SlideShare a Scribd company logo
1 of 48
Download to read offline
Pemeriksaan Fisik Pada Bayi
Baru Lahir
Pengkajian fisik pada BBL
Merupakan proses berkelanjutan
yang dimulai dari wawancara,
inspeksi dan observasi pada bayi
baru lahir
Hasil temuan atau abnormalitas yang
ditemukan harus segera dilaporkan
1. Pemeriksaan antropometri pada BBL
Yang diukur adalah:
a.Diameter kepala ; normalnya 33-35 cm
b.Lingkar dada ; 30-33 cm
c.Lingkar abdomen= lingkar dada
d.Berat Badan
e. panjang Badan
Teknik pengukuran lingkar kepala
Teknik pengukuran lingkar kepala
• 2. Lingkar dada
• Lingkar dada diukur di bawah ketiak dan melewati garis
putting.
• 3. Berat Badan
• Berat badan bayi baru lahir dikaji di atas timbangan
dengan alat diantara bayi baru lahir dan ditimbang normal
>2500gram.
• 4. Panjang badan
• Panjang badan di ukur dalam dua tahap dengan pita ukur
yang tidak teratur dari ujung atas kepala ujung bawah
spinal dan dari ujung bawah spinal sampai ke tumit. PB
48 – 53 cm
2. PENILAIAN APGAR SCORE
APGAR adalah metode penilaian yang digunakan untuk mengkaji kesehatan neonatus
dalam 1 sampai 5 menit setelah lahir.
Penilaian menit pertama untuk menentukan tindakan, sedangkan menit kelima adalah
menentukan prognosa.
A = APPEARANCE -WARNA KULIT/PERMUKAAN TUBUH
P = PULSE--- DENYUT NADI
G = GRIMACE-- RESPON TERHADAP RANGSANGAN
A = ACTIVITY-- GERAKAN EKSTREMITAS
R = RESPIRATORY---PERNAFASAN
Tanda-tanda 0 1 2
A:Appreance
(warna kulit]
Pucat atau Biru Tubuh Merah
Seluruh Tubuh
Merah
P: Pulse
(frekuensi jantung)
Tak ada detak
Jantung
<100x/menit Lemah
dan Lamban
>100x/menit Detak
jantung kuat
G:Grimace
(Reaksi thdp rangsang)
Tidak ada respon Menyeringai Menangis
A: Activity
(Tonus otot)
Tidak ada
Gerakan
Ada sedikit
Seluruh ekstermitas
bergerak aktif
R: Respiratory Tak ada Pernapasan
perlahan, Bayi
Menangis Kuat
Penilaian APGAR SCORE
• Nilai 7-10 : bayi normal
• Nilai 4-6 : bayi
dengan asfiksia ringan
dan sedang
• Nilai 1-3 : bayi
dengan asfiksia berat
1. Jika jumlah skor berkisar
4 – 6 pada menit
pertama, bayi
memerlukan tindakan
medis segera seperti
penyedotan lendir yang
menyumbat jalan napas
dengan suction, atau
pemberian oksigen untuk
membantunya bernapas
2. Jika nilai skor Apgar
antara 0 – 3,
membutuhkan resusitasi
3. Pemeriksaan reflex BBL
Reflek pada BBL di sebut reflex primitif
Reflek primitif adalah aksi reflek yang berasal dari dalam
pusat sistem saraf yang ditunjukkan oleh bayi baru lahir
normal namun secara neurologis tidak lengkap seperti
pada orang dewasa dalam menanggapi rangsang
tertentu.
Reflek ini tidak menetap hingga dewasa,namun lama-
kelamaan akan menghilang karena dihambat oleh lobus
frontal sesuai dengan tahap perkembangan anak normal
a. Sucking reflex
Refleks menghisap (sucking reflex) Bayi akan
melakukan gerakan menghisap ketika Anda
menyentuhkan puting susu ke ujung mulut bayi.
Refleks menghisapterjadi ketika bayi yang baru
lahir secara otomatis menghisap benda yang
ditempatkan di mulut mereka.
b. Rooting reflex
Refleks mencari (rooting reflex) Rooting reflex
terjadi ketika pipi bayi diusap (dibelai) atau di sentuh
bagian pinggir mulutnya. Sebagai respons, bayi itu
memalingkan kepalanya ke arah benda yang
menyentuhnya, dalam upaya menemukan sesuatu
yang dapat dihisap. Refleks menghisap dan mencari
menghilang setelah bayi berusia sekitar 3 hingga 4
bulan.
c. Reflex Moro
Refleks moro (moro reflex) Releks Moro adalah
suatu respon tiba tiba pada bayi yang baru lahir
yang terjadi akibat suara atau gerakan yang
