SlideShare a Scribd company logo
1 of 61
Dwi Endarti, SF, M.Sc, Apt.
LAB MANAJEMEN FARMASI DAN FARMASI
MASYARAKAT
BAGIAN FARMASETIKA
FAKULTAS FARMASI UGM
3/4/2021
1
Definisi Sediaan Salep
 Salep (unguenta/ointment) :
bentuk sediaan yang lunak, tidak bergerak dan tergolong
sediaan semi padat, biasanya mengandung obat untuk
pemakaian pada kulit atau pada membran mukosa.
 Sediaan salep bervariasi dalam komposisi, konsistensi dan
tujuan penggunaannya.
 Beberapa variasi dari prototipe salep banyak digunakan
dalam praktek peresepan dan dibedakan dengan namanya.
 Macamnya : unguenta, krim, pasta, jeli, oculenta,cerata.
3/4/2021
2
Macam sediaan salep
 Unguenta : mengandung relatif lebih sedikit bahan dan
perbedaan pokok dengan yang lainnya pada konsistensi;
bila dipakaikan pada kulit akan melunakkan dan
membentuk lapisan penutup pada permukaan kulit.
 Krim : jenis salep yang dapat dicuci, memiliki konsistensi
yang lebih lunak dan mengkilat, biasanya digunakan pada
daerah yang teriritasi atau tempat yang sensitif.
 Pasta : mengandung zat padat dalam persentase tinggi;
popular digunakan pada bidang dermatologi, bersifat
kaku, biasanya tidak meleleh pada suhu tubuh,
membentuk dan mempertahankan lapisan pelindung pada
area yang diaplikasikan.
3/4/2021
3
Macam sediaan salep
 Cerata : salep berlemak, mengandung malam
dalam persentase tinggi, titik lebur tinggi.
 Jeli : salep yang sangat tipis, hampir cair,
mengandung sedikit atau tanpa malam,
digunakan pada membran mukosa, untuk tujuan
melicinkan dan sebagai basis obat, biasanya terdiri
dari campuran sederhana lemak dengan titik leleh
rendah dan minyak.
3/4/2021 4
Fungsi Salep
 Dasar salep atau pembawa substansi obat untuk
penggunaan pada kulit (topikal)
 Pelumas pada kulit
 Pelindung untuk mencegah kontak permukaan kulit
dengan rangsang kulit
3/4/2021
5
Pemilihan dasar salep
Banyak faktor berpengaruh dalam pemilihan dasar salep :
 sifat dasar obat, stabilitas, dan aksi terapi (obat yang
terhidrolisis cepat lebih stabil dalam basis hidrokarbon
dibandingkan basis berair)
 karakteristik umum kulit pasien (kering atau berminyak)
 daerah kulit yang akan diterapi (berambut atau gundul)
 jenis lesi yang terjadi (kering atau serous)
 efek kimia bahan pembawa terhadap obat dan obat
terhadap bahan pembawa
 aksi bahan pembawa pada kulit
3/4/2021
6
Kualitas Dasar Salep (basis)
 Stabil : salep harus stabil selama masih digunakan untuk
pengobatan (bebas inkompatibilitas, stabil pada suhu
kamar, kelembaban yang ada dalam kamar)
 Lunak : krn salep banyak digunakan untuk kulit teriritasi,
inflamasi shg semua zat keadaan halus dan seluruh produk
harus lunak dan homogen
 Mudah dipakai : salep yang sulit dipakai salep yang sangat
kaku (keras) atau sangat encer.
3/4/2021
7
Kualitas dasar salep (basis)
 Dasar salep yang cocok : dasar salep harus dapat
bercampur secara fisika dan kimia dengan obat
yang dikandungnya, dasar salep tidak boleh
merusak atau menghambat aksi terapi obat,
mampu melepaskan obat pada daerah yang
diobati, dapat membentuk lapisan film penutup,
mudah dicuci sesuai yang diperlukan.
 Terdistribusi merata : obat harus terdistribusi
merata melalui dasar salep.
3/4/2021 8
Ciri dasar salep yang ideal secara fisika-kimia
 Stabil,
 bereaksi netral,
 tidak mengotori,
 tidak mengiritasi,
 tidak menimbulkan dehidrasi,
 tidak beraksi menghilangkan lemak,
 tidak higroskopis,
 dapat dihilangkan dengan air,
 dapat dicampur dengan semua obat
3/4/2021 9
Ciri dasar salep yang ideal secara fisika-kimia
 bebas dari bau yang tidak enak,
 tidak memberi noda,
 mampu memenuhi sebagai medium bagi obat
yang tak larut dalam lemak atau air,
 efisien untuk kulit kering, berminyak, atau basah,
 dapat disimpan untuk penggunaan ekstemporer,
 dapat mengandung 50% air,
 mudah dibuat,
 meleleh atau melunak pada suhu badan.
3/4/2021 10
Dasar salep hanya dapat memenuhi beberapa
sifat-sifat tersebut diatas (tergantung pada tipe
dasar salep dan akhir penggunaan).
3/4/2021 11
Penggolongan basis berdasarkan keadaan
 Dasar salep anhidrus
Minyak hidrofob : minyak mineral (vaselin, paraffin), minyak dari
hewan (adeps lanae), minyak tumbuh2an (Ol. Sesami, Ol. Olivarum,
Ol. Cocos)
Minyak hidrofil : dasar salep tercuci (aquaphor, carbowax, polysorb)
 Dasar salep yang mengandung air
Dasar salep emulsi tipe A/M (lanolin)
Dasar salep emulsi tipe M/A (hydrophilic ointment USP, cold cream,
vanishing cream)
 Dasar salep yang mengandung serbuk
Serbuk dalam minyak hidrofob (zinc oxide ointment USP)
Serbuk dalam minyak hidrofil (starch in hydrophilic petrolatum)
3/4/2021
12
Penggolongan Basis berdasarkan komposisi
 Dasar salep berminyak/berlemak (vaselin, paraffin
cair, paraffin dan jelene, minyak tumbuh2an, silicon)
 Dasar salep absorpsi (adeps lanae, hydrophilic
ointment petrolatum dan dasar salep yang baru :
aquaphor, polysorb, hydrosorb dan plastibase
hydrophilic).
 Dasar salep tercuci (polyethylene glycol ointment
USP)
 Dasar salep emulsi (lanolin, cold cream, vanishing
cream, Hydrophilic ointment, Emulsifying ointment
dan emulsifying wax )
3/4/2021
13
Dasar salep Berlemak/Berminyak
 Vaselin terdiri dari vaselin putih dan vaselin kuning.
Vaselin putih : bentuk yang telah dimurnikan/dipucatkan
warnanya dengan asam sulfat shg tidak boleh digunakan
pada salep mata krn akan mengiritasi.
Vaselin digunakan jika dikehendaki adanya film penutup
pada kulit yang diobati. Kemampuan menyerap air 5%,
dapat ditingkatkan dengan menambah kholesterol.
3/4/2021
14
Dasar salep Berlemak/Berminyak
 Parafin adl paraffin padat, digunakan untuk
mengeraskan salep krn titik lebur campuran naik.
 Paraffin cair, ada dua kualitas, yang viskositasnya encer
digunakan untuk pembuatan vanishing cream, yang
viskositasnya kental digunakan untuk pembuatan cold
cream.
 Minyak tumbuh2an ditambahkan pada dasar salep
sebagai pelumas dan untuk menurunkan titik lebur.
Pada proses hidrogenasi minyak akan menjadi semi
solid dan berwarna putih, keuntungan : makin stabil,
tidak tengik, menambah daya absorpsi air.
3/4/2021 15
Dasar salep Berlemak/Berminyak
 Jelene : terdiri dari minyak hidrokarbon dan malam,
fase air mudah bergerak shg difusi obat ke media
sekelilingnya dapat terjadi lebih baik.
 Silikon : dikenal dengan dimetikon, suatu semi
polimer sintetik yang struktur dasarnya bukan suatu
hidrokarbon tetapi rantai Si dan O, silicon termasuk
dasar berminyak, bila dipegang rasanya seperti
minyak, tak campur dengan air. Silicon stabil pada
