SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
KESADARAN
BERLALU LINTAS
Pendidikan Kewarganegaraan
Oleh:
Rida Alis Sandra
Rima Amalia
Latar Belakang
Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat
bahwa 1 juta orang di seluruh dunia meninggal
setiap tahun di jalan raya akibat kecelakaan,
dimana 40 % diantaranya berusia dibawah 25
tahun.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) juga menyebutkan
bahwa kecelakaan lalu lintas di Indonesia dinilai
menjadi pembunuh terbesar ketiga, di bawah
penyakit jantung koroner dan tuberculosis/TBC.
Lalu Lintas
adalah gerak
kendaraan dan
orang di ruang
lalu lintas jalan.
Pengertian
MENURUT UU NO. 22 TAHUN 2009.
Kendaraan adalah suatu
sarana angkut di jalan
yang terdiri atas
Kendaraan Bermotor dan
Kendaraan Tidak
Bermotor.
Pengertian
MENURUT UU NO. 22 TAHUN 2009.
Pengemudi adalah orang
yang mengemudikan
Kendaraan Bermotor di Jalan
yang telah memiliki Surat Izin
Mengemudi.
Pengertian
MENURUT UU NO. 22 TAHUN 2009.
Kecelakaan Lalu Lintas adalah suatu peristiwa di
Jalan yang tidak diduga dan tidak disengaja
melibatkan Kendaraan dengan atau tanpa
Pengguna Jalan lain yang mengakibatkan korban
manusia dan/atau kerugian harta benda.
MENURUT UU NO. 22 TAHUN 2009.
Pengertian
Ketertiban Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
adalah suatu keadaan berlalu lintas yang
berlangsung secara teratur sesuai dengan
hak dan kewajiban setiap Pengguna Jalan.
Pengertian
MENURUT UU NO. 22 TAHUN 2009.
1. Safety Riding
Langkah awal ini penting untuk menyadarkan pengendara kendaraan
bermotor, khususnya sepeda motor akan resiko berkendara sehingga
dapat meningkatkan kehati-hatian dan kewaspadaan di jalan raya.
Konsep safety riding meliputi :
▪Pengenalan perangkat keselamatan
▪Pengujian ketrampilan berkendara
▪Pengenalan karakteristik kendaraan
▪pengenalan mengenai etika dasar berkendara di jalan raya
Budaya Berkendara
2. Defensive Driving
lebih mengarah kepada pengendalian pola, cara,
mental serta attitude pengendara. Setidaknya
terdapat empat kunci utama prinsip defensive
driving tersebut yaitu :
▪ Kewaspadaan (Alertness)
▪ Kesadaran (Awarness)
▪ Antisipasi (Anticipation)
▪ Sikap dan Mental (Attitude)
Budaya Berkendara 
POSISI BERKENDARA YANG SALAH
Posisi berkendara yang benar
Banyaknya kasus pelanggaran lalu lintas
dikarnakan :
▪ Banting setir.
▪ Menyetir sambil mengantuk.
▪ Menyetir di bawah pengaruh alcohol.
▪ Panik.
▪ Ngebut.
▪ Menyetir sembrono.
▪ Menerobos lampu merah.
▪ Tidak konsentrasi.
Inti Permasalahan
Penanggulangan Masalah
• Pengenalan mengenai tata tertib lalu lintas sejak dini
Honda ajak anak-anak mengenal dunia otomotif dan tata
tertib lalu lintas.
Belajar Berlalu Lintas Melalui Permainan Animasi
• Operasi Simpatik dari Kepolisian
Bagikan bunga, helm, dan selebaran
Sosialisasi berkendara ke sekolah-sekolah
• Razia yang dilakukan oleh kepolisian untuk memeriksa
kelengkapan motor beserta surat-suratnya serta izin
mengemudi pengendara motor
HASIL PENELITIAN ALASAN
MASYARAKAT MELAKUKAN
PELANGGARAN LALU LINTAS
Setiap orang yang mengemudikan
Kendaraan Bermotor di Jalan yang tidak
memiliki Surat Izin Mengemudi dipidana
dengan pidana kurungan paling lama 4
(empat) bulan atau denda paling banyak
Rp.1.000.000 (satu juta rupiah).
UU NO. 22 TAHUN 2009 Pasal 281.
Ketentuan Pidana
Setiap Pengguna Jalan yang tidak mematuhi
perintah yang diberikan oleh petugas
Kepolisian Negara Republik Indonesia
dipidana dengan pidana kurungan paling
lama 1 (satu) bulan atau denda paling
banyak Rp.250.000 (dua ratus lima puluh
ribu rupiah).
UU NO. 22 TAHUN 2009 Pasal 282.
Ketentuan Pidana
Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan
Bermotor dengan tidak mengutamakan
keselamatan Pejalan Kaki atau pesepeda dipidana
dengan pidana kurungan paling lama 2 (dua) bulan
atau denda paling banyak Rp.500.000 (lima ratus
ribu rupiah).
UU NO. 22 TAHUN 2009 Pasal 284.
Ketentuan Pidana
Setiap orang yang mengemudikan Sepeda Motor di Jalan yang
tidak memenuhi persyaratan teknis dan layak jalan yang
meliputi kaca spion, klakson, lampu utama, lampu rem, lampu
penunjuk arah, alat pemantul cahaya, alat pengukur
