Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang pergaulan bebas di kalangan remaja yang meningkat dan berdampak buruk, penyebab pergaulan bebas seperti kurang perhatian orang tua dan pengaruh lingkungan, serta upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pergaulan bebas seperti peran aktif orang tua dan masyarakat.
1. PERGAULAN BEBAS DIKALANGAN REMAJA
Dosen pengampu:
Erna Herlin Herlinda, SH., M.hum
Disusun
Oleh
NAMA : GLORY INDAH B T
NIM : 171201097
PROGRAM STUDI KEHUTANAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2017
2. PERGAULAN BEBASDIKALANGAN REMAJA
Pergaulan Bebas sudah banyak sekali merenggut masa depan para generasi – generasi
penerus Bangsa ini, setiap tahunnya angka pergaulan bebas semakin meningkat, yang artinya
semakin lama, semakin banyak masa depan remaja yang hancur dan hilang dengan sia – sia.
Khususnya di Indonesia, sudah banyak sekali kasus kejadian yang menyangkut masalah
pergaulan bebas, disebabkan oleh remaja – remaja yang selalu melanggar tanpa memikirkan
akibatnya. Akibat dari pergaulan bebas itu sendiri adalah banyaknya terjadi seks bebas,
banyaknya remaja yang menggunakan narkoba, dan banyaknya perilaku – perilaku remaja
yang menyimpang seperti meresahkan masyarakat dengan adanya genk motor jalanan, demo
antar pelajar, dan lain – lain. Hal itu sendiri dapat merugikan diri sendiri, keluarga, dan
masyarakat.
Pergaulan bebas ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu Lingkungan
Keluarga, Lingkungan Sekolah, dan Lingkungan Masyarakat. Contoh kecil saja misalnya dari
lingkungan keluarga seperti adanya perceraian orang tua, tidak adanya perhatian orang tua
terhadap anak, konflik dalam keluarga, faktor inilah yang dapat menyebabkan remaja
terjerumus ke dalam pergaulan bebas. Kenapa? Sebab seorang anak yang memasuki masa
remaja butuh perhatian lebih, misalkan dia mempunyai suatu masalah, dia akan berkonsultasi
kepada orang tuanya. Apa bila orang tua tidak memperhatikan anaknya, anak itu akan
berpaling ke pada temannya, dan jika ia salah memilih teman, maka terjerumus lah dia ke
dalam pergaulan bebas. Contoh juga pada lingkungan sekolah, misalkan dia tidak mempunyai
teman di sekolah dan selalu di kucilkan teman – temannya, atau pun ajakan yang dilakukan
temannya agar mau mencoba narkoba, karena merasa dia tidak mempunyai teman, maka dia
berani mencoba narkoba tersebut, itu juga akan menyebabkan remaja tersebut terjerumus ke
dalam pergaulan bebas.
Remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa. Para ahli pendidikan
sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia antara 13 tahun sampai dengan 18
tahun.Seorang remaja sudah tidak lagi dapat dikatakan sebagai kanak-kanak, namun masih
belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa.berbicara tentang pergaulan dikalangan
remaja terutama pergaulan yang bebas tentu saja kita akan banyak membicarakan sebab
akibatnya .Di zaman globalisasi ini, remaja harus diselamatkan dari dampak globalisasi.
Karena globalisasi ini ibaratnya kebebasan dari segala aspek. Sehingga banyak kebudayaan-
3. kebudayaan yang asing yang masuk, sementara tidak cocok dengan kebudayaan di negara
tertentu yang melanggar aturan norma yang berlaku.Terutama negara-negara yang masih
menerapkan adat ketimuran termasuk negara kita yaitu indonesia. Sebagai contoh
kebudayaan asing yaitu free sexs itu tidak cocok dengan kebudayaan kita. Pada saat
ini,menurut saya kebebasan bergaul sudah sampai pada tingkat yang mengkhawatirkan. Para
remaja dengan bebas dapat bergaul antar jenis,Tidak jarang dijumpai pemandangan di
tempat-tempat umum, para remaja saling berangkulan mesra tanpa memperdulikan
masyarakat sekitarnya yang banyak merupakan orang tua. Mereka sudah mengenal istilah
pacaran sejak awal masa remaja. Pacar, bagi mereka merupakan salah satu bentuk gengsi
yang membanggakan. Akibatnya, di kalangan remaja kemudian terjadi persaingan untuk
mendapatkan pacar.
Kasus yang muncul akibat pergaulan bebas di kalangan remaja semakin meningkat
dimana-mana.Perilaku menyimpang dikalangan remaja atau yang biasa disebut dengan
kenakalan remaja bentuknya bermacam-macam seperti perkelahian secara perorangan atau
kelompok, tawuran pelajar, mabuk-mabukan, pemerasan, pencurian, perampokan,
penganiayaan, penyalahgunaan narkoba, dan seks bebas pranikah, Bentuk-bentuk kenakalan
yang demikian biasa disebut juga dengan pergaulan bebas. Bentuk kenakalan remaja itu
sering kita jumpai di kalangan remaja saat ini baik di lingkungan kita maupun jauh dari
lingkungan kita.
