SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
SEDIAAN SABUN CAIR
K O S M E T O L O G I
ALO-E
KELOMPOK 9:
Syerly Nurhasanah 14334087
Teguh Billy Santoso 15334057
Fikri Aulia Elhasan 15334106
Ulfa Rachma 16334762
2
DEFINISI
Sabun cair adalah sediaan berbentuk cair yang
ditujukan untuk membersihkan kulit, dibuat
dari bahan dasar sabun yang ditambahkan
surfaktan, pengawet, penstabil busa, pewangi
dan pewarna yang diperbolehkan, dan dapat
digunakan untuk mandi tanpa menimbulkan
iritasi pada kulit (SNI, 1996).
Bentuknya yang berupa cairan memungkinkan
reaksi sabun cair pada permukaan kulit lebih
cepat dibandingkan sabun padat
Lebih higienis dalam penyimpanan
Lebih praktis dibawa ketika bepergian
(Kurnia and Hakim, 2015).
KELEBIHAN SABUN CAIR :
02
01
03
LIDAH BUAYA
Beberapa ahli menduga bahwa daerah asal lidah buaya
adalah Afrika, terutama Mediterania, kemudian menyebar
ke Arab, India, Eropa, Asia Timur, dan Asia Tenggara,
termasuk Indonesia. Pendapat lain menjelaskan bahwa
lidah buaya berasal dari Bombay yang kemudian menyebar
ke seluruh pelosok dunia (Sudarto, 1997)
Tanaman lidah buaya (Aloe vera) lebih
dikenal sebagai tanaman hias dan banyak
digunakan sebagai bahan dasar obat-
obatan dan kosmetika, baik secara
langsung dalam keadaan segar atau diolah
oleh perusahaan dan dipadukan dengan
bahan-bahan yang lain. Hal ini disebabkan
lidah buaya mengandung saponin,
flavonoid, terpenoid, tanin, dan antrakuinon
(Kumar et al., 2012). Tanaman lidah buaya
termasuk keluarga liliaceae yang memiliki
sekitar 200 spesies.
ALOE VERA
KLASIFIKASI
1 Kingdom : Plantae
2 Divisi : Angiospermae
3 Kelas : Monocotyledoneae
4 Suku : Liliaceae
5 Bangsa : Liliales
6 Marga : Aloe
7 Jenis : Aloe vera
(Hutapea, 1993)
KANDUNGAN LIDAH BUAYA
Flavonoid
Tanin Saponin
Polifenol
Steroid
Berfungsi sebagai antibakteri, antioksidan,
dan dapat menghambat pendarahan pada
kulit
Antioksidan, antiseptik, astringen yang dapat
menyebabkan penutupan pori-pori kulit,
menghentikan pendarahan yang ringan
Efek saponin berdasarkan sistem fisiologis
meliputi aktivitas pada sistem kardiovaskular
dan aktivitas pada sifat darah (hemolisis,
koagulasi, kolesterol), sistem saraf pusat,
sistem endokrin, dan aktivitas lainnya.
Antioksidan (penangkap dan pengikat
radikal bebas dari rusaknya ion ion logam)
sebagai anti-inflamatory, bersifat
antiseptik dan penghilang rasa sakit
PRAFORMULASI
Organoleptis : Cairan, kuning pucat atau kuning kehijauan ;
bau lemah, tidak tengik ; rasa khas, pada suhu rendah
sebagian atau seluruhnya membeku.
Sinonim Minyak Zaitun (Oleum Olivae),
Gomenoleo oil; olivae oleum raffinatum; pure
olive oil; olea europaea oil; oleum olivae.
1. MINYAK ZAITUN(Anonim, 1979, 458)
Kelarutan : Sukar larut dalam Etanol 95% P ; larut dalam
kloroform P dan dalam Eter minyak tanah P.
Khasiat : meningkatkan fungsi liver, mengendalikan kolsterol,
antihipertensi, dan diuretik
Penyimpanan : Terlindung dari cahaya, temperature tidak lebih
dari 250c. Olive oil should be stored in a cool, dry place in a tight,
wellfilled container.
Stabilitas : When cooled, olive oil becomes cloudy at
approximately 108C, and becomes a butterlike mass at 08C.
OTT : Olive oil may be saponified by alkali hydroxides. As it
contains a high proportion of unsaturated oil is prone to oxidation
and is incompatibl ef awtittyh aocxididsi,z oinligve
agents
PRAFORMULASI
