Dokumen tersebut memberikan panduan mengenai pengemudi defensif. Terdiri dari pendahuluan, enam kondisi mengemudi, teknik-teknik dasar mengemudi defensif seperti percepatan, rem, belokan, dan panduan untuk menghindari kecelakaan.
2. MENGEMUDI DEFENSIVE
Cakupan :
Pengetahuan Defensive Driving ini diberikan kepada semua Karyawan
PT. Shaftindo Energi yang akan mengemudikan kendaraan Perusahaan .
Persyaratan :
1. Mempunyai SIM yang dikeluarkan oleh KEPOLISIAN
2. Mendapat persetujuan dari Departement Head
3. Lulus Tes Kesehatan dari Dokter dan Surat Keterangan Sehat
4. Membaca, memahami, menandatangani, dan mematuhi prosedur
mengemudi PT. Shaftindo Energi
3.
4. Agenda
Pendahuluan
Mengemudi Defensive
Enam Kondisi Mengemudi
Teknik – Teknik Mengemudi Defensive
Waktu Pandang Kedepan
Rumus Sela Waktu
Antisipasi pergerakan yang tidak diduga
Pengereman dan Fungsi Rem
Pengenalan Ban
Kesimpulan
5. PENDAHULUAN
• Kesungguhan anda untuk meyakini, menyampaikan, dan menerapkan
prinsip-prinsip ini sangat penting dalam mengendarai dengan aman dan
waspada setiap saat.
• Ini merupakan tanggung jawab yang besar !
• Pelatihan ini menyiapkan anda memikul tanggung jawab tersebut dengan cara
mengembangkan diri berdasarkan pelatihan sebelumnya dan menerapkan Metode
Pencegahan kecelakaan dalam mengenali bahaya, seperti.
Kenali bahaya yang mungkin timbul
Pikirkan cara menghindarinya
Bertindak benar dan tepat waktu.
6. MENGEMUDI DEFENSIVE
Kebanyakan tabrakan ditimbulkan karena kesalahan pengemudi,
INGAT!
Anda bertanggungjawab untuk mencegah tabrakan apa pun tindakan pihak lain
dan kondisi di sekitar anda.
Ciri utama sopir yang bertanggungjawab
Ialah adanya sikap positif dalam memastikan pemanfaatan kemampuan
mengendarai dengan aman dan menyesuaikan diri dengan situasi sekitar
dan cara pengemudi lain mengendarai mobilnya.
Pelatihan ini mendidik sopir defensive:
Mengetahui dan menyesuaikan kondisi menyetir detik ke detik.
Secara efektif memanfaatkan Teknik Pencegahan Kecelakaan.
Memahami peran kondisi mental dan fisik dalam mengemudi.
7. MENGEMUDI DEFENSIVE
Mengapa kita perlu Defensive Driving?
Untuk mencegah terjadinya kecelakaan kendaraan
bermotor yang disebabkan oleh orang lain atau
kondisi disekitar Anda.
Defensive Driving training dapat membantu memperbaiki
ATTITUDE (Perilaku) seseorang dalam mengemudi.
Data Statistik menunjukkan bahwa :
Semua kecelakaan/ insiden dapat dicegah.
85% kematian dan luka saja dapat dicegah dengan mengemudi defensive
Sebagai Pengemudi Defensive anda dapat mengurangi 85% luka
dan Kematian.
8. MENGEMUDI DEFENSIVE
3 METODA PENCEGAHAN KECELAKAAN :
1. Kenali kemungkinan bahaya yang mungkin timbul
2. Pikirkan cara menghindari bahaya
3. Bertindak benar dan tepat waktu
Cara terbaik menghindari tabrakan ialah jangan pernah
menyangka bahwa orang lain memperhatikan anda atau
dia mampu bereaksi dengan benar.
SEMUA TABRAKAN DAPAT DIHINDARI !
9. MENGEMUDI DEFENSIVE
3 METODA PENCEGAHAN KECELAKAAN :
1. Kenali kemungkinan bahaya yang mungkin terjadi.
1. Potensi bahaya yang tampak:
o Pejalan kaki, kendaraan di depan,
binatang, mobil parkir di badan jalan,
orang menyeberang dan lain- lain.