suhu tinggi, tahan terhadap oksidasi, Contoh sediaan ;
Silicone hydrophilic ointment, silicone absorption
base, silicone emulsion base.
3/4/2021 16
Dasar Salep Absorpsi
Ada dua tipe pokok dasar salep absorpsi :
 Dasar salep anhidrus: dapat menyerap air dan
membentuk emulsi A/M (adeps lanae dan hydrophilic
petrolatum).
 Dasar salep anhidrus dan merupakan emulsi A/M tapi
masih mampu menyerap air yang ditambahkan (cold
cream, lanoline), tidak mudah dicuci, tidak tercuci,
krn fase kontinu adl minyak. Adeps lanae digunakan
sbg lapisan penutup dan melunakkan kulit tetapi
banyak yang alergi. Hydrophilic petrolatum digunakan
sebagai pengganti adeps lanae.
3/4/2021
17
Dasar Salep Emulsi
 Dasar salep emulsi tipe A/M (lanolin, cold cream). Lanolin
adalah adeps lanae cum aqua digunakan sbg pelumas dan
penutup kulit serta bersifat lebih mudah digunakan.
 Cold cream, emulsi tipe M/A, dibuat dengan pelelehan cera alba,
cetacium dan Ol. Amygdalarum ditambah larutan borax dlm air
panas, diaduk sampai dingin. Dasar salep ini harus dibuat baru
krn Ol. Amygdalarum tidak stabil. Digunakan sbg pendingin,
pelunak dan sbg pembawa obat.
 Hydrophilic ointment: dapat ditambah cairan obat tanpa
merubah viskositasnya, mudah dicuci dari kulit.
 Vanishing cream, digunakan sbg dasar kosmetik dan pengobatan
kulit.
 Emulsifying ointment dan emulsifying wax : tipe M/A krn
natrium lauril sulfat larut dalam air.
3/4/2021
18
Inkompatibilitas Sediaan salep
 Inkompatibilitas : tak tercampurkannya bahan-bahan
obat dalam suatu formula sediaan obat yang
diresepkan.
 Akibat : perubahan efek, perubahan penampilan
 Peran farmasis : pengatasan problema
inkompatibilitas dengan beberapa alternatif
3/4/2021
19
Beberapa inkompatibilitas bahan
obat dalam sediaan salep
 Polietilenglikol (PEG) :
PEG kompatibel dengan HgO kuning, ammoniated
mercury, asam salisilat, kalomel, asam benzoate, asam
undesilinat, sulfur, asam borat, resorsinol, dan pix
liquida.
PEG inkompatibel dengan resorcinol, balsam
Peruvian, dan tannin.
• Silikon :
bersifat inkompatibel dengan PEG, sabun lunak,
gliserin dan malam, minyak tumbuh2an, dan paraffin
liq.
3/4/2021
20
…inkompatibilitas bahan obat dalam salep
 Asam undesilinat (undecylenic acid) : digunakan
dalam bentuk garam (zinc undecylenate)
digunakan pada salep tidak menyebabkan
inkompatibilitas.
 Urea : membentuk campuran eutetik dengan
chloral hydrate, pyrocatechol, pyrogallol.
 Asam salisilat : menyebabkan inkompatibilitas
akibat asam dan salisilat nya.
 Methyl salicylate : inkompatibel dengan volatile oil
dan salisilat.
3/4/2021
21
…inkompatibilitas bahan obat dalam salep
 Resorcinol :
Warna menjadi gelap oleh adanya alkali;
Membentuk komponen yang berwarna dengan ferric
chloride, chloroform, formaldehyde, beberapa gula.
Membentuk campuran eutetik dengan acetamide,
acetanilide, antipyrin, camphor, chloral hydrate,
menthol, phenol, pyrogallol dan urethane.
3/4/2021
22
…inkompatibilitas bahan obat dalam salep
 Resin : mencair atau melunak bila dicampur
dengan camphor, menthol, phenol, phenyl
salicylate, thymol atau urethane.
 Promethazine hydrochloride (phenergan) :
Bersifat asam, inkompatibel dengan alkali, dirusak
oleh oksidator.
 Procaine hydrochloride : diendapkan oleh alkali
dan alkaloid, inkompatibel dengan mild
mercurous chloride, mercuric chloride, garam
perak, dan oksidator.
3/4/2021
23
…inkompatibilitas bahan obat dalam salep
 Phenol : membentuk campuran eutetik dengan
acetanilide, aminopyrine, chloral hydrate,
camphor, menthol, resorcinol, phenyl salicylate
dan thymol.
 Menthol : dirusak oleh oksidator kuat, sifat
inkompatibilitas : liquefaction, membentuk
campuran eutetik dengan betanaphthol, borneol,
chloralhydrate, camphor, phenol, resorcinol,
thymol, urethane, pyrocatechol, pyrogallol.
3/4/2021
24
…inkompatibilitas bahan obat dalam salep
 Naphthalene (naphthalin) : inkompatibel dengan oksidator
kuat, membentuk campuran eutetik dengan phenol, phenyl
salicylate, dan beberapa komponen organic lain.
 Betanaphtol : inkompatibel dengan oksidator dan membentuk
komponen yang bervariasi dengan beberapa asam. Membentuk
suatu massa yang lembab bila dicampur dengan antipyrine,
camphor, menthol, phenol dan phenyl salicylate.
 Glycerin (glycerol) : pelarut yang baik untuk asam borat dan
sodium borat, bukan pelarut yang baik untuk volatile oil,
camphor, menthol, dan resin, pelarut yang baik untuk phenol.
Inkompatibel dengan oksidator kuat. Bila dicampur dengan
tannin, phenol, salisilat menyebabkan warna menjadi gelap yang
dapat dicegah dengan penambahan sedikit sodium citrate.
3/4/2021
25
…inkompatibilitas bahan obat dalam salep
 Lidocaine hydrochloride : inkompatibel dengan garam
alkali.
 Iodoform : dirusak oleh cahaya, alkali, tannin dan mild
mercurous chlorides, inkompatibel dengan mercuric
oxide.
 Vioform (iodochlorhydroxyquin) : Bila dicampur
dengan bacitracin akan menyebabkan inaktifasi
sampai 10%.
 Ichthammol (ichthyol) : diendapkan oleh asam dan
mineral dan garam asam, dan dirusak oleh alkali.
Membentuk komponen tak larut dengan mild
mercurous chloride, resorcinol dan potassium iodide.
3/4/2021
26
…inkompatibilitas bahan obat dalam salep
 Asam benzoate : inkompatibel dengan besi, perak dan
merkuri.
 Balsam Peruvian : menyebabkan masalah pada salep
karena tidak dapat bercampur dengan baik dan menjadi
kotor, dapat dicegah dengan mencampurkan separuh
jumlah balsam terlebih dulu dengan castor oil.
 Bacitracin : diurai oleh larutan alkali kuat. Diinaktivasi
oleh sodium thiosulfate dan oksidator. Diendapkan oleh
garam logam berat, asam benzoate, asam salisilat, tannic
acid, dan sodium chloride konsentrasi tinggi.
 Perborates : inkompatibilitas dengan oksidator dan borat.
3/4/2021
27
Resep 1 R/ Menthol 0,200
Ephedrin 0,200
Paraff. Liq. ad 30
3/4/2021
28
Menthol dan ephedrine dapat meleleh, tetapi pada waktu penambahan
paraffin akan terjadi pemisahan (menthol larut, ephedrine tidak larut dan
akan memisah lagi).
Resep 2 R/ Phenol 1
Camphor 6
Vaselin ad 50
3/4/2021
29
Problema : Pada campuran fenol dan kamfer (14% fenol) tidak akan terjadi
larutan dan akan didapat serbuk yang keruh.
Pengatasan : sekurang2nya diperlukan 24%
fenol
Resep 3 R/ Cocain Hydrchl.
Menthol
Phenol aa 10
3/4/2021
30
Problema : Pembuatan larutan anestetik dengan pelelehan, tetapi setelah
didiamkan beberapa lama pada suhu kamar terjadi penghabluran yang
terjadi dari persenyawaan 1 mol cocaine Hydrochl dengan 2 mol
