Dokumen ini membahas etika dan moral dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. Dokumen ini menjelaskan berbagai bentuk pelanggaran etika seperti hacking, pembajakan, dan mengakses situs yang tidak sesuai norma. Dokumen ini juga menjelaskan perlindungan hukum terhadap hak kekayaan intelektual melalui undang-undang hak cipta.
1. Etika dan Moral dalamMenggunakan
Teknologi Informasi dan Komunikasi
Nama: Diar Try Pratiwi (032118075)
Hafidzoti Khossyah Robbani (032118110)
KELAS: 3B
2. Pendahuluan
Dalam dunia Teknologi Informasi (atau IT/Information
Technology), masalah yang berhubungan dengan etika dan
hukum bermunculan, mulai dari penipuan, pelanggaran,
pembobolan informasi rahasia, persaingan curang sampai
kejahatan yang sifatnya pidana sudah sering terjadi tanpa dapat
diselesaikan secara memuaskan melalui hukum dan prosedur
penyidikan yang ada saat ini, mengingat kurangnya landasan
hukum yang dapat diterapkan untuk perbuatan hukum yang
spesifik tersebut seperti pembuktian dan alat bukti.
3. Undang-undang Hak Cipta dan Hak
atas Kekayaan Intelektual (HaKI)
Di awal pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri telah
disahkan dua buah undang-undang, yaitu tentang Paten dan
Merek pada tahun 2001 yang telah disahkan pada tanggal 1
Agustus 2001. Kemudian pada tanggal 29 Juli 2002 kembali
disahkan Undang-undang mengenai Hak Cipta. Dengan
demikian, Undang-undang Perlindungan Hak atas Kekayaan
Intelektual (HaKI) meliputi UU RI No. 14 Tahun 2001 tentang
Paten, UU RI No. 15 Tahun 2001 tentang Merek, dan UU RI
No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta. Semua perundang-
undangan tersebut ditujukan untuk melindungi hak atas kekayaan
intelektual.
Perlindungan Hak Cipta tidak diberikan kepada ide atau gagasan
karena karya cipta harus memiliki bentuk yang khas, bersifat
pribadi dan menunjukkan keaslian sebagai Ciptaan yang lahir
berdasarkan kemampuan, kreativitas, atau keahlian sehingga
Ciptaan itu dapat dilihat, dibaca, dan didengar.
4. Etika dalam Teknologi Informasi dan Menghargai Karya Orang Lain
Hacking/cracking
Orang yang melakukan hacking
disebut hacker. Begitu pula dengan
membuka kode program tertentu
atau membuat suatu proses agar
beberapa tahap yang harus
dilakukan menjadi terlewatkan
(contoh: cracking serial number)
apabila dilakukan tanpa izin juga
merupakan tindakan yang
menyalahi hukum.
Pembajakan
Mengutip atau menduplikasi suatu
produk, misalkan program komputer,
kemudian menggunakan dan
menyebarkan tanpa izin atau lisensi
dari pemegang hak cipta merupakan
pembajakan, dan masuk kategori
kriminal. Contohnya, ketika seseorang
menduplikasi program Microsoft
Office, kemudian diinstalasi tanpa
membeli lisensi yang sah.
5. Browsing situs-situs yang tidak sesuai
dengan moral dan etika kita
Membuka situs dewasa bagi orang yang
belum layak merupakan tindakan yang tidak
sesuai dengan norma dan etika. Teknologi
internet yang dapat memberikan informasi
tanpa batas akan mengakibatkan tindakan
yang beragam, mulai dari tindakan-tindakan
positif sampai negatif. Orang yang tahu akan
manfaat internet dan memanfaatkan secara
positif akan mendapatkan hasil yang positif
pula, dan begitu juga sebaliknya.
Untuk menanggulangi perilaku di atas,
maka dikeluarkanlah undang-undang.
Bagi yang melanggar akan mendapatkan
konsekuensi sesuai dengan apa yang telah
dikerjakannya. dan tidak kalah pentingnya
dukungan segenap masyarakat baik itu
keluarga, teman, serta lingkungan
masyarakat lainnya untuk mendukung dan
menyadari akan pentingnya pemanfaatan
teknologi informasi dengan benar.