SlideShare a Scribd company logo
1 of 69
MENGEMUDI DEFENSIVE
Cakupan :
Pengetahuan Defensive Driving ini diberikan kepada semua Karyawan
PT. Shaftindo Energi yang akan mengemudikan kendaraan Perusahaan .
Persyaratan :
1. Mempunyai SIM yang dikeluarkan oleh KEPOLISIAN
2. Mendapat persetujuan dari Departement Head
3. Lulus Tes Kesehatan dari Dokter dan Surat Keterangan Sehat
4. Membaca, memahami, menandatangani, dan mematuhi prosedur
mengemudi PT. Shaftindo Energi
Agenda
 Pendahuluan
 Mengemudi Defensive
 Enam Kondisi Mengemudi
 Teknik – Teknik Mengemudi Defensive
 Waktu Pandang Kedepan
 Rumus Sela Waktu
 Antisipasi pergerakan yang tidak diduga
 Pengereman dan Fungsi Rem
 Pengenalan Ban
 Kesimpulan
PENDAHULUAN
• Kesungguhan anda untuk meyakini, menyampaikan, dan menerapkan
prinsip-prinsip ini sangat penting dalam mengendarai dengan aman dan
waspada setiap saat.
• Ini merupakan tanggung jawab yang besar !
• Pelatihan ini menyiapkan anda memikul tanggung jawab tersebut dengan cara
mengembangkan diri berdasarkan pelatihan sebelumnya dan menerapkan Metode
Pencegahan kecelakaan dalam mengenali bahaya, seperti.
 Kenali bahaya yang mungkin timbul
 Pikirkan cara menghindarinya
 Bertindak benar dan tepat waktu.
MENGEMUDI DEFENSIVE
Kebanyakan tabrakan ditimbulkan karena kesalahan pengemudi,
INGAT!
Anda bertanggungjawab untuk mencegah tabrakan apa pun tindakan pihak lain
dan kondisi di sekitar anda.
Ciri utama sopir yang bertanggungjawab
Ialah adanya sikap positif dalam memastikan pemanfaatan kemampuan
mengendarai dengan aman dan menyesuaikan diri dengan situasi sekitar
dan cara pengemudi lain mengendarai mobilnya.
Pelatihan ini mendidik sopir defensive:
 Mengetahui dan menyesuaikan kondisi menyetir detik ke detik.
 Secara efektif memanfaatkan Teknik Pencegahan Kecelakaan.
 Memahami peran kondisi mental dan fisik dalam mengemudi.
MENGEMUDI DEFENSIVE
Mengapa kita perlu Defensive Driving?
Untuk mencegah terjadinya kecelakaan kendaraan
bermotor yang disebabkan oleh orang lain atau
kondisi disekitar Anda.
Defensive Driving training dapat membantu memperbaiki
ATTITUDE (Perilaku) seseorang dalam mengemudi.
Data Statistik menunjukkan bahwa :
 Semua kecelakaan/ insiden dapat dicegah.
 85% kematian dan luka saja dapat dicegah dengan mengemudi defensive
Sebagai Pengemudi Defensive anda dapat mengurangi 85% luka
dan Kematian.
MENGEMUDI DEFENSIVE
3 METODA PENCEGAHAN KECELAKAAN :
1. Kenali kemungkinan bahaya yang mungkin timbul
2. Pikirkan cara menghindari bahaya
3. Bertindak benar dan tepat waktu
Cara terbaik menghindari tabrakan ialah jangan pernah
menyangka bahwa orang lain memperhatikan anda atau
dia mampu bereaksi dengan benar.
SEMUA TABRAKAN DAPAT DIHINDARI !
MENGEMUDI DEFENSIVE
3 METODA PENCEGAHAN KECELAKAAN :
1. Kenali kemungkinan bahaya yang mungkin terjadi.
1. Potensi bahaya yang tampak:
o Pejalan kaki, kendaraan di depan,
binatang, mobil parkir di badan jalan,
orang menyeberang dan lain- lain.
2. Bahaya yang seketika:
o Binatang yang tiba-tiba menyeberang,
unggas terbang, tikungan tajam (blind
spot), pentalan batu ketika berpapasan,
jalan menyempit, kendaraan yang tiba-tiba
menyalip searah, kendaraan yang menyalip
berlawanan arah di depan kita dan lain-
lain.
MENGEMUDI DEFENSIVE
3 METODA PENCEGAHAN KECELAKAAN :
2. Pikirkan cara menghindari bahaya.
MENGEMUDI DEFENSIVE
3 METODA PENCEGAHAN KECELAKAAN :
3. Bertindak benar dan tepat waktu.
• Kurangi kecepatan.
• Komunikasi dan menghindar.
• 100% siap mengalah.
• dan lain-lain.
ENAM KONDISI MENGEMUDI
1. KENDARAAN
2. PANDANGAN
3. CUACA
4. JALAN
5. LALU-LINTAS
6. PENGEMUDI
KONDISI KENDARAAN
 Kenali kendaraan anda pada 3 bagian penting yaitu;
Indikator kontrol, fisik kendaraan, karakter kendaraan
 Kendaraan anda harus dapat diandalkan dan efisien
 Setiap orang bereaksi dan meluncur dengan kendaraan selalu
berbeda
KONDISI PANDANGAN
 Kurangi kecepatan bila kondisi cahaya berubah
 Bunyikan klakson jika anda berada di area blindspot
 Selalu menjaga jarak sorot lampu
 Gunakan lampu besar untuk melihat dan agar terlihat oleh pengemudi lain (siang
dan malam)
 Pada siang hari lelah mata karena sinar matahari dan refleksi jalan beraspal
merupakan masalah yang umum.
KONDISI CUACA (Hujan & Kabut)
 Kondisi cuaca tidak dapat diubah oleh pengemudi namun dapat diantisipasi
 Kondisi cuaca secara langsung mempengaruhi kemampuan untuk melihat
dan dapat dilihat
 Hujan, pertimbangkan masalah hydroplaning (gabungan yang tepat antara
kecepatan, air, permukaan jalan, kedalaman tapak ban, dan pemompaan ban).
 Kabut, Mengemudi dalam kabut tebal seperti mengemudi dengan mata
tertutup. Kurangi kecepatan, hidupkan lampu dekat, amati jarak pandang
(Jarak aman jangan kurang dari 3 detik)
KONDISI JALAN
 Perhatikan permukaan, bentuk dan bahu jalan.
Karena kondisi jalan selalu berubah.
KONDISI JALAN
 Sesuaikan dengan perbedaan – perbedaan seperti tikungan,
tanjakan, bukit, jalan lurus, lobang dan jalan sempit
KONDISI JALAN
 Selalu waspada terhadap bahaya pada jalan yang berbatu karena
lemparan batu bisa mengenai Pejalan kaki dan kaca depan Mobil.
KONDISI LALU LINTAS
 Perhatikan :
 Kendaraan lain
 Pejalan kaki
 Peraturan lalu - lintas
KONDISI LALU LINTAS
 Jangan mendesak orang lain untuk berbuat
salah.
 Amati, rencanakan dan bertindak dengan
benar.
KONDISI PENGEMUDI
 Pengemudi harus dalam kondisi siap secara fisik dan
emosional.
 Pengemudi harus mengetahui peraturan lalu-lintas.
 Pengemudi harus mampu mengenali dan bertindak
sesuai dengan 5 kondisi sebelumnya dan harus
menyesuaikan detik ke detik.
TEKNIK – TEKNIK MENGEMUDI DEFENSIVE
1. Pre-Trip Inspection
2. Penggunaan Persneling
3. Menghidupkan kontak mesin
4. Langkah-langkah menjalankan
5. Percepatan
6. Menukar ke gigi tinggi
7. Menukar ke gigi rendah
8. Berhenti
9. Blind Spot & pengaturan kaca spion
10. Olah Kemudi
11. Belokan berbentuk U
12. Mendahului
13. Mundur
14. Parkir
PRE-TRIP INSPECTION
Pergunakan metoda B A L O K
 B adalah BAN (tapak ban, tekanan angin, velg, ban serep) dan BODY dari kendararaan
 A adalah AIR yaitu air radiator, air accu, air wiper
 L adalah LISTRIK yaitu kelistrikan dari lampu-lampu, indikator, klakson
 O adalah OLI dari mesin, rem, power steering, transmisi, Oil Coupling
 K adalah KARET/ KABEL dari fanbelt, selang-selang, kabel listrik dan KERTAS (STNK, SIM,
KTP)
Note:
Harus mengelilingi kendaraan dan membunyikan klakson sebelum kita mengendarai
untuk memastikan tidak ada bahaya yang menghalang.
B A L O K
PENGGUNAAN PERSNELING
Periksa Posisi Tongkat Persneling
 Netral, Dipergunakan hanya untuk menghidupkan mesin
 Gigi 1. Dipergunakan untuk menjalankan kendaraan dengan tenaga maksimum (Vmaks adalah 0 – 20 km/h)
 Gigi 2. Dipergunakan untuk menjalankan kendaraan dengan kecepatan sedang (Vmaks adalah 20 - 40 km/h)
 Gigi 3. Dipergunakan untuk menjalankan kendaraan pada jalan normal (Vmaks adalah 40 – 60km/h)
 Gigi 4. Dipergunakan untuk menjalankan kendaraan dengan tenaga rendah (maks adalah 60 – 80km/h)
 Gigi 5. Dipergunakan untuk menjalankan kendaraan dengan tenaga rendah (Vmaks adalah 80km/h ke atas)
 Gigi R. Dipergunakan untuk menjalankan kendaraan mundur (Reverse)
Selalu tekan pedal kopling dengan seksama pada saat pergantian perseneling
MENGHIDUPKAN KONTAK MESIN
 Sesuaikan tempat duduk anda dengan jarak kemudi dan jarak pandang
dengan kaca spion.
 Menguasai Rem:
Letakkan kaki kanan pada rem pada saat akan menghidupkan mesin
 Menguasai Kopling:
Letakkan kaki kiri pada pedal kopling saat akan menghidupkan mesin.
 Periksa Parking Brake:
Periksa parking brake sebelum menghidupkan mesin.
 Periksa panel indicator dan alat ukur lainnya.