Perilaku yang penuh dengan kebebasan seringkali mengarah pada kenakalan yang
sangat mencemaskan dan Sangat menyedihkan saat perilaku ini mengakibatkan tingginya
jumlah penyimpangan dikalangan remaja. Penyimpangan-penyimpangan yang kasusnya
makin marak dan menarik untuk dibahas adalah pergaulan bebas atau lebih spesifiknya
disebut seks bebas.
Karena Dari tahun ke tahun kasus seks bebas di negeri ini makin banyak saja
jumlahnya, dan tak dapat dipungkiri bahwa sebagian pelakunya adalah remaja (pelajar dan
mahasiswa) para pelajar pun dimulai dari saat mereka SMP,sungguh miris!. Di berbagai
media pemberitaan baik media massa ataupun media elektronik, yang namanya kasus seks
bebas selalu saja muncul dan menimbulkan kekhawatiran orang tua.Banyak orang tua yang
cenderung menutup anak-anaknya dari dunia luar dengan tujuan menjauhkan dari
kemungkinan terkena pergaulan bebas,tapi cara ini juga dapat menjadikan anak menjadi
individu yang anti sosial.Masalah ini semakin complicated,setiap orang sellau bertanya
bagaimana mengurangi maraknya kasus seks bebas di kalangan pelajar maupun
siswa?jawaban dari pertanyaan ini adalah kembali ke pribadi masing-masing. Tetapi masih
4. banyak cara yang dapat dilakukan untuk mencegah pergaulan bebas ini,andil orang tua dalam
pencegahan sangatlah besar karena mulai dari rumah pencegahan ini dilakukan,orang tua
dapat memberikan didikan yang benar dan menanamkan norma agama seta norma kesopanan
sejak dini kepada anak-anak mereka. Sehingga saat mereka keluar dari rumah dan
berinteraksi denganberbagai orang yang memiliki sifat dan perilaku beragam dia telah
memiliki pondasi yang kuatdari keluarga dan agamanya. Banyak orang bilang bahwa masa
remaja merupakan masa yang rentan, seorang anak dalam menghadapi gejolak biologisnya
dan masa remaja itu masa dimana anak-anak selalu ingin tahu dan mencoba sesuatu yang
membuat mereka penasaran biasa di sebut masa pencarian jatidiri. Apalagi ditunjang dengan
era globalisasi dan era informasi yang sedemikian rupa menyebabkan remaja sekarang
terpancing untuk coba-coba mempraktekkan apa yang dilihatnya dari internet. Terlebih bila
apa yang dilihatnya merupakan informasi tentang indahnya seks bebas yang bisa membawa
dampak pada remaja itu sendiri.Lebih parahnya tentang seks bebas, menurut beberapa
penelitian menunjukkan bahwa tujuh dari dari sepuluh perempuan telah melakukan hubungan
seksual sebelum berumur 20 tahun. Sementara satu dari enam pelajar perempuan aktif
bergaul seks bebas. Paling sedikit mereka berganti pasangan dengan empat laki-laki yang
berbeda-beda. Kenyataan tersebut menunjukkan betapa ironisnya kondisi remaja kita saat ini.
APA PENYEBAB DAN DAMPAK PERGAULAN BEBAS ?
Sekarang ini di kalangan remaja pergaulan bebas semakin meningkat terutama di kota-kota
besar. Hal ini terjadi karena kurangnya bimbingan dan perhatian dari orang tua.
Kurang perhatian orangtua, kurangnya penanaman nilai-nilai agama berdampak pada
pergaulan bebas dan berakibat remaja dengan gampang melakukan hubungan suami istri di
luar nikah sehingga terjadi kehamilan dan pada kondisi ketidaksiapan berumah tangga dan
untuk bertanggung jawab terjadilah aborsi. Seorang wanita lebih cendrung berbuat nekat
(pendek akal) jika menghadapi hal seperti ini.
Pada zaman modren sekarang ini, remaja sedang dihadapkan pada kondisi sistem-sistem
nilai, dan kemudian sistem nilai tersebut terkikis oleh sistem nilai yang lain yang
bertentangan dengan nilai moral dan agama. Seperti model pakaian (fasion), model pergaulan
dan film-film yang begitu intensif remaja mengadopsi kedalam gaya pergaulan hidup mereka
termasuk soal hubungan seks di luar nikah dianggap suatu kewajaran.
Bebera faktor yang menyebabkan terjadinya pergaulan bebas dikalangan remaja yaitu :
-Pertama, faktor Agama dan Iman.
-Kedua, faktor lingkungan seperti orang tua, teman, tetangga dan media.
5. -Ketiga, pengetahuan yang minim ditambah rasa ingin tahu yang berlebihan.
-Keempat,perubahanzaman.
Sebelumnya para peneliti telah menemukan hubungan antara tayangan seks di televisi dengan
perilaku seks para remaja. Dengan mengambil sampel sebanyak 1,017 remaja berusia 12
sampai 14 tahun dari Negara bagian North Carolina, AS yang disuguhi 264 tema seks dari
film, televisi, pertunjukan, musik, dan majalah selama 2 tahun berturut-turut, mereka
mendapatkan hasil yang sangat mengejutkan.
