2. NILAI DAN SISTEM BUDAYA
Nilai atau value berasal dari kata valere
yang berarti kuat, baik berharga
(Bambang Daroeso)
Sesuatu yang dikatakan bernilai artinya
sesuatu tersebut mempunyai harga atau
berharga
3. NILAI DAN SISTEM BUDAYA
Nilai bersifat abstrak, sebab nilai bersumber
dari budi pekerti dan nilai merupakan suatu
sistem disalah satu wujud kebudayaan.
4. NILAI DAN SISTEM BUDAYA
sistem tata kelakuan kelakuan manusia dari
yang sifatnya konkret, seperti aturan khusus,
hukum dan norma lain, semuanya
bersumber pada sistem nilai budaya
tersebut. (Koentjaraningrat, 1994:25)
5. FALSAFAH HIDUP BANGSA
Sifat dekat dengan tuhan
Sifat beroegang teguh pada pribadi bangsa
Sifat mementingkan unsur jiwa rasa
Sifat mementingkan unsur immaterial
Sifat artistik
Sifat prasojo/bersahaja (YP2 LMP, 1984,
186)
9. NILAI TRADISIONAL
Berorientasi pada atasan
Nilai budaya sifat tahan menderita dan
keuletan
Nilai budaya manusia wajib berikthiyar atau
berusaha
Budaya toleran pada keyakinan lain
Budaya gotong royong (Koentjaraningrat
1994, 69-71)
10. NILAI BUDAYA NEGATIF
Sifat mental yang meremehkan mutu
Sifat mental suka menerabas
Sifat tidak percaya diri
Tidak disiplin
Sifat suka mengabaikan tanggung jawab
(Koentjaraningrat 1994:45)
11. ASPEK SUBYEKTIF DAN OBYEKTIF KEBUDAYAAN
Subyektif: pribadi manusia sebagai pencipta
kebudayaan.
Obyektif: hasil cipta, rasa dan karsa manusia
baik berupa yang maupun non materi
(Djojodigoeno 1961:26)
15. SIKAP
Adalah keadaan psikologis yang dapat
menimbulkan tingkah laku tertentu dalam
situasi tertentu. Sikap bukan merupakan
faktor bawaan, melainkan dipelajari dan
dibentuk lewat pengalaman, pendidikan serta
lingkungan.
19. HEDONISME
Berasal dari kata hedone artinya kenikmatan
atau kelezatan. Hakikatnya setiap orang
berjuang dalam kehidupan untuk mencapai
kepuasan atau kebahagiaan.
20. UTILITARISME
Kata utilitarisme berasal dari kata utility yang
artinya manfaat. Ukuran baik buruk manusia
dilihat dari manfaatnya
21. IDEALISME
Perbuatan baik buruknya manusia tidak
didasarkan pada sebab lahir, melainkan
didasarkan pada prinsip rohani yang tinggi.
22. VITALISME
Aliran ini dalam menilai baik buruknya
perbuatan manusia memakai sebagai ukuran
ada tidaknya daya hidup yang maksimum
mengendalikan nperbuatan itu.
23. THEOLOGIS
Aliran ini mendasarkan baik buruknya
perbuatan manusia sesuai atau tidaknya
dengan ajaran atau hukum tuhan.