SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
Download to read offline
Fitria Dewi Puspita Anggraini
Fakultas Kesehatan
Universitas Dian Nuswantoro
2020
Diabetes Mellitus
Fitriadewi@dsn.dinus.ac.id
Topik
Bahasan
Definisi
01
Sebaran Kasus
02
Faktor Resiko
03
Patofisiologi
04
Topik
Bahasan
Gejala Klinis
05
Diagnosis Klinis
06
Pengobatan
07
Pencegahan
07
Section Break
Definisi
Diabetes Melitus (DM)
merupakan salah satu
penyakit tidak
menular yang
dikenal dengan nama
penyakit kencing
manis
gangguan metabolik terjadi
secara kronis atau menahun
karena tubuh tidak mempunyai
hormon insulin yang cukup akibat
gangguan pada sekresi insulin,
hormon insulin yang tidak bekerja
sebagaimana mestinya atau
keduanya
Ciri penyakit DM
adalah ditemukannya
konsentrasi
glukosa yang tinggi di
dalam darah
(hiperglikemia)
ditandai dengan
munculnya gejala khas
yaitu poliphagia, polidipsia
dan poliuria serta sebagian
mengalami kehilangan
berat badan
DM yang tidak
terkontrol dapat menyebabkan
beberapa komplikasi seperti
kerusakan mata, ginjal
pembuluh darah, saraf dan
jantung
KLASIFIKASI
Perbedaan DM Tipe-1 dan Tipe-2
Epidemiologi
FAKTOR RESIKO
Faktor Tetap Umur
Jenis Kelamin
Genetik
Suku
Riwayat Keluarga
Faktor Perilaku Konsumsi Zat Gizi (karbohidrat, protein,
lemak, serat)
Aktifitas Fisik
Faktor Sosial-Ekonomi, Budaya dan
Lingkungan
Status pekerjaan
Tingkat pendidikan
Faktor Intermediet Obesitas
Hipertensi
Penyakit mental serius
Kondisi psikologis
Patofisiologi
Step 1
Step 2
Step 3
Step 4
Penyakit dengan gangguan
metabolisme karbohidrat,
protein dan lemak karena
insulin tidak dapat bekerja
secara optimal, jumlah
insulin yang tidak
memenuhi kebutuhan atau
keduanya
Gangguan metabolisme
terjadi karena 3 hal yaitu
pertama, kerusakan pada
sel-sel beta pankreas
karena pengaruh dari luar
seperti zat kimia, virus dan
bakteri
Kedua, penurunan
reseptor glukosa pada
kelenjar pankreas
Ketiga, karena kerusakan
reseptor insulin di jaringan
perifer
Patofisiologi
Insulin yang disekresi oleh
sel beta pankreas
berfungsi untuk mengatur
kadar glukosa darah dalam
tubuh
Kadar glukosa darah
yang tinggi akan
menstimulasi sel beta
pankreas untuk
mengsekresi insulin
Sel beta pankreas yang tidak
berfungsi secara optimal
sehingga berakibat pada
kurangnya sekresi insulin
menjadi penyebab kadar
glukosa darah tinggi
Penyebab dari
kerusakan sel beta
pankreas sangat
banyak seperti contoh
penyakit autoimun dan
idiopatik
Patofisiologi
Sensitivitas insulin untuk
menurunkan glukosa darah
dengan menstimulasi
pemakaian glukosa di
jaringan otot dan lemak
serta menekan produksi
glukosa oleh hati menurun
Gangguan respons
metabolik terhadap
kerja insulin
disebut dengan
resistensi insulin
