelopak mata, sklera jernih, hemoragi subkonjungtiva, ada refleks, konjungtiva jernih, PERL (Pupil Equal react to Light) Abonormal :  Konyungtiva disertai rabas purulent, katarak, tidak ada refleks merah, pupil tetap, konstriksi atau dilatasi pupil, tidak mampu berfokus Temuan :  Edema kelopak mata, sklera jernih, hemoragi subkonjungtiva, ada refleks, konjungtiva jernih, PERL (Pupil Equal react to Light) Abonormal :  Konyungtiva disertai rabas purulent, katarak, tidak ada refleks merah, pupil tetap, konstriksi atau dilatasi pupil, tidak mampu berfokus Temuan :  Edema kelopak mata, sklera jernih, hemoragi subkonjungtiva, ada refleks, konjungtiva jernih, PERL (Pupil Equal react to Light) Abonormal :  Konyungtiva disertai rabas purulent, katarak, tidak ada refleks merah, pupil tetap, konstriksi atau dilatasi pupil, tidak mampu berfokus 31Robin Dompas
  • 32. Temuan :  Patent Abnormal :  Atresia koana, nafas cuping hidung Temuan :  Patent Abnormal :  Atresia koana, nafas cuping hidung Temuan :  Patent Abnormal :  Atresia koana, nafas cuping hidung Temuan :  Patent Abnormal :  Atresia koana, nafas cuping hidung 32Robin Dompas
  • 33. Temuan :  Bibir dan palatum utuh, mutiara epstein Abnormal :  Celah bibir/palatum, permukaan putih, air liur berlebihan, lidah besar,/ menjulur Temuan :  Bibir dan palatum utuh, mutiara epstein Abnormal :  Celah bibir/palatum, permukaan putih, air liur berlebihan, lidah besar,/ menjulur Temuan :  Bibir dan palatum utuh, mutiara epstein Abnormal :  Celah bibir/palatum, permukaan putih, air liur berlebihan, lidah besar,/ menjulur Temuan :  Bibir dan palatum utuh, mutiara epstein Abnormal :  Celah bibir/palatum, permukaan putih, air liur berlebihan, lidah besar,/ menjulur 33Robin Dompas
  • 34. Temuan :  Pendek Abnormal :  Jaringan tengkuk ber>>, massa (+), tahanan terhadap fleksi Temuan :  Pendek Abnormal :  Jaringan tengkuk ber>>, massa (+), tahanan terhadap fleksi Temuan :  Pendek Abnormal :  Jaringan tengkuk ber>>, massa (+), tahanan terhadap fleksi Temuan :  Pendek Abnormal :  Jaringan tengkuk ber>>, massa (+), tahanan terhadap fleksi 34Robin Dompas
  • 35. Temuan :  Diameter AP sama, lingkaran dada 2-3 cm < LK atau sama pada beberapa hari pertama, ekspansi simetris, sedikit retraksi, breast engorgement, susu dalam payudara, puting susu ekstra Abnormal :  Dada tak simetris, retraksi menyolok, fraktur klavikula Temuan :  Diameter AP sama, lingkaran dada 2-3 cm < LK atau sama pada beberapa hari pertama, ekspansi simetris, sedikit retraksi, breast engorgement, susu dalam payudara, puting susu ekstra Abnormal :  Dada tak simetris, retraksi menyolok, fraktur klavikula Temuan :  Diameter AP sama, lingkaran dada 2-3 cm < LK atau sama pada beberapa hari pertama, ekspansi simetris, sedikit retraksi, breast engorgement, susu dalam payudara, puting susu ekstra Abnormal :  Dada tak simetris, retraksi menyolok, fraktur klavikula Temuan :  Diameter AP sama, lingkaran dada 2-3 cm < LK atau sama pada beberapa hari pertama, ekspansi simetris, sedikit retraksi, breast engorgement, susu dalam payudara, puting susu ekstra Abnormal :  Dada tak simetris, retraksi menyolok, fraktur klavikula 35Robin Dompas
