2. Manusia sebagai klien
Manusia sebagai makhluk Biopsikososial dan
spiritual merupakan kesatuan dari aspek jasmani
dan rohani yang memiliki sifat unik dengan
kebutuhan yang berbeda-beda sesuai dengan
tingkat perkembangannya.
4. Mengatur kebutuhan dasar kedalam 5 tingkatan,
yaitu:
1. Kebutuhan fisiologis (kebutuhan paling dasar),
meliputi:
a. Oksigen
b. Cairan
c. Nutrisi
d. Eliminasi
e. Tempat tinggal
f. Istirahat
5. 2. Kebutuhan keselamatan dan rasa aman
a. Keselamatan fisik
Keadaan mengurangi atau megeluarkan ancaman pada
tubuh atau kehidupan.
Mis : penyakit, kecelakaan , bahaya, pemajanan
terhadap lingkungan
b. Keselamatan PsiKologis
Ancaman tehadap pengalaman baru atau yang tidak
dikenal
Mis : mhsw yang berada dilingk baru merasa
terancam dlm berdaptasi dg pelajaran/sosialisasi dll
6. 3. Kebutuhan sosial
Biasanya meningkat setelah terpenuhi
kebutuhan fisiologis dan keselamatan terpenuhi
Bila individu merasa aman dan selamat mereka
mempunyai wkt dan energi untuk bersosialisasi
7. Memberikan dan menerima cinta dan kasih
sayang
Membutuhkan teman hidup dan bergaul
Membutuhkan hub interpersonal dan kasih
sayang
Membutuhkan perlakuan yang halus
Membutuhkan kebersamaan
8. Kebutuhan harga diri :
Menghargai diri sendiri
Menghargai orang lain
Dihargai oleh orang lain
9. Manusia juga membutuhkan penghargaan dan
apresiasi dari orang lain
Bila terpenuhi seseorang merasa pecaya diri dan
berguna
Bila tidak terpenuhi seseorang merasa tidak berdaya
dan rendah diri
10. 5. Kebutuhan aktualisasi diri :
Merupakan tingkat kebutuhan yang paling
tinggi dalam hirarki kebutuhan dasar
manusia menurut maslow
Pada saat manusia sudah memenuhi seluruh
kebutuhan pada semua tingkatan yg lebih
rendah, melalui aktualisasi diri dikatakan
bahwa mereka mencapai potensi yg paling
maksimal
11. Manusia yang teraktulisasi dirinya :
memiliki kepribadian yang matang
Sering mampu mengasumsi dan menyelesaikan tugas
dengan banyak
Dan mencapai pemenuhan kepuasan dari pekerjaan yg
dikerjakan dgn baik
12. Teori Maslow megenai kebutuhan dasar manusia
dapat memberikan dasar untuk pemberian
perawatan pada klien dari semua umur dan dlm
berbagai lingk pelayanan kesehatan.
Namun pada saat menerapkan teori ini dlm
praktek harus berfokus pada kebutuhan
individu.
15. Menggunakan penglihatan, pendengaran dan
penghidu untuk mendeteksi karakteristik normal
atau tanda fisik tertentu dari bagian atau fungsi
tubuh
Diperlukan pengalaman untuk membedakan
kondisi abnormal
Harus seksama dalam mengamati suatu bagian
tubuh
16. Penerangan/pencahayaan penting untuk
mendapatkan kecermatan
Tiap bagian tubuh dilihat: ukuran, bentuk, warna,
posisi, kesimetrisan dan adanya abnormalitas.
Pemeriksaan rongga tubuh perlu cahaya tambahan
Penghiduan perlu pengalaman. Jika ragu konsultasi
Teman Sejawat (TS) atau Senior
Saat inspeksi juga perlu mendengarkan suara dari
bagian tubuh ttt tanpa bantuan alat.
17. Merasakan/meraba/menyentuh dengan kedua
tangan pada bagian tubuh untuk mengetahui
tanda khusus dari fisik, mendeteksi jaringan,
bentuk, persepsi getaran, pergerakan dan
konsistensi.
Sering digunakan bersamaan dengan inspeksi.
Untuk kenyamanan posisi pasien perlu rileks
18. Minta pasien untuk menarik napas dalam untuk
pasien yang dicurigai nyeri tekan
Kuku jari pemeriksa harus pendek, tangan hangat,
gunakan sentuhan perlahan
Perabaan yang baik dengan tekanan ringan dan
sebentar-sebentar.
