SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
nfrastruktur politik 
Infrastruktur Politik Indonesia 
1. A. Pengertian Infrastruktur Politik 
Infrastruktur politik yaitu suasana kehidupan politik rakyat yang berhubungan dengan 
kehidupan lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam kegiatannya dapat memengaruhi baik 
secara langsung maupun tidak langsung terhadapa kebijakan lembaga-lembaga kenegaraan 
dalam menjalankan fungsi serta kekuasaannya masing-masing. Untuk menyalurkan aspirasi 
dan kepentingan rakyat dalam penyelenggaraan pemerintahan negara. 
Infrastruktur politik sering disebut sebagai bangunan bawah, atau mesin politik informal 
atau mesin politik masyarakat yang terdiri dari berbagai kelompok yang dibentuk atas dasar 
kesamaan social, ekonomi, kesamaan tujuan, serta kesamaan lainnya. 
1. B. Fungsi Infrastruktur Politik 
Infrastruktur politik adalah suatu set struktur yang menggabungkan antara satu dengan yang 
lain, lalu membentuk satu rangkaian yang membantu berdirinya keseluruhan struktur tertentu. 
Fungsi infrastruktur politik ialah : 
a. Pendidikan politik, yaitu untuk meningkatkan pengetahuan politik rakyat dan agar mereka 
dapat berpartisipasi secara maksimal dalam sistem politiknya. Sesuai dengan paham 
demokrasi atau kedaulatan rakyat. Rakyat harus mampu menjalankan tugas partisipasi. 
b. Mempertemukan kepentingan yang beraneka ragam dan kenyataan hidup dalam 
masyarakat. 
c. Agregasi kepentingan, yaitu menyalurkan segala hasrat, aspirasi, dan pendapat masyarakat 
kepada pemegang kekuasaan atau pemegang kekuasaan yang berwenang agar tuntutan atau 
dukungan menjadi perhatian dan menjadi bagian dari keputusan politik. 
d. Seleksi kepemimpinan, yaitu menyelenggarakan pemilihan pemimpin atau calon pemimpin 
bagi masyarakat. 
1. C. Unsur Infrastruktur Politik 
Infrastruktur politik mempunyai 6 unsur diantaranya: 
1. Partai Politik 
2. Kelompok Kepentingan 
3. Kelompok Penekan 
4. Media Komunikasi Politik 
5. Organisasi Masyarakat 
6. Tokoh Politik 
Dalam infrasruktur politik dibentuk partai-partai politik. Selain partai politik, terdapat juga 
organisasi abstrak tidak resmi. Kelompok ini disebut kelompok penekan dan kelompok yang 
mempunyai kepentingan Antara bagian-bagian suprastruktur politik dengan unsur-unsur 
infrastruktur politik terdapat hubungan saling memengaruhi sehingga menumbuhkan suasana
kehidupan politik yang serasi. Unsur-unsur infrastruktur politik berfungsi memberikan 
masukan kepada suprastruktur politik. 
1. D. Pembahasan Peranan Masing-masing Unsur Infrastruktur Politik 
1. 1. Partai Politik (Political Party) 
2. A. Pengertian 
Pengertian partai politik secara mendasar adalah sebuah organisasi atau institusi yang 
mewakili beberapa golongan masyarakat yang memiliki tujuan sama, yang kemudian 
bersama-sama berusaha untuk mencapai tujuannya tersebut. Oleh karena itu dalam sebuah 
Negara yang berdemokrasi partai politik sebagai sebuah lembaga yang memiliki peranan 
yang penting dalam Negara demokrasi khususnya pada masa sekarang ini. 
1. B. Fungsi Partai Politik 
Prof. Miriam Budiardjo menyatakan bahwa partai politik memiliki fungsi sebagai berikut: 
a. Tugas pokok partai politik adalah menjadi penghubung antara rakyat dan pemerintah 
b. Berfungsi mendidik warga negara menjadi manusia sebagai makhluk sosial 
c. Berfungsi mengajak warga negara berperan serta dalam melakukan kegiatan-kegiatan 
kenegaraan 
d. Berperan dalam mengatur pertikaian politik yang terjadi dalam masyarakat Negara 
1. C. Peranan 
(a) Berpartisipasi dalam sektor pemerintahan, dalam arti mendudukkan orang-orangnya 
menjadi pejabat pemerintah, sehingga dapat turut serta mengambil atau menentukan 
keputusan politik atau out out pada umumnya. 
(b) Berusaha melakukan pengawasan, bahkan bila perlu oposisi terhadap kelakuan, 
tindakan, kebijakan para pemegang otoritas (terutama dalam keadaan mayoritas 
pemerintahan tidak berada di tangan partai politik yang bersangkutan) 
(c) Berperan untuk menyerap tuntutan-tuntutan yang masih mentah, sehingga partai politik 
bertindak sebagai penafsir kepentingan dengan mencanangkan isu-isu politik yang dapat 
dicerna dan dapat diterima oleh masyarakat secara luas. 
2. Kelompok Kepentingan (Interest Group) 
A. Pengertian 
Kelompok kepentingan merupakan kelompok yang berusaha mempengaruhi kebijakan 
pemerintah tanpa berkehendak memperoleh jabatan publik, kelompok ini tidak berusaha 
menguasai pengelolaan pemerintahan secara langsung. Masyarakat bergabung untuk 
kepentingan dan keuntungan warganya. Kelompok ini tempat menampung saran, kritik, dan 
tuntutan kepentingan bagi anggota masyarakat, serta menyampaikannya kepada sistem 
politik yang ada. Kelompok ini penting bagi anggota masyarakat. 
B. Pembagian 
Gabriel A. Almond mengidentifikasi kelompok kepentingan ke dalam jenis-jenis kelompok : 
(1) Interest Group Asosiasi 
Interest group khusus didirikan untuk memeperjuangkan kepentingan-kepentingan tertentu 
dari masyarakat atau golongan, namun masih mencakup beberapa yang luas. Yang termasuk 
kelompok ini adalah Ormas. misalnya NU, Muhamadiyah, Kadin, SPSI, dll 
(2) Interest Group Institusional
Interest group pada umumnya terdiri atas berbagai kelompok manusia berasal dari lembaga 
yang ada, dengan tujuan untuk memperjuangkan kepentingan-kepentingan orang-orang yang 
menjadi anggota lembaga yang dimaksudkan. Misalnya PGRI, IDI, dan organisasi 
seprofesinya. 
(3) Interest Group Nonasosiasi 
Interest group ini didirikan secara khusus dan kegiatannya juga tidak dijalankan secara 
teratur, tetapi aktivitasnya kelihatan dari luar apabila masyarakat memerlukan dan dalam 
keadaan mendesak. Yang dimaksud dengan masyarakat dalam hal ini, dapat berwujud 
masyarakat setempat tinggal, masyarakat seasal pendidikan, masyarakat seketurunan, dll. 
(4) Interest Group Anomik 
Interest group inidapat terjadi secara mendadak dan tidak bernama. Aktivitas pada umumnya 
berupa aksi-aksi demontrasi atau aksi-aksi bersama. Apabila kegiatannya tidak terkendalikan, 
dapat menimbulkan keresahan dan kerusuhan yang dapat mengganggu keamanan dan 
ketertiban masyarakat secara stabilitas nasional. Untuk mencegah dampak aktivitas buruk 
kelompok ini, pemerintah mengeluarkan Undang-Undang nomor 9 tahun 1998 tentang hak 
mengeluarkan pendapat dimuka umum. 
C. Peranan 
Kebijakan yang diputuskan oleh pemerintah dapat menguntungkan maupun merugikan 
masyarakat. Kepentingan dan kebutuhan rakyat dapat dipenuhi namun dapat pula terabaikan 
dan tidak terpenuhi. Oleh karena itu rakyat berkepentingan dan perlu memperhatikan 
kebijakan-kebijakan yang diputuskan oleh pemerintahnya. Oleh sebab di atas, mereka dapat 
mengartikulasikan kepentingan dan kebutuhan mereka kepada pemerintah melalui kelompok-kelompok 
yang mereka bentuk bersama atas dasar kepentingan yang sama. 
Kelompok kepentingan ini berbeda dengan partai politik, karena tujuan partai politik adalah 
menduduki jabatan publik. 
Kelompok kepentingan memberikan input yang digunakan pemerintah untuk memutuskan 
kebijakan yang akan diambil terhadap rakyatnya. Input yang mereka berikan bertujuan agar 
pandangan-pandangan mereka dipahami oleh para pembuat keputusan dan agar mendapat 
output yang sesuai dengan tuntutan mereka. Dalam tulisannya Gabriel A. Almond, 
mengatakan untuk memberikan input pada pembuat kebijakan, salueran-saluran yang penting 
dan biasa digunakan adalah demonstrasi dan tindakan kekerasan; tindakan ini biasa 
digunakan untuk menyatukan tuntutan kepada pembuat kebijakan. Hubungan pribadi; 
hubungan langsung akan memudahkan dalam pencapaian tujuan, akan lebih mudah 
menerima saran teman, keluarga, atau orang lain yang dikenal daripada mendapat tuntutan 
dari orang yang tidak dikenal meskipun itu melalui sarana formal. Perwakilan langsung; 
perwakilan langsung dalam struktur pembuatan keputusan akan memungkinkan suatu 
kelompok kepentingan untuk mengkomunikasikan secara langsung dan kontinyu 
kepentingan-kepentingannya melalui seorang anggota aktif struktur tersebut. Saluran formal 
dan institusional lainnya; media massa merupakan alat yang cukup efektif untuk menyalurkan 
tuntutan politik, selain itu adalah partai politik, kemudian adalah badan legislatif, kabinet, dan 
birokrasi, dengan menjadi bagian di dalamnya, aktifitas melobi untuk mencapai tuntutan 
kelompok kepentingannya akan dapat dilakukan. 
Peran dan saluran-saluran yang digunakan kelompok kepentingan ini berbeda di setiap 
negara, mereka melakukan peranannya sesuai dengan tujuan yang mereka ingin capai, 
demikian pula dengan saluran-saluran yang mereka gunakan. Satu saluran yang dianggap 
efektif bagi satu kelompok kepentingan belum tentu efektif bagi yang lain. 
3. Kelompok Penekan (Pressure Group) 
1. Pengertian 
Yang dimaksud golongan penekan adalah sekelompok manusia yang tergabung menjadi
anggota suatu lembaga kemasyarakatan dengan aktivitas yang tampak dari luar sebagai 
golongan yang sering mempunyai kemauan untuk memaksakan kehendaknya kepada pihak 
penguasa. 
2. Peranan 
Kelompok ini melontarkan kritikan-kritikan untuk para pelaku politik lain. Dengan tujuan 
membuat perpolitikan maju. 
Kelompok penekan juga dapat memengaruhi atau bahkan membentuk kebijaksanaan 
pemerintah melalui cara-cara persuasi, propaganda, atau cara lain yang lebih efektif. 
Mereka antara lain : industriawan dan asosiasi-asosiasi lainnya. 
Salah satu institusi politik yang dapat dipergunakan oleh rakyat untuk menyalurkan aspirasi 
dan kebutuhannya dengan sasaran akhir adalah untuk mempengaruhi atau bahkan membentuk 
kebijakan pemerintah. 
Kelompok penekan dapat terhimpun dalam beberapa asosiasi yaitu : 
a. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), 
b. Organisasi-organisasi sosial keagamaan, 
c. Organisasi Kepemudaan, 
d. Organisasi Lingkungan Hidup, 
e. Organisasi Pembela Hukum dan HAM, serta 
f. Yayasan atau Badan Hukum lainnya. 
4. Media Komunikasi Politik (Political Communication Media) 
A. Pengertian 
Media komunikasi politik adalah salah satu instrumen politik yang berfungsi menyampaikan 
informasi dan persuasi mengenai politik baik dari pemerintah kepada masyarakat maupun 
