SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
Download to read offline
Disusun sebagai tugas terstruktur Ujian Tengah Semester (UTS) mata kuliah Sosiologi
Dosen Pengampu:
Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos
Disusun Oleh:
Nama : Sakila
NIM : L1A021114
Prodi/Kelas : Hubungan Internasional / C
PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL & ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MATARAM
2021
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ............................................................................................................................. 1
KATA PENGANTAR............................................................................................................... 3
BAB I......................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN..................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang...............................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................5
BAB II ....................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN........................................................................................................................ 5
2.1 Pengertian, Konsep, Serta Contoh Ruang Lingkup Stratifikasi Sosial…….…….....5
2.2 Pengertian, Konsep, Ruang Lingkup, Serta Contoh Perubahan Sosial…………......8
2.3 Pengertian, Konsep, Ruang Lingkup, Serta Contoh Konflik Sosial……………….13
2.4 Pengertian, Konsep, Ruang Lingkup, Serta Contoh Mobilitas Sosial Vertikal dan
Horizontal……………………………………................................................................23
2.5 Pengertian dan Ruang Lingkup Kajian Sosiologi………………………………….28
BAB III.................................................................................................................................... 31
PENUTUP ............................................................................................................................... 31
3.1 Kesimpulan ..................................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................32
3
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarkatuh
Puji syukur atas kehadiran Allah SWT yang telah memberikan nikmat kesehatan
dan kesempatan sehingga bisa menyelesaikan tugas yang diberikan kepada saya.
Shalawat serta salam semoga terlimpah dan tercurahkan kepada baginda tercinta kita
yaitu nabi Muhammad SAW .Selain itu juga, saya ucapkan terimakasih kepada dosen
yang telah memberikan saya amanat untuk mengerjakan tugas ini.
Adapun tujuan utama penulisan tugas makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
UTS Pengantar Ilmu Sosiologi semester pertama.
Saya berharap semoga tugas ini bisa menambah pengetahuan terutama untuk
saya pribadi. Terlepas dari itu, saya memahami bahwa tulisan ini jauh dari kata
sempurna, sehingga sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun
dari dosen demi terciptanya tugas yang lebih baik.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Sumbawa, 6 Oktober 2021
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
kata sosiologi secara harfiah berasal dari istilah socius (Latin) yang diartikan menjadi
teman dan logos (Yunani) yang diartikan menjadi ilmu. deretan antara bahasa Latin dan
Yunani tadi membentuk pengertian sosiologi secara kata yaitu suatu ilmu perihal
korelasi antara sesama teman. Lebih luas lagi, sosiologi merupakan ilmu yang mengkaji
hubungan insan dalam rakyat.
pada kehidupan sehari-hari, setiap individu senantiasa berafiliasi dengan individu lain,
baik pada lingkungan sekolah, keluarga, teman bermain, organisasi rakyat/sekolah, juga
pada masyaraskat luas. dan bekerjasama menggunakan orang tua, saudara-saudara, serta
anggota keluarga yg lainnya di rumah. di sekolah, kita bergaul serta berinteraksi dengan
teman-teman, pengajar, dan para pegawai sekolah yang lain. pada lingkungan rakyat,
kita berafiliasi dengan tetangga-tetangga. korelasi-hubungan tadi ialah korelasi sosial.
korelasi sosial tadi diharapkan sang individu lain pada rangka memenuhi kebutuhan
hidup seperti makan serta minum, reproduksi, pendidikan. Rasa aman, kesejahteraan,
kehidupan yang demokratis, dan kebutuhan lainnya. manusia senantiasa menyebarkan
pemikirannya dengan wujud pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. aneka
macam disiplin ilmu telak kita pelajari serta akan terus bertambah selama hayati sebab
insan itu belajar sepanjang hayati.disekolah kita menerima aneka macam disiplin ilmu
termasuk salah satunya artinya ilmu sosiologi. banyak sekali disiplin ilmu yg ada saling
berkaitan serta bekerjasama satu sama lain. menjadi contohnya sosiologi berkaitan
menggunakan cabang-cabang ilmu sosial yg lainnya.
rakyat merupakan system sosial budaya yg bergerak maju. semua rakyat berubah asal
waktu ke waktu. ada warga yang berubah dengan sangat cepat, dan terdapat juga warga
yang berubah pelan-pelan. Perubahan-perubahan yang terjadi pada warga menyebabkan
goncangan-goncangan, ada juga yg tidak mengakibatkan goncangan yang besar.
Sosiologi lahir untuk tahu serta menjawab realitas rakyat yg kompleks dan dinamis
tersebut. dengan menelaah serta menerapkan sosiologi sebagai salah satu solusi dan
5
jawaban atas konflik. Sosiologi juga mencoba menyampaikan pemahaman perihal apa
yang terjadi di masyarakat.
1.2 Rumusan Masalah
1. Pengertian, Konsep, Serta Contoh Ruang Lingkup Stratifikasi Sosial
2. Pengertian, Konsep, Ruang Lingkup, Serta Contoh Perubahan Sosial
3. Pengertian, Konsep, Ruang Lingkup, Serta Contoh Konflik Sosial
4. Pengertian, Konsep, Ruang Lingkup, Serta Contoh Mobilitas Sosial Vertikal dan
Horizontal
5. Pengertian dan Ruang Lingkup Kajian Sosiologi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian, Konsep, Serta Contoh Ruang Lingkup Stratifikasi Sosial
A. Stratifikasi sosial selalu dijumpai dalam masyarakat. Hal ini terjadi sebab adanya
berukuran-ukuran eksklusif yang menjadi dasar pelapisan tersebut, ini dapat dicermati
pada kehidupan sehari-hari. ukuran-berukuran seperti uang, pendidikan, keturunan
adalah dasar asal terjadinya stratifikasi sosial. Stratifikasi sosial asal asal bahasa Latin
“stratum” yg berarti strata serta “socius” yang berarti teman atau rakyat. Secara harfiah
stratifikasi sosial berarti strata yang ada pada rakyat.
Stratifikasi sosial dapat diartikan menjadi disparitas posisi sosial individu-individu
dalam warga . Pengertian stratifikasi sosial bisa pula berupa pengelompokan warga
secara sosial, budaya, ekonomi atau politik pada lapisan-lapisan yang jenjang.
Beberapa pakar sosiologi menyampaikan definisi stratifikasi sosial menjadi berikut.
1. Peter Berger Stratifikasi sosial merupakan penjenjangan masyarakat menjadi korelasi
atasan-bawahan atas dasar kekuasaan, kekayaan, dan kehormatan.
6
2. Paul B Horton serta Chester L Hunt Stratifikasi sosial berarti sistem disparitas status
yang berlaku dalam masyarakat.
tiga. Robert M.Z Lawang Stratifikasi sosial ialah penggolongan orang-orang yang
termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hierarkis dari
dimensi kekuasaan dan prestise.
4. Karl Marx Stratifikasi sosial artinya penggolongan dalam warga yang berdasarkan
pada orientasi ekonomi. asal definisi tadi bisa disimpulkan bahwa stratifikasi sosial
ialah pembedaan anggota rakyat sesuai status yang diwujudkan dalam tingkatan rakyat
berasal yang paling tinggi hingga yang paling rendah.
Stratifikasi sosial ialah perhatian yang paling mengikat dan sentral dari sosiologi.
Perubahan dalam studi stratifikasi sosial mencerminkan tren pada seluruh disiplin ilmu.
B. Sifat Stratifikasi Sosial
dari Soerjono Soekanto, ada tiga sifat stratifikasi sosial. Ketiga sifat tersebut ialah
stratifikasi sosial tertutup, stratifikasi sosial terbuka, serta stratifikasi sosial campuran.
pada stratifikasi sosial tertutup, mobilitas seorang untuk mampu melaju asal satu lapisan
sosial eksklusif ke lapisan sosial lainnya sangat terbatas. tidak sinkron menggunakan
stratifikasi sosial terbuka, yang memungkinkan semua orang asal semua lapisan bisa
melakukan gerak sosial, baik gerak sosial naik juga mobilitas sosial turun. Stratifikasi
sosial campuran ini adalah gabungan dari stratifikasi sosial terbuka dan tertutup.
C. Fungsi stratifikasi sosial
Fungsi stratifikasi sosial merupakan distribusi hak-hak yang obyektif. yang dimaksud
dengan distribusi hak-hak spesial yang objektif artinya penentuan penghasilan, taraf
kekayaan, keselamatan serta kewenangan pada jabatan/pangkat/kedudukan seseorang.
Fungsi stratifikasi sosial yang kedua ialah sistem tingkatan pada strata yang
menyangkut martabat dan penghargaan. contohnya di seseorang yg mendapatkan
pemberian penghargaan/gelar/kebangsawanan, dan sebagainya. Fungsi stratifikasi sosial
yg ketiga merupakan kriteria sistem pertentangan. Kriteria sistem pertentangan ini
mampu didapat melalui kualitas eksklusif, keanggotaan gerombolan , kerabat eksklusif,
kewenangan atau kekuasaan.
7
Selain ketiga fungsi yang sudah disebutkan di atas, fungsi lain dari stratifikasi sosial
ialah penentu simbol status atau kedudukan. contohnya adalah tingkah laku serta cara
berpakaian. Selain itu, tingkat mudah tidaknya bertukar kedudukan serta indera
solidaritas pada antara individu-individu pada sistem sosial yang sama pula merupakan
fungsi stratifikasi sosial.
D. Bentuk serta contoh Stratifikasi Sosial
1. Kekayaan
Kekayaan merupakan kepemilikan harta benda seseorang ditinjau dari jumlah materiil
saja. Kekayaan (materi atau kebendaan) dapat dijadikan ukuran penempatan anggota
warga ke dalam lapisan-lapisan sosial yang terdapat, barang siapa memiliki kekayaan
paling banyak mana beliau akan termasuk lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial,
demikian juga kebalikannya, yang tidak memiliki kekayaan akan digolongkan ke pada
lapisan yang rendah. Kekayaan tersebut bisa dipandang antara lain di bentuk rumah,
benda-benda tersier yang dimilikinya, cara berpakaiannya, juga kebiasaannya dalam
berbelanja,serta kemampuannya dalam berbagi pada sesama
dua. Kekuasaan serta kewenangan
Kekuasaan dan wewenang adalah kepemilikan kekuatan atau power seorang dalam
mengatur serta menguasai sumber produksi atau pemerintahan. seseorang yang
memiliki kekuasaan atau kewenangan paling besar akan menempati lapisan teratas
dalam sistem pelapisan sosial pada masyarakat yang bersangkutan. berukuran
kekuasaan seringkali tidak lepas dari ukuran kekayaan, karena orang yang kaya dalam
rakyat umumnya bisa menguasai orang-orang lain yang tidak kaya, atau kebalikannya,
kekuasaan serta kewenangan dapat mendatangkan kekayaan.
3. Kehormatan
Kehormatan bisa diukur dari gelar kebangsawanan atau bisa pula diukur berasal sisi
kekayaan materiil.Orang-orang yang disegani atau dihormati akan menempati lapisan
atas asal sistem pelapisan sosial masyarakatnya. ukuran kehormatan ini sangat terasa
pada warga tradisional, umumnya mereka sangat menghormati orang-orang yang
8
banyak jasanya pada rakyat, para orang tua ataupun orang-orang yang berprilaku serta
berbudi luhur.
4. Ilmu pengetahuan
Ilmu pengetahuan seringkali digunakan oleh anggota-anggota rakyat yang menghargai
ilmu pengetahuan. seseorang yang paling menguasai ilmu pengetahuan akan menempati
lapisan tinggi pada sistem pelapisan sosial rakyat yang bersangkutan. penguasaan ilmu
pengetahuan ini umumnya terdapat pada gelar-gelar akademik (kesarjanaan), atau
profesi yang disandang oleh seseorang, contohnya dokter, insinyur, doktorandus, doktor
ataupun gelar profesional seperti profesor. tetapi tak jarang timbul dampak-dampak
negatif dari syarat ini Jika gelar-gelar yang disandang tersebut lebih dinilai tinggi
daripada ilmu yang dikuasainya, sehingga banyak orang yang berusaha menggunakan
cara-cara yang tidak benar untuk memperoleh gelar kesarjanaan, misalnya dengan
membeli skripsi, menyuap, ijazah palsu dan seterusnya.
2.2 Pengertian, Konsep, Ruang Lingkup, Serta Contoh Perubahan Sosial
A.Pengertian
sesuai teori perubahan sosial dari Farley (1990) pada Sztompka, perubahan sosial adalah
perubahan pada pola sikap, korelasi sosial, forum serta struktur sosial di waktu
eksklusif. Hal tadi terkait adanya perubahan pada interaksi pada masyarakat keika
mereka melakukan tindakan dalam masyarakat itu sendiri.
lalu, dari Gillin pada Leibo (1986) perubahan sosial ialah perubahan yang terjadi pada
kehidupan manusia yang diterima, berorientasi pada perubahan syarat geografis
kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi juga difusi dalam inovasi-
penemuan hal-hal yg baru.
Terakhir, dari Adam Smith (Midgley:2005) menyatakan perubahan akan terjadi
berkaitan dengan perekonomian rakyat yang mengalami pergantian. Maka asal itu,
perubahan sosial ialah proses modifikasi struktur sosial serta pola budaya pada suatu
rakyat.
9
• William F. Ogburn
pada teorinya, Ogburn menyatakan ruang lingkup perubahan sosial terdiri asal unsur-
unsur kebudayaan baik material serta immaterial. Fokusnya merupakan dampak besar
unsur material terharap unsur immaterial.
• Kingsley Davis
Davis menekankan bahwa perubahan sosial itu menjadi wujud perubahan yang terjadi
dalam struktur dan fungsi suatu rakyat.
• Samuel Koening
Perubahan sosial merujuk di modifikasi pada pola kehidupan insan. Modifikasi tersebut
mampu terjadi sebab karena asal internal serta eksternal yang menyebabkan perubahan.
• Selo Soemardjan
Definisi perubahan sosial berdasarkan Selo Soemardjan merujuk pada perubahan
lembaga kemasyarakatan di dalam suatu rakyat yang berpengaruh pada sistem
sosialnya. Perubahan ini meliputi nilai-nilai, perilaku, serta pola sikap.
• Parsudi Suparlan
Perubahan sosial artinya wujud perubahan pada struktur sosial serta pola hubungan
sosial. Termasuk didalamnya merupakan sistem politik, sistem kekuasaan, korelasi
keluarga, serta kependudukan.
• Hans Garth dan C. Wright Mills
Garth dan Mills mengemukakan bahwa perubahan sosial artinya perubahan yang terjadi
baik kemunculan, perkembangan, bahkan kemunduran, dalam kurun saat eksklusif
terhadap tatanan yg mencakup struktur sosial.
• Paul B. Horton serta Chester L. Hunt
Perubahan sosial merupakan suatu hal yg permanen dan selalu ada dalam alam semesta.
rakyat generasi baru tidak mungkin meniru atau mengambilalih kebudayaan generasi
sebelumnya. Generasi baru pasti selalu menginginkan perubahan.
10
Secara umum, terdapat 4 karakteristik perubahan sosial, yakni: Perubahan sosial bisa
dirasakan oleh setiap individu di rakyat Perubahan sosial akan terjadi secara merata
pada setiap forum Sosial Kemasyarakatan. dapat terjadi disorganisasi yang bersifat
sementara dampak perubahan sosial Perubahan sosial terjadi pada bidang mate juga
spiritual
.
B. Faktor penyebab perubahan sosial
Terdiri berasal 2 hal, yakni rakyat sendiri (internal) berupa bertambah atau
berkurangnya penduduk serta inovasi baru. kedua artinya faktor pendorong yang tiba
asal luar rakyat (eksternal). berupa bencana alam, serta peperangan.
C. Bentuk Perubahan Sosial
• Perubahan sebagai suatu kemajuan (progress)
Perubahan sosial ini dilihat sebagai suatu kemajuan sang rakyat buat memenuhi
kebutuhan hidupnya. insan harus berpikir tentang alat atau cara yg wajib digunakan buat
mengatasi tantangan tadi.
• Perubahan sebagai suatu kemunduran (regress)
Perubahan ini dipandang sebagai suatu kemunduran Jika mendatangkan dampak kurang
menguntungkan bagi rakyat.
• Perubahan yang terjadi secara lambat (evolusi)
Perubahan ini terjadi secara lambat dan melewati jangka ketika yang panjang sehingga
terkadang tidak disadari oleh anggota rakyat.
• Perubahan yg terjadi secara cepat (revolusi)
Perubahan berlangsung secara cepat dan menyangkut dasar atau utama-utama
kehidupan rakyat. tetapi, kecepatan perubahan revolusi sebenarnya cukup.
• Perubahan yang kecil pengaruhnya
11
Perubahan ini tidak membawa perubahan berarti pada tengah kehidupan rakyat secara
menyeluruh. Bahkan, warga tidak merasakan akibat perubahan tersebut.
• Perubahan yang akbar pengaruhnya
Perubahan ini mempunyai efek yang sangat akbar sebab mengganti forum-forum
kemasyarakatan. Maka dari itu, dampaknya sangat konkret pada kehidupan sosial
• Perubahan yang dikehendaki atau direncanakan (intended change)
Perubahan yang telah diperkirakan atau direncanakan sang pihak-pihak yang hendak
mengadakan perubahan. Orang yg mengusahakan ini dianggap pelaku perubahan atau
agent of change.
• Perubahan yg tak dikehendaki atau tidak direncanakan (unplanned change)
Perubahan ini terjadi pada luar jangkauan supervisi rakyat atau kemampuan manusia.
Akibatnya, perubahan ini menyebabkan banyak dampak-dampak sosial yg dibutuhkan
masyarakat.
D. contoh Perubahan Sosial
• contoh perubahan dalam arti progress: Masuknya jaringan listrik membuat kebutuhan
orang akan penjelasan terpenuhi dan penggunaan alat-alat elektronik meringankan
pekerjaan tempat tinggal tangga serta memudahkan orang menerima hiburan dan
informasi.
• model perubahan dalam arti regress: Kehadiran traktor untuk memasak huma
mengurangi waktu kebersamaan gotong royong dalam warga desa yang sudah
dijalankan turun-temurun.
• model perubahan dalam arti evolusi: Peranan perempuan dalam keluarga serta tatanan
rakyat berubah berasal masa ke masa. Dahulu, peran perempuan disebut kurang penting
namun sekarang wanita dan 604dea25b3a655fe1ab94434fad99f27 mempunyai kiprah
yang sejajar
12
• model perubahan revolusi: Revolusi industri pada Inggris. Meskipun memerlukan saat
yang lama , perubahan sistem produksi tanpa mesin menuju ke sistem produksi
menggunakan mesin pada Inggris.
• contoh perubahan kecil pengaruhnya: Mode sandang berubah seiring perkembangan
waktu
• model perubahan akbar pengaruhnya: Perubahan asal rakyat ke agraris ke rakyat
industri mengubah pola korelasi kerja, sistem hak milik tanah, hubungan kekeluargaan,
hingga sistem stratifikasi rakyat.
• contoh perubahan intended change: ada bermacam-macam peraturan buat menata
kehidupan beserta, contohnya Undang-undang Anti Korupsi untuk menghilangkan
budaya korupsi pada rakyat.
• model perubahan unplanned change: Mekanisasi teknologi pertanian seperti
penggunaan traktor
E. contoh Perubahan Sosial pada Kehidupan Sehari-hari :
terdapat banyak model perubahan sosial yg mampu ditemukan pada kehidupan sehari-
hari. Bahkan, seringkali kali tidak menyita perhatian besar dari lebih banyak didominasi
anggota rakyat. keliru satu faktor utama yang memicu perubahan sosial di kehidupan
sehari-hari artinya proses modernisasi. Berikut sejumlah contoh perubahan sosial dalam
kehidupan sehari-hari yang ditimbulkan adanya proses modernisasi.
1. Perubahan tunggangan masyarakat pada masa kini telah menggantikan tunggangan
mereka berasal yang tradisional menjadi terkini. warga zaman dahulu memakai tenaga
binatang mirip sapi serta kuda untuk menggerakan tunggangan tradisional mereka.
sekarang rakyat telah beralih pada penggunaan kendaraan bermotor.
2. Perubahan model sandang warga sudah hingga pada termin berpakaian yang
mengikuti tren. masyarakat zaman dulu cenderung menggunakan sandang adat buat
berpakaian. tetapi, sekarang penggunaan sandang istiadat sudah mulai ditinggalkan
kecuali dalam program-acara istiadat.
13
tiga. Perubahan Bangunan rumah (tempat tinggal ) rumah-rumah rakyat telah memakai
