SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
MUHAMMAD DIDIK WIJAYA GIII.09.014.016 DIII
TNU VII
SEPTI RAHMAN SARI GIII.09.014.023 DIII
TNU VII
Pesawat penerima radio yang dapat dikatakan paling
sederhana (crystal radio rceiver). Secara umum, pesawat
penerima radio kristal lazimnya menggunakan
komponen utama berupa sebuah dioda, sebuah
kumparan penala atau kumparan resonator, dan sebuah
kapasitor penala atau kapasitor variabel. (Bram
Palgunadi, Pesawat Penerima Radio Kristal, www.my-
homebrew-radio-electronic.blogspot.co.id, 2015)
Dalam rangkaiannya, Radio Kristal hanya butuh 3 komponen dasar, yaitu L (inductor) C (kapasitor) dan D
(diode sebagai detector)
Headphone yang dipasang adalah headphone yang memiliki impedansi yang tinggi. (Asmui,
Radio Penerima (Receiver) Kristal, www.asmuiwiseperson.blogspot.com, 2015)
1.Bagian Antena.
Fungsi antena pada penerima radio adalah untuk menerima/ menangkap belombang radio yang dipancarkan oleh
berbagai stasiun pemancar.
2. Bagian Tuning/Pemilih
Bagian tuning sering disebut juga bagian tuner atau penala. Komponen utamanya adalah lilitan email(kawat tembaga)
dan kondensator (L.C). Fungsi bagian tuning pada penerima radio adalah untuk memilih salah satu dari sekian banyak
gelombang radio (RF= radio frekuensi) yang telah diterima oleh antena melalui teknik resonansi. (resonansi adalah
peristiwa ikut bergetarnya suatu benda akibat adanya benda lain yang bergetar).
(Technology Information, Penerima Radio, www.pakteo.wordpress.com, 2015)
3. Bagian Detektor
Komponen utama pada bagian detector adalah diode. Fungsi bagian detektor pada penerima
radio adalah untuk memisahkan sinyal informasi(AF= audio frekuensi) dari sinyal pembawanya
(RF= radio frekuensi).
4. Bagian alat suara
Fungsi bagian alat suara pada penerima radio adalah untuk mengubah sinyal informasi (AF)
menjadi getaran suara yang dapat didengar oleh telinga manusia.
(Technology Information, Penerima Radio, www.pakteo.wordpress.com, 2015)
Sebuah Tuned Radio Frequency Receiver (atau TRF penerima )
adalah jenis radio penerima yang terdiri dari satu atau
frekuensi radio lebih disetel ( RF ) penguat tahap diikuti oleh
detektor ( demodulator ) sirkuit untuk mengekstrak
sinyal audio dan biasanya penguat frekuensi audio . Jenis
penerima yang populer di tahun 1920-an . TRF mulai lebih
selektif dari radio kristal karena menggunakan bantuan
Amplifier sebagai penguat sinyal.(Wikipedia, Tuned radio
frequency receiver, www.en.wikipedia.org, 2015)
Cara KerjaTRF
Setiap tahap terdiri dari RF disetel perangkat memperkuat, triode (atau
lambat mengatur tetrode) tabung vakum, dan sirkuit disetel yang
melakukan fungsi filtering. Sirkuit tuned terdiri dari inti udara RF kopling
transformator yang juga bertanggung jawab untuk beberapa sinyal dari
pelat sirkuit tabung ke input rangkaian tabung kotak berikutnya.
Satu gulungan transformator memiliki kapasitor variabel terhubung di
atasnya.
Sebuah kapasitor variabel (atau kadang-kadang variabel kumparan kopling
disebut variometer a) digunakan, dengan tombol pada panel depan untuk
menyesuaikan penerima.
Tahap RF biasanya memiliki sirkuit yang identik untuk menyederhanakan
desain.
(Wikipedia, Tuned Radio Frequency Receiver, www.en.wikipedia.org, 2015)
(Mikro Elektronika, Radio Electronica’s Book On-line Free, www.mikroe.com, 2015)
Coupling antenna merupakan
rangkaian gabungan antara RLC
yang berfungsi membantu
menaikkan kekuatan Amplitudo
sinyal dari antenna tersebut,
sehingga memudahkan dalam
pemisahan dari gelombang
carier dan gelombang informasi
yang ditangkap oleh receiver di
tunning atau bagian pemilih
sinyal.
(Dipl. Phys. Jochen Bauer,
Inductive Antenna Coupling in
Regenerative Receivers, 2015)
