SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
PENGUAT TRANSISTOR
Disusun Oleh :
Nama : Muhamad Amin
NIM : 1410502069
Progdi : S1Teknik Mesin
Dosen Pembimbing
R. Suryoto Edy Raharjo.,S.T.,M.Eng.
UNIVERSITASTIDAR MAGELANG
PENGUATTRANSISTOR
Salah satu fungsi utama transistor adalah sebagai penguat sinyal. Dalam hal
ini transistor bisa dikonfigurasikan sebagai penguat tegangan, penguat arus
maupun sebagai penguat daya.
Berdasarkan sistem pertanahan transistor (grounding) penguat transistor
dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :
1. Penguat Common Base (Grounded-Base)
Penguat Common Base adalah penguat yang kaki basis transistor di
groundkan, lalu input di masukkan ke emitor dan output diambil pada kaki
kolektor. Penguat Common Base mempunyai karakter sebagai penguat
tegangan.
Penguat Common base mempunyai
karakter sebagai berikut :
a. Adanya isolasi yang tinggi dari output
ke input sehingga meminimalkan efek
umpan balik.
b. Mempunyai impedansi input yang
relatif tinggi sehingga cocok untuk
penguat sinyal kecil (pre amplifier).
c. Sering dipakai pada penguat
frekuensi tinggi pada jalur VHF dan
UHF.
d. Bisa juga dipakai sebagai buffer atau
penyangga.
2. Penguat Common Emitor
Penguat Common Emitor adalah penguat yang kaki emitor transistor di
groundkan, lalu input di masukkan ke basis dan output diambil pada kaki
kolektor. Penguat Common Emitor juga mempunyai karakter sebagai
penguat tegangan.
Penguat Common
Emitor mempunyai karakteristik
sebagai berikut :
a. Sinyal outputnya berbalik fasa 180
derajat terhadap sinyal input.
b. Sangat mungkin terjadi osilasi
karena adanya umpan balik
positif, sehingga sering dipasang
umpan balik negatif untuk
mencegahnya.
c. Sering dipakai pada penguat
frekuensi rendah (terutama pada
sinyal audio).
d. Mempunyai stabilitas penguatan
yang rendah karena bergantung
pada kestabilan suhu dan bias
transistor.
3. Penguat Common Collector
Penguat Common Collector adalah penguat yang kaki kolektor transistor di
groundkan, lalu input di masukkan ke basis dan output diambil pada kaki
emitor. Penguat Common Collector juga mempunyai karakter sebagai
penguat arus .
Penguat Common
Collector mempunyai karakteristik
sebagai berikut :
a. Sinyal outputnya sefasa dengan
sinyal input (jadi tidak membalik
fasa seperti Common Emitor).
b. Mempunyai penguatan tegangan
sama dengan 1.
c. Mempunyai penguatan arus
samadengan HFE transistor.
d. Cocok dipakai untuk penguat
penyangga (buffer) karena
mempunyai impedansi input tinggi
dan mempunyai impedansi output
yang rendah.
Berdasarkan titik kerjanya penguat transistor ada tiga jenis, yaitu:
1. Penguat Kelas A
Penguat kelas A adalah penguat yang titik kerja efektifnya setengah dari
tagangan VCC penguat. Untuk bekerja penguat kelas A memerlukan bias awal
yang menyebabkan penguat dalam kondisi siap untuk menerima sinyal.
Karena hal ini maka penguat kelas A menjadi penguat dengan efisiensi
terendah namun dengan tingkat distorsi (cacat sinyal) terkecil.
Sistem bias penguat kelas A yang
populer adalah sistem bias
pembagi tegangan dan sistem bias
umpan balik kolektor. Melalui
perhitungan tegangan bias yang
tepat maka kita akan mendapatkan
titik kerja transistor tepat pada
setengah dari tegangan VCC
penguat. Penguat kelas A cocok
dipakai pada penguat awal (pre
amplifier) karena mempunyai
distorsi yang kecil.
2. Penguat Kelas B
Penguat kelas B adalah penguat yang bekerja berdasarkan tegangan bias
dari sinyal input yang masuk. Titik kerja penguat kelas B berada dititik cut-off
transistor. Dalam kondisi tidak ada sinyal input maka penguat kelas B berada
dalam kondisi OFF dan baru bekerja jika ada sinyal input dengan level diatas
0.6Volt (batas tegangan bias transistor).
Penguat kelas B mempunyai efisiensi
yang tinggi karena baru bekerja jika
ada sinyal input. Namun karena ada
batasan tegangan 0.7 Volt maka
penguat kelas B tidak bekerja jika
level sinyal input dibawah 0.7 Volt. Hal
ini menyebabkan distorsi (cacat
sinyal) yang disebut distorsi cross
over, yaitu cacat pada persimpangan
sinyal sinus bagian atas dan bagian
bawah. Penguat kelas B cocok
dipakai pada penguat akhir sinyal
audio karena bekerja pada level
tegangan yang relatif tinggi (diatas 1
Volt). Dalam aplikasinya, penguat
kelas B menggunakan sistem
konfigusi push-pull yang dibangun
oleh dua transistor.
3. Penguat kelas AB
Penguat kelas AB merupakan penggabungan dari penguat kelas A dan
penguat kelas B. Penguat kelas AB diperoleh dengan sedikit menggeser titik
kerja transistor sehingga distorsi cross over dapat diminimalkan. Titik kerja
transistor tidak lagi di garis cut-off namun berada sedikit diatasnya.
Penguat kelas AB merupakan
kompromi antar efisiensi dan
fidelitas penguat. Dalam
aplikasinya penguat kelas AB
banyak menjadi pilihan sebagai
penguat audio.
4. Penguat kelas C
Penguat kelas C mirip dengan penguat kelas B, yaitu titik kerjanya berada di
daerah cut-off transistor. Bedanya adalah penguat kelas C hanya perlu satu
transistor untuk bekerja normal tidak seperti kelas B yang harus
menggunakan dua transistor (sistem push-pull). Hal ini karena penguat kelas
C khusus dipakai untuk menguatkan sinyal pada satu sisi atau bahkan hanya
puncak-puncak sinyal saja.
Penguat kelas C tidak memerlukan
fidelitas, yang dibutuhkan adalah
frekuensi kerja sinyal sehingga tidak
memperhatikan bentuk sinyal.
Penguat kelas C dipakai pada
penguat frekuensi tinggi. Pada
penguat kelas C sering ditambahkan
sebuah rangkaian resonator LC untuk
membantu kerja penguat. Penguat
kelas C mempunyai efisiensi yang
tinggi sampai 100 % namun dengan
fidelitas yang rendah.
PENGUAT TRANSISTOR