Penurunan sensitivitas
tersebut juga menyebabkan
resistensi insulin sehingga
kadar glukosa dalam darah
tinggi
Keadaan ini dapat disebabkan
oleh gangguan reseptor
sehingga dibutuhkan insulin
yang lebih banyak dari
biasanya untuk
mempertahankan kadar
glukosa darah agar tetap
normal
Patofisiologi
Kadar glukosa darah yang tinggi
selanjutnya berakibat pada proses filtrasi
yang melebihi transpor maksimum
(1)
Keadaan ini mengakibatkan glukosa
dalam darah masuk ke dalam urin
(glukosuria) sehingga terjadi diuresis
osmotik yang ditandai dengan
pengeluaran urin yang berlebihan
(poliuria)
(2)
Banyaknya cairan yang keluar
menimbulkan sensasi rasa haus
(polidipsia)
(3)
Glukosa yang hilang melalui urin dan
resistensi insulin menyebabkan
kurangnya glukosa yang akan diubah
menjadi energi sehingga menimbulkan
rasa lapar yang meningkat (polifagia)
sebagai kompensasi terhadap kebutuhan
energi
(4)
Penderita akan merasa mudah lelah dan
mengantuk jika tidak ada kompensasi
terhadap kebutuhan energi tersebut
(5)
Gejala
Klinis
Gejala akut DM pada permulaan
adalah banyak makan
(poliphagia), banyak minum
(polidipsia) dan banyak kencing
(poliuria).
Gejala kronik DM adalah kulit
terasa panas, kebas, seperti
tertusuk-tusuk jarum, rasa tebal
pada kulit, kram, kelelahan,
mudah mengantuk, penglihatan
memburuk (buram), gigi mudah
goyah dan mudah lepas,
keguguran pada ibu hamil dan
ibu melahirkan dengan berat
bayi yang lebih dari 4 kilogram
Penyakit DM dapat
menimbulkan berbagai gejala
pada penderita. Gejala-gejala
yang muncul pada penderita
DM sangat bervariasi antara
satu penderita dengan
penderita lainnya. Bahkan, ada
penderita DM yang tidak
menunjukkan gejala khas
penyakit DM. Gejala-gejala DM
tersebut akhirnya dikategorikan
menjadi gejala akut dan gejala
kronis
Diagnosis
01
02
04
03
Diagnosis dini penyakit DM sangat
menentukan perkembangan penyakit DM pada
penderita
Diagnosis DM dapat ditegakkan berdasarkan
pemeriksaan glukosa darah
Penderita DM yang tidak terdiagnosis dengan
cepat mempunyai resiko lebih besar
menderita komplikasi dan kesehatan yang
memburuk
Metode yang paling dianjurkan untuk
mengetahui kadar glukosa darah adalah
metode enzimatik dengan bahan plasma atau
serum darah vena
Diagnosis
FAST
FOOD
DM tidak dapat didiagnosis berdasarkan glukosa
dalam urin (glukosuria)
Keluhan dan gejala DM yang muncul pada
seseorang dapat membantu dalam mendiagnosis
DM
Seseorang dengan keluhan klasik DM (poliuria,
polidipsia, poliphagia) dan keluhan lain seperti
lemas, kesemutan, gatal, pandangan kabur dan
disfungsi ereksi dapat dicurigai menderita DM
Diagnosis
Pemeriksaan penyaring ini dilakukan
pada kelompok dengan resiko menderita
DM yang tinggi yaitu kelompok dengan
