SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
1Pendahuluan		 Uraian Materi		 Rangkuman	 Tugas Terstruktur
Pembahasan
Kegiatan Belajar II
1.	 Memahami tentang pembahasan pada data
subyektif
2.	 Memahami tentang pembahasan pada data
obyektif
3.	 Memahami tentang pembahasan pada analisis
data dan masalah
4.	 Memahami tentang pembahasan pada
penatalaksanaan
TUJUAN
Pembelajaran Khusus
Setelah selesai mempelajari kegiatan belajar ini,
Anda mampu memahami pembahasan Laporan
Tugas Akhir
TUJUAN
Pembelajaran Umum
1.	 Pembahasan pada data subyektif
2.	 Pembahasan pada data obyektif
3.	 Pembahasan pada analisis data dan masalah
4.	 Pembahasan pada penatalaksanaan
POKOK
Materi
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
2Pendahuluan		 Uraian Materi		 Rangkuman	 Tugas Terstruktur
1.	 Pembahasan pada data subyektif
Pembahasan pada data subyektif adalah membahas kesenjangan antara teori
dan kenyataan pada kasus dengan berdasarkan 5W + H (what, who, where, when
why dan how). Mahasiswa harus mengidentifikasi data subyektif pada kasus
dan membandingkan dengan data subyektif berdasarkan teori pada kasus yang
sama. Apabila ada perbedaan antara kasus dan teori, maka mahasiswa harus
menjelaskan kenapa ada perbedaan.
2.	 Pembahasan pada data Obyektif
Pembahasan pada data obyektif adalah membahas kesenjangan antara teori
dan kenyataan pada kasus dengan berdasarkan 5W + H (what, who, where,
when why dan how). Mahasiswa harus mengidentifikasi data obyektif pada kasus
dan membandingkan dengan data obyektif berdasarkan teori pada kasus yang
sama. Apabila ada perbedaan antara kasus dan teori, maka mahasiswa harus
menjelaskan kenapa ada perbedaan. Data obyektif meliputi hasil pemeriksaan
fisik dan atau hasil pemeriksaan penunjang.
3.	 Pembahasan pada analisis data dan masalah
Pembahasan pada analisis data dan masalah adalah membahas kesenjangan
antara teori dan kenyataan pada kasus dengan berdasarkan 5W + H (what, who,
where, when why dan how). Mahasiswa harus mengidentifikasi analisis data dan
masalah pada kasus dan membandingkan dengan analisis data dan masalah
berdasarkan teori pada kasus yang sama. Apabila ada perbedaan antara kasus
dan teori, maka mahasiswa harus menjelaskan kenapa ada perbedaan. Khusus
pada masalah, kemungkinan besar akan ada perbedaan antara kasus dan teori,
karena setiap pasien/ klien bersifat unik.
Uraian Materi
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
3Pendahuluan		 Uraian Materi		 Rangkuman	 Tugas Terstruktur
4.	 Pembahasan pada penatalaksanaan
Pembahasan pada penatalaksanaan adalah membahas kesenjangan antara
teori dan kenyataan pada kasus dengan berdasarkan 5W + H (what, who, where,
when why dan how). Mahasiswa harus mengidentifikasi penatalaksanaan pada
kasus dan membandingkan dengan penatalaksanaan berdasarkan teori pada
kasus yang sama. Apabila ada perbedaan antara kasus dan teori, maka mahasiswa
harus menjelaskan kenapa ada perbedaan.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
4Pendahuluan		 Uraian Materi		 Rangkuman	 Tugas Terstruktur
R A N G K U M A N
Pembahasanmerupakanintidarilaporankasus.Padabagianinipenulismembahas
kesenjangan antara teori dan kenyataan pada kasus dengan berdasarkan 5W +
H (what, who, where, when why dan how) yang dikelola mulai dari pengkajian
sampai dengan evaluasi. Pembahasan dikaitkan dengan berbagai konsep dan
teori yang terkait dengan hasil yang didapatkan selama mengelola klien.
			 TUGAS TERSTRUKTUR
	Rangkuman
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
5Pendahuluan		 Uraian Materi		 Rangkuman	 Tugas Terstruktur
Berdasarkan Laporan kasus yang sudah Anda susun :
1.	 Identifikasi data subyektif berdasarkan kasus dan teori
2.	 Identifikasi data obyektif berdasarkan kasus dan teori
3.	 Identifikasi analisis data dan maslaah berdasarkan kasus dan teori
