Manusia memiliki akal dan budi yang memungkinkan mereka menciptakan berbagai budaya. Budaya terbentuk dari interaksi manusia dengan lingkungan alam dan sesama manusia. Budaya berubah seiring perubahan masyarakat dan kontak antar budaya, seperti penyebaran unsur-unsur budaya baru. Manusia dan budaya saling mempengaruhi, di mana budaya merupakan hasil karya manusia namun manusia juga dipengaruhi oleh budaya yang
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Manusia sebagai mahluk budaya
1. Manusia Sebagai Mahluk Budaya
I. Hakikat Manusia sebagai Mahluk Budaya
Manusia merupakan salah satu mahluk Tuhan yang ada didunia, mahlukTuhan dialam ini
dapat dibagi menjadi 4 yaitu : alam. manusia, tumbuhan, dan binatang. Sifat-sifat dari
kempat mahluk tersebut adalah :
1. Alam memiliki sifat hidup
2. Tumbuhan meliki sifat wujud dan hidup
3. Binatang memiliki sifat wujud, hidup, dan disertai dengan memiliki hawa nafsu.
4. Manusia memiliki sifat wujud, hidup, disertai hawa nafsu, dan akal budi.
Akal budi adalah salah satu kelebihan yang dimiliki oleh manusia, akal merupakan
kemampuan berpikir manusia sebagai kodrat, sedangkan budi dapat berarti akal atau arti lain
bagian dari hati. Hal ini di lengkapi oleh kamus lengkap bahasa indonesia dimana budi berarti
bagian dari kata hati yang berupa panduan akal dan perasaan yang dapat membedakan antara
baik dan buruk. Istilah lain dari budi ialah tabiat, perangi, atau akhlak.
Dengan akal dan budi inilah manusia dapat menciptakan berbagaimacam hal, diantaranya :
- Menciptakan
- kreasi
- Memperlakukan
- Memperbaruhi
- Memperbaiki
- Mengembangkan dan
- Meningkatkan sesuatu
Kepentingan hidup manusia bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, kebutuhan
hidup tersebut dapat dibagi menjadi :
Menurut Abraham Moslow seorang ahli psikologi berpendapat bahwa, kebutuhan manusia
terbagi menjadi 5 tingkatan :
1. Kebutuhan Fisiologis yaitu merupakan kebutuhan primer, dasar, dan fital. Contoh nya :
makanan, pakian, dan tempat tinggal.
II. Etika dan Estetika Berbudaya
1. Etika Manusia dalam Berbudaya
a. Etika dalam nilai-nilai atau norma umtuk pedoman sesorang atau kelompok orang dalam
mengatur tingkah laku.
2. Estetika Manusia dalam Berbudaya
1. Kebutuhan yang bersifat sarana dan prasaran.
2. Kebutuhan yang bersifat rohani, mental, atau psikologis.
2.Kebutuhan akan rasa aman dan perlindungan, kebutuhan ini menyangkut perasaan seperti
bebas dari rasa takut, dan terlindung dari ancaman.
2. 3. Kebutuhan sosial, kebutuhan ini merupakan kebutuhan akan dicintai, diperhitungkan
sebagai pribadi, serta diakui sebagai anggota kelompok.
4.Kebutuhan akan penghargaan. Merupakan kebutuhan akan diakui
kemapuan,kedudukan,pangkat, status dan sebagainya.
5. KEbutuhan akan aktualisasi diri. Merupakan kebutuhan akan memaksimalkan
memanfaatkan potensi, kemampuan, bakat dan kreatifitas.
Dengan akal budi manusia mampu menciptakan suatu kebudayaan.Dimana kebudayaan
tersebut adalah hasil dari akal budi dalam interaksinya,baik dengan alam atau manusia
lainnya.
Etika berasaldari bahasa yunani yakni Ethos, secara etimologis etika merupakan ajaran
tenatang baik/ buruk. Etika memiliki arti yang sama dengan moral (mores dalam bahasa
latin) yang membicarakan tentang predikat nilai susila, atau tindak susila , baik dan buruk.
Bertens menyebutkan ada tiga jenis makna etika :
b. Etika dalam suatu kumpulan asas atau moral (dalam arti lain kode etik)
c. Etika dalam arti ilmu atau ajaran tentang baik dan buruk , artinya dalam filsafat moral.
* Estetika dapat dikatakan sebagi teori tentang keindahan atau seni,
* Estetika berkaitan dengan nilai indah-jelek.
* Makna keindahan :
a.secara luas, keindahan mengandung ide kebaikan yang meliputi, watak indah, hukum yang indah
dan ilmu
yang indah.
b.secara sempit, yaitu indah dalam lingkup persepsi penglihatan (bentuk dan warna)
c.secara estetik murni, menyangkut pengalaman estetik sesorang dalam hubungannya dengan
segala sesuatu
yang diresapinya melalui indera.