kecepatan, knalpot, dan kedalaman alur ban dipidana dengan
pidana kurungan paling lama 1 (satu) bulan atau denda paling
banyak Rp.250.000 (dua ratus lima puluh ribu rupiah).
UU NO. 22 TAHUN 2009 Pasal 285.
Ketentuan Pidana
Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan
Bermotor di Jalan yang melanggar aturan perintah
atau larangan yang dinyatakan dengan Rambu Lalu
Lintas dipidana dengan pidana kurungan paling
lama 2 (dua) bulan atau denda paling banyak
Rp.500.000 (lima ratus ribu rupiah).
UU NO. 22 TAHUN 2009 Pasal 287 Ayat (1).
Ketentuan Pidana
Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan
Bermotor di Jalan yang melanggar aturan
gerakan lalu lintas tentang tata cara berhenti
dan Parkir dipidana dengan pidana kurungan
paling lama 1 (satu) bulan atau denda paling
banyak Rp.250.000 (dua ratus lima puluh ribu
rupiah).
UU NO. 22 TAHUN 2009 Pasal 287 Ayat (3).
Ketentuan Pidana
Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan
Bermotor di Jalan yang melanggar aturan batas
kecepatan paling tinggi atau paling rendah
dipidana dengan pidana kurungan paling lama
2 (dua) bulan atau denda paling banyak
Rp.500.000 (lima ratus ribu rupiah).
UU NO. 22 TAHUN 2009 Pasal 287 Ayat (5).
Ketentuan Pidana
Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor
di Jalan yang tidak dilengkapi dengan Surat Tanda
Nomor Kendaraan Bermotor atau Surat Tanda Coba
Kendaraan Bermotor yang ditetapkan oleh Kepolisian
Negara Republik Indonesia dipidana dengan pidana
kurungan paling lama 2 (dua) bulan atau denda paling
banyak Rp.500.000 (lima ratus ribu rupiah).
UU NO. 22 TAHUN 2009 Pasal 288 Ayat (1).
Ketentuan Pidana
Setiap orang yang mengemudikan Sepeda Motor
tidak mengenakan helm Standar Nasional
Indonesia dipidana dengan pidana kurungan
paling lama 1 (satu) bulan atau denda paling
banyak Rp.250.000 (dua ratus lima puluh ribu
rupiah).
UU NO. 22 TAHUN 2009 Pasal 291 Ayat (1).
Ketentuan Pidana
Setiap orang yang mengemudikan Sepeda Motor
yang membiarkan penumpangnya tidak
mengenakan helm sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 106 ayat (8) dipidana dengan pidana
kurungan paling lama 1 (satu) bulan atau denda
paling banyak Rp.250.000,00 (dua ratus lima
puluh ribu rupiah).
UU NO. 22 TAHUN 2009 Pasal 291 Ayat (2).
Ketentuan Pidana
Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan
Bermotor yang akan membelok atau berbalik
arah, tanpa memberikan isyarat dengan lampu
penunjuk arah atau isyarat tangan dipidana
dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu)
bulan atau denda paling banyak Rp.250.000 (dua
ratus lima puluh ribu rupiah).
UU NO. 22 TAHUN 2009 Pasal 294.
Ketentuan Pidana
Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan
Bermotor yang karena kelalaiannya
mengakibatkan Kecelakaan Lalu Lintas dengan
kerusakan Kendaraan dan/atau barang dipidana
dengan pidana penjara paling lama 6 (enam)
bulan dan/atau denda paling banyak
Rp1.000.000 (satu juta rupiah).
UU NO. 22 TAHUN 2009 Pasal 310 Ayat (1).
Ketentuan Pidana
Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan
Bermotor yang karena kelalaiannya
mengakibatkan Kecelakaan Lalu Lintas dengan
korban luka ringan dan kerusakan Kendaraan
dan/atau barang dipidana dengan pidana penjara
paling lama 1 (satu) tahun dan/atau denda paling
banyak Rp.2.000.000 (dua juta rupiah).
UU NO. 22 TAHUN 2009 Pasal 310 Ayat (2).
Ketentuan Pidana
Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan
Bermotor yang karena kelalaiannya mengakibatkan
Kecelakaan Lalu Lintas dengan korban luka berat
dipidana dengan pidana penjara paling lama 5
(lima) tahun dan/atau denda paling banyak
Rp.10.000.000
(sepuluh juta rupiah).
UU NO. 22 TAHUN 2009 Pasal 310 Ayat (3).
Ketentuan Pidana
Dalam hal kecelakaan sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) yang
mengakibatkan orang lain meninggal
dunia, dipidana dengan pidana penjara
paling lama 6 (enam) tahun dan/atau
denda paling banyak Rp.12.000.000
(dua belas juta rupiah).
UU NO. 22 TAHUN 2009 Pasal 310 Ayat (4).
Ketentuan Pidana
Sekian Presentasi dari Kami
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
“Ingat Ketertiban memberi kenyamanan bagi kita dan
Orang lain !”