4.	 Identifikasi penatalaksanaan berdasarkan kasus dan teori
Tugas Terstruktur
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
6Pendahuluan		 Uraian Materi		 Rangkuman	 Tugas Terstruktur
CONTOH PEMBAHASAN PADA ASUHAN KEHAMILAN DENGAN ABORTUS
Pembahasan ini dimaksudkan agar dapat diambil suatu kesimpulan dan
pemecahan masalah dari kesenjangan yang ada, sehingga dapat digunakan
sebagai tindak lanjut dalam penerapan asuhan kebidanan yang tepat, efektif
dan efisien. Pembahasan ini akan membandingkan antara kasus I dengan kasus
II, dan membandingkan kasus dengan teori yang ada.
Data subyektif yang ditemukan pada Ny. S dan Ny.E yaitu rasa mulas, hal
tersebut sesuai dengan Saifuddin (2002) yang menyatakan bahwa rasa mulas
atau kram perut di daerah simfisis, sering disertai nyeri pinggang akibat kontraksi
uterus. Selain itu perdarahan yang dialami Ny. S adalah selama 12 hari sedangkan
Ny. E mengalami perdarahan selama 3 hari warnanya seperti darah menstruasi
banyaknya 1hari ganti pembalut 2x. Hal tersebut sesuai dengan Wiknjosastro
(2007) yaitu pada kehamilan antara 8 sampai 14 minggu villi koriales menembus
desidua lebih dalam, sehingga umumnya plasenta tidak dilepaskan secara
sempurna yang dapat menyebabkan banyak perdarahan. Pada pengkajian data
subyektif Ny. S dan Ny. E didapatkan data sama – sama mengeluarkan sebagian
jaringan hasil konsepsi, hal tersebut sesuai dengan Saifuddin (2002) yaitu pada
abortus inkomplit hanya sebagian hasil konsepsi yang keluar sedangkan menurut
Cuningham, F.Gary dkk (2005) menyatakan bahwa abortus biasanya disertai
dengan pendarahan didalam desidua basalis dan nekrosis di jaringan dekat
tempat perdarahan. Ovum menjadi terlepas , hal ini memicu kontraksi uterus
yang menyebabkan ekspulsi. Pada Ny. S mengatakan hari pertama haid terakhir
11 februari 2011 usia kehamilannya 9+5
minggu sedangkan Ny. E hari pertama
haid terakhir 16 februari 2011 usia kehamilannya 10+2
minggu. Hal tersebut
sesuai dengan Wiknjosastro (2007) yaitu abortus inkomplit ialah pengeluaran
sebagian hasil konsepsi pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan masih ada
sisa tertinggal dalam uterus.
Data obyektif yang ditemukan pada Ny.S dan Ny.E adalah tinggi fundus
uteri Ny.S dan Ny.E adalah 2 jari diatas sympisis, UK Ny.S 9+5
minggu sedangkan
Ingat....Ini Hanya Contoh,. Silahkan Anda Kembangkan
Berdasarkan Kasus Yang Anda Peroleh
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
7Pendahuluan		 Uraian Materi		 Rangkuman	 Tugas Terstruktur
Ny. E 10+2
minggu, hal tersebut sesuai dengan Saifuddin(2002) yang menyatakan
bahwa palpasi tinggi fundus uteri pada abortus inkomplit sesuai dengan umur
kehamilan. Selain itu Ny.S dan Ny.E sama-sama mengeluarkan perdarahan dari
cavum uteri, hal tersebut sesuai dengan Wiknjosastro (2007) yang menyatakan
bahwa plasenta yang tidak dilepaskan secara sempurna dapat menyebabkan
banyak perdarahan.
Pada saat pemeriksaan vaginal toucher yang dilakukan pada Ny.S dan
Ny.E teraba servik terbuka, hal tersebut sesuai dengan Cuningham, F.Gary dkk
(2005). yaitu penyebab inkompetensi serviks masih meragukan, namun trauma
sebelumnya pada serviks, khususnya pada tindakan dilatasi dan kuretase,
konisasi, kauterisasi atau pun amputansi. Dilatasi serviks yang menjadi ciri khas
keadaan ini jarang terlihat menonjol sebelum minggu ke-16 kehamilan, karena
hasil konsepsi sebelum waktu tersebut belum cukup besar untuk menimbulkan
pendataran dan dilatsi serviks kecuali kalau terjadi kontraksi uterus yang nyeri.
MenurutpengkajiandataobyetifpadaNy.SdanNy.Editemukanpengeluaran
sebagian jaringan hasil konsepsi tetapi dalam waktu yang berbeda. Pada Ny.S
mengeluarkan sebagian jaringan sejak 12 hari yang lalu diikuti perdarahan
pervaginam selama 12 hari, sedangkan pada Ny.E mengalami perdarahan selama
