1. Badan Kesehatan Dunia mencatat 1 juta orang meninggal setiap tahun akibat kecelakaan lalu lintas di seluruh dunia, dimana 40% berusia dibawah 25 tahun. Kecelakaan lalu lintas di Indonesia menjadi pembunuh terbesar ketiga setelah penyakit jantung dan TBC.
2. Latar Belakang
Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat
bahwa 1 juta orang di seluruh dunia meninggal
setiap tahun di jalan raya akibat kecelakaan,
dimana 40 % diantaranya berusia dibawah 25
tahun.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) juga menyebutkan
bahwa kecelakaan lalu lintas di Indonesia dinilai
menjadi pembunuh terbesar ketiga, di bawah
penyakit jantung koroner dan tuberculosis/TBC.
4. Kendaraan adalah suatu
sarana angkut di jalan
yang terdiri atas
Kendaraan Bermotor dan
Kendaraan Tidak
Bermotor.
Pengertian
MENURUT UU NO. 22 TAHUN 2009.
5. Pengemudi adalah orang
yang mengemudikan
Kendaraan Bermotor di Jalan
yang telah memiliki Surat Izin
Mengemudi.
Pengertian
MENURUT UU NO. 22 TAHUN 2009.
6. Kecelakaan Lalu Lintas adalah suatu peristiwa di
Jalan yang tidak diduga dan tidak disengaja
melibatkan Kendaraan dengan atau tanpa
Pengguna Jalan lain yang mengakibatkan korban
manusia dan/atau kerugian harta benda.
MENURUT UU NO. 22 TAHUN 2009.
Pengertian
7. Ketertiban Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
adalah suatu keadaan berlalu lintas yang
berlangsung secara teratur sesuai dengan
hak dan kewajiban setiap Pengguna Jalan.
Pengertian
MENURUT UU NO. 22 TAHUN 2009.
8. 1. Safety Riding
Langkah awal ini penting untuk menyadarkan pengendara kendaraan
bermotor, khususnya sepeda motor akan resiko berkendara sehingga
dapat meningkatkan kehati-hatian dan kewaspadaan di jalan raya.
Konsep safety riding meliputi :
▪Pengenalan perangkat keselamatan
▪Pengujian ketrampilan berkendara
▪Pengenalan karakteristik kendaraan
▪pengenalan mengenai etika dasar berkendara di jalan raya
Budaya Berkendara
9. 2. Defensive Driving
lebih mengarah kepada pengendalian pola, cara,
mental serta attitude pengendara. Setidaknya
terdapat empat kunci utama prinsip defensive
driving tersebut yaitu :
▪ Kewaspadaan (Alertness)
▪ Kesadaran (Awarness)
▪ Antisipasi (Anticipation)
▪ Sikap dan Mental (Attitude)
Budaya Berkendara
15. Penanggulangan Masalah
• Pengenalan mengenai tata tertib lalu lintas sejak dini
Honda ajak anak-anak mengenal dunia otomotif dan tata
tertib lalu lintas.
Belajar Berlalu Lintas Melalui Permainan Animasi
• Operasi Simpatik dari Kepolisian
Bagikan bunga, helm, dan selebaran
Sosialisasi berkendara ke sekolah-sekolah
• Razia yang dilakukan oleh kepolisian untuk memeriksa
kelengkapan motor beserta surat-suratnya serta izin
mengemudi pengendara motor
17. Setiap orang yang mengemudikan
Kendaraan Bermotor di Jalan yang tidak
memiliki Surat Izin Mengemudi dipidana
dengan pidana kurungan paling lama 4
(empat) bulan atau denda paling banyak
Rp.1.000.000 (satu juta rupiah).
UU NO. 22 TAHUN 2009 Pasal 281.
Ketentuan Pidana
18. Setiap Pengguna Jalan yang tidak mematuhi
perintah yang diberikan oleh petugas
Kepolisian Negara Republik Indonesia
dipidana dengan pidana kurungan paling
lama 1 (satu) bulan atau denda paling
banyak Rp.250.000 (dua ratus lima puluh
ribu rupiah).
UU NO. 22 TAHUN 2009 Pasal 282.
Ketentuan Pidana
19. Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan
Bermotor dengan tidak mengutamakan
keselamatan Pejalan Kaki atau pesepeda dipidana
dengan pidana kurungan paling lama 2 (dua) bulan
atau denda paling banyak Rp.500.000 (lima ratus
ribu rupiah).
UU NO. 22 TAHUN 2009 Pasal 284.
Ketentuan Pidana
20. Setiap orang yang mengemudikan Sepeda Motor di Jalan yang
tidak memenuhi persyaratan teknis dan layak jalan yang
meliputi kaca spion, klakson, lampu utama, lampu rem, lampu
penunjuk arah, alat pemantul cahaya, alat pengukur
kecepatan, knalpot, dan kedalaman alur ban dipidana dengan
pidana kurungan paling lama 1 (satu) bulan atau denda paling
banyak Rp.250.000 (dua ratus lima puluh ribu rupiah).