2. Kalium Hidroksida (
FI III hal 689 )
Pemerian :
Berbentuk batang , pellet atau
bongkahan , putih , sangat
mudah meleleh basah .
Kelarutan :
Larut dalam 1 bagian air ,
dalam 3 bagian etanol 95% ,
sangat mudah larut dalam
etanol mutlak mendidih .
3. CMC Na/ Natrium Carboxy
Metil Cellulose (Handbook of
Excipients Ed.VI hal.78)
Pemerian : Serbuk berwarna putih, tidak
berasa, bergranul.
Kelarutan : Mudah terdispersi dalam air
membentuk larutan koloidal; tidak larut
dalam etanol, dalam eter dan dalam
pelarut organik lain.
Berat Jenis : 0,52 g/ml
pH : antara 6,5 dan 8,5
Kegunaan : Suspending agent
Konsentrasi : 0,1 – 1,0 %
Stabilitas : Stabil dan higroskopis, dibawah
kondisi Kelembapan tinggi dapat
mengabsorpsi (>50%) air.
OTT : Tidak bercampur dengan larutan
asam berkonsentrasi tinggi dan larut
dengan garam besi juga beberapa logam
seperti aluminium, merkuri, dan zink.
Wadah dan Penyimpanan : Dalam wadah
tertutup rapat.
4. Asam Stearat
Pemerian :
Kristalin berwarna putih atau kuning.
Kelarutan :
Mudah larut dalam benzene,
karbontetraklorida, kloroform, eter,
etanol heksan, dan propilen
glikol,praktis tidak larut dalam air.
Kegunaan :
Emulsifying agent, solubilizing agent.
Konsentrasi yang digunakan sebagai
emulsifying agent adalah 1 –20%.
Stabilitas : Zat stabil, harus disimpan
di tempat tertutup
PRAFORMULASI
5. Gliserin (FI IV hal 413,
Handbook of Pharmaceutical
Excipient edisi 6 hal 283)
Rumus Molekul : C3H8O3.
Berat Molekul : 92,09
Pemerian : Cairan jernih seperti sirup, tidak
berwarna; rasa manis; hanya boleh berbau khas lemah (tajam atau
tidak enak). Higroskopis, netral terhadap lakmus.
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air dan dengan etanol;
tidak larut dalam kloroform, dalam eter, dalam minyak lemak, dan
dalam minyak menguap.
Titik Beku : - 1,6ºC
Khasiat : Pelarut
Konsentrasi : <50%
Bj : Tidak kurang dari 1,249. 1,2620 g/cm3 pada suhu
250 C.
OTT : Gliserin bisa meledak jika bercampur dengan
oksidator kuat seperti kromium trioksida, potasium klorat atau
potasium permanganat.Adanya kontaminan besi bisa
menggelapkan warna dari campuran yang terdiri dari fenol, salisilat
dan tanin.Gliserin membentuk kompleks asam borat, asam
gliseroborat yang merupakan asam yang lebih kuat dari asam
borat.
Stabilitas : Gliserin bersifat higroskopis.Dapat terurai
dengan pemanasan yang bisa menghasilkan akrolein yang
beracun.Campuran gliserin dengan air, etanol 95 % dan propilena
glikol secara kimiawi stabil. Gliserin bisa mengkristal jika disimpan
pada suhu rendah yang perlu dihangatkan sampai suhu 200 C
untuk mencairkannya.
Penyimpanan : Wadah tertutup rapat.
6. Sodium lauryl
sulfate
Sinonim : Natrii lauryl sulphate
Rumus molekul : C12 H25 NaO 4
Berat molekul : 288.38
Pemerian : serbuk putih, atau
cream sampai Kristal kuning
Fungsi : surfaktan anionic, emulsifying
agent(0.5-2,5%),detergen
pada shampoo (≈10%)
pH : 7.0-9,5
Kelarutan : sangat larut dalam air,
praktis tidak larut dalam eter dan
kloroforom
OTT : garam alkaloid, dan mengendap
dengan garam potassium.
7. BHT (Buthylis
Hydroxytoluenum)
BM : 220,35
Pemerian : hablur padat, putih, bau
khas, lemah
Kelarutan :
Tidak larut dalam air dan propilen glikol,
mudah larut dalam etanol, dalam
kloroform dan dalam eter.
Penyimpanan :
Dalam wadah tertutup baik
PRAFORMULASI
8. AQUA
Rumus molekul : H2O
Bobot molekul :18,02 gram/mol
Titik didih : 100°C
