MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
Gadar 2020 (edit)
1.
2. Tujuan Pembelajaran
■Tujuan Umum
Peserta mampu melakukan asuhan keperawatan
GAWATDARURAT pada jemaah haji
■ Tujuan Khusus:
Initial Asesmen dan early Warning Sistem
Kegawatdaruratan sistem kardiovaskuler
Kegawatdaruratan sistem respirasi
Kegawatdaruratan sistem Endokrin
Kegawatdaruratan sistem Persyarafan
Kegawatdaruratan Penyakit Matra
Kegawatdaruratan Psikiatri
Kegawatdaruratan COVID 19
3. “...mengerjakan haji adalah kewajiban
manusia terhadap Allah, yaitu (bagi)
orang yang sanggup mengadakan
perjalanan ke Baitullah...”
…اليَبَس َهْيَلَإ َعاَطَتْسا َنَم َتْيَبْلا ُّج َح َاسهنال ىَلَع َ ه َّلِلَ…و
Surat Ali Imran ayat 97:
4. Haji : Rukun Islam
dengan Syarat (Istitha’ah)
Harta
IBADAH HAJI DAN KESEHATAN
8. 10 JENIS PENYAKIT RISTI YANG DI
DERITA OLEH JEMAAH HAJI
10 Jenis penyakit risiko tinggi yang diderita oleh para jamaah Haji
Indonesia
1. Hipertensi
2. Diabetes mellitus
3. Gangguan metabolism protein lemak
4. Pembesaran jantung
5. Kegemukan
6. Tekanan darah
7. Asma
8. Penyempitan pembuluh darah
9. Jantung
10.Kepikunan
9. Jemaah Haji Risiko Tinggi (Risti) Kesehatan
(Hasil Pemeriksaan Kesehatan Tahap 1)
2016
RISTI : 104.030
(67%)
2017
RISTI : 128.666
(63,4%)
10. Selama = 25 hari
JAMARAT
Muzdalifa
KEDATANGAN
KEPULANGAN
2-3 hari
12 jam
Miqat
WALIMATUSSAFAR
KE & DI ASRAMA HAJI
PENERBANGAN
13. April Juli Agst Sept
Okt Des Jan Maret
Dingin
Panas
550 C
< 50 C
Heat Stroke
Gejala Penyakit :
Kulit bersisik & gatal, Mimisan,
Bibir pecah-pecah, Infeksi pernafasan,
Peny. Saluran Cerna, Gangguan otot &
Tulang, Dehidrasi
Memperberat Penyakit :
Jantung, DM, Asma, Rheumatik, Stress
diluar kendali, perubahan perilaku,
gangguan jiwa
POLA MUSIM DINGIN
27. Asuhan Kegawatdaruratan
Initial Asesmen dan early Warning Sistem
Kegawatdaruratan sistem kardiovaskuler
Kegawatdaruratan sistem respirasi
Kegawatdaruratan sistem Endokrin
Kegawatdaruratan Penyakit Matra
Kegawatdaruratan Psikiatri
Kegawatdaruratan COVID 19
BASIC LIFE SUPPORT
48. BASIC LIFE SUPPORT
1. Pemeriksan AVPU (Alert, Verbal, Pain, Unrespond)
a. Mengecek kesadaran klien dengan menanyakan apakah klien baik-baik saja.
b. Menepuk bahu klien
c. Menggunakan bolpoint untuk digoreskan pada jari klien
d. Apabila tidak ada respond maka klien unrespond
49. 1. Call for hellp 119 (Emergency Medical Service)
Hal yang perlu dilaporkan ketika call for help:
a. Nama penolong
b. Kejadian telah terjadi
c. Lokasi kejadian
d. Jumlah korban
e. Hal yang akan dilakukan
f. Nomor yang bisa dihubungi (penolong)
2. Pemeriksaan CAB (LOOK, LISTEN AND FEEL)dan Nadi Karotis
(Dewasa)
a. Mendekatkan salah satu sisi wajah penolong ke arah wajah klien
b. Observasi atau lihat pergerakan dinding dada
c. Dengarkan suara nafas dari hidung klien
d. Dan rasakan hembusan nafas yang keluar dari mulut klien
50. 1. Cardio Pulmonary Resuscitation (CPR)
a) Meletakkan kedua tangan di bagian bawa processus xypoideus
b) Melakukan 1 siklus CPR yaitu 30 kali kompresi dada, 2 ventilasi
(Posisi kepala Head Till Chin Lip)
c) Chek kembali nadi karotis, apabila tidak ada lakukan 5 siklus CPR
yaitu 30 kalikompresi dada, 2 ventilasi (Posisi kepala Head Till Chin
Lip)
d) Setelah selesai 5 siklus chek kembali nadi karotis. Dengan
kecepatan 100-120x/menit.
