Makalah ini membahas tentang perubahan kebudayaan Indonesia dari lokal menjadi global akibat pengaruh globalisasi. Globalisasi membawa pengaruh besar terhadap budaya Indonesia, seperti gaya hidup dan konsumsi yang mengikuti standar internasional. Hal ini mengancam kelestarian budaya lokal. Namun, penanaman nilai-nilai budaya lokal sejak dini dapat membentuk identitas bangsa yang kuat untuk menghadapi pengaruh budaya global.
1. TUGAS MAKALAH
Ilmu Sosial Budaya Dasar
(Manusia Sebagai Makhluk Budaya)
Perubahan Kebudayaan dari Lokal Menuju Global
Disusun Oleh:
NAMA : PUNGKI ARIFIN
NIM : 1379202010
SEMESTER : II
PRODI SASTRA INGGRIS 2014
FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA
UNIVERSITAS BAKTI INDONESIA (UBI)
2014
2. Kata Pengantar
مُ لَ سّ لمْ كُ يْ لَ عَةُ مَ حْ رَ وَاِتُ كاَ رَ بَ وَهُ
مِ سْ بِاِنِ حمْ رّ المِ حيِ رّ ال
دُ مْ حَ لْ اَهِ ِللذىِ لّ اذَ هَناَ اَماَ ذاوَ هَ لِناّ كُيَ دِ تَ هْ نَ لِلَ وْ لَنْ اَاَ انَ ذَ هَاهُ للDengan menyebut Nama Allah Yang maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Segala puji bagi Allah Dzat yang telah menunjukan kami pada perkara ini Dan kami tidaklah akan
mendapatkan petunjuk jika Allah tidak menunjuk kami.
Segala puji bagi A subhanahu wa ta’ala yg telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
kepada kita semua serta mencurahkan semua rizki-Nya, baik berupa kesehatan maupun kesempatan
yang telah diberikan oleh A subhanahu wa ta’ala kepada kita untuk bisa beramal sholeh dan atas
limpahan RahmatNyalah saya dapat menyelesaikan penyusunan sebuah karya tulis dengan tepat
waktu.
Sholawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi E yang telah memberikan
dakwah kepada umatnya, membimbing mereka menuju jalan yang diterangi cahaya ilmu dan diridhoi
oleh A subhanahu wa ta’ala.
Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah denga judul “Perubahan Kebudayaan
dari Lokal Menuju Global” ini adalah untuk memenuhi tugas Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD).
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta ma’af memohon pemakluman bila
mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang menyinggungperasan pembaca.
Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini denga penuh rasa terimakasih dan semoga A
Swt memberkahi makalah ini sehingga dapt memberikan manfa’at.
وَمُ لَ سّ المْ كُ يْ لَ عَةُ مَ حْ رَ وَاِهُ تُ كاَ رَ بَ وَ
Cluring, 12, April 2014
Penulis
Pungki arifin
3. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebudayaan Mengatur tingkah laku dan perbuatan dari anggota masyarakt terhadap
lingkungan, interaksi social dan dunia gaib. Hal-hal yang dimaksud gaib adalah Tuhan dan Mahluk
Tuhan lainnya yang tidak kasat mata. Tingkah laku dan perbuatan berpangkal dari cara berpikir dan
cara merasa dari kebudayaan itu. Cara merasa dan berpikir tidak pernah tetap. Perbahan cara berpikir
dan merasa membawa perubahan pada tingkah laku dan perbuatan terhadap lingkungan, interaksi
social dan alam ghaib . Sebaliknya perubahan lingkngan dan perubahan interaksi sosial, akan
mengubah cara berpikir dan merasa. Jadi antara keduanya saling berhubungan dan saling
mempengaruhi .Kedua macam tesebut membawa kepada perbahan kebudayaan.. selanjutnya
bagaimanakah perubahan itu dapat terjadi diindonesia, dan apakah penyebabnya?