bahan semen serta pasir mengikuti perkembangan zaman. pada masa tradisonal, rakyat
membentuk tempat tinggal mereka menggunakan corak norma menggunakan bahan
yang sederhana serta anyaman bambu.
4. Perubahan alat Komunikasi Kentongan pernah sebagai keliru satu sarana warga
tradisional buat berkomunikasi secara jarak jauh. lalu, ada surat dan pos-pos buat
berkirim fakta antarorang yang terpisah sang jarak serta ruang. ad interim pada masa
awal Abad 21, lebih banyak didominasi orang berkomunikasi secara jarak jauh dengan
smartphone dan internet.
5. Perubahan Permainan Anak-anak Permainan anak-anak seperti pertak umpet, laying-
layang, dan kelerengan sekarang mulai ditinggalkan. Anak-anak bermain dengan game-
game di smartphone mirip PUBG Mobile, Mobile Legend, dan Free Fire.
6. Perubahan perilaku serta Cara Berperilaku Perkembangan berita yang cepat membuat
rakyat menjadi lebih kritis dalam menyikapi persoalan asal regional hingga nasional.
sebagai model, rakyat kini bisa mengkritik pemerintah secara pribadi maupun online.
7. Perubahan Bahasa Pengunaan bahasa yang bermacam-macam pada rakyat Indonesia
mulai lazim pada masa ketika sarana pendidikan telah semakin maju serta merata. poly
orang pada tanah air memakai banyak sekali bahasa sekaligus dalam komunikasi, mirip
Inggris, Jepang, serta Cina, yang menyandingi bahasa Indonesia. Selain itu, berkembang
bahasa gaul pada rakyat yang berkelindan menggunakan lestarinya bahasa wilayah.
kondisi seperti ini tentu sulit ditemukan di masa 1 abad silam.
2.3 Pengertian, Konsep, Ruang Lingkup, Serta Contoh Konflik Sosial
A. Definisi Konflik
Stephen P. Robbins pada bukunya sikap Organisai (Organizational Behaviour)
mengungkapkan bahwa ada banyak definisi permasalahan.
Meskipun makna yang diperoleh definisi itu berbeda-beda beberapa tema umum
mendasari sebagian besar berasal konflik tadi. permasalahan harus disarankan oleh
pihak-pihak yg terlibat, apakah permasalahan itu ada atau tidak terdapat artinya
14
persoalan persepsi. Jika tidak terdapat yang menyadari akan adanya konflik, secara
umum lalu disepakati perseteruan tidak terdapat.
kesamaan lain asal definisi-definisi tersebut artinya kontradiksi atau ketidakselarasan
serta bentuk-bentuki interakis. Beberapa faktor ini menjadi kondisi yang adalah titik
awal proses pertarungan. Jadi, kita dapat mendefinisikan perseteruan (conflict) menjadi
sebuah proses yang dimulai waktu suatu pihak mempunyai persepsi bahwa pihak lain
sudah menghipnotis secara negative, sessuatu yang menjadi kondisi yang adalah titik
awal proses permasalahan. Definisi ini meliputi beragam konflik yang orang alami pada
organisasi ketidakelarasan tujuan, berbeda-beda interpretasi fakta, ketidaksepahaman
yang disebabkan oleh ekspektasi perilaku serta sebagainya. Selain itu, definissi lain
relatif flekibel buat meliputi majemuk strata permasalahan dari tindakan terangterangan
dan keras ssampai ke bentukbentuk ketidaksepakatan yang tidak terlihat.
menurut Nurdjana (1994) mendefinisikan permasalahan sebagai akibat situasi dimana
harapan atau kehendak yang tidak selaras atau antagonis antara satu menggunakan yang
lain, sebagai akibatnya salah satu atau keduanya saling terganggu.
dari Kilman serta Thomas (1978), permasalahan ialah kondisi terjadinya
ketidakcocokan antar nilai atau tujuan-tujuan yang ingin dicapai, baik yang ada pada
diri individu maupun pada hubungannya dengan orang lain. kondisi yang sudah
dikemukakan tadi dapat menghambat bahkan Mengganggu tercapainya emosi atau stres
yang mensugesti efisiensi dan produktivitas kerja (Wijono, 1993: p.4).
dari Wood, Walace, Zeffane, Schermerhom, Hunt serta Osbon (1998:580) yang
dimaksud menggunakan permasalahan (dalam ruang lingkup organisasi) ialah:
mencakup beragam pertarungan yang orang alami pada organisasi ketidakelarasan
tujuan, perberbedabhineka interpretasi kabar, ketidaksepahaman yang disebabkan oleh
ekspektasi sikap dan sebagainya. Selain itu, definissi lain relatif flekibel buat mencakup
beragam tingkatan permasalahan asal tindakan terangterangan dan keras ssampai ke
bentukbentuk ketidaksepakatan yg tidak terlihat.
menurut Stoner pertarungan organisasi artinya meliputi ketidaksepakatan soal alokasi
sumber daya yang langka atau perselisihan soal tujuan, status, nilai, persepsi, atau
kepribadian. (Wahyudi, 2006: 17).
15
sementara itu Daniel Webster mendefinisikan konflik sebagai: 1. Persaingan atau
kontradiksi antara pihak-pihak yang tak cocok satu sama lain. 2. Keadaan atau sikap yg
bertentangan (Pickering, 2001).
B. Ciri-ciri dan Tahapan Terjadinya permasalahan
1. Setidak-tidaknya ada 2 pihak secara perorangan maupun gerombolan yg terlibat
dalam suatu interaki yang saling bertentangan.
2.Paling tidak timbul kontradiksi antara dua pihak secara perorangan juga gerombolan
dalam mencapai tujuan, memainkan peran serta ambigius atau adanya nilai-nilai atau
adat yg saling berlawanan.
tiga. munculnya interaksi yg sering ditandai sang tanda-tanda-tanda-tanda sikap yg
direncanakan buat saling meniadakan, mengurangi serta menekan terhadap pihak lain
supaya dapat memperoleh keuntungan seperti: status, jabatan, tanggung jawab,
pemenuhan berbagai macam kebutuhan fisik: pakaian-pangan, materi serta keejahteraan
atau tunjangan-tunjangan tertentu: kendaraan beroda empat, tempat tinggal , bonu, atau
pemenuhan kebutuhan sosio-psikologis mirip: rasa aman, kepercayaan diri, kasih,
penghargaan serta aktualisasi diri.
4. keluarnya tindakan yg saling berhadap-hadapan menjadi dampak kontradiksi yg
berlarut-larut.
5. munculnya ketidakseimbangan dampak asal usaha masing-masing pihak yang terkait
menggunakan kedudukan, status sosial, pangkat, golongan, kewibawaan, kekuasaan,
harga diri, pretise dan sebagainya.
C. Tahapan-tahapan perkembangan kearah terjadinya permasalahan menjadi
berikut:
1. pertarungan masih tersembunyi (laten)
berbagai macam kondisi emosional yang dirasakan menjadi hal yang biasa serta tak
dipersoalkan menjadi hal yang menghambat dirinya.
16
2. konflik yang mendahului (antecedent condition) termin perubahan berasal apa yang
dirasakan secara tersembunyi yang belum merusak dirinya, grup atau organisasi secara
keseluruhan, seperti timbulnya tujuan serta nilai yang tidak sama, berbeda-
bedadisparitas kiprah dan sebagainya.
tiga. permasalahan yang dapat diamati (perceived conflicts) keluarnya dampak
antecedent condition yg tidak terselesaikan.
4. perseteruan terlihat secara terwujud pada perilaku (manifest behavior) Upaya buat
mengantisipasi timbulnya permasalahan serta sebab serta akibat yang ditimbulkannya,
individu, gerombolan atau organisasi cenderung banyak sekali mekanisme pertahanan
diri melalui perilaku.
5. Penyelesaian atau tekanan permasalahan di tahap ini, ada 2 tindakan yang perlu
diambil terhadap suatu permasalahan, yaitu penyelesaian konflik dengan berbagai
strategi atau sebaliknya malah ditekan.
6. akibat penyelesaian pertarungan Bila pertarungan diselesaikan dengan efektif
menggunakan seni manajemen yg tepat maka bisa menyampaikan kepuasan serta akibat
positif bagi semua pihak. kebalikannya Bila tidak, maka bisa berdampak negative
terhadap kedua belah pihak sebagai akibatnya mempengaruhi produktivitas kerja.
D. Asal-asal konflik
1. konflik dalam Diri Individu (Intraindividual Conflict) a. konflik yg berkaitan dengan
tujuan yang hendak dicapai (goal conflict) 1) Approach-Approach conflict, dimana
orang didorong buat melakukan pendekatan positif terhadap 2 persoalan atau lebih,
tetapi tujuan-tujuan yang dicapai saling terpisah satu sama lain.
dua) Approach-Avoidance Conflict, dimana orang didorong untuk melakukan
pendekatan terhadap dilema-problem tersebut dan tujuannya dapat mengandung nilai
positif serta negative bagi orang yang mengalami konflik tersebut.
3) Avoidance-Avoidance Conflict, dimana orang didorong buat menghindari 2 atau
lebih hal yang negative namun tujuantujuan yg dicapai saling terpisah satu sama lain.
17
pada hal ini, approach-approach conflict ialah jenis permasalahan yang memiliki resiko
paling mungil dan praktis diatasi, dan akibatnya tidak begitu fatal.
Pendapat lain yang menjelaskan bahwa sumber permasalahan yaitu:
1) asal Daya yang Terbatas asal daya dapat meliputi uang, persediaan, orang atau info.
sering, unit organisasi berada pada persaingan buat asal daya yg terbatas atau menurun.
Hal ini membentuk situasi dimana perseteruan tak bisa dihindari.
dua) Yurisdiksi Ambigius Individu mungkin tidak sepakat wacana siapa yang memiliki
tanggung jawab buat tugas-tugas dan asal daya.
3) bentrokan Kepribadian konflik kepribadian muncul saat dua orang tidak akur atau
tidak melihat hal-hal yang sama. Ketegangan kepribadian ditimbulkan sang berbeda-
beda dalam kepribadian, sikap, nilai dan keyakinan.
4) berbeda-beda Status dan Kekuasaan Orang-orang mungkin terlibat dalam perseteruan
buat menaikkan kekuasaan mereka
5) berbeda-bedaanbhineka Tujuan pertarungan bisa terjadi sebab orang mencapai tujuan
yang berbeda. konflik tujuan pada unit kerja masingmaisng adalah bagian alami berasal
setiap organisasi.
6) masalah Komunikasi persoalan komunikasi umumnya berasal berasal bhineka gaya
berbicara, gaya penulisan, serta gaya komunikasi nonverbal. berbeda-bedaanbhineka
gaya ini acapkali mendistorsi proses komunikasi. Komunikasi rusak mengakibatkan
galat satu persepsi dan kesalahpahaman yg bisa menyebabkan terjadinya konflik.
kendala tambahan buat komunikasi bisa muncul asal bhineka lintas jender dan lintas
budaya peserta. perberbedabhineka mendasar tersebut dapat mempengaruhi baik cara-
cara dimana para pihak mengekspresikan diri mereka dan bagaimana mereka akan
menafsirkan komunikasi yang mereka terima. distorsi, pada gilirannya acapkali
menyebabkan galat membaca menggunakan pihak yang terlibat.
E. Jenis-Jenis pertarungan terdapat 5 jenis konflik kehidupan organisasi yaitu:
1. perseteruan didalam Individu
18
pertarungan ini muncul bila individu merasa bimbang terhadap pekerjaan mana yang
wajib dilakukan, Bila berbagai permintaan pekerjaan saling bertentangan atau individu
diperlukan buat melakukan lebih asal kemampuannya.
dua. perseteruan antar individu pada organisasi yg sama pertarungan ini ada dampak
tekanan yang berhubungan dengan kedudukan atau perberbedabhineka - bhineka
kepribadian. Kepribadian.
tiga. pertarungan antara individu dan kelompok konflik ini bekerjasama dengan cara
individu menanggapi tekanan buat keseragaman yg dipaksakan oleh grup kerja mereka.
contoh, seorang yg dihukum karena melanggar norma-tata cara grup.
4. perseteruan antar kelompok pada organisasi yang sama Adanya pertentangan
kepentingan antar gerombolan .
lima. perseteruan antar organisasi akibat adanya bentuk persaingan ekonomi pada
sistem perekonomian suatu Negara. pertarungan semacam ini sebagai sarana buat
mengembangkan produk baru, teknologi, jasa-jasa, harga yang lebih rendah serta
pemanfaatan asal daya yang tersedia secara efisien.
F. Penyebab pertarungan permasalahan didalam organisasi dapat ditimbulkan
oleh faktor-faktor sebagai berikut:
1. Faktor insan • disebabkan oleh atasan, terutama karena gaya kepemimpinannya •
Personil yang mempertahankan peraturan-peraturan secara kaku • ada karena ciri-ciri
kepribadian individual, diantaranya sikap egoistis, temperamental, sikap fanatic dan
sikap otoriter.
2. Faktor Organisasi
a. Persaingan dalam memakai sumberdaya jika sumberdaya baik berupa uang, material
atau sarana lainnya terbatas atau dibatasi, maka bisa muncul persaingan pada
penggunaannya. Ini ialah potensi terjadinya konflik antar unit/departemen pada suatu
organisasi.
19
b. berbeda-bedaanbhineka tujuan antar unit-unit organisasi Tiap-tiap unit dalam
organisasi memiliki pesialisai dalam fungsi, tugas serta bidangnya. berbeda-
bedaanbhineka ini seringkali mengarah di permasalahan minat antar unit terebut.
contohnya, unit penjualan menginginkan harga yg relative rendah menggunakan tujuan
buat lebih menarik konsumen, sementara unit produksi menginginkan harga yang tinggi
dengan tujuan buat memajukan perusahaan.
c. Interdependensi Tugas konflik terjadi karena adanya saling ketergantungan antara
satu gerombolan menggunakan grup lainnya. gerombolan yg satu tak bisa bekerja sebab
menunggu akibat kerja dari gerombolan lainnya.
d. bhineka nilai dan persepsi Suatu kelompok eksklusif memiliki persepsi yg negative,
sebab merasa mendapat perlakukan yg tidak “adil”. Para manajer yang relative belia
memiliki persepsi bahwa mereka mendapat tugas-tugas yg relatif berat, rutin serta
rumit, sedangkan para manajer senior mendapat tugas yang ringan dan sederhana.
e. Kekaburan yurisdiksional. perseteruan terjadi karena batas-bata aturan yang tidak
jelas yaitu adanya tanggungjawab yg tumpang tindih.
f. persoalan status. pertarungan bisa terjadi karena suatu unit/departemen mencoba
memperbaiki serta meningkatkan status, sedangkan unit/ departemen yg lain menduga
menjadi sesuatu yang mengancam posisinya dalam status hirarki organisasi.
g. hambatan komunikasi. kendala komunikasi, baik dalam perencanaan, pengawasan,
koordinasi bahkan kepemimpinan dapat menyebabkan permasalahan antar unit/
departemen.
G. akibat Positif
permasalahan bisa berdampak positif serta negative yg rinciannya ialah menjadi berikut:
1. dampak Positif perseteruan berdasarkan Wijono, Bila upaya penanganan serta
pengelolaan konflik karyawan dilakukan secara efisien dan efektif maka dampak positif
akan timbul melalui perilaku yang dinampakkan sang karyawan sebagai sumber daya
insan potensial menggunakan banyak sekali dampak mirip:
20
•Meningkatnya ketertiban serta kedisiplinan pada menggunakan saat bekerja, seperti
hampir tidak pernah terdapat karyawan yang absen tanpa alasan yang jelas, masuk dan
balik kerja sempurna pada waktunya, pada saat jam kerja setiap karyawan menggunakan
ketika secara efektif, akibat kerja semakin tinggi baik kuantitas juga kualitasnya.
•Meningkatnya hubungan kerjasama yang produktif. Hal ini terlihat dari cara
pembagian tugas dan tanggungjawab sesuai dengan analisis pekerjaan masing-masing.
•Meningkatnya motivasi kerja untuk melakukan kompetensi secara sehat antar eksklusif
maupun antar gerombolan pada organisasi, mirip terlihat pada upaya peningkatan
pretasi kerja, tanggungjawab, dedikasi, loyalitas, kejujuran, inisiatif dan kreativitas.
•Semakin berkurangnya tekanantekanan, intrik-intrik yang dapat membuat stress bahkan
produktivitas kerja semakin semakin tinggi. Hal ini karena karyawan memperoleh
perasaanperasaan aman, agama diri, penghargaan dalam keberhasilan kerjanya atau
bahkan mampu membuatkan karier serta potensi dirinya secara optimal.
•Banyaknya karyawan yang bisa menyebarkan kariernya sinkron menggunakan
potensinya melalui pelayanan pendidikan (education), pelatihan (pembinaan) dan
konseling (counseling) dalam aspek kognitif, efektif serta psikomotorik. seluruh ini bisa
membuahkan tujuan organisasi tercapai dan produktivitas kerja meningkat akhirnya
kesejahteraan karyawan terjamin.
H. dampak Negatif perseteruan
akibat negative perseteruan, sesungguhnya ditimbulkan sang kurang efektif dalam
pengelolaannya yaitu ada kecenderungan buat membiarkan pertarungan tumbuh subur
dan menghindari terjadinya pertarungan. dampak munculnya keadaan-keadaan menjadi
berikut:
a. menaikkan jumlah absensi karyawan serta seringnya karyawan mangkir pada saat
jam-jam kerja berlangsung mirip contohnya mengobrol barjam-jam sambil
mendengarkan sandiwara radio, berjalan mondar-mandir menyibukkan diri, tidur selama
pimpinan tidak ada ditempat, kembali lebih awal atau tiba terlambat dengan aneka
macam alasan yang tidak jelas.
21
b. Banyaknya karyawan ;yang mengeluh karena sikap atau perilaku teman kerjanya
yang dirasakan kurang adil pada membagi tugas dan tanggung jawab.
c. Seringnya terjadi perselisihan antar karyawan yang mampu memancing kemarahan,
ketersinggungan yang akhirnya dapat menghipnotis pekerjaan, syarat psikis dan
keluarganya.
d. banyak karyawan yang sakitsakitan, sulit buat konsentrasi dalam pekerjaannya, ada
perasaan-perasaan kurang aman, merasa tertolak sang sahabat juga atasan, merasa tidak
dihargai hasil pekerjaannya, muncul stress yg berkepanjangan yg bisa berakibat sakit
tekanan darah tinggi, maag ataupun yang lainnya.
e. Seringnya karyawan melakukan prosedur pertahanan diri Jika memperoleh teguran
dari atasan, contohnya mengadakan sabotase terhadap jalannya produksi, dengan cara
Mengganggu mesinmesin atau peralatan kerja, mengadakan provokasi terhadap rekan
kerja, membuat intrik-intrik yang merugikan orang lain.
f. Meningkatnya kecenderungan yang keluar masuk dan ini diklaim labor trun over.
kondisi semacam ini bisa menghambat kelancaran dan kestabilan organisasi secara
menyeluruh sebab produksi mampu macet, kehilangan karyawan potensial, saat tersita
hanya buat aktivitas seleksi dan menyampaikan latihan dan dapat
I. Cara atau seni manajemen Mengatasi permasalahan
Mengatasi dan merampungkan suatu konflik bukanlah suatu yg sederhana. Cepat
tidaknya suatu pertarungan dapat diatasi tergantung di kesediaan serta keterbukaan
pihak-pihak yg bersengketa buat merampungkan konfli, berat ringannya bobot atau taraf
konflik tadi dan kemampuan campur tangan (intervensi) pihak ketiga yang turut
berusaha mengatasi perseteruan yg muncul. Solusi pemecahan:
• Rujuk: ialah suatu usaha pendekatan serta asa buat kerjasama dan menjalani korelasi
yg lebih baik, demi kepentingan bersama.
• Perusasi: usaha mengganti posisi pihak lain, menggunakan memberikan kerugian yang
mungkin ada, dengan bukti factual dan dengan membagikan bahwa usul kita
menguntungkan serta konsisten menggunakan tata cara serta baku keadilan yg berlaku.
22
• Tawar menawar: suatu penyelesaian yang bisa diterima kedua pihak, dengan saling
mempertukarkan konsesi yg dapat diterima. pada cara ini dapat dipergunakan
komunikasi tidak pribadi, tanpa mengemukakan janji secara eksplisit.
• Pemecahan duduk perkara terpadu: usaha menuntaskan persoalan dengan memadukan
kebutuhan kedua pihak. Proses pertukaran isu, kabar, perasaan, serta kebutuhan
berlangsung secara terbuka dan jujur. menimbulkan rasa saling percaya dengan
merumuskan alternative pemecahan secara bersama dengan laba yg berimbang bagi ke
2 pihak.
• Penarikan diri: Suatu penyelesaian problem, yaitu salah satu atau kedua pihak menarik
diri dari korelasi. Cara ini efektif bila dalam tugas kedua pihak tak perlu berinteraksi
serta tidak efektif jika tugas saling bergantung satu sama lain.
• Pemaksaan dan penekanan: Cara ini memaksa dan menekan pihak lain agar menyerah,
akan lebih efektif Bila salah satu pihak mempunyai wewenang formal atas pihak lain.
apabila tidak terdapat berbeda-bedaanbhineka wewenang, bisa dipergunakan ancaman
atau bentukbentuk intimidasi lainnya. Cara ini acapkali kurang efektif sebab galat satu
pihak wajib mengalah serta menyerah secara terpaksa.
• Interveni (campur tangan) pihak ketiga: jika pihak yg bersengketa tidak bersedia
berunding atau usaha kedua pihak menemui jalan buntu, maka pihak ketiga dapat
dilibatkan pada penyelesaian perseteruan. Arbitrase (arbitration): pihak ketiga
mendengarkan keluhan ke 2 pihak dan berfungsi menjadi hakim yang mencari
pemecahan mengikat. Cara ini mungkin tidak menguntungkan ke 2 pihak secara sama,
tetapi diklaim lebih baik daripada terjadi timbul sikap saling serangan atau tindakan