More Related Content

What's hot

451179847-ppt-pelatihan-pengemudi-pptx.pptx
451179847-ppt-pelatihan-pengemudi-pptx.pptx451179847-ppt-pelatihan-pengemudi-pptx.pptx
451179847-ppt-pelatihan-pengemudi-pptx.pptx
muhammadgogo1
 
4bf1a modul 1_-_pengantar_preservasi_jalan
4bf1a modul 1_-_pengantar_preservasi_jalan4bf1a modul 1_-_pengantar_preservasi_jalan
4bf1a modul 1_-_pengantar_preservasi_jalan
udin2234
 
Manajemen lalu lintas
Manajemen lalu lintasManajemen lalu lintas
Manajemen lalu lintas
ikhsan93
 
05 PRESENTASI DEFENSIVE DRIVING.ppt
05 PRESENTASI DEFENSIVE DRIVING.ppt05 PRESENTASI DEFENSIVE DRIVING.ppt
05 PRESENTASI DEFENSIVE DRIVING.ppt
asepdwilsp
 
Parking management
Parking managementParking management
Parking management
bangkit bayu
 
Tipologia de accidentes de transito
Tipologia de accidentes de transitoTipologia de accidentes de transito
Tipologia de accidentes de transito
educavial
 
139029538 rambu-lalu-lintas-dan-marka-jalan-vii-ppt
139029538 rambu-lalu-lintas-dan-marka-jalan-vii-ppt139029538 rambu-lalu-lintas-dan-marka-jalan-vii-ppt
139029538 rambu-lalu-lintas-dan-marka-jalan-vii-ppt
Bustamin Razak
 
