SlideShare a Scribd company logo
1 of 35
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN DIABETES
MELLITUS

Achmad Teguh
Sulis Ratnawati
DIABETES MELLITUS
DEFINISI
• Diabetes Mellitus ( DM ) adalah penyakit metabolik
yang kebanyakan herediter, tanda – tanda
hiperglikemia dan glukosuria, disertai dengan atau
tidak adanya gejala klinik akut ataupun kronik,
sebagai akibat dari kuranganya insulin efektif di
dalam tubuh, gangguan primer terletak pada
metabolisme karbohidrat yang biasanya disertai juga
gangguan metabolisme lemak dan protein.
ETIOLOGI
• DM mempunyai etiologi yang heterogen, dimana
berbagai lesi dapat menyebabkan insufisiensi
insulin, tetapi determinan genetik biasanya
memegang peranan penting pada mayoritas DM.
Faktor lain yang dianggap sebagai
kemungkinan etiologi DM yaitu :
• Kelainan sel beta pankreas, berkisar dari hilangnya
sel beta sampai kegagalan sel beta melepas insulin.
• Faktor – faktor lingkungan yang mengubah fungsi sel
beta, antara lain agen yang dapat menimbulkan
infeksi, diet dimana pemasukan karbohidrat dan
gula yang diproses secara berlebihan, obesitas dan
kehamilan.
• Gangguan sistem imunitas. Sistem ini dapat
dilakukan oleh autoimunitas yang disertai
pembentukan sel – sel antibodi antipankreatik dan
mengakibatkan kerusakan sel - sel penyekresi
insulin, kemudian peningkatan kepekaan sel beta
oleh virus.
• Kelainan insulin. Pada pasien obesitas, terjadi
gangguan kepekaan jaringan terhadap insulin akibat
kurangnya reseptor insulin yang terdapat pada
membran sel yang responsir terhadap insulin.
TIPE DM
Klasifikasi diabetes mellitus American Diabet Association (1997) sesuai anjuran
PERKENI (Perkumpulan Endrokonologi Indonesia) :
1.

2.

Diabetes tipe 1 (Insulin Dependent Diabetes Melitus (IDDM) / Diabetes Mellitus
Tergantung Insulin (DMTI)).
Disebabkan oleh distruksi sel Beta pulau langerhans akibat proses auto imun dan
idiopatik.
Diabetes tipe 2 (Non Insulin Dependent Diabetes Melitus (NIDDM) / Diabetes
Melitus Tidak Tergantung Insulin (DMTTI).
Disebabkan kegagalan relatif sel beta dan resistensi insulin. Resistensi Insulin
adalah turunnya kemampuan insulin untuk merangsang pengambilan glukosa
oleh jaringan perifer dan untuk menghambat produksi glukosa oleh hati. Sel beta
tidak mampu mengimbangi resistensi insulin ini sepenuhnya, artinya terjadi
defisiensi insulin, ketidakmampuan ini terlihat dari berkurangnya sekresi insulin
pada rangsangan glukosa maupun pada rangsangan glukosa bersama bahan
perangsang sekresi insulin lain, berarti sel beta pankreas mengalami desentisisasi
terhadap glukosa.
3. Diabetes Tipe Lain
Defek genetic fungsi sel beta :
- Maturity Onset Diabetes of the young (MODY) 1,2.
- DNA mitokondria
Defek genetik kerja insulin.
Penyakit eksokrin pancreas
- Pancreatitis
- Tumor / Pankreatektomi
- Pankreatopati fibrokalkulus
4. Diabetes Melitus Gestasional (DMG).
PATOFISIOLOGI
• Pasien – pasien yang mengalami defisiensi insulin tidak dapat
mempertahankan kadar glukosa plasma puasa yang normal atau toleransi
sesudah makan.
• Pada hiperglikemia yang parah yang melebihi ambang ginjal normal
( konsentrasi glukosa darah sebesar 160 – 180 mg/100 ml ), akan timbul
glikosuria karena tubulus – tubulus renalis tidak dapat menyerap kembali
semua glukosa.
• Glukosuria ini akan mengakibatkan diuresis osmotik yang menyebabkan
poliuri disertai kehilangan sodium, klorida, potasium, dan pospat.
• Adanya poliuri menyebabkan dehidrasi dan timbul polidipsi.
Cont..
• Akibat glukosa yang keluar bersama urine maka pasien akan
mengalami keseimbangan protein negatif dan berat badan
menurun serta cenderung terjadi polifagi
• Akibat yang lain adalah astenia atau kekurangan energi
sehingga pasien menjadi cepat telah dan mengantuk yang
disebabkan oleh berkurangnya atau hilangnya protein tubuh
dan juga berkurangnya penggunaan karbohidrat untuk energi.
• Hiperglikemia yang lama akan menyebabkan arterosklerosis,
penebalan membran basalis dan perubahan pada saraf
perifer. Ini akan memudahkan terjadinya gangren.
ASUHAN KEPERAWATAN
• Proses keperawatan terdiri dari lima tahapan,
yaitu :
- pengkajian
- diagnosa keperawatan
- perencanaan
- pelaksanaan
- evaluasi
1. PENGKAJIAN
A. Pengumpulan Data
 Anamnese
Identitas penderita
Meliputi nama, umur, jenis kelamin, agama,
pendidikan, pekerjaan, alamat, status perkawinan,
suku bangsa, nomor register, tanggal masuk rumah
sakit dan diagnosa medis.
Keluhan Utama
Adanya rasa kesemutan pada kaki / tungkai bawah,
rasa raba yang menurun, adanya luka yang tidak
sembuh – sembuh dan berbau, adanya nyeri pada
luka.
Riwayat kesehatan sekarang
Berisi tentang kapan terjadinya luka, penyebab
terjadinya luka serta upaya yang telah dilakukan oleh
penderita untuk mengatasinya.
Riwayat kesehatan dahulu
Adanya riwayat penyakit DM atau penyakit – penyakit
lain yang ada kaitannya dengan defisiensi insulin
misalnya penyakit pankreas. Adanya riwayat penyakit
jantung, obesitas, maupun arterosklerosis, tindakan
medis yang pernah di dapat maupun obat-obatan yang
biasa digunakan oleh penderita.
Riwayat kesehatan keluarga
Dari genogram keluarga biasanya terdapat salah satu
anggota keluarga yang juga menderita DM atau
penyakit keturunan yang dapat menyebabkan
terjadinya defisiensi insulin misal hipertensi, jantung.
Riwayat psikososial
Meliputi informasi mengenai perilaku, perasaan dan
emosi yang dialami penderita sehubungan dengan
penyakitnya serta tanggapan keluarga terhadap
penyakit penderita.
Pemeriksaan Fisik
• Status kesehatan umum
Meliputi keadaan penderita, kesadaran, suara bicara,
tinggi badan, berat badan dan tanda – tanda vital.
• Kepala dan leher
Kaji bentuk kepala, keadaan rambut, adakah
pembesaran pada leher, telinga kadang-kadang
berdenging, adakah gangguan pendengaran, lidah
sering terasa tebal, ludah menjadi lebih kental, gigi
mudah goyah, gusi mudah bengkak dan berdarah,
apakah penglihatan kabur / ganda, diplopia, lensa mata
keruh.
• Sistem integument
Turgor kulit menurun, adanya luka atau warna
kehitaman bekas luka, kelembaban dan shu kulit
di daerah sekitar ulkus dan gangren, kemerahan
pada kulit sekitar luka, tekstur rambut dan kuku.
• Sistem pernafasan
Adakah sesak nafas, batuk, sputum, nyeri dada.
Pada penderita DM mudah terjadi infeksi.
• Sistem kardiovaskuler
Perfusi jaringan menurun, nadi perifer lemah atau berkurang,
takikardi/bradikardi, hipertensi/hipotensi, aritmia,
kardiomegalis.
• Sistem gastrointestinal
Terdapat polifagi, polidipsi, mual, muntah, diare, konstipasi,
dehidrase, perubahan berat badan, peningkatan lingkar
abdomen, obesitas.
• Sistem urinary
Poliuri, retensio urine, inkontinensia urine, rasa panas atau sakit
saat berkemih.
• Sistem musculoskeletal
Penyebaran lemak, penyebaran masa otot,
perubahn tinggi badan, cepat lelah, lemah dan
nyeri, adanya gangren di ekstrimitas.
• Sistem neurologis
Terjadi penurunan sensoris, paresthesia,
letargi, mengantuk, reflek lambat, kacau
mental, disorientasi.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Adapun diagnosa keperawatan yang muncul pada
pasien gangren kaki diabetik adalah sebagai berikut :
• Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan
dengan iskemik jaringan.
• Keterbatasan mobilitas fisik berhubungan dengan
rasa nyeri pada luka.
• Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake
makanan yang kurang.
• Gangguan gambaran diri berhubungan dengan
perubahan bentuk salah satu anggota tubuh.
• Ganguan pola tidur berhubungan dengan rasa
nyeri pada luka di kaki.
INTERVENSI
Ganguan rasa nyaman ( nyeri ) berhubungan
dengan iskemik jaringan
• Tujuan : rasa nyeri hilang/berkurang
• Kriteria hasil :
– Penderita secara verbal mengatakan nyeri
berkurang
– Penderita dapat melakukan metode atau tindakan
untuk mengatasi atau mengurangi nyeri .
RENCANA TINDAKAN

