SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan Kehadirat Allah SWT atas limpah,
rahmat dan Karunia-Nya kepada penulis, hingga penulis bisa menyelesaikan
makalah yang berjudul “Teori Sosiologi Makro”.
Makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang di berikan
oleh dosen pengampu mata kuliah Teori Sosiologi Klasik, Ibu Thrywati Arsal.
Tak lupa pula penulis mengucapkan terimakasih kepada teman-teman yang telah
membimbing dan memberi arahan kepada penulis menegenai makalah ini.
Penulis berharap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat
bagi kita semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita semua mengenai
stratifikasi sosial dalam Teori Sosiologi Makro. Penulis mohon maaf jika dalam
penulisan makalah ini terdapat kesalahan atau menyinggung pembaca. Serta
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan
menuju arah yang lebih baik.
Semarang, 25 September 2015
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................1
DAFTAR ISI..............................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN...........................................................................................3
A. Latar Belakang ................................................................................................3
B. Rumusan Masalah............................................................................................4
C. Tujuan ............................................................................................................4
BAB 2 PEMBAHASAN .............................................................................................5
A. Asal Mula dan Evolusi Stratifikasi Sosial ..........................................................5
a. Pengertian ...................................................................................................5
b. Sifat Dasar Stratifikasi Sosial........................................................................5
c. Stratifikasi Sosial dalam Perspektif Evolusioner.............................................6
d. Teori-Teori Stratifikasi Sosial.......................................................................9
B. Bentuk Stratifikasi Sosial dalam Masyarakat Industri .......................................11
a. Transisi Menuju Masyarakat Industri : Suatu Pengaruh Stratifikasi................11
b. Stratifikasi Sosialdalam Masyarakat Kapitalis Industri..................................12
c. Pola Kehidupan Terstratifikasi dalam Masyarakat Negara Sosialis ...............12
d. Stratifikasi Sosial dalam Masyarakat Industri : Suatu Penilaian Perbandingan 13
e. Teori-Teori Sistem Stratifikai Industri.........................................................13
BAB 3 PENUTUP....................................................................................................15
Kesimpulan ..........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................16
3
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sosiologi adalah kajian ilmiah tentang kehidupan sosial manusia.
Sosiologi mencoba mencari tahu tentang hakekat dan sebab-sebab dari berbagai
pola pikiran dan tindakan manusia yang teratur dan dapat berulang. Berbeda
dengan ilmu psikologi, yang memusatak kajian kepada karakteristik pikiran dan
tindakan individu, sosiologi lebih memusatkan perhatian pada pikiran dan
tindakan seseorang sebagai anggota masyarakat. Lebih dari itu, sosiologi adalah
disiplin ilmu yang luas dan mencakup banyak hal, ada banyak jenis sosiologi yang
mempelajari sesuatu yang berbedadengan tujuan yang berbeda pula.
Secara konvensional sosiologi dibagi menjadi dua yaitu : sosiologi mikro
dan sosiologi makro. Sosiologi Mikro menyelidiki berbagi pola perilaku individu
maupun kelompok dalam dalam ruanglingkup kelompok-kelompok yang relatif
berskala kecil atau sempit. Para ahli sosiologi mikro tertatik pada gaya
komunikasi verbal dan non-verbal dalam hubungan sosial face-to-face, proses
pengambilan keputusan oleh hakim, formasi dan integrasi kolompok perkawanan,
serta pengaruh keanggotaan seseorang dalam kelompok terhadap pandangan
dunianya.
Sebaliknya, Sosiologi Makro lebih memusatkan perhatian pada berbagai
pola kehidupan sosial berskela besar. Sosiologi Makro memandang masyarakat
secara keseluruhan serta berbagi unsur penting didalamnya, seperti ekonomi,
sistem politik, pola kehidupan keluarga dan bentuk sistem keagaan yang
dianutnya. Sosiologi Makro juga memperhatikan jaringan kerja global atau dunia,
dimana didalamnya terjadi saling interaksi antara berbagain masyarakat. Dalam
makalah ini secara khusus akan lebih memusatkan perhatian pada sosiologi
makro, serta pembahasannya bersifat makro-sosiologis dalam pengertian yang
paling luas tentang stratifikasi sosial yang mencakup asal mula dan evolusi
stratifikasi sosial dan stratifikasi sosial dalam masyarakat industri.
4
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu stratifikasi sosial ?
2. Bagaimana Sifat-sifat stratifikasi sosial?
3. Apa saja teori stratifikasi sosial?
4. Bagaimana bentuk stratifikasi sosial?
5. Apa dampak stratifikasi sosial?
6. Bagaimana Stratifikasi sosial dalam masyarakat industri?
7. Bagimana stratifikasi sosial di masa depan?
C. Tujuan
1. Mampu mengetahui pengertian stratifikasi sosial
2. Mampu mengetahui sifat-sifat stratifikasi sosial
3. Mampu mengetahui teori-teori stratifikasi sosial
4. Mampu mengidentifikasi dampak stratifikasi sosial
5. Mampu mengidentifikasi stratifikasi sosial dalam masyarakat industri
5
BAB 2 PEMBAHASAN
A. Asal Mula dan Evolusi Stratifikasi Sosial
a. Pengertian
Menurut Pitrim A. Sorokin stratifikasi sosial adalah perbedaan penduduk
atau masyarakat kedalam lapisan-lapisan kelas secara bertingkat (hirarki). Pitrim
A. Sorokin dalam karangannya yang berjudul “Social Stratification” mengatakan
bahwa stratifikasi sosial dalam masyarakat itu merupakan ciri yang tetap dan
umum dalam masyarakat yang hidup teratur.
Stratifikasi menurut Drs Robert M. Z. Lawang adalah stratifikasi sosial
sebagai penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosialter
tentu kedalam lapisan-lapisan hirartkis menurut dimensi kekuasaan privilese dan
prestise.
b. Sifat Dasar Stratifikasi Sosial
Perbedaan penting antara konsep ketidaksamaan sosial (social inequality)
dan stratifikasi sosial harus dipahami dengan jelas. Kelainan memahami
perbedaaan ini akan menimbulkan kebingungan dikalangan para sosiolog tentang
apakah struktur sosial benar-benar universal dalam kehidupan sosial.
Ketidaksamaan sosial berkenaan dengan adanya perbedaan derajat dalam
pengaruh atau prestise sosial antar individu dalam suatu masyarakat tertentu. Ada
dua segi penting dalam definisi ini. Pertama, ketidaksamaan sosial hanya
mengenai perbedaan antar individu dalam pengaruh sosial yaitu aksi seorang
individu akan diikuti atau ditiru oleh individu lain, atau prestise yaitu dimana
individu dihormati dan dihargai. Dengan kata lain ketidaksamaan bisa terjadi
tanpa adanya perbedaan kekayaan dan kekuasaan. Kedua, ketidaksamaan sosial
mengaplikasikan tindakan antar individu, bukan antar suatu kelompok-kelompok
yang berlainan.
Berlawanan dengan ketidaksamaan sosial, stratifikasi sosial berkenaan
dengan adanya dua atau lebih kelompok-kelompok bertingkat (ranked groups)
dalam masyarakat tertentu, yang anggota-anggotanya mempunyai kekuasaan, hak-
hak istimewa, dan prestie yang tidak sama pula. Definisi ini dipengaruhi oleh
konsep tentang masyarakat terstratifikasi (stratified societies) yang dikembangkan
oleh Morton Fried. Menurut Fried “Masyarakat terstratifikasi adalah masyarakat
di mana anggota-anggota yang sama jenis kelamin dan umurnya tidak mendapat
pendapatan atau penghasilan yang sama.”(1967:186). Karakteristik lain dari
stratifikasi sosial adalah bahwa ia melibatkan kelompok bukan individu. Tingkat
kekuasaan, hak istimewa dan prestise individu dalam masyarakat tergantung pada
6
keanggotaannya dalam kelompok-kelompok sosial, bukan pada karakteristik
perseorangan atau personalnya.
Tidak diragukan lagi bahwa stratifikasi sosial merupakan suatu
karakteristik yang bersifat universal pada masyarakat manusia. Tidak ada suatu
masyarakat di mana anggotanya sama (equal). Namun, ada juga beberapa
masyarakat yang kurang terstratifikasi. Karena stratifikasi cenderung ditemukan
pada masyarakat yang sudah berkembang pada tingakat perkembangan teknologi
hortikultikultura intensif meski terkadang hal ini ditemukan pada masyarakat yang
terbelakang. Namun diluar fakta tersebut sratifikasi sosial merupakan ciri umum
dalam masyarakat dan bersifat universal dalam masyarakat yang kompleks.
c. Stratifikasi Sosial dalam Perspektif Evolusioner
Stratifikasi sosial juga dapat dipandang dari sudut pendang evolusioner
mengingat stratifikasi tidak serta merta terbentuk dalam masyarakat. Pada
awalnya dalam peradaban masyarakat pun masuyarakat tidak langsung menjadi
masyarakat yang kompleks. Kembali pada sifat dasar stratifikasi sosial sendiri
cenderung ditemukan pada masyarakat yang kompleks. Mayarakat berkembang
dari masyarakat yang sederhana kemudian secara bertahap menjadi masyarakat
yang kompleks, begitu juga stratifikasi sosial secara bertahap tumbuh dari
awalnya tidak ada strata atau tingkatan dalam masyarakat menjadi masyarakat
yang memiliki strata atau tingkatan, dilihat dari berbagai bidang atau segi
