SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Download to read offline
 
 
ASFIKSIA NEONATORUM
ASFIKSIA NEONATORUM
 
 
BATASAN
BATASAN
 ASFIKSIA
 ASFIKSIA NEONA
NEONATORU
TORUM
M
adalah kegagalan bernapas secara spontan
adalah kegagalan bernapas secara spontan
dan teratur pada saat lahir atau beberapa
dan teratur pada saat lahir atau beberapa
saat setelah lahir yang ditandai dengan
saat setelah lahir yang ditandai dengan
keadaan PaO
keadaan PaO2
2  di dalam darah rendah
  di dalam darah rendah
(hipoksemia), hiperkarbia (PaCO
(hipoksemia), hiperkarbia (PaCO2
2 meningkat)
 meningkat)
dan asidosis.
dan asidosis.
 
 
Patofiologi
Patofiologi
PENYEBAB ASFIKSIA
PENYEBAB ASFIKSIA
Dapat berasal dari faktor Ibu, janin dan
Dapat berasal dari faktor Ibu, janin dan
plsenta. Adanya hipoksia dan iskemia jaringan
plsenta. Adanya hipoksia dan iskemia jaringan
menyebabkan perubahan fungsional dan
menyebabkan perubahan fungsional dan
biokimia pada janin. Faktor ini yang berperan
biokimia pada janin. Faktor ini yang berperan
pada kejadian asfiksia.
pada kejadian asfiksia.
 
 
GEJALA KLINIS
GEJALA KLINIS

 Bayi tidak bernapas atau megap-megap
Bayi tidak bernapas atau megap-megap

 Denyut jantung kurang dari 100x/menit
Denyut jantung kurang dari 100x/menit

 Kulit sianosis
Kulit sianosis

 Pucat
Pucat

 T
Tonus
onus otot
otot menurun
menurun

 T
Tidak ada respon
idak ada respon terhadap refleks rangsangan
terhadap refleks rangsangan
 
 
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS
 ANAMNESIS
 ANAMNESIS
Gangguan /kesulitan waktu lahir, lahir tidak
Gangguan /kesulitan waktu lahir, lahir tidak
bernapas/menangis.
bernapas/menangis.
 
 
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik
Nilai Apgar
Nilai Apgar
Klinis
Klinis 0
0 1
1 2
2
Detak
Detak jantung
jantung Tidak
Tidak ada
ada <
< 100
100 x/menit
x/menit >
> 100
100 x/menit
x/menit
Pernapasan
Pernapasan Tidak
Tidak ada
ada T
Tak
ak teratur
teratur T
Tangis
angis kuat
kuat
Refleks saat jalan
Refleks saat jalan
napas dibersihkan
napas dibersihkan
Tidak
Tidak ada
ada Menyeringai
Menyeringai Batuk/bersi
Batuk/bersin
n
T
Tonus
onus otot
otot Lunglai
Lunglai
Fleksi ekstrimitas
Fleksi ekstrimitas
(lemah)
(lemah)
Fleksi kuat gerak
Fleksi kuat gerak
aktif
aktif
Warna
Warna kulit
kulit Biru
Biru pucat
pucat
T
Tubuh
ubuh merah
merah
ekstrimita
ekstrimitas
s biru
biru
Merah seluruh
Merah seluruh
tubuh
tubuh
Nilai 0
Nilai 0 –
 – 
 3
3 Asfiksi
Asfiksia
a berat
berat
Nilai 4
Nilai 4 –
 – 
 6
6 Asfiksia
Asfiksia sedang
sedang
Nilai
Nilai 7
7 -
- 10
10 Normal
Normal
 
 
Dilakukan pemantauan nilai Apgar pada menit ke
Dilakukan pemantauan nilai Apgar pada menit ke  –
 – 
 
1 dan menit ke
1 dan menit ke  –
 – 5, bila nilai Apgar 5 menit masih
 5, bila nilai Apgar 5 menit masih
kurang dari 7 penilaian dilanjutkan tiap 5 menit
kurang dari 7 penilaian dilanjutkan tiap 5 menit
sampai skor mencapai 7. Nilai Apgar berguna
sampai skor mencapai 7. Nilai Apgar berguna
untuk menilai keberhasilan resusitasi bayi baru
untuk menilai keberhasilan resusitasi bayi baru
lahir dan menentukan prognosis, tidak menangis.
lahir dan menentukan prognosis, tidak menangis.
 