Pemeriksaan ini akan memberikan informasi penting tentang kondisi
kendaraan anda
 Gunakan seat belt anda dan penumpang anda.
LANGKAH-LANGKAH MENJALANKAN KENDARAAN
1. Kaki kanan tetap pada posisi direm.
2. Lepaskan rem parkir / hand brake
3. Berikan sinyal belok yang benar
4. Lihat ke belakang dan sisi melalui kaca spion
5. Periksa melalui bahu (shoulder check)
6. Bunyikan klakson
7. Masukan gigi satu
8. Lepaskan rem dan kopling
9. Tekan gas lambat-lambat
10. Berjalanlah di jalur yang benar
Teknik- Teknik Mengemudi Defensive
Percepatan
• Ketika anda mulai menggerakkan kendaraan, kemampuan mengatur kecepatan tergantung
pada teknik menambah kecepatan dengan baik.
• Dengan perlahan tekan gas lalu pindahkan gigi ke yang lebih tinggi.
Menukar ke gigi tinggi
• Sebelum mengganti ke gigi dua, tiga, empat dan lima kecepatan kendaraan harus cukup
untuk momentum melaju saat kopling ditekan.
• Penggantian gigi tergantung kondisi lalu-lintas dan daerah yang anda lalui.
• Contoh: Mendahului kendaraan di depan, jalan bebas hambatan
Menukar ke gigi rendah
• Dibutuhkan pada saat memperbaiki posisi untuk membelok, menghindari lobang atau
lainnya.
• Contoh: Mengahadapi lobang di jalan yang bagus, pada saat beriringan, jalan berbukit
(tanjakan dan turunan), jalan berkelok, dll.
• Diperlukan untuk menanjak dan menuruni bukit.
• Mendapatkan tenaga untuk berhenti.
BERHENTI
Ada tiga faktor berapa lama kendaraan butuh waktu untuk
berhenti :
1. Waktu Pandang, adalah waktu yang digunakan
pengemudi secara fisik bereaksi terhadap kebutuhan
untuk berhenti, waktu pandang adalah ¾ detik.
2. Waktu bereaksi, adalah waktu yang diperlukan
pengemudi bereaksi secara fisik dengan melepas
pedal gas dan menginjak pedal rem.
3. Waktu pengereman, adalah berapa lama kendaraan
berhenti dari waktu pengereman sampai kendaraan
tersebut berhenti.
BLIND SPOT & PENGATURAN KACA SPION
Blind Spot adalah suatu bidang pandang yang tidak terlihat
akibat terhalang oleh suatu obyek dan disebabkan oleh:
 Lingkungan: komplek, tanjakan, pohon dll.
 Lalu lintas: Jangan selalu berada di blind spot pengemudi lain.
 Bentuk fisik kendaraan: Ketutup barang.
 Jenis dari Kaca spion: harus memperhatikan model kaca spion dengan
benar.
Pengaturan kaca spion,
 Harus diatur sedemikian rupa sebelum kendaraan berjalan
 Posisi badan bersandar pada back rest dari kursi
60% dari 600,000 kasus kecelakaan karena pindah jalur di Amerika Serikat disebabkan
karena BLINDSPOT
OLAH KEMUDI
 Posisi tangan di lingkaran kemudi yaitu ibu jari tidak mengenggam kemudi.
 Untuk posisi tangan terletak pada posisi 10-2 atau 9-3 dengan metoda
gerakan tangan di atas menyilang atau tarik dan dorong (pull – push)
BELOKAN BERBENTUK ‘U’
 Pastikan bahwa berbelok diperbolehkan dan aman.
 Beri tanda Sinyal sebelum berbelok.
 Kendaraan berjalan dengan perlahan menggunakan gerakan silang atau
sistim push & pull.
 Begitu selesai anda dapat menaikkan kecepatan anda sedikit demi sedikit.
MENDAHULUI
 Tabrakan kepala lawan kepala (“adu kambing”) biasanya terjadi
ketika ada yang mendahului karena waktu yang tidak tepat.
 Karena adanya bahaya ketika mendahului pertimbangkan 3
pertanyaan ini;
1. Perlukah saya mendahului ???
2. Apakah itu aman ???
3. Sahkah secara hukum ???
Kalau diantara jawaban
pertanyaan itu “TIDAK”
Maka
“JANGAN MENDAHULUI”
MENDAHULUIJika semua jawaban adalah YES! Lakukan hal berikut ini,
 Jaga jarak hingga tiga detik sampai anda siap mendahului
 Beri sinyal ke kanan, cek spion dan setengah bahu
 Pindah ke kanan…..percepat kendaraan, dahului kendaraan, beri
sinyal ke kiri.
 Lihat spion, jaga jarak aman dengan kendaraan yang baru dilalui
kemudian pindah ke kiri (kembali ke jalurnya).
Perhatikan saat mendahului:
 Penyempitan jalan
 Arus yang berlawanan
MENDAHULUI
 Ikuti kendaraan didepan dengan kecepatan yang sama, perhatikan pada
jarak 3 detik
 Pantau pada jarak 40 detik kedepan, amankah?
 Mulai menghitung……sejak dari anda putuskan untuk mendahului dan
mempercepat kendaraan anda
 Tetap dijalur kanan, ketika masuk kejalur kiri JANGAN memperlambat
kendaraan anda
 Terus menghitung sampai anda selesai mendahului
PERSILANGAN YANG AMAN
Waktu dimana dua kendaraan saling mendekat pada arah yang
berlawanan
 Pastikan anda berada 3 detik dari kendaraan didepan anda
 Perhatikan titik yang akan anda tuju
 Perhatikan kondisi dibelakang anda, apakah ada kendaraan lain yang akan
mendahului anda?
 Jangan pernah melupakan sekat pengaman anda untuk waktu 5 detik
JANGAN MENDAHULUI……
 Pada tanjakan, bukit, lereng, dan jembatan.
 Pada tikungan.
 Pada perempatan jalan..
 Pada marka jalan yang memiliki garis menyambung.
 Tanpa memberikan lampu signal (lampu sen).
 Tanpa kecakapan waktu pandang dan waktu sela.
 Tanpa melihat kaca spion atau tertutup BLIND SPOT.
 Tanpa mempertimbangkan jalan menyempit.
 Pandangan terhalang debu, kabut dan asap.
MUNDUR
 Letakkan tangan kanan anda dibagian atas stir.
 Lihat kebelakang melalui kaca spion dan mundurlah dengan perlahan.
 Lihat kedepan dengan cepat, dan pastikan bagian depan mobil tidak
menabrak apapun.
 Belokan stir kearah yang anda tuju.
JANGAN! :
 Bergerak lebih cepat dari kecepatan berjalan kaki.
 Mundur diperempatan jalan, persimpangan jalan, belokan jalan.
 Mundur kearah jalur jalan kedua.
KEBIASAAN WAKTU PANDANG
Dalam metode pencegahan kecelakaan, pengemudi harus mengenali bahaya yang mungkin
timbul dan merencanakan cara menghindarinya.
Waktu sela pandang mengharuskan pengemudi:
 Mata selalu waspada melihat ke depan, belakang dan samping.
 Memandang jauh kedepan untuk memperoleh gambaran yang luas.
 Membiasakan melihat melalui spion tengah dan samping setiap saat.
 Antisipasi silau dari kendaraan lain.
 Memeriksa indikator: contoh: temprature, spido meter, bateri, fuel, dll
Latihlah mata Anda untuk melihat ke kaca spion setiap kali akan mulai berjalan, mengerem,
mendahului, didahului, berbelok, dll.
WAKTU PANDANG KEDEPAN
Dalam mencakupi Pandangan Aman, dapat dibagi
menjadi 3 Zona, yaitu :
1. Zona Rencana (Planning Zone)
2. Zona Pandang (Seeing Zone)
3. Zona bertindak (Action Zone)
ZONA RENCANA (Planning Zone) = 15 ~ 120 Detik kedepan
Adalah zona paling jauh dimana Anda dapat melihat bahaya dari awal 15~120
detik ke depan tetapi tidak jelas.
Anda mempunyai cukup waktu untuk manuver dengan halus dan aman.
ZONA PANDANG
Zona Pandang (Seeing Zone) = 12-15 detik kedepan.
Adalah zona antara 12~15 detik dihadapan Anda.
Pada saat inilah Anda baru bisa menganalisa dan mengambil keputusan.
ZONA BERTINDAK
Zona bertindak (Action Zone) = 4-6 detik kedepan.
Adalah zona yang terdekat dengan Anda.
Pada zona ini Anda harus dapat mengetahui apa yang akan terjadi pada objek di
depan, jika tidak maka anda berada dalam kesulitan.
ZONA BERTINDAK
4 Pintu Keluar (Ruang Menghindar)
Konsepnya adalah bagaimana anda membayangkan terdapatnya daerah
kosong (ruang hindar) yang berada disekeliling kendaraan anda.
Paling tidak diperlukan dua ruang hindar disekitar kendaraan anda
Kanan
Belakan
g
Depan
Kiri
RUMUS SELA WAKTU
Waktu adalah kunci dalam mengambil keputusan. Untuk mengetahui seberapa jauh
benda dan kendaraan yang ada di hadapan Anda ketika sedang mengendarai
kendaraan, bisa dilakukan dengan menghitung dalam satuan detik.
Contoh :
Anda sedang mengikuti kendaraan A dari belakang. Dan Anda ingin mengukur jarak
iring Anda dengan kendaraan tersebut.
Caranya :
 Pilih satu benda yang tidak bergerak yang berada dipinggir jalan dihadapan anda
(misalnya rambu-rambu, pohon, batu KM jalan, dll)
 Ketika bumper belakang kendaraan A sejajar dengan benda tersebut, mulailah
menghitung : Seribu dan satu…, Seribu dan dua…, Seribu dan tiga…, dst.