Nirmatividad transito y transporte 1
Nirmatividad transito y transporte 1Nirmatividad transito y transporte 1
Nirmatividad transito y transporte 1
aljira
 

What's hot (20)

Materi Defensive Drive
Materi Defensive DriveMateri Defensive Drive
Materi Defensive Drive
 
451179847-ppt-pelatihan-pengemudi-pptx.pptx
451179847-ppt-pelatihan-pengemudi-pptx.pptx451179847-ppt-pelatihan-pengemudi-pptx.pptx
451179847-ppt-pelatihan-pengemudi-pptx.pptx
 
4bf1a modul 1_-_pengantar_preservasi_jalan
4bf1a modul 1_-_pengantar_preservasi_jalan4bf1a modul 1_-_pengantar_preservasi_jalan
4bf1a modul 1_-_pengantar_preservasi_jalan
 
Materi safety riding
Materi  safety ridingMateri  safety riding
Materi safety riding
 
Safety Riding
Safety RidingSafety Riding
Safety Riding
 
Manajemen lalu lintas
Manajemen lalu lintasManajemen lalu lintas
Manajemen lalu lintas
 
Ppt lantas
Ppt lantasPpt lantas
Ppt lantas
 
Pelanggaran Tindak Pidana Lalu Lintas
Pelanggaran Tindak Pidana Lalu LintasPelanggaran Tindak Pidana Lalu Lintas
Pelanggaran Tindak Pidana Lalu Lintas
 
05 PRESENTASI DEFENSIVE DRIVING.ppt
05 PRESENTASI DEFENSIVE DRIVING.ppt05 PRESENTASI DEFENSIVE DRIVING.ppt
05 PRESENTASI DEFENSIVE DRIVING.ppt
 
Politik uang
Politik uangPolitik uang
Politik uang
 
Dimensi Angkutan Barang ( 2008 )
Dimensi Angkutan Barang ( 2008 )Dimensi Angkutan Barang ( 2008 )
Dimensi Angkutan Barang ( 2008 )
 
MATERI SOSIALISASI KENAKALAN REMAJA.ppt
MATERI SOSIALISASI KENAKALAN REMAJA.pptMATERI SOSIALISASI KENAKALAN REMAJA.ppt
MATERI SOSIALISASI KENAKALAN REMAJA.ppt
 
Parking management
Parking managementParking management
Parking management
 
Tipologia de accidentes de transito
Tipologia de accidentes de transitoTipologia de accidentes de transito
Tipologia de accidentes de transito
 
Menanamkan Kesadaran berlalu lintas sejak dini
Menanamkan Kesadaran berlalu lintas sejak diniMenanamkan Kesadaran berlalu lintas sejak dini
Menanamkan Kesadaran berlalu lintas sejak dini
 
139029538 rambu-lalu-lintas-dan-marka-jalan-vii-ppt
139029538 rambu-lalu-lintas-dan-marka-jalan-vii-ppt139029538 rambu-lalu-lintas-dan-marka-jalan-vii-ppt
139029538 rambu-lalu-lintas-dan-marka-jalan-vii-ppt
 
pengantar rekayasa lalu lintas
pengantar rekayasa lalu lintaspengantar rekayasa lalu lintas
pengantar rekayasa lalu lintas
 
Mengenal simbol informasi pada ban
Mengenal simbol informasi pada banMengenal simbol informasi pada ban
Mengenal simbol informasi pada ban
 
Nirmatividad transito y transporte 1
Nirmatividad transito y transporte 1Nirmatividad transito y transporte 1
Nirmatividad transito y transporte 1
 
Geometrik jalan raya
Geometrik jalan rayaGeometrik jalan raya
Geometrik jalan raya
 

Viewers also liked

Animation yos
Animation yos Animation yos
Animation yos
yos75
 
Kelompok penjas lalulintas (3)
Kelompok penjas lalulintas  (3)Kelompok penjas lalulintas  (3)
Kelompok penjas lalulintas (3)
Yulia Fauzi
 
