SlideShare a Scribd company logo
1 of 36
Download to read offline
U N I S M
M U D A
BERKARAKTER
INTERPROFESIONALEDUCATION-COLABORATION
U N I S M . AC . I D
U N I S M
M U D A
BERKARAKTER
INTERPROFESIONALEDUCATION-COLABORATION
Penyulit atau Komplikasi
Neonatus
Fitri Yuliana
midwifery, Health Faculty
Sari Mulia University
UNIVERSITAS SARIMULIA
Jl. Pramuka No. 02, Banjarmasin
MUDA
BERKARAKTER
U N I S M . AC . I D
VISI & MISI FAKULTAS
Menjadi fakultas kesehatan yang unggul dalam
ilmu pengetahuan, tekhnologi, dan seni
(IPTEKS) dengan mengembangkan potensi
kearifan lokal untuk menghasilkan lulusan
yang berkarakter, inovatif, dan kreatif
ditingkat wilayah, nasional dan internasional
tahun 2030
VISI & MISI
UNIVERSITAS
Menjadi universitas yang
terkemuka dalam
mengembangkan nilai
potensi kekayaan lokal
untuk menghasilkan
lulusan yang berkarakter
unggul dan berdaya saing
ditingkat wilayah, nansional
maupun internasional
tahun 2030
VISI & MISI PROGRAM STUDI
Menghasilkan lulusan sarjana kebidanan dan profesi bidan
yang unggul dalam memberikan asuhan kebidanan dengan
terapi komplementer melalui pendekatan Interprofesional
education tahun 2030
• Mahasiswa mampu menjelaskan konsep dasar kelainan, penyulit,
komplikasi pada neonatus, bayi, balita, dan anak
MUDA
BERKARAKTER
U N I S M . AC . I D
CAPAIAN PEMBELAJARAN
• BBLR (Bayi Berat Lahir Rendah)
• Asfiksia Neonatorum
• Sindrom Gangguan Pernapasan
• Ikterus Neonatorum
• Perdarahan Tali Pusat
• Hipotermi/ Hipertermi
• Hipoglikemi
• Omfalitis/ Tetanus Neonatorum
MUDA
BERKARAKTER
U N I S M . AC . I D
OUTLINE
Bayi Berat Lahir Rendah
Pengantar
U N I S M . A C . I D
• Bayi yang lahir dengan berat badan < 2500 gram
• Etiologi → usia kehamilan kurang bulan, pertumbuhan janin
terhambat (IUGR), factor ibu, factor plasenta, factor janin
• Klasifikasi → BBLR BB < 2500 gram, BBLSR BB 1000 – 1500
gram, BBLSAR BB < 1000 gram
• Komplikasi → berkaitan dg system pernapasan, kardiovaskuler,
hipotermia, hipoglikemi
• Penatalaksanaan → semakin kecil bayi, semakin besar
perawatannya, pertahankan suhu tubuh (PMK), incubator,
pemberian oksigen, pencegahan infeksi, pemberian makan
• Pemantauan → saat dirawat (terapi, tumbuh kembang), setelah
pulang (jaga kestabilan suhu tubuh & nutrisi)
Asfiksia Neonatorum
Pengantar
U N I S M . A C . I D
• Keadaan bbl tidak dapat bernafas spontan dan teratur
• Etiologi → hipoksia janin dlm uterus → factor ibu, tali pusat,
dan bayi
• Penilaian dg APGAR Skor
Tanda Skor APGAR
0 1 2
Warna (Appreance) Biru atau pucat Akrosianotik Seluruh tubuh merah
muda
Frekuensi Jantung (Pulse) Tidak terdapat < 100 x/menit > 100 x/menit
Iritabilitas Refleks
(Grimace)
Tidak ada respon Reaksi menyeringai Menarik anggota gerak
secara aktif
Tonus Otot (Activity) Lumpuh Sejumlah gerakan fleksi Gerakan aktif
Respirasi (Respiratory) Tidak terdapat Tangisan lemah Menangis kuat
Hasil Evaluasi Skor APGAR
• 1 menit : Adaptasi neonatus thd kehidupan ekstrauteri
• 5 menit : Diagnosis
• 10 menit : Prognosis
Skor APGAR
• Skor 8 – 10 : Normal
• Skor 5 – 7 : Asfiksia ringan
• Skor 4 – 6 : Asfiksia sedang
• Skor 0 – 3 : Asfiksia berat
Lanjutan…
