SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
Etika Pancasila
Apa itu
Pancasila?
 Rumusan dan pedoman
kehidupan berbangsa dan
bernegara bagi seluruh rakyat
Indonesia
Apa itu
Etika?
 Suatu ilmu yang berisi tentang watak,
perbuatan atau tingkah laku manusia,
mana yang dapat di nilai baik dan mana
yang dapat di nilai tidak baik serta
bagaimana dan mengapa kita mengikuti
suatu ajaran moral tertentu, atau
bagaimana kita harus mengambil sikap
bertanggung jawab berhadapan
dengan berbagai ajaran moral
 Istilah “etika” berasal dari bahasa Yunani,
“Ethos” yang artinya tempat tinggal yang
biasa, padang rumput, kandang,
kebiasaan, adat, watak, perasaan, sikap,
dan cara berpikir. Secara etimologis, etika
berarti ilmu tentang segala sesuatu yang
biasa dilakukan atau ilmu tentang adat
kebiasaan.
 Etika berkaitan dengan kebiasaan hidup
yang baik, tata cara hidup yang baik, baik
pada diri seseorang maupun masyarakat.
Kebiasaan hidup yang baik ini dianut dan
diwariskan dari satu generasi ke generasi
yang lain. Dalam artian ini, etika sama
maknanya dengan moral. Etika dalam arti
yang luas ialah ilmu yang membahas
tentang kriteria baik dan buruk (Bertens,
 Dalam bahasa pergaulan orang acapkali
mencampuradukkan istilah “etika” dan “etiket”? Padahal,
keduanya mengandung perbedaan makna yang hakiki.
Etika berarti moral, sedangkan etiket lebih mengacu
pada pengertian sopan santun, adat istiadat. Jika dilihat
dari asal usul katanya, etika berasal dari kata “ethos”,
sedangkan etiket berasal dari kata “etiquette”. Keduanya
memang mengatur perilaku manusia secara normatif,
tetapi Etika lebih mengacu ke filsafat moral yang
merupakan kajian kritis tentang baik dan buruk,
sedangkan etiket mengacu kepada cara yang tepat, yang
diharapkan, serta ditentukan dalam suatu komunitas
 Contohnya, mencuri termasuk
pelanggaran moral, tidak penting apakah
dia mencuri dengan tangan kanan atau
tangan kiri. Etiket, misalnya terkait dengan
tata cara berpeilaku dalam pergaulan,
seperti makan dengan tangan kanan
dianggap lebih sopan atau beretiket
(Bertens, 1997: 9).
Apa itu Etika
Pancasila?
 Etika Pancasila adalah cabang filsafat
yang dijabarkan dari sila-sila Pancasila
untuk mengatur perilaku kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
di Indonesia. Etika yang mendasarkan
penilaian baik dan buruk pada nilai-nilai
Pancasila, yaitu nilai ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan
keadilan Sosial.
 Sila ketuhanan mengandung dimensi moral berupa nilai
spiritualitas yang mendekatkan diri manusia kepada
Sang Pencipta, ketaatan kepada nilai agama yang
dianutnya.
 Sila kemanusiaan mengandung dimensi humanus,
artinya menjadikan manusia lebih manusiawi, yaitu
upaya meningkatkan kualitas kemanusiaan dalam
pergaulan antarsesama.
 Sila persatuan mengandung dimensi nilai solidaritas,
rasa kebersamaan (mitsein), cinta tanah air.
 Sila kerakyatan mengandung dimensi nilai berupa sikap
menghargai orang lain, mau mendengar pendapat orang
lain, tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
 Sila keadilan mengandung dimensi nilai mau peduli atas
nasib orang lain, kesediaan membantu kesulitan orang