Setiap yang nyeri tekan harus diperiksa lebih lanjut.
Tehnik palpasi tergantung dari bagian tubuh mana
dan kondisi pasien.
19. Metode Palpasi:
Palpasi ringan; dengan jari tekan perlahan dan
lembut diatas permukaan kulit ( 1 cm)
Palpasi dalam; untuk memeriksa keadaan organ dan
massa; kulit ditekan 2,5 cm. Hati-hati jangan
sampai cedera internal
Palpasi bimanual; kedua tangan untuk mempalpasi
dalam; satu tangan meraba dengan releks dan
tangan lainnya diletakkan diatas kulit pasien untuk
menekan secara aktif.
21. Mengetok permukaan tubuh dengan jari untuk
menghasilkan getaran yang menjalar melalui
jaringan tubuh.
Karakter bunyi dapat menentukan lokasi, ukuran,
dan kepadatan struktur dibawah kulit untuk
mengkonfirmasi abnormalitas dari kajian palpasi
dan auskultasi
Diperlukan pengetahuan mengenai kepadatan
berbagai organ
22. TEHNIK:
1. Jari tengah tangan yang tidak dominan diletakkan
dipermukaan kulit yang akan diperkusi dengan
lembut (telapak tangan dan jari tidak menyentuh
permukaan kulit).
2. Pukul dengan cepat menggunakan jari tengah
dominan keatas jari tengah yang tidak dominan
yang sudah diletakkan diatas kulit (ayunan hanya
dengan palu tangan).
23.
24.
25. PEKAK : ada massa atau cairan
TYMPANI : ada udara
26. MENDENGARKAN BUNYI YANG TERBENTUK
DALAM ORGAN TUBUH UNTUK MENDETEKSI
PERBEDAAN ABNORMALmenggunakan
STETOSKOP
Diperlukan pengalaman mendengarkan berbagai tipe
bunyi normal bagian-bagian tubuh.
BEL untuk bunyi bernada rendah misalnya jantung
dan vaskuler;
DIAFRAGMAuntuk bunyi nada tinggi seperti paru
dan usus
27.
28.
29. Jantung Bunyi normal: S1 dan S2 (lub.. Dub..)
Bunyi tambahan : s3 dan s4 gallop
BATAS JANTUNG
Batas kanan: ICS 3 s.d ICS 5 pada linea
parasternalis dekstra (kanan)
Batas kiri: ICS 3 linea Parasternalis sinistra (kiri)
s.d ICS 5 linea anterior kiri
Batas atas: ICS 3 linea Parasternalis kanan s.d ICS
3 linea Parasternalis kiri
Batas bawah: ICS 5 linea Parasternalis kanan s.d
ICS 5 linea aksilaris anterior kiri
30. PARU – PARU
Suara normal: Vesikuler
Suara abnormal: Ronchi, wheezing.
ABDOMEN
Mendengar peristaltik usus
Normal : 5 – 35x/menit
31. Keadaan Umum :
Kesadaran, Tanda Vital (TD, HR, RR, Suhu), Pemeriksaan
Antopometri (BB, TB, LILA)
Kepala dan muka→ inspeksi dan palpasi
Simetris, bengkak, lesi.
Mata → inspeksi
Gerakan bola mata, simetris/tdk, kelainan bentuk/penglihatan,
sekret, kedaan sklera/konjungtiva/pupil.
Hidung → inspeksi dan palpasi
Bentuk, trauma, epistaksis (mimisan), hidung tersumbat
Telinga → inspeksi dan palpasi
Bentuk, bersih/tidak, Tinitus (keluar cairan putih dari lubang
telinga)
32. Mulut → inspeksi dan palpasi
Bibir → warna, simetris, lesi, kelembaban,
pengelupasan dan bengkak
Rongga mulut → stomatitis, kemampuan menggigit,
mengunyah dan menelan
Gusi → warna dan edema
Gigi → karang gigi, sisa gigi
Lidah → kotor, warna, luka, dan pembengkakan
Kerongkongan → tonsil, peradangan, lendir/sekret.
Leher → inspeksi dan palpasi
Pembesaran kelenjar gondok & limfe, nyeri tekan,