U N I S M . A C . I D
• Komplikasi → berbagai organ:
• Otak → hipoksia iskemik ensefalopati, edema serebri, palsi
serebralis
• Jantung dan paru → hipertensi pulmonal persisten, perdarahan
paru, edema paru
• Gastrointestinal → enterocolitis nekrotikan
• Ginjal → tubular nekrosis akut
• Hematologi
• Penatalaksanaan → Tindakan umum (penilaian awal),
Tindakan khusus (resusitasi)
Sindrom Gangguan Pernapasan
Pengantar
U N I S M . A C . I D
• Sindrom gawat napas (Respiratory Distress Syndrome) → disfunsi
pernapasan → dispnea, hiperapnea, pernapasan > 60x/menit,
sianosis, merintih
• Etiologi → obstruksi saluran napas atas, kelainan parenkim paru
• Skor Downe
Penilaian
0 1 2
Frekuensi Nafas < 60 x/menit 60 – 80 x/menit > 80 x/menit
Retraksi Tidak ada retraksi Retraksi ringan Retraksi berat
Sianosis Tidak sianosis Sianosis hilang dg O2 Sianosis meski diberi
O2
Jalan masuk udara Udara masuk bilateral
baik
Penururnan ringan
udara masuk
Tidak ada udara masuk
Grunting Tidak ada grunting Dapat didengar oleh
stetoskop
Dapat didengar tanpa
alat bantu
Hasil Evaluasi Skor Downe
• Skor < 4 : Tidak ada respiratory distress
• Skor 4 – 7 : Respiratory distress
• Skor > 7 : Ancaman gagal nafas
Lanjutan…
U N I S M . A C . I D
• Pemeriksaan → radiologi, laboratorium
• Penatalaksanaan:
• Saat prenatal
• Saat intranatal
Ikterus Neonatorum
Pengantar
U N I S M . A C . I D
• Ikterus neonatorum → warna kuning di kulit, konjungtiva dan
mukosa yang terjadi karena meningkatnya kadar bilirubin
dalam darah
• Etiologi → bilirubin tinggi → organ hati belum cukup matang
• Jenis:
• Bilirubin indirek → tidak terkonjugasi, larut dlm lemak
• Bilirubin direk → terkonjugasi, larut dlm air
• Klasifikasi → fisiologis dan patologis
• Penilaian → visual dg derajat kremer
Lanjutan…
U N I S M . A C . I D
• Pemeriksaan:
• Visual
• Laboratorium
• Penatalaksanaan:
• Cukup asupan (ASI)→ bilirubin dapat dikeluarkan lebih cepat
dari tubuh melalui kencing dan tinja
• Fototerapi
• Transfusi tukar
Fototerapi
U N I S M . A C . I D
• Perawatan bayi kuning dg terapi
sinar ultraviolet (UV)
• Bilirubin direk yg tlh di
metabolism hati → tidak
membahayakan
• Bilirubin indirek → berbahaya
jika tinggi → bersifat toksik →
melintasi otak → Kern Ikterus →
tuli, cerebral palsy
Prosedur
• Bayi ditempatkan dibawah lampu fluoresens → cahaya dlm
spektrum biru-hijau → mengubah bentuk & struktur molekul
bilirubin → dikeluarkan lewat tinja & kencing
• Bayi hanya memakai popok dan pelindung mata
• Terapi minimal 30 menit dlm 3-4 jam dengan lama waktu minimal
24 jam, posisi dirubah setiap 18 jam
• Kadar bilirubin dicek sekurang-kurangnya setiap 24 jam
• Terapi dihentikan jika kadar bilirubin kembali normal → perlu
waktu 1 – 2 hari
• Efek samping → dehidrasi, diare, ruam kulit → menghilang setelah
terapi selesai
Transfusi Tukar
U N I S M . A C . I D
• Tindakan penggantian darah pasien dengan darah atau plasma
pendonor
• Komponen darah abnormal & zat toksin dlm tubuh px diganti
dg darah normal dr pendonor
• Prosedur yg digunakan sbg jalan terakhir untuk mencegah
kern icterus
• Dilakukan jika bilirubin indirek > 20 mg/dl