Ada 3 metodeAntennaCoupling
 TRANSFORMER COUPLE
 CAPASITOR COUPLE
 COMPILATION
 Gambar A merupakan
fungsi transfer kapasitor.
(transformer couple)
 Gambar B transformasi,
fungsi , transfer couple.
(capacitor couple)
 Gambar C merupakan
kombinasi antara gambar
A dan B. (compilation)
Automatic Gain Control
(AGC) digunakan dalam
radio penerima, memiliki
fungsi sebagai penstabil
sinyal yang diterima.
Karena sinyal yang jauh
diterima mungkin tidak
terdengar dan sinyal yang
dekat diterima terlalu
besar. Sehingga untuk
mengatasi ini
digunakanlah AGC.
Dari gambar skema terdapat rangkaian AGC (Automatic Gain Control) berfungsi
sebagai pengatur penguatan tegangan (gain) dari penguat IF1 sedemikian rupa,
sehingga penguatan ditambah pada sinyal-sinyal masuk yang lemah dikurangi pada
sinyal-sinyal masuk yang kuat. Dengan demikian, akan didapatkan suatu
penguatan yang konstan untuk sinyal yang berbeda-beda intensitasnya.
 Prinsip superheterodyne terjadi apabila jika dua buah sinyal
sinusoida dengan frekuensi berbeda dicampur, sehingga keduanya
mengalikan atau saling menambah dan sinyal keluaran akan
mengandung komponen-komponen sinyal pada frekuensi -
frekuensi yang merupakan jumlah, selisih, dan masing-masing dari
kedua frekuensi asal tersebut. Juga akan terdapat campuran-
campuran harmonisa dari sinyal-sinyal ini, tetapi jika kedua
frekuensi dasar dipilih dengan hati-hati, ini tidak akan saling
mengganggu (interference).
 Istilah superheterodyne adalah singkatan dari supersonic
heterodyne, yang dapat diartikan sebagai pembangkitan
frekuensi-frekuensi campuran di atas batas pendengaran. (Hire
My Blog, Tugas Besar Sistem Komunikasi (Super Heterodyne
Receiver), www.amazingcrue.blogspot.co.id, 2015 )
Penjelasan masing-masing bagian, sebagai berikut:
 Antenna berfungsi sebagai pengubah / transducer gelombang elektromagnetik menjadi isyarat
listrik.
 Penguat RF (Radio Frequency Amplifier) merupakan penguat sinyal listrik RF yang dihasilkan oleh
antenna.
 Penala (Tuning) merupakan RF filter yang berfungsi sebagai pemilah frekuensi dari sekian banyak
pemancar yang bekerja pada frekuensi AM 535Khz-1605Khz.
 Pencampur (Mixer), frekuensi yang telah dipilih penala oleh mixer kemudian digabungkan dengan
frekuensi Local Oscilator sehingga menghasilkan frekuensi antara (FIF) sebesar 455Khz. Ada
referensi lain yang menggunakan standar IF 470Khz. Frekuensi IF merupakan hasil pengurangan
antara frekuensi oscilator lokal dengan frekuensi RF yang diterima (If 455Khz = fo – fc).
 Osilator Lokal (Local Oscilator) merupakan pembangkit frekuensi sinus konstan tertala oleh
sebuah kapasitor variabel yang nilainya linear dengan kapasitor variabelTuning. Besar frekuesi
yang dihasilkan oleh osilator lokal ini selalu lebih tinggi 455 kHz dari frekuensi RF yang diterima,
yaitu: fo = (f + 455) Khz.
 Penguat IF (Intermediate Frequency Amplifier), menguatkan sinyal frekuensi antara yang
merupakan output mixer 455Khz sehingga cukup kuat diterima oleh detector.
 Detector / demodulator terdiri dari sebuah dioda dan kapasitor, dioda melewatkan setengah IF
kemudian kapasitor merecover menjadi sinyal audio. Proses ini tidak beda seperti halnya
rangkaian penyearah setengah gelombang.
 PenguatAF (Audio Frequency Amplifier) merupakan penguat frekuensi audio sehingga sinyal audio
dari detektor menjadi cukup kuat menggerakan speaker.
 Loud speaker merupakan transducer / pengubah sinyal listrik audio menjadi audio akuistik.
Diatas merupakan gambar contoh lain dari
Superheterodyne. Dimana ketika sinyal yang memiliki
frekuensi tinggi masuk melalui tuning (UK), dan dikurangi
oleh mixer atas bantuan osilator (LO), sehingga
mengeluarkan frekuensi (fm sebesar 455 kc)
TRIM’s