destruktif. Penengahan (mediation): menggunakan perantara yang diundang buat
menengahi konkurensi. mediator bisa membantu mengumpulkan informasi, menjalin
komunikasi yang terputus, menjernihkan dan memperjelas persoalan dan melapangkan
jalan buat pemecahan persoalan secara terpadu. Efektivitas penegahan tergantung pula
di bakat serta karakteristik sikap perantara.
Konsultasi: Tujuannya buat memperbaiki hubungan antar ke 2 pihak serta membuatkan
kemampuan mereka sendiri buat merampungkan perseteruan. Konsultan tidak
mempunyai wewenang buat memutuskan serta tidak berusaha buat menengahi. ia
23
memakai aneka macam teknik untuk menaikkan persepsi serta kesadaran bahwa tingkah
laris ke 2 pihak terganggu serta tidak berfungsi, sehingga Mengganggu proses ke 2
pihak menemui jalan buntu, maka pihak ketiga dapat dilibatkan pada penyelesaian
permasalahan.
Arbitrase (arbitration): pihak ketiga mendengarkan keluhan ke 2 pihak dan berfungsi
menjadi hakim yang mencari pemecahan mengikat. Cara ini mungkin tidak
menguntungkan ke 2 pihak secara sama, tetapi dianggap lebih baik daripada terjadi
muncul sikap saling serangan atau tindakan destruktif.
Penengahan (mediation): memakai mediator yg diundang untuk menengahi konkurensi.
perantara bisa membantu mengumpulkan liputan, menjalin komunikasi yang terputus,
menjernihkan serta memperjelas duduk perkara serta melapangkan jalan buat
pemecahan problem secara terpadu. Efektivitas penegahan tergantung juga di bakat dan
ciri perilaku perantara.
Konsultasi: Tujuannya untuk memperbaiki korelasi antar kedua pihak serta
menyebarkan kemampuan mereka sendiri buat menyelesaikan pertarungan. Konsultan
tidak mempunyai wewenang untuk menetapkan serta tidak berusaha untuk menengahi.
ia memakai banyak sekali teknik buat menaikkan persepsi dan pencerahan bahwa
tingkah laku kedua pihak terganggu dan tidak berfungsi, sehingga menghambat proses
penyelesaian persoalan yang menjadi utama konkurensi.
2.4 Pengertian, Konsep, Ruang Lingkup, Serta Contoh Mobilitas Sosial Vertikal
dan Horizontal
A. pengertian dari pakar sosiologi
• William Kornblum, mobilitas sosial merupakan perpindahan individu-
individu, keluarga-keluarga, dan grup sosialnya berasal satu lapisan ke lapisan
sosial lainnya.
• Michael S. Bassis. Menurutnya, mobilitas sosial ialah perpindahan ke atas
atau ke bawah lingkungan sosial ekonomi yang mengganti status sosial
seseorang pada rakyat.
24
• H. Edward Ransford. ia beropini, gerak sosial ialah perpindahan ke atas atau
ke bawah pada lingkungan sosial secara hierarki.
• Kimball Young serta Raymond W. Mack. dari kedua sosiolog tersebut,
pengertian mobilitas sosial merupakan suatu mobilitas pada struktur sosial,
yaitu pola-pola tertentu yang mengatur organisasi suatu grup sosial.
B. hal utama menyangkut mobilitas sosial.
Pertama, perubahan kelas sosial, baik ke atas maupun ke bawah. ke 2, dialami
sang manusia menjadi individu maupun berkelompok. dan , ketiga, terjadinya
dampak sosial terhadap kelas sosial baru yg diperoleh individu atau grup.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa pengertian mobilitas sosial ialah perubahan
kelas sosial baik dialami sang individu ataupun berkelompok dan perubahan
itu berdampak di individu atau gerombolan tersebut.
C. Faktor yang Memengaruhi
• Perubahan kondisi Sosial
Struktur kelas serta kasta pada rakyat bisa berubah sebab terjadi perubahan di
pada atau pada luar masyarakat itu sendiri. contohnya, kemajuan pada bidang
teknologi yang digunakan dalam perindustrian dapat membuka kemungkinan
terjadinya gerak ke atas.
• perluasan Teritorial serta motilitas Penduduk
perluasan sosial dan perpindahan penduduk yg cepat artinya bukti terjadinya
mobilitas sosial. misalnya, petani desa yang mengadu nasib ke kota menjadi
pedagang. perjuangan dagang yang dilakukan berhasil lalu menjadi orang
kaya. menggunakan begitu, petani tadi melakukan mobilitas geografis (dari
desa ke kota), mobilitas horizontal, yakni asal profesi petani ke pedagang, dan
mobilitas vertikal, yakni dari orang miskin menjadi orang kaya.
• pembatasan Komunikasi
Situasi-situasi yg membatasi komunikasi di antara anggota strata sosial yang
berbeda akan menghalangi pertukaran pengetahuan serta pengalaman pada
antara mereka. Situasi-situasi restriksi komunikasi tersebut akhirnya
memengaruhi gerak sosial.
25
• Pembagian Kerja
Terjadinya gerak relatif dipengaruhi oleh taraf pembagian kerja yang ada. Jika
pada rakyat terjadi spesialisasi kerja yg sangat ketat, maka taraf mobilitas
sosial itu akan menjadi lemah.
Spesialisasi kerja yg sangat ketat itu menuntut keterampilan yg tinggi. Hal tadi
akan menyulitkan seseorang berpindah profesi. Perpindahan asal satu profesi
ke profesi lainnya memiliki arti memperlemah perpindahan tingkatan yg satu
ke strata yg lain.
• taraf Natalitas atau Kelahiran
taraf natalitas atau kelahiran pula memengaruhi mobilitas sosial. karena, taraf
kelahiran yang tinggi dari kelas-kelas sosial rendah membatasi anggota-
anggota keluarga menaikkan kelas sosialnya.
Kesulitan mobilitas tersebut diakibatkan sang rendahnya tingkat kehidupan irit
mereka. pada pihak lain, kelas-kelas yang lebih tinggi akan membentuk
“kevakuman sosial” pada rakyat pada ketika mereka membatasi angka
kelahiran.
D. Faktor Timbal kembali
Selain faktor yang memengaruhinya, ada juga faktor-faktor yang mempunyai
korelasi timbal balik dengan mobilitas sosial. Faktor-faktor tadi merupakan
ukuran famili, pendidikan, jenis kelamin dan nomor urut dalam keluarga,
perkawinan, penundaan kepuasan, ras dan suku, dan acara pemerintah.
• ukuran keluarga
pada faktor pertama, yakni ukuran famili, terkait dengan jumlah anggota
keluarga. keluarga yang jumlah anggotanya poly relatif kurang aktif Jika
dibandingkan menggunakan keluarga yang anggotanya sedikit. menggunakan
demikian, anak-anak yang dari asal keluarga kecil (umumnya terdapat di
wilayah perkotaan) mempunyai peluang atau kesempatan yang lebih besar buat
mencapai mobilitas sosial vertikal naik dibandingkan menggunakan anak-anak
yg berasal asal famili berjumlah besar pada pedesaan.
• Pendidikan
26
Faktor pendidikan pun ikut memengaruhi korelasi timbal balik pada mobilitas
sosial, khususnya mobilitas vertikal. karena, pendidikan formal masih dilihat
sebagai aset utama dalam meraih pekerjaan.
• Jenis Kelamin & angka Urut dalam keluarga
Ketiga, faktor jenis kelamin dan nomor urut pada keluarga memengaruhi
dalam hal kesempatan bertarung buat mobilitas vertikal dalam suatu keluarga.
karena, masih terdapat sentimen atau disparitas perlakuan antara anak laki-laki
dengan anak wanita.
Selain itu, kesempatan buat naik pada mobilitas vertikal lebih besar terbuka
pada anak pertama pada famili. menggunakan begitu, jenis kelamin dan nomor
urut pada famili juga memengaruhi mobilitas sosial, khususnya di pada warga
Indonesia.
• Perkawinan
Faktor keempat adalah perkawinan. mobilitas sosial vertikal naik bisa jua
diperoleh melalui perkawinan. misalnya, seorang yg semula dari berasal kelas
sosial yang rendah saat menikah dengan pasangan yg mempunyai kelas sosial
tinggi, maka dia masuk dalam kelas sosial pasangan yang lebih tinggi.
• Penundaan Kepuasan
lalu, faktor kelima, penundaan kepuasan ialah faktor yang mempunyai korelasi
timbal balik . Penundaan kepuasan ini mempunyai pengertian penangguhan
akibat eksklusif buat dipetik di masa yang akan datang menggunakan jumlah
akibat yang lebih akbar.
• Ras dan Suku
Faktor yg memengaruhi korelasi timbal balik mobilitas sosial keenam yakni
ras serta suku. Alasan faktor ini memengaruhi sebab ras serta suku berafiliasi
menggunakan terciptanya peluang bagi seseorang buat mencapai gerak
vertikal. diskriminasi terhadap suatu golongan ras serta suku eksklusif
sejatinya masih terjadi pada dunia usaha, industri, serta pendidikan. oleh
karena itu, ciri-ciri ras serta suku yang dimiliki seorang sedikit banyaknya
mempunyai faktor korelasi timbal kembali pada mobilitas sosial.
• Acara Pemerintah
27
serta, faktor terakhir, yakni acara pemerintah, memengaruhi dalam hal adanya
peluang bagi seorang atau gerombolan buat ikut dalam dinamika gerak sosial.
sebab, pemerintah melalui programnya memberikan kesempatan bagi kelas
bawah dan menengah buat memasuki lapisan sosial yang lebih tinggi.
contohnya, acara anugerah beasiswa pendidikan atau terbukanya kuota lebih
besari pada Perguruan Tinggi Negeri (PTN) bagi keluarga yg tidak mampu.
E. Bentuk mobilitas Sosial
gerak sosial mempunyai beberapa bentuk, yakni vertikal, horizontal,
antargenerasi serta intragenerasi, lateral atau geografis, dan struktural.
• Vertikal & Horizontal
mobilitas sosial vertikal mempunyai pengertian perpindahan individu atau
objek-objek sosial berasal suatu kedudukan sosial tertentu ke kedudukan sosial
lainnya yang tidak sederajat. Secara umum , gerak sosial vertikal terbagi dua,
yakni vertikal ke atas (social climbing) dan vertikal ke bawah (social sinking).
kemudian, gerak sosial horizontal merupakan peralihan individu atau objek-
objek sosial asal suatu kelompok sosial ke gerombolan sosial lainnya yang
sederajat. Adapun, gerak sosial horizontal tidak menyebabkan efek sosial
secara langsung terhadap status sosial seorang. tapi, perubahan dapat
memberikan penyegaran sebab bertambahnya pengalaman serta pengetahuan
baru.
• Antargenerasi & Intragenerasi
Nah, sementara itu gerak sosial antargenerasi adalah mobilitas dua generasi
atau lebih. mobilitas ini ditandai dengan perkembangan taraf hayati, baik naik
maupun turun pada suatu generasi. Sedangkan, gerak sosial intragenerasi
artinya peralihan status sosial yang terjadi pada satu generasi yang sama.
• Lateral & Struktural
mobilitas sosial lateral atau geografis adalah gerak baik secara individu
ataupun kelompok, berasal unit daerah satu ke unit daerah lain yg secara tidak
eksklusif mengubah status sosial seorang. mobilitas lateral dibagi sebagai dua,
pertama, permanen yaitu gerak yang bermaksud melakukan perpindahan
28
menetap/permanen, serta tidak permanen, yakni segala bentuk gerak individu
atau grup yang bersifat sementara.
Terakhir, mobilitas struktural mempunyai pengertian mobilitas yang
ditimbulkan oleh inovasi teknologi, urbanisasi, pertumbuhan ekonomi,
peperangan, dan peristiwa-peristiwa lainnya yang membarui struktur serta
jenis gerombolan -gerombolan pada rakyat.
2.5 Pengertian Dan Ruang Lingkup Kajian Sosiologi
Ruang Lingkup Sosiologi – Bermasyarakat merupakan kewajiban yang tidak
terlupakan oleh insan. Ilmu sosial inilah yg memahami serta menelaah tentang
interaksi antar manusia, yaitu sosiologi.
menurut pengertian pada Kamus akbar Bahasa Indonesia (KBBI), sosiologi
merupakan ilmu pengetahuan atau ilmu ihwal sifat dan perkembangan
masyarakat, ilmu perihal struktur sosial, proses sosial, dan perubahannya.
Sosiologi asal asal istilah latin socius yang berarti mitra atau teman, dan istilah
Yunani yaitu logos yg memiliki arti pengetahuan.
A. Pengertian Sosiologi berdasarkan Para pakar :
• Emile Durkheim
menurut Emile, dia berkata bahwa sosiologi adalah ilmu yang menelaah fakta
fakta sosial yaitu keterangan-warta yg berisikan cara bertindak, berpikir, dan
perasaan di luar individu, berita-warta tersebut memiliki kekuatan buat
mengendalikan individu.
• Pitirin A. Sorokin
menurut Pitirin, dia mengatakan bahwa sosiologi artinya ilmu yang mengkaji
hubungan serta timbal balik antara berbagai gejala sosial.
• Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi
Menurutnya, sosiologi adalah ilmu yang menyelidiki struktur sosial serta
proses-proses sosial termasuk perubahan sosial.
• Max Weber
mengatakan bahwa Sosiologi ialah ilmu yang berafiliasi dengan pemahaman
interorientasi mengenai tindakan sosial dan jua berhubungan dengan suatu
penjelasan sebab dampak mengenai arah dan konsekuensi tindakan itu.
29
B. Hakikat Ilmu Sosiologi
berikut adalah hakikat ilmu sosiologi yang harus diketahui sang penggiat ilmu
sosiologi.
1. Sosiologi termasuk rumpun ilmu-ilmu sosial yang bekerjasama dengan
gejala- gejala kemasyarakatan.
dua. Sosiologi artinya ilmu pengetahuan yang kategoris, merupakan Sosiologi
membatasi diri dengan apa yg terjadi (das sein) dan bukan apa yang
seharusnya terjadi (das sollen).
3. Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang murni, sebab bertujuan untuk
menghasilkan serta menyebarkan ilmu pengetahuan secara tak berbentuk,
bukan ilmu pengetahuan terapan atau terpakai.
4. Sosiologi ialah ilmu pengetahuan yang tak berbentuk, adalah yang
diperhatikan ialah pola serta insiden yang terjadi pada dalam warga .
lima. Sosiologi bertujuan buat membentuk pengertian-pengertian dan pola-pola
awam. Sosiologi meneliti serta mencari apa yg menjadi prinsip atau aturan-
hukum umum berasal interaksi antar manusia dan ihwal sifat, hakikat, isi serta
struktur rakyat manusia.
6. Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang rasional, terkait dengan metode yg
dipergunakannya.
7. Sosiologi termasuk ilmu pengetahuan yang umum dan bukan adalah ilmu
pengetahuan yg khusus. ialah Sosiologi mengamati dan menelaah gejala-tanda-
tanda awam yg terdapat di setiap hubungan pada rakyat secara realitas.
C. Pengertian Ruang Lingkup
Sebelum masuk kedalam ruang lingkup sosiologi, kita perlu dulu tahu apa itu
ruang lingkup. Ruang Lingkup adalah penjelasan perihal suatu batasan di topik
yang ada dalam suatu persoalan. Ditafsirkan secara luas, ruang lingkup ialah
batasan.
restriksi ini terkait ruang lingkup ialah mungkin bisa dalam bentuk faktor yang
akan diperiksa mirip bahan, lokasi, saat, syarat alam, serta lain sebagainya.
Ruang lingkup ini tujuannya supaya pembahaman dan pembahasan dapat
terstruktur dengan baik dan menyampaikan hasil yang lebih seksama lagi.
30
D. Ruang Lingkup Sosiologi
Ruang Lingkup Sosiologi meliputi pengetahuan dasar pengkajian
kemasyarakatan yang mencakup:
1. Nilai-nilai serta adat-norma sosial yang mendasari atau memengaruhi sikap
serta sikap anggota masyarakat pada melakukan hubungan sosial.
dua. Kedudukan dan kiprah sosial individu dalam keluarga, grup sosial, dan
masyarakat.
3. rakyat serta kebudayaan wilayah menjadi submasyarakat dan kebudayaan
nasional Indonesia.
4. Perubahan sosial budaya yang terus menerus berlangsung yang disebabkan
oleh faktor faktor internal juga eksternal.
5. persoalan-problem sosial budaya yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari.
E. Objek Kajian Sosiologi
dengan kata lain yang menjadi kajian sosiologi artinya sebagai berikut.
1. korelasi timbal kembali antara manusia menggunakan manusia lainnya.
dua. korelasi antara individu dengan kelompok.
tiga. korelasi antara kelompok satu dengan kelompok lain.
4. Sifat-sifat berasal kelompok-kelompok sosial yang bermacam macam
coraknya.
F. karakteristik Sosiologi menjadi Ilmu pengetahuan
1. Bersifat realitas adalah sosiologi itu berdasarkan di pengamatan serta
penalaran. Pengamatan berarti semua yang berafiliasi menggunakan panca
indera insan, yang dialaminya pada kehidupan sosial. Sedangkan penalaran
berarti seluruh yang bekerjasama dengan nalar budi manusia atau yang bersifat
rasional.
2. Bersifat Teoritis adalah sosiologi itu sudah mempunyai sejumlah teori. dan
teori itu sendiri secara sederhana dapat dikatakan sebagai korelasi antara 2
variabel atau lebih, dimana korelasi itu ialah hubungan sebab dampak atau
saling mengakibatkan.
31
tiga. Bersifat Kumulatif berarti teori sosiologi yang kita sebut di atas tak
sekaligus jadi, dia dibuat dengan dasar teori lama yang disempurnakan,
ditambah, diperhalus, diperbaiki, dan semakin usang semakin baik.
4. Bersifat Non etis artinya sosiologi pada usahanya menggambarkan serta
mengungkapkan rakyat atau individu sama sekali tak bermaksud buat
menanyakan apakah warga dicermati berasal segi moral baik atau tidak.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
menjadi ilmu pengetahuan, sosiologi menelaah lebih mendalam pada bidangnya
menggunakan cara bervariasi. contohnya seorang sosiolog mengkaji serta mengamati
kenakalan remaja pada Indonesia saat ini, mereka akan mengkaji mengapa remaja tadi
nakal, mulai kapan remaja tadi berperilaku nakal, sampai menyampaikan alternatif
pemecahan persoalan tersebut. Hampir seluruh gejala sosial yang terjadi pada desa juga
di kota baik individu ataupun gerombolan , artinya ruang kajian yang cocok bagi
sosiologi, asalkan memakai mekanisme ilmiah. Ruang lingkup kajian sosiologi lebih
luas berasal ilmu sosial lainnya. Hal ini dikarenakan ruang lingkup sosiologi mencakup
semua hubungan sosial yang berlangsung antara individu menggunakan individu,
individu menggunakan gerombolan , serta kelompok dengan gerombolan di lingkugan
rakyat. Ruang lingkup kajian sosiologi tersebut Bila dirincikan menjadi beberapa hal,
contohnya antara lain: Ekonomi bersama aktivitas usahanya secara prinsipil yang
bekerjasama dengan produksi, distribusi,serta penggunaan asal-asal kekayaan alam;
persoalan manajemen yaitu pihak-pihak yang membentuk kajian, berkaitan
menggunakan apa yg dialami warganya; masalah sejarah yaitu berhubungan dengan
catatan kronologis, misalnya usaha kegiatan manusia bersama prestasinya yang tercatat,
dan sebagainya.
Sosiologi menggabungkan data dari berbagai ilmu pengetahuan sebagai dasar
penelitiannya. dengan demikian sosiologi bisa dihubungkan dengan peristiwa sejarah,
sepanjang kejadian itu memberikan fakta beserta uraian proses berlangsungnya hayati
32
kelompok-kelompok, atau beberapa peristiwa pada perjalanan sejarah berasal kelompok
manusia. menjadi model, riwayat suatu negara dapat dipelajari dengan menyampaikan
latar belakang terbentuknya suatu negara, faktor-faktor, prinsip-prinsip suatu negara
hingga perjalanan negara pada masa yang akan tiba. Sosiologi mempertumbuhkan
semua lingkungan serta norma manusia, sepanjang fenomena yang terdapat pada
kehidupan manusia dan bisa memengaruhi pengalaman yang dirasakan manusia, serta
proses dalam kelompoknya. Selama kelompok itu terdapat, maka selama itu pula akan
terlihat bentuk-bentuk, cara-cara, baku, mekanisme, dilema, serta perkembangan sifat
kelompok tersebut. seluruh faktor tadi bisa memengaruhi hubungan antara insan dan
berpengaruh terhadap analisis sosiologi.
DAFTAR PUSTAKA
WAHYUDI, A. (t.thn.). KONFLIK, KONSEP TEORI DAN PERMASALAHAN.
Journal .
Prosodjo, N. W., & Pandjaitan, N. K. (2015). BAB VII STRATIFIKASI
SOSIAL. Sosiologi Umum, 173.
Sunarto, Kamanto. 1993. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Lembaga Penerbit FE – UI.
Richard Osborne & Borin Van Loon. 1996. Mengenal Sosiologi For Beginner.
Bandung: Mizan
Henslin, JM. Sosiologi dengan Pendekatan Membumi Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Wirawan, 2010. Konflik dan Manajemen Konflik, Teori, Aplikasi dan Penelitian.
Jakarta: Salemba Humanika
Azis, Y. A. (2021, Agustus 20). Hakikat Dan Ruang Lingkup Sosiologi.
penerbitbukudeepublish.com .
WAHYUDI, A. (t.thn.). KONFLIK, KONSEP TEORI DAN PERMASALAHAN.
Journal .
33
sumber : Sosiologi Suatu Pengantar , Prof.Dr.Soerjono Soekanto
https://www.ruangguru.com/blog/mengenal-sifat-dan-fungsi-stratifikasi-sosial
Materi Pembelajaran Quipper Video Mata Pelajaran Sosiologi Kelas XI SMA Semester
1: Mobilitas Sosial
Materi Video Pembelajaran Quipper Video Mata Pelajaran Sosiologi Kelas XI SMA
Semester 1: Mobilitas Sosial

