SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
HIGH POWER AMPLIFIER
Disusun oleh :
1. Harry Natanael M. 1101120077
2. Kevin Jones Andrean S 1101130179
3. Adhie Surya Ruswanditya 1101130083
4. Putri RagilNilamsari 1101134381
Fakultas Teknik Elektro
Universitas Telkom
Bandung
2015
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Tingkat kebutuhan komunikasi manusia saat ini telah mencapai tingkat dimana kapasitas
yang dikirim besar dan juga kecepatan pada proses transmisi informasi yang singkat serta dapat
menjangkau daerah yang sangat jauh. Masalah yang sering terjadi ialah dimana banyak
informasi yang hilang (loss) sebelum mencapai di penerima, ini biasa disebabkan karena daya
pancar pada sistem transmitter dan/atau daya terima pada sistem receiver yang lemah, selain itu
juga dikarenakan harga komponen yang terlalu mahal.
Pada proses transmisi sinyal salah satu komponen penting adalah High power amplifier,
dimana amplifier sendiri memiliki fungsi sebagai penguat sinyal yang dilakukan dengan
mengambil energi dari sumber tegangan untuk mengontrol nilai sinyal keluaran agar sesuai
dengan keperluan namun dengan daya yang lebih besar. Hal ini perlu dilakukan agar informasi
yang dikirim dapat diterima dan dideteksi oleh sistem receiver sehingga tidak ada informasi
yang mengalami masalah.
High Power amplifier memiliki parameter sebagai perhitungan untuk kestabilan dalam
merencanakan amplifier. Salah satunya ialah parameter S (Scattering), parameter tersebut sangat
berguna jika digunakan pada frekuensi rendah maupun tinggi. Selain itu dapat juga
menggunakan media Smith Chart. Oleh karena itu high power amplifier merupakan komponen
penting dalam sistem transmitter sebuah alat.
1.2. RUMUSAN MASALAH
Perumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini adalah:
1. Apa saja jenis-jenis penguat berdasarkan grounding transistor dan kelas penguat?
2. Apa yang dimaksud dengan kutub 4?
3. Apa yang dimaksud dengan Power Gain HPA/PFT?
4. Apa yang dimaksud dengan kemantapan penguat RF?
5. Bagaimana proses perancangan HPA dengan menggunakan Smith Chart?
1.3. TUJUAN
Tujuan dari penulisan makalah ini :
1. Mengetahui jenis-jenis penguat berdasarkan grounding transistor dan kelas penguat.
2. Mengetahui tentang pengertian kutub 4.
3. Mengetahui tentang Power Gain HPA/PFT.
4. Mengetahui tentang kemantapan suatu penguat RF.
5. Mengetahui tentang perancangan HPA dengan menggunakan Smith Chart.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1. DASAR TEORI
2.1.1. Jenis Penguat Berdasarkan Grounding Transistor
Transistor adalah komponen semikonduktor yang terdiri atas sebuah bahan tipe p
dan diapit oleh dua bahan tipe n (transistor NPN) atau terdiri atas sebuah bahan tipe n
dan diapit oleh dua bahan tipe p (transistor PNP). Sehingga transistor mempunyai tiga
terminal yang berasal dari masing-masing bahan tersebut. Ketiga terminal transistor
tersebut dikenal dengan Emitor (E), Basis (B), dan Kolektor (C).
Transistor terdiri dari dua macam yaitu Bipolar Junction Transistor (BJT) dan Field
Effect Transistor (FET).
Aplikasi transistor sebagai penguat berdasarkan grounding transistor :
1. Penguat Common Base
Penguat common base adalah penguat yang kaki basis transistor di-ground-
kan, kemudian input pada kaki emitor dan output pada kaki kolektor. Penguat
common base mempunyai karakter sebagai penguat tegangan. Karakteristiknya
antara lain :
1. Adanya isolasi yang tinggi dari output ke input sehingga meminimalkan
efek umpan balik.