kehidupan (kekayaan, kekuasaan, religi dll). Berikut garis besar perkembangan
evolusi stratifikasi sosial dalam masyarakat pra-industri berdasarkan tipe
masyarakatnya.
Tipe masyarakat Sifat stratifikasi
Pemburu dan Peramu Tidak terstatifikasi. Biasanya ketidaksamaan prestise
tidak terjadi. Ketidaksaan yang berbasis pada umur,
jenis kelamin, karakteristik personal, seperti keberanian
dan keteterampilan dalam berburu, sedikit terjadi tetapi
hal ini hanya terjadi pada ketidaksamaan prestise dan
pengaruh. Ketidaksamaan umum terjadi pada semua
masyarakat.
Hortikultura Sederhana Tidak terstratifikasi. Biasanya ketidaksamaan prestise
terjadi. Ketidaksamaan dalam umur dan jenis kelamin
terjadi. Disamaping ketidakamaan jenis kelamin, bentuk
utama dari ketidaksamaan lainnya adalah
ketidaksamaan prestise personal dan kemasyhuran yang
dimiliki penguasa redistributor. Masyarakat ini dalam
pemikiran Fried adalah masyaarkat “bertingkat” (renk
societies).
7
Hortikultura intensif Muncul pertama kali stratifikasi dalam masyarakat.
Pada umumnya pola pembagian masyarakat terbagi
menjadi tiga strata sosial (penguasa, sub-penguasa dan
massa). Kekuasaan dan hak istimewa penguasa dibatasi
oleh tuntutan-tuntutan massa. Etika redistributif ttap
berlaku untuk mencegah stratifikasi yang ekstrim.
Agraris Sangat terstratifikasi. Sebagian besar dari populasinya
adalah kaum petani yang tunduk dan tereksploitari.
Kelas penguasa dan pemerintah memiliki kekayaan dan
kekuasaan yang besar. Budak pengolah tanah dan
pelayan adalah bentuk umum subordinasi penduduk.
Sistem kasta merupakan hal yang unik di Asia Utara.
Kemiskinan dan penderitaan meluas. Penempatan
individu dalam struktur kelas biasanya disebabkan
kelahiran, tetapi yang disebabkan oleh mobilitas juga
terjadi.
Kateristik Masyarakat Pemburu dan Peramu
Sebagaimana telah diketahui, masyarakat pemburu dan peramu tidak
terstratifikasi. Karakteristik perekonomian mereka tumbuh bertumpu pada asas
timbal balik dengan kerjasama dana kebersamaan yang intensif antar anggotanya.
Namun, ketiadaan strata bukan berarti ada kesamaan derajat anggota dalam
masyarakat pemburu dan peramu. Ketidaksaan tetap terjadi pada beberapa faktor
seperti umur, jenis kelamin, dan karakteristik personal tertentu. Walaupun
demikian, pengaruh dan prestise seseorang dalam masyarakat pemburu dan
peramu tidak lebih dari “ yang pertama diantara sesama”, dalam artian
mementingkan diri mereka sendiri, dan tidak ada hak-hak istimewa khusus.
Namun, tidak semua masyarakat pemburu dan peramu egaliter. Sejauh ini contoh
terbaik dari masyarakat pemburu dan peramu yeng terstratifikasi adalah suku
Indian yang hidup di Pantai Barat laut Amerika Serikat. Walaupun terjadi
perdebatan terkait sifat dan tingkat ketidaksamaan yang terjadi, beberapa
antropolog berkesimpulan bahwa masyarakat Indian tersebut dipegaruhi oleh
sistem kelas yang eksploitatif. Eugene Ruyle (1973) mengatakan pada masyarkat
suku Indian ada kelas penguasa, kelas rentenir/penyewa, dan perbudakan dalam
masyarakat tersebut.
Masyarakat Hortikultura Sederhana
Ketidaksamaan merupaan karaktristik masyarakat hortikultura, bukan
ketidaksamaan dalam arti hak istimewa dan kekayaan, tetapi ketidaksamaan
dalam prestise. Dengan demikian, masyarakat hortikultura sederhana lebih
8
mengarah kepada apa yang disebut oleh Morton Fried (1967) sebagai
“masyarakat bertingkat” (renked societies) daripada terstartifikasi. Masyarakat
hortikultura sederhana umumnya menunjukkan perekonomian yang bergantung
pada redistribusi yang egliter. Prestise dapat dilihat dari hasil kerjakeras dalam
mengolah ladang dan tanah mereka. Hasil ini kemudian digunakan untuk
mengadakan pesta besar ketika datangnya waktu redistribusi secara umum.
Individu yang berulang kali mengadakan pesta yang berhasil atau sukses tentunya
akan ditempatkan di tingkatan tertinggi atau biasa disebut “orang besar” (big
men).
Masyarakat Hortikultura intensif
Masyarakat seringkali menampilakan strata kelas sosial yang turun-
temurun, suatu ciri khas masyarakat terstratifikasi. Tiga strata sosial utama
(pemimpin, sub-pemimpin, massa) merupakan pola yang biasa terjadi. Perbedaan
kedudukan pada mayarakat hortikultura sederhana, pada masyarakat hortikult
intensif ditransformasikan menjadi ketidaksamaan yang berarti perbedaan akses
pendapatan. Namun, karena penguasa dan massa dihubungkan oleh tali
kekerabatan, sistem stratifikasi yang terjadi memiliki batas-batas yang pasti. Tali
kekerabatan ini berfungsi membatasi hak instimewa pemimpin agar tidak semena-
mena dan memperhatikan kesejahteraan massa.
Masyarakat Agraris
Salah satu ciri khas yang kuat dalam masyarakat agraris adalah adanya
jurang yang luas dalam kekuasaan, hak istimewa, dan prestise yang terjadi antara
kelas dominan dan subordinatnya. Sistem strataifikasi sosial masyarakat agraris
umumnya terdiri dari strata sosial berikut:
 Elit ekonomi-politik yang terjadi dari penguasa dan keluarganya
serta kelas tuan tanah.
 Kelas rentenir/penyewa
 Kelas pedagang
 Kelas rohaniawan
 Kelas petani
 Kelas seniman
 Kelas “sampah masyarakat”
Empat kelas yang teratas dianggap kelompok kelas yang memiliki hak-hak
istimewa. Tetapi kelompok-kelompok yang memiliki hak istimewa terpenting
tentu saja kelas elit ekonomi-politik : kelas penguasa dan pemerintah. Selain
empat kelas tadi adalah masuk kedalam kelas bawah. Karana petani merupakan
kelas yang terbsar maka kelas petani menjadi kelas yang paling tereksploitasi.
9
d. Teori-Teori Stratifikasi Sosial
Teori Evolisioner-fungsionalis
Beberapa teori perkembangan stratifikasi telah dikemukakaan oleh para
ahli atau ilmuwan sosial. Teori yang paling terkenal tentang stratifikasi sosial
adalah teori evolusioner-fungsionalis Talcott Parsons (1966, 1977). Parsons
menganggap bahwa evolusi sosial secara umum terjadi karena sifat
kecenderungan masyarakat untuk berkembang, yang disebutnya sebagai
“kapasitas adaptif”. Kapasitas adaptif adalah kemampuan masyarakat untuk
merespon lingkungan dan mengatasi berbagai masalah yang selalu dihadapai
manusia sebagai makhluk sosial. Persons beranggapan bahwa timbulnya
stratifikasi menjadi aspek penting dari evolusi akibat meningkatnya kapasitas
adaptif dalam kehidupan sosial. Bagi Parsons dobrakan evolusioner (evolutionary
breakthrought) lah yang membuat banyak benuk-bentu kemajuan sosial.
Stratifikasi berperan sangat penting kerena masyarakat dapat mengatasi
keterbatasan-keterbatasan mereka. Jika tiap orang diperlakukan sama dan
mempunyai kesamaan derajat, maka peran kepemimpinan yang dibutuhkan untuk
mengatasi tantangan dan permasalahan dalam kehidupan sosial tidak terjadi.
Kekurangan dari teori ini adalah anggapan Parsons bahwa semakin
kontemporer dan kompleks masyarakat, maka semakin unggul efektifitas
organisasinya dibandingkan dengan masyarakat terdahulu banyak dibantah oleh
para antropolog karena dari bukti empirik tidak mendukung argumen tersebut.
Selain itu Parsons juga tidak melihat sisi negatif dari stratifikasi sosial yang
mungkin berpengaruh pada masyarakat.
Teori Surplus Lenski
Sosiolog Gerhard Lenski (1966) telah mengemukakan teori stratifikasi
lainnya tetapi dengan orientasi materialistik dan berlandaskan teori konflik. Teori
ini justru sangat berlawanan dengan dengateori Parsons. Teori Lenski berasumsi
bahwa manusia adalah makhluk yang mementingkan diri sendiri dan selalu
berusaha untuk mensejahterakan dirinya. Individu berperilaku menurut
kepentingan pribadi, dan bekerja sama dengan sesama jika ada kaitnnya dengan
kepentingannya, dan akan berebut dengan sesama jika melihat kesempatan
terbuka bagi kepentingannya. Lenski beranggapan kesamaan dasar dapat terjadi
dalam masyarakat dimana kerja sama menjadi hal yang essensial dalam mencapai
kepentiang individu.
Surplus produksi ekonomilah yang menyebabkan berkembangnya
stratifikasi. Semakain besar surplus, semakin besar pula stratifikasi yang terjadi.
Menurut Lenski besarnya surplus ditentukan oleh kemampuan teknologi manusia.
10
Dengan kata lain ada hubungan antara derajat perkembangan teknologi dengan
derajat stratifikasi. Berbeda dengan teori Parsons, data-data empirik tentang
evolusi stratifikasi justru sangat konsisten dengan teori Lenski. Meskipun
demikian, banyak masalah dalam teori ini, dan hubungan antara perkembangan
teknologi dan stratifikasi tidak jelas. Walaupan sangan berhubungan erat dengan
stratifikasi namun perkembangan teknologi bukan merupakan faktor kausal.
Kelemahan utama teori Lenski adalah asumsinya tentang surplus ekonomi.
Lenski menganggap bahwa surplus ekonomi disebabkan oleh kemajuan teknologi.
Tetapi kenyataannya tidak begitu, kemajuan teknologi memungkinkan terjadinya
surplus; namun sebagaimana dikemukaan oleh Ester Boserup (1965) – orang tidak
akan secara otomatis ingin memproduksinya, karen hal tersebut membutuhkan
kerja lain yang berakibat tidak pasti.
Teori Kelangkaan (Scarcity Theory)
Tokoh-tokoh pada Teori ini adalah Michael Harner (1970), Morton Fried
(1967) dan Rea Lesser Blumberg (1978). Secara singkat teori kelangkaan dapat
dilihat sebagai berikut;
Tekanan
penduduk
Kemajuan teknologi
Kekurangan/kelangkaan persediaan tanah untuk
bercocok tanam
Meningkatnya egoisme dalam pemilikan tanah
Tumbuhnya stratifikasi (dalam arti perbedaan
kekuasaan dalam menguasai kualitas surplus
kekayaan
Munculnya perbedaan akses terhadap sumber
daya
Kemampuan beberapa kelompok, memaksa