Kelarutan :Bercampur
dengan banyak pelarut polar.
Kegunaan : Pelarut
FORMULASI
PEMBUATAN EKSTRAK LIDAH BUAYA
A
C
B
D
Limbah kulit daun lidah
buaya dibersihkan dari
daging daun (gel) yang
masih menempel
dikeringkan di bawah
sinar matahari. Setelah
itu, dihaluskan dengan
cara di-blender
pelarut diuapkan
menggunakan evaporator,
dan didapatkan ekstrak
kental.
diayak dan dimaserasi
menggunakan pelarut
etanol 96%. Maserasi
dilakukan selama tujuh
hari.
PEMBUATAN SABUN MANDI CAIR
01 02 03 04
Semua bahan
ditimbang dengan
seksama
Dimasukkan minyak zaitun
ke dalam gelas kimia,
kemudian ditambahkan
dengan larutan kalium
hidroksida sedikit demi
sedikit sambil terus
dipanaskan pada suhu 50°C
hingga mendapatkan sabun
pasta
Sabun pasta di
tambahkan asam stearate
yang telah dilelehkan,
aduk ad homogen.
Masukkan karboksi metil
selulosa yang telah
dikembangkan dalam
aquades panas, diaduk
hingga homogen dan
tambahkan BHT, lalu aduk
ada homogen
PEMBUATAN SABUN MANDI CAIR
05 06 07 08
Dimasukkan SLS
lalu diaduk hingga
homogen
Dimasukkan gliserin dan
ekstrak lendir daun lidah
buaya, diaduk hingga
homogen
Sabun cair ditambahkan
dengan aquades hingga
volumenya 100 ml, lalu
diaduk hingga homogen
Masukkan ke dalam
wadah bersih yang telah
disiapkan
EVALUASI SEDIAAN SABUN CAIR
16
Uji pHUji
Organoleptis
Uji tinggi
busa
Uji bobot
jenis
Uji alkali
bebas
Uji kadar
air
PRODUK
TERIMAKASIH
PERTANYAAN
Nama : Mulyadi
Nim : 15334120
Pertanyaan : Apakah penggunaan sabun cair lebih itu lebih higienis daripada
sabun batang ? Karena sabun batang dapat dipotong-potong sesuai ukuran
dan lebih praktis di bandingkan sabun cair ?
Jawaban : penggunaan sabun cair lebih higienis daripada sabun batang.
Karena walaupun sabun batang sudah dipotong-potong sesuai ukuran, yang
terjadi adalah saat mengaplikasikan di tubuh juga seluruh permukaan sabun
akan mengenai tangan dan air dan akan dilakukan secara berulang. Sehingga
penggunaannya juga tidak efektif.
19
PERTANYAAN DARI IBU AMEL
1. Manfaat minyak zaitun ?
Penjawab : Syerly (14334087) dan Ulfa Rachma(16334762)
Jawaban: minyak zaitun formulasi sabun cair berfungsi sebagai asam lemak/basis sabun. Serta
mengandung vitamin E yang baik untuk kulit seperti kulit menjadi lembab dan halus
2. Penggunaan sabun cair dengan sabun padat lebih baik mana ?apakah fungsinya sama ?
Penjawab : Ulfa Rachma (16334762)
Jawaban : Sabun cair. Karena lebih higienis. Sedangkan sabun padat digunakan berulang-ulang di tempat
yang sama. Kalau untuk fungsinya tetap sama
3. Bukankah sabun cair lebih membuat kulit kering ? Dan pH nya berapa ?
Penjawab : Ulfa Rachma (16334762)
Jawaban : tergantung konsentrasi SLS nya. Apabila SLS terlalu banyak akan menyebabkan kulit kering.
Disii formulasi kami hanya memakai 0,5% SLS . pH nya 8-11
20
4. Manfaat aloevera ?
Penjawab : Teguh Billy (15334057)
Jawaban : Membuat kulit lebih bersih dan segar, meningkatkan kekencangan
kulit dan juga melembabkan kulit. Dan juga berfungsi sebagai antibakteri
5. Bagaimana pengujian alkali bebas? dan apa yang menjadi titran ?
Penjawab : Syerly Nurhasanah (14334087) dan Teguh Billy (15334057)
Jawaban : Pengujian alkali bebas dengan menggunakan metode titrasi yaitu
Asidimetri. Menurut SNI alkali bebas dalam sabun tidak boleh lebih dari
0,22%. Karena alkali bersifat keras yang menyebabkan iritasi pada kulit.
Dimana titrannya menggunakan larutan asam.
21