 Ketika bumper depan kendaraan Anda sejajar dengan benda tersebut, berhentilah
menghitung. Anda akan tahu jumlah detik antara Anda dengan kendaraan A yang
sedangAnda ikuti tersebut.
 Kalau lebih kecil dari 3 detik, perbesar jarak iring Anda dan coba lagi sampai pada total
hitungan 3 detik atau lebih!
Antisipasi pergerakan yang tidak diduga
 Lokasi:
Bagaimana cara mengantisipasi
pergerakan yang tidak diduga?
Kurangi kecepatan.
Lihat jauh ke depan.
Bunyikan klakson.
Lakukan hal – hal tersebut apabila:
 Mendekati Masjid.
 Mendekati Pasar.
 Mendekati Sekolah.
 Mendekati Rumah Sakit.
 Mendekati Keramaian.
 Mendekati Kawasan Padat Penduduk.
 Mendekati Daerah Peternakan Hewan.
 Dll, yang dianggap perlu untuk melakukan 3 hal di atas.
PENGEREMAN & FUNGSI REM
Umumnya pada sebuah kecelakaan kendaraan bermotor,
rem dijadikan alasan utama dari penyebabnya.
Rem kendaraan tidak bekerja maksimal,
Jarak pengereman terlalu panjang dll.
PENGEREMAN & FUNGSI REM
Jarak berhenti kendaraan akan sangat dipengaruhi
oleh faktor-faktor sbb:
 Manusia
 Kecepatan
 Kondisi ban
 Cuaca
 Lintasan
 Bobot kendaraan
PENGEREMAN & FUNGSI REM
Reaksi saat melakukan pengereman
 Reaksi manusia
 Reaksi mekanikal
 Reaksi mengerem
PENGEREMAN DAN FUNGSI REM
 Tromol
 Cakram
 Kombinasi
PENGEREMAN DAN FUNGSI REM
Teknik Pengereman
 Threshold / Snub
 Stab
 Squeeze
Skema Pengereman
Threshold /Snub
Stab
PENGEREMAN DAN FUNGSI REM
INGAT !!!
JARAK BERHENTI KENDARAAN TERGANTUNG DARI
BEBERAPA FAKTOR YANG VARIABLE
Jarak berhenti kendaraan dibandingkan dengan kecepatan
Jika anda mengemudi dengan kecepatan penuh (100 km/h) maka jarak berhenti penuh
dibutuhkan 126 m (kondisi jalan aspal kering).
6 6 6
10 10 17
17 17 42
23 23 80
0 50 100 150
30 km/h
50 km/h
80 km/h
100 km/h
M 1/Pandang
M 2/Reaksi
M 3/Rem
Cara Membaca Kode dan Ukuran Ban
Ban adalah sebuah suku cadang dari sebuah kendaraan bermotor
(roda 2 atau roda 4) yang mempunyai fungsi khusus dan sangat
penting dalam peranannya menentukan keselamatan dalam
berkendaraan. Sehubungan dengan fungsi ban pada kendaraan yang
sangat penting itu, maka perlu mengetahui cara membaca kode ban,
cara pemakaian dan perawatan ban yang lebih baik agar tidak hanya
diperoleh manfaat keselamatan saja, tetapi juga manfaat
keekonomisan, manfaat kenyamanan, dan sebagainya.
Cara Membaca Kode Ban Mobil
Seperti halnya pada Produk makanan, Ban juga memiliki
waktu kadaluarsa. Standarnya adalah 3 tahun dari
tanggal pembuatan atau menempuh jarak sekitar 60.000
Km. Setiap pabrik ban punya pengkodean serta jumlah
digit yang berbeda-beda. Itu bisa Anda temui bibir ban
(dekat pelek) semisal 1709, berarti diproduksi minggu ke-
17 tahun 2009.
Banyak sebagian orang yang tidak tahu bahwa yang
terpenting dari sebuah Ban adalah kode waktu
Pemroduksian Ban Tersbut. Ban akan
kedaluwarsa (expired) dalam kurun waktu tiga tahun (3
tahun) setelah ban tersebut diproduksi.
Kode Produksi
Kode produksi dicetak bi bagian ban (sisi ban) lihat pada gambar, dengan
penandaan unik seperti peneng. Setiap pabrik ban (Seperti PT gajah
Tunggal) memiliki jumlah kode digit tersendiri untuk menandai ban hasil
produksinya, ada yang 5 digit, ada pula yang 7 digit. Akan tetapi kode 4
Digit dari belakang adalah sebuah standard international yang
menunjukkan dari Produksi pada Minggu (Week) dan Tahun (YEAR) ban
tersebut diproduksi.
Kode Produksi
Untuk mengetahui kode dari ban tersebut kita bisa membacanya.
Misalnya, X2001. Kode Angka tersebut menginformasikan periode
produksi ban. Dua kode angka pertama menunjukan minggu, dua kode
angka terakhir itu berarti tahun pembuatan. Jadi apabila dibaca, kode
tersebut berarti, Ban dibuat pada minggu ke-20 di tahun 2001. Kode angka
pada Ban ini penting, Sebab semakin lama ban yang sudah diproduksi
tersimpan, semakin rentan pula terhadap kerusakan yang di akibatkan
kekerasan pada kompon ban.
Kode Ban
Membaca Kode Ban
Sebagai contoh membaca kode ban, kode ban 215/65R15 89H
Analisa kode 215/65R15 89H adalah seperti di bawah ini:
* Numerik 215 merupakan lebar telapak ban, satuan milimeter.
Numerik 65 merupakan aspek rasio (rasio ketebalan profil ban
dengan lebar telapak ban). Angka 65 menyatakan tinggi/ tebal ban
yakni 65 persen dari lebar telapak ban.
* R merupakan kode ban radial. Jika kodenya B maka ban tersebut
masuk ban biasa
* Numerik 15 menunjukkan diameter Velg (satuan inci)
* Numerik 89 menunjukkan indeks beban/ beban maksimal yakni
580 kilogram (kode indeks beban dapat dilihat di atas)
* Huruf H setelah angka 89 adalah kode kecepatan ban, kecepatan
maksimal ban ini adalah 210 Km/ Jam
Kompon Ban yang kerasa sangat berpengaruh
terhadap kemampuan daya cengkram ban pada alur
jalan ketika direm. Kompon yang keras atau telah
berusia lama bisa mengakibatkan ban tidak
mencengkram dengan sempurna dan ini berarti akan
berakibat fatal pada pengemudi dan kendaraan. Untuk
pengecekan secara manual yang bisa kita lakukan
untuk memeriksa kekerasan kompon bisa
menggunakan cara menekan kompon ban dengan
ujung kuku, apabila masih ada cekungan pada kompon
berarti ban masih bisa dibilang layak untuk digunakan
Treadwear Indicator
Treadwear Indicator
Treadwear Indicator Adalah Tanda atau ciri fisik yang terletak tepat
diantara kedua sisi bunga ban. Diperkuat dengan garis tebal yang
melintang di antara kedua belah sisi ban yang mengindikasikan kondisi
penggunaan ban. Apabila ketebalan ban menyentuh garis itu, maka
menandakan Ban harus sudah diganti. Bahayanya apabila ban tidak
diganti pada saat hujan akan menyebabkan gejala aquaplaning ( ban
mengambang), tentu ini akan sangat berbahaya untuk keselamatan anda
atau pengemudi
TEKANAN YANG TIDAK CUKUP
Musuh terbesar sebuah ban adalah tekanan
udara yang tidak cukup. Kondisi ini
mengurangi usia telapak ban melalui
keausan yang berlebihan di sudut-sudut luar
atau bahu ban. Selain itu, ban-ban menjadi
ekstra panas, dan ini akan mengurangi daya
tahannya. Selain itu, karena tahanan bergulir
semakin besar, pemakaian BBM menjadi
lebih boros. Ban yang kempis membuat
mobil harus bekerja lebih keras. Periksa
tekanan udara dalam ban-ban Anda. Keausan
yang tidak merata mungkin juga disebabkan
kondisi suspensi mobil yang tidak laras atau
masalah mekanis lainnya.
BAN TERLALU KERAS
Kalau tekanan udara dalam ban
terlalu tinggi, bagian tengah telapak ban
menanggung hampir seluruh berat
mobil dan muatannya dan menjadi aus
lebih cepat daripada di bagian-bagian
pinggir. Keausan yang tidak merata
memperpendek usia ban. Periksalah
ban-ban Anda secara teratur dan jaga
agar tekanan udaranya pas. Keausan
yang tidak merata juga dapat
diakibatkan oleh ketidaklarasan atau
masalah-masalah mekanis lainnya.
BAN YANG SUDAH AUS
Gelembung (juga disebut cupping ,
dipping atau scalloping ) biasanya
terjadi pada ban-ban depan,
walaupun ban-ban belakang juga
dapat mengalami gelembung.
Penyebabnya adalah roda-roda
yang tidak imbang atau suspensi
maupun sistem stir yang sudah
aus.
KETIDAKLARASAN
Apakah pinggiran-pinggiran ini mirip
mata gergaji?.
Hal ini disebabkan gesekan ban yang
tidak pas dengan permukaan Jalan.
Solusinya adalah perimbangan
keselarasan.
Kedalaman telapak ban penting bagi
kinerja ban tersebut. Kalau Anda
merasakan daya cengkeram berkurang
di waktu hujan, mungkin ban- ban Anda
tidak lagi mempunyai ketebalan telapak
yang cukup di ban-ban Anda. Bila
ketebalan telapak ban sudah tinggal
1/16 inci, maka ban tersebut sudah
harus diganti
KESIMPULAN
TIGA KUNCI UTAMA menjadi PENGEMUDI DEFENSIVE adalah:
1. PENGETAHUAN
2. KETRAMPILAN
3. SIKAP YANG BENAR
Selalu mengemudi dengan DEFENSIVE sehingga anda tidak akan menerima
akibatnya karena kesalahan orang lain.
SAFETY, YES !
ACCIDENT, NO !