RASIONAL

Kaji tingkat, frekuensi, dan reaksi nyeri yang Untuk mengetahui berapa berat nyeri yang
dialami pasien.
dialami pasien.
Jelaskan pada pasien tentang sebab-sebab
timbulnya nyeri.

Pemahaman pasien tentang penyebab nyeri
yang terjadi akan mengurangi ketegangan
pasien dan memudahkan pasien untuk
diajak bekerjasama dalam melakukan
tindakan.

Ciptakan lingkungan yang tenang

Rangasangan yang berlebihan dari
lingkungan akan memperberat rasa nyeri.

Ajarkan teknik distraksi dan relaksasi

Teknik distraksi dan relaksasi dapat
mengurangi rasa nyeri yang dirasakan
pasien.

Atur posisi pasien senyaman mungkin
sesuai keinginan pasien.

Posisi yang nyaman akan membantu
memberikan kesempatan pada otot untuk
relaksasi seoptimal mungkin.

Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian
analgesik.

Obat –obat analgesik dapat membantu
mengurangi nyeri pasien.
Keterbatasan mobilitas fisik berhubungan
dengan rasa nyeri pada luka di kaki.
• Tujuan : Pasien dapat mencapai tingkat
kemampuan aktivitas yang optimal.
• Kriteria Hasil :
– Pergerakan pasien bertambah luas
– Pasien dapat melaksanakan aktivitas sesuai
dengan kemampuan ( duduk, berdiri, berjalan )
– Rasa nyeri berkurang
– Pasien dapat memenuhi kebutuhan sendiri secara
bertahap sesuai dengan kemampuan.
RENCANA TINDAKAN

RASIONAL

Kaji dan identifikasi tingkat kekuatan otot
pada kaki pasien.

Untuk mengetahui derajat kekuatan otototot kaki pasien.

Beri penjelasan tentang pentingnya
melakukan aktivitas untuk menjaga kadar
gula darah dalam keadaan normal.

Pasien mengerti pentingnya aktivitas
sehingga dapat kooperatif dalam tindakan
keperawatan.

Anjurkan pasien untuk
menggerakkan/mengangkat ekstrimitas
bawah sesui kemampuan.

Untuk melatih otot – otot kaki sehingg
berfungsi dengan baik.

Bantu pasien dalam memenuhi
kebutuhannya.

Agar kebutuhan pasien tetap dapat
terpenuhi.

Kerja sama dengan tim kesehatan lain :
dokter ( pemberian analgesik ) dan tenaga
fisioterapi.

Analgesik dapat membantu mengurangi
rasa nyeri, fisioterapi untuk melatih pasien
melakukan aktivitas secara bertahap dan
benar.
Gangguan pemenuhan nutrisi ( kurang dari ) kebutuhan tubuh
berhubungan dengan intake makanan yang kurang.

• Tujuan : Kebutuhan nutrisi dapat terpenuhi
• Kriteria hasil :
– Berat badan dan tinggi badan ideal.
– Pasien mematuhi dietnya.
– Kadar gula darah dalam batas normal.
– Tidak ada tanda-tanda
hiperglikemia/hipoglikemia.
RENCANA TINDAKAN

RASIONAL

Kaji status nutrisi dan kebiasaan makan.

Untuk mengetahui tentang keadaan dan
kebutuhan nutrisi pasien sehingga dapat
diberikan tindakan dan pengaturan diet
yang adekuat.

Anjurkan pasien untuk mematuhi diet
yang telah diprogramkan.

Kepatuhan terhadap diet dapat mencegah
komplikasi terjadinya
hipoglikemia/hiperglikemia.

Timbang berat badan setiap seminggu
sekali.

Mengetahui perkembangan berat badan
pasien ( berat badan merupakan salah
satu indikasi untuk menentukan diet )

Identifikasi perubahan pola makan.

Mengetahui apakah pasien telah
melaksanakan program diet
yang ditetapkan.

Kerja sama dengan tim kesehatan lain
Pemberian insulin akan meningkatkan
untuk pemberian insulin dan diet diabetik. pemasukan glukosa ke dalam jaringan
sehingga gula darah menurun,pemberian
diet yang sesuai dapat mempercepat
penurunan gula darah dan mencegah
komplikasi.
Kurangnya pengetahuan tentang proses penyakit, diet, perawatan, dan
pengobatan berhubungan dengan kurangnya informasi.
• Tujuan :
Pasien memperoleh informasi yang jelas dan
benar tentang penyakitnya.
• Kriteria Hasil :
– Pasien mengetahui tentang proses penyakit, diet,
perawatan dan pengobatannya dan dapat
menjelaskan kembali bila ditanya.
– Pasien dapat melakukan perawatan diri sendiri
berdasarkan pengetahuan yang diperoleh.
RENCANA TINDAKAN

RASIONAL

Kaji tingkat pengetahuan pasien/keluarga
tentang penyakit DM dan gangren.