3 hari kemudian di ikuti pengeluaran sebagian jaringan hasil konsepsi. Hal ini
sesuai dengan Saifuddin (2002) yaitu pada abortus inkomplit hanya sebagian
hasil konsepsi yang keluar sedangkan menurut Cuningham, F.Gary dkk (2005)
menyatakan bahwa abortus biasanya disertai dengan pendarahan didalam
desidua basalis dan nekrosis di jaringan dekat tempat perdarahan. Ovum menjadi
terlepas , hal ini memicu kontraksi uterus yang menyebabkan ekspulsi. Kemudian
setelah dilakukan tes kehamilan pada Ny.S dan Ny.E ternyata hasilnya sama-
sama positif, hal tersebut sesuai dengan teori yaitu sebagian besar ibu hamil
mengalami penambahan kadar hormon hCG sebanyak dua kali lipat setiap 3
hari. Setelah itu kadarnya menurun terus secara perlahan, dan hampir mencapai
kadar normal beberapa saat setelah persalinan. Tetapi ada kalanya kadar hormon
ini masih di atas normal sampai 4 minggu setelah keguguran. Pada pemeriksaan
USG terdapat perbedaan karena Ny.E tidak dilakukan pemeriksaan USG karena
terjadi pengeluaran sebagian hasil konsepsi di ruang bersalin pada pukul 21.30
WIB tanggal 29 April 2011, sehingga Ny. E tidak dilakukan pemeriksaan USG
sebelum dilakukan kuretase pada tanggal 30 April 2011. Sedangkan hasil USG
Ny.S adalah tampak sebagian jaringan hasil konsepsi di dalam cavum uteri.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
8Pendahuluan		 Uraian Materi		 Rangkuman	 Tugas Terstruktur
Analisis data pada Ny.S dan Ny.E telah disesuaikan dengan standar II adalah
Standar Perumusan Diagnosa dan atau Masalah Kebidanan menurut KEPMENKES
Nomer 938/Menkes/SK/VIII/2007), yaitu Seorang ibu hamil G3
P2
A0
, umur 35th,
UK 9+5
minggu dengan abortus inkomplit untuk kasus I, sedangkan kasus II
Seorang ibu hamil G2
P1
A0
AH0
, umur 25th, UK 10+2
minggu dengan abortus
inkomplit. Pada kedua kasus tersebut ditemukan masalah cemas, penyebab
pada Ny. S mengatakan cemas dengan keadaan dirinya karena mengalami
perdarahan lebih dari 12 hari sedangkan pada Ny. E ibu takut dan cemas bila
kehamilannya harus diakhiri, karena ibu belum mempunyai anak.
Penatalaksanaan yang dilakukan pada Ny.S dan Ny.E sebelum dan sesudah
dilakukan kuretase adalah sama dan mengacu pada teori asuhan kebidanan
sedangkan Ny.E lebih menekankan pada riwayat psikologis,
karena Ny.E merupakan pribadi tertutup dan pernah melahirkan satu kali
namun bayinya meninggal dalam kandungan. Penatalaksanaan pada abortus
inkomplit diantaranya mengobservasi perdarahan dan dilakukan kolaborasi
dengan dokter obsgyn dengan hasil kolaborasi dilakukan kuretase dan bidan
mempersiapkan kuretase pada Ny. E dan Ny. S. Setelah dilakukan kuretase bidan
menganjurkankepadakliensupayatidakhamildalamwaktu3bulandanmemakai
alat kontrasepsi seperti kondom atau pil. Evaluasi dari penatalaksanaan yang
dilakukan pada Ny.S dan Ny.E memiliki hasil berbeda yaitu pada hasil kuretase,
perdarahan saat kuretase dan pemilihan alat kontrasepsi yang disampaikan
klien pada kunjungan rumah. Hasil kuretase pada Ny. S terdapat jaringan ±3cc
dan Ny. E adalah ±2 cc, perdarahan saat kuretase pada Ny. S adalah ±3cc dan
Ny.E adalah ±5 cc. Terapi yang diberikan pada Ny. S dan Ny. E adalah antibiotik,
uterotonika, suplemen zat besi. Pada saat kunjungan rumah Ny. S mengatakan
bahwa dirinya berhenti mengeluarkan darah setelah 5 hari pulang dari rumah
sakit dan sekarang Ny.S beserta suaminya menggunakan KB alamiah, begitu
pula dengan Ny.E berhenti mengeluarkan darah setelah 5 hari pulang dari rumah
sakit, sekarang Ny.E menggunakan KB suntik yang 3 bulan.
Oke....setelah Anda membaca contoh diatas, mdah – mudahan Anda
mendapatkan ide untuk menuliskan pembahasan pada kasus yang Anda buat.
Sekali lagi ingat, jangan mencontoh 100% ya...diatas hanya sekesar contoh....
Selamat mencoba.....tidak perlu ragu untuk berkali – kali konsul dengan
Pembimbing....

