9_Kondisi Sosial Ekonomi dan Kekerasan Seksual pada Anaksakuramochi
Kondisi sosial ekonomi masyarakat seperti kemiskinan, rendahnya pendidikan, dan pengangguran menjadi faktor penyebab peningkatan kasus kekerasan seksual pada anak. Pemerintah telah membentuk Satgas antikekerasan anak untuk mencegah hal tersebut, namun perlu melibatkan masyarakat setempat. Pemerintah juga diharapkan mengatasi masalah sosial ekonomi dan membatasi pornografi serta miras.
Masalah pembuangan bayi disebabkan oleh beberapa faktor seperti keruntuhan institusi keluarga, pengaruh media sosial dan sikap masyarakat yang kurang prihatin. Ini memberi kesan negatif terhadap bayi, ibu bapa dan masyarakat. Untuk menangani masalah ini, perlu ada kerjasama dari semua pihak termasuk pihak berkuasa, NGO dan media untuk melancarkan program seperti 'Baby Hatch' serta meningkatkan peranan
Dokumen tersebut membahas tentang gejala sosial pembuangan bayi di Malaysia. Ia menyebut beberapa sebab pembuangan bayi seperti hubungan sulit luar nikah dan kelahiran anak cacat. Walaupun pemerintah melancarkan berbagai kampanye, gejala ini terus meningkat. Dokumen ini menyarankan bahwa tanggung jawab orang tua, peran guru dan masyarakat, serta kerjasama antar teman sejawat adalah kunci
Dokumen ini membahas tentang kasus peningkatan pembuangan bayi di Malaysia serta punca dan langkah yang dapat diambil untuk menangani masalah tersebut. Kasus pembuangan bayi di Malaysia meningkat setiap tahunnya akibat faktor seperti kurangnya pendidikan agama dan perhatian orang tua, serta pengaruh lingkungan. Untuk menanggulangi masalah ini, dibutuhkan peran aktif pemerintah, media, lembaga kekeluargaan, dan
Esei Kesantunan Masyarakat Malaysia (GSB1012)Ahmad Fahmi
Esei ini membincangkan tiga isu sosial utama di Malaysia: pemerdagangan manusia, penderaan kanak-kanak, dan budaya lepak. Ia menjelaskan faktor-faktor penyebab, kesan, dan langkah-langkah untuk membendung ketiga-tiga isu tersebut.
Pembuangan bayi masih menjadi masalah di Malaysia. Artikel ini membahas penyebabnya dan solusi potensial seperti pendidikan seks di sekolah, tempat aman untuk meninggalkan bayi baru lahir, dan program perlindungan bayi. Solusi terbaik adalah menangani penyebab akar rumput seperti pendidikan dan dukungan keluarga.
Dokumen tersebut membahas mengenai perlindungan anak Indonesia dari eksploitasi dan pelecehan seksual secara daring. Temuan kunci dari penelitian menunjukkan bahwa setidaknya 2% anak Indonesia menjadi korban eksploitasi seksual daring pada tahun terakhir, seringkali dilakukan oleh orang yang dikenal. Dokumen ini merekomendasikan berbagai tindakan pemerintah dan masyarakat untuk mencegah dan menangani masalah
9_Kondisi Sosial Ekonomi dan Kekerasan Seksual pada Anaksakuramochi
Kondisi sosial ekonomi masyarakat seperti kemiskinan, rendahnya pendidikan, dan pengangguran menjadi faktor penyebab peningkatan kasus kekerasan seksual pada anak. Pemerintah telah membentuk Satgas antikekerasan anak untuk mencegah hal tersebut, namun perlu melibatkan masyarakat setempat. Pemerintah juga diharapkan mengatasi masalah sosial ekonomi dan membatasi pornografi serta miras.
