SlideShare a Scribd company logo
1 of 67
Download to read offline
Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan 
Pedoman dan Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan dan 
Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan 
Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 1
Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan 
PENGURUS BESAR 
PERSATUAN DOKTER GIGI INDONESIA: 
Pedoman dan Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan dan 
Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan 
Tim Penulis: 
Endang Jeniati, Wiwik Wahyuningsih, Retno Hayati, 
Krisnawati, Chaidar Masulili, Rahmi Amtha, 
Tis Karasutisna, Natalina Haerani 
Hak Cipta dilindungi Undang-undang. 
Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau 
seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari Penerbit. 
ISBN 978-602-70470-1-3 
© Edisi 3, PBPDGI 2014 
Diterbitkan Tahun 2014 oleh: 
Pengurus Besar 
Persatuan Dokter Gigi Indonesia 
Jl. Utan Kayu Raya No 46 
Jakarta Timur 13120 
Tel. 021-85906355 
Hp. 081908312328 
E-mail: pbpdgi@cbn.net.id 
Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 2
Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan 
PEDOMAN DAN PETUNJUK PELAKSANAAN 
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 
PROFESIONALISME KEDOKTERAN GIGI 
BERKELANJUTAN 
(P3KGB) 
PB PDGI 2014 
Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 3
Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan 
KATA PENGANTAR 
Puji Syukur Kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas terbitnya 
revisi buku Pedoman dan Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan 
Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan (P3KGB). 
Sejak diterbitkannya, buku Pedoman P3KGB ini telah beberapa kali mengalami 
penyempurnaan, dengan tujuan untuk lebih meningkatkan panduan ini 
sedemikian rupa sehingga dapat memperbaiki baik tata cara penyelenggaraan 
maupun mutu substansi P3KGB. 
PDGI mengemban amanat Undang-undang nomor 29 Tahun 2004 
tentang Praktek Kedokteran yang memberikan kewenangan mengeluarkan 
Sertifikat Kompetensi melalui Kolegium-Kolegiumnya. Berarti PDGI 
berkewajiban untuk senantiasa mengawal agar Dokter Gigi anggotanya tetap 
terjaga mutu kompetensi, etika, dan profesionalismenya melalui proses 
pembelajaran keprofesian sepanjang hayat. Dengan demikian, melalui sejumlah 
Satuan Kredit Profesi yang didapat oleh dokter gigi dari kegiatan-kegiatan 
pembelajaran keprofesian berkelanjutan ini, maka diakuilah mutu dokter gigi 
tersebut melalui pemberian Sertifikat Kompetensi. Sertifikat Kompetensi 
tersebut menandakan dokter gigi tersebut layak untuk menjalankan praktek 
kedokteran gigi di Indonesia, bahwa ia benar-benar kompeten sesuai kemajuan 
Iptek kedokteran atau kedokteran gigi. 
Hakekat penjagaan mutu profesionalisme adalah tugas besar dan mulia 
yang dipercayakan oleh bangsa dan negara. Oleh karena itu, perlu dibuat 
tatanan cara dan nilai-nilai dalam pengawalan mutu dari pelaksanaan kegiatan 
P3KGB itu sendiri. Agar optimal maka revisi Buku Pedoman P3KGB 
dilakukan dengan pendekatan multi sektor, yang bersifat kolaboratif, 
sinkronisasi dan harmonisasi dari berbagai pihak antara lain Perangkat 
Organisasi PDGI, MKKGI, Para Kolegium, dan Ikatan Keahlian Dokter Gigi 
Spesialis. 
Untuk itu saya menyampaikan terima kasih atas kerja keras semua 
pihak yang terlibat pada proses revisi buku Pedoman P3KGB ini. 
Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 4
Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan 
Beranjak dari revisi buku Pedoman P3KGB, harapan saya agar buku ini 
dijadikan pedoman pelaksanaan pembelajaran keprofesian berkelanjutan yang 
ditaati oleh seluruh unsur dan pihak. Semoga cita-cita kita untuk senantiasa 
menjaga citra keprofesian dokter gigi termasuk dokter gigi spesialis dapat 
terwujud demi keselamatan pasien dan kesejahteraan rakyat Indonesia. 
Jakarta, 19 Mei 2014 
PENGURUS BESAR 
PERSATUAN DOKTER GIGI 
INDONESIA 
KETUA, 
Dr. drg. Zaura Anggraeni, MDS 
NPA. 1105.104434 
Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 5
Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan 
SURAT KEPUTUSAN 
NOMOR : SKEP/462/PB PDGI/I/2014 
Tentang 
PEDOMAN & PETUNJUK PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 
PROFESIONALISME 
KEDOKTERAN GIGI BERKELANJUTAN (P3KGB) 2014 
PENGURUS BESAR PERSATUAN DOKTER GIGI INDONESIA 
Menimbang : 1. Bahwa dalam rangka meningkatkan kompetensi dokter gigi dan 
dokter gigi spesialis dalam pelayanan kesehatan gigi, perlu 
Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi 
Berkelanjutan (P3KGB). 
2. Bahwa Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) mengamanatkan 
kepada PDGI untuk menjadi pelaksana Pendidikan dan Pelatihan 
Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan (P3KGB). 
3. Bahwa setiap dokter gigi dan dokter gigi spesialis yang akan 
memperpanjang masa berlaku STR harus mendapatkan Sertifikat 
Kompetensi dari Kolegium terkait. 
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004, tentang Praktik 
Kedokteran 
2. Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) PDGI 
3. Amanat hasil Kongres PDGI XXIV Bali tentang perlunya 
dilakukan kajian dan revisi terhadap Buku Pedoman dan Petunjuk 
Pelaksanaan Pelatihan P3KGB edisi kedua. 
Memperhatikan : 1. Hasil Pertemuan Rapat Komisi dengan Kolegium-Kolegium 
Kedokteran Gigi yang membahas revisi Pedoman dan 
Pelaksanaan P3KGB pada tanggal 5 Februari 2013 di Sekretariat 
PB PDGI, Jakarta 
2. Hasil Pertemuan Rapat Komisi dengan PB PDGI dan Kolegium- 
Kolegium Kedokteran Gigi yang membahas revisi Pedoman dan 
Pelaksanaan P3KGB pada tanggal 25 Juli 2013 di Sekretariat PB 
PDGI, Jakarta 
3. Hasil Pertemuan Rapat Komisi P3KGB dengan PB PDGI dan 
PDGI Cabang Se-Jabodetabek dan Wilayah DKI yang membahas 
revisi Buku Pedoman dan Pelaksanaan P3KGB pada tanggal 8 
Agustus 2013 di Jakarta. 
4. Bahwa mulai tanggal 5 Februari 2013 telah diuji cobakan Sistem 
Penilaian Kegiatan, Penyelenggara (Provider) serta Pengajuan 
Penilaian/Akreditasi Kegiatan P3KGB yang menjadi standar 
Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme 
Kedokteran Gigi Berkelanjutan. 
Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 6
Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan 
MEMUTUSKAN 
Menetapkan 
Pertama : Memberlakukan Buku Pedoman & Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan 
Dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan (P3KGB) 
2014. 
Kedua : Surat Keputusan ini berlaku mulai tanggal ditetapkan sampai waktu yang 
tidak ditetapkan dan dengan ini Buku Pedoman & Petunjuk Pelaksanaan 
Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi 
Berkelanjutan (P3KGB) 2008 dinyatakan tidak berlaku lagi. 
Ketiga : Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kesalahan/kekeliruan dalam 
keputusan ini akan diadakan perbaikan seperlunya. 
Ditetapkan di Jakarta 
Pada 
tanggal: 
21 
Januari 
2014 
PENGURUS 
BESAR 
PERSATUAN 
DOKTER 
GIGI 
INDONESIA 
KETUA 
UMUM 
SEKRETARIS 
JENDERAL 
Dr. 
drg. 
Zaura 
Anggraeni, 
MDS 
drg. 
Ugan 
Gandar 
NPA 
: 
1105.104434 
NPA 
: 
1105.001341 
Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 7
Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan 
DAFTAR ISI 
KATA PENGANTAR .................................................................................... 4 
DAFTAR ISI ...................................................................................................... 6 
TIM PENYUSUN ............................................................................................ 9 
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 10 
BAB II TUJUAN DAN ORGANISASI ................................................... 17 
BAB III TATALAKSANA PENYELENGGARAAN KEGIATAN 
P3KGB ............................................................................................................. 20 
BAB IV SISTIM PENILAIAN KEGIATAN P3KGB .......................... 34 
BAB V PEMBINAAN DAN PENGAWASAN ..................................... 45 
BAB VI SERTIFIKASI DAN REGISTRASI .......................................... 47 
BAB VII PENUTUP ...................................................................................... 55 
Lampiran 1 ....................................................................................................... 56 
Lampiran 2 ....................................................................................................... 60 
Lampiran 3 ....................................................................................................... 64 
Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 8
Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan 
TIM PENYUSUN 
1. Komisi P3KGB 
- Drg. Endang Jeniati, MARS 
- drg Wiwik Wahyuningsih, MKM 
- Prof. Dr.Retno Hayati, drg, SKM, SpKGA (K) 
- drg Krisnawati, SpOrt (K) 
- drg Chaidar Masulili, Sp. Pros (K) 
- drg Rahmi Amtha, MDS, PhD 
- drg Tis Karasutisna, Sp. BM (K) 
- drg Natalina Haerani, Sp. Perio (K) 
2. Dept. Pendidikan dan Profesi PB PDGI 
- Dr. drg Corputty Johan E. Michael, SpBM 
- drg Peter Andreas, MKes 
3. Majelis Kolegium Kedokteran Gigi Indonesia 
- Dr. drg Harum Sasanti, SpPM 
4. Kolegium – Kolegium Kedokteran Gigi 
- Kolegium Dokter Gigi Indonesia (KDGI) 
- Kolegium Bedah Mulut 
- Kolegium Orthodonsia 
- Kolegium Prosthodonsia 
- Kolegium Konservasi Gigi 
- Kolegium Penyakit Mulut 
- Kolegium Kedokteran Gigi Anak 
- Kolegium Periodonsia 
- Kolegium Radiologi Kedokteran Gigi 
Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 9
Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan 
BAB I 
PENDAHULUAN 
A. LATAR BELAKANG 
Profesi kedokteran gigi adalah suatu pekerjaan yang dilaksanakan 
berdasarkan suatu keilmuan, kompetensi, kode etik, disiplin dan 
bersifat melayani masyarakat. 
Dokter gigi dalam melaksanakan profesinya memberikan pelayanan 
kesehatan gigi yang prima untuk memenuhi kebutuhan pasien sesuai 
dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran gigi 
(IPTEKDOKGI) yang pesat. Untuk itu dokter gigi harus tetap 
komitmen terhadap pengembangan diri sepanjang hayat (life-long 
learning) dan menekankan etik profesional dan moral. Kewajiban 
pengembangan diri sepanjang hayat merupakan upaya mengembangkan 
profesionalismenya untuk meningkatkan dan meng-update pengetahuan 
dan keterampilan dokter gigi melalui Pendidikan Pelatihan Profesional 
Kedokteran Gigi Berkelanjutan (P3KGB). 
Globalisasi ilmu kedokteran gigi memberi dampak pada dokter 
gigi/dokter gigi spesialis untuk memahami serta mengikuti kemajuan 
teknologi dan selalu meningkatkan keterampilan kliniknya, melalui 
peningkatan kompetensi yang berkesinambungan. 
Undang Undang RI No.29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran 
mengamanatkan “Setiap dokter/dokter gigi yang berpraktik wajib 
mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Kedokteran/Kedokteran Gigi 
Berkelanjutan yang diselenggarakan oleh organisasi profesi dan 
lembaga lain yang diakreditasi oleh organisasi profesi dalam rangka 
penyerapan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran 
atau kedokteran gigi. Dilaksanakan sesuai dengan standar pendidikan 
profesi kedokteran/kedokteran gigi“ (pasal 27 dan 28). Selanjutnya 
Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 10
Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan 
organisasi profesi menetapkan standar pelaksanaan pendidikan dan 
pelatihan berkelanjutan tersebut. 
Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi 
Berkelanjutan (P3KGB) pada dasarnya merupakan upaya pembinaan 
profesional yang merupakan sistem dari organisasi profesi (CPD 
= continuing professional development), dengan tujuan menjaga dan 
meningkatkan mutu kompetensi anggotanya. 
Oleh karena itu, Persatuan Dokter Gigi Indonesia sebagai organisasi 
profesi kedokteran gigi mempunyai tanggung jawab dan kewajiban untuk 
mengembangkan sistem P3KGB sebagai upaya pengarahan, pembinaan 
dan pengawasan secara terus menerus agar kompetensi para anggotanya 
meningkat dan bermoral, beretika serta berdisiplin. 
Berdasarkan hal tersebut di atas perlu disusun pedoman P3KGB dengan 
tujuan : 
1. Menjadi acuan penyelenggaraan kegiatan pendidikan dan pelatihan 
profesionalisme kedokteran gigi berkelanjutan 
2. Menjadi standar metode pelaksanaan, peraturan dan penilaian serta 
terjamin mutu dan keabsahannya 
B. PENGERTIAN 
Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi 
Berkelanjutan (P3KGB) adalah pendidikan, pelatihan, dan aktivitas 
professional yang dilakukan oleh dokter gigi dan dokter gigi spesialis 
untuk memelihara, meningkatkan, mengembangkan pengetahuan, 
keterampilan, sikap dan perilaku dokter gigi dan dokter gigi spesialis 
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan aman dan 
profesional. 
C. DASAR HUKUM 
1. Undang-Undang No. 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran 
2. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan 
3. Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit 
Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 11
Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan 
4. Undang-Undang No 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Nasional 
5. Undang-Undang No 20 Tahun 2013 Tentang Pendidkan 
Kedokteran 
6. Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 1996 Tentang Tenaga 
Kesehatan 
7. Peraturan Menteri Kesehatan No 1173/MENKES/PER/X/2004 
Tentang Rumah Sakit Gigi dan Mulut 
8. Peraturan Menteri Kesehatan No.1419 Tahun 2005 Tentang 
Penyelenggaraan Praktik Dokter dan Dokter Gigi 
9. Permenkes. No 512 Tahun 2007 Tentang Izin Praktik dan 
Pelaksanaan Praktik Kedokteran 
10. Permenkes No 6 Tahun 2013 Tentang Kriteria Fasilitas Pelayanan 
Kesehatan Terpencil, Sangat Terpencil dan Fasilitas Pelayanan 
Kesehatan Yang Tidak Diminati. 
11. Peraturan Konsil No 6 Tahun 2011 Tentang Registrasi Dokter dan 
Dokter Gigi 
12. Peraturan Konsil No 9 Tahun 2012 Tentang SKSFM 
13. Peraturan Konsil No 13 Tahun 2013 tentang SPAMED 
14. Kepkonsil No 37 Tahun 2007 Tentang Pedoman Tata Cara 
Persetujuan Konsil Kedokteran Indonesia bagi Dokter dan Dokter 
Gigi WNA yang akan memberikan Pendidikan dan Pelatihan dalam 
rangka Alih Ilmu Pengetahuan dan Teknologi 
15. AD dan ART PDGI hasil Konggres XXIV 2011 di Bali 
16. Surat Keputusan PB PDGI no 34 Tahun 2008 Tentang Kode Etik 
Kedokteran Gigi Indonesia 
17. Surat Keputusan PB PDGI no 35 Tahun 2008 Tentang Pedoman 
Kerja Majelis Kehormatan Etik Kedokteran Gigi Indonesia 
18. Surat Keputusan PB PDGI No 345 Tahun 2010 Tentang 
Peraturan Tambahan 
19. Surat Keputusan PB PDGI No 2555 Tahun 2012 Tentang Surat 
Edaran Penyelenggaraan Kegiatan 
20. Surat Keputusan PB PDGI No 357 Tahun 2013 Tentang 
Pemberian dan Pencabutan Surat Rekomendasi Izin Praktik 
D. KETENTUAN UMUM 
Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 12
Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan 
1. Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi 
Berkelanjutan (P3KGB) adalah pendidikan, pelatihan dan aktivitas 
profesional lain yang dilakukan oleh dokter gigi dan dokter gigi spesialis 
untuk memelihara, meningkatkan, mengembangkan pengetahuan, 
keterampilan, sikap dan perilaku dalam memberikan pelayanan kepada 
masyarakat. 
2. Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) adalah Organisasi profesi 
dokter gigi Indonesia yang terdiri dari Pengurus Besar, Pengurus 
Wilayah, dan Pengurus Cabang. 
3. Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (AFDOKGI) adalah 
Asosiasi para penyelenggara pendidikan kedokteran gigi di Indonesia. 
4. Majelis Kolegium Kedokteran Gigi Indonesia (MKKGI) adalah 
Perangkat Pengurus Besar PDGI (PB PDGI), sebagai badan koordinasi 
antar kolegium-kolegium disiplin Ilmu Kedokteran Gigi yang terdiri 
dari Ketua atau Wakil Kolegium dari ikatan keahlian dan kolegium 
dokter gigi, yang dibentuk secara khusus, untuk menjalankan tugas 
pengawasan, bimbingan, dan pengarahan dalam melaksanakan 
pendidikan dokter gigi dan dokter gigi spesialis yang dilaksanakan di 
perguruan tinggi. 
5. Asosiasi Rumah Sakit Gigi Mulut Pendidikan Indonesia 
(ARSGMPI) adalah Asosiasi rumah sakit gigi dan mulut pendidikan 
yang digunakan sebagai sarana proses pendidikan dan penelitian bagi 
profesi tenaga kesehatan kedokteran gigi dan tenaga kesehatan lainnya 
dan terikat dengan Fakultas Kedokteran Gigi. (Permenkes 
No1173/MENKES/PER/X/2004 Tentang Rumah Sakit Gigi Mulut) 
6. Kolegium adalah Badan yang dibentuk oleh organisasi profesi untuk 
masing-masing cabang disiplin ilmu yang bertugas mengampu cabang 
disiplin ilmu tersebut. 
7. Fasilitator adalah Instruktur/tenaga pengajar/narasumber yang ahli 
dalam bidangnya 
8. Komisi P3KGB adalah Badan fungsional PB PDGI yang dibentuk 
untuk mengelola pendidikan dan pelatihan kedokteran gigi 
Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 13
Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan 
berkelanjutan di tingkat nasional dan internasional, yang 
keanggotaannya terdiri dari dua dokter gigi spesialis dari Kolegium, dua 
dokter gigi/dokter gigi spesialis dari AFDOKGI, empat dokter 
gigi/dokter gigi spesialis dari PB PDGI, satu dokter gigi/dokter gigi 
spesialis dari ARSGMPI, dan anggota ex-officio yang terdiri dari ketua-ketua 
kolegium dan ketua ikatan keahlian; berkedudukan di pusat. 
9. Tim P3KGB adalah Badan fungsional Pengurus Wilayah PDGI yang 
dibentuk untuk mengelola pendidikan dan pelatihan kedokteran gigi 
berkelanjutan di tingkat wilayah, yang keanggotaannya terdiri dari unsur 
pengurus PDGI Wilayah, dan dokter gigi/dokter gigi spesialis yang 
bekerja di Rumah Sakit yang berkedudukan di wilayah tersebut. 
10. Unit P3KGB adalah Badan fungsional Pengurus Cabang PDGI yang 
dibentuk untuk mengelola pendidikan dan pelatihan kedokteran gigi 
berkelanjutan di tingkat cabang, yang terdiri dari unsur pengurus PDGI 
Cabang, dan dokter gigi/dokter gigi spesialis yang bekerja di Rumah 
Sakit yang berkedudukan di cabang tersebut. Unit P3KGB memvalidasi 
salinan dokumen dokter gigi yang akan memperpanjang Surat Izin 
Praktik (SIP). 
11. Kegiatan P3KGB adalah Berbagai kegiatan yang direkomendasikan 
oleh PB PDGI mencakup pendidikan, pelatihan dan pengembangan 
profesional berkelanjutan untuk mempertahankan dan meningkatkan 
kualitas kompetensi dokter gigi/dokter gigi spesialis setelah lulus dokter 
gigi/dokter gigi spesialis melalui pengembangan diri sepanjang hayat 
(life long learning). 
12. Satuan Kredit Profesi disingkat SKP adalah Nilai kredit yang 
diperoleh dokter gigi/dokter gigi spesialis dari kegiatan P3KGB. 
13. Kredit Prasyarat (credit requirement) adalah Jumlah kredit (SKP) 
yang harus dikumpulkan oleh seorang dokter gigi/dokter gigi spesialis 
dalam satu kurun waktu lima tahun yang menjadi prasyarat untuk 
mendapatkan sertifikat kompetensi ulang (resertifikasi). 
14. Jam Efektif adalah Alokasi waktu yang sudah ditentukan dan sudah 
diperhitungkan agar kompetensi yang diharapkan dapat tercapai. 
(jumlah seluruh waktu belajar/kegiatan dikurangi waktu-waktu tidak 
belajar). 
Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 14
Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan 
15. Akreditasi adalah Kegiatan penilaian kelayakan kegiatan dalam satuan 
pendidikan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. (UU no 20 
Tahun 2003 Tentang Sistim Pendidikan Nasional) 
16. Akreditasi Kegiatan P3KGB adalah Pengakuan yang diberikan oleh 
PB PDGI-Komisi P3KGB kepada penyelenggaraan Kegiatan 
Pendidikan dan Pelatihan Berkelanjutan (P3KGB) yang telah 
memenuhi standar berdasarkan penilaian terhadap komponen yang 
diakreditasi. 
17. Verifikasi adalah Proses pemeriksaan kelengkapan dan keakuratan 
data/salinan dokumen dengan peraturan terkait untuk kepentingan 
sertifikasi dan registrasi ulang. 
18. Validasi adalah Proses pemeriksaan kesahihan atau keabsahan 
data/salinan dokumen serta pihak yang berwenang menerbitkan 
dokumen tersebut dilakukan oleh Unit P3KGB. 
19. Sertifikat Kompetensi adalah Surat keterangan pengakuan yang 
dikeluarkan bagi dokter gigi atau dokter gigi Spesialis oleh kolegium 
terkait sebagai tanda pengakuan terhadap kompetensi dokter gigi atau 
dokter gigi Spesialis tersebut dalam menjalankan praktiknya. Sertifikat 
ini diterbitkan setelah lulus uji kompetensi, atau setelah memenuhi 
rangkaian kegiatan Program P3KGB untuk memperoleh resertifikasi/ 
sertifikat ulang. 
20. Sertifikasi adalah Proses penerbitan sertifikat kompetensi bagi dokter 
gigi/dokter gigi spesialis oleh kolegium terkait yang menyatakan bahwa 
yang bersangkutan memiliki kemampuan profesi yang setara dengan 
standar profesi dan standar kompetensi bidang profesi terkait. 
21. Registrasi adalah Pencatatan resmi terhadap dokter gigi yang telah 
memiliki sertifikat kompetensi dan telah mempunyai kualifikasi tertentu 
lainnya serta diakui secara hukum untuk melakukan tindakan profesinya 
22. Registrasi Ulang adalah Pencatatan ulang terhadap dokter gigi atau 
dokter gigi spesialis yang telah diregistrasi setelah memenuhi 
persyaratan yang berlaku. 
23. Surat Tanda Registrasi disingkat STR dokter gigi/dokter gigi 
spesialis adalah Bukti tertulis yang diterbitkan oleh Konsil Kedokteran 
Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 15
Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan 
Indonesia (KKI) bahwa dokter/dokter gigi spesialis tersebut telah 
terdaftar dan memperoleh kewenangan untuk menjalankan profesinya 
di seluruh Indonesia. 
24. Rekomendasi PDGI untuk Ijin Praktik adalah Rekomendasi yang 
dikeluarkan oleh PDGI Cabang bagi seorang dokter gigi/dokter gigi 
spesialis setelah memenuhi persyaratan untuk keperluan pengurusan 
izin praktik. 
25. Rekomendasi Komisi adalah Rekomendasi yang dikeluarkan oleh 
Komisi P3KGB kepada PB PDGI, Wilayah atau Cabang setelah 
memenuhi persyaratan pelaksanaan kegiatan P3KGB untuk dapat 
menerbitkan Surat Keputusan Penilaian Kegiatan P3KGB. 
26. Rekomendasi Kolegium adalah Rekomendasi tentang Kompetensi 
Pembimbing Keterampilan Klinik atau Pelaksana Tindakan Klinik 
seorang dokter gigi/dokter gigi spesialis yang dikeluarkan oleh 
Kolegium terkait pada KegiatanKeterampilan P3KGB. 
Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 16
Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan 
BAB II 
TUJUAN DAN ORGANISASI 
A. TUJUAN 
1. Tujuan Kegiatan P3KGB 
1.1. Menjaga dan meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan 
sikap dokter gigi dan dokter gigi spesialis untuk 
mengantisipasi perkembangan global dalam bidang kesehatan. 
1.2. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada 
masyarakat melalui peran aktif dokter gigi dan dokter gigi 
spesialis secara profesional. 
1.3. Melengkapi dan memfasilitasi persyaratan penerbitan 
sertifikat kompetensi ulang/resertifikasi yang diperlukan 
untuk registrasi ulang dokter gigi dan dokter gigi spesialis 
2. Tujuan Buku Pedoman P3KGB 
2.1. Sebagai Petunjuk bagi dokter gigi/dokter gigi spesialis dalam 
mengembangkan dan meningkatkan kompetensinya. 
2.2. Menjadi panduan/penyamaan peraturan dan penilaiannya 
bagi pihak-pihak yang terkait dalam penyelenggaraan kegiatan 
P3KGB. 
B. ORGANISASI 
Berdasarkan Anggaran Rumah Tangga Bagian ke 2, Pasal 10 sebagai 
kelengkapan dari PB PDGI dibentuklah Badan Fungsional PB PDGI, 
salah satu dari badan fungsional tersebut adalah Komisi P3KGB. 
1. Komisi 
1.1. Organisasi tingkat pusat dan berkedudukan di pusat, 
beranggotakan : 
- Unsur PB PDGI (empat orang) 
- Unsur Kolegium (dua orang) 
- Unsur AFDOKGI (dua orang) 
Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 17
Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan 
- Unsur ARSGMPI (satu orang) 
- Anggota Ex-Officio ketua-ketua Kolegium 
1.2. Dibentuk oleh dan bertanggungjawab kepada PB PDGI 
1.3. Ditetapkan melalui Surat Keputusan (SK) PB PDGI 
1.4. Masa kerja sesuai dengan masa kerja PB PDGI 
1.5. Kewenangan: 
a. Membantu PB PDGI dalam menentukan kebijakan 
P3KGB 
b. Menjaga dan meningkatkan kompetensi dokter gigi dan 
dokter gigi spesialis dalam profesionalisme pelayanan 
kepada masyarakat 
c. Melakukan akreditasi dan pengawasan pada lembaga non 
PDGI penyelenggara kegiatan P3KGB 
d. Melakukan akreditasi dan pengawasan penyelenggara 
kegiatan P3KGB yang berkesinambungan 
e. Melakukan akreditasi dan penilaian penyelenggaraan 
kegiatan P3KGB tingkat nasional dan internasional 
f. Mengeluarkan rekomendasi penerbitan SK Penilaian 
Kegiatan P3KGB tingkat Wilayah dan Lokal (cabang) 
g. Membantu verifikasi dokter gigi asing yang akan 
mengadakan Kegiatan P3KGB 
h. Melakukan koordinasi dan pembinaan penyelenggaraan 
kegiatanP3KGB di tingkat wilayah dan cabang 
i. Memfasilitasi proses sertifikasi dokter gigi dan dokter gigi 
spesialis untuk registrasi ulang 
j. Melakukan revisi buku 
2. Tim P3KGB 
Tim P3KG adalah badan fungsional Pengurus Wilayah PDGI di 
tingkat wilayah : 
2.1. Dibentuk oleh dan bertanggungjawab kepada Pengurus 
Wilayah PDGI 
2.2. Ditetapkan melalui SK Pengurus Wilayah PDGI 
2.3. Masa kerja sesuai dengan masa kerja Pengurus Wilayah PDGI 
2.4. Beranggotakan : 
Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 18
Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan 
- Pengurus PDGI Wilayah 
- Dokter gigi/dokter gigi spesialis yang bekerja di RS dalam 
wilayah tersebut 
2.5. Kewenangan Tim P3KGB 
a. Menerbitkan Surat Keputusan penilaian kegiatan P3KGB 
yang akan diselenggarakan di Wilayah atau Cabang 
berdasarkan rekomendasi dari Komisi P3KGB 
b. Melakukan evaluasi dan pemantauan penyelenggaraan 
P3KGB tingkat wilayah dan cabang 
c. Melakukan koordinasi dan pembinaan penyelenggaraan 
P3KGB di tingkat cabang 
d. Melaporkan seluruh kegiatan P3KGB ke Komisi 
3. Unit P3KGB 
Unit P3KGB adalah Badan fungsional Pengurus PDGI di tingkat 
cabang : 
3.1. Dibentuk oleh dan bertanggungjawab kepada Pengurus PDGI 
Cabang 
3.2. Ditetapkan melalui SK Pengurus PDGI Cabang 
3.3. Masa kerja sesuai dengan masa kerja Pengurus PDGI Cabang 
3.4. Beranggotakan : 
- Pengurus PDGI Cabang 
- Dokter gigi/dokter gigi spesialis yang bekerja di RS dalam 
Cabang tersebut 
3.5. Kewenangan Unit P3KGB 
a. Menilai usulan penyelenggaraan 
b. Menerbitkan Surat Keputusan penilaian kegiatan P3KGB 
yang akan diselenggarakan di cabang berdasarkan 
rekomendasi dari Komisi P3KGB 
c. Melakukan evaluasi dan pemantauan penyelenggaraan 
P3KGB tingkat lokal 
d. Melaporkan seluruh kegiatan P3KGB ke Tim P3KGB 
e. Melakukan validasi salinan dokumen dan sertifikat 
kegiatan dokter gigi/dokter gigi spesialis anggota dari 
cabangnya. 
Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 19
Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan 
BAB III 
TATALAKSANA PENYELENGGARAAN KEGIATAN 
P3KGB 
A. Lembaga Yang Dapat Menyelenggarakan Kegiatan P3KGB 
1. Kegiatan Ilmiah Yang Tidak Berkesinambungan 
Kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan profesionalisme 
tetapi sifatnya hanya satu tahap (tidak berkesinambungan) dan 
harus tetap mengacu pada standar kompetensi dokter gigi/dokter 
gigi spesialis. 
1.1. Lembaga yang dapat menyelenggarakan kegiatan P3KGB 
secara Mandiri: 
a. Organisasi di Lingkungan PDGI 
1) PB PDGI: 
- Melaksanakan kegiatan P3KGB dengan cakupan 
Nasional dan Internasional 
- Melaksanakan kegiatan P3KGB bekerja sama 
dengan Organisasi Profesi Kesehatan, Institusi 
Kesehatan, Institusi Pendidikan Kesehatan dari 
dalam atau luar negeri 
- Melaksanakan kegiatan P3KGB bekerja sama 
dengan produsen alat/bahan Kedokteran Gigi 
dari dalam atau luar negeri 
- Melaksanakan kegiatan P3KGB bekerja sama 
dengan Lembaga lain 
2) Wilayah /Regional PDGI: 
- Melaksanakan kegiatan P3KGB dengan cakupan 
Nasional dan Internasional dengan SK kegiatan 
dari PB PDGI 
- Melaksanakan kegiatan P3KGB dengan cakupan 
Regional/wilayah atau Lokal dengan SK kegiatan 
Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 20
Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan 
dari Pengurus Wilayah setelah ada rekomendasi 
penilaian kegiatan P3KGB dari Komisi P3KGB 
- Melaksanakan kegiatan P3KGB bekerja sama 
dengan Organisasi Profesi Kesehatan lain, 
Institusi Kesehatan, Institusi Pendidikan 
Kesehatan dari dalam atau luar negeri dengan SK 