Kelima nilai tersebut membentuk
perilaku manusia Indonesia dalam
semua aspek kehidupannya.
Nilai-Nilai
Etika Pancasila
Nilai
Ketuhanan
 Nilai ketuhanan mengandung nilai religius
atau keyakinan terhadap Tuhan YME dan
ketaqwaan kepada-Nya. Seseorang dapat
dikatakan menjunjung tinggi nilai
ketuhanan bila bertaqwa kepada Tuhan
YME sesuai dengan agama yang
dianutnya, saling menghormati antar
pemeluk agama dan penganut
kepercayaan yang berbeda, memberi
kebebasan pada orang lain untuk
beribadah sesuai agamanya, dan tidak
Nilai
Kemanusiaan
 Nilai kemanusiaan mengandung nilai moral
kemanusiaan atau humanitarian.
Seseorang dapat dikatakan memegang
teguh nilai kemanusiaan apabila setiap
tindakan dan perbuatannya selalu menjaga
martabat orang lain. Perilaku yang adil
terhadap sesama manusia juga
merupakan wujud adanya sifat
kemanusiaan. Orang yang berpedoman
pada nilai ini selalu menghormati,
menghargai sesama manusia beradab
Nilai
Persatuan
 Nilai persatuan mengandung nilai moral
persatuan bangsa. Artinya, setiap warga negara
Indonesia dimanapun berada selalu berbuat dan
bertindak tanpa adanya niatan untuk memecah
belah bangsa. Secara tersirat, nilai persatuan ini
juga menuntut pengakuan adanya perbedaan
dan keanekaragaman suku, bahasa, adat,
agama, dan sebagainya yang menjadi kekuatan
pemersatu bangsa Indonesia. Seseorang bisa
diatakan memegang nilai persatuan bila
sikapnya mau mengenal perbedaan, cinta tanah
air, rela berkorban demi bangsa, dan menyukai
produk dalam negeri.
Nilai
Kerakyatan
 Nilai kerakyatan mengandung nilai moral
kerakyatan dan musyawarah atau demokrasi.
Nilai sila keempat ini menunjukkan adanya
kedaulatan rakyat dan kekuasaan berada di
tangan rakyat. Segala keputusan yang
menyangkut hajat hidup orang banyak diambil
melalui musayawarah mufakat atau demokratis.
Seseorang dapat dikatakan memegang teguh
nilai kerakyatan dan demokrasi apabila
menyelesaikan masalah melalui musyawarah,
anti-kekerasan, mengutamakan kepentingan
rakyat diatas kepentingan partai atau golongan,
menghargai perbedaan pendapat.
Nilai
Keadilan
 Nilai keadilan mengandung nilai keadilan sosial.
Wujud keadilan sosial yang dimaksud mencakup
seluruh aspek kehidupan, tidak hanya ekonomi,
namun juga politik dan kebudayaan. Seseorang
bisa dikatakan memegang teguh nilai keadilan
sosial apabila bersikap adil terhadap diri sendiri
dan orang lain, menunaikan kewajiban sebelum
menuntut hak, menghargai hasil kerja orang lain,
bekerja keras, hemat dan tidak boros,
mengutamakan pemerataan ketimbang
pertumbuhan, mendistribusikan kekayaan pada
rakyat banyak secara adil, dan menghindari
segala perbuatan yang bisa memperdalam
Sumber Historis, Sosiologis
Dan Politis Pancasila Sebagai
Sistem Etika
Sumber historis
 Pada zaman Orde Lama, Pancasila sebagai
sistem etika masih berbentuk sebagai
Philosofische Grondslag atau Weltanschauung.
Artinya, nilai-nilai Pancasila belum ditegaskan ke
dalam sistem etika, tetapi nilai-nilai moral telah
terdapat pandangan hidup masyarakat.
Masyarakat dalam masa orde lama telah
mengenal nilai-nilai kemandirian bangsa yang
oleh Presiden Soekarno disebut dengan istilah