More Related Content

What's hot

Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 7 derau dalam sistem komunikasi
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 7   derau dalam sistem komunikasiTelekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 7   derau dalam sistem komunikasi
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 7 derau dalam sistem komunikasiBeny Nugraha
 
Pengertian PM dan FM
Pengertian PM dan FMPengertian PM dan FM
Pengertian PM dan FMRizki Nugroho
 
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)Fathan Hakim
 
Pengertian dan Cara Kerja Phase Modulasi (PM)
Pengertian dan Cara Kerja Phase Modulasi (PM)Pengertian dan Cara Kerja Phase Modulasi (PM)
Pengertian dan Cara Kerja Phase Modulasi (PM)Reinaldo Rahadian Putra
 
Matching impedance
Matching impedanceMatching impedance
Matching impedanceampas03
 
QAM (Quadratur Amplitude Modulation)
QAM (Quadratur Amplitude Modulation)QAM (Quadratur Amplitude Modulation)
QAM (Quadratur Amplitude Modulation)Risdawati Hutabarat
 
Hand out sinyal & sistem
Hand out sinyal & sistemHand out sinyal & sistem
Hand out sinyal & sistemSetyo Wibowo'
 
Bab iii transformasi z
Bab iii   transformasi zBab iii   transformasi z
Bab iii transformasi zRumah Belajar
 
Pert 3. elektronika ii tanggapan frekuensi rendah
Pert 3. elektronika ii tanggapan frekuensi rendahPert 3. elektronika ii tanggapan frekuensi rendah
Pert 3. elektronika ii tanggapan frekuensi rendahDwiky Pratama
 
Soal semester genap tp+jwbn
Soal semester genap tp+jwbnSoal semester genap tp+jwbn
Soal semester genap tp+jwbnEKO SUPRIYADI
 
Modulasi frekuensi dan modulasi phase (Fm dan Pm)
Modulasi frekuensi dan modulasi phase (Fm dan Pm)Modulasi frekuensi dan modulasi phase (Fm dan Pm)
Modulasi frekuensi dan modulasi phase (Fm dan Pm)Ishardi Nassogi
 
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskritPengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskritBeny Nugraha
 
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 4 - transformasi fourier sinyal waktu ...
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 4 - transformasi fourier sinyal waktu ...Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 4 - transformasi fourier sinyal waktu ...
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 4 - transformasi fourier sinyal waktu ...Beny Nugraha
 
11 praktikum operasi sinyal
11 praktikum operasi sinyal11 praktikum operasi sinyal
11 praktikum operasi sinyalSimon Patabang
 
Modulasi frekuensi dan Modulasi Fase
Modulasi frekuensi dan Modulasi FaseModulasi frekuensi dan Modulasi Fase
Modulasi frekuensi dan Modulasi FaseM Cahyo Ardi Prabowo
 

What's hot (20)

Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 7 derau dalam sistem komunikasi
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 7   derau dalam sistem komunikasiTelekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 7   derau dalam sistem komunikasi
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 7 derau dalam sistem komunikasi
 
Pengertian PM dan FM
Pengertian PM dan FMPengertian PM dan FM
Pengertian PM dan FM
 
Propagasi Gelombang Langit
 Propagasi Gelombang Langit Propagasi Gelombang Langit
Propagasi Gelombang Langit
 
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
 
Pengertian dan Cara Kerja Phase Modulasi (PM)
Pengertian dan Cara Kerja Phase Modulasi (PM)Pengertian dan Cara Kerja Phase Modulasi (PM)
Pengertian dan Cara Kerja Phase Modulasi (PM)
 