More Related Content

What's hot

Hubungan pengetahuan ibu hamil tentang risiko persalinan dengan keputusan me...
Hubungan pengetahuan ibu hamil tentang risiko persalinan dengan keputusan  me...Hubungan pengetahuan ibu hamil tentang risiko persalinan dengan keputusan  me...
Hubungan pengetahuan ibu hamil tentang risiko persalinan dengan keputusan me...
Operator Warnet Vast Raha
 
PERSEPSI MAHASISWA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA MENG...
PERSEPSI MAHASISWA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA MENG...PERSEPSI MAHASISWA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA MENG...
PERSEPSI MAHASISWA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA MENG...
Dira Oktavia Yusvina
 

What's hot (15)

Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Modul 7 kb 4
Modul 7   kb 4Modul 7   kb 4
Modul 7 kb 4
 
KB 2 Kedaruratan Obstetri pada Persalinan dan Penatalaksanaannya
KB 2 Kedaruratan Obstetri pada Persalinan dan PenatalaksanaannyaKB 2 Kedaruratan Obstetri pada Persalinan dan Penatalaksanaannya
KB 2 Kedaruratan Obstetri pada Persalinan dan Penatalaksanaannya
 
Hubungan pengetahuan ibu hamil tentang risiko persalinan dengan keputusan me...
Hubungan pengetahuan ibu hamil tentang risiko persalinan dengan keputusan  me...Hubungan pengetahuan ibu hamil tentang risiko persalinan dengan keputusan  me...
Hubungan pengetahuan ibu hamil tentang risiko persalinan dengan keputusan me...
 
PERSEPSI MAHASISWA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA MENG...
PERSEPSI MAHASISWA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA MENG...PERSEPSI MAHASISWA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA MENG...
PERSEPSI MAHASISWA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA MENG...
 
Askeb asfiksia
Askeb asfiksiaAskeb asfiksia
Askeb asfiksia
 
Modul 7 kb 3
Modul 7   kb 3Modul 7   kb 3
Modul 7 kb 3
 
Modul 7 kb 6
Modul 7   kb 6Modul 7   kb 6
Modul 7 kb 6
 
Pendahuluan asfiksia berat
Pendahuluan asfiksia beratPendahuluan asfiksia berat
Pendahuluan asfiksia berat
 
Bab i & bab ii
Bab i & bab iiBab i & bab ii
Bab i & bab ii
 
Format pengajuan tema skripsi 2 birth ball
Format pengajuan tema skripsi 2 birth ballFormat pengajuan tema skripsi 2 birth ball
Format pengajuan tema skripsi 2 birth ball
 
Modul 7 kb 2
Modul 7   kb 2Modul 7   kb 2
Modul 7 kb 2
 
Modul 5 kb 4
Modul 5    kb 4Modul 5    kb 4
Modul 5 kb 4
 
Hubungan umur dan paritas ibu dengan kejadian
Hubungan umur dan paritas ibu dengan kejadianHubungan umur dan paritas ibu dengan kejadian
Hubungan umur dan paritas ibu dengan kejadian
 
Sap exga 2
Sap exga 2Sap exga 2
Sap exga 2
 

Viewers also liked

Farmakodinamika captopril full (fix)
Farmakodinamika captopril full (fix)Farmakodinamika captopril full (fix)
Farmakodinamika captopril full (fix)
Euis Noorhayaty
 
Pedoman obt suntik dan sitos
Pedoman obt suntik dan sitosPedoman obt suntik dan sitos
Pedoman obt suntik dan sitos
roywidhie
 
Modul farmakologi 2 kb 1.-
Modul farmakologi 2 kb 1.-Modul farmakologi 2 kb 1.-
Modul farmakologi 2 kb 1.-
pjj_kemenkes
 

Viewers also liked (20)

Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Per...
Penelitian Efektifitas Penggunaan  Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Per...Penelitian Efektifitas Penggunaan  Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Per...
Penelitian Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Per...
 
Kb 3 pertolongan pertama kecelakaan
Kb 3 pertolongan pertama kecelakaanKb 3 pertolongan pertama kecelakaan
Kb 3 pertolongan pertama kecelakaan
 
Kb 1 pemberian cairan infus
Kb 1 pemberian cairan infusKb 1 pemberian cairan infus
Kb 1 pemberian cairan infus
 
Farmakodinamika captopril full (fix)
Farmakodinamika captopril full (fix)Farmakodinamika captopril full (fix)
Farmakodinamika captopril full (fix)
 
INFORMASI OBAT & MAKANAN
INFORMASI OBAT & MAKANANINFORMASI OBAT & MAKANAN
INFORMASI OBAT & MAKANAN
 
Farmakologi (prinsip terapeutika) bagian ii
Farmakologi  (prinsip terapeutika) bagian iiFarmakologi  (prinsip terapeutika) bagian ii
Farmakologi (prinsip terapeutika) bagian ii
 
Kb 2 pemberian obat obatan
Kb 2 pemberian obat obatanKb 2 pemberian obat obatan
Kb 2 pemberian obat obatan
 
Farmakologi (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)
Farmakologi  (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)Farmakologi  (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)
Farmakologi (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)
 