2. Mempunyai impedansi input yang relatif tinggi, sehingga cocok untuk
penguat sinyal kecil (pre amplifier).
3. Sering digunakan pada penguat frekuaensi tinggi pada jalur Very High
Frequency (VHF) dan Ultra High Frequency (UHF).
4. Bisa juga digunakan sebagai buffer atau penyangga.
2. Penguat Common Emitter
Penguat common emitter adalah penguat yang kaki emitor transistor di-ground-
kan, kemudian input pada kaki basis dan output pada kaki kolektor. Penguat
common emitter juga mempunyai karakteristik sebagai penguat tegangan.
Karakteristiknya antara lain :
1. Sinyal output-nya berbalik fasa 180° terhadap sinyal input.
2. Sangat mungkin terjadi osilasi karena adanya umpan balik positif, sehingga
sering dipasang umpan balik negatif untuk mencegahnya.
3. Sering digunakan sebagai penguat frekuensi rendah (terutama pada sinyal
audio).
4. Mempunyai stabilitas penguatan yang rendah, karena bergantung pada
kestabilan suhu dan bias transistor.
3. Penguat Common Collector
Penguat common collector adalah penguat yang kaki kolektor transistor di-
ground-kan, kemudian input pada kaki basis transistor dan output pada kaki
emitor transistor. Penguat common collector mempunyai karakter sebagai
penguat arus. Karakteristiknya antara lain :
1. Sinyal output-nya sefasa dengan sinyal input (tidak membalik fasa seperti
common emitter).
2. Mempunyai penguatan tegangan sama dengan 1.
3. Mempunyai penguatan arus sama dengan HFE transistor.
4. Digunakan sebagai penguat penyangga (buffer) karena mempunyai
impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output yang rendah.
2.1.2. Jenis Penguat Berdasarkan Kelas
2.1.3. Kutub Empat
Rangakaian kutub empat (K-4) adalah suatu rangkaian yang memiliki sepasang
terminal pada sisi input dan sepasang terminal pada sisi output (transistor, op amp,
transformator dan lainnya).
Teori rangkaian kutub empat (K-4) banyak digunakan pada jaringan (network) dalam
sistem komunikasi, sistem kontrol, sistem daya (power system) dan rangkaian
elektronika (model-model transistor). Pada rangkaian kutub empat ini diperlukan
hubungan antara V1, V2 , I1 dan I2 yang saling independen, dimana berbagai macam
hubungan antara tegangan dan arus disebut sebagai parameter.
Parameter pada kutub empat :
1. Parameter Z, Y, H, dan ABCD ( Frekuensi rendah )
a. Parameter Z
Parameter impedansi “Z” ini pada umumnya banyak dipergunakan dalam
sintesa filter, dan juga dalam penganalisaan jaringan impedance matching dan
juga pada distribusi sistem tenaga. Bentuk hubungan tegangan dalam parameter
Z :
Untuk mendapatkan z12 dan z22 hubungkan tegangan V2 (ataupun sumber arus I2)
pada terminal 2 dengan terminal 1 terbuka (atau I1 = 0), maka diperoleh :
Untuk mendapatkan z11 dan z21, pasangkan tegangan V1 (ataupun sumber arus
I1) pada terminal 1 dengan terminal 2 terbuka (atau I2 = 0) maka diperoleh :
1. Z11 disebut impedansi input rangkaian terbuka (open circuit input
impedance)
2. Z12 disebut transfer impedansi rangkaian terbuka dari terminal 1 ke
terminal 2 (open circuit transfer impedance from port 1 to port 2)
3. Z21 disebut transfer impedansi rangkaian terbuka dari terminal 2 ke
terminal 1 (open circuit transfer impedance from port 2 to port 1)
4. Z22 disebut impedansi output rangkaian terbuka (open circuit output
impedance)
b. Parameter Y
Parameter admitansi “Y” pada umumnya banyak dipergunakan dalam sitesa
filter, perencanaan penganalisaan matching network dan distrubusi sitem
tenaga. Parameter “Y”, memperlihatkan arus-arus yang dinyatakan oleh
