SlideShare a Scribd company logo
1 of 129
Drs. H. Dadang Solihin, MA
Direktur Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah-Bappenas
Seminar Capacity Building FGNI
Pemda Kabupaten Sukamara dan Kabupaten Kutai Barat
Hotel Inna Bali-Denpasar, 21 Maret 2009
BAPPENAS
File Presentasi ini bisa didownload di
http://www.ziddu.com/download/4117027/2009_009_Denpasar.pdf.html
www.dadangsolihin.com 2
www.dadangsolihin.com 3
MateriMateri
• Tujuan dan Permasalahan Pembangunan Daerah
• Perencanaan Pembangunan Daerah
• Kegagalan Perencanaan
• Perwakilan Rakyat
• Anggaran Berbasis Kinerja dan Aplikasinya dalam Penyusunan Rencana
Pembangunan Daerah
• Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, dan Renja SKPD
www.dadangsolihin.com 4
Apa Tujuan Pembangunan?Apa Tujuan Pembangunan?
(Todaro: the three objectives of development)
1. Peningkatan standar hidup (levels of living) setiap orang, baik
pendapatannya, tingkat konsumsi pangan, sandang, papan, pelayanan
kesehatan, pendidikan, dll.
2. Penciptaan berbagai kondisi yang memungkinkan tumbuhnya rasa
percaya diri (self-esteem) setiap orang.
3. Peningkatan kebebasan (freedom/democracy) setiap orang.
www.dadangsolihin.com 6
How?How?
1. Mengurangi disparitas atau ketimpangan pembangunan
 antar daerah
 antar sub daerah
 antar warga masyarakat (pemerataan dan keadilan).
1. Memberdayakan masyarakat dan mengentaskan kemiskinan.
2. Menciptakan atau menambah lapangan kerja.
3. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat daerah.
4. Mempertahankan atau menjaga kelestarian sumber daya alam agar
bermanfaat bagi generasi sekarang dan generasi masa datang
(berkelanjutan).
www.dadangsolihin.com 7
Pembangunan Daerah (1)Pembangunan Daerah (1)
 Pembangunan daerah pada hakekatnya adalah upaya terencana untuk
meningkatkan kapasitas pemerintahan daerah sehingga tercipta suatu
kemampuan yang andal dan profesional dalam:
• memberikan pelayanan kepada masyarakat,
• mengelola sumber daya ekonomi daerah.
www.dadangsolihin.com 8
Pembangunan Daerah (2)Pembangunan Daerah (2)
 Pembangunan daerah juga merupakan upaya untuk memberdayakan
masyarakat di seluruh daerah sehingga:
• tercipta suatu lingkungan yang memungkinkan masyarakat untuk
menikmati kualitas kehidupan yang lebih baik, maju, dan tenteram,
• memperluas pilihan yang dapat dilakukan masyarakat bagi
peningkatan harkat, martabat, dan harga diri.
www.dadangsolihin.com 9
Pembangunan Daerah (3)Pembangunan Daerah (3)
• Pembangunan daerah dilaksanakan melalui penguatan otonomi daerah
dan pengelolaan sumber daya yang mengarah pada terwujudnya tata
kepemerintahan yang baik (good governance).
• Pelaksanaan pembangunan daerah yang baik hanya dapat dilakukan
apabila terjadi keseimbangan peran dari tiga pilar, yaitu: pemerintah,
dunia usaha swasta, dan masyarakat.
www.dadangsolihin.com 10
Pembangunan Daerah (4)Pembangunan Daerah (4)
• Pemerintahan (legislatif, eksekutif, dan yudikatif) memainkan peran yang
menjalankan dan menciptakan lingkungan politik dan hukum yang
kondusif bagi unsur-unsur lain.
• Peran dunia usaha swasta adalah mewujudkan penciptaan lapangan kerja
dan pendapatan.
• Masyarakat berperan dalam penciptaan interaksi sosial, ekonomi dan
politik.
www.dadangsolihin.com 11
Pergeseran Paradigma:Pergeseran Paradigma:
FFrom Government to Governancerom Government to Governance
Government Governance
 Memberikan hak ekslusif bagi
negara untuk mengatur hal-hal
publik,
 Aktor di luarnya hanya dapat
disertakan sejauh negara
mengijinkannya.
 Persoalan-persoalan publik
adalah urusan bersama
pemerintah, civil society dan
dunia usaha sebagai tiga aktor
utama.
www.dadangsolihin.com 12
Pelaku Pembangunan: Paradigma GovernancePelaku Pembangunan: Paradigma Governance
 Interaksi antara Pemerintah, Dunia Usaha Swasta, dan Masyarakat yang
bersendikan transparansi, akuntabilitas, partisipatif, dsb.
www.dadangsolihin.com 13
 Apabila sendi-sendi tersebut dipenuhi, maka Governance akan
Good.
Dunia Usaha
Swasta
Pemerintah Masyarakat
Nilai
Pertumbuhan
Redistibusi
Melalui Pelayanan
Pasar
Kontrol Kontrol
Tenaga Kerja
Pelaku Pembangunan: StakeholdersPelaku Pembangunan: Stakeholders
www.dadangsolihin.com 14
Executive
Judiciary
Legislature
Public service
Military
Police
organized into:
Community-based organizations
Non-governmental organizations
Professional Associations
Religious groups
Women’s groups
Media
Small / medium / large enterprises
Multinational Corporations
Financial institutions
Stock exchange
BUSINESS
STATE CITIZENS
TroikaTroika
www.dadangsolihin.com 15
Troika: Pola HubunganTroika: Pola Hubungan aantara Pemerintah, Duniantara Pemerintah, Dunia
Usaha Swasta,Usaha Swasta, ddan Masyarakatan Masyarakat
www.dadangsolihin.com 16
VISI
Masyarakat,
Bangsa, dan
Negara
PemerintahPemerintah
MasyarakatMasyarakat
Dunia UsahaDunia UsahaGood Governance
Perumusan Visi DaerahPerumusan Visi Daerah
www.dadangsolihin.com 17
Stakeholders
PEMDA
Perumusan Visi DaerahPerumusan Visi Daerah
www.dadangsolihin.com 18
PEMDA
Stakeholders
TernyataTernyata
Pemerintah Masih DiperlukanPemerintah Masih Diperlukan
www.dadangsolihin.com 19
Permasalahan Pembangunan Daerah (1)Permasalahan Pembangunan Daerah (1)
1.1. Pembangunan EkonomiPembangunan Ekonomi
 Meningkatnya pengangguran dan kemiskinan
 Menurunnya fungsi intermediasi perbankan untuk mengembangkan
sektor riil
 Pola persebaran investasi untuk PMA dan PMDN secara nasional
belum merata dan menunjukkan ketimpangan yang cukup tinggi
antarwilayah
2.2. Pembangunan SosialPembangunan Sosial
 Menurunnya kemampuan pemerintah dalam pelayanan-pelayanan
sosial dasar (pendidikan, kesehatan dan gizi).
www.dadangsolihin.com 20
Permasalahan Pembangunan Daerah (2)Permasalahan Pembangunan Daerah (2)
3.3. Pembangunan Prasarana WilayahPembangunan Prasarana Wilayah
 Terbatasnya tingkat pelayanan jaringan transportasi antar dan intra
wilayah.
 Menurunnya kapasitas pemerintah daerah dalam pengaturan dan
pengelolaan infrastruktur.
 Menurunnya kapasitas dan ketersediaan sumberdaya tenaga listrik.
 Meningkatnya masalah kelangkaan air bersih dan air minum.
 Menurunnya kapasitas pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan
pelayanan infrastruktur.
www.dadangsolihin.com 21
Permasalahan Pembangunan Daerah (3)Permasalahan Pembangunan Daerah (3)
4.4. Pembangunan Sumberdaya Alam dan Lingkungan HidupPembangunan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup
 Menurunnya kualitas permukiman (kemacetan, kawasan kumuh,
pencemaran lingkungan (air, udara, suara, sampah).
 Berkurangnya ruang publik dan ruang terbuka hijau (RTH) di wilayah
perkotaan.
 Alih fungsi lahan pertanian produktif menjadi lahan permukiman
secara signifikan.
www.dadangsolihin.com 22
Permasalahan Pembangunan Daerah (4)Permasalahan Pembangunan Daerah (4)
5.5. Pembangunan SDA dan LH (lanjutan)Pembangunan SDA dan LH (lanjutan)
 Meningkatnya urbanisasi dan aglomerasi perkotaan.
 Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) belum sepenuhnya menjadi acuan
dalam pemanfaatan ruang dan fokus hanya pada Perencanaan.
 Penurunan luas kawasan Hutan Tropis dan kawasan resapan air, serta
meningkatnya DAS kritis.
 Kejadian bencana alam gempa, banjir dan longsor yang frekuensinya
meningkat dan dampaknya semakin meluas, terutama pada kawasan
yang berfungsi lindung.
www.dadangsolihin.com 23
Permasalahan Pembangunan Daerah (5)Permasalahan Pembangunan Daerah (5)
6.6. Permasalahan KhususPermasalahan Khusus
 Lemahnya daya saing investasi
 Pembangunan daerah tertinggal belum ditangani secara terpadu antar
sektor dan antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha
 Pemekaran daerah yang belum mampu menyejahterakan masyarakat
 Rendahnya proses pembangunan dan penguatan stabilitas keamanan di
daerah perbatasan negara.
www.dadangsolihin.com 24
Definisi PerencanaanDefinisi Perencanaan
Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan
masa depan yang tepat melalui serangkaian pilihan-pilihan.
 Menentukan : Menemukan (mengungkapkan dan meyakinkan).
 Tindakan : Spesifik dan berkaitan dengan persoalan pelaksanaan
 Tepat : Dikaitkan dengan tindakan
 Pilihan-pilihan :
1. Pemilihan tujuan dan kriteria
2. Identifikasi seperangkat alternatif yang konsisten dengan preskripsi dengan
pemilihan alternatif yang memungkinkan
3. Arahan tindakan mengenai tujuan yang telah ditentukan
www.dadangsolihin.com 26
Syarat PerencanaanSyarat Perencanaan
Harus memiliki, mengetahui, dan memperhitungkan:
1. Tujuan akhir yang dikehendaki.
2. Sasaran-sasaran dan prioritas untuk mewujudkannya (yang
mencerminkan pemilihan dari berbagai alternatif).
3. Jangka waktu mencapai sasaran-sasaran tersebut.
4. Masalah-masalah yang dihadapi.
5. Modal atau sumber daya yang akan digunakan serta pengalokasiannya.
6. kebijakan-kebijakan untuk melaksanakannya.
7. Orang, organisasi, atau badan pelaksananya.
8. Mekanisme pemantauan, evaluasi, dan pengawasan pelaksanaannya.
www.dadangsolihin.com 27
Fungsi/Manfaat PerencanaanFungsi/Manfaat Perencanaan
• Sebagai penuntun arah
• Minimalisasi ketidakpastian
• Minimalisasi inefisiensi sumberdaya
• Penetapan standar dan pengawasan kualitas
www.dadangsolihin.com 28
Kegagalan Perencanaan (1)Kegagalan Perencanaan (1)
1. Penyusunan perencanaan tidak
tepat, mungkin karena:
www.dadangsolihin.com 30
 informasinya kurang lengkap,
 metodologinya belum dikuasai,
 perencanaannya tidak realistis
sehingga tidak mungkin pernah
bisa terlaksana
 pengaruh politis terlalu besar sehingga pertimbangan-
pertimbangan teknis perencanaan diabaikan.
Kegagalan Perencanaan (2)Kegagalan Perencanaan (2)
2. Perencanaannya mungkin baik, tetapi pelaksanaannya tidak seperti
seharusnya.
 kegagalan terjadi karena tidak berkaitnya perencanaan dengan
pelaksanaannya.
 aparat pelaksana tidak siap atau tidak kompeten,
 masyarakat tidak punya kesempatan berpartisipasi sehingga tidak
mendukungnya.
www.dadangsolihin.com 31
Kegagalan Perencanaan (3)Kegagalan Perencanaan (3)
3. Perencanaan mengikuti paradigma yang ternyata tidak
sesuai dengan kondisi dan perkembangan serta tidak dapat
mengatasi masalah mendasar negara berkembang.
www.dadangsolihin.com 32
 Misalnya, orientasi semata-
mata pada pertumbuhan
yang menyebabkan makin
melebarnya kesenjangan.
 Dengan demikian, yang
keliru bukan semata-mata
perencanaannya, tetapi
falsafah atau konsep di balik
perencanaan itu.
Kegagalan Perencanaan (4)Kegagalan Perencanaan (4)
4. Karena perencanaan diartikan sebagai pengaturan total kehidupan
manusia sampai yang paling kecil sekalipun.
 Perencanaan di sini tidak memberikan kesempatan
berkembangnya prakarsa individu dan pengembangan
kapasitas serta potensi masyarakat secara penuh.
 Sistem ini bertentangan dengan hukum penawaran dan
permintaan karena pemerintah mengatur semuanya.
 Perencanaan seperti inilah yang disebut sebagai sistem
perencanaan terpusat (centrally planned system).
www.dadangsolihin.com 33
Sistem Perencanaan yang BerhasilSistem Perencanaan yang Berhasil
• Sistem perencanaan yang mendorong berkembangnya
mekanisme pasar dan peran serta masyarakat.
• Dalam sistem ini perencanaan dilakukan dengan menentukan
sasaran-sasaran secara garis besar, baik di bidang sosial maupun
ekonomi, dan pelaku utamanya adalah masyarakat dan usaha
swasta.
www.dadangsolihin.com 34
Perencanaan yang IdealPerencanaan yang Ideal
• Prinsip partisipatif: masyarakat yang akan memperoleh manfaat dari
perencanaan harus turut serta dalam prosesnya.
• Prinsip kesinambungan: perencanaan tidak hanya berhenti pada satu
tahap; tetapi harus berlanjut sehingga menjamin adanya kemajuan
terus-menerus dalam kesejahteraan, dan jangan sampai terjadi
kemunduran.
• Prinsip holistik: masalah dalam perencanaan dan pelaksanaannya tidak
dapat hanya dilihat dari satu sisi (atau sektor) tetapi harus dilihat dari
berbagai aspek, dan dalam keutuhan konsep secara keseluruhan.
• Mengandung sistem yang dapat berkembang (a learning and adaptive
system).
• Terbuka dan demokratis (a pluralistic social setting).
www.dadangsolihin.com 35
Perwakilan RakyatPerwakilan Rakyat
Wadah Perwakilan RakyatWadah Perwakilan Rakyat
www.dadangsolihin.com 37
Pemerintah Daerah yang dipimpin
oleh Kepala Daerah yang dipilih
secara langsung oleh rakyat
DPRD sebagai organisasi politik
Negara yang berpihak dan berjuang
untuk kepentingan rakyat
Berbagai partai politik yang
seharusnya menjadi organisasi politik
sipil tertinggi dari rakyat
LSM dan berbagai bentuk asosiasi
yang menjadi wadah fungsional atas
perjuangan kepentingan tertentu
Berbagai organisasi kemasyarakatan
yang dibentuk mulai dari tingkat
dusun sampai tingkat nasional
 Mana yang paling dekat dengan
rakyat dan secara nyata sering
memperjuangkan kepentingan
rakyat?
 Organisasi mana yang terkait
langsung memperjuangkan
kepentingan rakyat?
 Lembaga dan organisasi mana
yang mempunyai sumberdaya
pembangunan yang dapat
didayagunakan untuk secara
nyata dan cepat memenuhi
kebutuhan hidup rakyat?
 Organisasi mana yang
mempunyai dasar pijakan kuat
dan konkrit di lingkungan rakyat?
www.dadangsolihin.com 38
Struktur dan Kompleksitas Keterwakilan Kepentingan Warga dalam PembangunanStruktur dan Kompleksitas Keterwakilan Kepentingan Warga dalam Pembangunan
Pemda
Kebijakan dan
Program
Pembangunan
DPRD
Produk-produk
Fungsi DPRD
Parpol
Program partai
dan janji
kampanye
LSM
Kebijakan dan
program khusus
LSM
Ormas
Agenda lobi dan
tekanan politik
Bentuk Kebijakan dan Program Pembangunan
Pemda
KDH, Sekda, SKPD
DPRD
Pimpinan, Komisi,
Fraksi, Kaukus
Parpol
Pimpinan Partai,
Biro-biro dalam
Partai
LSM
Berbagai bentuk
dan jenis LSM
Ormas
Berbagai bentuk
dan jenis Ormas
Lembaga Intermediary
Gender
Laki
Perempuan
Ekonomi
Kaya
Miskin
Domisili
Tetap
Tidak Tetap
Keamanan
Mapan
Rentan
Organisasi
Kelompok
Individual
Warga Negara dan Kepentingan-kepentingannya
Lingkungan
Lingkungan yang sehat
dan lestari
Arena Pembangunan
Sosial
Kesejahteraan sosial
bagi seluruh warga
Ekonomi
Pertumbuhan dan
pemerataan
Kelembagaan
Pembuatan keputusan
partisipatif
Kelompok median pendukung pemilu dan political entrepreneur
Sumber: ADEKSI, KAS, GTZ, ProLH (2005)
KelompokKelompok MMedianedian
 Mereka adalah para pemain politik di tingkat 'meso' atau tengah yang
cerdas dalam melihat peluang untuk melakukan perubahan.
 Motif gerakan dan sasaran mereka seringkali sangat ditentukan pada
pemenuhan insentif yang mereka harapkan; bisa insentif politik atau
ekonomi.
 Mereka dapat bergerak seperti 'bola liar' karena mampu masuk dalam
berbagai kalangan dengan mudah.
 Mereka juga bisa menjadi 'penunggang bebas' atau free rider terhadap
berbagai organisasi dan program yang sesuai dengan minat dan
kepentingan mereka.
 Pada umumnya, mereka muncul dari 'kelas menengah' di lingkungan
ekonomi atau pun lingkungan intelektual.
www.dadangsolihin.com 39
PPendukungendukung PPemiluemilu
 Pada umumnya mereka mendapatkan akses
pemanfaatan fasilitas publik dan sumberdaya
pembangunan secara lebih baik dibandingkan dengan
masyarakat kebanyakan.
 Karena posisi yang berada di lapisan tengah, mereka
dapat diakses baik oleh para penguasa formal
maupun masyarakat luas, sebab keduanya punya
ketergantungan terhadap kelompok median ini.
www.dadangsolihin.com 40
Fungsi DPRD menurut UUFungsi DPRD menurut UU
1. Legislasi: kewenangan pembuatan Peraturan Daerah (Perda), yaitu
menginisiasi lahirnya Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) dan juga
membahas dan menyetujui/menolak Raperda yang diusulkan oleh
eksekutif.
2. Anggaran: kewenangan menyetujui atau menolak dan menetapkan
RAPBD menjadi APBD, melalui proses pembahasan Arah Kebijakan
Umum, pembahasan rancangan APBD yang diajukan oleh kepala
daerah, dan menerapkan Perda tentang APBD.
3. Pengawasan: kewenangan dewan untuk melakukan pengawasan
terhadap pelaksanaan perda dan peraturan lainnya, pengawasan
pelaksanaan APBD, mengawasi kebijakan dan kinerja pemerintah
daerah dalam pelaksanaan pembangunan daerah, dan kerjasama
internasional di daerah.
Sumber: UU 32/2004
www.dadangsolihin.com 41
Peran dan Fungsi DPRD (1966-1998)Peran dan Fungsi DPRD (1966-1998)
• DPRD hanya menyetujui konsep eksekutif karena kapasitas dan
kewenangannya terbatas untuk menganalisis kebijakan yang diprakarsai
eksekutif.
• Anggota dewan saat itu tidak memiliki kekuatan dan keahlian untuk
melakukan analisa secara independen atau untuk meminta masukan dari
masyarakat.
• Hal ini semakin memperlemah fungsi perwakilan DPRD dan kemampuan
mereka dalam memastikan bahwa program, pelayanan, dan anggaran
pemerintah daerah telah mencerminkan prioritas konstituen.
• Pemilihan umum direkayasa secara seksama untuk memilih anggota
DPRD yang loyal pada rezim.
www.dadangsolihin.com 42
Peran dan Fungsi DPRD (Saat Ini)Peran dan Fungsi DPRD (Saat Ini)
• DPRD saat ini lebih cerdas dan kompeten dibandingkan di masa lalu.
• Anggota DPRD secara aktif terlibat dalam penyusunan peraturan daerah ,
tidak hanya menyetujui draf yang dipersiapkan oleh pemerintah, dan
memainkan peran penting dalam proses penganggaran daerah.
• Pemerintah daerah berkonsultasi dengan DPRD mengenai keputusan-
keputusan kebijakan yang penting dan DPRD secara aktif mengambil
bagian dalam perencanaan untuk pengembangan ekonomi dan
masyarakat di daerahnya.
• Melalui pemilihan umum yang jujur dan adil, anggota DPRD kini lebih
representatif dibandingkan di masa lalu, di mana masyarakat memiliki
harapan yang tinggi terhadap lembaga ini.
www.dadangsolihin.com 43
Tantangan bagi DPRD yang Efektif (1)Tantangan bagi DPRD yang Efektif (1)
• Seperti di banyak tempat lain di dunia, para politisi seringkali terlihat
sebagai orang-orang yang mengutamakan kepentingan diri sendiri dan
mereka tidak terjangkau, terpisah dari realita kemiskinan dan
kesengsaraan lain yang masih mewarnai kehidupan sehari-hari di
Indonesia.
• Banyak anggota DPRD merasa mempunyai hak istimewa dan merasa
bahwa sebagai wakil terpilih yang berbicara dan bertindak atas nama
masyarakat, mereka berhak menuntut perlakuan khusus dan kemudian
menjauhkan diri dari masyarakat biasa.
www.dadangsolihin.com 44
Tantangan bagi DPRD yang Efektif (2)Tantangan bagi DPRD yang Efektif (2)
• Tuduhan korupsi dan penyalahgunaan sumber daya publik yang terus
menghiasi catatan DPRD di daerah juga akan dapat mengikis kepercayaan
publik.
• Menurut data Indonesian Corruption Watch pada Juni 2006, lebih dari
1.000 anggota DPRD di seluruh Indonesia sedang dalam penyelidikan
karena tuduhan yang berkaitan dengan korupsi.
• DPRD banyak yang kurang efektif. Kebanyakan DPRD hanya menyetujui
satu atau dua PERDA dalam setahun walaupun merencanakan untuk
membuat lebih banyak lagi. Anggaran daerah sering pula tertunda karena
keterlambatan DPRD untuk menyetujuinya.
www.dadangsolihin.com 45
Mengapa Hal Ini Terjadi?Mengapa Hal Ini Terjadi?
• Sistem partai yang terpusat membuat anggota DPR/D menjadi lebih
berpihak kepada partai sebagai sumber legitimasi daripada berpihak
pada pemilih dan masyarakat.
• Partai politik melihat anggotanya sebagai sumber pengumpulan dana
untuk pemilihan umum berikut, sehingga kebanyakan anggota DPRD
memang secara teratur harus memberikan sebagian gaji mereka kepada
partai.
• Bagi banyak anggota DPRD, para pemilih hanya perlu dimintai pendapat
lima tahun sekali, sebagai bagian dari kampanye pemilihan kembali.
• “Hubungan Konstituensi” berarti memelihara kelompok kepentingan
tertentu yang mendukung para anggota DPRD untuk dipilih, dan
seringkali melibatkan uang.
www.dadangsolihin.com 46
Kemauan untuk MereformasiKemauan untuk Mereformasi
• Anggota DPRD yang progresif dan berpikiran reformis semakin sadar
bahwa kebutuhan untuk mendengarkan masyarakat tidak hanya terjadi
selama kampanye saja tetapi dalam praktek sehari-hari.
• Anggota DPRD semakin tanggap dan inovatif serta memahami
permasalahan yang muncul akibat ketidakpercayaan rakyat pada para
politisi.
• DPRD telah melakukan reformasi di beberapa bidang yang
memungkinkan partisipasi masyarakat serta meningkatkan transparansi.
www.dadangsolihin.com 47
Best Practices (1)Best Practices (1)
Peraturan Daerah tentang Transparansi dan Partisipasi
• Beberapa Pemda telah mengesahkan Perda yang transparan dan
memberikan kesempatan masyarakat untuk dimintai pendapatnya dalam
proses pembuatan keputusan.
Penggunaan Masa Reses yang Bermakna
• Setiap tahun, DPRD memiliki dua kali masa reses, untuk melakukan
konsultasi dengan para konsituennya.
• Beberapa DPRD telah menggunakan reses ini dengan sangat baik,
misalnya dengan mengikuti Musrenbang di daerah masing-masing.
www.dadangsolihin.com 48
Best Practices (2)Best Practices (2)
Keterlibatan Publik dalam Penyusunan Peraturan Daerah
• DPRD dan pemerintah daerah membuka pintunya untuk masukan dari
kelompok-kelompok masyarakat sipil.
• Dalam beberapa kasus, hal ini telah dilembagakan melalui kebijakan lokal
untuk melibatkan organisasi masyarakat sipil dalam proses penyusunan
peraturan daerah.
• Dengan memperbolehkan masyarakat terlibat aktif dalam proses
pembuatan peraturan daerah, perangkat hukum menjadi lebih mantap
dan mudah dilaksanakan.
www.dadangsolihin.com 49
Best Practices (3)Best Practices (3)
Dengar Pendapat Publik
• Sudah semakin lazim bagi DPRD untuk berkonsultasi dengan masyarakat
melalui dengar pendapat publik.
• Beberapa DPRD telah memanfaatkan fasilitator dan mekanisme
konsultatif yang lebih interaktif dibandingkan dengan komunikasi satu
arah tradisional dan sosialisasi dari atas ke bawah.