Indeks Massa Tubuh (IMT) yang besar,
kelompok dengan faktor risiko DM tinggi
dan kelompok usia >45 tahun
Pemeriksaan penyaring perlu dilakukan
pada seseorang yang mungkin menderita
DM tetapi tidak menunjukkan gejala dan
keluhan
Prediabetes tidak harus menghasilkan
diabetes jika perubahan gaya hidup yang
dijalani adalah gaya hidup sehat
Perbedaan antara prediabetes dan
diabetes adalah bagaimana tinggi
kadar gula darah. Pradiabetes adalah
ketika kadar gula darah (glukosa) lebih
tinggi dari normal tetapi tidak cukup
tinggi untuk didiagnosis sebagai
diabetes
Kadar glukosa darah yang tidak
memenuhi kriteria normal dan tidak
memenuhi kriteria diagnosis DM
dikategorikan sebagai kategori
prediabetes
Kriteria prediabetes menurut Perkeni
(2015) adalah glukosa Darah Puasa
Terganggu (GDPT), toleransi Glukosa
Terganggu (TGT) dan hasil
pemeriksaan HbA1c yang
menunjukkan angka 5,7 – 6,4 %
berdasarkan standar NGSP
Komplikasi
Komplikasi akut menunjukan
perubahan relatif glukosa
darah yang akut dan diabetik
ketoasidosis
DM yang terjadi begitu lama
dapat menyebabkan
penyumbatan pembuluh darah
dan menimbulkan komplikasi
kronik. Retinopati, neuropati,
nefropati, penyakit arteri koroner,
infeksi, katarak dan glaukoma
adalah beberapa contoh
komplikasi kronik dari DM
A
B
Pengobatan
Terapi Medikamentosa
Terapi Non Medikamentosa
Terapi Medikamentosa
Terapi Obat Hipoglikemik Oral
Obat-obat hipoglikemik oral terutama ditujukan untuk
membantu penanganan pasien DM Tipe II. Pemilihan obat
hipoglikemik oral bergantung pada tingkat keparahan
penyakit dan kondisi pasien, dapat dilakukan dengan
menggunakan satu jenis obat atau kombinasi dari dua jenis
obat.
Terapi Insulin
Terapi insulin merupakan satu keharusan bagi penderita
DM Tipe 1. Walaupun sebagian besar penderita DM Tipe 2
tidak memerlukan terapi insulin, namun hampir 30%ternyata
memerlukan terapi insulin disamping terapi hipoglikemik
oral.
Terapi Kombinasi
Terapi kombinasi yang umum adalah antara golongan
sulfonilurea dengan biguanida. Sulfonilurea akan
mengawali denganmerangsang sekresi pankreas yang
memberikan kesempatan untuk senyawa biguanida
bekerja efektif.
Pencegahan
Mengetahui penyebab diabetes
Idealkan porsi makanan
Kurangi makanan/minuman
manis
Kurangi makanan berlemak
Rajin berolahraga
Upaya preventif yang dapat dilakukan agar
terhindar dari DM yakni dengan
memperhatikan gaya hidup, pola makan, dan
kebiasaan berolahraga sehingga seluruh
fungsi tubuh dapat berjalan optimal.
Selain itu, pantau juga gula darah secara rutin
untuk deteksi awal dan upaya kuratif dini.
Pencegahan
Utamakan konsumsi sayur
Idealkan berat badan
Istirahat yang cukup dan
teratur
Hindari stress berlebihan
Biasakan sarapan pagi
setiap hari
Thank you