  • 36. Temuan :  Pernafasan abdomen, bunyi bronchial bilateral, ronchi sesaat setelah lahir, bernafas periodik (periode apnue sampai 15 detik), frekuensi nafas 30-60 Abnormal :  Mendengkur, tak ada suara nafas bilateral, bunyi tambahan seiring dengan tanda distress (PCH, mendengkur, sianosis, takipnea), frekuensi nafas </> nilai normal terus menerus Temuan :  Pernafasan abdomen, bunyi bronchial bilateral, ronchi sesaat setelah lahir, bernafas periodik (periode apnue sampai 15 detik), frekuensi nafas 30-60 Abnormal :  Mendengkur, tak ada suara nafas bilateral, bunyi tambahan seiring dengan tanda distress (PCH, mendengkur, sianosis, takipnea), frekuensi nafas </> nilai normal terus menerus Temuan :  Pernafasan abdomen, bunyi bronchial bilateral, ronchi sesaat setelah lahir, bernafas periodik (periode apnue sampai 15 detik), frekuensi nafas 30-60 Abnormal :  Mendengkur, tak ada suara nafas bilateral, bunyi tambahan seiring dengan tanda distress (PCH, mendengkur, sianosis, takipnea), frekuensi nafas </> nilai normal terus menerus Temuan :  Pernafasan abdomen, bunyi bronchial bilateral, ronchi sesaat setelah lahir, bernafas periodik (periode apnue sampai 15 detik), frekuensi nafas 30-60 Abnormal :  Mendengkur, tak ada suara nafas bilateral, bunyi tambahan seiring dengan tanda distress (PCH, mendengkur, sianosis, takipnea), frekuensi nafas </> nilai normal terus menerus 36Robin Dompas
  • 37. Temuan :  Titik impuls maksimum pada cela intercosta ke 5, murmur lemah selama beberapa hari pertama setelah lahir, frekuensi denyut jantung 120-160 ( bunyi jantung : S1 (lub)- katup mitral dan trikuspidalis menutup— kontraksi permulaan sistole; S2 (dud)-katup aorta dan pulmonalis menutup—awal diastole –relaksasi; S3 –pengisian ventrikel yang cepat; S4 –tahanan pengisian ventrikel after kontraksi atrium), palpasi arteri perifer=sama pada intensitas/irama. Temuan :  Titik impuls maksimum pada cela intercosta ke 5, murmur lemah selama beberapa hari pertama setelah lahir, frekuensi denyut jantung 120-160 ( bunyi jantung : S1 (lub)- katup mitral dan trikuspidalis menutup— kontraksi permulaan sistole; S2 (dud)-katup aorta dan pulmonalis menutup—awal diastole –relaksasi; S3 –pengisian ventrikel yang cepat; S4 –tahanan pengisian ventrikel after kontraksi atrium), palpasi arteri perifer=sama pada intensitas/irama. Temuan :  Titik impuls maksimum pada cela intercosta ke 5, murmur lemah selama beberapa hari pertama setelah lahir, frekuensi denyut jantung 120-160 ( bunyi jantung : S1 (lub)- katup mitral dan trikuspidalis menutup— kontraksi permulaan sistole; S2 (dud)-katup aorta dan pulmonalis menutup—awal diastole –relaksasi; S3 –pengisian ventrikel yang cepat; S4 –tahanan pengisian ventrikel after kontraksi atrium), palpasi arteri perifer=sama pada intensitas/irama. Temuan :  Titik impuls maksimum pada cela intercosta ke 5, murmur lemah selama beberapa hari pertama setelah lahir, frekuensi denyut jantung 120-160 ( bunyi jantung : S1 (lub)- katup mitral dan trikuspidalis menutup— kontraksi permulaan sistole; S2 (dud)-katup aorta dan pulmonalis menutup—awal diastole –relaksasi; S3 –pengisian ventrikel yang cepat; S4 –tahanan pengisian ventrikel after kontraksi atrium), palpasi arteri perifer=sama pada intensitas/irama. 37Robin Dompas
  • 38. Abnormal :  Titik impuls bergeser (rendah dan lateral→ pembesaran jantung), murmur jelas/kuat, trill (vibrasi yang dapat diraba dan disebabkan oleh murmur), frekuensi jantung </> dari nilai normal dan terus menerus, hilangnya nadi femoralis→coarctation of the aorta Abnormal :  Titik impuls bergeser (rendah dan lateral→ pembesaran jantung), murmur jelas/kuat, trill (vibrasi yang dapat diraba dan disebabkan oleh murmur), frekuensi jantung </> dari nilai normal dan terus menerus, hilangnya nadi femoralis→coarctation of the aorta 38Robin Dompas