Phenolum.
Pengatasan: dapat dicegah dengan mengganti sekurang-kurangnya 2/3
bagian dari garam kokaina hidroklorida dengan basa nya.
Resep 4 R/ Borax 0,5
Hydrargyr. Chloride 0,050
Vaselin alb. ad 20
3/4/2021
31
Problema : Boraks membentuk raksa oksida yang berwarna kuning
dari Hg Cl2.
Pengatasan : Reaksi dapat diperlambat dengan jalan menggerus kedua
garam tersebut dalam keadaan tidak terlarut dengan sebagian vaselin
kemudian baru dicampurkan.
Resep 5 R/ Iodi 0,6
Calomel 2,5
Vaselin 6
3/4/2021
32
Problema : terjadi reaksi :
HgCl2 + I2 HgI2 + HgCl2
Pengatasan : Kombinasi dari beberapa persenyawaan raksa dengan
persenyawaan halogenida yang dapat larut harus dihindarkan.
Resep 6 R/ Phenol 0,300
Hydrarg. Oxyd. Flav. 0,150
Vaselin alb. 30
3/4/2021
33
Raksaoksida direduksi oleh fenol sehingga salep berwarna tua jika fenol
dan raksaoksida dicampurkan bersama-sama baru ditambahkan vaselin.
Pengatasan : fenol dan raksaoksida dicampur dengan sebagian vaselin
dulu.
Resep 7R/ Hydrarg. Oxyd 0,100
Cocaini Hydrochl 0,050
Vaselin ad 10
3/4/2021
34
Kombinasi dari beberapa persenyawaan raksa dengan persenyawaan
halogenida yang dapat larut harus dihindarkan
Terbentuk HgCl2 pada salep mata tersebut, menyebabkan
bekerjanya merangsang
Resep 8 R/ Ung. Merc. Praec.flav. 3% 10
Sol. Adrenal. Hydrochl. gtt X
Cocain. Hydrochl. 0,100
3/4/2021
35
Larutan adrenalin bereaksi asam pada kombinasi salep mata tersebut,
tidak dikehendaki
Resep 9 R/ Anaesthesin 0,4
Natrii Bicarb. 0,4
Acid salicyl. 0,2
Vaselin ad 50
3/4/2021
36
Dibuat dengan mencampurkan ketiga zat-zat padat secara terpisah-pisah
dengan sebagian vaselin. Setelah didiamkan 1 hari, tutup dari wadah salep
akan terlepas disebabkan oleh terbentuknya CO2.
Resep 10R/ Mild silver protein 5%
Pet. Alba 15
M ungt.
3/4/2021
37
Pengatasan : mild silver protein dilarutkan dulu dalam gliserin atau air
sedikit mungkin
Problema : mild silver protein tidak larut dalam petrolatum sehingga salep
menjadi kasar dan kotor.
Resep 11
R/ Sulfathiazole 10%
Calamine 5%
Phenol 1%
Ung. Aqua rosae qs ad 30
M ungt.
3/4/2021
38
Pengatasan : basis cold cream diganti dengan white petrolatum, sbg
parfum ditambahkan satu tetes rose oil.
Problema : cold cream suatu emulsi akan dirusak oleh calamine, garam
logam berat dan asam.
Resep 12
R/ Betanaphthol 4
Sulfur 2
Balsam peruv 15
Pet. Alba qs ad 90
M ungt.
3/4/2021
39
Pengatasan : balsam dilarutkan dulu dalam castor oil sama banyak. Basis
white petrolatum diganti dengan white unguentum untuk mendapatkan
salep yang lebih keras.
Problema : terjadi pemisahan resin dari balsam Peruvian shg pada
penyimpanan salep menjadi menggumpal dan kotor.
Resep 13
R/ Methyl salicylate 20
Belladona extract 5
Aquaphor 15
Lanolin q s ad 60
M ung.
3/4/2021
40
Pengatasan : metal salisilat diabsorpsi dengan amilum atau ditambahkan
15% malam putih untuk menghasilkan salep yang lebih kental.
Problema : sediaan terlalu cair untuk dibuat menjadi
salep.
Resep 14
R/ Precipitated sulfur 2%
Salicylic acid 5%
I.O.D 2%
Vanishing cream qs ad 30
M ung.
3/4/2021
41
Pengatasan : ditambahkan stablisator gliserin atau basis vanishing cream
diganti dengan washable ointment base yang mengandung non-ionic
emulsifier.
Problema : asam salisilat menyebabkan emulsi vanishing
cream pecah.
Resep 15
R/ Camphor 2%
Menthol 5%
Plastibase qs ad 30
M ung.
3/4/2021
42
Pengatasan : dibuat campuran eutetik antara camphor dengan menthol
dan diadsorpsi terlebih dulu dengan amilum, baru dicampurkan dengan
plastibase.
Problema : camphor dan menthol menyebabkan basis salep menjadi
mencair.
Resep 16
R/ Coal tar 5%
Zinc oxide 10%
Starch 10%
Petrolatum qs ad 30
3/4/2021
43
Pengatasan : ditambahkan coloring agent untuk menutup atau
menyamarkan warna.
Problema :
jika semua bahan dicampur bersama maka terbentuk salep berwarna
hitam,
jika zinc oxide dicampur terlebih dulu dengan petrolatum, lalu
ditambahkan coal tar, kemudian starch, maka akan terbentuk salep
berwarna abu-abu,
jika coal tar dicampur terlebih dulu dengan petrolatum, lalu ditambahkan
zinc oxide dan starch, maka akan terbentuk salep berwarna hijau.
Resep 17
R/ Resorcinol 20
Hydrarg. Chloride. Mit. 15
Ung. Aq.rosae qs ad 100
3/4/2021
44
Pengatasan : basis diganti dengan white petrolatum dan sbg parfum
tambahkan satu tetes rose oil.
Problema : Sodium borat dalam ung, aq.rosae menyebabkan semua
komponen berwarna gelap.
Resep 18
R/ Bacitracin 500 u/gm
Sod.sulfathiazole 10%
Washable base qs ad 30
M. ung.
3/4/2021
45
Pengatasan : gunakan sulfathiazole sbg pengganti sod.
sulfathiazole.
Problema : sifat alkalis sod.sulfathiazole akan menguraikan
bacitracin.
Resep 19
R/ Allantoin 5
Urea 1
Sulfur 2
Ung.aq.rosae qs ad 30
m.ung.
3/4/2021
46
Pengatasan : ganti basis dengan white petrolatum dan sbg parfum
tambahkan beberapa tetes rose oil.
Problema : allantoin diurai oleh sifat basa dari ung.aq.rosae shg
menyebabkan perubahan warna.
Resep 20
R/ Hydrocortisone tab xxx
Water to levigate qs
Aquaphor qs ad 30
3/4/2021
47
Pengatasan : seharusnya digantikan dengan zat aktif dalam bentuk
micronized bulk powder krn memiliki keuntungan serbuk lebih mudah
terdispersi, lebih efektif dan mengurangi iritasi;
Problema : penggunaan tablet untuk mendapatkan zat aktif hidrokortison
tidak dibenarkan, tablet mengandung bahan-bahan lain yang tidak
diminta dalam resep dan mungkin tidak dikehendaki adanya.
Latihan 1
R/ Ppt. sulfur 2%
Salicylic acid 5%
Peru balsam 3%
Cold cream qs ad 30
m.ung.
3/4/2021
48
Latihan 2
R/ Neocalamine 5%
Benzocaine 1%
Sulfathiazole 10%
Cold cream 60
m.ung.
3/4/2021
49
Latihan 3
3/4/2021
50
Latihan 4
3/4/2021
51
Latihan 5
3/4/2021
52
Latihan 6
3/4/2021
53
Latihan 7
3/4/2021
54
Index
Formula dasar salep (basis)
3/4/2021 55
White ointment
R/ white wax 50 g
white petrolatum 950 g
3/4/2021 56
Hydrophilic petrolatum
R/ cholesterol 30 g
stearyl alcohol 30 g
white wax 80 g
white petrolatum 860 g
3/4/2021 57
Cold cream
R/ cetyl esters wax 125 g
white wax 120 g
mineral oil 560 g
sodium borate 5 g
purified water 190 ml
3/4/2021 58
Hydrophilic ointment
R/ methylparaben 0,25 g
propylparaben 0,15 g
sodium lauryl sulfate 10 g
propylene glycol 120 g
stearyl alcohol 250 g
white petrolatum 250 g
purified water qs ad 1000 g
3/4/2021 59
Polyethylene glycol ointment
R/ polyethylene glycol 3350 400 g
polyethylene glycol 400 600 g
3/4/2021 60
Vanishing cream
R/ Acd. stearin. 142
Glycerin 100
Natr. biborat. 2,5
Triaethanolamin. 10
Aq. dest. 750
Nipagin q.s.
3/4/2021 61