Untuk memberikan informasi pada
pasien/keluarga, perawat perlu mengetahui
sejauh mana informasi atau pengetahuan
yang diketahui pasien/keluarga.

Kaji latar belakang pendidikan pasien.

Agar perawat dapat memberikan penjelasan
dengan menggunakan kata-kata dan kalimat
yang dapat dimengerti pasien sesuai tingkat
pendidikan pasien.

Jelaskan tentang proses penyakit, diet,
perawatan dan pengobatan pada pasien
dengan bahasa dan kata-kata yang mudah
dimengerti.

Agar informasi dapat diterima dengan
mudah dan tepat sehingga tidak
menimbulkan kesalahpahaman.

Jelasakan prosedur yang kan dilakukan,
manfaatnya bagi pasien dan libatkan pasien
didalamnya.

Dengan penjelasan dan ikut secara langsung
dalam tindakan yang dilakukan, pasien akan
lebih kooperatif dan cemasnya berkurang.

Gunakan gambar-gambar dalam
memberikan penjelasan ( jika ada /
memungkinkan).

Gambar-gambar dapat membantu
mengingat penjelasan yang telah diberikan.
Gangguan gambaran diri berhubungan dengan
perubahan bentuk salah satu anggota tubuh.

• Tujuan : Pasien dapat menerima perubahan
bentuk salah satu anggota tubuhnya secar
positif.
• Kriteria Hasil :
– Pasien mau berinteraksi dan beradaptasi dengan
lingkungan
– Tanpa rasa malu dan rendah diri.
– Pasien yakin akan kemampuan yang dimiliki.
RENCANA TINDAKAN

RASIONAL

Lakukan pendekatan dan bina hubungan
saling percaya dengan pasien.

Memudahkan dalam menggali
permasalahan pasien.

Kaji perasaan/persepsi pasien tentang
perubahan gambaran diri berhubungan
dengan keadaan anggota tubuhnya yang
kurang berfungsi secara normal.

Mengetahui adanya rasa negatif pasien
terhadap dirinya.

Tunjukkan rasa empati, perhatian dan
penerimaan pada pasien.

Pasien akan merasa dirinya di hargai.

Bantu pasien untuk mengadakan hubungan
dengan orang lain.

Dapat meningkatkan kemampuan dalam
mengadakan hubungan dengan orang lain
dan menghilangkan perasaan terisolasi.

Beri kesempatan kepada pasien untuk
mengekspresikan perasaan kehilangan.

Untuk mendapatkan dukungan dalam
proses berkabung yang normal.

Beri dorongan pasien untuk berpartisipasi
dalam perawatan diri dan hargai
pemecahan masalah yang konstruktif dari
pasien.

Untuk meningkatkan perilaku yang adiktif
dari pasien.
Gangguan pola tidur berhubungan dengan rasa nyeri
pada luka di kaki

Tujuan : Gangguan pola tidur pasien akan
teratasi.
Kriteria hasil :
– Pasien mudah tidur dalam waktu 30 – 40 menit.
– Pasien tenang dan wajah segar.
– Pasien mengungkapkan dapat beristirahat dengan
cukup.
RENCANA TINDAKAN

RASIONAL

Ciptakan lingkungan yang nyaman dan
tenang.

Lingkungan yang nyaman dapat membantu
meningkatkan tidur/istirahat.

Kaji tentang kebiasaan tidur pasien di
rumah.

Mengetahui perubahan dari hal-hal yang
merupakan kebiasaan pasien ketika tidur
akan mempengaruhi pola tidur pasien.

Kaji adanya faktor penyebab gangguan pola
tidur yang lain seperti cemas, efek obatobatan dan suasana ramai.

Mengetahui faktor penyebab gangguan pola
tidur yang lain dialami dan dirasakan pasien.

Anjurkan pasien untuk menggunakan
pengantar tidur dan teknik relaksasi

Pengantar tidur akan memudahkan pasien
dalam jatuh dalam tidur, teknik relaksasi
akan mengurangi ketegangan dan rasa
nyeri.

Kaji tanda-tanda kurangnya pemenuhan
kebutuhan tidur pasien.

Untuk mengetahui terpenuhi atau tidaknya
kebutuhan tidur pasien akibat gangguan
pola tidur sehingga dapat diambil tindakan
yang tepat.
Implementasi (Pelaksanaan)
• Pelaksanaan adalah tahap pelaksananan terhadap rencana
tindakan keperawatan yang telah ditetapkan untuk perawat
bersama pasien.
• Implementasi dilaksanakan sesuai dengan rencana setelah
dilakukan validasi, disamping itu juga dibutuhkan ketrampilan
interpersonal, intelektual, teknikal yang dilakukan dengan
cermat dan efisien pada situasi yang tepat dengan selalu
memperhatikan keamanan fisik dan psikologis.
• Setelah selesai implementasi, dilakukan dokumentasi yang
meliputi intervensi yang sudah dilakukan dan bagaimana
respon pasien.
Evaluasi
• Evaluasi merupakan tahap terakhir dari proses keperawatan.
Kegiatan evaluasi ini adalah membandingkan hasil yang telah
dicapai setelah implementasi keperawatan dengan tujuan yang
diharapkan dalam perencanaan.
• Perawat mempunyai tiga alternatif dalam menentukan sejauh
mana tujuan tercapai:
– Berhasil : prilaku pasien sesuai pernyatan tujuan dalam
waktu atau tanggal yang ditetapkan di tujuan.
– Tercapai sebagian : pasien menunujukan prilaku tetapi tidak
sebaik yang ditentukan dalam pernyataan tujuan.
– Belum tercapai. : pasien tidak mampu sama sekali
menunjukkan prilaku yang diharapakan sesuai dengan
pernyataan tujuan.
Asuhan keperawatan dm bu yani

More Related Content

What's hot

asuhan-keperawatan-tiroid
asuhan-keperawatan-tiroidasuhan-keperawatan-tiroid
asuhan-keperawatan-tiroidMasben27
 
Diagnosa keperawatan dan kasus
Diagnosa keperawatan dan kasusDiagnosa keperawatan dan kasus
Diagnosa keperawatan dan kasusRirinisahawaitun
 
Asuhan Keperawatan Hipertiroid
 Asuhan Keperawatan Hipertiroid Asuhan Keperawatan Hipertiroid
Asuhan Keperawatan Hipertiroidpjj_kemenkes
 
Askep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen brAskep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen brTeye Onti
 
INTERVENSI/RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN GLAUKOMA PDF
INTERVENSI/RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN GLAUKOMA PDFINTERVENSI/RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN GLAUKOMA PDF
INTERVENSI/RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN GLAUKOMA PDFBaskoro Abdiansyah
 
Evaluasi keperawatan
 Evaluasi keperawatan Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatanpjj_kemenkes
 