mengejutkan. Ketika dikagetkan, bayi yang baru
lahir itu melengkungkan punggungnya,
melemparkan kepalanya kebelakang, dan
merentangkan tangan dan kakinya.
d. Tonic neck reflex
Refleks leher (tonic neck reflex) Akan terjadi
peningkatan kekuatan otot (tonus) pada
lengan dan tungkai sisi ketika bayi Anda
menoleh ke salah satu sisi.
e. Grasping /palmar Grasp Reflex
refleks gerakan jari-jari tangan mencengkram
benda-benda yang disentuhkan ke bayi, indikasi
syafar berkembang normal – hilang setelah 3-4
bulan Bayi akan otomatis menggenggam jari ketika
Anda menyodorkan jari telunjuk kepadanya. Reflek
menggenggam tejadi ketika sesuatu menyentuh
telapak tangan bayi. Bayi akan merespons dengan
cara menggenggamnya kuat
f. Babinski Reflex
Refleks primitif pada bayi berupa
gerakan jari-jari mencengkram ketika
bagian bawah kaki diusap, indikasi syaraf
berkembang dengan normal. Hilang di
usia 4 bulan.
g. Swimming reflex
ditunjukkan pada saat bayi diletakkan di
kolam yang berisi air, ia akan mulai
mengayuh dan menendang seperti
gerakan berenang.Reflek ini akan
menghilang pada usia empat sampai
enam bulan.
h. Stepping/walking reflex
Jika ibu atau seseorang menggendong
bayi dengan posisi berdiri dantelapak
kakinya menyentuh permukaan yang
keras, ibu/orang tersebut akanmelihat
refleks berjalan, yaitu gerakan kaki
seperti melangkah ke depan.
i. Crawling reflex
Saat bayi diposisikan tengkurap maka
bayi akan membentuk posisi merangkak
karena saat di dalam rahim kakinya
tertekuk kearah tubuhnya.
Kelainan yang sering ditemukan pada BBL
• Bentuk Kepala
anenchepali
HIDROCHEPALUS
Kelainan pada bibir
Kelainan tul belakang ( spina bifida)
MIKROTIA /ATRESIA LIANG TELINGA & FISTULA
PRE AURIKULER
LOP /BAT EAR
DOWN SYNDROME/BAYI MONGOL
OMPHALOCEL
PHYMOSIS
DDST
( Denver Development
Screening Test )
By. Karwati, SST
Pengertian
• Denver II adalah revisi utama dari standardisasi ulang dari Denver
Development Screening Test (DDST) dan Revisied Denver
Developmental Screening Test (DDST-R)
• Adalah salah satu dari metode skrining terhadap kelainan
perkembangan anak. Tes ini bukan tes diagnostik atau tes IQ.
Waktu yang dibutuhkan 15-20 menit
Pengertian
• Denver II adalah revisi utama dari standardisasi ulang dari Denver
Development Screening Test (DDST) dan Revisied Denver
Developmental Screening Test (DDST-R)
• Adalah salah satu dari metode skrining terhadap kelainan
perkembangan anak. Tes ini bukan tes diagnostik atau tes IQ.
Waktu yang dibutuhkan 15-20 menit
Aspek Perkembangan yang dinilai
Terdiri dari 125 tugas perkembangan.
Tugas yang diperiksa setiap kali skrining hanya berkisar 25-30 tugas
Ada 4 sektor perkembangan yang
dinilai:
1) Personal Social (perilaku sosial)
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri,
bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya.
2) Fine Motor Adaptive (gerakan motorik halus)
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk
mengamati sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan
bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan otot-otot kecil,
tetapi memerlukan koordinasi yang cermat.
lanjutan
3) Language (bahasa)
Kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara,
mengikuti perintah dan berbicara spontan
4) Gross motor (gerakan motorik kasar)
Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh.
Alat yang digunakan
• Alat peraga: benang wol merah, kismis/ manik-manik,
Peralatan makan, peralatan gosok gigi, kartu/
permainan ular tangga, pakaian, buku gambar/ kertas,