Secara umum, kelompok remaja yang paling banyak mendapat dorongan seksual dari media
cenderung melakukan seks pada usia 14 hingga 16 tahun 2,2 kali lebih tinggi ketimbang
remaja lain yang lebih sedikit melihat eksploitasi seks dari media.
Maka tidak mengherankan kalau tingkat kehamilan di luar nikah di Amerika Serikat sepuluh
kali lipat lebih tinggi dibanding negara-negara industri maju lainnya, hingga penyakit
menular seksual (PMS) kini menjadi ancaman kesehatan publik disana.
Pada saat yang sama, orang tua juga melakukan kesalahan dengan tidak memberikan
pendidikan seks yang memadai di rumah, dan membiarkan anak-anak mereka mendapat
pemahaman seks yang salah dari media. Akhirnya jangan heran kalau persepsi yang muncul
tentang seks di kalangan remaja adalah sebagai sesuatu yang menyenangkan dan bebas dari
resiko (kehamilan atau tertular penyakit kelamin).
Parahnya lagi, menurut hasil penelitian tersebut, para remaja yang terlanjur mendapat
informasi seks yang salah dari media cenderung menganggap bahwa teman-teman sebaya
mereka juga sudah terbiasa melakukan seks bebas. Mereka akhirnya mengadopsi begitu saja
norma-norma sosial "tak nyata" yang sengaja dibuat oleh media.
Hasil penelitian tersebut dipublikasikan dalam jurnal American Academy of Pediatrics, serta
sebagian dalam Journal of Adolescent Health. Namun sayangnya, hasil penelitian tersebut
belum melihat bagaimana dampak informasi seks di internet pada perilaku seks remaja.
Dengan mendapatkan temuan-temuan lain yang lebih konsisten, mungkin kita tak perlu
menunggu lama untuk membuktikan bahwa media memiliki peranan penting dalam
pembentukan norma seksual di kalangan remaja. (reuters/dni).
Selain sex bebas, pergaulan bebas di kalangan remaja juga berdampak pada penyalahgunaan
obat-obatan terlarang (NARKOBA). Seiring dengan perkembangan dunia pariwisata di Bali
yang menyebabkan munculnya banyak café, discotik, serta tempat hiburan yang lain,
menyebabkan leluasanya para pengedar narkoba mengedarkan narkoba kepada para remaja.
6. Bagaimana mengatasi pergaulan bebas dikalangan remaja?
Sudah banyak sekali usaha yang dilakukan Pemerintah, TNI, Polisi, Masyarakat,
sampai lingkupan yang terkecil yaitu Keluarga untuk mencegah atau mengurangi angka
pergaulan bebas, tetapi masih banyak saja remaja yang belum mengerti atau sadar akan
pentingnya masa depan yang cerah bagi kehidupan yang akan datang, dan akan hancur sia –
sia apabila tidak adanya kesadaran dari remaja tersebut.
Peran Keluarga lah yang sangat dibutuhkan dalam pencegahan pergaulan bebas ini,
karena keluarga atau pun orang tua yang akan selalu mengingatkan akan bahaya dari
pergaulan bebas tersebut, dan yang akan selalu membimbing untuk memilh jalan yang benar.
Peran remaja itu sendiri juga sangat dibutuhkan untuk selalu mengingatkan diri sendiri bahwa
itu lebih banyak mendatangkan nilai negatif yang sangat merugikan daripada nilai positifnya,
menguatkan Iman, dan selalu berdoa kepada Tuhan agar ditunjukkan jalan yang benar, dan
memohon agar di sadarkan apabila melakukan suatu kesalahan.
Maka dari itu, kita para remaja harus meyakinkan bahwa pergaulan bebas hanya
membawa keterpurukan dan kehancuran bagi masa depan, keluarga, masyarkat, dan bangsa.
Alangkah baiknya jika kita menjauhkan diri dari pergaulan bebas, kita akan hidup tenang dan
tentram, kita juga bisa mencapai cita – cita setinggi – tingginya dengan kerja keras dan doa
tanpa ada suatu penghalang, dan tentunya kita akan menciptakan prestasi yang dapat
membanggakan diri kita, orang tua, dan Bangsa.
Banyak sekali bukan yang dapat dilakukan jika jauh dari pergaulan bebas, tentunya
hal yang positif. Maka mulai dari masa – masa remaja inilah kita harus bisa membedakan
yang mana yang benar dan yang tidak.
Pergaulan bebas dapat dikurangi apabila orang tua dan anggota masyarakat ikut
berperan aktif dalam memberikan motivasi dan dorongan kepada para remaja dan
memberikan sarana dan prasarana yang dibutuhkan remaja dalam proses keremajaannya.
Sehingga segala sesuatu yang dilakukannya dapat bermanfaat dalam kehidupan. Pergaulan
bebas tidak dapat dipandang remeh, karena pergaulan bebas dapat menjerumuskan para
remaja. Maka dari itu kita harus mampu memilih pergaulan yang pas buat kita, karena jika
kita salah pergaulan maka hal buruk yang akan menimpa kita.