Matching impedance
Matching impedanceMatching impedance
Matching impedance
 
QAM (Quadratur Amplitude Modulation)
QAM (Quadratur Amplitude Modulation)QAM (Quadratur Amplitude Modulation)
QAM (Quadratur Amplitude Modulation)
 
Slide minggu 6 jul
Slide minggu 6 julSlide minggu 6 jul
Slide minggu 6 jul
 
Tugas modulation AM, FM, dan PM
Tugas modulation AM, FM, dan PMTugas modulation AM, FM, dan PM
Tugas modulation AM, FM, dan PM
 
Hand out sinyal & sistem
Hand out sinyal & sistemHand out sinyal & sistem
Hand out sinyal & sistem
 
Bab iii transformasi z
Bab iii   transformasi zBab iii   transformasi z
Bab iii transformasi z
 
Pert 3. elektronika ii tanggapan frekuensi rendah
Pert 3. elektronika ii tanggapan frekuensi rendahPert 3. elektronika ii tanggapan frekuensi rendah
Pert 3. elektronika ii tanggapan frekuensi rendah
 
Soal semester genap tp+jwbn
Soal semester genap tp+jwbnSoal semester genap tp+jwbn
Soal semester genap tp+jwbn
 
Modulasi frekuensi dan modulasi phase (Fm dan Pm)
Modulasi frekuensi dan modulasi phase (Fm dan Pm)Modulasi frekuensi dan modulasi phase (Fm dan Pm)
Modulasi frekuensi dan modulasi phase (Fm dan Pm)
 
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskritPengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
 
modulasi analog
modulasi analogmodulasi analog
modulasi analog
 
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 4 - transformasi fourier sinyal waktu ...
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 4 - transformasi fourier sinyal waktu ...Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 4 - transformasi fourier sinyal waktu ...
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 4 - transformasi fourier sinyal waktu ...
 
Soal soal adc 2
Soal soal adc 2Soal soal adc 2
Soal soal adc 2
 
11 praktikum operasi sinyal
11 praktikum operasi sinyal11 praktikum operasi sinyal
11 praktikum operasi sinyal
 
Modulasi frekuensi dan Modulasi Fase
Modulasi frekuensi dan Modulasi FaseModulasi frekuensi dan Modulasi Fase
Modulasi frekuensi dan Modulasi Fase
 

Viewers also liked

Portfolio_small
Portfolio_smallPortfolio_small
Portfolio_smallWorld74
 
Service Learning : Inform
Service Learning : InformService Learning : Inform
Service Learning : Informlindseyfastenau
 
портфоліо 4 класу
портфоліо 4 класупортфоліо 4 класу
портфоліо 4 класуdashootkagakh
 
03 ds and algorithm session_04
03 ds and algorithm session_0403 ds and algorithm session_04
03 ds and algorithm session_04Niit Care
 
Financial Inclusion Summit 2016 - PMJDY Scheme - Part - 3
Financial Inclusion Summit 2016 - PMJDY Scheme - Part - 3Financial Inclusion Summit 2016 - PMJDY Scheme - Part - 3
Financial Inclusion Summit 2016 - PMJDY Scheme - Part - 3Resurgent India
 
Sni 7394-2008 hit beton tulang
Sni 7394-2008 hit beton tulangSni 7394-2008 hit beton tulang
Sni 7394-2008 hit beton tulangRonny wisanggeni
 

Viewers also liked (9)

Portfolio_small
Portfolio_smallPortfolio_small
Portfolio_small
 
Service Learning : Inform
Service Learning : InformService Learning : Inform
Service Learning : Inform
 
Social media as hobed of racism and hate speech kobayashi, kaigo, kwak
Social media as hobed of racism and hate speech kobayashi, kaigo, kwakSocial media as hobed of racism and hate speech kobayashi, kaigo, kwak
Social media as hobed of racism and hate speech kobayashi, kaigo, kwak
 
портфоліо 4 класу
портфоліо 4 класупортфоліо 4 класу
портфоліо 4 класу
 
03 ds and algorithm session_04
03 ds and algorithm session_0403 ds and algorithm session_04
03 ds and algorithm session_04
 
Financial Inclusion Summit 2016 - PMJDY Scheme - Part - 3
Financial Inclusion Summit 2016 - PMJDY Scheme - Part - 3Financial Inclusion Summit 2016 - PMJDY Scheme - Part - 3
Financial Inclusion Summit 2016 - PMJDY Scheme - Part - 3
 