pensil, kubus warna merah-kuning-hijau-biru, kertas
warna (tergantung usia kronologis anak saat diperiksa).
• Lembar formulir DDST II
• Buku petunjuk sebagai referensi yang menjelaskan cara-
cara melakukan tes dan cara penilaiannya.
Prosedur DDST terdiri dari 2 tahap, yaitu:
1) Tahap pertama: secara periodik dilakukan pada semua
anak yang berusia:
•3-6 bulan
•9-12 bulan
•18-24 bulan
•3 tahun
•4 tahun
•5 tahun
2) Tahap kedua: dilakukan pada mereka yang dicurigai
adanya hambatan perkembangan pada tahap pertama.
Kemudian dilanjutkan dengan evaluasi diagnostik yang
lengkap.
Penilaian
Jika Lulus (Passed = P), gagal (Fail = F), ataukah anak tidak
mendapat kesempatan melakukan tugas (No Opportunity = NO).
CARA PEMERIKSAAN DDST II
• Tetapkan umur kronologis anak, tanyakan tanggal lahir
anak yang akan diperiksa. Gunakan patokan 30 hari
untuk satu bulan dan 12 bulan untuk satu tahun.
• Jika dalam perhitungan umur kurang dari 15 hari
dibulatkan ke bawah, jika sama dengan atau lebih dari
15 hari dibulatkan ke atas.
• Tarik garis berdasarkan umur kronologis yang memotong
garis horisontal tugas perkembangan pada formulir
DDST.
• Setelah itu dihitung pada masing-masing sektor, berapa
yang P dan berapa yang F.
• Berdasarkan pedoman, hasil tes diklasifikasikan dalam:
Normal, Abnormal, Meragukan dan tidak dapat dites.
Interpretasi
1) Abnormal
a) Bila didapatkan 2 atau lebih keterlambatan, pada 2
sektor atau lebih
b) Bila dalam 1 sektor atau lebih didapatkan 2 atau lebih
keterlambatan Plus 1 sektor atau lebih dengan 1
keterlambatan dan pada sektor yang sama tersebut
tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan
dengan garis vertikal usia .
2) Meragukan
a) Bila pada 1 sektor didapatkan 2 keterlambatan atau
lebih
b) Bila pada 1 sektor atau lebih didapatkan 1
keterlambatan dan pada sektor yang sama tidak ada
yang lulus pada kotak yang berpotongan dengan garis
vertikal usia.
3) Tidak dapat dites
Apabila terjadi penolakan yang menyebabkan hasil tes menjadi
abnormal atau meragukan.
4) Normal
Semua yang tidak tercantum dalam kriteria di atas.
Umur Anak
Dalam pelaksanaan skrining test dengan DDST ini, umur
anak perlu ditetapkan terlebih dahulu, dengan
menggunakan patokan 30 hari untuk satu bulan dan 12
bulan untuk satu tahun.
Jika pada perhitungan umur kurang 15 hari dibulatkan ke
bawah dan ≥ 15 hari di bulatkan ke atas
Contoh
Pada bayi aterm (cukup bulan)
• Budi lahir pada tanggal 23 mei 2007 dari kehamilan yang
cukup bulan dan test dilakukan pada tanggal 5 oktober
2009, maka perhitunganya sebagai berikut:
2009 – 10 – 5 ( saat test)
2007 – 5 – 23 ( tgl lahir) –
2 - 4 - 12
= 2 tahun 4 bulan 12 hari, karena 12 hari adalah lebih
kecil dari 15 maka dibulatkan ke bawah sehingga umur
budi saat ini adalah 2 tahun 4 bulan
Pada bayi prematur
An. Lula lahir prematur pada kehamilan 32 minggu, lahir
pada tanggal 5 Agustus 2006. Diperiksa
perkembangannya dengan DDST II pada tanggal 1 April
2008. Hitung usia kronologis An. Lula!
Jawab:
2008 – 4 – 1
2006 – 8 – 5
_________ - selisih prematuritas bayi/anak
1 – 7 -26
An. Lula prematur 32 minggu
Aterm = 37 minggu
Maka 37 – 32 = 5 minggu
Jadi usia An. Lula jika aterm (tidak prematur) adalah 1
tahun 7 bulan 26 hari atau
1 tahun 8 bulan atau 20 bulan
Usia tersebut dikurangi usia keprematurannya yaitu 5
minggu X 7 hari = 35 hari, sehingga usia kronologis An.
Lula untuk pemeriksaan DDST II adalah:
1 tahun 7 bulan 26 hari – 35 hari = 1 tahun 6 bulan 21 hari
Atau
1 tahun 7 bulan atau 19 bulan
Tanks…………………………