  • 41. Temuan :  Agak menonjol kedepan, lunak, hati 2-3 cm di bawah tepi iga kanan, ujung limpa dapat diraba, tali pusat warna kelabu→3 pembulur darah, (dua arteri satu vena), bising usus (+), Abnormal  Distensi atau rata, massa (+), hati >3 cm dibawah iga, tali pusat memiliki dua pembuluh darah, tali pusat gelap, hernia umbilikalis yang tak dapat dikembalikan Temuan :  Agak menonjol kedepan, lunak, hati 2-3 cm di bawah tepi iga kanan, ujung limpa dapat diraba, tali pusat warna kelabu→3 pembulur darah, (dua arteri satu vena), bising usus (+), Abnormal  Distensi atau rata, massa (+), hati >3 cm dibawah iga, tali pusat memiliki dua pembuluh darah, tali pusat gelap, hernia umbilikalis yang tak dapat dikembalikan Temuan :  Agak menonjol kedepan, lunak, hati 2-3 cm di bawah tepi iga kanan, ujung limpa dapat diraba, tali pusat warna kelabu→3 pembulur darah, (dua arteri satu vena), bising usus (+), Abnormal  Distensi atau rata, massa (+), hati >3 cm dibawah iga, tali pusat memiliki dua pembuluh darah, tali pusat gelap, hernia umbilikalis yang tak dapat dikembalikan Temuan :  Agak menonjol kedepan, lunak, hati 2-3 cm di bawah tepi iga kanan, ujung limpa dapat diraba, tali pusat warna kelabu→3 pembulur darah, (dua arteri satu vena), bising usus (+), Abnormal  Distensi atau rata, massa (+), hati >3 cm dibawah iga, tali pusat memiliki dua pembuluh darah, tali pusat gelap, hernia umbilikalis yang tak dapat dikembalikan 41Robin Dompas
  • 42. Temuan :  Testis telah turun atau dalam kanal inguinal, muara uretra di pusat penis, selaput himen, labia minor besar pada bayi prematur, rabas vagina, lendir atau darah Abnormal :  Testis tak dapat diraba dalam skrotum atau kanal inguinal, hipospadia, epispadia, skrotum bengkak, hernia, hidrokel, klitoris besar pada bayi cukup bulan Temuan :  Testis telah turun atau dalam kanal inguinal, muara uretra di pusat penis, selaput himen, labia minor besar pada bayi prematur, rabas vagina, lendir atau darah Abnormal :  Testis tak dapat diraba dalam skrotum atau kanal inguinal, hipospadia, epispadia, skrotum bengkak, hernia, hidrokel, klitoris besar pada bayi cukup bulan Temuan :  Testis telah turun atau dalam kanal inguinal, muara uretra di pusat penis, selaput himen, labia minor besar pada bayi prematur, rabas vagina, lendir atau darah Abnormal :  Testis tak dapat diraba dalam skrotum atau kanal inguinal, hipospadia, epispadia, skrotum bengkak, hernia, hidrokel, klitoris besar pada bayi cukup bulan Temuan :  Testis telah turun atau dalam kanal inguinal, muara uretra di pusat penis, selaput himen, labia minor besar pada bayi prematur, rabas vagina, lendir atau darah Abnormal :  Testis tak dapat diraba dalam skrotum atau kanal inguinal, hipospadia, epispadia, skrotum bengkak, hernia, hidrokel, klitoris besar pada bayi cukup bulan 42Robin Dompas
  • 43. Temuan :  Patent, tonus spinter ani (+) Abnormal :  Tak patent/bentuk lesung, → anus imperforata, tonus spinter tak ada→gangguan otot Temuan :  Patent, tonus spinter ani (+) Abnormal :  Tak patent/bentuk lesung, → anus imperforata, tonus spinter tak ada→gangguan otot Temuan :  Patent, tonus spinter ani (+) Abnormal :  Tak patent/bentuk lesung, → anus imperforata, tonus spinter tak ada→gangguan otot Temuan :  Patent, tonus spinter ani (+) Abnormal :  Tak patent/bentuk lesung, → anus imperforata, tonus spinter tak ada→gangguan otot 43Robin Dompas