berdikari (berdiri di atas kaki sendiri).
 Pada zaman Orde Baru, Pancasila
sebagai sistem etika disosialisasikan
melalui penataran P-4 dan
diinstitusionalkan dalam wadah BP-7.
Ada banyak butir Pancasila yang
dijabarkan dari kelima sila Pancasila
sebagai hasil temuan dari para
peneliti BP-7.
 Pada era reformasi, Pancasila sebagai sistem
etika tenggelam dalam hiruk-pikuk perebutan
kekuasaan yang menjurus kepada pelanggaraan
etika politik. Salah satu bentuk pelanggaran etika
politik adalah abuse of power, baik oleh
penyelenggara negara di legislatif, eksekutif,
maupun yudikatif. Penyalahgunaan kekuasaan
atau kewenangan inilah yang menciptakan
korupsi di berbagai kalangan penyelenggara
negara.
Sumber Sosiologis
 Sumber sosiologis Pancasila sebagai
sistem etika dapat ditemukan dalam
kehidupan masyarakat berbagai etnik di
Indonesia. Misalnya, orang Minangkabau
dalam hal bermusyawarah memakai
prinsip “bulat air oleh pembuluh, bulat kata
oleh mufakat”. Masih banyak lagi mutiara
kearifan lokal yang bertebaran di bumi
Indonesia ini sehingga memerlukan
penelitian yang mendalam.
Sumber politis
 Sumber politis Pancasila sebagai sistem etika
terdapat dalam norma-norma dasar (Grundnorm)
sebagai sumber penyusunan berbagai peraturan
perundang-undangan di Indonesia. Hans Kelsen
mengatakan bahwa teori hukum itu suatu norma
yang berbentuk piramida. Norma yang lebih rendah
memperoleh kekuatannya dari suatu norma yang
lebih tinggi. Semakin tinggi suatu norma, akan
semakin abstrak sifatnya, dan sebaliknya, semakin
rendah kedudukannya, akan semakin konkrit norma
tersebut (Kaelan, 2011: 487). Pancasila sebagai
sistem etika merupakan norma tertinggi (Grundnorm)
yang sifatnya abstrak, sedangkan perundang-
undangan merupakan norma yang ada di bawahnya
bersifat konkrit.
Urgensi Pancasila sebagai Sistem Etika
 Pertama, banyaknya kasus korupsi yang
melanda negara Indonesia sehingga dapat
melemahkan sendi-sendi kehidupan berbangsa
dan bernegara.
 Kedua, masih terjadinya aksi terorisme yang
mengatasnamakan agama sehingga dapat
merusak semangat toleransi dalam kehidupan
antar umat beragama, dan meluluhlantakkan
semangat persatuan atau mengancam
disintegrasi bangsa.
 Ketiga, masih terjadinya pelanggaran hak asasi
manusia (HAM) dalam kehidupan bernegara,
seperti: kasus penyerbuan Lembaga
Pemasyarakatan Cebongan Yogyakarta, pada
2013 yang lalu.
 Keempat, kesenjangan antara kelompok
masyarakat kaya dan miskin masih menandai
kehidupan masyarakat Indonesia.
 Kelima, ketidakadilan hukum yang masih
mewarnai proses peradilan di Indonesia, seperti
putusan bebas bersyarat atas pengedar narkoba
asal Australia Schapell Corby.
 Etika Pancasila diperlukan dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sebab
berisikan tuntunan nilai-nilai moral yang hidup.
Namun, diperlukan kajian kritis-rasional terhadap
nilai-nilai moral yang hidup tersebut agar tidak
terjebak ke dalam pandangan yang bersifat mitos.
Misalnya, korupsi terjadi lantaran seorang pejabat
diberi hadiah oleh seseorang yang memerlukan
bantuan atau jasa si pejabat agar urusannya lancar.
Si pejabat menerima hadiah tanpa memikirkan
alasan orang tersebut memberikan hadiah.