• Transfusi tukar dilakukan melalui umbilicus
• Tujuan → mengurangi penyakit kuning, kelainan darah
Transfusi Tukar
U N I S M . A C . I D
• Perlu waktu bbrp jam
• Kadar bilirubin dicek tiap 2 jam sekali stlh transfuse → masih
tinggi diulang
Prosedur
• Periksa laboratorium → serologi, biakan, G6PD, bilirubin sblum
transfusi
• Pemasangan kateter vena
• Proses → berlangsung bbrp siklus → setiap siklus bbrp menit
Komplikasi
• Terbentuk gumpalan darah
• Perubahan senyawa kimia darah
• Kelainan jantung
• Gangguan paru-paru
• Kejang
• Syok
Omfalitis
Kasus 1
U N I S M . A C . I D
• Seorang bayi perempuan, umur 15 hari, dibawa ibunya ke PMB
dengan keluhan tali pusat berbau busuk. Hasil anamnesis:
selama ini ibu merawat tali pusat dengan dibungkus kasa dan
diberikan tambahan rempah tradisional. Hasil pemeriksaan: FJ
160 x/menit, P 60 x/menit, S 37,8oC, tali pusat tampak basah,
ada pengeluaran pus, dan berbau tidak sedap.
• Pertanyaan:
• Apa yang terjadi pada bayi tsb?
• Bagaimana hal tsb terjadi?
• Bagaimana penanganan kasus tsb?
Kasus 2
• Seorang bayi laki-laki baru lahir 2 jam yang lalu, segera menangis,
warna kulit kemerahan, bergerak aktif. Hasil pemeriksaan: bayi
lahir premature dengan berat lahir 2000 gram.
• Pertanyaan:
1. Apakah pengkajian yang paling tepat untuk menilai kematangan
bayi tsb?
2. Apakah diagnosis yang tepat?
3. Bagaimana perawatan tuk bayi tsb?
Kasus 3
U N I S M . A C . I D
• Seorang bayi perempuan, umur 14 hari, dibawa ibunya ke PMB
dengan keluhan bayi tidak mau menyusu, mulut mencucu seperti
ikan. Hasil anamnesis: bayi lahir ditolong oleh DK, merawat tali
pusat dengan ramuan tradisional. Hasil pemeriksaan: FJ 174
x/menit, P 62 x/menit, S 39oC, tali pusat tampak kering,
mengeluarkan bau tidak sedap, tubuh melengkung seperti busur
dan kepala mendongak keatas, otot dinding perut teraba kaku.
• Pertanyaan:
• Apa yang terjadi pada bayi tsb?
• Bagaimana hal tsb terjadi?
• Bagaimana penanganan kasus tsb?
Kasus 4
U N I S M . A C . I D
• Seorang bayi laki-laki, telah lahir 1 jam yang lalu, riwayat lahir
tidak segera menangis dan dilakukan resusitasi 1 sklus dan
saat ini bayi mendapatkan O2 dengan sungkup . Hasil
pemeriksaan: FJ 104 x/menit, P 40 x/menit, S 36oC, tangisan
lemah, sianosis perifer, kadar glukosa darah 25 mg/dl.
• Pertanyaan:
• Apa yang terjadi pada bayi tsb?
• Bagaimana hal tsb terjadi?
• Bagaimana cara melakukan pemeriksaan glukosa darah?
• Bagaimana pemberian glukosa intravena?
Kasus 5
U N I S M . A C . I D
Seorang bayi perempuan, umur 1 minggu, dibawa ibunya ke PMB
dengan keluhan mata bayi terlihat kuning sejak 2 hari yang lalu. Hasil
anamnesis: bayi hanya diberi ASI, bayi minum setiap 4 jam. Hasil
pemeriksaan: N 130 x/menit, S 38oC, P 40 x/menit, tampak kuning pada
bagian wajah hingga abdomen.
• Pertanyaan:
• Apa yang terjadi pada bayi tsb?
• Bagaimana hal tsb terjadi?
• Apakah pemeriksaan yang harus dilakukan?
• Bagaimana penanganan pada kasus tersebut?
MUDA
BERKARAKTER
U N I S M . AC . I D
QUOTE
MUDA
BERKARAKTER
U N I S M . AC . I D
REFERENSI
U N I S M
M U D A
BERKARAKTER
INTERPROFESIONALEDUCATION-COLABORATION
U N I S M . AC . I D