Masalah pembuangan bayi disebabkan oleh beberapa faktor seperti keruntuhan institusi keluarga, pengaruh media sosial dan sikap masyarakat yang kurang prihatin. Ini memberi kesan negatif terhadap bayi, ibu bapa dan masyarakat. Untuk menangani masalah ini, perlu ada kerjasama dari semua pihak termasuk pihak berkuasa, NGO dan media untuk melancarkan program seperti 'Baby Hatch' serta meningkatkan peranan
Dokumen tersebut membahas tentang gejala sosial pembuangan bayi di Malaysia. Ia menyebut beberapa sebab pembuangan bayi seperti hubungan sulit luar nikah dan kelahiran anak cacat. Walaupun pemerintah melancarkan berbagai kampanye, gejala ini terus meningkat. Dokumen ini menyarankan bahwa tanggung jawab orang tua, peran guru dan masyarakat, serta kerjasama antar teman sejawat adalah kunci
Dokumen ini membahas tentang kasus peningkatan pembuangan bayi di Malaysia serta punca dan langkah yang dapat diambil untuk menangani masalah tersebut. Kasus pembuangan bayi di Malaysia meningkat setiap tahunnya akibat faktor seperti kurangnya pendidikan agama dan perhatian orang tua, serta pengaruh lingkungan. Untuk menanggulangi masalah ini, dibutuhkan peran aktif pemerintah, media, lembaga kekeluargaan, dan
Esei Kesantunan Masyarakat Malaysia (GSB1012)Ahmad Fahmi
Esei ini membincangkan tiga isu sosial utama di Malaysia: pemerdagangan manusia, penderaan kanak-kanak, dan budaya lepak. Ia menjelaskan faktor-faktor penyebab, kesan, dan langkah-langkah untuk membendung ketiga-tiga isu tersebut.
Pembuangan bayi masih menjadi masalah di Malaysia. Artikel ini membahas penyebabnya dan solusi potensial seperti pendidikan seks di sekolah, tempat aman untuk meninggalkan bayi baru lahir, dan program perlindungan bayi. Solusi terbaik adalah menangani penyebab akar rumput seperti pendidikan dan dukungan keluarga.
Dokumen tersebut membahas mengenai perlindungan anak Indonesia dari eksploitasi dan pelecehan seksual secara daring. Temuan kunci dari penelitian menunjukkan bahwa setidaknya 2% anak Indonesia menjadi korban eksploitasi seksual daring pada tahun terakhir, seringkali dilakukan oleh orang yang dikenal. Dokumen ini merekomendasikan berbagai tindakan pemerintah dan masyarakat untuk mencegah dan menangani masalah
Jurnal ini mengkaji kesan psikologi, cara penyesuaian diri, dan bentuk sokongan yang dialami oleh anak-anak korban penderaan seksual. Berdasarkan temu bual dengan lima responden, kajian ini mendapati bahawa kebanyakan korban mempunyai hubungan keluarga dengan pendera, dan mengalami tekanan, kemurungan, dan trauma akibat insiden itu. Ia juga mendapati bahawa sokongan keluarga dan m
Perlindungan dan penegakan hukum terhadap kasus kekerasan seksual pada anakTrini Handayani
Dokumen tersebut membahas tentang perlindungan dan penegakan hukum terhadap kasus kekerasan seksual pada anak di Indonesia. Kasus kekerasan seksual pada anak terus meningkat dan terjadi di berbagai wilayah, namun pelaporan dan penindakannya masih rendah. Diperlukan upaya hukum dan sosial untuk memberikan perlindungan yang lebih baik bagi anak dari kejahatan seksual."
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas masalah pembuangan bayi di Malaysia, terutama oleh remaja, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti kurang didikan agama dan pengaruh teman sebaya.
2) Dokumen tersebut juga menjelaskan dampak buruk pembuangan bayi terhadap bayi, ibu, keluarga, dan masyarakat secara umum.