2. Bahaya yang seketika:
o Binatang yang tiba-tiba menyeberang,
unggas terbang, tikungan tajam (blind
spot), pentalan batu ketika berpapasan,
jalan menyempit, kendaraan yang tiba-tiba
menyalip searah, kendaraan yang menyalip
berlawanan arah di depan kita dan lain-
lain.
11. MENGEMUDI DEFENSIVE
3 METODA PENCEGAHAN KECELAKAAN :
3. Bertindak benar dan tepat waktu.
• Kurangi kecepatan.
• Komunikasi dan menghindar.
• 100% siap mengalah.
• dan lain-lain.
13. KONDISI KENDARAAN
Kenali kendaraan anda pada 3 bagian penting yaitu;
Indikator kontrol, fisik kendaraan, karakter kendaraan
Kendaraan anda harus dapat diandalkan dan efisien
Setiap orang bereaksi dan meluncur dengan kendaraan selalu
berbeda
14. KONDISI PANDANGAN
Kurangi kecepatan bila kondisi cahaya berubah
Bunyikan klakson jika anda berada di area blindspot
Selalu menjaga jarak sorot lampu
Gunakan lampu besar untuk melihat dan agar terlihat oleh pengemudi lain (siang
dan malam)
Pada siang hari lelah mata karena sinar matahari dan refleksi jalan beraspal
merupakan masalah yang umum.
15. KONDISI CUACA (Hujan & Kabut)
Kondisi cuaca tidak dapat diubah oleh pengemudi namun dapat diantisipasi
Kondisi cuaca secara langsung mempengaruhi kemampuan untuk melihat
dan dapat dilihat
Hujan, pertimbangkan masalah hydroplaning (gabungan yang tepat antara
kecepatan, air, permukaan jalan, kedalaman tapak ban, dan pemompaan ban).
Kabut, Mengemudi dalam kabut tebal seperti mengemudi dengan mata
tertutup. Kurangi kecepatan, hidupkan lampu dekat, amati jarak pandang
(Jarak aman jangan kurang dari 3 detik)
17. KONDISI JALAN
Sesuaikan dengan perbedaan – perbedaan seperti tikungan,
tanjakan, bukit, jalan lurus, lobang dan jalan sempit
18. KONDISI JALAN
Selalu waspada terhadap bahaya pada jalan yang berbatu karena
lemparan batu bisa mengenai Pejalan kaki dan kaca depan Mobil.
19. KONDISI LALU LINTAS
Perhatikan :
Kendaraan lain
Pejalan kaki
Peraturan lalu - lintas
20. KONDISI LALU LINTAS
Jangan mendesak orang lain untuk berbuat
salah.
Amati, rencanakan dan bertindak dengan
benar.
21. KONDISI PENGEMUDI
Pengemudi harus dalam kondisi siap secara fisik dan
emosional.
Pengemudi harus mengetahui peraturan lalu-lintas.
Pengemudi harus mampu mengenali dan bertindak
sesuai dengan 5 kondisi sebelumnya dan harus
menyesuaikan detik ke detik.
22. TEKNIK – TEKNIK MENGEMUDI DEFENSIVE
1. Pre-Trip Inspection
2. Penggunaan Persneling
3. Menghidupkan kontak mesin
4. Langkah-langkah menjalankan
5. Percepatan
6. Menukar ke gigi tinggi
7. Menukar ke gigi rendah
8. Berhenti
9. Blind Spot & pengaturan kaca spion
10. Olah Kemudi
11. Belokan berbentuk U
12. Mendahului
13. Mundur
14. Parkir
23. PRE-TRIP INSPECTION
Pergunakan metoda B A L O K
B adalah BAN (tapak ban, tekanan angin, velg, ban serep) dan BODY dari kendararaan
A adalah AIR yaitu air radiator, air accu, air wiper
L adalah LISTRIK yaitu kelistrikan dari lampu-lampu, indikator, klakson
O adalah OLI dari mesin, rem, power steering, transmisi, Oil Coupling
K adalah KARET/ KABEL dari fanbelt, selang-selang, kabel listrik dan KERTAS (STNK, SIM,
KTP)
Note:
Harus mengelilingi kendaraan dan membunyikan klakson sebelum kita mengendarai
untuk memastikan tidak ada bahaya yang menghalang.