More Related Content

What's hot (20)

Farmasetika: Salep1
Farmasetika: Salep1Farmasetika: Salep1
Farmasetika: Salep1
 
Salep
SalepSalep
Salep
 
Ppt emulsi
Ppt emulsiPpt emulsi
Ppt emulsi
 
Emulsifikasi
EmulsifikasiEmulsifikasi
Emulsifikasi
 
Transkripsi, translasi dan replikasi
Transkripsi, translasi dan replikasiTranskripsi, translasi dan replikasi
Transkripsi, translasi dan replikasi
 
Emulsi (7)
Emulsi (7)Emulsi (7)
Emulsi (7)
 
Ppt kimia-dasar
Ppt kimia-dasarPpt kimia-dasar
Ppt kimia-dasar
 
IDENTIFIKASI MINYAK ATSIRI, MINYAK LEMAK, LEMAK, DAN LILIN (NEW)
IDENTIFIKASI MINYAK ATSIRI, MINYAK LEMAK, LEMAK, DAN LILIN (NEW)IDENTIFIKASI MINYAK ATSIRI, MINYAK LEMAK, LEMAK, DAN LILIN (NEW)
IDENTIFIKASI MINYAK ATSIRI, MINYAK LEMAK, LEMAK, DAN LILIN (NEW)
 
Anti kempal
Anti kempalAnti kempal
Anti kempal
 
Laporan resmi unguentum
Laporan resmi unguentumLaporan resmi unguentum
Laporan resmi unguentum
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-CLaporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
 
Penetapan kadar Kalsium laktat
Penetapan kadar Kalsium laktatPenetapan kadar Kalsium laktat
Penetapan kadar Kalsium laktat
 
SALEP, KRIM, DAN PASTA
SALEP, KRIM, DAN PASTASALEP, KRIM, DAN PASTA
SALEP, KRIM, DAN PASTA
 
Emulsi jadi
Emulsi jadiEmulsi jadi
Emulsi jadi
 
PROTEIN
PROTEINPROTEIN
PROTEIN
 
Uji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan SuspensiUji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan Suspensi
 
Ppt suspensi antibiotik
Ppt suspensi antibiotikPpt suspensi antibiotik
Ppt suspensi antibiotik
 
Krim betametason
Krim betametasonKrim betametason
Krim betametason
 
SKRINING FITOKIMIA METABOLISME SEKUNDER
SKRINING FITOKIMIA METABOLISME SEKUNDERSKRINING FITOKIMIA METABOLISME SEKUNDER
SKRINING FITOKIMIA METABOLISME SEKUNDER
 
Food additives
Food additivesFood additives
Food additives
 

Similar to SKINCARE-SABUN

Similar to SKINCARE-SABUN (20)

kasus 2 : R n D industri farmasi merancang sediaan obat
kasus 2 : R n D industri farmasi merancang sediaan obatkasus 2 : R n D industri farmasi merancang sediaan obat
kasus 2 : R n D industri farmasi merancang sediaan obat
 
Laporan resmi dry syrup kotrimoxazol
Laporan resmi dry syrup kotrimoxazolLaporan resmi dry syrup kotrimoxazol
Laporan resmi dry syrup kotrimoxazol
 
SABUN PADAT ppt.pptx
SABUN PADAT ppt.pptxSABUN PADAT ppt.pptx
SABUN PADAT ppt.pptx
 
Eliksir
EliksirEliksir
Eliksir
 
Eliksir
EliksirEliksir
Eliksir
 
Kel 11 kelas m preparat untuk perawatan kulit
Kel 11 kelas m preparat untuk perawatan kulitKel 11 kelas m preparat untuk perawatan kulit
Kel 11 kelas m preparat untuk perawatan kulit
 
MATERI KELAS XI (LARUTAN).pptx
MATERI KELAS XI (LARUTAN).pptxMATERI KELAS XI (LARUTAN).pptx
MATERI KELAS XI (LARUTAN).pptx
 
Lotion Pegagan
Lotion PegaganLotion Pegagan
Lotion Pegagan
 
Sabun, Detergen, dan Shampoo (Indonesian Language)
Sabun, Detergen, dan Shampoo (Indonesian Language)Sabun, Detergen, dan Shampoo (Indonesian Language)
Sabun, Detergen, dan Shampoo (Indonesian Language)
 
Salbutamol Sirup
Salbutamol SirupSalbutamol Sirup
Salbutamol Sirup
 
Praformulasi Sediaan
Praformulasi SediaanPraformulasi Sediaan
Praformulasi Sediaan
 
Sediaan galenika
Sediaan galenikaSediaan galenika
Sediaan galenika
 
Tugas formulasi obat klp 6
Tugas formulasi obat klp 6Tugas formulasi obat klp 6
Tugas formulasi obat klp 6
 