• Ruang sidang paripurna DPRD dipersiapkan sedemikian rupa guna
meningkatkan komunikasi diantara para peserta, dan pertemuan ini pun
difasilitasi oleh fasilitator yang terlatih.
www.dadangsolihin.com 50
Best Practices (4)Best Practices (4)
Transparansi Anggaran
• Banyak DPRD kini telah membuka pintu bagi masyarakat untuk
mengakses dokumen anggaran, bahkan telah menyebarkannya kepada
publik dalam bentuk poster.
• Beberapa DPRD telah melakukan dialog interaktif melalui program radio
untuk membicarakan anggaran daerah.
Keterlibatan Masyarakat dalam Proses Penganggaran
• Di beberapa daerah delegasi yang mewakili masyarakat dari forum
Musrenbang dapat mengikuti pertemuan persiapan DPRD untuk
Kebijakan Umum Anggaran dalam rangka penyusunan APBD.
www.dadangsolihin.com 51
Orientasi Dasar Politik DPRDOrientasi Dasar Politik DPRD
1. Agenda politik yang sangat nyata dan
langsung memenuhi kebutuhan warga.
 Penanggulangan kemiskinan;
 Peningkatan aksesibilitas dan
kualitas pendidikan dan kesehatan;
 Pemberantasan korupsi dan
reformasi birokrasi.
www.dadangsolihin.com 52
www.dadangsolihin.com 53
Orientasi Dasar Politik DPRDOrientasi Dasar Politik DPRD . . .. . .
2. Argumentasi politik yang dibangun adalah sangat
mendasar dan tidak klise.
 Dengan membawa dukungan politik nyata dari
warga, anggota DPRD akan dapat memperkuat
pijakan mereka dalam proses politik yang
berlangsung dalam berbagai sidang DPRD.
 Dengan informasi dan pengetahuan yang langsung
diperoleh dari warga masyarakat, para anggota
DPRD akan mampu membawakan semua
kepentingan warga ke dalam proses pembuatan
Peraturan Daerah, penentuan APBD dan
pengawasan politik.
www.dadangsolihin.com 54
Orientasi Dasar Politik DPRDOrientasi Dasar Politik DPRD . . .. . .
3. Pemikiran yang selalu mencari upaya
perbaikan.
 Anggota DPRD akan selalu dituntut
untuk berpikir positif dan konstruktif
dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya.
 Sering tanpa disadari kebiasaan ini
justru meningkatkan kapasitas modal
politik yang memang dibutuhkan oleh
anggota DPRD dan struktur politik
pendukungnya.
www.dadangsolihin.com 55
Orientasi Dasar Politik DPRD . . .
4. Membangun dan memperkokoh sistem
umpanbalik yang cepat dan efektif.
 Para anggota DPRD dan partai politiknya
dapat selalu melakukan up-date terhadap
informasi dan program kerjanya.
 Partai politik yang diwakili oleh anggota
DPRD tersebut juga secara terus menerus
mengevaluasi diri apakah mereka
mempunyai akar yang kuat di tingkat akar
rumput atau justru berkembang menjadi
partai politik yang mengambang.
Siklus Representasi Wakil RakyatSiklus Representasi Wakil Rakyat
 Mandat politik yang bersifat sementara mengandung arti bahwa rakyat
hanya memberikan sebagian hak-haknya untuk diwakili oleh anggota
DPRD yang terpilih dalam proses pengambilan keputusan.
 Rakyat masih dapat menggunakan haknya secara langsung untuk
mempengaruhi proses pengambilan keputusan.
 Jika wakil rakyat dianggap tidak dapat mewakili kepentingan mereka yang
memilihnya, maka kekuasaan perwakilan itu dapat dicabut oleh para
pemilih melalui mekanisme Pemilu lima tahun yang akan datang.
 Dalam jeda waktu di antara dua pemilihan umum, apabila seorang wakil
rakyat tidak dapat mewakili kepentingan para pemilihnya, maka secara
politik yang bersangkutan akan mengalami delegitimasi di mata publik.
www.dadangsolihin.com 56
www.dadangsolihin.com 57
Siklus Representasi Wakil RakyatSiklus Representasi Wakil Rakyat
Sumber: NDI,
LGSP
Perlindungan
hak-hak Individu
dan masyarakat
Hubungan dengan
Pemilih
Hubungan dengan
media dan
kelompok
kepentingan
Sumber daya
(anggaran, staf,
riset dan informasi)
R A K Y A
T
PEMILU
DPRD
MEMBUAT
KEPUTUSAN
POLITIK
Peningkatan
Kesejahteraan Individu
dan Masyarakat
Fungsi Legislasi
Fungsi Anggaran
Fungsi Pengawasan
Representasi
Rakyat
(keterwakilan)
Indikator Pelaksanaan Mandat yang Baik (1)Indikator Pelaksanaan Mandat yang Baik (1)
 Dalam pelaksanaan mandat rakyat, dewan selayaknya dapat
menghasilkan keputusan politik/ kebijakan publik yang berdampak positif
melalui instrumen fungsi-fungsi DPRD, yaitu fungsi legislasi, anggaran dan
pengawasan.
 Semua pelaksanaan fungsi tersebut merupakan inti dari politik
perwakilan.
 DPRD sebagai representasi rakyat menjalankan amanah keterwakilan,
yang mengharuskan seorang wakil rakyat bersikap dan bertindak sesuai
dengan kehendak rakyat, yang diartikulasikan melalui peran kelompok-
kelompok dalam masyarakat maupun individu-invidu warga negara.
www.dadangsolihin.com 58
Indikator Pelaksanaan Mandat yang Baik (2)Indikator Pelaksanaan Mandat yang Baik (2)
 Secara substansial
 perlindungan hak
 peningkatan kesejahteraan dalam berbagai aspek
 Secara prosedural
 mengikuti prosedur hukum yang benar
 melibatkan masyarakat di dalam prosesnya
 Komunikasi dan hubungan dengan konstituen, media serikat, Ormas,
LSM, perguruan tinggi, dan lain-lain.
 Sistem pendukung (supporting system) memadai antara lain mencakup
anggaran, staf, riset dan informasi.
www.dadangsolihin.com 59
www.dadangsolihin.com 60
Pengertian Indikator KinerjaPengertian Indikator KinerjaPengertian Indikator KinerjaPengertian Indikator Kinerja
 Indikator Kinerja adalah uraian ringkas dengan menggunakan
ukuran kuantitatif atau kualitatif yang mengindikasikan
pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah disepakati
dan ditetapkan
KEGUNAAN
 dasar penilaian kinerja, baik dalam tahap perencanaan (ex-
ante), pelaksanaan (on-going), maupun setelahnya (ex-post)
 petunjuk kemajuan dalam rangka mencapai tujuan atau
sasaran
www.dadangsolihin.com 61
Pengertian KinerjaPengertian Kinerja
 Gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu
kegiatan/program/kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran,
tujuan, misi, dan visi organisasi (LAN, 1999:3)
 Outcome hasil kerja keras organisasi dalam mewujudkan tujuan
stratejik yang ditetapkan organisasi, kepuasan pelanggan serta
kontribusinya terhadap perkembangan ekonomi masyarakat
(Kane dan Johnson, 1995)
 Perilaku berkarya, penampilan atau hasil karya. Oleh karena itu
kinerja merupakan bentuk bangunan yang multi dimensional,
sehingga cara mengukurnya sangat bervariasi tergantung pada
banyak faktor (Bates dan Holton 1995).
www.dadangsolihin.com 62
Fungsi Indikator KinerjaFungsi Indikator KinerjaFungsi Indikator KinerjaFungsi Indikator Kinerja
• Memperjelas tentang; what, how, who, and when suatu
kegiatan dilaksanakan
• Menciptakan konsensus yang dibangun oleh stakeholders
• Membangun dasar pengukuran, analisis, dan evaluasi kinerja
program pembangunan
www.dadangsolihin.com 63
Kedudukan Indikator KinerjaKedudukan Indikator KinerjaKedudukan Indikator KinerjaKedudukan Indikator Kinerja
www.dadangsolihin.com 64
Perencanaan Pelaksanaan
Pemantauan
dan Evaluasi
Indikator
Kinerja
KuantitatifKualitatif
Sasaran dan Tujuan
Logic Model Theory
www.dadangsolihin.com 65
Hasil pembangunan yang
diperoleh dari pencapaian
outcome
Apa yang ingin
diubahDAMPAK
Manfaat yang diperoleh dalam
jangka menengah untuk
beneficieries tertentu sebagai
hasil dari output
Apa yang ingin
dicapai
OUTCOME
Produk/barang/jasa akhir
yang dihasilkan
Apa yang dihasilkan
(barang) atau
dilayani (jasa)
OUTPUT
Proses/kegiatan
menggunakan input
menghasilkan output yang
diinginkan
Apa yang
dikerjakan
KEGIATAN
Sumberdaya yang
memberikan kontribusi dalam
menghasilkan output
Apa yang
digunakan dalam
bekerja
INPUT
Metode
Pelaksanaan
MetodePenyusunan
Sumber : Framework for Managing Programme Performance Information, National Treasury, Republic of South Africa, May 2007
Indikator Kinerja INPUTIndikator Kinerja INPUTIndikator Kinerja INPUTIndikator Kinerja INPUT
• Indikator ini mengukur jumlah sumberdaya seperti anggaran (dana), SDM,
peralatan, material, dan masukan lainnya yang dipergunakan untuk
melaksanakan kegiatan.
• Dengan meninjau distribusi sumberdaya dapat dianalisis apakah alokasi
sumberdaya yang dimiliki telah sesuai dengan rencana stratejik yang
ditetapkan
Contoh:
• Jumlah dana yang dibutuhkan
• Tenaga yang terlibat
• Peralatan yang digunakan
• Jumlah bahan yang digunakan
www.dadangsolihin.com 66
Indikator Kinerja OUTPUTIndikator Kinerja OUTPUTIndikator Kinerja OUTPUTIndikator Kinerja OUTPUT
• Indikator Keluaran dijadikan landasan untuk menilai kemajuan suatu kegiatan
apabila tolok ukur dikaitkan dengan sasaran kegiatan yang terdefinisi dengan baik
dan terukur.
• Oleh karena itu indikator ini harus sesuai dengan lingkup dan sifat kegiatan
instansi.
Contoh:
• Jumlah jasa/kegiatan yang direncanakan
– Jumlah orang yang diimunisasi / vaksinasi
– Jumlah permohonan yang diselesaikan
– Jumlah pelatihan / peserta pelatihan
– Jumlah jam latihan dalam sebulan
• Jumlah barang yang akan dibeli/dihasilkan
– Jml pupuk/obat/bibit yang dibeli
– Jumlah komputer yang dibeli
– Jumlah gedung /jembatan yg dibangun
– meter panjang jalanyang dibangun/rehab
www.dadangsolihin.com 67
Indikator Kinerja OUTCOMEIndikator Kinerja OUTCOMEIndikator Kinerja OUTCOMEIndikator Kinerja OUTCOME
• Pengukuran indikator Hasil seringkali rancu dengan
pengukuran indikator Keluaran.
• Indikator outcome lebih utama daripada sekedar output.
Walaupun produk telah berhasil dicapai dengan baik, belum
tentu secara outcome kegiatan telah tercapai.
• Outcome menggambarkan tingkat pencapaian atas hasil lebih
tinggi yang mungkin menyangkut kepentingan banyak pihak.
• Dengan indikator outcome instansi dapat mengetahui apakah
hasil yang telah diperoleh dalam bentuk output memang
dapat dipergunakan sebagaimana mestinya dan memberikan
kegunaan yang besar bagi masyarakat.
www.dadangsolihin.com 68
Menentukan Indikator Outcome (1)Menentukan Indikator Outcome (1)Menentukan Indikator Outcome (1)Menentukan Indikator Outcome (1)
1. Indikator outcome mencerminkan indikator output
terpenting
www.dadangsolihin.com 69
Indikator outcome :
1. Indikator output 1a
2. Indikator output 2b, 2c
3. Indikator output 3b
4. Indikator output 4a
OUTPUT 2
Indikator 2a
Indikator 2b
Indikator 2c
OUTPUT 2
Indikator 2a
Indikator 2b
Indikator 2c
OUTPUT 1
Indikator 1a
Indikator 1b
Indikator 1c
OUTPUT 1
Indikator 1a
Indikator 1b
Indikator 1c
OUTPUT 3
Indikator 3a
Indikator 3b
Indikator 3c
OUTPUT 3
Indikator 3a
Indikator 3b
Indikator 3c
OUTPUT 4
Indikator 4a
Indikator 4b
Indikator 4c
OUTPUT 4
Indikator 4a
Indikator 4b
Indikator 4c
OUTCOMEOUTCOME
Menentukan Indikator Outcome (2)Menentukan Indikator Outcome (2)Menentukan Indikator Outcome (2)Menentukan Indikator Outcome (2)
2. Indikator outcome merupakan composite index dari
indikator output
– Indeks gabungan (composite indexes) diperoleh dengan
membobot output
www.dadangsolihin.com 70
OUTPUT 2
Indikator :
(Ptb)
OUTPUT 2
Indikator :
(Ptb)
OUTPUT 1
Indikator : (Pta)
OUTPUT 1
Indikator : (Pta)
OUTPUT 3
Indikator :
(Ptc)
OUTPUT 3
Indikator :
(Ptc)
OUTCOME
Indikator : (I = (∑Pt / ∑Pt-1) x 100)
OUTCOME
Indikator : (I = (∑Pt / ∑Pt-1) x 100)
Menentukan Indikator Outcome (3)Menentukan Indikator Outcome (3)Menentukan Indikator Outcome (3)Menentukan Indikator Outcome (3)
3. Indikator outcome merupakan hasil Survei
– Indikator output harus mendukung pencapaian outcome,
meskipun tidak terkait langsung dalam penyusunan
indikator outcome
www.dadangsolihin.com 71
OUTCOME
(mis : IHSG, IPM, APK)
OUTCOME
(mis : IHSG, IPM, APK)
OUTPUT 3
Indikator output
OUTPUT 3
Indikator output
OUTPUT 2
Indikator output
OUTPUT 2
Indikator output
OUTPUT 1
Indikator output
OUTPUT 1
Indikator output
Contoh:Contoh:
Ukuran Kinerja Indikator OutcomeUkuran Kinerja Indikator Outcome
Contoh:Contoh:
Ukuran Kinerja Indikator OutcomeUkuran Kinerja Indikator Outcome
• Jumlah/ % hasil langsung dari kegiatan
– Tingkat Pemahaman peserta terhadap materi pelatihan
– tingkat kepuasan dari pemohon/pasien (costumer)
– kemenangan tim dlm setiap pertandingan
• Peningkatan langsung hal-hal yg positif
– kenaikan prestasi kelulusan siswa
– peningkatan daya tahan bangunan
– Penambahan daya tampung siswa
• Penurunan langsung hal-hal yang negatif
– Penurunan Tingkat Kemacetan
– Penurunan Tingkat Pelanggaran Lalu lintas
www.dadangsolihin.com 72
Indikator Kinerja IMPACTIndikator Kinerja IMPACTIndikator Kinerja IMPACTIndikator Kinerja IMPACT
• Indikator ini memperlihatkan pengaruh yang ditimbulkan dari manfaat
yang diperoleh dari hasil kegiatan. Seperti halnya indikator manfaat,
indikator dampak juga baru dapat diketahui dalam jangka waktu
menengah dan panjang. Indikator dampak menunjukkan dasar pemikiran
mengapa kegiatan dilaksanakan, menggambarkan aspek makro
pelaksanaan kegiatan, tujuan kegiatan secara sektoral, regional dan
nasional.
Contoh:
• Peningkatan hal yg positif dlm jk panjang
– % Kenaikan Pendapatan perkapita masyarakat
– Peningkatan cadangan pangan
– Peningkatan PDRB sektor tertentu
• Penurunan hal yang negatif dlm jk panjang
– Penurunan Tingkat kemiskinan
– Penurunan Tingkat Kematian
www.dadangsolihin.com 73
Persyaratan Indikator Kinerja:Persyaratan Indikator Kinerja: SMARTPersyaratan Indikator Kinerja:Persyaratan Indikator Kinerja: SMART
• SPESIFIC-jelas, tidak mengundang multi interpretasi
• MEASUREABLE-dapat diukur (“What gets measured gets
managed”)
• ATTAINABLE-dapat dicapai (reasonable cost using and
appropriate collection method)
• RELEVANT (information needs of the people who will use the
data)
• TIMELY-tepat waktu (collected and reported at the right time
to influence many manage decision)
www.dadangsolihin.com 74
Sumber Pembuktian
(Means of Verification)
Sumber Pembuktian
(Means of Verification)
• How should the information be collected, eg. sample survey
• What source is most appropriate?
• Who should do it?
• When and How often should the information be collected,
analyzed & reported
• What formats are required to record the data being
collected?
www.dadangsolihin.com 75
Langkah-LangkahLangkah-Langkah
Menyusun Indikator KinerjaMenyusun Indikator Kinerja
Langkah-LangkahLangkah-Langkah
Menyusun Indikator KinerjaMenyusun Indikator Kinerja
1. Susun dan tetapkan rencana strategis: visi, misi, tujuan,sasaran dan cara
mencapai tujuan/sasaran (kebijakan, program dan kegiatan)
2. Identifikasi data/informasi yang dapat dikembangkan menjadi indikator
kinerja.
– Dalam hal ini data hendaknya relevan, akurat,lengkap dan kemapuan
pengetahuan tentang bidang yang akan dibahas akan banyak
menolong untuk menyusun dan menetapkan indikator kinerja yang
tepat dan relevan.
1. Pilih dan tetapkan indikator kinerja yang paling relevan dan berpengaruh
besar terhadap keberhasilan pelaksanaan
kebijaksanaan/program/kegiatan.
76www.dadangsolihin.com
www.dadangsolihin.com 77
Anggaran Berbasis KinerjaAnggaran Berbasis Kinerja
www.dadangsolihin.com 78
Apa itu ABK?Apa itu ABK?
 Anggaran Berbasis Kinerja (Performance Based
Budgeting) adalah penyusunan anggaran yang
didasarkan atas perencanaan kinerja.
 ABK terdiri dari program dan kegiatan yang akan
dilaksanakan serta indikator kinerja yang ingin dicapai
oleh suatu entitas anggaran (budget entity).
Landasan HukumLandasan Hukum
 UU 17/2003 tentang Keuangan Negara;
 UU 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara;
 UU 25/2004 tentang Sistem Perencanaan Pemb Nasional;
 UU 15/2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab
Keuangan Negara;
 PP 20/2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah;
 PP 21/2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran K/L
Good Governance: discipline, sustainable,
transparent, efficient, accountable
 TAP MPR XI/MPR/1998 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih
dan Bebas KKN;
 UU 28/1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas
dari KKN;
 Inpres 7/1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
79www.dadangsolihin.com
Pengertian ABKPengertian ABK
 ABK adalah penyusunan anggaran dengan memperhatikan
keterkaitan antara pendanaan dengan keluaran dan hasil
yang diharapkan termasuk efisiensi dalam pencapaian hasil
dan keluaran tersebut.
(Pasal 7 ayat (1) PP 21/2004)
 Dalam ABK diperlukan indikator kinerja, standar biaya, dan
evaluasi kinerja dari setiap program dan jenis kegiatan.
(Pasal 7 ayat (2) PP 21/2004)
www.dadangsolihin.com 80
www.dadangsolihin.com 81
Tujuan ABKTujuan ABK
 Dengan penyusunan ABK diharapkan rencana dan program-program
pembangunan yang disusun dapat mengarah kepada:
– terwujudnya sasaran yang telah ditetapkan,
– dicapainya hasil yang optimal dari setiap investasi yang dilakukan
guna meningkatkan kualitas pelayanan publik,
– tercapainya efisiensi serta peningkatan produktivitas di dalam
pengelolaan sumberdaya dan peningkatan kualitas produk serta
jasa untuk mewujudkan kesinambungan pembangunan dan
kemandirian nasional.
– mendukung alokasi anggaran terhadap prioritas program dan
kegiatan yang akan dilaksanakan.
Reformasi Sistem PenganggaranReformasi Sistem Penganggaran
PARADIGMA LAMA PARADIGMA BARU
Visi:
Melaksanakan rencana
pembangunan lima tahunan
berdasarkan GBHN
Visi:
Melaksanakan program kerja
presiden terpilih
Misi:
Penyelenggaraan pemerintahan
umum dan pembangunan
Penganggaran berdasarkan
pendekatan menurut pengeluaran
rutin dan pengeluaran
pembangunan
Misi:
Pelaksanaan kerangka regulasi
serta kerangka investasi dan
pelayanan publik yang di tuangkan
dalam RKP
Anggaran disusun berdasarkan
RKP dengan mempertimbangkan
kemampuan keuangan negara
82www.dadangsolihin.com
Reformasi Sistem PenganggaranReformasi Sistem Penganggaran
www.dadangsolihin.com 83
Paradigma Lama Paradigma Baru
Penerapan ABK
Mengubah Fokus Pengukuran
www.dadangsolihin.com 84
Besarnya
Jumlah
Alokasi
Sumber Daya
Hasil yang
dicapai dari
penggunaan
sumber daya
FLEKSIBILITAS
bergeser
Latar Belakang: 3 TuntutanLatar Belakang: 3 Tuntutan
Melahirkan sejumlah produk
hukum yang melandasi
perubahan menuju era
reformasi yang
mengedepankan: disiplin,
kesinambungan, transparan,
effisien, dan akuntabel.
85www.dadangsolihin.com
1. azas keseimbangan
(checks and balances)
dalam penganggaran
2. penerapan tata
kepemerintahan yang baik
(good governance)
3. Komitmen dalam
menggunakan sumber
daya yang terbatas.
Pendekatan Sistem PenganggaranPendekatan Sistem Penganggaran
 Anggaran negara mempunyai fungsi otorisasi, perencanaan,
pengawasan, alokasi, distribusi, dan stabilisasi
 Fungsi alokasi dilaksanakan agar sumber daya yang langka dapat
dialokasikan secara efisien dan efektif sesuai skala prioritas guna
mencapai tujuan negara;
 Pendekatan tradisional (line item budget) menempatkan klasifikasi
ekonomi (jenis-belanja) sebagai instrument utama pengalokasian
anggaran;
 Penerapan prinsip “Good Governance” menuntut penggeseran
pendekatan tradisional ke ABK yang didukung dengan pendekatan
Penganggaran Terpadu dan Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah.
www.dadangsolihin.com 86
Manfaat Penerapan ABK (1)Manfaat Penerapan ABK (1)
Transparansi
 Meningkatkan transparansi dengan menekankan kejelasan hubungan antara
penggunaan anggaran dengan kinerja pemerintah sehingga dapat digunakan
untuk meningkatkan efisiensi dalam pengalokasian anggaran dan pelaksanaannya.
 Melalui penuangan kebijakan pemerintah ke dalam program-program, pemerintah
dapat menunjukkan komitmennya kepada rakyat secara jelas dan mudah
dipahami.
 Penganggaran dan pencatatan akuntansi dapat dilakukan menurut program
sehingga pemisahan data biaya dan penerimaan per program memperjelas untuk
pengambilan keputusan, di samping memberikan gambaran yang jelas pula
mengenai keluaran dan hasil yang diharapkan;
 Dibandingkan dengan pendekatan tradisional yang lebih mendasarkan pada
pengelompokan menurut jenis belanja, penganggaran yang disusun berdasarkan
program jelas lebih relevan dan mudah diakses oleh para politisi dan publik.
www.dadangsolihin.com 87
Manfaat Penerapan ABK (2)Manfaat Penerapan ABK (2)
Pola Penganggaran
 Mengubah pola penganggaran dari semula terfokus pada bagaimana
mendapatkan anggaran & membelanjakannya menjadi bagaimana membiayai
kegiatan berdasarkan program dengan tujuan tertentu sesuai prioritas (money
follow function).
 Prosesnya dimulai dengan menentukan keluaran dan hasil yang diharapkan sesuai
tujuan dan sasaran program, kemudian baru ditetapkan inputnya yang digunakan
untuk mencapai tujuan dan sasaran dimaksud.
 Hal ini tidak berarti bahwa pendekatan tradisional ditinggalkan, akan tetapi tetap
digunakan dalam rangka pencatatan dan pengendalian, hanya saja
pengelolaannya diserahkan kepada K/L.
 Tujuan yang luas & strategis ditetapkan oleh pembuat kebijakan, disusul dengan
penyusunan program, kegiatan dan sub kegiatan untuk mencapai tujuan
dimaksud.
 Pengukuran kinerja juga bisa disusun guna mengukur efektifitas dari kegiatan
pencapaian tujuan yang diinginkan.
www.dadangsolihin.com 88
Manfaat Penerapan ABK (3)Manfaat Penerapan ABK (3)
Penentuan Prioritas
 Pendekatan ABK memberikan peluang kepada Lembaga
Penentu/pembuat Kebijakan seperti Kabinet dan DPR untuk dapat
menentukan prioritas secara lebih rasional.
 Hal ini dimungkinkan karena anggaran program pemerintah tidak sekedar
menggambarkan pengelompok an menurut organisasi dan jenis belanja,
akan tetapi lebih dari itu di dalam program secara jelas tercermin hasil
yang diinginkan untuk dicapai.
 Pendekatan ABK membawa kejelasan atas fokus kebijakan pemerintah,
bagaimana kegiatan administrasi pendukung menunjang tujuan dan
target, serta bagaimana anggaran dibagi diantara berbagai prioritas.
www.dadangsolihin.com 89
Manfaat Penerapan ABK (4)Manfaat Penerapan ABK (4)
Efisiensi Birokrasi