More Related Content

Similar to EtikaPancasila

Pertemuan 12. Pancasila sebagai Sistem Etika.pptx
Pertemuan 12. Pancasila sebagai Sistem Etika.pptxPertemuan 12. Pancasila sebagai Sistem Etika.pptx
Pertemuan 12. Pancasila sebagai Sistem Etika.pptxramalie1
 
LK 1.1 PKN_.pdf
LK 1.1 PKN_.pdfLK 1.1 PKN_.pdf
LK 1.1 PKN_.pdfsupriadymr
 
6. PANCASILA_SEBAGAI_ETIKA_POLITIK.pptx
6. PANCASILA_SEBAGAI_ETIKA_POLITIK.pptx6. PANCASILA_SEBAGAI_ETIKA_POLITIK.pptx
6. PANCASILA_SEBAGAI_ETIKA_POLITIK.pptxFika753292
 
Pancasila sebagai ideologi
Pancasila sebagai ideologiPancasila sebagai ideologi
Pancasila sebagai ideologidea merisa
 
Fp filsafat pancasila kelompok
Fp filsafat pancasila kelompokFp filsafat pancasila kelompok
Fp filsafat pancasila kelompokPia Rohdina
 
MAKALAH KELOMPOK 5 PANCASILA.docx
MAKALAH KELOMPOK 5 PANCASILA.docxMAKALAH KELOMPOK 5 PANCASILA.docx
MAKALAH KELOMPOK 5 PANCASILA.docxssuserc3dc66
 
Pancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem EtikaPancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem Etikadayurikaperdana19
 
pancasila menjadi sistem etika #pancasila
pancasila menjadi sistem etika #pancasilapancasila menjadi sistem etika #pancasila
pancasila menjadi sistem etika #pancasilaSaefulHasan2
 
Kelompok 3 ilkom17 esensi dan urgensi pancasila sebagai sistem etika
Kelompok 3 ilkom17 esensi dan urgensi pancasila sebagai sistem etikaKelompok 3 ilkom17 esensi dan urgensi pancasila sebagai sistem etika
Kelompok 3 ilkom17 esensi dan urgensi pancasila sebagai sistem etikadayurikaperdana19
 
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKAPANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKARifin Sugiarto
 
Pancasila sebagai sistem etika (ppt by me)
Pancasila sebagai sistem etika (ppt by me)Pancasila sebagai sistem etika (ppt by me)
Pancasila sebagai sistem etika (ppt by me)PuputPutriWulan
 
Pancasila sebagai sistem etika
Pancasila sebagai sistem etika Pancasila sebagai sistem etika
Pancasila sebagai sistem etika RiskaAlifasya
 
Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka DaniaAvivah
 
Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka dayurikaperdana19
 
Pancasila sebagai sistem etika
Pancasila sebagai sistem etikaPancasila sebagai sistem etika
Pancasila sebagai sistem etikamnalfian7
 

Similar to EtikaPancasila (20)

Tugas mahasiswa
Tugas mahasiswa Tugas mahasiswa
Tugas mahasiswa
 
Kelompok 3
Kelompok 3Kelompok 3
Kelompok 3
 
Pertemuan 12. Pancasila sebagai Sistem Etika.pptx
Pertemuan 12. Pancasila sebagai Sistem Etika.pptxPertemuan 12. Pancasila sebagai Sistem Etika.pptx
Pertemuan 12. Pancasila sebagai Sistem Etika.pptx
 
LK 1.1 PKN_.pdf
LK 1.1 PKN_.pdfLK 1.1 PKN_.pdf
LK 1.1 PKN_.pdf
 
6. PANCASILA_SEBAGAI_ETIKA_POLITIK.pptx
6. PANCASILA_SEBAGAI_ETIKA_POLITIK.pptx6. PANCASILA_SEBAGAI_ETIKA_POLITIK.pptx
6. PANCASILA_SEBAGAI_ETIKA_POLITIK.pptx
 
Pancasila sebagai ideologi
Pancasila sebagai ideologiPancasila sebagai ideologi
Pancasila sebagai ideologi
 
Fp filsafat pancasila kelompok
Fp filsafat pancasila kelompokFp filsafat pancasila kelompok
Fp filsafat pancasila kelompok
 
Pancasila sebagai etika politik
Pancasila sebagai etika politikPancasila sebagai etika politik
Pancasila sebagai etika politik
 
MAKALAH KELOMPOK 5 PANCASILA.docx
MAKALAH KELOMPOK 5 PANCASILA.docxMAKALAH KELOMPOK 5 PANCASILA.docx
MAKALAH KELOMPOK 5 PANCASILA.docx
 
Pancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem EtikaPancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem Etika
 
pancasila menjadi sistem etika #pancasila
pancasila menjadi sistem etika #pancasilapancasila menjadi sistem etika #pancasila
pancasila menjadi sistem etika #pancasila
 