sebaliknya. Merupakan benda mati yang sebagai perantara penyebaran dan pemberitaan 
(singkat kata alat komunikasi) politik. Komunikasi politik yaitu menghubungkan pikiran 
politik yang hidup dalam masyarakat baik pikiran intragolongan, institusi, asosiasi ataupun 
sector kehidupan politik masyarakat dengan sektor pemerintah. 
Kelompok infrastruktur politik ini, secara nyata menggerakkan sistem, memberikan input, 
terlibat dalam proses politik, memberikan pendidikan politik, melekukan sosialisasi politik, 
menyeleksi kepemimpinan, menyelesaikan sengketa politik, yang terjadi diantara berbagai 
pihak baik di dalam maupun di luar. Serta mempunyai daya ikat baik secara ke dalam 
maupun keluar. 
Alat komunikasi dapat mendukung terciptanya suasana politik rakyat karena alat komunikasi 
tersebut merupakan sarana perhubungan dan pemersatu bagi masing-masing golongan, 
terutama golongan politik. Alat komunikasi tersebut berfungsi sebagai alat penyebarluasan 
konsep-konsep, ajaran-ajaran, doktrin-doktrin, ideologi- ideologi politik tertentu, dasn 
program-program kerja golongan kepada seluruh anggota dan simpatisannya. 
B. Posisi 
MC Luhan “Medium is the extension of man” (media adalah sesungguhnya perpanjangan 
instrument indra manusia). Media ditempatkan sebagai alat untuk sarana akses informasi 
apapun dalam lingkunganmasyarakat, termasuk politik. “Medium is the message” (media 
adalah pesan itu sendiri). Dalam konteks politik yang dapat mempengaruhi khalayak, bukan 
hanya apa yang dikatakan media, tetapi media apa yang digunakan juga mempengaruhi 
keefektifan komunikasi politik. 
1. D. Fungsi 
• Fungsi Informasi 
Media dijadikan sarana diseminasi informasi yang terkait dengan politik dengan kekuasaan,
serta sosialisasi politik. 
• Fungsi Edukasi 
Media dijadikan sebagai sarana pendidikan politik melalui pesan-pesan politik yang 
disampaikan media. 
• Fungsi Korelasi 
Media dijadikan penghubung antara aktor politik dan khalayak melalui isi media yang 
berkaitan dengan aktivitas aktor poltik. 
• Fungsi Kontrol Sosial 
Media sebagai agen kritik atau koreksi terhadap aktor politik atau kegiatan politik. 
• Fungsi Pembentukan Opini Publik berkaitan dengan Persoalan Politik 
F. Peranan 
• Membantu pembentukan memori publik melalui penyampaian informasi yang menambah 
pengetahuan masyarakat. 
• Membantu menyusun agenda kehidupan yang berhubungan dengan politik dan kepentingan 
umum. 
• Membantu berhubungan dengan kelompok diluar dirinya (media menjadi mediasi antara 
aktor politik dengan aktor politik lainnya). Media dalam hal ini menjadi fasilitator. 
• Membantu menyosialisasikan pribadi seseorang, termasuk nilai-nilai yang diajarkan oleh 
orang tersebut. 
• Membujuk khalayak untuk menemukan kelebihan dari pesan-pesan politik yang diterima. 
5. Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) 
A. Pengertian 
Dalam Pasal 1 UU No. 8 Tahun 1985 Tentang Organisasi Kemasyarakatan, organisasi 
kemasyarakatan adalah organisasi yang dibentuk oleh anggota masyarakat warga Negara 
republik Indonesia secara sukarela atas dasar kesamaan kegiatan, profesi, fungsi, agama, dan 
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, untuk berperanserta dalam pembangunan 
dalam rangka mencapai tujuan nasional dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia 
yang berdasarkan Pancasila. 
Organisasi kemasyarakatan dibentuk dengan tujuan-tujuan dalam bidang sosial dan budaya. 
Organisasi ini tidak melibatkan diri untuk ikut serta dalam dalam peserta untuk memperoleh 
kekuasaan dalam Pemilu. 
B. Ciri Khusus 
Salah satu ciri penting dalam organisasi kemasyarakatan adalah kesuka-relaan dalam 
pembentukan dan keanggotaannya. Anggota masyarakat warga negara republik Indonesia 
bebas untuk membentuk, memilih, dan bergabung dalam organisasi kemasyarakatan yang 
dikehendaki dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara atas dasar kesamaan 
kegiatan, profesi, fungsi, agama, dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. 
Organisasi kemasyarakatan dapat mempunyai satu atau lebih dari satu sifat kekhususan yaitu 
kesamaan kegiatan, profesi, fungsi, agama, dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. 
Organisasi atau perhimpunan yang dibentuk secara sukarela oleh anggota masyarakat warga 
Negara republik Indonesia yang keanggotaannya terdiri dari warga negara republik Indonesia 
dan warganegara asing, termasuk dalam pengertian organisasi kemasyarakatan. 
C. Fungsi 
Dalam Pasal 5 UU No. 8 Tahun 1985, 
Organisasi Kemasyarakatan berfungsi sebagai : 
a. wadah penyalur kegiatan sesuai kepentingan anggotanya; 
b. wadah pembinaan dan pengembangan anggotanya dalam usaha 
mewujudkan tujuan organisasi; 
c. wadah peranserta dalam usaha menyukseskan pembangunan
nasional; 
d. sarana penyalur aspirasi anggota, dan sebagai sarana komunikasi 
sosial timbal balik antar anggota dan/atau antar Organisasi 
Kemasyarakatan, dan antara Organisasi Kemasyarakatan dengan 
organisasi kekuatan sosial politik, Badan Permusyawaratan/Perwakilan 
Rakyat, dan Pemerintah. 
1. E. Peranan 
Organisasi Kemasyarakatan sebagai sarana untuk menyalurkan pendapat dan pikiran bagi 
anggota masyarakat warga negara republik Indonesia, mempunyai peranan yang sangat 
penting dalam meningkatkan keikutsertaan secara aktif seluruh lapisan masyarakat dalam 
mewujudkan masyarakat Pancasila berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 dalam rangka 
menjamin pemantapan persatuan dan kesatuan bangsa, menjamin keberhasilan pembangunan 
nasional sebagai pengamalan Pancasila, dan sekaligus menjamin tercapainya tujuan nasional. 
6. Tokoh Politik (Political Figure) 
A. Pengertian 
Tokoh politik adalah rang-orang yang lalu lalang, atau yang bekerja di dunia politik, dan 
eksis di kalangan masyarakat, berperang penting dalam mengambil keputusan-keputusan 
yang berpengaruh dalam suatu wilayah. 
Pengangkatan tokoh politik merupakan proses transformasi seleksi terhadap anggota 
masyarakat dari berbagai sub-kultur dan kualifikasi tertentu yang kemudian memperkenalkan 
mereka pada peranan khusus dalam sistem politik. 
Pengangkatan tokoh politik akan berakibat terjadinya pergeseran sektor infrastruktur politik, 
organisasi, asosiasi, kelompok kepentingan serta derajat politisasi dan partisipasi masyarakat. 
Menurut Letser G. Seligman, proses pengangkatan tokoh politik akan berkaitan dengan 
beberapa aspek, yaitu : 
a. Legitimasi elit politik, 
b. Masalah kekuasaan, 
c. Representativitas elit politik, dan 
d. Hubungan antara pengangkatan tokoh-tokoh politik dengan perubahan politik. 
B. Peranan 
Tokoh politik khususnya yang duduk di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), mempunyai 
peranan bagi masyarakat. Peranan itu yaitu menyaurkan aspirasi atau suara rakyat. Anggota 
DPR harus mengetahui untuk apa mereka dipilih, yang tidak lain agar suara rakyat dapat 
tersalurkan dalam rangka penyelenggaraan negara. 
suprastruktur politik 
Suprastruktur Politik Indonesia 
SUPRA STRUKTUR POLITIK INDONESIA 
LEMBAGA EKSEKUTIF, LEGISLATIF DAN YUDIKATIF
Suprastruktur politik merupakan suatu lembaga formal yang menjadi suatu keharusan 
untuk kelengkapan sistem bernegara. Suprastruktur dibagi menjadi 3 kelompok seiring 
adanya perubahan sosial dan politik pada masa revolusi Perancis 1789-1799 kala itu, 
sehingga pada dasarnya Negara tidak boleh dikuasai oleh satu tangan saja. Hal itulah yang 
mengindikasikan dalam menjalankan suatu pemerintahan perlu adanya pembagian tugas. 
Selain suprastruktur politik ada juga yang dinamakan dengan infrastruktur politik, yaitu 
suatu lembaga yang lahir dan tumbuh berkembang pada masyarakat. Contohnya Lembaga 
Swadaya Masyarakat (LSM), partai politik, media massa, atau tokoh masyarakat. 
Suprastruktur 
Mengutif dari pendapat Prof. Sri sumantri, bahwa sistem politik adalah kelembagaan dari 
hubungan antar manusia yang berupa hubungan antara supra struktur dan infra struktur 
politik. Sistem politik tersebut menggambarkan hubungan antara dua lembaga yang ada di 
dalam Negara , yaitu lembaga supra dan infra struktur politik. Supra struktur politik sering 
disebut sebagai bangunan atas atau mesin politik resmi, atau lembaga pembuat keputusan 
politik yang sah. Lembaga tersebut bertugas mengkonversikan input yang berupa tuntutan 
dan dukungan yang menghasilkan suatu output berupa kebijakan publik. 
Dibawah ini merupakan 3 kelompok suprastruktur gagasan Montesqiue 
1. Eksekutif 
Kekuasaan eksekutif berada di tangan presiden, presiden adalah pemegang kekuasaan 
pemerintahan negara. Presiden di bantu oleh wakil presiden dan menteri-menteri, untuk 
melaksanakan tugas sehari-hari. 
Wewenang, kewajiban, dan hak presiden antara lain : 
a. Memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD 
b. Menetapkan peraturan pemerintah 
c. Mengangkat memberhentikan menteri-menteri; dll 
2. Legislatif 
Indonesia menganut sistem bikameral. Di tandai dengan adanya lembaga perwakilan, yaitu 
DPR dan DPD. Dengan merujuk asas trias politika. 
Kekuasaan legislatif terletak pada MPR dan DPD. 
1. MPR 
Kewenangan : 
a. Mengubah menetapkan UUD 
b. Melantik presiden dan wakil presiden dll 
2. DPR 
Tugas : 
a. Membentuk UU 
b. Membahas RAPBN bersama presiden, dll. 
Fungsi : 
a. Fungsi legislasi 
b. Fungsi anggaran 
c. Fungsi pengawasan 
Hak-hak DPR 
a. Hak interpelasi 
b. Hak angket 
c. Hak menyampaikan pendapat 
d. Hak mengajukan pertanyaan 
e. Hak Imunitas 
f. Hak mengajukan usul RUU 
3. DPD 
Fungsi :
a. Mengawas atas pelaksanaan UU tertentu 
b. Pengajuan usul 
3. Yudikatif 
Pasal 24 UUD 1945 menyebutkan tentang kekuasaan kehakiman dan memiliki tugas masing-masing. 
Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh : 
1. Mahkamah Agung (MA) 
2. Mahkamah Konstitusi (MK) 
3. Komisi Yudisial (KY) 
4. Insfektif 
Suprastruktur 
Cikal Bakal lahirnya istilah ini adalah Perubahan Sosial dan Politik di Perancis pada tahun 
1789-1799, atau yang lebih dikenal dengan Revolusi Perancis. Pada intinya, bahwa sistem 
kekuasaan negara itu tidak boleh dipegang oleh satu tangan, melainkan harus dibagi menjadi 
1. Legeslatif yakni Badan yang bertanggung jawab dalam pembuatan undang undang 
(Pembuat Undang-Undang) 