e) Kedalaman CPR 5-6 cm
f) Nadi karotis teraba. Chek breathing dengan look, listen and feel
g) Breathing tidak ada lakukan Rescue Breathing
51. 1. Penatalaksanaan Rescue reathing
a. Posisikan kepala pasien Head Till Chin Lip
b. Berikan bantuan nafas sebanyak 10x/menit
c. Check kembali breathing dengan look, listen and
feel
d. Breathing sudah terasa,lakukan recovery position
52. 1. Penatalaksanaan Recovery Position
a. Meletakkan tangan kanan pada dibagian kiri wajah
b. Kaki kanan ditekuk
c. Tangan kiri dirapatkan badan klien
d. Gulingkan klien ke arah kiri
e. Observasi keadaan klien, stabil 1x/15 menit, tidak stabil 1x/5 menit
53. algoritma
1. CPR bisa dihentikan, apabila :
a. Bantuan sudah datang
b. Klien sudah sadar
c. Klien meninggal dunia
d. Penolong kelelahan
2. Perbedaan BLS AHA 2010 DAN
AHA 2015
54.
55.
56. PENUGASAN
Diskusikan dalam kelompok, lengkapi data pada kasus-
kasus berikut dan buat intervensi yang akan dilakukan dan
hubungkan dengan kompetensi teknis dan jejaring kerja
Studi Kasus 1
Saat anda sedang melakukan visitasi dipemondokan
ditemukan seorang jemaah laki-laki berusia 70 tahun dari
Kloter JKG 01 mengelami penurunan kesadaran, nafas cepat
dan dangkal mulut bau keton. Dari hasil pemeriksaan fisik
pemeriksaan fisik TD 90/60, Nadi 120x/mt, RR: 35X/mt suhu
39 °C. Akral dingin, turgor > 3 detik, terdapat ulkus pada
tungkai kanan.
57. Studi Kasus 2
Seorang jemaah laki – laki usia 56thn dari JKS 01
sedang melakukan perjalanan lempar jumrah tiba –
tiba memegang dada kiri mengeluh nyeri hebat
seperti ditusuk – tusuk, menjalar ke bahu dan lengan
kiri, nyeri tidak dapat menujukan area yang tepat,
nyeri tidak hilang dengan istirahat, tampak sesak,
didapatkan pemeriksaan TD 90/60 mmHg, Nadi
110x/Mt, tampak wajah meringis, akral mulai dingin
58. Studi Kasus 3
Seorang jemaah perempuan sepulang dari masjidil
harram dilaporkan teman sekamarnya, jemaah
tersebut tampak lelah, sesak nafas, batuk, pada
pemeriksaan
TD 130/70 mmHg, Nadi 98x/Mn,, RR 28 x/mt, slym
banyak, rochi +/+, jemaah setiap hari menjalankan
ibadah umroh.
59. Studi Kasus 4
Seorang jemaah laki – laki berumur 67 tahun dari
Kloter SOC 20, tiba – tiba pingsan saat wukuf di
arafah, Suhu udara 52 derajat, kulit merah muda
atau pucat, kering dan panas, kulit kering,
berkeringat berlebihan.
60. Kasus 5
Seorang Jemaah laki – laki kloter JKG 12
usia 52 tahn, tiba2 menunjukkan perilaku
aneh, mondar mandir, bicara kasar dan
ketus, mudah tersinggung kadang- kadang
membanting.