Kelompok 3 ilkom17 esensi dan urgensi pancasila sebagai sistem etika
Kelompok 3 ilkom17 esensi dan urgensi pancasila sebagai sistem etikaKelompok 3 ilkom17 esensi dan urgensi pancasila sebagai sistem etika
Kelompok 3 ilkom17 esensi dan urgensi pancasila sebagai sistem etika
 
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKAPANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA
 
Pancasila sebagai sistem etika (ppt by me)
Pancasila sebagai sistem etika (ppt by me)Pancasila sebagai sistem etika (ppt by me)
Pancasila sebagai sistem etika (ppt by me)
 
Pancasila Sebagai Sistem Filsafat
Pancasila Sebagai Sistem FilsafatPancasila Sebagai Sistem Filsafat
Pancasila Sebagai Sistem Filsafat
 
Pancasila sebagai sistem etika
Pancasila sebagai sistem etika Pancasila sebagai sistem etika
Pancasila sebagai sistem etika
 
Etika politik
Etika politikEtika politik
Etika politik
 
Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
 
Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
 
Pancasila sebagai sistem etika
Pancasila sebagai sistem etikaPancasila sebagai sistem etika
Pancasila sebagai sistem etika
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 

Recently uploaded (20)

Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 

EtikaPancasila

  • 2. Apa itu Pancasila?  Rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia
  • 3. Apa itu Etika?  Suatu ilmu yang berisi tentang watak, perbuatan atau tingkah laku manusia, mana yang dapat di nilai baik dan mana yang dapat di nilai tidak baik serta bagaimana dan mengapa kita mengikuti suatu ajaran moral tertentu, atau bagaimana kita harus mengambil sikap bertanggung jawab berhadapan dengan berbagai ajaran moral
  • 4.  Istilah “etika” berasal dari bahasa Yunani, “Ethos” yang artinya tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan, adat, watak, perasaan, sikap, dan cara berpikir. Secara etimologis, etika berarti ilmu tentang segala sesuatu yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan.
  • 5.  Etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, tata cara hidup yang baik, baik pada diri seseorang maupun masyarakat. Kebiasaan hidup yang baik ini dianut dan diwariskan dari satu generasi ke generasi yang lain. Dalam artian ini, etika sama maknanya dengan moral. Etika dalam arti yang luas ialah ilmu yang membahas tentang kriteria baik dan buruk (Bertens,
  • 6.  Dalam bahasa pergaulan orang acapkali mencampuradukkan istilah “etika” dan “etiket”? Padahal, keduanya mengandung perbedaan makna yang hakiki. Etika berarti moral, sedangkan etiket lebih mengacu pada pengertian sopan santun, adat istiadat. Jika dilihat dari asal usul katanya, etika berasal dari kata “ethos”, sedangkan etiket berasal dari kata “etiquette”. Keduanya memang mengatur perilaku manusia secara normatif, tetapi Etika lebih mengacu ke filsafat moral yang merupakan kajian kritis tentang baik dan buruk, sedangkan etiket mengacu kepada cara yang tepat, yang diharapkan, serta ditentukan dalam suatu komunitas
  • 7.  Contohnya, mencuri termasuk pelanggaran moral, tidak penting apakah dia mencuri dengan tangan kanan atau tangan kiri. Etiket, misalnya terkait dengan tata cara berpeilaku dalam pergaulan, seperti makan dengan tangan kanan dianggap lebih sopan atau beretiket (Bertens, 1997: 9).
  • 8. Apa itu Etika Pancasila?  Etika Pancasila adalah cabang filsafat yang dijabarkan dari sila-sila Pancasila untuk mengatur perilaku kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia. Etika yang mendasarkan penilaian baik dan buruk pada nilai-nilai Pancasila, yaitu nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan Sosial.
