Dokumen tersebut membahas tentang definisi, fungsi, dan sistem partai politik. Secara ringkas, partai politik pertama kali muncul di Eropa Barat pada abad ke-19 sebagai penghubung antara rakyat dan pemerintah. Fungsi utama partai politik adalah sebagai sarana komunikasi politik, sosialisasi politik, rekrutmen politik, dan pengaturan konflik.
3. Partai politik pertama- tama lahir di negara-
negara eropa barat pada akhir abad ke 19 yang
pada masa masa selanjutnya menjadi
penghubung (link) antara rakyat dan pemerintah.
4. Partai semacam ini dalam praktiknya hanya mengutamakan
kemenangan dalam pemilihan umum, sedangkan pada masa antara
dua pemilihan umum biasanya kurang aktif. Lagi pula partai sering
tidak memiliki disiplin partai yang ketat, dan pemungutan iuran tidak
terlalu dipentingkan.
Partai ini dinamakan patronage party (partai lindungan yang dapat
dilihat dalam rangka patron-client relationship), yang juga bertindak
sebagai semacam broker.
Patronage Party
5. Dalam perkembangan selanjutnya di dunia Barat timbul pula partai
yang lahir di luar parlemen. Partai-partai ini kebanyakan bersandar
pada suatu asas atau ideologi atau Weltanschauung tertentu seperti
Sosialisme, Fasisme, Komunisme, dan sebagainya.
Dalam partai semacam ini disiplin partai lebih ketat. Pimpinan partai
yang biasanya sangat sentralitas menjaga kemurnian doktrin politik
yang dianut dengan jalan mengadakan saringan terhadap calon
anggotanya dan memecat anggota yang menyimpang dari garis partai
yang telah ditetapkan.
Partai Ideologi
6. Akhir-akhir ada perkembangan baru dalam konstelasi kepartaian
menjelang Perang Dunia II, tetapi terutama seusai perang
tersebut, ada kecenderungan pada partai-partai politik di dunia
Barat untuk meninggalkan tradisi membedakan antara berbagai
jenis partai.
(seperti patronage vs ideologi/Weltanschauung, massa vs kader,
dan "Kiri" vs "Kanan").
7. Hal itu disebabkan ada keinginan pada partai-partai kecil untuk
menjadi partai besar dan menang dalam pemilihan umum.
Partai-partai itu menyadari bahwa untuk mencapai tujuan itu
mereka perlu memperluas dukungan dari pemilih (electoral
base). Dengan merangkul pemilih tengah (median voter atau
floating vote), antara lain dengan patronage dan brokerage.
8. Ternyata mereka berhasil memenangkan pemilihan
umum, membentuk pemerintah baru, dan
melaksanakan program partainya.
Hal itu dimungkinkan dengan mengendurkan sikap
doktriner, kaku, dan eksklusif yang tadinya mereka
pegang teguh menjadi fleksibel dan inklusif.
9. Perkembangan lebih ke sini lagi adalah timbulnya partai
modern yang oleh Otto Kircheimer di sebut catch all party,
Yaitu partai yang ingin menghimpun semaksimal mungkin
dukungan dari bermacam- macam kelompok masyarakat dan
dengan sendirinya menjadi lebih inklusif. Hal ini mencerminkan
perubahan politik dan sosial dengan dukungan kemajuan
teknologi dan media.
10. Definisi Partai Politik
“Suatu kelompok terorganisir yang anggota-anggotanya
mempunyai orientasi, nilai-nilai, dan cita- cita yang sama.
Tujuan kelompok ini ialah untuk memperoleh kekuasaan
politik dan merebut kedudukan politik (biasanya dengan
cara konstitusional) untuk melaksanakan programnya”
11. Banyak sekali definisi mengenal partal politik yang dibuat oleh
para ahli, diantaranya :
Carl J Friedrich menuliskannya sebagal berkut :
A political, party is a group of human beings, stably organized
with the objective of securing or maintaining for its leaders the
contral of a government, with the further objective of giving to
members of the party through such control ideal and matenal
benefits and advantages
12. Partai politik adalah sekelompok manusia yang terorganisir
secara stabil dengan tujuan merebut atau mempertahankan
penguasaan terhadap pemerintahan bagi pimpinan partainya
dan berdasarkani penguasaan ini, memberikan kepade
anggota partainya kemanfaatan yang bersifat idiil
serta materil
13. Sigmund Neumann dalam buku karyanya, Modern Political
Partles, mengemukakan :
A political party is the articulate organization of society's active
political agents, those who ore concerned with the control of
governmental polity power, and who compete for popular
support with other group or groups holding divergent views
14. Partai politik adalah organisasi dari aktivis aktivis politik yang
berusaha untuk menguasai kekuasaan pemerintahan serta
merebut dukungan rakyat melalui persaingan dengan suatu
golongan atau golongan golongan lain yang mempunyai
pandangan yang berbeda
15. Ahli lain yang juga turut merintis studi tentang kepartaian dan
membuat definisinya adalahGiovanni Sartori, yang karyanya
juga menjadi klasik serta acuan penting. Menurut Sartori
A party is any political groups that present at elections, and is
capable of placing through elections candidate for public office
Partai politik adalah suatu kelompok politik yang mengikuti pemilihan
umum dan, melalui pemilihan umum itu, mampu menempatkan calon
calonnya untuk menduduki jabatan- jabatan publik
16. Fungsi Partai Politik
Berikut ini akan di uraikan beberapa fungsi partai
politik di negara demokrasi, Kenapa ??
Karena di negara otoriter partai politik tidak dapat
menunjukan harkatnya, tetapi lebih banyak
menjalankan kehendak penguasa
17. Sebagai Sarana Komunikasi Politik
Di masyarakat modern yang luas dan kompleks, banyak ragam
pendapatdan aspirasi yang berkembang. Pendapat atau aspirasi
seseorang atau suatu kelompok akan hilang tak berbekas seperti
suara di padang pasir, apabila tidak ditampung dan digabung dengan
pendapat dan aspirasi orang lain yang senada.
Proses ini dinamakan penggabungan kepentingan (interest
aggregation). Sesudah digabungkan, pendapat dan aspirasi tadi diolah
dan dirumuskan dalam bentuk yang lebih teratur. Proses ini
dinamakan perumusan kepentingan (interest articulation).
18. Sebagai Sarana Sosialisasi Politik
Dalam ilmu politik sosialisasi politik diartikan sebagai suatu proses
yang melaluinya seseorang memperoleh sikap dan orientasi terhadap
fenomena politik, yang umumnya berlaku dalam masyarakat di mana
ia berada.
Dimensi lain dari sosialisasi politik adalah sebagai proses yang
melaluínya masyarakat menyampaikan "budaya politik" yaitu norma-
norma dan nilai-nilai, dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Dengan demikian sosialisasi politik merupakan faktor penting dalam
terbentuknya budaya politik (political culture) suatu bangsa.
19. Sebagai Sarana Rekrutmen Politik
Fungsi ini berkaitan erat dengan masalah seleksi
kepemimpinan, baik kepemimpinan internal partai maupun
kepemimpinan nasional yang lebih luas.
20. Sebagai Sarana Pengatur Konflik
Secara ringkas dapat dikatakan bahwa partai politikdapat
menjadi penghubung psikologis dan organisasional antara
warga negara dengan pemerintahnya