Laporan resmi emulgel kamfer dan menthol
Laporan resmi emulgel kamfer dan mentholLaporan resmi emulgel kamfer dan menthol
Laporan resmi emulgel kamfer dan menthol
 
Kel 2 kelas m preparat untuk mandi
Kel 2 kelas m preparat untuk mandiKel 2 kelas m preparat untuk mandi
Kel 2 kelas m preparat untuk mandi
 
Kuliah fts csp salep2013
Kuliah fts csp salep2013Kuliah fts csp salep2013
Kuliah fts csp salep2013
 
SOLUTIO (Larutan).pptx
SOLUTIO (Larutan).pptxSOLUTIO (Larutan).pptx
SOLUTIO (Larutan).pptx
 
Hand body
Hand bodyHand body
Hand body
 
Kul1. basis salep
Kul1. basis salepKul1. basis salep
Kul1. basis salep
 
Sabun
SabunSabun
Sabun
 

More from danyindriawaty

Kel 10 kelas m preparat untuk kuku
Kel 10 kelas m preparat untuk kukuKel 10 kelas m preparat untuk kuku
Kel 10 kelas m preparat untuk kukudanyindriawaty
 
Kel 6 kelas m preparat untuk pewarna rambut
Kel 6 kelas m preparat untuk  pewarna rambutKel 6 kelas m preparat untuk  pewarna rambut
Kel 6 kelas m preparat untuk pewarna rambutdanyindriawaty
 
Kel 5 kelas m preparat untuk rambut
Kel 5 kelas m preparat untuk rambutKel 5 kelas m preparat untuk rambut
Kel 5 kelas m preparat untuk rambutdanyindriawaty
 
Kel 13 kelas m preparat untuk suntan &amp; sunscreen
Kel 13 kelas m preparat untuk suntan &amp; sunscreenKel 13 kelas m preparat untuk suntan &amp; sunscreen
Kel 13 kelas m preparat untuk suntan &amp; sunscreendanyindriawaty
 
Kel 8 kelas m preparat untuk kebersihan mulut
Kel 8 kelas m preparat untuk kebersihan mulutKel 8 kelas m preparat untuk kebersihan mulut
Kel 8 kelas m preparat untuk kebersihan mulutdanyindriawaty
 
Kel 7 kelas m preparat untuk make up
Kel 7 kelas m preparat untuk make upKel 7 kelas m preparat untuk make up
Kel 7 kelas m preparat untuk make updanyindriawaty
 
Kel 4 kelas m preparat untuk wangi wangian
Kel 4 kelas m preparat untuk wangi wangianKel 4 kelas m preparat untuk wangi wangian
Kel 4 kelas m preparat untuk wangi wangiandanyindriawaty
 
Kel 3 kelas m preparat untuk mata
Kel 3 kelas m preparat untuk mataKel 3 kelas m preparat untuk mata
Kel 3 kelas m preparat untuk matadanyindriawaty
 
Kel 1 kelas m preparat untuk bayi
Kel 1 kelas m preparat untuk bayiKel 1 kelas m preparat untuk bayi
Kel 1 kelas m preparat untuk bayidanyindriawaty
 

More from danyindriawaty (9)

Kel 10 kelas m preparat untuk kuku
Kel 10 kelas m preparat untuk kukuKel 10 kelas m preparat untuk kuku
Kel 10 kelas m preparat untuk kuku
 
Kel 6 kelas m preparat untuk pewarna rambut
Kel 6 kelas m preparat untuk  pewarna rambutKel 6 kelas m preparat untuk  pewarna rambut
Kel 6 kelas m preparat untuk pewarna rambut
 
Kel 5 kelas m preparat untuk rambut
Kel 5 kelas m preparat untuk rambutKel 5 kelas m preparat untuk rambut
Kel 5 kelas m preparat untuk rambut
 
Kel 13 kelas m preparat untuk suntan &amp; sunscreen
Kel 13 kelas m preparat untuk suntan &amp; sunscreenKel 13 kelas m preparat untuk suntan &amp; sunscreen
Kel 13 kelas m preparat untuk suntan &amp; sunscreen
 
Kel 8 kelas m preparat untuk kebersihan mulut
Kel 8 kelas m preparat untuk kebersihan mulutKel 8 kelas m preparat untuk kebersihan mulut
Kel 8 kelas m preparat untuk kebersihan mulut
 