More Related Content

What's hot (20)

Larutan ( solution )
Larutan ( solution )Larutan ( solution )
Larutan ( solution )
 
PENGANTAR SEDIAAN SEMI SOLID DAN LIQUID FARMASI.ppt
PENGANTAR SEDIAAN SEMI SOLID DAN LIQUID FARMASI.pptPENGANTAR SEDIAAN SEMI SOLID DAN LIQUID FARMASI.ppt
PENGANTAR SEDIAAN SEMI SOLID DAN LIQUID FARMASI.ppt
 
Konstanta dielektrik
Konstanta dielektrikKonstanta dielektrik
Konstanta dielektrik
 
Laporan resmi unguentum
Laporan resmi unguentumLaporan resmi unguentum
Laporan resmi unguentum
 
Salep
SalepSalep
Salep
 
Pasta asam salisilat BY citra
Pasta asam salisilat BY citraPasta asam salisilat BY citra
Pasta asam salisilat BY citra
 
Laporan resmi elixir paracetamol
Laporan resmi elixir paracetamolLaporan resmi elixir paracetamol
Laporan resmi elixir paracetamol
 
Pill
PillPill
Pill
 
Macam-Macam Sediaan Larutan
Macam-Macam Sediaan LarutanMacam-Macam Sediaan Larutan
Macam-Macam Sediaan Larutan
 
Rancangan formula suppositoria aminofilin
Rancangan formula suppositoria aminofilinRancangan formula suppositoria aminofilin
Rancangan formula suppositoria aminofilin
 
Suppo
SuppoSuppo
Suppo
 
Ppt bu anggun
Ppt bu anggunPpt bu anggun
Ppt bu anggun
 
Kuliah 2 alat peracikan obat
Kuliah 2 alat peracikan obatKuliah 2 alat peracikan obat
Kuliah 2 alat peracikan obat
 
Pengatar Farmakognosi
Pengatar FarmakognosiPengatar Farmakognosi
Pengatar Farmakognosi
 
3. ISOTONIS.ppt
3. ISOTONIS.ppt3. ISOTONIS.ppt
3. ISOTONIS.ppt
 
Evaluasi Granul
Evaluasi GranulEvaluasi Granul
Evaluasi Granul
 
Uji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan SuspensiUji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan Suspensi
 
Pengantar sediaan farmasi
Pengantar sediaan farmasiPengantar sediaan farmasi
Pengantar sediaan farmasi
 
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoatLaporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoat
 
Kapsul
KapsulKapsul
Kapsul
 

Similar to SEDIAAN SALEP OPTIMAL

Sediaan semi solid
Sediaan semi solidSediaan semi solid
Sediaan semi solidDokter Tekno
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
PPT KIMIA FARMASI.pptx
PPT KIMIA FARMASI.pptxPPT KIMIA FARMASI.pptx
PPT KIMIA FARMASI.pptxBryanDixon13
 
Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2marwahhh
 
Farmasetika: Salep1
Farmasetika: Salep1Farmasetika: Salep1
Farmasetika: Salep1marwahhh
 
Tugas formulasi obat klp 6
Tugas formulasi obat klp 6Tugas formulasi obat klp 6
Tugas formulasi obat klp 6Rahmi Suci
 
Pengetahuan Dasar Kosmetika
Pengetahuan Dasar KosmetikaPengetahuan Dasar Kosmetika
Pengetahuan Dasar KosmetikaFikri Nisa
 