More Related Content

Similar to EPID_PTM_TM_7_Diabetes.pdf

Pengetahuan tentang penyakit diabetes melitus
Pengetahuan tentang penyakit diabetes melitusPengetahuan tentang penyakit diabetes melitus
Pengetahuan tentang penyakit diabetes melitusRosania Aninditari
 
Makalah diabetes melitus
Makalah diabetes melitusMakalah diabetes melitus
Makalah diabetes melitusWarnet Raha
 
Asuhan Keperawatan Diabetes Melitus
Asuhan Keperawatan Diabetes MelitusAsuhan Keperawatan Diabetes Melitus
Asuhan Keperawatan Diabetes Melituspjj_kemenkes
 
Asuhan Keperawatan Diabetes Melitus
Asuhan Keperawatan Diabetes MelitusAsuhan Keperawatan Diabetes Melitus
Asuhan Keperawatan Diabetes Melituspjj_kemenkes
 
Edukasi Diabetes Mellitus pada pasien prolanis
Edukasi Diabetes Mellitus  pada pasien prolanisEdukasi Diabetes Mellitus  pada pasien prolanis
Edukasi Diabetes Mellitus pada pasien prolanissandymurtiningtyas1
 
asuhan-keperawatan-anak-juvenile-diabetes.pptx
asuhan-keperawatan-anak-juvenile-diabetes.pptxasuhan-keperawatan-anak-juvenile-diabetes.pptx
asuhan-keperawatan-anak-juvenile-diabetes.pptxrapiahrapi
 
mengenal-diabetes-mellitus-tipe-1-dan-tipe-2-dari-anatomi-hingga-pencegahan-2...
mengenal-diabetes-mellitus-tipe-1-dan-tipe-2-dari-anatomi-hingga-pencegahan-2...mengenal-diabetes-mellitus-tipe-1-dan-tipe-2-dari-anatomi-hingga-pencegahan-2...
mengenal-diabetes-mellitus-tipe-1-dan-tipe-2-dari-anatomi-hingga-pencegahan-2...elizarman
 
Tugas empimediologi norni eks b
Tugas empimediologi norni eks bTugas empimediologi norni eks b
Tugas empimediologi norni eks bNorniStg
 
Tugas empimediologi norni eks b
Tugas empimediologi norni eks bTugas empimediologi norni eks b
Tugas empimediologi norni eks bNorniStg
 
Laporan pendahuluan askep ujian icu dm
Laporan pendahuluan askep ujian icu dmLaporan pendahuluan askep ujian icu dm
Laporan pendahuluan askep ujian icu dmYabniel Lit Jingga
 
Asuhan keperawatan pada pasien lanjut usia dengan diabetes mellitus AKPER PEM...
Asuhan keperawatan pada pasien lanjut usia dengan diabetes mellitus AKPER PEM...Asuhan keperawatan pada pasien lanjut usia dengan diabetes mellitus AKPER PEM...
Asuhan keperawatan pada pasien lanjut usia dengan diabetes mellitus AKPER PEM...Operator Warnet Vast Raha
 
DM_dan_HIPERTENSI.pptx
DM_dan_HIPERTENSI.pptxDM_dan_HIPERTENSI.pptx
DM_dan_HIPERTENSI.pptxLisaAL1
 

Similar to EPID_PTM_TM_7_Diabetes.pdf (20)

Pengetahuan tentang penyakit diabetes melitus
Pengetahuan tentang penyakit diabetes melitusPengetahuan tentang penyakit diabetes melitus
Pengetahuan tentang penyakit diabetes melitus
 
Konsep Dasar Penyakit Diabetes Mellitus
Konsep Dasar Penyakit Diabetes MellitusKonsep Dasar Penyakit Diabetes Mellitus
Konsep Dasar Penyakit Diabetes Mellitus
 
Makalah diabetes melitus
Makalah diabetes melitusMakalah diabetes melitus
Makalah diabetes melitus
 
Makalah diabetes melitus
Makalah diabetes melitusMakalah diabetes melitus
Makalah diabetes melitus
 
Makalah diabetes melitus
Makalah diabetes melitusMakalah diabetes melitus
Makalah diabetes melitus
 
Asuhan Keperawatan Diabetes Melitus
Asuhan Keperawatan Diabetes MelitusAsuhan Keperawatan Diabetes Melitus
Asuhan Keperawatan Diabetes Melitus
 
Asuhan Keperawatan Diabetes Melitus
Asuhan Keperawatan Diabetes MelitusAsuhan Keperawatan Diabetes Melitus
Asuhan Keperawatan Diabetes Melitus
 
Edukasi Diabetes Mellitus pada pasien prolanis
Edukasi Diabetes Mellitus  pada pasien prolanisEdukasi Diabetes Mellitus  pada pasien prolanis
Edukasi Diabetes Mellitus pada pasien prolanis
 
asuhan-keperawatan-anak-juvenile-diabetes.pptx
asuhan-keperawatan-anak-juvenile-diabetes.pptxasuhan-keperawatan-anak-juvenile-diabetes.pptx
asuhan-keperawatan-anak-juvenile-diabetes.pptx
 