25. PENGGUNAAN PERSNELING
Periksa Posisi Tongkat Persneling
Netral, Dipergunakan hanya untuk menghidupkan mesin
Gigi 1. Dipergunakan untuk menjalankan kendaraan dengan tenaga maksimum (Vmaks adalah 0 – 20 km/h)
Gigi 2. Dipergunakan untuk menjalankan kendaraan dengan kecepatan sedang (Vmaks adalah 20 - 40 km/h)
Gigi 3. Dipergunakan untuk menjalankan kendaraan pada jalan normal (Vmaks adalah 40 – 60km/h)
Gigi 4. Dipergunakan untuk menjalankan kendaraan dengan tenaga rendah (maks adalah 60 – 80km/h)
Gigi 5. Dipergunakan untuk menjalankan kendaraan dengan tenaga rendah (Vmaks adalah 80km/h ke atas)
Gigi R. Dipergunakan untuk menjalankan kendaraan mundur (Reverse)
Selalu tekan pedal kopling dengan seksama pada saat pergantian perseneling
26. MENGHIDUPKAN KONTAK MESIN
Sesuaikan tempat duduk anda dengan jarak kemudi dan jarak pandang
dengan kaca spion.
Menguasai Rem:
Letakkan kaki kanan pada rem pada saat akan menghidupkan mesin
Menguasai Kopling:
Letakkan kaki kiri pada pedal kopling saat akan menghidupkan mesin.
Periksa Parking Brake:
Periksa parking brake sebelum menghidupkan mesin.
Periksa panel indicator dan alat ukur lainnya.
Pemeriksaan ini akan memberikan informasi penting tentang kondisi
kendaraan anda
Gunakan seat belt anda dan penumpang anda.
27. LANGKAH-LANGKAH MENJALANKAN KENDARAAN
1. Kaki kanan tetap pada posisi direm.
2. Lepaskan rem parkir / hand brake
3. Berikan sinyal belok yang benar
4. Lihat ke belakang dan sisi melalui kaca spion
5. Periksa melalui bahu (shoulder check)
6. Bunyikan klakson
7. Masukan gigi satu
8. Lepaskan rem dan kopling
9. Tekan gas lambat-lambat
10. Berjalanlah di jalur yang benar
28. Teknik- Teknik Mengemudi Defensive
Percepatan
• Ketika anda mulai menggerakkan kendaraan, kemampuan mengatur kecepatan tergantung
pada teknik menambah kecepatan dengan baik.
• Dengan perlahan tekan gas lalu pindahkan gigi ke yang lebih tinggi.
Menukar ke gigi tinggi
• Sebelum mengganti ke gigi dua, tiga, empat dan lima kecepatan kendaraan harus cukup
untuk momentum melaju saat kopling ditekan.
• Penggantian gigi tergantung kondisi lalu-lintas dan daerah yang anda lalui.
• Contoh: Mendahului kendaraan di depan, jalan bebas hambatan
Menukar ke gigi rendah
• Dibutuhkan pada saat memperbaiki posisi untuk membelok, menghindari lobang atau
lainnya.
• Contoh: Mengahadapi lobang di jalan yang bagus, pada saat beriringan, jalan berbukit
(tanjakan dan turunan), jalan berkelok, dll.
• Diperlukan untuk menanjak dan menuruni bukit.
• Mendapatkan tenaga untuk berhenti.
29. BERHENTI
Ada tiga faktor berapa lama kendaraan butuh waktu untuk
berhenti :
1. Waktu Pandang, adalah waktu yang digunakan
pengemudi secara fisik bereaksi terhadap kebutuhan
untuk berhenti, waktu pandang adalah ¾ detik.
2. Waktu bereaksi, adalah waktu yang diperlukan
pengemudi bereaksi secara fisik dengan melepas
pedal gas dan menginjak pedal rem.
3. Waktu pengereman, adalah berapa lama kendaraan
berhenti dari waktu pengereman sampai kendaraan
tersebut berhenti.
30. BLIND SPOT & PENGATURAN KACA SPION
Blind Spot adalah suatu bidang pandang yang tidak terlihat
akibat terhalang oleh suatu obyek dan disebabkan oleh:
Lingkungan: komplek, tanjakan, pohon dll.
Lalu lintas: Jangan selalu berada di blind spot pengemudi lain.