Askep hipertiroidisme, p budi AKPER PEMDA MUNA
Askep hipertiroidisme, p budi AKPER PEMDA MUNA Askep hipertiroidisme, p budi AKPER PEMDA MUNA
Askep hipertiroidisme, p budi AKPER PEMDA MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Konsep pasien terminal & menjelang ajal
Konsep pasien terminal & menjelang ajalKonsep pasien terminal & menjelang ajal
Konsep pasien terminal & menjelang ajalMitha Khair
 
1. askep thipoid
1. askep  thipoid1. askep  thipoid
1. askep thipoidEllyeUtami
 
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAsuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAmalia Senja
 
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolitmasantian
 
Asuhan keperawatan luka bakar
Asuhan keperawatan luka bakarAsuhan keperawatan luka bakar
Asuhan keperawatan luka bakarpt.cingursapi
 
Evaluasi keperawatan keluarga
Evaluasi  keperawatan keluargaEvaluasi  keperawatan keluarga
Evaluasi keperawatan keluargapjj_kemenkes
 

What's hot (20)

Askep malaria
Askep malariaAskep malaria
Askep malaria
 
asuhan-keperawatan-tiroid
asuhan-keperawatan-tiroidasuhan-keperawatan-tiroid
asuhan-keperawatan-tiroid
 
Diagnosa keperawatan dan kasus
Diagnosa keperawatan dan kasusDiagnosa keperawatan dan kasus
Diagnosa keperawatan dan kasus
 
Makalah kanker kolon print
Makalah kanker kolon printMakalah kanker kolon print
Makalah kanker kolon print
 
Asuhan Keperawatan Hipertiroid
 Asuhan Keperawatan Hipertiroid Asuhan Keperawatan Hipertiroid
Asuhan Keperawatan Hipertiroid
 
7. asuhan keperawatan pada tonsilitis
7. asuhan keperawatan pada tonsilitis7. asuhan keperawatan pada tonsilitis
7. asuhan keperawatan pada tonsilitis
 
Askep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen brAskep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen br
 
INTERVENSI/RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN GLAUKOMA PDF
INTERVENSI/RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN GLAUKOMA PDFINTERVENSI/RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN GLAUKOMA PDF
INTERVENSI/RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN GLAUKOMA PDF
 
Evaluasi keperawatan
 Evaluasi keperawatan Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatan
 
Askep hipertiroidisme, p budi AKPER PEMDA MUNA
Askep hipertiroidisme, p budi AKPER PEMDA MUNA Askep hipertiroidisme, p budi AKPER PEMDA MUNA
Askep hipertiroidisme, p budi AKPER PEMDA MUNA
 
Konsep pasien terminal & menjelang ajal
Konsep pasien terminal & menjelang ajalKonsep pasien terminal & menjelang ajal
Konsep pasien terminal & menjelang ajal
 
Lp vertigo
Lp vertigoLp vertigo
Lp vertigo
 
1. asuhan keperawatan pada bph
1. asuhan keperawatan pada bph1. asuhan keperawatan pada bph
1. asuhan keperawatan pada bph
 
1. askep thipoid
1. askep  thipoid1. askep  thipoid
1. askep thipoid
 
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAsuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
 
Asuhan Keperawatan Gerontik
Asuhan Keperawatan GerontikAsuhan Keperawatan Gerontik
Asuhan Keperawatan Gerontik
 
Askep dislokasi
Askep dislokasiAskep dislokasi
Askep dislokasi
 
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
 
Asuhan keperawatan luka bakar
Asuhan keperawatan luka bakarAsuhan keperawatan luka bakar
Asuhan keperawatan luka bakar
 
Evaluasi keperawatan keluarga
Evaluasi  keperawatan keluargaEvaluasi  keperawatan keluarga
Evaluasi keperawatan keluarga
 

Viewers also liked

Viewers also liked (10)

Askep Klien dengan Tb paru
Askep Klien dengan Tb paruAskep Klien dengan Tb paru
Askep Klien dengan Tb paru
 
Askep keluarga dengan dm AKPER PEMKAB MUNA
Askep keluarga dengan dm AKPER PEMKAB MUNA Askep keluarga dengan dm AKPER PEMKAB MUNA
Askep keluarga dengan dm AKPER PEMKAB MUNA
 
Asuhan keperawatan keluarga pada tn. i
Asuhan keperawatan keluarga pada tn. iAsuhan keperawatan keluarga pada tn. i
Asuhan keperawatan keluarga pada tn. i
 
Askep fam
Askep famAskep fam
Askep fam
 
Asuhan keperawatan tbc
Asuhan keperawatan tbcAsuhan keperawatan tbc
Asuhan keperawatan tbc
 
Ppt keluarga tbc
Ppt keluarga tbcPpt keluarga tbc
Ppt keluarga tbc
 
Askep keluarga-dengan-stroke
Askep keluarga-dengan-strokeAskep keluarga-dengan-stroke
Askep keluarga-dengan-stroke
 
askep diabetes melitus
askep diabetes melitusaskep diabetes melitus
askep diabetes melitus
 
asuhan keperawatan keluarga
asuhan keperawatan keluargaasuhan keperawatan keluarga
asuhan keperawatan keluarga
 
Asuhan keperawatan pada klien dengan gangren
Asuhan keperawatan pada klien dengan gangrenAsuhan keperawatan pada klien dengan gangren
Asuhan keperawatan pada klien dengan gangren
 

Similar to Asuhan keperawatan dm bu yani

Asuhan keperawatan pada pasien lanjut usia dengan diabetes mellitus AKPER PEM...
Asuhan keperawatan pada pasien lanjut usia dengan diabetes mellitus AKPER PEM...Asuhan keperawatan pada pasien lanjut usia dengan diabetes mellitus AKPER PEM...
Asuhan keperawatan pada pasien lanjut usia dengan diabetes mellitus AKPER PEM...Operator Warnet Vast Raha
 
Asuhan keperawatan diabetes mellitus AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan diabetes mellitus AKPER PEMKAB MUNA Asuhan keperawatan diabetes mellitus AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan diabetes mellitus AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Asuhan keperawatan diabetes mellitus AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan diabetes mellitus  AKPER PEMKAB MUNA Asuhan keperawatan diabetes mellitus  AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan diabetes mellitus AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Asuhan keperawatan diabetes melitus
Asuhan keperawatan diabetes melitusAsuhan keperawatan diabetes melitus
Asuhan keperawatan diabetes melitusYesi Tika
 
54098757 asuhan-keperawatan-lansia
54098757 asuhan-keperawatan-lansia54098757 asuhan-keperawatan-lansia
54098757 asuhan-keperawatan-lansiaAbi Muhlies
 
PBL Endokrin Modul Kegemukan
PBL Endokrin Modul KegemukanPBL Endokrin Modul Kegemukan
PBL Endokrin Modul KegemukanAulia Amani
 
Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem endokrin
Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem endokrinAsuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem endokrin
Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem endokrinOperator Warnet Vast Raha
 
Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem endokrin
Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem endokrinAsuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem endokrin
Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem endokrinOperator Warnet Vast Raha
 
asuhan-keperawatan-anak-juvenile-diabetes.pptx
asuhan-keperawatan-anak-juvenile-diabetes.pptxasuhan-keperawatan-anak-juvenile-diabetes.pptx
asuhan-keperawatan-anak-juvenile-diabetes.pptxrapiahrapi
 
LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUS
LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUSLAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUS
LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUSAulia Kauri
 
Hiperglikemia irine yp
Hiperglikemia irine ypHiperglikemia irine yp
Hiperglikemia irine ypArmy Of God
 

Similar to Asuhan keperawatan dm bu yani (20)

Asuhan keperawatan pada pasien lanjut usia dengan diabetes mellitus AKPER PEM...
Asuhan keperawatan pada pasien lanjut usia dengan diabetes mellitus AKPER PEM...Asuhan keperawatan pada pasien lanjut usia dengan diabetes mellitus AKPER PEM...
Asuhan keperawatan pada pasien lanjut usia dengan diabetes mellitus AKPER PEM...
 