Kel 9 kelas m preparat kebersihan badan
Kel 9 kelas m preparat kebersihan badanKel 9 kelas m preparat kebersihan badan
Kel 9 kelas m preparat kebersihan badandanyindriawaty
 
Bentuk dan cara pemberian obat
Bentuk dan cara pemberian  obatBentuk dan cara pemberian  obat
Bentuk dan cara pemberian obatRukmana Suharta
 
BENTUK SEDIAAN OBAT - SHOFA WIJDAN.pptx
BENTUK SEDIAAN OBAT - SHOFA WIJDAN.pptxBENTUK SEDIAAN OBAT - SHOFA WIJDAN.pptx
BENTUK SEDIAAN OBAT - SHOFA WIJDAN.pptxssuserbb0b09
 
dermatoterapi-10-10-06print.pdf
dermatoterapi-10-10-06print.pdfdermatoterapi-10-10-06print.pdf
dermatoterapi-10-10-06print.pdfEghaSatriwi
 

Similar to SEDIAAN SALEP OPTIMAL (20)

Sediaan semi solid
Sediaan semi solidSediaan semi solid
Sediaan semi solid
 
Kuliah formulasi dasar 1
Kuliah formulasi dasar 1Kuliah formulasi dasar 1
Kuliah formulasi dasar 1
 
Kul1. basis salep
Kul1. basis salepKul1. basis salep
Kul1. basis salep
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
PPT KIMIA FARMASI.pptx
PPT KIMIA FARMASI.pptxPPT KIMIA FARMASI.pptx
PPT KIMIA FARMASI.pptx
 
Kuliah fts csp salep2013
Kuliah fts csp salep2013Kuliah fts csp salep2013
Kuliah fts csp salep2013
 
Sediaan krim
Sediaan krimSediaan krim
Sediaan krim
 
Lotion Pegagan
Lotion PegaganLotion Pegagan
Lotion Pegagan
 
Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2
 
Farmasetika: Salep1
Farmasetika: Salep1Farmasetika: Salep1
Farmasetika: Salep1
 
Makalah componding
Makalah compondingMakalah componding
Makalah componding
 
Tugas formulasi obat klp 6
Tugas formulasi obat klp 6Tugas formulasi obat klp 6
Tugas formulasi obat klp 6
 
Pengetahuan Dasar Kosmetika
Pengetahuan Dasar KosmetikaPengetahuan Dasar Kosmetika
Pengetahuan Dasar Kosmetika
 
KOSMETIKA PPT.pdf
KOSMETIKA PPT.pdfKOSMETIKA PPT.pdf
KOSMETIKA PPT.pdf
 
Kel 9 kelas m preparat kebersihan badan
Kel 9 kelas m preparat kebersihan badanKel 9 kelas m preparat kebersihan badan
Kel 9 kelas m preparat kebersihan badan
 
Salep mia faujiah
Salep mia faujiahSalep mia faujiah
Salep mia faujiah
 
70106276 eye-shadow
70106276 eye-shadow70106276 eye-shadow
70106276 eye-shadow
 
Bentuk dan cara pemberian obat
Bentuk dan cara pemberian  obatBentuk dan cara pemberian  obat
Bentuk dan cara pemberian obat
 
BENTUK SEDIAAN OBAT - SHOFA WIJDAN.pptx
BENTUK SEDIAAN OBAT - SHOFA WIJDAN.pptxBENTUK SEDIAAN OBAT - SHOFA WIJDAN.pptx
BENTUK SEDIAAN OBAT - SHOFA WIJDAN.pptx
 
dermatoterapi-10-10-06print.pdf
dermatoterapi-10-10-06print.pdfdermatoterapi-10-10-06print.pdf
dermatoterapi-10-10-06print.pdf
 

Recently uploaded

Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptxANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptxCahyaRizal1
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 

Recently uploaded (20)

Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptxANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 