More Related Content

What's hot

Panduan k3 pengemudi forklift
Panduan k3 pengemudi forkliftPanduan k3 pengemudi forklift
Panduan k3 pengemudi forklift
slametr
 

What's hot (20)

Standar Keselamatan Berkendara
Standar Keselamatan BerkendaraStandar Keselamatan Berkendara
Standar Keselamatan Berkendara
 
Etika lalulintas
Etika lalulintasEtika lalulintas
Etika lalulintas
 
Program Pemeriksaan Harian Dump Truck
Program Pemeriksaan Harian Dump TruckProgram Pemeriksaan Harian Dump Truck
Program Pemeriksaan Harian Dump Truck
 
10 aturan keselamatan forklift
10 aturan keselamatan forklift10 aturan keselamatan forklift
10 aturan keselamatan forklift
 
SAFETY RIDING.ppt
SAFETY RIDING.pptSAFETY RIDING.ppt
SAFETY RIDING.ppt
 
Safety Riding
Safety RidingSafety Riding
Safety Riding
 
K3 l forklift
K3 l forkliftK3 l forklift
K3 l forklift
 
Sosialisasi safety riding
Sosialisasi safety ridingSosialisasi safety riding
Sosialisasi safety riding
 
SAFE DRIVING.pptx
SAFE DRIVING.pptxSAFE DRIVING.pptx
SAFE DRIVING.pptx
 
materi induksi.pptx
materi induksi.pptxmateri induksi.pptx
materi induksi.pptx
 
Dasar – Dasar K3
Dasar – Dasar K3Dasar – Dasar K3
Dasar – Dasar K3
 
PENGENALAN K3 PERTAMBANGAN Safety Induction.PPTX
PENGENALAN K3 PERTAMBANGAN Safety Induction.PPTXPENGENALAN K3 PERTAMBANGAN Safety Induction.PPTX
PENGENALAN K3 PERTAMBANGAN Safety Induction.PPTX
 
ETIKA BERLALU LINTAS.ppt
ETIKA BERLALU LINTAS.pptETIKA BERLALU LINTAS.ppt
ETIKA BERLALU LINTAS.ppt
 
Materi Training Safety
Materi Training SafetyMateri Training Safety
Materi Training Safety
 
Manual handling K3
Manual handling K3Manual handling K3
Manual handling K3
 
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pelabuhan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pelabuhan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pelabuhan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pelabuhan
 
Manual handling.ppt
Manual handling.pptManual handling.ppt
Manual handling.ppt
 
Safety Leadership-1.ppt
Safety Leadership-1.pptSafety Leadership-1.ppt
Safety Leadership-1.ppt
 
Panduan k3 pengemudi forklift
Panduan k3 pengemudi forkliftPanduan k3 pengemudi forklift
Panduan k3 pengemudi forklift
 
Safety induction
Safety inductionSafety induction
Safety induction
 

Similar to Materi Defensive Drive

Defensivedriving.ppt
Defensivedriving.pptDefensivedriving.ppt
Defensivedriving.ppt
rhamset
 
CERAMAH KEMALANGAN JALANRAYA DAN KESELAMATAN JALANRAYA.ppt
CERAMAH KEMALANGAN JALANRAYA DAN KESELAMATAN JALANRAYA.pptCERAMAH KEMALANGAN JALANRAYA DAN KESELAMATAN JALANRAYA.ppt
CERAMAH KEMALANGAN JALANRAYA DAN KESELAMATAN JALANRAYA.ppt
Cik Aja Sepan
 
Kelesuan Pemandu by KN DDT Trainer
Kelesuan Pemandu by KN DDT TrainerKelesuan Pemandu by KN DDT Trainer
Kelesuan Pemandu by KN DDT Trainer
Moon Girl
 
K 3 freddy polsri
K 3 freddy polsriK 3 freddy polsri
K 3 freddy polsri
Freddy Acil
 
GRSW 2013 - Dishub Pontianak
GRSW 2013 - Dishub PontianakGRSW 2013 - Dishub Pontianak
GRSW 2013 - Dishub Pontianak
Yulian Yogadhita
 
honda-vario-160.pdf
honda-vario-160.pdfhonda-vario-160.pdf
honda-vario-160.pdf
Ariv16
 

Similar to Materi Defensive Drive (20)

