RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut di faskes haji
1. PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
DI FASKES HAJI
PPIH ARAB SAUDI TAHUN 2020
OLEH : drg. LUTFIAH, MKM
2. DESKRIPSI SINGKAT
• Seorang Jemaah haji harus mempunyai kesehatan gigi
dan mulut yang prima, sehingga dia dapat menjalankan
ibadahnya dengan baik, dan sebagai tenaga kesehatan
haji harus dapat melayani kesehatan para jamaahnya
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
3. TUJUAN PEMBELAJARAN
A. Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan
Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di fasilitas pelayanan
kesehatan haji.
B. Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah mengikuti mempelajaran materi ini peserta
mampu:
1. Memahami konsep pelayanan Kesehatan gigi dan
mulut
2. Melakukan tatalaksana pelayanan Kesehatan gigi dan
mulut
4. POKOK BAHASAN
Dalam modul ini akan dibahas pokok bahasan-pokok bahasan sebagai
berikut yaitu :
Pokok Bahasan 1
Konsep pelayanan kesehatan Gigi dan Mulut
Sub Pokok bahasan:
1.Persiapan sarana/prasarana
2.Promosi kesehatan gigi dan mulut
3.Kriteria/indikasi rujukan dan alur Rujukan
4.Prosedur pelayanan triase gigi di IGD KKHI
Pokok Bahasan 2
Tata laksana pelayanan Kesehatan gigi dan mulut
Sub Pokok Bahasan
1.Persiapan operasional dental unit dan instrument gigi
2.Persiapan Media Promosi (Metode dan bahan)
3.Mekanisme alur rujukan
4.Pelayanan triase terkait kesehatan gigi dan mulut
5. KONSEP PELAYANAN KESGILUT
Guna mewujudkan derajat kesehatan bagi jamaah haji,
diselenggarakan upaya kesehatan dengan pendekatan
pemeliharaan, peningkatan kesehatan promotif,
pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit
(kuratif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) yang
dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan
berkesinambungan.
Dalam pelayanan kesehatan gigi dan mulut di KKHI
diperlukan beberapa hal antara lain :
6. PERSIAPAN SARANA/PRASARANA
Sarana dan prasarana untuk menyelenggarakan pelayanan
kesehatan gigi di KKHI yaitu fasilitas ruangan, peralatan
dan dokumen Ruangan, antara lain :
1. Dental unit dan kompresor
2. Sterilisator/ autoclave.
3. Peralatan yang Digunakan di Dalam Gedung/Poli Gigi
7. Promosi kesehatan gigi dan mulut
• Penyakit gigi dan mulut banyak dialami oleh Jemaah
haji. Dokter gigi sebagai petugas kesehatan haji berperan
sebagai health educator di KKHI. Promosi kesehatan
dengan metode ceramah dan demonstrasi disertai
dengan alat peraga merupakan salah satu langkah dalam
menyampaikan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut
serta ketrampilan komunikasi verbal dan non verbal
kepada para Jemaah.
• Metode penyampain yang paling sering digunakan oleh
petugas adalah ceramah dengan pertimbangan
keterbatasan waktu, biaya, tenaga dan sarana.
8. Kriteria/indikasi rujukan dan alur
Rujukan
Macam rujukan yang berlaku d Iindonesia telah pula
ditentukan. Sistem kesehatan nasional membedakannya
atas dua macam yakni:
1. Rujukan kesehatan
2. Rujukan medik
Mekanisme alur rujukan, apabila terdapat kedaruratan
yang mengharuskan pasien perlu di rujuk
10. Prosedur pelayanan triase gigi di IGD
KKHI
• IGD ( Instalasi Gawat Darurat ) maupun Emergency
Room. Adalah sebuah unit yang melayani pasien dalam
kondisi gawat darurat berdasarkan Triage ( Triase ) yang
ditentukan oleh dokter UGD.
11. TATA LAKSANA PELAYANAN
KESEHATAN GIGI DAN MULUT:
• Persiapan operasional dental unit dan instrument gigi
• Persiapan Media Promosi (Metode dan bahan), Contoh-
contoh poster antara lain :
13. FUNGSI KOORDINASI DAN JEJARING
DALAM PELAYANAN
Pelayanan di KKHI memerlukan koordinasi disetiap lintas
tugas sehingga memerlukan koordinasi dengan jejaring
yang ada, serta dapat menjalankan fungsi peran sebagai
Duty Manager, Tim Safari Wukuf, Tim Pemulangan, TPP
dan TGC.