Sni 7394-2008 hit beton tulang
Sni 7394-2008 hit beton tulangSni 7394-2008 hit beton tulang
Sni 7394-2008 hit beton tulang
 
Fluida Dinamis rpp
Fluida Dinamis rppFluida Dinamis rpp
Fluida Dinamis rpp
 
Robert frost
Robert  frostRobert  frost
Robert frost
 

Similar to UNTUK RADIO KRISTAL

Bab vi sistem radio dan reproduksi suara1
Bab vi  sistem radio dan reproduksi suara1Bab vi  sistem radio dan reproduksi suara1
Bab vi sistem radio dan reproduksi suara1Ardhi Elka
 
Prinsip kerja penerima
Prinsip kerja penerimaPrinsip kerja penerima
Prinsip kerja penerimaDienoadam
 
Osilator esmiyati (14708251059) & vina fitri yani r (14708251013)
Osilator esmiyati (14708251059) & vina fitri yani r (14708251013)Osilator esmiyati (14708251059) & vina fitri yani r (14708251013)
Osilator esmiyati (14708251059) & vina fitri yani r (14708251013)IPA 2014
 
Kelompok 6(aplikasi transistor)
Kelompok 6(aplikasi transistor)Kelompok 6(aplikasi transistor)
Kelompok 6(aplikasi transistor)Marina Natsir
 
Perangkat Produksi Penyiaran.pdf
Perangkat Produksi Penyiaran.pdfPerangkat Produksi Penyiaran.pdf
Perangkat Produksi Penyiaran.pdfiwayan suta
 
Kelompok 6barubangetfixya.pptx
Kelompok 6barubangetfixya.pptxKelompok 6barubangetfixya.pptx
Kelompok 6barubangetfixya.pptxtakanashisusano
 
100292398-Materi-Teknik-Radio-Compatibility-Mode.pdf
100292398-Materi-Teknik-Radio-Compatibility-Mode.pdf100292398-Materi-Teknik-Radio-Compatibility-Mode.pdf
100292398-Materi-Teknik-Radio-Compatibility-Mode.pdfBagusdepok
 
Osilator kelompok 6
Osilator kelompok 6Osilator kelompok 6
Osilator kelompok 6kemenag
 
Penguat nirsam slamet harjono_aziz gufron
Penguat nirsam slamet harjono_aziz gufronPenguat nirsam slamet harjono_aziz gufron
Penguat nirsam slamet harjono_aziz gufronkemenag
 
Modul Mata Pelajaran Sistem Penerima Televisi
Modul Mata Pelajaran Sistem Penerima TelevisiModul Mata Pelajaran Sistem Penerima Televisi
Modul Mata Pelajaran Sistem Penerima TelevisiMuhammad Hendra
 
Il agus sistem radio
Il agus sistem radioIl agus sistem radio
Il agus sistem radioagus saefudin
 
Osilator....................................................
Osilator....................................................Osilator....................................................
Osilator....................................................WahyuNi777138
 

Similar to UNTUK RADIO KRISTAL (20)

Percobaan Modulasi Frequensi
Percobaan Modulasi FrequensiPercobaan Modulasi Frequensi
Percobaan Modulasi Frequensi
 
Bab vi sistem radio dan reproduksi suara1
Bab vi  sistem radio dan reproduksi suara1Bab vi  sistem radio dan reproduksi suara1
Bab vi sistem radio dan reproduksi suara1
 
Bab iv produksi sinyal audio
Bab iv produksi sinyal audioBab iv produksi sinyal audio
Bab iv produksi sinyal audio
 
Prinsip kerja penerima
Prinsip kerja penerimaPrinsip kerja penerima
Prinsip kerja penerima
 
Gelombang FM dan AM
Gelombang FM dan AMGelombang FM dan AM
Gelombang FM dan AM
 
Osilator
OsilatorOsilator
Osilator
 
Osilator esmiyati (14708251059) & vina fitri yani r (14708251013)
Osilator esmiyati (14708251059) & vina fitri yani r (14708251013)Osilator esmiyati (14708251059) & vina fitri yani r (14708251013)
Osilator esmiyati (14708251059) & vina fitri yani r (14708251013)
 