Materi-Defensive-Drive-26 page.pptxMateri-Defensive-Drive-26 page.pptx
Materi-Defensive-Drive-26 page.pptxMateri-Defensive-Drive-26 page.pptxMateri-Defensive-Drive-26 page.pptxMateri-Defensive-Drive-26 page.pptx
Materi-Defensive-Drive-26 page.pptxMateri-Defensive-Drive-26 page.pptx
 
Defensive DRIVING_for HSE SAfetytalk.pdf
Defensive DRIVING_for HSE SAfetytalk.pdfDefensive DRIVING_for HSE SAfetytalk.pdf
Defensive DRIVING_for HSE SAfetytalk.pdf
 
Materi Training Lalu Lintas on site Heavy Equipment.ppt
Materi Training Lalu Lintas on site Heavy Equipment.pptMateri Training Lalu Lintas on site Heavy Equipment.ppt
Materi Training Lalu Lintas on site Heavy Equipment.ppt
 
Defensivedriving.ppt
Defensivedriving.pptDefensivedriving.ppt
Defensivedriving.ppt
 
SAFETY DRIVING - KEAMANAN MENGEMUDI.pptx
SAFETY DRIVING - KEAMANAN MENGEMUDI.pptxSAFETY DRIVING - KEAMANAN MENGEMUDI.pptx
SAFETY DRIVING - KEAMANAN MENGEMUDI.pptx
 
CERAMAH KEMALANGAN JALANRAYA DAN KESELAMATAN JALANRAYA.ppt
CERAMAH KEMALANGAN JALANRAYA DAN KESELAMATAN JALANRAYA.pptCERAMAH KEMALANGAN JALANRAYA DAN KESELAMATAN JALANRAYA.ppt
CERAMAH KEMALANGAN JALANRAYA DAN KESELAMATAN JALANRAYA.ppt
 
Motor vehicle safety training by yanda isnanda
Motor vehicle safety training by yanda isnandaMotor vehicle safety training by yanda isnanda
Motor vehicle safety training by yanda isnanda
 
Kelesuan Pemandu by KN DDT Trainer
Kelesuan Pemandu by KN DDT TrainerKelesuan Pemandu by KN DDT Trainer
Kelesuan Pemandu by KN DDT Trainer
 
Persembahan untuk bikers indonesia
Persembahan untuk bikers indonesiaPersembahan untuk bikers indonesia
Persembahan untuk bikers indonesia
 
Tugas B.Indonesia Kelompok 3.pptx
Tugas B.Indonesia Kelompok 3.pptxTugas B.Indonesia Kelompok 3.pptx
Tugas B.Indonesia Kelompok 3.pptx
 
K 3 freddy polsri
K 3 freddy polsriK 3 freddy polsri
K 3 freddy polsri
 
Menyalakan lampu hazard saat hujan, kebiasaan lumrah tapi salah
Menyalakan lampu hazard saat hujan, kebiasaan lumrah tapi salahMenyalakan lampu hazard saat hujan, kebiasaan lumrah tapi salah
Menyalakan lampu hazard saat hujan, kebiasaan lumrah tapi salah
 
Makalah pengaruh cuaca dalam berkendara
Makalah pengaruh cuaca dalam berkendaraMakalah pengaruh cuaca dalam berkendara
Makalah pengaruh cuaca dalam berkendara
 
GRSW 2013 - Dishub Pontianak
GRSW 2013 - Dishub PontianakGRSW 2013 - Dishub Pontianak
GRSW 2013 - Dishub Pontianak
 
Defensive-Driving-mengemudi dengan aman di jalan
Defensive-Driving-mengemudi dengan aman di jalanDefensive-Driving-mengemudi dengan aman di jalan
Defensive-Driving-mengemudi dengan aman di jalan
 
honda-vario-160.pdf
honda-vario-160.pdfhonda-vario-160.pdf
honda-vario-160.pdf
 
POWERPOINT DASAR-DASAR REKAYASA TRANSPORTASI.pptx
POWERPOINT DASAR-DASAR REKAYASA TRANSPORTASI.pptxPOWERPOINT DASAR-DASAR REKAYASA TRANSPORTASI.pptx
POWERPOINT DASAR-DASAR REKAYASA TRANSPORTASI.pptx
 
Tata cara berkendara
Tata cara berkendaraTata cara berkendara
Tata cara berkendara
 
honda-supra-x-125-fi.pdf
honda-supra-x-125-fi.pdfhonda-supra-x-125-fi.pdf
honda-supra-x-125-fi.pdf
 
nota panduan keselamatan jalan raya
nota panduan keselamatan jalan rayanota panduan keselamatan jalan raya
nota panduan keselamatan jalan raya
 

Recently uploaded

443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
ErikaPutriJayantini
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
luqmanhakimkhairudin
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
SuzanDwiPutra
 

Recently uploaded (20)

Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANGMESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
 
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptMateri Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
 
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanPembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
 

