Dokumen tersebut membahas tentang implikasi etis dari teknologi informasi. Teknologi dapat membawa perubahan besar yang menciptakan masalah-masalah pelanggaran moral, etika, dan hukum. Dokumen ini menjelaskan konsep etika, moral, dan hukum serta contoh-contoh pelanggarannya dalam penggunaan teknologi, seperti hacking, pembajakan, dan situs dewasa. Dokumen ini juga membahas berbagai jen
Sim 11, murniati, hapzi ali, implikasi etis teknologi informasi, universitas mercu buana, 2017
1. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Author : Murniati
NIM : 43215010071
Fakultas/Prodi : Ekonomi dan Bisnis/Akuntansi
Tugas Pertemuan : Ke-11 (Sebelas)
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, Pre-MSc, MM, CMA
Implikasi Etis TI (Teknologi Informasi)
Teknologi dapat membawa perubahan yang cukup besar yang menciptakan isu-
isu pelanggaran moral, etika bahkan hukum. Dimana isu tersebut berkaitan satu sama lain, serta
dapat mempengaruhi tindakan individu atau kandang menimbulkan konflik.
Etika adalah sekumpulan kepercayaan, standar, atau teladan yang mengarahkan, yang
merasuk ke dalam seseorang atau masyarakat. Berbeda dengan moral, etika bisa jadi amat
bervariasi dari satu komunitas dengan yang lain.
Contohnya: Dalam waktu dekat ini ada Seorang mentri yang istrinya difitnah selingkuh dengan
anak tirinya yang disebarkan melalui twitter, lalu maraknya pengguna internet yang menggunakan
kata-kata kasar, dan mencela orang lain.
Hukum adalah peraturan perilaku formal yang diterapkan oleh otoritas yang berwenang
seperti pemerintah, terhadap subjek, atau warga negara.
Contohnya:
Hacking atau Cracking
Tindakan pembobolan data rahasia suatu institusi, membeli barang lewat internet dengan
menggunakan nomor kartu kredit orang lain tanpa izin (carding) merupakan contoh-
contoh dari tindakan hacking. Orang yang melakukan hacking disebut hacker. Selain itu
dalm waktu dekat ini website resmi Telkomsel di retas oleh salah satu hacker yang
mengemukakan kekecewaannya pada telkomsel atas fasilitas atau harga yang ditawarkan
oleh telkomsel itu sendiri.
Pembajakan
Mengutip atau menduplikasi suatu produk, misalkan program komputer, kemudian
menggunakan dan menyebarkan tanpa izin atau lisensi dari pemegang hak cipta
merupakan pembajakan, dan masuk kategori kriminal. Contoh: seorang penjual yang
menjual berbagai CD lagu, Film bahkan lagu anak-anak yang berada dikaki lima jalan.
Harga tersebut lebih rendah dari CD Original.
Moral adalah tradisi kepercayaan mengenai perilaku benar atau salah. Moral menjadi
institusi sosial dengan suatu sejarah dan daftar peraturan. Aspek benar dan salah berhubungan
2. sangat erat dan terangkum dalam jenis norma hukum
yang ada dalam masyarakat. Moral dalam penggunaan teknologi komputer menuntun kepada
tindakan yang tidak merugikan orang lain.
Contohnya: Browsing situs-situs yang tidak sesuai dengan moral Membuka situs dewasa bagi
orang yang belum layak merupakan tindakan yang tidak sesuai dengan moral .
Berbagai kejahatan computer yang sudah dikenal oleh masyarakat yaitu:
1) Computer crime (cyber crime), merupakan kegiatan melawan hukum yang dilakukan
dengan memakai komputer sebagai sarana/alat atau komputer sebagai objek, baik untuk
memperoleh keuntungan ataupun tidak, dengan merugikan pihak lain.
2) Unauthorized Access to Computer System and Service, merupakan Kejahatan yang
dilakukan dengan memasuki/ menyusup ke dalam suatu sistem jaringan komputer secara
tidak sah, tanpa izin atau tanpa sepengetahuan dari pemilik sistem jaringan komputer
yang dimasukinya.
3) Illegal Contents, merupakan kejahatan dengan memasukkan data atau informasi ke
internet tentang sesuatu hal yang tidak benar dan dapat dianggap melanggar hukum atau
mengganggu ketertiban umum.
4) Data Forgery, merupakan kejahatan dengan memalsukan data pada dokumen-dokumen
penting yang tersimpan sebagai scriptless document melalui internet.
5) Cyber Espionage, merupakan kejahatan yang memanfaatkan jaringan internet untuk
melakukan kegiatan mata-mata terhadap pihak lain, dengan memasuki sistem jaringan
komputer (computer network system) pihak sasaran.