  • 44. Temuan :  Fleksi pada gerakan spontan, RPS normal, kaki sama panjang, lipatan bokong simetris Abnormal :  Lemah,kendur, ekstensi, RPS terbatas, kaki tidak sama panjang, lipatan bokong tak simetris (dislokasi pangkal paha) Temuan :  Fleksi pada gerakan spontan, RPS normal, kaki sama panjang, lipatan bokong simetris Abnormal :  Lemah,kendur, ekstensi, RPS terbatas, kaki tidak sama panjang, lipatan bokong tak simetris (dislokasi pangkal paha) Temuan :  Fleksi pada gerakan spontan, RPS normal, kaki sama panjang, lipatan bokong simetris Abnormal :  Lemah,kendur, ekstensi, RPS terbatas, kaki tidak sama panjang, lipatan bokong tak simetris (dislokasi pangkal paha) Temuan :  Fleksi pada gerakan spontan, RPS normal, kaki sama panjang, lipatan bokong simetris Abnormal :  Lemah,kendur, ekstensi, RPS terbatas, kaki tidak sama panjang, lipatan bokong tak simetris (dislokasi pangkal paha) 44Robin Dompas
  • 47. Refleks pengkajiannya Temuan normal Moro (kaget) Pukul permukaan datar di daerah dekat bayi Gerakan “merangkul” simetris, hilang 3-4 bln—kuat –2 bln Palmar Letakkan jari pada telapak tagan bayi Menggenggam jari Plantar Tekan ibu jari pada pangkal jari kaki bayi Jari-jari kaki Melengkung ke bawah Rooting Usap pipi atau bibir Memutar kepala ke arah stimulus. S.d. 6 bln Mengisap Masukkan jari bersarung tangan atau dot ke dalam mulut bayi Bayi mengisap Tonik neck Putar kepala bayi ke sisi saat terlentang Tungkai pada sisi yang sama ekstensi, dan tungkai pada sisi yang lain fleksi→hilang usia 2-3 bln 47Robin Dompas
  • 48. Refleks Pengkajiannya Temuan normal Menelan Amati saat minum Menelan tanpa tersedak, batuk, atau muntah Ekstruksi Sentuh ujung lidah dengan jari atau puting Lidah menjulur ke luar Melangkah Tegakkan bayi dan biarkan satu kaki menyentuh permukaan datar Gerakan seperti berjalan Tegakkan bayi dan biarkan satu kaki menyentuh permukaan datar Gerakan seperti berjalan Merangkak Tempatkan bayi pada posisi tengkurap Melakukan gerakan merangkak Babinski Gorreskan bagian lateral telapak kaki ke arah atas dan leintasi bantalan kaki Jari-jari kaki merengang Gallant Posisi bayi tengkurap, gores punggung ke sisi tulang belakang dengan gerakan ke bawah. Lakukan pada kedua sisi. Badan melengkung ke sisi yang digores Hilang 2-3 bulan 48Robin Dompas
  • 50.  Personal Sosial  Fine motor adaptive  Language  Gross motor  Personal Sosial  Fine motor adaptive  Language  Gross motor 50Robin Dompas
  • 51. Sasaran anak usia 0- 5 tahun Prosedur : Terdiri dari 2 tahap yaitu :  Secara periodik pada semua anak ( usia 3-6 bln, 9-12 blb, 18-24 bln, 3 thn, 4 thn, 5 thn )  Pada anak yang dicurigai ada hambatan dalam perkembangan Sasaran anak usia 0- 5 tahun Prosedur : Terdiri dari 2 tahap yaitu :  Secara periodik pada semua anak ( usia 3-6 bln, 9-12 blb, 18-24 bln, 3 thn, 4 thn, 5 thn )  Pada anak yang dicurigai ada hambatan dalam perkembangan 51Robin Dompas
  • 52.  Tentukan umur anak  Tarik garis pada lembar DDST II sesuai dengan umur yang telah ditentukan  Lakukan pengukuran pada anak tiap komponen dengan batasan garis yang ada mulai sektor motorik kasar, bahasa, motorik halus dan personal sosial.  Tentukan umur anak  Tarik garis pada lembar DDST II sesuai dengan umur yang telah ditentukan  Lakukan pengukuran pada anak tiap komponen dengan batasan garis yang ada mulai sektor motorik kasar, bahasa, motorik halus dan personal sosial. 52Robin Dompas
  • 53.  P –passed = lulus  F –fail = gagal  NO - no oppornunity =tak mendapat keempatan melakukan tugas Kemudian dihitung jumlah berapa P, F selanjutnyan diklasifikasi berdasarkan pedoman → abnormal, normal atau meragukan dan tak dapt dites  P –passed = lulus  F –fail = gagal  NO - no oppornunity =tak mendapat keempatan melakukan tugas Kemudian dihitung jumlah berapa P, F selanjutnyan diklasifikasi berdasarkan pedoman → abnormal, normal atau meragukan dan tak dapt dites 53Robin Dompas
  • 58. Pemeriksaan fisik pada Anak Pemeriksaan fisik pada Anak 58Robin Dompas