 Penerapan ABK berpotensi besar meningkatkan efisiensi birokrasi. ABK
mencerminkan harapan bahwa birokrasi terselenggara dalam performa
yang prima yang mendorong terfokuskannya pencapaian hasil.
 Hal ini terjadi karena dengan adanya lembaga yang bertanggung- jawab
atas penyediaan layanan barang dan jasa publik sementara K/L lebih
difokuskan pada tanggungjawab pengaturan regulasinya, maka kejelasan
pengaturan kewenangan ini akan meningkatkan kualitas pelayanan oleh
birokrasi.
www.dadangsolihin.com 90
Penyusunan RPJPD, RPJMD, RenstraPenyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra
SKPD, RKPD, dan Renja SKPDSKPD, RKPD, dan Renja SKPD
Penyusunan RPJPD, RPJMD, RenstraPenyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra
SKPD, RKPD, dan Renja SKPDSKPD, RKPD, dan Renja SKPD
www.dadangsolihin.com 91
92
Dokumen PerencanaanDokumen PerencanaanDokumen PerencanaanDokumen Perencanaan
www.dadangsolihin.com
NASIONAL DAERAH
Dokumen Penetapan Dokumen Penetapan
Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional
(RPJP-Nasional)
UU
(Ps. 13 Ayat 1)
Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah
(RPJP-Daerah)
Perda
(Ps. 13 Ayat 2)
Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional
(RPJM-Nasional)
Per Pres
(Ps. 19 Ayat 1)
Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah
(RPJM-Daerah)
Peraturan KDH
(Ps. 19 Ayat 3)
Renstra Kementerian /
Lembaga (Renstra KL)
Peraturan
Pimpinan KL
(Ps. 19 Ayat 2)
Renstra Satuan Kerja
Perangkat Daerah (Renstra
SKPD)
Peraturan
Pimpinan SKPD
(Ps. 19 Ayat 4)
Rencana Kerja Pemerintah
(RKP)
Per Pres
(Ps. 26 Ayat 1)
Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD)
Peraturan KDH
(Ps. 26 Ayat 2)
Rencana Kerja
Kementerian / Lembaga
(Renja KL)
Peraturan
Pimpinan KL
(Ps. 21 Ayat 1)
Rencana Kerja Satuan
Kerja Perangkat Daerah
(Renja SKPD)
Peraturan
Pimpinan SKPD
( Ps. 21 Ayat 3)
Penyusunan RPJPD dan RPJMDPenyusunan RPJPD dan RPJMDPenyusunan RPJPD dan RPJMDPenyusunan RPJPD dan RPJMD
www.dadangsolihin.com 93
Sosialisasi,
Konsultasi
Publik, dan
jaring
asmara
Musrenbang
Jangka
Panjang
Daerah
Rumusan
hasil
kesepakatan
& komitmen
Rancangan
Visi & Misi
Saran,
tanggapan,
Rekomendasi
stakeholders
Tata Cara Penyusunan RPJPDTata Cara Penyusunan RPJPD
- Geomorfologi &
lingkungan
- Ekonomi & SDA
- Demografi
- Prasarana dan
sarana
- dll.
Prediksi Kondisi
Umum Daerah
Rancangan Arah
Pembangunan
Rencana tata ruang
Merumuskan
gambaran awal
- Visi
- Misi
- Arah
Pembangunan
Rancangan RPJP
Penetapan
Perda ttg
RPJPD
Peraturan
Daerah ttg
RPJP Daerah
- Visi
- Misi
- Arah
Pembangunan
▪ Arahan
Umum
▪ Fungsi &
peran sub
wilayah/
kawasan
Rancangan
Akhir RPJPD
www.dadangsolihin.com 94
Sistematika Penulisan RSistematika Penulisan RPJPPJP DaerahDaerah
Bab I Pendahuluan
Bab II Kondisi, Analisis dan Prediksi Kondisi
Umum Daerah
Bab III Visi, Misi, dan Arah Pembangunan Daerah
Bab IV Penutup
www.dadangsolihin.com 95
Langkah Penyusunan RPJMD
www.dadangsolihin.com 96
Visi, Misi, Program
Kepala Daerah Terpilih
Bappeda menyusun
Rancangan Awal
RPJMD
Bappeda menyelenggarakan
MUSRENBANG RPJMD
Penetapan RPJMD
Digunakan sebagai
pedoman penyusunan
Rancangan RKPD
Bappeda menyusun
Rancangan Akhir RPJMD
a) Visi, Misi Kepala Daerah
b) Strategi Pembangunan Daerah
c) Kebijakan Umum
d) Kerangka Ekonomi Daerah
e) Program SKPD
a) Visi,Misi Kepala Daerah
b) Strategi Pembangunan Daerah
c) Kebijakan Umum
d) Kerangka Ekonomi Daerah
SKPD Menyusun Renstra SKPD
Program SKPD
e) Program SKPD
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Indikator
Outline RPJMD berdasarkan
PP 8/2008
1. Pendahuluan
2. Gambaran Umum Kondisi Daerah
3. Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah serta Kerangka Pendanaan
4. Analisis Isu-isu Strategis;
5. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
6. Strategi dan Arah Kebijakan
7. Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah
8. Indikasi Rencana Program Prioritas yang Disertai Kebutuhan Pendanaan
9. Penetapan Indikator Kinerja Daerah
10. Pedoman Transisi dan Kaidah Pelaksanaan
www.dadangsolihin.com 97
Checklist: RPJMD yang Berkualitas
1. Adanya Keterkaitan RPJMD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya
2. Profil Daerah dan Prediksi ke Depan
3. Visi Pembangunan Daerah Jangka Menengah
4. Misi Pembangunan Daerah Jangka Menengah
5. Isu Strategis Daerah
6. Rumusan Tujuan
7. Rumusan Strategi
8. Rumusan Kebijakan
9. Rumusan Program Pembangunan Daerah
10. Rumusan Arah Kebijakan Keuangan Daerah
11. Keterkaitan antar Elemen Dokumen RPJMD
12. Kemudahan RPJMD dalam Mendukung Terlaksanannya Rencana
www.dadangsolihin.com 98
Penyusunan Renstra SKPD,Penyusunan Renstra SKPD,
RKPD, dan Renja SKPDRKPD, dan Renja SKPD
Penyusunan Renstra SKPD,Penyusunan Renstra SKPD,
RKPD, dan Renja SKPDRKPD, dan Renja SKPD
www.dadangsolihin.com 99
Tahapan PenyusunanTahapan Penyusunan
Rencana Pembangunan DaerahRencana Pembangunan Daerah
Tahapan PenyusunanTahapan Penyusunan
Rencana Pembangunan DaerahRencana Pembangunan Daerah
www.dadangsolihin.com 100
Rencana Pembangunan
Daerah
(Pasal 4 ayat 1)
RPJPD
RKPD
RPJM
D
Dokumen
Perencanaa
n
Rencana Pembangunan Daerah disusun dengan tahapan (Pasal 4 ayat
2)
Penyusunan Rancangan
Awal
Pelaksanaan Musrenbang
Perumusan Rancangan Akhir
Penetapan Rencana
RPJPD
RPJMD
RKPD
100www.dadangsolihin.com
Penyusunan Renstra SKPDPenyusunan Renstra SKPDPenyusunan Renstra SKPDPenyusunan Renstra SKPD
www.dadangsolihin.com 101
Apa Itu Renstra SKPD (1)Apa Itu Renstra SKPD (1)Apa Itu Renstra SKPD (1)Apa Itu Renstra SKPD (1)
• Renstra SKPD merupakan satu dokumen rencana resmi daerah yang
dipersyaratkan untuk mengarahkan pelayanan SKPD khususnya dan
pembangunan daerah pada umumnya dalam jangka waktu 5 tahun ke
depan masa pimpinan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih.
• Kualitas penyusunan Renstra SKPD akan sangat ditentukan oleh
kemampuan SKPD untuk menerjemahkan, mengoperasionalkan, dan
mengimplementasikan Visi, Misi dan Agenda KDH, tujuan, strategi,
kebijakan, dan capaian program RPJMD ke dalam penyusunan Renstra
SKPD sesuai TUPOKSI SKPD.
www.dadangsolihin.com 102
Apa Itu Renstra SKPD (2)Apa Itu Renstra SKPD (2)Apa Itu Renstra SKPD (2)Apa Itu Renstra SKPD (2)
• Renstra SKPD menjawab 3 pertanyaan dasar;
1) Ke mana pelayanan SKPD akan diarahkan pengembangannya dan apa
yang hendak dicapai dalam lima tahun mendatang;
2) Bagaimana mencapainya;
3) Langkah-langkah strategis apa yang perlu dilakukan agar tujuan tercapai.
• Untuk mendapatkan dukungan yang optimal bagi implementasinya,
proses penyusunan dokumen Renstra SKPD perlu membangun komitmen
dan kesepakatan dari semua stakeholder (termasuk Forum
Multistakeholder SKPD) untuk mencapai tujuan Renstra SKPD melalui
proses yang transparan, demokratis, dan akuntabel dengan memadukan
pendekatan teknokratis, demokratis, partisipatif, dan politis.
www.dadangsolihin.com 103
Outline Renstra SKPDOutline Renstra SKPDOutline Renstra SKPDOutline Renstra SKPD
1. Pendahuluan;
2. Gambaran pelayanan SKPD;
3. Isu-isu strategis berdasarkan tugas pokok dan fungsi;
4. Visi, misi, tujuan dan sasaran, strategi dan kebijakan; rencana
program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan
pendanaan indikatif; dan
5. Indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan
sasaran RPJMD.
Pasal 40 (4) PP 8/2008
www.dadangsolihin.com 104
Penyusunan Renstra SKPDPenyusunan Renstra SKPDPenyusunan Renstra SKPDPenyusunan Renstra SKPD
www.dadangsolihin.com 105
Rancangan Renstra-
SKPD oleh SKPD
Memuat visi, misi, tujuan,
strategi, kebijakan, program
dan kegiatan pembangunan
sesuai dengan tugas dan
fungsinya
Masukan
Rancangan
Renstra SKPD
Renstra SKPD ditetapkan dalam
Keputusan Kepala SKPD
Mengacu kepada
RPJMD dan bersifat
indikatif
Pasal 26
Pasal 25 ayat 2 dan 4
Pasal 27 ayat 3
Renstra SKPD dalam Penyusunan RPJMDRenstra SKPD dalam Penyusunan RPJMD
www.dadangsolihin.com 106
Visi, Misi, Program
Kepala Daerah Terpilih
Bappeda menyusun
Rancangan Awal
RPJMD
Bappeda menyelenggarakan
MUSRENBANG RPJMD
Penetapan RPJMD
Digunakan sebagai
pedoman penyusunan
Rancangan RKPD
Bappeda menyusun
Rancangan Akhir RPJMD
a) Visi, Misi Kepala Daerah
b) Strategi Pembangunan Daerah
c) Kebijakan Umum
d) Kerangka Ekonomi Daerah
e) Program SKPD
a) Visi,Misi Kepala Daerah
b) Strategi Pembangunan Daerah
c) Kebijakan Umum
d) Kerangka Ekonomi Daerah
SKPD Menyusun Renstra SKPD
Program SKPD
e) Program SKPD
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Renstra SKPD
Checklist: Renstra SKPD yang BerkualitasChecklist: Renstra SKPD yang Berkualitas
(1)(1)
Checklist: Renstra SKPD yang BerkualitasChecklist: Renstra SKPD yang Berkualitas
(1)(1)
1. Ada review yang cukup menyeluruh tentang kinerja pelayanan SKPD
dalam periode lalu (1-3 tahun lalu) untuk mengidentifikasi faktor internal
dan eksternal yang telah berpengaruh pada kinerja pelayanan SKPD.
2. Ada kejelasan rumusan status dan kedudukan kinerja pencapaian
pelayanan SKPD masa kini dalam penyelenggaraan berbagai urusan wajib
atau pilihan SKPD sesuai TUPOKSI SKPD.
3. Ada kajian perspektif masa depan SKPD; mengantisipasi perubahan-
perubahan, kecenderungan perkembangan internal dan eksternal yang
diperkirakan akan mempengaruhi kinerja pelayanan SKPD dan
merumuskan apa yang perlu dilakukan agar pelayanan SKPD kepada
masyarakat lebih efisien dan efektif.
www.dadangsolihin.com 107
Checklist: Renstra SKPD yang BerkualitasChecklist: Renstra SKPD yang Berkualitas
(2)(2)
Checklist: Renstra SKPD yang BerkualitasChecklist: Renstra SKPD yang Berkualitas
(2)(2)
4. Ada rumusan isu dan permasalahan strategis pembangunan pelayanan
SKPD dan identifikasi langkah-langkah strategis untuk memperbaiki
pelayanan SKPD kepada masyarakat.
5. Ada kesesuaian dan konsistensi antara visi, misi, dan agenda KDH terpilih,
tujuan, strategi, kebijakan, dan capaian program RPJMD dengan usaha
mengoptimalkan kekuatan dan mengatasi kelemahan internal organisasi
dan pelayanan SKPD; mengoptimalkan peluang dan mengatasi tantangan
eksternal pengembangan pelayanan SKPD.
6. Ada penerjemahan yang baik dan sistematis dari visi, misi, dan agenda
KDH terpilih dan RPJMD ke dalam perumusan visi, misi, tujuan (SMART),
strategi, dan kebijakan pembangunan pelayanan SKPD sesuai TUPOKSI
SKPD
www.dadangsolihin.com 108
Checklist: Renstra SKPD yang BerkualitasChecklist: Renstra SKPD yang Berkualitas
(3)(3)
Checklist: Renstra SKPD yang BerkualitasChecklist: Renstra SKPD yang Berkualitas
(3)(3)
7. Ada rumusan yang baik dan sistematis tujuan (berasaskan pada prinsip
SMART), strategi, kebijakan, dan prioritas program pembangunan
pelayanan SKPD.
8. Ada kesesuaian antara hasil rumusan isu strategis dalam pengelolaan
keuangan daerah dengan rumusan tujuan, strategi, dan arah kebijakan
keuangan dan pembiayaan SKPD.
9. Ada kesesuaian antara rumusan program pembangunan daerah dengan
kendala fiskal SKPD.
10. Ada keterkaitan yang erat dan kontribusi program pembangunan daerah
terhadap pemecahan isu dan permasalahan strategis pelayanan SKPD
dan pembangunan daerah secara keseluruhan.
11. Ada proses perencanaan yang demokratis dan partisipatif dalam
keseluruhan proses pengambilan keputusan penyusunan Renstra SKPD
www.dadangsolihin.com 109
StepStep bby Step Penyusunan Renstra SKPDy Step Penyusunan Renstra SKPDStepStep bby Step Penyusunan Renstra SKPDy Step Penyusunan Renstra SKPD
1. Persiapan
2. Penyusunan Rancangan Awal RPJM Daerah
3. Penyusunan Rancangan Awal Renstra SKPD
4. Pelaksanaan Musrenbang Daerah Jangka Menengah
5. Penyusunan Rancangan Akhir RPJM Daerah/ Renstra SKPD
6. Penetapan Peraturan Daerah tentang RPJMD
www.dadangsolihin.com 110
Penyusunan RKPDPenyusunan RKPDPenyusunan RKPDPenyusunan RKPD
www.dadangsolihin.com 111
Apa Itu RKPD?Apa Itu RKPD?Apa Itu RKPD?Apa Itu RKPD?
• RKPD atau Rencana Kerja Pemerintah Daerah merupakan satu dokumen
rencana resmi daerah yang dipersyaratkan bagi mengarahkan
pembangunan daerah dalam jangka waktu satu tahun ke depan.
• RKPD mempunyai fungsi penting dalam sistem perencanaan daerah,
karena RKPD menerjemahkan perencanaan strategis jangka menengah
(RPJMD dan Renstra SKPD) ke dalam rencana, program, dan penganggaran
tahunan.
• RKPD menjembatani sinkronisasi harmonisasi rencana tahunan dengan
rencana strategis; mengoperasionalkan rencana strategis ke dalam
langkah-langkah tahunan yang lebih konkrit dan terukur untuk
memastikan tercapainya rencana strategis jangka menengah.
www.dadangsolihin.com 112
OutlineOutline RKPDRKPDOutlineOutline RKPDRKPD
1. Pendahuluan;
2. Evaluasi pelaksanaan RKPD tahun lalu;
3. Rancangan kerangka ekonomi daerah beserta kerangka pendanaan;
4. Prioritas dan sasaran pembangunan;
5. Rencana program dan kegiatan prioritas daerah.
Pasal 40 (3) PP 8/2008
www.dadangsolihin.com 113
Langkah Penyusunan RKPDLangkah Penyusunan RKPD
www.dadangsolihin.com 114
Bappeda menyusun
Rancangan Awal RKPD
Penetapan RKPD
Sebagai pedoman penyusunan
Rancangan APBD
Rancangan Akhir RKPD
a) Prioritas Pembangunan
b) Kebijakan Umum
c) Kerangka Ekonomi Daerah
d) Program SKPD
a) Prioritas Pembangunan Daerah
b) Kebijakan Umum
c) Kerangka Ekonomi Daerah 
Pagu Indikatif
SKPD Menyusun Renja SKPD
Program SKPD
d) Program SKPD
MUSRENBANG Kab/Kota
a. Sinkronisasi Program SKPD
b. Harmonisasi Dekon dan TP
MUSRENBANG Prov Sbg
Wakil Pemerintah Pusat
a. Harmonisasi Dekon dan TP
(4)Bappenas menyelenggarakan
MUSRENBANGNAS
a. Sinkronisasi Program KL/SKPD
b. Harmonisasi Dekon dan TP
Maret
April
April
MUSRENBANG
Desa/Kelurahan/Kecamatan
Mei
(8)
(9)
(10)
(11.a)
(11.b)
(12)
(13)
(14)
(15)
Checklist: RKPD yang Berkualitas (1)Checklist: RKPD yang Berkualitas (1)Checklist: RKPD yang Berkualitas (1)Checklist: RKPD yang Berkualitas (1)
1. Ada review yang cukup menyeluruh tentang kinerja pembangunan
daerah dalam periode lalu (1-3 tahun lalu) untuk mengidentifikasi faktor
internal dan eksternal yang telah berpengaruh pada kinerja pelayanan
SKPD.
2. Ada kejelasan rumusan status dan kedudukan kinerja pembangunan
daerah masa kini dalam penyelenggaraan berbagai fungsi, urusan wajib,
atau urusan pilihan.
3. Ada kajian perspektif masa depan daerah; mengantisipasi perubahan-
perubahan, kecenderungan perkembangan internal dan eksternal yang
diperkirakan akan mempengaruhi kinerja pembangunan daerah dan
merumuskan apa yang perlu dilakukan agar kinerja daerah dalam
pembangunan dapat ditingkatkan, lebih efisien, dan efektif.
www.dadangsolihin.com 115
Checklist: RKPD yang Berkualitas (2)Checklist: RKPD yang Berkualitas (2)Checklist: RKPD yang Berkualitas (2)Checklist: RKPD yang Berkualitas (2)
4. Ada rumusan isu dan permasalahan strategis pembangunan daerah dan
identifikasi langkah-langkah strategis untuk memperbaiki kinerja
pembangunan daerah.
5. Ada konsistensi dan hubungan yang jelas antara RKPD dengan visi, misi,
dan agenda KDH terpilih, tujuan, strategi, kebijakan, dan capaian
program RPJMD, RKP, dan Pedoman Penyusunan APBD yang diterbitkan
oleh MENDAGRI.
6. Ada penerjemahan yang baik dan sistematis dari visi, misi, dan agenda
KDH terpilih dan RPJMD ke dalam perumusan tujuan (SMART), strategi,
dan kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan daerah.
7. Penyusunan Program dan Kegiatan berbasis kinerja dan
mengakomodasikan STÁNDAR PELAYANAN MINIMAL.
www.dadangsolihin.com 116
Checklist: RKPD yang Berkualitas (3)Checklist: RKPD yang Berkualitas (3)Checklist: RKPD yang Berkualitas (3)Checklist: RKPD yang Berkualitas (3)
8. Ada kesesuaian antara hasil rumusan isu strategis dalam pengelolaan
keuangan daerah dan kendala fiskal daerah dengan rumusan tujuan,
strategi, dan arah kebijakan keuangan dan pembiayaan RKPD
9. Ada proses perencanaan yang demokratis dan partisipatif dalam
keseluruhan proses pengambilan keputusan penyusunan RKPD dan
kesesuaian antara RKPD dengan hasil-hasil kesepakatan Musrenbang dan
Forum Multi Stakeholder SKPD.
www.dadangsolihin.com 117
StepStep bby Step Penyusunan RKPDy Step Penyusunan RKPDStepStep bby Step Penyusunan RKPDy Step Penyusunan RKPD
1. Persiapan
2. Penyusunan Rancangan Awal RKPD
3. Penyusunan Rancangan Awal Renja SKPD
4. Pelaksanaan Musrenbang Tahunan Daerah
5. Penyusunan Rancangan Akhir RKPD/Renja SKPD
6. Penetapan RKPD dan Renja SKPD
www.dadangsolihin.com 118
Penyusunan Renja SKPDPenyusunan Renja SKPDPenyusunan Renja SKPDPenyusunan Renja SKPD
www.dadangsolihin.com 119
Apa Itu Renja SKPD?Apa Itu Renja SKPD?Apa Itu Renja SKPD?Apa Itu Renja SKPD?
• Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah merupakan satu dokumen
rencana resmi daerah yang dipersyaratkan bagi mengarahkan program
dan kegiatan pelayanan SKPD khususnya dan pembangunan tahunan
daerah pada umumnya.
• Renja SKPD adalah perencanaan pada unit organisasi terendah dan
terkecil di pemerintah daerah yang memberikan masukan utama dan
mendasar bagi perencanaan di peringkat yang lebih atas seperti RKPD,
Renstra SKPD, RPJMD dan bahkan RPJPD.
• Renja SKPD berhubungan langsung dengan pelayanan kepada masyarakat
yang merupakan tujuan utama penyelenggaraan pemerintahan daerah.
• Kualitas penyusunan Renja SKPD dengan demikian akan sangat
menentukan kualitas pelayanan SKPD yang diberikan kepada masyarakat
penggunanya.
www.dadangsolihin.com 120
Outline Renja SKPDOutline Renja SKPDOutline Renja SKPDOutline Renja SKPD
1. Pendahuluan;
2. Evaluasi pelaksanaan Renja SKPD tahun lalu;
3. Tujuan, sasaran, program dan kegiatan;
4. Indikator kinerja dan kelompok sasaran yang menggambarkan
pencapaian Renstra SKPD;
5. Dana indikatif beserta sumbernya serta prakiraan maju berdasarkan pagu
indikatif;
6. Sumber dana yang dibutuhkan untuk menjalankan program dan
kegiatan;
7. Penutup.
Pasal 40 (5) PP 8/2008
www.dadangsolihin.com 121
Penyusunan Renja SKPD (1)Penyusunan Renja SKPD (1)Penyusunan Renja SKPD (1)Penyusunan Renja SKPD (1)
www.dadangsolihin.com 122
Rancangan Renja-SKPD
oleh SKPD
Memuat kebijakan, program
dan kebijakan pembangunan
Masukan
Rancangan
Renja SKPD
Rancangan Renja SKPD
dibahas dalam forum SKPD
untuk menentukan prioritas
pembangunan
Mengacu kepada rancanga
awal RKPD, Renstra
SKPD, hasil evaluasi
pelaksanaan program dan
kegiatan periode
sebelumnya, masalah yang
dihadapi dan usulan
program serta kegiatan
yang berasal dari
masyarakat
Renja SKPD ditetapkan dalam
Keputusan Kepala SKPD
Pasal 28
Pasal 27 ayat 5
Pasal 27 ayat 1 dan 3
Pasal 27 ayat 2
Penyusunan Renja SKPD (2)Penyusunan Renja SKPD (2)Penyusunan Renja SKPD (2)Penyusunan Renja SKPD (2)
• RENJA SKPD menekankan tentang pentingnya SKPD menguasai dan
kompeten dalam menyusun program dan kegiatan SKPD karena RENJA
SKPD merupakan dasar utama bagi penyusunan rencana dan
penganggaran tahunan dan rencana strategis jangka menengah daerah.
• Kualitas penyusunan RENJA SKPD akan sangat menentukan kualitas
rencana daerah diatasnya.
www.dadangsolihin.com 123
Checklist: Renja SKPD yang Berkualitas (1)Checklist: Renja SKPD yang Berkualitas (1)Checklist: Renja SKPD yang Berkualitas (1)Checklist: Renja SKPD yang Berkualitas (1)
1. Ada review yang cukup menyeluruh tentang kinerja pelayanan SKPD
dalam periode lalu (1-3 tahun lalu) untuk mengidentifikasi faktor internal
dan eksternal yang telah berpengaruh pada kinerja pelayanan SKPD.
2. Ada kejelasan rumusan status dan kedudukan kinerja pelayanan SKPD
masa kini dalam penyelenggaraan fungsi pokoknya, urusan wajib, atau
urusan pilihan.
3. Ada kajian perspektif masa depan daerah; mengantisipasi perubahan-
perubahan, kecenderungan perkembangan internal dan eksternal yang
diperkirakan akan mempengaruhi kinerja pelayanan SKPD dan
merumuskan apa yang perlu dilakukan agar kinerja SKPD dapat
ditingkatkan, lebih efisien, dan efektif.
www.dadangsolihin.com 124
Checklist: Renja SKPD yang Berkualitas (2)Checklist: Renja SKPD yang Berkualitas (2)Checklist: Renja SKPD yang Berkualitas (2)Checklist: Renja SKPD yang Berkualitas (2)
4. Ada rumusan isu dan permasalahan strategis pelayanan SKPD dan
identifikasi langkah-langkah strategis untuk memperbaiki kinerja
pelayanan kepada masyarakat
5. Ada benang merah yang jelas antara Renja SKPD dengan TUPOKSI SKPD,
visi, misi, dan agenda KDH terpilih, tujuan, strategi, kebijakan dan
capaian program RPJMD, RKP, dan Pedoman Penyusunan APBD yang
diterbitkan oleh MENDAGRI
6. Ada penerjemahan yang baik dan sistematis dari RKPD ke dalam
perumusan tujuan (SMART), strategi dan kebijakan, kriteria penentuan
prioritas Program dan Kegiatan yang tepat dan efektif dari pelayanan
SKPD
7. Penyusunan Program dan Kegiatan berbasis kinerja dan
mengakomodasikan Stándar Pelayanan Minimal
www.dadangsolihin.com 125
Checklist: Renja SKPD yang Berkualitas (3)Checklist: Renja SKPD yang Berkualitas (3)Checklist: Renja SKPD yang Berkualitas (3)Checklist: Renja SKPD yang Berkualitas (3)
8. Ada proses perencanaan yang demokratis dan partisipatif dalam
keseluruhan proses pengambilan keputusan penyusunan Renja SKPD dan
kesesuaian antara RKPD dengan hasil-hasil kesepakatan MUSRENBANG
dan Forum Multi Stakeholder SKPD
www.dadangsolihin.com 126
StepStep bby Step Penyusunany Step Penyusunan Renja SKPDRenja SKPDStepStep bby Step Penyusunany Step Penyusunan Renja SKPDRenja SKPD
1. Persiapan
2. Penyusunan Rancangan Awal RKPD
3. Penyusunan Rancangan Awal Renja SKPD
4. Pelaksanaan Musrenbang Tahunan Daerah
5. Penyusunan Rancangan Akhir RKPD/Renja SKPD
6. Penetapan RKPD dan Renja SKPD
www.dadangsolihin.com 127
Terima KasihTerima KasihTerima KasihTerima Kasih
www.dadangsolihin.com 128
Tentang NarasumberTentang Narasumber
www.dadangsolihin.com 129