tegangan terminal dengan persamaan sebagai berikut :
Untuk mendapatkan y11 dan y21 pasang sumber arus I1 pada terminal input
sedangkan terminal output dihubung singkat (V2 = 0).
Untuk mendapatkan y12 dan y22, terminal input dihubung singkat (V1 = 0).
1. Y11 disebut sebagai admitansi input rangkaian hubung singkat. (short
circuit input admitance).
2. Y12 disebut sebagai transfer admitansi rangkaian hubung singkat dari
terminal 2 ke terminal 1.(short circuit transfer admitance from port 2 to
port 1).
3. Y21 disebut sebagai transfer admitansi rangkaian hubung singkat dari
terminal 1 ke terminal 2. (short circuit transfer admitance from port 1 to
port 2)
4. Y22 disebut sebagai admitansi output rangkaian hubung singkat (short
circuit output admitance)
2. Parameter S ( Frekuensi tinggi )
Scattering parameters
1. Koefisien refleksi masukan dengan keluaran K-4 ditutup beban sesuai (match)
2. Koefisien transmisi maju dengan keluaran K-4 ditutup beban sesuai
3. Koefisien refleksi keluaran dengan masukan K-4 ditutup beban sesuai
4. Koefisien transmisi balik dengan masukan K-4 ditutup beban sesuai
2.1.4. Power Gain HPA/PFT
Faktor penguatan pada penguat RF :
1. Transducer Power Gain (GT)
GT =
𝑃𝐿
𝑃 𝐴𝑉𝑆
=
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑘𝑒 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑢𝑚𝑏𝑒𝑟 𝑠𝑖𝑛𝑦𝑎𝑙
atau
2. Operating Power Gain (GP)
GP =
𝑃𝐿
𝑃𝐼𝑁
=
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑘𝑒 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑘𝑒 𝑡𝑟𝑎𝑛𝑠𝑖𝑠𝑡𝑜𝑟
atau
3. Available Power Gain (GA)
GA =
𝑃 𝐴𝑉𝑁
𝑃 𝐴𝑉𝑆
=
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑡𝑟𝑎𝑛𝑠𝑖𝑠𝑡𝑜𝑟
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑢𝑚𝑏𝑒𝑟 𝑠𝑖𝑛𝑦𝑎𝑙
atau
2.1.5. Kemantapan Penguat RF
1. Mantap tanpa syarat (unconditionally stable)
Suatu penguat dinyatakan mantap tanpa syarat, apabila terpenuhi │ΓIN│< 1 dan
│ΓOUT│< 1; untuk semua harga impedansi sumber dan beban pasif (│ΓS│< 1
dan │ΓL│< 1).
2. Mantap bersyarat (conditionally stable, potentially unstable)
Suatu penguat dinyatakan mantap bersyarat, bila terpenuhi │ΓIN│< 1 dan
│ΓOUT│< 1; untuk sejumlah harga impedansi sumber dan beban pasif.
2.1.6. Perancangan HPA menggunakan Smith Chart
BAB 3
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
1. Mampu mengetahui jenis penguat berdasarkan grounding transistor.
a. Penguat Common Base.
b. Penguat Common Emitter.
c. Penguat Common Collector.
2. Mampu mengetahui jenis penguat berdasarkan kelas penguatnya.
a. Penguat kelas A
b. Penguat kelas B
c. Penguat kelas AB
d. Penguat kelas C
3. Mampu pengetahui pengertian dari kutub empat dan parameter-parameter yang ada
didalamnya.
a. Parameter Z, Y, H, ABCD ( Frekuensi rendah ).
b. Parameter S ( Frekuensi tinggi ).
4. Mampu mengetahui faktor penguatan dari suatu penguat (power gain HPA).
a. Transducer Power Gain
b. Operating Power Gain
c. Available Power Gain
5. Mampu mengetahui kemantapan dari suatu penguat RF.
a. Mantap tanpa syarat.
b. Mantap bersyarat.
6. Mampu mengetahui perancangan HPA menggunakan smith chart.
3.2. SARAN
1. Semoga materi yang dimuat dalam makalah ini dapat memenuhi tugas rekruitasi asisten
riset laboratorium gelombang mikro.
2. Semoga untuk selanjutnya sudah tidak ada tahapan rekruitasi lagi.
3. Semoga kami berempat diterima menjadi asisten riset laboratorium gelombang mikro.
DAFTAR PUSTAKA
Modul III Praktikum Elektronika Universitas Telkom
Handout Rangkaian Listrik, materi rangkaian kutub empat
Handout Elektronika Komunikasi, materi penguat frekuensi tinggi