Kel 7 kelas m preparat untuk make up
Kel 7 kelas m preparat untuk make upKel 7 kelas m preparat untuk make up
Kel 7 kelas m preparat untuk make up
 
Kel 4 kelas m preparat untuk wangi wangian
Kel 4 kelas m preparat untuk wangi wangianKel 4 kelas m preparat untuk wangi wangian
Kel 4 kelas m preparat untuk wangi wangian
 
Kel 3 kelas m preparat untuk mata
Kel 3 kelas m preparat untuk mataKel 3 kelas m preparat untuk mata
Kel 3 kelas m preparat untuk mata
 
Kel 1 kelas m preparat untuk bayi
Kel 1 kelas m preparat untuk bayiKel 1 kelas m preparat untuk bayi
Kel 1 kelas m preparat untuk bayi
 

Recently uploaded

Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 

SKINCARE-SABUN

  • 1. SEDIAAN SABUN CAIR K O S M E T O L O G I ALO-E
  • 2. KELOMPOK 9: Syerly Nurhasanah 14334087 Teguh Billy Santoso 15334057 Fikri Aulia Elhasan 15334106 Ulfa Rachma 16334762 2
  • 3. DEFINISI Sabun cair adalah sediaan berbentuk cair yang ditujukan untuk membersihkan kulit, dibuat dari bahan dasar sabun yang ditambahkan surfaktan, pengawet, penstabil busa, pewangi dan pewarna yang diperbolehkan, dan dapat digunakan untuk mandi tanpa menimbulkan iritasi pada kulit (SNI, 1996).
  • 4. Bentuknya yang berupa cairan memungkinkan reaksi sabun cair pada permukaan kulit lebih cepat dibandingkan sabun padat Lebih higienis dalam penyimpanan Lebih praktis dibawa ketika bepergian (Kurnia and Hakim, 2015). KELEBIHAN SABUN CAIR : 02 01 03
  • 5. LIDAH BUAYA Beberapa ahli menduga bahwa daerah asal lidah buaya adalah Afrika, terutama Mediterania, kemudian menyebar ke Arab, India, Eropa, Asia Timur, dan Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Pendapat lain menjelaskan bahwa lidah buaya berasal dari Bombay yang kemudian menyebar ke seluruh pelosok dunia (Sudarto, 1997) Tanaman lidah buaya (Aloe vera) lebih dikenal sebagai tanaman hias dan banyak digunakan sebagai bahan dasar obat- obatan dan kosmetika, baik secara langsung dalam keadaan segar atau diolah oleh perusahaan dan dipadukan dengan bahan-bahan yang lain. Hal ini disebabkan lidah buaya mengandung saponin, flavonoid, terpenoid, tanin, dan antrakuinon (Kumar et al., 2012). Tanaman lidah buaya termasuk keluarga liliaceae yang memiliki sekitar 200 spesies. ALOE VERA
  • 6. KLASIFIKASI 1 Kingdom : Plantae 2 Divisi : Angiospermae 3 Kelas : Monocotyledoneae 4 Suku : Liliaceae 5 Bangsa : Liliales 6 Marga : Aloe 7 Jenis : Aloe vera (Hutapea, 1993)
  • 7. KANDUNGAN LIDAH BUAYA Flavonoid Tanin Saponin Polifenol Steroid Berfungsi sebagai antibakteri, antioksidan, dan dapat menghambat pendarahan pada kulit Antioksidan, antiseptik, astringen yang dapat menyebabkan penutupan pori-pori kulit, menghentikan pendarahan yang ringan Efek saponin berdasarkan sistem fisiologis meliputi aktivitas pada sistem kardiovaskular dan aktivitas pada sifat darah (hemolisis, koagulasi, kolesterol), sistem saraf pusat, sistem endokrin, dan aktivitas lainnya. Antioksidan (penangkap dan pengikat radikal bebas dari rusaknya ion ion logam) sebagai anti-inflamatory, bersifat antiseptik dan penghilang rasa sakit
  • 8. PRAFORMULASI Organoleptis : Cairan, kuning pucat atau kuning kehijauan ; bau lemah, tidak tengik ; rasa khas, pada suhu rendah sebagian atau seluruhnya membeku. Sinonim Minyak Zaitun (Oleum Olivae), Gomenoleo oil; olivae oleum raffinatum; pure olive oil; olea europaea oil; oleum olivae. 1. MINYAK ZAITUN(Anonim, 1979, 458) Kelarutan : Sukar larut dalam Etanol 95% P ; larut dalam kloroform P dan dalam Eter minyak tanah P. Khasiat : meningkatkan fungsi liver, mengendalikan kolsterol, antihipertensi, dan diuretik Penyimpanan : Terlindung dari cahaya, temperature tidak lebih dari 250c. Olive oil should be stored in a cool, dry place in a tight, wellfilled container. Stabilitas : When cooled, olive oil becomes cloudy at approximately 108C, and becomes a butterlike mass at 08C. OTT : Olive oil may be saponified by alkali hydroxides. As it contains a high proportion of unsaturated oil is prone to oxidation and is incompatibl ef awtittyh aocxididsi,z oinligve agents