Bentuk fisik kendaraan: Ketutup barang.
Jenis dari Kaca spion: harus memperhatikan model kaca spion dengan
benar.
Pengaturan kaca spion,
Harus diatur sedemikian rupa sebelum kendaraan berjalan
Posisi badan bersandar pada back rest dari kursi
60% dari 600,000 kasus kecelakaan karena pindah jalur di Amerika Serikat disebabkan
karena BLINDSPOT
31. OLAH KEMUDI
Posisi tangan di lingkaran kemudi yaitu ibu jari tidak mengenggam kemudi.
Untuk posisi tangan terletak pada posisi 10-2 atau 9-3 dengan metoda
gerakan tangan di atas menyilang atau tarik dan dorong (pull – push)
32. BELOKAN BERBENTUK ‘U’
Pastikan bahwa berbelok diperbolehkan dan aman.
Beri tanda Sinyal sebelum berbelok.
Kendaraan berjalan dengan perlahan menggunakan gerakan silang atau
sistim push & pull.
Begitu selesai anda dapat menaikkan kecepatan anda sedikit demi sedikit.
33. MENDAHULUI
Tabrakan kepala lawan kepala (“adu kambing”) biasanya terjadi
ketika ada yang mendahului karena waktu yang tidak tepat.
Karena adanya bahaya ketika mendahului pertimbangkan 3
pertanyaan ini;
1. Perlukah saya mendahului ???
2. Apakah itu aman ???
3. Sahkah secara hukum ???
Kalau diantara jawaban
pertanyaan itu “TIDAK”
Maka
“JANGAN MENDAHULUI”
34. MENDAHULUIJika semua jawaban adalah YES! Lakukan hal berikut ini,
Jaga jarak hingga tiga detik sampai anda siap mendahului
Beri sinyal ke kanan, cek spion dan setengah bahu
Pindah ke kanan…..percepat kendaraan, dahului kendaraan, beri
sinyal ke kiri.
Lihat spion, jaga jarak aman dengan kendaraan yang baru dilalui
kemudian pindah ke kiri (kembali ke jalurnya).
Perhatikan saat mendahului:
Penyempitan jalan
Arus yang berlawanan
35. MENDAHULUI
Ikuti kendaraan didepan dengan kecepatan yang sama, perhatikan pada
jarak 3 detik
Pantau pada jarak 40 detik kedepan, amankah?
Mulai menghitung……sejak dari anda putuskan untuk mendahului dan
mempercepat kendaraan anda
Tetap dijalur kanan, ketika masuk kejalur kiri JANGAN memperlambat
kendaraan anda
Terus menghitung sampai anda selesai mendahului
36. PERSILANGAN YANG AMAN
Waktu dimana dua kendaraan saling mendekat pada arah yang
berlawanan
Pastikan anda berada 3 detik dari kendaraan didepan anda
Perhatikan titik yang akan anda tuju
Perhatikan kondisi dibelakang anda, apakah ada kendaraan lain yang akan
mendahului anda?
Jangan pernah melupakan sekat pengaman anda untuk waktu 5 detik
37. JANGAN MENDAHULUI……
Pada tanjakan, bukit, lereng, dan jembatan.
Pada tikungan.
Pada perempatan jalan..
Pada marka jalan yang memiliki garis menyambung.
Tanpa memberikan lampu signal (lampu sen).
Tanpa kecakapan waktu pandang dan waktu sela.
Tanpa melihat kaca spion atau tertutup BLIND SPOT.
Tanpa mempertimbangkan jalan menyempit.
Pandangan terhalang debu, kabut dan asap.
38. MUNDUR
Letakkan tangan kanan anda dibagian atas stir.
Lihat kebelakang melalui kaca spion dan mundurlah dengan perlahan.
Lihat kedepan dengan cepat, dan pastikan bagian depan mobil tidak
menabrak apapun.
Belokan stir kearah yang anda tuju.
JANGAN! :
Bergerak lebih cepat dari kecepatan berjalan kaki.
Mundur diperempatan jalan, persimpangan jalan, belokan jalan.
Mundur kearah jalur jalan kedua.
39. KEBIASAAN WAKTU PANDANG
Dalam metode pencegahan kecelakaan, pengemudi harus mengenali bahaya yang mungkin
timbul dan merencanakan cara menghindarinya.