Defensive driving
Defensive drivingDefensive driving
Defensive driving
Sie Hoo
 
Nota keselamatan jalan raya
Nota keselamatan jalan rayaNota keselamatan jalan raya
Nota keselamatan jalan raya
Norhaiza Mohamad
 
Pengantar manajemen rekayasa lalu lintas
Pengantar manajemen rekayasa lalu lintasPengantar manajemen rekayasa lalu lintas
Pengantar manajemen rekayasa lalu lintas
bangkit bayu
 
Masalah lalu lintas
Masalah lalu lintasMasalah lalu lintas
Masalah lalu lintas
Opa Opa
 
2 nota panduan keselamatan jalanraya
2 nota panduan keselamatan jalanraya2 nota panduan keselamatan jalanraya
2 nota panduan keselamatan jalanraya
roslizahmanan022769
 

Viewers also liked (18)

Solusi menurunkan kemacetan lalu lintas di kota bandar lampung
Solusi menurunkan kemacetan lalu lintas di kota bandar lampungSolusi menurunkan kemacetan lalu lintas di kota bandar lampung
Solusi menurunkan kemacetan lalu lintas di kota bandar lampung
 
Driving Safety
Driving SafetyDriving Safety
Driving Safety
 
Universitas Indonesia Safety Road (UI Safety Road)
Universitas Indonesia Safety Road (UI Safety Road)Universitas Indonesia Safety Road (UI Safety Road)
Universitas Indonesia Safety Road (UI Safety Road)
 
Animation yos
Animation yos Animation yos
Animation yos
 
30+ Best Social Issue Ads
30+ Best Social Issue Ads30+ Best Social Issue Ads
30+ Best Social Issue Ads
 
Contoh
ContohContoh
Contoh
 
Kelompok penjas lalulintas (3)
Kelompok penjas lalulintas  (3)Kelompok penjas lalulintas  (3)
Kelompok penjas lalulintas (3)
 
DEFENSIVE DRIVING FOR TRUCKS
DEFENSIVE DRIVING FOR TRUCKSDEFENSIVE DRIVING FOR TRUCKS
DEFENSIVE DRIVING FOR TRUCKS
 
Defensive driving
Defensive drivingDefensive driving
Defensive driving
 
Nota keselamatan jalan raya
Nota keselamatan jalan rayaNota keselamatan jalan raya
Nota keselamatan jalan raya
 
Persimpangan (Bollinger + SMA)
Persimpangan (Bollinger + SMA)Persimpangan (Bollinger + SMA)
Persimpangan (Bollinger + SMA)
 
Pengantar manajemen rekayasa lalu lintas
Pengantar manajemen rekayasa lalu lintasPengantar manajemen rekayasa lalu lintas
Pengantar manajemen rekayasa lalu lintas
 
Masalah lalu lintas
Masalah lalu lintasMasalah lalu lintas
Masalah lalu lintas
 
2 nota panduan keselamatan jalanraya
2 nota panduan keselamatan jalanraya2 nota panduan keselamatan jalanraya
2 nota panduan keselamatan jalanraya
 
Driving safety
Driving safetyDriving safety
Driving safety
 
Defensive driving azmeel
Defensive driving  azmeelDefensive driving  azmeel
Defensive driving azmeel
 
Pengaruh Narkoba Dikalangan Pelajar
Pengaruh Narkoba Dikalangan PelajarPengaruh Narkoba Dikalangan Pelajar
Pengaruh Narkoba Dikalangan Pelajar
 
Presentasi Seminar Tugas Akhir
Presentasi Seminar Tugas AkhirPresentasi Seminar Tugas Akhir
Presentasi Seminar Tugas Akhir
 

Similar to Xii tkj a-rida_rima-kesadaran_berlalu_lintas (15)