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas adapun rumusan masalah yang kami angkat adalah
1. Apa yang dimaksud dengan kebudayaan Indonesia?
2. Apa yang dimaksud dengan perubahan kebudayaan?
3. Mengapa terjadi perubahan kebudayaan?
4. Bagaimanakah pengaruh globalosasi terhadap perubahan Budaya Indonesia?
5. Bagaimana sikap bangsa indonesia dalam menyikapi Budaya global?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian kebudayaan Indonesia
2. Untuk mengetahui pengertian perubahan kebudayaan
3. Untuk mengetahui pengebab terjadinya perubahan kebudayaan
4. Untuk mengetahui pengaruh globalisasi terhadap perubahan budaya Indonesia
5. Untuk dapat mengetahui sikap bangsa indonesia dalam menyikapi budaya global
4. BAB II
PEMBAHASAN
1) Pengertian Kebudayaan Indonesia
Kebudayaan Indonesia adalah semua corak yang lahir,yang tumbuh, yang berkembang di
indonesia. Kebudayaan Indonesia terdiri dari kebudayaan suku (Gazalba,1968:95). Suku atau ras
(race) adalah bentuk kesatuan biologis yang menyatakan diri pada ciri-ciri yang dapat diturunkan.
Bangsa atau ras volk (folk) ,bentuk kesatuan kebudayaan yang diwujudkan dari pada ciri-ciri
rokhaniah. Nasion atau natie (nation) bentuk kesatuan polotik ,terutama beberapa negara yang
dinyatakan terutama dengan ciri-ciri kemasyarakatan .Kebudayaan ”suku bangsa” kemudian dikenal
dengan kebudayaan daerah .
2) Pengertian perubahan kebudayaan
Ialah perubahan yang terjadi dalam sistem ide yang dimiliki bersama oleh warga masyarakat
yang bersangkutan,antara lain aturan-aturan, norma-norma yang digunakan sebagai pegangan dalam
kehidupan, juga teknologi, selera, rasa keindahan (Soelaeman,2001:46).
3) Sebab-sebab terjadinya perubahan budaya
Sebab –sebab yang berasal dari masyarakat dan kebudayaan sendiri ,
Misalnya: perubahan jumlah dalam komposisi penduduk
Perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup. Masyarakat yang hidupnya
terbuka, yang berada dalam jalur-jalur hubungan dengan masyarakat dan kebudayaan lain
berubah lebih cepat.
Penemuan baru atau inovasi dari yang telah ada . hal ini karena kreatifitas dalam rangka
adaptasi dengan perkembangan zaman
Adanya ynsur-unsur kebudayaan yang tudak cocok lagi dengan lingkungan lalu ditinggalkan
atau diganti dengsn yang lebih baik
Apabila terjadi kegagalan dalam pewarisan dari satu generasi ke generasi lain sehingga
terdapat unsur-unsur budaya yang hilang
4) Pengaruh globalisasi terhadap budaya indonesia
Pengaruh budaya global di Indonesia sangat nampak sekarang ini dan mempengaruhi segala
aspek kehidupan mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Dan penyebaran budaya global sangat
cepat sebagai akibat dari pengiriman informasi yang cepat dan mudah (globalisasi informasi) oleh
penggunaan media elektronik yaitu: radio, tv, telp, hp, jaringan internet, dll. Sehingga berdampak
ruang dan waktu menjadi kecil, para ahli menyebutnya time-space compression (menyusutnya ruang
dan waktu). Budaya global adalah budaya kompetisi dengan menggunakan standar kualitas
internasional, contohnya dari produk barang dan jasa sampai gaya hidup keseharian seakan dipaksa
untuk mengikuti standar yang bersifat global. Sehingga interasi antar budaya semakin tinggi
mendorong terjadinya difusi dan akulturasi secara cepat, masyarakat dan kebudayaan Indonesia tidak
bisa menolak atau menghindarinya karena teknologi informasi telah menjangkau seluruh wilayah
nusantara.
