Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak.doc
1. UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak
Merujuk Pasal 46 Peraturan Daerah Kota Semarang No 1 Tahun 2023 tentang Kota
Layak Anak, Pemerintah Daerah sebagaimana Pasal 8 huruf e dapat membentuk dan
memfasilitasi Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak;
Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak mempunyai fungsi
:
a. Pengaduan masyarakat;
b. Pengaduan korban;
c. Pengelolaan kasus;
d. Penampungan sementara;
e. Mediasi; dan
f. Pendampingan korban.
Sementara jenis kasus yang ditangani oleh UPTD PPA adalah :
a. Kekerasan fisik, psikis, seksual;
b. Kekerasan rumah tangga;
c. Bulying;
d. Penelantaran.
Selama ini korban kekerasan lebih banyak terjadi terhadap perempuan dan anak
karena perempuan memiliki distigma sosial oleh masyarakat sebagai mahkluk yang
lemah atau dipersepsikan tidak berdaya sehingga mudah menjadi sasaran tindak
kekerasan. Pelaku kekerasan cenderung menggunakan perempuan dan anak sebagai
pelampiasan karena dianggap tidak bisa melawan dibandingkan laki-laki. Kekerasan
juga banyak terjadi dalam perkawinan karena dalam rumah tangga peluang terjadinya
perbedaan pendapat antara suami dan anak serta keluarga lebih besar termasuk
ditunjang faktor komunikasi, ekonomi, relasi yang tidak setara, pengalaman masa lalu
pasangan, sikap nrimo, takut kehilangan suami, nafkah sehingga tersandara dalam
bahtera rumah tangga ketimbang mereka yang berstatus tidak menikah atau single.
Secara teoritis kekerasan banyak terjadi dan dilakukan oleh orang-orang terdekat
korban seperti suami/isteri/anak/ayah/paman dan orang yang mempunyai relasi dekat
dengan korban. Korban kekerasan juga banyak terjadi di usia produktif karena
biasanya mereka masih berstatus sebagai istri atau pasangan sehingga peluang terjadi
kekerasan cukup besar. Di usia produktif perempuan memiliki tawar yang lebih kuat
dibandingkan usia lainnya sehingga peluang dijadikan sasaran kekerasan cukup
tinggi.
2. Program UPTD PPA :
a. Sosialisasi pencegahan kekerasan melalui PKK, dasa wisma, penyuluhan di
kelompok-kelompok
b. Bekerja dalam jaringan dengan LSM peduli anak yang tersebar di Kota Semarang
c. Bekerjasama dengan PPT Kecamatan, dan JPPA di tingkat kelurahan untuk
sedini mungkin mendapat laporan kejadian kekerasan dan penanganan cepat
d. Menjalin kemitraan dengan Unit PPA Polres, rumah sakit, Puskesmas, psikolog
perguruan tinggi dalam pencegahan dan pengananam kejadian kekerasan pada
anak
e. Menyediakan relawan purna waktu yang setiap saat melakukan pendampingan
kasus
f. Penyediaan shelter atau rumah aman bagi korban kekerasan