yang lain untuk memproduksi surplus ekonomi
Produksi surplus ekonomi
11
Teori kelangkaan beranggapan bahwa penyebab utama timbul dan
semakin intensnya stratifikasi disebabkan oleh tekanan jumlah penduduk. Tekana
penduduk terhadap sumber daya menyebabkan masyarakat pemburu dan peramu
mengadopsi pola subsistensi pertanian. Dari sinilah tumbuh pemilikan tanah oleh
keluarga besar, tetapi pemilikan masih lebih bersifat komunal daripada pribadi.
Semakin meningkatnya tekanan penduduk masyarakat hortikultura semakin
memperhatikan pemilikan tanah. Semakin langka tanah untuk bercocok tanam
semakin meningkat pula tingkat egoisme dalam pemilikan tanah, dan orang mulai
mempunyai tanah yang lebih luas dari yang lain. Dari sini munculah perbedaan
akses atas sumber daya, dan suatu kelompok memaksa kelompok lain untuk
menghasilkan surplus ekonomi melebihi dari apa yang dibutuhkan. Hal tersebut
menyebabkan timbulnya kelas bersenang-senang sekarang ini. Sejak tekanan
penduduk meningkat menimbulkan meningkatnya standar hidup, surplus ini
dimungkinkan oleh teknologi. Dengan meningkatnya tekanan penduduk dan
teknologi, perbedaan akses atas sumber daya semakin terlihat nyata, begitu juga
stratifikasi yang semakin intensif dengan dorongan politik yang semakin besar.
Teori kelangkaan beranggapan bahwa proses ini telah terjadi bukan hanya sekali
tetapi berkali kali, dalam sejarah manusia.
Penting untuk diketahui bahwa stratifikasi mempunyai kehidupannya
sendiri. Dengan kata lain munculnya berbagai kelompok dalam masyarakat
dengan perbedaan akses terhadap produksi, berbagai kelompok ini sangat
terdorong untuk mempertahanka kemajuannya, bahkan meningkatkan kalau bisa.
Jadi, sistem stratifikasi sosial cenderung mempertahankan diri dan sekaligus
meningkatkannya.
B. Bentuk Stratifikasi Sosial dalam Masyarakat Industri
a. Transisi Menuju Masyarakat Industri : Suatu Pengaruh
Stratifikasi
Seperti yang telah dibahas pada point sebelumnya, ada kecenderungan
yang kuat dalam evolusi bentuk kehidupan yang terstratufikasi sepanjang sejarah
kehidupan manusia. Perubahan masyarakat dari pemburu-mermu menjadi agaris
berhubungan dengan semakin kompleks dan semakin ekstrimnya stratifikasi.
Namun, Lenski (1966) berpendapat, dalam perubahan masyarakat agraris ke
masyarakat industri, lebih rendah dari masyarakat agraris di masa lampau.
Argumentasi Lenski bahwa elit ekonomi dalam masyarakat industri mendapat
bagian yang lebih kecil daripada elit masyarakat agraris tampaknya dapat
diterima, dan terdapat bukti-bukti yang mendukung pemikirannya. Namun, ada
masalah terkait penjelasan Lenski tentang penyebaran sumber daya ekonomi
keseluruh penduduk masyarakat industri. Faktor penyebab yang ditekankannya,
yakni berkembangnya ideologi demokrasi, tidak cukup kuat. Argumen-
12
argumennya terbukti salah oleh fakta-fakta yang dikumpulkannya sendiri. Dimana
ketidaksetaraan ekonomi, kurang mencolok di Uni Soviet daripada di Amerika
Serikat.
b. Stratifikasi Sosialdalam Masyarakat Kapitalis Industri
Dalam kaitannya dengan stratifikasi sosial dalam masyarakat kapitalisme.
Kita bisa melihat distibusi pendapatan dan kekayaan pada negara Amerika
Serikat. Dari data yang diperoleh dari Biro Sensus AS pada tahun 1984,
memperlihatkan tingginya tingkat ketidaksetaraan distribusi pendapatan dalam
masyarakat Amerika. Ditunjukan dari 5% penduduk memiliki kekayaan 4 kali
lipat pendapatan 20% terkaya lainnya. Dan 20% penduduk terkaya tersebut
menerima penghasilan yang lebih banyak dari 60% penduduk yang menjadi
tingkat bawah. Dan dalam kurun waktu delapan periode Sensun yang dilakukan
sebelum tahun 1984 atau sekitar empat puluh tahun, hampir tidak terjadi
perubahan yang signifikan. Dari data-data ini menghasilkan dua kesimpulan
bahwa terjadi ketidaksetaraan yang besar dalam distribusi pendapatan di Amerika.
Dan juga pola ketidaksetaraan ini tidak memperlihatkan kecenderungan menuju
kesetaraan dalam lima puluh tahun. Bisa dikatak bahwa tingkat stratifikasi dalam
pada masyarakat Amerika Serikat dalam bidang ekonomi sangat tinggi.
c. Pola Kehidupan Terstratifikasi dalam Masyarakat Negara
Sosialis
Keluar dari permasalahan stratifikasi pada masyarakat kapitalis, sekarang
kita beralih ke pembahasan sejauh mana perbedan kelas terdapat dalam
masyarakat sosialis saat ini. Dilihat dari srtuktur dasar kelas dan ketidaksamaan
hak istimewa. Parkin (1971) mengemukakan pandangan tentang perubahan sifat
stratifikasi di Uni Sovietia. Ia menulis, pada periode sebelum berkuasanya partai
komunis, dilaksanaakan kebijakan pemerataan ekonomi. Reformasi fundamental
diberlakukan dengan tujuan pemerataan dalam distribusi pendapat dan perbedaan
upah antar pekerja kasar dan pekerja kantor dikurangi. Sebagai tambahan
dilakukan reformasi pendidikan dan pemerataan hak-hak istimewa. Struktur kelas
pada masyrakat sosialis adalah sebagai berikut:
 Para intelektual kantoran, terdiri dari para profesional, menejerial,
dan administrator,
 Pekerja manual terampil,
 Pekerja kantoran tingkat bawah,
 Pekerja tidak termpil.
Kelas yang paling istimewa adalah kelas intelektual kantoran yang
mempunyai hak-kak istimewa diantaranya tambahan gaji khusus seperti,
13
akomodasi kualitas tinggi kesempatan perjalanan keluar negeri, memakai mobil
dan barang-barang milik negara dan lain lain.
d. Stratifikasi Sosial dalam Masyarakat Industri : Suatu Penilaian
Perbandingan
Masyarakat sosialis dan kapitalis memilki kesamaandan perbedaan dalam
sistem stratifikasinya (Rissides, 1990:456-457). Kesamaan utama adalah
keduanya memiliki pembagian kerja yang sebanding dan karena itu memiliki
pengelompokan kerja yang sama. Disamping itu sistem keduanya menekankan
prestasi individu, dan memiliki angka mobilitas yang tinggi jika dibandingkan
masyarakat agraris pada masa lampau. Kesamaan lain adalah kelas-kelas istimewa
dapat mentransfer keuntungannya pada keturunannya. Perbedaan yang penting
dalam sistem stratifikasinya terletak pada ketidaksamaan pendapatan. Masyarakat
sosilalis memiliki pendapat yang lebih rendah daripada masyarakat kapitalis.
Perbedaan kedua adalah pegawai kantoran rendah pada masyarakat sosialis tidak
memiliki kedudukan yang sama seperti pada masyarakat kapitalis. Perbedaan
ketiga adalah menyangkut sifat dan komposisi kelas yang terjadi. Dalam
masyarakat kapitalis kelas dominan ditempati oleh elit yang sangat kaya dimana
hak istimewa disebabkan oleh kepemilikan kekayaan pribadi. Sebaliknya, pada
masyarakat sosialis hak istimewa didapatkan karena posisinya dalam hirarki
wewenang politik.
e. Teori-Teori Sistem Stratifikai Industri
Dalam kaitannya dengan sistem stratifikasi para ahli sosiolog
megemukakan tiga teori utama yaitu:
Teori Fungsionalisme
Teori ini diajukan oleh Kingsley Davis. Toeri ini berpendapat bahwa
stratifikasi adalah hak yang universal dan didak dapat dihindar dalam kehidupan
manusia kerna ia menyumbangan hal penting demi kelangsungan hidup dan
kesejahteraan sosial manusia. Secara khusus keidaksetaraan imbalan berfugsi
sebagai insentif untuk memotifalsi manusia agar melaksanakan peran-peran
penting dalam masyaraka, sehingga fungsi-sungsi kemasyarakatan dapat berjalan
efektif. Suatu tingkat imbalan ekonomi dan sosial sesuai dengan sumbangan
terhadap masyarakat.
Teori Marxian
Menekankan pemilik kekayaan pribadi sebagai kunci penentu strukur
stratifikasi. Sumbu utama stratifikasi dalam masyarakat kapitalis adalah
persaingan antara kaum borjuis dan kaum proletariat. Individu mendapat hak
istimewa dan prestis sesuai dengan tingkat pemilikan kekayaan pribadi.
14
Teori Weberian
Menekankan pentingnya dimensi stratifikasi tidak berlandaskan dalam
hubungan pemilikan modal.menyoroti berbagai jalan yang ditempuh oleh
kelompoksosial yang memonopoli sumber daya dengan tujuan mendapatkan
prestise yang tinggi dan hak istimewa. Jadi tingkat imbalan ekonomi dan sosial
induvidu sesuai dengan proporsi penguasaan mereka atas sumber daya penting
tersebut.
15
BAB 3 PENUTUP
Kesimpulan
Stratifikasi sosial Menurut Pitrim A. Sorokin adalah perbedaan penduduk
atau masyarakat kedalam lapisan-lapisan kelas secara bertingkat. Dan bahwa
stratifikasi sosial dalam masyarakat itu merupakan ciri yang tetap dan umum
dalam masyarakat yang hidup teratur. Stratifikasi sosial juga memunyai sifat dasar
yang membedakan antara stratifikasi sosial dengan ketidaksamaan. Perlu
ditekankan bahwa stratifikasi tidak serta merta ada didalam masyarakat.
Stratifikasi sosial juga mengalami proses perkembangan evolusi dari yang
sebelumya tidak ada menjadi ada dan menjadi semakin komplek. Dalam
perkembangannya stratifikasi sosial dilandasi beberapa teori diantaranya; Teori
Evolusioner-Fungsionalis, Teori Surplus, dan Teori kelangkaan.
Stratifikasi juga terjadi pada masyarakat industri. Baik masyarakat industri
kapitalis maupun masyarakat industri Sosialis. Meskipun masyarakat industri
kapitalis dan masyarakat industri sosialis salingber tolak belakang, namun ada
beberapa kesamaan dalam pola stratifikasi sosial keduanya. Dan jelas, ada juga
perbedaan diantara keduanya. Teori yang menaungi stratifikasi sosial pada
masysrakat industri antara lain; Teori Fungsionalisme, Teori Marxian, dan Teori
Weberian.
16
DAFTAR PUSTAKA
Senderson, Stephen K. 2003. MakroSosiologi “Sebuah Pendekatan Terhadap
Realitas Sosial”. Jakarta. PT. RajaGrafindo Persada.
http://id.wikipedia.org/wiki/stratifikasi_sosial