  • 9. PRAFORMULASI 2. Kalium Hidroksida ( FI III hal 689 ) Pemerian : Berbentuk batang , pellet atau bongkahan , putih , sangat mudah meleleh basah . Kelarutan : Larut dalam 1 bagian air , dalam 3 bagian etanol 95% , sangat mudah larut dalam etanol mutlak mendidih . 3. CMC Na/ Natrium Carboxy Metil Cellulose (Handbook of Excipients Ed.VI hal.78) Pemerian : Serbuk berwarna putih, tidak berasa, bergranul. Kelarutan : Mudah terdispersi dalam air membentuk larutan koloidal; tidak larut dalam etanol, dalam eter dan dalam pelarut organik lain. Berat Jenis : 0,52 g/ml pH : antara 6,5 dan 8,5 Kegunaan : Suspending agent Konsentrasi : 0,1 – 1,0 % Stabilitas : Stabil dan higroskopis, dibawah kondisi Kelembapan tinggi dapat mengabsorpsi (>50%) air. OTT : Tidak bercampur dengan larutan asam berkonsentrasi tinggi dan larut dengan garam besi juga beberapa logam seperti aluminium, merkuri, dan zink. Wadah dan Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat. 4. Asam Stearat Pemerian : Kristalin berwarna putih atau kuning. Kelarutan : Mudah larut dalam benzene, karbontetraklorida, kloroform, eter, etanol heksan, dan propilen glikol,praktis tidak larut dalam air. Kegunaan : Emulsifying agent, solubilizing agent. Konsentrasi yang digunakan sebagai emulsifying agent adalah 1 –20%. Stabilitas : Zat stabil, harus disimpan di tempat tertutup
  • 10. PRAFORMULASI 5. Gliserin (FI IV hal 413, Handbook of Pharmaceutical Excipient edisi 6 hal 283) Rumus Molekul : C3H8O3. Berat Molekul : 92,09 Pemerian : Cairan jernih seperti sirup, tidak berwarna; rasa manis; hanya boleh berbau khas lemah (tajam atau tidak enak). Higroskopis, netral terhadap lakmus. Kelarutan : Dapat bercampur dengan air dan dengan etanol; tidak larut dalam kloroform, dalam eter, dalam minyak lemak, dan dalam minyak menguap. Titik Beku : - 1,6ºC Khasiat : Pelarut Konsentrasi : <50% Bj : Tidak kurang dari 1,249. 1,2620 g/cm3 pada suhu 250 C. OTT : Gliserin bisa meledak jika bercampur dengan oksidator kuat seperti kromium trioksida, potasium klorat atau potasium permanganat.Adanya kontaminan besi bisa menggelapkan warna dari campuran yang terdiri dari fenol, salisilat dan tanin.Gliserin membentuk kompleks asam borat, asam gliseroborat yang merupakan asam yang lebih kuat dari asam borat. Stabilitas : Gliserin bersifat higroskopis.Dapat terurai dengan pemanasan yang bisa menghasilkan akrolein yang beracun.Campuran gliserin dengan air, etanol 95 % dan propilena glikol secara kimiawi stabil. Gliserin bisa mengkristal jika disimpan pada suhu rendah yang perlu dihangatkan sampai suhu 200 C untuk mencairkannya. Penyimpanan : Wadah tertutup rapat. 6. Sodium lauryl sulfate Sinonim : Natrii lauryl sulphate Rumus molekul : C12 H25 NaO 4 Berat molekul : 288.38 Pemerian : serbuk putih, atau cream sampai Kristal kuning Fungsi : surfaktan anionic, emulsifying agent(0.5-2,5%),detergen pada shampoo (≈10%) pH : 7.0-9,5 Kelarutan : sangat larut dalam air, praktis tidak larut dalam eter dan kloroforom OTT : garam alkaloid, dan mengendap dengan garam potassium. 7. BHT (Buthylis Hydroxytoluenum) BM : 220,35 Pemerian : hablur padat, putih, bau khas, lemah Kelarutan : Tidak larut dalam air dan propilen glikol, mudah larut dalam etanol, dalam kloroform dan dalam eter. Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