More Related Content

What's hot

Karakteristik transistor
Karakteristik transistorKarakteristik transistor
Karakteristik transistorandhi_setyo
 
12 rangkaian rlc pararel
12 rangkaian rlc  pararel12 rangkaian rlc  pararel
12 rangkaian rlc pararelSimon Patabang
 
9. daya pada rangkaian rlc
9. daya pada rangkaian rlc 9. daya pada rangkaian rlc
9. daya pada rangkaian rlc Emanuel Manek
 
Laporan praktikum multivibrator
Laporan praktikum multivibratorLaporan praktikum multivibrator
Laporan praktikum multivibratorkukuhruyuk15
 
RL - Metode Node dan Mesh
RL - Metode Node dan MeshRL - Metode Node dan Mesh
RL - Metode Node dan MeshMuhammad Dany
 
Ii Rangkaian Listrik Fasor
Ii Rangkaian Listrik FasorIi Rangkaian Listrik Fasor
Ii Rangkaian Listrik FasorFauzi Nugroho
 
ekivalen trafo
ekivalen trafoekivalen trafo
ekivalen trafowimbo_h
 
Analisa ac pada transistor
Analisa ac pada transistorAnalisa ac pada transistor
Analisa ac pada transistorAhmad_Bagus
 
Laporan penguat emitor bersama
Laporan penguat emitor bersamaLaporan penguat emitor bersama
Laporan penguat emitor bersamaayu purwati
 
LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"
LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"
LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"Varilia Wardani
 
Rangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik ResonansiRangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik ResonansiFauzi Nugroho
 