  • 9.  Sila ketuhanan mengandung dimensi moral berupa nilai spiritualitas yang mendekatkan diri manusia kepada Sang Pencipta, ketaatan kepada nilai agama yang dianutnya.  Sila kemanusiaan mengandung dimensi humanus, artinya menjadikan manusia lebih manusiawi, yaitu upaya meningkatkan kualitas kemanusiaan dalam pergaulan antarsesama.  Sila persatuan mengandung dimensi nilai solidaritas, rasa kebersamaan (mitsein), cinta tanah air.  Sila kerakyatan mengandung dimensi nilai berupa sikap menghargai orang lain, mau mendengar pendapat orang lain, tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.  Sila keadilan mengandung dimensi nilai mau peduli atas nasib orang lain, kesediaan membantu kesulitan orang
  • 10. Kelima nilai tersebut membentuk perilaku manusia Indonesia dalam semua aspek kehidupannya.
  • 12. Nilai Ketuhanan  Nilai ketuhanan mengandung nilai religius atau keyakinan terhadap Tuhan YME dan ketaqwaan kepada-Nya. Seseorang dapat dikatakan menjunjung tinggi nilai ketuhanan bila bertaqwa kepada Tuhan YME sesuai dengan agama yang dianutnya, saling menghormati antar pemeluk agama dan penganut kepercayaan yang berbeda, memberi kebebasan pada orang lain untuk beribadah sesuai agamanya, dan tidak
  • 13. Nilai Kemanusiaan  Nilai kemanusiaan mengandung nilai moral kemanusiaan atau humanitarian. Seseorang dapat dikatakan memegang teguh nilai kemanusiaan apabila setiap tindakan dan perbuatannya selalu menjaga martabat orang lain. Perilaku yang adil terhadap sesama manusia juga merupakan wujud adanya sifat kemanusiaan. Orang yang berpedoman pada nilai ini selalu menghormati, menghargai sesama manusia beradab
  • 14. Nilai Persatuan  Nilai persatuan mengandung nilai moral persatuan bangsa. Artinya, setiap warga negara Indonesia dimanapun berada selalu berbuat dan bertindak tanpa adanya niatan untuk memecah belah bangsa. Secara tersirat, nilai persatuan ini juga menuntut pengakuan adanya perbedaan dan keanekaragaman suku, bahasa, adat, agama, dan sebagainya yang menjadi kekuatan pemersatu bangsa Indonesia. Seseorang bisa diatakan memegang nilai persatuan bila sikapnya mau mengenal perbedaan, cinta tanah air, rela berkorban demi bangsa, dan menyukai produk dalam negeri.
  • 15. Nilai Kerakyatan  Nilai kerakyatan mengandung nilai moral kerakyatan dan musyawarah atau demokrasi. Nilai sila keempat ini menunjukkan adanya kedaulatan rakyat dan kekuasaan berada di tangan rakyat. Segala keputusan yang menyangkut hajat hidup orang banyak diambil melalui musayawarah mufakat atau demokratis. Seseorang dapat dikatakan memegang teguh nilai kerakyatan dan demokrasi apabila menyelesaikan masalah melalui musyawarah, anti-kekerasan, mengutamakan kepentingan rakyat diatas kepentingan partai atau golongan, menghargai perbedaan pendapat.
  • 16. Nilai Keadilan  Nilai keadilan mengandung nilai keadilan sosial. Wujud keadilan sosial yang dimaksud mencakup seluruh aspek kehidupan, tidak hanya ekonomi, namun juga politik dan kebudayaan. Seseorang bisa dikatakan memegang teguh nilai keadilan sosial apabila bersikap adil terhadap diri sendiri dan orang lain, menunaikan kewajiban sebelum menuntut hak, menghargai hasil kerja orang lain, bekerja keras, hemat dan tidak boros, mengutamakan pemerataan ketimbang pertumbuhan, mendistribusikan kekayaan pada rakyat banyak secara adil, dan menghindari segala perbuatan yang bisa memperdalam
  • 17. Sumber Historis, Sosiologis Dan Politis Pancasila Sebagai Sistem Etika