14. KONSEP DASAR DUTY MANAGER
DAN TATA LAKSANA DUTY MANAGER
• Pengertian Duty Manager dalam pelayanan di KKHI
sebagai orang yang ditugaskan untuk menangani setiap
permasalahan dan membuat keputusan saat kondisi
pelayanan di KKHI memerlukan koordinasi dengan Tim
jaga dan Tim Managerial
15. TUPOKSI DUTY MANAGER
1. Membantu pasien/pengunjung rumah sakit yang
membutuhkan informasi dan persyaratan jaminan
dalam pelayanan di Rumah Sakit
2. Menangani dan menyelesaikan masalah yang terjadi
pada saat jam dinas
3. Mewakili manajemen untuk mengontrol kegiatan
seluruh karyawan dan pengunjung Rumah Sakit saat
jam dinas
4. Menyusun rencana kerja pelaksanaan tugas (kunjungan
ke semua bagian Rumah Sakit)
5. Membina tenaga pada waktu sore/malam/waktu libur
16. Lanjutan..
6. Melakukan supervisi ke semua unit di Rumah Sakit agar
tujuan pelayanan yang ingin dicapai tetap terjamin
7. Mengatur tenaga dan peralatan dalam keadaan yang sangat
mendesak
8. Membuat laporan secara keseluruhan tentang kegiatan
pelayanan di Rumah Sakit kepada Direktur Rumah Sakit
9. Mengawasi atau menilai kemampuan, keterampilan serta
perilaku petugas kesehatan di Rumah Sakit
10. Mengawasi dan memelihara ketertiban dan keamanan
Rumah Sakit dengan berkoordinasi dengan Petugas
keamanan Rumah Sakit
11. Semua uraian tugas Manager On Duty yang tercantum pada
poin 2 (dua) sampai dengan 10 (sepuluh) dilaksanakan
berkoordinasi dengan kabid/kabag/kasubag/ka.
Instansi/Kepala Unit/ pada masing-masing bagian.
17. PENGERTIAN SAFARI WUKUF
• Safari wukuf adalah proses evakuasi jamaah haji sakit
yang memenuhi kriteria yang diberangkatkan dari KKIH
Makkah ke Padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhidzah
dan kembali ke KKIH Makkah pada hari yang sama
18. TUPOKSI SAFARI WUKUF
1. Menentukan kriteria Jemaah Haji untuk safari wukuf
2. Menentukan fasilitas yang akan diberikan untuk
Jemaah Haji yang ikut Safari Wukuf
3. Seleksi Jemaah Haji yang akan berangkat Safari Wukuf
4. Persiapan saranan dan prasarana saat pra Safari
Wukuf dan keberangkatan serta pasca safari wukuf
5. Koordinasi dengan managerial KKHI dan Kader Makkah
19. PERAN SEBAGAI TIM PEMULANGAN
• Pengertian Pemulangan Jamaah Haji Sakit, pemulangan
Jamaah Sakit terbagi dua yaitu pemulangan dini/tunda
dan pemulangan akhir. Pemulangan dini/tunda Jemaah
Haji sakit adalah pemulangan ke Indonesia yang
dilakukan lebih dini/tunda dari jadwal atau kelompok
terbangnya (kloter) yang telah ditentukan.
20. TUPOKSI PEMULANGAN
• Tujuan dari pemulangan jemaah haj sakit baik
pemulangan dini/tunda dan pemulangan akhir adalah
terfasilitasinya jemaah haji sakit yang akan kembali ke
Indonesia lebih awal/akhir dari jadwal kelompok
terbanynya atau setelah masa operasional dengan aman
dan nyaman.
21. KESIMPULAN
• Klinik Kesehatan Haji Indonesia diharapkan dapat
melaksanakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut
kepada seluruh jemaah haji agar kesehatan gigi dan
mulutnya menjadi baik. Apa bila baik kesehatannya
ibadah haji dapat dilaksanakan dengan sempurna . Selain
itu juga menjadi harapan bersama agar para jemaah
mempunyai kepedulian akan pentingnya kesehatan gigi
dan mulut sebagai bagian dari kesehatan secara utuh.
Petugas kesehatan harus berusaha melakukan
pelayanan secara promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif dalam menunjang terselenggaranya
pelaksanaan ibadah haji yang sempurna.