More Related Content

What's hot

Stratifikasi sosial presentasi
Stratifikasi sosial presentasiStratifikasi sosial presentasi
Stratifikasi sosial presentasiYuga Parsadaan
 
Ilmu sosial budaya
Ilmu sosial budayaIlmu sosial budaya
Ilmu sosial budayaramdinaeka
 
Stratifikasi sosial
Stratifikasi sosialStratifikasi sosial
Stratifikasi sosialAndi Ramdani
 
Mobilitias Sosial
Mobilitias SosialMobilitias Sosial
Mobilitias SosialWestprog
 
Stratifikasi Sosial
Stratifikasi SosialStratifikasi Sosial
Stratifikasi SosialFikri zia
 
Struktur sosial sosiologi XI IPS
Struktur sosial sosiologi XI IPSStruktur sosial sosiologi XI IPS
Struktur sosial sosiologi XI IPSintanarum
 
stratifikasi dan mobilitas sosial
stratifikasi dan mobilitas sosialstratifikasi dan mobilitas sosial
stratifikasi dan mobilitas sosialsuher lambang
 
Power point sap-sosiologi-32
Power point sap-sosiologi-32Power point sap-sosiologi-32
Power point sap-sosiologi-32dinnianggra
 
Struktur Sosial - IPS SMK XI (KTSP)
Struktur Sosial - IPS SMK XI (KTSP)Struktur Sosial - IPS SMK XI (KTSP)
Struktur Sosial - IPS SMK XI (KTSP)Sakina Mawardah
 
5 sistem dan struktur sosial ind
5 sistem dan struktur sosial ind5 sistem dan struktur sosial ind
5 sistem dan struktur sosial indEka Gunawan
 
Harmoni Sosial (Presentasi Sosiologi)
Harmoni Sosial (Presentasi Sosiologi)Harmoni Sosial (Presentasi Sosiologi)
Harmoni Sosial (Presentasi Sosiologi)Fakhrudin Sujarwo
 
Stratifikasi sosial by vicho
Stratifikasi sosial by vichoStratifikasi sosial by vicho
Stratifikasi sosial by vichoVicho Taidi
 
Stratifikasi sosial
Stratifikasi sosialStratifikasi sosial
Stratifikasi sosialChaerul Uman
 

What's hot (20)

Stratifikasi sosial presentasi
Stratifikasi sosial presentasiStratifikasi sosial presentasi
Stratifikasi sosial presentasi
 
Ilmu sosial budaya
Ilmu sosial budayaIlmu sosial budaya
Ilmu sosial budaya
 
Stratifikasi sosial
Stratifikasi sosialStratifikasi sosial
Stratifikasi sosial
 
Mobilitias Sosial
Mobilitias SosialMobilitias Sosial
Mobilitias Sosial
 
Ppt antropologi kel.6
Ppt antropologi kel.6Ppt antropologi kel.6
Ppt antropologi kel.6
 
Stratifikasi sosial 2016
Stratifikasi sosial 2016Stratifikasi sosial 2016
Stratifikasi sosial 2016
 
Makalah unsur unsur stratifikasi sosial
Makalah unsur unsur stratifikasi sosialMakalah unsur unsur stratifikasi sosial
Makalah unsur unsur stratifikasi sosial
 
Stratifikasi Sosial
Stratifikasi SosialStratifikasi Sosial
Stratifikasi Sosial
 
Stratifikasi sosial
Stratifikasi sosialStratifikasi sosial
Stratifikasi sosial
 
Struktur sosial sosiologi XI IPS
Struktur sosial sosiologi XI IPSStruktur sosial sosiologi XI IPS
Struktur sosial sosiologi XI IPS
 
stratifikasi dan mobilitas sosial
stratifikasi dan mobilitas sosialstratifikasi dan mobilitas sosial
stratifikasi dan mobilitas sosial
 
Power point sap-sosiologi-32
Power point sap-sosiologi-32Power point sap-sosiologi-32
Power point sap-sosiologi-32
 
Struktur Sosial - IPS SMK XI (KTSP)
Struktur Sosial - IPS SMK XI (KTSP)Struktur Sosial - IPS SMK XI (KTSP)
Struktur Sosial - IPS SMK XI (KTSP)
 
Struktur sosial
Struktur sosialStruktur sosial
Struktur sosial
 
5 sistem dan struktur sosial ind
5 sistem dan struktur sosial ind5 sistem dan struktur sosial ind
5 sistem dan struktur sosial ind
 
Harmoni Sosial (Presentasi Sosiologi)
Harmoni Sosial (Presentasi Sosiologi)Harmoni Sosial (Presentasi Sosiologi)
Harmoni Sosial (Presentasi Sosiologi)
 
BENTUK DAN STRUKTUR STRATIFIKASI SOSIAL
BENTUK DAN STRUKTUR STRATIFIKASI SOSIALBENTUK DAN STRUKTUR STRATIFIKASI SOSIAL
BENTUK DAN STRUKTUR STRATIFIKASI SOSIAL
 
Stratifikasi sosial by vicho
Stratifikasi sosial by vichoStratifikasi sosial by vicho
Stratifikasi sosial by vicho
 
Stratifikasi sosial
Stratifikasi sosialStratifikasi sosial
Stratifikasi sosial
 
Sk kd sosiologi
Sk kd sosiologiSk kd sosiologi
Sk kd sosiologi
 

Similar to UTS Sosiologi

Manusia sebagai Mahluk Individu dan Mahluk Sosial
Manusia sebagai Mahluk Individu dan Mahluk Sosial Manusia sebagai Mahluk Individu dan Mahluk Sosial
Manusia sebagai Mahluk Individu dan Mahluk Sosial Maulida Al Jazari
 
STRATIFIKASI SOSIAL DAN PERJUANGAN KELAS DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI PENDIDIKAN
STRATIFIKASI SOSIAL DAN PERJUANGAN KELAS DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI PENDIDIKANSTRATIFIKASI SOSIAL DAN PERJUANGAN KELAS DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI PENDIDIKAN
STRATIFIKASI SOSIAL DAN PERJUANGAN KELAS DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI PENDIDIKANTa'allum: Jurnal Pendidikan Islam
 
Konsep dasar sosiologi
Konsep dasar sosiologiKonsep dasar sosiologi
Konsep dasar sosiologiAdi Noegraha
 
02. Pengertian, Tujuan, dan Ruang Lingkup Sosiologi.pptx
02. Pengertian, Tujuan, dan Ruang Lingkup Sosiologi.pptx02. Pengertian, Tujuan, dan Ruang Lingkup Sosiologi.pptx
02. Pengertian, Tujuan, dan Ruang Lingkup Sosiologi.pptxAhmadMuflihin2
 