3) Beberapa saran
14_Akhiri Mendidik Anak Dengan Kekerasansakuramochi
Kekerasan terhadap anak masih terus terjadi sehingga diangkat sebagai tema peringatan hari anak nasional tahun 2016. Mendidik dengan kekerasan masih menjadi budaya yang perlu dihapus dan diubah menjadi pola pendidikan yang lebih produktif dan berperspektif perlindungan hak anak. Orang tua dan sekolah semestinya berkolaborasi dalam proses pendidikan, termasuk dengan memanfaatkan berbagai teknologi informasi dan komunikasi yang tepat. Untuk memastikan upaya perlindungan dilakukan hingga pada unit sosial terdekat pada anak, DPR RI perlu mendorong terwujudnya peraturan terkait perlindungan anak. Sebaliknya, aturan-aturan yang sudah ada juga perlu dievaluasi efektivitasnya agar dapat mewujudkan kondisi terbaik tumbuh kembang anak.
Majlis AIDS Malaysia (MAM) memainkan peranan penting dalam membantu orang yang hidup dengan HIV dan memperjuangkan hak mereka. MAM bekerjasama dengan agensi kerajaan dan NGO untuk memberikan sokongan perubatan, rawatan, dan bantuan kewangan kepada mereka yang terkesan. MAM juga berusaha meningkatkan kesedaran masyarakat terhadap HIV melalui program pendidikan dan advokasi untuk mengurangkan stigma dan diskriminasi terhadap mereka yang dijangkit
Peran dan Batasan Pekerja Sosial dalam Perlindungan Anak - PPA.pdfIsmailAlmariza1
Peran dan batasan pekerja sosial (PPA) dalam perlindungan anak dijelaskan. Pekerja sosial berperan sebagai penghubung antara klien dengan sumber daya yang dibutuhkan, serta sebagai pemungkin dengan memberikan peluang bagi klien. Beberapa peran PPA mencakup advokasi, pendampingan, dan penanganan kasus kekerasan anak."
Laporan ini menemukan bahwa eksploitasi dan pelecehan seksual anak secara daring (OCSEA) merupakan ancaman yang nyata di Indonesia, dengan 92% anak usia 12-17 tahun menggunakan internet setidaknya sekali dalam sehari. Data penegakan hukum menunjukkan peningkatan kasus OCSEA yang dilaporkan, namun jumlah sesungguhnya diperkirakan jauh lebih besar karena masih banyak hambatan pelaporan
Dokumen tersebut membahas tentang fenomena paedofilia dan kekerasan seksual terhadap anak di Indonesia dengan fokus kasus di Sukabumi. Dokumen menyebutkan bahwa kasus-kasus tersebut umumnya terjadi di lingkungan terdekat anak akibat kurangnya perhatian orang tua, dan menganjurkan perlu adanya sanksi hukum yang lebih berat bagi pelaku serta perlindungan yang lebih memadai bagi korban."
Rasuah merupakan masalah sosial yang serius di Malaysia yang memerlukan kerjasama semua pihak untuk membanterasnya melalui pendidikan, undang-undang, dan peningkatan integriti."
Peran Orang Tua dalam Memberikan Pendidikan Seksual Anak Usia DiniEvaniaYafie
Maraknya kasus kekerasan seksual pada (pelecehan anak) anak
yang dilakukan oleh orang-orang terdekat termasuk keluarga. Salah satu
penyebabnya karena anak tidak memiliki bekal pengetahuan yang bisa
membuat anak-anak mengantisipasi kemungkinan perlakuan buruk dari
masalah seks. Untuk alasan ini, sangat diperlukan pendidikan seks yang tepat
untuk anak-anak mereka untuk menghadapi berbagai kemungkinan yang
terjadi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Fungsi dan peran
pendidikan seks untuk anak-anak dalam keluarga, 2. masalah pengembangan
anak terhadap pendidikan seks dan 3. Peran orang tua dalam panduan
pendidikan seks.
