Modul ini membahas tentang pembahasan laporan kasus pendidikan kesehatan jarak jauh. Pembahasan meliputi kesenjangan antara teori dan kenyataan pada kasus dengan membandingkan data subyektif, data obyektif, analisis data dan masalah, serta penatalaksanaan antara kasus dengan teori yang terkait. Modul ini juga memberikan contoh pembahasan kasus abortus inkomplit untuk memandu mahasiswa dalam menuliskan pembahasan laporan kasusny
1. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
1Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Terstruktur
Pembahasan
Kegiatan Belajar II
1. Memahami tentang pembahasan pada data
subyektif
2. Memahami tentang pembahasan pada data
obyektif
3. Memahami tentang pembahasan pada analisis
data dan masalah
4. Memahami tentang pembahasan pada
penatalaksanaan
TUJUAN
Pembelajaran Khusus
Setelah selesai mempelajari kegiatan belajar ini,
Anda mampu memahami pembahasan Laporan
Tugas Akhir
TUJUAN
Pembelajaran Umum
1. Pembahasan pada data subyektif
2. Pembahasan pada data obyektif
3. Pembahasan pada analisis data dan masalah
4. Pembahasan pada penatalaksanaan
POKOK
Materi
2. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
2Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Terstruktur
1. Pembahasan pada data subyektif
Pembahasan pada data subyektif adalah membahas kesenjangan antara teori
dan kenyataan pada kasus dengan berdasarkan 5W + H (what, who, where, when
why dan how). Mahasiswa harus mengidentifikasi data subyektif pada kasus
dan membandingkan dengan data subyektif berdasarkan teori pada kasus yang
sama. Apabila ada perbedaan antara kasus dan teori, maka mahasiswa harus
menjelaskan kenapa ada perbedaan.
2. Pembahasan pada data Obyektif
Pembahasan pada data obyektif adalah membahas kesenjangan antara teori
dan kenyataan pada kasus dengan berdasarkan 5W + H (what, who, where,
when why dan how). Mahasiswa harus mengidentifikasi data obyektif pada kasus
dan membandingkan dengan data obyektif berdasarkan teori pada kasus yang
sama. Apabila ada perbedaan antara kasus dan teori, maka mahasiswa harus
menjelaskan kenapa ada perbedaan. Data obyektif meliputi hasil pemeriksaan
fisik dan atau hasil pemeriksaan penunjang.
3. Pembahasan pada analisis data dan masalah
Pembahasan pada analisis data dan masalah adalah membahas kesenjangan
antara teori dan kenyataan pada kasus dengan berdasarkan 5W + H (what, who,
where, when why dan how). Mahasiswa harus mengidentifikasi analisis data dan
masalah pada kasus dan membandingkan dengan analisis data dan masalah
berdasarkan teori pada kasus yang sama. Apabila ada perbedaan antara kasus
dan teori, maka mahasiswa harus menjelaskan kenapa ada perbedaan. Khusus
pada masalah, kemungkinan besar akan ada perbedaan antara kasus dan teori,
karena setiap pasien/ klien bersifat unik.
Uraian Materi
3. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
3Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Terstruktur
4. Pembahasan pada penatalaksanaan
Pembahasan pada penatalaksanaan adalah membahas kesenjangan antara
teori dan kenyataan pada kasus dengan berdasarkan 5W + H (what, who, where,
when why dan how). Mahasiswa harus mengidentifikasi penatalaksanaan pada
kasus dan membandingkan dengan penatalaksanaan berdasarkan teori pada
kasus yang sama. Apabila ada perbedaan antara kasus dan teori, maka mahasiswa
harus menjelaskan kenapa ada perbedaan.
4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
4Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Terstruktur
R A N G K U M A N
Pembahasanmerupakanintidarilaporankasus.Padabagianinipenulismembahas
kesenjangan antara teori dan kenyataan pada kasus dengan berdasarkan 5W +
H (what, who, where, when why dan how) yang dikelola mulai dari pengkajian
sampai dengan evaluasi. Pembahasan dikaitkan dengan berbagai konsep dan
teori yang terkait dengan hasil yang didapatkan selama mengelola klien.
TUGAS TERSTRUKTUR
Rangkuman
5. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
5Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Terstruktur
Berdasarkan Laporan kasus yang sudah Anda susun :
1. Identifikasi data subyektif berdasarkan kasus dan teori
2. Identifikasi data obyektif berdasarkan kasus dan teori
3. Identifikasi analisis data dan maslaah berdasarkan kasus dan teori
4. Identifikasi penatalaksanaan berdasarkan kasus dan teori
Tugas Terstruktur
6. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
6Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Terstruktur
CONTOH PEMBAHASAN PADA ASUHAN KEHAMILAN DENGAN ABORTUS
Pembahasan ini dimaksudkan agar dapat diambil suatu kesimpulan dan
pemecahan masalah dari kesenjangan yang ada, sehingga dapat digunakan
sebagai tindak lanjut dalam penerapan asuhan kebidanan yang tepat, efektif
dan efisien. Pembahasan ini akan membandingkan antara kasus I dengan kasus
II, dan membandingkan kasus dengan teori yang ada.