SEDIAAN SALEP OPTIMAL

  • 1. Dwi Endarti, SF, M.Sc, Apt. LAB MANAJEMEN FARMASI DAN FARMASI MASYARAKAT BAGIAN FARMASETIKA FAKULTAS FARMASI UGM 3/4/2021 1
  • 2. Definisi Sediaan Salep  Salep (unguenta/ointment) : bentuk sediaan yang lunak, tidak bergerak dan tergolong sediaan semi padat, biasanya mengandung obat untuk pemakaian pada kulit atau pada membran mukosa.  Sediaan salep bervariasi dalam komposisi, konsistensi dan tujuan penggunaannya.  Beberapa variasi dari prototipe salep banyak digunakan dalam praktek peresepan dan dibedakan dengan namanya.  Macamnya : unguenta, krim, pasta, jeli, oculenta,cerata. 3/4/2021 2
  • 3. Macam sediaan salep  Unguenta : mengandung relatif lebih sedikit bahan dan perbedaan pokok dengan yang lainnya pada konsistensi; bila dipakaikan pada kulit akan melunakkan dan membentuk lapisan penutup pada permukaan kulit.  Krim : jenis salep yang dapat dicuci, memiliki konsistensi yang lebih lunak dan mengkilat, biasanya digunakan pada daerah yang teriritasi atau tempat yang sensitif.  Pasta : mengandung zat padat dalam persentase tinggi; popular digunakan pada bidang dermatologi, bersifat kaku, biasanya tidak meleleh pada suhu tubuh, membentuk dan mempertahankan lapisan pelindung pada area yang diaplikasikan. 3/4/2021 3
  • 4. Macam sediaan salep  Cerata : salep berlemak, mengandung malam dalam persentase tinggi, titik lebur tinggi.  Jeli : salep yang sangat tipis, hampir cair, mengandung sedikit atau tanpa malam, digunakan pada membran mukosa, untuk tujuan melicinkan dan sebagai basis obat, biasanya terdiri dari campuran sederhana lemak dengan titik leleh rendah dan minyak. 3/4/2021 4
  • 5. Fungsi Salep  Dasar salep atau pembawa substansi obat untuk penggunaan pada kulit (topikal)  Pelumas pada kulit  Pelindung untuk mencegah kontak permukaan kulit dengan rangsang kulit 3/4/2021 5
  • 6. Pemilihan dasar salep Banyak faktor berpengaruh dalam pemilihan dasar salep :  sifat dasar obat, stabilitas, dan aksi terapi (obat yang terhidrolisis cepat lebih stabil dalam basis hidrokarbon dibandingkan basis berair)  karakteristik umum kulit pasien (kering atau berminyak)  daerah kulit yang akan diterapi (berambut atau gundul)  jenis lesi yang terjadi (kering atau serous)  efek kimia bahan pembawa terhadap obat dan obat terhadap bahan pembawa  aksi bahan pembawa pada kulit 3/4/2021 6
  • 7. Kualitas Dasar Salep (basis)  Stabil : salep harus stabil selama masih digunakan untuk pengobatan (bebas inkompatibilitas, stabil pada suhu kamar, kelembaban yang ada dalam kamar)  Lunak : krn salep banyak digunakan untuk kulit teriritasi, inflamasi shg semua zat keadaan halus dan seluruh produk harus lunak dan homogen  Mudah dipakai : salep yang sulit dipakai salep yang sangat kaku (keras) atau sangat encer. 3/4/2021 7
  • 8. Kualitas dasar salep (basis)  Dasar salep yang cocok : dasar salep harus dapat bercampur secara fisika dan kimia dengan obat yang dikandungnya, dasar salep tidak boleh merusak atau menghambat aksi terapi obat, mampu melepaskan obat pada daerah yang diobati, dapat membentuk lapisan film penutup, mudah dicuci sesuai yang diperlukan.  Terdistribusi merata : obat harus terdistribusi merata melalui dasar salep. 3/4/2021 8
  • 9. Ciri dasar salep yang ideal secara fisika-kimia  Stabil,  bereaksi netral,  tidak mengotori,  tidak mengiritasi,  tidak menimbulkan dehidrasi,  tidak beraksi menghilangkan lemak,  tidak higroskopis,  dapat dihilangkan dengan air,  dapat dicampur dengan semua obat 3/4/2021 9
  • 10. Ciri dasar salep yang ideal secara fisika-kimia  bebas dari bau yang tidak enak,  tidak memberi noda,  mampu memenuhi sebagai medium bagi obat yang tak larut dalam lemak atau air,  efisien untuk kulit kering, berminyak, atau basah,  dapat disimpan untuk penggunaan ekstemporer,  dapat mengandung 50% air,  mudah dibuat,  meleleh atau melunak pada suhu badan. 3/4/2021 10
  • 11. Dasar salep hanya dapat memenuhi beberapa sifat-sifat tersebut diatas (tergantung pada tipe dasar salep dan akhir penggunaan). 3/4/2021 11
  • 12. Penggolongan basis berdasarkan keadaan  Dasar salep anhidrus Minyak hidrofob : minyak mineral (vaselin, paraffin), minyak dari hewan (adeps lanae), minyak tumbuh2an (Ol. Sesami, Ol. Olivarum, Ol. Cocos) Minyak hidrofil : dasar salep tercuci (aquaphor, carbowax, polysorb)  Dasar salep yang mengandung air Dasar salep emulsi tipe A/M (lanolin) Dasar salep emulsi tipe M/A (hydrophilic ointment USP, cold cream, vanishing cream)  Dasar salep yang mengandung serbuk Serbuk dalam minyak hidrofob (zinc oxide ointment USP) Serbuk dalam minyak hidrofil (starch in hydrophilic petrolatum) 3/4/2021 12
  • 13. Penggolongan Basis berdasarkan komposisi  Dasar salep berminyak/berlemak (vaselin, paraffin cair, paraffin dan jelene, minyak tumbuh2an, silicon)  Dasar salep absorpsi (adeps lanae, hydrophilic ointment petrolatum dan dasar salep yang baru : aquaphor, polysorb, hydrosorb dan plastibase hydrophilic).  Dasar salep tercuci (polyethylene glycol ointment USP)  Dasar salep emulsi (lanolin, cold cream, vanishing cream, Hydrophilic ointment, Emulsifying ointment dan emulsifying wax ) 3/4/2021 13
  • 14. Dasar salep Berlemak/Berminyak  Vaselin terdiri dari vaselin putih dan vaselin kuning. Vaselin putih : bentuk yang telah dimurnikan/dipucatkan warnanya dengan asam sulfat shg tidak boleh digunakan pada salep mata krn akan mengiritasi. Vaselin digunakan jika dikehendaki adanya film penutup pada kulit yang diobati. Kemampuan menyerap air 5%, dapat ditingkatkan dengan menambah kholesterol. 3/4/2021 14
  • 15. Dasar salep Berlemak/Berminyak  Parafin adl paraffin padat, digunakan untuk mengeraskan salep krn titik lebur campuran naik.  Paraffin cair, ada dua kualitas, yang viskositasnya encer digunakan untuk pembuatan vanishing cream, yang viskositasnya kental digunakan untuk pembuatan cold cream.  Minyak tumbuh2an ditambahkan pada dasar salep sebagai pelumas dan untuk menurunkan titik lebur. Pada proses hidrogenasi minyak akan menjadi semi solid dan berwarna putih, keuntungan : makin stabil, tidak tengik, menambah daya absorpsi air. 3/4/2021 15
  • 16. Dasar salep Berlemak/Berminyak  Jelene : terdiri dari minyak hidrokarbon dan malam, fase air mudah bergerak shg difusi obat ke media sekelilingnya dapat terjadi lebih baik.  Silikon : dikenal dengan dimetikon, suatu semi polimer sintetik yang struktur dasarnya bukan suatu hidrokarbon tetapi rantai Si dan O, silicon termasuk dasar berminyak, bila dipegang rasanya seperti minyak, tak campur dengan air. Silicon stabil pada suhu tinggi, tahan terhadap oksidasi, Contoh sediaan ; Silicone hydrophilic ointment, silicone absorption base, silicone emulsion base. 3/4/2021 16