2. Eksekutif yakni Badan yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan undang undang yang 
dibuat oleh Legeslatif dan aturan-aturan turunannya, termasuk memperjelas/menjabarkan 
agar undang undang tsb bisa dilaksanakan dan dimengerti oleh masyarakat. 
3. Yudikatif, Badan yang mengawasi pelaksanaan undang-undang termasuk memberikan 
hukuman kepada warga masyarakat yang telah terbukti melanggar peraturan perundang-undangan. 
Suprastruktur 
Secara sederhana dapat diketahui bahwa penyelenggaraan kekuasaan negara dijalankan oleh 
3 (tiga) lembaga yakni, (i) legislatif, (ii) eksekutif, dan (iii) yudikatif. 
Legislatif berfungsi membuat undang-undang (legislate). Menurut teori kedaulatan rakyat, 
maka rakyatlah yang berdaulat. Rakyat yang berdaulat ini mempunyai kemauan (Rousseau 
menyebutnya dengan Volonte Generale atau Generale Will). Rakyat memilih beberapa orang 
untuk duduk di lembaga legislatif sebagai wakil rakyat guna merumuskan dan menyuarakan 
kemauan rakyat dalam bentuk kebijaksanaan umum (public policy). Lembaga ini mempunyai 
kekuasaan membentuk undang-undang sebagai cerminan dari kebijaksanaan-kebijaksanaan 
umum tadi. Lembaga ini sering disebut sebagai dewan perwakilan rakyat atau parlemen. 
Lembaga penyelenggara kekuasaan negara berikutnya adalah lembaga eksekutif yang 
berfungsi menjalankan undang-undang. Di negara-negara demokratis, secara sempit lembaga 
eksekutif diartikan sebagai kekuasaan yang dipegang oleh raja atau presiden, beserta menteri-menterinya 
(kabinetnya). Dalam arti luas, lembaga eksekutif juga mencakup para pegawai 
negeri sipil dan militer. Oleh karenanya sebutan mudah bagi lembaga eksekutif adalah 
pemerintah.Lembaga eksekutif dijalankan oleh Presiden dan dibantu oleh para menteri. 
Jumlah anggota eksekutif jauh lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah anggota legislatif, 
hal ini bisa dimaknai karena eksekutif berfungsi hanya menjalankan undang-undang yang 
dibuat oleh legislatif. Pelaksanaan undang-undang ini tetap masih diawasi oleh 
legislatif.Selain melaksanakan undang-undang, Eksekutif juga mempunyai tugas untuk 
melaksanakan: 1Kekuasaan diplomatik, yaitu berkaitan dengan pelaksanaan hubungan luar 
negeri; 
2.Kekuasaan administratif, yaitu berkaitan dengan pelaksanaan undang-undang dan 
administrasi negara; 
3.Kekuasaan militer, yaitu berkaitan dengan organisasi angkatan bersenjata dan pelaksanaan 
perang; 
4.Kekuasaan yudikatif (kehakiman), yaitu menyangkut pemberian pengampunan, 
penangguhan hukum dan sebagainya terhadap pelaku kriminal atau narapidana;
5.Kekuasaan legislatif, yaitu berkaitan dengan penyusunan rancangan undang-undang dan 
mengatur pengesahannya menjadi undang-undang. 
Sistem pelaksanaan kerja dan pertanggungjawaban ekesekutif (pemerintah) didasarkan atas 
dua model sistem pemerintahan, sistem pemerintahan presidensiil dan sistem pemerintahan 
parlementer. Sistem pemerintahan presidensiil (fixed executive) atau (non-parlementary 
executive) adalah apabila ekesekutif bertanggung jawab secara langsung dengan periode 
waktu tertentu kepada suatu badan yang lebih luas dan tidak terikat pada pembubaran oleh 
tindakan parlemen (legislatif). 
Lembaga penyelenggara kekuasaan negara ketiga adalah lembaga yudikatif (kehakiman) 
yang berfungsi mengadili undang-undang. 
SISTEM PEMERINTAHAN 
Pemerintah Indonesia adalah cabang utama pada pemerintahan Indonesia yang menganut 
sistem presidensial. Pemerintah Indonesia dikepalai oleh seorang presiden yang dibantu 
beberapa menteri yang tergabung dalam suatu kabinet. Sebelum tahun 2004, sesuai dengan 
UUD 1945, presiden dipilih oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat. Pada Pemilu 2004, 
untuk pertama kalinya Presiden Indonesia dipilih langsung oleh rakyat. 
Pembentukan dan Penghapusan 
Pembentukan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan daerah kota ditetapkan dengan undang-undang. 
Pembentukan daerah dapat berupa penggabungan beberapa daerah atau bagian 
daerah yang bersandingan atau pemekaran dari satu daerah menjadi dua daerah atau lebih. 
Daerah dapat dihapus dan digabung dengan daerah lain apabila daerah yang bersangkutan 
tidak mampu menyelenggarakan otonomi daerah. Penghapusan dan penggabungan daerah 
beserta akibatnya ditetapkan dengan undang-undang. Untuk menyelenggarakan fungsi 
pemerintahan tertentu yang bersifat khusus bagi kepentingan nasional, Pemerintah dapat 
menetapkan kawasan khusus dalam wilayah provinsi dan/atau kabupaten/kota. 
Pembagian Urusan Pemerintahan 
Urusan Pemerintahan Pusat Pemerintahan daerah menyelenggarakan urusan pemerintahan 
yang menjadi kewenangannya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh Undang-undang 
ditentukan menjadi urusan pemerintah pusat. Urusan pemerintahan yang menjadi urusan 
Pemerintah Pusat meliputi: 
1. politik luar negeri; 
2. pertahanan; 
3. keamanan; 
4. yustisi; 
5. moneter dan fiskal nasional; 
6. agama ; 
7. norma ; dan 
8. ekonomi
Urusan Pemerintahan Daerah 
Penyelenggaraan urusan pemerintahan dibagi berdasarkan kriteria eksternalitas, akuntabilitas, 
dan efisiensi dengan memperhatikan keserasian hubungan antar susunan pemerintahan. 
Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah, yang diselenggarakan 
berdasarkan kriteria di atas terdiri atas urusan wajib dan urusan piliha n. 
Urusan wajib yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah provinsi merupakan urusan 
dalam skala provinsi yang meliputi 16 buah urusan. Urusan pemerintahan provinsi yang 
bersifat pilihan meliputi urusan pemerintahan yang secara nyata ada dan berpotensi untuk 
meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi, kekhasan, dan potensi 
unggulan daerah yang bersangkutan. 
Urusan wajib yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah kabupaten atau daerah kota 
merupakan urusan yang berskala kabupaten atau kota meliputi 16 buah urusan. Urusan 
pemerintahan kabupaten atau kota yang bersifat pilihan meliputi urusan pemerintahan yang 
secara nyata ada dan berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan 
kondisi, kekhasan, dan potensi unggulan daerah yang bersangkutan. 
Dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah, 
pemerintahan daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya untuk mengatur dan mengurus 
sendiri urusan pemerintahan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan. 
Pemerintahan daerah dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan memiliki hubungan 
dengan pemerintah pusat dan dengan pemerintahan daerah lainnya. Hubungan tersebut 
meliputi hubungan wewenang, keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam, 
dan sumber daya lainnya. Hubungan keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya 
alam, dan sumber daya lainnya dilaksanakan secara adil dan selaras. Hubungan wewenang, 
keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya lainnya 
menimbulkan hubungan administrasi dan kewilayahan antarsusunan pemerintahan. 
Penyelenggara Pemerintahan 
Penyelenggara pemerintahan adalah Presiden dibantu oleh wakil presiden, dan oleh menteri 
negara.Penyelenggara pemerintahan daerah adalah pemerintah daerah dan DPRD. Untuk 
pemerintahan daerah provinsi yang terdiri atas pemerintah daerah provinsi dan DPRD 
provinsi. Untuk pemerintahan daerah kabupaten atau daerah kota yang terdiri atas pemerintah 
daerah kabupaten atau kota dan DPRD kabupaten atau kota. 
Dalam menyelenggarakan pemerintahan, pemerintah pusat menggunakan asas desentralisasi, 
tugas pembantuan, dan dekonsentrasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Dalam 
menyelenggarakan pemerintahan daerah, pemerintahan daerah menggunakan asas otonomi 
dan tugas pembantuan. 
Desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah kepada daerah 
otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem Negara Kesatuan 
Republik Indonesia. Tugas pembantuan adalah penugasan dari Pemerintah kepada daerah 
dan/atau desa dari pemerintah provinsi kepada kabupaten/kota dan/atau desa serta dari 
pemerintah kabupaten/kota kepada desa untuk melaksanakan tugas tertentu.
Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah kepada 
Gubernur sebagai wakil pemerintah dan/atau kepada instansi vertikal di wilayah tertentu. 
Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan 
mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan 
peraturan perundangundangan. 
Dalam menyelenggarakan otonomi, daerah mempunyai hak dan kewajiban. Hak dan 
kewajiban tersebut diwujudkan dalam bentuk rencana kerja pemerintahan daerah dan 
dijabarkan dalam bentuk pendapatan, belanja, dan pembiayaan daerah yang dikelola dalam 
sistem pengelolaan keuangan daerah. Pengelolaan keuangan daerah dimaksud dilakukan 
secara efisien, efektif, transparan, akuntabel, tertib, adil, patut, dan taat pada peraturan 
perundang-undangan. 
Pemerintah Daerah 
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Pemerintah Daerah 
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Kepala Daerah 
Setiap daerah dipimpin oleh kepala pemerintah daerah yang disebut kepala daerah. Kepala 
daerah untuk provinsi disebut gubernur, untuk kabupaten disebut bupati dan untuk kota 
adalah wali kota. Kepala daerah dibantu oleh satu orang wakil kepala daerah, untuk provinsi 
disebut wakil Gubernur, untuk kabupaten disebut wakil bupati dan untuk kota disebut wakil 
wali kota. Kepala dan wakil kepala daerah memiliki tugas, wewenang dan kewajiban serta 
larangan. Kepala daerah juga mempunyai kewajiban untuk memberikan laporan 
penyelenggaraan pemerintahan daerah kepada Pemerintah, dan memberikan laporan 
keterangan pertanggungjawaban kepada DPRD, serta menginformasikan laporan 
penyelenggaraan pemerintahan daerah kepada masyarakat. 
Gubernur yang karena jabatannya berkedudukan juga sebagai wakil pemerintah pusat di 
wilayah provinsi yang bersangkutan, dalam pengertian untuk menjembatani dan 
memperpendek rentang kendali pelaksanaan tugas dan fungsi Pemerintah termasuk dalam 
pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan pada strata 
pemerintahan kabupaten dan kota.Dalam kedudukannya sebagai wakil pemerintah pusat 
sebagaimana dimaksud, Gubernur bertanggung jawab kepada Presiden.