6) Cyber Sabotage and Extortion, merupakan kejahatan dengan membuat gangguan,
perusakan atau penghancuran terhadap suatu data, program komputer atau sistem
jaringan komputer yang terhubung dengan internet.
7) Offense Against Intellectual Property, merupakan kejahatan yang ditujukan terhadap
hak atas kekayaan intelektual yang dimiliki pihak lain di internet.
8) Infringements of Privacy, merupakan kejahatan yang ditujukan terhadap informasi
seseorang yang merupakan hal yang sangat pribadi dan rahasia. Kejahatan ini biasanya
ditujukan terhadap keterangan seseorang pada formulir data pribadi yang tersimpan
secara computerized, yang apabila diketahui oleh orang lain akan dapat merugikan
korban secara materil maupun immateril, seperti nomor kartu kredit, nomor PIN ATM,
cacat atau penyakit tersembunyi dan sebagainya.
Dengan demikian hukum bagi penggunakan computer berangsur-angsur mulai dikenal
dan semakin bertambah. Beberapa sebab kejahatan computer yaitu:
Aplikasi bisnis yang berbasis komputer atau internet meningkat
Electronic commerce (e-commerce)
3. Electronic data interchange (EDI) •Desentralisasi server
Transisi dari single vendor ke multi vendor
Teknologi yang semakin canggih
Pada saat ini penggunaan komputer dalam bisnis diarahkan oleh nilai-nilai moral dan etika
seorang manajer, spesialis informasi dan pemakai serta hukum yang berlaku. Hukum paling mudah
diinterpretasikan karena bentuknya tertulis. Di pihak lain, etika tidak didefinisikan secara persis
dan tidak disepakati oleh semua anggota masyarakat. Bidang yang sukar dari etika komputer inilah
yang sedang memperoleh banyak perhatian.
Tiga alasan utama atas minat masyarakat yang tinggi pada etika komputer, adalah :
Kelenturan logis, kemampuan memprogram komputer untuk melakukan apapun yang kita
inginkan.
Faktor transformasi, berdasarkan fakta bahwa komputer dapat mengubang secara drastic
cara kita melakukan sesuatu (misalnya penggunaan e-mail, konferensi video, dan
konferensi jarak jauh).
Faktor tak kasat mata, komputer dipandang sebagai kota hitam. Semua operasi internal
komputer tersembunyi dari penglihatan. Operasi internal tersebut membuka peluang pada
nilai-nilai pemrograman yang tidak terlihat, perhitungan rumit yang tidak terlihat dan
penyalahgunaan yang tidak terlihat.
Kode Etik juga dapat diartikan sebagai pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam
melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan atau tata cara sebagai
pedoman berperilaku dan berbudaya. Tujuan kode etik agar profesionalisme memberikan jasa
sebaik-baiknya kepada pemakai jasa atau nasabahnya. Adanya kode etik akan melindungi
perbuatan yang tidak profesional. Isu pelanggaran moral Salah satu permasalahan yang tidak
begitu tampak tapi besar permasalahan itu adalah moral masyarakat Indonesia yang begitu remuk.
Tetapi kebanyakan kita tidak menyadari itu sebagai sesuatu yang sangat berpengaruh bagi
perkembangan Indonesia kedepan,peradaban bangsa dan jati diri atau identitas bangsa di mata
dunia. Ini merupakan hambatan besar yang berasal dari dalam Indonesia sendiri, bahkan dalam hal
ini perhatian pemerintah begitu kurang. Apalagi sekarang ini malah terkesan di kesampingkan oleh
aparatur pemerintah. Pelanggaran moral pada internet yaitu pemanfaatan pada penggunaan yang
salah, harusnya di gunakan untuk mencari informasiyang positif kadang malah di gunakan untuk
kepentingan negative. Nah hal itu mengakibatkan ketidak efektifan pemakaian internet.
Masalahnya terdapat pada penyalahgunaan intenet dalam sistem informasi di dalam
perusahaan dan lingkungan, yang seharusnya digunakan dalam hal yang positis sesuai dengan
kebutuhan, akan tetapi di gunakan untuk kepentingan lain yang menjuru ke hal negative, oleh
karena itu, fungsi internet adalah hal yang menjadi PR kita bersama untuk menggunakan nya
sebaik mungkin dalam pemanfaatan untuk pemakaiannya.
4. Daftar Pustaka
Jr. Raymond McLeod and George P.Schell. 2008. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta:
Salemba Empat.
Permana, Dani. 2013. Etika Dalam Sistem Informasi.
http://danipermana66.blogspot.co.id/2013/11/etika-dalam-sistem-informasi.html. (27
November 2017).
Palentina, Herawati. 2013. Etika Berhubungan Dengan Sistem. http://herawati-
palentina.blogspot.co.id/2013/11/etika-berhubungan-dengan-sistem.html. (27
November 2017).