More Related Content

What's hot

Integral Permukaan (Kalkulus Peubah Banyak)
Integral Permukaan (Kalkulus Peubah Banyak)Integral Permukaan (Kalkulus Peubah Banyak)
Integral Permukaan (Kalkulus Peubah Banyak)Kelinci Coklat
 
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 6 - transformasi fourier sinyal waktu ...
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 6 - transformasi fourier sinyal waktu ...Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 6 - transformasi fourier sinyal waktu ...
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 6 - transformasi fourier sinyal waktu ...Beny Nugraha
 
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)Albara I Arizona
 
Bab 5 interpolasi newton lanjutan
Bab 5 interpolasi newton lanjutanBab 5 interpolasi newton lanjutan
Bab 5 interpolasi newton lanjutanKelinci Coklat
 
APA, MENGAPA DAN BAGAIMANA DAYA MATEMATIKA OLEH SUDRAJAT 21309251045
APA, MENGAPA DAN BAGAIMANA DAYA MATEMATIKA OLEH SUDRAJAT 21309251045 APA, MENGAPA DAN BAGAIMANA DAYA MATEMATIKA OLEH SUDRAJAT 21309251045
APA, MENGAPA DAN BAGAIMANA DAYA MATEMATIKA OLEH SUDRAJAT 21309251045 Sudrajat16
 
Respon sistem dengan Bode Plot dan Nyquist
Respon sistem dengan Bode Plot dan NyquistRespon sistem dengan Bode Plot dan Nyquist
Respon sistem dengan Bode Plot dan NyquistFadhly Yusuf
 
Eliminasi-gauss-jordan.ppt
Eliminasi-gauss-jordan.pptEliminasi-gauss-jordan.ppt
Eliminasi-gauss-jordan.pptssuserb7d229
 
Teori Medan Elektromagnet (3 - 4) perambatan_gelombangelektromagnetik
Teori Medan Elektromagnet (3 - 4) perambatan_gelombangelektromagnetikTeori Medan Elektromagnet (3 - 4) perambatan_gelombangelektromagnetik
Teori Medan Elektromagnet (3 - 4) perambatan_gelombangelektromagnetikjayamartha
 
Persamaan diferensial biasa: persamaan diferensial orde-kedua
Persamaan diferensial biasa: persamaan diferensial orde-keduaPersamaan diferensial biasa: persamaan diferensial orde-kedua
Persamaan diferensial biasa: persamaan diferensial orde-keduadwiprananto
 
LAPORAN HASIL PRAKTEK PEMROGRAMAN KOMPUTER (DLPHI 7)
LAPORAN HASIL PRAKTEK  PEMROGRAMAN KOMPUTER (DLPHI 7)LAPORAN HASIL PRAKTEK  PEMROGRAMAN KOMPUTER (DLPHI 7)
LAPORAN HASIL PRAKTEK PEMROGRAMAN KOMPUTER (DLPHI 7)YOHANIS SAHABAT
 
Teknik teknik pengintegralan
Teknik teknik pengintegralanTeknik teknik pengintegralan
Teknik teknik pengintegralanAzzam Muhammad
 
PDB Linier Orde Satu Nonhomogen
PDB Linier Orde Satu NonhomogenPDB Linier Orde Satu Nonhomogen
PDB Linier Orde Satu Nonhomogenbagus222
 
Geombang longitudinal
Geombang longitudinalGeombang longitudinal
Geombang longitudinaloilandgas24
 
Metode numerik persamaan non linier
Metode numerik persamaan non linierMetode numerik persamaan non linier
Metode numerik persamaan non linierIzhan Nassuha
 

What's hot (20)

Integral Permukaan (Kalkulus Peubah Banyak)
Integral Permukaan (Kalkulus Peubah Banyak)Integral Permukaan (Kalkulus Peubah Banyak)
Integral Permukaan (Kalkulus Peubah Banyak)
 
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 6 - transformasi fourier sinyal waktu ...
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 6 - transformasi fourier sinyal waktu ...Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 6 - transformasi fourier sinyal waktu ...
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 6 - transformasi fourier sinyal waktu ...
 
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)
 
Bab 5 interpolasi newton lanjutan
Bab 5 interpolasi newton lanjutanBab 5 interpolasi newton lanjutan
Bab 5 interpolasi newton lanjutan
 
APA, MENGAPA DAN BAGAIMANA DAYA MATEMATIKA OLEH SUDRAJAT 21309251045
APA, MENGAPA DAN BAGAIMANA DAYA MATEMATIKA OLEH SUDRAJAT 21309251045 APA, MENGAPA DAN BAGAIMANA DAYA MATEMATIKA OLEH SUDRAJAT 21309251045
APA, MENGAPA DAN BAGAIMANA DAYA MATEMATIKA OLEH SUDRAJAT 21309251045
 
Respon sistem dengan Bode Plot dan Nyquist
Respon sistem dengan Bode Plot dan NyquistRespon sistem dengan Bode Plot dan Nyquist
Respon sistem dengan Bode Plot dan Nyquist
 
Eliminasi-gauss-jordan.ppt
Eliminasi-gauss-jordan.pptEliminasi-gauss-jordan.ppt
Eliminasi-gauss-jordan.ppt
 