* Estetika berifat subyektif,sehingga tidak bisa dipaksakan. Tetapi yang penting adalah menghargai
keindahan budaya yang dihasilkan oleh orang lain.
III. Problematika Kebudayaan.
•Kebudayaan mengalami perubahan seiring dengan pergeseran pergaulan hidup manusia sebagi
pemilik
kebudayaan,
• Berkaitan dengan hal ini kita mengenal tentang adanya kebudayaan, yaitu :
1. Pewarisan kebudayaan
Proses pemindahan, penerusan, pemilikan dan pemakaian kebudyaan dari generasi ke generasi
secara turun
menurun .
Pewarisan ini dapat melalui :
* Enkulturasi (Pembudayaan) : Proses mempelajari dan menyesuaikan pikiran dan sikap individu
dengan
sistem norma, adat dan peraturan hidup dalam kebudyaan
* Sosialisasi (Proses pemasyarakatan) Individu menyesuaikan diri dengan individu lain
dalam kehidupan
bermasyarakat.
3. Masalah dalam Pewarisan Kebudayaan :
a.Sesuai/tidaknya budaya warisan dengan kehidupan masyarakat zaman sekarang.
b.Penolakan generasi penerima terhadap warisan budaya
c.Munculnya budaya baru yang tidak sesuai dengan budaya warisan dan norma yang berlaku
2.Perubahan kebudayaan : Perubahan yang terjadi sebagai akibat adanya ketidaksesuaian diantara
unsur
unsur budaya yang saling berbeda sehingga terjadi keadaan dimana fungsinya tidak sesuai bagi
kehidupan.
Contoh : pembangunan , modernisasi
Masalah yang muncul :
a) Perubahan bersifat kemunduran
b)Perubahan melalui revolusi
3.Penyebaran Kebudayaan (difusi) : Proses menyebarnya unsur-unsur kebudayaan dari suatu
kelompok
ke kelompok lain. Globalisasi : Penyebaran budaya secara meluas.
Arnold J. Toynbee, dalam Penyebaran budaya dalil tentang radiasi Budaya sebagai berikut :
a.Aspek atau unsur budaya selalu masuk tidak secara keseluruhan, melainkan individual.
b.Kekuatan menembus suatu budaya berbanding terbalik dengan nilainya, makin tinggi aspek
budaya,
makin sulit diterima.
c.Jika satu unsur budaya masuk, maka akan menarik unsur budaya lain.
d.Unsur budaya yg masuk bisa berbahaya bagi masyarakat yang menerima budaya tersebut.
• Masalah dalam difusi :
Hilangnya nilai-nilai budaya local sebagai akibat masuknya budaya asing.
Selain difusi kontak antar kebudayaan bisa berupa:
a.Asimilasi : Peleburan antar kebudayaan yang bertemu, berlangsung lama dan intensif.
b.Akulturasi: kontak antar kebudayaan namun masing-masing masih menunjukkan unsur-unsur
budayanya.
IV. Manusia dan Kebudayaan Hasil Cipta:
Budaya dapat terciipta karena hasil dari interaksi antara manusia dengan segala isi yang terdapat di
dalam ini.
Manusia diciptakan oleh Tuhan dengan akal dan pikiran sehingga dapat berkarya di muka bumiini.
Disamping itu manusia juga memiliki akal, intelegansi, intuisi, perasaan, emosi, kemauan, fantasi,
dan perilaku.
Dengan semua kemampuan yang dimiliki manusia maka manusia bisa menciptakan kebudayaan.
Kebudayaan adalah produk manusia namun manusia itu sendiri adalah produk kebudayaan.
Dengan kata lain
kebudayaan dapat tercipta karena manusia yang menciptakannya, dan manusia dapat hidup
ditengah
kebudayaan yang di ciptakannya. Kebudayaan akan terus hidup jika masih adanya manusia sebagai
mahluk
pendukungnya.
Kebudayaan memiliki manfaat yang angat besar bagi manusia. Sehingga manusia memiliki peran
sebagai :
1. Suatu hubungan pedoman antara manusia atau kelompoknya.
2. Wadah untuk menyatukan perasaan-perasaan atau kemampuan-kemampuan lain.
4. 3. Sebagai pembimbing kehidupan dan penghidupan manusia.
4. Pembeda antara manusia dengan binatang.
5. Petunjuk tentang bagaimana manusia harus bertindak dan berprilaku dalam pergaulan.
6. Sebagai modal dasar pembangunan.
refrensi :
http://stkip.files.wordpress.com/2011/05/isbd.pdf
http://arcgenesis.blogspot.com/2011/02/manusia-dan-kebudayaan-hasil-cipta.html