Sosiologi Komunikasi Laxamana Aditia (44322010016) Struktur dan Proses Sosial...
Sosiologi Komunikasi Laxamana Aditia (44322010016) Struktur dan Proses Sosial...Sosiologi Komunikasi Laxamana Aditia (44322010016) Struktur dan Proses Sosial...
Sosiologi Komunikasi Laxamana Aditia (44322010016) Struktur dan Proses Sosial...LaxamanaAditia
 
Konsep konsep asas-sains_sosial__2_
Konsep konsep asas-sains_sosial__2_Konsep konsep asas-sains_sosial__2_
Konsep konsep asas-sains_sosial__2_Fatin Halid
 
tatanan sosial dan pengendalian sosial
 tatanan sosial dan pengendalian sosial tatanan sosial dan pengendalian sosial
tatanan sosial dan pengendalian sosialsuher lambang
 
Struktur sosial materi_4
Struktur sosial materi_4Struktur sosial materi_4
Struktur sosial materi_4rahellasni
 
Fatya kamila putri isbd farmasi_dr. taufiq ramdani, s.th.i., m.sos
Fatya kamila putri isbd farmasi_dr. taufiq ramdani, s.th.i., m.sosFatya kamila putri isbd farmasi_dr. taufiq ramdani, s.th.i., m.sos
Fatya kamila putri isbd farmasi_dr. taufiq ramdani, s.th.i., m.sosFatyaKamila
 
landasan sosiologi dan antropologi pendidikan
landasan sosiologi dan antropologi pendidikanlandasan sosiologi dan antropologi pendidikan
landasan sosiologi dan antropologi pendidikanMey Wulan
 
Pengantar Ilmu Sosial dan Budaya D3 .pptx
Pengantar Ilmu Sosial dan Budaya D3 .pptxPengantar Ilmu Sosial dan Budaya D3 .pptx
Pengantar Ilmu Sosial dan Budaya D3 .pptxDiepaWulandari
 
Ilmu sosial dasar bab 1 10
Ilmu sosial dasar bab 1 10Ilmu sosial dasar bab 1 10
Ilmu sosial dasar bab 1 10thiarramadhan
 
P. Pembelajaran IPS Kelas Rendah.ppt
P. Pembelajaran IPS Kelas Rendah.pptP. Pembelajaran IPS Kelas Rendah.ppt
P. Pembelajaran IPS Kelas Rendah.pptFanofGMhikaru
 
Konsep konsep asas-sains_sosial__1_
Konsep konsep asas-sains_sosial__1_Konsep konsep asas-sains_sosial__1_
Konsep konsep asas-sains_sosial__1_Fatin Halid
 
Hubungan antara perubahan sosial dan kebudayaan
Hubungan antara perubahan sosial dan kebudayaanHubungan antara perubahan sosial dan kebudayaan
Hubungan antara perubahan sosial dan kebudayaanambarpingki
 
Rabu sos kd 3.1 xii_tm 1_irma
Rabu  sos kd 3.1 xii_tm 1_irmaRabu  sos kd 3.1 xii_tm 1_irma
Rabu sos kd 3.1 xii_tm 1_irmaRiyanAdita
 

Similar to UTS Sosiologi (20)

Manusia sebagai Mahluk Individu dan Mahluk Sosial
Manusia sebagai Mahluk Individu dan Mahluk Sosial Manusia sebagai Mahluk Individu dan Mahluk Sosial
Manusia sebagai Mahluk Individu dan Mahluk Sosial
 
STRATIFIKASI SOSIAL DAN PERJUANGAN KELAS DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI PENDIDIKAN
STRATIFIKASI SOSIAL DAN PERJUANGAN KELAS DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI PENDIDIKANSTRATIFIKASI SOSIAL DAN PERJUANGAN KELAS DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI PENDIDIKAN
STRATIFIKASI SOSIAL DAN PERJUANGAN KELAS DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI PENDIDIKAN
 
Dasar-dasar Sosiologi 1.pptx
Dasar-dasar Sosiologi 1.pptxDasar-dasar Sosiologi 1.pptx
Dasar-dasar Sosiologi 1.pptx
 
Stratifikasi
StratifikasiStratifikasi
Stratifikasi
 
Konsep dasar sosiologi
Konsep dasar sosiologiKonsep dasar sosiologi
Konsep dasar sosiologi
 
02. Pengertian, Tujuan, dan Ruang Lingkup Sosiologi.pptx
02. Pengertian, Tujuan, dan Ruang Lingkup Sosiologi.pptx02. Pengertian, Tujuan, dan Ruang Lingkup Sosiologi.pptx
02. Pengertian, Tujuan, dan Ruang Lingkup Sosiologi.pptx
 
Sosiologi Komunikasi Laxamana Aditia (44322010016) Struktur dan Proses Sosial...
Sosiologi Komunikasi Laxamana Aditia (44322010016) Struktur dan Proses Sosial...Sosiologi Komunikasi Laxamana Aditia (44322010016) Struktur dan Proses Sosial...
Sosiologi Komunikasi Laxamana Aditia (44322010016) Struktur dan Proses Sosial...
 
Konsep konsep asas-sains_sosial__2_
Konsep konsep asas-sains_sosial__2_Konsep konsep asas-sains_sosial__2_
Konsep konsep asas-sains_sosial__2_
 
SLIDE 1 SOSIOLOGIo.pptx
SLIDE 1 SOSIOLOGIo.pptxSLIDE 1 SOSIOLOGIo.pptx
SLIDE 1 SOSIOLOGIo.pptx
 
tatanan sosial dan pengendalian sosial
 tatanan sosial dan pengendalian sosial tatanan sosial dan pengendalian sosial
tatanan sosial dan pengendalian sosial
 
Struktur sosial materi_4
Struktur sosial materi_4Struktur sosial materi_4
Struktur sosial materi_4
 
Fatya kamila putri isbd farmasi_dr. taufiq ramdani, s.th.i., m.sos
Fatya kamila putri isbd farmasi_dr. taufiq ramdani, s.th.i., m.sosFatya kamila putri isbd farmasi_dr. taufiq ramdani, s.th.i., m.sos
Fatya kamila putri isbd farmasi_dr. taufiq ramdani, s.th.i., m.sos
 
landasan sosiologi dan antropologi pendidikan
landasan sosiologi dan antropologi pendidikanlandasan sosiologi dan antropologi pendidikan
landasan sosiologi dan antropologi pendidikan
 
Pengantar Ilmu Sosial dan Budaya D3 .pptx
Pengantar Ilmu Sosial dan Budaya D3 .pptxPengantar Ilmu Sosial dan Budaya D3 .pptx
Pengantar Ilmu Sosial dan Budaya D3 .pptx
 
Ilmu sosial dasar bab 1 10
Ilmu sosial dasar bab 1 10Ilmu sosial dasar bab 1 10
Ilmu sosial dasar bab 1 10
 
P. Pembelajaran IPS Kelas Rendah.ppt
P. Pembelajaran IPS Kelas Rendah.pptP. Pembelajaran IPS Kelas Rendah.ppt
P. Pembelajaran IPS Kelas Rendah.ppt
 
Konsep konsep asas-sains_sosial__1_
Konsep konsep asas-sains_sosial__1_Konsep konsep asas-sains_sosial__1_
Konsep konsep asas-sains_sosial__1_
 
Sosiologi
SosiologiSosiologi
Sosiologi
 
Hubungan antara perubahan sosial dan kebudayaan
Hubungan antara perubahan sosial dan kebudayaanHubungan antara perubahan sosial dan kebudayaan
Hubungan antara perubahan sosial dan kebudayaan
 
Rabu sos kd 3.1 xii_tm 1_irma
Rabu  sos kd 3.1 xii_tm 1_irmaRabu  sos kd 3.1 xii_tm 1_irma
Rabu sos kd 3.1 xii_tm 1_irma
 

Recently uploaded

Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxSDN1Wayhalom
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanamanhormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanamanAprissiliaTaifany1
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxSitiRukmanah5
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 

Recently uploaded (10)

Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanamanhormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 