Penelitian ini berangkat dari gagasan bahwa anak-anak adalah orang
yang masih dalam pengembangan dan belum dewasa, yang meliputi bayi, TK,
usia SD dan remaja kemudian setelah individu yang tidak lagi disebut sebagai
anak tapi seorang individu yang memiliki dewasa, di sini pendidikan seks perlu
ditanamkan oleh orang tua, tetapi harus didasarkan pada nilai-nilai agama dan
moral serta membahas masalah secara komprehensif. Tapi ironisnya, banyak
orang tua yang acuh tak acuh dan membahas tabu atau memberikan
bimbingan pada perubahan pendidikan seks yang terjadi pada anak-anak
mereka.
Hal ini akan menunjukkan pentingnya memahami pendidikan seks
pada anak usia dini. Pendidikan seks memiliki kurang masalah perhatian orang
tua hari ini sehingga mereka menyerahkan semua pendidikan, termasuk
pendidikan seks di sekolah. Meskipun bertanggung jawab untuk mengajar
pendidikan seks pada anak usia dini adalah orang tua, sedangkan sekolah
hanya sebagai pelengkap dalam memberikan informasi kepada anak. Hal ini
menunjukkan bahwa peran orang tua, terutama ibu-ibu yang sangat strategis
dalam memperkenalkan pendidikan seks dini untuk anak-anak mereka.
Gejala buli di kalangan pelajar semakin meningkat akibat beberapa faktor seperti kegagalan ibu bapa memberikan perhatian dan kasih sayang, kelemahan pengawasan sekolah, serta kekurangan penghayatan nilai moral. Untuk membendung masalah ini, perlu ada kerjasama dari semua pihak termasuk ibu bapa, pelajar, sekolah dan kerajaan melalui pelbagai inisiatif seperti kempen kesedaran dan penguatku
MENAGIH PEMERINTAH UNTUK MEMBERIKAN PEMENUHAN HAK-HAK (KOMPENSASI) BAGI KORBA...ECPAT Indonesia
Pada kasus-kasus kekerasan seksual khususnya kepada anak-anak, pemerintah melalui penegakan hukum telah mennjatuhkan putusan kepada pelaku-pelaku kejahatan seksual. namun apakah pemerintah memikirkan kondisi korban dan keluarga korban setelah kejadian?
Sejauh ini pemerintah belum memberikan hak-hak korban, sementara dalam Undang-undang telah mengatur mengenai hak-hak korban khususnya mengenai Restitusi yang diberikan kepada korban oleh pelaku, dan juga mengatur mengenai hak Kompensasi ganti kerugian yang diberikan oleh negara kepada korban.
NEGARA MEMBAYAR KOMPENSASI BAGI KORBAN KEKERASAN SEKSUAL ANAK
Pada kasus-kasus kekerasan seksual anak, pemerintah harusnya menjalankan tanggungjawabnya untuk memberikan kompensasi bagi korban ataupun keluarga korban kekerasan seksual anak, hal ini disampaikan karena ini sebagai salah satu kelalaian dan kegagalan ketidakhadiran negara untuk memberikan perlindungan bagi warga negaranya khususnya bagi anak-anak.
Maka berdasarkan dengan itu kami Meminta kepada Pemerintah agar:
1. Pemerintah memberikan pemenuhan hak-hak korban untuk memberikan kompensasi bagi korban ataupun bagi keluarga korban, pemberian kompensasi ini dilakukan karena negara tidak hadir dan gagal untuk memberikan perlindungan kepada anak-anak.
2. Pemberianhukuman yang berat bagi pelaku merupakan jalan terakhir setelah Negara menjamin lingkungan yang aman terhadap pencegahan kekerasan dan eksploitasi seksual anak yang di dalamnya termasuk pendidikan hukum, sistem sosial yang peka terhadap kekerasan seksual anak, kampanye terus menerus agar tidak terjadi kekerasan pada anak, mekanisme kontrol dan pengawasan anak, mudahnya untuk melapor dan penegakan hukum yang mudah dan murah.
3. Melakukan proses re-integrasi dengan menggunakan prinsip-prinsip perlindungan yang baik terhadap korban untuk kembali kepada keluarga, sekolah dan masyarakat.