Teori Medan Elektromagnet (3 - 4) perambatan_gelombangelektromagnetik
Teori Medan Elektromagnet (3 - 4) perambatan_gelombangelektromagnetikTeori Medan Elektromagnet (3 - 4) perambatan_gelombangelektromagnetik
Teori Medan Elektromagnet (3 - 4) perambatan_gelombangelektromagnetik
 
Counting 1
Counting 1Counting 1
Counting 1
 
Persamaan diferensial biasa: persamaan diferensial orde-kedua
Persamaan diferensial biasa: persamaan diferensial orde-keduaPersamaan diferensial biasa: persamaan diferensial orde-kedua
Persamaan diferensial biasa: persamaan diferensial orde-kedua
 
06 bab5
06 bab506 bab5
06 bab5
 
Unipolar dan multilevel
Unipolar dan multilevelUnipolar dan multilevel
Unipolar dan multilevel
 
LAPORAN HASIL PRAKTEK PEMROGRAMAN KOMPUTER (DLPHI 7)
LAPORAN HASIL PRAKTEK  PEMROGRAMAN KOMPUTER (DLPHI 7)LAPORAN HASIL PRAKTEK  PEMROGRAMAN KOMPUTER (DLPHI 7)
LAPORAN HASIL PRAKTEK PEMROGRAMAN KOMPUTER (DLPHI 7)
 
Teknik teknik pengintegralan
Teknik teknik pengintegralanTeknik teknik pengintegralan
Teknik teknik pengintegralan
 
PDB Linier Orde Satu Nonhomogen
PDB Linier Orde Satu NonhomogenPDB Linier Orde Satu Nonhomogen
PDB Linier Orde Satu Nonhomogen
 
Kuliah 12-deret-taylor-maclaurin
Kuliah 12-deret-taylor-maclaurinKuliah 12-deret-taylor-maclaurin
Kuliah 12-deret-taylor-maclaurin
 
Geombang longitudinal
Geombang longitudinalGeombang longitudinal
Geombang longitudinal
 
State space
State spaceState space
State space
 
Metode numerik persamaan non linier
Metode numerik persamaan non linierMetode numerik persamaan non linier
Metode numerik persamaan non linier
 
Mt3 #3 laplace
Mt3 #3 laplaceMt3 #3 laplace
Mt3 #3 laplace
 

Similar to High power amplifier

Similar to High power amplifier (20)

Kelompok 6barubangetfixya.pptx
Kelompok 6barubangetfixya.pptxKelompok 6barubangetfixya.pptx
Kelompok 6barubangetfixya.pptx
 
Penguat transistor muhammad f_ridwan_tmA
Penguat transistor muhammad f_ridwan_tmAPenguat transistor muhammad f_ridwan_tmA
Penguat transistor muhammad f_ridwan_tmA
 
Penguat transistor
Penguat transistorPenguat transistor
Penguat transistor
 
Penguat Transistor_Cryzna Rizky Hermawan
Penguat Transistor_Cryzna Rizky HermawanPenguat Transistor_Cryzna Rizky Hermawan
Penguat Transistor_Cryzna Rizky Hermawan
 
Acara 7 transistor
Acara 7 transistorAcara 7 transistor
Acara 7 transistor
 
Susanto penguat transistor
Susanto penguat transistorSusanto penguat transistor
Susanto penguat transistor
 
TRANSISTORTEGANGANNB.pptsonlinefree.gile
TRANSISTORTEGANGANNB.pptsonlinefree.gileTRANSISTORTEGANGANNB.pptsonlinefree.gile
TRANSISTORTEGANGANNB.pptsonlinefree.gile
 
Penguat transistor
Penguat transistorPenguat transistor
Penguat transistor
 
Penguat transistor m. ikhsan f
Penguat transistor m. ikhsan fPenguat transistor m. ikhsan f
Penguat transistor m. ikhsan f
 
Penguat transistor
Penguat transistorPenguat transistor
Penguat transistor
 
Penguat transistor
Penguat transistorPenguat transistor
Penguat transistor
 
Penguat transistor
Penguat transistorPenguat transistor
Penguat transistor
 
Penguat transistor
Penguat transistorPenguat transistor
Penguat transistor
 
Penguat Transistor
Penguat TransistorPenguat Transistor
Penguat Transistor
 
Penguat transistor
Penguat transistorPenguat transistor
Penguat transistor
 
Penguat transistor
Penguat transistorPenguat transistor
Penguat transistor
 
Receiver
ReceiverReceiver
Receiver
 
Kelompok 6(aplikasi transistor)
Kelompok 6(aplikasi transistor)Kelompok 6(aplikasi transistor)
Kelompok 6(aplikasi transistor)
 