More Related Content

Similar to PENGKAJIAN FISIK BAYI BARU LAHIR

Materi pengkajian fisik_bayi_baru_lahir
Materi pengkajian fisik_bayi_baru_lahirMateri pengkajian fisik_bayi_baru_lahir
Materi pengkajian fisik_bayi_baru_lahirSabrina Putri Dewanti
 
Job sheet pemeriksaan fisik bbl
Job sheet pemeriksaan fisik bblJob sheet pemeriksaan fisik bbl
Job sheet pemeriksaan fisik bblhanny andini
 
Pert 11. Pemeriksaan Bayi Baru Lahir.pdf
Pert 11. Pemeriksaan Bayi Baru Lahir.pdfPert 11. Pemeriksaan Bayi Baru Lahir.pdf
Pert 11. Pemeriksaan Bayi Baru Lahir.pdfEka Safitri
 
Pemeriksaan fisik bayi yang baru lahir
Pemeriksaan fisik bayi yang baru lahirPemeriksaan fisik bayi yang baru lahir
Pemeriksaan fisik bayi yang baru lahiroktaviani elga
 
Kuesioner pra-skrining-perkembangan-kpsp
Kuesioner pra-skrining-perkembangan-kpspKuesioner pra-skrining-perkembangan-kpsp
Kuesioner pra-skrining-perkembangan-kpspans.surya ans
 
Kuesioner Pra Skrining Perkembangan Anak 0-6 Tahun
Kuesioner Pra Skrining Perkembangan Anak 0-6 TahunKuesioner Pra Skrining Perkembangan Anak 0-6 Tahun
Kuesioner Pra Skrining Perkembangan Anak 0-6 TahunUswatun Nisa
 
Ballard Score - Kelompok 1 (1).pptx
Ballard Score - Kelompok 1 (1).pptxBallard Score - Kelompok 1 (1).pptx
Ballard Score - Kelompok 1 (1).pptxSriRahayuFirman
 
Pengkajian fisik pada bayi baru lahir AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Pengkajian fisik pada bayi baru lahir AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Pengkajian fisik pada bayi baru lahir AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Pengkajian fisik pada bayi baru lahir AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
SOP pemeriksaan bayi.docx
SOP pemeriksaan bayi.docxSOP pemeriksaan bayi.docx
SOP pemeriksaan bayi.docxrahmiramadhan
 
Asuhan pada Neonatus, Bayi, dan Anak Balita Normal dan Abnormal
Asuhan pada Neonatus, Bayi, dan Anak Balita Normal dan AbnormalAsuhan pada Neonatus, Bayi, dan Anak Balita Normal dan Abnormal
Asuhan pada Neonatus, Bayi, dan Anak Balita Normal dan AbnormalGita Kostania
 
tumbuh-kembang-pangan-dan-gizi.ppt
tumbuh-kembang-pangan-dan-gizi.ppttumbuh-kembang-pangan-dan-gizi.ppt
tumbuh-kembang-pangan-dan-gizi.pptsaefulanwarpraja1
 
Pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita
Pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balitaPertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita
Pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balitaVia Dewi Syahara
 
Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Balita.pptx
Deteksi dan Intervensi Dini  Tumbuh Kembang Balita.pptxDeteksi dan Intervensi Dini  Tumbuh Kembang Balita.pptx
Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Balita.pptxSaLamKhasanah
 
PBL Modul Keterlambatan Gerak Kasar
PBL Modul Keterlambatan Gerak KasarPBL Modul Keterlambatan Gerak Kasar
PBL Modul Keterlambatan Gerak KasarAulia Amani
 
Konsep tumbuh-kembang plus
Konsep tumbuh-kembang plusKonsep tumbuh-kembang plus
Konsep tumbuh-kembang plusirma fm
 
PPT Pemberdayaan perempuan Plombokan, Februari 2024 29-2-2024.pptx
PPT Pemberdayaan perempuan Plombokan, Februari 2024 29-2-2024.pptxPPT Pemberdayaan perempuan Plombokan, Februari 2024 29-2-2024.pptx
PPT Pemberdayaan perempuan Plombokan, Februari 2024 29-2-2024.pptxLestariSiti1
 