Makalah ini membahas tentang kekerasan terhadap anak, termasuk pengertian, penyebab, dan dampaknya. Kekerasan terhadap anak dapat berupa fisik, psikis, atau seksual dan dilakukan oleh orang-orang terdekat seperti keluarga atau guru. Faktor penyebabnya antara lain penyebaran perilaku antar generasi, ketegangan sosial, isolasi sosial, dan struktur keluarga. Dampaknya meliputi ganggu
Jurnal ini mengkaji kesan psikologi, cara penyesuaian diri, dan bentuk sokongan yang dialami oleh anak-anak korban penderaan seksual. Berdasarkan temu bual dengan lima responden, kajian ini mendapati bahawa kebanyakan korban mempunyai hubungan keluarga dengan pendera, dan mengalami tekanan, kemurungan, dan trauma akibat insiden itu. Ia juga mendapati bahawa sokongan keluarga dan m
Perlindungan dan penegakan hukum terhadap kasus kekerasan seksual pada anakTrini Handayani
Dokumen tersebut membahas tentang perlindungan dan penegakan hukum terhadap kasus kekerasan seksual pada anak di Indonesia. Kasus kekerasan seksual pada anak terus meningkat dan terjadi di berbagai wilayah, namun pelaporan dan penindakannya masih rendah. Diperlukan upaya hukum dan sosial untuk memberikan perlindungan yang lebih baik bagi anak dari kejahatan seksual."
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas masalah pembuangan bayi di Malaysia, terutama oleh remaja, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti kurang didikan agama dan pengaruh teman sebaya.
2) Dokumen tersebut juga menjelaskan dampak buruk pembuangan bayi terhadap bayi, ibu, keluarga, dan masyarakat secara umum.
3) Beberapa saran
14_Akhiri Mendidik Anak Dengan Kekerasansakuramochi
Kekerasan terhadap anak masih terus terjadi sehingga diangkat sebagai tema peringatan hari anak nasional tahun 2016. Mendidik dengan kekerasan masih menjadi budaya yang perlu dihapus dan diubah menjadi pola pendidikan yang lebih produktif dan berperspektif perlindungan hak anak. Orang tua dan sekolah semestinya berkolaborasi dalam proses pendidikan, termasuk dengan memanfaatkan berbagai teknologi informasi dan komunikasi yang tepat. Untuk memastikan upaya perlindungan dilakukan hingga pada unit sosial terdekat pada anak, DPR RI perlu mendorong terwujudnya peraturan terkait perlindungan anak. Sebaliknya, aturan-aturan yang sudah ada juga perlu dievaluasi efektivitasnya agar dapat mewujudkan kondisi terbaik tumbuh kembang anak.
Majlis AIDS Malaysia (MAM) memainkan peranan penting dalam membantu orang yang hidup dengan HIV dan memperjuangkan hak mereka. MAM bekerjasama dengan agensi kerajaan dan NGO untuk memberikan sokongan perubatan, rawatan, dan bantuan kewangan kepada mereka yang terkesan. MAM juga berusaha meningkatkan kesedaran masyarakat terhadap HIV melalui program pendidikan dan advokasi untuk mengurangkan stigma dan diskriminasi terhadap mereka yang dijangkit
Peran dan Batasan Pekerja Sosial dalam Perlindungan Anak - PPA.pdfIsmailAlmariza1
Peran dan batasan pekerja sosial (PPA) dalam perlindungan anak dijelaskan. Pekerja sosial berperan sebagai penghubung antara klien dengan sumber daya yang dibutuhkan, serta sebagai pemungkin dengan memberikan peluang bagi klien. Beberapa peran PPA mencakup advokasi, pendampingan, dan penanganan kasus kekerasan anak."