Data subyektif yang ditemukan pada Ny. S dan Ny.E yaitu rasa mulas, hal
tersebut sesuai dengan Saifuddin (2002) yang menyatakan bahwa rasa mulas
atau kram perut di daerah simfisis, sering disertai nyeri pinggang akibat kontraksi
uterus. Selain itu perdarahan yang dialami Ny. S adalah selama 12 hari sedangkan
Ny. E mengalami perdarahan selama 3 hari warnanya seperti darah menstruasi
banyaknya 1hari ganti pembalut 2x. Hal tersebut sesuai dengan Wiknjosastro
(2007) yaitu pada kehamilan antara 8 sampai 14 minggu villi koriales menembus
desidua lebih dalam, sehingga umumnya plasenta tidak dilepaskan secara
sempurna yang dapat menyebabkan banyak perdarahan. Pada pengkajian data
subyektif Ny. S dan Ny. E didapatkan data sama – sama mengeluarkan sebagian
jaringan hasil konsepsi, hal tersebut sesuai dengan Saifuddin (2002) yaitu pada
abortus inkomplit hanya sebagian hasil konsepsi yang keluar sedangkan menurut
Cuningham, F.Gary dkk (2005) menyatakan bahwa abortus biasanya disertai
dengan pendarahan didalam desidua basalis dan nekrosis di jaringan dekat
tempat perdarahan. Ovum menjadi terlepas , hal ini memicu kontraksi uterus
yang menyebabkan ekspulsi. Pada Ny. S mengatakan hari pertama haid terakhir
11 februari 2011 usia kehamilannya 9+5
minggu sedangkan Ny. E hari pertama
haid terakhir 16 februari 2011 usia kehamilannya 10+2
minggu. Hal tersebut
sesuai dengan Wiknjosastro (2007) yaitu abortus inkomplit ialah pengeluaran
sebagian hasil konsepsi pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan masih ada
sisa tertinggal dalam uterus.
Data obyektif yang ditemukan pada Ny.S dan Ny.E adalah tinggi fundus
uteri Ny.S dan Ny.E adalah 2 jari diatas sympisis, UK Ny.S 9+5
minggu sedangkan
Ingat....Ini Hanya Contoh,. Silahkan Anda Kembangkan
Berdasarkan Kasus Yang Anda Peroleh
7. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
7Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Terstruktur
Ny. E 10+2
minggu, hal tersebut sesuai dengan Saifuddin(2002) yang menyatakan
bahwa palpasi tinggi fundus uteri pada abortus inkomplit sesuai dengan umur
kehamilan. Selain itu Ny.S dan Ny.E sama-sama mengeluarkan perdarahan dari
cavum uteri, hal tersebut sesuai dengan Wiknjosastro (2007) yang menyatakan
bahwa plasenta yang tidak dilepaskan secara sempurna dapat menyebabkan
banyak perdarahan.
Pada saat pemeriksaan vaginal toucher yang dilakukan pada Ny.S dan
Ny.E teraba servik terbuka, hal tersebut sesuai dengan Cuningham, F.Gary dkk
(2005). yaitu penyebab inkompetensi serviks masih meragukan, namun trauma
sebelumnya pada serviks, khususnya pada tindakan dilatasi dan kuretase,
konisasi, kauterisasi atau pun amputansi. Dilatasi serviks yang menjadi ciri khas
keadaan ini jarang terlihat menonjol sebelum minggu ke-16 kehamilan, karena
hasil konsepsi sebelum waktu tersebut belum cukup besar untuk menimbulkan
pendataran dan dilatsi serviks kecuali kalau terjadi kontraksi uterus yang nyeri.