Pedoman obt suntik dan sitos
Pedoman obt suntik dan sitosPedoman obt suntik dan sitos
Pedoman obt suntik dan sitos
 
Modul farmakologi 2 kb 1.-
Modul farmakologi 2 kb 1.-Modul farmakologi 2 kb 1.-
Modul farmakologi 2 kb 1.-
 
Konsep Dasar Farmakosetik, Farmakokinetik
Konsep Dasar Farmakosetik, FarmakokinetikKonsep Dasar Farmakosetik, Farmakokinetik
Konsep Dasar Farmakosetik, Farmakokinetik
 
Kb 3
Kb 3Kb 3
Kb 3
 
Modul 2 kb 1
Modul 2 kb 1Modul 2 kb 1
Modul 2 kb 1
 
Efek samping obat
Efek samping obat Efek samping obat
Efek samping obat
 
Prinsip dan Peran Perawat Dalam Pemberian Obat
Prinsip dan Peran Perawat Dalam Pemberian ObatPrinsip dan Peran Perawat Dalam Pemberian Obat
Prinsip dan Peran Perawat Dalam Pemberian Obat
 
Modul farmakologi 2 kb 1.-
Modul farmakologi 2 kb 1.-Modul farmakologi 2 kb 1.-
Modul farmakologi 2 kb 1.-
 
Modul farmakologi 2 kb 3.-
Modul farmakologi 2 kb 3.-Modul farmakologi 2 kb 3.-
Modul farmakologi 2 kb 3.-
 
Modul 1 kb 3 komunikasi
Modul 1 kb 3 komunikasiModul 1 kb 3 komunikasi
Modul 1 kb 3 komunikasi
 
Modul farmakologi 2 kb 2.-
Modul farmakologi 2 kb 2.-Modul farmakologi 2 kb 2.-
Modul farmakologi 2 kb 2.-
 
Prosedur Melepaskan Infus
Prosedur Melepaskan InfusProsedur Melepaskan Infus
Prosedur Melepaskan Infus
 

Similar to Pembahasan

Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod i leta...
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod i leta...Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod i leta...
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod i leta...
Operator Warnet Vast Raha
 

Similar to Pembahasan (20)

Kb 2 dokumentasi askeb pada neonatus, bayi, balita
Kb 2 dokumentasi askeb pada neonatus, bayi, balitaKb 2 dokumentasi askeb pada neonatus, bayi, balita
Kb 2 dokumentasi askeb pada neonatus, bayi, balita
 
Sampul
SampulSampul
Sampul
 
Hasil Laporan Kasus
Hasil Laporan KasusHasil Laporan Kasus
Hasil Laporan Kasus
 
RPS-Persalinan (1).pdf
RPS-Persalinan (1).pdfRPS-Persalinan (1).pdf
RPS-Persalinan (1).pdf
 
ASKEB ANC
ASKEB ANCASKEB ANC
ASKEB ANC
 
Konsep dasar ibu hamil normal dan komplikasi
Konsep dasar ibu hamil normal dan komplikasiKonsep dasar ibu hamil normal dan komplikasi
Konsep dasar ibu hamil normal dan komplikasi
 
Konsep dasar ibu hamil normal dan komplikasi
Konsep dasar ibu hamil normal dan komplikasiKonsep dasar ibu hamil normal dan komplikasi
Konsep dasar ibu hamil normal dan komplikasi
 
Penelitian Keperawatan
Penelitian KeperawatanPenelitian Keperawatan
Penelitian Keperawatan
 
Dokumentasi Keperawatan pada Populasi Khusus
Dokumentasi Keperawatan  pada Populasi KhususDokumentasi Keperawatan  pada Populasi Khusus
Dokumentasi Keperawatan pada Populasi Khusus
 
Dokumentasi Keperawatan pada Populasi Khusus
Dokumentasi Keperawatan  pada Populasi KhususDokumentasi Keperawatan  pada Populasi Khusus
Dokumentasi Keperawatan pada Populasi Khusus
 
Kel 3 Asuhan internal Berdasarkan Kala 1 Fase Laten.docx
Kel 3 Asuhan internal Berdasarkan Kala 1 Fase Laten.docxKel 3 Asuhan internal Berdasarkan Kala 1 Fase Laten.docx
Kel 3 Asuhan internal Berdasarkan Kala 1 Fase Laten.docx
 
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod i leta...
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod i leta...Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod i leta...
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod i leta...
 