Askep dm
Askep dmAskep dm
Askep dm
 
Asuhan keperawatan diabetes mellitus AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan diabetes mellitus AKPER PEMKAB MUNA Asuhan keperawatan diabetes mellitus AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan diabetes mellitus AKPER PEMKAB MUNA
 
Asuhan keperawatan diabetes mellitus AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan diabetes mellitus  AKPER PEMKAB MUNA Asuhan keperawatan diabetes mellitus  AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan diabetes mellitus AKPER PEMKAB MUNA
 
Asuhan keperawatan diabetes melitus
Asuhan keperawatan diabetes melitusAsuhan keperawatan diabetes melitus
Asuhan keperawatan diabetes melitus
 
54098757 asuhan-keperawatan-lansia
54098757 asuhan-keperawatan-lansia54098757 asuhan-keperawatan-lansia
54098757 asuhan-keperawatan-lansia
 
Askep dm
Askep dmAskep dm
Askep dm
 
ASKEP Diabetes mellitus
ASKEP Diabetes mellitusASKEP Diabetes mellitus
ASKEP Diabetes mellitus
 
Askep gadar akbid paramata muna
Askep gadar akbid paramata muna Askep gadar akbid paramata muna
Askep gadar akbid paramata muna
 
Askep gadar akbid paramata muna
Askep gadar akbid paramata muna Askep gadar akbid paramata muna
Askep gadar akbid paramata muna
 
Sistem endokrin
Sistem endokrinSistem endokrin
Sistem endokrin
 
PBL Endokrin Modul Kegemukan
PBL Endokrin Modul KegemukanPBL Endokrin Modul Kegemukan
PBL Endokrin Modul Kegemukan
 
Askep gadar AKPER PEMKAB MUNA
Askep gadar  AKPER PEMKAB MUNA Askep gadar  AKPER PEMKAB MUNA
Askep gadar AKPER PEMKAB MUNA
 
Diabetes Militus
Diabetes MilitusDiabetes Militus
Diabetes Militus
 
Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem endokrin
Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem endokrinAsuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem endokrin
Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem endokrin
 
Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem endokrin
Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem endokrinAsuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem endokrin
Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem endokrin
 
Dm AKPER PEMKAB MUNA
Dm AKPER PEMKAB MUNA Dm AKPER PEMKAB MUNA
Dm AKPER PEMKAB MUNA
 
asuhan-keperawatan-anak-juvenile-diabetes.pptx
asuhan-keperawatan-anak-juvenile-diabetes.pptxasuhan-keperawatan-anak-juvenile-diabetes.pptx
asuhan-keperawatan-anak-juvenile-diabetes.pptx
 
LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUS
LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUSLAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUS
LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUS
 
Hiperglikemia irine yp
Hiperglikemia irine ypHiperglikemia irine yp
Hiperglikemia irine yp
 

More from Kampus-Sakinah

Askep pada ibu dengan kasus preeklamsi
Askep pada ibu dengan kasus preeklamsiAskep pada ibu dengan kasus preeklamsi
Askep pada ibu dengan kasus preeklamsiKampus-Sakinah
 
Askep kehamilan dengan DM gestasional
Askep kehamilan dengan DM gestasional Askep kehamilan dengan DM gestasional
Askep kehamilan dengan DM gestasional Kampus-Sakinah
 
Sikap & tingkah laku Akhlakul Karimah
Sikap & tingkah laku Akhlakul KarimahSikap & tingkah laku Akhlakul Karimah
Sikap & tingkah laku Akhlakul KarimahKampus-Sakinah
 
Metode pengambilan sampel (sampling)
Metode pengambilan sampel (sampling)Metode pengambilan sampel (sampling)
Metode pengambilan sampel (sampling)Kampus-Sakinah
 
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutanPrinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutanKampus-Sakinah
 
Prinsip dan tehnik pemberian obat intravena dan rectal
Prinsip dan tehnik pemberian obat intravena dan rectalPrinsip dan tehnik pemberian obat intravena dan rectal
Prinsip dan tehnik pemberian obat intravena dan rectalKampus-Sakinah
 
Bersikap sesuai akhlak
Bersikap sesuai akhlakBersikap sesuai akhlak
Bersikap sesuai akhlakKampus-Sakinah
 
Hubungan kerja perawat dengan profesi lain
Hubungan kerja perawat dengan profesi lainHubungan kerja perawat dengan profesi lain
Hubungan kerja perawat dengan profesi lainKampus-Sakinah
 
Askep Cholitis ulseratif dan Peritonitis
Askep Cholitis ulseratif dan PeritonitisAskep Cholitis ulseratif dan Peritonitis
Askep Cholitis ulseratif dan PeritonitisKampus-Sakinah
 
Gangguan sirkulasi dan cairan tubuh i
Gangguan sirkulasi dan cairan tubuh iGangguan sirkulasi dan cairan tubuh i
Gangguan sirkulasi dan cairan tubuh iKampus-Sakinah
 

More from Kampus-Sakinah (20)

Abortus
AbortusAbortus
Abortus
 
Askep pada ibu dengan kasus preeklamsi
Askep pada ibu dengan kasus preeklamsiAskep pada ibu dengan kasus preeklamsi
Askep pada ibu dengan kasus preeklamsi
 
Askep kehamilan dengan DM gestasional
Askep kehamilan dengan DM gestasional Askep kehamilan dengan DM gestasional
Askep kehamilan dengan DM gestasional
 
Sikap & tingkah laku Akhlakul Karimah
Sikap & tingkah laku Akhlakul KarimahSikap & tingkah laku Akhlakul Karimah
Sikap & tingkah laku Akhlakul Karimah
 
Farmakolog is
Farmakolog isFarmakolog is
Farmakolog is
 
Obat susunan saraf
Obat susunan sarafObat susunan saraf
Obat susunan saraf
 
Pengantar statistik
Pengantar statistikPengantar statistik
Pengantar statistik
 
Metode pengambilan sampel (sampling)
Metode pengambilan sampel (sampling)Metode pengambilan sampel (sampling)
Metode pengambilan sampel (sampling)
 