Waktu sela pandang mengharuskan pengemudi:
Mata selalu waspada melihat ke depan, belakang dan samping.
Memandang jauh kedepan untuk memperoleh gambaran yang luas.
Membiasakan melihat melalui spion tengah dan samping setiap saat.
Antisipasi silau dari kendaraan lain.
Memeriksa indikator: contoh: temprature, spido meter, bateri, fuel, dll
Latihlah mata Anda untuk melihat ke kaca spion setiap kali akan mulai berjalan, mengerem,
mendahului, didahului, berbelok, dll.
40. WAKTU PANDANG KEDEPAN
Dalam mencakupi Pandangan Aman, dapat dibagi
menjadi 3 Zona, yaitu :
1. Zona Rencana (Planning Zone)
2. Zona Pandang (Seeing Zone)
3. Zona bertindak (Action Zone)
41. ZONA RENCANA (Planning Zone) = 15 ~ 120 Detik kedepan
Adalah zona paling jauh dimana Anda dapat melihat bahaya dari awal 15~120
detik ke depan tetapi tidak jelas.
Anda mempunyai cukup waktu untuk manuver dengan halus dan aman.
42. ZONA PANDANG
Zona Pandang (Seeing Zone) = 12-15 detik kedepan.
Adalah zona antara 12~15 detik dihadapan Anda.
Pada saat inilah Anda baru bisa menganalisa dan mengambil keputusan.
43. ZONA BERTINDAK
Zona bertindak (Action Zone) = 4-6 detik kedepan.
Adalah zona yang terdekat dengan Anda.
Pada zona ini Anda harus dapat mengetahui apa yang akan terjadi pada objek di
depan, jika tidak maka anda berada dalam kesulitan.
44. ZONA BERTINDAK
4 Pintu Keluar (Ruang Menghindar)
Konsepnya adalah bagaimana anda membayangkan terdapatnya daerah
kosong (ruang hindar) yang berada disekeliling kendaraan anda.
Paling tidak diperlukan dua ruang hindar disekitar kendaraan anda
Kanan
Belakan
g
Depan
Kiri
45. RUMUS SELA WAKTU
Waktu adalah kunci dalam mengambil keputusan. Untuk mengetahui seberapa jauh
benda dan kendaraan yang ada di hadapan Anda ketika sedang mengendarai
kendaraan, bisa dilakukan dengan menghitung dalam satuan detik.
Contoh :
Anda sedang mengikuti kendaraan A dari belakang. Dan Anda ingin mengukur jarak
iring Anda dengan kendaraan tersebut.
Caranya :
Pilih satu benda yang tidak bergerak yang berada dipinggir jalan dihadapan anda
(misalnya rambu-rambu, pohon, batu KM jalan, dll)
Ketika bumper belakang kendaraan A sejajar dengan benda tersebut, mulailah
menghitung : Seribu dan satu…, Seribu dan dua…, Seribu dan tiga…, dst.
Ketika bumper depan kendaraan Anda sejajar dengan benda tersebut, berhentilah
menghitung. Anda akan tahu jumlah detik antara Anda dengan kendaraan A yang
sedangAnda ikuti tersebut.
Kalau lebih kecil dari 3 detik, perbesar jarak iring Anda dan coba lagi sampai pada total
hitungan 3 detik atau lebih!
48. Lakukan hal – hal tersebut apabila:
Mendekati Masjid.
Mendekati Pasar.
Mendekati Sekolah.
Mendekati Rumah Sakit.
Mendekati Keramaian.
Mendekati Kawasan Padat Penduduk.
Mendekati Daerah Peternakan Hewan.
Dll, yang dianggap perlu untuk melakukan 3 hal di atas.
49. PENGEREMAN & FUNGSI REM
Umumnya pada sebuah kecelakaan kendaraan bermotor,
rem dijadikan alasan utama dari penyebabnya.
Rem kendaraan tidak bekerja maksimal,
Jarak pengereman terlalu panjang dll.