Psikologi-Perkembangan-Manusia-3.ppt
Psikologi-Perkembangan-Manusia-3.pptPsikologi-Perkembangan-Manusia-3.ppt
Psikologi-Perkembangan-Manusia-3.ppthein30
 

Similar to PENGKAJIAN FISIK BAYI BARU LAHIR (20)

Materi pengkajian fisik_bayi_baru_lahir
Materi pengkajian fisik_bayi_baru_lahirMateri pengkajian fisik_bayi_baru_lahir
Materi pengkajian fisik_bayi_baru_lahir
 
Job sheet pemeriksaan fisik bbl
Job sheet pemeriksaan fisik bblJob sheet pemeriksaan fisik bbl
Job sheet pemeriksaan fisik bbl
 
Pert 11. Pemeriksaan Bayi Baru Lahir.pdf
Pert 11. Pemeriksaan Bayi Baru Lahir.pdfPert 11. Pemeriksaan Bayi Baru Lahir.pdf
Pert 11. Pemeriksaan Bayi Baru Lahir.pdf
 
Pemeriksaan fisik bayi yang baru lahir
Pemeriksaan fisik bayi yang baru lahirPemeriksaan fisik bayi yang baru lahir
Pemeriksaan fisik bayi yang baru lahir
 
Kuesioner pra-skrining-perkembangan-kpsp
Kuesioner pra-skrining-perkembangan-kpspKuesioner pra-skrining-perkembangan-kpsp
Kuesioner pra-skrining-perkembangan-kpsp
 
Kuesioner Pra Skrining Perkembangan Anak 0-6 Tahun
Kuesioner Pra Skrining Perkembangan Anak 0-6 TahunKuesioner Pra Skrining Perkembangan Anak 0-6 Tahun
Kuesioner Pra Skrining Perkembangan Anak 0-6 Tahun
 
Ballard Score - Kelompok 1 (1).pptx
Ballard Score - Kelompok 1 (1).pptxBallard Score - Kelompok 1 (1).pptx
Ballard Score - Kelompok 1 (1).pptx
 
Pengkajian fisik pada bayi baru lahir AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Pengkajian fisik pada bayi baru lahir AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Pengkajian fisik pada bayi baru lahir AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Pengkajian fisik pada bayi baru lahir AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
 
SOP pemeriksaan bayi.docx
SOP pemeriksaan bayi.docxSOP pemeriksaan bayi.docx
SOP pemeriksaan bayi.docx
 
Denver ii indonesia
Denver ii indonesiaDenver ii indonesia
Denver ii indonesia
 
Makalah pertumbuhan dan ddst
Makalah pertumbuhan dan ddstMakalah pertumbuhan dan ddst
Makalah pertumbuhan dan ddst
 
Asuhan pada Neonatus, Bayi, dan Anak Balita Normal dan Abnormal
Asuhan pada Neonatus, Bayi, dan Anak Balita Normal dan AbnormalAsuhan pada Neonatus, Bayi, dan Anak Balita Normal dan Abnormal
Asuhan pada Neonatus, Bayi, dan Anak Balita Normal dan Abnormal
 
tumbuh-kembang-pangan-dan-gizi.ppt
tumbuh-kembang-pangan-dan-gizi.ppttumbuh-kembang-pangan-dan-gizi.ppt
tumbuh-kembang-pangan-dan-gizi.ppt
 
Pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita
Pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balitaPertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita
Pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita
 
Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Balita.pptx
Deteksi dan Intervensi Dini  Tumbuh Kembang Balita.pptxDeteksi dan Intervensi Dini  Tumbuh Kembang Balita.pptx
Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Balita.pptx
 
PBL Modul Keterlambatan Gerak Kasar
PBL Modul Keterlambatan Gerak KasarPBL Modul Keterlambatan Gerak Kasar
PBL Modul Keterlambatan Gerak Kasar
 
Konsep tumbuh-kembang plus
Konsep tumbuh-kembang plusKonsep tumbuh-kembang plus
Konsep tumbuh-kembang plus
 
PPT Pemberdayaan perempuan Plombokan, Februari 2024 29-2-2024.pptx
PPT Pemberdayaan perempuan Plombokan, Februari 2024 29-2-2024.pptxPPT Pemberdayaan perempuan Plombokan, Februari 2024 29-2-2024.pptx
PPT Pemberdayaan perempuan Plombokan, Februari 2024 29-2-2024.pptx
 