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutanPrinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
 
Prinsip dan tehnik pemberian obat intravena dan rectal
Prinsip dan tehnik pemberian obat intravena dan rectalPrinsip dan tehnik pemberian obat intravena dan rectal
Prinsip dan tehnik pemberian obat intravena dan rectal
 
Hukum transplantasi
Hukum transplantasiHukum transplantasi
Hukum transplantasi
 
Bersikap sesuai akhlak
Bersikap sesuai akhlakBersikap sesuai akhlak
Bersikap sesuai akhlak
 
Ciri ciri masyarakat
Ciri ciri masyarakatCiri ciri masyarakat
Ciri ciri masyarakat
 
Hubungan kerja perawat dengan profesi lain
Hubungan kerja perawat dengan profesi lainHubungan kerja perawat dengan profesi lain
Hubungan kerja perawat dengan profesi lain
 
Askep Cholitis ulseratif dan Peritonitis
Askep Cholitis ulseratif dan PeritonitisAskep Cholitis ulseratif dan Peritonitis
Askep Cholitis ulseratif dan Peritonitis
 
Anfis perkemihan
Anfis perkemihanAnfis perkemihan
Anfis perkemihan
 
Infeksi nosokomial
Infeksi nosokomialInfeksi nosokomial
Infeksi nosokomial
 
Respon imun
Respon imunRespon imun
Respon imun
 
Gangguan sirkulasi dan cairan tubuh i
Gangguan sirkulasi dan cairan tubuh iGangguan sirkulasi dan cairan tubuh i
Gangguan sirkulasi dan cairan tubuh i
 
Inflamasi akut
Inflamasi akutInflamasi akut
Inflamasi akut
 

Recently uploaded

AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYNovitaDewi98
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxMaskuratulMunawaroh
 
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024panyuwakezia
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxFitriaSarmida1
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024DessyArliani
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxHaryKharismaSuhud
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 

