Letter C adalah bukti kepemilikan tanah yang dikeluarkan oleh kantor desa/kelurahan. Letter C digunakan untuk mencatat pajak tanah dan identitas pemilik tanah pada zaman kolonial, dan sampai saat ini masih digunakan sebagai bukti kepemilikan tanah. Untuk mendapatkan atau mengganti Letter C dibutuhkan berkas permohonan dan dokumen pendukung seperti KTP, bukti pembayaran pajak, dan surat war
2. APA ITU LETTER C
Letter C merupakan tanda bukti kepemilikan
atas tanah oleh seseorang yang berada di kantor
desa/kelurahan. Surat Letter C yang berbentuk
buku fungsinya adalah sebagai catatan
penarikan pajak dan keterangan mengenai
identitas tanah pada zaman kolonial. Namun
pada masa kini, Letter C masih digunakan
sebagai identitas kepemilikan tanah. Kepemilikan
atas tanah di Indonesia biasanya diberikan
secara turun-temurun.
3. BAGAIMANA MENGGURUS LETTER C
1. Formulir permohonan yang sudah diisi dan ditandatangani pemohon atau
kuasanya di atas materai cukup
2. Surat kuasa apabila dikuasakan
3. Fotokopi identitas (KTP,KK) pemohon dan kuasa apabila dikuasakan, yang
telah dicocokkan dengan aslinya oleh petugas loket
4. Bukti pemilikan tanah / alas hak milik adat / bekas milik adat
5. Fotokopi SPPT PBB tahun berjalan yang telah dicocokkan dengan aslinya
oleh petugas loket dan penyerahan bukti SSB (BPHTB)
6. Melampirkan bukti SSP / PPh sesuai ketentuan
Sedangkan bila sudah meninggal, maka ditambah persyaratan :
A. Surat kematian
B. Surat keterangan waris
C. Surat pembagian harta warisan, jika ingin dibagi waris kepada para ahli
waris
4. BAGAIMANA MENJUAL LETTER C
1. Data tanah yang masih letter C berada di desa letak tanah, untuk itu
langkah pertama adalah memastikan dan meminta kutipan letter C atas nama
calon penjual.
2. Langkah selanjutnya, calon penjual dan calon pembeli bersama-sama
menghadap PPAT untuk membuat akta jual beli
3. Selanjutnya akta tersebut beserta persyaratan lain didaftarkan ke Kantor
Pertanahan Kabupaten / Kota letak tanah
4. Adapun persyaratannya diatur dalam Pasal 103 ayat (3) Perkaban 3 tahun
1997, antara lain :
- Surat Permohonan
- Akta PPAT
- Bukti identitas pihak yang mengalihkan hak
- Bukti identitas penerima hak
- Surat alas hak (letter C)
- Bukti pelunasan pembayaran BPHTB
- Bukti pelunasan pembayaran PPH
5. PROSES LETTER C
1. Letter C itu sendiri telah ada atas pemilik nama siapa, kemudian
dilampirkan KTP, Slip pembayaran pajak terbaru, dan kartu keluarga
kesemuanya dijadikan dalam 1 berkas.
2. setelah berkas selesai, si pemohon dapat mengambil blanko proses
letter C dari notaris atau BPN. Kemudian diketik sesuai identitas setelah
selesai lalu dikembalikan ke kelurahan/perangkat desa.
3. selanjutnya dari pihak kelurahan akan dicek kebenarannya
4. setelah kebenarannya di cek dan sudah dapt dipastikan dilanjutkan
dengan meminta tanda tangan ke kepala desa atau lurah atau
pemerintahan desa, diberi nomor dan diberi tahu asal-usul tanahnya
5. setelah letter C selesai baru bisa didaftarkan ke Badan Pertanahan
Nasional (BPN)
6. FUNGSI NOMOR LETTER C
Fungsi utama tetap dicatatkannya nomor petok “ letter C” serta persil,
tidak lain untuk tata arsip pemetaan tanah yang secara real di petakan
oleh buku tanah dan peta tanah pada masing-masing kantor kelurahan
maupun kantor kepala desa setempat. Nomor-nomor itulah yang pada
tepatnya akan menunjuk titik-titik batas tertentu suatu bidang tanah,
sebagaimana tercatat dan dipetekan pada peta tanah kantor desa, guna
mengetahui pemilik serta serta batas-batas kapling bidang tanah.