Laporan ini menemukan bahwa eksploitasi dan pelecehan seksual anak secara daring (OCSEA) merupakan ancaman yang nyata di Indonesia, dengan 92% anak usia 12-17 tahun menggunakan internet setidaknya sekali dalam sehari. Data penegakan hukum menunjukkan peningkatan kasus OCSEA yang dilaporkan, namun jumlah sesungguhnya diperkirakan jauh lebih besar karena masih banyak hambatan pelaporan
Dokumen tersebut membahas tentang fenomena paedofilia dan kekerasan seksual terhadap anak di Indonesia dengan fokus kasus di Sukabumi. Dokumen menyebutkan bahwa kasus-kasus tersebut umumnya terjadi di lingkungan terdekat anak akibat kurangnya perhatian orang tua, dan menganjurkan perlu adanya sanksi hukum yang lebih berat bagi pelaku serta perlindungan yang lebih memadai bagi korban."
Rasuah merupakan masalah sosial yang serius di Malaysia yang memerlukan kerjasama semua pihak untuk membanterasnya melalui pendidikan, undang-undang, dan peningkatan integriti."
Peran Orang Tua dalam Memberikan Pendidikan Seksual Anak Usia DiniEvaniaYafie
Maraknya kasus kekerasan seksual pada (pelecehan anak) anak
yang dilakukan oleh orang-orang terdekat termasuk keluarga. Salah satu
penyebabnya karena anak tidak memiliki bekal pengetahuan yang bisa
membuat anak-anak mengantisipasi kemungkinan perlakuan buruk dari
masalah seks. Untuk alasan ini, sangat diperlukan pendidikan seks yang tepat
untuk anak-anak mereka untuk menghadapi berbagai kemungkinan yang
terjadi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Fungsi dan peran
pendidikan seks untuk anak-anak dalam keluarga, 2. masalah pengembangan
anak terhadap pendidikan seks dan 3. Peran orang tua dalam panduan
pendidikan seks.
Penelitian ini berangkat dari gagasan bahwa anak-anak adalah orang
yang masih dalam pengembangan dan belum dewasa, yang meliputi bayi, TK,
usia SD dan remaja kemudian setelah individu yang tidak lagi disebut sebagai
anak tapi seorang individu yang memiliki dewasa, di sini pendidikan seks perlu
ditanamkan oleh orang tua, tetapi harus didasarkan pada nilai-nilai agama dan
moral serta membahas masalah secara komprehensif. Tapi ironisnya, banyak
orang tua yang acuh tak acuh dan membahas tabu atau memberikan
bimbingan pada perubahan pendidikan seks yang terjadi pada anak-anak
mereka.
Hal ini akan menunjukkan pentingnya memahami pendidikan seks
pada anak usia dini. Pendidikan seks memiliki kurang masalah perhatian orang
tua hari ini sehingga mereka menyerahkan semua pendidikan, termasuk
pendidikan seks di sekolah. Meskipun bertanggung jawab untuk mengajar
pendidikan seks pada anak usia dini adalah orang tua, sedangkan sekolah
hanya sebagai pelengkap dalam memberikan informasi kepada anak. Hal ini
menunjukkan bahwa peran orang tua, terutama ibu-ibu yang sangat strategis
dalam memperkenalkan pendidikan seks dini untuk anak-anak mereka.
Gejala buli di kalangan pelajar semakin meningkat akibat beberapa faktor seperti kegagalan ibu bapa memberikan perhatian dan kasih sayang, kelemahan pengawasan sekolah, serta kekurangan penghayatan nilai moral. Untuk membendung masalah ini, perlu ada kerjasama dari semua pihak termasuk ibu bapa, pelajar, sekolah dan kerajaan melalui pelbagai inisiatif seperti kempen kesedaran dan penguatku
MENAGIH PEMERINTAH UNTUK MEMBERIKAN PEMENUHAN HAK-HAK (KOMPENSASI) BAGI KORBA...ECPAT Indonesia
Pada kasus-kasus kekerasan seksual khususnya kepada anak-anak, pemerintah melalui penegakan hukum telah mennjatuhkan putusan kepada pelaku-pelaku kejahatan seksual. namun apakah pemerintah memikirkan kondisi korban dan keluarga korban setelah kejadian?