 
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Penunjang

 Foto polos dada
Foto polos dada

 USG kepala
USG kepala

 Laboratorium : darah rutin, analisis gas darah,
Laboratorium : darah rutin, analisis gas darah,
serum elektrolit
serum elektrolit
 
 
Penyulit
Penyulit
Meliputi berbagai organ yaitu :
Meliputi berbagai organ yaitu :

 Otak : hipoksik iskemik ensefalopati, edema
Otak : hipoksik iskemik ensefalopati, edema
serebri, palsi serebralis
serebri, palsi serebralis


Jantung dan paru : hipertensi pulmonal
Jantung dan paru : hipertensi pulmonal
persisten pada neonatus, perdarahan paru,
persisten pada neonatus, perdarahan paru,
edema paru
edema paru

 Gastrointestinal : enterokolitis nekrotikans
Gastrointestinal : enterokolitis nekrotikans

 Ginjal : tubular nekrosis akut, Syndrome of
Ginjal : tubular nekrosis akut, Syndrome of
Inapropriate
Inapropriate Antidiuretic Hormone
Antidiuretic Hormone (SIADH)
(SIADH)

 Hematologi : Disseminated Intravascular
Hematologi : Disseminated Intravascular
Coagulation (DIC)
Coagulation (DIC)
 
 
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan

 Resusitasi
Resusitasi

 Tahapan resusitasi tidak melihat nilai Apgar
Tahapan resusitasi tidak melihat nilai Apgar
(lihat bagan)
(lihat bagan)

 Terapi medikamentosa :
Terapi medikamentosa :

 Epinefrin :
Epinefrin :
Indikasi :
Indikasi :

 Denyut jantung bayi < 60 x/m setelah paling tidak 30
Denyut jantung bayi < 60 x/m setelah paling tidak 30
detik
detik dilakukan
dilakukan ventilasi
ventilasi adekuat
adekuat dan
dan pemijatan
pemijatan
dada
dada

 Asistolik
Asistolik
Dosis :
Dosis :

 0,1
0,1 –
 – 0,3
 0,3 ml/kg BB
ml/kg BB dalam laru
dalam larutan 1
tan 1 : 10.000
: 10.000 (0,01 mg
(0,01 mg
 –
 –
 0,03 mg/kg BB) Cara : i. v atau endotrakeal. Dapat
 0,03 mg/kg BB) Cara : i. v atau endotrakeal. Dapat
diulang setiap 3
diulang setiap 3 –
 – 
 5
5 menit
menit bila
bila perlu
perlu 
 
 
 

 Plasma ekspander :
Plasma ekspander :
Indikasi :
Indikasi :

 Bayi baru lahir yang dilakukan resusitasi mengalami
Bayi baru lahir yang dilakukan resusitasi mengalami
hipovolemia dan tidak ada respon dengan resusitasi
hipovolemia dan tidak ada respon dengan resusitasi

 Hipovolemia kemungkinan akibat adanya perdarahan
Hipovolemia kemungkinan akibat adanya perdarahan
atau syok. Klinis ditandai adanya pucat, perfusi buruk,
atau syok. Klinis ditandai adanya pucat, perfusi buruk,
nadi kecil/lemah dan pada resusitasi tidak memberikan
nadi kecil/lemah dan pada resusitasi tidak memberikan
respons yang adekuat
respons yang adekuat
Jenis cairan :
Jenis cairan :

 Larutan kristaloid yang isotonis (NaCl 0,9%, Ringer
Larutan kristaloid yang isotonis (NaCl 0,9%, Ringer
Laktat)
Laktat)


Tranfusi darah golongan O negatif jika diduga
Tranfusi darah golongan O negatif jika diduga
kehilangan darah banyak.
kehilangan darah banyak.
Dosis :
Dosis :

 Dosis awal 10 ml/kg BB i.v pelan selama 5
Dosis awal 10 ml/kg BB i.v pelan selama 5  –
 – 10 menit.
 10 menit.
Dapat diulang sampai menunjukkan respon klinis
Dapat diulang sampai menunjukkan respon klinis
 
 

 Bicarbonate :
Bicarbonate :
Indikasi :
Indikasi :

  Asidosis
 Asidosis metabolik,
metabolik, bayi-bayi
bayi-bayi baru
baru lahir
lahir yang
yang
mendapatkan resusitasi. Diberikan bila ventilasi dan
mendapatkan resusitasi. Diberikan bila ventilasi dan
sirkulasi sudah baik
sirkulasi sudah baik