Tugas penguat transistor
Tugas penguat transistorTugas penguat transistor
Tugas penguat transistor
 
Penguat transistor riffanda pandu tma
Penguat transistor riffanda pandu tmaPenguat transistor riffanda pandu tma
Penguat transistor riffanda pandu tma
 

Recently uploaded

TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
 
materi pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptxmateri pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptxsiswoST
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxRemigius1984
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 

Recently uploaded (8)

TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
materi pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptxmateri pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptx
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 

High power amplifier

  • 1. HIGH POWER AMPLIFIER Disusun oleh : 1. Harry Natanael M. 1101120077 2. Kevin Jones Andrean S 1101130179 3. Adhie Surya Ruswanditya 1101130083 4. Putri RagilNilamsari 1101134381 Fakultas Teknik Elektro Universitas Telkom Bandung 2015
  • 3. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Tingkat kebutuhan komunikasi manusia saat ini telah mencapai tingkat dimana kapasitas yang dikirim besar dan juga kecepatan pada proses transmisi informasi yang singkat serta dapat menjangkau daerah yang sangat jauh. Masalah yang sering terjadi ialah dimana banyak informasi yang hilang (loss) sebelum mencapai di penerima, ini biasa disebabkan karena daya pancar pada sistem transmitter dan/atau daya terima pada sistem receiver yang lemah, selain itu juga dikarenakan harga komponen yang terlalu mahal. Pada proses transmisi sinyal salah satu komponen penting adalah High power amplifier, dimana amplifier sendiri memiliki fungsi sebagai penguat sinyal yang dilakukan dengan mengambil energi dari sumber tegangan untuk mengontrol nilai sinyal keluaran agar sesuai dengan keperluan namun dengan daya yang lebih besar. Hal ini perlu dilakukan agar informasi yang dikirim dapat diterima dan dideteksi oleh sistem receiver sehingga tidak ada informasi yang mengalami masalah. High Power amplifier memiliki parameter sebagai perhitungan untuk kestabilan dalam merencanakan amplifier. Salah satunya ialah parameter S (Scattering), parameter tersebut sangat berguna jika digunakan pada frekuensi rendah maupun tinggi. Selain itu dapat juga menggunakan media Smith Chart. Oleh karena itu high power amplifier merupakan komponen penting dalam sistem transmitter sebuah alat. 1.2. RUMUSAN MASALAH Perumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini adalah: 1. Apa saja jenis-jenis penguat berdasarkan grounding transistor dan kelas penguat? 2. Apa yang dimaksud dengan kutub 4? 3. Apa yang dimaksud dengan Power Gain HPA/PFT? 4. Apa yang dimaksud dengan kemantapan penguat RF? 5. Bagaimana proses perancangan HPA dengan menggunakan Smith Chart? 1.3. TUJUAN Tujuan dari penulisan makalah ini : 1. Mengetahui jenis-jenis penguat berdasarkan grounding transistor dan kelas penguat. 2. Mengetahui tentang pengertian kutub 4. 3. Mengetahui tentang Power Gain HPA/PFT. 4. Mengetahui tentang kemantapan suatu penguat RF. 5. Mengetahui tentang perancangan HPA dengan menggunakan Smith Chart.