More Related Content

What's hot

sosiologi pendidikan
sosiologi pendidikansosiologi pendidikan
sosiologi pendidikan
galaxyfee
 
Bab1 perspektif teori sosiologi pendidikan
Bab1 perspektif teori sosiologi pendidikanBab1 perspektif teori sosiologi pendidikan
Bab1 perspektif teori sosiologi pendidikan
zuraidanasri
 
Tugas sosiologi pendidikan
Tugas sosiologi pendidikan Tugas sosiologi pendidikan
Tugas sosiologi pendidikan
Nurul Azzahra
 
Ruang Lingkup Sosiologi
Ruang Lingkup SosiologiRuang Lingkup Sosiologi
Ruang Lingkup Sosiologi
Westprog
 
perubahan sosial
perubahan sosialperubahan sosial
perubahan sosial
abd_
 
tatanan sosial dan pengendalian sosial
 tatanan sosial dan pengendalian sosial tatanan sosial dan pengendalian sosial
tatanan sosial dan pengendalian sosial
suher lambang
 

What's hot (20)

sosiologi pendidikan
sosiologi pendidikansosiologi pendidikan
sosiologi pendidikan
 
Bab 1 sosiologi dan pembelajaran
Bab 1 sosiologi dan pembelajaranBab 1 sosiologi dan pembelajaran
Bab 1 sosiologi dan pembelajaran
 
Teori teori sosiologi pendidikan
Teori teori sosiologi pendidikanTeori teori sosiologi pendidikan
Teori teori sosiologi pendidikan
 
Bab1 perspektif teori sosiologi pendidikan
Bab1 perspektif teori sosiologi pendidikanBab1 perspektif teori sosiologi pendidikan
Bab1 perspektif teori sosiologi pendidikan
 
Sosiologi
SosiologiSosiologi
Sosiologi
 
Tugas sosiologi pendidikan
Tugas sosiologi pendidikan Tugas sosiologi pendidikan
Tugas sosiologi pendidikan
 
Sosiologi dan pembelajaran (Bab 1)
Sosiologi dan pembelajaran (Bab 1)Sosiologi dan pembelajaran (Bab 1)
Sosiologi dan pembelajaran (Bab 1)
 
Konsep Dasar Sosiologi IPS
Konsep Dasar Sosiologi IPSKonsep Dasar Sosiologi IPS
Konsep Dasar Sosiologi IPS
 
Ruang Lingkup Sosiologi
Ruang Lingkup SosiologiRuang Lingkup Sosiologi
Ruang Lingkup Sosiologi
 
perubahan sosial
perubahan sosialperubahan sosial
perubahan sosial
 
Struktur sosial sosiologi XI IPS
Struktur sosial sosiologi XI IPSStruktur sosial sosiologi XI IPS
Struktur sosial sosiologi XI IPS
 
Antropologi Kesehatan Kelompok 5
Antropologi Kesehatan Kelompok 5Antropologi Kesehatan Kelompok 5
Antropologi Kesehatan Kelompok 5
 
Struktur sosial
Struktur sosialStruktur sosial
Struktur sosial
 
Apa itu sosiologi
Apa itu sosiologiApa itu sosiologi
Apa itu sosiologi
 
Makalah unsur unsur stratifikasi sosial
Makalah unsur unsur stratifikasi sosialMakalah unsur unsur stratifikasi sosial
Makalah unsur unsur stratifikasi sosial
 
Stratifikasi sosial dan problematikanya
Stratifikasi sosial dan problematikanyaStratifikasi sosial dan problematikanya
Stratifikasi sosial dan problematikanya
 
tatanan sosial dan pengendalian sosial
 tatanan sosial dan pengendalian sosial tatanan sosial dan pengendalian sosial
tatanan sosial dan pengendalian sosial
 
Teori Institusional
Teori InstitusionalTeori Institusional
Teori Institusional
 
Ilmu sosial budaya
Ilmu sosial budayaIlmu sosial budaya
Ilmu sosial budaya
 
K01947 20180426221349 k1_a 2perspektif teori sosiologi pendidikan
K01947 20180426221349 k1_a 2perspektif teori sosiologi pendidikanK01947 20180426221349 k1_a 2perspektif teori sosiologi pendidikan
K01947 20180426221349 k1_a 2perspektif teori sosiologi pendidikan
 

Viewers also liked

Hak cipta terpelihara
Hak cipta terpeliharaHak cipta terpelihara
Hak cipta terpelihara
Pei Shang
 
Pembelajaran inkuiri
Pembelajaran inkuiriPembelajaran inkuiri
Pembelajaran inkuiri
Sapiah Asri
 
Takrifan ketaksamaan peluang pendidikan dalam konteks malaysia
Takrifan ketaksamaan peluang pendidikan dalam konteks malaysiaTakrifan ketaksamaan peluang pendidikan dalam konteks malaysia
Takrifan ketaksamaan peluang pendidikan dalam konteks malaysia
Dorma Jn
 
Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah
Model Pembelajaran Berdasarkan MasalahModel Pembelajaran Berdasarkan Masalah
Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah
MOHAMMAD YASIN, M.Pd
 
Kelas sosial
Kelas sosialKelas sosial
Kelas sosial
aishahwan
 
Pembelajaran berasaskan masalah
Pembelajaran berasaskan masalahPembelajaran berasaskan masalah
Pembelajaran berasaskan masalah
thongsewkim
 
Pembelajaran berasaskan masalah
Pembelajaran berasaskan masalahPembelajaran berasaskan masalah
Pembelajaran berasaskan masalah
Qamariah sabariah
 
Isu pendidikan di malaysia
Isu pendidikan di malaysiaIsu pendidikan di malaysia
Isu pendidikan di malaysia
Mickgun
 
Nota guru dan cabaran semasa
Nota guru dan cabaran semasaNota guru dan cabaran semasa
Nota guru dan cabaran semasa
Nurul Asha'ari
 
Cabaran Seorang Guru Masa Kini
Cabaran Seorang Guru Masa KiniCabaran Seorang Guru Masa Kini
Cabaran Seorang Guru Masa Kini
Bazrol
 
Pembelajaran berasaskan projek
Pembelajaran berasaskan projekPembelajaran berasaskan projek
Pembelajaran berasaskan projek
Ientan Nazurana
 
Pendidikan abad-ke-21-isu-dan-cabaran
Pendidikan abad-ke-21-isu-dan-cabaranPendidikan abad-ke-21-isu-dan-cabaran
Pendidikan abad-ke-21-isu-dan-cabaran
Ahmad NazRi
 

Viewers also liked (20)

Hak cipta terpelihara
Hak cipta terpeliharaHak cipta terpelihara
Hak cipta terpelihara
 
Pengertian etika
Pengertian etikaPengertian etika
Pengertian etika
 
Strategi pembelajaran inkuiri
Strategi pembelajaran inkuiriStrategi pembelajaran inkuiri
Strategi pembelajaran inkuiri
 
Pembelajaran inkuiri
Pembelajaran inkuiriPembelajaran inkuiri
Pembelajaran inkuiri
 
Takrifan ketaksamaan peluang pendidikan dalam konteks malaysia
Takrifan ketaksamaan peluang pendidikan dalam konteks malaysiaTakrifan ketaksamaan peluang pendidikan dalam konteks malaysia
Takrifan ketaksamaan peluang pendidikan dalam konteks malaysia
 
Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah
Model Pembelajaran Berdasarkan MasalahModel Pembelajaran Berdasarkan Masalah
Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah
 
Kelas sosial
Kelas sosialKelas sosial
Kelas sosial
 
Pembelajaran berasaskan masalah
Pembelajaran berasaskan masalahPembelajaran berasaskan masalah
Pembelajaran berasaskan masalah
 
Pembelajaran berasaskan masalah
Pembelajaran berasaskan masalahPembelajaran berasaskan masalah
Pembelajaran berasaskan masalah
 
Isu pendidikan di malaysia
Isu pendidikan di malaysiaIsu pendidikan di malaysia
Isu pendidikan di malaysia
 
IBSE (Pembelajaran Sains Secara Inkuiri)
IBSE (Pembelajaran Sains Secara Inkuiri)IBSE (Pembelajaran Sains Secara Inkuiri)
IBSE (Pembelajaran Sains Secara Inkuiri)
 
Kaedah main peranan
Kaedah main perananKaedah main peranan
Kaedah main peranan
 
Nota guru dan cabaran semasa
Nota guru dan cabaran semasaNota guru dan cabaran semasa
Nota guru dan cabaran semasa
 
Tugasan edu 3093 analisis isu dan cabaran guru.
Tugasan edu 3093 analisis isu dan cabaran guru.Tugasan edu 3093 analisis isu dan cabaran guru.
Tugasan edu 3093 analisis isu dan cabaran guru.
 