More Related Content

Similar to Penyulit Neonatus BAHAN TUGAS (1).pdf

Template audit Nearmiss neonatus dan maternal
Template audit Nearmiss neonatus dan maternalTemplate audit Nearmiss neonatus dan maternal
Template audit Nearmiss neonatus dan maternal
Miyunz99
 
PPT SEMINAR ANAK ASUHAN KEPERAWATAN RESPIRATOTY DISTRESS SYNDROM.pptx
PPT SEMINAR ANAK ASUHAN KEPERAWATAN RESPIRATOTY DISTRESS SYNDROM.pptxPPT SEMINAR ANAK ASUHAN KEPERAWATAN RESPIRATOTY DISTRESS SYNDROM.pptx
PPT SEMINAR ANAK ASUHAN KEPERAWATAN RESPIRATOTY DISTRESS SYNDROM.pptx
nurulfaizah274930
 

Similar to Penyulit Neonatus BAHAN TUGAS (1).pdf (20)

Paket 11 1-50
Paket 11 1-50 Paket 11 1-50
Paket 11 1-50
 
PPT_ASFIKSIA.pptx
PPT_ASFIKSIA.pptxPPT_ASFIKSIA.pptx
PPT_ASFIKSIA.pptx
 
9. Emergensi pada Neonatus.pdf
9. Emergensi pada Neonatus.pdf9. Emergensi pada Neonatus.pdf
9. Emergensi pada Neonatus.pdf
 
9. Emergensi pada Neonatus.pdf
9. Emergensi pada Neonatus.pdf9. Emergensi pada Neonatus.pdf
9. Emergensi pada Neonatus.pdf
 
Atresia Ani Case Report
Atresia Ani Case ReportAtresia Ani Case Report
Atresia Ani Case Report
 
Cbd kd dr.sri
Cbd kd dr.sriCbd kd dr.sri
Cbd kd dr.sri
 
Askep pada ibu dengan kasus preeklamsi
Askep pada ibu dengan kasus preeklamsiAskep pada ibu dengan kasus preeklamsi
Askep pada ibu dengan kasus preeklamsi
 
Presus bbl dengan asfiksia
Presus bbl dengan asfiksiaPresus bbl dengan asfiksia
Presus bbl dengan asfiksia
 
HYPERBILIRUBINEMIA.ppt
HYPERBILIRUBINEMIA.pptHYPERBILIRUBINEMIA.ppt
HYPERBILIRUBINEMIA.ppt
 
CASE CELIN OBGYN.pptx
CASE CELIN OBGYN.pptxCASE CELIN OBGYN.pptx
CASE CELIN OBGYN.pptx
 