Asuhan keperawatan dm bu yani

  • 1. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DIABETES MELLITUS Achmad Teguh Sulis Ratnawati
  • 2. DIABETES MELLITUS DEFINISI • Diabetes Mellitus ( DM ) adalah penyakit metabolik yang kebanyakan herediter, tanda – tanda hiperglikemia dan glukosuria, disertai dengan atau tidak adanya gejala klinik akut ataupun kronik, sebagai akibat dari kuranganya insulin efektif di dalam tubuh, gangguan primer terletak pada metabolisme karbohidrat yang biasanya disertai juga gangguan metabolisme lemak dan protein.
  • 3. ETIOLOGI • DM mempunyai etiologi yang heterogen, dimana berbagai lesi dapat menyebabkan insufisiensi insulin, tetapi determinan genetik biasanya memegang peranan penting pada mayoritas DM.
  • 4. Faktor lain yang dianggap sebagai kemungkinan etiologi DM yaitu : • Kelainan sel beta pankreas, berkisar dari hilangnya sel beta sampai kegagalan sel beta melepas insulin. • Faktor – faktor lingkungan yang mengubah fungsi sel beta, antara lain agen yang dapat menimbulkan infeksi, diet dimana pemasukan karbohidrat dan gula yang diproses secara berlebihan, obesitas dan kehamilan. • Gangguan sistem imunitas. Sistem ini dapat dilakukan oleh autoimunitas yang disertai pembentukan sel – sel antibodi antipankreatik dan mengakibatkan kerusakan sel - sel penyekresi insulin, kemudian peningkatan kepekaan sel beta oleh virus. • Kelainan insulin. Pada pasien obesitas, terjadi gangguan kepekaan jaringan terhadap insulin akibat kurangnya reseptor insulin yang terdapat pada membran sel yang responsir terhadap insulin.
  • 5. TIPE DM Klasifikasi diabetes mellitus American Diabet Association (1997) sesuai anjuran PERKENI (Perkumpulan Endrokonologi Indonesia) : 1. 2. Diabetes tipe 1 (Insulin Dependent Diabetes Melitus (IDDM) / Diabetes Mellitus Tergantung Insulin (DMTI)). Disebabkan oleh distruksi sel Beta pulau langerhans akibat proses auto imun dan idiopatik. Diabetes tipe 2 (Non Insulin Dependent Diabetes Melitus (NIDDM) / Diabetes Melitus Tidak Tergantung Insulin (DMTTI). Disebabkan kegagalan relatif sel beta dan resistensi insulin. Resistensi Insulin adalah turunnya kemampuan insulin untuk merangsang pengambilan glukosa oleh jaringan perifer dan untuk menghambat produksi glukosa oleh hati. Sel beta tidak mampu mengimbangi resistensi insulin ini sepenuhnya, artinya terjadi defisiensi insulin, ketidakmampuan ini terlihat dari berkurangnya sekresi insulin pada rangsangan glukosa maupun pada rangsangan glukosa bersama bahan perangsang sekresi insulin lain, berarti sel beta pankreas mengalami desentisisasi terhadap glukosa.
  • 6. 3. Diabetes Tipe Lain Defek genetic fungsi sel beta : - Maturity Onset Diabetes of the young (MODY) 1,2. - DNA mitokondria Defek genetik kerja insulin. Penyakit eksokrin pancreas - Pancreatitis - Tumor / Pankreatektomi - Pankreatopati fibrokalkulus 4. Diabetes Melitus Gestasional (DMG).
  • 7. PATOFISIOLOGI • Pasien – pasien yang mengalami defisiensi insulin tidak dapat mempertahankan kadar glukosa plasma puasa yang normal atau toleransi sesudah makan. • Pada hiperglikemia yang parah yang melebihi ambang ginjal normal ( konsentrasi glukosa darah sebesar 160 – 180 mg/100 ml ), akan timbul glikosuria karena tubulus – tubulus renalis tidak dapat menyerap kembali semua glukosa. • Glukosuria ini akan mengakibatkan diuresis osmotik yang menyebabkan poliuri disertai kehilangan sodium, klorida, potasium, dan pospat. • Adanya poliuri menyebabkan dehidrasi dan timbul polidipsi.
  • 8. Cont.. • Akibat glukosa yang keluar bersama urine maka pasien akan mengalami keseimbangan protein negatif dan berat badan menurun serta cenderung terjadi polifagi • Akibat yang lain adalah astenia atau kekurangan energi sehingga pasien menjadi cepat telah dan mengantuk yang disebabkan oleh berkurangnya atau hilangnya protein tubuh dan juga berkurangnya penggunaan karbohidrat untuk energi. • Hiperglikemia yang lama akan menyebabkan arterosklerosis, penebalan membran basalis dan perubahan pada saraf perifer. Ini akan memudahkan terjadinya gangren.
  • 9. ASUHAN KEPERAWATAN • Proses keperawatan terdiri dari lima tahapan, yaitu : - pengkajian - diagnosa keperawatan - perencanaan - pelaksanaan - evaluasi
  • 11. A. Pengumpulan Data  Anamnese Identitas penderita Meliputi nama, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, pekerjaan, alamat, status perkawinan, suku bangsa, nomor register, tanggal masuk rumah sakit dan diagnosa medis. Keluhan Utama Adanya rasa kesemutan pada kaki / tungkai bawah, rasa raba yang menurun, adanya luka yang tidak sembuh – sembuh dan berbau, adanya nyeri pada luka.
  • 12. Riwayat kesehatan sekarang Berisi tentang kapan terjadinya luka, penyebab terjadinya luka serta upaya yang telah dilakukan oleh penderita untuk mengatasinya. Riwayat kesehatan dahulu Adanya riwayat penyakit DM atau penyakit – penyakit lain yang ada kaitannya dengan defisiensi insulin misalnya penyakit pankreas. Adanya riwayat penyakit jantung, obesitas, maupun arterosklerosis, tindakan medis yang pernah di dapat maupun obat-obatan yang biasa digunakan oleh penderita.
  • 13. Riwayat kesehatan keluarga Dari genogram keluarga biasanya terdapat salah satu anggota keluarga yang juga menderita DM atau penyakit keturunan yang dapat menyebabkan terjadinya defisiensi insulin misal hipertensi, jantung. Riwayat psikososial Meliputi informasi mengenai perilaku, perasaan dan emosi yang dialami penderita sehubungan dengan penyakitnya serta tanggapan keluarga terhadap penyakit penderita.
  • 14. Pemeriksaan Fisik • Status kesehatan umum Meliputi keadaan penderita, kesadaran, suara bicara, tinggi badan, berat badan dan tanda – tanda vital. • Kepala dan leher Kaji bentuk kepala, keadaan rambut, adakah pembesaran pada leher, telinga kadang-kadang berdenging, adakah gangguan pendengaran, lidah sering terasa tebal, ludah menjadi lebih kental, gigi mudah goyah, gusi mudah bengkak dan berdarah, apakah penglihatan kabur / ganda, diplopia, lensa mata keruh.
  • 15. • Sistem integument Turgor kulit menurun, adanya luka atau warna kehitaman bekas luka, kelembaban dan shu kulit di daerah sekitar ulkus dan gangren, kemerahan pada kulit sekitar luka, tekstur rambut dan kuku. • Sistem pernafasan Adakah sesak nafas, batuk, sputum, nyeri dada. Pada penderita DM mudah terjadi infeksi.
  • 16. • Sistem kardiovaskuler Perfusi jaringan menurun, nadi perifer lemah atau berkurang, takikardi/bradikardi, hipertensi/hipotensi, aritmia, kardiomegalis. • Sistem gastrointestinal Terdapat polifagi, polidipsi, mual, muntah, diare, konstipasi, dehidrase, perubahan berat badan, peningkatan lingkar abdomen, obesitas. • Sistem urinary Poliuri, retensio urine, inkontinensia urine, rasa panas atau sakit saat berkemih.
  • 17. • Sistem musculoskeletal Penyebaran lemak, penyebaran masa otot, perubahn tinggi badan, cepat lelah, lemah dan nyeri, adanya gangren di ekstrimitas. • Sistem neurologis Terjadi penurunan sensoris, paresthesia, letargi, mengantuk, reflek lambat, kacau mental, disorientasi.
  • 19. Adapun diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien gangren kaki diabetik adalah sebagai berikut : • Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan iskemik jaringan. • Keterbatasan mobilitas fisik berhubungan dengan rasa nyeri pada luka. • Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake makanan yang kurang. • Gangguan gambaran diri berhubungan dengan perubahan bentuk salah satu anggota tubuh. • Ganguan pola tidur berhubungan dengan rasa nyeri pada luka di kaki.
  • 21. Ganguan rasa nyaman ( nyeri ) berhubungan dengan iskemik jaringan • Tujuan : rasa nyeri hilang/berkurang • Kriteria hasil : – Penderita secara verbal mengatakan nyeri berkurang – Penderita dapat melakukan metode atau tindakan untuk mengatasi atau mengurangi nyeri .