Mencuatnya globalisasi berdampak terhadap manifestasi kebudayaan bangsa-bangsa sebagai
kelanjutan dari makin meningkatnya pertemuan antar budaya sedunia. Pengaruh antar budaya tidak
timbal balik melainkan satu arah dimana negara yang mempunyai keunggulan dalam penguasaan
teknologi berarti mempunyai kemampuan untuk memperkenalkan berbagai gagasan serta
memperagakan gaya hidup secara masal dan global. Sehingga pihak yang didukung teknologi tinggi
berfungsi sebagai pengalih (transmitter) sedangkan pihak yang belum maju cenderung menjadi
penerima (receiver) dan pihak penerima sering kali kurang kritis, cenderung menerima sebagai model
gaya hidup masyarakat yang dianggap maju. Mulai dari cara memilih makanan, berpakaian, juga
berpenampilan. Contohnya generarasi muda sekarang lebih memilih makanan berbau luar negeri
seperti pizza, burger, steak, ciken, dll. Para selebritis juga memilih pakaian buka-bukaan seperti model
dunia yang kini dicontoh oleh masyarakat. Gaya hidup masyarakat tersebut sudah sangat konsumtif,
masyarakat sering membeli barang bukan karena kebutuhan tetapi karena gengsi atau dianggap lebih
gaul.
5. Pada kenyataanya globalisasi malah lebih banyak mengorbankan budaya daerah termasuk
budaya lokal. Budaya global sulit diimbangi karena didukung oleh modal kuat serta teknologi tinggi
sedangkan budaya daerah hanya bisa bertahan secara tradisional. Karena tidak ada yang menyediakan
modal. Contohnya anak-anak lebih suka tokoh-tokoh dari cerita yang ada dalam produk budaya global
(seperti: doraemon, naruto, badman, dll) dari pada tokoh-tokoh dari budaya daerah. Dan anak-anak
juga lebih memilih produk mutakhir dengan beragam merk terkenal didunia sehingga anak-anak tak
disadari tumbuh menjadi generasi konsumtif. Apalagi dengan adanya internet anak-anak dapat
menjelajahi dunia yang tak terbatas ruang dan waktu. Dunia anak pun menjadi semacam dunia yang
tidak terkendali dan terbatas. Akibatnya identitas diri sebagai anak Indonesia telah terkikis dan lama-
kelamaan akan hilang jika kita tidak menyadari akan pentingnya untuk membimbing dan menanamkan
nilai-nilai budaya luhur pada anak.
5) Sikap bangsa indonesia dalam menyikapi Budaya global
Gejala-gejala diatas menyebabkan perubahan budaya dari tingkat lokal sampai tingkat nasional.
Budaya lokal sebagai bagian dari kebudayaan suku bangsa secara umum berfungsi sebagai bagian dari
kebudayaan suku bangsa secara umum berfungsi sebagai sarana penanaman nilai-nilai luhur bangsa
pada generasi muda lewat pendidikan di lingkungan keluarga. Lewat keluargalah nilai-nilai budaya,
norma, adat-istiadat, pranata-pranata sosial, dsb ditanamkan sejak dini. Maka akan terbentuk individu-
individu yang mempunyai akar kuat pada budaya sendiri sehingga dapat sebagai filter dari pengaruh
budaya global. Sehingga dalam menyikapi budaya global harus tertanam nilai-nilai luhur budaya
bangsa dengan kuat. Agar identitas diri sebagai bangsa Indonesia semakin kuat dan teguh pendirian
sehingga tidak terpengaruh dampak negatif dari budaya global.
6. KESIMPULAN
Jadi dapat disimpulkan bahwa globalisasi adalah sebuah gejala yang pada saat ini sulit
dihindari, termasuk oleh bangsa Indonesia. Globalisasi membawa banyak pengaruh pada kebudayaan
manusia dan bangsa di dunia termasuk bangsa Indonesia. Globalisasi dalam batasan tertentu tidak lagi
mempersoalkan nasional-global, tetapi menghadapkan dialektika kesadaran lokal-global. Kebudayaan
global telah menekan budaya lokal sampai ke sudut yang paling sempit. Jadi terjadi perubahan pada
struktur dari lokal-nasional-global menjadi lokal-global. Tarik menarik antara budaya lokal-global
akan seimbang apabila budaya lokal terus menerus diinternalisasikan dalam keluarga dan pemerintah
juga turun tangan dengan modal dan teknologi sebagai sarana internalisasi budaya lokal Indonesia.
Penanaman budaya lokal kepada anak sejak dini akan membentuk kepribadian Indonesia yang kokoh
dan tangguh dalam terpaan budaya global.