Sejauh ini pemerintah belum memberikan hak-hak korban, sementara dalam Undang-undang telah mengatur mengenai hak-hak korban khususnya mengenai Restitusi yang diberikan kepada korban oleh pelaku, dan juga mengatur mengenai hak Kompensasi ganti kerugian yang diberikan oleh negara kepada korban.
NEGARA MEMBAYAR KOMPENSASI BAGI KORBAN KEKERASAN SEKSUAL ANAK
Pada kasus-kasus kekerasan seksual anak, pemerintah harusnya menjalankan tanggungjawabnya untuk memberikan kompensasi bagi korban ataupun keluarga korban kekerasan seksual anak, hal ini disampaikan karena ini sebagai salah satu kelalaian dan kegagalan ketidakhadiran negara untuk memberikan perlindungan bagi warga negaranya khususnya bagi anak-anak.
Maka berdasarkan dengan itu kami Meminta kepada Pemerintah agar:
1. Pemerintah memberikan pemenuhan hak-hak korban untuk memberikan kompensasi bagi korban ataupun bagi keluarga korban, pemberian kompensasi ini dilakukan karena negara tidak hadir dan gagal untuk memberikan perlindungan kepada anak-anak.
2. Pemberianhukuman yang berat bagi pelaku merupakan jalan terakhir setelah Negara menjamin lingkungan yang aman terhadap pencegahan kekerasan dan eksploitasi seksual anak yang di dalamnya termasuk pendidikan hukum, sistem sosial yang peka terhadap kekerasan seksual anak, kampanye terus menerus agar tidak terjadi kekerasan pada anak, mekanisme kontrol dan pengawasan anak, mudahnya untuk melapor dan penegakan hukum yang mudah dan murah.
3. Melakukan proses re-integrasi dengan menggunakan prinsip-prinsip perlindungan yang baik terhadap korban untuk kembali kepada keluarga, sekolah dan masyarakat.
Makalah ini membahas tentang kekerasan terhadap anak, termasuk pengertian, penyebab, dan dampaknya. Kekerasan terhadap anak dapat berupa fisik, psikis, atau seksual dan dilakukan oleh orang-orang terdekat seperti keluarga atau guru. Faktor penyebabnya antara lain penyebaran perilaku antar generasi, ketegangan sosial, isolasi sosial, dan struktur keluarga. Dampaknya meliputi ganggu
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Tindakan yang diambil
1. TINDAKAN YANG TELAH DIJALANKAN TETAPI TIDAK BERJAYA
Peranan yang dimainkan kerajaan, ibu bapa, masyarakat dalam menyelesaikan isu
pedofilia ini tidak dapat menyelesaikan masalah ini. Hal ini disebabkan oleh kurangnya
perhatian terhadap isu ini. Seperti kita tahu pendidikan harus bermula di rumah dan
diperkukuhkan lagi di sekolah secara berterusan berdasarkan umur kanak-kanak, di
mana penekanan adalah untuk mendapatkan bantuan dengan segera. Malangnya,
kebanyakan kanak-kanak tidak mendedahkan penderaan seksual yang dialami.
Mungkin terlalu takut, malu atau tidak boleh melaporkannya, terutama sekali jika
pelakunya adalah ahli keluarga atau rakan kepada keluarga mereka.
Namun, bila kanak-kanak memberitahu tentang penderaan seksual yang
dialami, orang dewasa sering tidak percaya atau tidak melaporkan penderaan tersebut
kepada pihak berkuasa kerana tidak mahu memalukan keluarga atau kerana proses yang
sukar (membuat laporan polis, siasatan, penilaian perubatan, proses
mahkamah).Walaupun pencegahan awal terhadap penderaan seksual boleh membantu
untuk melindungi kanak-kanak daripada penderaan berulang, kebanyakan orang
dewasa masih memilih untuk berdiam diri. Sikap berdiam diri inilah yang
membenarkan pemangsa seksual yang wujud dalam kalangan masyarakat kita untuk
mendera kanak-kanak. Orang dewasa perlu diberi kesedaran tentang akibat buruk
terhadap kanak-kanak jika penderaan seksual tidak dilaporkan. Kepercayaan bahawa
penderaan seksual harus dirahsiakan perlu dipadamkan daripada kamus kehidupan.