10. DDST.pdf
10. DDST.pdf10. DDST.pdf
10. DDST.pdf
 
Psikologi-Perkembangan-Manusia-3.ppt
Psikologi-Perkembangan-Manusia-3.pptPsikologi-Perkembangan-Manusia-3.ppt
Psikologi-Perkembangan-Manusia-3.ppt
 

Recently uploaded

MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptAgusRahmat39
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 

Recently uploaded (20)

MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 

PENGKAJIAN FISIK BAYI BARU LAHIR

  • 1. Pemeriksaan Fisik Pada Bayi Baru Lahir
  • 2. Pengkajian fisik pada BBL Merupakan proses berkelanjutan yang dimulai dari wawancara, inspeksi dan observasi pada bayi baru lahir Hasil temuan atau abnormalitas yang ditemukan harus segera dilaporkan
  • 3. 1. Pemeriksaan antropometri pada BBL Yang diukur adalah: a.Diameter kepala ; normalnya 33-35 cm b.Lingkar dada ; 30-33 cm c.Lingkar abdomen= lingkar dada d.Berat Badan e. panjang Badan
  • 6. • 2. Lingkar dada • Lingkar dada diukur di bawah ketiak dan melewati garis putting. • 3. Berat Badan • Berat badan bayi baru lahir dikaji di atas timbangan dengan alat diantara bayi baru lahir dan ditimbang normal >2500gram. • 4. Panjang badan • Panjang badan di ukur dalam dua tahap dengan pita ukur yang tidak teratur dari ujung atas kepala ujung bawah spinal dan dari ujung bawah spinal sampai ke tumit. PB 48 – 53 cm
  • 7. 2. PENILAIAN APGAR SCORE APGAR adalah metode penilaian yang digunakan untuk mengkaji kesehatan neonatus dalam 1 sampai 5 menit setelah lahir. Penilaian menit pertama untuk menentukan tindakan, sedangkan menit kelima adalah menentukan prognosa. A = APPEARANCE -WARNA KULIT/PERMUKAAN TUBUH P = PULSE--- DENYUT NADI G = GRIMACE-- RESPON TERHADAP RANGSANGAN A = ACTIVITY-- GERAKAN EKSTREMITAS R = RESPIRATORY---PERNAFASAN
  • 8. Tanda-tanda 0 1 2 A:Appreance (warna kulit] Pucat atau Biru Tubuh Merah Seluruh Tubuh Merah P: Pulse (frekuensi jantung) Tak ada detak Jantung <100x/menit Lemah dan Lamban >100x/menit Detak jantung kuat G:Grimace (Reaksi thdp rangsang) Tidak ada respon Menyeringai Menangis A: Activity (Tonus otot) Tidak ada Gerakan Ada sedikit Seluruh ekstermitas bergerak aktif R: Respiratory Tak ada Pernapasan perlahan, Bayi Menangis Kuat
  • 9. Penilaian APGAR SCORE • Nilai 7-10 : bayi normal • Nilai 4-6 : bayi dengan asfiksia ringan dan sedang • Nilai 1-3 : bayi dengan asfiksia berat 1. Jika jumlah skor berkisar 4 – 6 pada menit pertama, bayi memerlukan tindakan medis segera seperti penyedotan lendir yang menyumbat jalan napas dengan suction, atau pemberian oksigen untuk membantunya bernapas 2. Jika nilai skor Apgar antara 0 – 3, membutuhkan resusitasi
  • 10. 3. Pemeriksaan reflex BBL Reflek pada BBL di sebut reflex primitif Reflek primitif adalah aksi reflek yang berasal dari dalam pusat sistem saraf yang ditunjukkan oleh bayi baru lahir normal namun secara neurologis tidak lengkap seperti pada orang dewasa dalam menanggapi rangsang tertentu. Reflek ini tidak menetap hingga dewasa,namun lama- kelamaan akan menghilang karena dihambat oleh lobus frontal sesuai dengan tahap perkembangan anak normal
  • 11. a. Sucking reflex Refleks menghisap (sucking reflex) Bayi akan melakukan gerakan menghisap ketika Anda menyentuhkan puting susu ke ujung mulut bayi. Refleks menghisapterjadi ketika bayi yang baru lahir secara otomatis menghisap benda yang ditempatkan di mulut mereka.
  • 12. b. Rooting reflex Refleks mencari (rooting reflex) Rooting reflex terjadi ketika pipi bayi diusap (dibelai) atau di sentuh bagian pinggir mulutnya. Sebagai respons, bayi itu memalingkan kepalanya ke arah benda yang menyentuhnya, dalam upaya menemukan sesuatu yang dapat dihisap. Refleks menghisap dan mencari menghilang setelah bayi berusia sekitar 3 hingga 4 bulan.