dari Pengurus Wilayah setelah ada rekomendasi 
penilaian kegiatan P3KGB dari Komisi P3KGB, 
- Melaksanakan kegiatan P3KGB bekerja sama 
dengan produsen alatdanbahan Kedokteran Gigi 
dari dalam atau luar negeri dengan SK dari 
Pengurus Wilayah setelah ada rekomendasi 
penilaian kegiatan P3KGB dari Komisi P3KGB. 
- Melaksanakan kegiatan P3KGB bekerja sama 
dengan Lembaga Lain dengan SK dari Pengurus 
Wilayah setelah ada rekomendasi penilaian 
kegiatan P3KGB dari Komisi P3KGB 
3) Cabang PDGI : 
- Melaksanakan kegiatan P3KGB dengan cakupan 
Nasional dan Internasional dengan SK kegiatan 
dari PB PDGI 
- Melaksanakan kegiatan P3KGB dengan cakupan 
Regional/Wilayah (lebih dari tiga cabang yang 
diundang) dengan SK kegiatan dari Pengurus 
Wilayah PDGI setelah ada rekomendasi penilaian 
kegiatan P3KGB dari Komisi P3KGB 
- Melaksanakan Kegiatan P3KGB dengan cakupan 
Lokal dengan SK kegiatan dari Pengurus Cabang 
PDGI setelah ada rekomendasi penilaian kegiatan 
P3KGB dari Komisi P3KGB 
- Melaksanakan kegiatan P3KGB bekerja sama 
dengan Organisasi Profesi Kesehatan, Institusi 
Kesehatan, Institusi Pendidikan Kesehatan dari 
dalam atau luar negeri dengan SK dari Pengurus 
Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 21
Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan 
Cabang PDGI setelah ada rekomendasi penilaian 
kegiatan P3KGB dari Komisi P3KGB 
- Melaksanakan kegiatan P3KGB melalui kerjasama 
dengan produsen alat dan bahan Kedokteran Gigi 
dari dalam atau luar negeri dengan SK dari 
Pengurus Cabang setelah ada rekomendasi 
penilaian dari Komisi P3KGB 
- Melaksanakan kegiatan P3KGB melalui kerjasama 
dengan Lembaga Lain dengan SK dari Pengurus 
Cabang PDGI setelah ada rekomendasi penilaian 
dari Komisi P3KGB. 
Catatan: Bila satu cabang/wilayah/ikatan mengadakan kegiatan 
di cabang lain harus ada pemberitahuan kepada 
cabang setempat. 
4) Ikatan Keahlian dan Ikatan Kepeminatan: 
- Melaksanakan kegiatan dengan cakupan Lokal, 
Wilayah, Nasional atau Internasional dengan SK 
kegiatan dari PB PDGI, Wilayah atau Cabang 
- Melaksanakan kegiatan bekerja sama dengan 
Organisasi Profesi Kesehatan, Institusi 
Kesehatan, Institusi Pendidikan Kesehatan dari 
dalam atau luar negeri dengan SK penilaian 
kegiatan dari PB PDGI 
- Melaksanakan kegiatan bekerja sama dengan 
produsen alat dan bahan Kedokteran Gigi dari 
dalam atau luar negeri dengan SK penilaian 
kegiatan dari PB PDGI 
- Melaksanakan kegiatan bekerja sama dengan 
Lembaga Lain dengan SK penilaian kegiatan dari 
PB PDGI 
- Ada pemberitahuan/koordinasi dengan Cabang 
PDGI setempat. 
5) Institusi Pendidikan Kedokteran Gigi: 
Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 22
Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan 
- Melaksanakan kegiatan dengan cakupan Lokal, 
Wilayah, Nasional dan Internasional dengan SK 
kegiatan dari PB PDGI, wilayah atau cabang 
sesuai cakupan wilayahnya setelah ada 
rekomendasi penilaian kegiatan P3KGB dari 
Komisi P3KGB . 
- Melaksanakan kegiatan P3KGB bekerja sama 
dengan Lembaga lain, Organisasi Profesi 
Kesehatan, Institusi Kesehatan, Institusi 
Pendidikan Kesehatan dari dalam atau luar negeri 
dengan SK penilaian kegiatan dari PB PDGI, 
wilayah atau cabang sesuai cakupan wilayahnya 
setelah ada rekomendasi penilaian kegiatan 
P3KGB dari Komisi P3KGB . 
- Melaksanakan kegiatan P3KGB bekerja sama 
dengan produsen alat dan bahan Kedokteran Gigi 
dari dalam atau luar negeri dengan SK penilaian 
kegiatan dari PB PDGI, wilayah atau cabang 
sesuai cakupan wilayahnya setelah ada 
rekomendasi penilaian kegiatan P3KGB dari 
Komisi P3KGB sesuai cakupan wilayahnya 
setelah ada rekomendasi penilaian kegiatan 
P3KGB dari Komisi P3KGB . 
b. Penyelenggaraan Kegiatan P3KGB secara mandiri 
tidak dibenarkan dilakukan oleh: 
1) Institusi Kesehatan (non Kedokteran Gigi) 
- Organisasi Profesi Kesehatan (Non PDGI) 
- Lembaga/Institusi Kesehatan TNI/POLRI 
- Instansi Pemerintah yang berkaitan dengan 
kesehatan 
- Rumah Sakit, Puskesmas, Klinik 
- Yayasan Kesehatan dan Non Kesehatan 
Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 23
Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan 
- Unit Kesehatan dari LSM (Lembaga Swadaya 
Masyarakat) 
- Unit Kesehatan dari Partai Politik 
- Unit Kesehatan dari Ormas (Organisasi 
Masyarakat) 
Untuk dapat menyelenggarakan Kegiatan P3KG harus 
bekerja sama dengan perangkat PDGI, yaitu: 
• Cakupan lokal/wilayah dengan SK kegiatan dari 
Pengurus Cabang/Wilayah PDGI setempat 
setelah ada rekomendasi penilaian kegiatan 
P3KGB dari Komisi P3KGB 
• Cakupan Nasional atau Internasional dengan SK 
kegiatan dari PB PDGI 
2) Perusahaan Profit 
- Event Organizer 
- Dental/Medical Supplier 
- Dental/Medical Distributor 
- Tidak dibenarkan menyelenggarakan kegiatan 
P3KGB atas nama perusahaan profit 
- Penyelenggara adalah perangkat PDGI; sedangkan 
Perusahaan profit sebagai sponsor 
3) Perorangan: 
Tidak dibenarkan menyelenggarakan kegiatan 
P3KGB berdasarkan: 
- UU No 29 Tahun 2004 Tentang Praktek 
Kedokteran Pasal 28 (Setiap dokter atau dokter 
gigi yang berpraktik wajib mengikuti pendidikan 
dan pelatihan kedokteran atau kedokteran gigi 
berkelanjutan yang diselenggarakan oleh 
organisasi profesi dan lembaga lain yang 
diakreditasi oleh organisasi profesi); 
Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 24
Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan 
- UU No 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan 
Tinggi 
- Kode Etik Kedokteran Gigi Indonesia pasal 
22 (dokter gigi di Indonesia tidak boleh 
menyelenggarakan kegiatan pendidikan dan 
pelatihan kedokteran gigi tanpa ijin dari 
Organisasi Profesi); 
2. Kegiatan Ilmiah Yang Berkesinambungan 
Kegiatan yang terdiri dari beberapa modul dan berkesinambungan, 
mempunyai silabus dan bertujuan meningkatkan kompetensi 
peserta, tetap mengacu pada standar kompetensi dokter gigi dan 
dokter gigi Spesialis. 
2.1. Lembaga yang dapat menyelenggarakan kegiatan 
P3KGB Berkesinambungan: 
a. Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) berakreditasi 
minimal B. 
Penyelenggara kegiatan (unit/kepanitiaan) memenuhi 
persyaratan sesuai dengan pedoman akreditasi oleh PB-PDGI 
cq Komisi P3KGB 
b. RSGMP di FKG yang berakreditasi minimal B 
Persyaratannya sama dengan Butir a. 
c. Rumah Sakit Pendidikan (RSP) yang berakreditasi 
minimal B 
Ada kerjasama dengan PB-PDGI dan penyelenggara 
kegiatan telah diakreditasi oleh PB-PDGI cq Komisi 
P3KGB 
d. Diklat Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik 
Indonesia (RI), Angkatan Bersenjata Republik 
Indonesia (ABRI) dan Kepolisian 
Ada kerja sama dengan PB-PDGI dan penyelenggara 
kegiatan telah diakreditasi oleh PB-PDGI cq Komisi 
P3KGB 
e. Diklat atau Lembaga Pelatihan lain. 
Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 25
Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan 
Ada kerja sama dengan PB-PDGI dan penyelenggara 
kegiatan telah diakreditasi oleh PB-PDGI cq Komisi 
P3KGB 
3. Kegiatan Pengabdian Masyarakat 
3.1. Lembaga yang dapat menyelenggarakan kegiatan 
P3KGB: 
a. Organisasi di lingkungan PDGI 
b. Institusi Pendidikan Kedokteran Gigi 
Relawan dan penyuluh akan mendapat nilai SKP dengan 
SK kegiatan dari Pengurus Cabang/Wilayah PDGI 
setempat atau PB PDGI 
c. RSGMP 
Relawan dan penyuluh akan mendapat nilai SKP dengan 
SK kegiatan dari Pengurus Cabang/Wilayah PDGI 
setempat atau PB PDGI 
d. Lembaga /Institusi kesehatan atau non kesehatan di 
luar PDGI 
Relawan dan penyuluh akan mendapat nilai SKP bila: 
1) Ada kerjasama dengan PDGI setempat 
2) Ada surat tugas melalui SK dari ketua Cabang, 
Wilayah setempat atau PB PDGI 
3) Ada acara yang lengkap dengan jam efektifnya. 
B. Akreditasi Penyelenggara Kegiatan P3KGB 
Dokter gigi/dokter gigi spesialis yang mengikuti kegiatan P3KGB yang 
sudah diakreditasi, berhak (qualified) memperoleh nilai kredit kegiatan 
(SKP), nilai tersebut untuk diakumulasikan waktu pengurusan Sertifikat 
Kompetensi Ulang yang merupakan persyaratan dalam mengurus STR. 
1. Sasaran Akreditasi 
semua penyelenggara kegiatan pendidikan dan pelatihan 
berkelanjutan. 
2. Tujuan Akreditasi 
2.1. Menjamin kualitas tatalaksana dan sumber daya 
penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan berkelanjutan 
sehingga dapat meningkatkan kompetensi pesertanya. 
Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 26
Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan 
2.2. Memfasilitasi pendidikan dan pelatihan berkelanjutan agar 
dapat seragam dan sesuai standar kompotensi. 
2.3. Menentukan nilai kredit kegiatan pendidikan dan pelatihan 
berkelanjutan yang seragam. 
2.4. Memfasilitasi pendidikan dan pelatihan berkelanjutan yang 
bermutu dan sesuai standar pendidikan profesi kedokteran gigi 
(UUPK Pasal 27) sehingga komponen akreditasi dapat 
diterima secara nasional. 
2.5. Menentukan nilai kredit kegiatan pendidikan dan pelatihan 
berkelanjutan yang diperoleh peserta dokter gigi/dokter gigi 
spesialis untuk resertifikasi (sertifikasi ulang). 
3. Komponen Yang Diakreditasi : 
3.1. Penyelenggara 
3.2. Kegiatan atau Program 
3.3. Peserta 
3.4. Pembicara/Pelatih/Fasilitator/Instruktur 
3.5. Dokumentasi 
3.6. Publikasi 
3.7. Perlindungan terhadap pasien 
4. Parameter Penilaian Akreditasi 
Merupakan kriteria penilaian yang harus ada pada setiap 
komponen. 
4.1. Penyelenggara: 
a. Institusi Pendidikan, lembaga, bagian Rumah Sakit atau 
organisasi profesi yang berkedudukan di Indonesia dan 
mempunyai alamat serta memiliki landasan hukum dan 
kewenangan hukum 
b. Mempunyai tujuan jangka panjang yang konsisten dengan 
misi dan tujuan institusi /lembaga/organisasi 
penyelenggara 
c. Mempunyai struktur organisasi / susunan pengurus/ 
panitia. 
d. Bertanggung jawab atas pengembangan pendidikan, 
termasuk kurikulum, materi yang berbasis best practices dan 
Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 27
Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan 
harus berdasarkan ilmiah, serta sesuai dengan standar 
kompetensi profesi dokter gigi/ dokter gigi spesialis 
e. Mempunyai peraturan dan panduan pelaksanaan kegiatan, 
yang bermanfaat dan berisiko pada kegiatan klinis dan 
teknis untuk menjamin keselamatan masyarakat (public 
safety) 
f. Sumber dana dinyatakan secara jelas untuk tata kelola dan 
pelaksanaan program. 
4.2. Kegiatan atau Program terdiri dari 5 Sub-komponen: 
a. Tujuan Pendidikan (Objektif Pendidikan) 
1) Dinyatakan dengan jelas, terarah, terprogram, terukur 
berkaitan dengan tingkat/level kemampuan 
kompetensi yang akan dicapai, 
2) Mencakup kognitif/knowledge, psikomotor/ 
keterampilan/skill, atau afektif/sikap/attitude yang 
menunjukkan outcome yang diharapkan sebagai upaya 
pendekatan atau solusi mengatasi suatu masalah, dan 
sesuai dengan standar materi P3KGB 
3) Untuk meningkatkan pengetahuan atau keterampilan 
teknik sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan 
teknologi kedokteran gigi (IPTEKDOKGI) terkini. 
b. Materi 
1) Penyelenggara merencanakan beberapa tahap 
kegiatan mulai dari level basic, intermediate dan lanjut 
(advance) atau Ilmu Kedokteran Gigi Interdisiplin, 
2) Perkembangan IPTEKDOKGI, aspek medik, etika, 
disiplin profesi dan hukum, manajemen, sosial 
budaya yang disesuaikan dengan domain dan standar 
kompetensi dokter gigi/ dokter gigi spesialis 
3) Materi P3KGB sesuai dengan standar profesi dan 
standar kompetensi: 
- Materi Kedokteran Gigi 
Merupakan materi yang mencakup seluruh ilmu 
kedokteran gigi secara umum dalam berbagai 
cabang ilmu kedokteran gigi. Materi ini 
Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 28
Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan 
diperuntukkan bagi dokter gigi maupun dokter 
gigi spesialis. 
- Materi Kedokteran Gigi Spesialistik 
Merupakan materi yang membahas secara 
mendalam salah satu cabang ilmu kedokteran 
gigi secara khusus dan diperuntukan untuk 
dokter gigi spesialis yang terkait. 
- Materi Non Kedokteran Gigi 
Merupakan materi non kedokteran gigi yang 
masih berkaitan dengan bidang kesehatan atau 
non kesehatan yang dibutuhkan / bermanfaat 
bagi profesi seorang dokter gigi dan dokter gigi 
spesialis. 
c. Metoda, yaitu strategi pembelajaran yang dilaksanakan 
untuk mencapai kualitas yang dijamin mutunya 
Metodasesuai dengan tujuan dan materi yang dibahas, 
dapat dilakukan secara : 
1) Tidak berkesinambungan (Sesaat) dalam satu kegiatan, 
dengan memperoleh nilai kredit (SKP) 
2) Berkesinambungan, dilakukan bertahap untuk suatu 
materi dengan beberapa modul yang terintegrasi, guna 
memperoleh kualifikasi/kompetensi tambahan. 
Metoda pendidikan dijelaskan, untuk membantu 
perencanaan dan evaluasi kegiatan secara efektif. 
d. Alat bantu 
1) Fasilitas dan media disediakan sebagai alat bantu, 
harus sesuai dengan tujuan pendidikan yang 
dirumuskan, khususnya dengan level kompetensi yang 
ingin dicapai. 
2) Sarana prasarana yang akan digunakan sesuai dengan 
metoda yang digunakan dan bentuk pendidikan 
/pelatihan 
3) Pada pelatihan dan hands on, disediakan peralatan dan 
ruangan yang cukup. Pada peserta dijelaskan jika 
diperlukan materi tambahan. 
Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 29
Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan 
e. Evaluasi 
Tersedia instrumen untuk mengevaluasi peserta, 
pembicara/pelatih/fasilitator. Instrumen evaluasi untuk 
peserta sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai. 
4.3. Peserta 
- Kriteria peserta perlu dicantumkan, yaitu untuk dokter 
gigi atau khusus dokter gigi spesialis 
- Jumlah peserta ditentukan berdasarkan metode yang 
dilakukan 
- Untuk pelatihan keterampilan, jumlah peserta dalam 
kelompok harus dibatasi sesuai dengan fasilitas dan jumlah 
instruktur/fasilitator 
- Untuk kegiatan dengan metode aktif, jika jumlah peserta 
terlalu banyak akan menjadi bentuk yang pasif. 
- Kelompok diskusi, review kasus, dan hands-on perawatan 
pasien merupakan pengalaman belajar yang efektif maka 
pesertanya harus aktif. 
∗ Peserta perlu diberi peringatan bahwa kursus 
pelatihan teknik dan prosedur klinis mempunyai 
potensi risiko jika langsung diterapkan dalam 
praktiknya berdasarkan pengetahuan yang terbatas. 
4.4. Narasumber/Pembicara/Pelatih/Fasilitator/Instruktur 
Narasumber adalah pakar dalam bidang keilmuan yang 
memiliki kompetensi terkait sesuai denganm materi yang 
disampaikan. Narasumber dapat berasal dari dalam negeri atau 
luar negeri. 
Catatan : Untuk narasumber dari luar negeri yang akan 
melakukan pemeriksaan atau tindakan pada pasien (melakukan 
tindakan medis harus mendapatkan ijin Konsil Kedokteran 
Indonesia terlebih dahulu sesuai Perkonsil no 37). 
Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 30
Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan 
Kriteria Kemampuan untuk Mendidik, Melatih, 
Mengajar: 
a. Mempunyai kemampuan komunikasi efektif dengan teman 
sejawat, memahami prinsip dan metode adult education. 
b. Dalam melakukan verifikasi kompetensi pembicara/ 
pembimbing hands-on/workshop perlu koordinasi dengan 
kolegium terkait. 
c. Pembicara harus mempunyai keahlian dalam materi yang 
dibawakannya 
d. Kompetensi pembicara sesuai dengan tema kegiatan dan 
diakui oleh Ikatan Keahlian/Kolegium 
e. Jumlah pengajar/ instruktur harus adekuat dan sesuai 
dengan metode pendidikan. Pada kegiatanhands-on, rasio 
instruktur dan peserta tidak lebih dari 1:15; untuk 
pelatihan yang bertujuan meningkatkan keterampilan, 
komposisi pelatih dan peserta 1:5. 
f. Bila pembicara berhalangan, maka pembicara pengganti 
harus mempunyai kualifikasi yang sama dengan pembicara 
yang digantikan dan ada pernyataan /rekomendasi tertulis 
dari pembicara yang digantikan. (Minimal 3 hari sebelum 
pelaksanaan sudah harus diberitahukan pada pelaksana) 
g. Bila kondisi pembicara dianggap tidak memenuhi 
kualifikasi, maka kegiatan P3KGB terkait tidak akan diakui 
dan tidak memperoleh kredit P3KGB walaupun 
kurikulum dan lembaga penyelenggaranya terakreditasi. 
h. Asal narasumber : 
1) Dalam negeri 
- Memiliki kemampuan komunikasi dan eksplanatori 
yang baik. 
- Tenaga ahli dalam institusi, organisasi, dan lembaga 
kesehatan di Indonesia. 
- Narasumber yang memberikan / meningkatkan 
kompetensi (kursus keterampilan) harus 
mendapatkan rekomendasi dari kolegium terkait 
2) Luar Negeri 
Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 31
Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan 
- Memiliki kemampuan komunikasi dan menjelaskan 
yang baik (minimal bahasa Inggris aktif) 
- Merupakan tenaga ahli dalam salah satu institusi, 
organisasi, dan lembaga kesehatan di luar negeri. 
- Ahli di bidangnya dengan rekomendasi kolegium 
terkait melalui Komisi P3KGB . 
- Bila menggunakan pasien harus ada ijin kerja dari 
KKI 
4.5. Dokumentasi 
Penyelenggara mempunyai dokumen setiap peserta yang 
berpartisipasi pada kursus/seminar/pelatihan, dan 
bertanggung jawab terhadap catatan partisipasi peserta. 
Catatan lengkap meliputi: 
a. Nama peserta, alamat, telp (dokumen ini disimpan 
penyelenggara untuk periode waktu lima Tahun) 
b. Nama penyelenggara 
c. Judul kegiatan/program 
d. Tanggal, lokasi dan lama kegiatan program 
e. Metode pembelajaran ceramah/partisipasi klinis/simulasi 
f. Jumlah SKP (credit hours) yang diperoleh (tidak termasuk 
Istirahat Sholat dan makan (ISHOMA) 
4.6. Publikasi Kegiatan 
Publikasi kegiatan P3KGB harus informatif, komprehensif dan 
akurat, tidak menyesatkan, serta tidak bertentangan dengan 
kode Etik PDGI. 
∗ Tidak mencantumkan jumlah SKP pada Brosur, cukup 
ditulis dengan: 
“ Terakreditasi oleh PB PDGI, PDGI Wilayah.... 
atau PDGI Cabang.... berdasarkan rekomendasi dari 
Komisi P3KGB no....... “ 
Yang boleh dicantumkan: 
a. Nama penyelenggara 
b. Nama sponsor (jika ada) 
c. Judul Kursus/Pelatihan 
d. Penjelasan materi kursus 
Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 32
Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan 
e. Tujuan pendidikan 
f. Metode pendidikan yang digunakan 
g. Biaya kursus dan contact person 
h. Nama Pengajar/Pembicara/Instruktur dan kualifikasinya 
i. Lokasi, waktu, tanggal, jam pelaksanaan kegiatan 
j. Status akreditasi penyelenggara tidak nilai kegiatan(SKP) 
k. Perlu disebutkan/dinyatakan level peserta kursus (dokter 
gigi/dokter gigi spesialis) agar efektif hasilnya dalam 
penerimaan materi kursus 
4.7. Perlindungan Terhadap Pasien 
a. Pada pelatihan klinis atau demo dengan menggunakan 
pasien, perlu diperhatikan perlindungan/proteksi terhadap 
pasien sebagai berikut: 
- Pasien sebelumnya di screen 
- Pasien memberi persetujuan. Informed consent mencakup 
situasi pelatihan, manfaat dan risiko yang dapat terjadi, 
haknya untuk tidak melanjutkan perawatan. 
- Pasien tidak dibebankan biaya perawatan. 
b. Pengajar/instruktur harus kompeten dan memenuhi 
kualifikasi (qualified basic, skill, expertise) untuk 
menyampaikan teknik/ prosedur klinis pada pelatihan 
c. Peralatan dan instrumen yang diperlukan lengkap dan 
dalam keadaan baik, penyelenggara bertanggung jawab 
sampai prosedur perawatan selesai dan pasca perawatan 
d. Pengaturan tata laksana yang adekuat dan sesuai rencana 
pelatihan, serta tersedianya fasilitas untuk emergency dan 
pasca perawatan. 
Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 33
Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan 
BAB IV 
SISTEM PENILAIAN KEGIATAN P3KGB 
A. RUANG LINGKUP KEGIATAN P3KGB: 
1. Pendidikan dan Pelatihan Berkelanjutan (Continuing Education), 
a. Kegiatan Ilmiah Berkesinambungan 
b. Kegiatan Ilmiah Sesaat /Tidak Berkesinambungan 
2. Pelayanan Profesional Kesehatan Gigi dan Mulut berupa 
Pengabdian Masyarakat termasuk Bakti Sosial, 
Penyuluhan/Pembicara di media elektronik (TV/Radio) dan 
Pelayanan Kesehatan Gigi di Daerah Terpencil (buku log) 
3. Publikasi iImiah dan Pengembangan Ilmu berupa laporan 
penelitian/laporan kasus/studi pustaka yang dipublikasikan dalam 
buku atau Media Cetak 
4. Pengalaman Profesional berupa kegiatan dalam organisasi 
profesi 
5. Belajar Bersama dalam Diskusi Kelompok (Study Group) 
- Diskusi Kelompok (Study Group) ialah pertemuan beberapa 
dokter gigi atau dokter gigi Spesialis yang berdiskusi atau 
saling membagikan pengalaman dalam praktik tentang 
kasus dengan penyelesaiannya, penemuan atau teknik 
barudapat juga mentransfer pengetahuan yang baru 
didengar/didapat 
- Kegiatan tersebut dilaporkan/koordinasi dengan Unit, 
Tim atau komisi P3KGB 
- Kegiatan tersebut tidak mendapat penilaian (SKP) dan 
tidak dipungut biaya 
B. PENILAIAN DAN PENETAPAN JUMLAH SATUAN 
KREDIT PROFESI (SKP) 
Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 34
Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan 
1. Nilai Kredit Kegiatan 
1.1. Nilai kredit kegiatan dinyatakan dalam Satuan Kredit Profesi 
(SKP) 
1.2. Satu SKP menggambarkan partisipasi seseorang dalam 3 jam 
kegiatan yang diakui sebagai kegiatan P3KGB 
1.3. Nilai kredit ini diberikan untuk kegiatan yang bersifat 
ilmiah/teori (non klinis, ilmiah, belajar mandiri, manajemen 
praktik)atau keterampilan (klinis yang berhubungan dengan 
pelayanan/tindakan) 
1.4. Khusus untuk Kegiatan P3KGB Berkesinambungan 
peserta tidak mendapat nilai kredit (SKP) tetapi mendapat 
Sertifikat Kompetensi Tambahan setelah menyelesaikan 
modul yang ditentukan dan dapat melakukan wewenang 
tambahan sesuai dengan kompetensi tambahan (Perkonsil 
No.6 Tahun 2011) 
2. Jam Efektif 
Besaran nilai Kredit berdasarkan waktu tiap sesi (lisan, 
keterampilan, demonstrasi) yang diikuti, cara penghitungannya: 
2.1. Jumlah waktu yang wajib diikuti oleh peserta 
2.2. Jumlah jam efektif yang diikuti akan menentukan nilai kredit 
kegiatan peserta (SKP) 
2.3. Jumlah SKP peserta tidak selalu sama, tergantung jam efektif 
yang diikutinya 
2.4. Jumlah jam efektif minimal yang diperhitungkan / dinilai 
tercantum pada Tabel 1. 
2.5. Jumlah jam efektif dihitung dengan : 
- Melalui Barkot (Barcode) : setiap kali masuk untuk 
mengikuti suatu kegiatan dideteksi dan pada akhir kegiatan 
acara, kemudian jumlah jam yang diikuti 
- Melalui absen: yaitu setiap masuk untuk mengikuti 
kegiatan/sesi tanda tangan dan dicantumkan jam 
masuknya dan juga pada akhir acara, kemudian 
dijumlahkan jam yang diikuti 
Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 35
Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan 
3. Cakupan Wilayah : 
3.1. Lokal : 
- Peserta anggota cabang penyelenggara 
- Tidak tertutup peserta dari cabang lain 
- Nilai SKP sesuai dengan Tabel 1. dengan cakupan 
lokal 
- Berlaku untuk peserta anggota PDGI dari seluruh 
NKRI 
- SK penilaian Ketua Cabang PDGI berdasarkan 
Rekomendasi dari Komisi P3KGB 
- Pembicara/narasumber dapat dari dalam dan atau 
luar negeri 
3.2. Wilayah : 
- Peserta anggota beberapa cabang dalam satu 
wilayah terkait 
- Tidak tertutup peserta dari cabang/wilayah lain 
- Nilai SKP sesuai dengan Tabel 1. dengan cakupan 
wilayah 
- Berlaku untuk peserta anggota PDGI dari seluruh 
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) 
- SK penilaian dari Ketua Wilayah PDGI 
berdasarkan rekomendasi dari Komisi P3KGB 
- Pembicara/narasumber dapat dari dalam dan atau 
luar negeri 
3.3. Nasional : 
- Peserta anggota PDGI dari seluruh NKRI 
- Nilai SKP sesuai dengan Tabel 1. dengan cakupan 
nasional dan berlaku untuk peserta anggota PDGI 
dari seluruh NKRI 
- SK penilaian dari Ketua PB PDGI berdasarkan 
Rekomendasi dari Komisi P3KGB 
- Pembicara/narasumber dapat dari dalam dan atau 
luar negeri 
3.4. Internasional: 
Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 36
Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan 
- Peserta anggota PDGI dari seluruh NKRI dan 
luar negeri (bukti undangan dan atau 
pendaftaran/absen peserta luar negeri) 
- Bukti publikasi dikirim ke luar negeri 
- Nilai (SKP) sesuai dengan Tabel 1. dengan 
cakupan Internasional dan berlaku untuk peserta 
anggota PDGI dari seluruh NKRI 
- SK penilaian dari Ketua PB PDGI berdasarkan 
Rekomendasi dari Komisi P3KGB 
- Pembicara/narasumber dapat dari dalam dan atau 
luar negeri 
- Pembawa acara dalam bahasa Inggris 
(diperbolehkan adanya penterjemah dalam bahasa 
Indonesia) 
- Power Point dan Poster dalam bahasa Inggris, 
pembicara/narasumber bahasa Inggris/Indonesia 
4. Penilaian Kegiatan Ilmiah P3KGB : 
4.1 Penilaian Kegiatan Ilmiah Berkesinambungan 
Peserta mendapat Sertifikat Kompetensi Tambahan 
melalui ujian kompetensi oleh tim penguji dari Kolegium 
yang terkait (Perkonsil No.06 Tahun 2011, Paragraf 2, 
Pasal18) atau 
4.2 Penilaian Kegiatan Ilmiah Sesaat/Tidak Berkesinambungan 
a. Peserta mendapat nilai kredit kegiatan yang bersifat ilmiah 
teori dan atau keterampilan (keterampilan klinis yang 
berhubungan dengan pelayanan/tindakan) berdasarkan 
jam efektif yang diikutinya, peran/aktivitas dan lingkup 
wilayah kegiatan. 
b. Penetapan jumlah SKP pada Kegiatan Ilmiah Sesaat 
merupakan suatu nilai/ukuran penghargaan terhadap 
pengembangan profesionalisme berkelanjutan (Continuing 
Professional Development) yang diperoleh dengan cara yang 
telah ditentukan. 
Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 37
Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan 
c. Kegiatan yang berkaitan dengan aspek deskripsi kerja 
dansesuai dengan pekerjaan sehari-hari, tidak akan 
mendapatkan nilai kredit P3KGB (SKP). Antara lain 
sebagai dosen yang memberi kuliah/praktikum kepada 
mahasiswa kedokteran/kedokteran gigi, dokter gigi 
Puskesmas yang memberi penyuluhan dalam kegiatan 
Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) . 
4.3 Penilaian Kegiatan Dokter Gigi Spesialis 
a. Direncanakan dan dilaksanakan oleh Ikatan Keahlian 
b. SK penilaian kegiatan dari PB PDGI 
c. Materinya berkaitan dengan kompetensi bidang ilmu 
tertentu maka wajib mengacu pada batasan ranah 
kompetensi dan standar profesi yang telah ditetapkan oleh 
masing-masing kolegium 
5. Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat 
merupakan kegiatan dalam bidang kedokteran gigi dan kesehatan yang 
sesuai dengan kompetensinya di luar tugas struktural dan 
fungsional. 
a. Pengabdian pada Masyarakat (Bakti Sosial/baksos) 
pengobatan yang dilakukan kepada masyarakat dengan tujuan 
sosial (non profit), yang termasuk Baksos : 
- Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut, 
- Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di Daerah 
Terpencil 
- Penanggulangan bencana alam/gawat darurat. 
b. Penyuluhan 
- Sebagai penyuluh dalam suatu acara yang bukan 
pekerjaan utama 
- Sebagai Pembicara di media elektronik (Radio/TV) 
dengan syarat: 
Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 38
Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan 
∗ Ada Surat Permohonan dari Radio/TV 
∗ Nilai (SKP) diterbitkan oleh ketua Cabang, Wilayah 
setempat atau PB PDGI dan dilampirkan makalah 
yang akan/telah dibawakan. 
6. Publikasi Ilmiah dan Pengembangan Ilmu 
Besaran nilai SKP publikasi ilmiah ditentukan berdasarkan: 
6.1 Jenis Publikasi 
a. Hasil penelitian di publikasi dalam jurnal atau bab dalam buku 
yang terkait pengembangan keahlian spesialistik 
b. Penulisan buku (Buku teks, Terjemahan buku teks, Buku 
ilmiah populer, Kamus istilah) 
c. Publikasi pada majalah (Majalah PDGI, Majalah Keahlian, 
Media Non Kesehatan, Majalah Kesehatan Nasional, Majalah 
Kesehatan Internasional) 
6.2 Peran dalam Penulisan 
a. Publikasi buku sebagai Penulis utama, Penyumbang 
tulisan, Editor, Editor pembantu, Pengindeks 
b. Publikasi Laporan penelitian sebagai Peneliti utama, 
Peneliti pembantu 
c. Laporan Kasus sebagai Penulis Utama, Penulis pembantu 
d. Tinjauan Pustaka sebagai Penulis utama, Penulis 
pembantu. 
Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 39
Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan 
TABEL 1: PENILAIAN KEGIATAN P3KGB – SESAAT 
Peran Kegiatan P3KGB 
Satuan 
Waktu 
Efektif 
NILAI SKP menurut Cakupan dan 
Jam Efektif 
Lokal Wilayah Nasional Internasional 
PEMBICARA/PENATAR: 
Penatar/pembicara teori 
20’ - 1 jam 
>1 - 2 jam 
>2 jam 
1 
2 
3 
2 
3 
4 
3 
4 
5 
Moderator Teori 1 2 3 
Penatar klinis HO/TC /WS 
1 -2 jam 
>2 jam 
3 
4 
4 
5 
5 
6 
Juri makalah 3 4 5 
PESERTA 
Penataran teori 
2 - 3 jam 
1 
2 
2,5 
> 3 - 6 jam 2 3 3,5 
>6 - 9 jam 3 4 4,5 