Karlis maya beres
Karlis maya beresKarlis maya beres
Karlis maya beres
 
Jurnal ebp dalam inc persalinan bagi ibu
Jurnal ebp dalam inc persalinan bagi ibuJurnal ebp dalam inc persalinan bagi ibu
Jurnal ebp dalam inc persalinan bagi ibu
 
Jurnal ebp dalam inc persalinan kehamilan ibu
Jurnal ebp dalam inc persalinan kehamilan ibuJurnal ebp dalam inc persalinan kehamilan ibu
Jurnal ebp dalam inc persalinan kehamilan ibu
 
Modul 2 kb 1
Modul 2   kb 1Modul 2   kb 1
Modul 2 kb 1
 
Konsep dasar ibu intranatal dan asuhan keperawatan pada ibu
Konsep dasar ibu intranatal dan asuhan keperawatan pada ibuKonsep dasar ibu intranatal dan asuhan keperawatan pada ibu
Konsep dasar ibu intranatal dan asuhan keperawatan pada ibu
 
Konsep dasar ibu intranatal dan asuhan keperawatan pada ibu
Konsep dasar ibu intranatal dan asuhan keperawatan pada ibuKonsep dasar ibu intranatal dan asuhan keperawatan pada ibu
Konsep dasar ibu intranatal dan asuhan keperawatan pada ibu
 
manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupat...
manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupat...manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupat...
manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupat...
 
Kti AKBID PARAMATA RAHA
Kti AKBID PARAMATA RAHA Kti AKBID PARAMATA RAHA
Kti AKBID PARAMATA RAHA
 

More from pjj_kemenkes

More from pjj_kemenkes (20)

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 

Recently uploaded

Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
luqmanhakimkhairudin
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
furqanridha
 

Recently uploaded (20)

KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 

Pembahasan

  • 1. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 1Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Terstruktur Pembahasan Kegiatan Belajar II 1. Memahami tentang pembahasan pada data subyektif 2. Memahami tentang pembahasan pada data obyektif 3. Memahami tentang pembahasan pada analisis data dan masalah 4. Memahami tentang pembahasan pada penatalaksanaan TUJUAN Pembelajaran Khusus Setelah selesai mempelajari kegiatan belajar ini, Anda mampu memahami pembahasan Laporan Tugas Akhir TUJUAN Pembelajaran Umum 1. Pembahasan pada data subyektif 2. Pembahasan pada data obyektif 3. Pembahasan pada analisis data dan masalah 4. Pembahasan pada penatalaksanaan POKOK Materi
  • 2. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 2Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Terstruktur 1. Pembahasan pada data subyektif Pembahasan pada data subyektif adalah membahas kesenjangan antara teori dan kenyataan pada kasus dengan berdasarkan 5W + H (what, who, where, when why dan how). Mahasiswa harus mengidentifikasi data subyektif pada kasus dan membandingkan dengan data subyektif berdasarkan teori pada kasus yang sama. Apabila ada perbedaan antara kasus dan teori, maka mahasiswa harus menjelaskan kenapa ada perbedaan. 2. Pembahasan pada data Obyektif Pembahasan pada data obyektif adalah membahas kesenjangan antara teori dan kenyataan pada kasus dengan berdasarkan 5W + H (what, who, where, when why dan how). Mahasiswa harus mengidentifikasi data obyektif pada kasus dan membandingkan dengan data obyektif berdasarkan teori pada kasus yang sama. Apabila ada perbedaan antara kasus dan teori, maka mahasiswa harus menjelaskan kenapa ada perbedaan. Data obyektif meliputi hasil pemeriksaan fisik dan atau hasil pemeriksaan penunjang. 3. Pembahasan pada analisis data dan masalah Pembahasan pada analisis data dan masalah adalah membahas kesenjangan antara teori dan kenyataan pada kasus dengan berdasarkan 5W + H (what, who, where, when why dan how). Mahasiswa harus mengidentifikasi analisis data dan masalah pada kasus dan membandingkan dengan analisis data dan masalah berdasarkan teori pada kasus yang sama. Apabila ada perbedaan antara kasus dan teori, maka mahasiswa harus menjelaskan kenapa ada perbedaan. Khusus pada masalah, kemungkinan besar akan ada perbedaan antara kasus dan teori, karena setiap pasien/ klien bersifat unik. Uraian Materi
  • 3. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 3Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Terstruktur 4. Pembahasan pada penatalaksanaan Pembahasan pada penatalaksanaan adalah membahas kesenjangan antara teori dan kenyataan pada kasus dengan berdasarkan 5W + H (what, who, where, when why dan how). Mahasiswa harus mengidentifikasi penatalaksanaan pada kasus dan membandingkan dengan penatalaksanaan berdasarkan teori pada kasus yang sama. Apabila ada perbedaan antara kasus dan teori, maka mahasiswa harus menjelaskan kenapa ada perbedaan.
  • 4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 4Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Terstruktur R A N G K U M A N Pembahasanmerupakanintidarilaporankasus.Padabagianinipenulismembahas kesenjangan antara teori dan kenyataan pada kasus dengan berdasarkan 5W + H (what, who, where, when why dan how) yang dikelola mulai dari pengkajian sampai dengan evaluasi. Pembahasan dikaitkan dengan berbagai konsep dan teori yang terkait dengan hasil yang didapatkan selama mengelola klien. TUGAS TERSTRUKTUR Rangkuman
  • 5. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 5Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Terstruktur Berdasarkan Laporan kasus yang sudah Anda susun : 1. Identifikasi data subyektif berdasarkan kasus dan teori 2. Identifikasi data obyektif berdasarkan kasus dan teori 3. Identifikasi analisis data dan maslaah berdasarkan kasus dan teori 4. Identifikasi penatalaksanaan berdasarkan kasus dan teori Tugas Terstruktur
  • 6. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 6Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Terstruktur CONTOH PEMBAHASAN PADA ASUHAN KEHAMILAN DENGAN ABORTUS Pembahasan ini dimaksudkan agar dapat diambil suatu kesimpulan dan pemecahan masalah dari kesenjangan yang ada, sehingga dapat digunakan sebagai tindak lanjut dalam penerapan asuhan kebidanan yang tepat, efektif dan efisien. Pembahasan ini akan membandingkan antara kasus I dengan kasus II, dan membandingkan kasus dengan teori yang ada. Data subyektif yang ditemukan pada Ny. S dan Ny.E yaitu rasa mulas, hal tersebut sesuai dengan Saifuddin (2002) yang menyatakan bahwa rasa mulas atau kram perut di daerah simfisis, sering disertai nyeri pinggang akibat kontraksi uterus. Selain itu perdarahan yang dialami Ny. S adalah selama 12 hari sedangkan Ny. E mengalami perdarahan selama 3 hari warnanya seperti darah menstruasi banyaknya 1hari ganti pembalut 2x. Hal tersebut sesuai dengan Wiknjosastro (2007) yaitu pada kehamilan antara 8 sampai 14 minggu villi koriales menembus desidua lebih dalam, sehingga umumnya plasenta tidak dilepaskan secara sempurna yang dapat menyebabkan banyak perdarahan. Pada pengkajian data subyektif Ny. S dan Ny. E didapatkan data sama – sama mengeluarkan sebagian jaringan hasil konsepsi, hal tersebut sesuai dengan Saifuddin (2002) yaitu pada abortus inkomplit hanya sebagian hasil konsepsi yang keluar sedangkan menurut Cuningham, F.Gary dkk (2005) menyatakan bahwa abortus biasanya disertai dengan pendarahan didalam desidua basalis dan nekrosis di jaringan dekat tempat perdarahan. Ovum menjadi terlepas , hal ini memicu kontraksi uterus yang menyebabkan ekspulsi. Pada Ny. S mengatakan hari pertama haid terakhir 11 februari 2011 usia kehamilannya 9+5 minggu sedangkan Ny. E hari pertama haid terakhir 16 februari 2011 usia kehamilannya 10+2 minggu. Hal tersebut sesuai dengan Wiknjosastro (2007) yaitu abortus inkomplit ialah pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan masih ada sisa tertinggal dalam uterus. Data obyektif yang ditemukan pada Ny.S dan Ny.E adalah tinggi fundus uteri Ny.S dan Ny.E adalah 2 jari diatas sympisis, UK Ny.S 9+5 minggu sedangkan Ingat....Ini Hanya Contoh,. Silahkan Anda Kembangkan Berdasarkan Kasus Yang Anda Peroleh