Selain itu, melihat kepada peranan kerajaan. Apabila aduan mengenai penderaan
seksual dibuat, sering kali aduan ini tidak ditangani dengan baik. Ia seolah-olah terdapat
masalah dari segi kecekapan dan keberkesanan dalam menangani kes, dengan siasatan
yang dimulakan lambat, pertanyaan yang tidak sesuai serta berulang-ulang dan
pendakwaan yang tidak berkesan dalam banyak kes penderaan seksual terhadap kanak-
kanak. Menurut data yang dibahaskan di Parlimen pada 2013, terdapat sebanyak 3061
laporan tentang jenayah seksual membabitkan kanak-kanak (rogol, liwat, cabul),
sebanyak 696 suspek dituduh di mahkamah dan 24 kes dijatuhi hukuman. (Utusan:
2016) Walaupun undang-undang terhadap kesalahan seksual adalah penting,
hakikatnya untuk memastikan pelaku disabit kesalahan adalah sangat sukar.
2. Jelas sekali kita sangat memerlukan pegawai-pegawai yang komited dan cekap,
di mana tugas mereka adalah khusus untuk menangani isu perlindungan kanak-kanak
dan memastikan pendakwaan terhadap pesalah seksual. Justeru, sumber-sumber yang
mencukupi perlu disalurkan kepada agensi-agensi berkaitan untuk menangani
kekurangan ini. Jika tidak, polisi dan undang-undang untuk perlindungan kanak-kanak
tidak akan dapat dilaksanakan dengan berkesan.
Seterusnya, terdapat kekurangan dari segi sokongan, kita tidak mempunyai
pakar profesional (contohnya, kaunselor, ahli psikologi kanak-kanak, dan ahli terapi
permainan) yang mencukupi untuk membantu mangsa kanak-kanak ini menangani
trauma selepas penderaan seksual berlaku. Terdapat kekurangan sumber di dalam aspek
penting ini.
Malaysia telah memperkenalkan Dasar Perlindungan Kanak-Kanak pada 2009
untuk panduan semua agensi, organisasi dan anggota masyarakat bagi mengutamakan
perlindungan terhadap kanak-kanak sebagai tanggungjawab bersama. Antara tujuh
objektif utama dan 11 strategi di dalam dasar tersebut adalah mewujudkan satu sistem
saringan, pengiktirafan dan latihan bagi mereka yang bekerja secara langsung bersama
kanak-kanak. (Utusan: 2016) Malangnya, ramai orang masih tidak tahu tentang dasar
ini. Lebih teruk lagi, dasar ini tidak dikuatkuasakan di dalam banyak organisasi yang
berurusan dengan kanak-kanak. Di manakah komitmen kerajaan dalam permasalahan
ini?
Ini jelas bahawa walaupun adanya undang-undang dan dasar-dasar untuk
melindungi kanak-kanak, orang dewasa, ibu bapa, penjaga, pengasuh, pembuat dasar,
penguat kuasa undang-undang, pembekal perkhidmatan dan sebagainya terus gagal
untuk melindungi kanak-kanak kerana kejahilan, tidak mahu bertindak, ketidakcekapan
atau sikap acuh tidak acuh.
Jadi, untuk mengelakkan isu ini terus berlaku, kita harus menjadikan
perlindungan terhadap kanak-kanak satu keutamaan. Kerajaan haruslah memberi
komitmen manakala semua pihak haruslah sentiasa berwaspada dalam usaha
melindungi kanak-kanak. Keselamatan kanak-kanak sebenarnya bergantung kepada
kita semua.