More Related Content

What's hot

Penyusunan Dokumen RPJP Daerah
Penyusunan  Dokumen RPJP Daerah Penyusunan  Dokumen RPJP Daerah
Penyusunan Dokumen RPJP Daerah Dadang Solihin
 
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan PublikAgenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan PublikTri Widodo W. UTOMO
 
Model Formulasi Kebijakan
Model Formulasi KebijakanModel Formulasi Kebijakan
Model Formulasi KebijakanZakiah dr
 
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...Dadang Solihin
 
Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah
Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah
Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah Dadang Solihin
 
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DAN KELURAHAN
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DAN KELURAHANPERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DAN KELURAHAN
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DAN KELURAHANDadang Solihin
 
Contoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan Kebijakan
Contoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan KebijakanContoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan Kebijakan
Contoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan KebijakanTri Widodo W. UTOMO
 
Konsep Dasar Perencanaan
Konsep Dasar PerencanaanKonsep Dasar Perencanaan
Konsep Dasar PerencanaanDadang Solihin
 
Arti, Elemen, dan Jenis Perencanaan
Arti, Elemen, dan Jenis PerencanaanArti, Elemen, dan Jenis Perencanaan
Arti, Elemen, dan Jenis PerencanaanDadang Solihin
 
Siklus & lingkungan kebijakan publik
Siklus & lingkungan kebijakan publikSiklus & lingkungan kebijakan publik
Siklus & lingkungan kebijakan publikSiti Sahati
 
model kebijakan merille s.grindle
model kebijakan merille s.grindlemodel kebijakan merille s.grindle
model kebijakan merille s.grindleHeru Fernandez
 
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan ProsesPerencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan ProsesDadang Solihin
 
3 proses perumusan kebijakan
3 proses perumusan kebijakan3 proses perumusan kebijakan
3 proses perumusan kebijakanMuh Firyal Akbar
 
Tantangan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat di Era Otoda
Tantangan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat di Era OtodaTantangan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat di Era Otoda
Tantangan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat di Era OtodaDadang Solihin
 
Pendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunanPendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunanQiu El Fahmi
 
Penyusunan Indikator Kinerja Pembangunan
Penyusunan Indikator Kinerja PembangunanPenyusunan Indikator Kinerja Pembangunan
Penyusunan Indikator Kinerja PembangunanDadang Solihin
 
Mekanisme Perencanaan Pembangunan Daerah
Mekanisme Perencanaan Pembangunan DaerahMekanisme Perencanaan Pembangunan Daerah
Mekanisme Perencanaan Pembangunan DaerahRandy Wrihatnolo
 
Manajemen Pembangunan Indonesia
Manajemen Pembangunan IndonesiaManajemen Pembangunan Indonesia
Manajemen Pembangunan IndonesiaRandy Wrihatnolo
 

What's hot (20)

Penyusunan Dokumen RPJP Daerah
Penyusunan  Dokumen RPJP Daerah Penyusunan  Dokumen RPJP Daerah
Penyusunan Dokumen RPJP Daerah
 
Pertemuan ke 9 - instrumen & proses kebijakan
Pertemuan ke 9 - instrumen & proses kebijakanPertemuan ke 9 - instrumen & proses kebijakan
Pertemuan ke 9 - instrumen & proses kebijakan
 
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan PublikAgenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
 
Model Formulasi Kebijakan
Model Formulasi KebijakanModel Formulasi Kebijakan
Model Formulasi Kebijakan
 
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...
 
Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah
Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah
Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah
 
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DAN KELURAHAN
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DAN KELURAHANPERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DAN KELURAHAN
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DAN KELURAHAN
 
Contoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan Kebijakan
Contoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan KebijakanContoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan Kebijakan
Contoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan Kebijakan
 
Konsep Dasar Perencanaan
Konsep Dasar PerencanaanKonsep Dasar Perencanaan
Konsep Dasar Perencanaan
 
Arti, Elemen, dan Jenis Perencanaan
Arti, Elemen, dan Jenis PerencanaanArti, Elemen, dan Jenis Perencanaan
Arti, Elemen, dan Jenis Perencanaan
 
Siklus & lingkungan kebijakan publik
Siklus & lingkungan kebijakan publikSiklus & lingkungan kebijakan publik
Siklus & lingkungan kebijakan publik
 
model kebijakan merille s.grindle
model kebijakan merille s.grindlemodel kebijakan merille s.grindle
model kebijakan merille s.grindle
 
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan ProsesPerencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
 
3 proses perumusan kebijakan
3 proses perumusan kebijakan3 proses perumusan kebijakan
3 proses perumusan kebijakan
 
Tantangan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat di Era Otoda
Tantangan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat di Era OtodaTantangan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat di Era Otoda
Tantangan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat di Era Otoda
 
Pendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunanPendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunan
 
Penyusunan Indikator Kinerja Pembangunan
Penyusunan Indikator Kinerja PembangunanPenyusunan Indikator Kinerja Pembangunan
Penyusunan Indikator Kinerja Pembangunan
 
Mekanisme Perencanaan Pembangunan Daerah
Mekanisme Perencanaan Pembangunan DaerahMekanisme Perencanaan Pembangunan Daerah
Mekanisme Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Manajemen Pembangunan Indonesia
Manajemen Pembangunan IndonesiaManajemen Pembangunan Indonesia
Manajemen Pembangunan Indonesia
 
Pertemuan ke 12 - evaluasi kebijakan
Pertemuan ke 12 - evaluasi kebijakanPertemuan ke 12 - evaluasi kebijakan
Pertemuan ke 12 - evaluasi kebijakan
 

Viewers also liked

Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah Perspektif Anggaran Berbasi...
Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah Perspektif Anggaran Berbasi...Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah Perspektif Anggaran Berbasi...
Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah Perspektif Anggaran Berbasi...Dadang Solihin
 
Perencanaan PAD dalam Penyusunan APBD Berbasis Kinerja
Perencanaan PAD dalam Penyusunan APBD Berbasis KinerjaPerencanaan PAD dalam Penyusunan APBD Berbasis Kinerja
Perencanaan PAD dalam Penyusunan APBD Berbasis KinerjaDadang Solihin
 
Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah Perspektif Anggaran Berbas...
Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah  Perspektif Anggaran Berbas...Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah  Perspektif Anggaran Berbas...
Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah Perspektif Anggaran Berbas...Dadang Solihin
 
Sinkronisasi Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD, dan RKPD
Sinkronisasi Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD, dan RKPD Sinkronisasi Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD, dan RKPD
Sinkronisasi Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD, dan RKPD Dadang Solihin
 
Penyusunan Rencana Kegiatan
Penyusunan Rencana KegiatanPenyusunan Rencana Kegiatan
Penyusunan Rencana KegiatanRandy Wrihatnolo
 
Dokumen Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa) Tahun 2016
Dokumen Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa) Tahun 2016 Dokumen Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa) Tahun 2016
Dokumen Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa) Tahun 2016 Pemdes Wlahar Wetan
 
Revitalisasi Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan
Revitalisasi Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Revitalisasi Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan
Revitalisasi Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Dadang Solihin
 
Pentingnya Strategi dan Akselerasi Pembangunan Daerah dalam Penyusunan RPJMD
Pentingnya Strategi dan Akselerasi Pembangunan Daerah dalam Penyusunan RPJMDPentingnya Strategi dan Akselerasi Pembangunan Daerah dalam Penyusunan RPJMD
Pentingnya Strategi dan Akselerasi Pembangunan Daerah dalam Penyusunan RPJMDDadang Solihin
 
Pengukuran Kinerja Pembangunan Daerah dalam Pembangunan Wilayah Kawasan Timur...
Pengukuran Kinerja Pembangunan Daerah dalam Pembangunan Wilayah Kawasan Timur...Pengukuran Kinerja Pembangunan Daerah dalam Pembangunan Wilayah Kawasan Timur...
Pengukuran Kinerja Pembangunan Daerah dalam Pembangunan Wilayah Kawasan Timur...Dadang Solihin
 
Strategi Menarik Investor dalam rangka Peningkatan PAD
Strategi Menarik Investor dalam rangka Peningkatan PADStrategi Menarik Investor dalam rangka Peningkatan PAD
Strategi Menarik Investor dalam rangka Peningkatan PADDadang Solihin
 
Mencari Model Sinergi Masyarakat Dalam Membangun Kemandirian Daerah
Mencari Model Sinergi Masyarakat Dalam Membangun Kemandirian DaerahMencari Model Sinergi Masyarakat Dalam Membangun Kemandirian Daerah
Mencari Model Sinergi Masyarakat Dalam Membangun Kemandirian DaerahDadang Solihin
 
Implementasi UU 25/2004 tentang SPPN dalam Kerangka Efektivitas Perencanaan D...
Implementasi UU 25/2004 tentang SPPN dalam Kerangka Efektivitas Perencanaan D...Implementasi UU 25/2004 tentang SPPN dalam Kerangka Efektivitas Perencanaan D...
Implementasi UU 25/2004 tentang SPPN dalam Kerangka Efektivitas Perencanaan D...Dadang Solihin
 
Konsep dan Teori Pemimpin dan Kepemimpinan
Konsep dan Teori Pemimpin dan KepemimpinanKonsep dan Teori Pemimpin dan Kepemimpinan
Konsep dan Teori Pemimpin dan KepemimpinanSalma Van Licht
 
Kajian Efektivitas Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah di Kalimantan
Kajian Efektivitas Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah di KalimantanKajian Efektivitas Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah di Kalimantan
Kajian Efektivitas Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah di KalimantanBidang ANDROIDA-Puslatbang KDOD LAN
 
Panduan model desain pelatihan pendidikan
Panduan model desain pelatihan pendidikanPanduan model desain pelatihan pendidikan
Panduan model desain pelatihan pendidikanIsmail Ahmad
 
Keterkaitan Dokumen Perencanaan
Keterkaitan Dokumen PerencanaanKeterkaitan Dokumen Perencanaan
Keterkaitan Dokumen PerencanaanDadang Solihin
 
Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan DaerahPenyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Praktek Anggaran Berbasis Kinerja
Praktek Anggaran Berbasis KinerjaPraktek Anggaran Berbasis Kinerja
Praktek Anggaran Berbasis KinerjaJuwarto Tulungagung
 
Strategi Penetapan Kebijakan Anggaran Pembangunan Daerah
Strategi Penetapan Kebijakan Anggaran Pembangunan DaerahStrategi Penetapan Kebijakan Anggaran Pembangunan Daerah
Strategi Penetapan Kebijakan Anggaran Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Konsep Anggaran Berbasis Kinerja
Konsep Anggaran Berbasis KinerjaKonsep Anggaran Berbasis Kinerja
Konsep Anggaran Berbasis KinerjaJuwarto Tulungagung
 

Viewers also liked (20)

Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah Perspektif Anggaran Berbasi...
Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah Perspektif Anggaran Berbasi...Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah Perspektif Anggaran Berbasi...
Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah Perspektif Anggaran Berbasi...
 
Perencanaan PAD dalam Penyusunan APBD Berbasis Kinerja
Perencanaan PAD dalam Penyusunan APBD Berbasis KinerjaPerencanaan PAD dalam Penyusunan APBD Berbasis Kinerja
Perencanaan PAD dalam Penyusunan APBD Berbasis Kinerja
 
Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah Perspektif Anggaran Berbas...
Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah  Perspektif Anggaran Berbas...Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah  Perspektif Anggaran Berbas...
Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah Perspektif Anggaran Berbas...
 