More Related Content

What's hot

Partisipasi Politik & Sosialisasi Politik
Partisipasi Politik & Sosialisasi PolitikPartisipasi Politik & Sosialisasi Politik
Partisipasi Politik & Sosialisasi PolitikUniversity of Andalas
 
Kelompok kepentingan- Sistem Politik Indonesia
Kelompok kepentingan- Sistem Politik IndonesiaKelompok kepentingan- Sistem Politik Indonesia
Kelompok kepentingan- Sistem Politik IndonesiaMuhammad Ardhiansyah
 
Sistem Politik Indonesia PARPOL
Sistem Politik Indonesia PARPOLSistem Politik Indonesia PARPOL
Sistem Politik Indonesia PARPOL93220872
 
Partai politik di indonesia
Partai politik di indonesiaPartai politik di indonesia
Partai politik di indonesiaDewi Ratna
 
Partai politik sebagai kekuatan politik
Partai politik sebagai kekuatan politikPartai politik sebagai kekuatan politik
Partai politik sebagai kekuatan politikyantolaris
 
Partisipasi politik dan sosialisasi politik (pertemuan 4)
Partisipasi politik dan sosialisasi politik (pertemuan 4)Partisipasi politik dan sosialisasi politik (pertemuan 4)
Partisipasi politik dan sosialisasi politik (pertemuan 4)Melpa Yanty
 
Fungsi partisipasi politik
Fungsi partisipasi politikFungsi partisipasi politik
Fungsi partisipasi politikMuh. Husriadi
 
Manajemen Kebijakan Publik di Bidang Pemerintahan
Manajemen Kebijakan Publik di Bidang PemerintahanManajemen Kebijakan Publik di Bidang Pemerintahan
Manajemen Kebijakan Publik di Bidang PemerintahanDadang Solihin
 
Penyebab terjadinya partisipasi politik
Penyebab terjadinya partisipasi politikPenyebab terjadinya partisipasi politik
Penyebab terjadinya partisipasi politikM fazrul
 
PARTAI POLITIK
PARTAI POLITIKPARTAI POLITIK
PARTAI POLITIKsupriono
 
Sistem Politik Indonesia: Sebuah Pengantar
Sistem Politik Indonesia: Sebuah Pengantar Sistem Politik Indonesia: Sebuah Pengantar
Sistem Politik Indonesia: Sebuah Pengantar Tri Widodo W. UTOMO
 
SUPRA STRUKTUR POLITIK DAN INFRA STRUKTUR POLITIK
SUPRA STRUKTUR POLITIK DAN INFRA STRUKTUR POLITIKSUPRA STRUKTUR POLITIK DAN INFRA STRUKTUR POLITIK
SUPRA STRUKTUR POLITIK DAN INFRA STRUKTUR POLITIKBayu Rizky Aditya
 
Sosialisasi Budaya Politik dan Partai Politik di Indonesia kwn group 3
Sosialisasi Budaya Politik dan Partai Politik di Indonesia kwn group 3Sosialisasi Budaya Politik dan Partai Politik di Indonesia kwn group 3
Sosialisasi Budaya Politik dan Partai Politik di Indonesia kwn group 3Ega Saputra
 

What's hot (20)

Partisipasi Politik & Sosialisasi Politik
Partisipasi Politik & Sosialisasi PolitikPartisipasi Politik & Sosialisasi Politik
Partisipasi Politik & Sosialisasi Politik
 
Kelompok kepentingan- Sistem Politik Indonesia
Kelompok kepentingan- Sistem Politik IndonesiaKelompok kepentingan- Sistem Politik Indonesia
Kelompok kepentingan- Sistem Politik Indonesia
 
Adapun peranan guru sebagai motivator adalah
Adapun peranan guru sebagai motivator adalahAdapun peranan guru sebagai motivator adalah
Adapun peranan guru sebagai motivator adalah
 
Sistem Politik Indonesia PARPOL
Sistem Politik Indonesia PARPOLSistem Politik Indonesia PARPOL
Sistem Politik Indonesia PARPOL
 
Partai politik di indonesia
Partai politik di indonesiaPartai politik di indonesia
Partai politik di indonesia
 
Partai politik sebagai kekuatan politik
Partai politik sebagai kekuatan politikPartai politik sebagai kekuatan politik
Partai politik sebagai kekuatan politik
 
Partisipasi politik dan sosialisasi politik (pertemuan 4)
Partisipasi politik dan sosialisasi politik (pertemuan 4)Partisipasi politik dan sosialisasi politik (pertemuan 4)
Partisipasi politik dan sosialisasi politik (pertemuan 4)
 
Partisipasi Politik XI PSIS
Partisipasi Politik XI PSISPartisipasi Politik XI PSIS
Partisipasi Politik XI PSIS
 
Partai politik
Partai politikPartai politik
Partai politik
 
Fungsi partisipasi politik
Fungsi partisipasi politikFungsi partisipasi politik
Fungsi partisipasi politik
 
sistem perwakilan dan partisipasi publik
sistem perwakilan dan partisipasi publiksistem perwakilan dan partisipasi publik
sistem perwakilan dan partisipasi publik
 
Partisipasi politik
Partisipasi politikPartisipasi politik
Partisipasi politik
 
Manajemen Kebijakan Publik di Bidang Pemerintahan
Manajemen Kebijakan Publik di Bidang PemerintahanManajemen Kebijakan Publik di Bidang Pemerintahan
Manajemen Kebijakan Publik di Bidang Pemerintahan
 
Penyebab terjadinya partisipasi politik
Penyebab terjadinya partisipasi politikPenyebab terjadinya partisipasi politik
Penyebab terjadinya partisipasi politik
 
Materi partisipasi politik
Materi partisipasi politikMateri partisipasi politik
Materi partisipasi politik
 
PARTAI POLITIK
PARTAI POLITIKPARTAI POLITIK
PARTAI POLITIK
 
Sistem Politik Indonesia: Sebuah Pengantar
Sistem Politik Indonesia: Sebuah Pengantar Sistem Politik Indonesia: Sebuah Pengantar
Sistem Politik Indonesia: Sebuah Pengantar
 
