Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
UNTUK TRANSISTOR
1. TRANSISTOR
FUNDAMENTAL
CIRCUIT
KELOMPOK 6
1. ALVYANISA PUTRI G NIM 1147070014
2. ANTON IBRAHIM NIM 1147070015
3. DIMAS RENDRA NIM 11470700
4. FAJAR WAHYU RAMADHAN NIM 11470700
5. FIRDAUS AKMAL AZAM NIM 1147070029
6. KIKI ARI S NIM 11470700
7. MAFTUH GUNARDI NIM 11470700
2.
3.
4. COMMON EMITTER
Rangkaian Common Emitter
adalah rangkaian Bipolar
Junction Transistor yang
menggunakan terminal Emitter
sebagai terminal bersama yang
terhubung ke Ground,
sedangkan terminal masukan
dan keluarannya masing-
masing terletak pada terminal
Basis dan terminal Collector.
5. COMMON EMIITER
Karakteristik Penguat Common Emitter
Sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat terhadap
sinyal input.
Sangat mungkin terjadi osilasi karena adanya umpan
balik positif, sehingga sering dipasang umpan balik
negatif untuk mencegahnya.
Sering dipakai pada penguat frekuensi rendah
(terutama pada sinyal audio).
8. COMMON COLLECTOR
• Penguat Common Collector adalah penguat dimana kaki kolektor transistor di
groundkan/ditanahkan , lalu input di masukkan ke basis dan output diambil pada kaki emitor
dan penguat ini berkarakteristik sebagai penguat arus.
• Sifat atau karakter pada Transistor sebagai Penguat Common Collector:
1. Signal output dan signal input satu phasa (tidak terbalik seperti Common Emitor)
2. Mempunyai penguatan tegangan sama dengan 1
3. Mempunyai penguatan arus tinggi (sama dengan HFE transistor)
4. Karena mempunyai Impedansi input tinggi dan impedansi output rendah sehingga
cocok digunakan sebagai buffer
• Kelebihan
1. Mempunyai impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output yang rendah.
2. Sinyal outputnya sefasa dengan sinyal
3. Mempunyai penguatan arus yang tinggi
• Kekurangan :
Masukan tinggi dan ketahanan output yang rendah
10. PENGUAT DUA TRANSISTOR
Analisis Penguat Bertingkat
Fungsi utama transistor yaitu sebagai
penguat. Banyak cara yang dilakukan
supaya transistor mampu menguatkan
sinyal input yang kecil menjadi output
yang besar dengan tanpa terjadi cacat
(distorsi) baik bentuk maupun
phasenya.
Tujuan utama dari penguat bertingkat
adalah untuk mendapatkan penguatan
daya yang besar tanpa terjadi
kecacatan pada outputnya.
Hubungan Penguat Bertingkat
Hubungan penguat bertingkat dapat
dilakukan secara deret (seri) atau jajar
(paralel) atau seri parallel.
Gambar Hubungan Penguat Bertingkat
11. PENGUAT DUA TRANSISTOR
Beberapa jenis penguat yang ada, sebagai berikut:
Cascode Amplifier
Cascode amplifier atau penguat kaskode merupakan
penguat 2 tahap, di mana tahap pertama adalah penguat
common-emitter yang mengendalikan tahap kedua, yaitu
penguat common-base.
Keuntungan dasar dari rangkaian ini adalah gain dapat
disediakan untuk beban RL dengan nilai yang besar pada
rentang frekuensi yang lebar. Rin yang rendah membantu
dalam mode frekuensi tinggi. Beban RL yang besar dapat
diakomodasi karena Rout dari penguat common-base
lebih besar dari penguat common-emitter.
Penguat Darlington
Penguat darlington merupakan penguat yang terdiri dari
dua transistor bipolar di mana arus yang dikuatkan oleh
transistor pertama, dikuatkan lagi oleh transistor kedua.