  • 11. PRAFORMULASI 8. AQUA Rumus molekul : H2O Bobot molekul :18,02 gram/mol Titik didih : 100°C Kelarutan :Bercampur dengan banyak pelarut polar. Kegunaan : Pelarut
  • 13. PEMBUATAN EKSTRAK LIDAH BUAYA A C B D Limbah kulit daun lidah buaya dibersihkan dari daging daun (gel) yang masih menempel dikeringkan di bawah sinar matahari. Setelah itu, dihaluskan dengan cara di-blender pelarut diuapkan menggunakan evaporator, dan didapatkan ekstrak kental. diayak dan dimaserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Maserasi dilakukan selama tujuh hari.
  • 14. PEMBUATAN SABUN MANDI CAIR 01 02 03 04 Semua bahan ditimbang dengan seksama Dimasukkan minyak zaitun ke dalam gelas kimia, kemudian ditambahkan dengan larutan kalium hidroksida sedikit demi sedikit sambil terus dipanaskan pada suhu 50°C hingga mendapatkan sabun pasta Sabun pasta di tambahkan asam stearate yang telah dilelehkan, aduk ad homogen. Masukkan karboksi metil selulosa yang telah dikembangkan dalam aquades panas, diaduk hingga homogen dan tambahkan BHT, lalu aduk ada homogen
  • 15. PEMBUATAN SABUN MANDI CAIR 05 06 07 08 Dimasukkan SLS lalu diaduk hingga homogen Dimasukkan gliserin dan ekstrak lendir daun lidah buaya, diaduk hingga homogen Sabun cair ditambahkan dengan aquades hingga volumenya 100 ml, lalu diaduk hingga homogen Masukkan ke dalam wadah bersih yang telah disiapkan
  • 16. EVALUASI SEDIAAN SABUN CAIR 16 Uji pHUji Organoleptis Uji tinggi busa Uji bobot jenis Uji alkali bebas Uji kadar air
  • 19. PERTANYAAN Nama : Mulyadi Nim : 15334120 Pertanyaan : Apakah penggunaan sabun cair lebih itu lebih higienis daripada sabun batang ? Karena sabun batang dapat dipotong-potong sesuai ukuran dan lebih praktis di bandingkan sabun cair ? Jawaban : penggunaan sabun cair lebih higienis daripada sabun batang. Karena walaupun sabun batang sudah dipotong-potong sesuai ukuran, yang terjadi adalah saat mengaplikasikan di tubuh juga seluruh permukaan sabun akan mengenai tangan dan air dan akan dilakukan secara berulang. Sehingga penggunaannya juga tidak efektif. 19
  • 20. PERTANYAAN DARI IBU AMEL 1. Manfaat minyak zaitun ? Penjawab : Syerly (14334087) dan Ulfa Rachma(16334762) Jawaban: minyak zaitun formulasi sabun cair berfungsi sebagai asam lemak/basis sabun. Serta mengandung vitamin E yang baik untuk kulit seperti kulit menjadi lembab dan halus 2. Penggunaan sabun cair dengan sabun padat lebih baik mana ?apakah fungsinya sama ? Penjawab : Ulfa Rachma (16334762) Jawaban : Sabun cair. Karena lebih higienis. Sedangkan sabun padat digunakan berulang-ulang di tempat yang sama. Kalau untuk fungsinya tetap sama 3. Bukankah sabun cair lebih membuat kulit kering ? Dan pH nya berapa ? Penjawab : Ulfa Rachma (16334762) Jawaban : tergantung konsentrasi SLS nya. Apabila SLS terlalu banyak akan menyebabkan kulit kering. Disii formulasi kami hanya memakai 0,5% SLS . pH nya 8-11 20
  • 21. 4. Manfaat aloevera ? Penjawab : Teguh Billy (15334057) Jawaban : Membuat kulit lebih bersih dan segar, meningkatkan kekencangan kulit dan juga melembabkan kulit. Dan juga berfungsi sebagai antibakteri 5. Bagaimana pengujian alkali bebas? dan apa yang menjadi titran ? Penjawab : Syerly Nurhasanah (14334087) dan Teguh Billy (15334057) Jawaban : Pengujian alkali bebas dengan menggunakan metode titrasi yaitu Asidimetri. Menurut SNI alkali bebas dalam sabun tidak boleh lebih dari 0,22%. Karena alkali bersifat keras yang menyebabkan iritasi pada kulit. Dimana titrannya menggunakan larutan asam. 21