Materi Defensive Drive

  • 1.
  • 2. MENGEMUDI DEFENSIVE Cakupan : Pengetahuan Defensive Driving ini diberikan kepada semua Karyawan PT. Shaftindo Energi yang akan mengemudikan kendaraan Perusahaan . Persyaratan : 1. Mempunyai SIM yang dikeluarkan oleh KEPOLISIAN 2. Mendapat persetujuan dari Departement Head 3. Lulus Tes Kesehatan dari Dokter dan Surat Keterangan Sehat 4. Membaca, memahami, menandatangani, dan mematuhi prosedur mengemudi PT. Shaftindo Energi
  • 3.
  • 4. Agenda  Pendahuluan  Mengemudi Defensive  Enam Kondisi Mengemudi  Teknik – Teknik Mengemudi Defensive  Waktu Pandang Kedepan  Rumus Sela Waktu  Antisipasi pergerakan yang tidak diduga  Pengereman dan Fungsi Rem  Pengenalan Ban  Kesimpulan
  • 5. PENDAHULUAN • Kesungguhan anda untuk meyakini, menyampaikan, dan menerapkan prinsip-prinsip ini sangat penting dalam mengendarai dengan aman dan waspada setiap saat. • Ini merupakan tanggung jawab yang besar ! • Pelatihan ini menyiapkan anda memikul tanggung jawab tersebut dengan cara mengembangkan diri berdasarkan pelatihan sebelumnya dan menerapkan Metode Pencegahan kecelakaan dalam mengenali bahaya, seperti.  Kenali bahaya yang mungkin timbul  Pikirkan cara menghindarinya  Bertindak benar dan tepat waktu.
  • 6. MENGEMUDI DEFENSIVE Kebanyakan tabrakan ditimbulkan karena kesalahan pengemudi, INGAT! Anda bertanggungjawab untuk mencegah tabrakan apa pun tindakan pihak lain dan kondisi di sekitar anda. Ciri utama sopir yang bertanggungjawab Ialah adanya sikap positif dalam memastikan pemanfaatan kemampuan mengendarai dengan aman dan menyesuaikan diri dengan situasi sekitar dan cara pengemudi lain mengendarai mobilnya. Pelatihan ini mendidik sopir defensive:  Mengetahui dan menyesuaikan kondisi menyetir detik ke detik.  Secara efektif memanfaatkan Teknik Pencegahan Kecelakaan.  Memahami peran kondisi mental dan fisik dalam mengemudi.
  • 7. MENGEMUDI DEFENSIVE Mengapa kita perlu Defensive Driving? Untuk mencegah terjadinya kecelakaan kendaraan bermotor yang disebabkan oleh orang lain atau kondisi disekitar Anda. Defensive Driving training dapat membantu memperbaiki ATTITUDE (Perilaku) seseorang dalam mengemudi. Data Statistik menunjukkan bahwa :  Semua kecelakaan/ insiden dapat dicegah.  85% kematian dan luka saja dapat dicegah dengan mengemudi defensive Sebagai Pengemudi Defensive anda dapat mengurangi 85% luka dan Kematian.
  • 8. MENGEMUDI DEFENSIVE 3 METODA PENCEGAHAN KECELAKAAN : 1. Kenali kemungkinan bahaya yang mungkin timbul 2. Pikirkan cara menghindari bahaya 3. Bertindak benar dan tepat waktu Cara terbaik menghindari tabrakan ialah jangan pernah menyangka bahwa orang lain memperhatikan anda atau dia mampu bereaksi dengan benar. SEMUA TABRAKAN DAPAT DIHINDARI !
  • 9. MENGEMUDI DEFENSIVE 3 METODA PENCEGAHAN KECELAKAAN : 1. Kenali kemungkinan bahaya yang mungkin terjadi. 1. Potensi bahaya yang tampak: o Pejalan kaki, kendaraan di depan, binatang, mobil parkir di badan jalan, orang menyeberang dan lain- lain. 2. Bahaya yang seketika: o Binatang yang tiba-tiba menyeberang, unggas terbang, tikungan tajam (blind spot), pentalan batu ketika berpapasan, jalan menyempit, kendaraan yang tiba-tiba menyalip searah, kendaraan yang menyalip berlawanan arah di depan kita dan lain- lain.
  • 10. MENGEMUDI DEFENSIVE 3 METODA PENCEGAHAN KECELAKAAN : 2. Pikirkan cara menghindari bahaya.
  • 11. MENGEMUDI DEFENSIVE 3 METODA PENCEGAHAN KECELAKAAN : 3. Bertindak benar dan tepat waktu. • Kurangi kecepatan. • Komunikasi dan menghindar. • 100% siap mengalah. • dan lain-lain.
  • 12. ENAM KONDISI MENGEMUDI 1. KENDARAAN 2. PANDANGAN 3. CUACA 4. JALAN 5. LALU-LINTAS 6. PENGEMUDI
  • 13. KONDISI KENDARAAN  Kenali kendaraan anda pada 3 bagian penting yaitu; Indikator kontrol, fisik kendaraan, karakter kendaraan  Kendaraan anda harus dapat diandalkan dan efisien  Setiap orang bereaksi dan meluncur dengan kendaraan selalu berbeda
  • 14. KONDISI PANDANGAN  Kurangi kecepatan bila kondisi cahaya berubah  Bunyikan klakson jika anda berada di area blindspot  Selalu menjaga jarak sorot lampu  Gunakan lampu besar untuk melihat dan agar terlihat oleh pengemudi lain (siang dan malam)  Pada siang hari lelah mata karena sinar matahari dan refleksi jalan beraspal merupakan masalah yang umum.
  • 15. KONDISI CUACA (Hujan & Kabut)  Kondisi cuaca tidak dapat diubah oleh pengemudi namun dapat diantisipasi  Kondisi cuaca secara langsung mempengaruhi kemampuan untuk melihat dan dapat dilihat  Hujan, pertimbangkan masalah hydroplaning (gabungan yang tepat antara kecepatan, air, permukaan jalan, kedalaman tapak ban, dan pemompaan ban).  Kabut, Mengemudi dalam kabut tebal seperti mengemudi dengan mata tertutup. Kurangi kecepatan, hidupkan lampu dekat, amati jarak pandang (Jarak aman jangan kurang dari 3 detik)
  • 16. KONDISI JALAN  Perhatikan permukaan, bentuk dan bahu jalan. Karena kondisi jalan selalu berubah.
  • 17. KONDISI JALAN  Sesuaikan dengan perbedaan – perbedaan seperti tikungan, tanjakan, bukit, jalan lurus, lobang dan jalan sempit
  • 18. KONDISI JALAN  Selalu waspada terhadap bahaya pada jalan yang berbatu karena lemparan batu bisa mengenai Pejalan kaki dan kaca depan Mobil.
  • 19. KONDISI LALU LINTAS  Perhatikan :  Kendaraan lain  Pejalan kaki  Peraturan lalu - lintas
  • 20. KONDISI LALU LINTAS  Jangan mendesak orang lain untuk berbuat salah.  Amati, rencanakan dan bertindak dengan benar.
  • 21. KONDISI PENGEMUDI  Pengemudi harus dalam kondisi siap secara fisik dan emosional.  Pengemudi harus mengetahui peraturan lalu-lintas.  Pengemudi harus mampu mengenali dan bertindak sesuai dengan 5 kondisi sebelumnya dan harus menyesuaikan detik ke detik.
  • 22. TEKNIK – TEKNIK MENGEMUDI DEFENSIVE 1. Pre-Trip Inspection 2. Penggunaan Persneling 3. Menghidupkan kontak mesin 4. Langkah-langkah menjalankan 5. Percepatan 6. Menukar ke gigi tinggi 7. Menukar ke gigi rendah 8. Berhenti 9. Blind Spot & pengaturan kaca spion 10. Olah Kemudi 11. Belokan berbentuk U 12. Mendahului 13. Mundur 14. Parkir
  • 23. PRE-TRIP INSPECTION Pergunakan metoda B A L O K  B adalah BAN (tapak ban, tekanan angin, velg, ban serep) dan BODY dari kendararaan  A adalah AIR yaitu air radiator, air accu, air wiper  L adalah LISTRIK yaitu kelistrikan dari lampu-lampu, indikator, klakson  O adalah OLI dari mesin, rem, power steering, transmisi, Oil Coupling  K adalah KARET/ KABEL dari fanbelt, selang-selang, kabel listrik dan KERTAS (STNK, SIM, KTP) Note: Harus mengelilingi kendaraan dan membunyikan klakson sebelum kita mengendarai untuk memastikan tidak ada bahaya yang menghalang.
  • 24. B A L O K
  • 25. PENGGUNAAN PERSNELING Periksa Posisi Tongkat Persneling  Netral, Dipergunakan hanya untuk menghidupkan mesin  Gigi 1. Dipergunakan untuk menjalankan kendaraan dengan tenaga maksimum (Vmaks adalah 0 – 20 km/h)  Gigi 2. Dipergunakan untuk menjalankan kendaraan dengan kecepatan sedang (Vmaks adalah 20 - 40 km/h)  Gigi 3. Dipergunakan untuk menjalankan kendaraan pada jalan normal (Vmaks adalah 40 – 60km/h)  Gigi 4. Dipergunakan untuk menjalankan kendaraan dengan tenaga rendah (maks adalah 60 – 80km/h)  Gigi 5. Dipergunakan untuk menjalankan kendaraan dengan tenaga rendah (Vmaks adalah 80km/h ke atas)  Gigi R. Dipergunakan untuk menjalankan kendaraan mundur (Reverse) Selalu tekan pedal kopling dengan seksama pada saat pergantian perseneling
  • 26. MENGHIDUPKAN KONTAK MESIN  Sesuaikan tempat duduk anda dengan jarak kemudi dan jarak pandang dengan kaca spion.  Menguasai Rem: Letakkan kaki kanan pada rem pada saat akan menghidupkan mesin  Menguasai Kopling: Letakkan kaki kiri pada pedal kopling saat akan menghidupkan mesin.  Periksa Parking Brake: Periksa parking brake sebelum menghidupkan mesin.  Periksa panel indicator dan alat ukur lainnya. Pemeriksaan ini akan memberikan informasi penting tentang kondisi kendaraan anda  Gunakan seat belt anda dan penumpang anda.