50. PENGEREMAN & FUNGSI REM
Jarak berhenti kendaraan akan sangat dipengaruhi
oleh faktor-faktor sbb:
Manusia
Kecepatan
Kondisi ban
Cuaca
Lintasan
Bobot kendaraan
51. PENGEREMAN & FUNGSI REM
Reaksi saat melakukan pengereman
Reaksi manusia
Reaksi mekanikal
Reaksi mengerem
53. PENGEREMAN DAN FUNGSI REM
Teknik Pengereman
Threshold / Snub
Stab
Squeeze
Skema Pengereman
Threshold /Snub
Stab
54. PENGEREMAN DAN FUNGSI REM
INGAT !!!
JARAK BERHENTI KENDARAAN TERGANTUNG DARI
BEBERAPA FAKTOR YANG VARIABLE
55. Jarak berhenti kendaraan dibandingkan dengan kecepatan
Jika anda mengemudi dengan kecepatan penuh (100 km/h) maka jarak berhenti penuh
dibutuhkan 126 m (kondisi jalan aspal kering).
6 6 6
10 10 17
17 17 42
23 23 80
0 50 100 150
30 km/h
50 km/h
80 km/h
100 km/h
M 1/Pandang
M 2/Reaksi
M 3/Rem
56. Cara Membaca Kode dan Ukuran Ban
Ban adalah sebuah suku cadang dari sebuah kendaraan bermotor
(roda 2 atau roda 4) yang mempunyai fungsi khusus dan sangat
penting dalam peranannya menentukan keselamatan dalam
berkendaraan. Sehubungan dengan fungsi ban pada kendaraan yang
sangat penting itu, maka perlu mengetahui cara membaca kode ban,
cara pemakaian dan perawatan ban yang lebih baik agar tidak hanya
diperoleh manfaat keselamatan saja, tetapi juga manfaat
keekonomisan, manfaat kenyamanan, dan sebagainya.
57. Cara Membaca Kode Ban Mobil
Seperti halnya pada Produk makanan, Ban juga memiliki
waktu kadaluarsa. Standarnya adalah 3 tahun dari
tanggal pembuatan atau menempuh jarak sekitar 60.000
Km. Setiap pabrik ban punya pengkodean serta jumlah
digit yang berbeda-beda. Itu bisa Anda temui bibir ban
(dekat pelek) semisal 1709, berarti diproduksi minggu ke-
17 tahun 2009.
Banyak sebagian orang yang tidak tahu bahwa yang
terpenting dari sebuah Ban adalah kode waktu
Pemroduksian Ban Tersbut. Ban akan
kedaluwarsa (expired) dalam kurun waktu tiga tahun (3
tahun) setelah ban tersebut diproduksi.
58. Kode Produksi
Kode produksi dicetak bi bagian ban (sisi ban) lihat pada gambar, dengan
penandaan unik seperti peneng. Setiap pabrik ban (Seperti PT gajah
Tunggal) memiliki jumlah kode digit tersendiri untuk menandai ban hasil
produksinya, ada yang 5 digit, ada pula yang 7 digit. Akan tetapi kode 4
Digit dari belakang adalah sebuah standard international yang
menunjukkan dari Produksi pada Minggu (Week) dan Tahun (YEAR) ban
tersebut diproduksi.
59. Kode Produksi
Untuk mengetahui kode dari ban tersebut kita bisa membacanya.
Misalnya, X2001. Kode Angka tersebut menginformasikan periode
produksi ban. Dua kode angka pertama menunjukan minggu, dua kode
angka terakhir itu berarti tahun pembuatan. Jadi apabila dibaca, kode
tersebut berarti, Ban dibuat pada minggu ke-20 di tahun 2001. Kode angka
pada Ban ini penting, Sebab semakin lama ban yang sudah diproduksi
tersimpan, semakin rentan pula terhadap kerusakan yang di akibatkan
kekerasan pada kompon ban.
61. Membaca Kode Ban
Sebagai contoh membaca kode ban, kode ban 215/65R15 89H
Analisa kode 215/65R15 89H adalah seperti di bawah ini:
* Numerik 215 merupakan lebar telapak ban, satuan milimeter.
Numerik 65 merupakan aspek rasio (rasio ketebalan profil ban
dengan lebar telapak ban). Angka 65 menyatakan tinggi/ tebal ban
yakni 65 persen dari lebar telapak ban.
