Dokumen tersebut membahas anatomi dan fisiologi dari lima indera utama yaitu mata, hidung, telinga, lidah, dan kulit. Mata digunakan untuk penglihatan, hidung untuk penciuman, telinga untuk pendengaran, lidah untuk pengecapan rasa, dan kulit untuk peraba. Setiap indera memiliki struktur dan mekanisme kerja masing-masing dalam melakukan fungsinya.
7. Saraf
• Saraf optikus (N II) membawa gelombang
saraf yang dihasilkan di dalam retina ke otak.
• Saraf lakrimalis merangsang pembentukan air
mata oleh kelenjar air mata.
• Saraf lainnya menghantarkan sensasi ke
bagian mata yang lain dan merangsang otot
pada tulang orbita.
8. Lapisan air mata barfungsi :
• Melapisi permukaan kornea sehingga
menjadi rata dan merupakan media
refraksi yang baik.
• Mencegah kerusakan epitel kornea dan
konjungtiva.
•
Mencegah tumbuhnya mikroorganisme.
• Mencegah dehidrasi kornea.
14. Hubungan Fisiologi Kulit Dengan Sistem
reproduksi
• Ujung saraf di kulit dan subkutan berespon terhadap
stimulus erotik dan berkontribusi terhadap kepuasan
seksual.
• Gerakan menghisap bayi pada puting susu ibu
menstimulasi ujung saraf di kulit dan menyebabkan
keluarnya ASI.
• Kelenjar susu (modifikasi dari kelenjar keringat)
memproduksi ASI.
• Kulit mengalami pelebaran (hiperplasia) selama
kehamilan terkait pertumbuhan fetus.
• Hormon-hormon seks mempengaruhi distribusi
rambut, sel adiposa dan perkembangan kelenjar
payudara.
16. Rongga Hidung
• Vestibulum
yang
dilapisi
oleh
sel
submukosa sebagai proteksi
• Dalam rongga hidung terdapat rambut yang
berperan sebagai penapis udara
• Struktur konka yang berfungsi sebagai
proteksi terhadap udara luar karena
strukturnya yang berlapis.
• Sel silia yang berperan untuk melemparkan
benda asing ke luar dalam usaha untuk
membersihkan jalan napas.
17. Terdapat 3 fungsi Rongga Hidung, antara
lain
• Dalam hal pernafasan, udara yang diinspirasi
melalui rongga hidung akan menjalani tiga
proses
yaitu
penyaringan
(filtrasi),
penghangatan, dan pelembaban
• Epithellium olfactory ; memiliki fungsi dalam
penerimaan sensasi bau.
• pembentukkan suara-suara fenotik dimana ia
berfungsi sebagai ruang resonansi.