 Penggunaan bikarbonat pada keadaan asidosis
Penggunaan bikarbonat pada keadaan asidosis
metabolik dan hiperkalemia harus disertai dengan
metabolik dan hiperkalemia harus disertai dengan
pemeriksaan analisis gas darah dan
pemeriksaan analisis gas darah dan kimiawi
kimiawi
Dosis : 1
Dosis : 1  –
 – 2 mEq/kg BB atau 2 ml/kg BB (4,2 % ) atau 1
 2 mEq/kg BB atau 2 ml/kg BB (4,2 % ) atau 1
ml/kg BB (7,4%).
ml/kg BB (7,4%).
Cara :
Cara :


Diencerkan dengan aquabides atau dextrose 5% sama
Diencerkan dengan aquabides atau dextrose 5% sama
banyak diberikan secara intravena dg kecepatan
banyak diberikan secara intravena dg kecepatan
minimal 2 menit
minimal 2 menit
Efek samping :
Efek samping :

 Pada keadaan hiperosmolaritas dan kandungan CO
Pada keadaan hiperosmolaritas dan kandungan CO2
2 
 
dari bikarbonat merusak fungsi miokardium dan otak
dari bikarbonat merusak fungsi miokardium dan otak
 
 

 Naloxone
Naloxone

 Naloxone : hydrochlorida adalah antagonis
Naloxone : hydrochlorida adalah antagonis
narkotik yang tidak menyebabkan depresi
narkotik yang tidak menyebabkan depresi
pernapasan. Sebelum diberikan naloxone :
pernapasan. Sebelum diberikan naloxone :
ventilasi harus adekuat dan stabil.
ventilasi harus adekuat dan stabil.
Indikasi :
Indikasi :

 Depresi pernapasan pada bayi baru lahir yang
Depresi pernapasan pada bayi baru lahir yang
ibunya menggunakan narkotik 4 jam sebelum
ibunya menggunakan narkotik 4 jam sebelum
persalinan.
persalinan.

 Jangan diberikan pada bayi baru lahir yang ibunya
Jangan diberikan pada bayi baru lahir yang ibunya
baru dicurigai sebagai pengguna obat narkotik
baru dicurigai sebagai pengguna obat narkotik
sebab akan menyebabkan tanda with drawl tiba-tiba
sebab akan menyebabkan tanda with drawl tiba-tiba
pada sebagian bayi
pada sebagian bayi
Dosis : 0,1 mg/kg BB (0,4
Dosis : 0,1 mg/kg BB (0,4 mg/ml atau 1 mg/ml)
mg/ml atau 1 mg/ml)
Cara
Cara :
: intravena
intravena endrotrakeal
endrotrakeal atau
atau bila
bila perpusi
perpusi baik
baik
diberikan
diberikan i.m
i.m atau
atau s.c
s.c
 
 

 Suportif
Suportif

 Jaga kehangatan
Jaga kehangatan

 Jaga saluran napas agar tetap bersih dan
Jaga saluran napas agar tetap bersih dan
terbuka
terbuka

 Koreksi gangguan metabolik (cairan, glukosa
Koreksi gangguan metabolik (cairan, glukosa
darah dan elektrolit)
darah dan elektrolit)
 
 
   3
   3
   0
   0
 
 
   d
   d
  e
  e
   t
   t
   i
   i
   k
   k
 
 
Lahir
Lahir
 Y
 Ya
a
Tidak
Tidak
Bernapas
Bernapas
FJ > 100 &
FJ > 100 &
kemerahan
kemerahan
Perawatan
Perawatan
Observasi
Observasi
Perawatan Rutin :
Perawatan Rutin :
•
• Berikan kehangatan
Berikan kehangatan
•
• Bersihkan/buka jalan
Bersihkan/buka jalan
napas
napas
•
• Keringkan
Keringkan
•
• Nilai warna
Nilai warna
•
• Lakukan kontak kulit
Lakukan kontak kulit
dengan kulit sebagai
dengan kulit sebagai
awal ASI segera
awal ASI segera
kemerahan
kemerahan
Berikan kehangatan
Berikan kehangatan
•
• Posisikan ; bersihkan jalan
Posisikan ; bersihkan jalan
napas (kalau perlu)*
napas (kalau perlu)*
•
• Keringkan, stimulasi,
Keringkan, stimulasi,
reposisi
reposisi
Cukup bulan?
Cukup bulan?
•
•
Amnion jernih tidak bercampur
Amnion jernih tidak bercampur
mekonium ?
mekonium ?
•
• Bernapas/menangis?
Bernapas/menangis?
•
• Tonus baik
Tonus baik
Evaluasi pernapasan, FDJ,
Evaluasi pernapasan, FDJ,
dan warna
dan warna
Sianosis
Sianosis
Beri oksigen
Beri oksigen
Apnea/
Apnea/
FJ<100
FJ<100
 