Sinkronisasi Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD, dan RKPD
Sinkronisasi Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD, dan RKPD Sinkronisasi Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD, dan RKPD
Sinkronisasi Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD, dan RKPD
 
Penyusunan Rencana Kegiatan
Penyusunan Rencana KegiatanPenyusunan Rencana Kegiatan
Penyusunan Rencana Kegiatan
 
Dokumen Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa) Tahun 2016
Dokumen Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa) Tahun 2016 Dokumen Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa) Tahun 2016
Dokumen Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa) Tahun 2016
 
Revitalisasi Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan
Revitalisasi Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Revitalisasi Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan
Revitalisasi Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan
 
Pentingnya Strategi dan Akselerasi Pembangunan Daerah dalam Penyusunan RPJMD
Pentingnya Strategi dan Akselerasi Pembangunan Daerah dalam Penyusunan RPJMDPentingnya Strategi dan Akselerasi Pembangunan Daerah dalam Penyusunan RPJMD
Pentingnya Strategi dan Akselerasi Pembangunan Daerah dalam Penyusunan RPJMD
 
Pengukuran Kinerja Pembangunan Daerah dalam Pembangunan Wilayah Kawasan Timur...
Pengukuran Kinerja Pembangunan Daerah dalam Pembangunan Wilayah Kawasan Timur...Pengukuran Kinerja Pembangunan Daerah dalam Pembangunan Wilayah Kawasan Timur...
Pengukuran Kinerja Pembangunan Daerah dalam Pembangunan Wilayah Kawasan Timur...
 
Strategi Menarik Investor dalam rangka Peningkatan PAD
Strategi Menarik Investor dalam rangka Peningkatan PADStrategi Menarik Investor dalam rangka Peningkatan PAD
Strategi Menarik Investor dalam rangka Peningkatan PAD
 
Mencari Model Sinergi Masyarakat Dalam Membangun Kemandirian Daerah
Mencari Model Sinergi Masyarakat Dalam Membangun Kemandirian DaerahMencari Model Sinergi Masyarakat Dalam Membangun Kemandirian Daerah
Mencari Model Sinergi Masyarakat Dalam Membangun Kemandirian Daerah
 
Implementasi UU 25/2004 tentang SPPN dalam Kerangka Efektivitas Perencanaan D...
Implementasi UU 25/2004 tentang SPPN dalam Kerangka Efektivitas Perencanaan D...Implementasi UU 25/2004 tentang SPPN dalam Kerangka Efektivitas Perencanaan D...
Implementasi UU 25/2004 tentang SPPN dalam Kerangka Efektivitas Perencanaan D...
 
Konsep dan Teori Pemimpin dan Kepemimpinan
Konsep dan Teori Pemimpin dan KepemimpinanKonsep dan Teori Pemimpin dan Kepemimpinan
Konsep dan Teori Pemimpin dan Kepemimpinan
 
Kajian Efektivitas Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah di Kalimantan
Kajian Efektivitas Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah di KalimantanKajian Efektivitas Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah di Kalimantan
Kajian Efektivitas Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah di Kalimantan
 
Panduan model desain pelatihan pendidikan
Panduan model desain pelatihan pendidikanPanduan model desain pelatihan pendidikan
Panduan model desain pelatihan pendidikan
 
Keterkaitan Dokumen Perencanaan
Keterkaitan Dokumen PerencanaanKeterkaitan Dokumen Perencanaan
Keterkaitan Dokumen Perencanaan
 
Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan DaerahPenyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
 
Praktek Anggaran Berbasis Kinerja
Praktek Anggaran Berbasis KinerjaPraktek Anggaran Berbasis Kinerja
Praktek Anggaran Berbasis Kinerja
 
Strategi Penetapan Kebijakan Anggaran Pembangunan Daerah
Strategi Penetapan Kebijakan Anggaran Pembangunan DaerahStrategi Penetapan Kebijakan Anggaran Pembangunan Daerah
Strategi Penetapan Kebijakan Anggaran Pembangunan Daerah
 
Konsep Anggaran Berbasis Kinerja
Konsep Anggaran Berbasis KinerjaKonsep Anggaran Berbasis Kinerja
Konsep Anggaran Berbasis Kinerja
 

Similar to SEMINAR CAPACITY

Penyusunan Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Penyusunan Indikator Kinerja Pembangunan DaerahPenyusunan Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Penyusunan Indikator Kinerja Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Strategi Akselerasi Pembangunan Daerah dan Pencapaian Visi-Misi melalui Kebij...
Strategi Akselerasi Pembangunan Daerah dan Pencapaian Visi-Misi melalui Kebij...Strategi Akselerasi Pembangunan Daerah dan Pencapaian Visi-Misi melalui Kebij...
Strategi Akselerasi Pembangunan Daerah dan Pencapaian Visi-Misi melalui Kebij...Dadang Solihin
 
Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah
Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Rencana Pembangunan DaerahPenyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah
Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Rencana Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Sistem Perencanaan, Pengawasan dan Evaluasi Pembangunan Daerah
Sistem Perencanaan, Pengawasan dan Evaluasi Pembangunan DaerahSistem Perencanaan, Pengawasan dan Evaluasi Pembangunan Daerah
Sistem Perencanaan, Pengawasan dan Evaluasi Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Sistem Perencanaan, Pengawasan, Penyusunan, dan Evaluasi Pembangunan Daerah
Sistem Perencanaan, Pengawasan, Penyusunan, dan Evaluasi Pembangunan DaerahSistem Perencanaan, Pengawasan, Penyusunan, dan Evaluasi Pembangunan Daerah
Sistem Perencanaan, Pengawasan, Penyusunan, dan Evaluasi Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Pedoman Penyusunan Sistem Monitoring dan Evaluasi
Pedoman Penyusunan Sistem Monitoring dan EvaluasiPedoman Penyusunan Sistem Monitoring dan Evaluasi
Pedoman Penyusunan Sistem Monitoring dan EvaluasiDadang Solihin
 
Penyusunan Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Penyusunan Indikator Kinerja Pembangunan DaerahPenyusunan Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Penyusunan Indikator Kinerja Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah Perspektif Anggaran Berbasis Kinerja
Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah Perspektif Anggaran Berbasis KinerjaPenyusunan Rencana Pembangunan Daerah Perspektif Anggaran Berbasis Kinerja
Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah Perspektif Anggaran Berbasis KinerjaDadang Solihin
 
Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah Perspektif Anggaran Berbasis Kinerja
Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah Perspektif Anggaran Berbasis KinerjaPenyusunan Rencana Pembangunan Daerah Perspektif Anggaran Berbasis Kinerja
Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah Perspektif Anggaran Berbasis KinerjaDadang Solihin
 
Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan DaerahPenyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Penyusunan dan Pencapaian Indikator Kinerja RPJMD dan Renstra SKPD
Penyusunan dan Pencapaian Indikator Kinerja RPJMD dan Renstra SKPDPenyusunan dan Pencapaian Indikator Kinerja RPJMD dan Renstra SKPD
Penyusunan dan Pencapaian Indikator Kinerja RPJMD dan Renstra SKPDDadang Solihin
 
Memahami Perencanaan Pembangunan Daerah
Memahami Perencanaan Pembangunan DaerahMemahami Perencanaan Pembangunan Daerah
Memahami Perencanaan Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pembangunan
Monitoring dan Evaluasi Kinerja PembangunanMonitoring dan Evaluasi Kinerja Pembangunan
Monitoring dan Evaluasi Kinerja PembangunanDadang Solihin
 
Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah
Evaluasi Kinerja Pembangunan DaerahEvaluasi Kinerja Pembangunan Daerah
Evaluasi Kinerja Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Sistem Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah
Sistem Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pembangunan DaerahSistem Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah
Sistem Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yang Berkualitas
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yang BerkualitasRencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yang Berkualitas
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yang BerkualitasDadang Solihin
 
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi  Rencana Pembangunan DaerahPenyusunan, Pengendalian dan Evaluasi  Rencana Pembangunan Daerah
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Membangun Sistem Monitoring dan Evaluasi di Lingkungan Sekretariat Daerah
Membangun Sistem Monitoring dan Evaluasi di Lingkungan Sekretariat DaerahMembangun Sistem Monitoring dan Evaluasi di Lingkungan Sekretariat Daerah
Membangun Sistem Monitoring dan Evaluasi di Lingkungan Sekretariat DaerahDadang Solihin
 
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan DaerahPenyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Peningkatan Kapasitas dan Fungsi Legislasi Anggota DPRD
Peningkatan Kapasitas dan Fungsi Legislasi Anggota DPRDPeningkatan Kapasitas dan Fungsi Legislasi Anggota DPRD
Peningkatan Kapasitas dan Fungsi Legislasi Anggota DPRDDadang Solihin
 

Similar to SEMINAR CAPACITY (20)

Penyusunan Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Penyusunan Indikator Kinerja Pembangunan DaerahPenyusunan Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Penyusunan Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
 
Strategi Akselerasi Pembangunan Daerah dan Pencapaian Visi-Misi melalui Kebij...
Strategi Akselerasi Pembangunan Daerah dan Pencapaian Visi-Misi melalui Kebij...Strategi Akselerasi Pembangunan Daerah dan Pencapaian Visi-Misi melalui Kebij...
Strategi Akselerasi Pembangunan Daerah dan Pencapaian Visi-Misi melalui Kebij...
 
Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah
Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Rencana Pembangunan DaerahPenyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah
Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah
 
Sistem Perencanaan, Pengawasan dan Evaluasi Pembangunan Daerah
Sistem Perencanaan, Pengawasan dan Evaluasi Pembangunan DaerahSistem Perencanaan, Pengawasan dan Evaluasi Pembangunan Daerah
Sistem Perencanaan, Pengawasan dan Evaluasi Pembangunan Daerah
 
Sistem Perencanaan, Pengawasan, Penyusunan, dan Evaluasi Pembangunan Daerah
Sistem Perencanaan, Pengawasan, Penyusunan, dan Evaluasi Pembangunan DaerahSistem Perencanaan, Pengawasan, Penyusunan, dan Evaluasi Pembangunan Daerah
Sistem Perencanaan, Pengawasan, Penyusunan, dan Evaluasi Pembangunan Daerah
 
Pedoman Penyusunan Sistem Monitoring dan Evaluasi
Pedoman Penyusunan Sistem Monitoring dan EvaluasiPedoman Penyusunan Sistem Monitoring dan Evaluasi
Pedoman Penyusunan Sistem Monitoring dan Evaluasi
 
Penyusunan Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Penyusunan Indikator Kinerja Pembangunan DaerahPenyusunan Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Penyusunan Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
 
Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah Perspektif Anggaran Berbasis Kinerja
Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah Perspektif Anggaran Berbasis KinerjaPenyusunan Rencana Pembangunan Daerah Perspektif Anggaran Berbasis Kinerja
Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah Perspektif Anggaran Berbasis Kinerja
 
Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah Perspektif Anggaran Berbasis Kinerja
Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah Perspektif Anggaran Berbasis KinerjaPenyusunan Rencana Pembangunan Daerah Perspektif Anggaran Berbasis Kinerja
Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah Perspektif Anggaran Berbasis Kinerja
 
Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan DaerahPenyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
 
Penyusunan dan Pencapaian Indikator Kinerja RPJMD dan Renstra SKPD
Penyusunan dan Pencapaian Indikator Kinerja RPJMD dan Renstra SKPDPenyusunan dan Pencapaian Indikator Kinerja RPJMD dan Renstra SKPD
Penyusunan dan Pencapaian Indikator Kinerja RPJMD dan Renstra SKPD
 
Memahami Perencanaan Pembangunan Daerah
Memahami Perencanaan Pembangunan DaerahMemahami Perencanaan Pembangunan Daerah
Memahami Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pembangunan
Monitoring dan Evaluasi Kinerja PembangunanMonitoring dan Evaluasi Kinerja Pembangunan
Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pembangunan
 
Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah
Evaluasi Kinerja Pembangunan DaerahEvaluasi Kinerja Pembangunan Daerah
Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah
 
Sistem Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah
Sistem Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pembangunan DaerahSistem Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah
Sistem Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah
 
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yang Berkualitas
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yang BerkualitasRencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yang Berkualitas
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yang Berkualitas
 
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi  Rencana Pembangunan DaerahPenyusunan, Pengendalian dan Evaluasi  Rencana Pembangunan Daerah
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah
 
Membangun Sistem Monitoring dan Evaluasi di Lingkungan Sekretariat Daerah
Membangun Sistem Monitoring dan Evaluasi di Lingkungan Sekretariat DaerahMembangun Sistem Monitoring dan Evaluasi di Lingkungan Sekretariat Daerah
Membangun Sistem Monitoring dan Evaluasi di Lingkungan Sekretariat Daerah
 
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan DaerahPenyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah
 
Peningkatan Kapasitas dan Fungsi Legislasi Anggota DPRD
Peningkatan Kapasitas dan Fungsi Legislasi Anggota DPRDPeningkatan Kapasitas dan Fungsi Legislasi Anggota DPRD
Peningkatan Kapasitas dan Fungsi Legislasi Anggota DPRD
 

More from Dadang Solihin

Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdf
Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdfPermohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdf
Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdfDadang Solihin
 
Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...
Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...
Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...Dadang Solihin
 
Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...
Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...
Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...Dadang Solihin
 
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...Dadang Solihin
 
Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...
Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...
Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...Dadang Solihin
 
Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...
Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...
Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...Dadang Solihin
 
Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...
Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...
Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...Dadang Solihin
 
Status Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta Timur
Status Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta TimurStatus Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta Timur
Status Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta TimurDadang Solihin
 
Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...
Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...
Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...Dadang Solihin
 
The President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKW
The President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKWThe President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKW
The President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKWDadang Solihin
 
Laporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di Indonesia
Laporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di IndonesiaLaporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di Indonesia
Laporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di IndonesiaDadang Solihin
 
Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJD
Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJDEvaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJD
Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJDDadang Solihin
 
Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023
Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023 Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023
Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023 Dadang Solihin
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500Dadang Solihin
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350Dadang Solihin
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500Dadang Solihin
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650Dadang Solihin
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IV
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IVROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IV
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IVDadang Solihin
 
ROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction Book
ROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction BookROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction Book
ROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction BookDadang Solihin
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRA
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRAROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRA
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRADadang Solihin
 

More from Dadang Solihin (20)

Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdf
Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdfPermohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdf
Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdf
 
Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...
Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...
Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...
 
Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...
Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...
Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...
 
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...
 
Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...
Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...
Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...
 
Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...
Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...
Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...
 
Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...
Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...
Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...
 
Status Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta Timur
Status Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta TimurStatus Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta Timur
Status Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta Timur
 
Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...
Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...
Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...
 
The President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKW
The President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKWThe President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKW
The President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKW
 
Laporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di Indonesia
Laporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di IndonesiaLaporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di Indonesia
Laporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di Indonesia
 
Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJD
Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJDEvaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJD
Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJD
 
Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023
Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023 Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023
Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IV
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IVROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IV
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IV
 
ROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction Book
ROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction BookROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction Book
ROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction Book
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRA
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRAROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRA
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRA
 

Recently uploaded

tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 

Recently uploaded (20)

tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 

SEMINAR CAPACITY

  • 1. Drs. H. Dadang Solihin, MA Direktur Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah-Bappenas Seminar Capacity Building FGNI Pemda Kabupaten Sukamara dan Kabupaten Kutai Barat Hotel Inna Bali-Denpasar, 21 Maret 2009 BAPPENAS
  • 2. File Presentasi ini bisa didownload di http://www.ziddu.com/download/4117027/2009_009_Denpasar.pdf.html www.dadangsolihin.com 2
  • 4. MateriMateri • Tujuan dan Permasalahan Pembangunan Daerah • Perencanaan Pembangunan Daerah • Kegagalan Perencanaan • Perwakilan Rakyat • Anggaran Berbasis Kinerja dan Aplikasinya dalam Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah • Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, dan Renja SKPD www.dadangsolihin.com 4
  • 5.
  • 6. Apa Tujuan Pembangunan?Apa Tujuan Pembangunan? (Todaro: the three objectives of development) 1. Peningkatan standar hidup (levels of living) setiap orang, baik pendapatannya, tingkat konsumsi pangan, sandang, papan, pelayanan kesehatan, pendidikan, dll. 2. Penciptaan berbagai kondisi yang memungkinkan tumbuhnya rasa percaya diri (self-esteem) setiap orang. 3. Peningkatan kebebasan (freedom/democracy) setiap orang. www.dadangsolihin.com 6
  • 7. How?How? 1. Mengurangi disparitas atau ketimpangan pembangunan  antar daerah  antar sub daerah  antar warga masyarakat (pemerataan dan keadilan). 1. Memberdayakan masyarakat dan mengentaskan kemiskinan. 2. Menciptakan atau menambah lapangan kerja. 3. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat daerah. 4. Mempertahankan atau menjaga kelestarian sumber daya alam agar bermanfaat bagi generasi sekarang dan generasi masa datang (berkelanjutan). www.dadangsolihin.com 7
  • 8. Pembangunan Daerah (1)Pembangunan Daerah (1)  Pembangunan daerah pada hakekatnya adalah upaya terencana untuk meningkatkan kapasitas pemerintahan daerah sehingga tercipta suatu kemampuan yang andal dan profesional dalam: • memberikan pelayanan kepada masyarakat, • mengelola sumber daya ekonomi daerah. www.dadangsolihin.com 8
  • 9. Pembangunan Daerah (2)Pembangunan Daerah (2)  Pembangunan daerah juga merupakan upaya untuk memberdayakan masyarakat di seluruh daerah sehingga: • tercipta suatu lingkungan yang memungkinkan masyarakat untuk menikmati kualitas kehidupan yang lebih baik, maju, dan tenteram, • memperluas pilihan yang dapat dilakukan masyarakat bagi peningkatan harkat, martabat, dan harga diri. www.dadangsolihin.com 9
  • 10. Pembangunan Daerah (3)Pembangunan Daerah (3) • Pembangunan daerah dilaksanakan melalui penguatan otonomi daerah dan pengelolaan sumber daya yang mengarah pada terwujudnya tata kepemerintahan yang baik (good governance). • Pelaksanaan pembangunan daerah yang baik hanya dapat dilakukan apabila terjadi keseimbangan peran dari tiga pilar, yaitu: pemerintah, dunia usaha swasta, dan masyarakat. www.dadangsolihin.com 10
  • 11. Pembangunan Daerah (4)Pembangunan Daerah (4) • Pemerintahan (legislatif, eksekutif, dan yudikatif) memainkan peran yang menjalankan dan menciptakan lingkungan politik dan hukum yang kondusif bagi unsur-unsur lain. • Peran dunia usaha swasta adalah mewujudkan penciptaan lapangan kerja dan pendapatan. • Masyarakat berperan dalam penciptaan interaksi sosial, ekonomi dan politik. www.dadangsolihin.com 11
  • 12. Pergeseran Paradigma:Pergeseran Paradigma: FFrom Government to Governancerom Government to Governance Government Governance  Memberikan hak ekslusif bagi negara untuk mengatur hal-hal publik,  Aktor di luarnya hanya dapat disertakan sejauh negara mengijinkannya.  Persoalan-persoalan publik adalah urusan bersama pemerintah, civil society dan dunia usaha sebagai tiga aktor utama. www.dadangsolihin.com 12
  • 13. Pelaku Pembangunan: Paradigma GovernancePelaku Pembangunan: Paradigma Governance  Interaksi antara Pemerintah, Dunia Usaha Swasta, dan Masyarakat yang bersendikan transparansi, akuntabilitas, partisipatif, dsb. www.dadangsolihin.com 13  Apabila sendi-sendi tersebut dipenuhi, maka Governance akan Good. Dunia Usaha Swasta Pemerintah Masyarakat Nilai Pertumbuhan Redistibusi Melalui Pelayanan Pasar Kontrol Kontrol Tenaga Kerja
  • 14. Pelaku Pembangunan: StakeholdersPelaku Pembangunan: Stakeholders www.dadangsolihin.com 14 Executive Judiciary Legislature Public service Military Police organized into: Community-based organizations Non-governmental organizations Professional Associations Religious groups Women’s groups Media Small / medium / large enterprises Multinational Corporations Financial institutions Stock exchange BUSINESS STATE CITIZENS
  • 16. Troika: Pola HubunganTroika: Pola Hubungan aantara Pemerintah, Duniantara Pemerintah, Dunia Usaha Swasta,Usaha Swasta, ddan Masyarakatan Masyarakat www.dadangsolihin.com 16 VISI Masyarakat, Bangsa, dan Negara PemerintahPemerintah MasyarakatMasyarakat Dunia UsahaDunia UsahaGood Governance
  • 17. Perumusan Visi DaerahPerumusan Visi Daerah www.dadangsolihin.com 17 Stakeholders PEMDA
  • 18. Perumusan Visi DaerahPerumusan Visi Daerah www.dadangsolihin.com 18 PEMDA Stakeholders
  • 19. TernyataTernyata Pemerintah Masih DiperlukanPemerintah Masih Diperlukan www.dadangsolihin.com 19
  • 20. Permasalahan Pembangunan Daerah (1)Permasalahan Pembangunan Daerah (1) 1.1. Pembangunan EkonomiPembangunan Ekonomi  Meningkatnya pengangguran dan kemiskinan  Menurunnya fungsi intermediasi perbankan untuk mengembangkan sektor riil  Pola persebaran investasi untuk PMA dan PMDN secara nasional belum merata dan menunjukkan ketimpangan yang cukup tinggi antarwilayah 2.2. Pembangunan SosialPembangunan Sosial  Menurunnya kemampuan pemerintah dalam pelayanan-pelayanan sosial dasar (pendidikan, kesehatan dan gizi). www.dadangsolihin.com 20
  • 21. Permasalahan Pembangunan Daerah (2)Permasalahan Pembangunan Daerah (2) 3.3. Pembangunan Prasarana WilayahPembangunan Prasarana Wilayah  Terbatasnya tingkat pelayanan jaringan transportasi antar dan intra wilayah.  Menurunnya kapasitas pemerintah daerah dalam pengaturan dan pengelolaan infrastruktur.  Menurunnya kapasitas dan ketersediaan sumberdaya tenaga listrik.  Meningkatnya masalah kelangkaan air bersih dan air minum.  Menurunnya kapasitas pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan pelayanan infrastruktur. www.dadangsolihin.com 21
  • 22. Permasalahan Pembangunan Daerah (3)Permasalahan Pembangunan Daerah (3) 4.4. Pembangunan Sumberdaya Alam dan Lingkungan HidupPembangunan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup  Menurunnya kualitas permukiman (kemacetan, kawasan kumuh, pencemaran lingkungan (air, udara, suara, sampah).  Berkurangnya ruang publik dan ruang terbuka hijau (RTH) di wilayah perkotaan.  Alih fungsi lahan pertanian produktif menjadi lahan permukiman secara signifikan. www.dadangsolihin.com 22
  • 23. Permasalahan Pembangunan Daerah (4)Permasalahan Pembangunan Daerah (4) 5.5. Pembangunan SDA dan LH (lanjutan)Pembangunan SDA dan LH (lanjutan)  Meningkatnya urbanisasi dan aglomerasi perkotaan.  Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) belum sepenuhnya menjadi acuan dalam pemanfaatan ruang dan fokus hanya pada Perencanaan.  Penurunan luas kawasan Hutan Tropis dan kawasan resapan air, serta meningkatnya DAS kritis.  Kejadian bencana alam gempa, banjir dan longsor yang frekuensinya meningkat dan dampaknya semakin meluas, terutama pada kawasan yang berfungsi lindung. www.dadangsolihin.com 23
  • 24. Permasalahan Pembangunan Daerah (5)Permasalahan Pembangunan Daerah (5) 6.6. Permasalahan KhususPermasalahan Khusus  Lemahnya daya saing investasi  Pembangunan daerah tertinggal belum ditangani secara terpadu antar sektor dan antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha  Pemekaran daerah yang belum mampu menyejahterakan masyarakat  Rendahnya proses pembangunan dan penguatan stabilitas keamanan di daerah perbatasan negara. www.dadangsolihin.com 24
  • 25.
  • 26. Definisi PerencanaanDefinisi Perencanaan Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat melalui serangkaian pilihan-pilihan.  Menentukan : Menemukan (mengungkapkan dan meyakinkan).  Tindakan : Spesifik dan berkaitan dengan persoalan pelaksanaan  Tepat : Dikaitkan dengan tindakan  Pilihan-pilihan : 1. Pemilihan tujuan dan kriteria 2. Identifikasi seperangkat alternatif yang konsisten dengan preskripsi dengan pemilihan alternatif yang memungkinkan 3. Arahan tindakan mengenai tujuan yang telah ditentukan www.dadangsolihin.com 26
  • 27. Syarat PerencanaanSyarat Perencanaan Harus memiliki, mengetahui, dan memperhitungkan: 1. Tujuan akhir yang dikehendaki. 2. Sasaran-sasaran dan prioritas untuk mewujudkannya (yang mencerminkan pemilihan dari berbagai alternatif). 3. Jangka waktu mencapai sasaran-sasaran tersebut. 4. Masalah-masalah yang dihadapi. 5. Modal atau sumber daya yang akan digunakan serta pengalokasiannya. 6. kebijakan-kebijakan untuk melaksanakannya. 7. Orang, organisasi, atau badan pelaksananya. 8. Mekanisme pemantauan, evaluasi, dan pengawasan pelaksanaannya. www.dadangsolihin.com 27
  • 28. Fungsi/Manfaat PerencanaanFungsi/Manfaat Perencanaan • Sebagai penuntun arah • Minimalisasi ketidakpastian • Minimalisasi inefisiensi sumberdaya • Penetapan standar dan pengawasan kualitas www.dadangsolihin.com 28
  • 29.
  • 30. Kegagalan Perencanaan (1)Kegagalan Perencanaan (1) 1. Penyusunan perencanaan tidak tepat, mungkin karena: www.dadangsolihin.com 30  informasinya kurang lengkap,  metodologinya belum dikuasai,  perencanaannya tidak realistis sehingga tidak mungkin pernah bisa terlaksana  pengaruh politis terlalu besar sehingga pertimbangan- pertimbangan teknis perencanaan diabaikan.
  • 31. Kegagalan Perencanaan (2)Kegagalan Perencanaan (2) 2. Perencanaannya mungkin baik, tetapi pelaksanaannya tidak seperti seharusnya.  kegagalan terjadi karena tidak berkaitnya perencanaan dengan pelaksanaannya.  aparat pelaksana tidak siap atau tidak kompeten,  masyarakat tidak punya kesempatan berpartisipasi sehingga tidak mendukungnya. www.dadangsolihin.com 31
  • 32. Kegagalan Perencanaan (3)Kegagalan Perencanaan (3) 3. Perencanaan mengikuti paradigma yang ternyata tidak sesuai dengan kondisi dan perkembangan serta tidak dapat mengatasi masalah mendasar negara berkembang. www.dadangsolihin.com 32  Misalnya, orientasi semata- mata pada pertumbuhan yang menyebabkan makin melebarnya kesenjangan.  Dengan demikian, yang keliru bukan semata-mata perencanaannya, tetapi falsafah atau konsep di balik perencanaan itu.
  • 33. Kegagalan Perencanaan (4)Kegagalan Perencanaan (4) 4. Karena perencanaan diartikan sebagai pengaturan total kehidupan manusia sampai yang paling kecil sekalipun.  Perencanaan di sini tidak memberikan kesempatan berkembangnya prakarsa individu dan pengembangan kapasitas serta potensi masyarakat secara penuh.  Sistem ini bertentangan dengan hukum penawaran dan permintaan karena pemerintah mengatur semuanya.  Perencanaan seperti inilah yang disebut sebagai sistem perencanaan terpusat (centrally planned system). www.dadangsolihin.com 33
  • 34. Sistem Perencanaan yang BerhasilSistem Perencanaan yang Berhasil • Sistem perencanaan yang mendorong berkembangnya mekanisme pasar dan peran serta masyarakat. • Dalam sistem ini perencanaan dilakukan dengan menentukan sasaran-sasaran secara garis besar, baik di bidang sosial maupun ekonomi, dan pelaku utamanya adalah masyarakat dan usaha swasta. www.dadangsolihin.com 34
  • 35. Perencanaan yang IdealPerencanaan yang Ideal • Prinsip partisipatif: masyarakat yang akan memperoleh manfaat dari perencanaan harus turut serta dalam prosesnya. • Prinsip kesinambungan: perencanaan tidak hanya berhenti pada satu tahap; tetapi harus berlanjut sehingga menjamin adanya kemajuan terus-menerus dalam kesejahteraan, dan jangan sampai terjadi kemunduran. • Prinsip holistik: masalah dalam perencanaan dan pelaksanaannya tidak dapat hanya dilihat dari satu sisi (atau sektor) tetapi harus dilihat dari berbagai aspek, dan dalam keutuhan konsep secara keseluruhan. • Mengandung sistem yang dapat berkembang (a learning and adaptive system). • Terbuka dan demokratis (a pluralistic social setting). www.dadangsolihin.com 35
  • 37. Wadah Perwakilan RakyatWadah Perwakilan Rakyat www.dadangsolihin.com 37 Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh Kepala Daerah yang dipilih secara langsung oleh rakyat DPRD sebagai organisasi politik Negara yang berpihak dan berjuang untuk kepentingan rakyat Berbagai partai politik yang seharusnya menjadi organisasi politik sipil tertinggi dari rakyat LSM dan berbagai bentuk asosiasi yang menjadi wadah fungsional atas perjuangan kepentingan tertentu Berbagai organisasi kemasyarakatan yang dibentuk mulai dari tingkat dusun sampai tingkat nasional  Mana yang paling dekat dengan rakyat dan secara nyata sering memperjuangkan kepentingan rakyat?  Organisasi mana yang terkait langsung memperjuangkan kepentingan rakyat?  Lembaga dan organisasi mana yang mempunyai sumberdaya pembangunan yang dapat didayagunakan untuk secara nyata dan cepat memenuhi kebutuhan hidup rakyat?  Organisasi mana yang mempunyai dasar pijakan kuat dan konkrit di lingkungan rakyat?
  • 38. www.dadangsolihin.com 38 Struktur dan Kompleksitas Keterwakilan Kepentingan Warga dalam PembangunanStruktur dan Kompleksitas Keterwakilan Kepentingan Warga dalam Pembangunan Pemda Kebijakan dan Program Pembangunan DPRD Produk-produk Fungsi DPRD Parpol Program partai dan janji kampanye LSM Kebijakan dan program khusus LSM Ormas Agenda lobi dan tekanan politik Bentuk Kebijakan dan Program Pembangunan Pemda KDH, Sekda, SKPD DPRD Pimpinan, Komisi, Fraksi, Kaukus Parpol Pimpinan Partai, Biro-biro dalam Partai LSM Berbagai bentuk dan jenis LSM Ormas Berbagai bentuk dan jenis Ormas Lembaga Intermediary Gender Laki Perempuan Ekonomi Kaya Miskin Domisili Tetap Tidak Tetap Keamanan Mapan Rentan Organisasi Kelompok Individual Warga Negara dan Kepentingan-kepentingannya Lingkungan Lingkungan yang sehat dan lestari Arena Pembangunan Sosial Kesejahteraan sosial bagi seluruh warga Ekonomi Pertumbuhan dan pemerataan Kelembagaan Pembuatan keputusan partisipatif Kelompok median pendukung pemilu dan political entrepreneur Sumber: ADEKSI, KAS, GTZ, ProLH (2005)
  • 39. KelompokKelompok MMedianedian  Mereka adalah para pemain politik di tingkat 'meso' atau tengah yang cerdas dalam melihat peluang untuk melakukan perubahan.  Motif gerakan dan sasaran mereka seringkali sangat ditentukan pada pemenuhan insentif yang mereka harapkan; bisa insentif politik atau ekonomi.  Mereka dapat bergerak seperti 'bola liar' karena mampu masuk dalam berbagai kalangan dengan mudah.  Mereka juga bisa menjadi 'penunggang bebas' atau free rider terhadap berbagai organisasi dan program yang sesuai dengan minat dan kepentingan mereka.  Pada umumnya, mereka muncul dari 'kelas menengah' di lingkungan ekonomi atau pun lingkungan intelektual. www.dadangsolihin.com 39
  • 40. PPendukungendukung PPemiluemilu  Pada umumnya mereka mendapatkan akses pemanfaatan fasilitas publik dan sumberdaya pembangunan secara lebih baik dibandingkan dengan masyarakat kebanyakan.  Karena posisi yang berada di lapisan tengah, mereka dapat diakses baik oleh para penguasa formal maupun masyarakat luas, sebab keduanya punya ketergantungan terhadap kelompok median ini. www.dadangsolihin.com 40
  • 41. Fungsi DPRD menurut UUFungsi DPRD menurut UU 1. Legislasi: kewenangan pembuatan Peraturan Daerah (Perda), yaitu menginisiasi lahirnya Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) dan juga membahas dan menyetujui/menolak Raperda yang diusulkan oleh eksekutif. 2. Anggaran: kewenangan menyetujui atau menolak dan menetapkan RAPBD menjadi APBD, melalui proses pembahasan Arah Kebijakan Umum, pembahasan rancangan APBD yang diajukan oleh kepala daerah, dan menerapkan Perda tentang APBD. 3. Pengawasan: kewenangan dewan untuk melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan perda dan peraturan lainnya, pengawasan pelaksanaan APBD, mengawasi kebijakan dan kinerja pemerintah daerah dalam pelaksanaan pembangunan daerah, dan kerjasama internasional di daerah. Sumber: UU 32/2004 www.dadangsolihin.com 41
  • 42. Peran dan Fungsi DPRD (1966-1998)Peran dan Fungsi DPRD (1966-1998) • DPRD hanya menyetujui konsep eksekutif karena kapasitas dan kewenangannya terbatas untuk menganalisis kebijakan yang diprakarsai eksekutif. • Anggota dewan saat itu tidak memiliki kekuatan dan keahlian untuk melakukan analisa secara independen atau untuk meminta masukan dari masyarakat. • Hal ini semakin memperlemah fungsi perwakilan DPRD dan kemampuan mereka dalam memastikan bahwa program, pelayanan, dan anggaran pemerintah daerah telah mencerminkan prioritas konstituen. • Pemilihan umum direkayasa secara seksama untuk memilih anggota DPRD yang loyal pada rezim. www.dadangsolihin.com 42
  • 43. Peran dan Fungsi DPRD (Saat Ini)Peran dan Fungsi DPRD (Saat Ini) • DPRD saat ini lebih cerdas dan kompeten dibandingkan di masa lalu. • Anggota DPRD secara aktif terlibat dalam penyusunan peraturan daerah , tidak hanya menyetujui draf yang dipersiapkan oleh pemerintah, dan memainkan peran penting dalam proses penganggaran daerah. • Pemerintah daerah berkonsultasi dengan DPRD mengenai keputusan- keputusan kebijakan yang penting dan DPRD secara aktif mengambil bagian dalam perencanaan untuk pengembangan ekonomi dan masyarakat di daerahnya. • Melalui pemilihan umum yang jujur dan adil, anggota DPRD kini lebih representatif dibandingkan di masa lalu, di mana masyarakat memiliki harapan yang tinggi terhadap lembaga ini. www.dadangsolihin.com 43
  • 44. Tantangan bagi DPRD yang Efektif (1)Tantangan bagi DPRD yang Efektif (1) • Seperti di banyak tempat lain di dunia, para politisi seringkali terlihat sebagai orang-orang yang mengutamakan kepentingan diri sendiri dan mereka tidak terjangkau, terpisah dari realita kemiskinan dan kesengsaraan lain yang masih mewarnai kehidupan sehari-hari di Indonesia. • Banyak anggota DPRD merasa mempunyai hak istimewa dan merasa bahwa sebagai wakil terpilih yang berbicara dan bertindak atas nama masyarakat, mereka berhak menuntut perlakuan khusus dan kemudian menjauhkan diri dari masyarakat biasa. www.dadangsolihin.com 44
  • 45. Tantangan bagi DPRD yang Efektif (2)Tantangan bagi DPRD yang Efektif (2) • Tuduhan korupsi dan penyalahgunaan sumber daya publik yang terus menghiasi catatan DPRD di daerah juga akan dapat mengikis kepercayaan publik. • Menurut data Indonesian Corruption Watch pada Juni 2006, lebih dari 1.000 anggota DPRD di seluruh Indonesia sedang dalam penyelidikan karena tuduhan yang berkaitan dengan korupsi. • DPRD banyak yang kurang efektif. Kebanyakan DPRD hanya menyetujui satu atau dua PERDA dalam setahun walaupun merencanakan untuk membuat lebih banyak lagi. Anggaran daerah sering pula tertunda karena keterlambatan DPRD untuk menyetujuinya. www.dadangsolihin.com 45
  • 46. Mengapa Hal Ini Terjadi?Mengapa Hal Ini Terjadi? • Sistem partai yang terpusat membuat anggota DPR/D menjadi lebih berpihak kepada partai sebagai sumber legitimasi daripada berpihak pada pemilih dan masyarakat. • Partai politik melihat anggotanya sebagai sumber pengumpulan dana untuk pemilihan umum berikut, sehingga kebanyakan anggota DPRD memang secara teratur harus memberikan sebagian gaji mereka kepada partai. • Bagi banyak anggota DPRD, para pemilih hanya perlu dimintai pendapat lima tahun sekali, sebagai bagian dari kampanye pemilihan kembali. • “Hubungan Konstituensi” berarti memelihara kelompok kepentingan tertentu yang mendukung para anggota DPRD untuk dipilih, dan seringkali melibatkan uang. www.dadangsolihin.com 46
  • 47. Kemauan untuk MereformasiKemauan untuk Mereformasi • Anggota DPRD yang progresif dan berpikiran reformis semakin sadar bahwa kebutuhan untuk mendengarkan masyarakat tidak hanya terjadi selama kampanye saja tetapi dalam praktek sehari-hari. • Anggota DPRD semakin tanggap dan inovatif serta memahami permasalahan yang muncul akibat ketidakpercayaan rakyat pada para politisi. • DPRD telah melakukan reformasi di beberapa bidang yang memungkinkan partisipasi masyarakat serta meningkatkan transparansi. www.dadangsolihin.com 47
  • 48. Best Practices (1)Best Practices (1) Peraturan Daerah tentang Transparansi dan Partisipasi • Beberapa Pemda telah mengesahkan Perda yang transparan dan memberikan kesempatan masyarakat untuk dimintai pendapatnya dalam proses pembuatan keputusan. Penggunaan Masa Reses yang Bermakna • Setiap tahun, DPRD memiliki dua kali masa reses, untuk melakukan konsultasi dengan para konsituennya. • Beberapa DPRD telah menggunakan reses ini dengan sangat baik, misalnya dengan mengikuti Musrenbang di daerah masing-masing. www.dadangsolihin.com 48
  • 49. Best Practices (2)Best Practices (2) Keterlibatan Publik dalam Penyusunan Peraturan Daerah • DPRD dan pemerintah daerah membuka pintunya untuk masukan dari kelompok-kelompok masyarakat sipil. • Dalam beberapa kasus, hal ini telah dilembagakan melalui kebijakan lokal untuk melibatkan organisasi masyarakat sipil dalam proses penyusunan peraturan daerah. • Dengan memperbolehkan masyarakat terlibat aktif dalam proses pembuatan peraturan daerah, perangkat hukum menjadi lebih mantap dan mudah dilaksanakan. www.dadangsolihin.com 49