  • 13. c. Reflex Moro Refleks moro (moro reflex) Releks Moro adalah suatu respon tiba tiba pada bayi yang baru lahir yang terjadi akibat suara atau gerakan yang mengejutkan. Ketika dikagetkan, bayi yang baru lahir itu melengkungkan punggungnya, melemparkan kepalanya kebelakang, dan merentangkan tangan dan kakinya.
  • 14. d. Tonic neck reflex Refleks leher (tonic neck reflex) Akan terjadi peningkatan kekuatan otot (tonus) pada lengan dan tungkai sisi ketika bayi Anda menoleh ke salah satu sisi.
  • 15. e. Grasping /palmar Grasp Reflex refleks gerakan jari-jari tangan mencengkram benda-benda yang disentuhkan ke bayi, indikasi syafar berkembang normal – hilang setelah 3-4 bulan Bayi akan otomatis menggenggam jari ketika Anda menyodorkan jari telunjuk kepadanya. Reflek menggenggam tejadi ketika sesuatu menyentuh telapak tangan bayi. Bayi akan merespons dengan cara menggenggamnya kuat
  • 16. f. Babinski Reflex Refleks primitif pada bayi berupa gerakan jari-jari mencengkram ketika bagian bawah kaki diusap, indikasi syaraf berkembang dengan normal. Hilang di usia 4 bulan.
  • 17. g. Swimming reflex ditunjukkan pada saat bayi diletakkan di kolam yang berisi air, ia akan mulai mengayuh dan menendang seperti gerakan berenang.Reflek ini akan menghilang pada usia empat sampai enam bulan.
  • 18. h. Stepping/walking reflex Jika ibu atau seseorang menggendong bayi dengan posisi berdiri dantelapak kakinya menyentuh permukaan yang keras, ibu/orang tersebut akanmelihat refleks berjalan, yaitu gerakan kaki seperti melangkah ke depan.
  • 19.
  • 20. i. Crawling reflex Saat bayi diposisikan tengkurap maka bayi akan membentuk posisi merangkak karena saat di dalam rahim kakinya tertekuk kearah tubuhnya.
  • 21. Kelainan yang sering ditemukan pada BBL • Bentuk Kepala
  • 24. Kelainan tul belakang ( spina bifida)
  • 25. MIKROTIA /ATRESIA LIANG TELINGA & FISTULA PRE AURIKULER
  • 27.
  • 31. DDST ( Denver Development Screening Test ) By. Karwati, SST
  • 32. Pengertian • Denver II adalah revisi utama dari standardisasi ulang dari Denver Development Screening Test (DDST) dan Revisied Denver Developmental Screening Test (DDST-R) • Adalah salah satu dari metode skrining terhadap kelainan perkembangan anak. Tes ini bukan tes diagnostik atau tes IQ. Waktu yang dibutuhkan 15-20 menit
  • 33. Pengertian • Denver II adalah revisi utama dari standardisasi ulang dari Denver Development Screening Test (DDST) dan Revisied Denver Developmental Screening Test (DDST-R) • Adalah salah satu dari metode skrining terhadap kelainan perkembangan anak. Tes ini bukan tes diagnostik atau tes IQ. Waktu yang dibutuhkan 15-20 menit
  • 34. Aspek Perkembangan yang dinilai Terdiri dari 125 tugas perkembangan. Tugas yang diperiksa setiap kali skrining hanya berkisar 25-30 tugas
  • 35. Ada 4 sektor perkembangan yang dinilai: 1) Personal Social (perilaku sosial) Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya. 2) Fine Motor Adaptive (gerakan motorik halus) Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat.
  • 36. lanjutan 3) Language (bahasa) Kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, mengikuti perintah dan berbicara spontan 4) Gross motor (gerakan motorik kasar) Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh.