  • 4. BAB 2 PEMBAHASAN 2.1. DASAR TEORI 2.1.1. Jenis Penguat Berdasarkan Grounding Transistor Transistor adalah komponen semikonduktor yang terdiri atas sebuah bahan tipe p dan diapit oleh dua bahan tipe n (transistor NPN) atau terdiri atas sebuah bahan tipe n dan diapit oleh dua bahan tipe p (transistor PNP). Sehingga transistor mempunyai tiga terminal yang berasal dari masing-masing bahan tersebut. Ketiga terminal transistor tersebut dikenal dengan Emitor (E), Basis (B), dan Kolektor (C). Transistor terdiri dari dua macam yaitu Bipolar Junction Transistor (BJT) dan Field Effect Transistor (FET). Aplikasi transistor sebagai penguat berdasarkan grounding transistor : 1. Penguat Common Base Penguat common base adalah penguat yang kaki basis transistor di-ground- kan, kemudian input pada kaki emitor dan output pada kaki kolektor. Penguat common base mempunyai karakter sebagai penguat tegangan. Karakteristiknya antara lain : 1. Adanya isolasi yang tinggi dari output ke input sehingga meminimalkan efek umpan balik. 2. Mempunyai impedansi input yang relatif tinggi, sehingga cocok untuk penguat sinyal kecil (pre amplifier). 3. Sering digunakan pada penguat frekuaensi tinggi pada jalur Very High Frequency (VHF) dan Ultra High Frequency (UHF). 4. Bisa juga digunakan sebagai buffer atau penyangga. 2. Penguat Common Emitter Penguat common emitter adalah penguat yang kaki emitor transistor di-ground- kan, kemudian input pada kaki basis dan output pada kaki kolektor. Penguat common emitter juga mempunyai karakteristik sebagai penguat tegangan. Karakteristiknya antara lain : 1. Sinyal output-nya berbalik fasa 180° terhadap sinyal input. 2. Sangat mungkin terjadi osilasi karena adanya umpan balik positif, sehingga sering dipasang umpan balik negatif untuk mencegahnya. 3. Sering digunakan sebagai penguat frekuensi rendah (terutama pada sinyal audio). 4. Mempunyai stabilitas penguatan yang rendah, karena bergantung pada kestabilan suhu dan bias transistor. 3. Penguat Common Collector Penguat common collector adalah penguat yang kaki kolektor transistor di- ground-kan, kemudian input pada kaki basis transistor dan output pada kaki
  • 5. emitor transistor. Penguat common collector mempunyai karakter sebagai penguat arus. Karakteristiknya antara lain : 1. Sinyal output-nya sefasa dengan sinyal input (tidak membalik fasa seperti common emitter). 2. Mempunyai penguatan tegangan sama dengan 1. 3. Mempunyai penguatan arus sama dengan HFE transistor. 4. Digunakan sebagai penguat penyangga (buffer) karena mempunyai impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output yang rendah. 2.1.2. Jenis Penguat Berdasarkan Kelas 2.1.3. Kutub Empat Rangakaian kutub empat (K-4) adalah suatu rangkaian yang memiliki sepasang terminal pada sisi input dan sepasang terminal pada sisi output (transistor, op amp, transformator dan lainnya). Teori rangkaian kutub empat (K-4) banyak digunakan pada jaringan (network) dalam sistem komunikasi, sistem kontrol, sistem daya (power system) dan rangkaian elektronika (model-model transistor). Pada rangkaian kutub empat ini diperlukan hubungan antara V1, V2 , I1 dan I2 yang saling independen, dimana berbagai macam hubungan antara tegangan dan arus disebut sebagai parameter. Parameter pada kutub empat : 1. Parameter Z, Y, H, dan ABCD ( Frekuensi rendah ) a. Parameter Z Parameter impedansi “Z” ini pada umumnya banyak dipergunakan dalam sintesa filter, dan juga dalam penganalisaan jaringan impedance matching dan juga pada distribusi sistem tenaga. Bentuk hubungan tegangan dalam parameter Z : Untuk mendapatkan z12 dan z22 hubungkan tegangan V2 (ataupun sumber arus I2) pada terminal 2 dengan terminal 1 terbuka (atau I1 = 0), maka diperoleh :
  • 6. Untuk mendapatkan z11 dan z21, pasangkan tegangan V1 (ataupun sumber arus I1) pada terminal 1 dengan terminal 2 terbuka (atau I2 = 0) maka diperoleh : 1. Z11 disebut impedansi input rangkaian terbuka (open circuit input impedance) 2. Z12 disebut transfer impedansi rangkaian terbuka dari terminal 1 ke terminal 2 (open circuit transfer impedance from port 1 to port 2) 3. Z21 disebut transfer impedansi rangkaian terbuka dari terminal 2 ke terminal 1 (open circuit transfer impedance from port 2 to port 1) 4. Z22 disebut impedansi output rangkaian terbuka (open circuit output impedance) b. Parameter Y Parameter admitansi “Y” pada umumnya banyak dipergunakan dalam sitesa filter, perencanaan penganalisaan matching network dan distrubusi sitem tenaga. Parameter “Y”, memperlihatkan arus-arus yang dinyatakan oleh tegangan terminal dengan persamaan sebagai berikut : Untuk mendapatkan y11 dan y21 pasang sumber arus I1 pada terminal input sedangkan terminal output dihubung singkat (V2 = 0).