Sofyan inawan (saluran transmisi dan distribusi)
Sofyan inawan (saluran transmisi dan distribusi)Sofyan inawan (saluran transmisi dan distribusi)
Sofyan inawan (saluran transmisi dan distribusi)sofyan_inawan
 
teorema thevenin
teorema theveninteorema thevenin
teorema theveninfaqihahkam
 
Materi Amplitude Modulation (AM)
Materi Amplitude Modulation (AM) Materi Amplitude Modulation (AM)
Materi Amplitude Modulation (AM) Ferdi Dirgantara
 
Laporan rangkaian dasar op amp
Laporan rangkaian dasar op ampLaporan rangkaian dasar op amp
Laporan rangkaian dasar op ampoktavianoki
 
Laporan 2 penyearah gelombang penuh dengan beban tahanan murni
Laporan 2 penyearah gelombang penuh dengan beban tahanan murniLaporan 2 penyearah gelombang penuh dengan beban tahanan murni
Laporan 2 penyearah gelombang penuh dengan beban tahanan murniridwan35
 
hukum ampere dan medan magnetik
hukum ampere dan medan magnetikhukum ampere dan medan magnetik
hukum ampere dan medan magnetikPrayitno Joko Hadi
 
Fungsi alih sistem kontrol
Fungsi alih sistem kontrolFungsi alih sistem kontrol
Fungsi alih sistem kontrolarie eric
 
Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2
Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2
Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2Samantars17
 

What's hot (20)

Karakteristik transistor
Karakteristik transistorKarakteristik transistor
Karakteristik transistor
 
12 rangkaian rlc pararel
12 rangkaian rlc  pararel12 rangkaian rlc  pararel
12 rangkaian rlc pararel
 
9. daya pada rangkaian rlc
9. daya pada rangkaian rlc 9. daya pada rangkaian rlc
9. daya pada rangkaian rlc
 
Laporan praktikum multivibrator
Laporan praktikum multivibratorLaporan praktikum multivibrator
Laporan praktikum multivibrator
 
RL - Metode Node dan Mesh
RL - Metode Node dan MeshRL - Metode Node dan Mesh
RL - Metode Node dan Mesh
 
Ii Rangkaian Listrik Fasor
Ii Rangkaian Listrik FasorIi Rangkaian Listrik Fasor
Ii Rangkaian Listrik Fasor
 
ekivalen trafo
ekivalen trafoekivalen trafo
ekivalen trafo
 
Analisa ac pada transistor
Analisa ac pada transistorAnalisa ac pada transistor
Analisa ac pada transistor
 
Laporan penguat emitor bersama
Laporan penguat emitor bersamaLaporan penguat emitor bersama
Laporan penguat emitor bersama
 
LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"
LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"
LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"
 
Rangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik ResonansiRangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik Resonansi
 
Sofyan inawan (saluran transmisi dan distribusi)
Sofyan inawan (saluran transmisi dan distribusi)Sofyan inawan (saluran transmisi dan distribusi)
Sofyan inawan (saluran transmisi dan distribusi)
 
Laporan avometer
Laporan avometerLaporan avometer
Laporan avometer
 
teorema thevenin
teorema theveninteorema thevenin
teorema thevenin
 
Materi Amplitude Modulation (AM)
Materi Amplitude Modulation (AM) Materi Amplitude Modulation (AM)
Materi Amplitude Modulation (AM)
 
Laporan rangkaian dasar op amp
Laporan rangkaian dasar op ampLaporan rangkaian dasar op amp
Laporan rangkaian dasar op amp
 
Laporan 2 penyearah gelombang penuh dengan beban tahanan murni
Laporan 2 penyearah gelombang penuh dengan beban tahanan murniLaporan 2 penyearah gelombang penuh dengan beban tahanan murni
Laporan 2 penyearah gelombang penuh dengan beban tahanan murni
 
hukum ampere dan medan magnetik
hukum ampere dan medan magnetikhukum ampere dan medan magnetik
hukum ampere dan medan magnetik
 
Fungsi alih sistem kontrol
Fungsi alih sistem kontrolFungsi alih sistem kontrol
Fungsi alih sistem kontrol
 
Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2
Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2
Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2
 