SUPRA STRUKTUR POLITIK DAN INFRA STRUKTUR POLITIK
SUPRA STRUKTUR POLITIK DAN INFRA STRUKTUR POLITIKSUPRA STRUKTUR POLITIK DAN INFRA STRUKTUR POLITIK
SUPRA STRUKTUR POLITIK DAN INFRA STRUKTUR POLITIK
 
PKN BAB II Kelas XI
PKN BAB II  Kelas XIPKN BAB II  Kelas XI
PKN BAB II Kelas XI
 
Sosialisasi Budaya Politik dan Partai Politik di Indonesia kwn group 3
Sosialisasi Budaya Politik dan Partai Politik di Indonesia kwn group 3Sosialisasi Budaya Politik dan Partai Politik di Indonesia kwn group 3
Sosialisasi Budaya Politik dan Partai Politik di Indonesia kwn group 3
 

Viewers also liked

ปราสาทหินพิมาย
ปราสาทหินพิมายปราสาทหินพิมาย
ปราสาทหินพิมายpasinee lungprasert
 
Shapiro capitulo 4 2° parte
Shapiro capitulo 4 2° parteShapiro capitulo 4 2° parte
Shapiro capitulo 4 2° parteferaza
 
The true religion of god
The true  religion of godThe true  religion of god
The true religion of godexploringislam
 
Aq workshop l01 - way of a muslim
Aq workshop   l01 - way of a muslimAq workshop   l01 - way of a muslim
Aq workshop l01 - way of a muslimexploringislam
 
腾讯产品运营PPT-产品经理的视角
腾讯产品运营PPT-产品经理的视角腾讯产品运营PPT-产品经理的视角
腾讯产品运营PPT-产品经理的视角Gauin
 
Shapiro capitulo 4 1° parte
Shapiro capitulo 4 1° parteShapiro capitulo 4 1° parte
Shapiro capitulo 4 1° parteferaza
 
产品经理实用工具全集(1 8)
产品经理实用工具全集(1 8)产品经理实用工具全集(1 8)
产品经理实用工具全集(1 8)Gauin
 
互邀新平台产品宣介
互邀新平台产品宣介互邀新平台产品宣介
互邀新平台产品宣介Gauin
 
Raising a Mathematician Training Program 2015
Raising a Mathematician Training Program 2015Raising a Mathematician Training Program 2015
Raising a Mathematician Training Program 2015School of Vedic Maths
 
Подарунки
ПодарункиПодарунки
ПодарункиIrina Lut
 
Andrea Dal Pozzolo - Data Scientist
Andrea Dal Pozzolo - Data ScientistAndrea Dal Pozzolo - Data Scientist
Andrea Dal Pozzolo - Data ScientistAndrea Dal Pozzolo
 
Data Innovation Summit - Made in Belgium 2015
Data Innovation Summit - Made in Belgium 2015Data Innovation Summit - Made in Belgium 2015
Data Innovation Summit - Made in Belgium 2015Andrea Dal Pozzolo
 
Valve Handbook For New Employees
Valve Handbook For New EmployeesValve Handbook For New Employees
Valve Handbook For New EmployeesGauin
 

Viewers also liked (20)

ปราสาทหินพิมาย
ปราสาทหินพิมายปราสาทหินพิมาย
ปราสาทหินพิมาย
 
รายงานโครงงานสังคมศึกษา
รายงานโครงงานสังคมศึกษารายงานโครงงานสังคมศึกษา
รายงานโครงงานสังคมศึกษา
 
Confusion in manhaj
Confusion in manhajConfusion in manhaj
Confusion in manhaj
 
tttt
tttttttt
tttt
 
Shapiro capitulo 4 2° parte
Shapiro capitulo 4 2° parteShapiro capitulo 4 2° parte
Shapiro capitulo 4 2° parte
 
The true religion of god
The true  religion of godThe true  religion of god
The true religion of god
 
Board room of today presentation
Board room of today presentationBoard room of today presentation
Board room of today presentation
 
Aq workshop l01 - way of a muslim
Aq workshop   l01 - way of a muslimAq workshop   l01 - way of a muslim
Aq workshop l01 - way of a muslim
 
Catalogue
CatalogueCatalogue
Catalogue
 
腾讯产品运营PPT-产品经理的视角
腾讯产品运营PPT-产品经理的视角腾讯产品运营PPT-产品经理的视角
腾讯产品运营PPT-产品经理的视角
 
Squaring 4
Squaring   4Squaring   4
Squaring 4
 
Shapiro capitulo 4 1° parte
Shapiro capitulo 4 1° parteShapiro capitulo 4 1° parte
Shapiro capitulo 4 1° parte
 
产品经理实用工具全集(1 8)
产品经理实用工具全集(1 8)产品经理实用工具全集(1 8)
产品经理实用工具全集(1 8)
 
互邀新平台产品宣介
互邀新平台产品宣介互邀新平台产品宣介
互邀新平台产品宣介
 
Raising a Mathematician Training Program 2015
Raising a Mathematician Training Program 2015Raising a Mathematician Training Program 2015
Raising a Mathematician Training Program 2015
 
Подарунки
ПодарункиПодарунки
Подарунки
 
Andrea Dal Pozzolo - Data Scientist
Andrea Dal Pozzolo - Data ScientistAndrea Dal Pozzolo - Data Scientist
Andrea Dal Pozzolo - Data Scientist
 
Slideshare1
Slideshare1Slideshare1
Slideshare1
 
Data Innovation Summit - Made in Belgium 2015
Data Innovation Summit - Made in Belgium 2015Data Innovation Summit - Made in Belgium 2015
Data Innovation Summit - Made in Belgium 2015
 
Valve Handbook For New Employees
Valve Handbook For New EmployeesValve Handbook For New Employees
Valve Handbook For New Employees
 

Similar to Infrastruktur Politik Indonesia

Similar to Infrastruktur Politik Indonesia (20)

Sistem politik 50
Sistem politik 50Sistem politik 50
Sistem politik 50
 
Sistem perwakilan
Sistem perwakilanSistem perwakilan
Sistem perwakilan
 
Infrastruktur Politik
Infrastruktur PolitikInfrastruktur Politik
Infrastruktur Politik
 
Makalah ilmu politik (2)
Makalah ilmu politik (2)Makalah ilmu politik (2)
Makalah ilmu politik (2)
 
Makalah ilmu politik
Makalah ilmu politikMakalah ilmu politik
Makalah ilmu politik
 
Makalah ilmu politik
Makalah ilmu politikMakalah ilmu politik
Makalah ilmu politik
 
sist-180329055536.pdf
sist-180329055536.pdfsist-180329055536.pdf
sist-180329055536.pdf
 
Makalah ilmu politik 2015
Makalah ilmu politik 2015Makalah ilmu politik 2015
Makalah ilmu politik 2015
 
Ppt meeting 11 bagian 1..
Ppt meeting 11 bagian 1..Ppt meeting 11 bagian 1..
Ppt meeting 11 bagian 1..
 
Makalah ilmu politik 3
Makalah ilmu politik  3Makalah ilmu politik  3
Makalah ilmu politik 3
 
Makalah ilmu politik 3
Makalah ilmu politik  3Makalah ilmu politik  3
Makalah ilmu politik 3
 
Makalah ilmu politik 3 (2)
Makalah ilmu politik  3 (2)Makalah ilmu politik  3 (2)
Makalah ilmu politik 3 (2)
 
Demokrasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara
Demokrasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan BernegaraDemokrasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara
Demokrasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Ppt Pkn Bab 3 by_Dwi khairun 10 ips1.pptx
Ppt Pkn Bab 3  by_Dwi khairun 10 ips1.pptxPpt Pkn Bab 3  by_Dwi khairun 10 ips1.pptx
Ppt Pkn Bab 3 by_Dwi khairun 10 ips1.pptx
 
Sistem politik di indonesia
Sistem politik di indonesia Sistem politik di indonesia
Sistem politik di indonesia
 
Makalah ilmu politik
Makalah ilmu politikMakalah ilmu politik
Makalah ilmu politik
 
Makalah ilmu politik 3
Makalah ilmu politik  3Makalah ilmu politik  3
Makalah ilmu politik 3
 
Faktor Penunjang Keberhasilan dan Penghambat Kampanye
Faktor Penunjang Keberhasilan dan Penghambat KampanyeFaktor Penunjang Keberhasilan dan Penghambat Kampanye
Faktor Penunjang Keberhasilan dan Penghambat Kampanye
 
KULIAH 13.ppt
KULIAH 13.pptKULIAH 13.ppt
KULIAH 13.ppt
 

Recently uploaded

Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 

Recently uploaded (20)

Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 

Infrastruktur Politik Indonesia

  • 1. nfrastruktur politik Infrastruktur Politik Indonesia 1. A. Pengertian Infrastruktur Politik Infrastruktur politik yaitu suasana kehidupan politik rakyat yang berhubungan dengan kehidupan lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam kegiatannya dapat memengaruhi baik secara langsung maupun tidak langsung terhadapa kebijakan lembaga-lembaga kenegaraan dalam menjalankan fungsi serta kekuasaannya masing-masing. Untuk menyalurkan aspirasi dan kepentingan rakyat dalam penyelenggaraan pemerintahan negara. Infrastruktur politik sering disebut sebagai bangunan bawah, atau mesin politik informal atau mesin politik masyarakat yang terdiri dari berbagai kelompok yang dibentuk atas dasar kesamaan social, ekonomi, kesamaan tujuan, serta kesamaan lainnya. 1. B. Fungsi Infrastruktur Politik Infrastruktur politik adalah suatu set struktur yang menggabungkan antara satu dengan yang lain, lalu membentuk satu rangkaian yang membantu berdirinya keseluruhan struktur tertentu. Fungsi infrastruktur politik ialah : a. Pendidikan politik, yaitu untuk meningkatkan pengetahuan politik rakyat dan agar mereka dapat berpartisipasi secara maksimal dalam sistem politiknya. Sesuai dengan paham demokrasi atau kedaulatan rakyat. Rakyat harus mampu menjalankan tugas partisipasi. b. Mempertemukan kepentingan yang beraneka ragam dan kenyataan hidup dalam masyarakat. c. Agregasi kepentingan, yaitu menyalurkan segala hasrat, aspirasi, dan pendapat masyarakat kepada pemegang kekuasaan atau pemegang kekuasaan yang berwenang agar tuntutan atau dukungan menjadi perhatian dan menjadi bagian dari keputusan politik. d. Seleksi kepemimpinan, yaitu menyelenggarakan pemilihan pemimpin atau calon pemimpin bagi masyarakat. 1. C. Unsur Infrastruktur Politik Infrastruktur politik mempunyai 6 unsur diantaranya: 1. Partai Politik 2. Kelompok Kepentingan 3. Kelompok Penekan 4. Media Komunikasi Politik 5. Organisasi Masyarakat 6. Tokoh Politik Dalam infrasruktur politik dibentuk partai-partai politik. Selain partai politik, terdapat juga organisasi abstrak tidak resmi. Kelompok ini disebut kelompok penekan dan kelompok yang mempunyai kepentingan Antara bagian-bagian suprastruktur politik dengan unsur-unsur infrastruktur politik terdapat hubungan saling memengaruhi sehingga menumbuhkan suasana
  • 2. kehidupan politik yang serasi. Unsur-unsur infrastruktur politik berfungsi memberikan masukan kepada suprastruktur politik. 1. D. Pembahasan Peranan Masing-masing Unsur Infrastruktur Politik 1. 1. Partai Politik (Political Party) 2. A. Pengertian Pengertian partai politik secara mendasar adalah sebuah organisasi atau institusi yang mewakili beberapa golongan masyarakat yang memiliki tujuan sama, yang kemudian bersama-sama berusaha untuk mencapai tujuannya tersebut. Oleh karena itu dalam sebuah Negara yang berdemokrasi partai politik sebagai sebuah lembaga yang memiliki peranan yang penting dalam Negara demokrasi khususnya pada masa sekarang ini. 1. B. Fungsi Partai Politik Prof. Miriam Budiardjo menyatakan bahwa partai politik memiliki fungsi sebagai berikut: a. Tugas pokok partai politik adalah menjadi penghubung antara rakyat dan pemerintah b. Berfungsi mendidik warga negara menjadi manusia sebagai makhluk sosial c. Berfungsi mengajak warga negara berperan serta dalam melakukan kegiatan-kegiatan kenegaraan d. Berperan dalam mengatur pertikaian politik yang terjadi dalam masyarakat Negara 1. C. Peranan (a) Berpartisipasi dalam sektor pemerintahan, dalam arti mendudukkan orang-orangnya menjadi pejabat pemerintah, sehingga dapat turut serta mengambil atau menentukan keputusan politik atau out out pada umumnya. (b) Berusaha melakukan pengawasan, bahkan bila perlu oposisi terhadap kelakuan, tindakan, kebijakan para pemegang otoritas (terutama dalam keadaan mayoritas pemerintahan tidak berada di tangan partai politik yang bersangkutan) (c) Berperan untuk menyerap tuntutan-tuntutan yang masih mentah, sehingga partai politik bertindak sebagai penafsir kepentingan dengan mencanangkan isu-isu politik yang dapat dicerna dan dapat diterima oleh masyarakat secara luas. 2. Kelompok Kepentingan (Interest Group) A. Pengertian Kelompok kepentingan merupakan kelompok yang berusaha mempengaruhi kebijakan pemerintah tanpa berkehendak memperoleh jabatan publik, kelompok ini tidak berusaha menguasai pengelolaan pemerintahan secara langsung. Masyarakat bergabung untuk kepentingan dan keuntungan warganya. Kelompok ini tempat menampung saran, kritik, dan tuntutan kepentingan bagi anggota masyarakat, serta menyampaikannya kepada sistem politik yang ada. Kelompok ini penting bagi anggota masyarakat. B. Pembagian Gabriel A. Almond mengidentifikasi kelompok kepentingan ke dalam jenis-jenis kelompok : (1) Interest Group Asosiasi Interest group khusus didirikan untuk memeperjuangkan kepentingan-kepentingan tertentu dari masyarakat atau golongan, namun masih mencakup beberapa yang luas. Yang termasuk kelompok ini adalah Ormas. misalnya NU, Muhamadiyah, Kadin, SPSI, dll (2) Interest Group Institusional
  • 3. Interest group pada umumnya terdiri atas berbagai kelompok manusia berasal dari lembaga yang ada, dengan tujuan untuk memperjuangkan kepentingan-kepentingan orang-orang yang menjadi anggota lembaga yang dimaksudkan. Misalnya PGRI, IDI, dan organisasi seprofesinya. (3) Interest Group Nonasosiasi Interest group ini didirikan secara khusus dan kegiatannya juga tidak dijalankan secara teratur, tetapi aktivitasnya kelihatan dari luar apabila masyarakat memerlukan dan dalam keadaan mendesak. Yang dimaksud dengan masyarakat dalam hal ini, dapat berwujud masyarakat setempat tinggal, masyarakat seasal pendidikan, masyarakat seketurunan, dll. (4) Interest Group Anomik Interest group inidapat terjadi secara mendadak dan tidak bernama. Aktivitas pada umumnya berupa aksi-aksi demontrasi atau aksi-aksi bersama. Apabila kegiatannya tidak terkendalikan, dapat menimbulkan keresahan dan kerusuhan yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat secara stabilitas nasional. Untuk mencegah dampak aktivitas buruk kelompok ini, pemerintah mengeluarkan Undang-Undang nomor 9 tahun 1998 tentang hak mengeluarkan pendapat dimuka umum. C. Peranan Kebijakan yang diputuskan oleh pemerintah dapat menguntungkan maupun merugikan masyarakat. Kepentingan dan kebutuhan rakyat dapat dipenuhi namun dapat pula terabaikan dan tidak terpenuhi. Oleh karena itu rakyat berkepentingan dan perlu memperhatikan kebijakan-kebijakan yang diputuskan oleh pemerintahnya. Oleh sebab di atas, mereka dapat mengartikulasikan kepentingan dan kebutuhan mereka kepada pemerintah melalui kelompok-kelompok yang mereka bentuk bersama atas dasar kepentingan yang sama. Kelompok kepentingan ini berbeda dengan partai politik, karena tujuan partai politik adalah menduduki jabatan publik. Kelompok kepentingan memberikan input yang digunakan pemerintah untuk memutuskan kebijakan yang akan diambil terhadap rakyatnya. Input yang mereka berikan bertujuan agar pandangan-pandangan mereka dipahami oleh para pembuat keputusan dan agar mendapat output yang sesuai dengan tuntutan mereka. Dalam tulisannya Gabriel A. Almond, mengatakan untuk memberikan input pada pembuat kebijakan, salueran-saluran yang penting dan biasa digunakan adalah demonstrasi dan tindakan kekerasan; tindakan ini biasa digunakan untuk menyatukan tuntutan kepada pembuat kebijakan. Hubungan pribadi; hubungan langsung akan memudahkan dalam pencapaian tujuan, akan lebih mudah menerima saran teman, keluarga, atau orang lain yang dikenal daripada mendapat tuntutan dari orang yang tidak dikenal meskipun itu melalui sarana formal. Perwakilan langsung; perwakilan langsung dalam struktur pembuatan keputusan akan memungkinkan suatu kelompok kepentingan untuk mengkomunikasikan secara langsung dan kontinyu kepentingan-kepentingannya melalui seorang anggota aktif struktur tersebut. Saluran formal dan institusional lainnya; media massa merupakan alat yang cukup efektif untuk menyalurkan tuntutan politik, selain itu adalah partai politik, kemudian adalah badan legislatif, kabinet, dan birokrasi, dengan menjadi bagian di dalamnya, aktifitas melobi untuk mencapai tuntutan kelompok kepentingannya akan dapat dilakukan. Peran dan saluran-saluran yang digunakan kelompok kepentingan ini berbeda di setiap negara, mereka melakukan peranannya sesuai dengan tujuan yang mereka ingin capai, demikian pula dengan saluran-saluran yang mereka gunakan. Satu saluran yang dianggap efektif bagi satu kelompok kepentingan belum tentu efektif bagi yang lain. 3. Kelompok Penekan (Pressure Group) 1. Pengertian Yang dimaksud golongan penekan adalah sekelompok manusia yang tergabung menjadi