  • 27. LANGKAH-LANGKAH MENJALANKAN KENDARAAN 1. Kaki kanan tetap pada posisi direm. 2. Lepaskan rem parkir / hand brake 3. Berikan sinyal belok yang benar 4. Lihat ke belakang dan sisi melalui kaca spion 5. Periksa melalui bahu (shoulder check) 6. Bunyikan klakson 7. Masukan gigi satu 8. Lepaskan rem dan kopling 9. Tekan gas lambat-lambat 10. Berjalanlah di jalur yang benar
  • 28. Teknik- Teknik Mengemudi Defensive Percepatan • Ketika anda mulai menggerakkan kendaraan, kemampuan mengatur kecepatan tergantung pada teknik menambah kecepatan dengan baik. • Dengan perlahan tekan gas lalu pindahkan gigi ke yang lebih tinggi. Menukar ke gigi tinggi • Sebelum mengganti ke gigi dua, tiga, empat dan lima kecepatan kendaraan harus cukup untuk momentum melaju saat kopling ditekan. • Penggantian gigi tergantung kondisi lalu-lintas dan daerah yang anda lalui. • Contoh: Mendahului kendaraan di depan, jalan bebas hambatan Menukar ke gigi rendah • Dibutuhkan pada saat memperbaiki posisi untuk membelok, menghindari lobang atau lainnya. • Contoh: Mengahadapi lobang di jalan yang bagus, pada saat beriringan, jalan berbukit (tanjakan dan turunan), jalan berkelok, dll. • Diperlukan untuk menanjak dan menuruni bukit. • Mendapatkan tenaga untuk berhenti.
  • 29. BERHENTI Ada tiga faktor berapa lama kendaraan butuh waktu untuk berhenti : 1. Waktu Pandang, adalah waktu yang digunakan pengemudi secara fisik bereaksi terhadap kebutuhan untuk berhenti, waktu pandang adalah ¾ detik. 2. Waktu bereaksi, adalah waktu yang diperlukan pengemudi bereaksi secara fisik dengan melepas pedal gas dan menginjak pedal rem. 3. Waktu pengereman, adalah berapa lama kendaraan berhenti dari waktu pengereman sampai kendaraan tersebut berhenti.
  • 30. BLIND SPOT & PENGATURAN KACA SPION Blind Spot adalah suatu bidang pandang yang tidak terlihat akibat terhalang oleh suatu obyek dan disebabkan oleh:  Lingkungan: komplek, tanjakan, pohon dll.  Lalu lintas: Jangan selalu berada di blind spot pengemudi lain.  Bentuk fisik kendaraan: Ketutup barang.  Jenis dari Kaca spion: harus memperhatikan model kaca spion dengan benar. Pengaturan kaca spion,  Harus diatur sedemikian rupa sebelum kendaraan berjalan  Posisi badan bersandar pada back rest dari kursi 60% dari 600,000 kasus kecelakaan karena pindah jalur di Amerika Serikat disebabkan karena BLINDSPOT
  • 31. OLAH KEMUDI  Posisi tangan di lingkaran kemudi yaitu ibu jari tidak mengenggam kemudi.  Untuk posisi tangan terletak pada posisi 10-2 atau 9-3 dengan metoda gerakan tangan di atas menyilang atau tarik dan dorong (pull – push)
  • 32. BELOKAN BERBENTUK ‘U’  Pastikan bahwa berbelok diperbolehkan dan aman.  Beri tanda Sinyal sebelum berbelok.  Kendaraan berjalan dengan perlahan menggunakan gerakan silang atau sistim push & pull.  Begitu selesai anda dapat menaikkan kecepatan anda sedikit demi sedikit.
  • 33. MENDAHULUI  Tabrakan kepala lawan kepala (“adu kambing”) biasanya terjadi ketika ada yang mendahului karena waktu yang tidak tepat.  Karena adanya bahaya ketika mendahului pertimbangkan 3 pertanyaan ini; 1. Perlukah saya mendahului ??? 2. Apakah itu aman ??? 3. Sahkah secara hukum ??? Kalau diantara jawaban pertanyaan itu “TIDAK” Maka “JANGAN MENDAHULUI”
  • 34. MENDAHULUIJika semua jawaban adalah YES! Lakukan hal berikut ini,  Jaga jarak hingga tiga detik sampai anda siap mendahului  Beri sinyal ke kanan, cek spion dan setengah bahu  Pindah ke kanan…..percepat kendaraan, dahului kendaraan, beri sinyal ke kiri.  Lihat spion, jaga jarak aman dengan kendaraan yang baru dilalui kemudian pindah ke kiri (kembali ke jalurnya). Perhatikan saat mendahului:  Penyempitan jalan  Arus yang berlawanan
  • 35. MENDAHULUI  Ikuti kendaraan didepan dengan kecepatan yang sama, perhatikan pada jarak 3 detik  Pantau pada jarak 40 detik kedepan, amankah?  Mulai menghitung……sejak dari anda putuskan untuk mendahului dan mempercepat kendaraan anda  Tetap dijalur kanan, ketika masuk kejalur kiri JANGAN memperlambat kendaraan anda  Terus menghitung sampai anda selesai mendahului
  • 36. PERSILANGAN YANG AMAN Waktu dimana dua kendaraan saling mendekat pada arah yang berlawanan  Pastikan anda berada 3 detik dari kendaraan didepan anda  Perhatikan titik yang akan anda tuju  Perhatikan kondisi dibelakang anda, apakah ada kendaraan lain yang akan mendahului anda?  Jangan pernah melupakan sekat pengaman anda untuk waktu 5 detik
  • 37. JANGAN MENDAHULUI……  Pada tanjakan, bukit, lereng, dan jembatan.  Pada tikungan.  Pada perempatan jalan..  Pada marka jalan yang memiliki garis menyambung.  Tanpa memberikan lampu signal (lampu sen).  Tanpa kecakapan waktu pandang dan waktu sela.  Tanpa melihat kaca spion atau tertutup BLIND SPOT.  Tanpa mempertimbangkan jalan menyempit.  Pandangan terhalang debu, kabut dan asap.
  • 38. MUNDUR  Letakkan tangan kanan anda dibagian atas stir.  Lihat kebelakang melalui kaca spion dan mundurlah dengan perlahan.  Lihat kedepan dengan cepat, dan pastikan bagian depan mobil tidak menabrak apapun.  Belokan stir kearah yang anda tuju. JANGAN! :  Bergerak lebih cepat dari kecepatan berjalan kaki.  Mundur diperempatan jalan, persimpangan jalan, belokan jalan.  Mundur kearah jalur jalan kedua.
  • 39. KEBIASAAN WAKTU PANDANG Dalam metode pencegahan kecelakaan, pengemudi harus mengenali bahaya yang mungkin timbul dan merencanakan cara menghindarinya. Waktu sela pandang mengharuskan pengemudi:  Mata selalu waspada melihat ke depan, belakang dan samping.  Memandang jauh kedepan untuk memperoleh gambaran yang luas.  Membiasakan melihat melalui spion tengah dan samping setiap saat.  Antisipasi silau dari kendaraan lain.  Memeriksa indikator: contoh: temprature, spido meter, bateri, fuel, dll Latihlah mata Anda untuk melihat ke kaca spion setiap kali akan mulai berjalan, mengerem, mendahului, didahului, berbelok, dll.
  • 40. WAKTU PANDANG KEDEPAN Dalam mencakupi Pandangan Aman, dapat dibagi menjadi 3 Zona, yaitu : 1. Zona Rencana (Planning Zone) 2. Zona Pandang (Seeing Zone) 3. Zona bertindak (Action Zone)
  • 41. ZONA RENCANA (Planning Zone) = 15 ~ 120 Detik kedepan Adalah zona paling jauh dimana Anda dapat melihat bahaya dari awal 15~120 detik ke depan tetapi tidak jelas. Anda mempunyai cukup waktu untuk manuver dengan halus dan aman.
  • 42. ZONA PANDANG Zona Pandang (Seeing Zone) = 12-15 detik kedepan. Adalah zona antara 12~15 detik dihadapan Anda. Pada saat inilah Anda baru bisa menganalisa dan mengambil keputusan.
  • 43. ZONA BERTINDAK Zona bertindak (Action Zone) = 4-6 detik kedepan. Adalah zona yang terdekat dengan Anda. Pada zona ini Anda harus dapat mengetahui apa yang akan terjadi pada objek di depan, jika tidak maka anda berada dalam kesulitan.
  • 44. ZONA BERTINDAK 4 Pintu Keluar (Ruang Menghindar) Konsepnya adalah bagaimana anda membayangkan terdapatnya daerah kosong (ruang hindar) yang berada disekeliling kendaraan anda. Paling tidak diperlukan dua ruang hindar disekitar kendaraan anda Kanan Belakan g Depan Kiri
  • 45. RUMUS SELA WAKTU Waktu adalah kunci dalam mengambil keputusan. Untuk mengetahui seberapa jauh benda dan kendaraan yang ada di hadapan Anda ketika sedang mengendarai kendaraan, bisa dilakukan dengan menghitung dalam satuan detik. Contoh : Anda sedang mengikuti kendaraan A dari belakang. Dan Anda ingin mengukur jarak iring Anda dengan kendaraan tersebut. Caranya :  Pilih satu benda yang tidak bergerak yang berada dipinggir jalan dihadapan anda (misalnya rambu-rambu, pohon, batu KM jalan, dll)  Ketika bumper belakang kendaraan A sejajar dengan benda tersebut, mulailah menghitung : Seribu dan satu…, Seribu dan dua…, Seribu dan tiga…, dst.  Ketika bumper depan kendaraan Anda sejajar dengan benda tersebut, berhentilah menghitung. Anda akan tahu jumlah detik antara Anda dengan kendaraan A yang sedangAnda ikuti tersebut.  Kalau lebih kecil dari 3 detik, perbesar jarak iring Anda dan coba lagi sampai pada total hitungan 3 detik atau lebih!