Tugas BK
Tugas BKTugas BK
Tugas BK
 
Sosiologi hukum
Sosiologi hukumSosiologi hukum
Sosiologi hukum
 
2009 uu22
2009 uu222009 uu22
2009 uu22
 
Meningkatkan_Kesadaran_Hukum_Berlalu_Lin.pptx
Meningkatkan_Kesadaran_Hukum_Berlalu_Lin.pptxMeningkatkan_Kesadaran_Hukum_Berlalu_Lin.pptx
Meningkatkan_Kesadaran_Hukum_Berlalu_Lin.pptx
 
Hukum nasional dan hukum internasional
Hukum nasional dan hukum internasionalHukum nasional dan hukum internasional
Hukum nasional dan hukum internasional
 
101. keselamatan jalan
101. keselamatan jalan101. keselamatan jalan
101. keselamatan jalan
 
LALULINTASetikadijalanpenyuluhan dan .pptx
LALULINTASetikadijalanpenyuluhan dan .pptxLALULINTASetikadijalanpenyuluhan dan .pptx
LALULINTASetikadijalanpenyuluhan dan .pptx
 
LALULINTAS.pptx
LALULINTAS.pptxLALULINTAS.pptx
LALULINTAS.pptx
 
CERAMAH KEMALANGAN JALANRAYA DAN KESELAMATAN JALANRAYA.ppt
CERAMAH KEMALANGAN JALANRAYA DAN KESELAMATAN JALANRAYA.pptCERAMAH KEMALANGAN JALANRAYA DAN KESELAMATAN JALANRAYA.ppt
CERAMAH KEMALANGAN JALANRAYA DAN KESELAMATAN JALANRAYA.ppt
 
Safety Riding di PT AJE 2015.pptx
Safety Riding di PT AJE 2015.pptxSafety Riding di PT AJE 2015.pptx
Safety Riding di PT AJE 2015.pptx
 
Surat izin mengemudi
Surat izin mengemudiSurat izin mengemudi
Surat izin mengemudi
 
P_DIY_5_2016 - MODA TRANSPORTASI BECAK DAN ANDONG.pptx
P_DIY_5_2016 - MODA TRANSPORTASI BECAK DAN ANDONG.pptxP_DIY_5_2016 - MODA TRANSPORTASI BECAK DAN ANDONG.pptx
P_DIY_5_2016 - MODA TRANSPORTASI BECAK DAN ANDONG.pptx
 
Uu 03 1965
Uu 03 1965Uu 03 1965
Uu 03 1965
 
Sosialisasi 2019.ppt
Sosialisasi  2019.pptSosialisasi  2019.ppt
Sosialisasi 2019.ppt
 
Korban lakalantas bisa gugat pemerintah
Korban lakalantas bisa gugat pemerintahKorban lakalantas bisa gugat pemerintah
Korban lakalantas bisa gugat pemerintah
 

Recently uploaded

Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Jajang Sulaeman
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
ErikaPutriJayantini
 

Recently uploaded (20)

Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANGMESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIPPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 