  • 4. anggota suatu lembaga kemasyarakatan dengan aktivitas yang tampak dari luar sebagai golongan yang sering mempunyai kemauan untuk memaksakan kehendaknya kepada pihak penguasa. 2. Peranan Kelompok ini melontarkan kritikan-kritikan untuk para pelaku politik lain. Dengan tujuan membuat perpolitikan maju. Kelompok penekan juga dapat memengaruhi atau bahkan membentuk kebijaksanaan pemerintah melalui cara-cara persuasi, propaganda, atau cara lain yang lebih efektif. Mereka antara lain : industriawan dan asosiasi-asosiasi lainnya. Salah satu institusi politik yang dapat dipergunakan oleh rakyat untuk menyalurkan aspirasi dan kebutuhannya dengan sasaran akhir adalah untuk mempengaruhi atau bahkan membentuk kebijakan pemerintah. Kelompok penekan dapat terhimpun dalam beberapa asosiasi yaitu : a. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), b. Organisasi-organisasi sosial keagamaan, c. Organisasi Kepemudaan, d. Organisasi Lingkungan Hidup, e. Organisasi Pembela Hukum dan HAM, serta f. Yayasan atau Badan Hukum lainnya. 4. Media Komunikasi Politik (Political Communication Media) A. Pengertian Media komunikasi politik adalah salah satu instrumen politik yang berfungsi menyampaikan informasi dan persuasi mengenai politik baik dari pemerintah kepada masyarakat maupun sebaliknya. Merupakan benda mati yang sebagai perantara penyebaran dan pemberitaan (singkat kata alat komunikasi) politik. Komunikasi politik yaitu menghubungkan pikiran politik yang hidup dalam masyarakat baik pikiran intragolongan, institusi, asosiasi ataupun sector kehidupan politik masyarakat dengan sektor pemerintah. Kelompok infrastruktur politik ini, secara nyata menggerakkan sistem, memberikan input, terlibat dalam proses politik, memberikan pendidikan politik, melekukan sosialisasi politik, menyeleksi kepemimpinan, menyelesaikan sengketa politik, yang terjadi diantara berbagai pihak baik di dalam maupun di luar. Serta mempunyai daya ikat baik secara ke dalam maupun keluar. Alat komunikasi dapat mendukung terciptanya suasana politik rakyat karena alat komunikasi tersebut merupakan sarana perhubungan dan pemersatu bagi masing-masing golongan, terutama golongan politik. Alat komunikasi tersebut berfungsi sebagai alat penyebarluasan konsep-konsep, ajaran-ajaran, doktrin-doktrin, ideologi- ideologi politik tertentu, dasn program-program kerja golongan kepada seluruh anggota dan simpatisannya. B. Posisi MC Luhan “Medium is the extension of man” (media adalah sesungguhnya perpanjangan instrument indra manusia). Media ditempatkan sebagai alat untuk sarana akses informasi apapun dalam lingkunganmasyarakat, termasuk politik. “Medium is the message” (media adalah pesan itu sendiri). Dalam konteks politik yang dapat mempengaruhi khalayak, bukan hanya apa yang dikatakan media, tetapi media apa yang digunakan juga mempengaruhi keefektifan komunikasi politik. 1. D. Fungsi • Fungsi Informasi Media dijadikan sarana diseminasi informasi yang terkait dengan politik dengan kekuasaan,
  • 5. serta sosialisasi politik. • Fungsi Edukasi Media dijadikan sebagai sarana pendidikan politik melalui pesan-pesan politik yang disampaikan media. • Fungsi Korelasi Media dijadikan penghubung antara aktor politik dan khalayak melalui isi media yang berkaitan dengan aktivitas aktor poltik. • Fungsi Kontrol Sosial Media sebagai agen kritik atau koreksi terhadap aktor politik atau kegiatan politik. • Fungsi Pembentukan Opini Publik berkaitan dengan Persoalan Politik F. Peranan • Membantu pembentukan memori publik melalui penyampaian informasi yang menambah pengetahuan masyarakat. • Membantu menyusun agenda kehidupan yang berhubungan dengan politik dan kepentingan umum. • Membantu berhubungan dengan kelompok diluar dirinya (media menjadi mediasi antara aktor politik dengan aktor politik lainnya). Media dalam hal ini menjadi fasilitator. • Membantu menyosialisasikan pribadi seseorang, termasuk nilai-nilai yang diajarkan oleh orang tersebut. • Membujuk khalayak untuk menemukan kelebihan dari pesan-pesan politik yang diterima. 5. Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) A. Pengertian Dalam Pasal 1 UU No. 8 Tahun 1985 Tentang Organisasi Kemasyarakatan, organisasi kemasyarakatan adalah organisasi yang dibentuk oleh anggota masyarakat warga Negara republik Indonesia secara sukarela atas dasar kesamaan kegiatan, profesi, fungsi, agama, dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, untuk berperanserta dalam pembangunan dalam rangka mencapai tujuan nasional dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila. Organisasi kemasyarakatan dibentuk dengan tujuan-tujuan dalam bidang sosial dan budaya. Organisasi ini tidak melibatkan diri untuk ikut serta dalam dalam peserta untuk memperoleh kekuasaan dalam Pemilu. B. Ciri Khusus Salah satu ciri penting dalam organisasi kemasyarakatan adalah kesuka-relaan dalam pembentukan dan keanggotaannya. Anggota masyarakat warga negara republik Indonesia bebas untuk membentuk, memilih, dan bergabung dalam organisasi kemasyarakatan yang dikehendaki dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara atas dasar kesamaan kegiatan, profesi, fungsi, agama, dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Organisasi kemasyarakatan dapat mempunyai satu atau lebih dari satu sifat kekhususan yaitu kesamaan kegiatan, profesi, fungsi, agama, dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Organisasi atau perhimpunan yang dibentuk secara sukarela oleh anggota masyarakat warga Negara republik Indonesia yang keanggotaannya terdiri dari warga negara republik Indonesia dan warganegara asing, termasuk dalam pengertian organisasi kemasyarakatan. C. Fungsi Dalam Pasal 5 UU No. 8 Tahun 1985, Organisasi Kemasyarakatan berfungsi sebagai : a. wadah penyalur kegiatan sesuai kepentingan anggotanya; b. wadah pembinaan dan pengembangan anggotanya dalam usaha mewujudkan tujuan organisasi; c. wadah peranserta dalam usaha menyukseskan pembangunan
  • 6. nasional; d. sarana penyalur aspirasi anggota, dan sebagai sarana komunikasi sosial timbal balik antar anggota dan/atau antar Organisasi Kemasyarakatan, dan antara Organisasi Kemasyarakatan dengan organisasi kekuatan sosial politik, Badan Permusyawaratan/Perwakilan Rakyat, dan Pemerintah. 1. E. Peranan Organisasi Kemasyarakatan sebagai sarana untuk menyalurkan pendapat dan pikiran bagi anggota masyarakat warga negara republik Indonesia, mempunyai peranan yang sangat penting dalam meningkatkan keikutsertaan secara aktif seluruh lapisan masyarakat dalam mewujudkan masyarakat Pancasila berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 dalam rangka menjamin pemantapan persatuan dan kesatuan bangsa, menjamin keberhasilan pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila, dan sekaligus menjamin tercapainya tujuan nasional. 6. Tokoh Politik (Political Figure) A. Pengertian Tokoh politik adalah rang-orang yang lalu lalang, atau yang bekerja di dunia politik, dan eksis di kalangan masyarakat, berperang penting dalam mengambil keputusan-keputusan yang berpengaruh dalam suatu wilayah. Pengangkatan tokoh politik merupakan proses transformasi seleksi terhadap anggota masyarakat dari berbagai sub-kultur dan kualifikasi tertentu yang kemudian memperkenalkan mereka pada peranan khusus dalam sistem politik. Pengangkatan tokoh politik akan berakibat terjadinya pergeseran sektor infrastruktur politik, organisasi, asosiasi, kelompok kepentingan serta derajat politisasi dan partisipasi masyarakat. Menurut Letser G. Seligman, proses pengangkatan tokoh politik akan berkaitan dengan beberapa aspek, yaitu : a. Legitimasi elit politik, b. Masalah kekuasaan, c. Representativitas elit politik, dan d. Hubungan antara pengangkatan tokoh-tokoh politik dengan perubahan politik. B. Peranan Tokoh politik khususnya yang duduk di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), mempunyai peranan bagi masyarakat. Peranan itu yaitu menyaurkan aspirasi atau suara rakyat. Anggota DPR harus mengetahui untuk apa mereka dipilih, yang tidak lain agar suara rakyat dapat tersalurkan dalam rangka penyelenggaraan negara. suprastruktur politik Suprastruktur Politik Indonesia SUPRA STRUKTUR POLITIK INDONESIA LEMBAGA EKSEKUTIF, LEGISLATIF DAN YUDIKATIF
  • 7. Suprastruktur politik merupakan suatu lembaga formal yang menjadi suatu keharusan untuk kelengkapan sistem bernegara. Suprastruktur dibagi menjadi 3 kelompok seiring adanya perubahan sosial dan politik pada masa revolusi Perancis 1789-1799 kala itu, sehingga pada dasarnya Negara tidak boleh dikuasai oleh satu tangan saja. Hal itulah yang mengindikasikan dalam menjalankan suatu pemerintahan perlu adanya pembagian tugas. Selain suprastruktur politik ada juga yang dinamakan dengan infrastruktur politik, yaitu suatu lembaga yang lahir dan tumbuh berkembang pada masyarakat. Contohnya Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), partai politik, media massa, atau tokoh masyarakat. Suprastruktur Mengutif dari pendapat Prof. Sri sumantri, bahwa sistem politik adalah kelembagaan dari hubungan antar manusia yang berupa hubungan antara supra struktur dan infra struktur politik. Sistem politik tersebut menggambarkan hubungan antara dua lembaga yang ada di dalam Negara , yaitu lembaga supra dan infra struktur politik. Supra struktur politik sering disebut sebagai bangunan atas atau mesin politik resmi, atau lembaga pembuat keputusan politik yang sah. Lembaga tersebut bertugas mengkonversikan input yang berupa tuntutan dan dukungan yang menghasilkan suatu output berupa kebijakan publik. Dibawah ini merupakan 3 kelompok suprastruktur gagasan Montesqiue 1. Eksekutif Kekuasaan eksekutif berada di tangan presiden, presiden adalah pemegang kekuasaan pemerintahan negara. Presiden di bantu oleh wakil presiden dan menteri-menteri, untuk melaksanakan tugas sehari-hari. Wewenang, kewajiban, dan hak presiden antara lain : a. Memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD b. Menetapkan peraturan pemerintah c. Mengangkat memberhentikan menteri-menteri; dll 2. Legislatif Indonesia menganut sistem bikameral. Di tandai dengan adanya lembaga perwakilan, yaitu DPR dan DPD. Dengan merujuk asas trias politika. Kekuasaan legislatif terletak pada MPR dan DPD. 1. MPR Kewenangan : a. Mengubah menetapkan UUD b. Melantik presiden dan wakil presiden dll 2. DPR Tugas : a. Membentuk UU b. Membahas RAPBN bersama presiden, dll. Fungsi : a. Fungsi legislasi b. Fungsi anggaran c. Fungsi pengawasan Hak-hak DPR a. Hak interpelasi b. Hak angket c. Hak menyampaikan pendapat d. Hak mengajukan pertanyaan e. Hak Imunitas f. Hak mengajukan usul RUU 3. DPD Fungsi :