  • 18. Sumber historis  Pada zaman Orde Lama, Pancasila sebagai sistem etika masih berbentuk sebagai Philosofische Grondslag atau Weltanschauung. Artinya, nilai-nilai Pancasila belum ditegaskan ke dalam sistem etika, tetapi nilai-nilai moral telah terdapat pandangan hidup masyarakat. Masyarakat dalam masa orde lama telah mengenal nilai-nilai kemandirian bangsa yang oleh Presiden Soekarno disebut dengan istilah berdikari (berdiri di atas kaki sendiri).
  • 19.  Pada zaman Orde Baru, Pancasila sebagai sistem etika disosialisasikan melalui penataran P-4 dan diinstitusionalkan dalam wadah BP-7. Ada banyak butir Pancasila yang dijabarkan dari kelima sila Pancasila sebagai hasil temuan dari para peneliti BP-7.
  • 20.  Pada era reformasi, Pancasila sebagai sistem etika tenggelam dalam hiruk-pikuk perebutan kekuasaan yang menjurus kepada pelanggaraan etika politik. Salah satu bentuk pelanggaran etika politik adalah abuse of power, baik oleh penyelenggara negara di legislatif, eksekutif, maupun yudikatif. Penyalahgunaan kekuasaan atau kewenangan inilah yang menciptakan korupsi di berbagai kalangan penyelenggara negara.
  • 21. Sumber Sosiologis  Sumber sosiologis Pancasila sebagai sistem etika dapat ditemukan dalam kehidupan masyarakat berbagai etnik di Indonesia. Misalnya, orang Minangkabau dalam hal bermusyawarah memakai prinsip “bulat air oleh pembuluh, bulat kata oleh mufakat”. Masih banyak lagi mutiara kearifan lokal yang bertebaran di bumi Indonesia ini sehingga memerlukan penelitian yang mendalam.
  • 22. Sumber politis  Sumber politis Pancasila sebagai sistem etika terdapat dalam norma-norma dasar (Grundnorm) sebagai sumber penyusunan berbagai peraturan perundang-undangan di Indonesia. Hans Kelsen mengatakan bahwa teori hukum itu suatu norma yang berbentuk piramida. Norma yang lebih rendah memperoleh kekuatannya dari suatu norma yang lebih tinggi. Semakin tinggi suatu norma, akan semakin abstrak sifatnya, dan sebaliknya, semakin rendah kedudukannya, akan semakin konkrit norma tersebut (Kaelan, 2011: 487). Pancasila sebagai sistem etika merupakan norma tertinggi (Grundnorm) yang sifatnya abstrak, sedangkan perundang- undangan merupakan norma yang ada di bawahnya bersifat konkrit.
  • 23. Urgensi Pancasila sebagai Sistem Etika  Pertama, banyaknya kasus korupsi yang melanda negara Indonesia sehingga dapat melemahkan sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.  Kedua, masih terjadinya aksi terorisme yang mengatasnamakan agama sehingga dapat merusak semangat toleransi dalam kehidupan antar umat beragama, dan meluluhlantakkan semangat persatuan atau mengancam disintegrasi bangsa.
  • 24.  Ketiga, masih terjadinya pelanggaran hak asasi manusia (HAM) dalam kehidupan bernegara, seperti: kasus penyerbuan Lembaga Pemasyarakatan Cebongan Yogyakarta, pada 2013 yang lalu.  Keempat, kesenjangan antara kelompok masyarakat kaya dan miskin masih menandai kehidupan masyarakat Indonesia.  Kelima, ketidakadilan hukum yang masih mewarnai proses peradilan di Indonesia, seperti putusan bebas bersyarat atas pengedar narkoba asal Australia Schapell Corby.
  • 25.  Etika Pancasila diperlukan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sebab berisikan tuntunan nilai-nilai moral yang hidup. Namun, diperlukan kajian kritis-rasional terhadap nilai-nilai moral yang hidup tersebut agar tidak terjebak ke dalam pandangan yang bersifat mitos. Misalnya, korupsi terjadi lantaran seorang pejabat diberi hadiah oleh seseorang yang memerlukan bantuan atau jasa si pejabat agar urusannya lancar. Si pejabat menerima hadiah tanpa memikirkan alasan orang tersebut memberikan hadiah.