>9 - 12 jam 4 5 5,5 
>12 - 15 jam 5 6 6,5 
>15 - 18 jam 6 7 7,5 
>18 - 21 jam - 8 8,5 
>21 jam - 9 9,5 
Pelatihan Teori dan 
Praktikum (keterampilan, 
Hands On, Table Clinic, Work 
Shop) 
1 - 3 jam 2 3 3,5 
>3 - 6 jam 3 4 4,5 
>6 - 9 jam 4 5 5,5 
>9 - 12 jam 5 6 6,5 
>12-18 jam - 7 7,5 
>18 jam - 8 8,5 
Penataran Teori dan 
Demo/slide/live video 
1 - 3 jam 2 2 2,5 
>3 - 6 jam 3 3 3,5 
>6 - 9 jam 4 4 4,5 
KEGIATAN POSTER 
Pembawa poster 
2 
3 
4 
Juri poster 3 4 5 
Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 40
Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan 
PANITIA 
Ketua dan Panitia inti 
2 
3 
Panitia lainnya 1 2 
BAKTI SOSIAL 
Penatar/Penyuluh/ 
Pembicara di media elektronik 
(TV/radio) 
Relawan (sesuai kompetensi) 
Relawan(bukan ompetensinya) 
Panitia 
BUKU LOG 
Khusus untuk dokter gigi di 
daerah terpencil (pengganti 
kegiatan keterampilan) 
Catatan : 
< 2 jam 
>2 jam 
1 
2 
6 
jam 
>6 jam 
2 
kelipatan 2 
1 kegiatan 1 
1 
15 pasien 
1 
Kegiatan Ilmiah teori /seminar tidak boleh dilakukan secara 
paralel dengan kegiatan keterampilan (Hands-On/Table 
clinic/Demo/Simulasi), Kecuali : menggunakan Barcoding atau 
absen dalam mengikuti kegiatan teori untuk mendapatkan jam 
efektif yang tepat. 
TABEL 2. PENILAIAN SKP PUBLIKASI PADA BUKU DENGAN ISBN 
(INTERNATIONAL SERIAL BOOK NUMBER) 
Jenis Penulis 
Utama 
Penyumbang 
Tulisan Editor Editor 
Pembantu Pengindeks 
Buku Teks 10 5 3 2 2 
Terjemahan Buku Teks 6 - 3 2 2 
Buku Ilmiah Populer 8 4 3 2 2 
Kamus Istilah 6 - 3 - - 
Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 41
Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan 
TABEL 3. PENILAIAN SKP PUBLIKASI/ARTIKEL PADA MEDIA 
CETAK DENGAN ISSN 
Jenis 
Media Cetak 
PDGI/ 
Keahlian 
Media Cetak 
Non Kesehatan 
Media Cetak 
Kesehatan 
Nasional 
Media Cetak 
Kesehatan 
Internasional 
Laporan Penelitian: 
1. Peneliti Utama 
2. Peneliti Pembantu 
5 
2 
4 
2 
5 
2 
6 
3 
Laporan Kasus: 
1. Penulis Utama 
2. Penulis Pembantu 
4 
2 
4 
2 
4 
2 
5 
2 
Tinjauan Pustaka: 
1. Penulis Utama 
2.Penulis Pembantu 
4 
2 
4 
2 
4 
2 
5 
2 
∗ Catatan: 
- Unit P3KGB/Cab PDGI hanya memvalidasi dan tidak menilai 
- Kolegium terkait menilai dan merekomendasikan 
hasilnya ke Komisi P3KGB; 
TABEL 4. PENILAIAN SKP PADA PENGASUH RUBRIK 
DAN MEDIA ELEKTRONIK 
Jenis Media 
PDGI / 
Keahlian 
Media 
Non Kesehatan 
Media 
Kesehatan 
Nasional 
Media 
Kesehatan 
Internasional 
Pengasuh 
Rubrik 2 /semester 2 /semester 2 /semester 2 /semester 
Pengasuh di 
Media 
Elektronik 
2 /semester 2 /semester 2 /semester 2 /semester 
Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 42
Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan 
7. Penilaian Pengalaman Profesional: 
7.1 Kegiatan dalam Organisasi 
a. Menghadiri pertemuan/rapat-rapat formal 
b. Pengurus PB/Wilayah/Cabang 
c. Delegasi di kongres/konferensi Ikatan Keahlian 
d. Delegasi RUA, Rakernas, Rakor 
e. Anggota aktif 
TABEL 5. PENILAIAN SKP PENGALAMAN PROFESIONAL/ 
KEGIATAN ORGANISASI 
No. 
Organisasi PDGI, Kelembagaan, dan 
Keahlian : 
Nilai SKP 
Pengurus Inti Anggota 
1. Pengurus Tingkat Pusat/Internasional 1 periode 4 3 
2. Pengurus Tingkat Wilayah / 1 periode 3 2 
3. Pengurus Tingkat Cabang / 1 periode 3 2 
4. Pengurus Ikatan (keahlian/peminatan)/1 periode 3 2 
5. Pengurus dan Anggota Afdokgi / 1 periode 3 2 
6. Anggota KKI / 1 periode 3 
7. Anggota aktif / 1 periode 1 
8. Delegasi Kongres, Raker, Rakor (tingkat PB) 3 
9. Delegasi RUA, Raker.. (tingkat Wilayah) 2 
10. Peserta RUA, Raker... (tingkat cabang) 2 
∗ Penilaian (1, 2, 3, 4) berdasarkan SK PB PDGI tentang 
Kepengurusan 
∗ Penilaian 5 berdasarkan SK Pengangkatan sebagai Dekan/Ketua 
Program Studi 
∗ Penilaian 6 berdasarkan Surat Pengangkatan 
∗ Penilaian 7 berdasarkan KTA dan aktif membayar iuran 
∗ Penilaian 8 berdasarkan Surat Tugas dari Cabang/Wilayah/PB 
PDGI 
∗ Penilaian 9 berdasarkan Surat Tugas dari Wilayah/Cabang 
∗ Penilaian 10 berdasarkan Absensi Kedatangan 
Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 43
Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan 
C. BIAYA 
1. Administrasi Penetapan Akreditasi Penyelenggara P3KGB 
1.1. Untuk setiap permohonan akreditasi penyelenggaraan kegiatan 
P3KGB dikenakan biaya sebesar jumlah SKP berdasarkan 
cakupan wilayahnya. 
1.2. Biaya akan ditransfer ke rekening yang menerbitkan Surat 
Keputusan Penyelenggaraan Kegiatan 
2. Administrasi Akreditasi P3KGB Berkesinambungan 
(akan diatur lebih lanjut) 
3. Administrasi Akreditasi Kegiatan P3KGB Sesaat 
Setiap permohonan akreditasi, harus dibayar berdasarkan jumlah 
SKP dari : 
- Nilai SKP dari kegiatan teori (utama) dan 
- Satu nilai SKP terbesar dari kegiatan keterampilan 
Setiap SKP dihargai berdasarkan cakupan wilayahnya : 
3.1. Internasional / Nasional : Rp 500.000 / per SKP 
3.2. Regional/Wilayah : Rp 250.000 / per SKP 
3.3. Cabang : Rp 100.000 / per SKP 
4. Biaya Administrasi Akreditasi Kegiatan Bakti Sosial 
Kegiatan Bakti Sosial tidak dikenakan biaya administrasi walaupun 
ada penilaian kegiatan SKP-nya 
D. SERTIFIKAT KEGIATAN 
Persyaratan Sertifikat: 
1. Logo PDGI dan logoLembaga/Institusi bidang Kesehatan (bila 
ada kerjasama) 
2. Tidak boleh ada logo sponsor. Logo Sponsor hanya dapat dicetak 
pada pembungkus sertifikat (plastik/amplop lain) 
3. Terakreditasi dari PB PDGI,PDGI Wilayah/Cabang berdasarkan 
rekomendasi dari Komisi P3KGB, dapat dicetak di depan atau di 
belakang 
4. Di belakang nama peserta diberi nomor peserta sesuai dengan no 
registrasi. 
Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 44
Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan 
BAB V 
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN 
PEMBINAAN dan PENGAWASAN 
Pembinaan dan pengawasan pelaksanaan P3KGB adalah kegiatan yang 
bertujuan untuk melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan 
P3KGB sesuai dengan prosedur dan mekanisme yang berlaku, dilakukan PB 
PDGI bersama, Komisi / Tim / Unit P3KGB 
Peran PB PDGI 
1. Bertanggung jawab penuh terhadap seluruh proses 
pengawasan pelaksanaan dan penyelenggaraan kegiatan 
P3KGB yang dilaksanakan di Indonesia 
2. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kinerja Komisi, Tim 
dan Unit P3KGB 
3. Mempunyai kewajiban dan wewenang memberikan arahan, 
masukan dan pertimbangan perihal pelaksanaan P3KGB baik 
diminta maupun tidak secara lisan / tulisan. 
Peran Komisi /Tim /Unit P3KGB 
1. Komisi / Tim/UnitP3KGB bertanggung jawab penuh terhadap 
seluruh proses pengawasan pelaksanaan dan penyelenggaraan kegiatan 
P3KGB yang dilakukan oleh divisi penilaian dan pengawasan dalam 
tubuh Komisi /Tim/Unit P3KGB. 
2. Komisi/Tim/Unitdapat memberikan arahan, masukan dan 
pertimbangan perihal pengawasan pelaksanaan P3KGB baik diminta 
maupun tidak secara lisan 
3. Komisi/Tim/UnitP3KGB bertanggung jawab penuh terhadap seluruh 
proses pengawasan pelaksanaan dan penyelenggaraan kegiatan P3KGB 
4. Komisi/Tim/UnitP3KGB dapat memberikan arahan, masukan dan 
pertimbangan perihal pelaksanaan P3KGB baik diminta maupun tidak 
secara lisan/tulisan kepada pengurus wilayah/cabang PDGI dan 
Panitia Penyelenggara 
Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 45
Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan 
5. Semua kegiatan di tingkat Pusat/Wilayah/Cabang dilaporan ke PB 
PDGI melalui Komisi P3KGB untuk dievaluasi dan diregistrasi. 
Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 46
Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan 
BAB VI 
SERTIFIKASI DAN REGISTRASI 
Setiap dokter gigi dan dokter gigi spesialis harus menyerahkan berkas kepada 
Unit P3KGB di tingkat cabang masing-masing pada akhir periode 5 Tahun 
dalam rangka resertifikasi. 
1. Dokumen yang dibutuhkan untuk Resertifikasi 
1.1. Form 1 : Borang Data Pribadi (diisi lengkap oleh dokter gigi/dokter 
gigi spesialis) 
1.2. Form 2 : Surat pernyataan kepatuhan pada Etika Profesi (diisi oleh 
dokter gigi/dokter gigi spesialis) 
1.3. Form 3 : Borang Penilaian kegiatan (diisi oleh dokter gigi/dokter gigi 
spesialis disahkan oleh kolegium) 
1.4. Form 4 : Hasil Validasi dokumen (diisi oleh dokter gigi/dokter gigi 
spesialis disahkan oleh ketua Unit dan Ketua cabang dan dicap 
cabang) 
1.5. Form 5 : Surat Keterangan Sehat Fisik Mental (diisi dari dokter yang 
ditunjuk oleh Cabang dan mempunyai SIP) 
1.6. Form 6 : Surat Tanda Terima Berkas (diisi dan ditanda tangani Ketua 
Cabang) 
1.7. Slip BNI Pembayaran untuk ke KKI 
1.8. Slip BRI Pembayaran untuk PDGI (Cabang, Kolegium dan Komisi) 
1.9. Sertifikat kegiatan yang mempunyai nilai Kegiatan (SKP) yang sah. 
2. Alur 
Akan diatur melalui ketentuan lebih lanjut 
3. Persyaratan Resertifikasi Peserta P3KGB 
3.1 Ketentuan Administrasi 
a. Setiap dokter gigi dan dokter gigi spesialis yang memiliki 
aktifitas klinis dan atau pimpinan di bidang kesehatan 
Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 47
Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan 
diwajibkan mengikuti kegiatan P3KGB dengan jumlah 
persyaratan SKP yang ditentukan. 
b. Evaluasi dilakukan setiap lima tahun sekali dengan mengisi 
borang persyaratan (requirement). Evaluasi ini merupakan salah 
satu persyaratan untuk memperoleh sertifikat kompetensi baru 
dari kolegium terkait. 
3.2 Jumlah Persyaratan (Requirement) Kredit 
a. Jumlah persyaratan kredit ditentukan oleh kolegium dokter gigi 
atau kolegium masing-masing ikatan keahlian dokter gigi 
spesialis dengan memenuhi ketentuan minimal requirement 
b. Apabila terdapat kelebihan jumlah SKP dari periode 
sebelumnya, maka SKP tersebut tidak dapat diakumulasikan 
pada periode (lima tahun) berikutnya. 
c. Setiap dokter gigi harus memiliki minimal 70% dari seluruh 
kegiatan utama, dan maksimal 30% dari seluruh kegiatan 
penunjang sedangkan dokter gigi spesialis akan diatur oleh 
Ikatan Keahlian dokter gigi spesialis dan kolegium masing-masing. 
3.3 Kategori dan Penilaian Kegiatan P3KGB 
Pembagian kategori kegiatan P3KGB terdiri dari dua macam, yaitu: 
Kegiatan utama dan kegiatan penunjang. 
a. Kegiatan Utama 
Merupakan kegiatan yang dapat diverifikasi melalui sertifikat 
tertulis atau Surat Keputusan yang sesuai dengan 
kompetensinya, adalah : 
∗ Mengikuti kegiatan ilmiah yang sesuai dengan 
kompetensinya 
∗ Membuat karya tulis atau laporan kasus kedokteran gigi 
∗ Sebagai pembicara pada kegiatan ilmiah P3KGB 
∗ Kegiatan pengabdian pada masyarakat yang sesuai dengan 
kompetensinya 
∗ Sebagai pengabdi dalam kepengurusan organisasi profesi 
berdasarkan SK. 
Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 48
Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan 
∗ Delegasi dalam kegiatan organisasi antara lain kongres, 
Rakor/Rakernas, Rapat Umum Anggota (RUA). 
b. Kegiatan Penunjang 
Merupakan kegiatan yang dapat diverifikasi dengan sertifikat 
tertulis/surat keputusan (SK), adalah : 
∗ Mengikuti Kegiatan Ilmiah dengan Materi Non Kedokteran 
Gigi atau bukan kompetensinya 
∗ Melaksanakan kegiatan manajemen yang berhubungan dan, 
atau menunjang pelaksanaan kegiatan kerja/profesi 
kedokteran gigi 
∗ Anggota aktif organisasi profesi PDGI yang dihitung 
selama 1 periode 
∗ Bertugas sebagai Panitia Pelaksana pada kegiatan P3KGB 
atau kegiatan organisasi PDGI 
∗ Bertugas sebagai moderator dalam kegiatan ilmiah P3KGB 
3.4 Kredit Prasyarat (Credit Requirement = jumlah SKP) untuk 
Resertifikasi/ Sertifikat Ulang Kompetensi : 
a. Jumlah SKP kredit prasyarat ditentukan oleh kolegium terkait, 
Apabila terdapat kelebihan jumlah SKP dari yang telah 
ditentukan dalam satu periode, kelebihan SKP tidak dapat di 
akumulasikan pada periode berikutnya. 
b. Jumlah requirement kredit dalam satu periode bernilai 30 SKP 
: 
1. Dokter Gigi 
- Minimal:70%Kegiatan Utama yang dibagi dalam 40% 
kegiatan teori (seminar) dan publikasi ilmiah, dan 30% 
kegiatan keterampilan dan atau baksos dengan tindakan 
- Maksimal : 30% Kegiatan Penunjang 
2. Dokter Gigi Spesialis 
Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 49
Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan 
- Kegiatan utama kompetensi dokter gigi spesialis, materi 
kegiatan P3KGB berupa materi kedokteran gigi khusus 
yang sesuai dengan spesialisasinya. 
- Jumlah dan besarannya sesuai keputusan kolegium 
masing-masing cabang ilmu kedokteran gigi spesialis: 
• Dokter Gigi Spesialis Bedah Mulut 
• Dokter Gigi Spesialis Ortodonsi 
• Dokter Gigi Spesialis Prostodonsia 
• Dokter Gigi Spesialis Periodonsia 
• Dokter Gigi Spesialis Konservasi Gigi 
• Dokter Gigi Spesialis Kedokteran Gigi Anak 
• Dokter Gigi Spesialis Penyakit Mulut 
• Dokter Gigi Spesialis Radiologi Kdokteran Gigi 
3. Dokter Gigi di DAERAH TERPENCIL. 
- Jumlah requirement kredit dalam satu periode 30 SKP 
- Minimal :70% Kegiatan Utama yang dibagi dalam 
40% kegiatan teori (seminar), publikasi ilmiah, dan 
tunjangan 2 SKP per tahunnya diberikan kepada dokter 
gigi/dokter gigi spesialis 
30% kegiatan keterampilan dan atau baksos dengan 
tindakan dan buku log 
- Maksimal : 30% Kegiatan Penunjang 
∗ Kriteria Terpencil 
Berdasarkan: 
- Permenkes No. 6 Tahun 2013 “Kriteria Fasilitas 
Pelayanan Kesehatan Terpencil, Sangat Terpencil dan 
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Yang Tidak Diminati ” 
- Permenkes No.156/Menkes/SK/I/2010 “Pemberian 
Insentif Bagi Tenaga Kesehatan Dalam Rangka 
Penugasan Khususdi Puskesmas Daerah Terpencil, 
Perbatasan dan Kepulauan” 
Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 50
Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan 
∗ Validasi : Dokumen yang dibutuhkan 
- SK Penempatan PNS/PTT/Honor Daerah yang di 
sahkan oleh Atasan langsung atau Kepala Dinas 
Kesehatan setempat. 
- SIP yang disahkan oleh Kepala Dinas Kesehatan 
setempat 
- Buku log (pasien dan kasus yang dikerjakan di tempat 
kerja) disahkan atasan langsung 
∗ Penilaian SKP 
Kegiatan Utama : 
- Kegiatan teori/publikasi ilmiah 
- KegiatanKeterampilan/Baksos dan buku log (pasien 
dan kasus yang dikerjakan di tempat kerja) disahkan 
oleh atasan langsung. 
- Diklat / Pelatihan Fungsional (dikonversikan sesuai 
jam efektif dan cakupan wilayah) 
- Tunjangan SKP daerah terpencil sebesar 2 SKP per 
Tahun sesuai dengan SK penempatan/SIP 
Kegiatan Penunjang: 
- Mengikuti Kegiatan Ilmiah dengan Materi Non 
Kedokteran Gigi atau tidak sesuai dengan 
kompetensinya 
- Melaksanakan kegiatan manajemen yang berhubungan 
dan, atau menunjang pelaksanaan kegiatan 
kerja/profesi kedokteran gigi 
- Anggota aktif organisasi profesi PDGI yang dihitung 
selama 1 periode kepengurusan yang dapat 
ditunjukkan dengan SK. 
- Bertugas sebagai Panitia Pelaksana pada kegiatan 
P3KGB atau kegiatan organisasi PDGI 
- Bertugas sebagai moderator dalam kegiatan ilmiah 
P3KGB 
Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 51
Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan 
4. DOKTER GIGI/DOKTER GIGI SPESIALIS 
MILITER/POLISI, DOKTER GIGI/DOKTER IGI 
SPESIALIS DIREKTUR/ MANAJER BIDANG 
KESEHATAN, 
∗ Jumlah requirement kredit dalam satu periode 30 SKP 
- Minimal : 70% Kegiatan Utama yang dibagi 
dalam 40% kegiatan teori (seminar), publikasi 
ilmiah, kegiatan manajemen/tugas dinas, 
tunjangan dua SKP per tahunnya diberikan 
kepada dokter gigi/dokter gigi spesialis 30% 
kegiatan keterampilan dan atau baksos dengan 
tindakan dan buku log 
- Maksimal : 30% Kegiatan Penunjang 
∗ Validasi : Dokumen yang dibutuhkan 
- Lampiran SK Penempatan . 
- STR dan atau SIP yang masih berlaku 
- Rekomendasi dari Cabang PDGI setempat 
- Surat Tugas Kegiatan Dinas, 
- Buku log (Pasien dan atau Kasus yang dikerjakan 
di tempat kerja) disahkan yang berwenang/atasan 
langsung 
∗ Penilaian SKP 
Kegiatan Utama: 
- Kegiatan teori/publikasi ilmiah 
- Kegiatan Keterampilan/Baksos dan buku log 
(Pasien dan atau kasus yang dikerjakan di tempat 
kerja/praktik). 
- Melaksanakan kegiatan manajemen/tugas dinas 
yang berhubungan dan, atau menunjang 
pelaksanaan kegiatan kerja. 
- Diklat/Pelatihan Fungsional (dikonversikan sesuai 
waktu efektif dan cakupan wilayah). 
- Sebagai pengabdi dalam kepengurusan organisasi 
profesi berdasarkan SK Pengurus 
Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 52
Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan 
- Tunjangan SKP sebesar dua SKP per Tahun 
sesuai dengan masa kerja manajerialnya 
Kegiatan Penunjang: 
- Mengikuti Kegiatan Ilmiah dengan Materi Non 
Kedokteran Gigi atau bukan kompetensinya 
- Anggota aktif organisasi profesi PDGI. 
- Bertugas sebagai Panitia Pelaksana pada kegiatan 
P3KGB atau kegiatan organisasi PDGI 
- Bertugas sebagai moderator dalam kegiatan ilmiah 
P3KGB 
∗ Jumlah requirement kredit dalam satu periode 30 SKP 
- Minimal : 70% Kegiatan Utama yang dibagi 
dalam 40% kegiatan teori (seminar), publikasi 
ilmiah, kegiatan manajemen/tugas dinas 
tunjangan dua SKP per tahunnya diberikan 
kepada dokter gigi/dokter gigi spesialis 
30% kegiatan keterampilan dan atau baksos 
dengan tindakan dan buku log 
- Maksimal : 30% Kegiatan Penunjang 
4. RESUME 
1. Konversi 
1.1. Nilai kegiatan P3KGB (SKP) dari institusi/ikatan kesehatan lain 
(mis. IDI, RS dll) dikonversikan sesuai Tabel 1., berdasarkan jam 
efektif dan cakupan wilayahnya (mengacu acara yang terlampir; 
dan bila acara tidak dilampirkan maka diambil jam efektif 
minimal ) 
1.2. Semua kegiatan P3KGB yang dilaksanakan di luar negeri akan 
dikonversi sesuai Tabel 1. dengan cakupan internasional dan 
jam efektif (mengacu pada acara resmi yang terlampir). 
1.3. Kolegium terkait memverifikasi dan mengkonversi nilai kegiatan, 
untuk penerbitan sertifikat kompetensi 
Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 53
Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan 
1.4. Kegiatan tersebut dapatdimasukkan sebagai kegiatan utama bila 
sesuai kompetensinya atau kegiatan penunjang bila tidak sesuai 
dengan kompetensi yang dimilikinya. 
2. Jumlah Requirement Kredit: 
2.1. Bila seseorang dalam satu acara mendapat beberapa sertifikat, 
sertifikat yang dapat diakui dalam 1 kegiatan : 
Kegiatan Utama: 
1. Satu Sertifikat ilmiah teori/seminar + dua Sertifikat kegiatan 
keterampilan + Sertifikat pembicara/pembimbing, atau 
2. Tiga Sertifikat kegiatan keterampilan + Sertifikat pembicara/ 
pembimbing, 
Kegiatan Penunjang: 
Satu sertifikat kegiatan penunjang dengan nilai terbesar. 
Maksimum : 
Tiga sertifikat kegiatan utama (satu teori + dua keterampilan ) + 
Sertifikat pembicara/pembimbing + satu sertifikat kegiatan 
penunjang 
Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 54
Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan 
BAB VII 
PENUTUP 
- Pengaturan selanjutnya akan dikoordinasikan antara Komisi, Tim, Unit dan 
Kolegium 
- Ketentuan dalam Buku Pedoman ini mohon dilaksanakan dengan sebaik-baiknya 
Jakarta, 24 Mei 2014 
Komisi P3KGB PB PDGI 
Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 55
Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan 
Lampiran 1 
PENGAJUAN PENILAIAN/AKREDITASI (PROPOSAL) 
KEGIATAN P3KGB 
A. Kegiatan Tidak Berkesinambungan 
1. Penyelenggara kegiatan P3KGB mengajukan rencana kegiatan dengan 
membuat proposal 
2. Surat pengantar Cabang/Wilayah tempat atau yang akan 
menyelenggarakan kegiatan P3KGB 
3. Surat kerjasama dengan Cabang/Wilayah, bila diselenggarakan oleh 
lembaga lain 
B. Isi Proposal 
1. Pengantar 
- Tema dan Judul/Topik kegiatan 
- Tujuan mengadakan kegiatan P3KGB 
- Tempat/Lokasi 
- Waktu 
Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 56
Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan 
2. Penyelenggara Kegiatan P3KGB 
Penyelenggara 
Nama(Organisasi/Institusi) yang Bertanggung jawab 
Alamat lengkap Kota Kode pos 
Website 
Telpon 
Fax 
e-mail 
Ketua Panitia / 
penyelenggara 
(yang mudah dihubungi) 
Nama : 
Alamat : 
Telp/HP : 
E mail : 
Ketua Seksi Ilmiah 
(yang mudah dihubungi) 
Nama : 
Alamat : 
Telp/HP : 
E mail : 
Nama-nama Panitia 
Penyelenggara lengkap 
dengan no telp/HP yang 
mudah di hubungi 
(catatan: dilampirkan dokumen SK dari Institusi/organisasi profesi) 
3. Bentuk dan Materi kegiatan 
3.1. Bentuk dan Metoda Kegiatan 
a. Penataran teori/ceramah/diskusi 
b. Diskusi Panel 
c. Hands-On /Table Clinic (Keterampilan) 
d. Demonstrasi 
e. Slide presentasi 
f. Presentasi Poster 
g. Kuliah on-line (sedang disusun aturannya) 
3.2. Materi/Acara dan Jam Efektif 
a. Topik/judul materi 
b. Waktu/jam efektif 
c. Pembicara/instruktur (narasumber) 
d. Metoda pembelajaran 
e. Alat bantu (kalau diperlukan) 
f. Evaluasi hasil pembelajaran 
Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 57
Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan 
3.3. Narasumber 
a. Nama 
b. Curriculum Vitae 
c. Kepakaran/Pendidikan terakhir 
d. Pekerjaan 
e. Narasumber dari dalam atau luar negeri yang bertugas 
sebagai instruktur/pembimbing kegiatan keterampilan 
(Hands-On/Table Clinic) harus mendapat rekomendasi dari 
kolegium terkait. 
f. Narasumber dari luar negeri instruktur/pembimbing yang 
bertugas sebagai kegiatan keterampilan yang 
menggunakan pasien harus mendapatkan ijin kerja 
dari KKI 
4. Peserta 
4.1 Kriteria peserta : Dokter Gigi dan atau khusus Dokter Gigi 
Spesialis 
4.2 Perkiraan Jumlah peserta tiap bagian kegiatan dan seluruh 
kegiatan 
4.3 Cakupan wilayah peserta : khusus untuk anggota cabang, 
wilayah, nasional atau internasional 
5. Sumber Dana 
5.1 Anggaran yang dibutuhkan (cost) 
5.2 Perkiraan anggaran yang diterima (income) 
6. Publikasi 
6.1 Harus informatif, komprehensif dan akurat tidak bertentangan 
dengan kode etik PDGI 
6.2 Tidak boleh mencantumkan jumlah SKP (untuk 
menghindari pengejaran SKP bukan penambahan 
ilmu/keterampilan) 
6.3 Yang dicantumkan : 
- Nama Penyelenggara 
- Nama sponsor (kalau ada) 
Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 58
Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan 
- Judul kegiatan 
- Lokasi 
- Materi dan metoda pembelajaran (pelatihan/teori/ilmu) 
- Acara lengkap: jam efektif, topik, pembicara/pembimbing 
- Nara sumber 
- Biaya kegiatan penataran teori/kursus/keterampilan 
7. Perlindungan Terhadap pasien 
Pada pelatihan klinis atau demonstrasi yang menggunakan pasien, 
perlu perlindungan/proteksi terhadap pasien : 
7.1 Pasien memberi persetujuan dengan mengisi informed consent 
7.2 Pasien tidak dibebani biaya perawatan 
7.3 Tersedianya fasilitas untuk emergency dan pasca perawatan 
8. Dokumentasi dan Evaluasi (setelah kegiatan) 
8.1 Daftar peserta yang mengikuti kegiatan lengkap dengan alamat 
dan no sertifikatnya 
8.2 Bentuk dan model sertifikat 
8.3 Laporan lengkap ke Unit atau Tim dan Komisi P3KGB 
Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 59
Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan 
Lampiran 2 
2.1 Alur Setifikasi dan Registrasi Ulang 
DOKUMEN-­‐DOKUMEN 
1. FC 
Kartu 
Tanda 
Anggota 
(KTA) 
PDGI 
2. FC 
Kartu 
Tanda 
Penduduk 
(KTP) 
3. Borang 
Data 
Pribadi 
(Format 
1) 
4. Surat 
Pernyataan 
kepatuhan 
pada 
etika 
profesi 
(Format 
2) 
5. Borang 
Penilaian 
Kegiatan 
(Format 
3) 
6. Sertifikat 
(bukti 
kegiatan 
= 
30 
SKP) 
asli 
& 
FC 
7. Hasil 
Validasi 
Dokumen 
P3KGB 
(Format 
4) 
8. FC 
STR 
yg 
masih 
berlaku 
9. Pasfoto 
berwarna 
terbaru 
(2X3 
= 
2 
lb; 
4X6 
= 
6 
lembar; 
3X4 
= 
2 
lb) 
10. FC 
Bukti 
pembayaran 
biaya 
sertifikasi 
& 
biaya 
registrasi 
o Pembayaran 
ke 
rekening 
KKI 
Rp. 
300.000 
No. 
93.20.5556 
BNI 
Cab. 
Melawai 
Raya 
Kebayoran 
Baru 
Jakarta 
Selatan 
o Rp. 
250.000 
ke 
rekening 
PB 
PDGI 
– 
P3KGB 
No. 
0335-­‐ 
01-­‐001199-­‐30-­‐6 
BRI 
Cab. 
Jakarta 
Kramat 
(40% 
utk 
Cabang, 
40% 
utk 
Kolegium, 
20% 
utk 
Komisi 
) 
11. Borang 
Data 
Pribadi 
(Format 
1) 
12. Surat 
Keterangan 
Sehat 
bagi 
Dokter/Dokter 
Gigi 
(Format 
5) 
13. Surat 
Keterangan 
Sehat 
Fisik 
dan 
Mental 
bagi 
Dokter 
yang 
memiliki 
No. 
SIP 
14. FC 
STR 
yg 
masih 
berlaku 
Pemohon 
Sertifikat 
Kompetensi 
dan 
Registrasi 
Ulang 
Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 60
Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan 
2.2 
Alur Sertifikasi PB PDGI-Komisi P3KGB ke Kolegium 
Pemohon 
Sertifikat 
Kompetensi 
dan 
Registrasi 
Ulang 
UNIT 
P3KGB 
(PDGI-­‐ 
CABANG) 
PROSES 
VALIDASI 
DOKUMEN 
oleh 
UNIT 
P3KGB 
§ Legalisasi 
FC 
dokumen 
sesuai 
dokumen 
asli 
Bentuk 
dokumen 
asli 
dapat 
berupa: 
sertifikat, 
portofolio 
(laporan 
kegiatan, 
SK, 
Surat 
Tugas, 
bukti 
publikasi, 
dll) 
§ Konversi 
Dokumen 
: 
Mengkonversikan 
jumlah 
SKP 
dilakukan 
oleh 
Kolegium 
§ Surat 
Tanda 
Terima 
Berkas 
St 
Kompetensi 
TUGAS KOMISI P3KGB 
§ Memasukan 
semua 
data 
ke 
dalam 
data 
base 
§ Mengirim 
dokumen 
sertifikasi 
ke 
kolegium 
terkait 
: 
o FC 
Sertifikat 
–sertifikat 
(laporan 
kegiatan) 
o Dokumen 
o Pas 
foto 
: 
3X4 
(2 
lembar) 
& 
4X6 
(2 
lembar) 
TUGAS KOLEGIUM 
§ Memverifikasi 
SKP 
sesuai 
dengan 
peraturan 
kolegium 
terkait 
§ Bila 
kurang 
langsung 
menghubungi 
pemohon 
§ Bila 
sesuai 
langsung 
diterbitkan 
sertifikat 
kompetensi 
§ Sertifikat 
Kompetensi 
asli 
dikirm 
ke 
pemohon 
FC 
yang 
dilegaliser 
dikirim 
kembali 
ke 
komisi 
PEMBERIAN SERTIFIKAT KOMPETENSI 
— Sertifikat 
kompetensi 
diberikan 
kepada 
anggota 
PDGI 
setelah 
memenuhi 
persyaratan 
administratif 
dan 
persyaratan 
kompetensi 
— Salinan 
yang 
sudah 
dilegaliser 
di 
kirim 
ke 
Komisi 
— Sertifikat 
Kompetensi 
: 
dikeluarkan 
oleh 
Kolegium 
— Drg 
Sp 
: 
oleh 
kolegium 
keahliannya 
— Drg 
Sm 
: 
tidak 
memiliki 
kolegium,oleh 
KDGI 
Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 61
Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan 
2.3 Alur Sertifikasi PB PDGI-Komisi P3KGB ke KKI 
TUGAS KOMISI P3KGB 
§ Memasukan 
sertifikat 
kompetensi 
ke 
dalam 
data 
base 
§ Mengirim 
dokumen 
regristrasi 
ulang 
ke 
KKI 
: 
o FC 
STR 
yang 
masih 
berlaku 
& 
sdh 
dilegalisir 
o FC 
Sertifikat 
Kompetensi 
yang 
dilegalisir 
o Surat 
keterangan 
sehat 
fisik 
dan 
mental 
o FC 
bukti 
pembayaran 
biaya 
registrasi 
o Pas 
foto 
: 
2X3 
(2 
lembar) 
& 
4X6 
(4 
lembar) 
TUGAS 
KKI 
§ Memverifikasi 
dokumen 
§ Menerbitkan 
Surat 
Tanda 
Registrasi 
(STR 
) 
o 1 
lb. 
asli 
o 3 
lb. 
FC 
yang 
terlegalisir 
o 1 
lb. 
tanda 
pengenal 
doktergigi/doktergigi 
spesialis 
yang 
telah 
memiliki 
STR 
§ Mengirim 
langsung 
ke 
pemohon 
§ Mengirim 
data 
ke 
komisi 
P3KGB 
dan 
pemohon 
secara 
online 
Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 62
Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan 
2.4 Sertifikasi dan Registrasi Ulang Sistem Manual & 
Online 
DINKES 
KAB/KOTA 
SIP 
drg/ 
drg Sp 
Pemohon 
Sertifikasi 
& 
SERTIFIKASI & REGISTRASI ULANG 
Registrasi Ulang 
SISTEM MANUAL & ONLINE 
KKI 
REKOMENDASI SIP 
PB PDGI 
9 
KOLEGIUM 
KOMISI 
P3KGB 
Validasi 
Cab PDGI 
U- P3KGB 
Dokumen 
Bukti & 
Pelengkap 
STR 
Dokumen 
Bukti & 
Pelengkap 
Verifikasi 
Sertifikat 
Kompetens 
i 
Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 63
Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan 
Lampiran 3 
Contoh Invoice 
PERSATUAN DOKTER GIGI INDONESIA 
UNIT/TIM P3KGB ………………...…………. 
Sekretariat : -------------------------------------------------- 
Jln. ---------------------- Telp ----------- Fax --------- 
I N V O I C E 
No. 
Kepada Yth. Tanggal : 
Komisi P3KGB PB PDGI Mata Uang : 
Jalan Utan Kayu Raya No.46 
Jakarta Timur 13140 
No Nama Dokter Gigi Biaya 
Sertifikasi 
Biaya untuk 
Unit P3KGB 
(40% x biaya 
sertifikasi) 
1. 
2. 
Dst… 
Total 
Pembayaran untuk invoice ini mohon di transfer ke rekening : 
Bank 
………………………………………………. 
No. Rekening : 
………………………………… 
Unit / Tim 
P3KGB………………. 
Atas Nama 
……………………………………… Ketua 
( ) 
No. Hp : 
Alamat Email : 
Note : mohon no telp dan alamat email diisi agar mudah d alam konfirmasi. 
Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 64
Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan 
Catatan 
1.1. Setiap cabang yang mengirimkan berkas wajib menyertakan invoice yang sesuai 
dengan nama-nama dokter gigi/dokter gigi Spesialis yang berkasnya dikirim ª 
setelah komisi P3KGB menerima data dengan lengkap dan dimasukan ke data besar 
PB PDGI ª uang bagian dari Cabang akan dikirim ke cabang. 
1.2. Demikian juga kolegium waktu mengirim fotocopy Serkom ke Komisi P3KGB 
disertakan Invoice. 
Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 65
P3KGB Edisi 2014