Cabaran Seorang Guru Masa Kini
Cabaran Seorang Guru Masa KiniCabaran Seorang Guru Masa Kini
Cabaran Seorang Guru Masa Kini
 
Konsep KBAT (Kemahiran Berfikir Aras Tinggi)
Konsep KBAT (Kemahiran Berfikir Aras Tinggi)Konsep KBAT (Kemahiran Berfikir Aras Tinggi)
Konsep KBAT (Kemahiran Berfikir Aras Tinggi)
 
Pembelajaran berasaskan projek
Pembelajaran berasaskan projekPembelajaran berasaskan projek
Pembelajaran berasaskan projek
 
Isu isu-pendidikan-di-malaysia
Isu isu-pendidikan-di-malaysiaIsu isu-pendidikan-di-malaysia
Isu isu-pendidikan-di-malaysia
 
Tugasan edu 3093 isu dan cabaran guru
Tugasan edu 3093 isu dan cabaran guruTugasan edu 3093 isu dan cabaran guru
Tugasan edu 3093 isu dan cabaran guru
 
Pendidikan abad-ke-21-isu-dan-cabaran
Pendidikan abad-ke-21-isu-dan-cabaranPendidikan abad-ke-21-isu-dan-cabaran
Pendidikan abad-ke-21-isu-dan-cabaran
 

Similar to Tik

Konsep dasar sosiologi
Konsep dasar sosiologiKonsep dasar sosiologi
Konsep dasar sosiologi
Adi Noegraha
 
kelompok sosial
kelompok sosialkelompok sosial
kelompok sosial
abd_
 
Perubahan sosial budaya
Perubahan sosial budayaPerubahan sosial budaya
Perubahan sosial budaya
Dwi Halimasari
 
Makala Masyarakat Desa Dan Kota
Makala Masyarakat Desa Dan KotaMakala Masyarakat Desa Dan Kota
Makala Masyarakat Desa Dan Kota
robiyanto
 
Resume sosiologi dan politik
Resume sosiologi dan politikResume sosiologi dan politik
Resume sosiologi dan politik
Jef Ri
 
Konsep konsep asas-sains_sosial__2_
Konsep konsep asas-sains_sosial__2_Konsep konsep asas-sains_sosial__2_
Konsep konsep asas-sains_sosial__2_
Fatin Halid
 
Paper filsafat by i wayan suryasa
Paper filsafat by i wayan suryasaPaper filsafat by i wayan suryasa
Paper filsafat by i wayan suryasa
STMIK STIKOM - Bali
 

Similar to Tik (20)

Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
MASALAH SOSIAL DAN FAKTOR PEMICU YANG MUNCUL DARI DAMPAK PERUBAHAN SOSIAL
MASALAH SOSIAL DAN FAKTOR PEMICU YANG MUNCUL DARI DAMPAK PERUBAHAN SOSIALMASALAH SOSIAL DAN FAKTOR PEMICU YANG MUNCUL DARI DAMPAK PERUBAHAN SOSIAL
MASALAH SOSIAL DAN FAKTOR PEMICU YANG MUNCUL DARI DAMPAK PERUBAHAN SOSIAL
 
Manusia sebagai Mahluk Individu dan Mahluk Sosial
Manusia sebagai Mahluk Individu dan Mahluk Sosial Manusia sebagai Mahluk Individu dan Mahluk Sosial
Manusia sebagai Mahluk Individu dan Mahluk Sosial
 
Konsep dasar sosiologi
Konsep dasar sosiologiKonsep dasar sosiologi
Konsep dasar sosiologi
 
Dasar-dasar Sosiologi 1.pptx
Dasar-dasar Sosiologi 1.pptxDasar-dasar Sosiologi 1.pptx
Dasar-dasar Sosiologi 1.pptx
 
PPT Kelompok 3 Struktur dan Kelas Sosial.pptx
PPT Kelompok 3 Struktur dan Kelas Sosial.pptxPPT Kelompok 3 Struktur dan Kelas Sosial.pptx
PPT Kelompok 3 Struktur dan Kelas Sosial.pptx
 
Ppt antropologi kel.6
Ppt antropologi kel.6Ppt antropologi kel.6
Ppt antropologi kel.6
 
Sosiologi 2 menyelami fenomena sosial di masyarakat
Sosiologi 2 menyelami fenomena sosial di masyarakatSosiologi 2 menyelami fenomena sosial di masyarakat
Sosiologi 2 menyelami fenomena sosial di masyarakat
 
Sk kd sosiologi
Sk kd sosiologiSk kd sosiologi
Sk kd sosiologi
 
kelompok sosial
kelompok sosialkelompok sosial
kelompok sosial
 
Perubahan sosial budaya
Perubahan sosial budayaPerubahan sosial budaya
Perubahan sosial budaya
 
SLIDE 1 SOSIOLOGIo.pptx
SLIDE 1 SOSIOLOGIo.pptxSLIDE 1 SOSIOLOGIo.pptx
SLIDE 1 SOSIOLOGIo.pptx
 
Modul 7 Konsep Dasar IPS.pdf
Modul 7 Konsep Dasar IPS.pdfModul 7 Konsep Dasar IPS.pdf
Modul 7 Konsep Dasar IPS.pdf
 
Makal kel 2 dr kel 3
Makal kel 2 dr kel 3Makal kel 2 dr kel 3
Makal kel 2 dr kel 3
 
Makala Masyarakat Desa Dan Kota
Makala Masyarakat Desa Dan KotaMakala Masyarakat Desa Dan Kota
Makala Masyarakat Desa Dan Kota
 
Biru Kuning Simpel Abstrak Presentasi Tugas Kelompok_20231101_092407_0000.pptx
Biru Kuning Simpel Abstrak Presentasi Tugas Kelompok_20231101_092407_0000.pptxBiru Kuning Simpel Abstrak Presentasi Tugas Kelompok_20231101_092407_0000.pptx
Biru Kuning Simpel Abstrak Presentasi Tugas Kelompok_20231101_092407_0000.pptx
 
Resume sosiologi dan politik
Resume sosiologi dan politikResume sosiologi dan politik
Resume sosiologi dan politik
 
Konsep konsep asas-sains_sosial__2_
Konsep konsep asas-sains_sosial__2_Konsep konsep asas-sains_sosial__2_
Konsep konsep asas-sains_sosial__2_
 
ppt sosial PPKN kelas 7E SMPN 1 KOTA SERANG
ppt sosial PPKN kelas 7E SMPN 1 KOTA SERANGppt sosial PPKN kelas 7E SMPN 1 KOTA SERANG
ppt sosial PPKN kelas 7E SMPN 1 KOTA SERANG
 
Paper filsafat by i wayan suryasa
Paper filsafat by i wayan suryasaPaper filsafat by i wayan suryasa
Paper filsafat by i wayan suryasa
 

Recently uploaded

Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...
Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...
Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...
Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953
 
Jual Cytotec Di Sinjai Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Sinjai Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Sinjai Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Sinjai Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
ssupi412
 
Obat Aborsi Bandung ( Ampuh ) 082223109953 Jual Cytotec Asli Obat Telat Bulan...
Obat Aborsi Bandung ( Ampuh ) 082223109953 Jual Cytotec Asli Obat Telat Bulan...Obat Aborsi Bandung ( Ampuh ) 082223109953 Jual Cytotec Asli Obat Telat Bulan...
Obat Aborsi Bandung ( Ampuh ) 082223109953 Jual Cytotec Asli Obat Telat Bulan...
Obat Aborsi Bandung ( Ampuh ) 082223109953 Obat Telat Bulan Di Bandung
 
Aksi Nyata Mencegah Kekerasan Seksual.pptx
Aksi Nyata Mencegah Kekerasan Seksual.pptxAksi Nyata Mencegah Kekerasan Seksual.pptx
Aksi Nyata Mencegah Kekerasan Seksual.pptx
meirahayu651
 
Jual Cytotec Di Majalengka Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Majalengka Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Majalengka Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Majalengka Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
ssupi412
 
Jual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec Asli
Jual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec AsliJual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec Asli
Jual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec Asli
Jual Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 
Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jua...
Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jua...Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jua...
Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jua...
Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953
 
KELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdf
KELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdfKELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdf
KELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdf
InnesKana26
 
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
buktifisikskp23
 

Recently uploaded (20)

contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjanacontoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
 
PEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptx
PEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptxPEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptx
PEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptx
 
Menganalisis T Test dengan menggunakan SPSS
Menganalisis T Test dengan menggunakan SPSSMenganalisis T Test dengan menggunakan SPSS
Menganalisis T Test dengan menggunakan SPSS
 
Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...
Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...
Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...
 
PPT ANALISIS KEUANGAN PEMERINTAH (1).pptx
PPT ANALISIS KEUANGAN PEMERINTAH  (1).pptxPPT ANALISIS KEUANGAN PEMERINTAH  (1).pptx
PPT ANALISIS KEUANGAN PEMERINTAH (1).pptx
 
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptxmateri konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
 
Jual Cytotec Di Sinjai Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Sinjai Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Sinjai Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Sinjai Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
Obat Aborsi Bandung ( Ampuh ) 082223109953 Jual Cytotec Asli Obat Telat Bulan...
Obat Aborsi Bandung ( Ampuh ) 082223109953 Jual Cytotec Asli Obat Telat Bulan...Obat Aborsi Bandung ( Ampuh ) 082223109953 Jual Cytotec Asli Obat Telat Bulan...
Obat Aborsi Bandung ( Ampuh ) 082223109953 Jual Cytotec Asli Obat Telat Bulan...
 
TUGAS TELAAH jurnal dengan COHORT-1.docx
TUGAS TELAAH jurnal dengan COHORT-1.docxTUGAS TELAAH jurnal dengan COHORT-1.docx
TUGAS TELAAH jurnal dengan COHORT-1.docx
 
384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt
384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt
384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt
 
Aksi Nyata Mencegah Kekerasan Seksual.pptx
Aksi Nyata Mencegah Kekerasan Seksual.pptxAksi Nyata Mencegah Kekerasan Seksual.pptx
Aksi Nyata Mencegah Kekerasan Seksual.pptx
 
Digital Onboarding (Bisnis Digital) Fase F
Digital Onboarding (Bisnis Digital) Fase FDigital Onboarding (Bisnis Digital) Fase F
Digital Onboarding (Bisnis Digital) Fase F
 
apotek jual obat aborsi Bogor Wa 082223109953 obat aborsi Cytotec Di Bogor
apotek jual obat aborsi Bogor Wa 082223109953 obat aborsi Cytotec Di Bogorapotek jual obat aborsi Bogor Wa 082223109953 obat aborsi Cytotec Di Bogor
apotek jual obat aborsi Bogor Wa 082223109953 obat aborsi Cytotec Di Bogor
 
Persyaratan Adminduk - Disdukcapil Kab. Kebumen
Persyaratan Adminduk - Disdukcapil Kab. KebumenPersyaratan Adminduk - Disdukcapil Kab. Kebumen
Persyaratan Adminduk - Disdukcapil Kab. Kebumen
 
Jual Cytotec Di Majalengka Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Majalengka Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Majalengka Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Majalengka Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
Jual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec Asli
Jual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec AsliJual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec Asli
Jual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec Asli
 
Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jua...
Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jua...Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jua...
Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jua...
 
KELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdf
KELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdfKELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdf
KELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdf
 
Teknis-Audit-Internal untuk penerapan ISO 17025
Teknis-Audit-Internal untuk penerapan ISO 17025Teknis-Audit-Internal untuk penerapan ISO 17025
Teknis-Audit-Internal untuk penerapan ISO 17025
 
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
 

Tik

  • 1. 1 KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan Kehadirat Allah SWT atas limpah, rahmat dan Karunia-Nya kepada penulis, hingga penulis bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Teori Sosiologi Makro”. Makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang di berikan oleh dosen pengampu mata kuliah Teori Sosiologi Klasik, Ibu Thrywati Arsal. Tak lupa pula penulis mengucapkan terimakasih kepada teman-teman yang telah membimbing dan memberi arahan kepada penulis menegenai makalah ini. Penulis berharap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita semua mengenai stratifikasi sosial dalam Teori Sosiologi Makro. Penulis mohon maaf jika dalam penulisan makalah ini terdapat kesalahan atau menyinggung pembaca. Serta penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik. Semarang, 25 September 2015 Penulis
  • 2. 2 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.................................................................................................1 DAFTAR ISI..............................................................................................................2 BAB 1 PENDAHULUAN...........................................................................................3 A. Latar Belakang ................................................................................................3 B. Rumusan Masalah............................................................................................4 C. Tujuan ............................................................................................................4 BAB 2 PEMBAHASAN .............................................................................................5 A. Asal Mula dan Evolusi Stratifikasi Sosial ..........................................................5 a. Pengertian ...................................................................................................5 b. Sifat Dasar Stratifikasi Sosial........................................................................5 c. Stratifikasi Sosial dalam Perspektif Evolusioner.............................................6 d. Teori-Teori Stratifikasi Sosial.......................................................................9 B. Bentuk Stratifikasi Sosial dalam Masyarakat Industri .......................................11 a. Transisi Menuju Masyarakat Industri : Suatu Pengaruh Stratifikasi................11 b. Stratifikasi Sosialdalam Masyarakat Kapitalis Industri..................................12 c. Pola Kehidupan Terstratifikasi dalam Masyarakat Negara Sosialis ...............12 d. Stratifikasi Sosial dalam Masyarakat Industri : Suatu Penilaian Perbandingan 13 e. Teori-Teori Sistem Stratifikai Industri.........................................................13 BAB 3 PENUTUP....................................................................................................15 Kesimpulan ..........................................................................................................15 DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................16
  • 3. 3 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sosiologi adalah kajian ilmiah tentang kehidupan sosial manusia. Sosiologi mencoba mencari tahu tentang hakekat dan sebab-sebab dari berbagai pola pikiran dan tindakan manusia yang teratur dan dapat berulang. Berbeda dengan ilmu psikologi, yang memusatak kajian kepada karakteristik pikiran dan tindakan individu, sosiologi lebih memusatkan perhatian pada pikiran dan tindakan seseorang sebagai anggota masyarakat. Lebih dari itu, sosiologi adalah disiplin ilmu yang luas dan mencakup banyak hal, ada banyak jenis sosiologi yang mempelajari sesuatu yang berbedadengan tujuan yang berbeda pula. Secara konvensional sosiologi dibagi menjadi dua yaitu : sosiologi mikro dan sosiologi makro. Sosiologi Mikro menyelidiki berbagi pola perilaku individu maupun kelompok dalam dalam ruanglingkup kelompok-kelompok yang relatif berskala kecil atau sempit. Para ahli sosiologi mikro tertatik pada gaya komunikasi verbal dan non-verbal dalam hubungan sosial face-to-face, proses pengambilan keputusan oleh hakim, formasi dan integrasi kolompok perkawanan, serta pengaruh keanggotaan seseorang dalam kelompok terhadap pandangan dunianya. Sebaliknya, Sosiologi Makro lebih memusatkan perhatian pada berbagai pola kehidupan sosial berskela besar. Sosiologi Makro memandang masyarakat secara keseluruhan serta berbagi unsur penting didalamnya, seperti ekonomi, sistem politik, pola kehidupan keluarga dan bentuk sistem keagaan yang dianutnya. Sosiologi Makro juga memperhatikan jaringan kerja global atau dunia, dimana didalamnya terjadi saling interaksi antara berbagain masyarakat. Dalam makalah ini secara khusus akan lebih memusatkan perhatian pada sosiologi makro, serta pembahasannya bersifat makro-sosiologis dalam pengertian yang paling luas tentang stratifikasi sosial yang mencakup asal mula dan evolusi stratifikasi sosial dan stratifikasi sosial dalam masyarakat industri.
  • 4. 4 B. Rumusan Masalah 1. Apa itu stratifikasi sosial ? 2. Bagaimana Sifat-sifat stratifikasi sosial? 3. Apa saja teori stratifikasi sosial? 4. Bagaimana bentuk stratifikasi sosial? 5. Apa dampak stratifikasi sosial? 6. Bagaimana Stratifikasi sosial dalam masyarakat industri? 7. Bagimana stratifikasi sosial di masa depan? C. Tujuan 1. Mampu mengetahui pengertian stratifikasi sosial 2. Mampu mengetahui sifat-sifat stratifikasi sosial 3. Mampu mengetahui teori-teori stratifikasi sosial 4. Mampu mengidentifikasi dampak stratifikasi sosial 5. Mampu mengidentifikasi stratifikasi sosial dalam masyarakat industri
  • 5. 5 BAB 2 PEMBAHASAN A. Asal Mula dan Evolusi Stratifikasi Sosial a. Pengertian Menurut Pitrim A. Sorokin stratifikasi sosial adalah perbedaan penduduk atau masyarakat kedalam lapisan-lapisan kelas secara bertingkat (hirarki). Pitrim A. Sorokin dalam karangannya yang berjudul “Social Stratification” mengatakan bahwa stratifikasi sosial dalam masyarakat itu merupakan ciri yang tetap dan umum dalam masyarakat yang hidup teratur. Stratifikasi menurut Drs Robert M. Z. Lawang adalah stratifikasi sosial sebagai penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosialter tentu kedalam lapisan-lapisan hirartkis menurut dimensi kekuasaan privilese dan prestise. b. Sifat Dasar Stratifikasi Sosial Perbedaan penting antara konsep ketidaksamaan sosial (social inequality) dan stratifikasi sosial harus dipahami dengan jelas. Kelainan memahami perbedaaan ini akan menimbulkan kebingungan dikalangan para sosiolog tentang apakah struktur sosial benar-benar universal dalam kehidupan sosial. Ketidaksamaan sosial berkenaan dengan adanya perbedaan derajat dalam pengaruh atau prestise sosial antar individu dalam suatu masyarakat tertentu. Ada dua segi penting dalam definisi ini. Pertama, ketidaksamaan sosial hanya mengenai perbedaan antar individu dalam pengaruh sosial yaitu aksi seorang individu akan diikuti atau ditiru oleh individu lain, atau prestise yaitu dimana individu dihormati dan dihargai. Dengan kata lain ketidaksamaan bisa terjadi tanpa adanya perbedaan kekayaan dan kekuasaan. Kedua, ketidaksamaan sosial mengaplikasikan tindakan antar individu, bukan antar suatu kelompok-kelompok yang berlainan. Berlawanan dengan ketidaksamaan sosial, stratifikasi sosial berkenaan dengan adanya dua atau lebih kelompok-kelompok bertingkat (ranked groups) dalam masyarakat tertentu, yang anggota-anggotanya mempunyai kekuasaan, hak- hak istimewa, dan prestie yang tidak sama pula. Definisi ini dipengaruhi oleh konsep tentang masyarakat terstratifikasi (stratified societies) yang dikembangkan oleh Morton Fried. Menurut Fried “Masyarakat terstratifikasi adalah masyarakat di mana anggota-anggota yang sama jenis kelamin dan umurnya tidak mendapat pendapatan atau penghasilan yang sama.”(1967:186). Karakteristik lain dari stratifikasi sosial adalah bahwa ia melibatkan kelompok bukan individu. Tingkat kekuasaan, hak istimewa dan prestise individu dalam masyarakat tergantung pada