  • 7. Untuk mendapatkan y12 dan y22, terminal input dihubung singkat (V1 = 0). 1. Y11 disebut sebagai admitansi input rangkaian hubung singkat. (short circuit input admitance). 2. Y12 disebut sebagai transfer admitansi rangkaian hubung singkat dari terminal 2 ke terminal 1.(short circuit transfer admitance from port 2 to port 1). 3. Y21 disebut sebagai transfer admitansi rangkaian hubung singkat dari terminal 1 ke terminal 2. (short circuit transfer admitance from port 1 to port 2) 4. Y22 disebut sebagai admitansi output rangkaian hubung singkat (short circuit output admitance) 2. Parameter S ( Frekuensi tinggi ) Scattering parameters
  • 8. 1. Koefisien refleksi masukan dengan keluaran K-4 ditutup beban sesuai (match) 2. Koefisien transmisi maju dengan keluaran K-4 ditutup beban sesuai 3. Koefisien refleksi keluaran dengan masukan K-4 ditutup beban sesuai 4. Koefisien transmisi balik dengan masukan K-4 ditutup beban sesuai 2.1.4. Power Gain HPA/PFT Faktor penguatan pada penguat RF : 1. Transducer Power Gain (GT) GT = 𝑃𝐿 𝑃 𝐴𝑉𝑆 = 𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑘𝑒 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑢𝑚𝑏𝑒𝑟 𝑠𝑖𝑛𝑦𝑎𝑙 atau
  • 9. 2. Operating Power Gain (GP) GP = 𝑃𝐿 𝑃𝐼𝑁 = 𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑘𝑒 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑘𝑒 𝑡𝑟𝑎𝑛𝑠𝑖𝑠𝑡𝑜𝑟 atau 3. Available Power Gain (GA) GA = 𝑃 𝐴𝑉𝑁 𝑃 𝐴𝑉𝑆 = 𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑡𝑟𝑎𝑛𝑠𝑖𝑠𝑡𝑜𝑟 𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑢𝑚𝑏𝑒𝑟 𝑠𝑖𝑛𝑦𝑎𝑙 atau 2.1.5. Kemantapan Penguat RF 1. Mantap tanpa syarat (unconditionally stable) Suatu penguat dinyatakan mantap tanpa syarat, apabila terpenuhi │ΓIN│< 1 dan │ΓOUT│< 1; untuk semua harga impedansi sumber dan beban pasif (│ΓS│< 1 dan │ΓL│< 1). 2. Mantap bersyarat (conditionally stable, potentially unstable) Suatu penguat dinyatakan mantap bersyarat, bila terpenuhi │ΓIN│< 1 dan │ΓOUT│< 1; untuk sejumlah harga impedansi sumber dan beban pasif. 2.1.6. Perancangan HPA menggunakan Smith Chart
  • 10. BAB 3 PENUTUP 3.1. KESIMPULAN 1. Mampu mengetahui jenis penguat berdasarkan grounding transistor. a. Penguat Common Base. b. Penguat Common Emitter. c. Penguat Common Collector. 2. Mampu mengetahui jenis penguat berdasarkan kelas penguatnya. a. Penguat kelas A b. Penguat kelas B c. Penguat kelas AB d. Penguat kelas C 3. Mampu pengetahui pengertian dari kutub empat dan parameter-parameter yang ada didalamnya. a. Parameter Z, Y, H, ABCD ( Frekuensi rendah ). b. Parameter S ( Frekuensi tinggi ). 4. Mampu mengetahui faktor penguatan dari suatu penguat (power gain HPA). a. Transducer Power Gain b. Operating Power Gain c. Available Power Gain 5. Mampu mengetahui kemantapan dari suatu penguat RF. a. Mantap tanpa syarat. b. Mantap bersyarat. 6. Mampu mengetahui perancangan HPA menggunakan smith chart. 3.2. SARAN 1. Semoga materi yang dimuat dalam makalah ini dapat memenuhi tugas rekruitasi asisten riset laboratorium gelombang mikro. 2. Semoga untuk selanjutnya sudah tidak ada tahapan rekruitasi lagi. 3. Semoga kami berempat diterima menjadi asisten riset laboratorium gelombang mikro.
  • 11. DAFTAR PUSTAKA Modul III Praktikum Elektronika Universitas Telkom Handout Rangkaian Listrik, materi rangkaian kutub empat Handout Elektronika Komunikasi, materi penguat frekuensi tinggi