Epidemiologi Diabetes Mellitus
Epidemiologi Diabetes MellitusEpidemiologi Diabetes Mellitus
Epidemiologi Diabetes Mellitus
 
mengenal-diabetes-mellitus-tipe-1-dan-tipe-2-dari-anatomi-hingga-pencegahan-2...
mengenal-diabetes-mellitus-tipe-1-dan-tipe-2-dari-anatomi-hingga-pencegahan-2...mengenal-diabetes-mellitus-tipe-1-dan-tipe-2-dari-anatomi-hingga-pencegahan-2...
mengenal-diabetes-mellitus-tipe-1-dan-tipe-2-dari-anatomi-hingga-pencegahan-2...
 
Tugas empimediologi norni eks b
Tugas empimediologi norni eks bTugas empimediologi norni eks b
Tugas empimediologi norni eks b
 
Tugas empimediologi norni eks b
Tugas empimediologi norni eks bTugas empimediologi norni eks b
Tugas empimediologi norni eks b
 
Askep diabetes
Askep diabetesAskep diabetes
Askep diabetes
 
Laporan pendahuluan askep ujian icu dm
Laporan pendahuluan askep ujian icu dmLaporan pendahuluan askep ujian icu dm
Laporan pendahuluan askep ujian icu dm
 
BAB 1 - BAB 5 AENI.docx
BAB 1 - BAB 5 AENI.docxBAB 1 - BAB 5 AENI.docx
BAB 1 - BAB 5 AENI.docx
 
Satpel diabetes melitus
Satpel diabetes melitusSatpel diabetes melitus
Satpel diabetes melitus
 
Diabetes mellitus
Diabetes mellitusDiabetes mellitus
Diabetes mellitus
 
Asuhan keperawatan pada pasien lanjut usia dengan diabetes mellitus AKPER PEM...
Asuhan keperawatan pada pasien lanjut usia dengan diabetes mellitus AKPER PEM...Asuhan keperawatan pada pasien lanjut usia dengan diabetes mellitus AKPER PEM...
Asuhan keperawatan pada pasien lanjut usia dengan diabetes mellitus AKPER PEM...
 
DM_dan_HIPERTENSI.pptx
DM_dan_HIPERTENSI.pptxDM_dan_HIPERTENSI.pptx
DM_dan_HIPERTENSI.pptx
 

Recently uploaded

DIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptx
DIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptxDIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptx
DIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptxulfahyus
 
fisiologi haid dan bagaimana. Kita bersa
fisiologi haid dan bagaimana. Kita bersafisiologi haid dan bagaimana. Kita bersa
fisiologi haid dan bagaimana. Kita bersaAgusSupriyanto987244
 
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptxKONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptxrosintauli1
 
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIStandar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIgermanaaprianineno
 
MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docx
MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docxMAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docx
MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docxcholiftiara1
 
Kota Palembang Dalam Angka 2023.pdf]]kjk
Kota Palembang Dalam Angka 2023.pdf]]kjkKota Palembang Dalam Angka 2023.pdf]]kjk
Kota Palembang Dalam Angka 2023.pdf]]kjkklinikrizkiasyifa
 
158679843-Penyuluhan-Katarak-Koass-Mata.ppt
158679843-Penyuluhan-Katarak-Koass-Mata.ppt158679843-Penyuluhan-Katarak-Koass-Mata.ppt
158679843-Penyuluhan-Katarak-Koass-Mata.pptnabillasy1
 
obat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogor
obat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogorobat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogor
obat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogorariniastuti020
 
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasiobat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasiariniastuti020
 