  • 50. Best Practices (3)Best Practices (3) Dengar Pendapat Publik • Sudah semakin lazim bagi DPRD untuk berkonsultasi dengan masyarakat melalui dengar pendapat publik. • Beberapa DPRD telah memanfaatkan fasilitator dan mekanisme konsultatif yang lebih interaktif dibandingkan dengan komunikasi satu arah tradisional dan sosialisasi dari atas ke bawah. • Ruang sidang paripurna DPRD dipersiapkan sedemikian rupa guna meningkatkan komunikasi diantara para peserta, dan pertemuan ini pun difasilitasi oleh fasilitator yang terlatih. www.dadangsolihin.com 50
  • 51. Best Practices (4)Best Practices (4) Transparansi Anggaran • Banyak DPRD kini telah membuka pintu bagi masyarakat untuk mengakses dokumen anggaran, bahkan telah menyebarkannya kepada publik dalam bentuk poster. • Beberapa DPRD telah melakukan dialog interaktif melalui program radio untuk membicarakan anggaran daerah. Keterlibatan Masyarakat dalam Proses Penganggaran • Di beberapa daerah delegasi yang mewakili masyarakat dari forum Musrenbang dapat mengikuti pertemuan persiapan DPRD untuk Kebijakan Umum Anggaran dalam rangka penyusunan APBD. www.dadangsolihin.com 51
  • 52. Orientasi Dasar Politik DPRDOrientasi Dasar Politik DPRD 1. Agenda politik yang sangat nyata dan langsung memenuhi kebutuhan warga.  Penanggulangan kemiskinan;  Peningkatan aksesibilitas dan kualitas pendidikan dan kesehatan;  Pemberantasan korupsi dan reformasi birokrasi. www.dadangsolihin.com 52
  • 53. www.dadangsolihin.com 53 Orientasi Dasar Politik DPRDOrientasi Dasar Politik DPRD . . .. . . 2. Argumentasi politik yang dibangun adalah sangat mendasar dan tidak klise.  Dengan membawa dukungan politik nyata dari warga, anggota DPRD akan dapat memperkuat pijakan mereka dalam proses politik yang berlangsung dalam berbagai sidang DPRD.  Dengan informasi dan pengetahuan yang langsung diperoleh dari warga masyarakat, para anggota DPRD akan mampu membawakan semua kepentingan warga ke dalam proses pembuatan Peraturan Daerah, penentuan APBD dan pengawasan politik.
  • 54. www.dadangsolihin.com 54 Orientasi Dasar Politik DPRDOrientasi Dasar Politik DPRD . . .. . . 3. Pemikiran yang selalu mencari upaya perbaikan.  Anggota DPRD akan selalu dituntut untuk berpikir positif dan konstruktif dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.  Sering tanpa disadari kebiasaan ini justru meningkatkan kapasitas modal politik yang memang dibutuhkan oleh anggota DPRD dan struktur politik pendukungnya.
  • 55. www.dadangsolihin.com 55 Orientasi Dasar Politik DPRD . . . 4. Membangun dan memperkokoh sistem umpanbalik yang cepat dan efektif.  Para anggota DPRD dan partai politiknya dapat selalu melakukan up-date terhadap informasi dan program kerjanya.  Partai politik yang diwakili oleh anggota DPRD tersebut juga secara terus menerus mengevaluasi diri apakah mereka mempunyai akar yang kuat di tingkat akar rumput atau justru berkembang menjadi partai politik yang mengambang.
  • 56. Siklus Representasi Wakil RakyatSiklus Representasi Wakil Rakyat  Mandat politik yang bersifat sementara mengandung arti bahwa rakyat hanya memberikan sebagian hak-haknya untuk diwakili oleh anggota DPRD yang terpilih dalam proses pengambilan keputusan.  Rakyat masih dapat menggunakan haknya secara langsung untuk mempengaruhi proses pengambilan keputusan.  Jika wakil rakyat dianggap tidak dapat mewakili kepentingan mereka yang memilihnya, maka kekuasaan perwakilan itu dapat dicabut oleh para pemilih melalui mekanisme Pemilu lima tahun yang akan datang.  Dalam jeda waktu di antara dua pemilihan umum, apabila seorang wakil rakyat tidak dapat mewakili kepentingan para pemilihnya, maka secara politik yang bersangkutan akan mengalami delegitimasi di mata publik. www.dadangsolihin.com 56
  • 57. www.dadangsolihin.com 57 Siklus Representasi Wakil RakyatSiklus Representasi Wakil Rakyat Sumber: NDI, LGSP Perlindungan hak-hak Individu dan masyarakat Hubungan dengan Pemilih Hubungan dengan media dan kelompok kepentingan Sumber daya (anggaran, staf, riset dan informasi) R A K Y A T PEMILU DPRD MEMBUAT KEPUTUSAN POLITIK Peningkatan Kesejahteraan Individu dan Masyarakat Fungsi Legislasi Fungsi Anggaran Fungsi Pengawasan Representasi Rakyat (keterwakilan)
  • 58. Indikator Pelaksanaan Mandat yang Baik (1)Indikator Pelaksanaan Mandat yang Baik (1)  Dalam pelaksanaan mandat rakyat, dewan selayaknya dapat menghasilkan keputusan politik/ kebijakan publik yang berdampak positif melalui instrumen fungsi-fungsi DPRD, yaitu fungsi legislasi, anggaran dan pengawasan.  Semua pelaksanaan fungsi tersebut merupakan inti dari politik perwakilan.  DPRD sebagai representasi rakyat menjalankan amanah keterwakilan, yang mengharuskan seorang wakil rakyat bersikap dan bertindak sesuai dengan kehendak rakyat, yang diartikulasikan melalui peran kelompok- kelompok dalam masyarakat maupun individu-invidu warga negara. www.dadangsolihin.com 58
  • 59. Indikator Pelaksanaan Mandat yang Baik (2)Indikator Pelaksanaan Mandat yang Baik (2)  Secara substansial  perlindungan hak  peningkatan kesejahteraan dalam berbagai aspek  Secara prosedural  mengikuti prosedur hukum yang benar  melibatkan masyarakat di dalam prosesnya  Komunikasi dan hubungan dengan konstituen, media serikat, Ormas, LSM, perguruan tinggi, dan lain-lain.  Sistem pendukung (supporting system) memadai antara lain mencakup anggaran, staf, riset dan informasi. www.dadangsolihin.com 59
  • 61. Pengertian Indikator KinerjaPengertian Indikator KinerjaPengertian Indikator KinerjaPengertian Indikator Kinerja  Indikator Kinerja adalah uraian ringkas dengan menggunakan ukuran kuantitatif atau kualitatif yang mengindikasikan pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah disepakati dan ditetapkan KEGUNAAN  dasar penilaian kinerja, baik dalam tahap perencanaan (ex- ante), pelaksanaan (on-going), maupun setelahnya (ex-post)  petunjuk kemajuan dalam rangka mencapai tujuan atau sasaran www.dadangsolihin.com 61
  • 62. Pengertian KinerjaPengertian Kinerja  Gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi (LAN, 1999:3)  Outcome hasil kerja keras organisasi dalam mewujudkan tujuan stratejik yang ditetapkan organisasi, kepuasan pelanggan serta kontribusinya terhadap perkembangan ekonomi masyarakat (Kane dan Johnson, 1995)  Perilaku berkarya, penampilan atau hasil karya. Oleh karena itu kinerja merupakan bentuk bangunan yang multi dimensional, sehingga cara mengukurnya sangat bervariasi tergantung pada banyak faktor (Bates dan Holton 1995). www.dadangsolihin.com 62
  • 63. Fungsi Indikator KinerjaFungsi Indikator KinerjaFungsi Indikator KinerjaFungsi Indikator Kinerja • Memperjelas tentang; what, how, who, and when suatu kegiatan dilaksanakan • Menciptakan konsensus yang dibangun oleh stakeholders • Membangun dasar pengukuran, analisis, dan evaluasi kinerja program pembangunan www.dadangsolihin.com 63
  • 64. Kedudukan Indikator KinerjaKedudukan Indikator KinerjaKedudukan Indikator KinerjaKedudukan Indikator Kinerja www.dadangsolihin.com 64 Perencanaan Pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi Indikator Kinerja KuantitatifKualitatif Sasaran dan Tujuan
  • 65. Logic Model Theory www.dadangsolihin.com 65 Hasil pembangunan yang diperoleh dari pencapaian outcome Apa yang ingin diubahDAMPAK Manfaat yang diperoleh dalam jangka menengah untuk beneficieries tertentu sebagai hasil dari output Apa yang ingin dicapai OUTCOME Produk/barang/jasa akhir yang dihasilkan Apa yang dihasilkan (barang) atau dilayani (jasa) OUTPUT Proses/kegiatan menggunakan input menghasilkan output yang diinginkan Apa yang dikerjakan KEGIATAN Sumberdaya yang memberikan kontribusi dalam menghasilkan output Apa yang digunakan dalam bekerja INPUT Metode Pelaksanaan MetodePenyusunan Sumber : Framework for Managing Programme Performance Information, National Treasury, Republic of South Africa, May 2007
  • 66. Indikator Kinerja INPUTIndikator Kinerja INPUTIndikator Kinerja INPUTIndikator Kinerja INPUT • Indikator ini mengukur jumlah sumberdaya seperti anggaran (dana), SDM, peralatan, material, dan masukan lainnya yang dipergunakan untuk melaksanakan kegiatan. • Dengan meninjau distribusi sumberdaya dapat dianalisis apakah alokasi sumberdaya yang dimiliki telah sesuai dengan rencana stratejik yang ditetapkan Contoh: • Jumlah dana yang dibutuhkan • Tenaga yang terlibat • Peralatan yang digunakan • Jumlah bahan yang digunakan www.dadangsolihin.com 66
  • 67. Indikator Kinerja OUTPUTIndikator Kinerja OUTPUTIndikator Kinerja OUTPUTIndikator Kinerja OUTPUT • Indikator Keluaran dijadikan landasan untuk menilai kemajuan suatu kegiatan apabila tolok ukur dikaitkan dengan sasaran kegiatan yang terdefinisi dengan baik dan terukur. • Oleh karena itu indikator ini harus sesuai dengan lingkup dan sifat kegiatan instansi. Contoh: • Jumlah jasa/kegiatan yang direncanakan – Jumlah orang yang diimunisasi / vaksinasi – Jumlah permohonan yang diselesaikan – Jumlah pelatihan / peserta pelatihan – Jumlah jam latihan dalam sebulan • Jumlah barang yang akan dibeli/dihasilkan – Jml pupuk/obat/bibit yang dibeli – Jumlah komputer yang dibeli – Jumlah gedung /jembatan yg dibangun – meter panjang jalanyang dibangun/rehab www.dadangsolihin.com 67
  • 68. Indikator Kinerja OUTCOMEIndikator Kinerja OUTCOMEIndikator Kinerja OUTCOMEIndikator Kinerja OUTCOME • Pengukuran indikator Hasil seringkali rancu dengan pengukuran indikator Keluaran. • Indikator outcome lebih utama daripada sekedar output. Walaupun produk telah berhasil dicapai dengan baik, belum tentu secara outcome kegiatan telah tercapai. • Outcome menggambarkan tingkat pencapaian atas hasil lebih tinggi yang mungkin menyangkut kepentingan banyak pihak. • Dengan indikator outcome instansi dapat mengetahui apakah hasil yang telah diperoleh dalam bentuk output memang dapat dipergunakan sebagaimana mestinya dan memberikan kegunaan yang besar bagi masyarakat. www.dadangsolihin.com 68
  • 69. Menentukan Indikator Outcome (1)Menentukan Indikator Outcome (1)Menentukan Indikator Outcome (1)Menentukan Indikator Outcome (1) 1. Indikator outcome mencerminkan indikator output terpenting www.dadangsolihin.com 69 Indikator outcome : 1. Indikator output 1a 2. Indikator output 2b, 2c 3. Indikator output 3b 4. Indikator output 4a OUTPUT 2 Indikator 2a Indikator 2b Indikator 2c OUTPUT 2 Indikator 2a Indikator 2b Indikator 2c OUTPUT 1 Indikator 1a Indikator 1b Indikator 1c OUTPUT 1 Indikator 1a Indikator 1b Indikator 1c OUTPUT 3 Indikator 3a Indikator 3b Indikator 3c OUTPUT 3 Indikator 3a Indikator 3b Indikator 3c OUTPUT 4 Indikator 4a Indikator 4b Indikator 4c OUTPUT 4 Indikator 4a Indikator 4b Indikator 4c OUTCOMEOUTCOME
  • 70. Menentukan Indikator Outcome (2)Menentukan Indikator Outcome (2)Menentukan Indikator Outcome (2)Menentukan Indikator Outcome (2) 2. Indikator outcome merupakan composite index dari indikator output – Indeks gabungan (composite indexes) diperoleh dengan membobot output www.dadangsolihin.com 70 OUTPUT 2 Indikator : (Ptb) OUTPUT 2 Indikator : (Ptb) OUTPUT 1 Indikator : (Pta) OUTPUT 1 Indikator : (Pta) OUTPUT 3 Indikator : (Ptc) OUTPUT 3 Indikator : (Ptc) OUTCOME Indikator : (I = (∑Pt / ∑Pt-1) x 100) OUTCOME Indikator : (I = (∑Pt / ∑Pt-1) x 100)
  • 71. Menentukan Indikator Outcome (3)Menentukan Indikator Outcome (3)Menentukan Indikator Outcome (3)Menentukan Indikator Outcome (3) 3. Indikator outcome merupakan hasil Survei – Indikator output harus mendukung pencapaian outcome, meskipun tidak terkait langsung dalam penyusunan indikator outcome www.dadangsolihin.com 71 OUTCOME (mis : IHSG, IPM, APK) OUTCOME (mis : IHSG, IPM, APK) OUTPUT 3 Indikator output OUTPUT 3 Indikator output OUTPUT 2 Indikator output OUTPUT 2 Indikator output OUTPUT 1 Indikator output OUTPUT 1 Indikator output
  • 72. Contoh:Contoh: Ukuran Kinerja Indikator OutcomeUkuran Kinerja Indikator Outcome Contoh:Contoh: Ukuran Kinerja Indikator OutcomeUkuran Kinerja Indikator Outcome • Jumlah/ % hasil langsung dari kegiatan – Tingkat Pemahaman peserta terhadap materi pelatihan – tingkat kepuasan dari pemohon/pasien (costumer) – kemenangan tim dlm setiap pertandingan • Peningkatan langsung hal-hal yg positif – kenaikan prestasi kelulusan siswa – peningkatan daya tahan bangunan – Penambahan daya tampung siswa • Penurunan langsung hal-hal yang negatif – Penurunan Tingkat Kemacetan – Penurunan Tingkat Pelanggaran Lalu lintas www.dadangsolihin.com 72
  • 73. Indikator Kinerja IMPACTIndikator Kinerja IMPACTIndikator Kinerja IMPACTIndikator Kinerja IMPACT • Indikator ini memperlihatkan pengaruh yang ditimbulkan dari manfaat yang diperoleh dari hasil kegiatan. Seperti halnya indikator manfaat, indikator dampak juga baru dapat diketahui dalam jangka waktu menengah dan panjang. Indikator dampak menunjukkan dasar pemikiran mengapa kegiatan dilaksanakan, menggambarkan aspek makro pelaksanaan kegiatan, tujuan kegiatan secara sektoral, regional dan nasional. Contoh: • Peningkatan hal yg positif dlm jk panjang – % Kenaikan Pendapatan perkapita masyarakat – Peningkatan cadangan pangan – Peningkatan PDRB sektor tertentu • Penurunan hal yang negatif dlm jk panjang – Penurunan Tingkat kemiskinan – Penurunan Tingkat Kematian www.dadangsolihin.com 73
  • 74. Persyaratan Indikator Kinerja:Persyaratan Indikator Kinerja: SMARTPersyaratan Indikator Kinerja:Persyaratan Indikator Kinerja: SMART • SPESIFIC-jelas, tidak mengundang multi interpretasi • MEASUREABLE-dapat diukur (“What gets measured gets managed”) • ATTAINABLE-dapat dicapai (reasonable cost using and appropriate collection method) • RELEVANT (information needs of the people who will use the data) • TIMELY-tepat waktu (collected and reported at the right time to influence many manage decision) www.dadangsolihin.com 74
  • 75. Sumber Pembuktian (Means of Verification) Sumber Pembuktian (Means of Verification) • How should the information be collected, eg. sample survey • What source is most appropriate? • Who should do it? • When and How often should the information be collected, analyzed & reported • What formats are required to record the data being collected? www.dadangsolihin.com 75
  • 76. Langkah-LangkahLangkah-Langkah Menyusun Indikator KinerjaMenyusun Indikator Kinerja Langkah-LangkahLangkah-Langkah Menyusun Indikator KinerjaMenyusun Indikator Kinerja 1. Susun dan tetapkan rencana strategis: visi, misi, tujuan,sasaran dan cara mencapai tujuan/sasaran (kebijakan, program dan kegiatan) 2. Identifikasi data/informasi yang dapat dikembangkan menjadi indikator kinerja. – Dalam hal ini data hendaknya relevan, akurat,lengkap dan kemapuan pengetahuan tentang bidang yang akan dibahas akan banyak menolong untuk menyusun dan menetapkan indikator kinerja yang tepat dan relevan. 1. Pilih dan tetapkan indikator kinerja yang paling relevan dan berpengaruh besar terhadap keberhasilan pelaksanaan kebijaksanaan/program/kegiatan. 76www.dadangsolihin.com
  • 77. www.dadangsolihin.com 77 Anggaran Berbasis KinerjaAnggaran Berbasis Kinerja
  • 78. www.dadangsolihin.com 78 Apa itu ABK?Apa itu ABK?  Anggaran Berbasis Kinerja (Performance Based Budgeting) adalah penyusunan anggaran yang didasarkan atas perencanaan kinerja.  ABK terdiri dari program dan kegiatan yang akan dilaksanakan serta indikator kinerja yang ingin dicapai oleh suatu entitas anggaran (budget entity).
  • 79. Landasan HukumLandasan Hukum  UU 17/2003 tentang Keuangan Negara;  UU 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara;  UU 25/2004 tentang Sistem Perencanaan Pemb Nasional;  UU 15/2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;  PP 20/2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah;  PP 21/2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran K/L Good Governance: discipline, sustainable, transparent, efficient, accountable  TAP MPR XI/MPR/1998 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas KKN;  UU 28/1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari KKN;  Inpres 7/1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. 79www.dadangsolihin.com
  • 80. Pengertian ABKPengertian ABK  ABK adalah penyusunan anggaran dengan memperhatikan keterkaitan antara pendanaan dengan keluaran dan hasil yang diharapkan termasuk efisiensi dalam pencapaian hasil dan keluaran tersebut. (Pasal 7 ayat (1) PP 21/2004)  Dalam ABK diperlukan indikator kinerja, standar biaya, dan evaluasi kinerja dari setiap program dan jenis kegiatan. (Pasal 7 ayat (2) PP 21/2004) www.dadangsolihin.com 80
  • 81. www.dadangsolihin.com 81 Tujuan ABKTujuan ABK  Dengan penyusunan ABK diharapkan rencana dan program-program pembangunan yang disusun dapat mengarah kepada: – terwujudnya sasaran yang telah ditetapkan, – dicapainya hasil yang optimal dari setiap investasi yang dilakukan guna meningkatkan kualitas pelayanan publik, – tercapainya efisiensi serta peningkatan produktivitas di dalam pengelolaan sumberdaya dan peningkatan kualitas produk serta jasa untuk mewujudkan kesinambungan pembangunan dan kemandirian nasional. – mendukung alokasi anggaran terhadap prioritas program dan kegiatan yang akan dilaksanakan.
  • 82. Reformasi Sistem PenganggaranReformasi Sistem Penganggaran PARADIGMA LAMA PARADIGMA BARU Visi: Melaksanakan rencana pembangunan lima tahunan berdasarkan GBHN Visi: Melaksanakan program kerja presiden terpilih Misi: Penyelenggaraan pemerintahan umum dan pembangunan Penganggaran berdasarkan pendekatan menurut pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan Misi: Pelaksanaan kerangka regulasi serta kerangka investasi dan pelayanan publik yang di tuangkan dalam RKP Anggaran disusun berdasarkan RKP dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan negara 82www.dadangsolihin.com
  • 83. Reformasi Sistem PenganggaranReformasi Sistem Penganggaran www.dadangsolihin.com 83 Paradigma Lama Paradigma Baru
  • 84. Penerapan ABK Mengubah Fokus Pengukuran www.dadangsolihin.com 84 Besarnya Jumlah Alokasi Sumber Daya Hasil yang dicapai dari penggunaan sumber daya FLEKSIBILITAS bergeser
  • 85. Latar Belakang: 3 TuntutanLatar Belakang: 3 Tuntutan Melahirkan sejumlah produk hukum yang melandasi perubahan menuju era reformasi yang mengedepankan: disiplin, kesinambungan, transparan, effisien, dan akuntabel. 85www.dadangsolihin.com 1. azas keseimbangan (checks and balances) dalam penganggaran 2. penerapan tata kepemerintahan yang baik (good governance) 3. Komitmen dalam menggunakan sumber daya yang terbatas.
  • 86. Pendekatan Sistem PenganggaranPendekatan Sistem Penganggaran  Anggaran negara mempunyai fungsi otorisasi, perencanaan, pengawasan, alokasi, distribusi, dan stabilisasi  Fungsi alokasi dilaksanakan agar sumber daya yang langka dapat dialokasikan secara efisien dan efektif sesuai skala prioritas guna mencapai tujuan negara;  Pendekatan tradisional (line item budget) menempatkan klasifikasi ekonomi (jenis-belanja) sebagai instrument utama pengalokasian anggaran;  Penerapan prinsip “Good Governance” menuntut penggeseran pendekatan tradisional ke ABK yang didukung dengan pendekatan Penganggaran Terpadu dan Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah. www.dadangsolihin.com 86
  • 87. Manfaat Penerapan ABK (1)Manfaat Penerapan ABK (1) Transparansi  Meningkatkan transparansi dengan menekankan kejelasan hubungan antara penggunaan anggaran dengan kinerja pemerintah sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi dalam pengalokasian anggaran dan pelaksanaannya.  Melalui penuangan kebijakan pemerintah ke dalam program-program, pemerintah dapat menunjukkan komitmennya kepada rakyat secara jelas dan mudah dipahami.  Penganggaran dan pencatatan akuntansi dapat dilakukan menurut program sehingga pemisahan data biaya dan penerimaan per program memperjelas untuk pengambilan keputusan, di samping memberikan gambaran yang jelas pula mengenai keluaran dan hasil yang diharapkan;  Dibandingkan dengan pendekatan tradisional yang lebih mendasarkan pada pengelompokan menurut jenis belanja, penganggaran yang disusun berdasarkan program jelas lebih relevan dan mudah diakses oleh para politisi dan publik. www.dadangsolihin.com 87
  • 88. Manfaat Penerapan ABK (2)Manfaat Penerapan ABK (2) Pola Penganggaran  Mengubah pola penganggaran dari semula terfokus pada bagaimana mendapatkan anggaran & membelanjakannya menjadi bagaimana membiayai kegiatan berdasarkan program dengan tujuan tertentu sesuai prioritas (money follow function).  Prosesnya dimulai dengan menentukan keluaran dan hasil yang diharapkan sesuai tujuan dan sasaran program, kemudian baru ditetapkan inputnya yang digunakan untuk mencapai tujuan dan sasaran dimaksud.  Hal ini tidak berarti bahwa pendekatan tradisional ditinggalkan, akan tetapi tetap digunakan dalam rangka pencatatan dan pengendalian, hanya saja pengelolaannya diserahkan kepada K/L.  Tujuan yang luas & strategis ditetapkan oleh pembuat kebijakan, disusul dengan penyusunan program, kegiatan dan sub kegiatan untuk mencapai tujuan dimaksud.  Pengukuran kinerja juga bisa disusun guna mengukur efektifitas dari kegiatan pencapaian tujuan yang diinginkan. www.dadangsolihin.com 88
  • 89. Manfaat Penerapan ABK (3)Manfaat Penerapan ABK (3) Penentuan Prioritas  Pendekatan ABK memberikan peluang kepada Lembaga Penentu/pembuat Kebijakan seperti Kabinet dan DPR untuk dapat menentukan prioritas secara lebih rasional.  Hal ini dimungkinkan karena anggaran program pemerintah tidak sekedar menggambarkan pengelompok an menurut organisasi dan jenis belanja, akan tetapi lebih dari itu di dalam program secara jelas tercermin hasil yang diinginkan untuk dicapai.  Pendekatan ABK membawa kejelasan atas fokus kebijakan pemerintah, bagaimana kegiatan administrasi pendukung menunjang tujuan dan target, serta bagaimana anggaran dibagi diantara berbagai prioritas. www.dadangsolihin.com 89