UU NO. 22 TAHUN 2009 Pasal 285.
Ketentuan Pidana
21. Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan
Bermotor di Jalan yang melanggar aturan perintah
atau larangan yang dinyatakan dengan Rambu Lalu
Lintas dipidana dengan pidana kurungan paling
lama 2 (dua) bulan atau denda paling banyak
Rp.500.000 (lima ratus ribu rupiah).
UU NO. 22 TAHUN 2009 Pasal 287 Ayat (1).
Ketentuan Pidana
22. Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan
Bermotor di Jalan yang melanggar aturan
gerakan lalu lintas tentang tata cara berhenti
dan Parkir dipidana dengan pidana kurungan
paling lama 1 (satu) bulan atau denda paling
banyak Rp.250.000 (dua ratus lima puluh ribu
rupiah).
UU NO. 22 TAHUN 2009 Pasal 287 Ayat (3).
Ketentuan Pidana
23. Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan
Bermotor di Jalan yang melanggar aturan batas
kecepatan paling tinggi atau paling rendah
dipidana dengan pidana kurungan paling lama
2 (dua) bulan atau denda paling banyak
Rp.500.000 (lima ratus ribu rupiah).
UU NO. 22 TAHUN 2009 Pasal 287 Ayat (5).
Ketentuan Pidana
24. Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor
di Jalan yang tidak dilengkapi dengan Surat Tanda
Nomor Kendaraan Bermotor atau Surat Tanda Coba
Kendaraan Bermotor yang ditetapkan oleh Kepolisian
Negara Republik Indonesia dipidana dengan pidana
kurungan paling lama 2 (dua) bulan atau denda paling
banyak Rp.500.000 (lima ratus ribu rupiah).
UU NO. 22 TAHUN 2009 Pasal 288 Ayat (1).
Ketentuan Pidana
25. Setiap orang yang mengemudikan Sepeda Motor
tidak mengenakan helm Standar Nasional
Indonesia dipidana dengan pidana kurungan
paling lama 1 (satu) bulan atau denda paling
banyak Rp.250.000 (dua ratus lima puluh ribu
rupiah).
UU NO. 22 TAHUN 2009 Pasal 291 Ayat (1).
Ketentuan Pidana
26. Setiap orang yang mengemudikan Sepeda Motor
yang membiarkan penumpangnya tidak
mengenakan helm sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 106 ayat (8) dipidana dengan pidana
kurungan paling lama 1 (satu) bulan atau denda
paling banyak Rp.250.000,00 (dua ratus lima
puluh ribu rupiah).
UU NO. 22 TAHUN 2009 Pasal 291 Ayat (2).
Ketentuan Pidana
27. Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan
Bermotor yang akan membelok atau berbalik
arah, tanpa memberikan isyarat dengan lampu
penunjuk arah atau isyarat tangan dipidana
dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu)
bulan atau denda paling banyak Rp.250.000 (dua
ratus lima puluh ribu rupiah).
UU NO. 22 TAHUN 2009 Pasal 294.
Ketentuan Pidana
28. Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan
Bermotor yang karena kelalaiannya
mengakibatkan Kecelakaan Lalu Lintas dengan
kerusakan Kendaraan dan/atau barang dipidana
dengan pidana penjara paling lama 6 (enam)
bulan dan/atau denda paling banyak
Rp1.000.000 (satu juta rupiah).
UU NO. 22 TAHUN 2009 Pasal 310 Ayat (1).
Ketentuan Pidana
29. Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan
Bermotor yang karena kelalaiannya
mengakibatkan Kecelakaan Lalu Lintas dengan
korban luka ringan dan kerusakan Kendaraan
dan/atau barang dipidana dengan pidana penjara
paling lama 1 (satu) tahun dan/atau denda paling
banyak Rp.2.000.000 (dua juta rupiah).
UU NO. 22 TAHUN 2009 Pasal 310 Ayat (2).
Ketentuan Pidana
30. Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan
Bermotor yang karena kelalaiannya mengakibatkan
Kecelakaan Lalu Lintas dengan korban luka berat
dipidana dengan pidana penjara paling lama 5
(lima) tahun dan/atau denda paling banyak
Rp.10.000.000
(sepuluh juta rupiah).
UU NO. 22 TAHUN 2009 Pasal 310 Ayat (3).
Ketentuan Pidana
31. Dalam hal kecelakaan sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) yang
mengakibatkan orang lain meninggal
dunia, dipidana dengan pidana penjara
paling lama 6 (enam) tahun dan/atau
denda paling banyak Rp.12.000.000
(dua belas juta rupiah).
UU NO. 22 TAHUN 2009 Pasal 310 Ayat (4).
Ketentuan Pidana
32. Sekian Presentasi dari Kami
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
“Ingat Ketertiban memberi kenyamanan bagi kita dan
Orang lain !”