 
   3
   3
   0
   0
 
 
   d
   d
  e
  e
   t
   t
   i
   i
   k
   k
 
 
FJ < 60
FJ < 60
V
Ventilasi
entilasi efektif
efektif
FJ < 60
FJ < 60
Perawatan Pasca
Perawatan Pasca
Resusitasi
Resusitasi 
 
•
• Berikan Ventilasi Tekanan
Berikan Ventilasi Tekanan
Positif *
Positif *
•
• Lakukan kompresi dada *
Lakukan kompresi dada *
   3
   3
   0
   0
 
 
   d
   d
  e
  e
   t
   t
   i
   i
   k
   k
 
 
FJ < 60
FJ < 60
 
 
Berikan Ventilasi
Berikan Ventilasi
Tekanan Positif *
Tekanan Positif *
Berikan Epinefrin *
Berikan Epinefrin *
FJ > 100 &
FJ > 100 &
kemerahan
kemerahan
 
 
TERIMA KASIH
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to dlscrib.com-pdf-asfiksia-neonatorum-dl_fd0ede8c966eb5c57cb76d637c6b0cc4.pdf

Preeklamsia & eklamsia dr. tamsila 3 AKBID PARAMATA RAHA
Preeklamsia & eklamsia dr. tamsila 3 AKBID PARAMATA RAHA Preeklamsia & eklamsia dr. tamsila 3 AKBID PARAMATA RAHA
Preeklamsia & eklamsia dr. tamsila 3 AKBID PARAMATA RAHA Operator Warnet Vast Raha
 
Kejang pada bayi baru lahir
Kejang pada bayi baru lahirKejang pada bayi baru lahir
Kejang pada bayi baru lahirKindal
 
Askep asfiksia neonatoru1
Askep asfiksia neonatoru1Askep asfiksia neonatoru1
Askep asfiksia neonatoru1SehabAlGaruty
 
Makalah hubungan asfiksia dengan neonatus prematur
Makalah hubungan asfiksia dengan neonatus prematurMakalah hubungan asfiksia dengan neonatus prematur
Makalah hubungan asfiksia dengan neonatus prematurWarnet Raha
 
Makalah hubungan asfiksia dengan neonatus prematur
Makalah hubungan asfiksia dengan neonatus prematurMakalah hubungan asfiksia dengan neonatus prematur
Makalah hubungan asfiksia dengan neonatus prematurSeptian Muna Barakati
 
Makalah hubungan asfiksia dengan neonatus prematur
Makalah hubungan asfiksia dengan neonatus prematurMakalah hubungan asfiksia dengan neonatus prematur
Makalah hubungan asfiksia dengan neonatus prematurOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah hubungan asfiksia dengan portus lama
Makalah hubungan asfiksia dengan portus lamaMakalah hubungan asfiksia dengan portus lama
Makalah hubungan asfiksia dengan portus lamaSeptian Muna Barakati
 
Makalah hubungan asfiksia dengan portus lama
Makalah hubungan asfiksia dengan portus lamaMakalah hubungan asfiksia dengan portus lama
Makalah hubungan asfiksia dengan portus lamaWarnet Raha
 
Makalah hubungan asfiksia solusi plasenta
Makalah hubungan asfiksia solusi plasentaMakalah hubungan asfiksia solusi plasenta
Makalah hubungan asfiksia solusi plasentaWarnet Raha
 
Makalah hubungan asfiksia solusi plasenta
Makalah hubungan asfiksia solusi plasentaMakalah hubungan asfiksia solusi plasenta
Makalah hubungan asfiksia solusi plasentaSeptian Muna Barakati
 
Makalah hubungan asfiksia dengan vakum
Makalah hubungan asfiksia dengan vakumMakalah hubungan asfiksia dengan vakum
Makalah hubungan asfiksia dengan vakumWarnet Raha
 
Makalah hubungan asfiksia dengan vakum
Makalah hubungan asfiksia dengan vakumMakalah hubungan asfiksia dengan vakum
Makalah hubungan asfiksia dengan vakumSeptian Muna Barakati
 