  • 8. a. Mengawas atas pelaksanaan UU tertentu b. Pengajuan usul 3. Yudikatif Pasal 24 UUD 1945 menyebutkan tentang kekuasaan kehakiman dan memiliki tugas masing-masing. Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh : 1. Mahkamah Agung (MA) 2. Mahkamah Konstitusi (MK) 3. Komisi Yudisial (KY) 4. Insfektif Suprastruktur Cikal Bakal lahirnya istilah ini adalah Perubahan Sosial dan Politik di Perancis pada tahun 1789-1799, atau yang lebih dikenal dengan Revolusi Perancis. Pada intinya, bahwa sistem kekuasaan negara itu tidak boleh dipegang oleh satu tangan, melainkan harus dibagi menjadi 1. Legeslatif yakni Badan yang bertanggung jawab dalam pembuatan undang undang (Pembuat Undang-Undang) 2. Eksekutif yakni Badan yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan undang undang yang dibuat oleh Legeslatif dan aturan-aturan turunannya, termasuk memperjelas/menjabarkan agar undang undang tsb bisa dilaksanakan dan dimengerti oleh masyarakat. 3. Yudikatif, Badan yang mengawasi pelaksanaan undang-undang termasuk memberikan hukuman kepada warga masyarakat yang telah terbukti melanggar peraturan perundang-undangan. Suprastruktur Secara sederhana dapat diketahui bahwa penyelenggaraan kekuasaan negara dijalankan oleh 3 (tiga) lembaga yakni, (i) legislatif, (ii) eksekutif, dan (iii) yudikatif. Legislatif berfungsi membuat undang-undang (legislate). Menurut teori kedaulatan rakyat, maka rakyatlah yang berdaulat. Rakyat yang berdaulat ini mempunyai kemauan (Rousseau menyebutnya dengan Volonte Generale atau Generale Will). Rakyat memilih beberapa orang untuk duduk di lembaga legislatif sebagai wakil rakyat guna merumuskan dan menyuarakan kemauan rakyat dalam bentuk kebijaksanaan umum (public policy). Lembaga ini mempunyai kekuasaan membentuk undang-undang sebagai cerminan dari kebijaksanaan-kebijaksanaan umum tadi. Lembaga ini sering disebut sebagai dewan perwakilan rakyat atau parlemen. Lembaga penyelenggara kekuasaan negara berikutnya adalah lembaga eksekutif yang berfungsi menjalankan undang-undang. Di negara-negara demokratis, secara sempit lembaga eksekutif diartikan sebagai kekuasaan yang dipegang oleh raja atau presiden, beserta menteri-menterinya (kabinetnya). Dalam arti luas, lembaga eksekutif juga mencakup para pegawai negeri sipil dan militer. Oleh karenanya sebutan mudah bagi lembaga eksekutif adalah pemerintah.Lembaga eksekutif dijalankan oleh Presiden dan dibantu oleh para menteri. Jumlah anggota eksekutif jauh lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah anggota legislatif, hal ini bisa dimaknai karena eksekutif berfungsi hanya menjalankan undang-undang yang dibuat oleh legislatif. Pelaksanaan undang-undang ini tetap masih diawasi oleh legislatif.Selain melaksanakan undang-undang, Eksekutif juga mempunyai tugas untuk melaksanakan: 1Kekuasaan diplomatik, yaitu berkaitan dengan pelaksanaan hubungan luar negeri; 2.Kekuasaan administratif, yaitu berkaitan dengan pelaksanaan undang-undang dan administrasi negara; 3.Kekuasaan militer, yaitu berkaitan dengan organisasi angkatan bersenjata dan pelaksanaan perang; 4.Kekuasaan yudikatif (kehakiman), yaitu menyangkut pemberian pengampunan, penangguhan hukum dan sebagainya terhadap pelaku kriminal atau narapidana;
  • 9. 5.Kekuasaan legislatif, yaitu berkaitan dengan penyusunan rancangan undang-undang dan mengatur pengesahannya menjadi undang-undang. Sistem pelaksanaan kerja dan pertanggungjawaban ekesekutif (pemerintah) didasarkan atas dua model sistem pemerintahan, sistem pemerintahan presidensiil dan sistem pemerintahan parlementer. Sistem pemerintahan presidensiil (fixed executive) atau (non-parlementary executive) adalah apabila ekesekutif bertanggung jawab secara langsung dengan periode waktu tertentu kepada suatu badan yang lebih luas dan tidak terikat pada pembubaran oleh tindakan parlemen (legislatif). Lembaga penyelenggara kekuasaan negara ketiga adalah lembaga yudikatif (kehakiman) yang berfungsi mengadili undang-undang. SISTEM PEMERINTAHAN Pemerintah Indonesia adalah cabang utama pada pemerintahan Indonesia yang menganut sistem presidensial. Pemerintah Indonesia dikepalai oleh seorang presiden yang dibantu beberapa menteri yang tergabung dalam suatu kabinet. Sebelum tahun 2004, sesuai dengan UUD 1945, presiden dipilih oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat. Pada Pemilu 2004, untuk pertama kalinya Presiden Indonesia dipilih langsung oleh rakyat. Pembentukan dan Penghapusan Pembentukan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan daerah kota ditetapkan dengan undang-undang. Pembentukan daerah dapat berupa penggabungan beberapa daerah atau bagian daerah yang bersandingan atau pemekaran dari satu daerah menjadi dua daerah atau lebih. Daerah dapat dihapus dan digabung dengan daerah lain apabila daerah yang bersangkutan tidak mampu menyelenggarakan otonomi daerah. Penghapusan dan penggabungan daerah beserta akibatnya ditetapkan dengan undang-undang. Untuk menyelenggarakan fungsi pemerintahan tertentu yang bersifat khusus bagi kepentingan nasional, Pemerintah dapat menetapkan kawasan khusus dalam wilayah provinsi dan/atau kabupaten/kota. Pembagian Urusan Pemerintahan Urusan Pemerintahan Pusat Pemerintahan daerah menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangannya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh Undang-undang ditentukan menjadi urusan pemerintah pusat. Urusan pemerintahan yang menjadi urusan Pemerintah Pusat meliputi: 1. politik luar negeri; 2. pertahanan; 3. keamanan; 4. yustisi; 5. moneter dan fiskal nasional; 6. agama ; 7. norma ; dan 8. ekonomi
  • 10. Urusan Pemerintahan Daerah Penyelenggaraan urusan pemerintahan dibagi berdasarkan kriteria eksternalitas, akuntabilitas, dan efisiensi dengan memperhatikan keserasian hubungan antar susunan pemerintahan. Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah, yang diselenggarakan berdasarkan kriteria di atas terdiri atas urusan wajib dan urusan piliha n. Urusan wajib yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah provinsi merupakan urusan dalam skala provinsi yang meliputi 16 buah urusan. Urusan pemerintahan provinsi yang bersifat pilihan meliputi urusan pemerintahan yang secara nyata ada dan berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi, kekhasan, dan potensi unggulan daerah yang bersangkutan. Urusan wajib yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah kabupaten atau daerah kota merupakan urusan yang berskala kabupaten atau kota meliputi 16 buah urusan. Urusan pemerintahan kabupaten atau kota yang bersifat pilihan meliputi urusan pemerintahan yang secara nyata ada dan berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi, kekhasan, dan potensi unggulan daerah yang bersangkutan. Dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah, pemerintahan daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan. Pemerintahan daerah dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan memiliki hubungan dengan pemerintah pusat dan dengan pemerintahan daerah lainnya. Hubungan tersebut meliputi hubungan wewenang, keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam, dan sumber daya lainnya. Hubungan keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam, dan sumber daya lainnya dilaksanakan secara adil dan selaras. Hubungan wewenang, keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya lainnya menimbulkan hubungan administrasi dan kewilayahan antarsusunan pemerintahan. Penyelenggara Pemerintahan Penyelenggara pemerintahan adalah Presiden dibantu oleh wakil presiden, dan oleh menteri negara.Penyelenggara pemerintahan daerah adalah pemerintah daerah dan DPRD. Untuk pemerintahan daerah provinsi yang terdiri atas pemerintah daerah provinsi dan DPRD provinsi. Untuk pemerintahan daerah kabupaten atau daerah kota yang terdiri atas pemerintah daerah kabupaten atau kota dan DPRD kabupaten atau kota. Dalam menyelenggarakan pemerintahan, pemerintah pusat menggunakan asas desentralisasi, tugas pembantuan, dan dekonsentrasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Dalam menyelenggarakan pemerintahan daerah, pemerintahan daerah menggunakan asas otonomi dan tugas pembantuan. Desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tugas pembantuan adalah penugasan dari Pemerintah kepada daerah dan/atau desa dari pemerintah provinsi kepada kabupaten/kota dan/atau desa serta dari pemerintah kabupaten/kota kepada desa untuk melaksanakan tugas tertentu.
  • 11. Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah kepada Gubernur sebagai wakil pemerintah dan/atau kepada instansi vertikal di wilayah tertentu. Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundangundangan. Dalam menyelenggarakan otonomi, daerah mempunyai hak dan kewajiban. Hak dan kewajiban tersebut diwujudkan dalam bentuk rencana kerja pemerintahan daerah dan dijabarkan dalam bentuk pendapatan, belanja, dan pembiayaan daerah yang dikelola dalam sistem pengelolaan keuangan daerah. Pengelolaan keuangan daerah dimaksud dilakukan secara efisien, efektif, transparan, akuntabel, tertib, adil, patut, dan taat pada peraturan perundang-undangan. Pemerintah Daerah Artikel utama untuk bagian ini adalah: Pemerintah Daerah Artikel utama untuk bagian ini adalah: Kepala Daerah Setiap daerah dipimpin oleh kepala pemerintah daerah yang disebut kepala daerah. Kepala daerah untuk provinsi disebut gubernur, untuk kabupaten disebut bupati dan untuk kota adalah wali kota. Kepala daerah dibantu oleh satu orang wakil kepala daerah, untuk provinsi disebut wakil Gubernur, untuk kabupaten disebut wakil bupati dan untuk kota disebut wakil wali kota. Kepala dan wakil kepala daerah memiliki tugas, wewenang dan kewajiban serta larangan. Kepala daerah juga mempunyai kewajiban untuk memberikan laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah kepada Pemerintah, dan memberikan laporan keterangan pertanggungjawaban kepada DPRD, serta menginformasikan laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah kepada masyarakat. Gubernur yang karena jabatannya berkedudukan juga sebagai wakil pemerintah pusat di wilayah provinsi yang bersangkutan, dalam pengertian untuk menjembatani dan memperpendek rentang kendali pelaksanaan tugas dan fungsi Pemerintah termasuk dalam pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan pada strata pemerintahan kabupaten dan kota.Dalam kedudukannya sebagai wakil pemerintah pusat sebagaimana dimaksud, Gubernur bertanggung jawab kepada Presiden.