Viewers also liked (13)

penguat dan op amp
penguat dan op amppenguat dan op amp
penguat dan op amp
 
rangkaian Opamp
rangkaian Opamprangkaian Opamp
rangkaian Opamp
 
Operational Amplifiers
Operational AmplifiersOperational Amplifiers
Operational Amplifiers
 
Op amp comparator
Op amp comparatorOp amp comparator
Op amp comparator
 
Penguat transistor
Penguat transistorPenguat transistor
Penguat transistor
 
Komposit
KompositKomposit
Komposit
 
Komposit
KompositKomposit
Komposit
 
Komposit matrik logam
Komposit  matrik logamKomposit  matrik logam
Komposit matrik logam
 
Karakteristik sensor
Karakteristik sensor Karakteristik sensor
Karakteristik sensor
 
Ampifier & Op-Amp
Ampifier & Op-AmpAmpifier & Op-Amp
Ampifier & Op-Amp
 
Op amp
Op ampOp amp
Op amp
 
Sensor dan transduser
Sensor dan transduserSensor dan transduser
Sensor dan transduser
 
Operational amplifier
Operational amplifierOperational amplifier
Operational amplifier
 

Similar to PENGUAT TRANSISTOR

Penguat Transistor
Penguat TransistorPenguat Transistor
Penguat TransistorRyan Aryoko
 
Achmad aziizudin penguat transistor_teknikmesinb
Achmad aziizudin penguat transistor_teknikmesinbAchmad aziizudin penguat transistor_teknikmesinb
Achmad aziizudin penguat transistor_teknikmesinbaaziizudin
 
Penguat transistor
Penguat  transistorPenguat  transistor
Penguat transistorAhmad_Bagus
 
Penguat transistor andhi
Penguat transistor andhiPenguat transistor andhi
Penguat transistor andhiandhisetyo
 
Susanto penguat transistor
Susanto penguat transistorSusanto penguat transistor
Susanto penguat transistorSusanto
 
Penguat transistor
Penguat transistorPenguat transistor
Penguat transistorElectric Car
 
Penguat Transistor_Cryzna Rizky Hermawan
Penguat Transistor_Cryzna Rizky HermawanPenguat Transistor_Cryzna Rizky Hermawan
Penguat Transistor_Cryzna Rizky HermawanCryzna Hermawan
 
Penguat transistor
Penguat transistorPenguat transistor
Penguat transistormz_khamim
 
ANALISIS SINYAL KECIL
ANALISIS SINYAL KECILANALISIS SINYAL KECIL
ANALISIS SINYAL KECILdimas kuncoro
 
Penguat transistor agus_sugiharto_untidar
Penguat transistor agus_sugiharto_untidarPenguat transistor agus_sugiharto_untidar
Penguat transistor agus_sugiharto_untidaragus sugiharto
 
Penguat daya push pull & complementer
Penguat daya push pull & complementerPenguat daya push pull & complementer
Penguat daya push pull & complementerAiden Fiqhi Strife
 
Penguat Transistor
Penguat TransistorPenguat Transistor
Penguat Transistoreddy_wib
 
PENGUAT DAYA KELAS C.pptx
PENGUAT DAYA KELAS C.pptxPENGUAT DAYA KELAS C.pptx
PENGUAT DAYA KELAS C.pptxssuser2be6d6
 
Penguat transistor
Penguat transistor Penguat transistor
Penguat transistor C4hyonugroho
 

Similar to PENGUAT TRANSISTOR (20)

Penguat Transistor
Penguat TransistorPenguat Transistor
Penguat Transistor
 
Penguat transistor
Penguat transistorPenguat transistor
Penguat transistor
 
Achmad aziizudin penguat transistor_teknikmesinb
Achmad aziizudin penguat transistor_teknikmesinbAchmad aziizudin penguat transistor_teknikmesinb
Achmad aziizudin penguat transistor_teknikmesinb
 
Penguat transistor
Penguat transistorPenguat transistor
Penguat transistor
 
Analisis sinyal kecil
Analisis sinyal kecilAnalisis sinyal kecil
Analisis sinyal kecil
 
Penguat transistor
Penguat  transistorPenguat  transistor
Penguat transistor
 
Penguat transistor andhi
Penguat transistor andhiPenguat transistor andhi
Penguat transistor andhi
 