Similar to dlscrib.com-pdf-asfiksia-neonatorum-dl_fd0ede8c966eb5c57cb76d637c6b0cc4.pdf (20)

Preeklamsia & eklamsia dr. tamsila 3 AKBID PARAMATA RAHA
Preeklamsia & eklamsia dr. tamsila 3 AKBID PARAMATA RAHA Preeklamsia & eklamsia dr. tamsila 3 AKBID PARAMATA RAHA
Preeklamsia & eklamsia dr. tamsila 3 AKBID PARAMATA RAHA
 
Syok anafilaktik
Syok anafilaktikSyok anafilaktik
Syok anafilaktik
 
Kejang pada bayi baru lahir
Kejang pada bayi baru lahirKejang pada bayi baru lahir
Kejang pada bayi baru lahir
 
Asfiksia AKPER PEMKAB MUNA
Asfiksia AKPER PEMKAB MUNA Asfiksia AKPER PEMKAB MUNA
Asfiksia AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep asfiksia neonatoru1
Askep asfiksia neonatoru1Askep asfiksia neonatoru1
Askep asfiksia neonatoru1
 
BRONCHIAL ASTHMA
BRONCHIAL ASTHMABRONCHIAL ASTHMA
BRONCHIAL ASTHMA
 
Makalah hubungan asfiksia dengan neonatus prematur
Makalah hubungan asfiksia dengan neonatus prematurMakalah hubungan asfiksia dengan neonatus prematur
Makalah hubungan asfiksia dengan neonatus prematur
 
Makalah hubungan asfiksia dengan neonatus prematur
Makalah hubungan asfiksia dengan neonatus prematurMakalah hubungan asfiksia dengan neonatus prematur
Makalah hubungan asfiksia dengan neonatus prematur
 
Makalah hubungan asfiksia dengan neonatus prematur
Makalah hubungan asfiksia dengan neonatus prematurMakalah hubungan asfiksia dengan neonatus prematur
Makalah hubungan asfiksia dengan neonatus prematur
 
Makalah hubungan asfiksia dengan portus lama
Makalah hubungan asfiksia dengan portus lamaMakalah hubungan asfiksia dengan portus lama
Makalah hubungan asfiksia dengan portus lama
 
Makalah hubungan asfiksia dengan portus lama
Makalah hubungan asfiksia dengan portus lamaMakalah hubungan asfiksia dengan portus lama
Makalah hubungan asfiksia dengan portus lama
 
Makalah hubungan asfiksia dengan portus lama
Makalah hubungan asfiksia dengan portus lamaMakalah hubungan asfiksia dengan portus lama
Makalah hubungan asfiksia dengan portus lama
 
Makalah hubungan asfiksia dengan portus lama
Makalah hubungan asfiksia dengan portus lamaMakalah hubungan asfiksia dengan portus lama
Makalah hubungan asfiksia dengan portus lama
 
Makalah hubungan asfiksia solusi plasenta
Makalah hubungan asfiksia solusi plasentaMakalah hubungan asfiksia solusi plasenta
Makalah hubungan asfiksia solusi plasenta
 
Makalah hubungan asfiksia solusi plasenta
Makalah hubungan asfiksia solusi plasentaMakalah hubungan asfiksia solusi plasenta
Makalah hubungan asfiksia solusi plasenta
 
Makalah hubungan asfiksia solusi plasenta
Makalah hubungan asfiksia solusi plasentaMakalah hubungan asfiksia solusi plasenta
Makalah hubungan asfiksia solusi plasenta
 
Makalah hubungan asfiksia dengan vakum
Makalah hubungan asfiksia dengan vakumMakalah hubungan asfiksia dengan vakum
Makalah hubungan asfiksia dengan vakum
 
Makalah hubungan asfiksia dengan vakum
Makalah hubungan asfiksia dengan vakumMakalah hubungan asfiksia dengan vakum
Makalah hubungan asfiksia dengan vakum
 
Makalah hubungan asfiksia dengan vakum
Makalah hubungan asfiksia dengan vakumMakalah hubungan asfiksia dengan vakum
Makalah hubungan asfiksia dengan vakum
 
Makalah hubungan asfiksia dengan vakum
Makalah hubungan asfiksia dengan vakumMakalah hubungan asfiksia dengan vakum
Makalah hubungan asfiksia dengan vakum
 

Recently uploaded

SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 

Recently uploaded (19)

SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 

dlscrib.com-pdf-asfiksia-neonatorum-dl_fd0ede8c966eb5c57cb76d637c6b0cc4.pdf

  • 2.     BATASAN BATASAN  ASFIKSIA  ASFIKSIA NEONA NEONATORU TORUM M adalah kegagalan bernapas secara spontan adalah kegagalan bernapas secara spontan dan teratur pada saat lahir atau beberapa dan teratur pada saat lahir atau beberapa saat setelah lahir yang ditandai dengan saat setelah lahir yang ditandai dengan keadaan PaO keadaan PaO2 2  di dalam darah rendah   di dalam darah rendah (hipoksemia), hiperkarbia (PaCO (hipoksemia), hiperkarbia (PaCO2 2 meningkat)  meningkat) dan asidosis. dan asidosis.
  • 3.     Patofiologi Patofiologi PENYEBAB ASFIKSIA PENYEBAB ASFIKSIA Dapat berasal dari faktor Ibu, janin dan Dapat berasal dari faktor Ibu, janin dan plsenta. Adanya hipoksia dan iskemia jaringan plsenta. Adanya hipoksia dan iskemia jaringan menyebabkan perubahan fungsional dan menyebabkan perubahan fungsional dan biokimia pada janin. Faktor ini yang berperan biokimia pada janin. Faktor ini yang berperan pada kejadian asfiksia. pada kejadian asfiksia.
  • 4.     GEJALA KLINIS GEJALA KLINIS   Bayi tidak bernapas atau megap-megap Bayi tidak bernapas atau megap-megap   Denyut jantung kurang dari 100x/menit Denyut jantung kurang dari 100x/menit   Kulit sianosis Kulit sianosis   Pucat Pucat   T Tonus onus otot otot menurun menurun   T Tidak ada respon idak ada respon terhadap refleks rangsangan terhadap refleks rangsangan
  • 5.     DIAGNOSIS DIAGNOSIS  ANAMNESIS  ANAMNESIS Gangguan /kesulitan waktu lahir, lahir tidak Gangguan /kesulitan waktu lahir, lahir tidak bernapas/menangis. bernapas/menangis.
  • 6.     Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik Nilai Apgar Nilai Apgar Klinis Klinis 0 0 1 1 2 2 Detak Detak jantung jantung Tidak Tidak ada ada < < 100 100 x/menit x/menit > > 100 100 x/menit x/menit Pernapasan Pernapasan Tidak Tidak ada ada T Tak ak teratur teratur T Tangis angis kuat kuat Refleks saat jalan Refleks saat jalan napas dibersihkan napas dibersihkan Tidak Tidak ada ada Menyeringai Menyeringai Batuk/bersi Batuk/bersin n T Tonus onus otot otot Lunglai Lunglai Fleksi ekstrimitas Fleksi ekstrimitas (lemah) (lemah) Fleksi kuat gerak Fleksi kuat gerak aktif aktif Warna Warna kulit kulit Biru Biru pucat pucat T Tubuh ubuh merah merah ekstrimita ekstrimitas s biru biru Merah seluruh Merah seluruh tubuh tubuh Nilai 0 Nilai 0 –  –   3 3 Asfiksi Asfiksia a berat berat Nilai 4 Nilai 4 –  –   6 6 Asfiksia Asfiksia sedang sedang Nilai Nilai 7 7 - - 10 10 Normal Normal
  • 7.     Dilakukan pemantauan nilai Apgar pada menit ke Dilakukan pemantauan nilai Apgar pada menit ke  –  –    1 dan menit ke 1 dan menit ke  –  – 5, bila nilai Apgar 5 menit masih  5, bila nilai Apgar 5 menit masih kurang dari 7 penilaian dilanjutkan tiap 5 menit kurang dari 7 penilaian dilanjutkan tiap 5 menit sampai skor mencapai 7. Nilai Apgar berguna sampai skor mencapai 7. Nilai Apgar berguna untuk menilai keberhasilan resusitasi bayi baru untuk menilai keberhasilan resusitasi bayi baru lahir dan menentukan prognosis, tidak menangis. lahir dan menentukan prognosis, tidak menangis.
  • 8.     Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan Penunjang   Foto polos dada Foto polos dada   USG kepala USG kepala   Laboratorium : darah rutin, analisis gas darah, Laboratorium : darah rutin, analisis gas darah, serum elektrolit serum elektrolit