More Related Content

What's hot

Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak
Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut pada AnakMenjaga Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak
Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut pada AnakNeng Fana Gumelar
 
Pulpitis irreversibel
Pulpitis irreversibelPulpitis irreversibel
Pulpitis irreversibelEKAPUSPITA23
 
Gigiku Sehat - Penyuluhan Kepada Anak Sekolah Dasar
Gigiku Sehat - Penyuluhan Kepada Anak Sekolah DasarGigiku Sehat - Penyuluhan Kepada Anak Sekolah Dasar
Gigiku Sehat - Penyuluhan Kepada Anak Sekolah DasarSanty Nurmalasari
 
Atraumatic restorative treatment (art)
Atraumatic restorative treatment (art)Atraumatic restorative treatment (art)
Atraumatic restorative treatment (art)wahyuni majid
 
Pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut
Pemeliharaan kesehatan gigi dan mulutPemeliharaan kesehatan gigi dan mulut
Pemeliharaan kesehatan gigi dan mulutwahyuni majid
 
Alat & Bahan Penumpatan Gigi
Alat & Bahan Penumpatan GigiAlat & Bahan Penumpatan Gigi
Alat & Bahan Penumpatan GigiVina Widya Putri
 
Tutorial Behavior Management Anak
Tutorial Behavior Management AnakTutorial Behavior Management Anak
Tutorial Behavior Management AnakVina Widya Putri
 
Irene’s donut. UKGS Inovative
Irene’s donut. UKGS InovativeIrene’s donut. UKGS Inovative
Irene’s donut. UKGS InovativeUniv.Moestopo
 
BAB I TKPP.pptx
BAB I TKPP.pptxBAB I TKPP.pptx
BAB I TKPP.pptxfadlykdg
 
Kesehatan gigi
Kesehatan gigiKesehatan gigi
Kesehatan gigijustygina
 
Tutorial Maloklusi & Crossbite
Tutorial Maloklusi & CrossbiteTutorial Maloklusi & Crossbite
Tutorial Maloklusi & CrossbiteVina Widya Putri
 
Endodontic 8
Endodontic 8Endodontic 8
Endodontic 8RSIGM
 
Etika Kedokteran Gigi 2018
Etika Kedokteran Gigi 2018Etika Kedokteran Gigi 2018
Etika Kedokteran Gigi 2018asih gahayu
 

What's hot (20)

Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak
Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut pada AnakMenjaga Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak
Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak
 
Pulpitis irreversibel
Pulpitis irreversibelPulpitis irreversibel
Pulpitis irreversibel
 
Gigiku Sehat - Penyuluhan Kepada Anak Sekolah Dasar
Gigiku Sehat - Penyuluhan Kepada Anak Sekolah DasarGigiku Sehat - Penyuluhan Kepada Anak Sekolah Dasar
Gigiku Sehat - Penyuluhan Kepada Anak Sekolah Dasar
 
Ohi s
Ohi sOhi s
Ohi s
 
Atraumatic restorative treatment (art)
Atraumatic restorative treatment (art)Atraumatic restorative treatment (art)
Atraumatic restorative treatment (art)
 
Pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut
Pemeliharaan kesehatan gigi dan mulutPemeliharaan kesehatan gigi dan mulut
Pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut
 
Modul mpi 3 Etika Profesi TGM
Modul mpi 3 Etika Profesi TGMModul mpi 3 Etika Profesi TGM
Modul mpi 3 Etika Profesi TGM
 
Dental asistant ii
Dental asistant iiDental asistant ii
Dental asistant ii
 
Alat & Bahan Penumpatan Gigi
Alat & Bahan Penumpatan GigiAlat & Bahan Penumpatan Gigi
Alat & Bahan Penumpatan Gigi
 
Patogenesis nekrosis pulpa
Patogenesis nekrosis pulpaPatogenesis nekrosis pulpa
Patogenesis nekrosis pulpa
 
Tutorial Behavior Management Anak
Tutorial Behavior Management AnakTutorial Behavior Management Anak
Tutorial Behavior Management Anak
 
Irene’s donut. UKGS Inovative
Irene’s donut. UKGS InovativeIrene’s donut. UKGS Inovative
Irene’s donut. UKGS Inovative
 
Anjab dokter gigi madya
Anjab dokter gigi madyaAnjab dokter gigi madya
Anjab dokter gigi madya
 
BAB I TKPP.pptx
BAB I TKPP.pptxBAB I TKPP.pptx
BAB I TKPP.pptx
 
Kesehatan gigi
Kesehatan gigiKesehatan gigi
Kesehatan gigi
 
Tutorial Maloklusi & Crossbite
Tutorial Maloklusi & CrossbiteTutorial Maloklusi & Crossbite
Tutorial Maloklusi & Crossbite
 
Endodontic 8
Endodontic 8Endodontic 8
Endodontic 8
 
Etika Kedokteran Gigi 2018
Etika Kedokteran Gigi 2018Etika Kedokteran Gigi 2018
Etika Kedokteran Gigi 2018
 
Karies Gigi
Karies GigiKaries Gigi
Karies Gigi
 
UKGS
UKGSUKGS
UKGS
 

Viewers also liked

Standar operasional prosedur di bidang keperawatan gigi
Standar operasional prosedur di bidang keperawatan gigiStandar operasional prosedur di bidang keperawatan gigi
Standar operasional prosedur di bidang keperawatan gigiERA MULIANA SADARI
 
Buku ungu-koreksi-akhir ok (1)
Buku ungu-koreksi-akhir ok (1)Buku ungu-koreksi-akhir ok (1)
Buku ungu-koreksi-akhir ok (1)budhi mp
 
2014 ilustrasi pengumpulan skp 5 tahun,
2014 ilustrasi pengumpulan skp 5 tahun,2014 ilustrasi pengumpulan skp 5 tahun,
2014 ilustrasi pengumpulan skp 5 tahun,asih gahayu
 
Penolakan tindakan medis
Penolakan tindakan medisPenolakan tindakan medis
Penolakan tindakan medistheloserbody
 
Delegasi & supervisi
Delegasi & supervisiDelegasi & supervisi
Delegasi & supervisiconesti08com
 
Henry the last leaf and other stories
Henry   the last leaf and other storiesHenry   the last leaf and other stories
Henry the last leaf and other storiesEncarni González
 
Contoh surat pernyataan
Contoh surat pernyataanContoh surat pernyataan
Contoh surat pernyataanWAhyu Chool
 
Macmillan Readers Rich Man Poor Man by TJ Jupp
Macmillan Readers Rich Man Poor Man by TJ JuppMacmillan Readers Rich Man Poor Man by TJ Jupp
Macmillan Readers Rich Man Poor Man by TJ JuppEka Kurnia
 
Permenkes no. 46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik pratama, te...
Permenkes no. 46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik  pratama, te...Permenkes no. 46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik  pratama, te...
Permenkes no. 46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik pratama, te...Adelina Hutauruk
 
Mwardlow copyrights 1
Mwardlow copyrights 1Mwardlow copyrights 1
Mwardlow copyrights 1wardlowhhs
 
Think creative email_openrate_presentation_ap_2010
Think creative email_openrate_presentation_ap_2010Think creative email_openrate_presentation_ap_2010
Think creative email_openrate_presentation_ap_2010Ali Parmelee
 

Viewers also liked (20)

Laporan Bakti Sosial
Laporan Bakti SosialLaporan Bakti Sosial
Laporan Bakti Sosial
 
Standar operasional prosedur di bidang keperawatan gigi
Standar operasional prosedur di bidang keperawatan gigiStandar operasional prosedur di bidang keperawatan gigi
Standar operasional prosedur di bidang keperawatan gigi
 
Buku guru ipa smp kelas 7
Buku guru ipa smp kelas 7Buku guru ipa smp kelas 7
Buku guru ipa smp kelas 7
 
Buku ungu-koreksi-akhir ok (1)
Buku ungu-koreksi-akhir ok (1)Buku ungu-koreksi-akhir ok (1)
Buku ungu-koreksi-akhir ok (1)
 
2014 ilustrasi pengumpulan skp 5 tahun,
2014 ilustrasi pengumpulan skp 5 tahun,2014 ilustrasi pengumpulan skp 5 tahun,
2014 ilustrasi pengumpulan skp 5 tahun,
 
Penolakan tindakan medis
Penolakan tindakan medisPenolakan tindakan medis
Penolakan tindakan medis
 
Teknik Menulis skripsi,makalah,
Teknik Menulis skripsi,makalah, Teknik Menulis skripsi,makalah,
Teknik Menulis skripsi,makalah,
 
Surat persetujuan
Surat persetujuanSurat persetujuan
Surat persetujuan
 
Delegasi & supervisi
Delegasi & supervisiDelegasi & supervisi
Delegasi & supervisi
 
Henry the last leaf and other stories
Henry   the last leaf and other storiesHenry   the last leaf and other stories
Henry the last leaf and other stories
 
Ukgm
Ukgm Ukgm
Ukgm
 
Contoh informed choise
Contoh informed choiseContoh informed choise
Contoh informed choise
 
Perpajakan desa
Perpajakan desaPerpajakan desa
Perpajakan desa
 
Contoh surat pernyataan
Contoh surat pernyataanContoh surat pernyataan
Contoh surat pernyataan
 
Macmillan Readers Rich Man Poor Man by TJ Jupp
Macmillan Readers Rich Man Poor Man by TJ JuppMacmillan Readers Rich Man Poor Man by TJ Jupp
Macmillan Readers Rich Man Poor Man by TJ Jupp
 
Permenkes no. 46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik pratama, te...
Permenkes no. 46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik  pratama, te...Permenkes no. 46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik  pratama, te...
Permenkes no. 46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik pratama, te...
 