UTS Sosiologi

  • 1. Disusun sebagai tugas terstruktur Ujian Tengah Semester (UTS) mata kuliah Sosiologi Dosen Pengampu: Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos Disusun Oleh: Nama : Sakila NIM : L1A021114 Prodi/Kelas : Hubungan Internasional / C PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL & ILMU POLITIK UNIVERSITAS MATARAM 2021
  • 2. 2 DAFTAR ISI DAFTAR ISI ............................................................................................................................. 1 KATA PENGANTAR............................................................................................................... 3 BAB I......................................................................................................................................... 4 PENDAHULUAN..................................................................................................................... 4 1.1 Latar Belakang...............................................................................................4 1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................5 BAB II ....................................................................................................................................... 5 PEMBAHASAN........................................................................................................................ 5 2.1 Pengertian, Konsep, Serta Contoh Ruang Lingkup Stratifikasi Sosial…….…….....5 2.2 Pengertian, Konsep, Ruang Lingkup, Serta Contoh Perubahan Sosial…………......8 2.3 Pengertian, Konsep, Ruang Lingkup, Serta Contoh Konflik Sosial……………….13 2.4 Pengertian, Konsep, Ruang Lingkup, Serta Contoh Mobilitas Sosial Vertikal dan Horizontal……………………………………................................................................23 2.5 Pengertian dan Ruang Lingkup Kajian Sosiologi………………………………….28 BAB III.................................................................................................................................... 31 PENUTUP ............................................................................................................................... 31 3.1 Kesimpulan ..................................................................................................31 DAFTAR PUSTAKA........................................................................................32
  • 3. 3 KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarkatuh Puji syukur atas kehadiran Allah SWT yang telah memberikan nikmat kesehatan dan kesempatan sehingga bisa menyelesaikan tugas yang diberikan kepada saya. Shalawat serta salam semoga terlimpah dan tercurahkan kepada baginda tercinta kita yaitu nabi Muhammad SAW .Selain itu juga, saya ucapkan terimakasih kepada dosen yang telah memberikan saya amanat untuk mengerjakan tugas ini. Adapun tujuan utama penulisan tugas makalah ini adalah untuk memenuhi tugas UTS Pengantar Ilmu Sosiologi semester pertama. Saya berharap semoga tugas ini bisa menambah pengetahuan terutama untuk saya pribadi. Terlepas dari itu, saya memahami bahwa tulisan ini jauh dari kata sempurna, sehingga sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun dari dosen demi terciptanya tugas yang lebih baik. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh Sumbawa, 6 Oktober 2021
  • 4. 4 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang kata sosiologi secara harfiah berasal dari istilah socius (Latin) yang diartikan menjadi teman dan logos (Yunani) yang diartikan menjadi ilmu. deretan antara bahasa Latin dan Yunani tadi membentuk pengertian sosiologi secara kata yaitu suatu ilmu perihal korelasi antara sesama teman. Lebih luas lagi, sosiologi merupakan ilmu yang mengkaji hubungan insan dalam rakyat. pada kehidupan sehari-hari, setiap individu senantiasa berafiliasi dengan individu lain, baik pada lingkungan sekolah, keluarga, teman bermain, organisasi rakyat/sekolah, juga pada masyaraskat luas. dan bekerjasama menggunakan orang tua, saudara-saudara, serta anggota keluarga yg lainnya di rumah. di sekolah, kita bergaul serta berinteraksi dengan teman-teman, pengajar, dan para pegawai sekolah yang lain. pada lingkungan rakyat, kita berafiliasi dengan tetangga-tetangga. korelasi-hubungan tadi ialah korelasi sosial. korelasi sosial tadi diharapkan sang individu lain pada rangka memenuhi kebutuhan hidup seperti makan serta minum, reproduksi, pendidikan. Rasa aman, kesejahteraan, kehidupan yang demokratis, dan kebutuhan lainnya. manusia senantiasa menyebarkan pemikirannya dengan wujud pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. aneka macam disiplin ilmu telak kita pelajari serta akan terus bertambah selama hayati sebab insan itu belajar sepanjang hayati.disekolah kita menerima aneka macam disiplin ilmu termasuk salah satunya artinya ilmu sosiologi. banyak sekali disiplin ilmu yg ada saling berkaitan serta bekerjasama satu sama lain. menjadi contohnya sosiologi berkaitan menggunakan cabang-cabang ilmu sosial yg lainnya. rakyat merupakan system sosial budaya yg bergerak maju. semua rakyat berubah asal waktu ke waktu. ada warga yang berubah dengan sangat cepat, dan terdapat juga warga yang berubah pelan-pelan. Perubahan-perubahan yang terjadi pada warga menyebabkan goncangan-goncangan, ada juga yg tidak mengakibatkan goncangan yang besar. Sosiologi lahir untuk tahu serta menjawab realitas rakyat yg kompleks dan dinamis tersebut. dengan menelaah serta menerapkan sosiologi sebagai salah satu solusi dan
  • 5. 5 jawaban atas konflik. Sosiologi juga mencoba menyampaikan pemahaman perihal apa yang terjadi di masyarakat. 1.2 Rumusan Masalah 1. Pengertian, Konsep, Serta Contoh Ruang Lingkup Stratifikasi Sosial 2. Pengertian, Konsep, Ruang Lingkup, Serta Contoh Perubahan Sosial 3. Pengertian, Konsep, Ruang Lingkup, Serta Contoh Konflik Sosial 4. Pengertian, Konsep, Ruang Lingkup, Serta Contoh Mobilitas Sosial Vertikal dan Horizontal 5. Pengertian dan Ruang Lingkup Kajian Sosiologi BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian, Konsep, Serta Contoh Ruang Lingkup Stratifikasi Sosial A. Stratifikasi sosial selalu dijumpai dalam masyarakat. Hal ini terjadi sebab adanya berukuran-ukuran eksklusif yang menjadi dasar pelapisan tersebut, ini dapat dicermati pada kehidupan sehari-hari. ukuran-berukuran seperti uang, pendidikan, keturunan adalah dasar asal terjadinya stratifikasi sosial. Stratifikasi sosial asal asal bahasa Latin “stratum” yg berarti strata serta “socius” yang berarti teman atau rakyat. Secara harfiah stratifikasi sosial berarti strata yang ada pada rakyat. Stratifikasi sosial dapat diartikan menjadi disparitas posisi sosial individu-individu dalam warga . Pengertian stratifikasi sosial bisa pula berupa pengelompokan warga secara sosial, budaya, ekonomi atau politik pada lapisan-lapisan yang jenjang. Beberapa pakar sosiologi menyampaikan definisi stratifikasi sosial menjadi berikut. 1. Peter Berger Stratifikasi sosial merupakan penjenjangan masyarakat menjadi korelasi atasan-bawahan atas dasar kekuasaan, kekayaan, dan kehormatan.
  • 6. 6 2. Paul B Horton serta Chester L Hunt Stratifikasi sosial berarti sistem disparitas status yang berlaku dalam masyarakat. tiga. Robert M.Z Lawang Stratifikasi sosial ialah penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hierarkis dari dimensi kekuasaan dan prestise. 4. Karl Marx Stratifikasi sosial artinya penggolongan dalam warga yang berdasarkan pada orientasi ekonomi. asal definisi tadi bisa disimpulkan bahwa stratifikasi sosial ialah pembedaan anggota rakyat sesuai status yang diwujudkan dalam tingkatan rakyat berasal yang paling tinggi hingga yang paling rendah. Stratifikasi sosial ialah perhatian yang paling mengikat dan sentral dari sosiologi. Perubahan dalam studi stratifikasi sosial mencerminkan tren pada seluruh disiplin ilmu. B. Sifat Stratifikasi Sosial dari Soerjono Soekanto, ada tiga sifat stratifikasi sosial. Ketiga sifat tersebut ialah stratifikasi sosial tertutup, stratifikasi sosial terbuka, serta stratifikasi sosial campuran. pada stratifikasi sosial tertutup, mobilitas seorang untuk mampu melaju asal satu lapisan sosial eksklusif ke lapisan sosial lainnya sangat terbatas. tidak sinkron menggunakan stratifikasi sosial terbuka, yang memungkinkan semua orang asal semua lapisan bisa melakukan gerak sosial, baik gerak sosial naik juga mobilitas sosial turun. Stratifikasi sosial campuran ini adalah gabungan dari stratifikasi sosial terbuka dan tertutup. C. Fungsi stratifikasi sosial Fungsi stratifikasi sosial merupakan distribusi hak-hak yang obyektif. yang dimaksud dengan distribusi hak-hak spesial yang objektif artinya penentuan penghasilan, taraf kekayaan, keselamatan serta kewenangan pada jabatan/pangkat/kedudukan seseorang. Fungsi stratifikasi sosial yang kedua ialah sistem tingkatan pada strata yang menyangkut martabat dan penghargaan. contohnya di seseorang yg mendapatkan pemberian penghargaan/gelar/kebangsawanan, dan sebagainya. Fungsi stratifikasi sosial yg ketiga merupakan kriteria sistem pertentangan. Kriteria sistem pertentangan ini mampu didapat melalui kualitas eksklusif, keanggotaan gerombolan , kerabat eksklusif, kewenangan atau kekuasaan.
  • 7. 7 Selain ketiga fungsi yang sudah disebutkan di atas, fungsi lain dari stratifikasi sosial ialah penentu simbol status atau kedudukan. contohnya adalah tingkah laku serta cara berpakaian. Selain itu, tingkat mudah tidaknya bertukar kedudukan serta indera solidaritas pada antara individu-individu pada sistem sosial yang sama pula merupakan fungsi stratifikasi sosial. D. Bentuk serta contoh Stratifikasi Sosial 1. Kekayaan Kekayaan merupakan kepemilikan harta benda seseorang ditinjau dari jumlah materiil saja. Kekayaan (materi atau kebendaan) dapat dijadikan ukuran penempatan anggota warga ke dalam lapisan-lapisan sosial yang terdapat, barang siapa memiliki kekayaan paling banyak mana beliau akan termasuk lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial, demikian juga kebalikannya, yang tidak memiliki kekayaan akan digolongkan ke pada lapisan yang rendah. Kekayaan tersebut bisa dipandang antara lain di bentuk rumah, benda-benda tersier yang dimilikinya, cara berpakaiannya, juga kebiasaannya dalam berbelanja,serta kemampuannya dalam berbagi pada sesama dua. Kekuasaan serta kewenangan Kekuasaan dan wewenang adalah kepemilikan kekuatan atau power seorang dalam mengatur serta menguasai sumber produksi atau pemerintahan. seseorang yang memiliki kekuasaan atau kewenangan paling besar akan menempati lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial pada masyarakat yang bersangkutan. berukuran kekuasaan seringkali tidak lepas dari ukuran kekayaan, karena orang yang kaya dalam rakyat umumnya bisa menguasai orang-orang lain yang tidak kaya, atau kebalikannya, kekuasaan serta kewenangan dapat mendatangkan kekayaan. 3. Kehormatan Kehormatan bisa diukur dari gelar kebangsawanan atau bisa pula diukur berasal sisi kekayaan materiil.Orang-orang yang disegani atau dihormati akan menempati lapisan atas asal sistem pelapisan sosial masyarakatnya. ukuran kehormatan ini sangat terasa pada warga tradisional, umumnya mereka sangat menghormati orang-orang yang
  • 8. 8 banyak jasanya pada rakyat, para orang tua ataupun orang-orang yang berprilaku serta berbudi luhur. 4. Ilmu pengetahuan Ilmu pengetahuan seringkali digunakan oleh anggota-anggota rakyat yang menghargai ilmu pengetahuan. seseorang yang paling menguasai ilmu pengetahuan akan menempati lapisan tinggi pada sistem pelapisan sosial rakyat yang bersangkutan. penguasaan ilmu pengetahuan ini umumnya terdapat pada gelar-gelar akademik (kesarjanaan), atau profesi yang disandang oleh seseorang, contohnya dokter, insinyur, doktorandus, doktor ataupun gelar profesional seperti profesor. tetapi tak jarang timbul dampak-dampak negatif dari syarat ini Jika gelar-gelar yang disandang tersebut lebih dinilai tinggi daripada ilmu yang dikuasainya, sehingga banyak orang yang berusaha menggunakan cara-cara yang tidak benar untuk memperoleh gelar kesarjanaan, misalnya dengan membeli skripsi, menyuap, ijazah palsu dan seterusnya. 2.2 Pengertian, Konsep, Ruang Lingkup, Serta Contoh Perubahan Sosial A.Pengertian sesuai teori perubahan sosial dari Farley (1990) pada Sztompka, perubahan sosial adalah perubahan pada pola sikap, korelasi sosial, forum serta struktur sosial di waktu eksklusif. Hal tadi terkait adanya perubahan pada interaksi pada masyarakat keika mereka melakukan tindakan dalam masyarakat itu sendiri. lalu, dari Gillin pada Leibo (1986) perubahan sosial ialah perubahan yang terjadi pada kehidupan manusia yang diterima, berorientasi pada perubahan syarat geografis kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi juga difusi dalam inovasi- penemuan hal-hal yg baru. Terakhir, dari Adam Smith (Midgley:2005) menyatakan perubahan akan terjadi berkaitan dengan perekonomian rakyat yang mengalami pergantian. Maka asal itu, perubahan sosial ialah proses modifikasi struktur sosial serta pola budaya pada suatu rakyat.
  • 9. 9 • William F. Ogburn pada teorinya, Ogburn menyatakan ruang lingkup perubahan sosial terdiri asal unsur- unsur kebudayaan baik material serta immaterial. Fokusnya merupakan dampak besar unsur material terharap unsur immaterial. • Kingsley Davis Davis menekankan bahwa perubahan sosial itu menjadi wujud perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi suatu rakyat. • Samuel Koening Perubahan sosial merujuk di modifikasi pada pola kehidupan insan. Modifikasi tersebut mampu terjadi sebab karena asal internal serta eksternal yang menyebabkan perubahan. • Selo Soemardjan Definisi perubahan sosial berdasarkan Selo Soemardjan merujuk pada perubahan lembaga kemasyarakatan di dalam suatu rakyat yang berpengaruh pada sistem sosialnya. Perubahan ini meliputi nilai-nilai, perilaku, serta pola sikap. • Parsudi Suparlan Perubahan sosial artinya wujud perubahan pada struktur sosial serta pola hubungan sosial. Termasuk didalamnya merupakan sistem politik, sistem kekuasaan, korelasi keluarga, serta kependudukan. • Hans Garth dan C. Wright Mills Garth dan Mills mengemukakan bahwa perubahan sosial artinya perubahan yang terjadi baik kemunculan, perkembangan, bahkan kemunduran, dalam kurun saat eksklusif terhadap tatanan yg mencakup struktur sosial. • Paul B. Horton serta Chester L. Hunt Perubahan sosial merupakan suatu hal yg permanen dan selalu ada dalam alam semesta. rakyat generasi baru tidak mungkin meniru atau mengambilalih kebudayaan generasi sebelumnya. Generasi baru pasti selalu menginginkan perubahan.
  • 10. 10 Secara umum, terdapat 4 karakteristik perubahan sosial, yakni: Perubahan sosial bisa dirasakan oleh setiap individu di rakyat Perubahan sosial akan terjadi secara merata pada setiap forum Sosial Kemasyarakatan. dapat terjadi disorganisasi yang bersifat sementara dampak perubahan sosial Perubahan sosial terjadi pada bidang mate juga spiritual . B. Faktor penyebab perubahan sosial Terdiri berasal 2 hal, yakni rakyat sendiri (internal) berupa bertambah atau berkurangnya penduduk serta inovasi baru. kedua artinya faktor pendorong yang tiba asal luar rakyat (eksternal). berupa bencana alam, serta peperangan. C. Bentuk Perubahan Sosial • Perubahan sebagai suatu kemajuan (progress) Perubahan sosial ini dilihat sebagai suatu kemajuan sang rakyat buat memenuhi kebutuhan hidupnya. insan harus berpikir tentang alat atau cara yg wajib digunakan buat mengatasi tantangan tadi. • Perubahan sebagai suatu kemunduran (regress) Perubahan ini dipandang sebagai suatu kemunduran Jika mendatangkan dampak kurang menguntungkan bagi rakyat. • Perubahan yang terjadi secara lambat (evolusi) Perubahan ini terjadi secara lambat dan melewati jangka ketika yang panjang sehingga terkadang tidak disadari oleh anggota rakyat. • Perubahan yg terjadi secara cepat (revolusi) Perubahan berlangsung secara cepat dan menyangkut dasar atau utama-utama kehidupan rakyat. tetapi, kecepatan perubahan revolusi sebenarnya cukup. • Perubahan yang kecil pengaruhnya
  • 11. 11 Perubahan ini tidak membawa perubahan berarti pada tengah kehidupan rakyat secara menyeluruh. Bahkan, warga tidak merasakan akibat perubahan tersebut. • Perubahan yang akbar pengaruhnya Perubahan ini mempunyai efek yang sangat akbar sebab mengganti forum-forum kemasyarakatan. Maka dari itu, dampaknya sangat konkret pada kehidupan sosial • Perubahan yang dikehendaki atau direncanakan (intended change) Perubahan yang telah diperkirakan atau direncanakan sang pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan. Orang yg mengusahakan ini dianggap pelaku perubahan atau agent of change. • Perubahan yg tak dikehendaki atau tidak direncanakan (unplanned change) Perubahan ini terjadi pada luar jangkauan supervisi rakyat atau kemampuan manusia. Akibatnya, perubahan ini menyebabkan banyak dampak-dampak sosial yg dibutuhkan masyarakat. D. contoh Perubahan Sosial • contoh perubahan dalam arti progress: Masuknya jaringan listrik membuat kebutuhan orang akan penjelasan terpenuhi dan penggunaan alat-alat elektronik meringankan pekerjaan tempat tinggal tangga serta memudahkan orang menerima hiburan dan informasi. • model perubahan dalam arti regress: Kehadiran traktor untuk memasak huma mengurangi waktu kebersamaan gotong royong dalam warga desa yang sudah dijalankan turun-temurun. • model perubahan dalam arti evolusi: Peranan perempuan dalam keluarga serta tatanan rakyat berubah berasal masa ke masa. Dahulu, peran perempuan disebut kurang penting namun sekarang wanita dan 604dea25b3a655fe1ab94434fad99f27 mempunyai kiprah yang sejajar
  • 12. 12 • model perubahan revolusi: Revolusi industri pada Inggris. Meskipun memerlukan saat yang lama , perubahan sistem produksi tanpa mesin menuju ke sistem produksi menggunakan mesin pada Inggris. • contoh perubahan kecil pengaruhnya: Mode sandang berubah seiring perkembangan waktu • model perubahan akbar pengaruhnya: Perubahan asal rakyat ke agraris ke rakyat industri mengubah pola korelasi kerja, sistem hak milik tanah, hubungan kekeluargaan, hingga sistem stratifikasi rakyat. • contoh perubahan intended change: ada bermacam-macam peraturan buat menata kehidupan beserta, contohnya Undang-undang Anti Korupsi untuk menghilangkan budaya korupsi pada rakyat. • model perubahan unplanned change: Mekanisasi teknologi pertanian seperti penggunaan traktor E. contoh Perubahan Sosial pada Kehidupan Sehari-hari : terdapat banyak model perubahan sosial yg mampu ditemukan pada kehidupan sehari- hari. Bahkan, seringkali kali tidak menyita perhatian besar dari lebih banyak didominasi anggota rakyat. keliru satu faktor utama yang memicu perubahan sosial di kehidupan sehari-hari artinya proses modernisasi. Berikut sejumlah contoh perubahan sosial dalam kehidupan sehari-hari yang ditimbulkan adanya proses modernisasi. 1. Perubahan tunggangan masyarakat pada masa kini telah menggantikan tunggangan mereka berasal yang tradisional menjadi terkini. warga zaman dahulu memakai tenaga binatang mirip sapi serta kuda untuk menggerakan tunggangan tradisional mereka. sekarang rakyat telah beralih pada penggunaan kendaraan bermotor. 2. Perubahan model sandang warga sudah hingga pada termin berpakaian yang mengikuti tren. masyarakat zaman dulu cenderung menggunakan sandang adat buat berpakaian. tetapi, sekarang penggunaan sandang istiadat sudah mulai ditinggalkan kecuali dalam program-acara istiadat.