  • 46. Antisipasi pergerakan yang tidak diduga  Lokasi:
  • 47. Bagaimana cara mengantisipasi pergerakan yang tidak diduga? Kurangi kecepatan. Lihat jauh ke depan. Bunyikan klakson.
  • 48. Lakukan hal – hal tersebut apabila:  Mendekati Masjid.  Mendekati Pasar.  Mendekati Sekolah.  Mendekati Rumah Sakit.  Mendekati Keramaian.  Mendekati Kawasan Padat Penduduk.  Mendekati Daerah Peternakan Hewan.  Dll, yang dianggap perlu untuk melakukan 3 hal di atas.
  • 49. PENGEREMAN & FUNGSI REM Umumnya pada sebuah kecelakaan kendaraan bermotor, rem dijadikan alasan utama dari penyebabnya. Rem kendaraan tidak bekerja maksimal, Jarak pengereman terlalu panjang dll.
  • 50. PENGEREMAN & FUNGSI REM Jarak berhenti kendaraan akan sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor sbb:  Manusia  Kecepatan  Kondisi ban  Cuaca  Lintasan  Bobot kendaraan
  • 51. PENGEREMAN & FUNGSI REM Reaksi saat melakukan pengereman  Reaksi manusia  Reaksi mekanikal  Reaksi mengerem
  • 52. PENGEREMAN DAN FUNGSI REM  Tromol  Cakram  Kombinasi
  • 53. PENGEREMAN DAN FUNGSI REM Teknik Pengereman  Threshold / Snub  Stab  Squeeze Skema Pengereman Threshold /Snub Stab
  • 54. PENGEREMAN DAN FUNGSI REM INGAT !!! JARAK BERHENTI KENDARAAN TERGANTUNG DARI BEBERAPA FAKTOR YANG VARIABLE
  • 55. Jarak berhenti kendaraan dibandingkan dengan kecepatan Jika anda mengemudi dengan kecepatan penuh (100 km/h) maka jarak berhenti penuh dibutuhkan 126 m (kondisi jalan aspal kering). 6 6 6 10 10 17 17 17 42 23 23 80 0 50 100 150 30 km/h 50 km/h 80 km/h 100 km/h M 1/Pandang M 2/Reaksi M 3/Rem
  • 56. Cara Membaca Kode dan Ukuran Ban Ban adalah sebuah suku cadang dari sebuah kendaraan bermotor (roda 2 atau roda 4) yang mempunyai fungsi khusus dan sangat penting dalam peranannya menentukan keselamatan dalam berkendaraan. Sehubungan dengan fungsi ban pada kendaraan yang sangat penting itu, maka perlu mengetahui cara membaca kode ban, cara pemakaian dan perawatan ban yang lebih baik agar tidak hanya diperoleh manfaat keselamatan saja, tetapi juga manfaat keekonomisan, manfaat kenyamanan, dan sebagainya.
  • 57. Cara Membaca Kode Ban Mobil Seperti halnya pada Produk makanan, Ban juga memiliki waktu kadaluarsa. Standarnya adalah 3 tahun dari tanggal pembuatan atau menempuh jarak sekitar 60.000 Km. Setiap pabrik ban punya pengkodean serta jumlah digit yang berbeda-beda. Itu bisa Anda temui bibir ban (dekat pelek) semisal 1709, berarti diproduksi minggu ke- 17 tahun 2009. Banyak sebagian orang yang tidak tahu bahwa yang terpenting dari sebuah Ban adalah kode waktu Pemroduksian Ban Tersbut. Ban akan kedaluwarsa (expired) dalam kurun waktu tiga tahun (3 tahun) setelah ban tersebut diproduksi.
  • 58. Kode Produksi Kode produksi dicetak bi bagian ban (sisi ban) lihat pada gambar, dengan penandaan unik seperti peneng. Setiap pabrik ban (Seperti PT gajah Tunggal) memiliki jumlah kode digit tersendiri untuk menandai ban hasil produksinya, ada yang 5 digit, ada pula yang 7 digit. Akan tetapi kode 4 Digit dari belakang adalah sebuah standard international yang menunjukkan dari Produksi pada Minggu (Week) dan Tahun (YEAR) ban tersebut diproduksi.
  • 59. Kode Produksi Untuk mengetahui kode dari ban tersebut kita bisa membacanya. Misalnya, X2001. Kode Angka tersebut menginformasikan periode produksi ban. Dua kode angka pertama menunjukan minggu, dua kode angka terakhir itu berarti tahun pembuatan. Jadi apabila dibaca, kode tersebut berarti, Ban dibuat pada minggu ke-20 di tahun 2001. Kode angka pada Ban ini penting, Sebab semakin lama ban yang sudah diproduksi tersimpan, semakin rentan pula terhadap kerusakan yang di akibatkan kekerasan pada kompon ban.
  • 61. Membaca Kode Ban Sebagai contoh membaca kode ban, kode ban 215/65R15 89H Analisa kode 215/65R15 89H adalah seperti di bawah ini: * Numerik 215 merupakan lebar telapak ban, satuan milimeter. Numerik 65 merupakan aspek rasio (rasio ketebalan profil ban dengan lebar telapak ban). Angka 65 menyatakan tinggi/ tebal ban yakni 65 persen dari lebar telapak ban. * R merupakan kode ban radial. Jika kodenya B maka ban tersebut masuk ban biasa * Numerik 15 menunjukkan diameter Velg (satuan inci) * Numerik 89 menunjukkan indeks beban/ beban maksimal yakni 580 kilogram (kode indeks beban dapat dilihat di atas) * Huruf H setelah angka 89 adalah kode kecepatan ban, kecepatan maksimal ban ini adalah 210 Km/ Jam
  • 62. Kompon Ban yang kerasa sangat berpengaruh terhadap kemampuan daya cengkram ban pada alur jalan ketika direm. Kompon yang keras atau telah berusia lama bisa mengakibatkan ban tidak mencengkram dengan sempurna dan ini berarti akan berakibat fatal pada pengemudi dan kendaraan. Untuk pengecekan secara manual yang bisa kita lakukan untuk memeriksa kekerasan kompon bisa menggunakan cara menekan kompon ban dengan ujung kuku, apabila masih ada cekungan pada kompon berarti ban masih bisa dibilang layak untuk digunakan Treadwear Indicator
  • 63. Treadwear Indicator Treadwear Indicator Adalah Tanda atau ciri fisik yang terletak tepat diantara kedua sisi bunga ban. Diperkuat dengan garis tebal yang melintang di antara kedua belah sisi ban yang mengindikasikan kondisi penggunaan ban. Apabila ketebalan ban menyentuh garis itu, maka menandakan Ban harus sudah diganti. Bahayanya apabila ban tidak diganti pada saat hujan akan menyebabkan gejala aquaplaning ( ban mengambang), tentu ini akan sangat berbahaya untuk keselamatan anda atau pengemudi
  • 64. TEKANAN YANG TIDAK CUKUP Musuh terbesar sebuah ban adalah tekanan udara yang tidak cukup. Kondisi ini mengurangi usia telapak ban melalui keausan yang berlebihan di sudut-sudut luar atau bahu ban. Selain itu, ban-ban menjadi ekstra panas, dan ini akan mengurangi daya tahannya. Selain itu, karena tahanan bergulir semakin besar, pemakaian BBM menjadi lebih boros. Ban yang kempis membuat mobil harus bekerja lebih keras. Periksa tekanan udara dalam ban-ban Anda. Keausan yang tidak merata mungkin juga disebabkan kondisi suspensi mobil yang tidak laras atau masalah mekanis lainnya.
  • 65. BAN TERLALU KERAS Kalau tekanan udara dalam ban terlalu tinggi, bagian tengah telapak ban menanggung hampir seluruh berat mobil dan muatannya dan menjadi aus lebih cepat daripada di bagian-bagian pinggir. Keausan yang tidak merata memperpendek usia ban. Periksalah ban-ban Anda secara teratur dan jaga agar tekanan udaranya pas. Keausan yang tidak merata juga dapat diakibatkan oleh ketidaklarasan atau masalah-masalah mekanis lainnya.
  • 66. BAN YANG SUDAH AUS Gelembung (juga disebut cupping , dipping atau scalloping ) biasanya terjadi pada ban-ban depan, walaupun ban-ban belakang juga dapat mengalami gelembung. Penyebabnya adalah roda-roda yang tidak imbang atau suspensi maupun sistem stir yang sudah aus.
  • 67. KETIDAKLARASAN Apakah pinggiran-pinggiran ini mirip mata gergaji?. Hal ini disebabkan gesekan ban yang tidak pas dengan permukaan Jalan. Solusinya adalah perimbangan keselarasan. Kedalaman telapak ban penting bagi kinerja ban tersebut. Kalau Anda merasakan daya cengkeram berkurang di waktu hujan, mungkin ban- ban Anda tidak lagi mempunyai ketebalan telapak yang cukup di ban-ban Anda. Bila ketebalan telapak ban sudah tinggal 1/16 inci, maka ban tersebut sudah harus diganti
  • 68. KESIMPULAN TIGA KUNCI UTAMA menjadi PENGEMUDI DEFENSIVE adalah: 1. PENGETAHUAN 2. KETRAMPILAN 3. SIKAP YANG BENAR Selalu mengemudi dengan DEFENSIVE sehingga anda tidak akan menerima akibatnya karena kesalahan orang lain.