  • 6. 6 keanggotaannya dalam kelompok-kelompok sosial, bukan pada karakteristik perseorangan atau personalnya. Tidak diragukan lagi bahwa stratifikasi sosial merupakan suatu karakteristik yang bersifat universal pada masyarakat manusia. Tidak ada suatu masyarakat di mana anggotanya sama (equal). Namun, ada juga beberapa masyarakat yang kurang terstratifikasi. Karena stratifikasi cenderung ditemukan pada masyarakat yang sudah berkembang pada tingakat perkembangan teknologi hortikultikultura intensif meski terkadang hal ini ditemukan pada masyarakat yang terbelakang. Namun diluar fakta tersebut sratifikasi sosial merupakan ciri umum dalam masyarakat dan bersifat universal dalam masyarakat yang kompleks. c. Stratifikasi Sosial dalam Perspektif Evolusioner Stratifikasi sosial juga dapat dipandang dari sudut pendang evolusioner mengingat stratifikasi tidak serta merta terbentuk dalam masyarakat. Pada awalnya dalam peradaban masyarakat pun masuyarakat tidak langsung menjadi masyarakat yang kompleks. Kembali pada sifat dasar stratifikasi sosial sendiri cenderung ditemukan pada masyarakat yang kompleks. Mayarakat berkembang dari masyarakat yang sederhana kemudian secara bertahap menjadi masyarakat yang kompleks, begitu juga stratifikasi sosial secara bertahap tumbuh dari awalnya tidak ada strata atau tingkatan dalam masyarakat menjadi masyarakat yang memiliki strata atau tingkatan, dilihat dari berbagai bidang atau segi kehidupan (kekayaan, kekuasaan, religi dll). Berikut garis besar perkembangan evolusi stratifikasi sosial dalam masyarakat pra-industri berdasarkan tipe masyarakatnya. Tipe masyarakat Sifat stratifikasi Pemburu dan Peramu Tidak terstatifikasi. Biasanya ketidaksamaan prestise tidak terjadi. Ketidaksaan yang berbasis pada umur, jenis kelamin, karakteristik personal, seperti keberanian dan keteterampilan dalam berburu, sedikit terjadi tetapi hal ini hanya terjadi pada ketidaksamaan prestise dan pengaruh. Ketidaksamaan umum terjadi pada semua masyarakat. Hortikultura Sederhana Tidak terstratifikasi. Biasanya ketidaksamaan prestise terjadi. Ketidaksamaan dalam umur dan jenis kelamin terjadi. Disamaping ketidakamaan jenis kelamin, bentuk utama dari ketidaksamaan lainnya adalah ketidaksamaan prestise personal dan kemasyhuran yang dimiliki penguasa redistributor. Masyarakat ini dalam pemikiran Fried adalah masyaarkat “bertingkat” (renk societies).
  • 7. 7 Hortikultura intensif Muncul pertama kali stratifikasi dalam masyarakat. Pada umumnya pola pembagian masyarakat terbagi menjadi tiga strata sosial (penguasa, sub-penguasa dan massa). Kekuasaan dan hak istimewa penguasa dibatasi oleh tuntutan-tuntutan massa. Etika redistributif ttap berlaku untuk mencegah stratifikasi yang ekstrim. Agraris Sangat terstratifikasi. Sebagian besar dari populasinya adalah kaum petani yang tunduk dan tereksploitari. Kelas penguasa dan pemerintah memiliki kekayaan dan kekuasaan yang besar. Budak pengolah tanah dan pelayan adalah bentuk umum subordinasi penduduk. Sistem kasta merupakan hal yang unik di Asia Utara. Kemiskinan dan penderitaan meluas. Penempatan individu dalam struktur kelas biasanya disebabkan kelahiran, tetapi yang disebabkan oleh mobilitas juga terjadi. Kateristik Masyarakat Pemburu dan Peramu Sebagaimana telah diketahui, masyarakat pemburu dan peramu tidak terstratifikasi. Karakteristik perekonomian mereka tumbuh bertumpu pada asas timbal balik dengan kerjasama dana kebersamaan yang intensif antar anggotanya. Namun, ketiadaan strata bukan berarti ada kesamaan derajat anggota dalam masyarakat pemburu dan peramu. Ketidaksaan tetap terjadi pada beberapa faktor seperti umur, jenis kelamin, dan karakteristik personal tertentu. Walaupun demikian, pengaruh dan prestise seseorang dalam masyarakat pemburu dan peramu tidak lebih dari “ yang pertama diantara sesama”, dalam artian mementingkan diri mereka sendiri, dan tidak ada hak-hak istimewa khusus. Namun, tidak semua masyarakat pemburu dan peramu egaliter. Sejauh ini contoh terbaik dari masyarakat pemburu dan peramu yeng terstratifikasi adalah suku Indian yang hidup di Pantai Barat laut Amerika Serikat. Walaupun terjadi perdebatan terkait sifat dan tingkat ketidaksamaan yang terjadi, beberapa antropolog berkesimpulan bahwa masyarakat Indian tersebut dipegaruhi oleh sistem kelas yang eksploitatif. Eugene Ruyle (1973) mengatakan pada masyarkat suku Indian ada kelas penguasa, kelas rentenir/penyewa, dan perbudakan dalam masyarakat tersebut. Masyarakat Hortikultura Sederhana Ketidaksamaan merupaan karaktristik masyarakat hortikultura, bukan ketidaksamaan dalam arti hak istimewa dan kekayaan, tetapi ketidaksamaan dalam prestise. Dengan demikian, masyarakat hortikultura sederhana lebih
  • 8. 8 mengarah kepada apa yang disebut oleh Morton Fried (1967) sebagai “masyarakat bertingkat” (renked societies) daripada terstartifikasi. Masyarakat hortikultura sederhana umumnya menunjukkan perekonomian yang bergantung pada redistribusi yang egliter. Prestise dapat dilihat dari hasil kerjakeras dalam mengolah ladang dan tanah mereka. Hasil ini kemudian digunakan untuk mengadakan pesta besar ketika datangnya waktu redistribusi secara umum. Individu yang berulang kali mengadakan pesta yang berhasil atau sukses tentunya akan ditempatkan di tingkatan tertinggi atau biasa disebut “orang besar” (big men). Masyarakat Hortikultura intensif Masyarakat seringkali menampilakan strata kelas sosial yang turun- temurun, suatu ciri khas masyarakat terstratifikasi. Tiga strata sosial utama (pemimpin, sub-pemimpin, massa) merupakan pola yang biasa terjadi. Perbedaan kedudukan pada mayarakat hortikultura sederhana, pada masyarakat hortikult intensif ditransformasikan menjadi ketidaksamaan yang berarti perbedaan akses pendapatan. Namun, karena penguasa dan massa dihubungkan oleh tali kekerabatan, sistem stratifikasi yang terjadi memiliki batas-batas yang pasti. Tali kekerabatan ini berfungsi membatasi hak instimewa pemimpin agar tidak semena- mena dan memperhatikan kesejahteraan massa. Masyarakat Agraris Salah satu ciri khas yang kuat dalam masyarakat agraris adalah adanya jurang yang luas dalam kekuasaan, hak istimewa, dan prestise yang terjadi antara kelas dominan dan subordinatnya. Sistem strataifikasi sosial masyarakat agraris umumnya terdiri dari strata sosial berikut:  Elit ekonomi-politik yang terjadi dari penguasa dan keluarganya serta kelas tuan tanah.  Kelas rentenir/penyewa  Kelas pedagang  Kelas rohaniawan  Kelas petani  Kelas seniman  Kelas “sampah masyarakat” Empat kelas yang teratas dianggap kelompok kelas yang memiliki hak-hak istimewa. Tetapi kelompok-kelompok yang memiliki hak istimewa terpenting tentu saja kelas elit ekonomi-politik : kelas penguasa dan pemerintah. Selain empat kelas tadi adalah masuk kedalam kelas bawah. Karana petani merupakan kelas yang terbsar maka kelas petani menjadi kelas yang paling tereksploitasi.
  • 9. 9 d. Teori-Teori Stratifikasi Sosial Teori Evolisioner-fungsionalis Beberapa teori perkembangan stratifikasi telah dikemukakaan oleh para ahli atau ilmuwan sosial. Teori yang paling terkenal tentang stratifikasi sosial adalah teori evolusioner-fungsionalis Talcott Parsons (1966, 1977). Parsons menganggap bahwa evolusi sosial secara umum terjadi karena sifat kecenderungan masyarakat untuk berkembang, yang disebutnya sebagai “kapasitas adaptif”. Kapasitas adaptif adalah kemampuan masyarakat untuk merespon lingkungan dan mengatasi berbagai masalah yang selalu dihadapai manusia sebagai makhluk sosial. Persons beranggapan bahwa timbulnya stratifikasi menjadi aspek penting dari evolusi akibat meningkatnya kapasitas adaptif dalam kehidupan sosial. Bagi Parsons dobrakan evolusioner (evolutionary breakthrought) lah yang membuat banyak benuk-bentu kemajuan sosial. Stratifikasi berperan sangat penting kerena masyarakat dapat mengatasi keterbatasan-keterbatasan mereka. Jika tiap orang diperlakukan sama dan mempunyai kesamaan derajat, maka peran kepemimpinan yang dibutuhkan untuk mengatasi tantangan dan permasalahan dalam kehidupan sosial tidak terjadi. Kekurangan dari teori ini adalah anggapan Parsons bahwa semakin kontemporer dan kompleks masyarakat, maka semakin unggul efektifitas organisasinya dibandingkan dengan masyarakat terdahulu banyak dibantah oleh para antropolog karena dari bukti empirik tidak mendukung argumen tersebut. Selain itu Parsons juga tidak melihat sisi negatif dari stratifikasi sosial yang mungkin berpengaruh pada masyarakat. Teori Surplus Lenski Sosiolog Gerhard Lenski (1966) telah mengemukakan teori stratifikasi lainnya tetapi dengan orientasi materialistik dan berlandaskan teori konflik. Teori ini justru sangat berlawanan dengan dengateori Parsons. Teori Lenski berasumsi bahwa manusia adalah makhluk yang mementingkan diri sendiri dan selalu berusaha untuk mensejahterakan dirinya. Individu berperilaku menurut kepentingan pribadi, dan bekerja sama dengan sesama jika ada kaitnnya dengan kepentingannya, dan akan berebut dengan sesama jika melihat kesempatan terbuka bagi kepentingannya. Lenski beranggapan kesamaan dasar dapat terjadi dalam masyarakat dimana kerja sama menjadi hal yang essensial dalam mencapai kepentiang individu. Surplus produksi ekonomilah yang menyebabkan berkembangnya stratifikasi. Semakain besar surplus, semakin besar pula stratifikasi yang terjadi. Menurut Lenski besarnya surplus ditentukan oleh kemampuan teknologi manusia.
  • 10. 10 Dengan kata lain ada hubungan antara derajat perkembangan teknologi dengan derajat stratifikasi. Berbeda dengan teori Parsons, data-data empirik tentang evolusi stratifikasi justru sangat konsisten dengan teori Lenski. Meskipun demikian, banyak masalah dalam teori ini, dan hubungan antara perkembangan teknologi dan stratifikasi tidak jelas. Walaupan sangan berhubungan erat dengan stratifikasi namun perkembangan teknologi bukan merupakan faktor kausal. Kelemahan utama teori Lenski adalah asumsinya tentang surplus ekonomi. Lenski menganggap bahwa surplus ekonomi disebabkan oleh kemajuan teknologi. Tetapi kenyataannya tidak begitu, kemajuan teknologi memungkinkan terjadinya surplus; namun sebagaimana dikemukaan oleh Ester Boserup (1965) – orang tidak akan secara otomatis ingin memproduksinya, karen hal tersebut membutuhkan kerja lain yang berakibat tidak pasti. Teori Kelangkaan (Scarcity Theory) Tokoh-tokoh pada Teori ini adalah Michael Harner (1970), Morton Fried (1967) dan Rea Lesser Blumberg (1978). Secara singkat teori kelangkaan dapat dilihat sebagai berikut; Tekanan penduduk Kemajuan teknologi Kekurangan/kelangkaan persediaan tanah untuk bercocok tanam Meningkatnya egoisme dalam pemilikan tanah Tumbuhnya stratifikasi (dalam arti perbedaan kekuasaan dalam menguasai kualitas surplus kekayaan Munculnya perbedaan akses terhadap sumber daya Kemampuan beberapa kelompok, memaksa yang lain untuk memproduksi surplus ekonomi Produksi surplus ekonomi