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasissupi412
 
APLIKASI SIstem Informasi Terpadu Kesehatan Kerja dan Olahraga 2023.ppt
APLIKASI SIstem Informasi Terpadu Kesehatan Kerja dan Olahraga 2023.pptAPLIKASI SIstem Informasi Terpadu Kesehatan Kerja dan Olahraga 2023.ppt
APLIKASI SIstem Informasi Terpadu Kesehatan Kerja dan Olahraga 2023.pptrosintauli1
 
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandungobat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandungariniastuti020
 

Recently uploaded (13)

DIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptx
DIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptxDIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptx
DIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptx
 
14# Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 1 bulan [087776558899]
14# Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 1 bulan [087776558899]14# Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 1 bulan [087776558899]
14# Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 1 bulan [087776558899]
 
fisiologi haid dan bagaimana. Kita bersa
fisiologi haid dan bagaimana. Kita bersafisiologi haid dan bagaimana. Kita bersa
fisiologi haid dan bagaimana. Kita bersa
 
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptxKONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
 
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIStandar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
 
MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docx
MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docxMAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docx
MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docx
 
Kota Palembang Dalam Angka 2023.pdf]]kjk
Kota Palembang Dalam Angka 2023.pdf]]kjkKota Palembang Dalam Angka 2023.pdf]]kjk
Kota Palembang Dalam Angka 2023.pdf]]kjk
 
158679843-Penyuluhan-Katarak-Koass-Mata.ppt
158679843-Penyuluhan-Katarak-Koass-Mata.ppt158679843-Penyuluhan-Katarak-Koass-Mata.ppt
158679843-Penyuluhan-Katarak-Koass-Mata.ppt
 
obat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogor
obat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogorobat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogor
obat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogor
 
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasiobat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
 
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
APLIKASI SIstem Informasi Terpadu Kesehatan Kerja dan Olahraga 2023.ppt
APLIKASI SIstem Informasi Terpadu Kesehatan Kerja dan Olahraga 2023.pptAPLIKASI SIstem Informasi Terpadu Kesehatan Kerja dan Olahraga 2023.ppt
APLIKASI SIstem Informasi Terpadu Kesehatan Kerja dan Olahraga 2023.ppt
 
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandungobat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
 