Mwardlow copyrights 1
Mwardlow copyrights 1Mwardlow copyrights 1
Mwardlow copyrights 1
 
Think creative email_openrate_presentation_ap_2010
Think creative email_openrate_presentation_ap_2010Think creative email_openrate_presentation_ap_2010
Think creative email_openrate_presentation_ap_2010
 
група 6
група 6група 6
група 6
 
Virksomhetssøk for prosjekt - Comperio
Virksomhetssøk for prosjekt  - ComperioVirksomhetssøk for prosjekt  - Comperio
Virksomhetssøk for prosjekt - Comperio
 

Similar to P3KGB Edisi 2014

(2)PPT Visitasi Wahana PIDGI.pptx
(2)PPT Visitasi Wahana PIDGI.pptx(2)PPT Visitasi Wahana PIDGI.pptx
(2)PPT Visitasi Wahana PIDGI.pptxRajif4
 
pedoman praktik doktergcfiuf7fyd5s6sd6e6
pedoman praktik doktergcfiuf7fyd5s6sd6e6pedoman praktik doktergcfiuf7fyd5s6sd6e6
pedoman praktik doktergcfiuf7fyd5s6sd6e6muhammadyusuf738052
 
Pedoman pengajuan kewenangan klinis dokter gigi di rumah sakit
Pedoman pengajuan kewenangan klinis dokter gigi di rumah sakitPedoman pengajuan kewenangan klinis dokter gigi di rumah sakit
Pedoman pengajuan kewenangan klinis dokter gigi di rumah sakitdentalid
 
Panduan praktik klinik bagi dokter gigi dari pb pdgi
Panduan praktik klinik bagi dokter gigi dari pb pdgiPanduan praktik klinik bagi dokter gigi dari pb pdgi
Panduan praktik klinik bagi dokter gigi dari pb pdgidentalid
 
Materi Kebijakan Askesgilut.pdf
Materi Kebijakan Askesgilut.pdfMateri Kebijakan Askesgilut.pdf
Materi Kebijakan Askesgilut.pdfTari621909
 
Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia
Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran IndonesiaMajelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia
Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran IndonesiaGina Rothera
 
professional self regulation of midwifery by Dr.emi nurjasmi, M.Kes
professional self regulation of midwifery by Dr.emi nurjasmi, M.Kesprofessional self regulation of midwifery by Dr.emi nurjasmi, M.Kes
professional self regulation of midwifery by Dr.emi nurjasmi, M.KesPuskesmas palasa
 
18032024_Kebijakan PIDI dan PIDGI 2024(Penilaian Wahana) (1).pptx
18032024_Kebijakan PIDI dan PIDGI 2024(Penilaian Wahana) (1).pptx18032024_Kebijakan PIDI dan PIDGI 2024(Penilaian Wahana) (1).pptx
18032024_Kebijakan PIDI dan PIDGI 2024(Penilaian Wahana) (1).pptxyuniati24
 
Standar pelayanan gigi di puskesmas
Standar pelayanan gigi di puskesmasStandar pelayanan gigi di puskesmas
Standar pelayanan gigi di puskesmasJoni Iswanto
 
Buku pedomanpelaksanaanp2kb2007
Buku pedomanpelaksanaanp2kb2007Buku pedomanpelaksanaanp2kb2007
Buku pedomanpelaksanaanp2kb2007budhi mp
 
Bahan Tayang Materi Regulasi jf-tgm-ed-2021
Bahan Tayang Materi Regulasi jf-tgm-ed-2021Bahan Tayang Materi Regulasi jf-tgm-ed-2021
Bahan Tayang Materi Regulasi jf-tgm-ed-2021WiandhariEsaBBPKCilo
 
Standar RS Pendidikan Depkes 2009
Standar RS Pendidikan Depkes 2009Standar RS Pendidikan Depkes 2009
Standar RS Pendidikan Depkes 2009Suprijanto Rijadi
 
MPI 1 Regulasi JF TGM ed 2021-edit fix ok yes.pptx
MPI 1 Regulasi JF TGM ed 2021-edit fix ok yes.pptxMPI 1 Regulasi JF TGM ed 2021-edit fix ok yes.pptx
MPI 1 Regulasi JF TGM ed 2021-edit fix ok yes.pptxagus997845
 
1.tesis asih abstrak
1.tesis  asih abstrak1.tesis  asih abstrak
1.tesis asih abstrakasih gahayu
 
Program internsip-dokter-indonesia-landasan-hukum-org-prof-mul
Program internsip-dokter-indonesia-landasan-hukum-org-prof-mulProgram internsip-dokter-indonesia-landasan-hukum-org-prof-mul
Program internsip-dokter-indonesia-landasan-hukum-org-prof-mulMoch Jasin
 
PEDOMAN LAM KPRS 2022.docx
PEDOMAN LAM KPRS 2022.docxPEDOMAN LAM KPRS 2022.docx
PEDOMAN LAM KPRS 2022.docxwiwi411689
 

Similar to P3KGB Edisi 2014 (20)

(2)PPT Visitasi Wahana PIDGI.pptx
(2)PPT Visitasi Wahana PIDGI.pptx(2)PPT Visitasi Wahana PIDGI.pptx
(2)PPT Visitasi Wahana PIDGI.pptx
 
pedoman praktik doktergcfiuf7fyd5s6sd6e6
pedoman praktik doktergcfiuf7fyd5s6sd6e6pedoman praktik doktergcfiuf7fyd5s6sd6e6
pedoman praktik doktergcfiuf7fyd5s6sd6e6
 
Pedoman pengajuan kewenangan klinis dokter gigi di rumah sakit
Pedoman pengajuan kewenangan klinis dokter gigi di rumah sakitPedoman pengajuan kewenangan klinis dokter gigi di rumah sakit
Pedoman pengajuan kewenangan klinis dokter gigi di rumah sakit
 
Panduan praktik klinik bagi dokter gigi dari pb pdgi
Panduan praktik klinik bagi dokter gigi dari pb pdgiPanduan praktik klinik bagi dokter gigi dari pb pdgi
Panduan praktik klinik bagi dokter gigi dari pb pdgi
 
Materi Kebijakan Askesgilut.pdf
Materi Kebijakan Askesgilut.pdfMateri Kebijakan Askesgilut.pdf
Materi Kebijakan Askesgilut.pdf
 
Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia
Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran IndonesiaMajelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia
Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia
 
professional self regulation of midwifery by Dr.emi nurjasmi, M.Kes
professional self regulation of midwifery by Dr.emi nurjasmi, M.Kesprofessional self regulation of midwifery by Dr.emi nurjasmi, M.Kes
professional self regulation of midwifery by Dr.emi nurjasmi, M.Kes
 
Proposal rencana studi
Proposal rencana studiProposal rencana studi
Proposal rencana studi
 
18032024_Kebijakan PIDI dan PIDGI 2024(Penilaian Wahana) (1).pptx
18032024_Kebijakan PIDI dan PIDGI 2024(Penilaian Wahana) (1).pptx18032024_Kebijakan PIDI dan PIDGI 2024(Penilaian Wahana) (1).pptx
18032024_Kebijakan PIDI dan PIDGI 2024(Penilaian Wahana) (1).pptx
 
Standar pelayanan gigi di puskesmas
Standar pelayanan gigi di puskesmasStandar pelayanan gigi di puskesmas
Standar pelayanan gigi di puskesmas
 
Buku pedomanpelaksanaanp2kb2007
Buku pedomanpelaksanaanp2kb2007Buku pedomanpelaksanaanp2kb2007
Buku pedomanpelaksanaanp2kb2007
 
Bahan Tayang Materi Regulasi jf-tgm-ed-2021
Bahan Tayang Materi Regulasi jf-tgm-ed-2021Bahan Tayang Materi Regulasi jf-tgm-ed-2021
Bahan Tayang Materi Regulasi jf-tgm-ed-2021
 
Standar RS Pendidikan Depkes 2009
Standar RS Pendidikan Depkes 2009Standar RS Pendidikan Depkes 2009
Standar RS Pendidikan Depkes 2009
 
MPI 1 Regulasi JF TGM ed 2021-edit fix ok yes.pptx
MPI 1 Regulasi JF TGM ed 2021-edit fix ok yes.pptxMPI 1 Regulasi JF TGM ed 2021-edit fix ok yes.pptx
MPI 1 Regulasi JF TGM ed 2021-edit fix ok yes.pptx
 
1.tesis asih abstrak
1.tesis  asih abstrak1.tesis  asih abstrak
1.tesis asih abstrak
 
1.1prosedur profil lulusan
1.1prosedur profil lulusan1.1prosedur profil lulusan
1.1prosedur profil lulusan
 
Panduan monev bimtek sikda ntt
Panduan monev bimtek sikda nttPanduan monev bimtek sikda ntt
Panduan monev bimtek sikda ntt
 
Skdi tahun-2012
Skdi tahun-2012Skdi tahun-2012
Skdi tahun-2012
 
Program internsip-dokter-indonesia-landasan-hukum-org-prof-mul
Program internsip-dokter-indonesia-landasan-hukum-org-prof-mulProgram internsip-dokter-indonesia-landasan-hukum-org-prof-mul
Program internsip-dokter-indonesia-landasan-hukum-org-prof-mul
 
PEDOMAN LAM KPRS 2022.docx
PEDOMAN LAM KPRS 2022.docxPEDOMAN LAM KPRS 2022.docx
PEDOMAN LAM KPRS 2022.docx
 

More from asih gahayu

Manajemen Mutu PKP
Manajemen Mutu PKP Manajemen Mutu PKP
Manajemen Mutu PKP asih gahayu
 
Kerjasama Tim Pelatihan Tim Gerak Cepat TGC
Kerjasama Tim Pelatihan Tim Gerak Cepat TGCKerjasama Tim Pelatihan Tim Gerak Cepat TGC
Kerjasama Tim Pelatihan Tim Gerak Cepat TGCasih gahayu
 
Rencana Pembelajaran Pelatihan Tenaga Pelatih Kesehatan
Rencana Pembelajaran  Pelatihan Tenaga Pelatih KesehatanRencana Pembelajaran  Pelatihan Tenaga Pelatih Kesehatan
Rencana Pembelajaran Pelatihan Tenaga Pelatih Kesehatanasih gahayu
 
Evaluasi Pembelajaran Pelatihan TPK
Evaluasi Pembelajaran Pelatihan TPKEvaluasi Pembelajaran Pelatihan TPK
Evaluasi Pembelajaran Pelatihan TPKasih gahayu
 
Manajemen Kelas Pelatihan Tenaga Pelatih Kesehatan
Manajemen Kelas Pelatihan Tenaga Pelatih KesehatanManajemen Kelas Pelatihan Tenaga Pelatih Kesehatan
Manajemen Kelas Pelatihan Tenaga Pelatih Kesehatanasih gahayu
 
Materi Karya Tulis Ilmiah KTI Pelatihan jabatan Fungsional
Materi Karya Tulis Ilmiah KTI Pelatihan jabatan FungsionalMateri Karya Tulis Ilmiah KTI Pelatihan jabatan Fungsional
Materi Karya Tulis Ilmiah KTI Pelatihan jabatan Fungsionalasih gahayu
 
Laporan perkonsultasian Diklat WI Jenjang Tinggi sri asih gahayu ppt
Laporan perkonsultasian Diklat WI Jenjang Tinggi sri asih gahayu ppt  Laporan perkonsultasian Diklat WI Jenjang Tinggi sri asih gahayu ppt
Laporan perkonsultasian Diklat WI Jenjang Tinggi sri asih gahayu ppt asih gahayu
 
Study Kualitatif PHBS
Study Kualitatif PHBS Study Kualitatif PHBS
Study Kualitatif PHBS asih gahayu
 
Penelitian kualitatif bidang kesehatan masyarakat
Penelitian kualitatif bidang kesehatan masyarakatPenelitian kualitatif bidang kesehatan masyarakat
Penelitian kualitatif bidang kesehatan masyarakatasih gahayu
 
Share anti korupsi dan integritas.pptx
Share  anti korupsi dan  integritas.pptxShare  anti korupsi dan  integritas.pptx
Share anti korupsi dan integritas.pptxasih gahayu
 
6.anatomi tulang, otot , syaraf kepala
6.anatomi tulang, otot , syaraf kepala6.anatomi tulang, otot , syaraf kepala
6.anatomi tulang, otot , syaraf kepalaasih gahayu
 
5. alignment artikulasi gigi geligi
5. alignment artikulasi gigi geligi5. alignment artikulasi gigi geligi
5. alignment artikulasi gigi geligiasih gahayu
 
5. alignment artikulasi gigi geligi
5. alignment artikulasi gigi geligi5. alignment artikulasi gigi geligi
5. alignment artikulasi gigi geligiasih gahayu
 
3.pertumbuhan gigi2
3.pertumbuhan gigi23.pertumbuhan gigi2
3.pertumbuhan gigi2asih gahayu
 
2. dental anatomi gigi permanen ..
2. dental anatomi gigi permanen ..2. dental anatomi gigi permanen ..
2. dental anatomi gigi permanen ..asih gahayu
 
1. dental anatomi
1. dental anatomi1. dental anatomi
1. dental anatomiasih gahayu
 

More from asih gahayu (20)

Manajemen Mutu PKP
Manajemen Mutu PKP Manajemen Mutu PKP
Manajemen Mutu PKP
 
Kerjasama Tim Pelatihan Tim Gerak Cepat TGC
Kerjasama Tim Pelatihan Tim Gerak Cepat TGCKerjasama Tim Pelatihan Tim Gerak Cepat TGC
Kerjasama Tim Pelatihan Tim Gerak Cepat TGC
 
Rencana Pembelajaran Pelatihan Tenaga Pelatih Kesehatan
Rencana Pembelajaran  Pelatihan Tenaga Pelatih KesehatanRencana Pembelajaran  Pelatihan Tenaga Pelatih Kesehatan
Rencana Pembelajaran Pelatihan Tenaga Pelatih Kesehatan
 
Evaluasi Pembelajaran Pelatihan TPK
Evaluasi Pembelajaran Pelatihan TPKEvaluasi Pembelajaran Pelatihan TPK
Evaluasi Pembelajaran Pelatihan TPK
 
Manajemen Kelas Pelatihan Tenaga Pelatih Kesehatan
Manajemen Kelas Pelatihan Tenaga Pelatih KesehatanManajemen Kelas Pelatihan Tenaga Pelatih Kesehatan
Manajemen Kelas Pelatihan Tenaga Pelatih Kesehatan
 
Materi Karya Tulis Ilmiah KTI Pelatihan jabatan Fungsional
Materi Karya Tulis Ilmiah KTI Pelatihan jabatan FungsionalMateri Karya Tulis Ilmiah KTI Pelatihan jabatan Fungsional
Materi Karya Tulis Ilmiah KTI Pelatihan jabatan Fungsional
 
Laporan perkonsultasian Diklat WI Jenjang Tinggi sri asih gahayu ppt
Laporan perkonsultasian Diklat WI Jenjang Tinggi sri asih gahayu ppt  Laporan perkonsultasian Diklat WI Jenjang Tinggi sri asih gahayu ppt
Laporan perkonsultasian Diklat WI Jenjang Tinggi sri asih gahayu ppt
 
Study Kualitatif PHBS
Study Kualitatif PHBS Study Kualitatif PHBS
Study Kualitatif PHBS
 
Penelitian kualitatif bidang kesehatan masyarakat
Penelitian kualitatif bidang kesehatan masyarakatPenelitian kualitatif bidang kesehatan masyarakat
Penelitian kualitatif bidang kesehatan masyarakat
 
Share anti korupsi dan integritas.pptx
Share  anti korupsi dan  integritas.pptxShare  anti korupsi dan  integritas.pptx
Share anti korupsi dan integritas.pptx
 
7. anomali gigi
7. anomali gigi7. anomali gigi
7. anomali gigi
 
6.anatomi tulang, otot , syaraf kepala
6.anatomi tulang, otot , syaraf kepala6.anatomi tulang, otot , syaraf kepala
6.anatomi tulang, otot , syaraf kepala
 
5. alignment artikulasi gigi geligi
5. alignment artikulasi gigi geligi5. alignment artikulasi gigi geligi
5. alignment artikulasi gigi geligi
 
5. alignment artikulasi gigi geligi
5. alignment artikulasi gigi geligi5. alignment artikulasi gigi geligi
5. alignment artikulasi gigi geligi
 
4.oklusi
4.oklusi4.oklusi
4.oklusi
 
3.pertumbuhan gigi2
3.pertumbuhan gigi23.pertumbuhan gigi2
3.pertumbuhan gigi2
 
2. dental anatomi gigi permanen ..
2. dental anatomi gigi permanen ..2. dental anatomi gigi permanen ..
2. dental anatomi gigi permanen ..
 
1. dental anatomi
1. dental anatomi1. dental anatomi
1. dental anatomi
 
UKGM
UKGM UKGM
UKGM
 
Samuri
SamuriSamuri
Samuri
 

Recently uploaded

PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxBudyHermawan3
 
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxBudyHermawan3
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxBudyHermawan3
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxBudyHermawan3
 
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptxmars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptxSusatyoTriwilopo
 
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptxIPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptxrohiwanto
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdfHarisKunaifi2
 
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdfSalinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdfdrmdbriarren
 
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxBudyHermawan3
 
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxPB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxBudyHermawan3
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxBudyHermawan3
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxBudyHermawan3
 
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke IntegrasiPenyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasiasaliaraudhatii
 
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxBudyHermawan3
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxBudyHermawan3
 

Recently uploaded (16)

PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
 
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
 
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptxmars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
 
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptxIPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
 
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdfSalinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
 
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
 
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxPB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
 
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke IntegrasiPenyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
 