Susanto penguat transistor
Susanto penguat transistorSusanto penguat transistor
Susanto penguat transistor
 
Penguat transistor
Penguat transistorPenguat transistor
Penguat transistor
 
Penguat Transistor_Cryzna Rizky Hermawan
Penguat Transistor_Cryzna Rizky HermawanPenguat Transistor_Cryzna Rizky Hermawan
Penguat Transistor_Cryzna Rizky Hermawan
 
01. PENGUAT SINYAL KECIL.pdf
01. PENGUAT SINYAL KECIL.pdf01. PENGUAT SINYAL KECIL.pdf
01. PENGUAT SINYAL KECIL.pdf
 
Penguat transistor
Penguat transistorPenguat transistor
Penguat transistor
 
PENGUAT TRANSISTOR
PENGUAT TRANSISTORPENGUAT TRANSISTOR
PENGUAT TRANSISTOR
 
ANALISIS SINYAL KECIL
ANALISIS SINYAL KECILANALISIS SINYAL KECIL
ANALISIS SINYAL KECIL
 
Penguat transistor agus_sugiharto_untidar
Penguat transistor agus_sugiharto_untidarPenguat transistor agus_sugiharto_untidar
Penguat transistor agus_sugiharto_untidar
 
Penguat daya push pull & complementer
Penguat daya push pull & complementerPenguat daya push pull & complementer
Penguat daya push pull & complementer
 
Penguat Transistor
Penguat TransistorPenguat Transistor
Penguat Transistor
 
PENGUAT DAYA KELAS C.pptx
PENGUAT DAYA KELAS C.pptxPENGUAT DAYA KELAS C.pptx
PENGUAT DAYA KELAS C.pptx
 
Penguat transistor
Penguat transistor Penguat transistor
Penguat transistor
 
Penguat transistor
Penguat transistorPenguat transistor
Penguat transistor
 

Recently uploaded

001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 

Recently uploaded (6)