  • 9.     Penyulit Penyulit Meliputi berbagai organ yaitu : Meliputi berbagai organ yaitu :   Otak : hipoksik iskemik ensefalopati, edema Otak : hipoksik iskemik ensefalopati, edema serebri, palsi serebralis serebri, palsi serebralis   Jantung dan paru : hipertensi pulmonal Jantung dan paru : hipertensi pulmonal persisten pada neonatus, perdarahan paru, persisten pada neonatus, perdarahan paru, edema paru edema paru   Gastrointestinal : enterokolitis nekrotikans Gastrointestinal : enterokolitis nekrotikans   Ginjal : tubular nekrosis akut, Syndrome of Ginjal : tubular nekrosis akut, Syndrome of Inapropriate Inapropriate Antidiuretic Hormone Antidiuretic Hormone (SIADH) (SIADH)   Hematologi : Disseminated Intravascular Hematologi : Disseminated Intravascular Coagulation (DIC) Coagulation (DIC)
  • 10.     Penatalaksanaan Penatalaksanaan   Resusitasi Resusitasi   Tahapan resusitasi tidak melihat nilai Apgar Tahapan resusitasi tidak melihat nilai Apgar (lihat bagan) (lihat bagan)   Terapi medikamentosa : Terapi medikamentosa :   Epinefrin : Epinefrin : Indikasi : Indikasi :   Denyut jantung bayi < 60 x/m setelah paling tidak 30 Denyut jantung bayi < 60 x/m setelah paling tidak 30 detik detik dilakukan dilakukan ventilasi ventilasi adekuat adekuat dan dan pemijatan pemijatan dada dada   Asistolik Asistolik Dosis : Dosis :   0,1 0,1 –  – 0,3  0,3 ml/kg BB ml/kg BB dalam laru dalam larutan 1 tan 1 : 10.000 : 10.000 (0,01 mg (0,01 mg  –  –  0,03 mg/kg BB) Cara : i. v atau endotrakeal. Dapat  0,03 mg/kg BB) Cara : i. v atau endotrakeal. Dapat diulang setiap 3 diulang setiap 3 –  –   5 5 menit menit bila bila perlu perlu   
  • 11.       Plasma ekspander : Plasma ekspander : Indikasi : Indikasi :   Bayi baru lahir yang dilakukan resusitasi mengalami Bayi baru lahir yang dilakukan resusitasi mengalami hipovolemia dan tidak ada respon dengan resusitasi hipovolemia dan tidak ada respon dengan resusitasi   Hipovolemia kemungkinan akibat adanya perdarahan Hipovolemia kemungkinan akibat adanya perdarahan atau syok. Klinis ditandai adanya pucat, perfusi buruk, atau syok. Klinis ditandai adanya pucat, perfusi buruk, nadi kecil/lemah dan pada resusitasi tidak memberikan nadi kecil/lemah dan pada resusitasi tidak memberikan respons yang adekuat respons yang adekuat Jenis cairan : Jenis cairan :   Larutan kristaloid yang isotonis (NaCl 0,9%, Ringer Larutan kristaloid yang isotonis (NaCl 0,9%, Ringer Laktat) Laktat)   Tranfusi darah golongan O negatif jika diduga Tranfusi darah golongan O negatif jika diduga kehilangan darah banyak. kehilangan darah banyak. Dosis : Dosis :   Dosis awal 10 ml/kg BB i.v pelan selama 5 Dosis awal 10 ml/kg BB i.v pelan selama 5  –  – 10 menit.  10 menit. Dapat diulang sampai menunjukkan respon klinis Dapat diulang sampai menunjukkan respon klinis
  • 12.       Bicarbonate : Bicarbonate : Indikasi : Indikasi :    Asidosis  Asidosis metabolik, metabolik, bayi-bayi bayi-bayi baru baru lahir lahir yang yang mendapatkan resusitasi. Diberikan bila ventilasi dan mendapatkan resusitasi. Diberikan bila ventilasi dan sirkulasi sudah baik sirkulasi sudah baik   Penggunaan bikarbonat pada keadaan asidosis Penggunaan bikarbonat pada keadaan asidosis metabolik dan hiperkalemia harus disertai dengan metabolik dan hiperkalemia harus disertai dengan pemeriksaan analisis gas darah dan pemeriksaan analisis gas darah dan kimiawi kimiawi Dosis : 1 Dosis : 1  –  – 2 mEq/kg BB atau 2 ml/kg BB (4,2 % ) atau 1  2 mEq/kg BB atau 2 ml/kg BB (4,2 % ) atau 1 ml/kg BB (7,4%). ml/kg BB (7,4%). Cara : Cara :   Diencerkan dengan aquabides atau dextrose 5% sama Diencerkan dengan aquabides atau dextrose 5% sama banyak diberikan secara intravena dg kecepatan banyak diberikan secara intravena dg kecepatan minimal 2 menit minimal 2 menit Efek samping : Efek samping :   Pada keadaan hiperosmolaritas dan kandungan CO Pada keadaan hiperosmolaritas dan kandungan CO2 2    dari bikarbonat merusak fungsi miokardium dan otak dari bikarbonat merusak fungsi miokardium dan otak