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
 

P3KGB Edisi 2014

  • 1.
  • 2. Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan Pedoman dan Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 1
  • 3. Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan PENGURUS BESAR PERSATUAN DOKTER GIGI INDONESIA: Pedoman dan Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan Tim Penulis: Endang Jeniati, Wiwik Wahyuningsih, Retno Hayati, Krisnawati, Chaidar Masulili, Rahmi Amtha, Tis Karasutisna, Natalina Haerani Hak Cipta dilindungi Undang-undang. Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari Penerbit. ISBN 978-602-70470-1-3 © Edisi 3, PBPDGI 2014 Diterbitkan Tahun 2014 oleh: Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia Jl. Utan Kayu Raya No 46 Jakarta Timur 13120 Tel. 021-85906355 Hp. 081908312328 E-mail: pbpdgi@cbn.net.id Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 2
  • 4. Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan PEDOMAN DAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROFESIONALISME KEDOKTERAN GIGI BERKELANJUTAN (P3KGB) PB PDGI 2014 Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 3
  • 5. Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan KATA PENGANTAR Puji Syukur Kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas terbitnya revisi buku Pedoman dan Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan (P3KGB). Sejak diterbitkannya, buku Pedoman P3KGB ini telah beberapa kali mengalami penyempurnaan, dengan tujuan untuk lebih meningkatkan panduan ini sedemikian rupa sehingga dapat memperbaiki baik tata cara penyelenggaraan maupun mutu substansi P3KGB. PDGI mengemban amanat Undang-undang nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran yang memberikan kewenangan mengeluarkan Sertifikat Kompetensi melalui Kolegium-Kolegiumnya. Berarti PDGI berkewajiban untuk senantiasa mengawal agar Dokter Gigi anggotanya tetap terjaga mutu kompetensi, etika, dan profesionalismenya melalui proses pembelajaran keprofesian sepanjang hayat. Dengan demikian, melalui sejumlah Satuan Kredit Profesi yang didapat oleh dokter gigi dari kegiatan-kegiatan pembelajaran keprofesian berkelanjutan ini, maka diakuilah mutu dokter gigi tersebut melalui pemberian Sertifikat Kompetensi. Sertifikat Kompetensi tersebut menandakan dokter gigi tersebut layak untuk menjalankan praktek kedokteran gigi di Indonesia, bahwa ia benar-benar kompeten sesuai kemajuan Iptek kedokteran atau kedokteran gigi. Hakekat penjagaan mutu profesionalisme adalah tugas besar dan mulia yang dipercayakan oleh bangsa dan negara. Oleh karena itu, perlu dibuat tatanan cara dan nilai-nilai dalam pengawalan mutu dari pelaksanaan kegiatan P3KGB itu sendiri. Agar optimal maka revisi Buku Pedoman P3KGB dilakukan dengan pendekatan multi sektor, yang bersifat kolaboratif, sinkronisasi dan harmonisasi dari berbagai pihak antara lain Perangkat Organisasi PDGI, MKKGI, Para Kolegium, dan Ikatan Keahlian Dokter Gigi Spesialis. Untuk itu saya menyampaikan terima kasih atas kerja keras semua pihak yang terlibat pada proses revisi buku Pedoman P3KGB ini. Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 4
  • 6. Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan Beranjak dari revisi buku Pedoman P3KGB, harapan saya agar buku ini dijadikan pedoman pelaksanaan pembelajaran keprofesian berkelanjutan yang ditaati oleh seluruh unsur dan pihak. Semoga cita-cita kita untuk senantiasa menjaga citra keprofesian dokter gigi termasuk dokter gigi spesialis dapat terwujud demi keselamatan pasien dan kesejahteraan rakyat Indonesia. Jakarta, 19 Mei 2014 PENGURUS BESAR PERSATUAN DOKTER GIGI INDONESIA KETUA, Dr. drg. Zaura Anggraeni, MDS NPA. 1105.104434 Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 5
  • 7. Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan SURAT KEPUTUSAN NOMOR : SKEP/462/PB PDGI/I/2014 Tentang PEDOMAN & PETUNJUK PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROFESIONALISME KEDOKTERAN GIGI BERKELANJUTAN (P3KGB) 2014 PENGURUS BESAR PERSATUAN DOKTER GIGI INDONESIA Menimbang : 1. Bahwa dalam rangka meningkatkan kompetensi dokter gigi dan dokter gigi spesialis dalam pelayanan kesehatan gigi, perlu Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan (P3KGB). 2. Bahwa Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) mengamanatkan kepada PDGI untuk menjadi pelaksana Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan (P3KGB). 3. Bahwa setiap dokter gigi dan dokter gigi spesialis yang akan memperpanjang masa berlaku STR harus mendapatkan Sertifikat Kompetensi dari Kolegium terkait. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004, tentang Praktik Kedokteran 2. Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) PDGI 3. Amanat hasil Kongres PDGI XXIV Bali tentang perlunya dilakukan kajian dan revisi terhadap Buku Pedoman dan Petunjuk Pelaksanaan Pelatihan P3KGB edisi kedua. Memperhatikan : 1. Hasil Pertemuan Rapat Komisi dengan Kolegium-Kolegium Kedokteran Gigi yang membahas revisi Pedoman dan Pelaksanaan P3KGB pada tanggal 5 Februari 2013 di Sekretariat PB PDGI, Jakarta 2. Hasil Pertemuan Rapat Komisi dengan PB PDGI dan Kolegium- Kolegium Kedokteran Gigi yang membahas revisi Pedoman dan Pelaksanaan P3KGB pada tanggal 25 Juli 2013 di Sekretariat PB PDGI, Jakarta 3. Hasil Pertemuan Rapat Komisi P3KGB dengan PB PDGI dan PDGI Cabang Se-Jabodetabek dan Wilayah DKI yang membahas revisi Buku Pedoman dan Pelaksanaan P3KGB pada tanggal 8 Agustus 2013 di Jakarta. 4. Bahwa mulai tanggal 5 Februari 2013 telah diuji cobakan Sistem Penilaian Kegiatan, Penyelenggara (Provider) serta Pengajuan Penilaian/Akreditasi Kegiatan P3KGB yang menjadi standar Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan. Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 6
  • 8. Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan MEMUTUSKAN Menetapkan Pertama : Memberlakukan Buku Pedoman & Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan Dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan (P3KGB) 2014. Kedua : Surat Keputusan ini berlaku mulai tanggal ditetapkan sampai waktu yang tidak ditetapkan dan dengan ini Buku Pedoman & Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan (P3KGB) 2008 dinyatakan tidak berlaku lagi. Ketiga : Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kesalahan/kekeliruan dalam keputusan ini akan diadakan perbaikan seperlunya. Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal: 21 Januari 2014 PENGURUS BESAR PERSATUAN DOKTER GIGI INDONESIA KETUA UMUM SEKRETARIS JENDERAL Dr. drg. Zaura Anggraeni, MDS drg. Ugan Gandar NPA : 1105.104434 NPA : 1105.001341 Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 7
  • 9. Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .................................................................................... 4 DAFTAR ISI ...................................................................................................... 6 TIM PENYUSUN ............................................................................................ 9 BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 10 BAB II TUJUAN DAN ORGANISASI ................................................... 17 BAB III TATALAKSANA PENYELENGGARAAN KEGIATAN P3KGB ............................................................................................................. 20 BAB IV SISTIM PENILAIAN KEGIATAN P3KGB .......................... 34 BAB V PEMBINAAN DAN PENGAWASAN ..................................... 45 BAB VI SERTIFIKASI DAN REGISTRASI .......................................... 47 BAB VII PENUTUP ...................................................................................... 55 Lampiran 1 ....................................................................................................... 56 Lampiran 2 ....................................................................................................... 60 Lampiran 3 ....................................................................................................... 64 Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 8
  • 10. Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan TIM PENYUSUN 1. Komisi P3KGB - Drg. Endang Jeniati, MARS - drg Wiwik Wahyuningsih, MKM - Prof. Dr.Retno Hayati, drg, SKM, SpKGA (K) - drg Krisnawati, SpOrt (K) - drg Chaidar Masulili, Sp. Pros (K) - drg Rahmi Amtha, MDS, PhD - drg Tis Karasutisna, Sp. BM (K) - drg Natalina Haerani, Sp. Perio (K) 2. Dept. Pendidikan dan Profesi PB PDGI - Dr. drg Corputty Johan E. Michael, SpBM - drg Peter Andreas, MKes 3. Majelis Kolegium Kedokteran Gigi Indonesia - Dr. drg Harum Sasanti, SpPM 4. Kolegium – Kolegium Kedokteran Gigi - Kolegium Dokter Gigi Indonesia (KDGI) - Kolegium Bedah Mulut - Kolegium Orthodonsia - Kolegium Prosthodonsia - Kolegium Konservasi Gigi - Kolegium Penyakit Mulut - Kolegium Kedokteran Gigi Anak - Kolegium Periodonsia - Kolegium Radiologi Kedokteran Gigi Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 9
  • 11. Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Profesi kedokteran gigi adalah suatu pekerjaan yang dilaksanakan berdasarkan suatu keilmuan, kompetensi, kode etik, disiplin dan bersifat melayani masyarakat. Dokter gigi dalam melaksanakan profesinya memberikan pelayanan kesehatan gigi yang prima untuk memenuhi kebutuhan pasien sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran gigi (IPTEKDOKGI) yang pesat. Untuk itu dokter gigi harus tetap komitmen terhadap pengembangan diri sepanjang hayat (life-long learning) dan menekankan etik profesional dan moral. Kewajiban pengembangan diri sepanjang hayat merupakan upaya mengembangkan profesionalismenya untuk meningkatkan dan meng-update pengetahuan dan keterampilan dokter gigi melalui Pendidikan Pelatihan Profesional Kedokteran Gigi Berkelanjutan (P3KGB). Globalisasi ilmu kedokteran gigi memberi dampak pada dokter gigi/dokter gigi spesialis untuk memahami serta mengikuti kemajuan teknologi dan selalu meningkatkan keterampilan kliniknya, melalui peningkatan kompetensi yang berkesinambungan. Undang Undang RI No.29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran mengamanatkan “Setiap dokter/dokter gigi yang berpraktik wajib mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Kedokteran/Kedokteran Gigi Berkelanjutan yang diselenggarakan oleh organisasi profesi dan lembaga lain yang diakreditasi oleh organisasi profesi dalam rangka penyerapan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran atau kedokteran gigi. Dilaksanakan sesuai dengan standar pendidikan profesi kedokteran/kedokteran gigi“ (pasal 27 dan 28). Selanjutnya Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 10
  • 12. Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan organisasi profesi menetapkan standar pelaksanaan pendidikan dan pelatihan berkelanjutan tersebut. Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan (P3KGB) pada dasarnya merupakan upaya pembinaan profesional yang merupakan sistem dari organisasi profesi (CPD = continuing professional development), dengan tujuan menjaga dan meningkatkan mutu kompetensi anggotanya. Oleh karena itu, Persatuan Dokter Gigi Indonesia sebagai organisasi profesi kedokteran gigi mempunyai tanggung jawab dan kewajiban untuk mengembangkan sistem P3KGB sebagai upaya pengarahan, pembinaan dan pengawasan secara terus menerus agar kompetensi para anggotanya meningkat dan bermoral, beretika serta berdisiplin. Berdasarkan hal tersebut di atas perlu disusun pedoman P3KGB dengan tujuan : 1. Menjadi acuan penyelenggaraan kegiatan pendidikan dan pelatihan profesionalisme kedokteran gigi berkelanjutan 2. Menjadi standar metode pelaksanaan, peraturan dan penilaian serta terjamin mutu dan keabsahannya B. PENGERTIAN Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan (P3KGB) adalah pendidikan, pelatihan, dan aktivitas professional yang dilakukan oleh dokter gigi dan dokter gigi spesialis untuk memelihara, meningkatkan, mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan perilaku dokter gigi dan dokter gigi spesialis dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan aman dan profesional. C. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang No. 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran 2. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan 3. Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 11
  • 13. Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan 4. Undang-Undang No 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Nasional 5. Undang-Undang No 20 Tahun 2013 Tentang Pendidkan Kedokteran 6. Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 1996 Tentang Tenaga Kesehatan 7. Peraturan Menteri Kesehatan No 1173/MENKES/PER/X/2004 Tentang Rumah Sakit Gigi dan Mulut 8. Peraturan Menteri Kesehatan No.1419 Tahun 2005 Tentang Penyelenggaraan Praktik Dokter dan Dokter Gigi 9. Permenkes. No 512 Tahun 2007 Tentang Izin Praktik dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran 10. Permenkes No 6 Tahun 2013 Tentang Kriteria Fasilitas Pelayanan Kesehatan Terpencil, Sangat Terpencil dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Yang Tidak Diminati. 11. Peraturan Konsil No 6 Tahun 2011 Tentang Registrasi Dokter dan Dokter Gigi 12. Peraturan Konsil No 9 Tahun 2012 Tentang SKSFM 13. Peraturan Konsil No 13 Tahun 2013 tentang SPAMED 14. Kepkonsil No 37 Tahun 2007 Tentang Pedoman Tata Cara Persetujuan Konsil Kedokteran Indonesia bagi Dokter dan Dokter Gigi WNA yang akan memberikan Pendidikan dan Pelatihan dalam rangka Alih Ilmu Pengetahuan dan Teknologi 15. AD dan ART PDGI hasil Konggres XXIV 2011 di Bali 16. Surat Keputusan PB PDGI no 34 Tahun 2008 Tentang Kode Etik Kedokteran Gigi Indonesia 17. Surat Keputusan PB PDGI no 35 Tahun 2008 Tentang Pedoman Kerja Majelis Kehormatan Etik Kedokteran Gigi Indonesia 18. Surat Keputusan PB PDGI No 345 Tahun 2010 Tentang Peraturan Tambahan 19. Surat Keputusan PB PDGI No 2555 Tahun 2012 Tentang Surat Edaran Penyelenggaraan Kegiatan 20. Surat Keputusan PB PDGI No 357 Tahun 2013 Tentang Pemberian dan Pencabutan Surat Rekomendasi Izin Praktik D. KETENTUAN UMUM Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 12
  • 14. Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan 1. Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan (P3KGB) adalah pendidikan, pelatihan dan aktivitas profesional lain yang dilakukan oleh dokter gigi dan dokter gigi spesialis untuk memelihara, meningkatkan, mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan perilaku dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. 2. Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) adalah Organisasi profesi dokter gigi Indonesia yang terdiri dari Pengurus Besar, Pengurus Wilayah, dan Pengurus Cabang. 3. Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (AFDOKGI) adalah Asosiasi para penyelenggara pendidikan kedokteran gigi di Indonesia. 4. Majelis Kolegium Kedokteran Gigi Indonesia (MKKGI) adalah Perangkat Pengurus Besar PDGI (PB PDGI), sebagai badan koordinasi antar kolegium-kolegium disiplin Ilmu Kedokteran Gigi yang terdiri dari Ketua atau Wakil Kolegium dari ikatan keahlian dan kolegium dokter gigi, yang dibentuk secara khusus, untuk menjalankan tugas pengawasan, bimbingan, dan pengarahan dalam melaksanakan pendidikan dokter gigi dan dokter gigi spesialis yang dilaksanakan di perguruan tinggi. 5. Asosiasi Rumah Sakit Gigi Mulut Pendidikan Indonesia (ARSGMPI) adalah Asosiasi rumah sakit gigi dan mulut pendidikan yang digunakan sebagai sarana proses pendidikan dan penelitian bagi profesi tenaga kesehatan kedokteran gigi dan tenaga kesehatan lainnya dan terikat dengan Fakultas Kedokteran Gigi. (Permenkes No1173/MENKES/PER/X/2004 Tentang Rumah Sakit Gigi Mulut) 6. Kolegium adalah Badan yang dibentuk oleh organisasi profesi untuk masing-masing cabang disiplin ilmu yang bertugas mengampu cabang disiplin ilmu tersebut. 7. Fasilitator adalah Instruktur/tenaga pengajar/narasumber yang ahli dalam bidangnya 8. Komisi P3KGB adalah Badan fungsional PB PDGI yang dibentuk untuk mengelola pendidikan dan pelatihan kedokteran gigi Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 13
  • 15. Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan berkelanjutan di tingkat nasional dan internasional, yang keanggotaannya terdiri dari dua dokter gigi spesialis dari Kolegium, dua dokter gigi/dokter gigi spesialis dari AFDOKGI, empat dokter gigi/dokter gigi spesialis dari PB PDGI, satu dokter gigi/dokter gigi spesialis dari ARSGMPI, dan anggota ex-officio yang terdiri dari ketua-ketua kolegium dan ketua ikatan keahlian; berkedudukan di pusat. 9. Tim P3KGB adalah Badan fungsional Pengurus Wilayah PDGI yang dibentuk untuk mengelola pendidikan dan pelatihan kedokteran gigi berkelanjutan di tingkat wilayah, yang keanggotaannya terdiri dari unsur pengurus PDGI Wilayah, dan dokter gigi/dokter gigi spesialis yang bekerja di Rumah Sakit yang berkedudukan di wilayah tersebut. 10. Unit P3KGB adalah Badan fungsional Pengurus Cabang PDGI yang dibentuk untuk mengelola pendidikan dan pelatihan kedokteran gigi berkelanjutan di tingkat cabang, yang terdiri dari unsur pengurus PDGI Cabang, dan dokter gigi/dokter gigi spesialis yang bekerja di Rumah Sakit yang berkedudukan di cabang tersebut. Unit P3KGB memvalidasi salinan dokumen dokter gigi yang akan memperpanjang Surat Izin Praktik (SIP). 11. Kegiatan P3KGB adalah Berbagai kegiatan yang direkomendasikan oleh PB PDGI mencakup pendidikan, pelatihan dan pengembangan profesional berkelanjutan untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas kompetensi dokter gigi/dokter gigi spesialis setelah lulus dokter gigi/dokter gigi spesialis melalui pengembangan diri sepanjang hayat (life long learning). 12. Satuan Kredit Profesi disingkat SKP adalah Nilai kredit yang diperoleh dokter gigi/dokter gigi spesialis dari kegiatan P3KGB. 13. Kredit Prasyarat (credit requirement) adalah Jumlah kredit (SKP) yang harus dikumpulkan oleh seorang dokter gigi/dokter gigi spesialis dalam satu kurun waktu lima tahun yang menjadi prasyarat untuk mendapatkan sertifikat kompetensi ulang (resertifikasi). 14. Jam Efektif adalah Alokasi waktu yang sudah ditentukan dan sudah diperhitungkan agar kompetensi yang diharapkan dapat tercapai. (jumlah seluruh waktu belajar/kegiatan dikurangi waktu-waktu tidak belajar). Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 14
  • 16. Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan 15. Akreditasi adalah Kegiatan penilaian kelayakan kegiatan dalam satuan pendidikan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. (UU no 20 Tahun 2003 Tentang Sistim Pendidikan Nasional) 16. Akreditasi Kegiatan P3KGB adalah Pengakuan yang diberikan oleh PB PDGI-Komisi P3KGB kepada penyelenggaraan Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Berkelanjutan (P3KGB) yang telah memenuhi standar berdasarkan penilaian terhadap komponen yang diakreditasi. 17. Verifikasi adalah Proses pemeriksaan kelengkapan dan keakuratan data/salinan dokumen dengan peraturan terkait untuk kepentingan sertifikasi dan registrasi ulang. 18. Validasi adalah Proses pemeriksaan kesahihan atau keabsahan data/salinan dokumen serta pihak yang berwenang menerbitkan dokumen tersebut dilakukan oleh Unit P3KGB. 19. Sertifikat Kompetensi adalah Surat keterangan pengakuan yang dikeluarkan bagi dokter gigi atau dokter gigi Spesialis oleh kolegium terkait sebagai tanda pengakuan terhadap kompetensi dokter gigi atau dokter gigi Spesialis tersebut dalam menjalankan praktiknya. Sertifikat ini diterbitkan setelah lulus uji kompetensi, atau setelah memenuhi rangkaian kegiatan Program P3KGB untuk memperoleh resertifikasi/ sertifikat ulang. 20. Sertifikasi adalah Proses penerbitan sertifikat kompetensi bagi dokter gigi/dokter gigi spesialis oleh kolegium terkait yang menyatakan bahwa yang bersangkutan memiliki kemampuan profesi yang setara dengan standar profesi dan standar kompetensi bidang profesi terkait. 21. Registrasi adalah Pencatatan resmi terhadap dokter gigi yang telah memiliki sertifikat kompetensi dan telah mempunyai kualifikasi tertentu lainnya serta diakui secara hukum untuk melakukan tindakan profesinya 22. Registrasi Ulang adalah Pencatatan ulang terhadap dokter gigi atau dokter gigi spesialis yang telah diregistrasi setelah memenuhi persyaratan yang berlaku. 23. Surat Tanda Registrasi disingkat STR dokter gigi/dokter gigi spesialis adalah Bukti tertulis yang diterbitkan oleh Konsil Kedokteran Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 15
  • 17. Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan Indonesia (KKI) bahwa dokter/dokter gigi spesialis tersebut telah terdaftar dan memperoleh kewenangan untuk menjalankan profesinya di seluruh Indonesia. 24. Rekomendasi PDGI untuk Ijin Praktik adalah Rekomendasi yang dikeluarkan oleh PDGI Cabang bagi seorang dokter gigi/dokter gigi spesialis setelah memenuhi persyaratan untuk keperluan pengurusan izin praktik. 25. Rekomendasi Komisi adalah Rekomendasi yang dikeluarkan oleh Komisi P3KGB kepada PB PDGI, Wilayah atau Cabang setelah memenuhi persyaratan pelaksanaan kegiatan P3KGB untuk dapat menerbitkan Surat Keputusan Penilaian Kegiatan P3KGB. 26. Rekomendasi Kolegium adalah Rekomendasi tentang Kompetensi Pembimbing Keterampilan Klinik atau Pelaksana Tindakan Klinik seorang dokter gigi/dokter gigi spesialis yang dikeluarkan oleh Kolegium terkait pada KegiatanKeterampilan P3KGB. Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 16
  • 18. Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan BAB II TUJUAN DAN ORGANISASI A. TUJUAN 1. Tujuan Kegiatan P3KGB 1.1. Menjaga dan meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap dokter gigi dan dokter gigi spesialis untuk mengantisipasi perkembangan global dalam bidang kesehatan. 1.2. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat melalui peran aktif dokter gigi dan dokter gigi spesialis secara profesional. 1.3. Melengkapi dan memfasilitasi persyaratan penerbitan sertifikat kompetensi ulang/resertifikasi yang diperlukan untuk registrasi ulang dokter gigi dan dokter gigi spesialis 2. Tujuan Buku Pedoman P3KGB 2.1. Sebagai Petunjuk bagi dokter gigi/dokter gigi spesialis dalam mengembangkan dan meningkatkan kompetensinya. 2.2. Menjadi panduan/penyamaan peraturan dan penilaiannya bagi pihak-pihak yang terkait dalam penyelenggaraan kegiatan P3KGB. B. ORGANISASI Berdasarkan Anggaran Rumah Tangga Bagian ke 2, Pasal 10 sebagai kelengkapan dari PB PDGI dibentuklah Badan Fungsional PB PDGI, salah satu dari badan fungsional tersebut adalah Komisi P3KGB. 1. Komisi 1.1. Organisasi tingkat pusat dan berkedudukan di pusat, beranggotakan : - Unsur PB PDGI (empat orang) - Unsur Kolegium (dua orang) - Unsur AFDOKGI (dua orang) Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 17
  • 19. Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan - Unsur ARSGMPI (satu orang) - Anggota Ex-Officio ketua-ketua Kolegium 1.2. Dibentuk oleh dan bertanggungjawab kepada PB PDGI 1.3. Ditetapkan melalui Surat Keputusan (SK) PB PDGI 1.4. Masa kerja sesuai dengan masa kerja PB PDGI 1.5. Kewenangan: a. Membantu PB PDGI dalam menentukan kebijakan P3KGB b. Menjaga dan meningkatkan kompetensi dokter gigi dan dokter gigi spesialis dalam profesionalisme pelayanan kepada masyarakat c. Melakukan akreditasi dan pengawasan pada lembaga non PDGI penyelenggara kegiatan P3KGB d. Melakukan akreditasi dan pengawasan penyelenggara kegiatan P3KGB yang berkesinambungan e. Melakukan akreditasi dan penilaian penyelenggaraan kegiatan P3KGB tingkat nasional dan internasional f. Mengeluarkan rekomendasi penerbitan SK Penilaian Kegiatan P3KGB tingkat Wilayah dan Lokal (cabang) g. Membantu verifikasi dokter gigi asing yang akan mengadakan Kegiatan P3KGB h. Melakukan koordinasi dan pembinaan penyelenggaraan kegiatanP3KGB di tingkat wilayah dan cabang i. Memfasilitasi proses sertifikasi dokter gigi dan dokter gigi spesialis untuk registrasi ulang j. Melakukan revisi buku 2. Tim P3KGB Tim P3KG adalah badan fungsional Pengurus Wilayah PDGI di tingkat wilayah : 2.1. Dibentuk oleh dan bertanggungjawab kepada Pengurus Wilayah PDGI 2.2. Ditetapkan melalui SK Pengurus Wilayah PDGI 2.3. Masa kerja sesuai dengan masa kerja Pengurus Wilayah PDGI 2.4. Beranggotakan : Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 18
  • 20. Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan - Pengurus PDGI Wilayah - Dokter gigi/dokter gigi spesialis yang bekerja di RS dalam wilayah tersebut 2.5. Kewenangan Tim P3KGB a. Menerbitkan Surat Keputusan penilaian kegiatan P3KGB yang akan diselenggarakan di Wilayah atau Cabang berdasarkan rekomendasi dari Komisi P3KGB b. Melakukan evaluasi dan pemantauan penyelenggaraan P3KGB tingkat wilayah dan cabang c. Melakukan koordinasi dan pembinaan penyelenggaraan P3KGB di tingkat cabang d. Melaporkan seluruh kegiatan P3KGB ke Komisi 3. Unit P3KGB Unit P3KGB adalah Badan fungsional Pengurus PDGI di tingkat cabang : 3.1. Dibentuk oleh dan bertanggungjawab kepada Pengurus PDGI Cabang 3.2. Ditetapkan melalui SK Pengurus PDGI Cabang 3.3. Masa kerja sesuai dengan masa kerja Pengurus PDGI Cabang 3.4. Beranggotakan : - Pengurus PDGI Cabang - Dokter gigi/dokter gigi spesialis yang bekerja di RS dalam Cabang tersebut 3.5. Kewenangan Unit P3KGB a. Menilai usulan penyelenggaraan b. Menerbitkan Surat Keputusan penilaian kegiatan P3KGB yang akan diselenggarakan di cabang berdasarkan rekomendasi dari Komisi P3KGB c. Melakukan evaluasi dan pemantauan penyelenggaraan P3KGB tingkat lokal d. Melaporkan seluruh kegiatan P3KGB ke Tim P3KGB e. Melakukan validasi salinan dokumen dan sertifikat kegiatan dokter gigi/dokter gigi spesialis anggota dari cabangnya. Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 19
  • 21. Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan BAB III TATALAKSANA PENYELENGGARAAN KEGIATAN P3KGB A. Lembaga Yang Dapat Menyelenggarakan Kegiatan P3KGB 1. Kegiatan Ilmiah Yang Tidak Berkesinambungan Kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan profesionalisme tetapi sifatnya hanya satu tahap (tidak berkesinambungan) dan harus tetap mengacu pada standar kompetensi dokter gigi/dokter gigi spesialis. 1.1. Lembaga yang dapat menyelenggarakan kegiatan P3KGB secara Mandiri: a. Organisasi di Lingkungan PDGI 1) PB PDGI: - Melaksanakan kegiatan P3KGB dengan cakupan Nasional dan Internasional - Melaksanakan kegiatan P3KGB bekerja sama dengan Organisasi Profesi Kesehatan, Institusi Kesehatan, Institusi Pendidikan Kesehatan dari dalam atau luar negeri - Melaksanakan kegiatan P3KGB bekerja sama dengan produsen alat/bahan Kedokteran Gigi dari dalam atau luar negeri - Melaksanakan kegiatan P3KGB bekerja sama dengan Lembaga lain 2) Wilayah /Regional PDGI: - Melaksanakan kegiatan P3KGB dengan cakupan Nasional dan Internasional dengan SK kegiatan dari PB PDGI - Melaksanakan kegiatan P3KGB dengan cakupan Regional/wilayah atau Lokal dengan SK kegiatan Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 20