Xii tkj a-rida_rima-kesadaran_berlalu_lintas

  • 2. Latar Belakang Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahwa 1 juta orang di seluruh dunia meninggal setiap tahun di jalan raya akibat kecelakaan, dimana 40 % diantaranya berusia dibawah 25 tahun. Badan Kesehatan Dunia (WHO) juga menyebutkan bahwa kecelakaan lalu lintas di Indonesia dinilai menjadi pembunuh terbesar ketiga, di bawah penyakit jantung koroner dan tuberculosis/TBC.
  • 3. Lalu Lintas adalah gerak kendaraan dan orang di ruang lalu lintas jalan. Pengertian MENURUT UU NO. 22 TAHUN 2009.
  • 4. Kendaraan adalah suatu sarana angkut di jalan yang terdiri atas Kendaraan Bermotor dan Kendaraan Tidak Bermotor. Pengertian MENURUT UU NO. 22 TAHUN 2009.
  • 5. Pengemudi adalah orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan yang telah memiliki Surat Izin Mengemudi. Pengertian MENURUT UU NO. 22 TAHUN 2009.
  • 6. Kecelakaan Lalu Lintas adalah suatu peristiwa di Jalan yang tidak diduga dan tidak disengaja melibatkan Kendaraan dengan atau tanpa Pengguna Jalan lain yang mengakibatkan korban manusia dan/atau kerugian harta benda. MENURUT UU NO. 22 TAHUN 2009. Pengertian
  • 7. Ketertiban Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah suatu keadaan berlalu lintas yang berlangsung secara teratur sesuai dengan hak dan kewajiban setiap Pengguna Jalan. Pengertian MENURUT UU NO. 22 TAHUN 2009.
  • 8. 1. Safety Riding Langkah awal ini penting untuk menyadarkan pengendara kendaraan bermotor, khususnya sepeda motor akan resiko berkendara sehingga dapat meningkatkan kehati-hatian dan kewaspadaan di jalan raya. Konsep safety riding meliputi : ▪Pengenalan perangkat keselamatan ▪Pengujian ketrampilan berkendara ▪Pengenalan karakteristik kendaraan ▪pengenalan mengenai etika dasar berkendara di jalan raya Budaya Berkendara
  • 9. 2. Defensive Driving lebih mengarah kepada pengendalian pola, cara, mental serta attitude pengendara. Setidaknya terdapat empat kunci utama prinsip defensive driving tersebut yaitu : ▪ Kewaspadaan (Alertness) ▪ Kesadaran (Awarness) ▪ Antisipasi (Anticipation) ▪ Sikap dan Mental (Attitude) Budaya Berkendara 
  • 12. Banyaknya kasus pelanggaran lalu lintas dikarnakan : ▪ Banting setir. ▪ Menyetir sambil mengantuk. ▪ Menyetir di bawah pengaruh alcohol. ▪ Panik. ▪ Ngebut. ▪ Menyetir sembrono. ▪ Menerobos lampu merah. ▪ Tidak konsentrasi.
  • 14.
  • 15. Penanggulangan Masalah • Pengenalan mengenai tata tertib lalu lintas sejak dini Honda ajak anak-anak mengenal dunia otomotif dan tata tertib lalu lintas. Belajar Berlalu Lintas Melalui Permainan Animasi • Operasi Simpatik dari Kepolisian Bagikan bunga, helm, dan selebaran Sosialisasi berkendara ke sekolah-sekolah • Razia yang dilakukan oleh kepolisian untuk memeriksa kelengkapan motor beserta surat-suratnya serta izin mengemudi pengendara motor
  • 16. HASIL PENELITIAN ALASAN MASYARAKAT MELAKUKAN PELANGGARAN LALU LINTAS
  • 17. Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan yang tidak memiliki Surat Izin Mengemudi dipidana dengan pidana kurungan paling lama 4 (empat) bulan atau denda paling banyak Rp.1.000.000 (satu juta rupiah). UU NO. 22 TAHUN 2009 Pasal 281. Ketentuan Pidana
  • 18. Setiap Pengguna Jalan yang tidak mematuhi perintah yang diberikan oleh petugas Kepolisian Negara Republik Indonesia dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) bulan atau denda paling banyak Rp.250.000 (dua ratus lima puluh ribu rupiah). UU NO. 22 TAHUN 2009 Pasal 282. Ketentuan Pidana
  • 19. Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor dengan tidak mengutamakan keselamatan Pejalan Kaki atau pesepeda dipidana dengan pidana kurungan paling lama 2 (dua) bulan atau denda paling banyak Rp.500.000 (lima ratus ribu rupiah). UU NO. 22 TAHUN 2009 Pasal 284. Ketentuan Pidana
  • 20. Setiap orang yang mengemudikan Sepeda Motor di Jalan yang tidak memenuhi persyaratan teknis dan layak jalan yang meliputi kaca spion, klakson, lampu utama, lampu rem, lampu penunjuk arah, alat pemantul cahaya, alat pengukur kecepatan, knalpot, dan kedalaman alur ban dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) bulan atau denda paling banyak Rp.250.000 (dua ratus lima puluh ribu rupiah). UU NO. 22 TAHUN 2009 Pasal 285. Ketentuan Pidana