MenurutpengkajiandataobyetifpadaNy.SdanNy.Editemukanpengeluaran
sebagian jaringan hasil konsepsi tetapi dalam waktu yang berbeda. Pada Ny.S
mengeluarkan sebagian jaringan sejak 12 hari yang lalu diikuti perdarahan
pervaginam selama 12 hari, sedangkan pada Ny.E mengalami perdarahan selama
3 hari kemudian di ikuti pengeluaran sebagian jaringan hasil konsepsi. Hal ini
sesuai dengan Saifuddin (2002) yaitu pada abortus inkomplit hanya sebagian
hasil konsepsi yang keluar sedangkan menurut Cuningham, F.Gary dkk (2005)
menyatakan bahwa abortus biasanya disertai dengan pendarahan didalam
desidua basalis dan nekrosis di jaringan dekat tempat perdarahan. Ovum menjadi
terlepas , hal ini memicu kontraksi uterus yang menyebabkan ekspulsi. Kemudian
setelah dilakukan tes kehamilan pada Ny.S dan Ny.E ternyata hasilnya sama-
sama positif, hal tersebut sesuai dengan teori yaitu sebagian besar ibu hamil
mengalami penambahan kadar hormon hCG sebanyak dua kali lipat setiap 3
hari. Setelah itu kadarnya menurun terus secara perlahan, dan hampir mencapai
kadar normal beberapa saat setelah persalinan. Tetapi ada kalanya kadar hormon
ini masih di atas normal sampai 4 minggu setelah keguguran. Pada pemeriksaan
USG terdapat perbedaan karena Ny.E tidak dilakukan pemeriksaan USG karena
terjadi pengeluaran sebagian hasil konsepsi di ruang bersalin pada pukul 21.30
WIB tanggal 29 April 2011, sehingga Ny. E tidak dilakukan pemeriksaan USG
sebelum dilakukan kuretase pada tanggal 30 April 2011. Sedangkan hasil USG
Ny.S adalah tampak sebagian jaringan hasil konsepsi di dalam cavum uteri.
8. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
8Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Terstruktur
Analisis data pada Ny.S dan Ny.E telah disesuaikan dengan standar II adalah
Standar Perumusan Diagnosa dan atau Masalah Kebidanan menurut KEPMENKES
Nomer 938/Menkes/SK/VIII/2007), yaitu Seorang ibu hamil G3
P2
A0
, umur 35th,
UK 9+5
minggu dengan abortus inkomplit untuk kasus I, sedangkan kasus II
Seorang ibu hamil G2
P1
A0
AH0
, umur 25th, UK 10+2
minggu dengan abortus
inkomplit. Pada kedua kasus tersebut ditemukan masalah cemas, penyebab
pada Ny. S mengatakan cemas dengan keadaan dirinya karena mengalami
perdarahan lebih dari 12 hari sedangkan pada Ny. E ibu takut dan cemas bila
kehamilannya harus diakhiri, karena ibu belum mempunyai anak.
Penatalaksanaan yang dilakukan pada Ny.S dan Ny.E sebelum dan sesudah
dilakukan kuretase adalah sama dan mengacu pada teori asuhan kebidanan
sedangkan Ny.E lebih menekankan pada riwayat psikologis,
karena Ny.E merupakan pribadi tertutup dan pernah melahirkan satu kali
namun bayinya meninggal dalam kandungan. Penatalaksanaan pada abortus
inkomplit diantaranya mengobservasi perdarahan dan dilakukan kolaborasi
dengan dokter obsgyn dengan hasil kolaborasi dilakukan kuretase dan bidan
mempersiapkan kuretase pada Ny. E dan Ny. S. Setelah dilakukan kuretase bidan
menganjurkankepadakliensupayatidakhamildalamwaktu3bulandanmemakai
alat kontrasepsi seperti kondom atau pil. Evaluasi dari penatalaksanaan yang
dilakukan pada Ny.S dan Ny.E memiliki hasil berbeda yaitu pada hasil kuretase,
perdarahan saat kuretase dan pemilihan alat kontrasepsi yang disampaikan
klien pada kunjungan rumah. Hasil kuretase pada Ny. S terdapat jaringan ±3cc
dan Ny. E adalah ±2 cc, perdarahan saat kuretase pada Ny. S adalah ±3cc dan
Ny.E adalah ±5 cc. Terapi yang diberikan pada Ny. S dan Ny. E adalah antibiotik,
uterotonika, suplemen zat besi. Pada saat kunjungan rumah Ny. S mengatakan
bahwa dirinya berhenti mengeluarkan darah setelah 5 hari pulang dari rumah
sakit dan sekarang Ny.S beserta suaminya menggunakan KB alamiah, begitu
pula dengan Ny.E berhenti mengeluarkan darah setelah 5 hari pulang dari rumah
sakit, sekarang Ny.E menggunakan KB suntik yang 3 bulan.
Oke....setelah Anda membaca contoh diatas, mdah – mudahan Anda
mendapatkan ide untuk menuliskan pembahasan pada kasus yang Anda buat.
Sekali lagi ingat, jangan mencontoh 100% ya...diatas hanya sekesar contoh....
Selamat mencoba.....tidak perlu ragu untuk berkali – kali konsul dengan
Pembimbing....