  • 22. Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan dari Pengurus Wilayah setelah ada rekomendasi penilaian kegiatan P3KGB dari Komisi P3KGB - Melaksanakan kegiatan P3KGB bekerja sama dengan Organisasi Profesi Kesehatan lain, Institusi Kesehatan, Institusi Pendidikan Kesehatan dari dalam atau luar negeri dengan SK dari Pengurus Wilayah setelah ada rekomendasi penilaian kegiatan P3KGB dari Komisi P3KGB, - Melaksanakan kegiatan P3KGB bekerja sama dengan produsen alatdanbahan Kedokteran Gigi dari dalam atau luar negeri dengan SK dari Pengurus Wilayah setelah ada rekomendasi penilaian kegiatan P3KGB dari Komisi P3KGB. - Melaksanakan kegiatan P3KGB bekerja sama dengan Lembaga Lain dengan SK dari Pengurus Wilayah setelah ada rekomendasi penilaian kegiatan P3KGB dari Komisi P3KGB 3) Cabang PDGI : - Melaksanakan kegiatan P3KGB dengan cakupan Nasional dan Internasional dengan SK kegiatan dari PB PDGI - Melaksanakan kegiatan P3KGB dengan cakupan Regional/Wilayah (lebih dari tiga cabang yang diundang) dengan SK kegiatan dari Pengurus Wilayah PDGI setelah ada rekomendasi penilaian kegiatan P3KGB dari Komisi P3KGB - Melaksanakan Kegiatan P3KGB dengan cakupan Lokal dengan SK kegiatan dari Pengurus Cabang PDGI setelah ada rekomendasi penilaian kegiatan P3KGB dari Komisi P3KGB - Melaksanakan kegiatan P3KGB bekerja sama dengan Organisasi Profesi Kesehatan, Institusi Kesehatan, Institusi Pendidikan Kesehatan dari dalam atau luar negeri dengan SK dari Pengurus Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 21
  • 23. Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan Cabang PDGI setelah ada rekomendasi penilaian kegiatan P3KGB dari Komisi P3KGB - Melaksanakan kegiatan P3KGB melalui kerjasama dengan produsen alat dan bahan Kedokteran Gigi dari dalam atau luar negeri dengan SK dari Pengurus Cabang setelah ada rekomendasi penilaian dari Komisi P3KGB - Melaksanakan kegiatan P3KGB melalui kerjasama dengan Lembaga Lain dengan SK dari Pengurus Cabang PDGI setelah ada rekomendasi penilaian dari Komisi P3KGB. Catatan: Bila satu cabang/wilayah/ikatan mengadakan kegiatan di cabang lain harus ada pemberitahuan kepada cabang setempat. 4) Ikatan Keahlian dan Ikatan Kepeminatan: - Melaksanakan kegiatan dengan cakupan Lokal, Wilayah, Nasional atau Internasional dengan SK kegiatan dari PB PDGI, Wilayah atau Cabang - Melaksanakan kegiatan bekerja sama dengan Organisasi Profesi Kesehatan, Institusi Kesehatan, Institusi Pendidikan Kesehatan dari dalam atau luar negeri dengan SK penilaian kegiatan dari PB PDGI - Melaksanakan kegiatan bekerja sama dengan produsen alat dan bahan Kedokteran Gigi dari dalam atau luar negeri dengan SK penilaian kegiatan dari PB PDGI - Melaksanakan kegiatan bekerja sama dengan Lembaga Lain dengan SK penilaian kegiatan dari PB PDGI - Ada pemberitahuan/koordinasi dengan Cabang PDGI setempat. 5) Institusi Pendidikan Kedokteran Gigi: Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 22
  • 24. Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan - Melaksanakan kegiatan dengan cakupan Lokal, Wilayah, Nasional dan Internasional dengan SK kegiatan dari PB PDGI, wilayah atau cabang sesuai cakupan wilayahnya setelah ada rekomendasi penilaian kegiatan P3KGB dari Komisi P3KGB . - Melaksanakan kegiatan P3KGB bekerja sama dengan Lembaga lain, Organisasi Profesi Kesehatan, Institusi Kesehatan, Institusi Pendidikan Kesehatan dari dalam atau luar negeri dengan SK penilaian kegiatan dari PB PDGI, wilayah atau cabang sesuai cakupan wilayahnya setelah ada rekomendasi penilaian kegiatan P3KGB dari Komisi P3KGB . - Melaksanakan kegiatan P3KGB bekerja sama dengan produsen alat dan bahan Kedokteran Gigi dari dalam atau luar negeri dengan SK penilaian kegiatan dari PB PDGI, wilayah atau cabang sesuai cakupan wilayahnya setelah ada rekomendasi penilaian kegiatan P3KGB dari Komisi P3KGB sesuai cakupan wilayahnya setelah ada rekomendasi penilaian kegiatan P3KGB dari Komisi P3KGB . b. Penyelenggaraan Kegiatan P3KGB secara mandiri tidak dibenarkan dilakukan oleh: 1) Institusi Kesehatan (non Kedokteran Gigi) - Organisasi Profesi Kesehatan (Non PDGI) - Lembaga/Institusi Kesehatan TNI/POLRI - Instansi Pemerintah yang berkaitan dengan kesehatan - Rumah Sakit, Puskesmas, Klinik - Yayasan Kesehatan dan Non Kesehatan Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 23
  • 25. Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan - Unit Kesehatan dari LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) - Unit Kesehatan dari Partai Politik - Unit Kesehatan dari Ormas (Organisasi Masyarakat) Untuk dapat menyelenggarakan Kegiatan P3KG harus bekerja sama dengan perangkat PDGI, yaitu: • Cakupan lokal/wilayah dengan SK kegiatan dari Pengurus Cabang/Wilayah PDGI setempat setelah ada rekomendasi penilaian kegiatan P3KGB dari Komisi P3KGB • Cakupan Nasional atau Internasional dengan SK kegiatan dari PB PDGI 2) Perusahaan Profit - Event Organizer - Dental/Medical Supplier - Dental/Medical Distributor - Tidak dibenarkan menyelenggarakan kegiatan P3KGB atas nama perusahaan profit - Penyelenggara adalah perangkat PDGI; sedangkan Perusahaan profit sebagai sponsor 3) Perorangan: Tidak dibenarkan menyelenggarakan kegiatan P3KGB berdasarkan: - UU No 29 Tahun 2004 Tentang Praktek Kedokteran Pasal 28 (Setiap dokter atau dokter gigi yang berpraktik wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan kedokteran atau kedokteran gigi berkelanjutan yang diselenggarakan oleh organisasi profesi dan lembaga lain yang diakreditasi oleh organisasi profesi); Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 24
  • 26. Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan - UU No 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi - Kode Etik Kedokteran Gigi Indonesia pasal 22 (dokter gigi di Indonesia tidak boleh menyelenggarakan kegiatan pendidikan dan pelatihan kedokteran gigi tanpa ijin dari Organisasi Profesi); 2. Kegiatan Ilmiah Yang Berkesinambungan Kegiatan yang terdiri dari beberapa modul dan berkesinambungan, mempunyai silabus dan bertujuan meningkatkan kompetensi peserta, tetap mengacu pada standar kompetensi dokter gigi dan dokter gigi Spesialis. 2.1. Lembaga yang dapat menyelenggarakan kegiatan P3KGB Berkesinambungan: a. Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) berakreditasi minimal B. Penyelenggara kegiatan (unit/kepanitiaan) memenuhi persyaratan sesuai dengan pedoman akreditasi oleh PB-PDGI cq Komisi P3KGB b. RSGMP di FKG yang berakreditasi minimal B Persyaratannya sama dengan Butir a. c. Rumah Sakit Pendidikan (RSP) yang berakreditasi minimal B Ada kerjasama dengan PB-PDGI dan penyelenggara kegiatan telah diakreditasi oleh PB-PDGI cq Komisi P3KGB d. Diklat Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (RI), Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) dan Kepolisian Ada kerja sama dengan PB-PDGI dan penyelenggara kegiatan telah diakreditasi oleh PB-PDGI cq Komisi P3KGB e. Diklat atau Lembaga Pelatihan lain. Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 25
  • 27. Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan Ada kerja sama dengan PB-PDGI dan penyelenggara kegiatan telah diakreditasi oleh PB-PDGI cq Komisi P3KGB 3. Kegiatan Pengabdian Masyarakat 3.1. Lembaga yang dapat menyelenggarakan kegiatan P3KGB: a. Organisasi di lingkungan PDGI b. Institusi Pendidikan Kedokteran Gigi Relawan dan penyuluh akan mendapat nilai SKP dengan SK kegiatan dari Pengurus Cabang/Wilayah PDGI setempat atau PB PDGI c. RSGMP Relawan dan penyuluh akan mendapat nilai SKP dengan SK kegiatan dari Pengurus Cabang/Wilayah PDGI setempat atau PB PDGI d. Lembaga /Institusi kesehatan atau non kesehatan di luar PDGI Relawan dan penyuluh akan mendapat nilai SKP bila: 1) Ada kerjasama dengan PDGI setempat 2) Ada surat tugas melalui SK dari ketua Cabang, Wilayah setempat atau PB PDGI 3) Ada acara yang lengkap dengan jam efektifnya. B. Akreditasi Penyelenggara Kegiatan P3KGB Dokter gigi/dokter gigi spesialis yang mengikuti kegiatan P3KGB yang sudah diakreditasi, berhak (qualified) memperoleh nilai kredit kegiatan (SKP), nilai tersebut untuk diakumulasikan waktu pengurusan Sertifikat Kompetensi Ulang yang merupakan persyaratan dalam mengurus STR. 1. Sasaran Akreditasi semua penyelenggara kegiatan pendidikan dan pelatihan berkelanjutan. 2. Tujuan Akreditasi 2.1. Menjamin kualitas tatalaksana dan sumber daya penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan kompetensi pesertanya. Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 26
  • 28. Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan 2.2. Memfasilitasi pendidikan dan pelatihan berkelanjutan agar dapat seragam dan sesuai standar kompotensi. 2.3. Menentukan nilai kredit kegiatan pendidikan dan pelatihan berkelanjutan yang seragam. 2.4. Memfasilitasi pendidikan dan pelatihan berkelanjutan yang bermutu dan sesuai standar pendidikan profesi kedokteran gigi (UUPK Pasal 27) sehingga komponen akreditasi dapat diterima secara nasional. 2.5. Menentukan nilai kredit kegiatan pendidikan dan pelatihan berkelanjutan yang diperoleh peserta dokter gigi/dokter gigi spesialis untuk resertifikasi (sertifikasi ulang). 3. Komponen Yang Diakreditasi : 3.1. Penyelenggara 3.2. Kegiatan atau Program 3.3. Peserta 3.4. Pembicara/Pelatih/Fasilitator/Instruktur 3.5. Dokumentasi 3.6. Publikasi 3.7. Perlindungan terhadap pasien 4. Parameter Penilaian Akreditasi Merupakan kriteria penilaian yang harus ada pada setiap komponen. 4.1. Penyelenggara: a. Institusi Pendidikan, lembaga, bagian Rumah Sakit atau organisasi profesi yang berkedudukan di Indonesia dan mempunyai alamat serta memiliki landasan hukum dan kewenangan hukum b. Mempunyai tujuan jangka panjang yang konsisten dengan misi dan tujuan institusi /lembaga/organisasi penyelenggara c. Mempunyai struktur organisasi / susunan pengurus/ panitia. d. Bertanggung jawab atas pengembangan pendidikan, termasuk kurikulum, materi yang berbasis best practices dan Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 27
  • 29. Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan harus berdasarkan ilmiah, serta sesuai dengan standar kompetensi profesi dokter gigi/ dokter gigi spesialis e. Mempunyai peraturan dan panduan pelaksanaan kegiatan, yang bermanfaat dan berisiko pada kegiatan klinis dan teknis untuk menjamin keselamatan masyarakat (public safety) f. Sumber dana dinyatakan secara jelas untuk tata kelola dan pelaksanaan program. 4.2. Kegiatan atau Program terdiri dari 5 Sub-komponen: a. Tujuan Pendidikan (Objektif Pendidikan) 1) Dinyatakan dengan jelas, terarah, terprogram, terukur berkaitan dengan tingkat/level kemampuan kompetensi yang akan dicapai, 2) Mencakup kognitif/knowledge, psikomotor/ keterampilan/skill, atau afektif/sikap/attitude yang menunjukkan outcome yang diharapkan sebagai upaya pendekatan atau solusi mengatasi suatu masalah, dan sesuai dengan standar materi P3KGB 3) Untuk meningkatkan pengetahuan atau keterampilan teknik sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran gigi (IPTEKDOKGI) terkini. b. Materi 1) Penyelenggara merencanakan beberapa tahap kegiatan mulai dari level basic, intermediate dan lanjut (advance) atau Ilmu Kedokteran Gigi Interdisiplin, 2) Perkembangan IPTEKDOKGI, aspek medik, etika, disiplin profesi dan hukum, manajemen, sosial budaya yang disesuaikan dengan domain dan standar kompetensi dokter gigi/ dokter gigi spesialis 3) Materi P3KGB sesuai dengan standar profesi dan standar kompetensi: - Materi Kedokteran Gigi Merupakan materi yang mencakup seluruh ilmu kedokteran gigi secara umum dalam berbagai cabang ilmu kedokteran gigi. Materi ini Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 28
  • 30. Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan diperuntukkan bagi dokter gigi maupun dokter gigi spesialis. - Materi Kedokteran Gigi Spesialistik Merupakan materi yang membahas secara mendalam salah satu cabang ilmu kedokteran gigi secara khusus dan diperuntukan untuk dokter gigi spesialis yang terkait. - Materi Non Kedokteran Gigi Merupakan materi non kedokteran gigi yang masih berkaitan dengan bidang kesehatan atau non kesehatan yang dibutuhkan / bermanfaat bagi profesi seorang dokter gigi dan dokter gigi spesialis. c. Metoda, yaitu strategi pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai kualitas yang dijamin mutunya Metodasesuai dengan tujuan dan materi yang dibahas, dapat dilakukan secara : 1) Tidak berkesinambungan (Sesaat) dalam satu kegiatan, dengan memperoleh nilai kredit (SKP) 2) Berkesinambungan, dilakukan bertahap untuk suatu materi dengan beberapa modul yang terintegrasi, guna memperoleh kualifikasi/kompetensi tambahan. Metoda pendidikan dijelaskan, untuk membantu perencanaan dan evaluasi kegiatan secara efektif. d. Alat bantu 1) Fasilitas dan media disediakan sebagai alat bantu, harus sesuai dengan tujuan pendidikan yang dirumuskan, khususnya dengan level kompetensi yang ingin dicapai. 2) Sarana prasarana yang akan digunakan sesuai dengan metoda yang digunakan dan bentuk pendidikan /pelatihan 3) Pada pelatihan dan hands on, disediakan peralatan dan ruangan yang cukup. Pada peserta dijelaskan jika diperlukan materi tambahan. Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 29
  • 31. Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan e. Evaluasi Tersedia instrumen untuk mengevaluasi peserta, pembicara/pelatih/fasilitator. Instrumen evaluasi untuk peserta sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai. 4.3. Peserta - Kriteria peserta perlu dicantumkan, yaitu untuk dokter gigi atau khusus dokter gigi spesialis - Jumlah peserta ditentukan berdasarkan metode yang dilakukan - Untuk pelatihan keterampilan, jumlah peserta dalam kelompok harus dibatasi sesuai dengan fasilitas dan jumlah instruktur/fasilitator - Untuk kegiatan dengan metode aktif, jika jumlah peserta terlalu banyak akan menjadi bentuk yang pasif. - Kelompok diskusi, review kasus, dan hands-on perawatan pasien merupakan pengalaman belajar yang efektif maka pesertanya harus aktif. ∗ Peserta perlu diberi peringatan bahwa kursus pelatihan teknik dan prosedur klinis mempunyai potensi risiko jika langsung diterapkan dalam praktiknya berdasarkan pengetahuan yang terbatas. 4.4. Narasumber/Pembicara/Pelatih/Fasilitator/Instruktur Narasumber adalah pakar dalam bidang keilmuan yang memiliki kompetensi terkait sesuai denganm materi yang disampaikan. Narasumber dapat berasal dari dalam negeri atau luar negeri. Catatan : Untuk narasumber dari luar negeri yang akan melakukan pemeriksaan atau tindakan pada pasien (melakukan tindakan medis harus mendapatkan ijin Konsil Kedokteran Indonesia terlebih dahulu sesuai Perkonsil no 37). Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 30
  • 32. Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan Kriteria Kemampuan untuk Mendidik, Melatih, Mengajar: a. Mempunyai kemampuan komunikasi efektif dengan teman sejawat, memahami prinsip dan metode adult education. b. Dalam melakukan verifikasi kompetensi pembicara/ pembimbing hands-on/workshop perlu koordinasi dengan kolegium terkait. c. Pembicara harus mempunyai keahlian dalam materi yang dibawakannya d. Kompetensi pembicara sesuai dengan tema kegiatan dan diakui oleh Ikatan Keahlian/Kolegium e. Jumlah pengajar/ instruktur harus adekuat dan sesuai dengan metode pendidikan. Pada kegiatanhands-on, rasio instruktur dan peserta tidak lebih dari 1:15; untuk pelatihan yang bertujuan meningkatkan keterampilan, komposisi pelatih dan peserta 1:5. f. Bila pembicara berhalangan, maka pembicara pengganti harus mempunyai kualifikasi yang sama dengan pembicara yang digantikan dan ada pernyataan /rekomendasi tertulis dari pembicara yang digantikan. (Minimal 3 hari sebelum pelaksanaan sudah harus diberitahukan pada pelaksana) g. Bila kondisi pembicara dianggap tidak memenuhi kualifikasi, maka kegiatan P3KGB terkait tidak akan diakui dan tidak memperoleh kredit P3KGB walaupun kurikulum dan lembaga penyelenggaranya terakreditasi. h. Asal narasumber : 1) Dalam negeri - Memiliki kemampuan komunikasi dan eksplanatori yang baik. - Tenaga ahli dalam institusi, organisasi, dan lembaga kesehatan di Indonesia. - Narasumber yang memberikan / meningkatkan kompetensi (kursus keterampilan) harus mendapatkan rekomendasi dari kolegium terkait 2) Luar Negeri Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 31
  • 33. Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan - Memiliki kemampuan komunikasi dan menjelaskan yang baik (minimal bahasa Inggris aktif) - Merupakan tenaga ahli dalam salah satu institusi, organisasi, dan lembaga kesehatan di luar negeri. - Ahli di bidangnya dengan rekomendasi kolegium terkait melalui Komisi P3KGB . - Bila menggunakan pasien harus ada ijin kerja dari KKI 4.5. Dokumentasi Penyelenggara mempunyai dokumen setiap peserta yang berpartisipasi pada kursus/seminar/pelatihan, dan bertanggung jawab terhadap catatan partisipasi peserta. Catatan lengkap meliputi: a. Nama peserta, alamat, telp (dokumen ini disimpan penyelenggara untuk periode waktu lima Tahun) b. Nama penyelenggara c. Judul kegiatan/program d. Tanggal, lokasi dan lama kegiatan program e. Metode pembelajaran ceramah/partisipasi klinis/simulasi f. Jumlah SKP (credit hours) yang diperoleh (tidak termasuk Istirahat Sholat dan makan (ISHOMA) 4.6. Publikasi Kegiatan Publikasi kegiatan P3KGB harus informatif, komprehensif dan akurat, tidak menyesatkan, serta tidak bertentangan dengan kode Etik PDGI. ∗ Tidak mencantumkan jumlah SKP pada Brosur, cukup ditulis dengan: “ Terakreditasi oleh PB PDGI, PDGI Wilayah.... atau PDGI Cabang.... berdasarkan rekomendasi dari Komisi P3KGB no....... “ Yang boleh dicantumkan: a. Nama penyelenggara b. Nama sponsor (jika ada) c. Judul Kursus/Pelatihan d. Penjelasan materi kursus Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 32
  • 34. Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan e. Tujuan pendidikan f. Metode pendidikan yang digunakan g. Biaya kursus dan contact person h. Nama Pengajar/Pembicara/Instruktur dan kualifikasinya i. Lokasi, waktu, tanggal, jam pelaksanaan kegiatan j. Status akreditasi penyelenggara tidak nilai kegiatan(SKP) k. Perlu disebutkan/dinyatakan level peserta kursus (dokter gigi/dokter gigi spesialis) agar efektif hasilnya dalam penerimaan materi kursus 4.7. Perlindungan Terhadap Pasien a. Pada pelatihan klinis atau demo dengan menggunakan pasien, perlu diperhatikan perlindungan/proteksi terhadap pasien sebagai berikut: - Pasien sebelumnya di screen - Pasien memberi persetujuan. Informed consent mencakup situasi pelatihan, manfaat dan risiko yang dapat terjadi, haknya untuk tidak melanjutkan perawatan. - Pasien tidak dibebankan biaya perawatan. b. Pengajar/instruktur harus kompeten dan memenuhi kualifikasi (qualified basic, skill, expertise) untuk menyampaikan teknik/ prosedur klinis pada pelatihan c. Peralatan dan instrumen yang diperlukan lengkap dan dalam keadaan baik, penyelenggara bertanggung jawab sampai prosedur perawatan selesai dan pasca perawatan d. Pengaturan tata laksana yang adekuat dan sesuai rencana pelatihan, serta tersedianya fasilitas untuk emergency dan pasca perawatan. Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 33
  • 35. Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan BAB IV SISTEM PENILAIAN KEGIATAN P3KGB A. RUANG LINGKUP KEGIATAN P3KGB: 1. Pendidikan dan Pelatihan Berkelanjutan (Continuing Education), a. Kegiatan Ilmiah Berkesinambungan b. Kegiatan Ilmiah Sesaat /Tidak Berkesinambungan 2. Pelayanan Profesional Kesehatan Gigi dan Mulut berupa Pengabdian Masyarakat termasuk Bakti Sosial, Penyuluhan/Pembicara di media elektronik (TV/Radio) dan Pelayanan Kesehatan Gigi di Daerah Terpencil (buku log) 3. Publikasi iImiah dan Pengembangan Ilmu berupa laporan penelitian/laporan kasus/studi pustaka yang dipublikasikan dalam buku atau Media Cetak 4. Pengalaman Profesional berupa kegiatan dalam organisasi profesi 5. Belajar Bersama dalam Diskusi Kelompok (Study Group) - Diskusi Kelompok (Study Group) ialah pertemuan beberapa dokter gigi atau dokter gigi Spesialis yang berdiskusi atau saling membagikan pengalaman dalam praktik tentang kasus dengan penyelesaiannya, penemuan atau teknik barudapat juga mentransfer pengetahuan yang baru didengar/didapat - Kegiatan tersebut dilaporkan/koordinasi dengan Unit, Tim atau komisi P3KGB - Kegiatan tersebut tidak mendapat penilaian (SKP) dan tidak dipungut biaya B. PENILAIAN DAN PENETAPAN JUMLAH SATUAN KREDIT PROFESI (SKP) Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 34
  • 36. Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan 1. Nilai Kredit Kegiatan 1.1. Nilai kredit kegiatan dinyatakan dalam Satuan Kredit Profesi (SKP) 1.2. Satu SKP menggambarkan partisipasi seseorang dalam 3 jam kegiatan yang diakui sebagai kegiatan P3KGB 1.3. Nilai kredit ini diberikan untuk kegiatan yang bersifat ilmiah/teori (non klinis, ilmiah, belajar mandiri, manajemen praktik)atau keterampilan (klinis yang berhubungan dengan pelayanan/tindakan) 1.4. Khusus untuk Kegiatan P3KGB Berkesinambungan peserta tidak mendapat nilai kredit (SKP) tetapi mendapat Sertifikat Kompetensi Tambahan setelah menyelesaikan modul yang ditentukan dan dapat melakukan wewenang tambahan sesuai dengan kompetensi tambahan (Perkonsil No.6 Tahun 2011) 2. Jam Efektif Besaran nilai Kredit berdasarkan waktu tiap sesi (lisan, keterampilan, demonstrasi) yang diikuti, cara penghitungannya: 2.1. Jumlah waktu yang wajib diikuti oleh peserta 2.2. Jumlah jam efektif yang diikuti akan menentukan nilai kredit kegiatan peserta (SKP) 2.3. Jumlah SKP peserta tidak selalu sama, tergantung jam efektif yang diikutinya 2.4. Jumlah jam efektif minimal yang diperhitungkan / dinilai tercantum pada Tabel 1. 2.5. Jumlah jam efektif dihitung dengan : - Melalui Barkot (Barcode) : setiap kali masuk untuk mengikuti suatu kegiatan dideteksi dan pada akhir kegiatan acara, kemudian jumlah jam yang diikuti - Melalui absen: yaitu setiap masuk untuk mengikuti kegiatan/sesi tanda tangan dan dicantumkan jam masuknya dan juga pada akhir acara, kemudian dijumlahkan jam yang diikuti Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 35
  • 37. Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan 3. Cakupan Wilayah : 3.1. Lokal : - Peserta anggota cabang penyelenggara - Tidak tertutup peserta dari cabang lain - Nilai SKP sesuai dengan Tabel 1. dengan cakupan lokal - Berlaku untuk peserta anggota PDGI dari seluruh NKRI - SK penilaian Ketua Cabang PDGI berdasarkan Rekomendasi dari Komisi P3KGB - Pembicara/narasumber dapat dari dalam dan atau luar negeri 3.2. Wilayah : - Peserta anggota beberapa cabang dalam satu wilayah terkait - Tidak tertutup peserta dari cabang/wilayah lain - Nilai SKP sesuai dengan Tabel 1. dengan cakupan wilayah - Berlaku untuk peserta anggota PDGI dari seluruh Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) - SK penilaian dari Ketua Wilayah PDGI berdasarkan rekomendasi dari Komisi P3KGB - Pembicara/narasumber dapat dari dalam dan atau luar negeri 3.3. Nasional : - Peserta anggota PDGI dari seluruh NKRI - Nilai SKP sesuai dengan Tabel 1. dengan cakupan nasional dan berlaku untuk peserta anggota PDGI dari seluruh NKRI - SK penilaian dari Ketua PB PDGI berdasarkan Rekomendasi dari Komisi P3KGB - Pembicara/narasumber dapat dari dalam dan atau luar negeri 3.4. Internasional: Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 36
  • 38. Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan - Peserta anggota PDGI dari seluruh NKRI dan luar negeri (bukti undangan dan atau pendaftaran/absen peserta luar negeri) - Bukti publikasi dikirim ke luar negeri - Nilai (SKP) sesuai dengan Tabel 1. dengan cakupan Internasional dan berlaku untuk peserta anggota PDGI dari seluruh NKRI - SK penilaian dari Ketua PB PDGI berdasarkan Rekomendasi dari Komisi P3KGB - Pembicara/narasumber dapat dari dalam dan atau luar negeri - Pembawa acara dalam bahasa Inggris (diperbolehkan adanya penterjemah dalam bahasa Indonesia) - Power Point dan Poster dalam bahasa Inggris, pembicara/narasumber bahasa Inggris/Indonesia 4. Penilaian Kegiatan Ilmiah P3KGB : 4.1 Penilaian Kegiatan Ilmiah Berkesinambungan Peserta mendapat Sertifikat Kompetensi Tambahan melalui ujian kompetensi oleh tim penguji dari Kolegium yang terkait (Perkonsil No.06 Tahun 2011, Paragraf 2, Pasal18) atau 4.2 Penilaian Kegiatan Ilmiah Sesaat/Tidak Berkesinambungan a. Peserta mendapat nilai kredit kegiatan yang bersifat ilmiah teori dan atau keterampilan (keterampilan klinis yang berhubungan dengan pelayanan/tindakan) berdasarkan jam efektif yang diikutinya, peran/aktivitas dan lingkup wilayah kegiatan. b. Penetapan jumlah SKP pada Kegiatan Ilmiah Sesaat merupakan suatu nilai/ukuran penghargaan terhadap pengembangan profesionalisme berkelanjutan (Continuing Professional Development) yang diperoleh dengan cara yang telah ditentukan. Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 37
  • 39. Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan c. Kegiatan yang berkaitan dengan aspek deskripsi kerja dansesuai dengan pekerjaan sehari-hari, tidak akan mendapatkan nilai kredit P3KGB (SKP). Antara lain sebagai dosen yang memberi kuliah/praktikum kepada mahasiswa kedokteran/kedokteran gigi, dokter gigi Puskesmas yang memberi penyuluhan dalam kegiatan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) . 4.3 Penilaian Kegiatan Dokter Gigi Spesialis a. Direncanakan dan dilaksanakan oleh Ikatan Keahlian b. SK penilaian kegiatan dari PB PDGI c. Materinya berkaitan dengan kompetensi bidang ilmu tertentu maka wajib mengacu pada batasan ranah kompetensi dan standar profesi yang telah ditetapkan oleh masing-masing kolegium 5. Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat merupakan kegiatan dalam bidang kedokteran gigi dan kesehatan yang sesuai dengan kompetensinya di luar tugas struktural dan fungsional. a. Pengabdian pada Masyarakat (Bakti Sosial/baksos) pengobatan yang dilakukan kepada masyarakat dengan tujuan sosial (non profit), yang termasuk Baksos : - Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut, - Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di Daerah Terpencil - Penanggulangan bencana alam/gawat darurat. b. Penyuluhan - Sebagai penyuluh dalam suatu acara yang bukan pekerjaan utama - Sebagai Pembicara di media elektronik (Radio/TV) dengan syarat: Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 38
  • 40. Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan ∗ Ada Surat Permohonan dari Radio/TV ∗ Nilai (SKP) diterbitkan oleh ketua Cabang, Wilayah setempat atau PB PDGI dan dilampirkan makalah yang akan/telah dibawakan. 6. Publikasi Ilmiah dan Pengembangan Ilmu Besaran nilai SKP publikasi ilmiah ditentukan berdasarkan: 6.1 Jenis Publikasi a. Hasil penelitian di publikasi dalam jurnal atau bab dalam buku yang terkait pengembangan keahlian spesialistik b. Penulisan buku (Buku teks, Terjemahan buku teks, Buku ilmiah populer, Kamus istilah) c. Publikasi pada majalah (Majalah PDGI, Majalah Keahlian, Media Non Kesehatan, Majalah Kesehatan Nasional, Majalah Kesehatan Internasional) 6.2 Peran dalam Penulisan a. Publikasi buku sebagai Penulis utama, Penyumbang tulisan, Editor, Editor pembantu, Pengindeks b. Publikasi Laporan penelitian sebagai Peneliti utama, Peneliti pembantu c. Laporan Kasus sebagai Penulis Utama, Penulis pembantu d. Tinjauan Pustaka sebagai Penulis utama, Penulis pembantu. Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 39