  • 21. Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan yang melanggar aturan perintah atau larangan yang dinyatakan dengan Rambu Lalu Lintas dipidana dengan pidana kurungan paling lama 2 (dua) bulan atau denda paling banyak Rp.500.000 (lima ratus ribu rupiah). UU NO. 22 TAHUN 2009 Pasal 287 Ayat (1). Ketentuan Pidana
  • 22. Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan yang melanggar aturan gerakan lalu lintas tentang tata cara berhenti dan Parkir dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) bulan atau denda paling banyak Rp.250.000 (dua ratus lima puluh ribu rupiah). UU NO. 22 TAHUN 2009 Pasal 287 Ayat (3). Ketentuan Pidana
  • 23. Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan yang melanggar aturan batas kecepatan paling tinggi atau paling rendah dipidana dengan pidana kurungan paling lama 2 (dua) bulan atau denda paling banyak Rp.500.000 (lima ratus ribu rupiah). UU NO. 22 TAHUN 2009 Pasal 287 Ayat (5). Ketentuan Pidana
  • 24. Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan yang tidak dilengkapi dengan Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor atau Surat Tanda Coba Kendaraan Bermotor yang ditetapkan oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia dipidana dengan pidana kurungan paling lama 2 (dua) bulan atau denda paling banyak Rp.500.000 (lima ratus ribu rupiah). UU NO. 22 TAHUN 2009 Pasal 288 Ayat (1). Ketentuan Pidana
  • 25. Setiap orang yang mengemudikan Sepeda Motor tidak mengenakan helm Standar Nasional Indonesia dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) bulan atau denda paling banyak Rp.250.000 (dua ratus lima puluh ribu rupiah). UU NO. 22 TAHUN 2009 Pasal 291 Ayat (1). Ketentuan Pidana
  • 26. Setiap orang yang mengemudikan Sepeda Motor yang membiarkan penumpangnya tidak mengenakan helm sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (8) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) bulan atau denda paling banyak Rp.250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu rupiah). UU NO. 22 TAHUN 2009 Pasal 291 Ayat (2). Ketentuan Pidana
  • 27. Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor yang akan membelok atau berbalik arah, tanpa memberikan isyarat dengan lampu penunjuk arah atau isyarat tangan dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) bulan atau denda paling banyak Rp.250.000 (dua ratus lima puluh ribu rupiah). UU NO. 22 TAHUN 2009 Pasal 294. Ketentuan Pidana
  • 28. Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor yang karena kelalaiannya mengakibatkan Kecelakaan Lalu Lintas dengan kerusakan Kendaraan dan/atau barang dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) bulan dan/atau denda paling banyak Rp1.000.000 (satu juta rupiah). UU NO. 22 TAHUN 2009 Pasal 310 Ayat (1). Ketentuan Pidana
  • 29. Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor yang karena kelalaiannya mengakibatkan Kecelakaan Lalu Lintas dengan korban luka ringan dan kerusakan Kendaraan dan/atau barang dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau denda paling banyak Rp.2.000.000 (dua juta rupiah). UU NO. 22 TAHUN 2009 Pasal 310 Ayat (2). Ketentuan Pidana
  • 30. Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor yang karena kelalaiannya mengakibatkan Kecelakaan Lalu Lintas dengan korban luka berat dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp.10.000.000 (sepuluh juta rupiah). UU NO. 22 TAHUN 2009 Pasal 310 Ayat (3). Ketentuan Pidana
  • 31. Dalam hal kecelakaan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang mengakibatkan orang lain meninggal dunia, dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp.12.000.000 (dua belas juta rupiah). UU NO. 22 TAHUN 2009 Pasal 310 Ayat (4). Ketentuan Pidana
  • 32. Sekian Presentasi dari Kami Wassalamu’alaikum Wr. Wb. “Ingat Ketertiban memberi kenyamanan bagi kita dan Orang lain !”