Asuhan kebidanan dengan ikterus
Asuhan kebidanan dengan ikterusAsuhan kebidanan dengan ikterus
Asuhan kebidanan dengan ikterus
 
151297729 case-rds-hie
151297729 case-rds-hie151297729 case-rds-hie
151297729 case-rds-hie
 
Template audit Nearmiss neonatus dan maternal
Template audit Nearmiss neonatus dan maternalTemplate audit Nearmiss neonatus dan maternal
Template audit Nearmiss neonatus dan maternal
 
TUTKLIN KDS.pptx
TUTKLIN KDS.pptxTUTKLIN KDS.pptx
TUTKLIN KDS.pptx
 
2. PATOFISIOLOGI FETOMATERNAL dr. Taufik.pptx
2. PATOFISIOLOGI FETOMATERNAL dr. Taufik.pptx2. PATOFISIOLOGI FETOMATERNAL dr. Taufik.pptx
2. PATOFISIOLOGI FETOMATERNAL dr. Taufik.pptx
 
PPT SEMINAR ANAK ASUHAN KEPERAWATAN RESPIRATOTY DISTRESS SYNDROM.pptx
PPT SEMINAR ANAK ASUHAN KEPERAWATAN RESPIRATOTY DISTRESS SYNDROM.pptxPPT SEMINAR ANAK ASUHAN KEPERAWATAN RESPIRATOTY DISTRESS SYNDROM.pptx
PPT SEMINAR ANAK ASUHAN KEPERAWATAN RESPIRATOTY DISTRESS SYNDROM.pptx
 
Hiperbilirubinemia
HiperbilirubinemiaHiperbilirubinemia
Hiperbilirubinemia
 
Ikterus Neonatorum
Ikterus NeonatorumIkterus Neonatorum
Ikterus Neonatorum
 
Bst dhf (guntur)
Bst dhf (guntur)Bst dhf (guntur)
Bst dhf (guntur)
 
kegawatan-neonatus-asfiksia.pptx
kegawatan-neonatus-asfiksia.pptxkegawatan-neonatus-asfiksia.pptx
kegawatan-neonatus-asfiksia.pptx
 

Recently uploaded

Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungObat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Halo Docter
 
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptxPENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
sandiharyanto
 
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitdistribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
PutriKemala3
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
PrajaPratama4
 
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur KandunganJual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
cheatingw995
 
Pengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptx
Pengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptxPengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptx
Pengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptx
NadhifahRahmawati
 
Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023
Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023
Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023
AthoinNashir
 

Recently uploaded (20)

High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docx
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docxSistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docx
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docx
 
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptxCRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
 
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxProsedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
 
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungObat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
 
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptxPENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
 
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
 
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptxPRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
 
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
 
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitdistribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
 
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptxPPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
 
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur KandunganJual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
 
Pengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptx
Pengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptxPengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptx
Pengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptx
 
Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023
Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023
Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
 
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakatEPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
 
543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf
543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf
543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf
 