  • 41. Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan TABEL 1: PENILAIAN KEGIATAN P3KGB – SESAAT Peran Kegiatan P3KGB Satuan Waktu Efektif NILAI SKP menurut Cakupan dan Jam Efektif Lokal Wilayah Nasional Internasional PEMBICARA/PENATAR: Penatar/pembicara teori 20’ - 1 jam >1 - 2 jam >2 jam 1 2 3 2 3 4 3 4 5 Moderator Teori 1 2 3 Penatar klinis HO/TC /WS 1 -2 jam >2 jam 3 4 4 5 5 6 Juri makalah 3 4 5 PESERTA Penataran teori 2 - 3 jam 1 2 2,5 > 3 - 6 jam 2 3 3,5 >6 - 9 jam 3 4 4,5 >9 - 12 jam 4 5 5,5 >12 - 15 jam 5 6 6,5 >15 - 18 jam 6 7 7,5 >18 - 21 jam - 8 8,5 >21 jam - 9 9,5 Pelatihan Teori dan Praktikum (keterampilan, Hands On, Table Clinic, Work Shop) 1 - 3 jam 2 3 3,5 >3 - 6 jam 3 4 4,5 >6 - 9 jam 4 5 5,5 >9 - 12 jam 5 6 6,5 >12-18 jam - 7 7,5 >18 jam - 8 8,5 Penataran Teori dan Demo/slide/live video 1 - 3 jam 2 2 2,5 >3 - 6 jam 3 3 3,5 >6 - 9 jam 4 4 4,5 KEGIATAN POSTER Pembawa poster 2 3 4 Juri poster 3 4 5 Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 40
  • 42. Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan PANITIA Ketua dan Panitia inti 2 3 Panitia lainnya 1 2 BAKTI SOSIAL Penatar/Penyuluh/ Pembicara di media elektronik (TV/radio) Relawan (sesuai kompetensi) Relawan(bukan ompetensinya) Panitia BUKU LOG Khusus untuk dokter gigi di daerah terpencil (pengganti kegiatan keterampilan) Catatan : < 2 jam >2 jam 1 2 6 jam >6 jam 2 kelipatan 2 1 kegiatan 1 1 15 pasien 1 Kegiatan Ilmiah teori /seminar tidak boleh dilakukan secara paralel dengan kegiatan keterampilan (Hands-On/Table clinic/Demo/Simulasi), Kecuali : menggunakan Barcoding atau absen dalam mengikuti kegiatan teori untuk mendapatkan jam efektif yang tepat. TABEL 2. PENILAIAN SKP PUBLIKASI PADA BUKU DENGAN ISBN (INTERNATIONAL SERIAL BOOK NUMBER) Jenis Penulis Utama Penyumbang Tulisan Editor Editor Pembantu Pengindeks Buku Teks 10 5 3 2 2 Terjemahan Buku Teks 6 - 3 2 2 Buku Ilmiah Populer 8 4 3 2 2 Kamus Istilah 6 - 3 - - Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 41
  • 43. Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan TABEL 3. PENILAIAN SKP PUBLIKASI/ARTIKEL PADA MEDIA CETAK DENGAN ISSN Jenis Media Cetak PDGI/ Keahlian Media Cetak Non Kesehatan Media Cetak Kesehatan Nasional Media Cetak Kesehatan Internasional Laporan Penelitian: 1. Peneliti Utama 2. Peneliti Pembantu 5 2 4 2 5 2 6 3 Laporan Kasus: 1. Penulis Utama 2. Penulis Pembantu 4 2 4 2 4 2 5 2 Tinjauan Pustaka: 1. Penulis Utama 2.Penulis Pembantu 4 2 4 2 4 2 5 2 ∗ Catatan: - Unit P3KGB/Cab PDGI hanya memvalidasi dan tidak menilai - Kolegium terkait menilai dan merekomendasikan hasilnya ke Komisi P3KGB; TABEL 4. PENILAIAN SKP PADA PENGASUH RUBRIK DAN MEDIA ELEKTRONIK Jenis Media PDGI / Keahlian Media Non Kesehatan Media Kesehatan Nasional Media Kesehatan Internasional Pengasuh Rubrik 2 /semester 2 /semester 2 /semester 2 /semester Pengasuh di Media Elektronik 2 /semester 2 /semester 2 /semester 2 /semester Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 42
  • 44. Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan 7. Penilaian Pengalaman Profesional: 7.1 Kegiatan dalam Organisasi a. Menghadiri pertemuan/rapat-rapat formal b. Pengurus PB/Wilayah/Cabang c. Delegasi di kongres/konferensi Ikatan Keahlian d. Delegasi RUA, Rakernas, Rakor e. Anggota aktif TABEL 5. PENILAIAN SKP PENGALAMAN PROFESIONAL/ KEGIATAN ORGANISASI No. Organisasi PDGI, Kelembagaan, dan Keahlian : Nilai SKP Pengurus Inti Anggota 1. Pengurus Tingkat Pusat/Internasional 1 periode 4 3 2. Pengurus Tingkat Wilayah / 1 periode 3 2 3. Pengurus Tingkat Cabang / 1 periode 3 2 4. Pengurus Ikatan (keahlian/peminatan)/1 periode 3 2 5. Pengurus dan Anggota Afdokgi / 1 periode 3 2 6. Anggota KKI / 1 periode 3 7. Anggota aktif / 1 periode 1 8. Delegasi Kongres, Raker, Rakor (tingkat PB) 3 9. Delegasi RUA, Raker.. (tingkat Wilayah) 2 10. Peserta RUA, Raker... (tingkat cabang) 2 ∗ Penilaian (1, 2, 3, 4) berdasarkan SK PB PDGI tentang Kepengurusan ∗ Penilaian 5 berdasarkan SK Pengangkatan sebagai Dekan/Ketua Program Studi ∗ Penilaian 6 berdasarkan Surat Pengangkatan ∗ Penilaian 7 berdasarkan KTA dan aktif membayar iuran ∗ Penilaian 8 berdasarkan Surat Tugas dari Cabang/Wilayah/PB PDGI ∗ Penilaian 9 berdasarkan Surat Tugas dari Wilayah/Cabang ∗ Penilaian 10 berdasarkan Absensi Kedatangan Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 43
  • 45. Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan C. BIAYA 1. Administrasi Penetapan Akreditasi Penyelenggara P3KGB 1.1. Untuk setiap permohonan akreditasi penyelenggaraan kegiatan P3KGB dikenakan biaya sebesar jumlah SKP berdasarkan cakupan wilayahnya. 1.2. Biaya akan ditransfer ke rekening yang menerbitkan Surat Keputusan Penyelenggaraan Kegiatan 2. Administrasi Akreditasi P3KGB Berkesinambungan (akan diatur lebih lanjut) 3. Administrasi Akreditasi Kegiatan P3KGB Sesaat Setiap permohonan akreditasi, harus dibayar berdasarkan jumlah SKP dari : - Nilai SKP dari kegiatan teori (utama) dan - Satu nilai SKP terbesar dari kegiatan keterampilan Setiap SKP dihargai berdasarkan cakupan wilayahnya : 3.1. Internasional / Nasional : Rp 500.000 / per SKP 3.2. Regional/Wilayah : Rp 250.000 / per SKP 3.3. Cabang : Rp 100.000 / per SKP 4. Biaya Administrasi Akreditasi Kegiatan Bakti Sosial Kegiatan Bakti Sosial tidak dikenakan biaya administrasi walaupun ada penilaian kegiatan SKP-nya D. SERTIFIKAT KEGIATAN Persyaratan Sertifikat: 1. Logo PDGI dan logoLembaga/Institusi bidang Kesehatan (bila ada kerjasama) 2. Tidak boleh ada logo sponsor. Logo Sponsor hanya dapat dicetak pada pembungkus sertifikat (plastik/amplop lain) 3. Terakreditasi dari PB PDGI,PDGI Wilayah/Cabang berdasarkan rekomendasi dari Komisi P3KGB, dapat dicetak di depan atau di belakang 4. Di belakang nama peserta diberi nomor peserta sesuai dengan no registrasi. Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 44
  • 46. Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan BAB V PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PEMBINAAN dan PENGAWASAN Pembinaan dan pengawasan pelaksanaan P3KGB adalah kegiatan yang bertujuan untuk melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan P3KGB sesuai dengan prosedur dan mekanisme yang berlaku, dilakukan PB PDGI bersama, Komisi / Tim / Unit P3KGB Peran PB PDGI 1. Bertanggung jawab penuh terhadap seluruh proses pengawasan pelaksanaan dan penyelenggaraan kegiatan P3KGB yang dilaksanakan di Indonesia 2. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kinerja Komisi, Tim dan Unit P3KGB 3. Mempunyai kewajiban dan wewenang memberikan arahan, masukan dan pertimbangan perihal pelaksanaan P3KGB baik diminta maupun tidak secara lisan / tulisan. Peran Komisi /Tim /Unit P3KGB 1. Komisi / Tim/UnitP3KGB bertanggung jawab penuh terhadap seluruh proses pengawasan pelaksanaan dan penyelenggaraan kegiatan P3KGB yang dilakukan oleh divisi penilaian dan pengawasan dalam tubuh Komisi /Tim/Unit P3KGB. 2. Komisi/Tim/Unitdapat memberikan arahan, masukan dan pertimbangan perihal pengawasan pelaksanaan P3KGB baik diminta maupun tidak secara lisan 3. Komisi/Tim/UnitP3KGB bertanggung jawab penuh terhadap seluruh proses pengawasan pelaksanaan dan penyelenggaraan kegiatan P3KGB 4. Komisi/Tim/UnitP3KGB dapat memberikan arahan, masukan dan pertimbangan perihal pelaksanaan P3KGB baik diminta maupun tidak secara lisan/tulisan kepada pengurus wilayah/cabang PDGI dan Panitia Penyelenggara Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 45
  • 47. Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan 5. Semua kegiatan di tingkat Pusat/Wilayah/Cabang dilaporan ke PB PDGI melalui Komisi P3KGB untuk dievaluasi dan diregistrasi. Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 46
  • 48. Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan BAB VI SERTIFIKASI DAN REGISTRASI Setiap dokter gigi dan dokter gigi spesialis harus menyerahkan berkas kepada Unit P3KGB di tingkat cabang masing-masing pada akhir periode 5 Tahun dalam rangka resertifikasi. 1. Dokumen yang dibutuhkan untuk Resertifikasi 1.1. Form 1 : Borang Data Pribadi (diisi lengkap oleh dokter gigi/dokter gigi spesialis) 1.2. Form 2 : Surat pernyataan kepatuhan pada Etika Profesi (diisi oleh dokter gigi/dokter gigi spesialis) 1.3. Form 3 : Borang Penilaian kegiatan (diisi oleh dokter gigi/dokter gigi spesialis disahkan oleh kolegium) 1.4. Form 4 : Hasil Validasi dokumen (diisi oleh dokter gigi/dokter gigi spesialis disahkan oleh ketua Unit dan Ketua cabang dan dicap cabang) 1.5. Form 5 : Surat Keterangan Sehat Fisik Mental (diisi dari dokter yang ditunjuk oleh Cabang dan mempunyai SIP) 1.6. Form 6 : Surat Tanda Terima Berkas (diisi dan ditanda tangani Ketua Cabang) 1.7. Slip BNI Pembayaran untuk ke KKI 1.8. Slip BRI Pembayaran untuk PDGI (Cabang, Kolegium dan Komisi) 1.9. Sertifikat kegiatan yang mempunyai nilai Kegiatan (SKP) yang sah. 2. Alur Akan diatur melalui ketentuan lebih lanjut 3. Persyaratan Resertifikasi Peserta P3KGB 3.1 Ketentuan Administrasi a. Setiap dokter gigi dan dokter gigi spesialis yang memiliki aktifitas klinis dan atau pimpinan di bidang kesehatan Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 47
  • 49. Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan diwajibkan mengikuti kegiatan P3KGB dengan jumlah persyaratan SKP yang ditentukan. b. Evaluasi dilakukan setiap lima tahun sekali dengan mengisi borang persyaratan (requirement). Evaluasi ini merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh sertifikat kompetensi baru dari kolegium terkait. 3.2 Jumlah Persyaratan (Requirement) Kredit a. Jumlah persyaratan kredit ditentukan oleh kolegium dokter gigi atau kolegium masing-masing ikatan keahlian dokter gigi spesialis dengan memenuhi ketentuan minimal requirement b. Apabila terdapat kelebihan jumlah SKP dari periode sebelumnya, maka SKP tersebut tidak dapat diakumulasikan pada periode (lima tahun) berikutnya. c. Setiap dokter gigi harus memiliki minimal 70% dari seluruh kegiatan utama, dan maksimal 30% dari seluruh kegiatan penunjang sedangkan dokter gigi spesialis akan diatur oleh Ikatan Keahlian dokter gigi spesialis dan kolegium masing-masing. 3.3 Kategori dan Penilaian Kegiatan P3KGB Pembagian kategori kegiatan P3KGB terdiri dari dua macam, yaitu: Kegiatan utama dan kegiatan penunjang. a. Kegiatan Utama Merupakan kegiatan yang dapat diverifikasi melalui sertifikat tertulis atau Surat Keputusan yang sesuai dengan kompetensinya, adalah : ∗ Mengikuti kegiatan ilmiah yang sesuai dengan kompetensinya ∗ Membuat karya tulis atau laporan kasus kedokteran gigi ∗ Sebagai pembicara pada kegiatan ilmiah P3KGB ∗ Kegiatan pengabdian pada masyarakat yang sesuai dengan kompetensinya ∗ Sebagai pengabdi dalam kepengurusan organisasi profesi berdasarkan SK. Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 48
  • 50. Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan ∗ Delegasi dalam kegiatan organisasi antara lain kongres, Rakor/Rakernas, Rapat Umum Anggota (RUA). b. Kegiatan Penunjang Merupakan kegiatan yang dapat diverifikasi dengan sertifikat tertulis/surat keputusan (SK), adalah : ∗ Mengikuti Kegiatan Ilmiah dengan Materi Non Kedokteran Gigi atau bukan kompetensinya ∗ Melaksanakan kegiatan manajemen yang berhubungan dan, atau menunjang pelaksanaan kegiatan kerja/profesi kedokteran gigi ∗ Anggota aktif organisasi profesi PDGI yang dihitung selama 1 periode ∗ Bertugas sebagai Panitia Pelaksana pada kegiatan P3KGB atau kegiatan organisasi PDGI ∗ Bertugas sebagai moderator dalam kegiatan ilmiah P3KGB 3.4 Kredit Prasyarat (Credit Requirement = jumlah SKP) untuk Resertifikasi/ Sertifikat Ulang Kompetensi : a. Jumlah SKP kredit prasyarat ditentukan oleh kolegium terkait, Apabila terdapat kelebihan jumlah SKP dari yang telah ditentukan dalam satu periode, kelebihan SKP tidak dapat di akumulasikan pada periode berikutnya. b. Jumlah requirement kredit dalam satu periode bernilai 30 SKP : 1. Dokter Gigi - Minimal:70%Kegiatan Utama yang dibagi dalam 40% kegiatan teori (seminar) dan publikasi ilmiah, dan 30% kegiatan keterampilan dan atau baksos dengan tindakan - Maksimal : 30% Kegiatan Penunjang 2. Dokter Gigi Spesialis Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 49
  • 51. Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan - Kegiatan utama kompetensi dokter gigi spesialis, materi kegiatan P3KGB berupa materi kedokteran gigi khusus yang sesuai dengan spesialisasinya. - Jumlah dan besarannya sesuai keputusan kolegium masing-masing cabang ilmu kedokteran gigi spesialis: • Dokter Gigi Spesialis Bedah Mulut • Dokter Gigi Spesialis Ortodonsi • Dokter Gigi Spesialis Prostodonsia • Dokter Gigi Spesialis Periodonsia • Dokter Gigi Spesialis Konservasi Gigi • Dokter Gigi Spesialis Kedokteran Gigi Anak • Dokter Gigi Spesialis Penyakit Mulut • Dokter Gigi Spesialis Radiologi Kdokteran Gigi 3. Dokter Gigi di DAERAH TERPENCIL. - Jumlah requirement kredit dalam satu periode 30 SKP - Minimal :70% Kegiatan Utama yang dibagi dalam 40% kegiatan teori (seminar), publikasi ilmiah, dan tunjangan 2 SKP per tahunnya diberikan kepada dokter gigi/dokter gigi spesialis 30% kegiatan keterampilan dan atau baksos dengan tindakan dan buku log - Maksimal : 30% Kegiatan Penunjang ∗ Kriteria Terpencil Berdasarkan: - Permenkes No. 6 Tahun 2013 “Kriteria Fasilitas Pelayanan Kesehatan Terpencil, Sangat Terpencil dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Yang Tidak Diminati ” - Permenkes No.156/Menkes/SK/I/2010 “Pemberian Insentif Bagi Tenaga Kesehatan Dalam Rangka Penugasan Khususdi Puskesmas Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan” Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 50
  • 52. Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan ∗ Validasi : Dokumen yang dibutuhkan - SK Penempatan PNS/PTT/Honor Daerah yang di sahkan oleh Atasan langsung atau Kepala Dinas Kesehatan setempat. - SIP yang disahkan oleh Kepala Dinas Kesehatan setempat - Buku log (pasien dan kasus yang dikerjakan di tempat kerja) disahkan atasan langsung ∗ Penilaian SKP Kegiatan Utama : - Kegiatan teori/publikasi ilmiah - KegiatanKeterampilan/Baksos dan buku log (pasien dan kasus yang dikerjakan di tempat kerja) disahkan oleh atasan langsung. - Diklat / Pelatihan Fungsional (dikonversikan sesuai jam efektif dan cakupan wilayah) - Tunjangan SKP daerah terpencil sebesar 2 SKP per Tahun sesuai dengan SK penempatan/SIP Kegiatan Penunjang: - Mengikuti Kegiatan Ilmiah dengan Materi Non Kedokteran Gigi atau tidak sesuai dengan kompetensinya - Melaksanakan kegiatan manajemen yang berhubungan dan, atau menunjang pelaksanaan kegiatan kerja/profesi kedokteran gigi - Anggota aktif organisasi profesi PDGI yang dihitung selama 1 periode kepengurusan yang dapat ditunjukkan dengan SK. - Bertugas sebagai Panitia Pelaksana pada kegiatan P3KGB atau kegiatan organisasi PDGI - Bertugas sebagai moderator dalam kegiatan ilmiah P3KGB Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 51
  • 53. Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan 4. DOKTER GIGI/DOKTER GIGI SPESIALIS MILITER/POLISI, DOKTER GIGI/DOKTER IGI SPESIALIS DIREKTUR/ MANAJER BIDANG KESEHATAN, ∗ Jumlah requirement kredit dalam satu periode 30 SKP - Minimal : 70% Kegiatan Utama yang dibagi dalam 40% kegiatan teori (seminar), publikasi ilmiah, kegiatan manajemen/tugas dinas, tunjangan dua SKP per tahunnya diberikan kepada dokter gigi/dokter gigi spesialis 30% kegiatan keterampilan dan atau baksos dengan tindakan dan buku log - Maksimal : 30% Kegiatan Penunjang ∗ Validasi : Dokumen yang dibutuhkan - Lampiran SK Penempatan . - STR dan atau SIP yang masih berlaku - Rekomendasi dari Cabang PDGI setempat - Surat Tugas Kegiatan Dinas, - Buku log (Pasien dan atau Kasus yang dikerjakan di tempat kerja) disahkan yang berwenang/atasan langsung ∗ Penilaian SKP Kegiatan Utama: - Kegiatan teori/publikasi ilmiah - Kegiatan Keterampilan/Baksos dan buku log (Pasien dan atau kasus yang dikerjakan di tempat kerja/praktik). - Melaksanakan kegiatan manajemen/tugas dinas yang berhubungan dan, atau menunjang pelaksanaan kegiatan kerja. - Diklat/Pelatihan Fungsional (dikonversikan sesuai waktu efektif dan cakupan wilayah). - Sebagai pengabdi dalam kepengurusan organisasi profesi berdasarkan SK Pengurus Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 52
  • 54. Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan - Tunjangan SKP sebesar dua SKP per Tahun sesuai dengan masa kerja manajerialnya Kegiatan Penunjang: - Mengikuti Kegiatan Ilmiah dengan Materi Non Kedokteran Gigi atau bukan kompetensinya - Anggota aktif organisasi profesi PDGI. - Bertugas sebagai Panitia Pelaksana pada kegiatan P3KGB atau kegiatan organisasi PDGI - Bertugas sebagai moderator dalam kegiatan ilmiah P3KGB ∗ Jumlah requirement kredit dalam satu periode 30 SKP - Minimal : 70% Kegiatan Utama yang dibagi dalam 40% kegiatan teori (seminar), publikasi ilmiah, kegiatan manajemen/tugas dinas tunjangan dua SKP per tahunnya diberikan kepada dokter gigi/dokter gigi spesialis 30% kegiatan keterampilan dan atau baksos dengan tindakan dan buku log - Maksimal : 30% Kegiatan Penunjang 4. RESUME 1. Konversi 1.1. Nilai kegiatan P3KGB (SKP) dari institusi/ikatan kesehatan lain (mis. IDI, RS dll) dikonversikan sesuai Tabel 1., berdasarkan jam efektif dan cakupan wilayahnya (mengacu acara yang terlampir; dan bila acara tidak dilampirkan maka diambil jam efektif minimal ) 1.2. Semua kegiatan P3KGB yang dilaksanakan di luar negeri akan dikonversi sesuai Tabel 1. dengan cakupan internasional dan jam efektif (mengacu pada acara resmi yang terlampir). 1.3. Kolegium terkait memverifikasi dan mengkonversi nilai kegiatan, untuk penerbitan sertifikat kompetensi Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 53
  • 55. Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan 1.4. Kegiatan tersebut dapatdimasukkan sebagai kegiatan utama bila sesuai kompetensinya atau kegiatan penunjang bila tidak sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya. 2. Jumlah Requirement Kredit: 2.1. Bila seseorang dalam satu acara mendapat beberapa sertifikat, sertifikat yang dapat diakui dalam 1 kegiatan : Kegiatan Utama: 1. Satu Sertifikat ilmiah teori/seminar + dua Sertifikat kegiatan keterampilan + Sertifikat pembicara/pembimbing, atau 2. Tiga Sertifikat kegiatan keterampilan + Sertifikat pembicara/ pembimbing, Kegiatan Penunjang: Satu sertifikat kegiatan penunjang dengan nilai terbesar. Maksimum : Tiga sertifikat kegiatan utama (satu teori + dua keterampilan ) + Sertifikat pembicara/pembimbing + satu sertifikat kegiatan penunjang Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 54
  • 56. Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan BAB VII PENUTUP - Pengaturan selanjutnya akan dikoordinasikan antara Komisi, Tim, Unit dan Kolegium - Ketentuan dalam Buku Pedoman ini mohon dilaksanakan dengan sebaik-baiknya Jakarta, 24 Mei 2014 Komisi P3KGB PB PDGI Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 55
  • 57. Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan Lampiran 1 PENGAJUAN PENILAIAN/AKREDITASI (PROPOSAL) KEGIATAN P3KGB A. Kegiatan Tidak Berkesinambungan 1. Penyelenggara kegiatan P3KGB mengajukan rencana kegiatan dengan membuat proposal 2. Surat pengantar Cabang/Wilayah tempat atau yang akan menyelenggarakan kegiatan P3KGB 3. Surat kerjasama dengan Cabang/Wilayah, bila diselenggarakan oleh lembaga lain B. Isi Proposal 1. Pengantar - Tema dan Judul/Topik kegiatan - Tujuan mengadakan kegiatan P3KGB - Tempat/Lokasi - Waktu Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 56
  • 58. Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan 2. Penyelenggara Kegiatan P3KGB Penyelenggara Nama(Organisasi/Institusi) yang Bertanggung jawab Alamat lengkap Kota Kode pos Website Telpon Fax e-mail Ketua Panitia / penyelenggara (yang mudah dihubungi) Nama : Alamat : Telp/HP : E mail : Ketua Seksi Ilmiah (yang mudah dihubungi) Nama : Alamat : Telp/HP : E mail : Nama-nama Panitia Penyelenggara lengkap dengan no telp/HP yang mudah di hubungi (catatan: dilampirkan dokumen SK dari Institusi/organisasi profesi) 3. Bentuk dan Materi kegiatan 3.1. Bentuk dan Metoda Kegiatan a. Penataran teori/ceramah/diskusi b. Diskusi Panel c. Hands-On /Table Clinic (Keterampilan) d. Demonstrasi e. Slide presentasi f. Presentasi Poster g. Kuliah on-line (sedang disusun aturannya) 3.2. Materi/Acara dan Jam Efektif a. Topik/judul materi b. Waktu/jam efektif c. Pembicara/instruktur (narasumber) d. Metoda pembelajaran e. Alat bantu (kalau diperlukan) f. Evaluasi hasil pembelajaran Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 57
  • 59. Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan 3.3. Narasumber a. Nama b. Curriculum Vitae c. Kepakaran/Pendidikan terakhir d. Pekerjaan e. Narasumber dari dalam atau luar negeri yang bertugas sebagai instruktur/pembimbing kegiatan keterampilan (Hands-On/Table Clinic) harus mendapat rekomendasi dari kolegium terkait. f. Narasumber dari luar negeri instruktur/pembimbing yang bertugas sebagai kegiatan keterampilan yang menggunakan pasien harus mendapatkan ijin kerja dari KKI 4. Peserta 4.1 Kriteria peserta : Dokter Gigi dan atau khusus Dokter Gigi Spesialis 4.2 Perkiraan Jumlah peserta tiap bagian kegiatan dan seluruh kegiatan 4.3 Cakupan wilayah peserta : khusus untuk anggota cabang, wilayah, nasional atau internasional 5. Sumber Dana 5.1 Anggaran yang dibutuhkan (cost) 5.2 Perkiraan anggaran yang diterima (income) 6. Publikasi 6.1 Harus informatif, komprehensif dan akurat tidak bertentangan dengan kode etik PDGI 6.2 Tidak boleh mencantumkan jumlah SKP (untuk menghindari pengejaran SKP bukan penambahan ilmu/keterampilan) 6.3 Yang dicantumkan : - Nama Penyelenggara - Nama sponsor (kalau ada) Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 58
  • 60. Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan - Judul kegiatan - Lokasi - Materi dan metoda pembelajaran (pelatihan/teori/ilmu) - Acara lengkap: jam efektif, topik, pembicara/pembimbing - Nara sumber - Biaya kegiatan penataran teori/kursus/keterampilan 7. Perlindungan Terhadap pasien Pada pelatihan klinis atau demonstrasi yang menggunakan pasien, perlu perlindungan/proteksi terhadap pasien : 7.1 Pasien memberi persetujuan dengan mengisi informed consent 7.2 Pasien tidak dibebani biaya perawatan 7.3 Tersedianya fasilitas untuk emergency dan pasca perawatan 8. Dokumentasi dan Evaluasi (setelah kegiatan) 8.1 Daftar peserta yang mengikuti kegiatan lengkap dengan alamat dan no sertifikatnya 8.2 Bentuk dan model sertifikat 8.3 Laporan lengkap ke Unit atau Tim dan Komisi P3KGB Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 59
  • 61. Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan Lampiran 2 2.1 Alur Setifikasi dan Registrasi Ulang DOKUMEN-­‐DOKUMEN 1. FC Kartu Tanda Anggota (KTA) PDGI 2. FC Kartu Tanda Penduduk (KTP) 3. Borang Data Pribadi (Format 1) 4. Surat Pernyataan kepatuhan pada etika profesi (Format 2) 5. Borang Penilaian Kegiatan (Format 3) 6. Sertifikat (bukti kegiatan = 30 SKP) asli & FC 7. Hasil Validasi Dokumen P3KGB (Format 4) 8. FC STR yg masih berlaku 9. Pasfoto berwarna terbaru (2X3 = 2 lb; 4X6 = 6 lembar; 3X4 = 2 lb) 10. FC Bukti pembayaran biaya sertifikasi & biaya registrasi o Pembayaran ke rekening KKI Rp. 300.000 No. 93.20.5556 BNI Cab. Melawai Raya Kebayoran Baru Jakarta Selatan o Rp. 250.000 ke rekening PB PDGI – P3KGB No. 0335-­‐ 01-­‐001199-­‐30-­‐6 BRI Cab. Jakarta Kramat (40% utk Cabang, 40% utk Kolegium, 20% utk Komisi ) 11. Borang Data Pribadi (Format 1) 12. Surat Keterangan Sehat bagi Dokter/Dokter Gigi (Format 5) 13. Surat Keterangan Sehat Fisik dan Mental bagi Dokter yang memiliki No. SIP 14. FC STR yg masih berlaku Pemohon Sertifikat Kompetensi dan Registrasi Ulang Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 60
  • 62. Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan 2.2 Alur Sertifikasi PB PDGI-Komisi P3KGB ke Kolegium Pemohon Sertifikat Kompetensi dan Registrasi Ulang UNIT P3KGB (PDGI-­‐ CABANG) PROSES VALIDASI DOKUMEN oleh UNIT P3KGB § Legalisasi FC dokumen sesuai dokumen asli Bentuk dokumen asli dapat berupa: sertifikat, portofolio (laporan kegiatan, SK, Surat Tugas, bukti publikasi, dll) § Konversi Dokumen : Mengkonversikan jumlah SKP dilakukan oleh Kolegium § Surat Tanda Terima Berkas St Kompetensi TUGAS KOMISI P3KGB § Memasukan semua data ke dalam data base § Mengirim dokumen sertifikasi ke kolegium terkait : o FC Sertifikat –sertifikat (laporan kegiatan) o Dokumen o Pas foto : 3X4 (2 lembar) & 4X6 (2 lembar) TUGAS KOLEGIUM § Memverifikasi SKP sesuai dengan peraturan kolegium terkait § Bila kurang langsung menghubungi pemohon § Bila sesuai langsung diterbitkan sertifikat kompetensi § Sertifikat Kompetensi asli dikirm ke pemohon FC yang dilegaliser dikirim kembali ke komisi PEMBERIAN SERTIFIKAT KOMPETENSI — Sertifikat kompetensi diberikan kepada anggota PDGI setelah memenuhi persyaratan administratif dan persyaratan kompetensi — Salinan yang sudah dilegaliser di kirim ke Komisi — Sertifikat Kompetensi : dikeluarkan oleh Kolegium — Drg Sp : oleh kolegium keahliannya — Drg Sm : tidak memiliki kolegium,oleh KDGI Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 61
  • 63. Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan 2.3 Alur Sertifikasi PB PDGI-Komisi P3KGB ke KKI TUGAS KOMISI P3KGB § Memasukan sertifikat kompetensi ke dalam data base § Mengirim dokumen regristrasi ulang ke KKI : o FC STR yang masih berlaku & sdh dilegalisir o FC Sertifikat Kompetensi yang dilegalisir o Surat keterangan sehat fisik dan mental o FC bukti pembayaran biaya registrasi o Pas foto : 2X3 (2 lembar) & 4X6 (4 lembar) TUGAS KKI § Memverifikasi dokumen § Menerbitkan Surat Tanda Registrasi (STR ) o 1 lb. asli o 3 lb. FC yang terlegalisir o 1 lb. tanda pengenal doktergigi/doktergigi spesialis yang telah memiliki STR § Mengirim langsung ke pemohon § Mengirim data ke komisi P3KGB dan pemohon secara online Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 62
  • 64. Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan 2.4 Sertifikasi dan Registrasi Ulang Sistem Manual & Online DINKES KAB/KOTA SIP drg/ drg Sp Pemohon Sertifikasi & SERTIFIKASI & REGISTRASI ULANG Registrasi Ulang SISTEM MANUAL & ONLINE KKI REKOMENDASI SIP PB PDGI 9 KOLEGIUM KOMISI P3KGB Validasi Cab PDGI U- P3KGB Dokumen Bukti & Pelengkap STR Dokumen Bukti & Pelengkap Verifikasi Sertifikat Kompetens i Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 63
  • 65. Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan Lampiran 3 Contoh Invoice PERSATUAN DOKTER GIGI INDONESIA UNIT/TIM P3KGB ………………...…………. Sekretariat : -------------------------------------------------- Jln. ---------------------- Telp ----------- Fax --------- I N V O I C E No. Kepada Yth. Tanggal : Komisi P3KGB PB PDGI Mata Uang : Jalan Utan Kayu Raya No.46 Jakarta Timur 13140 No Nama Dokter Gigi Biaya Sertifikasi Biaya untuk Unit P3KGB (40% x biaya sertifikasi) 1. 2. Dst… Total Pembayaran untuk invoice ini mohon di transfer ke rekening : Bank ………………………………………………. No. Rekening : ………………………………… Unit / Tim P3KGB………………. Atas Nama ……………………………………… Ketua ( ) No. Hp : Alamat Email : Note : mohon no telp dan alamat email diisi agar mudah d alam konfirmasi. Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 64
  • 66. Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan Catatan 1.1. Setiap cabang yang mengirimkan berkas wajib menyertakan invoice yang sesuai dengan nama-nama dokter gigi/dokter gigi Spesialis yang berkasnya dikirim ª setelah komisi P3KGB menerima data dengan lengkap dan dimasukan ke data besar PB PDGI ª uang bagian dari Cabang akan dikirim ke cabang. 1.2. Demikian juga kolegium waktu mengirim fotocopy Serkom ke Komisi P3KGB disertakan Invoice. Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia 65