  • 11. 11 Teori kelangkaan beranggapan bahwa penyebab utama timbul dan semakin intensnya stratifikasi disebabkan oleh tekanan jumlah penduduk. Tekana penduduk terhadap sumber daya menyebabkan masyarakat pemburu dan peramu mengadopsi pola subsistensi pertanian. Dari sinilah tumbuh pemilikan tanah oleh keluarga besar, tetapi pemilikan masih lebih bersifat komunal daripada pribadi. Semakin meningkatnya tekanan penduduk masyarakat hortikultura semakin memperhatikan pemilikan tanah. Semakin langka tanah untuk bercocok tanam semakin meningkat pula tingkat egoisme dalam pemilikan tanah, dan orang mulai mempunyai tanah yang lebih luas dari yang lain. Dari sini munculah perbedaan akses atas sumber daya, dan suatu kelompok memaksa kelompok lain untuk menghasilkan surplus ekonomi melebihi dari apa yang dibutuhkan. Hal tersebut menyebabkan timbulnya kelas bersenang-senang sekarang ini. Sejak tekanan penduduk meningkat menimbulkan meningkatnya standar hidup, surplus ini dimungkinkan oleh teknologi. Dengan meningkatnya tekanan penduduk dan teknologi, perbedaan akses atas sumber daya semakin terlihat nyata, begitu juga stratifikasi yang semakin intensif dengan dorongan politik yang semakin besar. Teori kelangkaan beranggapan bahwa proses ini telah terjadi bukan hanya sekali tetapi berkali kali, dalam sejarah manusia. Penting untuk diketahui bahwa stratifikasi mempunyai kehidupannya sendiri. Dengan kata lain munculnya berbagai kelompok dalam masyarakat dengan perbedaan akses terhadap produksi, berbagai kelompok ini sangat terdorong untuk mempertahanka kemajuannya, bahkan meningkatkan kalau bisa. Jadi, sistem stratifikasi sosial cenderung mempertahankan diri dan sekaligus meningkatkannya. B. Bentuk Stratifikasi Sosial dalam Masyarakat Industri a. Transisi Menuju Masyarakat Industri : Suatu Pengaruh Stratifikasi Seperti yang telah dibahas pada point sebelumnya, ada kecenderungan yang kuat dalam evolusi bentuk kehidupan yang terstratufikasi sepanjang sejarah kehidupan manusia. Perubahan masyarakat dari pemburu-mermu menjadi agaris berhubungan dengan semakin kompleks dan semakin ekstrimnya stratifikasi. Namun, Lenski (1966) berpendapat, dalam perubahan masyarakat agraris ke masyarakat industri, lebih rendah dari masyarakat agraris di masa lampau. Argumentasi Lenski bahwa elit ekonomi dalam masyarakat industri mendapat bagian yang lebih kecil daripada elit masyarakat agraris tampaknya dapat diterima, dan terdapat bukti-bukti yang mendukung pemikirannya. Namun, ada masalah terkait penjelasan Lenski tentang penyebaran sumber daya ekonomi keseluruh penduduk masyarakat industri. Faktor penyebab yang ditekankannya, yakni berkembangnya ideologi demokrasi, tidak cukup kuat. Argumen-
  • 12. 12 argumennya terbukti salah oleh fakta-fakta yang dikumpulkannya sendiri. Dimana ketidaksetaraan ekonomi, kurang mencolok di Uni Soviet daripada di Amerika Serikat. b. Stratifikasi Sosialdalam Masyarakat Kapitalis Industri Dalam kaitannya dengan stratifikasi sosial dalam masyarakat kapitalisme. Kita bisa melihat distibusi pendapatan dan kekayaan pada negara Amerika Serikat. Dari data yang diperoleh dari Biro Sensus AS pada tahun 1984, memperlihatkan tingginya tingkat ketidaksetaraan distribusi pendapatan dalam masyarakat Amerika. Ditunjukan dari 5% penduduk memiliki kekayaan 4 kali lipat pendapatan 20% terkaya lainnya. Dan 20% penduduk terkaya tersebut menerima penghasilan yang lebih banyak dari 60% penduduk yang menjadi tingkat bawah. Dan dalam kurun waktu delapan periode Sensun yang dilakukan sebelum tahun 1984 atau sekitar empat puluh tahun, hampir tidak terjadi perubahan yang signifikan. Dari data-data ini menghasilkan dua kesimpulan bahwa terjadi ketidaksetaraan yang besar dalam distribusi pendapatan di Amerika. Dan juga pola ketidaksetaraan ini tidak memperlihatkan kecenderungan menuju kesetaraan dalam lima puluh tahun. Bisa dikatak bahwa tingkat stratifikasi dalam pada masyarakat Amerika Serikat dalam bidang ekonomi sangat tinggi. c. Pola Kehidupan Terstratifikasi dalam Masyarakat Negara Sosialis Keluar dari permasalahan stratifikasi pada masyarakat kapitalis, sekarang kita beralih ke pembahasan sejauh mana perbedan kelas terdapat dalam masyarakat sosialis saat ini. Dilihat dari srtuktur dasar kelas dan ketidaksamaan hak istimewa. Parkin (1971) mengemukakan pandangan tentang perubahan sifat stratifikasi di Uni Sovietia. Ia menulis, pada periode sebelum berkuasanya partai komunis, dilaksanaakan kebijakan pemerataan ekonomi. Reformasi fundamental diberlakukan dengan tujuan pemerataan dalam distribusi pendapat dan perbedaan upah antar pekerja kasar dan pekerja kantor dikurangi. Sebagai tambahan dilakukan reformasi pendidikan dan pemerataan hak-hak istimewa. Struktur kelas pada masyrakat sosialis adalah sebagai berikut:  Para intelektual kantoran, terdiri dari para profesional, menejerial, dan administrator,  Pekerja manual terampil,  Pekerja kantoran tingkat bawah,  Pekerja tidak termpil. Kelas yang paling istimewa adalah kelas intelektual kantoran yang mempunyai hak-kak istimewa diantaranya tambahan gaji khusus seperti,
  • 13. 13 akomodasi kualitas tinggi kesempatan perjalanan keluar negeri, memakai mobil dan barang-barang milik negara dan lain lain. d. Stratifikasi Sosial dalam Masyarakat Industri : Suatu Penilaian Perbandingan Masyarakat sosialis dan kapitalis memilki kesamaandan perbedaan dalam sistem stratifikasinya (Rissides, 1990:456-457). Kesamaan utama adalah keduanya memiliki pembagian kerja yang sebanding dan karena itu memiliki pengelompokan kerja yang sama. Disamping itu sistem keduanya menekankan prestasi individu, dan memiliki angka mobilitas yang tinggi jika dibandingkan masyarakat agraris pada masa lampau. Kesamaan lain adalah kelas-kelas istimewa dapat mentransfer keuntungannya pada keturunannya. Perbedaan yang penting dalam sistem stratifikasinya terletak pada ketidaksamaan pendapatan. Masyarakat sosilalis memiliki pendapat yang lebih rendah daripada masyarakat kapitalis. Perbedaan kedua adalah pegawai kantoran rendah pada masyarakat sosialis tidak memiliki kedudukan yang sama seperti pada masyarakat kapitalis. Perbedaan ketiga adalah menyangkut sifat dan komposisi kelas yang terjadi. Dalam masyarakat kapitalis kelas dominan ditempati oleh elit yang sangat kaya dimana hak istimewa disebabkan oleh kepemilikan kekayaan pribadi. Sebaliknya, pada masyarakat sosialis hak istimewa didapatkan karena posisinya dalam hirarki wewenang politik. e. Teori-Teori Sistem Stratifikai Industri Dalam kaitannya dengan sistem stratifikasi para ahli sosiolog megemukakan tiga teori utama yaitu: Teori Fungsionalisme Teori ini diajukan oleh Kingsley Davis. Toeri ini berpendapat bahwa stratifikasi adalah hak yang universal dan didak dapat dihindar dalam kehidupan manusia kerna ia menyumbangan hal penting demi kelangsungan hidup dan kesejahteraan sosial manusia. Secara khusus keidaksetaraan imbalan berfugsi sebagai insentif untuk memotifalsi manusia agar melaksanakan peran-peran penting dalam masyaraka, sehingga fungsi-sungsi kemasyarakatan dapat berjalan efektif. Suatu tingkat imbalan ekonomi dan sosial sesuai dengan sumbangan terhadap masyarakat. Teori Marxian Menekankan pemilik kekayaan pribadi sebagai kunci penentu strukur stratifikasi. Sumbu utama stratifikasi dalam masyarakat kapitalis adalah persaingan antara kaum borjuis dan kaum proletariat. Individu mendapat hak istimewa dan prestis sesuai dengan tingkat pemilikan kekayaan pribadi.
  • 14. 14 Teori Weberian Menekankan pentingnya dimensi stratifikasi tidak berlandaskan dalam hubungan pemilikan modal.menyoroti berbagai jalan yang ditempuh oleh kelompoksosial yang memonopoli sumber daya dengan tujuan mendapatkan prestise yang tinggi dan hak istimewa. Jadi tingkat imbalan ekonomi dan sosial induvidu sesuai dengan proporsi penguasaan mereka atas sumber daya penting tersebut.
  • 15. 15 BAB 3 PENUTUP Kesimpulan Stratifikasi sosial Menurut Pitrim A. Sorokin adalah perbedaan penduduk atau masyarakat kedalam lapisan-lapisan kelas secara bertingkat. Dan bahwa stratifikasi sosial dalam masyarakat itu merupakan ciri yang tetap dan umum dalam masyarakat yang hidup teratur. Stratifikasi sosial juga memunyai sifat dasar yang membedakan antara stratifikasi sosial dengan ketidaksamaan. Perlu ditekankan bahwa stratifikasi tidak serta merta ada didalam masyarakat. Stratifikasi sosial juga mengalami proses perkembangan evolusi dari yang sebelumya tidak ada menjadi ada dan menjadi semakin komplek. Dalam perkembangannya stratifikasi sosial dilandasi beberapa teori diantaranya; Teori Evolusioner-Fungsionalis, Teori Surplus, dan Teori kelangkaan. Stratifikasi juga terjadi pada masyarakat industri. Baik masyarakat industri kapitalis maupun masyarakat industri Sosialis. Meskipun masyarakat industri kapitalis dan masyarakat industri sosialis salingber tolak belakang, namun ada beberapa kesamaan dalam pola stratifikasi sosial keduanya. Dan jelas, ada juga perbedaan diantara keduanya. Teori yang menaungi stratifikasi sosial pada masysrakat industri antara lain; Teori Fungsionalisme, Teori Marxian, dan Teori Weberian.
  • 16. 16 DAFTAR PUSTAKA Senderson, Stephen K. 2003. MakroSosiologi “Sebuah Pendekatan Terhadap Realitas Sosial”. Jakarta. PT. RajaGrafindo Persada. http://id.wikipedia.org/wiki/stratifikasi_sosial