  • 13.       Naloxone Naloxone   Naloxone : hydrochlorida adalah antagonis Naloxone : hydrochlorida adalah antagonis narkotik yang tidak menyebabkan depresi narkotik yang tidak menyebabkan depresi pernapasan. Sebelum diberikan naloxone : pernapasan. Sebelum diberikan naloxone : ventilasi harus adekuat dan stabil. ventilasi harus adekuat dan stabil. Indikasi : Indikasi :   Depresi pernapasan pada bayi baru lahir yang Depresi pernapasan pada bayi baru lahir yang ibunya menggunakan narkotik 4 jam sebelum ibunya menggunakan narkotik 4 jam sebelum persalinan. persalinan.   Jangan diberikan pada bayi baru lahir yang ibunya Jangan diberikan pada bayi baru lahir yang ibunya baru dicurigai sebagai pengguna obat narkotik baru dicurigai sebagai pengguna obat narkotik sebab akan menyebabkan tanda with drawl tiba-tiba sebab akan menyebabkan tanda with drawl tiba-tiba pada sebagian bayi pada sebagian bayi Dosis : 0,1 mg/kg BB (0,4 Dosis : 0,1 mg/kg BB (0,4 mg/ml atau 1 mg/ml) mg/ml atau 1 mg/ml) Cara Cara : : intravena intravena endrotrakeal endrotrakeal atau atau bila bila perpusi perpusi baik baik diberikan diberikan i.m i.m atau atau s.c s.c
  • 14.       Suportif Suportif   Jaga kehangatan Jaga kehangatan   Jaga saluran napas agar tetap bersih dan Jaga saluran napas agar tetap bersih dan terbuka terbuka   Koreksi gangguan metabolik (cairan, glukosa Koreksi gangguan metabolik (cairan, glukosa darah dan elektrolit) darah dan elektrolit)
  • 15.        3    3    0    0        d    d   e   e    t    t    i    i    k    k     Lahir Lahir  Y  Ya a Tidak Tidak Bernapas Bernapas FJ > 100 & FJ > 100 & kemerahan kemerahan Perawatan Perawatan Observasi Observasi Perawatan Rutin : Perawatan Rutin : • • Berikan kehangatan Berikan kehangatan • • Bersihkan/buka jalan Bersihkan/buka jalan napas napas • • Keringkan Keringkan • • Nilai warna Nilai warna • • Lakukan kontak kulit Lakukan kontak kulit dengan kulit sebagai dengan kulit sebagai awal ASI segera awal ASI segera kemerahan kemerahan Berikan kehangatan Berikan kehangatan • • Posisikan ; bersihkan jalan Posisikan ; bersihkan jalan napas (kalau perlu)* napas (kalau perlu)* • • Keringkan, stimulasi, Keringkan, stimulasi, reposisi reposisi Cukup bulan? Cukup bulan? • • Amnion jernih tidak bercampur Amnion jernih tidak bercampur mekonium ? mekonium ? • • Bernapas/menangis? Bernapas/menangis? • • Tonus baik Tonus baik Evaluasi pernapasan, FDJ, Evaluasi pernapasan, FDJ, dan warna dan warna Sianosis Sianosis Beri oksigen Beri oksigen Apnea/ Apnea/ FJ<100 FJ<100
  • 16.        3    3    0    0        d    d   e   e    t    t    i    i    k    k     FJ < 60 FJ < 60 V Ventilasi entilasi efektif efektif FJ < 60 FJ < 60 Perawatan Pasca Perawatan Pasca Resusitasi Resusitasi    • • Berikan Ventilasi Tekanan Berikan Ventilasi Tekanan Positif * Positif * • • Lakukan kompresi dada * Lakukan kompresi dada *    3    3    0    0        d    d   e   e    t    t    i    i    k    k     FJ < 60 FJ < 60     Berikan Ventilasi Berikan Ventilasi Tekanan Positif * Tekanan Positif * Berikan Epinefrin * Berikan Epinefrin * FJ > 100 & FJ > 100 & kemerahan kemerahan