Osilator
OsilatorOsilator
Osilator
 
Kelompok 6(aplikasi transistor)
Kelompok 6(aplikasi transistor)Kelompok 6(aplikasi transistor)
Kelompok 6(aplikasi transistor)
 
Perangkat Produksi Penyiaran.pdf
Perangkat Produksi Penyiaran.pdfPerangkat Produksi Penyiaran.pdf
Perangkat Produksi Penyiaran.pdf
 
Kelompok 6barubangetfixya.pptx
Kelompok 6barubangetfixya.pptxKelompok 6barubangetfixya.pptx
Kelompok 6barubangetfixya.pptx
 
Penguat transistor
Penguat transistorPenguat transistor
Penguat transistor
 
100292398-Materi-Teknik-Radio-Compatibility-Mode.pdf
100292398-Materi-Teknik-Radio-Compatibility-Mode.pdf100292398-Materi-Teknik-Radio-Compatibility-Mode.pdf
100292398-Materi-Teknik-Radio-Compatibility-Mode.pdf
 
Teknik radio
Teknik radioTeknik radio
Teknik radio
 
Osilator kelompok 6
Osilator kelompok 6Osilator kelompok 6
Osilator kelompok 6
 
Penguat nirsam slamet harjono_aziz gufron
Penguat nirsam slamet harjono_aziz gufronPenguat nirsam slamet harjono_aziz gufron
Penguat nirsam slamet harjono_aziz gufron
 
Amplifier dan Operational Amplifier
Amplifier dan Operational AmplifierAmplifier dan Operational Amplifier
Amplifier dan Operational Amplifier
 
Modul Mata Pelajaran Sistem Penerima Televisi
Modul Mata Pelajaran Sistem Penerima TelevisiModul Mata Pelajaran Sistem Penerima Televisi
Modul Mata Pelajaran Sistem Penerima Televisi
 
Il agus sistem radio
Il agus sistem radioIl agus sistem radio
Il agus sistem radio
 
Osilator....................................................
Osilator....................................................Osilator....................................................
Osilator....................................................
 

More from Muhammad Didik Wijaya

More from Muhammad Didik Wijaya (10)

Transmission line waveguide
Transmission line waveguide Transmission line waveguide
Transmission line waveguide
 
Thyristor
ThyristorThyristor
Thyristor
 
Diac jadi
Diac jadiDiac jadi
Diac jadi
 
hubungan udara dan penerbangan, atmosfer dan sinyal
hubungan udara dan penerbangan, atmosfer dan sinyalhubungan udara dan penerbangan, atmosfer dan sinyal
hubungan udara dan penerbangan, atmosfer dan sinyal
 
induktansi diri
induktansi diriinduktansi diri
induktansi diri
 
lapisan ionosfer dan perambatan gelombang radio
lapisan ionosfer dan perambatan gelombang radiolapisan ionosfer dan perambatan gelombang radio
lapisan ionosfer dan perambatan gelombang radio
 
agama islam tujuan penciptaan
agama islam tujuan penciptaanagama islam tujuan penciptaan
agama islam tujuan penciptaan
 
Tes tahap dua ATKP SURABAYA
Tes tahap dua ATKP SURABAYATes tahap dua ATKP SURABAYA
Tes tahap dua ATKP SURABAYA
 
Pengalamanku mendapatkan bidikmisi unesa jalur snmptn
Pengalamanku mendapatkan bidikmisi unesa jalur snmptnPengalamanku mendapatkan bidikmisi unesa jalur snmptn
Pengalamanku mendapatkan bidikmisi unesa jalur snmptn
 
Gadis
GadisGadis
Gadis
 

Recently uploaded

ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 

Recently uploaded (20)

ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 

UNTUK RADIO KRISTAL

  • 1. MUHAMMAD DIDIK WIJAYA GIII.09.014.016 DIII TNU VII SEPTI RAHMAN SARI GIII.09.014.023 DIII TNU VII
  • 2. Pesawat penerima radio yang dapat dikatakan paling sederhana (crystal radio rceiver). Secara umum, pesawat penerima radio kristal lazimnya menggunakan komponen utama berupa sebuah dioda, sebuah kumparan penala atau kumparan resonator, dan sebuah kapasitor penala atau kapasitor variabel. (Bram Palgunadi, Pesawat Penerima Radio Kristal, www.my- homebrew-radio-electronic.blogspot.co.id, 2015)
  • 3. Dalam rangkaiannya, Radio Kristal hanya butuh 3 komponen dasar, yaitu L (inductor) C (kapasitor) dan D (diode sebagai detector) Headphone yang dipasang adalah headphone yang memiliki impedansi yang tinggi. (Asmui, Radio Penerima (Receiver) Kristal, www.asmuiwiseperson.blogspot.com, 2015)
  • 4.
  • 5. 1.Bagian Antena. Fungsi antena pada penerima radio adalah untuk menerima/ menangkap belombang radio yang dipancarkan oleh berbagai stasiun pemancar. 2. Bagian Tuning/Pemilih Bagian tuning sering disebut juga bagian tuner atau penala. Komponen utamanya adalah lilitan email(kawat tembaga) dan kondensator (L.C). Fungsi bagian tuning pada penerima radio adalah untuk memilih salah satu dari sekian banyak gelombang radio (RF= radio frekuensi) yang telah diterima oleh antena melalui teknik resonansi. (resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda akibat adanya benda lain yang bergetar). (Technology Information, Penerima Radio, www.pakteo.wordpress.com, 2015)
  • 6. 3. Bagian Detektor Komponen utama pada bagian detector adalah diode. Fungsi bagian detektor pada penerima radio adalah untuk memisahkan sinyal informasi(AF= audio frekuensi) dari sinyal pembawanya (RF= radio frekuensi). 4. Bagian alat suara Fungsi bagian alat suara pada penerima radio adalah untuk mengubah sinyal informasi (AF) menjadi getaran suara yang dapat didengar oleh telinga manusia. (Technology Information, Penerima Radio, www.pakteo.wordpress.com, 2015)
  • 7.
  • 8. Sebuah Tuned Radio Frequency Receiver (atau TRF penerima ) adalah jenis radio penerima yang terdiri dari satu atau frekuensi radio lebih disetel ( RF ) penguat tahap diikuti oleh detektor ( demodulator ) sirkuit untuk mengekstrak sinyal audio dan biasanya penguat frekuensi audio . Jenis penerima yang populer di tahun 1920-an . TRF mulai lebih selektif dari radio kristal karena menggunakan bantuan Amplifier sebagai penguat sinyal.(Wikipedia, Tuned radio frequency receiver, www.en.wikipedia.org, 2015)
  • 9.
  • 10. Cara KerjaTRF Setiap tahap terdiri dari RF disetel perangkat memperkuat, triode (atau lambat mengatur tetrode) tabung vakum, dan sirkuit disetel yang melakukan fungsi filtering. Sirkuit tuned terdiri dari inti udara RF kopling transformator yang juga bertanggung jawab untuk beberapa sinyal dari pelat sirkuit tabung ke input rangkaian tabung kotak berikutnya. Satu gulungan transformator memiliki kapasitor variabel terhubung di atasnya. Sebuah kapasitor variabel (atau kadang-kadang variabel kumparan kopling disebut variometer a) digunakan, dengan tombol pada panel depan untuk menyesuaikan penerima. Tahap RF biasanya memiliki sirkuit yang identik untuk menyederhanakan desain. (Wikipedia, Tuned Radio Frequency Receiver, www.en.wikipedia.org, 2015)
  • 11. (Mikro Elektronika, Radio Electronica’s Book On-line Free, www.mikroe.com, 2015)
  • 12. Coupling antenna merupakan rangkaian gabungan antara RLC yang berfungsi membantu menaikkan kekuatan Amplitudo sinyal dari antenna tersebut, sehingga memudahkan dalam pemisahan dari gelombang carier dan gelombang informasi yang ditangkap oleh receiver di tunning atau bagian pemilih sinyal. (Dipl. Phys. Jochen Bauer, Inductive Antenna Coupling in Regenerative Receivers, 2015)