Penyulit Neonatus BAHAN TUGAS (1).pdf

  • 1. U N I S M M U D A BERKARAKTER INTERPROFESIONALEDUCATION-COLABORATION U N I S M . AC . I D
  • 2. U N I S M M U D A BERKARAKTER INTERPROFESIONALEDUCATION-COLABORATION Penyulit atau Komplikasi Neonatus Fitri Yuliana midwifery, Health Faculty Sari Mulia University UNIVERSITAS SARIMULIA Jl. Pramuka No. 02, Banjarmasin
  • 3. MUDA BERKARAKTER U N I S M . AC . I D VISI & MISI FAKULTAS Menjadi fakultas kesehatan yang unggul dalam ilmu pengetahuan, tekhnologi, dan seni (IPTEKS) dengan mengembangkan potensi kearifan lokal untuk menghasilkan lulusan yang berkarakter, inovatif, dan kreatif ditingkat wilayah, nasional dan internasional tahun 2030 VISI & MISI UNIVERSITAS Menjadi universitas yang terkemuka dalam mengembangkan nilai potensi kekayaan lokal untuk menghasilkan lulusan yang berkarakter unggul dan berdaya saing ditingkat wilayah, nansional maupun internasional tahun 2030 VISI & MISI PROGRAM STUDI Menghasilkan lulusan sarjana kebidanan dan profesi bidan yang unggul dalam memberikan asuhan kebidanan dengan terapi komplementer melalui pendekatan Interprofesional education tahun 2030
  • 4. • Mahasiswa mampu menjelaskan konsep dasar kelainan, penyulit, komplikasi pada neonatus, bayi, balita, dan anak MUDA BERKARAKTER U N I S M . AC . I D CAPAIAN PEMBELAJARAN
  • 5. • BBLR (Bayi Berat Lahir Rendah) • Asfiksia Neonatorum • Sindrom Gangguan Pernapasan • Ikterus Neonatorum • Perdarahan Tali Pusat • Hipotermi/ Hipertermi • Hipoglikemi • Omfalitis/ Tetanus Neonatorum MUDA BERKARAKTER U N I S M . AC . I D OUTLINE
  • 7. Pengantar U N I S M . A C . I D • Bayi yang lahir dengan berat badan < 2500 gram • Etiologi → usia kehamilan kurang bulan, pertumbuhan janin terhambat (IUGR), factor ibu, factor plasenta, factor janin • Klasifikasi → BBLR BB < 2500 gram, BBLSR BB 1000 – 1500 gram, BBLSAR BB < 1000 gram • Komplikasi → berkaitan dg system pernapasan, kardiovaskuler, hipotermia, hipoglikemi • Penatalaksanaan → semakin kecil bayi, semakin besar perawatannya, pertahankan suhu tubuh (PMK), incubator, pemberian oksigen, pencegahan infeksi, pemberian makan • Pemantauan → saat dirawat (terapi, tumbuh kembang), setelah pulang (jaga kestabilan suhu tubuh & nutrisi)
  • 9. Pengantar U N I S M . A C . I D • Keadaan bbl tidak dapat bernafas spontan dan teratur • Etiologi → hipoksia janin dlm uterus → factor ibu, tali pusat, dan bayi • Penilaian dg APGAR Skor
  • 10. Tanda Skor APGAR 0 1 2 Warna (Appreance) Biru atau pucat Akrosianotik Seluruh tubuh merah muda Frekuensi Jantung (Pulse) Tidak terdapat < 100 x/menit > 100 x/menit Iritabilitas Refleks (Grimace) Tidak ada respon Reaksi menyeringai Menarik anggota gerak secara aktif Tonus Otot (Activity) Lumpuh Sejumlah gerakan fleksi Gerakan aktif Respirasi (Respiratory) Tidak terdapat Tangisan lemah Menangis kuat
  • 11. Hasil Evaluasi Skor APGAR • 1 menit : Adaptasi neonatus thd kehidupan ekstrauteri • 5 menit : Diagnosis • 10 menit : Prognosis Skor APGAR • Skor 8 – 10 : Normal • Skor 5 – 7 : Asfiksia ringan • Skor 4 – 6 : Asfiksia sedang • Skor 0 – 3 : Asfiksia berat