EPID_PTM_TM_7_Diabetes.pdf

  • 1. Fitria Dewi Puspita Anggraini Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro 2020 Diabetes Mellitus Fitriadewi@dsn.dinus.ac.id
  • 2.
  • 3.
  • 7. Definisi Diabetes Melitus (DM) merupakan salah satu penyakit tidak menular yang dikenal dengan nama penyakit kencing manis gangguan metabolik terjadi secara kronis atau menahun karena tubuh tidak mempunyai hormon insulin yang cukup akibat gangguan pada sekresi insulin, hormon insulin yang tidak bekerja sebagaimana mestinya atau keduanya Ciri penyakit DM adalah ditemukannya konsentrasi glukosa yang tinggi di dalam darah (hiperglikemia) ditandai dengan munculnya gejala khas yaitu poliphagia, polidipsia dan poliuria serta sebagian mengalami kehilangan berat badan DM yang tidak terkontrol dapat menyebabkan beberapa komplikasi seperti kerusakan mata, ginjal pembuluh darah, saraf dan jantung
  • 9. Perbedaan DM Tipe-1 dan Tipe-2
  • 11.
  • 12.
  • 13.
  • 14. FAKTOR RESIKO Faktor Tetap Umur Jenis Kelamin Genetik Suku Riwayat Keluarga Faktor Perilaku Konsumsi Zat Gizi (karbohidrat, protein, lemak, serat) Aktifitas Fisik Faktor Sosial-Ekonomi, Budaya dan Lingkungan Status pekerjaan Tingkat pendidikan Faktor Intermediet Obesitas Hipertensi Penyakit mental serius Kondisi psikologis
  • 15. Patofisiologi Step 1 Step 2 Step 3 Step 4 Penyakit dengan gangguan metabolisme karbohidrat, protein dan lemak karena insulin tidak dapat bekerja secara optimal, jumlah insulin yang tidak memenuhi kebutuhan atau keduanya Gangguan metabolisme terjadi karena 3 hal yaitu pertama, kerusakan pada sel-sel beta pankreas karena pengaruh dari luar seperti zat kimia, virus dan bakteri Kedua, penurunan reseptor glukosa pada kelenjar pankreas Ketiga, karena kerusakan reseptor insulin di jaringan perifer
  • 16. Patofisiologi Insulin yang disekresi oleh sel beta pankreas berfungsi untuk mengatur kadar glukosa darah dalam tubuh Kadar glukosa darah yang tinggi akan menstimulasi sel beta pankreas untuk mengsekresi insulin Sel beta pankreas yang tidak berfungsi secara optimal sehingga berakibat pada kurangnya sekresi insulin menjadi penyebab kadar glukosa darah tinggi Penyebab dari kerusakan sel beta pankreas sangat banyak seperti contoh penyakit autoimun dan idiopatik
  • 17. Patofisiologi Sensitivitas insulin untuk menurunkan glukosa darah dengan menstimulasi pemakaian glukosa di jaringan otot dan lemak serta menekan produksi glukosa oleh hati menurun Gangguan respons metabolik terhadap kerja insulin disebut dengan resistensi insulin Penurunan sensitivitas tersebut juga menyebabkan resistensi insulin sehingga kadar glukosa dalam darah tinggi Keadaan ini dapat disebabkan oleh gangguan reseptor sehingga dibutuhkan insulin yang lebih banyak dari biasanya untuk mempertahankan kadar glukosa darah agar tetap normal
  • 18. Patofisiologi Kadar glukosa darah yang tinggi selanjutnya berakibat pada proses filtrasi yang melebihi transpor maksimum (1) Keadaan ini mengakibatkan glukosa dalam darah masuk ke dalam urin (glukosuria) sehingga terjadi diuresis osmotik yang ditandai dengan pengeluaran urin yang berlebihan (poliuria) (2) Banyaknya cairan yang keluar menimbulkan sensasi rasa haus (polidipsia) (3) Glukosa yang hilang melalui urin dan resistensi insulin menyebabkan kurangnya glukosa yang akan diubah menjadi energi sehingga menimbulkan rasa lapar yang meningkat (polifagia) sebagai kompensasi terhadap kebutuhan energi (4) Penderita akan merasa mudah lelah dan mengantuk jika tidak ada kompensasi terhadap kebutuhan energi tersebut (5)
  • 19. Gejala Klinis Gejala akut DM pada permulaan adalah banyak makan (poliphagia), banyak minum (polidipsia) dan banyak kencing (poliuria). Gejala kronik DM adalah kulit terasa panas, kebas, seperti tertusuk-tusuk jarum, rasa tebal pada kulit, kram, kelelahan, mudah mengantuk, penglihatan memburuk (buram), gigi mudah goyah dan mudah lepas, keguguran pada ibu hamil dan ibu melahirkan dengan berat bayi yang lebih dari 4 kilogram Penyakit DM dapat menimbulkan berbagai gejala pada penderita. Gejala-gejala yang muncul pada penderita DM sangat bervariasi antara satu penderita dengan penderita lainnya. Bahkan, ada penderita DM yang tidak menunjukkan gejala khas penyakit DM. Gejala-gejala DM tersebut akhirnya dikategorikan menjadi gejala akut dan gejala kronis