Keuntungan dalam penguat ini adalah arus input yang
kecil dan Rin yang besar yang dihasilkan. Penguatan yang
dihasilkan maksimal adalah hQ1*hQ2 bila hQ1 dan hQ2
cukup besar (ratusan). Kekurangannya adalah penurunan
kinerja pada frekuensi tinggi dan memerlukan VBE yang
lebih tinggi untuk dapat bekerja.
12. BEBAN GARIS TRANSISTOR
Titik kerja suatu transistor dalam rangkaian penguat selalu
terletak pada garis beban. Garis beban dc dibuat
berdasarkan tanggapan rangkaian terhadap tegangan dc
(tegangan catu daya), dan garis beban ac diperoleh karena
tanggapan rangkaian terhadap sinyal ac. Dengan adanya
garis beban dc dan ac pada kurva karakteristik, maka
kondisi kerja transistor dapat diketahui dan penerapan
sinyal ac pada penguat dapat dianalisis dengan mudah.
13.
14.
15. ARUS DAN TEGANGAN PADA TRANSISTOR
ARUS
Ingatlah hukum arus kirchhof hukum itu menyatakan bahwa
jumlah semua arus yang masuk kesuatu titik atau sambungan
sama dengan semua jumlah arus yang keluar dari titik atau
sambungan itu. Jika diterapkan pada transistor hukum arus
kirchoff memberikan kita hubungan yang penting.
Ie = Ic + Ib
Persamaan tersebut menyatakan bahwa arus emiter adalah jumlah
dari arus kolektor kira kira sama dengan arus emter :
Ic = Ie
Dan besar arus basis jauh lebih kecil dari pada arus kolektor :
Ib << Ic
16. ARUS DAN TEGANGAN PADA TRANSISTOR
Tegangan Kerja Transistor
Salah satu cara pemberian
tegangan kerja dari transistor
dapat dilakukan seperti pada
gambar dibawah. Jika digunakan
untuk transistor jenis NPN, maka
tegangan Vcc-nya positif,
sedangkan untuk transistor jenis
PNP tegangannya negatif.
17. Pemberian Tegangan pada Transistor.
Salah satu cara pemberian tegangan (sumber daya) Pada transistor
adalah dengan menggunakan dua buah sumber tegangan. Satu sumber
diberikan antara emitor dan kolektor dan satu lagi di berikan anatara
emitor dan basisi. Sumber tegangan yang diberikan pada transistor
harus tegangan dari sumber arus searah (DC = direct current). Adapun
caranya adalah berikut:
a. Pemberian tegangan pada Transistor. Tipe PNP
Antara kaki emito dan kolektor yaitu kaki emitor diberi tegangan
positif dan kaki kolektor diberi tegangan negatif
Antara kaki basis dan emitor yaitu kaki emitor diberi tegangan
positif dan kaki basis kolektor diberitegangan negatif
b. Pemberian tegangan pada Transistor. Tipe NPN
Antara kaki emito dan kolektor yaitu kaki emitor diberi tegangan
negatif positif dan kaki kolektor diberi tegangan positif
Antara kaki basis dan emitor yaitu kaki emitor diberi tegangan
negatif dan kaki basis kolektor diberi tegangan positif
19. KESIMPULAN
Transistor merupakan Komponen Elektronika Aktif yang
memiliki banyak fungsi dan merupakan Komponen yang
memegang peranan yang sangat penting dalam dunia Elektronik
modern ini. Beberapa fungsi Transistor diantaranya adalah
sebagai Penguat arus, sebagai Switch (Pemutus dan
penghubung), Stabilitasi Tegangan, Modulasi Sinyal, Penyearah
dan lain sebagainya. Transistor terdiri dari 3 Terminal (kaki)
yaitu Base/Basis (B), Emitor (E) dan Collector/Kolektor (K).
Berdasarkan strukturnya, Transistor terdiri dari 2 Tipe Struktur
yaitu PNP dan NPN. UJT (Uni Junction Transistor), FET (Field
Effect Transistor) dan MOSFET (Metal Oxide Semiconductor
FET) juga merupakan keluarga dari Transistor.