* R merupakan kode ban radial. Jika kodenya B maka ban tersebut
masuk ban biasa
* Numerik 15 menunjukkan diameter Velg (satuan inci)
* Numerik 89 menunjukkan indeks beban/ beban maksimal yakni
580 kilogram (kode indeks beban dapat dilihat di atas)
* Huruf H setelah angka 89 adalah kode kecepatan ban, kecepatan
maksimal ban ini adalah 210 Km/ Jam
62. Kompon Ban yang kerasa sangat berpengaruh
terhadap kemampuan daya cengkram ban pada alur
jalan ketika direm. Kompon yang keras atau telah
berusia lama bisa mengakibatkan ban tidak
mencengkram dengan sempurna dan ini berarti akan
berakibat fatal pada pengemudi dan kendaraan. Untuk
pengecekan secara manual yang bisa kita lakukan
untuk memeriksa kekerasan kompon bisa
menggunakan cara menekan kompon ban dengan
ujung kuku, apabila masih ada cekungan pada kompon
berarti ban masih bisa dibilang layak untuk digunakan
Treadwear Indicator
63. Treadwear Indicator
Treadwear Indicator Adalah Tanda atau ciri fisik yang terletak tepat
diantara kedua sisi bunga ban. Diperkuat dengan garis tebal yang
melintang di antara kedua belah sisi ban yang mengindikasikan kondisi
penggunaan ban. Apabila ketebalan ban menyentuh garis itu, maka
menandakan Ban harus sudah diganti. Bahayanya apabila ban tidak
diganti pada saat hujan akan menyebabkan gejala aquaplaning ( ban
mengambang), tentu ini akan sangat berbahaya untuk keselamatan anda
atau pengemudi
64. TEKANAN YANG TIDAK CUKUP
Musuh terbesar sebuah ban adalah tekanan
udara yang tidak cukup. Kondisi ini
mengurangi usia telapak ban melalui
keausan yang berlebihan di sudut-sudut luar
atau bahu ban. Selain itu, ban-ban menjadi
ekstra panas, dan ini akan mengurangi daya
tahannya. Selain itu, karena tahanan bergulir
semakin besar, pemakaian BBM menjadi
lebih boros. Ban yang kempis membuat
mobil harus bekerja lebih keras. Periksa
tekanan udara dalam ban-ban Anda. Keausan
yang tidak merata mungkin juga disebabkan
kondisi suspensi mobil yang tidak laras atau
masalah mekanis lainnya.
65. BAN TERLALU KERAS
Kalau tekanan udara dalam ban
terlalu tinggi, bagian tengah telapak ban
menanggung hampir seluruh berat
mobil dan muatannya dan menjadi aus
lebih cepat daripada di bagian-bagian
pinggir. Keausan yang tidak merata
memperpendek usia ban. Periksalah
ban-ban Anda secara teratur dan jaga
agar tekanan udaranya pas. Keausan
yang tidak merata juga dapat
diakibatkan oleh ketidaklarasan atau
masalah-masalah mekanis lainnya.
66. BAN YANG SUDAH AUS
Gelembung (juga disebut cupping ,
dipping atau scalloping ) biasanya
terjadi pada ban-ban depan,
walaupun ban-ban belakang juga
dapat mengalami gelembung.
Penyebabnya adalah roda-roda
yang tidak imbang atau suspensi
maupun sistem stir yang sudah
aus.
67. KETIDAKLARASAN
Apakah pinggiran-pinggiran ini mirip
mata gergaji?.
Hal ini disebabkan gesekan ban yang
tidak pas dengan permukaan Jalan.
Solusinya adalah perimbangan
keselarasan.
Kedalaman telapak ban penting bagi
kinerja ban tersebut. Kalau Anda
merasakan daya cengkeram berkurang
di waktu hujan, mungkin ban- ban Anda
tidak lagi mempunyai ketebalan telapak
yang cukup di ban-ban Anda. Bila
ketebalan telapak ban sudah tinggal
1/16 inci, maka ban tersebut sudah
harus diganti
68. KESIMPULAN
TIGA KUNCI UTAMA menjadi PENGEMUDI DEFENSIVE adalah:
1. PENGETAHUAN
2. KETRAMPILAN
3. SIKAP YANG BENAR
Selalu mengemudi dengan DEFENSIVE sehingga anda tidak akan menerima
akibatnya karena kesalahan orang lain.