  • 17. Dasar Salep Absorpsi Ada dua tipe pokok dasar salep absorpsi :  Dasar salep anhidrus: dapat menyerap air dan membentuk emulsi A/M (adeps lanae dan hydrophilic petrolatum).  Dasar salep anhidrus dan merupakan emulsi A/M tapi masih mampu menyerap air yang ditambahkan (cold cream, lanoline), tidak mudah dicuci, tidak tercuci, krn fase kontinu adl minyak. Adeps lanae digunakan sbg lapisan penutup dan melunakkan kulit tetapi banyak yang alergi. Hydrophilic petrolatum digunakan sebagai pengganti adeps lanae. 3/4/2021 17
  • 18. Dasar Salep Emulsi  Dasar salep emulsi tipe A/M (lanolin, cold cream). Lanolin adalah adeps lanae cum aqua digunakan sbg pelumas dan penutup kulit serta bersifat lebih mudah digunakan.  Cold cream, emulsi tipe M/A, dibuat dengan pelelehan cera alba, cetacium dan Ol. Amygdalarum ditambah larutan borax dlm air panas, diaduk sampai dingin. Dasar salep ini harus dibuat baru krn Ol. Amygdalarum tidak stabil. Digunakan sbg pendingin, pelunak dan sbg pembawa obat.  Hydrophilic ointment: dapat ditambah cairan obat tanpa merubah viskositasnya, mudah dicuci dari kulit.  Vanishing cream, digunakan sbg dasar kosmetik dan pengobatan kulit.  Emulsifying ointment dan emulsifying wax : tipe M/A krn natrium lauril sulfat larut dalam air. 3/4/2021 18
  • 19. Inkompatibilitas Sediaan salep  Inkompatibilitas : tak tercampurkannya bahan-bahan obat dalam suatu formula sediaan obat yang diresepkan.  Akibat : perubahan efek, perubahan penampilan  Peran farmasis : pengatasan problema inkompatibilitas dengan beberapa alternatif 3/4/2021 19
  • 20. Beberapa inkompatibilitas bahan obat dalam sediaan salep  Polietilenglikol (PEG) : PEG kompatibel dengan HgO kuning, ammoniated mercury, asam salisilat, kalomel, asam benzoate, asam undesilinat, sulfur, asam borat, resorsinol, dan pix liquida. PEG inkompatibel dengan resorcinol, balsam Peruvian, dan tannin. • Silikon : bersifat inkompatibel dengan PEG, sabun lunak, gliserin dan malam, minyak tumbuh2an, dan paraffin liq. 3/4/2021 20
  • 21. …inkompatibilitas bahan obat dalam salep  Asam undesilinat (undecylenic acid) : digunakan dalam bentuk garam (zinc undecylenate) digunakan pada salep tidak menyebabkan inkompatibilitas.  Urea : membentuk campuran eutetik dengan chloral hydrate, pyrocatechol, pyrogallol.  Asam salisilat : menyebabkan inkompatibilitas akibat asam dan salisilat nya.  Methyl salicylate : inkompatibel dengan volatile oil dan salisilat. 3/4/2021 21
  • 22. …inkompatibilitas bahan obat dalam salep  Resorcinol : Warna menjadi gelap oleh adanya alkali; Membentuk komponen yang berwarna dengan ferric chloride, chloroform, formaldehyde, beberapa gula. Membentuk campuran eutetik dengan acetamide, acetanilide, antipyrin, camphor, chloral hydrate, menthol, phenol, pyrogallol dan urethane. 3/4/2021 22
  • 23. …inkompatibilitas bahan obat dalam salep  Resin : mencair atau melunak bila dicampur dengan camphor, menthol, phenol, phenyl salicylate, thymol atau urethane.  Promethazine hydrochloride (phenergan) : Bersifat asam, inkompatibel dengan alkali, dirusak oleh oksidator.  Procaine hydrochloride : diendapkan oleh alkali dan alkaloid, inkompatibel dengan mild mercurous chloride, mercuric chloride, garam perak, dan oksidator. 3/4/2021 23
  • 24. …inkompatibilitas bahan obat dalam salep  Phenol : membentuk campuran eutetik dengan acetanilide, aminopyrine, chloral hydrate, camphor, menthol, resorcinol, phenyl salicylate dan thymol.  Menthol : dirusak oleh oksidator kuat, sifat inkompatibilitas : liquefaction, membentuk campuran eutetik dengan betanaphthol, borneol, chloralhydrate, camphor, phenol, resorcinol, thymol, urethane, pyrocatechol, pyrogallol. 3/4/2021 24
  • 25. …inkompatibilitas bahan obat dalam salep  Naphthalene (naphthalin) : inkompatibel dengan oksidator kuat, membentuk campuran eutetik dengan phenol, phenyl salicylate, dan beberapa komponen organic lain.  Betanaphtol : inkompatibel dengan oksidator dan membentuk komponen yang bervariasi dengan beberapa asam. Membentuk suatu massa yang lembab bila dicampur dengan antipyrine, camphor, menthol, phenol dan phenyl salicylate.  Glycerin (glycerol) : pelarut yang baik untuk asam borat dan sodium borat, bukan pelarut yang baik untuk volatile oil, camphor, menthol, dan resin, pelarut yang baik untuk phenol. Inkompatibel dengan oksidator kuat. Bila dicampur dengan tannin, phenol, salisilat menyebabkan warna menjadi gelap yang dapat dicegah dengan penambahan sedikit sodium citrate. 3/4/2021 25
  • 26. …inkompatibilitas bahan obat dalam salep  Lidocaine hydrochloride : inkompatibel dengan garam alkali.  Iodoform : dirusak oleh cahaya, alkali, tannin dan mild mercurous chlorides, inkompatibel dengan mercuric oxide.  Vioform (iodochlorhydroxyquin) : Bila dicampur dengan bacitracin akan menyebabkan inaktifasi sampai 10%.  Ichthammol (ichthyol) : diendapkan oleh asam dan mineral dan garam asam, dan dirusak oleh alkali. Membentuk komponen tak larut dengan mild mercurous chloride, resorcinol dan potassium iodide. 3/4/2021 26
  • 27. …inkompatibilitas bahan obat dalam salep  Asam benzoate : inkompatibel dengan besi, perak dan merkuri.  Balsam Peruvian : menyebabkan masalah pada salep karena tidak dapat bercampur dengan baik dan menjadi kotor, dapat dicegah dengan mencampurkan separuh jumlah balsam terlebih dulu dengan castor oil.  Bacitracin : diurai oleh larutan alkali kuat. Diinaktivasi oleh sodium thiosulfate dan oksidator. Diendapkan oleh garam logam berat, asam benzoate, asam salisilat, tannic acid, dan sodium chloride konsentrasi tinggi.  Perborates : inkompatibilitas dengan oksidator dan borat. 3/4/2021 27
  • 28. Resep 1 R/ Menthol 0,200 Ephedrin 0,200 Paraff. Liq. ad 30 3/4/2021 28 Menthol dan ephedrine dapat meleleh, tetapi pada waktu penambahan paraffin akan terjadi pemisahan (menthol larut, ephedrine tidak larut dan akan memisah lagi).
  • 29. Resep 2 R/ Phenol 1 Camphor 6 Vaselin ad 50 3/4/2021 29 Problema : Pada campuran fenol dan kamfer (14% fenol) tidak akan terjadi larutan dan akan didapat serbuk yang keruh. Pengatasan : sekurang2nya diperlukan 24% fenol
  • 30. Resep 3 R/ Cocain Hydrchl. Menthol Phenol aa 10 3/4/2021 30 Problema : Pembuatan larutan anestetik dengan pelelehan, tetapi setelah didiamkan beberapa lama pada suhu kamar terjadi penghabluran yang terjadi dari persenyawaan 1 mol cocaine Hydrochl dengan 2 mol Phenolum. Pengatasan: dapat dicegah dengan mengganti sekurang-kurangnya 2/3 bagian dari garam kokaina hidroklorida dengan basa nya.