  • 90. Manfaat Penerapan ABK (4)Manfaat Penerapan ABK (4) Efisiensi Birokrasi  Penerapan ABK berpotensi besar meningkatkan efisiensi birokrasi. ABK mencerminkan harapan bahwa birokrasi terselenggara dalam performa yang prima yang mendorong terfokuskannya pencapaian hasil.  Hal ini terjadi karena dengan adanya lembaga yang bertanggung- jawab atas penyediaan layanan barang dan jasa publik sementara K/L lebih difokuskan pada tanggungjawab pengaturan regulasinya, maka kejelasan pengaturan kewenangan ini akan meningkatkan kualitas pelayanan oleh birokrasi. www.dadangsolihin.com 90
  • 91. Penyusunan RPJPD, RPJMD, RenstraPenyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, dan Renja SKPDSKPD, RKPD, dan Renja SKPD Penyusunan RPJPD, RPJMD, RenstraPenyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, dan Renja SKPDSKPD, RKPD, dan Renja SKPD www.dadangsolihin.com 91
  • 92. 92 Dokumen PerencanaanDokumen PerencanaanDokumen PerencanaanDokumen Perencanaan www.dadangsolihin.com NASIONAL DAERAH Dokumen Penetapan Dokumen Penetapan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJP-Nasional) UU (Ps. 13 Ayat 1) Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJP-Daerah) Perda (Ps. 13 Ayat 2) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJM-Nasional) Per Pres (Ps. 19 Ayat 1) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJM-Daerah) Peraturan KDH (Ps. 19 Ayat 3) Renstra Kementerian / Lembaga (Renstra KL) Peraturan Pimpinan KL (Ps. 19 Ayat 2) Renstra Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) Peraturan Pimpinan SKPD (Ps. 19 Ayat 4) Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Per Pres (Ps. 26 Ayat 1) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Peraturan KDH (Ps. 26 Ayat 2) Rencana Kerja Kementerian / Lembaga (Renja KL) Peraturan Pimpinan KL (Ps. 21 Ayat 1) Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD) Peraturan Pimpinan SKPD ( Ps. 21 Ayat 3)
  • 93. Penyusunan RPJPD dan RPJMDPenyusunan RPJPD dan RPJMDPenyusunan RPJPD dan RPJMDPenyusunan RPJPD dan RPJMD www.dadangsolihin.com 93
  • 94. Sosialisasi, Konsultasi Publik, dan jaring asmara Musrenbang Jangka Panjang Daerah Rumusan hasil kesepakatan & komitmen Rancangan Visi & Misi Saran, tanggapan, Rekomendasi stakeholders Tata Cara Penyusunan RPJPDTata Cara Penyusunan RPJPD - Geomorfologi & lingkungan - Ekonomi & SDA - Demografi - Prasarana dan sarana - dll. Prediksi Kondisi Umum Daerah Rancangan Arah Pembangunan Rencana tata ruang Merumuskan gambaran awal - Visi - Misi - Arah Pembangunan Rancangan RPJP Penetapan Perda ttg RPJPD Peraturan Daerah ttg RPJP Daerah - Visi - Misi - Arah Pembangunan ▪ Arahan Umum ▪ Fungsi & peran sub wilayah/ kawasan Rancangan Akhir RPJPD www.dadangsolihin.com 94
  • 95. Sistematika Penulisan RSistematika Penulisan RPJPPJP DaerahDaerah Bab I Pendahuluan Bab II Kondisi, Analisis dan Prediksi Kondisi Umum Daerah Bab III Visi, Misi, dan Arah Pembangunan Daerah Bab IV Penutup www.dadangsolihin.com 95
  • 96. Langkah Penyusunan RPJMD www.dadangsolihin.com 96 Visi, Misi, Program Kepala Daerah Terpilih Bappeda menyusun Rancangan Awal RPJMD Bappeda menyelenggarakan MUSRENBANG RPJMD Penetapan RPJMD Digunakan sebagai pedoman penyusunan Rancangan RKPD Bappeda menyusun Rancangan Akhir RPJMD a) Visi, Misi Kepala Daerah b) Strategi Pembangunan Daerah c) Kebijakan Umum d) Kerangka Ekonomi Daerah e) Program SKPD a) Visi,Misi Kepala Daerah b) Strategi Pembangunan Daerah c) Kebijakan Umum d) Kerangka Ekonomi Daerah SKPD Menyusun Renstra SKPD Program SKPD e) Program SKPD (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Indikator
  • 97. Outline RPJMD berdasarkan PP 8/2008 1. Pendahuluan 2. Gambaran Umum Kondisi Daerah 3. Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah serta Kerangka Pendanaan 4. Analisis Isu-isu Strategis; 5. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran 6. Strategi dan Arah Kebijakan 7. Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah 8. Indikasi Rencana Program Prioritas yang Disertai Kebutuhan Pendanaan 9. Penetapan Indikator Kinerja Daerah 10. Pedoman Transisi dan Kaidah Pelaksanaan www.dadangsolihin.com 97
  • 98. Checklist: RPJMD yang Berkualitas 1. Adanya Keterkaitan RPJMD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya 2. Profil Daerah dan Prediksi ke Depan 3. Visi Pembangunan Daerah Jangka Menengah 4. Misi Pembangunan Daerah Jangka Menengah 5. Isu Strategis Daerah 6. Rumusan Tujuan 7. Rumusan Strategi 8. Rumusan Kebijakan 9. Rumusan Program Pembangunan Daerah 10. Rumusan Arah Kebijakan Keuangan Daerah 11. Keterkaitan antar Elemen Dokumen RPJMD 12. Kemudahan RPJMD dalam Mendukung Terlaksanannya Rencana www.dadangsolihin.com 98
  • 99. Penyusunan Renstra SKPD,Penyusunan Renstra SKPD, RKPD, dan Renja SKPDRKPD, dan Renja SKPD Penyusunan Renstra SKPD,Penyusunan Renstra SKPD, RKPD, dan Renja SKPDRKPD, dan Renja SKPD www.dadangsolihin.com 99
  • 100. Tahapan PenyusunanTahapan Penyusunan Rencana Pembangunan DaerahRencana Pembangunan Daerah Tahapan PenyusunanTahapan Penyusunan Rencana Pembangunan DaerahRencana Pembangunan Daerah www.dadangsolihin.com 100 Rencana Pembangunan Daerah (Pasal 4 ayat 1) RPJPD RKPD RPJM D Dokumen Perencanaa n Rencana Pembangunan Daerah disusun dengan tahapan (Pasal 4 ayat 2) Penyusunan Rancangan Awal Pelaksanaan Musrenbang Perumusan Rancangan Akhir Penetapan Rencana RPJPD RPJMD RKPD 100www.dadangsolihin.com
  • 101. Penyusunan Renstra SKPDPenyusunan Renstra SKPDPenyusunan Renstra SKPDPenyusunan Renstra SKPD www.dadangsolihin.com 101
  • 102. Apa Itu Renstra SKPD (1)Apa Itu Renstra SKPD (1)Apa Itu Renstra SKPD (1)Apa Itu Renstra SKPD (1) • Renstra SKPD merupakan satu dokumen rencana resmi daerah yang dipersyaratkan untuk mengarahkan pelayanan SKPD khususnya dan pembangunan daerah pada umumnya dalam jangka waktu 5 tahun ke depan masa pimpinan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih. • Kualitas penyusunan Renstra SKPD akan sangat ditentukan oleh kemampuan SKPD untuk menerjemahkan, mengoperasionalkan, dan mengimplementasikan Visi, Misi dan Agenda KDH, tujuan, strategi, kebijakan, dan capaian program RPJMD ke dalam penyusunan Renstra SKPD sesuai TUPOKSI SKPD. www.dadangsolihin.com 102
  • 103. Apa Itu Renstra SKPD (2)Apa Itu Renstra SKPD (2)Apa Itu Renstra SKPD (2)Apa Itu Renstra SKPD (2) • Renstra SKPD menjawab 3 pertanyaan dasar; 1) Ke mana pelayanan SKPD akan diarahkan pengembangannya dan apa yang hendak dicapai dalam lima tahun mendatang; 2) Bagaimana mencapainya; 3) Langkah-langkah strategis apa yang perlu dilakukan agar tujuan tercapai. • Untuk mendapatkan dukungan yang optimal bagi implementasinya, proses penyusunan dokumen Renstra SKPD perlu membangun komitmen dan kesepakatan dari semua stakeholder (termasuk Forum Multistakeholder SKPD) untuk mencapai tujuan Renstra SKPD melalui proses yang transparan, demokratis, dan akuntabel dengan memadukan pendekatan teknokratis, demokratis, partisipatif, dan politis. www.dadangsolihin.com 103
  • 104. Outline Renstra SKPDOutline Renstra SKPDOutline Renstra SKPDOutline Renstra SKPD 1. Pendahuluan; 2. Gambaran pelayanan SKPD; 3. Isu-isu strategis berdasarkan tugas pokok dan fungsi; 4. Visi, misi, tujuan dan sasaran, strategi dan kebijakan; rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif; dan 5. Indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD. Pasal 40 (4) PP 8/2008 www.dadangsolihin.com 104
  • 105. Penyusunan Renstra SKPDPenyusunan Renstra SKPDPenyusunan Renstra SKPDPenyusunan Renstra SKPD www.dadangsolihin.com 105 Rancangan Renstra- SKPD oleh SKPD Memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya Masukan Rancangan Renstra SKPD Renstra SKPD ditetapkan dalam Keputusan Kepala SKPD Mengacu kepada RPJMD dan bersifat indikatif Pasal 26 Pasal 25 ayat 2 dan 4 Pasal 27 ayat 3
  • 106. Renstra SKPD dalam Penyusunan RPJMDRenstra SKPD dalam Penyusunan RPJMD www.dadangsolihin.com 106 Visi, Misi, Program Kepala Daerah Terpilih Bappeda menyusun Rancangan Awal RPJMD Bappeda menyelenggarakan MUSRENBANG RPJMD Penetapan RPJMD Digunakan sebagai pedoman penyusunan Rancangan RKPD Bappeda menyusun Rancangan Akhir RPJMD a) Visi, Misi Kepala Daerah b) Strategi Pembangunan Daerah c) Kebijakan Umum d) Kerangka Ekonomi Daerah e) Program SKPD a) Visi,Misi Kepala Daerah b) Strategi Pembangunan Daerah c) Kebijakan Umum d) Kerangka Ekonomi Daerah SKPD Menyusun Renstra SKPD Program SKPD e) Program SKPD (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Renstra SKPD
  • 107. Checklist: Renstra SKPD yang BerkualitasChecklist: Renstra SKPD yang Berkualitas (1)(1) Checklist: Renstra SKPD yang BerkualitasChecklist: Renstra SKPD yang Berkualitas (1)(1) 1. Ada review yang cukup menyeluruh tentang kinerja pelayanan SKPD dalam periode lalu (1-3 tahun lalu) untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang telah berpengaruh pada kinerja pelayanan SKPD. 2. Ada kejelasan rumusan status dan kedudukan kinerja pencapaian pelayanan SKPD masa kini dalam penyelenggaraan berbagai urusan wajib atau pilihan SKPD sesuai TUPOKSI SKPD. 3. Ada kajian perspektif masa depan SKPD; mengantisipasi perubahan- perubahan, kecenderungan perkembangan internal dan eksternal yang diperkirakan akan mempengaruhi kinerja pelayanan SKPD dan merumuskan apa yang perlu dilakukan agar pelayanan SKPD kepada masyarakat lebih efisien dan efektif. www.dadangsolihin.com 107
  • 108. Checklist: Renstra SKPD yang BerkualitasChecklist: Renstra SKPD yang Berkualitas (2)(2) Checklist: Renstra SKPD yang BerkualitasChecklist: Renstra SKPD yang Berkualitas (2)(2) 4. Ada rumusan isu dan permasalahan strategis pembangunan pelayanan SKPD dan identifikasi langkah-langkah strategis untuk memperbaiki pelayanan SKPD kepada masyarakat. 5. Ada kesesuaian dan konsistensi antara visi, misi, dan agenda KDH terpilih, tujuan, strategi, kebijakan, dan capaian program RPJMD dengan usaha mengoptimalkan kekuatan dan mengatasi kelemahan internal organisasi dan pelayanan SKPD; mengoptimalkan peluang dan mengatasi tantangan eksternal pengembangan pelayanan SKPD. 6. Ada penerjemahan yang baik dan sistematis dari visi, misi, dan agenda KDH terpilih dan RPJMD ke dalam perumusan visi, misi, tujuan (SMART), strategi, dan kebijakan pembangunan pelayanan SKPD sesuai TUPOKSI SKPD www.dadangsolihin.com 108
  • 109. Checklist: Renstra SKPD yang BerkualitasChecklist: Renstra SKPD yang Berkualitas (3)(3) Checklist: Renstra SKPD yang BerkualitasChecklist: Renstra SKPD yang Berkualitas (3)(3) 7. Ada rumusan yang baik dan sistematis tujuan (berasaskan pada prinsip SMART), strategi, kebijakan, dan prioritas program pembangunan pelayanan SKPD. 8. Ada kesesuaian antara hasil rumusan isu strategis dalam pengelolaan keuangan daerah dengan rumusan tujuan, strategi, dan arah kebijakan keuangan dan pembiayaan SKPD. 9. Ada kesesuaian antara rumusan program pembangunan daerah dengan kendala fiskal SKPD. 10. Ada keterkaitan yang erat dan kontribusi program pembangunan daerah terhadap pemecahan isu dan permasalahan strategis pelayanan SKPD dan pembangunan daerah secara keseluruhan. 11. Ada proses perencanaan yang demokratis dan partisipatif dalam keseluruhan proses pengambilan keputusan penyusunan Renstra SKPD www.dadangsolihin.com 109
  • 110. StepStep bby Step Penyusunan Renstra SKPDy Step Penyusunan Renstra SKPDStepStep bby Step Penyusunan Renstra SKPDy Step Penyusunan Renstra SKPD 1. Persiapan 2. Penyusunan Rancangan Awal RPJM Daerah 3. Penyusunan Rancangan Awal Renstra SKPD 4. Pelaksanaan Musrenbang Daerah Jangka Menengah 5. Penyusunan Rancangan Akhir RPJM Daerah/ Renstra SKPD 6. Penetapan Peraturan Daerah tentang RPJMD www.dadangsolihin.com 110
  • 111. Penyusunan RKPDPenyusunan RKPDPenyusunan RKPDPenyusunan RKPD www.dadangsolihin.com 111
  • 112. Apa Itu RKPD?Apa Itu RKPD?Apa Itu RKPD?Apa Itu RKPD? • RKPD atau Rencana Kerja Pemerintah Daerah merupakan satu dokumen rencana resmi daerah yang dipersyaratkan bagi mengarahkan pembangunan daerah dalam jangka waktu satu tahun ke depan. • RKPD mempunyai fungsi penting dalam sistem perencanaan daerah, karena RKPD menerjemahkan perencanaan strategis jangka menengah (RPJMD dan Renstra SKPD) ke dalam rencana, program, dan penganggaran tahunan. • RKPD menjembatani sinkronisasi harmonisasi rencana tahunan dengan rencana strategis; mengoperasionalkan rencana strategis ke dalam langkah-langkah tahunan yang lebih konkrit dan terukur untuk memastikan tercapainya rencana strategis jangka menengah. www.dadangsolihin.com 112
  • 113. OutlineOutline RKPDRKPDOutlineOutline RKPDRKPD 1. Pendahuluan; 2. Evaluasi pelaksanaan RKPD tahun lalu; 3. Rancangan kerangka ekonomi daerah beserta kerangka pendanaan; 4. Prioritas dan sasaran pembangunan; 5. Rencana program dan kegiatan prioritas daerah. Pasal 40 (3) PP 8/2008 www.dadangsolihin.com 113
  • 114. Langkah Penyusunan RKPDLangkah Penyusunan RKPD www.dadangsolihin.com 114 Bappeda menyusun Rancangan Awal RKPD Penetapan RKPD Sebagai pedoman penyusunan Rancangan APBD Rancangan Akhir RKPD a) Prioritas Pembangunan b) Kebijakan Umum c) Kerangka Ekonomi Daerah d) Program SKPD a) Prioritas Pembangunan Daerah b) Kebijakan Umum c) Kerangka Ekonomi Daerah  Pagu Indikatif SKPD Menyusun Renja SKPD Program SKPD d) Program SKPD MUSRENBANG Kab/Kota a. Sinkronisasi Program SKPD b. Harmonisasi Dekon dan TP MUSRENBANG Prov Sbg Wakil Pemerintah Pusat a. Harmonisasi Dekon dan TP (4)Bappenas menyelenggarakan MUSRENBANGNAS a. Sinkronisasi Program KL/SKPD b. Harmonisasi Dekon dan TP Maret April April MUSRENBANG Desa/Kelurahan/Kecamatan Mei (8) (9) (10) (11.a) (11.b) (12) (13) (14) (15)
  • 115. Checklist: RKPD yang Berkualitas (1)Checklist: RKPD yang Berkualitas (1)Checklist: RKPD yang Berkualitas (1)Checklist: RKPD yang Berkualitas (1) 1. Ada review yang cukup menyeluruh tentang kinerja pembangunan daerah dalam periode lalu (1-3 tahun lalu) untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang telah berpengaruh pada kinerja pelayanan SKPD. 2. Ada kejelasan rumusan status dan kedudukan kinerja pembangunan daerah masa kini dalam penyelenggaraan berbagai fungsi, urusan wajib, atau urusan pilihan. 3. Ada kajian perspektif masa depan daerah; mengantisipasi perubahan- perubahan, kecenderungan perkembangan internal dan eksternal yang diperkirakan akan mempengaruhi kinerja pembangunan daerah dan merumuskan apa yang perlu dilakukan agar kinerja daerah dalam pembangunan dapat ditingkatkan, lebih efisien, dan efektif. www.dadangsolihin.com 115
  • 116. Checklist: RKPD yang Berkualitas (2)Checklist: RKPD yang Berkualitas (2)Checklist: RKPD yang Berkualitas (2)Checklist: RKPD yang Berkualitas (2) 4. Ada rumusan isu dan permasalahan strategis pembangunan daerah dan identifikasi langkah-langkah strategis untuk memperbaiki kinerja pembangunan daerah. 5. Ada konsistensi dan hubungan yang jelas antara RKPD dengan visi, misi, dan agenda KDH terpilih, tujuan, strategi, kebijakan, dan capaian program RPJMD, RKP, dan Pedoman Penyusunan APBD yang diterbitkan oleh MENDAGRI. 6. Ada penerjemahan yang baik dan sistematis dari visi, misi, dan agenda KDH terpilih dan RPJMD ke dalam perumusan tujuan (SMART), strategi, dan kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan daerah. 7. Penyusunan Program dan Kegiatan berbasis kinerja dan mengakomodasikan STÁNDAR PELAYANAN MINIMAL. www.dadangsolihin.com 116
  • 117. Checklist: RKPD yang Berkualitas (3)Checklist: RKPD yang Berkualitas (3)Checklist: RKPD yang Berkualitas (3)Checklist: RKPD yang Berkualitas (3) 8. Ada kesesuaian antara hasil rumusan isu strategis dalam pengelolaan keuangan daerah dan kendala fiskal daerah dengan rumusan tujuan, strategi, dan arah kebijakan keuangan dan pembiayaan RKPD 9. Ada proses perencanaan yang demokratis dan partisipatif dalam keseluruhan proses pengambilan keputusan penyusunan RKPD dan kesesuaian antara RKPD dengan hasil-hasil kesepakatan Musrenbang dan Forum Multi Stakeholder SKPD. www.dadangsolihin.com 117
  • 118. StepStep bby Step Penyusunan RKPDy Step Penyusunan RKPDStepStep bby Step Penyusunan RKPDy Step Penyusunan RKPD 1. Persiapan 2. Penyusunan Rancangan Awal RKPD 3. Penyusunan Rancangan Awal Renja SKPD 4. Pelaksanaan Musrenbang Tahunan Daerah 5. Penyusunan Rancangan Akhir RKPD/Renja SKPD 6. Penetapan RKPD dan Renja SKPD www.dadangsolihin.com 118
  • 119. Penyusunan Renja SKPDPenyusunan Renja SKPDPenyusunan Renja SKPDPenyusunan Renja SKPD www.dadangsolihin.com 119
  • 120. Apa Itu Renja SKPD?Apa Itu Renja SKPD?Apa Itu Renja SKPD?Apa Itu Renja SKPD? • Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah merupakan satu dokumen rencana resmi daerah yang dipersyaratkan bagi mengarahkan program dan kegiatan pelayanan SKPD khususnya dan pembangunan tahunan daerah pada umumnya. • Renja SKPD adalah perencanaan pada unit organisasi terendah dan terkecil di pemerintah daerah yang memberikan masukan utama dan mendasar bagi perencanaan di peringkat yang lebih atas seperti RKPD, Renstra SKPD, RPJMD dan bahkan RPJPD. • Renja SKPD berhubungan langsung dengan pelayanan kepada masyarakat yang merupakan tujuan utama penyelenggaraan pemerintahan daerah. • Kualitas penyusunan Renja SKPD dengan demikian akan sangat menentukan kualitas pelayanan SKPD yang diberikan kepada masyarakat penggunanya. www.dadangsolihin.com 120
  • 121. Outline Renja SKPDOutline Renja SKPDOutline Renja SKPDOutline Renja SKPD 1. Pendahuluan; 2. Evaluasi pelaksanaan Renja SKPD tahun lalu; 3. Tujuan, sasaran, program dan kegiatan; 4. Indikator kinerja dan kelompok sasaran yang menggambarkan pencapaian Renstra SKPD; 5. Dana indikatif beserta sumbernya serta prakiraan maju berdasarkan pagu indikatif; 6. Sumber dana yang dibutuhkan untuk menjalankan program dan kegiatan; 7. Penutup. Pasal 40 (5) PP 8/2008 www.dadangsolihin.com 121
  • 122. Penyusunan Renja SKPD (1)Penyusunan Renja SKPD (1)Penyusunan Renja SKPD (1)Penyusunan Renja SKPD (1) www.dadangsolihin.com 122 Rancangan Renja-SKPD oleh SKPD Memuat kebijakan, program dan kebijakan pembangunan Masukan Rancangan Renja SKPD Rancangan Renja SKPD dibahas dalam forum SKPD untuk menentukan prioritas pembangunan Mengacu kepada rancanga awal RKPD, Renstra SKPD, hasil evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan periode sebelumnya, masalah yang dihadapi dan usulan program serta kegiatan yang berasal dari masyarakat Renja SKPD ditetapkan dalam Keputusan Kepala SKPD Pasal 28 Pasal 27 ayat 5 Pasal 27 ayat 1 dan 3 Pasal 27 ayat 2
  • 123. Penyusunan Renja SKPD (2)Penyusunan Renja SKPD (2)Penyusunan Renja SKPD (2)Penyusunan Renja SKPD (2) • RENJA SKPD menekankan tentang pentingnya SKPD menguasai dan kompeten dalam menyusun program dan kegiatan SKPD karena RENJA SKPD merupakan dasar utama bagi penyusunan rencana dan penganggaran tahunan dan rencana strategis jangka menengah daerah. • Kualitas penyusunan RENJA SKPD akan sangat menentukan kualitas rencana daerah diatasnya. www.dadangsolihin.com 123
  • 124. Checklist: Renja SKPD yang Berkualitas (1)Checklist: Renja SKPD yang Berkualitas (1)Checklist: Renja SKPD yang Berkualitas (1)Checklist: Renja SKPD yang Berkualitas (1) 1. Ada review yang cukup menyeluruh tentang kinerja pelayanan SKPD dalam periode lalu (1-3 tahun lalu) untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang telah berpengaruh pada kinerja pelayanan SKPD. 2. Ada kejelasan rumusan status dan kedudukan kinerja pelayanan SKPD masa kini dalam penyelenggaraan fungsi pokoknya, urusan wajib, atau urusan pilihan. 3. Ada kajian perspektif masa depan daerah; mengantisipasi perubahan- perubahan, kecenderungan perkembangan internal dan eksternal yang diperkirakan akan mempengaruhi kinerja pelayanan SKPD dan merumuskan apa yang perlu dilakukan agar kinerja SKPD dapat ditingkatkan, lebih efisien, dan efektif. www.dadangsolihin.com 124
  • 125. Checklist: Renja SKPD yang Berkualitas (2)Checklist: Renja SKPD yang Berkualitas (2)Checklist: Renja SKPD yang Berkualitas (2)Checklist: Renja SKPD yang Berkualitas (2) 4. Ada rumusan isu dan permasalahan strategis pelayanan SKPD dan identifikasi langkah-langkah strategis untuk memperbaiki kinerja pelayanan kepada masyarakat 5. Ada benang merah yang jelas antara Renja SKPD dengan TUPOKSI SKPD, visi, misi, dan agenda KDH terpilih, tujuan, strategi, kebijakan dan capaian program RPJMD, RKP, dan Pedoman Penyusunan APBD yang diterbitkan oleh MENDAGRI 6. Ada penerjemahan yang baik dan sistematis dari RKPD ke dalam perumusan tujuan (SMART), strategi dan kebijakan, kriteria penentuan prioritas Program dan Kegiatan yang tepat dan efektif dari pelayanan SKPD 7. Penyusunan Program dan Kegiatan berbasis kinerja dan mengakomodasikan Stándar Pelayanan Minimal www.dadangsolihin.com 125
  • 126. Checklist: Renja SKPD yang Berkualitas (3)Checklist: Renja SKPD yang Berkualitas (3)Checklist: Renja SKPD yang Berkualitas (3)Checklist: Renja SKPD yang Berkualitas (3) 8. Ada proses perencanaan yang demokratis dan partisipatif dalam keseluruhan proses pengambilan keputusan penyusunan Renja SKPD dan kesesuaian antara RKPD dengan hasil-hasil kesepakatan MUSRENBANG dan Forum Multi Stakeholder SKPD www.dadangsolihin.com 126
  • 127. StepStep bby Step Penyusunany Step Penyusunan Renja SKPDRenja SKPDStepStep bby Step Penyusunany Step Penyusunan Renja SKPDRenja SKPD 1. Persiapan 2. Penyusunan Rancangan Awal RKPD 3. Penyusunan Rancangan Awal Renja SKPD 4. Pelaksanaan Musrenbang Tahunan Daerah 5. Penyusunan Rancangan Akhir RKPD/Renja SKPD 6. Penetapan RKPD dan Renja SKPD www.dadangsolihin.com 127
  • 128. Terima KasihTerima KasihTerima KasihTerima Kasih www.dadangsolihin.com 128