  • 20. Diagnosis 01 02 04 03 Diagnosis dini penyakit DM sangat menentukan perkembangan penyakit DM pada penderita Diagnosis DM dapat ditegakkan berdasarkan pemeriksaan glukosa darah Penderita DM yang tidak terdiagnosis dengan cepat mempunyai resiko lebih besar menderita komplikasi dan kesehatan yang memburuk Metode yang paling dianjurkan untuk mengetahui kadar glukosa darah adalah metode enzimatik dengan bahan plasma atau serum darah vena
  • 21. Diagnosis FAST FOOD DM tidak dapat didiagnosis berdasarkan glukosa dalam urin (glukosuria) Keluhan dan gejala DM yang muncul pada seseorang dapat membantu dalam mendiagnosis DM Seseorang dengan keluhan klasik DM (poliuria, polidipsia, poliphagia) dan keluhan lain seperti lemas, kesemutan, gatal, pandangan kabur dan disfungsi ereksi dapat dicurigai menderita DM
  • 22. Diagnosis Pemeriksaan penyaring ini dilakukan pada kelompok dengan resiko menderita DM yang tinggi yaitu kelompok dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) yang besar, kelompok dengan faktor risiko DM tinggi dan kelompok usia >45 tahun Pemeriksaan penyaring perlu dilakukan pada seseorang yang mungkin menderita DM tetapi tidak menunjukkan gejala dan keluhan Prediabetes tidak harus menghasilkan diabetes jika perubahan gaya hidup yang dijalani adalah gaya hidup sehat Perbedaan antara prediabetes dan diabetes adalah bagaimana tinggi kadar gula darah. Pradiabetes adalah ketika kadar gula darah (glukosa) lebih tinggi dari normal tetapi tidak cukup tinggi untuk didiagnosis sebagai diabetes Kadar glukosa darah yang tidak memenuhi kriteria normal dan tidak memenuhi kriteria diagnosis DM dikategorikan sebagai kategori prediabetes Kriteria prediabetes menurut Perkeni (2015) adalah glukosa Darah Puasa Terganggu (GDPT), toleransi Glukosa Terganggu (TGT) dan hasil pemeriksaan HbA1c yang menunjukkan angka 5,7 – 6,4 % berdasarkan standar NGSP
  • 23.
  • 24. Komplikasi Komplikasi akut menunjukan perubahan relatif glukosa darah yang akut dan diabetik ketoasidosis DM yang terjadi begitu lama dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah dan menimbulkan komplikasi kronik. Retinopati, neuropati, nefropati, penyakit arteri koroner, infeksi, katarak dan glaukoma adalah beberapa contoh komplikasi kronik dari DM A B
  • 26. Terapi Medikamentosa Terapi Obat Hipoglikemik Oral Obat-obat hipoglikemik oral terutama ditujukan untuk membantu penanganan pasien DM Tipe II. Pemilihan obat hipoglikemik oral bergantung pada tingkat keparahan penyakit dan kondisi pasien, dapat dilakukan dengan menggunakan satu jenis obat atau kombinasi dari dua jenis obat. Terapi Insulin Terapi insulin merupakan satu keharusan bagi penderita DM Tipe 1. Walaupun sebagian besar penderita DM Tipe 2 tidak memerlukan terapi insulin, namun hampir 30%ternyata memerlukan terapi insulin disamping terapi hipoglikemik oral. Terapi Kombinasi Terapi kombinasi yang umum adalah antara golongan sulfonilurea dengan biguanida. Sulfonilurea akan mengawali denganmerangsang sekresi pankreas yang memberikan kesempatan untuk senyawa biguanida bekerja efektif.
  • 27. Pencegahan Mengetahui penyebab diabetes Idealkan porsi makanan Kurangi makanan/minuman manis Kurangi makanan berlemak Rajin berolahraga Upaya preventif yang dapat dilakukan agar terhindar dari DM yakni dengan memperhatikan gaya hidup, pola makan, dan kebiasaan berolahraga sehingga seluruh fungsi tubuh dapat berjalan optimal. Selain itu, pantau juga gula darah secara rutin untuk deteksi awal dan upaya kuratif dini.
  • 28. Pencegahan Utamakan konsumsi sayur Idealkan berat badan Istirahat yang cukup dan teratur Hindari stress berlebihan Biasakan sarapan pagi setiap hari