  • 22. RENCANA TINDAKAN RASIONAL Kaji tingkat, frekuensi, dan reaksi nyeri yang Untuk mengetahui berapa berat nyeri yang dialami pasien. dialami pasien. Jelaskan pada pasien tentang sebab-sebab timbulnya nyeri. Pemahaman pasien tentang penyebab nyeri yang terjadi akan mengurangi ketegangan pasien dan memudahkan pasien untuk diajak bekerjasama dalam melakukan tindakan. Ciptakan lingkungan yang tenang Rangasangan yang berlebihan dari lingkungan akan memperberat rasa nyeri. Ajarkan teknik distraksi dan relaksasi Teknik distraksi dan relaksasi dapat mengurangi rasa nyeri yang dirasakan pasien. Atur posisi pasien senyaman mungkin sesuai keinginan pasien. Posisi yang nyaman akan membantu memberikan kesempatan pada otot untuk relaksasi seoptimal mungkin. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgesik. Obat –obat analgesik dapat membantu mengurangi nyeri pasien.
  • 23. Keterbatasan mobilitas fisik berhubungan dengan rasa nyeri pada luka di kaki. • Tujuan : Pasien dapat mencapai tingkat kemampuan aktivitas yang optimal. • Kriteria Hasil : – Pergerakan pasien bertambah luas – Pasien dapat melaksanakan aktivitas sesuai dengan kemampuan ( duduk, berdiri, berjalan ) – Rasa nyeri berkurang – Pasien dapat memenuhi kebutuhan sendiri secara bertahap sesuai dengan kemampuan.
  • 24. RENCANA TINDAKAN RASIONAL Kaji dan identifikasi tingkat kekuatan otot pada kaki pasien. Untuk mengetahui derajat kekuatan otototot kaki pasien. Beri penjelasan tentang pentingnya melakukan aktivitas untuk menjaga kadar gula darah dalam keadaan normal. Pasien mengerti pentingnya aktivitas sehingga dapat kooperatif dalam tindakan keperawatan. Anjurkan pasien untuk menggerakkan/mengangkat ekstrimitas bawah sesui kemampuan. Untuk melatih otot – otot kaki sehingg berfungsi dengan baik. Bantu pasien dalam memenuhi kebutuhannya. Agar kebutuhan pasien tetap dapat terpenuhi. Kerja sama dengan tim kesehatan lain : dokter ( pemberian analgesik ) dan tenaga fisioterapi. Analgesik dapat membantu mengurangi rasa nyeri, fisioterapi untuk melatih pasien melakukan aktivitas secara bertahap dan benar.
  • 25. Gangguan pemenuhan nutrisi ( kurang dari ) kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake makanan yang kurang. • Tujuan : Kebutuhan nutrisi dapat terpenuhi • Kriteria hasil : – Berat badan dan tinggi badan ideal. – Pasien mematuhi dietnya. – Kadar gula darah dalam batas normal. – Tidak ada tanda-tanda hiperglikemia/hipoglikemia.
  • 26. RENCANA TINDAKAN RASIONAL Kaji status nutrisi dan kebiasaan makan. Untuk mengetahui tentang keadaan dan kebutuhan nutrisi pasien sehingga dapat diberikan tindakan dan pengaturan diet yang adekuat. Anjurkan pasien untuk mematuhi diet yang telah diprogramkan. Kepatuhan terhadap diet dapat mencegah komplikasi terjadinya hipoglikemia/hiperglikemia. Timbang berat badan setiap seminggu sekali. Mengetahui perkembangan berat badan pasien ( berat badan merupakan salah satu indikasi untuk menentukan diet ) Identifikasi perubahan pola makan. Mengetahui apakah pasien telah melaksanakan program diet yang ditetapkan. Kerja sama dengan tim kesehatan lain Pemberian insulin akan meningkatkan untuk pemberian insulin dan diet diabetik. pemasukan glukosa ke dalam jaringan sehingga gula darah menurun,pemberian diet yang sesuai dapat mempercepat penurunan gula darah dan mencegah komplikasi.
  • 27. Kurangnya pengetahuan tentang proses penyakit, diet, perawatan, dan pengobatan berhubungan dengan kurangnya informasi. • Tujuan : Pasien memperoleh informasi yang jelas dan benar tentang penyakitnya. • Kriteria Hasil : – Pasien mengetahui tentang proses penyakit, diet, perawatan dan pengobatannya dan dapat menjelaskan kembali bila ditanya. – Pasien dapat melakukan perawatan diri sendiri berdasarkan pengetahuan yang diperoleh.
  • 28. RENCANA TINDAKAN RASIONAL Kaji tingkat pengetahuan pasien/keluarga tentang penyakit DM dan gangren. Untuk memberikan informasi pada pasien/keluarga, perawat perlu mengetahui sejauh mana informasi atau pengetahuan yang diketahui pasien/keluarga. Kaji latar belakang pendidikan pasien. Agar perawat dapat memberikan penjelasan dengan menggunakan kata-kata dan kalimat yang dapat dimengerti pasien sesuai tingkat pendidikan pasien. Jelaskan tentang proses penyakit, diet, perawatan dan pengobatan pada pasien dengan bahasa dan kata-kata yang mudah dimengerti. Agar informasi dapat diterima dengan mudah dan tepat sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman. Jelasakan prosedur yang kan dilakukan, manfaatnya bagi pasien dan libatkan pasien didalamnya. Dengan penjelasan dan ikut secara langsung dalam tindakan yang dilakukan, pasien akan lebih kooperatif dan cemasnya berkurang. Gunakan gambar-gambar dalam memberikan penjelasan ( jika ada / memungkinkan). Gambar-gambar dapat membantu mengingat penjelasan yang telah diberikan.
  • 29. Gangguan gambaran diri berhubungan dengan perubahan bentuk salah satu anggota tubuh. • Tujuan : Pasien dapat menerima perubahan bentuk salah satu anggota tubuhnya secar positif. • Kriteria Hasil : – Pasien mau berinteraksi dan beradaptasi dengan lingkungan – Tanpa rasa malu dan rendah diri. – Pasien yakin akan kemampuan yang dimiliki.
  • 30. RENCANA TINDAKAN RASIONAL Lakukan pendekatan dan bina hubungan saling percaya dengan pasien. Memudahkan dalam menggali permasalahan pasien. Kaji perasaan/persepsi pasien tentang perubahan gambaran diri berhubungan dengan keadaan anggota tubuhnya yang kurang berfungsi secara normal. Mengetahui adanya rasa negatif pasien terhadap dirinya. Tunjukkan rasa empati, perhatian dan penerimaan pada pasien. Pasien akan merasa dirinya di hargai. Bantu pasien untuk mengadakan hubungan dengan orang lain. Dapat meningkatkan kemampuan dalam mengadakan hubungan dengan orang lain dan menghilangkan perasaan terisolasi. Beri kesempatan kepada pasien untuk mengekspresikan perasaan kehilangan. Untuk mendapatkan dukungan dalam proses berkabung yang normal. Beri dorongan pasien untuk berpartisipasi dalam perawatan diri dan hargai pemecahan masalah yang konstruktif dari pasien. Untuk meningkatkan perilaku yang adiktif dari pasien.
  • 31. Gangguan pola tidur berhubungan dengan rasa nyeri pada luka di kaki Tujuan : Gangguan pola tidur pasien akan teratasi. Kriteria hasil : – Pasien mudah tidur dalam waktu 30 – 40 menit. – Pasien tenang dan wajah segar. – Pasien mengungkapkan dapat beristirahat dengan cukup.
  • 32. RENCANA TINDAKAN RASIONAL Ciptakan lingkungan yang nyaman dan tenang. Lingkungan yang nyaman dapat membantu meningkatkan tidur/istirahat. Kaji tentang kebiasaan tidur pasien di rumah. Mengetahui perubahan dari hal-hal yang merupakan kebiasaan pasien ketika tidur akan mempengaruhi pola tidur pasien. Kaji adanya faktor penyebab gangguan pola tidur yang lain seperti cemas, efek obatobatan dan suasana ramai. Mengetahui faktor penyebab gangguan pola tidur yang lain dialami dan dirasakan pasien. Anjurkan pasien untuk menggunakan pengantar tidur dan teknik relaksasi Pengantar tidur akan memudahkan pasien dalam jatuh dalam tidur, teknik relaksasi akan mengurangi ketegangan dan rasa nyeri. Kaji tanda-tanda kurangnya pemenuhan kebutuhan tidur pasien. Untuk mengetahui terpenuhi atau tidaknya kebutuhan tidur pasien akibat gangguan pola tidur sehingga dapat diambil tindakan yang tepat.
  • 33. Implementasi (Pelaksanaan) • Pelaksanaan adalah tahap pelaksananan terhadap rencana tindakan keperawatan yang telah ditetapkan untuk perawat bersama pasien. • Implementasi dilaksanakan sesuai dengan rencana setelah dilakukan validasi, disamping itu juga dibutuhkan ketrampilan interpersonal, intelektual, teknikal yang dilakukan dengan cermat dan efisien pada situasi yang tepat dengan selalu memperhatikan keamanan fisik dan psikologis. • Setelah selesai implementasi, dilakukan dokumentasi yang meliputi intervensi yang sudah dilakukan dan bagaimana respon pasien.
  • 34. Evaluasi • Evaluasi merupakan tahap terakhir dari proses keperawatan. Kegiatan evaluasi ini adalah membandingkan hasil yang telah dicapai setelah implementasi keperawatan dengan tujuan yang diharapkan dalam perencanaan. • Perawat mempunyai tiga alternatif dalam menentukan sejauh mana tujuan tercapai: – Berhasil : prilaku pasien sesuai pernyatan tujuan dalam waktu atau tanggal yang ditetapkan di tujuan. – Tercapai sebagian : pasien menunujukan prilaku tetapi tidak sebaik yang ditentukan dalam pernyataan tujuan. – Belum tercapai. : pasien tidak mampu sama sekali menunjukkan prilaku yang diharapakan sesuai dengan pernyataan tujuan.