  • 13. 13 tiga. Perubahan Bangunan rumah (tempat tinggal ) rumah-rumah rakyat telah memakai bahan semen serta pasir mengikuti perkembangan zaman. pada masa tradisonal, rakyat membentuk tempat tinggal mereka menggunakan corak norma menggunakan bahan yang sederhana serta anyaman bambu. 4. Perubahan alat Komunikasi Kentongan pernah sebagai keliru satu sarana warga tradisional buat berkomunikasi secara jarak jauh. lalu, ada surat dan pos-pos buat berkirim fakta antarorang yang terpisah sang jarak serta ruang. ad interim pada masa awal Abad 21, lebih banyak didominasi orang berkomunikasi secara jarak jauh dengan smartphone dan internet. 5. Perubahan Permainan Anak-anak Permainan anak-anak seperti pertak umpet, laying- layang, dan kelerengan sekarang mulai ditinggalkan. Anak-anak bermain dengan game- game di smartphone mirip PUBG Mobile, Mobile Legend, dan Free Fire. 6. Perubahan perilaku serta Cara Berperilaku Perkembangan berita yang cepat membuat rakyat menjadi lebih kritis dalam menyikapi persoalan asal regional hingga nasional. sebagai model, rakyat kini bisa mengkritik pemerintah secara pribadi maupun online. 7. Perubahan Bahasa Pengunaan bahasa yang bermacam-macam pada rakyat Indonesia mulai lazim pada masa ketika sarana pendidikan telah semakin maju serta merata. poly orang pada tanah air memakai banyak sekali bahasa sekaligus dalam komunikasi, mirip Inggris, Jepang, serta Cina, yang menyandingi bahasa Indonesia. Selain itu, berkembang bahasa gaul pada rakyat yang berkelindan menggunakan lestarinya bahasa wilayah. kondisi seperti ini tentu sulit ditemukan di masa 1 abad silam. 2.3 Pengertian, Konsep, Ruang Lingkup, Serta Contoh Konflik Sosial A. Definisi Konflik Stephen P. Robbins pada bukunya sikap Organisai (Organizational Behaviour) mengungkapkan bahwa ada banyak definisi permasalahan. Meskipun makna yang diperoleh definisi itu berbeda-beda beberapa tema umum mendasari sebagian besar berasal konflik tadi. permasalahan harus disarankan oleh pihak-pihak yg terlibat, apakah permasalahan itu ada atau tidak terdapat artinya
  • 14. 14 persoalan persepsi. Jika tidak terdapat yang menyadari akan adanya konflik, secara umum lalu disepakati perseteruan tidak terdapat. kesamaan lain asal definisi-definisi tersebut artinya kontradiksi atau ketidakselarasan serta bentuk-bentuki interakis. Beberapa faktor ini menjadi kondisi yang adalah titik awal proses pertarungan. Jadi, kita dapat mendefinisikan perseteruan (conflict) menjadi sebuah proses yang dimulai waktu suatu pihak mempunyai persepsi bahwa pihak lain sudah menghipnotis secara negative, sessuatu yang menjadi kondisi yang adalah titik awal proses permasalahan. Definisi ini meliputi beragam konflik yang orang alami pada organisasi ketidakelarasan tujuan, berbeda-beda interpretasi fakta, ketidaksepahaman yang disebabkan oleh ekspektasi perilaku serta sebagainya. Selain itu, definissi lain relatif flekibel buat meliputi majemuk strata permasalahan dari tindakan terangterangan dan keras ssampai ke bentukbentuk ketidaksepakatan yang tidak terlihat. menurut Nurdjana (1994) mendefinisikan permasalahan sebagai akibat situasi dimana harapan atau kehendak yang tidak selaras atau antagonis antara satu menggunakan yang lain, sebagai akibatnya salah satu atau keduanya saling terganggu. dari Kilman serta Thomas (1978), permasalahan ialah kondisi terjadinya ketidakcocokan antar nilai atau tujuan-tujuan yang ingin dicapai, baik yang ada pada diri individu maupun pada hubungannya dengan orang lain. kondisi yang sudah dikemukakan tadi dapat menghambat bahkan Mengganggu tercapainya emosi atau stres yang mensugesti efisiensi dan produktivitas kerja (Wijono, 1993: p.4). dari Wood, Walace, Zeffane, Schermerhom, Hunt serta Osbon (1998:580) yang dimaksud menggunakan permasalahan (dalam ruang lingkup organisasi) ialah: mencakup beragam pertarungan yang orang alami pada organisasi ketidakelarasan tujuan, perberbedabhineka interpretasi kabar, ketidaksepahaman yang disebabkan oleh ekspektasi sikap dan sebagainya. Selain itu, definissi lain relatif flekibel buat mencakup beragam tingkatan permasalahan asal tindakan terangterangan dan keras ssampai ke bentukbentuk ketidaksepakatan yg tidak terlihat. menurut Stoner pertarungan organisasi artinya meliputi ketidaksepakatan soal alokasi sumber daya yang langka atau perselisihan soal tujuan, status, nilai, persepsi, atau kepribadian. (Wahyudi, 2006: 17).
  • 15. 15 sementara itu Daniel Webster mendefinisikan konflik sebagai: 1. Persaingan atau kontradiksi antara pihak-pihak yang tak cocok satu sama lain. 2. Keadaan atau sikap yg bertentangan (Pickering, 2001). B. Ciri-ciri dan Tahapan Terjadinya permasalahan 1. Setidak-tidaknya ada 2 pihak secara perorangan maupun gerombolan yg terlibat dalam suatu interaki yang saling bertentangan. 2.Paling tidak timbul kontradiksi antara dua pihak secara perorangan juga gerombolan dalam mencapai tujuan, memainkan peran serta ambigius atau adanya nilai-nilai atau adat yg saling berlawanan. tiga. munculnya interaksi yg sering ditandai sang tanda-tanda-tanda-tanda sikap yg direncanakan buat saling meniadakan, mengurangi serta menekan terhadap pihak lain supaya dapat memperoleh keuntungan seperti: status, jabatan, tanggung jawab, pemenuhan berbagai macam kebutuhan fisik: pakaian-pangan, materi serta keejahteraan atau tunjangan-tunjangan tertentu: kendaraan beroda empat, tempat tinggal , bonu, atau pemenuhan kebutuhan sosio-psikologis mirip: rasa aman, kepercayaan diri, kasih, penghargaan serta aktualisasi diri. 4. keluarnya tindakan yg saling berhadap-hadapan menjadi dampak kontradiksi yg berlarut-larut. 5. munculnya ketidakseimbangan dampak asal usaha masing-masing pihak yang terkait menggunakan kedudukan, status sosial, pangkat, golongan, kewibawaan, kekuasaan, harga diri, pretise dan sebagainya. C. Tahapan-tahapan perkembangan kearah terjadinya permasalahan menjadi berikut: 1. pertarungan masih tersembunyi (laten) berbagai macam kondisi emosional yang dirasakan menjadi hal yang biasa serta tak dipersoalkan menjadi hal yang menghambat dirinya.
  • 16. 16 2. konflik yang mendahului (antecedent condition) termin perubahan berasal apa yang dirasakan secara tersembunyi yang belum merusak dirinya, grup atau organisasi secara keseluruhan, seperti timbulnya tujuan serta nilai yang tidak sama, berbeda- bedadisparitas kiprah dan sebagainya. tiga. permasalahan yang dapat diamati (perceived conflicts) keluarnya dampak antecedent condition yg tidak terselesaikan. 4. perseteruan terlihat secara terwujud pada perilaku (manifest behavior) Upaya buat mengantisipasi timbulnya permasalahan serta sebab serta akibat yang ditimbulkannya, individu, gerombolan atau organisasi cenderung banyak sekali mekanisme pertahanan diri melalui perilaku. 5. Penyelesaian atau tekanan permasalahan di tahap ini, ada 2 tindakan yang perlu diambil terhadap suatu permasalahan, yaitu penyelesaian konflik dengan berbagai strategi atau sebaliknya malah ditekan. 6. akibat penyelesaian pertarungan Bila pertarungan diselesaikan dengan efektif menggunakan seni manajemen yg tepat maka bisa menyampaikan kepuasan serta akibat positif bagi semua pihak. kebalikannya Bila tidak, maka bisa berdampak negative terhadap kedua belah pihak sebagai akibatnya mempengaruhi produktivitas kerja. D. Asal-asal konflik 1. konflik dalam Diri Individu (Intraindividual Conflict) a. konflik yg berkaitan dengan tujuan yang hendak dicapai (goal conflict) 1) Approach-Approach conflict, dimana orang didorong buat melakukan pendekatan positif terhadap 2 persoalan atau lebih, tetapi tujuan-tujuan yang dicapai saling terpisah satu sama lain. dua) Approach-Avoidance Conflict, dimana orang didorong untuk melakukan pendekatan terhadap dilema-problem tersebut dan tujuannya dapat mengandung nilai positif serta negative bagi orang yang mengalami konflik tersebut. 3) Avoidance-Avoidance Conflict, dimana orang didorong buat menghindari 2 atau lebih hal yang negative namun tujuantujuan yg dicapai saling terpisah satu sama lain.
  • 17. 17 pada hal ini, approach-approach conflict ialah jenis permasalahan yang memiliki resiko paling mungil dan praktis diatasi, dan akibatnya tidak begitu fatal. Pendapat lain yang menjelaskan bahwa sumber permasalahan yaitu: 1) asal Daya yang Terbatas asal daya dapat meliputi uang, persediaan, orang atau info. sering, unit organisasi berada pada persaingan buat asal daya yg terbatas atau menurun. Hal ini membentuk situasi dimana perseteruan tak bisa dihindari. dua) Yurisdiksi Ambigius Individu mungkin tidak sepakat wacana siapa yang memiliki tanggung jawab buat tugas-tugas dan asal daya. 3) bentrokan Kepribadian konflik kepribadian muncul saat dua orang tidak akur atau tidak melihat hal-hal yang sama. Ketegangan kepribadian ditimbulkan sang berbeda- beda dalam kepribadian, sikap, nilai dan keyakinan. 4) berbeda-beda Status dan Kekuasaan Orang-orang mungkin terlibat dalam perseteruan buat menaikkan kekuasaan mereka 5) berbeda-bedaanbhineka Tujuan pertarungan bisa terjadi sebab orang mencapai tujuan yang berbeda. konflik tujuan pada unit kerja masingmaisng adalah bagian alami berasal setiap organisasi. 6) masalah Komunikasi persoalan komunikasi umumnya berasal berasal bhineka gaya berbicara, gaya penulisan, serta gaya komunikasi nonverbal. berbeda-bedaanbhineka gaya ini acapkali mendistorsi proses komunikasi. Komunikasi rusak mengakibatkan galat satu persepsi dan kesalahpahaman yg bisa menyebabkan terjadinya konflik. kendala tambahan buat komunikasi bisa muncul asal bhineka lintas jender dan lintas budaya peserta. perberbedabhineka mendasar tersebut dapat mempengaruhi baik cara- cara dimana para pihak mengekspresikan diri mereka dan bagaimana mereka akan menafsirkan komunikasi yang mereka terima. distorsi, pada gilirannya acapkali menyebabkan galat membaca menggunakan pihak yang terlibat. E. Jenis-Jenis pertarungan terdapat 5 jenis konflik kehidupan organisasi yaitu: 1. perseteruan didalam Individu
  • 18. 18 pertarungan ini muncul bila individu merasa bimbang terhadap pekerjaan mana yang wajib dilakukan, Bila berbagai permintaan pekerjaan saling bertentangan atau individu diperlukan buat melakukan lebih asal kemampuannya. dua. perseteruan antar individu pada organisasi yg sama pertarungan ini ada dampak tekanan yang berhubungan dengan kedudukan atau perberbedabhineka - bhineka kepribadian. Kepribadian. tiga. pertarungan antara individu dan kelompok konflik ini bekerjasama dengan cara individu menanggapi tekanan buat keseragaman yg dipaksakan oleh grup kerja mereka. contoh, seorang yg dihukum karena melanggar norma-tata cara grup. 4. perseteruan antar kelompok pada organisasi yang sama Adanya pertentangan kepentingan antar gerombolan . lima. perseteruan antar organisasi akibat adanya bentuk persaingan ekonomi pada sistem perekonomian suatu Negara. pertarungan semacam ini sebagai sarana buat mengembangkan produk baru, teknologi, jasa-jasa, harga yang lebih rendah serta pemanfaatan asal daya yang tersedia secara efisien. F. Penyebab pertarungan permasalahan didalam organisasi dapat ditimbulkan oleh faktor-faktor sebagai berikut: 1. Faktor insan • disebabkan oleh atasan, terutama karena gaya kepemimpinannya • Personil yang mempertahankan peraturan-peraturan secara kaku • ada karena ciri-ciri kepribadian individual, diantaranya sikap egoistis, temperamental, sikap fanatic dan sikap otoriter. 2. Faktor Organisasi a. Persaingan dalam memakai sumberdaya jika sumberdaya baik berupa uang, material atau sarana lainnya terbatas atau dibatasi, maka bisa muncul persaingan pada penggunaannya. Ini ialah potensi terjadinya konflik antar unit/departemen pada suatu organisasi.
  • 19. 19 b. berbeda-bedaanbhineka tujuan antar unit-unit organisasi Tiap-tiap unit dalam organisasi memiliki pesialisai dalam fungsi, tugas serta bidangnya. berbeda- bedaanbhineka ini seringkali mengarah di permasalahan minat antar unit terebut. contohnya, unit penjualan menginginkan harga yg relative rendah menggunakan tujuan buat lebih menarik konsumen, sementara unit produksi menginginkan harga yang tinggi dengan tujuan buat memajukan perusahaan. c. Interdependensi Tugas konflik terjadi karena adanya saling ketergantungan antara satu gerombolan menggunakan grup lainnya. gerombolan yg satu tak bisa bekerja sebab menunggu akibat kerja dari gerombolan lainnya. d. bhineka nilai dan persepsi Suatu kelompok eksklusif memiliki persepsi yg negative, sebab merasa mendapat perlakukan yg tidak “adil”. Para manajer yang relative belia memiliki persepsi bahwa mereka mendapat tugas-tugas yg relatif berat, rutin serta rumit, sedangkan para manajer senior mendapat tugas yang ringan dan sederhana. e. Kekaburan yurisdiksional. perseteruan terjadi karena batas-bata aturan yang tidak jelas yaitu adanya tanggungjawab yg tumpang tindih. f. persoalan status. pertarungan bisa terjadi karena suatu unit/departemen mencoba memperbaiki serta meningkatkan status, sedangkan unit/ departemen yg lain menduga menjadi sesuatu yang mengancam posisinya dalam status hirarki organisasi. g. hambatan komunikasi. kendala komunikasi, baik dalam perencanaan, pengawasan, koordinasi bahkan kepemimpinan dapat menyebabkan permasalahan antar unit/ departemen. G. akibat Positif permasalahan bisa berdampak positif serta negative yg rinciannya ialah menjadi berikut: 1. dampak Positif perseteruan berdasarkan Wijono, Bila upaya penanganan serta pengelolaan konflik karyawan dilakukan secara efisien dan efektif maka dampak positif akan timbul melalui perilaku yang dinampakkan sang karyawan sebagai sumber daya insan potensial menggunakan banyak sekali dampak mirip:
  • 20. 20 •Meningkatnya ketertiban serta kedisiplinan pada menggunakan saat bekerja, seperti hampir tidak pernah terdapat karyawan yang absen tanpa alasan yang jelas, masuk dan balik kerja sempurna pada waktunya, pada saat jam kerja setiap karyawan menggunakan ketika secara efektif, akibat kerja semakin tinggi baik kuantitas juga kualitasnya. •Meningkatnya hubungan kerjasama yang produktif. Hal ini terlihat dari cara pembagian tugas dan tanggungjawab sesuai dengan analisis pekerjaan masing-masing. •Meningkatnya motivasi kerja untuk melakukan kompetensi secara sehat antar eksklusif maupun antar gerombolan pada organisasi, mirip terlihat pada upaya peningkatan pretasi kerja, tanggungjawab, dedikasi, loyalitas, kejujuran, inisiatif dan kreativitas. •Semakin berkurangnya tekanantekanan, intrik-intrik yang dapat membuat stress bahkan produktivitas kerja semakin semakin tinggi. Hal ini karena karyawan memperoleh perasaanperasaan aman, agama diri, penghargaan dalam keberhasilan kerjanya atau bahkan mampu membuatkan karier serta potensi dirinya secara optimal. •Banyaknya karyawan yang bisa menyebarkan kariernya sinkron menggunakan potensinya melalui pelayanan pendidikan (education), pelatihan (pembinaan) dan konseling (counseling) dalam aspek kognitif, efektif serta psikomotorik. seluruh ini bisa membuahkan tujuan organisasi tercapai dan produktivitas kerja meningkat akhirnya kesejahteraan karyawan terjamin. H. dampak Negatif perseteruan akibat negative perseteruan, sesungguhnya ditimbulkan sang kurang efektif dalam pengelolaannya yaitu ada kecenderungan buat membiarkan pertarungan tumbuh subur dan menghindari terjadinya pertarungan. dampak munculnya keadaan-keadaan menjadi berikut: a. menaikkan jumlah absensi karyawan serta seringnya karyawan mangkir pada saat jam-jam kerja berlangsung mirip contohnya mengobrol barjam-jam sambil mendengarkan sandiwara radio, berjalan mondar-mandir menyibukkan diri, tidur selama pimpinan tidak ada ditempat, kembali lebih awal atau tiba terlambat dengan aneka macam alasan yang tidak jelas.
  • 21. 21 b. Banyaknya karyawan ;yang mengeluh karena sikap atau perilaku teman kerjanya yang dirasakan kurang adil pada membagi tugas dan tanggung jawab. c. Seringnya terjadi perselisihan antar karyawan yang mampu memancing kemarahan, ketersinggungan yang akhirnya dapat menghipnotis pekerjaan, syarat psikis dan keluarganya. d. banyak karyawan yang sakitsakitan, sulit buat konsentrasi dalam pekerjaannya, ada perasaan-perasaan kurang aman, merasa tertolak sang sahabat juga atasan, merasa tidak dihargai hasil pekerjaannya, muncul stress yg berkepanjangan yg bisa berakibat sakit tekanan darah tinggi, maag ataupun yang lainnya. e. Seringnya karyawan melakukan prosedur pertahanan diri Jika memperoleh teguran dari atasan, contohnya mengadakan sabotase terhadap jalannya produksi, dengan cara Mengganggu mesinmesin atau peralatan kerja, mengadakan provokasi terhadap rekan kerja, membuat intrik-intrik yang merugikan orang lain. f. Meningkatnya kecenderungan yang keluar masuk dan ini diklaim labor trun over. kondisi semacam ini bisa menghambat kelancaran dan kestabilan organisasi secara menyeluruh sebab produksi mampu macet, kehilangan karyawan potensial, saat tersita hanya buat aktivitas seleksi dan menyampaikan latihan dan dapat I. Cara atau seni manajemen Mengatasi permasalahan Mengatasi dan merampungkan suatu konflik bukanlah suatu yg sederhana. Cepat tidaknya suatu pertarungan dapat diatasi tergantung di kesediaan serta keterbukaan pihak-pihak yg bersengketa buat merampungkan konfli, berat ringannya bobot atau taraf konflik tadi dan kemampuan campur tangan (intervensi) pihak ketiga yang turut berusaha mengatasi perseteruan yg muncul. Solusi pemecahan: • Rujuk: ialah suatu usaha pendekatan serta asa buat kerjasama dan menjalani korelasi yg lebih baik, demi kepentingan bersama. • Perusasi: usaha mengganti posisi pihak lain, menggunakan memberikan kerugian yang mungkin ada, dengan bukti factual dan dengan membagikan bahwa usul kita menguntungkan serta konsisten menggunakan tata cara serta baku keadilan yg berlaku.
  • 22. 22 • Tawar menawar: suatu penyelesaian yang bisa diterima kedua pihak, dengan saling mempertukarkan konsesi yg dapat diterima. pada cara ini dapat dipergunakan komunikasi tidak pribadi, tanpa mengemukakan janji secara eksplisit. • Pemecahan duduk perkara terpadu: usaha menuntaskan persoalan dengan memadukan kebutuhan kedua pihak. Proses pertukaran isu, kabar, perasaan, serta kebutuhan berlangsung secara terbuka dan jujur. menimbulkan rasa saling percaya dengan merumuskan alternative pemecahan secara bersama dengan laba yg berimbang bagi ke 2 pihak. • Penarikan diri: Suatu penyelesaian problem, yaitu salah satu atau kedua pihak menarik diri dari korelasi. Cara ini efektif bila dalam tugas kedua pihak tak perlu berinteraksi serta tidak efektif jika tugas saling bergantung satu sama lain. • Pemaksaan dan penekanan: Cara ini memaksa dan menekan pihak lain agar menyerah, akan lebih efektif Bila salah satu pihak mempunyai wewenang formal atas pihak lain. apabila tidak terdapat berbeda-bedaanbhineka wewenang, bisa dipergunakan ancaman atau bentukbentuk intimidasi lainnya. Cara ini acapkali kurang efektif sebab galat satu pihak wajib mengalah serta menyerah secara terpaksa. • Interveni (campur tangan) pihak ketiga: jika pihak yg bersengketa tidak bersedia berunding atau usaha kedua pihak menemui jalan buntu, maka pihak ketiga dapat dilibatkan pada penyelesaian perseteruan. Arbitrase (arbitration): pihak ketiga mendengarkan keluhan ke 2 pihak dan berfungsi menjadi hakim yang mencari pemecahan mengikat. Cara ini mungkin tidak menguntungkan ke 2 pihak secara sama, tetapi diklaim lebih baik daripada terjadi timbul sikap saling serangan atau tindakan destruktif. Penengahan (mediation): menggunakan perantara yang diundang buat menengahi konkurensi. mediator bisa membantu mengumpulkan informasi, menjalin komunikasi yang terputus, menjernihkan dan memperjelas persoalan dan melapangkan jalan buat pemecahan persoalan secara terpadu. Efektivitas penegahan tergantung pula di bakat serta karakteristik sikap perantara. Konsultasi: Tujuannya buat memperbaiki hubungan antar ke 2 pihak serta membuatkan kemampuan mereka sendiri buat merampungkan perseteruan. Konsultan tidak mempunyai wewenang buat memutuskan serta tidak berusaha buat menengahi. ia