001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 

PENGUAT TRANSISTOR

  • 1. PENGUAT TRANSISTOR Disusun Oleh : Nama : Muhamad Amin NIM : 1410502069 Progdi : S1Teknik Mesin Dosen Pembimbing R. Suryoto Edy Raharjo.,S.T.,M.Eng. UNIVERSITASTIDAR MAGELANG
  • 2. PENGUATTRANSISTOR Salah satu fungsi utama transistor adalah sebagai penguat sinyal. Dalam hal ini transistor bisa dikonfigurasikan sebagai penguat tegangan, penguat arus maupun sebagai penguat daya. Berdasarkan sistem pertanahan transistor (grounding) penguat transistor dibagi menjadi tiga jenis, yaitu : 1. Penguat Common Base (Grounded-Base) Penguat Common Base adalah penguat yang kaki basis transistor di groundkan, lalu input di masukkan ke emitor dan output diambil pada kaki kolektor. Penguat Common Base mempunyai karakter sebagai penguat tegangan. Penguat Common base mempunyai karakter sebagai berikut : a. Adanya isolasi yang tinggi dari output ke input sehingga meminimalkan efek umpan balik. b. Mempunyai impedansi input yang relatif tinggi sehingga cocok untuk penguat sinyal kecil (pre amplifier). c. Sering dipakai pada penguat frekuensi tinggi pada jalur VHF dan UHF. d. Bisa juga dipakai sebagai buffer atau penyangga.
  • 3. 2. Penguat Common Emitor Penguat Common Emitor adalah penguat yang kaki emitor transistor di groundkan, lalu input di masukkan ke basis dan output diambil pada kaki kolektor. Penguat Common Emitor juga mempunyai karakter sebagai penguat tegangan. Penguat Common Emitor mempunyai karakteristik sebagai berikut : a. Sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat terhadap sinyal input. b. Sangat mungkin terjadi osilasi karena adanya umpan balik positif, sehingga sering dipasang umpan balik negatif untuk mencegahnya. c. Sering dipakai pada penguat frekuensi rendah (terutama pada sinyal audio). d. Mempunyai stabilitas penguatan yang rendah karena bergantung pada kestabilan suhu dan bias transistor.
  • 4. 3. Penguat Common Collector Penguat Common Collector adalah penguat yang kaki kolektor transistor di groundkan, lalu input di masukkan ke basis dan output diambil pada kaki emitor. Penguat Common Collector juga mempunyai karakter sebagai penguat arus . Penguat Common Collector mempunyai karakteristik sebagai berikut : a. Sinyal outputnya sefasa dengan sinyal input (jadi tidak membalik fasa seperti Common Emitor). b. Mempunyai penguatan tegangan sama dengan 1. c. Mempunyai penguatan arus samadengan HFE transistor. d. Cocok dipakai untuk penguat penyangga (buffer) karena mempunyai impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output yang rendah.
  • 5. Berdasarkan titik kerjanya penguat transistor ada tiga jenis, yaitu: 1. Penguat Kelas A Penguat kelas A adalah penguat yang titik kerja efektifnya setengah dari tagangan VCC penguat. Untuk bekerja penguat kelas A memerlukan bias awal yang menyebabkan penguat dalam kondisi siap untuk menerima sinyal. Karena hal ini maka penguat kelas A menjadi penguat dengan efisiensi terendah namun dengan tingkat distorsi (cacat sinyal) terkecil. Sistem bias penguat kelas A yang populer adalah sistem bias pembagi tegangan dan sistem bias umpan balik kolektor. Melalui perhitungan tegangan bias yang tepat maka kita akan mendapatkan titik kerja transistor tepat pada setengah dari tegangan VCC penguat. Penguat kelas A cocok dipakai pada penguat awal (pre amplifier) karena mempunyai distorsi yang kecil.
  • 6. 2. Penguat Kelas B Penguat kelas B adalah penguat yang bekerja berdasarkan tegangan bias dari sinyal input yang masuk. Titik kerja penguat kelas B berada dititik cut-off transistor. Dalam kondisi tidak ada sinyal input maka penguat kelas B berada dalam kondisi OFF dan baru bekerja jika ada sinyal input dengan level diatas 0.6Volt (batas tegangan bias transistor). Penguat kelas B mempunyai efisiensi yang tinggi karena baru bekerja jika ada sinyal input. Namun karena ada batasan tegangan 0.7 Volt maka penguat kelas B tidak bekerja jika level sinyal input dibawah 0.7 Volt. Hal ini menyebabkan distorsi (cacat sinyal) yang disebut distorsi cross over, yaitu cacat pada persimpangan sinyal sinus bagian atas dan bagian bawah. Penguat kelas B cocok dipakai pada penguat akhir sinyal audio karena bekerja pada level tegangan yang relatif tinggi (diatas 1 Volt). Dalam aplikasinya, penguat kelas B menggunakan sistem konfigusi push-pull yang dibangun oleh dua transistor.
  • 7. 3. Penguat kelas AB Penguat kelas AB merupakan penggabungan dari penguat kelas A dan penguat kelas B. Penguat kelas AB diperoleh dengan sedikit menggeser titik kerja transistor sehingga distorsi cross over dapat diminimalkan. Titik kerja transistor tidak lagi di garis cut-off namun berada sedikit diatasnya. Penguat kelas AB merupakan kompromi antar efisiensi dan fidelitas penguat. Dalam aplikasinya penguat kelas AB banyak menjadi pilihan sebagai penguat audio.
  • 8. 4. Penguat kelas C Penguat kelas C mirip dengan penguat kelas B, yaitu titik kerjanya berada di daerah cut-off transistor. Bedanya adalah penguat kelas C hanya perlu satu transistor untuk bekerja normal tidak seperti kelas B yang harus menggunakan dua transistor (sistem push-pull). Hal ini karena penguat kelas C khusus dipakai untuk menguatkan sinyal pada satu sisi atau bahkan hanya puncak-puncak sinyal saja. Penguat kelas C tidak memerlukan fidelitas, yang dibutuhkan adalah frekuensi kerja sinyal sehingga tidak memperhatikan bentuk sinyal. Penguat kelas C dipakai pada penguat frekuensi tinggi. Pada penguat kelas C sering ditambahkan sebuah rangkaian resonator LC untuk membantu kerja penguat. Penguat kelas C mempunyai efisiensi yang tinggi sampai 100 % namun dengan fidelitas yang rendah.