  • 13. Ada 3 metodeAntennaCoupling  TRANSFORMER COUPLE  CAPASITOR COUPLE  COMPILATION
  • 14.  Gambar A merupakan fungsi transfer kapasitor. (transformer couple)  Gambar B transformasi, fungsi , transfer couple. (capacitor couple)  Gambar C merupakan kombinasi antara gambar A dan B. (compilation)
  • 15. Automatic Gain Control (AGC) digunakan dalam radio penerima, memiliki fungsi sebagai penstabil sinyal yang diterima. Karena sinyal yang jauh diterima mungkin tidak terdengar dan sinyal yang dekat diterima terlalu besar. Sehingga untuk mengatasi ini digunakanlah AGC.
  • 16. Dari gambar skema terdapat rangkaian AGC (Automatic Gain Control) berfungsi sebagai pengatur penguatan tegangan (gain) dari penguat IF1 sedemikian rupa, sehingga penguatan ditambah pada sinyal-sinyal masuk yang lemah dikurangi pada sinyal-sinyal masuk yang kuat. Dengan demikian, akan didapatkan suatu penguatan yang konstan untuk sinyal yang berbeda-beda intensitasnya.
  • 17.  Prinsip superheterodyne terjadi apabila jika dua buah sinyal sinusoida dengan frekuensi berbeda dicampur, sehingga keduanya mengalikan atau saling menambah dan sinyal keluaran akan mengandung komponen-komponen sinyal pada frekuensi - frekuensi yang merupakan jumlah, selisih, dan masing-masing dari kedua frekuensi asal tersebut. Juga akan terdapat campuran- campuran harmonisa dari sinyal-sinyal ini, tetapi jika kedua frekuensi dasar dipilih dengan hati-hati, ini tidak akan saling mengganggu (interference).  Istilah superheterodyne adalah singkatan dari supersonic heterodyne, yang dapat diartikan sebagai pembangkitan frekuensi-frekuensi campuran di atas batas pendengaran. (Hire My Blog, Tugas Besar Sistem Komunikasi (Super Heterodyne Receiver), www.amazingcrue.blogspot.co.id, 2015 )
  • 18.
  • 19. Penjelasan masing-masing bagian, sebagai berikut:  Antenna berfungsi sebagai pengubah / transducer gelombang elektromagnetik menjadi isyarat listrik.  Penguat RF (Radio Frequency Amplifier) merupakan penguat sinyal listrik RF yang dihasilkan oleh antenna.  Penala (Tuning) merupakan RF filter yang berfungsi sebagai pemilah frekuensi dari sekian banyak pemancar yang bekerja pada frekuensi AM 535Khz-1605Khz.  Pencampur (Mixer), frekuensi yang telah dipilih penala oleh mixer kemudian digabungkan dengan frekuensi Local Oscilator sehingga menghasilkan frekuensi antara (FIF) sebesar 455Khz. Ada referensi lain yang menggunakan standar IF 470Khz. Frekuensi IF merupakan hasil pengurangan antara frekuensi oscilator lokal dengan frekuensi RF yang diterima (If 455Khz = fo – fc).
  • 20.  Osilator Lokal (Local Oscilator) merupakan pembangkit frekuensi sinus konstan tertala oleh sebuah kapasitor variabel yang nilainya linear dengan kapasitor variabelTuning. Besar frekuesi yang dihasilkan oleh osilator lokal ini selalu lebih tinggi 455 kHz dari frekuensi RF yang diterima, yaitu: fo = (f + 455) Khz.  Penguat IF (Intermediate Frequency Amplifier), menguatkan sinyal frekuensi antara yang merupakan output mixer 455Khz sehingga cukup kuat diterima oleh detector.  Detector / demodulator terdiri dari sebuah dioda dan kapasitor, dioda melewatkan setengah IF kemudian kapasitor merecover menjadi sinyal audio. Proses ini tidak beda seperti halnya rangkaian penyearah setengah gelombang.  PenguatAF (Audio Frequency Amplifier) merupakan penguat frekuensi audio sehingga sinyal audio dari detektor menjadi cukup kuat menggerakan speaker.  Loud speaker merupakan transducer / pengubah sinyal listrik audio menjadi audio akuistik.
  • 21. Diatas merupakan gambar contoh lain dari Superheterodyne. Dimana ketika sinyal yang memiliki frekuensi tinggi masuk melalui tuning (UK), dan dikurangi oleh mixer atas bantuan osilator (LO), sehingga mengeluarkan frekuensi (fm sebesar 455 kc)