  • 12. Lanjutan… U N I S M . A C . I D • Komplikasi → berbagai organ: • Otak → hipoksia iskemik ensefalopati, edema serebri, palsi serebralis • Jantung dan paru → hipertensi pulmonal persisten, perdarahan paru, edema paru • Gastrointestinal → enterocolitis nekrotikan • Ginjal → tubular nekrosis akut • Hematologi • Penatalaksanaan → Tindakan umum (penilaian awal), Tindakan khusus (resusitasi)
  • 14. Pengantar U N I S M . A C . I D • Sindrom gawat napas (Respiratory Distress Syndrome) → disfunsi pernapasan → dispnea, hiperapnea, pernapasan > 60x/menit, sianosis, merintih • Etiologi → obstruksi saluran napas atas, kelainan parenkim paru
  • 15. • Skor Downe Penilaian 0 1 2 Frekuensi Nafas < 60 x/menit 60 – 80 x/menit > 80 x/menit Retraksi Tidak ada retraksi Retraksi ringan Retraksi berat Sianosis Tidak sianosis Sianosis hilang dg O2 Sianosis meski diberi O2 Jalan masuk udara Udara masuk bilateral baik Penururnan ringan udara masuk Tidak ada udara masuk Grunting Tidak ada grunting Dapat didengar oleh stetoskop Dapat didengar tanpa alat bantu
  • 16. Hasil Evaluasi Skor Downe • Skor < 4 : Tidak ada respiratory distress • Skor 4 – 7 : Respiratory distress • Skor > 7 : Ancaman gagal nafas
  • 17. Lanjutan… U N I S M . A C . I D • Pemeriksaan → radiologi, laboratorium • Penatalaksanaan: • Saat prenatal • Saat intranatal
  • 19. Pengantar U N I S M . A C . I D • Ikterus neonatorum → warna kuning di kulit, konjungtiva dan mukosa yang terjadi karena meningkatnya kadar bilirubin dalam darah • Etiologi → bilirubin tinggi → organ hati belum cukup matang • Jenis: • Bilirubin indirek → tidak terkonjugasi, larut dlm lemak • Bilirubin direk → terkonjugasi, larut dlm air • Klasifikasi → fisiologis dan patologis • Penilaian → visual dg derajat kremer
  • 20.
  • 21. Lanjutan… U N I S M . A C . I D • Pemeriksaan: • Visual • Laboratorium • Penatalaksanaan: • Cukup asupan (ASI)→ bilirubin dapat dikeluarkan lebih cepat dari tubuh melalui kencing dan tinja • Fototerapi • Transfusi tukar
  • 22. Fototerapi U N I S M . A C . I D • Perawatan bayi kuning dg terapi sinar ultraviolet (UV) • Bilirubin direk yg tlh di metabolism hati → tidak membahayakan • Bilirubin indirek → berbahaya jika tinggi → bersifat toksik → melintasi otak → Kern Ikterus → tuli, cerebral palsy
  • 23. Prosedur • Bayi ditempatkan dibawah lampu fluoresens → cahaya dlm spektrum biru-hijau → mengubah bentuk & struktur molekul bilirubin → dikeluarkan lewat tinja & kencing • Bayi hanya memakai popok dan pelindung mata • Terapi minimal 30 menit dlm 3-4 jam dengan lama waktu minimal 24 jam, posisi dirubah setiap 18 jam • Kadar bilirubin dicek sekurang-kurangnya setiap 24 jam • Terapi dihentikan jika kadar bilirubin kembali normal → perlu waktu 1 – 2 hari • Efek samping → dehidrasi, diare, ruam kulit → menghilang setelah terapi selesai
  • 24. Transfusi Tukar U N I S M . A C . I D • Tindakan penggantian darah pasien dengan darah atau plasma pendonor • Komponen darah abnormal & zat toksin dlm tubuh px diganti dg darah normal dr pendonor • Prosedur yg digunakan sbg jalan terakhir untuk mencegah kern icterus • Dilakukan jika bilirubin indirek > 20 mg/dl • Transfusi tukar dilakukan melalui umbilicus • Tujuan → mengurangi penyakit kuning, kelainan darah