  • 37. Alat yang digunakan • Alat peraga: benang wol merah, kismis/ manik-manik, Peralatan makan, peralatan gosok gigi, kartu/ permainan ular tangga, pakaian, buku gambar/ kertas, pensil, kubus warna merah-kuning-hijau-biru, kertas warna (tergantung usia kronologis anak saat diperiksa). • Lembar formulir DDST II • Buku petunjuk sebagai referensi yang menjelaskan cara- cara melakukan tes dan cara penilaiannya.
  • 38. Prosedur DDST terdiri dari 2 tahap, yaitu: 1) Tahap pertama: secara periodik dilakukan pada semua anak yang berusia: •3-6 bulan •9-12 bulan •18-24 bulan •3 tahun •4 tahun •5 tahun 2) Tahap kedua: dilakukan pada mereka yang dicurigai adanya hambatan perkembangan pada tahap pertama. Kemudian dilanjutkan dengan evaluasi diagnostik yang lengkap.
  • 39. Penilaian Jika Lulus (Passed = P), gagal (Fail = F), ataukah anak tidak mendapat kesempatan melakukan tugas (No Opportunity = NO).
  • 40. CARA PEMERIKSAAN DDST II • Tetapkan umur kronologis anak, tanyakan tanggal lahir anak yang akan diperiksa. Gunakan patokan 30 hari untuk satu bulan dan 12 bulan untuk satu tahun. • Jika dalam perhitungan umur kurang dari 15 hari dibulatkan ke bawah, jika sama dengan atau lebih dari 15 hari dibulatkan ke atas. • Tarik garis berdasarkan umur kronologis yang memotong garis horisontal tugas perkembangan pada formulir DDST. • Setelah itu dihitung pada masing-masing sektor, berapa yang P dan berapa yang F. • Berdasarkan pedoman, hasil tes diklasifikasikan dalam: Normal, Abnormal, Meragukan dan tidak dapat dites.
  • 41. Interpretasi 1) Abnormal a) Bila didapatkan 2 atau lebih keterlambatan, pada 2 sektor atau lebih b) Bila dalam 1 sektor atau lebih didapatkan 2 atau lebih keterlambatan Plus 1 sektor atau lebih dengan 1 keterlambatan dan pada sektor yang sama tersebut tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan dengan garis vertikal usia . 2) Meragukan a) Bila pada 1 sektor didapatkan 2 keterlambatan atau lebih b) Bila pada 1 sektor atau lebih didapatkan 1 keterlambatan dan pada sektor yang sama tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan dengan garis vertikal usia.
  • 42. 3) Tidak dapat dites Apabila terjadi penolakan yang menyebabkan hasil tes menjadi abnormal atau meragukan. 4) Normal Semua yang tidak tercantum dalam kriteria di atas.
  • 43. Umur Anak Dalam pelaksanaan skrining test dengan DDST ini, umur anak perlu ditetapkan terlebih dahulu, dengan menggunakan patokan 30 hari untuk satu bulan dan 12 bulan untuk satu tahun. Jika pada perhitungan umur kurang 15 hari dibulatkan ke bawah dan ≥ 15 hari di bulatkan ke atas
  • 44. Contoh Pada bayi aterm (cukup bulan) • Budi lahir pada tanggal 23 mei 2007 dari kehamilan yang cukup bulan dan test dilakukan pada tanggal 5 oktober 2009, maka perhitunganya sebagai berikut: 2009 – 10 – 5 ( saat test) 2007 – 5 – 23 ( tgl lahir) – 2 - 4 - 12 = 2 tahun 4 bulan 12 hari, karena 12 hari adalah lebih kecil dari 15 maka dibulatkan ke bawah sehingga umur budi saat ini adalah 2 tahun 4 bulan
  • 45. Pada bayi prematur An. Lula lahir prematur pada kehamilan 32 minggu, lahir pada tanggal 5 Agustus 2006. Diperiksa perkembangannya dengan DDST II pada tanggal 1 April 2008. Hitung usia kronologis An. Lula! Jawab: 2008 – 4 – 1 2006 – 8 – 5 _________ - selisih prematuritas bayi/anak 1 – 7 -26
  • 46. An. Lula prematur 32 minggu Aterm = 37 minggu Maka 37 – 32 = 5 minggu
  • 47. Jadi usia An. Lula jika aterm (tidak prematur) adalah 1 tahun 7 bulan 26 hari atau 1 tahun 8 bulan atau 20 bulan Usia tersebut dikurangi usia keprematurannya yaitu 5 minggu X 7 hari = 35 hari, sehingga usia kronologis An. Lula untuk pemeriksaan DDST II adalah: 1 tahun 7 bulan 26 hari – 35 hari = 1 tahun 6 bulan 21 hari Atau 1 tahun 7 bulan atau 19 bulan