  • 23. 23 memakai aneka macam teknik untuk menaikkan persepsi serta kesadaran bahwa tingkah laris ke 2 pihak terganggu serta tidak berfungsi, sehingga Mengganggu proses ke 2 pihak menemui jalan buntu, maka pihak ketiga dapat dilibatkan pada penyelesaian permasalahan. Arbitrase (arbitration): pihak ketiga mendengarkan keluhan ke 2 pihak dan berfungsi menjadi hakim yang mencari pemecahan mengikat. Cara ini mungkin tidak menguntungkan ke 2 pihak secara sama, tetapi dianggap lebih baik daripada terjadi muncul sikap saling serangan atau tindakan destruktif. Penengahan (mediation): memakai mediator yg diundang untuk menengahi konkurensi. perantara bisa membantu mengumpulkan liputan, menjalin komunikasi yang terputus, menjernihkan serta memperjelas duduk perkara serta melapangkan jalan buat pemecahan problem secara terpadu. Efektivitas penegahan tergantung juga di bakat dan ciri perilaku perantara. Konsultasi: Tujuannya untuk memperbaiki korelasi antar kedua pihak serta menyebarkan kemampuan mereka sendiri buat menyelesaikan pertarungan. Konsultan tidak mempunyai wewenang untuk menetapkan serta tidak berusaha untuk menengahi. ia memakai banyak sekali teknik buat menaikkan persepsi dan pencerahan bahwa tingkah laku kedua pihak terganggu dan tidak berfungsi, sehingga menghambat proses penyelesaian persoalan yang menjadi utama konkurensi. 2.4 Pengertian, Konsep, Ruang Lingkup, Serta Contoh Mobilitas Sosial Vertikal dan Horizontal A. pengertian dari pakar sosiologi • William Kornblum, mobilitas sosial merupakan perpindahan individu- individu, keluarga-keluarga, dan grup sosialnya berasal satu lapisan ke lapisan sosial lainnya. • Michael S. Bassis. Menurutnya, mobilitas sosial ialah perpindahan ke atas atau ke bawah lingkungan sosial ekonomi yang mengganti status sosial seseorang pada rakyat.
  • 24. 24 • H. Edward Ransford. ia beropini, gerak sosial ialah perpindahan ke atas atau ke bawah pada lingkungan sosial secara hierarki. • Kimball Young serta Raymond W. Mack. dari kedua sosiolog tersebut, pengertian mobilitas sosial merupakan suatu mobilitas pada struktur sosial, yaitu pola-pola tertentu yang mengatur organisasi suatu grup sosial. B. hal utama menyangkut mobilitas sosial. Pertama, perubahan kelas sosial, baik ke atas maupun ke bawah. ke 2, dialami sang manusia menjadi individu maupun berkelompok. dan , ketiga, terjadinya dampak sosial terhadap kelas sosial baru yg diperoleh individu atau grup. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pengertian mobilitas sosial ialah perubahan kelas sosial baik dialami sang individu ataupun berkelompok dan perubahan itu berdampak di individu atau gerombolan tersebut. C. Faktor yang Memengaruhi • Perubahan kondisi Sosial Struktur kelas serta kasta pada rakyat bisa berubah sebab terjadi perubahan di pada atau pada luar masyarakat itu sendiri. contohnya, kemajuan pada bidang teknologi yang digunakan dalam perindustrian dapat membuka kemungkinan terjadinya gerak ke atas. • perluasan Teritorial serta motilitas Penduduk perluasan sosial dan perpindahan penduduk yg cepat artinya bukti terjadinya mobilitas sosial. misalnya, petani desa yang mengadu nasib ke kota menjadi pedagang. perjuangan dagang yang dilakukan berhasil lalu menjadi orang kaya. menggunakan begitu, petani tadi melakukan mobilitas geografis (dari desa ke kota), mobilitas horizontal, yakni asal profesi petani ke pedagang, dan mobilitas vertikal, yakni dari orang miskin menjadi orang kaya. • pembatasan Komunikasi Situasi-situasi yg membatasi komunikasi di antara anggota strata sosial yang berbeda akan menghalangi pertukaran pengetahuan serta pengalaman pada antara mereka. Situasi-situasi restriksi komunikasi tersebut akhirnya memengaruhi gerak sosial.
  • 25. 25 • Pembagian Kerja Terjadinya gerak relatif dipengaruhi oleh taraf pembagian kerja yang ada. Jika pada rakyat terjadi spesialisasi kerja yg sangat ketat, maka taraf mobilitas sosial itu akan menjadi lemah. Spesialisasi kerja yg sangat ketat itu menuntut keterampilan yg tinggi. Hal tadi akan menyulitkan seseorang berpindah profesi. Perpindahan asal satu profesi ke profesi lainnya memiliki arti memperlemah perpindahan tingkatan yg satu ke strata yg lain. • taraf Natalitas atau Kelahiran taraf natalitas atau kelahiran pula memengaruhi mobilitas sosial. karena, taraf kelahiran yang tinggi dari kelas-kelas sosial rendah membatasi anggota- anggota keluarga menaikkan kelas sosialnya. Kesulitan mobilitas tersebut diakibatkan sang rendahnya tingkat kehidupan irit mereka. pada pihak lain, kelas-kelas yang lebih tinggi akan membentuk “kevakuman sosial” pada rakyat pada ketika mereka membatasi angka kelahiran. D. Faktor Timbal kembali Selain faktor yang memengaruhinya, ada juga faktor-faktor yang mempunyai korelasi timbal balik dengan mobilitas sosial. Faktor-faktor tadi merupakan ukuran famili, pendidikan, jenis kelamin dan nomor urut dalam keluarga, perkawinan, penundaan kepuasan, ras dan suku, dan acara pemerintah. • ukuran keluarga pada faktor pertama, yakni ukuran famili, terkait dengan jumlah anggota keluarga. keluarga yang jumlah anggotanya poly relatif kurang aktif Jika dibandingkan menggunakan keluarga yang anggotanya sedikit. menggunakan demikian, anak-anak yang dari asal keluarga kecil (umumnya terdapat di wilayah perkotaan) mempunyai peluang atau kesempatan yang lebih besar buat mencapai mobilitas sosial vertikal naik dibandingkan menggunakan anak-anak yg berasal asal famili berjumlah besar pada pedesaan. • Pendidikan
  • 26. 26 Faktor pendidikan pun ikut memengaruhi korelasi timbal balik pada mobilitas sosial, khususnya mobilitas vertikal. karena, pendidikan formal masih dilihat sebagai aset utama dalam meraih pekerjaan. • Jenis Kelamin & angka Urut dalam keluarga Ketiga, faktor jenis kelamin dan nomor urut pada keluarga memengaruhi dalam hal kesempatan bertarung buat mobilitas vertikal dalam suatu keluarga. karena, masih terdapat sentimen atau disparitas perlakuan antara anak laki-laki dengan anak wanita. Selain itu, kesempatan buat naik pada mobilitas vertikal lebih besar terbuka pada anak pertama pada famili. menggunakan begitu, jenis kelamin dan nomor urut pada famili juga memengaruhi mobilitas sosial, khususnya di pada warga Indonesia. • Perkawinan Faktor keempat adalah perkawinan. mobilitas sosial vertikal naik bisa jua diperoleh melalui perkawinan. misalnya, seorang yg semula dari berasal kelas sosial yang rendah saat menikah dengan pasangan yg mempunyai kelas sosial tinggi, maka dia masuk dalam kelas sosial pasangan yang lebih tinggi. • Penundaan Kepuasan lalu, faktor kelima, penundaan kepuasan ialah faktor yang mempunyai korelasi timbal balik . Penundaan kepuasan ini mempunyai pengertian penangguhan akibat eksklusif buat dipetik di masa yang akan datang menggunakan jumlah akibat yang lebih akbar. • Ras dan Suku Faktor yg memengaruhi korelasi timbal balik mobilitas sosial keenam yakni ras serta suku. Alasan faktor ini memengaruhi sebab ras serta suku berafiliasi menggunakan terciptanya peluang bagi seseorang buat mencapai gerak vertikal. diskriminasi terhadap suatu golongan ras serta suku eksklusif sejatinya masih terjadi pada dunia usaha, industri, serta pendidikan. oleh karena itu, ciri-ciri ras serta suku yang dimiliki seorang sedikit banyaknya mempunyai faktor korelasi timbal kembali pada mobilitas sosial. • Acara Pemerintah
  • 27. 27 serta, faktor terakhir, yakni acara pemerintah, memengaruhi dalam hal adanya peluang bagi seorang atau gerombolan buat ikut dalam dinamika gerak sosial. sebab, pemerintah melalui programnya memberikan kesempatan bagi kelas bawah dan menengah buat memasuki lapisan sosial yang lebih tinggi. contohnya, acara anugerah beasiswa pendidikan atau terbukanya kuota lebih besari pada Perguruan Tinggi Negeri (PTN) bagi keluarga yg tidak mampu. E. Bentuk mobilitas Sosial gerak sosial mempunyai beberapa bentuk, yakni vertikal, horizontal, antargenerasi serta intragenerasi, lateral atau geografis, dan struktural. • Vertikal & Horizontal mobilitas sosial vertikal mempunyai pengertian perpindahan individu atau objek-objek sosial berasal suatu kedudukan sosial tertentu ke kedudukan sosial lainnya yang tidak sederajat. Secara umum , gerak sosial vertikal terbagi dua, yakni vertikal ke atas (social climbing) dan vertikal ke bawah (social sinking). kemudian, gerak sosial horizontal merupakan peralihan individu atau objek- objek sosial asal suatu kelompok sosial ke gerombolan sosial lainnya yang sederajat. Adapun, gerak sosial horizontal tidak menyebabkan efek sosial secara langsung terhadap status sosial seorang. tapi, perubahan dapat memberikan penyegaran sebab bertambahnya pengalaman serta pengetahuan baru. • Antargenerasi & Intragenerasi Nah, sementara itu gerak sosial antargenerasi adalah mobilitas dua generasi atau lebih. mobilitas ini ditandai dengan perkembangan taraf hayati, baik naik maupun turun pada suatu generasi. Sedangkan, gerak sosial intragenerasi artinya peralihan status sosial yang terjadi pada satu generasi yang sama. • Lateral & Struktural mobilitas sosial lateral atau geografis adalah gerak baik secara individu ataupun kelompok, berasal unit daerah satu ke unit daerah lain yg secara tidak eksklusif mengubah status sosial seorang. mobilitas lateral dibagi sebagai dua, pertama, permanen yaitu gerak yang bermaksud melakukan perpindahan
  • 28. 28 menetap/permanen, serta tidak permanen, yakni segala bentuk gerak individu atau grup yang bersifat sementara. Terakhir, mobilitas struktural mempunyai pengertian mobilitas yang ditimbulkan oleh inovasi teknologi, urbanisasi, pertumbuhan ekonomi, peperangan, dan peristiwa-peristiwa lainnya yang membarui struktur serta jenis gerombolan -gerombolan pada rakyat. 2.5 Pengertian Dan Ruang Lingkup Kajian Sosiologi Ruang Lingkup Sosiologi – Bermasyarakat merupakan kewajiban yang tidak terlupakan oleh insan. Ilmu sosial inilah yg memahami serta menelaah tentang interaksi antar manusia, yaitu sosiologi. menurut pengertian pada Kamus akbar Bahasa Indonesia (KBBI), sosiologi merupakan ilmu pengetahuan atau ilmu ihwal sifat dan perkembangan masyarakat, ilmu perihal struktur sosial, proses sosial, dan perubahannya. Sosiologi asal asal istilah latin socius yang berarti mitra atau teman, dan istilah Yunani yaitu logos yg memiliki arti pengetahuan. A. Pengertian Sosiologi berdasarkan Para pakar : • Emile Durkheim menurut Emile, dia berkata bahwa sosiologi adalah ilmu yang menelaah fakta fakta sosial yaitu keterangan-warta yg berisikan cara bertindak, berpikir, dan perasaan di luar individu, berita-warta tersebut memiliki kekuatan buat mengendalikan individu. • Pitirin A. Sorokin menurut Pitirin, dia mengatakan bahwa sosiologi artinya ilmu yang mengkaji hubungan serta timbal balik antara berbagai gejala sosial. • Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi Menurutnya, sosiologi adalah ilmu yang menyelidiki struktur sosial serta proses-proses sosial termasuk perubahan sosial. • Max Weber mengatakan bahwa Sosiologi ialah ilmu yang berafiliasi dengan pemahaman interorientasi mengenai tindakan sosial dan jua berhubungan dengan suatu penjelasan sebab dampak mengenai arah dan konsekuensi tindakan itu.
  • 29. 29 B. Hakikat Ilmu Sosiologi berikut adalah hakikat ilmu sosiologi yang harus diketahui sang penggiat ilmu sosiologi. 1. Sosiologi termasuk rumpun ilmu-ilmu sosial yang bekerjasama dengan gejala- gejala kemasyarakatan. dua. Sosiologi artinya ilmu pengetahuan yang kategoris, merupakan Sosiologi membatasi diri dengan apa yg terjadi (das sein) dan bukan apa yang seharusnya terjadi (das sollen). 3. Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang murni, sebab bertujuan untuk menghasilkan serta menyebarkan ilmu pengetahuan secara tak berbentuk, bukan ilmu pengetahuan terapan atau terpakai. 4. Sosiologi ialah ilmu pengetahuan yang tak berbentuk, adalah yang diperhatikan ialah pola serta insiden yang terjadi pada dalam warga . lima. Sosiologi bertujuan buat membentuk pengertian-pengertian dan pola-pola awam. Sosiologi meneliti serta mencari apa yg menjadi prinsip atau aturan- hukum umum berasal interaksi antar manusia dan ihwal sifat, hakikat, isi serta struktur rakyat manusia. 6. Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang rasional, terkait dengan metode yg dipergunakannya. 7. Sosiologi termasuk ilmu pengetahuan yang umum dan bukan adalah ilmu pengetahuan yg khusus. ialah Sosiologi mengamati dan menelaah gejala-tanda- tanda awam yg terdapat di setiap hubungan pada rakyat secara realitas. C. Pengertian Ruang Lingkup Sebelum masuk kedalam ruang lingkup sosiologi, kita perlu dulu tahu apa itu ruang lingkup. Ruang Lingkup adalah penjelasan perihal suatu batasan di topik yang ada dalam suatu persoalan. Ditafsirkan secara luas, ruang lingkup ialah batasan. restriksi ini terkait ruang lingkup ialah mungkin bisa dalam bentuk faktor yang akan diperiksa mirip bahan, lokasi, saat, syarat alam, serta lain sebagainya. Ruang lingkup ini tujuannya supaya pembahaman dan pembahasan dapat terstruktur dengan baik dan menyampaikan hasil yang lebih seksama lagi.
  • 30. 30 D. Ruang Lingkup Sosiologi Ruang Lingkup Sosiologi meliputi pengetahuan dasar pengkajian kemasyarakatan yang mencakup: 1. Nilai-nilai serta adat-norma sosial yang mendasari atau memengaruhi sikap serta sikap anggota masyarakat pada melakukan hubungan sosial. dua. Kedudukan dan kiprah sosial individu dalam keluarga, grup sosial, dan masyarakat. 3. rakyat serta kebudayaan wilayah menjadi submasyarakat dan kebudayaan nasional Indonesia. 4. Perubahan sosial budaya yang terus menerus berlangsung yang disebabkan oleh faktor faktor internal juga eksternal. 5. persoalan-problem sosial budaya yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari. E. Objek Kajian Sosiologi dengan kata lain yang menjadi kajian sosiologi artinya sebagai berikut. 1. korelasi timbal kembali antara manusia menggunakan manusia lainnya. dua. korelasi antara individu dengan kelompok. tiga. korelasi antara kelompok satu dengan kelompok lain. 4. Sifat-sifat berasal kelompok-kelompok sosial yang bermacam macam coraknya. F. karakteristik Sosiologi menjadi Ilmu pengetahuan 1. Bersifat realitas adalah sosiologi itu berdasarkan di pengamatan serta penalaran. Pengamatan berarti semua yang berafiliasi menggunakan panca indera insan, yang dialaminya pada kehidupan sosial. Sedangkan penalaran berarti seluruh yang bekerjasama dengan nalar budi manusia atau yang bersifat rasional. 2. Bersifat Teoritis adalah sosiologi itu sudah mempunyai sejumlah teori. dan teori itu sendiri secara sederhana dapat dikatakan sebagai korelasi antara 2 variabel atau lebih, dimana korelasi itu ialah hubungan sebab dampak atau saling mengakibatkan.
  • 31. 31 tiga. Bersifat Kumulatif berarti teori sosiologi yang kita sebut di atas tak sekaligus jadi, dia dibuat dengan dasar teori lama yang disempurnakan, ditambah, diperhalus, diperbaiki, dan semakin usang semakin baik. 4. Bersifat Non etis artinya sosiologi pada usahanya menggambarkan serta mengungkapkan rakyat atau individu sama sekali tak bermaksud buat menanyakan apakah warga dicermati berasal segi moral baik atau tidak. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan menjadi ilmu pengetahuan, sosiologi menelaah lebih mendalam pada bidangnya menggunakan cara bervariasi. contohnya seorang sosiolog mengkaji serta mengamati kenakalan remaja pada Indonesia saat ini, mereka akan mengkaji mengapa remaja tadi nakal, mulai kapan remaja tadi berperilaku nakal, sampai menyampaikan alternatif pemecahan persoalan tersebut. Hampir seluruh gejala sosial yang terjadi pada desa juga di kota baik individu ataupun gerombolan , artinya ruang kajian yang cocok bagi sosiologi, asalkan memakai mekanisme ilmiah. Ruang lingkup kajian sosiologi lebih luas berasal ilmu sosial lainnya. Hal ini dikarenakan ruang lingkup sosiologi mencakup semua hubungan sosial yang berlangsung antara individu menggunakan individu, individu menggunakan gerombolan , serta kelompok dengan gerombolan di lingkugan rakyat. Ruang lingkup kajian sosiologi tersebut Bila dirincikan menjadi beberapa hal, contohnya antara lain: Ekonomi bersama aktivitas usahanya secara prinsipil yang bekerjasama dengan produksi, distribusi,serta penggunaan asal-asal kekayaan alam; persoalan manajemen yaitu pihak-pihak yang membentuk kajian, berkaitan menggunakan apa yg dialami warganya; masalah sejarah yaitu berhubungan dengan catatan kronologis, misalnya usaha kegiatan manusia bersama prestasinya yang tercatat, dan sebagainya. Sosiologi menggabungkan data dari berbagai ilmu pengetahuan sebagai dasar penelitiannya. dengan demikian sosiologi bisa dihubungkan dengan peristiwa sejarah, sepanjang kejadian itu memberikan fakta beserta uraian proses berlangsungnya hayati
  • 32. 32 kelompok-kelompok, atau beberapa peristiwa pada perjalanan sejarah berasal kelompok manusia. menjadi model, riwayat suatu negara dapat dipelajari dengan menyampaikan latar belakang terbentuknya suatu negara, faktor-faktor, prinsip-prinsip suatu negara hingga perjalanan negara pada masa yang akan tiba. Sosiologi mempertumbuhkan semua lingkungan serta norma manusia, sepanjang fenomena yang terdapat pada kehidupan manusia dan bisa memengaruhi pengalaman yang dirasakan manusia, serta proses dalam kelompoknya. Selama kelompok itu terdapat, maka selama itu pula akan terlihat bentuk-bentuk, cara-cara, baku, mekanisme, dilema, serta perkembangan sifat kelompok tersebut. seluruh faktor tadi bisa memengaruhi hubungan antara insan dan berpengaruh terhadap analisis sosiologi. DAFTAR PUSTAKA WAHYUDI, A. (t.thn.). KONFLIK, KONSEP TEORI DAN PERMASALAHAN. Journal . Prosodjo, N. W., & Pandjaitan, N. K. (2015). BAB VII STRATIFIKASI SOSIAL. Sosiologi Umum, 173. Sunarto, Kamanto. 1993. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Lembaga Penerbit FE – UI. Richard Osborne & Borin Van Loon. 1996. Mengenal Sosiologi For Beginner. Bandung: Mizan Henslin, JM. Sosiologi dengan Pendekatan Membumi Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Wirawan, 2010. Konflik dan Manajemen Konflik, Teori, Aplikasi dan Penelitian. Jakarta: Salemba Humanika Azis, Y. A. (2021, Agustus 20). Hakikat Dan Ruang Lingkup Sosiologi. penerbitbukudeepublish.com . WAHYUDI, A. (t.thn.). KONFLIK, KONSEP TEORI DAN PERMASALAHAN. Journal .
  • 33. 33 sumber : Sosiologi Suatu Pengantar , Prof.Dr.Soerjono Soekanto https://www.ruangguru.com/blog/mengenal-sifat-dan-fungsi-stratifikasi-sosial Materi Pembelajaran Quipper Video Mata Pelajaran Sosiologi Kelas XI SMA Semester 1: Mobilitas Sosial Materi Video Pembelajaran Quipper Video Mata Pelajaran Sosiologi Kelas XI SMA Semester 1: Mobilitas Sosial