  • 7. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 7Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Terstruktur Ny. E 10+2 minggu, hal tersebut sesuai dengan Saifuddin(2002) yang menyatakan bahwa palpasi tinggi fundus uteri pada abortus inkomplit sesuai dengan umur kehamilan. Selain itu Ny.S dan Ny.E sama-sama mengeluarkan perdarahan dari cavum uteri, hal tersebut sesuai dengan Wiknjosastro (2007) yang menyatakan bahwa plasenta yang tidak dilepaskan secara sempurna dapat menyebabkan banyak perdarahan. Pada saat pemeriksaan vaginal toucher yang dilakukan pada Ny.S dan Ny.E teraba servik terbuka, hal tersebut sesuai dengan Cuningham, F.Gary dkk (2005). yaitu penyebab inkompetensi serviks masih meragukan, namun trauma sebelumnya pada serviks, khususnya pada tindakan dilatasi dan kuretase, konisasi, kauterisasi atau pun amputansi. Dilatasi serviks yang menjadi ciri khas keadaan ini jarang terlihat menonjol sebelum minggu ke-16 kehamilan, karena hasil konsepsi sebelum waktu tersebut belum cukup besar untuk menimbulkan pendataran dan dilatsi serviks kecuali kalau terjadi kontraksi uterus yang nyeri. MenurutpengkajiandataobyetifpadaNy.SdanNy.Editemukanpengeluaran sebagian jaringan hasil konsepsi tetapi dalam waktu yang berbeda. Pada Ny.S mengeluarkan sebagian jaringan sejak 12 hari yang lalu diikuti perdarahan pervaginam selama 12 hari, sedangkan pada Ny.E mengalami perdarahan selama 3 hari kemudian di ikuti pengeluaran sebagian jaringan hasil konsepsi. Hal ini sesuai dengan Saifuddin (2002) yaitu pada abortus inkomplit hanya sebagian hasil konsepsi yang keluar sedangkan menurut Cuningham, F.Gary dkk (2005) menyatakan bahwa abortus biasanya disertai dengan pendarahan didalam desidua basalis dan nekrosis di jaringan dekat tempat perdarahan. Ovum menjadi terlepas , hal ini memicu kontraksi uterus yang menyebabkan ekspulsi. Kemudian setelah dilakukan tes kehamilan pada Ny.S dan Ny.E ternyata hasilnya sama- sama positif, hal tersebut sesuai dengan teori yaitu sebagian besar ibu hamil mengalami penambahan kadar hormon hCG sebanyak dua kali lipat setiap 3 hari. Setelah itu kadarnya menurun terus secara perlahan, dan hampir mencapai kadar normal beberapa saat setelah persalinan. Tetapi ada kalanya kadar hormon ini masih di atas normal sampai 4 minggu setelah keguguran. Pada pemeriksaan USG terdapat perbedaan karena Ny.E tidak dilakukan pemeriksaan USG karena terjadi pengeluaran sebagian hasil konsepsi di ruang bersalin pada pukul 21.30 WIB tanggal 29 April 2011, sehingga Ny. E tidak dilakukan pemeriksaan USG sebelum dilakukan kuretase pada tanggal 30 April 2011. Sedangkan hasil USG Ny.S adalah tampak sebagian jaringan hasil konsepsi di dalam cavum uteri.
  • 8. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 8Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Terstruktur Analisis data pada Ny.S dan Ny.E telah disesuaikan dengan standar II adalah Standar Perumusan Diagnosa dan atau Masalah Kebidanan menurut KEPMENKES Nomer 938/Menkes/SK/VIII/2007), yaitu Seorang ibu hamil G3 P2 A0 , umur 35th, UK 9+5 minggu dengan abortus inkomplit untuk kasus I, sedangkan kasus II Seorang ibu hamil G2 P1 A0 AH0 , umur 25th, UK 10+2 minggu dengan abortus inkomplit. Pada kedua kasus tersebut ditemukan masalah cemas, penyebab pada Ny. S mengatakan cemas dengan keadaan dirinya karena mengalami perdarahan lebih dari 12 hari sedangkan pada Ny. E ibu takut dan cemas bila kehamilannya harus diakhiri, karena ibu belum mempunyai anak. Penatalaksanaan yang dilakukan pada Ny.S dan Ny.E sebelum dan sesudah dilakukan kuretase adalah sama dan mengacu pada teori asuhan kebidanan sedangkan Ny.E lebih menekankan pada riwayat psikologis, karena Ny.E merupakan pribadi tertutup dan pernah melahirkan satu kali namun bayinya meninggal dalam kandungan. Penatalaksanaan pada abortus inkomplit diantaranya mengobservasi perdarahan dan dilakukan kolaborasi dengan dokter obsgyn dengan hasil kolaborasi dilakukan kuretase dan bidan mempersiapkan kuretase pada Ny. E dan Ny. S. Setelah dilakukan kuretase bidan menganjurkankepadakliensupayatidakhamildalamwaktu3bulandanmemakai alat kontrasepsi seperti kondom atau pil. Evaluasi dari penatalaksanaan yang dilakukan pada Ny.S dan Ny.E memiliki hasil berbeda yaitu pada hasil kuretase, perdarahan saat kuretase dan pemilihan alat kontrasepsi yang disampaikan klien pada kunjungan rumah. Hasil kuretase pada Ny. S terdapat jaringan ±3cc dan Ny. E adalah ±2 cc, perdarahan saat kuretase pada Ny. S adalah ±3cc dan Ny.E adalah ±5 cc. Terapi yang diberikan pada Ny. S dan Ny. E adalah antibiotik, uterotonika, suplemen zat besi. Pada saat kunjungan rumah Ny. S mengatakan bahwa dirinya berhenti mengeluarkan darah setelah 5 hari pulang dari rumah sakit dan sekarang Ny.S beserta suaminya menggunakan KB alamiah, begitu pula dengan Ny.E berhenti mengeluarkan darah setelah 5 hari pulang dari rumah sakit, sekarang Ny.E menggunakan KB suntik yang 3 bulan. Oke....setelah Anda membaca contoh diatas, mdah – mudahan Anda mendapatkan ide untuk menuliskan pembahasan pada kasus yang Anda buat. Sekali lagi ingat, jangan mencontoh 100% ya...diatas hanya sekesar contoh.... Selamat mencoba.....tidak perlu ragu untuk berkali – kali konsul dengan Pembimbing....