  • 25. Transfusi Tukar U N I S M . A C . I D • Perlu waktu bbrp jam • Kadar bilirubin dicek tiap 2 jam sekali stlh transfuse → masih tinggi diulang
  • 26. Prosedur • Periksa laboratorium → serologi, biakan, G6PD, bilirubin sblum transfusi • Pemasangan kateter vena • Proses → berlangsung bbrp siklus → setiap siklus bbrp menit
  • 27. Komplikasi • Terbentuk gumpalan darah • Perubahan senyawa kimia darah • Kelainan jantung • Gangguan paru-paru • Kejang • Syok
  • 29. Kasus 1 U N I S M . A C . I D • Seorang bayi perempuan, umur 15 hari, dibawa ibunya ke PMB dengan keluhan tali pusat berbau busuk. Hasil anamnesis: selama ini ibu merawat tali pusat dengan dibungkus kasa dan diberikan tambahan rempah tradisional. Hasil pemeriksaan: FJ 160 x/menit, P 60 x/menit, S 37,8oC, tali pusat tampak basah, ada pengeluaran pus, dan berbau tidak sedap. • Pertanyaan: • Apa yang terjadi pada bayi tsb? • Bagaimana hal tsb terjadi? • Bagaimana penanganan kasus tsb?
  • 30. Kasus 2 • Seorang bayi laki-laki baru lahir 2 jam yang lalu, segera menangis, warna kulit kemerahan, bergerak aktif. Hasil pemeriksaan: bayi lahir premature dengan berat lahir 2000 gram. • Pertanyaan: 1. Apakah pengkajian yang paling tepat untuk menilai kematangan bayi tsb? 2. Apakah diagnosis yang tepat? 3. Bagaimana perawatan tuk bayi tsb?
  • 31. Kasus 3 U N I S M . A C . I D • Seorang bayi perempuan, umur 14 hari, dibawa ibunya ke PMB dengan keluhan bayi tidak mau menyusu, mulut mencucu seperti ikan. Hasil anamnesis: bayi lahir ditolong oleh DK, merawat tali pusat dengan ramuan tradisional. Hasil pemeriksaan: FJ 174 x/menit, P 62 x/menit, S 39oC, tali pusat tampak kering, mengeluarkan bau tidak sedap, tubuh melengkung seperti busur dan kepala mendongak keatas, otot dinding perut teraba kaku. • Pertanyaan: • Apa yang terjadi pada bayi tsb? • Bagaimana hal tsb terjadi? • Bagaimana penanganan kasus tsb?
  • 32. Kasus 4 U N I S M . A C . I D • Seorang bayi laki-laki, telah lahir 1 jam yang lalu, riwayat lahir tidak segera menangis dan dilakukan resusitasi 1 sklus dan saat ini bayi mendapatkan O2 dengan sungkup . Hasil pemeriksaan: FJ 104 x/menit, P 40 x/menit, S 36oC, tangisan lemah, sianosis perifer, kadar glukosa darah 25 mg/dl. • Pertanyaan: • Apa yang terjadi pada bayi tsb? • Bagaimana hal tsb terjadi? • Bagaimana cara melakukan pemeriksaan glukosa darah? • Bagaimana pemberian glukosa intravena?
  • 33. Kasus 5 U N I S M . A C . I D Seorang bayi perempuan, umur 1 minggu, dibawa ibunya ke PMB dengan keluhan mata bayi terlihat kuning sejak 2 hari yang lalu. Hasil anamnesis: bayi hanya diberi ASI, bayi minum setiap 4 jam. Hasil pemeriksaan: N 130 x/menit, S 38oC, P 40 x/menit, tampak kuning pada bagian wajah hingga abdomen. • Pertanyaan: • Apa yang terjadi pada bayi tsb? • Bagaimana hal tsb terjadi? • Apakah pemeriksaan yang harus dilakukan? • Bagaimana penanganan pada kasus tersebut?
  • 34. MUDA BERKARAKTER U N I S M . AC . I D QUOTE
  • 35. MUDA BERKARAKTER U N I S M . AC . I D REFERENSI
  • 36. U N I S M M U D A BERKARAKTER INTERPROFESIONALEDUCATION-COLABORATION U N I S M . AC . I D