  • 31. Resep 4 R/ Borax 0,5 Hydrargyr. Chloride 0,050 Vaselin alb. ad 20 3/4/2021 31 Problema : Boraks membentuk raksa oksida yang berwarna kuning dari Hg Cl2. Pengatasan : Reaksi dapat diperlambat dengan jalan menggerus kedua garam tersebut dalam keadaan tidak terlarut dengan sebagian vaselin kemudian baru dicampurkan.
  • 32. Resep 5 R/ Iodi 0,6 Calomel 2,5 Vaselin 6 3/4/2021 32 Problema : terjadi reaksi : HgCl2 + I2 HgI2 + HgCl2 Pengatasan : Kombinasi dari beberapa persenyawaan raksa dengan persenyawaan halogenida yang dapat larut harus dihindarkan.
  • 33. Resep 6 R/ Phenol 0,300 Hydrarg. Oxyd. Flav. 0,150 Vaselin alb. 30 3/4/2021 33 Raksaoksida direduksi oleh fenol sehingga salep berwarna tua jika fenol dan raksaoksida dicampurkan bersama-sama baru ditambahkan vaselin. Pengatasan : fenol dan raksaoksida dicampur dengan sebagian vaselin dulu.
  • 34. Resep 7R/ Hydrarg. Oxyd 0,100 Cocaini Hydrochl 0,050 Vaselin ad 10 3/4/2021 34 Kombinasi dari beberapa persenyawaan raksa dengan persenyawaan halogenida yang dapat larut harus dihindarkan Terbentuk HgCl2 pada salep mata tersebut, menyebabkan bekerjanya merangsang
  • 35. Resep 8 R/ Ung. Merc. Praec.flav. 3% 10 Sol. Adrenal. Hydrochl. gtt X Cocain. Hydrochl. 0,100 3/4/2021 35 Larutan adrenalin bereaksi asam pada kombinasi salep mata tersebut, tidak dikehendaki
  • 36. Resep 9 R/ Anaesthesin 0,4 Natrii Bicarb. 0,4 Acid salicyl. 0,2 Vaselin ad 50 3/4/2021 36 Dibuat dengan mencampurkan ketiga zat-zat padat secara terpisah-pisah dengan sebagian vaselin. Setelah didiamkan 1 hari, tutup dari wadah salep akan terlepas disebabkan oleh terbentuknya CO2.
  • 37. Resep 10R/ Mild silver protein 5% Pet. Alba 15 M ungt. 3/4/2021 37 Pengatasan : mild silver protein dilarutkan dulu dalam gliserin atau air sedikit mungkin Problema : mild silver protein tidak larut dalam petrolatum sehingga salep menjadi kasar dan kotor.
  • 38. Resep 11 R/ Sulfathiazole 10% Calamine 5% Phenol 1% Ung. Aqua rosae qs ad 30 M ungt. 3/4/2021 38 Pengatasan : basis cold cream diganti dengan white petrolatum, sbg parfum ditambahkan satu tetes rose oil. Problema : cold cream suatu emulsi akan dirusak oleh calamine, garam logam berat dan asam.
  • 39. Resep 12 R/ Betanaphthol 4 Sulfur 2 Balsam peruv 15 Pet. Alba qs ad 90 M ungt. 3/4/2021 39 Pengatasan : balsam dilarutkan dulu dalam castor oil sama banyak. Basis white petrolatum diganti dengan white unguentum untuk mendapatkan salep yang lebih keras. Problema : terjadi pemisahan resin dari balsam Peruvian shg pada penyimpanan salep menjadi menggumpal dan kotor.
  • 40. Resep 13 R/ Methyl salicylate 20 Belladona extract 5 Aquaphor 15 Lanolin q s ad 60 M ung. 3/4/2021 40 Pengatasan : metal salisilat diabsorpsi dengan amilum atau ditambahkan 15% malam putih untuk menghasilkan salep yang lebih kental. Problema : sediaan terlalu cair untuk dibuat menjadi salep.
  • 41. Resep 14 R/ Precipitated sulfur 2% Salicylic acid 5% I.O.D 2% Vanishing cream qs ad 30 M ung. 3/4/2021 41 Pengatasan : ditambahkan stablisator gliserin atau basis vanishing cream diganti dengan washable ointment base yang mengandung non-ionic emulsifier. Problema : asam salisilat menyebabkan emulsi vanishing cream pecah.
  • 42. Resep 15 R/ Camphor 2% Menthol 5% Plastibase qs ad 30 M ung. 3/4/2021 42 Pengatasan : dibuat campuran eutetik antara camphor dengan menthol dan diadsorpsi terlebih dulu dengan amilum, baru dicampurkan dengan plastibase. Problema : camphor dan menthol menyebabkan basis salep menjadi mencair.
  • 43. Resep 16 R/ Coal tar 5% Zinc oxide 10% Starch 10% Petrolatum qs ad 30 3/4/2021 43 Pengatasan : ditambahkan coloring agent untuk menutup atau menyamarkan warna. Problema : jika semua bahan dicampur bersama maka terbentuk salep berwarna hitam, jika zinc oxide dicampur terlebih dulu dengan petrolatum, lalu ditambahkan coal tar, kemudian starch, maka akan terbentuk salep berwarna abu-abu, jika coal tar dicampur terlebih dulu dengan petrolatum, lalu ditambahkan zinc oxide dan starch, maka akan terbentuk salep berwarna hijau.
  • 44. Resep 17 R/ Resorcinol 20 Hydrarg. Chloride. Mit. 15 Ung. Aq.rosae qs ad 100 3/4/2021 44 Pengatasan : basis diganti dengan white petrolatum dan sbg parfum tambahkan satu tetes rose oil. Problema : Sodium borat dalam ung, aq.rosae menyebabkan semua komponen berwarna gelap.
  • 45. Resep 18 R/ Bacitracin 500 u/gm Sod.sulfathiazole 10% Washable base qs ad 30 M. ung. 3/4/2021 45 Pengatasan : gunakan sulfathiazole sbg pengganti sod. sulfathiazole. Problema : sifat alkalis sod.sulfathiazole akan menguraikan bacitracin.
  • 46. Resep 19 R/ Allantoin 5 Urea 1 Sulfur 2 Ung.aq.rosae qs ad 30 m.ung. 3/4/2021 46 Pengatasan : ganti basis dengan white petrolatum dan sbg parfum tambahkan beberapa tetes rose oil. Problema : allantoin diurai oleh sifat basa dari ung.aq.rosae shg menyebabkan perubahan warna.
  • 47. Resep 20 R/ Hydrocortisone tab xxx Water to levigate qs Aquaphor qs ad 30 3/4/2021 47 Pengatasan : seharusnya digantikan dengan zat aktif dalam bentuk micronized bulk powder krn memiliki keuntungan serbuk lebih mudah terdispersi, lebih efektif dan mengurangi iritasi; Problema : penggunaan tablet untuk mendapatkan zat aktif hidrokortison tidak dibenarkan, tablet mengandung bahan-bahan lain yang tidak diminta dalam resep dan mungkin tidak dikehendaki adanya.
  • 48. Latihan 1 R/ Ppt. sulfur 2% Salicylic acid 5% Peru balsam 3% Cold cream qs ad 30 m.ung. 3/4/2021 48
  • 49. Latihan 2 R/ Neocalamine 5% Benzocaine 1% Sulfathiazole 10% Cold cream 60 m.ung. 3/4/2021 49
  • 55. Index Formula dasar salep (basis) 3/4/2021 55
  • 56. White ointment R/ white wax 50 g white petrolatum 950 g 3/4/2021 56
  • 57. Hydrophilic petrolatum R/ cholesterol 30 g stearyl alcohol 30 g white wax 80 g white petrolatum 860 g 3/4/2021 57
  • 58. Cold cream R/ cetyl esters wax 125 g white wax 120 g mineral oil 560 g sodium borate 5 g purified water 190 ml 3/4/2021 58
  • 59. Hydrophilic ointment R/ methylparaben 0,25 g propylparaben 0,15 g sodium lauryl sulfate 10 g propylene glycol 120 g stearyl alcohol 250 g white petrolatum 250 g purified water qs ad 1000 g 3/4/2021 59
  • 60. Polyethylene glycol ointment R/ polyethylene glycol 3350 400 g polyethylene glycol 400 600 g 3/4/2021 60
  • 61. Vanishing cream R/ Acd. stearin. 142 Glycerin 100 Natr. biborat. 2,5 Triaethanolamin. 10 Aq. dest. 750 Nipagin q.s. 3/4/2021 61